Top Banner
PEMANTAUAN SELAMA DAN SETELAH ANESTESIA/ANALGESIA Memantau (monitoring) - memperhatikan (to watch) - mengawasi (to observe) - memeriksa (to check) Alat pantau - panca indra : melihat, meraba, mendengar - alat (lebih teliti & obyektif) : - manual - elektronik : - memberi peringatan/perintah - alarm, bila melewati batas nilai normal Untuk keselamatan pasien Terus menerus
58

ANESTESIOLOGI 4.ppt

Jan 15, 2016

Download

Documents

Adam Ariwibawa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANESTESIOLOGI 4.ppt

PEMANTAUAN SELAMA DAN SETELAH ANESTESIA/ANALGESIA

Memantau (monitoring) - memperhatikan (to watch) - mengawasi (to observe) - memeriksa (to check)Alat pantau- panca indra : melihat, meraba, mendengar- alat (lebih teliti & obyektif) : - manual - elektronik : - memberi peringatan/perintah - alarm, bila melewati batas nilai normal Untuk keselamatan pasienTerus menerus

Page 2: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Alat pantau → standar sampai lengkap, tergantung :

- kemampuan RS

- keadaan pasien (sehat/kelainan sistemik berat)

- jenis operasi (ringan/cepat, sedang, khusus →

operasi jantung, otak, teknik hipotensi/hipotermi)

Alat pantau standar/minimal

- stetoskop prekordial/esofageal → irama jantung

- manset tekanan darah (pengukur tekanan darah)

- EKG (elektrokardiogrm)

- oksimeter (pengukur PaO2 → saturasi oksigen)

- termometer (pengukur suhu tubuh)

Lebih lengkap : kapnometer (pengukur PaCO2)

Yg dipantau : kedalaman anestesia, kv, resp, suhu tubuh

Page 3: ANESTESIOLOGI 4.ppt

PEMANTAUAN SELAMA ANESTESIA/ANALGESIA

PEMANTAUAN KEDALAMAN ANESTESIA Sesuai dengan depresi terhadap fungsi sspPerubahan : TD,N, nafas, pupil, refleks, gerak bola mata, kesadaran, respon trauma bedah, relaksasi otot PEMANTAUAN KARDIOVASKULAR - nadi → palpasi,auskultasi, alat elektronik - tekanan darah & curah jantung - jumlah perdarahan - elektrokardiogram (EKG) - produksi urin

Page 4: ANESTESIOLOGI 4.ppt

NADI (frekuensi/menit)- Palpasi arteri radialis, brakialis, femoralis, karotis → frekuensi, irama dan kekuatan- Auskultasi dg stetoskop didada/ kateter melalui esofagus - Alat elektronik → kontinyu

TEKANAN DARAH (mmHg/torr)Manual (auskultasi/palpasi) / alat elekronikLebar manset : kira-kira 2/3 lebar jarak olekranon-akromion Lebih 2/3 → TD rendah, kurang 2/3 → TD tinggiYg diukur : tek sistolik, tek diastolik, tek arteri rata2 (TAR)TAR = Tek diastoloik + 1/3 (tek sistolik – tek diastolik) + 1/3 (tekanan nadi) = 1/3 (tek sistolik + 2x tekanan diastolik) TAR untuk mengukur perfusi jaringan

Page 5: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Pengukuran tek darah arteri langsung → kanulasi arteri

radialis, dorsalis pedis, karotis, femoralis

Pengkuran tek vena sentral → kanulasi vena jugularis int

& eks, subklavia, basilika, femoralis

Pengukuran curah jantung → kanulasi arteri pulmonalis

Bayi baru lahir kanulasi a/v umbilikalis

JUMLAH PERDARAHAN

- menimbang kasa sebelum & sesudah kena darah

- jumlah darah di botol pengukur perdarahan +

10-20%

EKG (elektrokardiogram)

Memantau frekuensi, irama, konduksi jantung

D/ henti jantung, aritmia, iskemia miokard.

Page 6: ANESTESIOLOGI 4.ppt

PRODUKSI URIN

Untuk mengetahui keadaan sirkulasi ginjal

Produksi urin normal : 0,5-1,0 ml/kgBB/jam (ditampung-

kateter) → dipengaruhi oleh :

- obat anestetika - hidrasi pasien

- tekanan darah - faal ginjal sendiri

- volume darah

PEMANTAUAN RESPIRASI

Tanpa alat → inspeksi (pd nafas spontan/kendali) :- Jenis pernafasan (torakal/abdominal)

- Retraksi interkostal/supraklavikular- Gerakan kantong cadang- Warna bibir,ujung jari

Page 7: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Dg alat :- Stetoskop → suara nafas- Oksimetri denyut → - saturasi oksigen (SaO2) - frekuensi nadi - disritmia- Kapnometri → kadar CO2 udara eks/insp

SUHU TUBUHObat anestetika → depresi pusat pengaturan suhu →tubuh mudah terpengaruh oleh suhu sekitarPemantauan suhu tubuh dilakukan pada :- Pembedahan yang lama- Bayi/anak kecil- Pasien demam- Teknik anestesia dg hipotermia buatan

Page 8: ANESTESIOLOGI 4.ppt

PEMANTAUAN SETELAH ANESTESIA/ANALGESIA ( PEMULIHAN = RECOVERY )

Sesudah selesai pembedahan/anestesia-analgesia, pasienharus dirawat di : - kamar pulih / RR (recovery room) - unit perawatan pasca anestesia/analgesia (UPPA) - PACU (post anestesia/analgesia care unit)

Untuk dilakukan pemantauan :- ssp - suhu tubuh- respirasi - menggigil (shivering)- kardiovaskular - peberian obat analgesia- pencernaan - pencatatan rekam medis anestesia

- warna kulit - kapan pasien bisa dikembalikan-- perdarahan ke ruangan perawatan

Page 9: ANESTESIOLOGI 4.ppt

SSP :

Yang dinilai adalah :

- derajat kesadaran

- refleks pupil mata terhadap cahaya

- reaksi rangsang dengar

- nyeri. gelisah

- pernafasan

Terlambat pulihnya kesadaran, bisa disebabkan:- Kelebihan dosis obat : premedikasi, anestetika, narkotika- Hipoksia selama anestesia- Pembedahan : syok/perdarahan banyak, emboli lemak- Manifestasi penyakit : hipoglikemia - Interaksi obat anestetika dg monoamin oksidase inhibitor

Page 10: ANESTESIOLOGI 4.ppt

CIDERA SARAF TEPI (PERIFER)

E/ hambatan pengaliran darah ke saraf :

- Posisi pasien yg salah & lama → saraf tertekan/teregang

- Pemasangan torniket terlalu kuat/lama selama

pembedahan.

Manset maks 50-70 mmHg, ≤ 3 jam

- Penyuntikan obat tertentu sekitar saraf (ok rangs kimia)/

cidera saraf langsung

- Hipotensi lama → iskemia saraf

T/ - pencegahan selama anestesia ---- hindari penyebab

- fisioterapi

Page 11: ANESTESIOLOGI 4.ppt

RESPIRASI - jalan nafas (air way) → - suara --- sumbatan - gerakan dinding dada - pernafasan → - kedalamannya (adekuat/tidak) - frekuensiSumbatan jalan nafas parsial/totalE/ - lidah jatuh menutup faring → ps belum sadar betul - udema laring → ok kesulitan intubasi trakea - spame laring → ok rangs benda asing : darah, sekret, muntahan, gigi palsu yg lepasT/ - manuver tripel - pasang (naso/oro)faring/sungkup laring → O2 100% - bersihkan jalan nafas - udema/spasme laring → - kortikosteroid - ( + pelumpuh otot )

Page 12: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Hipoventilasi → nafas lambat & dangkalPasien : - sianosis - PaCO2 > 45 mmHg (hiperkarbia/kapnia) - Saturasi O2 turun (SaO2 < 90% / hipoksemia)E/ - nafas lambat → ok opioid, T/ nalokson - nafas dangkal → ok pelumpuh otot. T/ neostigmin - asidosisHipoventilasi → - hipertensi → depresi sirk → henti jantung - takikardia

KARDIOVASKULAR - tekanan darah - nadi - akral hangat/dingin (perfusi jaringan)

Page 13: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Gangguan kv → hipertensi, hipotensi, disritmiaHipertensi → E/ : - nyeri ok pembedahan - iritasi pipa trakea - cairan infus berlebihan - buli2 penuh - aktifitas simpatis naik, ok hipoksia. hiperkapnia, asidosis - obat : adrenalin, ketamin, ergometrin - pasien dg hipertensi tanpa terapi, preeklamsia

Hipertensi berat → kebut O2 miokard naik → kerja jant berat - iskemia (infark) miokard, disritmia - gagal ventrikel kiri - udema paru - perdarahan otak

Page 14: ANESTESIOLOGI 4.ppt

T/ - hilangkan penyebab

- analgetika opioid : petidin10-25mg iv, morfin 2-3 mg iv

- anti hipertensi : klonidin, nitroprusid 0,5-1,0 µg/kgBB/menit

Hipotensi → TD sistolik < 70mmHg

E/ - hipovolemia (→ isian balik vena menurun) , ok :

- perdarahan → 15% volume darah

- terapi cairan kurang adekuat

- hilangnya cairan ke rongga ketiga

- diuresis yg belum diganti

- kontraksi miokardium kurang kuat

- penurunan tahanan vaskular perifer (spinal/epid tinggi)

- reaksi hipersensitivitas

Hipotensi → hipoperfusi organ vital → hipoksemia →

kerusakan jaringan

Tanda hipoperfusi jaringan : akral teraba dingin

Page 15: ANESTESIOLOGI 4.ppt

T/ hipotensi : → hilangkan penyebab - O2 100% - infus kristaloid (ringer laktat / asering) 300-500 ml - transfusi darah → perdrhan > 20% vol drh (Hb < 9 g%) anak : perdrhan > 10% vol drh (vol drh 80 ml/kgBB) E/ disritmia : - hipokalemia - hiperkapnia - asidosis/alkalosis - ps sakit jantung - hipoksia - obat : adrenalin, atropinT/ disritmia : hilangkan penyebab

PENCERNAANMual/muntah harus diatasi untuk mencegah terjadinya regurgitasi/aspirasi T/ - antikolinergik atropin 0,5 mgE/ - opioid - antihistamin prometazin 50 mg - bedah intra abdomen - fenotiazin : klorpromazin 25 mg - hipotensi - buterofenon : DBP 5 mg - metoclopramide : primperan

Page 16: ANESTESIOLOGI 4.ppt

WARNA KULIT - pucat ---→ ok perdarahan - sianotik → ok hipoksiaPERDARAHAN : tergantung jenis pembedahan yg dilakukanTransfusi darah, bila perdrhan > 20% vol drh / Hb < 9 g% (dws), pd anak : perdarahan > 10% vol darah (vol drh 80 ml/kgBB)

PENGUKURAN SUHU TUBUHMenggigil (shivering) : - hipotermia/hipertermia - obat anestetikaE/ hipotermia : - suhu ruang bedah dingin - suhu ruang pulih dingin - cairan infus dingin - cairan irigasi dingin - bedah abdomen yg luas & lamaE/ hipertermia → obat anestetika

Page 17: ANESTESIOLOGI 4.ppt

T/ shivering : - O2 - selimut / lampu penghangat - cairan infus dihangatkan - petidin 10-25 mg iv, klorpromazin 5mg iv

Hipertermia maligna→ krisis hipermetabolik, dimana suhu tubuh naik > 2 derajat Celcius dalam satu jamE/ :- Herediter : defek (cacat) pd ikatan kalsium dlm retikulum sarko- plasma otot/jantung. Stimulus (trigger) tertentu → Ca+ keluar → masuk dlm sito- plasma → kontraksi miofibril hebat → penumpukan asam laktat & CO2 → - kebutuhan O2 naik - asidosis metabolik - pembentukan panas

Page 18: ANESTESIOLOGI 4.ppt

T/ hipertermia maligna- O2 100%- Seluruh tubuh kompres es/alkohol- Lambung dibilas dg NaCl fisiologis dingin- Pemeriksaan gas darah segera- Koreksi asidosos dg Na bikarbonat- Kortikosteroid dosis tinggi- Obat spesifik : dantrolen 1-2 mg/kgBB, ulang tiap 5-10 menit,

maksimum 10 mg/kgBB

Page 19: ANESTESIOLOGI 4.ppt

NYERI PASCA BEDAH: ringan sampai berat

Dicegah dg penambahan opioid pd analgesia regional :

- morfin 0,05-0,10 mg → ke ruang subaraknoid

- morfin 2-5 mg → ke ruang epidural

bebas nyeri 10-16 jam pasca bedah

(petidin & fentanil jarang dipakai utk subaraknoid/epid

karena efek hanya 3-6 jam)

T/ nyeri ringan/sedang pasca bedah → NSAID/AINS

Analgetika NSAID (nonsteroid antiinflammatory drugs) / AINS

(anti inflamasi non steroid) → ketorolak, indometasin,

tenoksikam, diklofenak, ibuprofen

Page 20: ANESTESIOLOGI 4.ppt

T/ nyeri berat pasca bedah → opioid Opioid bolus, dilanjutkan titrasi- petidin, bolus iv 0,5-1 mg/kgBB, titrasi 2-3 mg/kgBB/24 jam - morfin, bolus iv 10-50 µg/kbBB, titrasi 15-200 µg/kgBB/jam- fentanil, bolus iv 0,5-2 µg/kgBB, titrasi 0,25-0,5µg/kgBB/men

GELISAH E/ - nyeri - asidosis - hipoksia - buli2 penuh - hipotensi

T/ - hilangkan penyebab - midazolam 0,05-0,10 mg/kgBB

Page 21: ANESTESIOLOGI 4.ppt

HIPERSENSITIF

Reaksi abnormal thd obat,karena terbentuknya mediator

kimia endogen (histamin, serotonin dll)

S/ - kulit kemerahan, urtikaria

- muka sembab

- sakit perut, mual, muntah

- vasodilatasi, nadi kecil/tak teraba, sampai henti jantung

- spasme bronkus

T/ - cairan infus kristaloid dipercepat

- steroid, aminofilin, vasopressor

- henti jantung → RJP

Page 22: ANESTESIOLOGI 4.ppt

NILAI PULIH ANESTESIA/ANALGESIA

====> “Nilai Pulih Aldrette” :

Parameter 2 1 0

Kesadaran sadar penuh bangun bila- tidak dapat-

dipanggil dibangunkan

Warna kulit normal pucat sianotik

Respirasi nafas dalam nafas dangkal apneu/

batuk kuat sesak nafas obstruksi

Aktivitas 4 angg. gerak 2 angg. gerak tdk ada-

dpt digerakkan dpt digerakkan pergerakkan

Tek. darah berubah < 20 berubah 20-30 berubah >30

mmHg dari TD mmHg dari TD mmHg dari TD

prabedah prabedah prabedah

Kriteria pindah dari ruang pulih, jika nilai 9 atau 10

Page 23: ANESTESIOLOGI 4.ppt

TERAPI CAIRAN PADA PEMBEDAHAN

Sebagian besar (60%) tubuh kita terdiri dari air

Cairan tubuh (air & zat-zat yg terlarut di dalamnya) berfungsi :

- pengangkutan zat2 makanan ke semua sel tubuh

- pengeluaran bahan sisa dari dalam tubuh, melalui : urin,

tinja, keringat & uap air pernafasan

Jumlah cairan yg masuk & keluar dlm 24 jam relatif sama.

M a s u k : K e l u a r :

- Minuman ------→ 800-1700ml - Urin -------→ 600-1600 ml

- Makanan ------→ 500-1000 ml - Tinja ------→ 50-200 ml

- Hasil oksidasi → 200-300 ml - Keringat/ → 850-1200 ml

paru (iwl)

Page 24: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Zat-zat yg terlarut dlm cairan tubuh : elektrolit, karbohidrat (BM

kecil), protein (BM besar), lemak, vitamin dll.

Elektrolit yg penting : - intraselular ---→ K+, Mg+, PO4-

- ekstraselular → Na+, Cl-

Satuan utk elektrolit cairan tubuh : miliekivalen/liter (mEq/L)

mg% x 10 x valensi

berat atom / berat molekul

Total 60% ---→ - 40% c.inraselular

(Pria dws) - 20% c.ekstraselular ---→ - 5% plasma darah

- 15% c.interstitial

Page 25: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Cairan interstitial ( = transelular/antar sel ) : cairan serebrospi-

nal, persendian, peritoneum dll

Tubuh :

- Zat cair : air, elektrolit dll ---------------------→ 75 -- 60%

- Zat padat : protein, lemak, karbohidrat dll → 25 – 40%

Komposisinya tgt : umur, jenis kelamin, jumlah lemak tubuh

Cairan tubuh : - baru lahir (neonatus) : 75%

- usia 1 bulan : 65%

- dewasa pria : 60%

- dewasa wanita : 50%

Page 26: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Kebutuhan air & elektrolit basal per 24 jam :Dewasa Anak/bayiAir 30-35ml/kg 0-10 kg → 100 ml/kg(↑ suhu 1°C → +10%) 10-20 kg → 1000 ml + 50 ml/kg ( > 10 kg ) >20 kg → 1500 ml + 20 ml/kg ( > 20 kg )Na+ 1,5 mEq/kg 2 mEq/kgK+ 1,0 mEq/kg 2 mEq/kg

Pasien dewasa BB 60 kg, kebutuhan cairan basal : 1800 – 2100 ml/24 jam = 75 – 87,5 ml/jam Pasien anak BB 14 kg, kebutuhan cairan basal : 1000 ml + 200 ml = 1200 ml/24 jam = 50 ml/jamPasien anak BB 25 kg, kebutuhan cairan basal : 1500 ml + 100 ml = 1600 ml/24 jam = 67 ml/jam

Page 27: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Cara lain perhitungan kebutuhan cairan basal bayi/anak per jam :

- 4 ml/kgBB/jam → utk BB < 10 kg

- 40 ml + 2 ml/kgBB/jam tambahkan → utk BB 10 - 20 kg

- 60 ml + 1 ml/kgBB/jam tambahkan → utk BB > 20 kg

Contoh :

Pasien anak BB 14 kg, kebutuhan cairan basal :

40 ml + 8 ml = 48 ml/jam

Pasien anak BB 25 kg, kebutuhan cairan basal :

60 + 5 ml = 65 ml/jam

Tetesan infus ( = ivfd = intra venous fluid drips ) :

→ 1 ml (cc) cairan infus = 20 tetes makro (macrodrips)

= 60 tetes mikro (microdrips)

Page 28: ANESTESIOLOGI 4.ppt

TATA LAKSANATerapi cairan : tindakan utk mengganti kekurangan cairan &memelihara kebutuhan cairan perianestesia (pra/selama/pasca-anestesia)PRA ANESTESIAAkibat pemasukan yg kurang atau penyakit penyerta : - puasa - muntah - masuknya cairan ke rongga ketiga (ekstraselular) : - peritonitis - obstruksi ileus====== > gangguan air & elektrolitD/ defisit cairan ekstrasesular : - derajat dehidrasi - ↑ nilai hematrokit DEHIDRASI : Ringan Sedang Berat - Dewasa : 4% BB 6% BB 8% BB - Anak/bayi : 5% BB 10% BB 15% BB

Page 29: ANESTESIOLOGI 4.ppt

S/ klinis dehidrasi DEWASA

RINGAN SEDANG BERAT

- Defisit 4% BB 6% BB 8% BB

- KU baik gelisah letargik

c.m lemah tidak sadar

- Mata normal cekung sangat cekung

- Air mata ada kering kering sekali

- Mulut/lidah lembab kering sangat kering/pecah2

- Rasa haus minum normal kehausan tidak bisa minum

- Turgor kulit baik jelek sangat jelek

- Nadi normal cepat cepat & isi kecil

- Tek. darah normal turun turun sekali

- Diuresis normal oliguri anuria

Page 30: ANESTESIOLOGI 4.ppt

S/ klinis dehidrasi BAYI / ANAK :

RINGAN SEDANG BERAT

- Defisit cairan 5% BB 10% BB 15% BB

- KU kehausan sangat tampak

kehausan sakit berat

- Kulit/mukosa kering sangat kering

- Turgor/elasti- ↓↓

sitas kulit turun ↓↓

- Ubun2/mata cekung sangat cekung

- Diuresis oliguria oliguria berat s/d syok

- Kardiovaskuler hipotensia

takikardia

Page 31: ANESTESIOLOGI 4.ppt

HEMATOKRIT

Hematrokit (%) = volume eritrosit / volume darah

Selain dehidrasi, defisit cairan ekstraselular → hemokonsentrasi

→ Ht ↑. (Nilai normal Ht : wanita 40-48%, pria 42-50%)

Defisit ini dapat diganti dg cara 1 jam pertama 40 ml/kgBB,

selanjutnya pemberian diturunkan sesuai dg keadaan kardiovas-

kular. Defisit diatasi (rehidrasi) dalam 4-6 jam

Defisit cairan ini dapat diatasi dg pemberian :

- cairan plasma/koloid

- kristaloid (ringer laktat / asering)

Tanda2 rehidrasi : - keadaan umum

- kardiovaskular

- produksi urin 0,5-1 ml/kgBB/jam

Page 32: ANESTESIOLOGI 4.ppt

DURANTE ANESTESIA / BEDAH

Defisit cairan selama anestesia/bedah disebabkan :

- kekurangan cairan pra anestesia → ok puasa

- kebutuhan utk pemeliharaan

- ↑ insensible loss → ok - suhu rgg operasi tinggi

- hiperventilasi

- translokasi cairan pd daerah operasi ke rgg interstisial/

ketiga → tergantung besar/kecilnya pembedahan

- terjadinya perdarahan

Defisit cairan ok puasa :

- 0,5 nya diberikan pd 1 jam pertama

- 0,25 nya pd jam kedua

- 0,25 nya pd jam ketiga

Page 33: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Translokasi cairan → tgt besar kecilnya jenis pembedahan :- kecil → 2-4 ml/kgBB/jam (bedah plastik)- sedang → 4-6 ml/kgBB/jam (bedah tungkai, apendektomi)- besar → 6-8 ml/kgBB/jam (reseksi usus, mastektomi radikal)Ciran yg diberikan : elektrolit/kristaloid → ringer laktat (asering) - ringer laktat : metab. di hati & lambat (100 mEq/jam) - asering (asetat ringar) : metab. di otot & cepat (400mEq/jam)

Cairan tanpa elektrolit (dekst 5%,10%) tidak berguna pd hipovole-mia, ok cepat keluar dari sirkulai dan mengisi rgg interselular

Kecepatan/jumlah pemberian cairan, sampai dg : - kardiovaskular stabil - produksi urin 0,5-1 ml/kgBB/jam

Page 34: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Perdarahan selama anest/pembedahan :Bila < 10%BB (bayi/anak) atau < 20%BB (dws) : kristaloidBila > 10%BB (bayi/anak) atau > 20%BB (dws) : koloid/darahKoloid/plasma ekspander iv → dapat bertahan lama di sirkulasiContoh - cairan kristaloid : ringer laktat, asering (ringer asetat) - cairan koloid : dekstran, gelofusin, haemacel

Volume darah : - bayi/anak → 80-85 ml/kgBB - dewasa pria → 80 ml/kgBB - dewasa wanita → 75 ml/kgBB

PASCA ANESTESIA/PEMBEDAHANBila pasien boleh/dapat minum → segera diberi per oralBila belum/tidak dapat minum → parenteral diteruskan → jumlahdisesuaikan dg yang keluar (insensible loss + urin)

Page 35: ANESTESIOLOGI 4.ppt

TEKNIK PEMASANGAN JARUM INFUS

Lokasi vena untuk pemasangan jarum infus pd dewasa, prioritas :

- lengan → tungkai

- kiri → kanan

- distal → proksimal

Kanulasi vena tungkai mudah dilakukan, karena vv di dorsal kaki

& v safena terletak di permukaan. Dilakukan hanya dlm keadaan

terpaksa, karena :

- gangguan pergerakan, bila pasien masih bisa berjalan

- mudah terjadi trombosis vena tungkai sampai emboli paru

Pada bayi/anak : - punggung kaki

- anterior mata kaki medial (maleolus medialis)

- kepala

Pada neonatus : vena umbilikalis

Page 36: ANESTESIOLOGI 4.ppt

Komplikasi terapi cairan : - infeksi

- iritasi pembuluh darah

- kelebihan pemberian

Pencegahan komplikasi :- Pemakaian jarum anti karat (kateter plastik anti trombogenik)- Pemakaian lama :

- diganti tiap 3 hari, utk mencegah : - infeksi

- macetnya tetesan

- pemakaian kateter besar & panjang yg ujungnya

berada di vena cava / atrium. Tusukan jarum melalui

vena subklavia/jugularis int/jugulais eks/femoralis/kubiti.

→ kanulasi vena sentral.

Page 37: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 38: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 39: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 40: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 41: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 42: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 43: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 44: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 45: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 46: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 47: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 48: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 49: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 50: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 51: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 52: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 53: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 54: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 55: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 56: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 57: ANESTESIOLOGI 4.ppt
Page 58: ANESTESIOLOGI 4.ppt