BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia dalam kehamilan disebut “potential danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak) memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba I.B.G, 2009, hal.29). Frekuensi ibu hamil dengan anemia lebih banyak terjadi di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju. Di Amerika hanya sekitar 6% ibu hamil yang menderita anemia, sedangkan di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Sebagian besar disebabkan karena kurangnya zat gizi dan perhatian terhadap ibu hamil sehingga dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi zat besi. (Saifuddin A.B, 2007, hal.281).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
sumber daya manusia. Anemia dalam kehamilan disebut “potential danger to mother and child”
(potensial membahayakan ibu dan anak) memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang
terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba I.B.G, 2009, hal.29).
Frekuensi ibu hamil dengan anemia lebih banyak terjadi di negara berkembang
dibandingkan dengan negara maju. Di Amerika hanya sekitar 6% ibu hamil yang menderita
anemia, sedangkan di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Sebagian besar disebabkan karena
kurangnya zat gizi dan perhatian terhadap ibu hamil sehingga dapat menyebabkan terjadinya
anemia defisiensi zat besi. (Saifuddin A.B, 2007, hal.281).
Anemia dalam kehamilan patut diwaspadai karena menjadi penyebab potensial
terjadinya morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Masalah kesehatan ibu hingga saat ini masih
menjadi hal yang memprihatinkan di Indonesia. Hal ini terlihat dari angka kematian ibu (AKI)
yang tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2011 yaitu berkisar 290,8 per 100.000 kelahiran
hidup.( Hidayatullah. 2010).
Pada Dinas kesehatan sulawesi selatan pada tahun 2011 tercatat 91.020 (87,29%) ibu
hamil yang menderita anemia dari 104.271 ibu hamil yang memeriksakan diri, diklasifikasikan
menjadi tiga kategori yaitu anemia ringan 42.510 (50%), anemia sedang 42.043 (46,19%) dan
anemia berat 3.467 (3,81%). (bataviase. 2011).
Berdasarkan data yang diperoleh dari medical record RSKDIA Siti Fatimah Makassar
pada tahun 2011 sekitar 276 orang ibu hamil yang memeriksakan dirinya dengan
mengelompokkan anemia ringan 179 orang (64.85%),anemia sedang 92 orang (33.33%),anemia
berat 5 orang (1.81 %) sedangkan pada tahun 2012 mulai dari bulan januari sampai juni terdapat
56 orang anemia ringan,32 orang anemia sedanf dan 2 orang anemia berat.
Anemia dapat terjadi karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah. Banyak ibu
hamil mengalami anemia defisiensi zat besi disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak
memenuhi syarat gizi, kebutuhan yang meningkat dan kehamilan berulang dalam waktu singkat.
Cadangan zat besi ibu yang belum pulih akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandung
berikutnya. (Indoglobal. 2012).
Banyak penyulit yang dapat muncul pada kehamilan yang disertai dengan anemia,
diantaranya abortus, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, partus prematurus,
perdarahan antepartum, bahkan kematian ibu dan janin (Manuaba I.B.G, 2009, hal.31).
Penanggulangan anemia terutama untuk wanita hamil sudah dilakukan secara nasional
dengan pemberian suplementasi pil zat besi. Ibu hamil sangat disarankan minum pil ini selama
tiga bulan, yang harus diminum setiap hari.
(Indoglobal 2012).
Berdasarkan tingginya kejadian anemia, mendorong penulis untuk mengkaji
permasalahan dan memaparkannya lewat karya tulis ilmiah sebagai wujud perhatian dan
tanggung jawab penulis dalam memberikan konstribusi pemikiran pada berbagai pihak yang
berkompeten dengan masalah tersebut guna mencari solusi terbaik atas permasalahan diatas.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Adapun ruang lingkup pembahasan dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah
Bagaimana menerapkan “Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Pada Ny “K” Dengan
Anemia Ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 16 dan 30
juli 2012.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Pada Ny.“K” Dengan
Anemia Ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 16 dan 30
juli 2012 dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan
wewenang bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data pada Ny”K” gestasi 28 minggu dengan anemia
ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.
b. Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Ny.“K” gestasi 28 minggu dengan anemia
ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.
c. Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Ny.“K” gestasi 28 minggu dengan anemia
ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.
d. Dapat mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada Ny”K” gestasi 28 minggu
dengan anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.
e. Dapat menetapkan rencana di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tindakan asuhan kebidanan pada
Ny.“K” gestasi 28 minggu dengan anemia ringan tanggal 16 dan 30 juli 2012.
f. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada Ny.“K” gestasi 28
minggu dengan anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.
g. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny.“K” gestasi 28 minggu
dengan anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.
h. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah diberikan pada Ny.“K” gestasi
28 minggu dengan anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli
2012.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan pada kasus tersebut diatas adalah :
1. Sebagai salah satu persyaratan penulis dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan
STIKes Mega Rezky Makassar.
2. Manfaat praktisi, sebagai salah satu sumber informasi bagi Dinas Kesehatan dalam menentukan
kebijakan khususnya dalam penanganan asuhan kebidanan pada gestasi 28 minggu dengan
anemia ringan.
3. Sebagai Manfaat bagi institusi pendidikan dalam penerapan penulisan karya tulis ilmiah
selanjutnya.
4. Sebagai tambahan pengalaman berharga bagi penulis untuk memperluas dan menambah wawasan
dalam asuhan kebidanan.
E. Metode Penulisan
Dalam menyusun karya tulis ini, metode yang digunakan adalah:
1. Studi Kepustakaan
Mempelajari buku-buku/literatur, mengambil data dari internet, membaca buku yang
berkaitan dengan anemia.
2. Studi Kasus
Dengan menggunakan metode pendekatan masalah dalam asuhan kebidanan yang
meliputi pengkajian dan analisa data, menetapkan diagnosa/masalah aktual dan potensial,
mengidentifikasi tindakan dan mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
serta mendokumentasikan.
Untuk menghimpun data/informasi dalam pengkajian menggunakan teknik:
a. Anamnese/wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan keluarganya guna mendapatkan data
yang diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut.
b. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien dengan cara inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang (laboratorium), serta pemeriksaan diagnostik
lainnya dengan menggunakan format pengkajian.
c. Pengkajian psikososial, ekonomi dan spiritual
Pengkajian psikososial, ekonomi dan spiritual meliputi status emosional, respon
terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi klien terhadap keluarga, petugas kesehatan dan
lingkungannya, keadaan ekonomi dan hubungan klien dengan Tuhan.
3. Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status klien yang bersumber dari catatan
dokter/bidan maupun dari hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik lainnya yang berkaitan
dengan anemia ringan.
4. Diskusi
Diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan atau dokter yang menangani langsung
klien tersebut dan dosen pembimbing karya tulis ilmiah.
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika yang digunakan untuk menulis karya tulis ini terdiri dari :
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Ruang Lingkup Pembahasan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
2. Diagnosis Kehamilan
3. Perubahan Fisiologi yang terjadi dalam Kehamilan
4. Perubahan Psikologi Wanita Hamil
B. Tinjauan Tentang Anemia
1. Pengertian Anemia
2. Patofisiologi Anemia
3. Macam-macam Anemia
4. Tanda dan Gejala Anemia
5. Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan
6. Diagnosis Anemia
7. Pencegahan dan Penangan Anemia
C. Tinjauan Tentang Antenatal
1. Pengertian Antenatal
2. Tujuan Asuhan Antenatal
3. Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal
4. Informasi Penting untuk setiap Kunjungan Antenatal.
D. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
2. Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan
E. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
BAB III. STUDI KASUS
Langkah 1 : Identifikasi Data Dasar
Langkah 2 : Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
Langkah 3 : Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial
Langkah 4 : Identifikasi Perlunya Tindakan Segera/ Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Langkah 5 : Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Langkah 6 : Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Langkah 7 : Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan
BAB IV. PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang didapatkan sesuai dengan
proses manajemen kebidanan.
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
a. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Saifuddin A.B, 2007, hal. 89).
b. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari ovulasi sampai persalinan aterm, sekitar 280
hari (Manuaba I.B.G, 2009, hal.125).
2. Diagnosis Kehamilan
Tanda pasti kehamilan (tanda positif) menurut Mansjoer A, 2008, hal.254 yaitu:
a. Pada palpasi dirasakan bagian-bagian janin.
b. Dapat dirasakan gerak janin dan ballotemen.
c. Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin.
d. Dengan ultrasonografi (USG) atau scanning dapat dilihat gambaran janin.
e. Pada pemeriksaan sinar rontgen tampak kerangka janin.
3. Perubahan Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan (Manuaba I.B.G, 2009, hal.106-110)
a. Uterus
Uterus yang semula beratnya 30 gram akan membesar sehingga menjadi seberat 1000
gram dibawah pangaruh estrogen dan progesteron. Otot rahim mengalami hiperplasia dan
hipertropi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin.
b. Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh hormon
estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwick).
c. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung corpus luteum gravidarum
akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta pada umur kehamilan 16 minggu.
Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang fungsinya akan diambil
alih oleh plasenta.
d. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk persiapan laktasi.
Perkembangannya dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesteron dan somatomammotropin.
Estrogen menyebabkan hipertrofi sistem saluran payudara. Progesteron mempersiapkan dan
menambah jumlah sel asinus. Sedangkan somatomam- motropin berfungsi mempengaruhi sel
asinus untuk membuat kasein, laktabumin dan laktoglobulin serta merangsang pengeluaran
kolostrum.
e. Sirkulasi darah
Volume darah semakin meningkat secara fisiologi dengan adanya pencairan darah yang
disebut hidremia. Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim. Tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi adanya sirkulasi ke plasenta, uterus
yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula,mamma dan alat lain–
lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Seperti telah dikemukakan, volume
darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang
disebut hidremia.volume darah akan bertambah banyak, kira–kira 25%, dengan puncak
kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira–kira 30%.
Akibat hemodilusi tersebut, yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16 minggu, ibu yang
mempunyai penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis.
Eritropoesis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi keperluan transpor zat
asam yang dibutuhkan sekali dalam kehamilan. Meskipun ada peningkatan dalam volume
eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar, sehingga
konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Hal ini tidak boleh dinamakan
anemia fisiologik dalam kehamilan, oleh karena jumlah hemoglobin pada wanita hamil dalam
keseluruhannya lebih besar daripada sewaktu belum hamil.
Jumlah leukosit meingkat sampai 10.000 per ml, dan produksi trombositpun meningkat
pula.
Gambaran protein dalam serum berubah; jumlah protein, albumin, dan gammaglobulin
menurun dalam triwulan pertama dan baru meningkat perlahan-lahan pada akhir kehamilan,
sedangkan betaglobulin dan bagian-bagian fibrinogen terus meningkat. Laju endap darah pada
umumnya meningkat sampai empat kali, sehingga dalam kehamilan tidak dapat dipakai sebagai
ukuran. Segera postpartum, sirkulasiantara uterus dan plasenta berhenti, sejumlah darah untuk
sirkulasi umum akan membebani jantung dan bila ada visium kordis, dapat timbul dekompensasi
kordis. Setelah partus, terjadi pula hemokonsentrasi dengan puncaknya pada hari ke 3 – 5
postpartum. Hal ini harus juga diperhatikan jika berhadapan dengan ibu yang menderita visium
kordis. Dengan adanya hemokonsentrasi dapat diduga pula bahwa ada konsentrasi trombosit,dan
sebagainya, sehingga dapat mengerti mengapa ada kecendrungan ke arah trombolflebitis
postpartum.
f. Sistem respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan O2 disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar
pada umur kehamilan 32 minggu ke atas sehingga tidak jarang menimbulkan rasa sesak.
g. Sistem pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat sehingga
menyebabkan hipersalivasi, morning sickness, muntah dan lambung terasa panas. Hormon
progesteron menyebabkan gerakan usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
h. Sistem perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar
sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke
bawah pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing
mulai tertekan kembali.
i. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan karena pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang
meningkat. Hiperpigmetansi bisa terjadi pada striae gravidarum, areola mammae linea nigra, dan
pipi (cloasma gravidarum).
j. Metabolisme dalam kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar,
dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
Metabolisme Basal naik sebesar 15-20% terutama pada trimester ketiga. Berat badan ibu hamil
akan bertambah antara 6,5 – 16,5 kg atau terjadi kenaikan berat badan sekitar seperdua kilogram
tiap minggu.
4. Perubahan Psikologi Wanita Hamil (Hamilton Persis Mary, 2006, hal.63)
Beberapa perubahan psikologi pada wanita hamil yang sering terjadi selama masa
kehamilan :
a. Perubahan Pada Trimester Pertama.
Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil ia merasa syok dan
menyangkal walaupun kehamilan tersebut direncanakan. Periode awal ketidakyakinan adalah
hal umum yang terjadi dan sebagaian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena
mereka berencana membentuk hidup baru. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan
dalam pikiran-pikirannya sendiri, selain itu pengalaman hidup dan kebudayaan akan
mempengaruhi kondisi psikologinya.
b. Perubahan Pada Trimester Kedua.
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa
dengan tingkat hormon yang tinggi. Ibu dapat menerima kehamilannya dan menggunakan
pikiran serta energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan
ketidaknyamanan. Pada trimester ini ibu merasakan gerakan janinnya pertama kali, pengalaman
tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering
menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologi yang besar.
c. Perubahan Pada Trimester Ketiga.
Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar
dan ketidaknyamanan bertambah. Sekitar dua minggu sebelum melahirkan sebagian wanita
hamil mulai mengalami perasaan senang. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum
tergantung pada persiapan dan persepsinya. Terhadap kejadian ini, diharapkan suami dapat
memberi rasa aman dan mendukung istri dalam melakukan berbagai kegiatan. Dengan cara ini
akan muncul rasa percaya diri sehingga sang istri akan memiliki mental yang kuat untuk
menghadapi persalinannya. Selain suami, dukungan keluarga juga sangat berarti.
B. Tinjauan Tentang Anemia
1. Pengertian Anemia
a. Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar zat warna merah dalam sel
darah merah atau eritrosit yang disebut sebagai hemoglobin (http:www//sinarharapan.co.id,
diakses 14 juni 2012).
b. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin kurang dari 10 gr /100 ml
(Curtis G.B, 2008, hal.322)
2. Macam-Macam Anemia Dalam Kehamilan (Wiknjosastro H, 2002, hal.451-458)
a. Anemia Defisiensi Besi
Anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai adalah anemia kekurangan zat besi. Hal ini
disebabkan karena kurangnya zat besi dalam makanan, karena gangguan resorbsi, atau karena
terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.
b. Anemia Megaloblastik
Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folik, malnutrisi dan infeksi yang kronik.
c. Anemia Hipoplastik
Anemia ini disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
d. Anemia Hemolitik
Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari
pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka
anemia biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan
krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.
Klasifikasi anemia :
1) Menurut Depkes
a) Normal > 10,5 gr%.
b) Anemia Ringan 9 – 10,4 gr%.
c) Anemia Sedang 7,6 – 8,9 gr%.
d) Anemia Berat < 7,5 gr%.
2) Menurut WHO yang dikutip dalam buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan, 2006, hal.30 yang dapat dilakukan dengan menggunakan
metode Sahli yaitu :
1. Hb 11 gr% tidak anemia.
2. Hb 9 – 10 gr% anemia ringan
3. Hb 7 – 8 gr% anemia sedang.
4. Hb < 7 gr% anemia berat.
3. Patofisiologi Anemia
Anemia lebih sering ditemukan dalam kehamilan karena keperluan akan zat-zat
makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum
tulang. Volume darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau
hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan plasma,
sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi). Pertambahan tersebut berbanding sebagai
berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Hemodilusi dianggap sebagai
penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat
meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang
disebabkan oleh peningkatan cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung lebih ringan
apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak
naik. Kedua, pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit
dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah
mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32
dan 36 minggu (Wiknjosastro H, 2002, hal.448).
4. Tanda dan Gejala Anemia
Gejala umum yang terjadi pada seseorang dengan anemia adalah lemas, pusing, cepat
lelah, mudah mengantuk, konsentrasi menurun, pandangan berkunang-kunang terutama bila
bangkit dari duduk, tampak pucat. Kepucatan dapat dilihat pada konjungtiva
(http://www.sinarharapan.com, diakses 14 juni 2012).
5. Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan (Manuaba I.B.G, 2009, hal.31-32)
a. Bahaya selama kehamilan
1) Dapat terjadi abortus.
2) Persalinan prematuritas.
3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim.
4) Mudah terjadi infeksi.
5) Mola hidatidosa.
6) Hiperemesis gravidarum.
7) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%).
8) Perdarahan antepartum.
9) Ketuban pecah dini.
b. Bahaya terhadap janin
1) Abortus.
2) Terjadi kematian intra uterin.
3) Persalinan prematuritas tinggi.
4) Berat badan lahir rendah.
5) Kelahiran dengan anemia.
6) Dapat terjadi cacat bawaan.
7) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.
8) Intelegensia rendah.
6. Diagnosis Anemia pada Kehamilan
a. Anamnese
Pada anamnese akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-
kunang dan keluhan mual muntah lebih berat pada hamil muda (Manuaba I.B.G, 2009, hal.30).
b. Pemeriksaan Fisik
Keluhan lemah, kulit pucat, sementara tensi masih dalam batas normal, pucat pada
membran mukosa, dan konjungtiva oleh karena kurangnya sel darah merah pada pembuluh darah
kapiler serta pucat pada kuku dan jari tangan (Saifuddin A.B, 2007, hal.282).
c. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan dan pengawasan Hb untuk menentukan derajat anemia dapat dilakukan
dengan menggunakan alat sahli. Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama
kehamilan terutama pada trimester satu dan trimester tiga (Manuaba I.B.G, 2009, hal.30).
7. Pencegahan dan Penanganan Anemia
a. Pencegahan Anemia (Arisman,2010,hal.152-154)
1) Pemberian tablet atau suntikan zat besi
Dosis suplementatif yang dianjurkan dalam satu hari adalah dua tablet (satu tablet
mengandung 60 mgFe dan 200 mg asam folat) yang di makan selama paruh kedua kehamilan
karena pada saat tersebut kebutuhan akan zat besi sangat tinggi.
2) Pendidikan.
Ibu hamil harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya yang
mungkin terjadi akibat anemia. Dan harus pula diyakinkan bahwa salah satu penyebab anemia
adalah defisiensi zat besi.
3) Modifikasi makanan
Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan yaitu dengan pemastian konsumsi
makanan yang mengandung kalori dan meningkatkan ketersediaan hayati zat besi yang
dimakan, yaitu dengan jalan mempromosikan makanan yang dapat memacu dan menghindarkan
pangan yang bisa mereduksi penyerapan zat besi.
4) Pengawasan penyakit infeksi
Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan upaya kesehatan masyarakat melalui
pencegahan seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi lingkungan dan kebersihan
perorangan.
5) Fortifikasi makanan
Fortifikasi makanan yang banyak dikonsumsi dan diproses secara terpusat merupakan
inti penanganan anemia. Produk makanan fortifikasi yang lazim adalah tepung gandum serta roti
makanan yang terbuat dari jagung dan bubur jagung dan produk susu.
b. Penanganan Anemia
1) Anemia Ringan
Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan sehingga hanya perlu
diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 250 mg asam folat peroral sekali sehari. Hemoglobin
dapat dinaikkan sebanyak 1 gr /dl sehari mulai dari hari kelima dan seterusnya (Arisman, 2010,
hal.150-151).
2) Anemia Sedang
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500 mg asam folat peroral sekali
sehari. (Arisman, 2010, 150).
3) Anemia Berat
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2006 yang dikutip dari “The
Management of Nutrition in Major Emergencie’s” (Manajemen Ilmu Gizi Dalam Keadaan
Darurat) penanganan anemia berat dilakukan dengan pemberian preparat besi 600 mg dan 400
mg asam folat peroral sekali sehari selama 3 bulan.
C. Tinjauan Tentang Antenatal Care
1. Pengertian Antenatal Care
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba I.B.G, 2009, hal.129).
2. Tujuan Pengawasan Antenatal
a. Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu selama dalam kehamilan sehingga
didapatkan ibu dan janin yang sehat (Mochtar R, 2006, hal. 47)
b. Tujuan Khusus (Saifuddin A.B,2007, hal.90)
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan janin.
3) Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6) Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang
secara normal.
3. Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal (Saifuddin A.B,2007,hal.90)
a. Kebijakan Program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan yaitu :
1) Satu kali pada triwulan pertama.
2) Satu kali pada triwulan kedua.
3) Dua kali pada triwulan ketiga.
Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “10 T”.
1) Timbang berat badan dan ukur Tinggi badan.
2) Ukur tekanan darah.
3) Nilai status gizi ( Ukur lingkar lengan atas / Lila ).
4) Ukur tinggi fundus uteri.
5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.
1. GIV PIII A0
a. Data Subjektif
Kehamilan Keempat dan tidak pernah keguguran.
b. Data Objektif
1) Tampak striae livide.
2) Dinding perut masih tegang.
c. Analisis dan Interpretasi Data
Pada primigravida tampak striae livide, hal ini terjadi karena pembesaran rahim menimbulkan
peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di bawah kulit. Otot perut masih tegang
karena belum pernah ada peregangan sebelumnya (Mochtar R, 2006, hal.36).
2. Gestasi 28 Minggu
Data Subjektif1) HPHT tanggal 1 Januari 2012.
2) Umur kehamilan 7 bulan.
b. Data Objektif
1) TFU 30 cm, teraba bokong difundus.
2) TP tanggal 8 Oktober 2012.
c. Analisis dan Interpretasi Data :
1) Membesarnya uterus disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
menyebabkan hipertropi, hyperplasia sel uterus dan hipervaskularisasi pembuluh darah
(Wiknjosastro H, 2002, hal.89).
2) Menurut rumus Neagle dari HPHT tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 8 Oktober
2012, masa gestasi adalah 40 minggu (Mochtar R, 2006, hal.48).
3. Punggung Kiri
a. Data Subjektif
Pergerakan janin dirasakan terutama pada bagian kanan perut Ibu.
b. Data Objektif
Palpasi Leopold II teraba punggung kiri.
c. Analisis dan Interpretasi Data
Palpasi Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak
punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dan kepala. Pada
palpasi teraba tahanan keras lebar seperti papan pada sisi kiri perut ibu dan pada sisi kanan teraba
bagian-bagian kecil yang menunjukkan bahwa punggung kiri (Wiknjosastro H, 2002, hal.156).
4. Presentasi Kepala
a. Data Subjektif : -
b. Data Objektif :
Palpasi Leopold III teraba kepala pada bagian terendah.
c. Analisis dan Interpretasi Data
Palpasi Leopold III dapat menentukan bagian terendah janin. Pada palpasi teraba bagian keras,
bulat dan melenting menandakan kepala dan palpasi Leopold IV dapat menentukan bagian
terendah apakah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul. Dan saat palpasi kedua tangan
pemeriksa masih bertemu menandakan kepala masih convergen. (Mansjoer A, dkk, 2008,
hal.256).
5. Convergen
1) Data Subjektif : -
2) Data Objektif
Leopold IV kepala masih bisa digerakkan dan kedua tangan masih bisa bertemu (Convergen).
3) Analisis dan Interpretasi Data
Palpasi Leopold IV dapat menentukan bagian terbawah (kepala) apakah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul. Bila kepada belum masuk pintu atas panggul, teraba balotemen kepala
(Wiknjosastro H, 2002, hal.158).
6. Intra Uterin
a. Data Subjektif
1) Ibu merasakan pergerakan janin kuat dan tidak ada nyeri perut.
b. Data Objektif
Pada saat dilakukan palpasi ibu tidak merasa nyeri
TFU 30 cm
c. Analisis dan Interpretasi Data
Salah satu tanda kehamilan intra uterin adalah terasa gerakan janin dalam rahim, tidak terasa
nyeri saat palpasi dan perkembangan rahim sesuai dengan tuanya kehamilan (Wiknjosastro H,
2002, hal.89).
7. Tunggal
a. Data Subjektif
Ibu merasakan janinnya bergerak kuat pada perut sebelah kanan.
b. Data Objektif
Djj terdengar lebih jelas pada perut sebelah kiri kuadran bawah dengan frekuensi 132 x /menit.
c. Analisis dan Interpretasi Data
1) Pada palpasi hanya teraba 2 bagian besar janin yaitu kepala pada bagian bawah abdomen dan
bokong pada fundus uteri, ini menandakan kehamilan tunggal. (Manuaba I.B.G, 2009, hal.137).
2) Auskultasi Djj pada hamil tunggal akan terdengar pada satu sisi, sedangkan pada kehamilan
ganda terdengar Djj pada dua lokasi dengan perbedaan kurang lebih 10 denyutan (Manuaba
I.B.G, 2009, hal.153).
8. Hidup
a. Data Subjektif
Ibu merasakan janinnya bergerak kuat.
b. Data Objektif
Djj terdengar kuat dan teratur di sebelah kiri dengan frekuensi 132 x /menit.
c. Analisis dan Interpretasi
2) Adanya gerakan janin dan Djj merupakan tanda bahwa janin hidup. Gerakan janin pada
primigravida dapat dirasakan pada umur kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida
umur kehamilan 16 minggu. Djj dapat didengar dengan leanec pada umur kehamilan 18 sampai
20 minggu. (Wiknjosastro, 2002, hal. 129).
3) Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120-160 x
/menit (Manuaba I.B.G, 2009, hal.136).
9. Keadaan Janin Baik
a. Data Subjektif
Ibu merasakan pergerakan janin kuat.
b. Data Objektif
1) Djj 132 x /menit jelas dan teratur.
2) TBJ 2.400 gram.
c. Analisis dan Interpretasi Data
Janin bergerak kuat, bunyi jantung teratur dan TBJ diatas 500 gram menandakan janin dalam
keadaan baik. (Wiknjosastro H, 2002, hal. 154).
10. Ibu Dengan Anemia Ringan
a. Data Subjektif
Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah beraktifitas.
b. Data Objektif
Konjungtiva agak pucat dan kadar Hb 9,8gr%.
c. Analisis dan Interpretasi
1) Dalam kehamilan kebutuhan meningkat sementara viskositas darah menurun sehingga kerja
jantung meningkat yang menyebabkan sel darah merah dalam perifer berkurang sehingga
nampak pucat pada konjungtiva. (Wiknjosastro H, 2002, hal. 448).
2) Volume plasma dan sel darah merah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan
mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu dengan peningkatan volume
plasma rata-rata 30-40%, tetapi penambahan volume jauh lebih besar dari peningkaan sel darah
merah sehingga terjadi hemodilusi serta konsentrasi hemoglobin dalam darah lebih rendah
sehingga ibu menunjukkan tanda-tanda anemia (Wiknjosastro H, 2002, hal.448).
Langkah III. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial
1. Potensial terjadinya Anemia Sedang
a. Data Subjektif
1) Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri.
2) Mudah lelah setelah melakukan aktifitas.
b. Data Objektif
Konjungtiva agak pucat dan kadar Hb 9,8 gr%.
c. Analisis dan Interpretasi
Volume plasma dan sel darah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu. Sehingga pada umur kehamilan 28 minggu
dengan kadar Hb 9,8 gr% jika tidak segera diantisipasi oleh tenaga kesehatan maka
memungkinkan terjadinya anemia sedang (Wiknjosastro H, 2002, hal.448).
2. Potensial terjadi partus prematur.
a. Data Subjektif
1) Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dari tempat duduknya.
2) Ibu mudah lelah terutama setelah melakukan aktivitas.
3) Ibu mengatakan hamil 7 bulan.
b. Data Objektif
1) Conjungtiva pucat.
2) Hb 9,8 gr%.
3) Umur kehamilan 28 minggu.
c. Analisis dan Interpretasi
Adanya anemia dalam kehamilan mengakibatkan kurangnya kemampuan sel darah merah
mengangkut zat-zat makanan dan O2 ke uterus, hal ini mendorong terjadinya insufisiensi plasenta
dan merupakan faktor pencetus terjadinya partus prematurus. (Varney H, dkk, 2010, hal.90)
Langkah IV.Identifikasi Perlunya Tindakan Segera Dan Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapy:Biosanbe 1x1 kapsul sehari selama 10 hari,vit
C 2X1 kapsul sehari selama 10 hari
Langkah V. Rencana Tindakan
Tanggal 16 juli 2012 Jam 10.10 Wita1. Tujuana. Kehamilan Dapat berlangsung normal.b. Keadaan ibu dan janin baik. c. Anemia teratasi2. Kriteria Keberhasilana. TFU sesuai dengan umur kehamilanb. Tanda-tanda vital dalam batas normal.1) Tekanan darah : 100/60 – 140/90 mmHg2) Nadi : 60 – 90 x /menit.3) Suhu badan : 36,5 – 37,50C4) Pernapasan : 16 – 20 x /menitc. Keadaan janin sehat dengan kriteria1) Djj dalam batas normal 120-160 X /menitd. Hemoglobin ≥ 11 gr%.e. Konjungtiva tidak pucat.f. Keluhan ibu berkurang atau hilang mengenai rasa pusing dan tidak mudah lelah.3. Rencana Tindakana. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
Rasional : Dengan penyampaian dan penjelasan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga sangat penting agar ibu dan keluarga mengetahui keadaan kehamilan.
b. Beri Penyuluhan tentang :1) Gizi pada ibu hamil
Rasional : Ibu dapat mengerti tentang makanan yang mengandung gizi yang diperlukan selama hamil.
2) Hygiene dalam kehamilanRasional :Dengan menjaga hygiene dalam kehamilan dapat mencegah terjadinya infeksi.
3) IstirahatRasional :Dengan adanya peningkatan fungsi fisiologi di dalam tubuh maka diperlukan istirahat yang cukup untuk memberi relaksasi otot tubuh serta mengurangi beban kerja jantung.
c. Diskusikan tanda bahaya kehamilanRasional :Dengan mendiskusikan tanda bahaya maka ibu mengerti dan melaksanakan anjuran bidan untuk segera ke rumah sakit jika ibu mengalami satu dari tanda bahaya kehamilan sehingga terhindar dari 3T (terlambat dalam pengambilan keputusan, terlambat dalam merujuk, dan terlambat di tangani).
d. Diskusikan tentang persiapan jika timbul komplikasiRasional :Jika timbul komplikasi maka setiap ibu hamil harus siap untuk mengantisipasinya dengan pertolongan segera dan “BERDOA” (Bersama keluarga dan bidan, donor darah saudara kandung, ongkos ada, angkutan ada).Rasional : Ibu mempunyai persiapan yang matang dalam menghadapi proses persalinan baik fisik, psikis,. serta tempat di mana ibu melahirkan.
e. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan seperti biosambe dan vitamin C.Rasional :
1) Dengan pemberian SF maka dapat membantu meningkatkan hemoglobin dalam darah.2) Vitamin C diberikan agar Fe yang diberikan sebagai zat pembentuk hemoglobin mudah di
absorbsi.f. Anjurkan ibu untuk datang kembali tanggal 28 juni 2012.
Rasional : Dengan penjelasan kepada ibu kapan ia harus kembali maka ibu mengadakan kesepakatan dengan bidan sehingga tujuan asuhan dapat dicapai secara efisien dan efektif.
Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Tanggal 16 juli 2012 jam 10.30 Wita
1. Memberitahu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal dan ibu dalam
keadaan anemia ringan.
2. Memberi Penyuluhan tentang :
a. Gizi pada ibu hamil
1) Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari
kacang-kacangan, buah segar, beras merah, sayur-sayuran dan kentang.
2) Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe, daging, ikan,
susu dan telur.
3) Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang-
kacangan.
4) Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan,
telur dan kedelai.
5) Kebutuhan asam folat (vitamin B) disarankan 300 mg per hari. Sumber asam folat yaitu orange
juice, bayam, brokoli., stroberi juga roti.
6) Vitamin C diperlukan sebanyak 70 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel dan jeruk
manis.
b. Hygiene dalam kehamilan
Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi
c. Istirahat
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam
hari.
3. Mendiskusikan tanda-tanda bahaya kehamilan
a. Perdarahan dari jalan lahir.
b. Sakit kepala yang hebat.
c. Penurunan gerakan janin.
d. Ketuban pecah sebelum waktunya.
e. Gangguan penglihatan.
f. Demam.
g. Muntah terus menerus
h. Nyeri abdomen.
i. Kejang.
4. Mendiskusikan tentang kesiapan ibu dan keluarga jika timbul komplikasi mengenai kendaraan
yang mengantar jika dibutuhkan siapa yang bersedia menjadi donor dan persediaan biaya.
5. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan.
a. Pemberian obat biosanbe : 1 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.
b. Pemberian obat vitamin C : 2 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.
6. Menganjurkan ibu periksa kembali tanggal 30 juli 2012.
Langkah VII. Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan
Tanggal 16 juli 2012 Jam 10.50 Wita
1. Kehamilan berlangsung normal.
a. TFU 30 cm
b. Tanda-tanda vital :
1) TD : 110/70 mmHg
2) N : 80 x /menit
3) S : 36,90C
4) P : 20 x /menit
2. Bayi dalam kondisi yang baik dan Djj terdengar jelas di perut sebelah kanan dengan frekuensi
132 x /menit.
3. Keadaan ibu anemia ringan dengan Hb 9,8 gr%.
4. Ibu bersedia datang kembali tanggal 30 juli 2012 untuk memeriksakan kehamilannya
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY”K”DENGAN ANEMIA RINGAN DI RSKDIA
SITI FATIMAH MAKASSAR TANGGAL 16 JULI 2012
No. Rekam medik : 072933
Tanggal Kunjungan : 16 juli 2012 Jam 10.00 Wita
Tanggal Pengkajian : 16 juli 2012 Jam 10.10 Wita
A. Identitas ibu/suami
Nama : Ny.”K” / Tn.”I”
Umur : 34 Tahun / 36 Tahun
Nikah : 1 Kali / ± 15 Tahun
Suku : Makassar/Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Buruh
Alamat : Jln.Darul Marie
B. Subjektif
1. Kehamilan Keempat dan tidak pernah keguguran.
2. Haid terakhir tanggal 1 Januari 2012
3. Umur kehamilan 7 bulan.
4. Janin bergerak kuat dan tidak ada rasa nyeri.
5. Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan.
6. Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri.
7. Ibu merasa cepat lelah setelah beraktifitas.
8. Ibu mendapatkan suntikan TT lengkap di RSKDIA Siti Fatimah Makassar, TTI tanggal 20 April
2012 dan TTII tanggal 25 Mei 2012.
9. Obat-obat yang telah diberikan adalah biosanbe dan vitamin C.
C. Objektif
1. Tafsiran persalinan tanggal 8 Oktober 2012
2. Keadaan umum baik dan tanda-tanda vital :
a. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x /menit
Suhu badan : 36,90C
Pernapasan : 20 x /menit
b. Keadaan emosi stabil dapat berkomunikasi dengan baik.
c. Berat badan 53 kg (sebelum hamil 47 kg).
d. Lila 24 cm
3. Tidak ada oedema pada wajah.
4. Konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterus.
5. Tampak striae gravidarum dan linea nigra, otot perut tampak tegang.
6. Pemeriksaan abdomen (palpasi) menurut Leopold
a. Leopold I : TFU 30 cm, teraba bokong pada fundus.
b. Leopold II : Punggung kiri.
c. Leopold III : Presentasi kepala.
d. Leopold IV : Convergen
7. Djj : 132 x /menit.
8. Lingkar perut : 80 cm.
9. Tidak ada oedema dan varices pada kedua tungkai.
10. Reflek patella positif (+/+).
11. Pemeriksaan laboratorium tanggal 16 juli 2012.
Saifuddin A.B, 2007, ”Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal”, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Simatupang E.J, 2012, ”Penerapan Unsur-Unsur Manajemen”, Penerbit Buku Awan Indah, Jakarta.
Varney, Helen, 2010, ”Varney’s Midwifery Text Book, Third Editing Jones and Barket”.
Varney Kriebs Gegor, 2011, ”Buku Saku Kebidanan”, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Wiknjosastro H, 2002, ”Ilmu Kebidanan”, Ed.III, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
- Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik : Nutrisi Ibu Hamil
2. Sasaran Umum : Klien Ny.”K” dan Suami
3. Waktu : Tanggal 16 juli 2012, pukul 10.00 Wita
4. Tempat : RSKDIA Siti Fatimah Makassar
5. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga mengerti dan memahami tentang
nutrisi ibu hamil
b. Tujuan Khusus :
Setelah akhir penyuluhan ibu dan suami dapat :
1) Menyebutkan dan menguraikan tentang pentingnya gizi ibu hamil.
2) Menguraikan tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil.
6. Metode : Ceramah dan diskusi
7. Pembimbing : Bd”.H”
8. Alat Peraga : Materi Penyuluhan tentang tanda- tanda bahaya kehamilan.
9. Referensi : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan RI
NUTRISI IBU HAMIL
A. Pentingnya Gizi Pada Ibu Hamil
Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang
jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan sebelum hamil disamping untuk
memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi ibu juga diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin yang dikandungnya.Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat
dilihat dari kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg.
Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan kompilkasi yang mungkin
timbul pada ibu.menjaga pertumbuhan janin sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan yang
optimal.
B. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
Zat-zat gizi yang di butuhkan ibu hamil meliputi:
1. Kebutuhan Protein
Kebutuhan Protein ibu hamil 60 gr, sumber protein meliputi:
a. Dari hewani : daging, ikan, susu
b. Dari nabati : Produk kacang kedelai, polong-polongan, tempe buncis.
Pengolahannya tidak boleh terlalu berlebihan dalam pemanasan terutama penggorengan.
2. Kebutuhan Lemak
Merupakan zat gizi yang menyediakan energi dalam tubuh yang diperlukan ibu hamil
dalam metabolisme tubuhnya.
Sumber Lemak meliputi :
a. Susu,daging dan minyak tumbuhan
b. Juga terdapat pada buah, sayuran dan biji sereal.
3. Kebutuhan Vitamin
Tidak menghasilkan energi tetapi berfungsi sebagai zat pengatur seluruh proses dalam
tubuh (sistem pencernaan, pergerakan otot, pertumbuhan jaringan tubuh) vitamin yang
diperlukan antara lain:
a. Vitamin A terdapat pada: minyak ikan, kuning telur, wortel,sayuran berwarna hijau, dan buah-
buahan.
b. Vitamin C yang banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna kuning.
4. Kebutuhan zat besi
Kebutuhan zat besi ibu hamil 46 mg.Tambahan zat besi diperlukan untuk pembentukan
sel darah merah yang baru.Selain itu akan mendukung proses kehamilan, penambahan sel darah
merah in dibutuhkan pula pada proses persalinan dan menyusui. Makanan yang mengandung zat
besi meliputi: daging, sayuran berwarna hijau, ikan, telur,kedelai dan produknya.
5. Kalsium
Kalsium untuk ibu hamil diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi.Sumber
kalsium yaitu susu dan produk susu, tahu dan kacang-kacangan.
6. Kalori
Kebutuhan selama trimester kedua dan ketiga meningkat sebesar 285 kalori, diperlukan
untuk meningkatkan berat badan ibu dan janin.Sumber kalori yaitu beras merah, kacang-
kacangan dan kentang.
Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik : Tanda bahaya kehamilan
Sasaran Umum : Klien Ny.”K” dan suami
3. Waktu : Tanggal 16 juli 2012, pukul 10.30 wita
4. Tempat : RSKDIA Siti fatimah Makassar
Tujuan
a. Tujuan Umum :
Setelah penyuluhan ibu hamil dapat memahami tentang tanda bahaya dalam kehamilan.
b. Tujuan Khusus :
Setelah akhir penyuluhan ibu dan suami dapat :
1) Memahami tentang sakit kepala yang hebat dan menetap.
2) Keluar air ketuban sebelum waktunya.
3) Menjelaskan tentang gangguan penglihatan.
4) Menjelaskan tentang tanda-tanda perdarahan dari jalan lahir sebelum waktunya.
5) Mengetahui tentang penurunan gerak janin.
6) Menjelaskan tentang nyeri perut yang hebat.
7) Mengetahui tentang gejala kejang.
8) Mengetahui tentang gejala demam.
9) Mengetahui tentang hyperemesis.
Metode : Ceramah dan diskusi.
Pembimbing : Bd.”H”
Alat Peraga : Materi Penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
Referensi : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan RI
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Tanda-tanda bahaya yang penting diketahui oleh ibu dan keluarga adalah:
1. Sakit kepala yang hebat dan menetap.
Sakit kepala dalam kehamilan adalah umum dan seringkali merupakan ketidaknyamanan
yang normal. Sakit kepala yang menujukkan suatu masalah yang serius adalah
a. Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
b. Kadang dengan sakit kepala tersebut, ibu mungkin yang menemukan bahwa penglihatannya
menjadi kabur atau adanya bayangan.
Gambar 4 : Sakit kepala yang hebat dan menetap
Sumber : Depkes 2002
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Keluar air ketuban sebelum waktunya adalah ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda
persalinan. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus karena fungsi air ketuban yaitu
mempengaruhi jalannya kehamilan maupun persalinan.
Gambar 5 : Keluar air ketuban sebelum waktunya
Sumber : Depkes 2002
3. Gangguan penglihatan.
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam adalah perubahan
penglihatan mendadak misalnya pandangan kabur atau penglihatan seperti adanya bayangan,
penglihatan seperti ada bintik-bintik dan disertai dengan sakit kepala yang hebat
Gambar 6 : Gangguan penglihatan
Sumber : Depkes 2002
4. Perdarahan jalan lahir.
Perdarahan dari jalan sebelum waktunya adalah patologi karena dicurigai terjadinya
plasenta previa atau solusio plasenta
Gambar 7 : Perdarahan jalan lahir
Sumber : Depkes 2002
5. Pergerakan janin berkurang.
Ibu mulai merasakan gerak janinnya selama bulan ke empat atau ke lima. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah, janin harus bergerak minimal satu kali satu jam. Gerakan akan
mudah terasa jika berbaring atau beristirahat.
Gambar 8: Pergerakan janin berkurang
Sumber : Depkes 2002
6. Nyeri perut hebat
Nyeri perut hebat yang tidak berhubungan dengan persalinan normal,adalah keadaan
yang abnormal:
a. Nyeri yang hebat dan menetap.
b. Tidak hilang dengan istirahat.
Gambar 9 : Nyeri perut hebat
Sumber : Depkes 2002
7. Kejang
Kejang pada ibu hamil biasa disebabkan karena tekanan darah naik dan dicurigai
eklampsia.
Gambar 10 : Kejang
Sumber : Depkes 2002
8. Demam
Demam pada ibu hamil biasanya karena infeksi atau malaria. Demam yang tinggi
membahayakan keselamatan ibu.
Gambar 11 : Demam
Sumber : Depkes 2002
9. Hyperemesis.
Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester
pertama. Hyperemesis yang merupakan komplikasi mual dan muntah, bila terjadi terus-menerus
dapat menyebabkan dehidrasi. Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu.
Gambar 12 : Hyperemesis
Sumber : Depkes 2002
Diposkan oleh Ruwaidah aidha di 23.00 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Beranda Langganan: Entri (Atom)