ANCAMAN ACIDOSIS DI PETERNAKAN SAPI PERAH Peternakan sapi perah berkembang di seluruh pulau jawa dan sekarang sudah mulai berkembang di luar pulau jawa. Peternak biasanya memelihara 3 – 10 ekor dengan pemeliharaan masih sangat tradisional. Pakan yang hanya mengandalkan keterbasan hijauan ditambahkan dengan sedikit pakan penguat ( konsentrat ) dan banyak yang memanfaatkan limbah usaha rumah tangga seperti ampas tahu, kulit ari tempe, bahkan ada yang lebih berbahaya memanfaatkan sisa pakan ayam yang telah bercampur dengan kotoran. Produksi susu masih menjadi andalan usaha mereka, pedet sebagai hasil tahunan dan anak jantan untuk lebaran kurban. Pemakaian ampas tahu secara signifikan meningkatkan produksi susu dengan cepat, sehingga banyak peternak yang memberikan ampas tahu 0,5 - 1 karung / ekor / hari dengan harga Rp.10.000 – Rp.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANCAMAN ACIDOSIS
DI PETERNAKAN SAPI PERAH
Peternakan sapi perah berkembang di seluruh pulau jawa dan sekarang sudah mulai
berkembang di luar pulau jawa. Peternak biasanya memelihara 3 – 10 ekor dengan pemeliharaan
masih sangat tradisional. Pakan yang hanya mengandalkan keterbasan hijauan ditambahkan
dengan sedikit pakan penguat ( konsentrat ) dan banyak yang memanfaatkan limbah usaha rumah
tangga seperti ampas tahu, kulit ari tempe, bahkan ada yang lebih berbahaya memanfaatkan sisa
pakan ayam yang telah bercampur dengan kotoran. Produksi susu masih menjadi andalan usaha
mereka, pedet sebagai hasil tahunan dan anak jantan untuk lebaran kurban.
Pemakaian ampas tahu secara signifikan meningkatkan produksi susu dengan cepat,
sehingga banyak peternak yang memberikan ampas tahu 0,5 - 1 karung / ekor / hari dengan harga
Rp.10.000 – Rp. 12.000 /karung . Produksi susu biasanya menunjukkan kenaikan sampai dengan
3 – 5 liter / ekor / hari. Ampas Tahu adalah hasil samping proses pembuatan tahu yang berasal
dari kedelai. Pakan alternative ini memiliki tekstur basah dengan kandungan bahan kering 10-
20% dan sebagian besar > 80% air, memiliki protein kasar yang cukup tinggi tetapi minim
energy ( TDN ), dan minim mineral. Sapi yang makan ampas tahu akan terlihat kenyang, tidak
lama kemudian volume Rumen akan berkurang cepat. Pemakaian ampas tahu dalam jumlah
banyak tanpa diimbangi hijauan dan konsentrat akan menimbulkan derita berkepanjangan untuk
sapi dan peternaknya. Pola pemberian pakan seperti ini banyak ditemukan di jawa barat (Garut,
Lembang, Sukabumi dan Bogor ), ampas tahu diberikan dalam jumlah banyak sementara
konsentrat ( Mako ) hanya ditaburkan 1 – 2 piring sebagai perangsang, pelengkap atau bumbu.
Acidosis adalah permasalahan besar pada penggemukan sapi ataupun peternakan sapi
perah. Acidosis terjadi karena konsumsi biji-bijian / konsentrat dengan jumlah karbohidrat
banyak dan terfermentasi dengan cepat tanpa diimbangi dengan serat atau hijauan yang cukup
sehingga derajat keasaman ( PH ) rumen menjadi rendah ( asam < 6.0 ). PH yang asam
menyebabkan populasi mikrobia dalam rumen menjadi sedikit.
Gejalanya bervariasi dari indigesti simple atau yang cepat dan fatal.
1. Acidosis akut ( PH < 5.0 ) :
1. Ruminitis . Deficiency Calcium
2. Acidosis Metabolisme . Tidak nafsu makan / Anorexia