Anatomi Hati Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau lebih 25% berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat kompleks yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma. Hati secara luas dilindungi iga-iga. Batas atas hati berada sejajar dengan ruangan interkostal V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Hati terbagi dalam dua belahan u tama, kanan dan kiri. Permukaa n atas berbentuk cembun g dan terletak di bawah diafragma. Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan, fisura tranversus. Permukaannya dilintasi oleh berbagai pembuluh darah yang masuk-keluar hati. Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan bawah. Selanjutnya hati dibagi menjadi dalam empat belahan (kanan, kiri, kaudata dan kuadrata). Setiap belahan atau lobus terdiri atas lobulus. Lobulus ini berbentuk polyhedral (segibanyak) dan terdiri atas sel hati berbentuk kubus, dan cabang-cabang pembuluh darah diikat bersama oleh jaringan hati. Hati mempunyai dua jenis persediaan, yaitu yang datang melalui arteri hepatica dan yang melalui vena porta. Unit fungsional dasar hati adalah lobulus hati, yang berbentuk silindris dengan panjang beberapa millimeter dan berdiameter 0,8 –2 mm. hati manusia berisi 50.000 –100.000 lobulus. Lobulus tersusun atas sel-sel hati yang merupakan sel-sel besar dengan satu atau dengan dua inti dan sitoplasma glanural yang halus. Sel-sel hati diatur dalam lapisan-lapisan, satu sel yang tebal, disebut lamina hepatica. Lamina ini tersusun tidak teratur untukmembentuk diding dengan sel hati yang menghubungkan lamina sekitarnya. Diantara lamina terdapat ruang berisi vena-vena kecil dengan banyak anastomosis diantaranya dan duktus empedu kecil yang disebut kanakuli. Kanakuli biliaris kecil yang mengalir ke duktus biliaris di dalam septum fibrosa yang memisahkan lobules hati yang berdekatan. Lobulus hati
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau lebih 25% berat
badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat kompleks
yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma.
Hati secara luas dilindungi iga-iga. Batas atas hati berada sejajar dengan ruangan interkostal
V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Hati terbagi
dalam dua belahan utama, kanan dan kiri. Permukaan atas berbentuk cembung dan terletak di
bawah diafragma. Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan, fisura
tranversus. Permukaannya dilintasi oleh berbagai pembuluh darah yang masuk-keluar hati.
Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan bawah. Selanjutnya
hati dibagi menjadi dalam empat belahan (kanan, kiri, kaudata dan kuadrata). Setiap belahan
atau lobus terdiri atas lobulus. Lobulus ini berbentuk polyhedral (segibanyak) dan terdiri atas
sel hati berbentuk kubus, dan cabang-cabang pembuluh darah diikat bersama oleh jaringan
hati. Hati mempunyai dua jenis persediaan, yaitu yang datang melalui arteri hepatica dan
yang melalui vena porta.
Unit fungsional dasar hati adalah lobulus hati, yang berbentuk silindris dengan panjang
beberapa millimeter dan berdiameter 0,8 – 2 mm. hati manusia berisi 50.000 – 100.000
lobulus. Lobulus tersusun atas sel-sel hati yang merupakan sel-sel besar dengan satu atau
dengan dua inti dan sitoplasma glanural yang halus. Sel-sel hati diatur dalam lapisan-lapisan,
satu sel yang tebal, disebut lamina hepatica. Lamina ini tersusun tidak teratur untuk
membentuk diding dengan sel hati yang menghubungkan lamina sekitarnya. Diantara lamina
terdapat ruang berisi vena-vena kecil dengan banyak anastomosis diantaranya dan duktus
empedu kecil yang disebut kanakuli. Kanakuli biliaris kecil yang mengalir ke duktus biliarisdi dalam septum fibrosa yang memisahkan lobules hati yang berdekatan. Lobulus hati
yang mengalir ke vena cava meningkat hanya 3 sampai 7 mmHg di atas normal, mulai terjadi
transudasi sejumlah besar cairan ke saluran limfe dan juga kebocoran melaui permukaan luar
sampai hati langsung ke rongga abdomen. Cairan tersebut hampir semuanya plasma, berisi 80
sampai 90 persen protein plasma normal. Pada tekanan vena cava yang tetap tinggi, yaitu 10
sampai 15 mmHg, aliran limfe hati meningkat sampai 20 kali normal, dan keluarnya cairan
dari permukaan hati dapat sangat besar sehingga menyebabkan sejumlah besar cairan bebas
di dalam rongga abdomen, yang disebut sebagai asites.
Hambatan aliran porta melaui hepar juga menyebabkan tekanan kapiler yang tinggi di seluruh
sistem pembuluh porta dari saluran pencernaan, menimbulkan edema dalam dinding usus dan
transudasi cairan melalui serosa usus ke dalam rongga abdomen. Hal ini, juga dapat
menyebabkan asites tetapi lebih jarang dibandingkan keluarnya cairan dari permukaan hati
sebab segera terbentuk saluran pembuluh kolateral dari vena porta ke vena sistemik, sehingga
mengurangi tekanan kapiler usus kembali ke nilai yang aman.
Sistem makrofag hepatika-fungsi pembersih darah hati
Darah yang melalui kapiler usus mengangkut banyak bakteri dari usus. Sesungguhnya, suatu
contoh darah dari vena porta sebelum masuk ke hati hampir selalu menumbuhkan kuman
basilus kolon bila dibiakan, sedangkan pertumbuhan kuman basilus kolon dari darah di dalam
sirkulasi sistemik sangat jarang sekali. Film kecepatan tinggi yang khusus mengenai kerja sel
kupffer, makrofag fagositik besar yang membatasi sinus venosus hati, menunjukkan bahwa
sel-sel ini dapat membersihkan darah dengan sangat efesien sewaktu darah melewati sinus;
bila satu bakteri berhubungan sementara dengan sel kupffer, dalam waktu kurang dari 0,01
detik bakteri akan masuk menembus dinding sel kupffer dan menetap permanen di dalam
sampai bakteri tersebut dicernakan. Mungkin tidak lebih dari 1 persen bakteri yang masuk kedarah porta dari usus berhasil melewati hati ke dalam sirkulasi sistemik.
Fungsi/Fisiologi Hati/hepar
1. Sekresi
Hati memproduksi empedu dibentuk dalam system retikulo endothelium yang
dialirkan ke empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi lemak.
Menghasilkan enzim glikogenik yang mengubah glukosa menjadi glikogen
Semua sel hepar secara kontinu membentuk sejumlah kecil sekresi yang dinamai empedu. Ini
disekresikan ke dalam kanalikus bilifer yang kecil, yang terletak diantara sel-sel hepar di
dalam lempengan dan kemudian empedu mengalir ke perifer menuju septa interlubuler di
tempat mana kanalikulus mengeluarkan isinya ke duktus biliaris terminanglis kemudian,
progressive terus ke duktus yang lebih besar dan akhirnya mencapai duktus hepatica danduktus koledokus, dari mana empedu dikosongkan langsung kearah duodenum atau dibagi