1. OTOTOtotadalah sebuahjaringandalam tubuh
dengankontraksisebagai tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi
tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot
menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ
dalam organisme tersebut.Otot merupakan alat gerak aktif menyimpan
glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot
jantung,polos dan lurik. Otot mampu mengerakan tulang, kulit, dan
rambut setelah mendapatkan rangsangan. Otot sendiri mempunyai tiga
kemampuan khusus yaitu:1. Kontraktibilitas : kemampuan otot untk
dapat berkontraksi2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan
gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat berkontraksi3.
Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali kebentuk semula setelah
melakukan kontarksi. Saat kembali keukuran semula maka otot disebut
dalam keadaan relaksasi.
Bagian-bagian dari otot :1. Sarkolema: Membran yang melapisi sel
otot dan berfungsi melindunginya2. Sarkoplasma : Cairan sel otot
yang fungsinya untuk tempat dimana myofibril dan miofilamen
berada3. Myofibril: Merupakan serat-serat pada otot4. Miofilamen:
Benang-benang/filament halus yang berasal dari miofibrila.
Miofilamen homogen : Terdapat pada otot polosb. Miofilamen
heterogen : Terdapat pada otot jantung dan otot rangka
Jaringan otota. Otot Polos- Struktur : Berbentuk serabut panjang
seperti kumparan, ujung runcing, inti satu berada di tengah-
Kontraksi :tidak menurut kehendak (diluar sistem kendali saraf
pusat), gerakan lambat, ritmis ,dan tidak mdah lelah. Biasanya
terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung dan ususb. Otot
rangka Struktur : serabut panjang, lurik dengan garis gelap terang,
memiliki inti dalam jumlah yang banyk dan terletak di pinggir.
Kontraksi : menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem saraf
pusat, gerakan cepat,kuat, mudah lelah, dan tidak beraturan.
Misalnya terdapat pada otot lengan c. Otot jantung Struktur :
Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang, tampak adanya
garis gelap dan terang, memiliki satu inti yang terletak ditengah.
Kontraksi : tidak menurut kehendak (diluar sistem kendali saraf
pusat), gerakan lambat, ritmis, dan tidak mudah lelah. Otot jantung
hanya terdapat pada jantung. Terdapat pecabangan yang disebut
dengan duktus interkalaris.
Kontraksi Otot1. Adanya impuls yang sampai kemembran sel,
kemudian disebarkan keseluruh membran sel termasuk tubulus T, yang
menyebabkan perubahan muatan.2. Perubahan muatan sepanjang tubulus
T merangsang bagian cisternae tubulus L untuk mengeluarkan Ca2+.3.
Ca2+ ditangkap oleh tonjolan troponin4. Tonjol troponin beserta
filament tropomiosin bergeser tempatnya sehingga tonjolan ADP tidak
tertutupi dan dapat diikat oleh kepala myosin5. Pada kepala myosin
terdapat ATP sehingga dapat menekuk kearah medial dari batang
myosin sambil menggeser filament aktin. Hal ini menyebabkan ATP
pada kepala myosin habis.6. Jika ada ATP lagi maka kepala myosin
akan melepas tonjol ADP dan kembali keposisi tegak untuk mengikat
tonjol ADP berikutnya. Tonjol ADP yang diikat dibawa kearah medial
batang myosin hingga ATP habis.7. Demikian selanjutnya akan
terulang kembali peristiwa di atas, sehingga sarkomer memendek.
Jika setiap sarkomer memendek, sel otot juga akan memendek sehingga
terjadilah kontraksiPerlu diketahui bahwa pemendekan sel otot
bergantung pada besar dan lama impuls. Kontraksi maksimal terjadi
jika membrane Z sudah menatap ujung batang myosinKontraksi otot
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :1. Treppeatau
staircase effect, yaitu meningkatnya kekuatan kontraksi berulang
kali pada suatu serabut otot karena stimulasi berurutan berseling
beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena konsentrasi
ionCa2+di dalam serabut otot yang meningkatkan
aktivitasmiofibril.2. Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi
tiap otot berkontraksi dengan kekuatan berbeda yang merupakan hasil
penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor berganda dan
summasi bergelombang).3. Fatiqueadalah menurunnya kapasitas bekerja
karena pekerjaan itu sendiri.4. Tetaniadalah peningkatan frekuensi
stimulasi dengan cepat sehingga tidak ada peningkatan tegangan
kontraksi.5. Rigorterjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot
telah dihabiskan, sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke
RS melalui mekanisme pemompaan.
Relaksasi Otot1. Jika sudah tidak ada lagi impuls maka Ca2+ yang
diikat oleh troponin akan dilepaskan dan kembali ke batang tubulus
L secara transport aktif2. Troponin yang sudah tidak mengikat Ca2+,
bersama filamen tropomiosin akan bergeser menutup tonjol-tonjol ADP
sehingga tonjol ADP tidak dapat lagi diikat oleh kepala myosin3.
Karena tidak ada lagi hubungan antara filament aktin dan filament
myosin, maka filament aktin akan begeser ketempat semula. Ini
membuat sarkomer kembali kepanjang semula, sehingga sel otot juga
akan kembali ke panjang semula. Apabila kejadian ini diikuti oleh
semua sarkomer maka otot akan mengalami relaksasi.
Kontraksi Sumasi dan TetaniSumasi merupakan penjumlahan
kontraksi kedutan otot (twitch) untuk meningkatkan kontraksi
otot.Pada umumnya sumasi terjadi melalui 2 cara yaitu:1. Dengan
meningkatkan motor unit motorik yang berkontraksi secara serentak2.
Dengan cara meningkatkan kecepatan kontraksi tiap motor unit Sumasi
kontraksi ada dua macam : Sumasi temporalDisebut juga sumasi
gelombang karena bentuknya seperti gelombang. Sumasi temporal dapat
terjadi dengan cara mengubah interval rangsangan (waktu istirahat
antara rangsangan pertama dan kedua diperpendek sehingga rangsangan
kedua tepat saat kontraksi pertama akan relaksasi). Akibatnya
kontraksi pertama dan kedua bersatu menjadi satu kontraksi yang
lebih besar (sumasi kontraksi). Sumasi spasialDisebut jugamultiple
motor unit summationkarena pertambahan besar/amplitudo kontraksi
akibat pertambahan intensitas rangsangan. Dengan meningkatkan
intensitas rangsangan maka makin banyak motor unit yang terangsang,
akibatnya kontraksi akan semakin besar.Pada umumnya sumasi dapat
terjadi dengan cara meningkatkan jumlah unit motorik yang
berkontraksi secara serentak dan dengan meningkatkan kecepatan
kontraksi tiap unit motorik.
Berdasarkan intensitas dan frekuensi rangsangan, dapat dibedakan
sebagai berikut : Rangsangan subliminal: rangsangan dengan
intensitas lebih kecil dari nilai ambang (treshold) yang hanya
mengakibatkan terjadinya respon berupa potensial lokal. Rangsangan
liminal: rangsangan terkecil yang sudah dapat menimbulkan potensial
aksi, oleh karena rangsangan tersebut mencapai nilai ambang.
Rangsangan supraliminal: rangsangan yang intensitasnya melebihi
liminal, tapi responnya juga menimbulkan potensial aksi yang sama
besar dengan potensial aksi akibat rangsangan liminal (mengikuti
hukumall or none). Rangsangan submaksimal: rangsangan dengan
intensitas lebih rendah dari rangsangan maksimal tapi dapat
mengaktifkan hampir semua sel saraf. Rangsangan maksimal:
rangsangan terkecil yang dapat mengaktifkan semua serat saraf untuk
menimbulkan potensial aksi maksimal. Rangsangan supramaksimal:
rangsangan dengan intensitas lebih tinggi dari rangsangan maksimal
tetapi kekuatan yang dihasilkan sama dengan rangsangan
maksimal.Tetani yaitu kontraksi otot secara maksimal yang terjadi
secara beruntun/multipleyang tidak diselingi oleh relaksasi. Tetani
lurus atau tetani sempurna terjadi karena kontraksi kedua dan
seterusnya terjadi saat kontraksi sebelumnya belum mengalami fase
relaksasi. Tetani kontraksi pada dasarnya adalah kepanjangan dari
sumasi temporal. Agar terjadi tetani lurus diperlukan frekuensi RGS
frekuensi kritis.Frekuensi kritis rangsangan adalah rangsangan
beruntun/multipledengan interval RGS sependek mungkin agar terjadi
tetani lurus.
Kelainan ototdapat disebabkan oleh beberapa hal berikut.a.
Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil
atau karena kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.b.
Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis
dan bersifat kronis pada otot anak-anak.c. Hipertrofi otot,
merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar
dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada
binaragawan.d. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila
dinding otot abdominal sobek dan menyebabkan usus melorot masuk ke
rongga perut.e. Kelelahan otot, karena kontraksi secara
terus-menerus menyebabkan kram atau kejang.f. Tetanus, merupakan
penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena bakteri
tetanus.
2. SISTEM KARDIOVASKULER Sistem peredaran darahatausistem
kardiovaskularadalah suatu sistemorganyang berfungsi memindahkan
zat ke dan darisel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan
pH tubuh (bagian darihomeostasis).Ada dua jenis sistem peredaran
darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah
tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari
kinerjajantungdan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler)
dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme,
didukung oleh metabolisme setiapseldalam tubuh dan mempertahankan
sifatkimiadanfisiologiscairan tubuh.Jantung merupakan suatu organ
otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri
jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium yang
mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka
ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada
jalan keluar. Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke
seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme
(karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan
memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen
dan membuang karbondioksida. Jantung kemudian mengumpulkan darah
yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di
seluruh tubuh. Fungsi jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang
jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol), selanjutnya
jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung
banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena
berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium
kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel
kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup
pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah
akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang
kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung,
paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam
atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya
akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta
masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya
oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Ruang dalam jantung dibagi menjadi 4, yaitu :1. Atrium Kanan
(Serambi Kanan)Atrium kanan yang berdinding tipis ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanandarah dan sebagai penyalur darah dari
vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalirke ventrikel kanan. Darah
yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalamatrium kanan
melalui vena kava superior, venakava inverior dan sinus
koronarius.Dalam muara vena kava tidak terdapat katup - katup
sejati. Yang memisahkanvena kava dari atrium jantung ini hanyalah
lipatan katup atau pita otot yangrudimenter. Oleh karena itu,
peningkatan tekanan atrium kanan akibat bendungan
darahdisisikananjantungakan dibalikankembalikedalamvena sikulasi
sistemik. Sekitar 75% aliran balik vena kedalam atrium kanan akan
mengalirsecara pasif kedalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis. 25% sisanyaakan mengisi ventrikel selama kontraksi
atrium. Pengisian ventrikel secara aktifinidisebutatrialkick.
Hilangnya atrialkick pada disritmiajantungdapat menurunkan
pengisian ventrikel sehingga menurunkan curah ventrikel2. Ventrikel
Kanan ( Bilik Kanan)Padakontraksi ventrikel,setiap ventrikelharus
menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat memompa darah
yangditerimanyadariatriumkesirkulasi pulmonar maupun sirkulasi
sistemik. Ventrikel kanan berbentuk bulansabit yangunik,guna
menghasilkan kontraksi bertekanan rendahyang cukup untuk
mengalirkan darah kedalam arteria pulmonalis. Sirkulasi paruh
merupakansistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi
yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah ventrikel kanan,
dibandingkantekanantinggisirkulasisistemik terhadap aliran darah
dari ventrikel kiri. Oleh karena itu, beban kerja ventrikel kanan
jauh lebih ringan dari pada ventrikelkiri.Akibatnaya,tebal dinding
ventrikel kanan hanya 1/3 dari dinding ventrikel kiri. Untuk
menghadapi tekanan paru yang meningkat secara perlahan ,seperti
pada kasus hipertensipulmonar progresif maka sel otot ventrikel
kanan mengalami hipertrofi untukmemperbesar daya pompa agar dapat
mengatasi peningkatanresistensi
pulmonar,dandapatmengosongkanventrikel.Tetapipadakasusresistensiparuyangmeningkatsecaraakut(sepertipadaemboliparumasif)makakemampuanpemompaan
venrikel kanan tidak cukup kuat sehingga dapat tejadi kematian3.
Atrium Kiri(SerambiKiri)Atrium kiri menerima darah teroksigenasi
dari paru-paru melalui keempatvena pulmonalis. Antara vena
pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katupsejati. Oleh karena
itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara
retrogradkedalam pembuluhparu-paru. Peningkatanakut tekanan
atriumkiriakan menyebabkan bendungan paru. Atrium kiri memiliki
dinding yang tipis danbertekanan rendah. Darah mengalir dari atrium
kiri ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.4. Ventrikel
Kiri(Bilik
Kiri)Ventrikelkirimenghasilkantekananyangcukuptinggiuntukmengatasi
tahanan sirkulsi sistemik, dan mempertahankan aliran darah
kejaringan perifer.Ventrikel kiri mempunyai otot-otot yang tebal
dengan bentuk yang menyerupai lingkaran sehingga mempermudah
pembentukan tekanan tinggi selama ventrikel berkontraksi. Bahkan
sekat pembatas kedua ventrikel (septum interventrikularis) juga
membantu memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh seluruhruang
ventrikel selama kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan ventrikel
kiri meningkat sekitar lima kali lebih tinggi
daripadaventrikelkanan;bilaada hubungan abnormalantarakedua
ventrikel (sepertipadakasusrobeknyaseptum interventrikularis pasca
infark miokardium), maka darah akan mengalir dari kirike kanan
melalui robekan tersebut. Akibatnya terjadi penurunan jumlah aliran
darah dari ventrikel kiri melalui katup aorta ke dalam aorta
Pembuluh darah Keseluruhan sistem peredaran (sistem
kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan
vena. Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan
menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Arteri yang
lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang
menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran
darah ke daerah tertentu. Kapiler merupakan pembuluh darah yang
halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan
diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa
darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat
makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan
hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah. Dari
kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang
akan membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang
tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri,
sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan
kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.3.
SISTEM SIRKULASI Sirkulasi paruDarah yang kembali dari sirkulasi
sistemik (dari seluruh tubuh) masuk keatrium kanan melalui vena
besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah tersebut telah diambil
O2- nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akanoksigen
tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup trikuspidalis
keventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis
ke paru. Dengan demikian, sisikananjantung memompadarah
yangmiskinoksigenkesirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan
kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke
atrium kiri melalui venapulmonalis Darah kaya oksigen yang kembali
ke atrium kiri inimelaluikatub bikuspid atau mitral kemudian
mengalir ke dalam ventrikel kiri , bilik pompa yang memompa atau
mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali paru. Sirkulasi
sistemikDarah kaya oksigen kemudian mengalir ke dalam ventrikel
kiri, bilik pompa
yangmemompaataumendorongdarahkesemuasistimtubuhkecualiparumelalui
arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri yag disebut
aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi berbagai
jaringan tubuh.Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan
ke jaringan. Jaringan akan mengambilO2 daridarahdan menggunakannya
untuk menghasilkanenergi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan
membentuk CO2 sebagai produk buangan atauproduk sisayang
ditambahkan kedalamdarah.Kemudiandarahyangmenjadi kekurangan O2 dan
mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kananjantung dan
memasuki siklusparu . Selesailah satu siklusdanterusmenerusberulang
siklus yang sama setiap saat.Kedua sisi jantung akan memompa darah
dalam jumlah yang sama. Volume darah yang beroksigen rendah yang
dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama
dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke Sistem
KardiovaskulerJaringan oleh sisi kiri jantung. Sirkulasi paru
adalah sistim yang memiliki tekanandan resistensi rendah, sedangkan
sirkulasi sistemik adalah sistim yang memilikitekanan danresistensi
yang tinggi. Oleh karena itu,walaupun sisikiri dan kananjantung
memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri melakukan kerja
yanglebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam
sistim dengan resistensitinggi.Dengandemikian ototjantung
disisikiri jauhlebihtebaldaripada otot di sisi kanan sehingga sisi
kiri adalah pompa yang lebih kuat.Darah mengalir melalui jantung
dalam satu arah tetap yaitu dari vena keatrium ke ventrikelkearteri
. Adanya empat katup jantung satuarah memastikan darah mengalir
satu arah. Katup jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke
membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan gradient tekanan.
Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan
gradien tekanan ke arahbelakang mendorong katup menutup Proses
Mekanisme Siklus
JantungJantungsecaraberselangselingberkoontraksiuntukmengosongkan
isi dan berelaksasi untuk mengisi. Siklus jantung terdiri dari
periode Sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastole
(relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. Atrium dan vantrikel
danmengalami siklussistoledan diastole yangterpisah.Kontraksi
terjadiakibatpenyebaran eksitasiotot jantung,sedangkan
relaksasitimbulsetelah repolarisasi otot jantung. Pembahasan
berikut berkaitan dengan berbagai proses yang terjadi secara
bersamaan selama siklus jantung, termasuk gambaranEKG,prubahan
tekanan, perubahan volume, aktivitas katub, dan bunyi jantung.
Referensi ke (lihat gambar) akan mempermudah pembahasan ini. Yang
akan dijelaskan hanyalah kejadian-kejadiandisisikiri jantung,
tetapi perlu diingat bahwa disisi kananjantung juga berlangsung
kejadian yang sama, kecuali bahwa tekanannya lebih rendah.
Pembahasan kita akan di awali dan diakhiri oleh diastol ventrikel
untukmenyelesaikan satu siklus penuh jantung.
4. KELENJAR GETAH BENINGSalah satu mekanisme tubuh dalam
menyeimbangkan cairan dalam tubuh adalah dengan memproduksi cairan
getah bening. Cairan Getah Bening (CGB) diedarkan oleh kapiler
getah bening. CGB tidak diproduksi oleh kelenjar getah bening tapi
merupakan cairan yang dihasilkan oleh interstitial sel. Cairan ini
kembali ke pembuluh darah karena tekanan osmotic tidak banyak,
sedang cairan yang lain kembali lewat CGB. Cairan Getah Bening
hanya dilapisi selapis sel epitel pipih yang tepinya saling tumpang
tindih dan epitel tersebut melekat pada jaringan basal sebagian
dari permukaan sel. Tepi yang lepas dari bagian basal akan dipegang
oleh julur-julur yang keluar dari tepi sel epitel keluar menerobos
membrane sel-sel basalis. Julur-julur dapat berkontraksi dan
relaksasi. Bila berkontraksi maka sel epitel dan sel basal akan
menekan ruang interstitial sehingga cairan dapat masuk ke dalam
ruangan. Apabila ruangan sudah penuh CGB maka akan dialirkan ke
ruangan yang lebih besar, tapi tidak bisa kembali karena
terdapatnya klep. Cairan itu kemudian akan berwarna di pembuluh
darah, tapi sebelum masuk pembeluh darah akan masuk ke kelenjar
Getah Bening. Pada kelenjar ini cairan mengalami penyaringan dari
benda-benda asing atau kuman-kuman yang berada di ruang
interstitial. Epitel tidak bisa bergerak bebas, maka
molekul-molekul besar masuk dalam kelenjar Getah Bening dan
tercampur dengan cairan. Apabila difagositter moleku besar akan
hancur, dan toksik dinetralkan oleh antibody, sehingga ketika
keluar dari kelenjar Getah bening dimungkinkan cairan tersebut
tidak mengandung bahan yang berbahaya. Getah Bening membagi tubuh
menjadi 3 bagian, yaitu (1) kanan atas, (2) kiri, (3) kanan bawah.
Bagian kanan atas bermuara pada pertemuan antara vena jugularis
dextra dan vena subclavikula dextra, pertemuan tersebut berada di
klavikula. Bagian kiri dan kanan bawah bermuara pada pertemuan vena
jugularissinestra dan vena subklavikula sinestra. Kelenjar Getah
Bening antara lain terletak pada: tulang rahang bawah, ketiak,
usus, lipatan paha, kerongkongan. Apabila Kelenjar Getah Bening
pada kerongkongan mengalami pembengkakan maka terjadi amandel.
5. SISTEM SARAFSistem saraf merupakan sistem koordinasi
(pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf
pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel
saraf atau neuronCara Kerja Sitem SarafPada sistem saraf ada
bagian-bagian yang disebut :a. Reseptor : alat untuk menerima
rangsang biasanya berupa alat indrab. Efektor : alat untuk
menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjarc. Sel Saraf Sensoris :
serabut saraf yang membawa rangsang ke otakd. Sel saraf Motorik :
serabut saraf yang membawa rangsang dari otake. Sel Saraf Konektor
: sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.Skema
terjadinya gerak sadarRangsang -reseptor sel saraf sensorik
otak-sel saraf motorik-efektor- tanggapan Sistem Hormonrangsangan
(stimulus)diartikan sebagai segala sesuatu yang menyebabkan
perubahan pada tubuh atau bagian tubuh tertentu. Sedangkan alat
tubuh yang menerima rangsa ng an tersebut dinamakanindra
(reseptor). Adanya reseptor, memungkinkan rangsangan dihantarkan
menuju sistem saraf pusat. Di dalam saraf pusat, rangsangan akan
diolah untuk dikirim kembali menuju efektor, seperti otot dan
tulang oleh suatu sel saraf sehingga terjadi tanggapan
(respons).Sementara itu, rangsangan yang menuju tubuh dapat berasal
dari bau, rasa (seperti pahit, manis, asam, dan asin), sentuhan,
cahaya, suhu, tekanan, dan gaya berat. Rangsang an semacam ini akan
diterima oleh indra penerima yang disebutreseptor luar
(eksteroseptor).Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh
misalnya rasa lapar, kenyang, nyeri, maupun kelelahan akan diterima
oleh indra yang dinamakanreseptor dalam (interoseptor). Tentu semua
rangsangan ini dapat kita rasakan karena pada tubuh kita terdapat
sel-sel reseptor.1. Sel Saraf (Neuron)Sistem saraf tersusun atas
miliaran sel yang sangat khusus yang disebutsel saraf (neuron).
Setiap neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson
(neurit).Badan selmerupakan bagian sel saraf yang mengandung
nukleus (inti sel) dan tersusun pula sitoplasma yang bergranuler
dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat membran sel,
nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma. Retikulum
endoplasma tersebut memiliki struktur berkelompok yang disebutbadan
Nissl.Pada badan sel terdapat bagian yang berupa serabut dengan
penjuluran pendek. Bagian ini disebutdendrit. Dendrit memiliki
struktur yang bercabang-cabang (seperti pohon) dengan berbagai
bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah menerima impuls (rangsang)
yang datang dari reseptor. Kemudian impuls tersebut dibawa menuju
ke badan sel saraf. Selain itu, pada badan sel juga terdapat
penjuluran panjang dan kebanyakan tidak bercabang. Namanya
adalahakson atauneurit. Akson berperan dalam menghantarkan impuls
dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun
diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa
mencapai 1 hingga 2 meter.Supaya informasi atau impuls yang dibawa
tidak bocor (sebagaiisolator), akson dilindungi oleh selubung lemak
yang kemilau. Kita bisa menyebutnyaselubung mielin. Selubung mielin
dikelilingi olehsel-sel Schwan. Selubung mielin tersebut dihasilkan
oleh selsel pendukung yang disebutoligodendrosit. Sementara itu,
pada akson terdapat bagian yang tidak terlindungi oleh selubung
mielin. Bagian ini disebutnodus Ranvier, yang berfungsi
memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dikelompokkan dalam tiga
bagian, yaitu :Neuron sensorikmerupakan neuron yang memiliki badan
sel bergerombol membentuksimpul sarafatau ganglion. Dendritnya
berhubungan dengan neurit neuron lain, sedangkan neuritnya
berkaitan dengan dendrit neuron lain. Fungsi neuron sensorik yakni
meneruskan impuls (rangsangan) dari reseptor menuju sistem saraf
pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Oleh karena itu, neuron
sensorik disebut pulaneuron indra.Neuron motorikmerupakan neuron
yang berperan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan
kelenjar yang akan melakukan respon tubuh. Karena perannya ini,
neuron motorik disebut pulaneuron penggerak. Dendrit neuron motorik
berhubungan dengan neurit neuron lain, adapun neuritnya berkaitan
dengan efektor (otot dan kelenjar).Antara neuron sensorik dan
neuron motorik dihubungkan olehinterneuron atau neuron
adjustordengan letak yang berada pada otak dan sumsum tulang
belakang. Interneuron merupakan neuron yang membawa impuls dari
sensorik atau interneuron lain. Karena itu, interneuron disebut
pulaneuron konektor.2. ImpulsSel-sel saraf bekerja secara kimiawi.
Sel saraf yang sedang tidak aktif mempunyai potensial listrik yang
disebut potensial istirahat. Jika ada rangsang, misalnya sentuhan,
potensial istirahat berubah menjadi potensial aksi. Potensial aksi
merambat dalam bentuk arus listrik yang disebutimpulsyang merambat
dari sel saraf ke sel saraf berikutnya sampai ke pusat saraf atau
sebaliknya. Jadi, impuls adalah arus listrik yang timbul akibat
adanya rangsang.3. SinapsisDalam pelaksanaannya, sel-sel saraf
bekerja bersama-sama. Pada saat datang rangsang, impuls mengalir
dari satu sel saraf ke sel saraf penghubung, sampai ke pusat saraf
atau sebaliknya dari pusat saraf ke sel saraf terus ke efektor.
Hubungan antara dua sel saraf disebut sinapsis.Ujung neurit
bercabang-cabang, dan ujung cabang yang berhubungan dengan sel
saraf lain membesar disebut bongkol sinaps (knob). Pada hubungan
dua sel saraf yang disebut sinaps tersebut, dilaksanakan dengan
melekatnya neurit dengan dendrit atau dinding sel. Jika impuls
sampai ke bongkol sinaps pada bongkol sinaps akan disintesis zat
penghubung atau neurotransmiter, misalnya zatasetilkolin.Dengan zat
transmiter inilah akan terjadi potensial aksi pada dendrite yang
berubah menjadi impuls pada sel saraf yang dihubunginya. Setelah
itu, asetilkolin akan segera tidak aktif karena diuraikan oleh
enzimkolin esterasemenjadi asetat dan kolin.
4. Mekanisme Penghntaran Impuls SarafSistem saraf mengirimkan
sinyal-sinyal listrik yang sangat kecil dan bolak-balik, dengan
membawa informasi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain.
Sinyal listrik tersebut dinamakanimpuls(rangsangan). Ada dua cara
yang dilakukan neuron sensorik untuk menghantarkan impuls tersebut,
yakni melalui membran sel atau membran plasma dan sinapsis.
Penghantaran Impuls Saraf melalui Membran PlasmaDi dalam neuron
terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel. Membran plasma
neuron tersebut berfungsi melindungi cairan sitoplasma yang berada
di dalamnya. Hanya ion-ion tertentu akan dapat bertranspor aktif
melewati membran plasma menuju membran plasma neuron lain.Apabila
tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat,
sitoplasma di dalam membran plasma bermuatan listrik negatif,
sedangkan cairan di luar membran bermuatan positif. Keadaan yang
demikian dinamakanpolarisasiatau potensial istirahat. Perbedaan
muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni
pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar
membrane plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan
konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di
dalamnya lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme
transpor aktif terjadi pada membran plasma. Kemudian, apabila
neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma
terhadap ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas
membran ini menjadikan ion Na+ berdifusi ke dalam membran, sehingga
muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini
dinamakandepolarisasiataupotensial aksi.Sementara itu, ion K+ akan
segera berdifusi keluar melewati membrane Fase ini
dinamakanrepolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami
polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik. Kondisi
depolarisasi ini akan berlangsung secara terus-menerus, sehingga
menyebabkan arus listrik. Dengan demikian,impuls sarafakan
terhantar sepanjang akson. Setelah impuls terhantar, bagian yang
mengalami depolarisasi akan meng alami fase istirahat kembali dan
tidak ada impuls yang lewat. Waktu pemulihan ini dinamakanfase
refraktori atauundershoot.
5. Susunan Sistem Saraf Susunan Saraf Tidak Sadar1. Sistem Saraf
PusatTanpa sistem saraf pusat, kemungkinan kita menjadi makhluk
yang tak berdaya dan tidak bisa melakukan apapun. Sebab, di dalam
sistem saraf pusat tubuh kita terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Dua bagian tubuh inilah yang menjadi sentral pusat
koordinasi tubuh kita.Pada manusia, otak dan sumsum tulang belakang
dilindungi oleh suatu tulang. Tulang yang melindungi otak adalah
tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh
ruas-ruas tulang belakang. Kedua organ penting ini juga dilindungi
oleh suatu lapisan pembungkus yang tersusun dari jaringan pengikat.
Lapisan ini disebutmeninges. Meninges terbagi menjadi tiga lapisan,
meliputi lapisan dalam disebutpiameter; lapisan tengah
disebutarachnoid; dan lapisan dalam disebutdurameter.Di antara
piameter dan arachnoid terdapat ruangan yang berisi cairan,
disebutruang sub-arachnoid. Cairannya dinamakancairan
serebrospinal. Fungsi cairan ini adalah sebagai bantalan yang
meredam guncangan saat terjadi benturan pada otak dan sumsum tulang
belakang. Di dalam otak dapat terjadi benturan misalnya antara otak
dengan tulang kepala. Sedangkan pada sumsum tulang belakang,
benturan yang terjadi antara sumsum tulang belakang dengan tulang
belakang. OtakOtak merupakan benda lengket yang lunak, bermi nyak,
dan kenyal. Jutaan saraf menghubungkannya dengan seluruh tubuh,
syaraf tersebut membawa pesan baik menuju otak atau dari otak.
Beratnya sekitar 1,6 kg pada laki-laki dan 1,45 kg pada perempuan.
Perbedaan ini terjadi semata-mata karena bentuk otak laki-laki yang
lebih besar dan berat. Sementara, berat ini tidak terkait dengan
kecerdasan seseorang. Namun, banyaknya jumlah hubungan sel dalam
otaklah yang menunjukkan kecerdasan.Otak manusia terdiri atas dua
belahan (hemisfer) yang besar, yakni belahan kiri dan belahan
kanan. Oleh karena terjadi pindah silang pada tali spinal, belahan
otak kiri mengendalikan sistem bagian kanan tubuh, sebaliknya
belahan kanan mengendalikan sistem bagian kiri tubuh. Tali spinal
(sumsum tulang belakang) merupakan tali putih kemilau yang berasal
dari dasar otak hingga tulang belakang.Saat masih embrio, otak
manusia terdapat tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan
otak belakang. Setelah dewasa, otak depannya terbagi menjadi
telensefalon dan diensefalon. Sementara, otak belakangnya terbagi
menjadi metensefalon dan mielensefalon. Bagian dorsal metensefalon
membentuk serebelum, sedangkan mielensefalon menjadi medula
oblongata.
Antara bagian tengah sumsum tulang belakang dan otak terdapat
saluran yang saling berhubungan, yang disebutventrikel. Ventrikel
membagi otak menjadi empat ruangan. Di dalam ventrikel, terdapat
cairan serebrospinal yang dapat bertukar bahan dengan darah dari
pembuluh kapiler pada otak. Sumsum Tulang BelakangSumsum tulang
belakangatautali spinalmerupakan tali putih kemilau berbentuk
tabung dari dasar otak menuju ke tulang belakang. Pada irisan
melintangnya, tampak ada dua bagian, yakni bagian luar yang
berpenampakan putih dan bagian dalam yang berpenampakan abu-abu
dengan berbentuk kupu-kupu. Bagian luar sumsum tulang belakang
berwarna putih, karena tersusun oleh akson dan dendrit yang
berselubung mielin. Sedangkan bagian dalamnya berwarna abu-abu,
tersusun oleh badan sel yang tak berselubung mielin dari
interneuron dan neuron motorik.Apabila sumsum tulang belakang
diiris secara vertikal, bagian dalam berwarna abu-abu terdapat
saluran tengah yang disebut ventrikel dan berisi cairan
serebrospinal. Ventrikel ini berhubungan juga dengan ventrikel di
dalam otak. Bagian dalamnya mempunyai dua akar saraf yaituakar
dorsalyang berisi saraf sensorik ke arah punggung, danakar
ventralyang berisi saraf motorik ke arah perut.Sumsum tulang
belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut
antara lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan
sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik;
memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks. Mekanisme
penghantaran impuls yang terjadi pada tulang belakang yakni sebagai
berikut; rangsangan dari reseptor dibawa oleh neuron sensorik
menuju sumsum tulang belakang melalui akar dorsal untuk diolah dan
ditanggapi. Selanjutnya, impuls dibawa neuron motorik melalui akar
ventral ke efektor untuk direspons.6. Sistem Saraf TepiSistem saraf
tepi dinamakan pulasistem saraf perifer.Sistem saraf tepimerupakan
bagian dari sistem saraf tubuh yang meneruskan rangsangan (impuls)
menuju dan dari system saraf pusat. Karena itu, di dalamnya
terdapat serabut saraf sensorik (saraf aferen) dan serabut saraf
motorik (saraf eferen).Serabut saraf sensorikadalah sekumpulan
neuron yang menghantarkan impuls dari reseptor menuju sistem saraf
pusat. Sedangkanserabut saraf motorikberperan dalam menghantarkan
impuls dari sistem saraf pusat menuju efektor (otot dan kelenjar)
untuk ditanggapi.Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terbagi
atas saraf kranial dan saraf spinal yang masing-masing berpasangan,
serta ganglia (tunggal: ganglion).Saraf kranialmerupakan semua
saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak.Sarafspinalialah semua
saraf yang keluar dari kedua sisi tulang belakang. Masing-masing
saraf ini mempunyai karakteristik fungsi dan jumlah saraf yang
berbeda. Sementara itu,gangliamerupakan kumpul an badan sel saraf
yang membentuk simpul-simpul saraf dan di luar sistem saraf
pusat.
6. RESPIRASIRespirasi (respiration) berarti suatu proses
pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel
sehingga diperoleh energi. Respirasidalambiologiadalah proses
mobilisasienergiyang dilakukan jasad hidup melalui pemecahansenyawa
berenergi tinggi(SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi
hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi
dapat disamakan denganpernapasan. Namun demikian, istilah respirasi
mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah
pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup,
mulai dariindividuhingga satuan terkecil,sel. Apabila pernapasan
biasanya diasosiasikan dengan penggunaanoksigensebagai senyawa
pemecah, respirasi tidak melulu melibatkan oksigen. Mekanisme
Pernafasan ManusiaPernapasan adalah suatu proses yang terjadi
secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun, karena
sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut
tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan
atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.Pernapasan
luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam
alveolus dengan darah dalam kapiler. Pernapasan dalam adalah
pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel
tubuh. Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh
perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di
luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar, maka
udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada
lebih besar maka udara akan keluar.Sehubungan dengan organ yang
terlibat dalam pemasukkan udara ( inspirasi) dan pengeluaran udara
( ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam,
yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan
perut terjadi secara bersamaan.1. Pernafasan DadaApabila kita
menghirup dan menghempaskan udara menggunakan pernapasan dada, otot
yang digunakan yaitu otot antartulang rusuk. Otot ini terbagi dalam
dua bentuk, yakni otot antartulang rusuk luar dan otot antartulang
rusuk dalam.Saat terjadi inspirasi, otot antartulang rusuk luar
berkontraksi, sehingga tulang rusuk menjadi terangkat. Akibatnya,
volume rongga dada membesar. Membesarnya volume rongga dada
menjadikan tekanan udara dalam rongga dada menjadi kecil/berkurang,
padahal tekanan udara bebas tetap. Dengan demikian, udara bebas
akan mengalir menuju paru-paru melewati saluran
pernapasan.Sementara saat terjadi ekspirasi, otot antartulang rusuk
dalam berkontraksi (mengkerut/mengendur), sehingga tulang rusuk dan
tulang dada ke posisi semula. Akibatnya, rongga dada mengecil. Oleh
karena rongga dada mengecil, tekanan dalam rongga dada menjadi
meningkat, sedangkan tekanan udara di luar tetap. Dengan demikian,
udara yang berada dalam rongga paru-paru menjadi terdorong
keluar.1. Pernafasan PerutPada proses pernapasan ini, fase
inspirasi terjadi apabila otot diafragma (sekat rongga dada)
mendatar dan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di
dalam rongga dada lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya
udara masuk. Adapun fase ekspirasi terjadi apabila otot-otot
diafragma mengkerut (berkontraksi) dan volume rongga dada mengecil,
sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar daripada
udara di luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar.
2. Mekanisme Pertukaran Gas Oksigen (O2) dan Karbondioksida
(CO2)Udara lingkungan dapat dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk
hidup melalui dua cara, yaknipernapasan secara
langsungdanpernapasan tak langsung. Pengambilan udara secara
langsung dapat dilakukan oleh permukaan tubuh lewat proses difusi.
Sementara udara yang dimasukan ke dalam tubuh melalui saluran
pernapasan dinamakan pernapasan tidak langsung.Saat kita bernapas,
udara diambil dan dikeluarkan melalui paruparu. Dengan lain kata,
kita melakukan pernapasan secara tidak langsung lewat paru-paru.
Walaupun begitu, proses difusi pada pernapasan langsung tetap
terjadi pada paru-paru. Bagian paru-paru yang meng alami proses
difusi dengan udara yaitu gelembung halus kecil atau alveolus. Oleh
karena itu, berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia
mempunyai dua tahap mekanisme pertukaran gas. Pertukaran gas
oksigen dan karbon dioksida yang dimaksud yakni mekanisme
pernapasan eksternal dan internal.a. Pernafasan EksternalKetika
kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan
masuk ke dalam paru-paru. Udara masuk yang mengandung oksigen
tersebut akan diikat darah lewat difusi. Pada saat yang sama, darah
yang mengandung karbondioksida akan dilepaskan. Proses pertukaran
oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam
paru-paru dinamakanpernapasan eksternal.Saat sel darah merah
(eritrosit) masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar CO2
yang diangkut berbentuk ion bikarbonat (HCO-3) . Dengan bantuan
enzim karbonat anhidrase, karbondioksida (CO2) air (H2O) yang
tinggal sedikit dalam darah akan segera berdifusi keluar. Persamaan
reaksinya adalah sebagai berikut.
Seketika itu juga, hemoglobin tereduksi (yang disimbolkan HHb)
melepaskan ion-ion hidrogen (H+) sehingga hemoglobin (Hb)-nya juga
ikut terlepas. Kemudian, hemoglobin akan berikatan dengan oksigen
(O2) menjadi oksihemoglobin (disingkat HbO2).
Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus), karena
adaperbedaan tekanan parsial antara udara dan darah dalam alveolus.
Tekanan parsial membuat konsentrasi oksigen dan karbondioksida pada
darah dan udara berbeda.Tekanan parsial oksigen yang kita hirup
akan lebih besar dibandingkan tekanan parsial oksigen pada alveolus
paru-paru. Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih
tinggi daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu,
oksigen dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus
paru-paru.Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam darah
lebih besar dibandingkan tekanan parsial karbondioksida pada udara.
Sehingga, konsentrasi karbondioksida pada darah akan lebih kecil di
bandingkan konsentrasi karbondioksida pada udara. Akibatnya,
karbondioksida pada darah berdifusi menuju udara dan akan dibawa
keluar tubuh lewat hidung.b. Pernafasan InternalBerbeda dengan
pernapasan eksternal, proses terjadinya pertukaran gas pada
pernapasan internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses
pertukaran oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut
berlangsung dalam respirasi seluler.Setelah oksihemoglobin (HbO2)
dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya
menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam
proses metabolisme sel. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut.Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga
melalui proses difusi. Proses difusi ini terjadi karena adanya
perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara darah
dan cairan jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan,
lebih rendah dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. Artinya
konsentrasi oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah. Oleh karena
itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.Sementara
itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah daripada cairan
jaringan. Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel
tubuh berdifusi ke dalam darah. Karbondioksida yang diangkut oleh
darah, sebagian kecilnya akan berikatan bersama hemoglobin
membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2). Reaksinya sebagai
berikut.
Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam
plasma darah dan bergabung dengan air menjadi asam karbonat
(H2CO3). Oleh enzim anhidrase, asam karbonat akan segera terurai
menjadi dua ion, yakni ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO-)
Persamaan reaksinya sebagai berikut.
CO2 yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar
tubuh oleh paru-paru, akan tetapi hanya 10%-nya saja. Sisanya yang
berupa ion-ion bikarbonat yang tetap berada dalam darah. Ion-ion
bikarbonat di dalam darah berfungsi sebagai bu. er atau larutan
penyangga.\ Lebih tepatnya, ion tersebut berperan penting dalam
menjaga stabilitas pH (derajat keasaman) darah. Volume udara
pernapasanDalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia
mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagaikapasitas totaludara
pernapasan manusia.Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang
digunakan dalam proses bernapasmencapai 3500 cc, yang 1000 cc
merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakantetapi senantiasa
mengisi bagian paru-paru sebagairesiduatauudara sisa. Kapasitas
vitaladalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang
setelah mengisiparu-parunya secara maksimum.Dalam keadaaan normal,
kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup danmenghembuskan
udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volumeudara
pernapasan (kapasitas tidal = 500 cc).Kapasitas tidaladalah jumlah
udara yangkeluar masuk pare-paru pada pernapasan normal. Dalam
keadaan luar biasa, inspirasimaupun ekspirasi dalam menggunakan
sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratoryreserve volume =
inspiratory reserve volume = 1500 cc). Lihat skema udara
pernapasanberikut ini.4