A. Anatomi Pankreas :
gambar 1 Anatomi Pankreas (coppyrigth : Sobotta)
Pada gambar 2 Pankreas terletak melintang miring dari regio
epigastric hingga hipocondhriac dextra. Ia berbatasan dengan colon
transversum dan perlekatan mesocolon transversum di anterior.
Sedangkan di posterior ia berbatasan dengan ductus choledocus, vena
cava inferior, dan beberapa struktur lainnya. Pankreas sendiri
terdiri dari bagian caput, collum, corpus, dan cauda (Martini et
all., 2012).
B. Histology Pankreas :
Pankreas terdiri atas kelenjar endokrin dan eksokrin. Kelenjar
endokrin diperankan oleh sel-sel pada pulau-pulau Langerhans. Pada
gambaran histology tampak sebuah sel berwarna ungu diantara lautan
merah. Sel tersebutlah yang disebut sel pulau Langerhans. Pada sel
tersebut terdapat sel yang berbentuk seperti bintik atau titik
merah yang disebut sel alfa dan sel berwarna ungu tempat sel alfa
duduk disebut sel beta. Diantara sel alfa dan sel beta terdapat
kapiler sinusoid.
gambar histologi PankreasPulau Langerhans menghasilkan 4 sel
:
1. Sel Alfa ( Glukagon ( meningkatkan glukosa darah ( glikogen
menjadi glukosa
2. Sel Beta ( Insulin ( Menurunkan glukosa darah ( Glukosa
menjadi glikogen
3. Sel O ( Somatostatin ( Menghambat Sel Alfa & Sel Beta
4. Sel F ( Polipeptida pankreas
C. Fisiologi Fungsi endokrin pankreas1. Glukagon. Efek glukagon
secara keseluruhan adalah meningkatkan kadar glukosa darah dan
membuat semua jenis makanan dapat digunakan untuk proses energi.
Glukagon merangsang hati untuk mengubah glikogen menurunkan glukosa
(glikogenolisis) dan meningkatkan penggunaan lemak dan asam amino
untuk produksi energi. Proses glukoneogenesis merupakan pengubahan
kelebihan asam amino menjadi karbohidrat sederhana yang dapat
memasuki reaksi pada respirasi sel.Sekresi glukagon dirangsang oleh
hipoglikemia. Hal ini dapat terjadi pada keadaaan lapar atau selama
stres fisiologis, misalnya olahraga.
2. Insulin. Efek insulin adalah menurunkan kadar glukosa darah
dengan meningkatkan penggunaan glukosa untuk produksi energi.
Insulin meningkatkan transport glukosa dari darah ke sel dengan
meningkatkan permeabilitas membran sel terhadap glukosa (namun
otak, hati, dan sel-sel ginjal tidak bergantung pada insulin untuk
asupan glukosa). Di dalam sel, glukosa digunakan digunakan pada
respirasi sel untuk menghasilkan energi. Hati dan otot rangka
mengubah glukosa menjadi glikogen (glikogenesis) yang disimpan
untuk digunakan di lain waktu. Insulin juga memungkinkan sel-sel
untuk mengambil asam lemak dan asam amino untuk digunakan dalam
sintesis lemak dan protein (bukan untuk produksi energi). Insulin
merupakan hormon vital; kita tidak dapat bertahan hidup untuk waktu
yang lama tanpa hormon tersebut. Sekresi insulin dirangsang oleh
hiperglikemia. Keadaan ini terjadi setelah makan, khususnya makanan
tinggi karbohidrat. Ketika glukosa diabsorbsi dari usus halus ke
dalam darah, insulin disekresikan untuk memungkinkan sel
menggunakan glukosa untuk energi yang dibutuhkan segera. Pada saat
bersamaan, semua kelebihan glukosa akan disimpan di hati dan otot
sebagai glikogen.Tatalaksana Obat :
memberikan OHO (Obat Hiperglikemik Oral), yang dibagi dalam 3
golongan (Soegondo, 2009) :
1. Golongan Insulin Sensitizing
a) Contoh obat: Metformin
b) Dosis: 250-3000 mg, 2-3x sehari, lama kerja 6-8 jam
c) Mekanisme: Menaikkan kepekaan tubuh terhadap insulin dan
menurunkan kadar glukosa dalam tubuh.
d) Efek samping: Gangguan pencernaan
e) Kontra indikasi : Gangguan fungsi hati, infeksi berat,
alkoholisme, wanita hamil dan menyusui2. Golongan Sekretagok
Insulin
a) Contoh obat : Klorpropamid
b) Dosis : 500 mg, 1x sehari, lama kerja 24 jam
c) Mekanisme : Menurunkan kadar glukosa dan merangsang keluar
insulin
d) Efek: Hipoglikemia
e) Konta indikasi : DM tipe 1, pasien yang gemuk (hati-hati
dalam pemakaiannya)3. Golongan Penghambat Alfa Glukosa
a) Contoh obat: Acarbose
b) Dosis: 100-300 mg/hari
c) Mekanisme: Memperlambat proses pencernaan karbohidrat jadi
glukosa
d) Efek: Gangguan pencernaan
e) Kontra indikasi: Obstruksi saluran cerna, sirosis hati,
gangguan fungsi ginjal
Dapus :
Martini, Frederic H., Judi L. Nath, Edwin F. Bartholomew. 2012.
Fundamentals of Anatomy and Physiology. Ninth Edition. San
Fransisco: Pearson Education, Inc.
Soegondo. 2009. Farmakoterapi Pada Pengendalian Glikemia
Diabetes Melitus Tipe 2. Dalam : Aru W.Sudoyo et all, ed. Ilmu
Penyakit Dalam. 5 th ed. Jakrta :EGC Inc. pp. 1884-1890.