Subnetting Subnetting Analogi subnetting dalam bentuk jalan
SubnettingSubnetting
Analogi subnetting dalam bentuk jalan
Analogi Subnetting
Analogi Subnetting -2-
NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255)
Analogi Subnetting -3-
Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS
Keuntungan Subnetting
Mempermudah pengelolaan Untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan,
karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang
IP Privat dan subnet mask default
Apa itu SUBNET MASK? Subnet mask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya
Perhitungan Subnetting
Semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet Jumlah Host per Subnet Blok Subnet Alamat Host dan Broadcast
Penulisan IP address
192.168.7.2/24
Bisa di artikan menjadi : IP address : 192.168.7.2 Subnet mask : 255.255.255.0
Perhitungan biner ke desimal
11 11 11 11 11 11 11 112277 2266 2255 2244 2233 2222 2211 2200
128128 6464 3232 1616 88 44 22 11
11 00 11 00 00 00 00 002277 2266 2255 2244 2233 2222 2211 2200
128128 6464 3232 1616 88 44 22 11
Contoh: Desimal 160 di ubah menjadi biner : 128 +32 =160
Kok pake “/24” sih ?!!
/24 diambil dari perhitungan bahwa 24 subnet mask yang diselubungi dengan biner 1
11111111.11111111.11111111.00000000
255.255.255.0
Subnet mask yang digunakan untuk subnetting
Contoh – Subnetting IP Address class C
NETWORK ADDRESS 192.168.7.0/26
AnalisaAnalisa
192.168.7.0 → Class C
/26 berarti :
11111111.11111111.11111111.11000000
255.255.255.192 → subnet mask
Pertanyaan :
Jumlah Subnet
Jumlah Host per Subnet
Blok Subnet
Alamat Host dan Broadcast
Contoh – Subnetting IP Address class C -2-
Perhitungan :Perhitungan : Jumlah subnetJumlah subnet = 22 XX ,dimana x adalah banyaknya binari 1
pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Jumlah Subnet adalah 2Subnet adalah 2 22 = 4 subnet = 4 subnet
Jumlah Host per SubnetJumlah Host per Subnet = 22 yy - 2 - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah jumlah host per subnet adalah 22 66 - 2 = 62 host - 2 = 62 host
Blok SubnetBlok Subnet = 256 - 192=64256 - 192=64 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192192
Contoh – Subnetting IP Address class C -3-
Alamat host dan broadcast yang valid ?
SubnetSubnet 192.168.7.0192.168.7.0 192.168.7.64192.168.7.64 192.168.7.128192.168.7.128 192.168.7.192192.168.7.192
Host Host PertamaPertama
192.168.7.1192.168.7.1 192.168.7.65192.168.7.65 192.168.7.129192.168.7.129 192.168.7.193192.168.7.193
Host Host TerakhirTerakhir
192.168.7.62192.168.7.62 192.168.7.126192.168.7.126 192.168.7.190192.168.7.190 192.168.7.254192.168.7.254
BroadcastBroadcast 192.168.7.63192.168.7.63 192.168.7.127192.168.7.127 192.168.7.192192.168.7.192 192.168.7.255192.168.7.255
Latihan – Subnetting IP Address Class C
Dengan cara yang sama, silahkan coba dengan menggunakan subnet yang lain ?
Subnet MaskSubnet Mask CIDRCIDR
255.255.255.128255.255.255.128 /25/25
255.255.255.192255.255.255.192 /26/26
255.255.255.224255.255.255.224 /27/27
255.255.255.240255.255.255.240 /28/28
255.255.255.248255.255.255.248 /29/29
255.255.255.252255.255.255.252 /30/30
Contoh – Subnetting IP Address class B
Kelas B, berarti subnetting menggunakan oktet 3 dan 4 (saya pisah menjadi 2 tabel ya).
Semua subnet mask dengan CIDR → /17 sampai /30
Subnet MaskSubnet Mask CIDRCIDR255.255.128.0255.255.128.0 /17/17
255.255.192.0255.255.192.0 /18/18
255.255.224.0255.255.224.0 /19/19
255.255.240.0255.255.240.0 /20/20
255.255.248.0255.255.248.0 /21/21
255.255.252.0255.255.252.0 /22/22
255.255.254.0255.255.254.0 /23/23
255.255.255.0255.255.255.0 /24/24
Subnet MaskSubnet Mask CIDRCIDR255.255.255.128255.255.255.128 /25/25
255.255.255.192255.255.255.192 /26/26
255.255.255.224255.255.255.224 /27/27
255.255.255.240255.255.255.240 /28/28
255.255.255.248255.255.255.248 /29/29
255.255.255.252255.255.255.252 /30/30
Contoh – Subnetting IP Address class B -2-
NETWORK ADDRESS 172.16.0.0/18
AnalisaAnalisa
172.16.0.0 → Class B
/18 berarti :
11111111.11111111.11000000.00000000
255.255.192.0 → subnet mask
Contoh – Subnetting IP Address class B -3-
Perhitungan :Perhitungan : Jumlah subnetJumlah subnet = 22 XX ,dimana x adalah banyaknya binari 1
pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2Jumlah Subnet adalah 2 22 = 4 = 4 subnetsubnet
Jumlah Host per SubnetJumlah Host per Subnet = 22 yy - 2 - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah jumlah host per subnet adalah 22 1414 - 2 = 16.382 host - 2 = 16.382 host
Blok SubnetBlok Subnet = 256 - 192=64256 - 192=64 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192192
Contoh – Subnetting IP Address class B -4-
Alamat host dan broadcast yang valid ?
SubnetSubnet 172.16.0.0172.16.0.0 172.16.64.0172.16.64.0 172.16.128.0172.16.128.0 172.16.192.0172.16.192.0
Host Host PertamaPertama
172.16.0.1172.16.0.1 172.16.64.1172.16.64.1 172.16.128.1172.16.128.1 172.16.192.0172.16.192.0
Host Host TerakhirTerakhir
172.16.63.254172.16.63.254 172.16.127.254172.16.127.254 172.16.191.254172.16.191.254 172.16.255.254172.16.255.254
BroadcastBroadcast 172.16.63.255172.16.63.255 172.16.127.255172.16.127.255 172.16.191.255172.16.191.255 172.16.255.255172.16.255.255
Contoh – Subnetting IP Address class B -5-
Kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30.
Contoh network address 172.16.0.0/25.
AnalisaAnalisa
172.16.0.0 berarti kelas B,
dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Contoh – Subnetting IP Address class B -6-
PenghitunganPenghitungan Jumlah SubnetJumlah Subnet = 29 = 512 subnet Jumlah Host per SubnetJumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host Blok SubnetBlok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadi
lengkapnya adalah (0, 128)
Contoh – Subnetting IP Address class B -7-
Alamat host dan broadcast yang valid ?
SubnetSubnet 172.16.0.0172.16.0.0 172.16.0.128172.16.0.128 172.16.1.0172.16.1.0 ...... 172.16.255.128172.16.255.128
Host Host PertamaPertama
172.16.0.1172.16.0.1 172.16.0.129172.16.0.129 172.16.1.1172.16.1.1 ...... 172.16.255.129172.16.255.129
Host Host TerakhirTerakhir
172.16.0.126172.16.0.126 172.16.0.254172.16.0.254 172.16.1.126172.16.1.126 ...... 172.16.255.254172.16.255.254
BroadcastBroadcast 172.16.0.127172.16.0.127 172.16.0.255172.16.0.255 172.16.1.127172.16.1.127 ...... 172.16.255.255172.16.255.255
Contoh – Subnetting IP Address class A Kelas A, berarti subnetting menggunakan oktet 2, 3 dan 4.
Semua subnet mask dengan CIDR → /8 sampai /30
Contoh :Contoh :
NETWORK ADDRESS 10.0.0.0/16
AnalisaAnalisa
10.0.0.0 → Class A
/16 berarti :
11111111.11111111.00000000.00000000
255.255.0.0 → subnet mask
Contoh – Subnetting IP Address class A
Perhitungan :Perhitungan : Jumlah subnetJumlah subnet = 22 XX ,dimana x adalah banyaknya binari 1
pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2Jumlah Subnet adalah 2 88 = 256 = 256 subnetsubnet
Jumlah Host per SubnetJumlah Host per Subnet = 22 yy - 2 - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah jumlah host per subnet adalah 22 1616 - 2 = 65534 host - 2 = 65534 host
Blok SubnetBlok Subnet = 256 - 255=1256 - 255=1 , (nilai oktet terakhir subnet mask) = 1. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 1, 2, 3, dstsubnet lengkapnya adalah 0, 1, 2, 3, dst
Contoh – Subnetting IP Address class A
Alamat host dan broadcast yang valid ?!
SubnetSubnet 10.0.0.010.0.0.0 10.1.0.010.1.0.0 10.2.0.010.2.0.0 ...... 10.255.0.010.255.0.0
Host Host PertamaPertama
10.0.0.110.0.0.1 10.1.0.110.1.0.1 10.2.0.110.2.0.1 ...... 10.255.0.110.255.0.1
Host Host TerakhirTerakhir
10.0.255.25410.0.255.254 10.1.255.25410.1.255.254 10.2.255.25410.2.255.254 ...... 10.255.255.25410.255.255.254
BroadcastBroadcast 10.0.255.25510.0.255.255 10.1.255.25510.1.255.255 10.2.255.25510.2.255.255 ...... 10.255.255.25510.255.255.255
Referensi
Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
http://romisatriowahono.net