ANALISIS WACANA KRITIS: PERKEMBANGAN WACANA CSR DI INDONESIA PADA HARIAN KOMPAS TAHUN 2007-2016 TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Diajukan oleh: Tappin Pandapotan Saragih 152222107 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Embed
ANALISIS WACANA KRITIS: PERKEMBANGAN WACANA CSR … · wacana csr di indonesia pada harian kompas tahun 2007-2016 tesis program studi magister manajemen ... nilai dan bentuk berita
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS WACANA KRITIS: PERKEMBANGAN
WACANA CSR DI INDONESIA PADA HARIAN
KOMPAS TAHUN 2007-2016
TESIS
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan oleh:
Tappin Pandapotan Saragih
152222107
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS WACANA KRITIS: PERKEMBANGAN
WACANA CSR DI INDONESIA PADA HARIAN
KOMPAS TAHUN 2007-2016
TESIS
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN
MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan oleh:
Tappin Pandapotan Saragih
152222107
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Syukur bagi Tuhan atas segala rahmat dan kesempatan yang diberikan
sehingga penulisan tesis ini dapat selesai dengan baik. Tesis ini adalah buah dari
proses pembelajaran dengan berbagai pengalaman suka-duka yang menyertainya.
Secara pribadi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Drs. T.
Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D selaku ketua program studi Magister
Manajemen Universitas Sanata Dharma, Dr. Titus Odong Kusumajati, MA dan YB.
Cahya Widiyanto, M.Si., Ph.D sebagai pembimbing saya dan Dr. Fransisca Ninik
Yudianti, M.Acc., QIA dan Dr. Lukas Purwoto, M. Si selaku penguji tesis saya.
Terima kasih juga bapak A. Triwanggono yang tidak pernah lelah mengajak
saya dan teman-teman untuk selalu berpikir kritis dan gemar membaca supaya
‘kepala’ dan ‘ekor’ selalu sama, dan begitu juga para dosen yang lain. Saya juga
tidak lupa pada Bang Simon Saragih yang selalu memberi dukungan moral dan
nasihat-nasihat yang menguatkan iman.
Secara khusus, saya mengucapkan pada Kompas, Mas Subur, Pak Moh. Nasir
beserta jajaran pimpinan yang sudah mengijinkan saya melakukan penelitian dan juga
wawacara untuk kebutuhan tesis ini. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
Untuk kedua orang tua dan juga adik-adik saya, terima kasih yang setulus-
tulusnya karena kalian selalu mencintai dan menerima segala kekuranganku.
Akhirnya, saya juga dengan sangat bangga memiliki teman-teman MM USD
khususnya angkatan IV dengan berbagai latarbelakang, keunikan dan kegilaan yang
dimiliki, saya belajar banyak hal selama dalam proses pembelajaran bersama kalian.
Semoga teman-teman semakin menemukan arti hidup sejati. Carpe Diem!
Tuhan selalu menyertai dan memberkati kita semua.
Yogyakarta, 27 Juli 2017
Tappin Pandapotan Saragih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan ...................................................................................... iii
Lembar Persetujuan Pembimbing ................................................................. iv
Pernyataan ..................................................................................................... v
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah .............................. vi
Kata Pengantar .............................................................................................. vii
Daftar Tabel .................................................................................................. xi
Daftar Gambar............................................................................................... xii
Daftar Lampiran ............................................................................................ xiii
Abstrak .......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
Pendidikan ITB, edukasi, seminar, edukasi sejarah,
Expertise Bersertifikat, kafe, hotel,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Thn Ket. Wacana Jenis kata yang dipergunakan
CSV ( creating
shared value)
Nilai tambah, dampak sosial positif,
Komitmen Mengakomodasi, diupayakan, memberikan nilai
tambah, membina
Olahraga Sepak bola,
Bisnis Produk wisata, model bisnis, perbelanjaan, produk
industri kreatif, restoran, merek, berbahan baku, meet
your customer,
CSR Tanggung jawab sosial perusahaan, CSR,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 5 (Analisis dengan Teks Eklektif pada 30 Data Terpilih)
Kompas, Kamis, 2 Agustus 2007 Judul Artikel: Pelindo dan Pertamina
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Ktitisisme masyrakat terhadapa PT Pelindo dan PT Pertamina
(BUMN) mengenai perselisihan mereka
Sikap dan tindakan PT
Pelindo dan PT Pertamina
bisa merugikan masyarakat
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Halaman 6, bagian kolom “Opini” (tajuk rencana), di bagian
atas sebelah kiri
Cukup menonjol dan penting
karena pandangan dari
perusahaan
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- PT Pelindo - PT Pertamina
- BUMN
- UU Perseroan Terbatas
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) diredusir
dalam UU dan oleh
perusahaan
Cara penyajian
Pilihan fakta yang dimuat
- Pendapat mengenai peranan dan tanggung jawab BUMN - Tanggung jawab sosial perusahaan
Memperlihatkan kalau BUMN seharusnya
mengutamakan kepentingan
rakyat
Struktur
penyajian
- Menonjolkan bagaimana BUMN seharusnya bersikap dan
bertindak
Mendelegitimate sikap PT
Pelindo dan PT Pertamina,
dan mendukung
profesionalisme dan tanggung jawab perusahaan (CSR)
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Melayani kepentingan orang banyak
- Profesional(isme) - Melindungi kepentingan rakyat
- Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance)
- Benefit dan manfaat - Motor bagi semakin lajunya perekenomian nasional
- Pengabdian
- Tanggung jawab
BUMN harus melakukan
tanggung jawabnya dengan baik sehingga masyarakat bisa
merasakan manfaat dan
benefit perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
- Kepedulian - Memberdayakan masyakarat
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran (kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah sangat penting dilakukan dengan baik demi kepentingan masyarakat luas dan motor perekonomian nasional
Kompas, Selasa, 26 Februari 2008
Judul Artikel: Pemerintah Tak Perlu Mencampuri CSR
Unsur
kerangka
teori
Unsur
pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi agenda
setting
Perlakuan atas
peristiwa
Tema yang diangkat
- Perbedaan konsep CSR antara pemerintah, korporasi dan NGO - Tanggapan dari berbagai pihak mengenai peraturan atau
ketetapan pemerintah mengenai CSR
Konsep CSR belum jelas dan ketetapan pemerintah
dianggap berbahaya
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Halaman 12, rubrik “Humaniora”, dengan posisi memanjang di
bagian sisi kanan, kurang mencolok di bandingkan dengan artikel di bagian tengah dengan judul yang jauh lebih besar
Isu CSR tampak kurang
menonjol atau kurang penting diketahui publik
Nama, atribut
sosial
[perusahaan] dan sumber
- The business Watch Indonesia (BWI)
- Lembaga swadaya masyarakat (NGO)
- Jimmy Tanaya, research associate di BWI - Yanuar Nugroho
- Para pihak [shareholder/takeholder/peserta dialog
Peneliti mendukung bahwa
konsep CSR belum jelas
Cara penyajian
Pilihan fakta yang dimuat
- Perusahaan menjalankan CSR sesuai dengan penafsiran mereka masing-masing atau bahkan tidak melaksanakannya karena
standar dan konsep CSR belum jelas
- Pernyataan dan tanggapan para peneliti mengenai CSR dan
peraturan pemerintah tentang CSR
Menunjukkan bahwa konsep dan standar CSR belum jelas
dan itu membuat penafsiran
yang berbeda-beda
Struktur
penyajian
- Menonjolkan konsep CSR yang belum satu padu/tidak jelas Mempertanyakan
(mendelegitimate) konsep
CSR
Fungsi bahasa
Simbol yang digunakan
Verbal: kata, istilah, frase
- belum memiliki konsep - sesuai dengan penafsiran
Konsep dan standar CSR perlu dipertegas, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
- Konsep CSR atau standar nasional soal CSR belum ada - Konsep CSR pemerintah beda dengan konsep yang dimiliki
korporasi dan lembaga swadaya masyarakat (NGO)
- Konsep yang belum satu padu
- Jika sudah ada undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan, mestinya tidak ada peraturan pemerintah tentang
CSR
pemerintah perlu mempertimbangkan kembali
kebijakan yang sudah dibuat
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) belum memiki konsep dan standar yang
jelas sehingga terjadi penafsiran yang berbeda antara perusahan dan pemerintah.
- Sebuah garis melengkung setengah lingkaran dengan tulisan besar “World Economic forum”. Garis melengkung lebih kecil
dari tulisan
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] kemitraan akan sangat memberikan dampak yang baik dalam meningkatkan
produktivitas sektor pertanian dan menjaga ketahanan pangan. Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bukan hanya penyaluran dana tapi juga komitmen perusahaan dalam investasi.
Kompas, Rabu, 30 Mei 2012
Judul Artikel: Nilai Tambah Rotan Harus Naik
Unsur kerangka
teori
Unsur pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda setting
Perlakuan
atas peristiwa
Tema yang
diangkat
- Eskpor rotan yang semakin meningkat dan nilai tambah rotan
- Tanggung jawab pemerintah dan perusahaan lewat anggaran dana/ CSR untuk menyediakan fasilitas belajar
Produk rotan memiliki nilai
ekonomi
fasilitas belajar perlu
disediakan
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Halaman 19, pada rubrik “Ekonomi”, terletak di bagian atas
kanan
Isu produk rotan dan fasilitas
belajar cukup penting
Nama, atribut
sosial [perusahaan]
dan sumber
- Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan
- Comfort School with Rattan - Menteri Perindustrian, MS Hidayat
- Sejumlah pejabat
Pemerintah ingin nilai tambah
rotan ditingkatkan
perusahaan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
- Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) - Kementerian Perdagangan
- Ketua AMKRI, M Hatta Sinatra
- PT Apac Inti Corpora, PT Wilmar, PT Indika Energy
- Menperin - Direktur Utama PT Apac Inti Corpora, Benny Soetrisno
bantuan fasilitas belajar
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Peningkatan jumlah ekspor, persediaan bahan baku dan nilai
tambah rotan
- Tanggung pemerintah dan perusahaan untuk menyediakan fasilitas belajar
Produk rotan memiliki
peluang ekonomi yang bagus
fasilitas belajar perlu
mendapat perhatian
Struktur penyajian
- Menonjolkan prospek produk rotan Mendukung penambahan nilai rotan
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Nilai tambah produk rotan harus ditingkatkan
- Nilai tambah harus diprioritaskan
- Mengejar nilai tambah - Naik signifikan dibandingkan dengan periode yang sama
- Telah mencapai 92 juta dollar AS
- Ekspor produk jadi rotan diperkirakan mencapai 275 juta dollar AS
- Naik sekitar 36,8 persen
- Bantuan tersebut baru berasal dari tiga perusahaan
- CSR sebagai dana pengawalan - Kementerian Pendidikan dan kebudayaan siap menganggarkan
dana
- Penyediaan fasilitas belajar - Dana CSR ditujukan untuk 10-12 sekolah dasar
- Bahan baku rotan di seluruh dunia sesungguhnya sekitar 85
persennya berasal dari Indonesia - Bantuan ini [CSR] sebagai stimulus
Produk rotan bernilai
ekonomis dan memiliki
prospek di masa depan
fasilitas belajar perlu
disediakan lewat bantuan pemerintah dan perusahaan
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran (kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] Program CSR dapat diwujudkan melalui bantuan fasilitas belajar. Produk rotan memiliki prospek yang bagus dalam industri rotan di masa depan sehingga nilai tambah produk rotan harus
ditingkatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Kompas, Sabtu, 9 Maret 2013 Judul Artikel: Persebaran Tenaga Tidak Merata
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Persebaran perawat yang tidak merata dan juga keengganan
perawat untuk berkarya di daerah terpencil
- Apresiasi dan bantuan kepada perawat dan orang miskin
Masih banyak daerah
terpencil yang membutuhkan
tenaga perawat
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Halaman 13, pada rubrik “Lingkungan dan Kesehatan”, berada
di bagian tengah-kiri, kurang menojol karena ada iklan
berukruan besar yang sangat dominan di sebelah kanan artikel
Isu persebaran perawat
tampak kurang penting
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi - Hari Perempuan Internasional
- Citi Indonesia Women Council
- Guru Besar Kelompok Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, Budi Anna Keliat
- Sistem Jaminan Sosial Nasional Kesehatan
Pemerintah dan swasta bekerjasama mendorong
distribusi perawat dengan
memberikan apresiasi dan bantuan
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Persebaran perawat yang tidak merata serta penyebabnya
- Pentingnya bantuan dan apresiasi kepada perawat
Mempelihatkan bahwa
persebaran perawat masih belum merata di daerah
terpencil
Struktur
penyajian
- Menonjolkan persebaran perawat yang tidak merata Perlu mendorong persebaran
perawat
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Persebararan perawat tidak merata
- Terjadi penumpukan di kota
- Daerah kepulauan, terpencil dan perbatasan kekurangan perawat
- Apresiasi terhadap dedikasi perawat perempuan
- Menyerahkan beasiswa
- Bantuan alat kesehatan - Perawat tidak mau berkarya di tempat terpencil
- Swasta diharapkan terlibat melalui program tanggung jawab
sosial perusahaan - Memberi beasiswa kepada anak-anak nelayan dan petani
miskin
Persebaran perawat perlu
mencapai tempat terpencil
dan itu bisa dilakukan dengan memberikan bantuan dan
apresiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
- Meningkatkan dan mengembangkan kapasitas calon perawat - Meningkatkan minat generasi muda dalam bidang keperawatan
- Penghargaan
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
1. [Penulis/Kompas mengkonstruksi:]. Program CSR bisa digunakan oleh pihak swasta untuk membantu pemerintah
dalam persebaran jumlah perawat lewat apresiasi dan beasiswa pendidikan karena daerah terpencil masih
kekurangan tenaga perawat.
Kompas, Sabtu, 27 September 2014
Judul Artikel: 10.000 Tanaman Buah untuk Kota Makassar
Unsur
kerangka
teori
Unsur
pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Penanaman tanaman buah untuk ruang terbuka hijau Ruang terbuka hijau adalah
salah satu tanggung jawab
terhadap lingkungan
Strategi framing
Sumber yang dikutip
Penempatan berita
- Pada halaman 23, pada bagian rubrik “Nusantara”, di bagian kiri bawah
Kurang menojol, isu ini kurang penting diketahui
publik
Nama, atribut
sosial [perusahaan]
dan sumber
- Pegawai Pemerintah
- Karyawan bank - Walikota Makasssar, M Ramdhan Pomanto
- TNI
- Warga - Badan Musyawarah Perbankan Daerah Sulsel
- Andi onny Tenri Gappa
Semua kalangan mendukung
penanaman tanaman buah untuk ruang terbuka hijau
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Uraian wali kota mengenai ruang terbuka hijau
- Tanggapan ketua panitia mengenai kegiatan Bank Menanam
Ruang terbuka hijau berguna
bagi lingkungan dan masyarakat kota
Struktur
penyajian
- Menonjolkan pembangunan ruang terbuka hijau Melegitimate ruang terbuka
hijau
Fungsi Simbol yang Verbal: kata, - Tanaman buah Ruang terbuka hijau dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
bahasa digunakan istilah, frase - Ruang terbuka hijau - Memenuhi ruang terbuka hijau
- Menanam di halaman rumah
- Penanaman
- Kota hijau - Kepedulian soal lingkungan
- Bersifat pelindung dan hijau
- Memiliki nilai ekonomis
penanaman tanaman buah memiliki nilai ekonomis
Nonverbal: foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] program CSR dapat dilakukan dengan penanaman tanaman buah untuk ruang
terbuka hijau yang memberikan manfaat positif bagi lingkungan dan masyarakat kota.
Kompas, Sabtu, 28 Maret 2015 Judul Artikel: Pedagang Desak Pasar Sementara Segera Dibangun
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Kritisisme para pedagang terhadap pemerintah karena pasar
Klewer belum dibangun
Pasar penting bagi masyarakat
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 22, pada rubrik “Nusantara, di bagian tengah
bawah
Isu kurang menonjol, tidak
terlalu penting diketahui
masyarakat
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Pedagang - Pemerintah
- Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo
- Yuni Wulandari - FX Hadi Rudyatmoko
- Karyawan
- Juru parkir
- Teknisi listrik
Pedagang mengkritik pemerintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
- Jasa angkut - Jasa keamanan
- Jasa kebersihan
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Tanggapan pedagang yang diwakili Tim Sembilan Himpunan
Pedagang Pasar Klewer - Tanggapan pemerintah
Pemerintah meminta
pedagang supaya tidak khawatir karena pasar akan
segera dibangun
Struktur
penyajian
- Menonjolkan sebab keresahan para pedagang Memberi citra negate
terhadap pemerintah
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Mendesak pemerintah
- Belum juga dibangun
- Kejelasan rencana pembangunan - Belum disterilkan
- Belum juga dimulai
- Butuh tempat berjualan
- Tempat yang terpencar-pencar
Pasar klewer sementara perlu
segera dibangun karena itu
berdampak positif bagi banyak masyarakat
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] pemerintah harus menjalankan tanggung jawabnya dengan membangun fasilitas
publik (pasar klewer).
Kompas, Kamis, 1 Desember 2016 Judul Artikel: DKI Tunggu Uji Laboratorium PUPR
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Proses pembangunan rusun (rumah susun) yang dihentikan
sementara
- Pembangunan kota cerdas (Smart City)
Pembangunan rusun
bermasalah
Program kota cerdas menghubungkan banyak
pihak
Strategi Sumber Penempatan - Pada halaman 28, pada bagian rubrik “Metropolitan”, di bagian Isu ini kurang penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
framing yang dikutip berita kanan paling bawah, didominasi satu berita yang memenuhi setengah halaman koran bagian atas
diketahui publik
Nama, atribut
sosial
[perusahaan] dan sumber
- Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda (DPGP) DKI
Jakarta, Arifin
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Raykat (PUPR) - Plt Gubernur DKI, Sumarsono
- Pemerintah kota Bekasi - Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB
- Telkomsel
- Wali kota bekasi, Rahmat Effendi
Pemerintah mengaudit
kualitas pembangunan rusun
Pemerintah mendukung pembangunan kota cerdas
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Tanggapan kepala DPGP mengenai penghentian pembangunan
rusun
- Tanggapan wali kota bekasi mengenai program kota cerdas
Menunjukkan pembangunan
rusun sedang bermasalah
Menunjukkan kota cerdas bisa
menjadi solusi baru
Struktur
penyajian
- Menonjolkan alasan penghentian pembangunan rusun dan
gambaran mengenai kota cerdas
Memberi citra negatif
pembangunan rusun, memberi
citra positif program kota cerdas
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Audit
- Evaluasi pelaksanaan pembangunan
- dihentikan pembangunannya - Meneliti dari aspek konstruksi
- Kontraktor bermasalah
- Memutus kontrak - Kualitas bangunan din ilai kurang
- Hasil penelitian laboratorium
- Aplikasi smart online reporting and observation tools
(SOROT) - Patriot operation center
- Program smart city
- Terkoneksi ke enam satuan kerja
Pembangun rusun memiliki
masalah
Program kota cerdas akan
memberikan solusi atas persoalan dalam masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Nonverbal: foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] Program CSR dapat digunakan untuk membiayai pembangunan kota cerdas yang
bisa menjadi solusi berbagai persolan dalam masyarakat kota.
Kompas, Senin, 23 Juli 2007
Judul Artikel: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Unsur kerangka
teori
Unsur pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda setting
Perlakuan
atas peristiwa
Tema yang
diangkat
- Pemahaman dan pendapat tentang pelaksanaan tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) - Reaksi pelaku bisnis terhadap UU perseroan terbatas
CSR adalah reformasi terbaru
dalam dunia bisnis
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 6, kolom “opini”, tajuk rencana, bagian kiri atas Isu cukup layak untuk
diketahui publik
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Undang-undang perseroan terbatas Keberadaan UU PT masih direspon secara negative oleh
pelaku bisnis
Cara penyajian
Pilihan fakta yang dimuat
- Penjelasan mengenai reformasi dunia ekonomi dan pelaku bisnis
Menjelaskan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan
adalah bentuk nyata dari
reformasi dalam dunia bisnis
Struktur
penyajian
- Menempatkan CSR sebagai salah bentuk reformasi dalam
dunia bisnis/usaha
Melegitimate pelaksanaan
CSR
Fungsi bahasa
Simbol yang digunakan
Verbal: kata, istilah, frase
- Reformasi - Kesadaran baru
- Pengertian
- Tanggung jawab - Intensifnya seminar dan studi perihal CSR
- Tanpa paksaan hukum
- Perluasan dari berbagai kewajiban
CSR adalah bentuk kesadaran baru dalam dunia bisnis yang
pada prinsipnya adalah
menjalankan perusahaan dengan baik dan bersih serta
beretika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
- Membayar pajak - Tanpa korupsi, kolusi, nepotisme
- Taat peraturan dan hukum
- Sukarela
- Memelihara lingkungan hidup - Memperkuat komitmennya
- Menumbuhkan praktik CSR
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] CSR adalah bentuk kewajiban dan kesadaran baru yang bertujuan untuk reformasi
dalam dunia bisnis berikut para pelakunya.
Kompas, Jumat, 6 Juli 2007
Judul Artikel: Global Compact dan Peran Korporasi
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Penjelasan mengenai Global Compact dan tujuannya Global Compact menjadi
standar pelaku bisnis global
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 6, kolom “opini”, tajuk rencana, bagian kiri
bawah
Kurang menonjol, masih
cukup layak untuk diketahui
publik
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Eksekutit senior korporasi dunia - Mantan Sekjen PPB, Kofi Annan
- UN Global Compact
Global Compact didukung keberadaannya dan
mempunyai tokoh penting
Cara penyajian
Pilihan fakta yang dimuat
- Pemaparan empat elemen Global Compact: perburuhan, HAM, antikorupsi, dan lingkungan Hidup
Memperlihatkan bahwa Global compact berperan
penting dalam perbaikan
dunia
Struktur
penyajian
- Menempatkan Global Compact sebagai
“pedoman/panduan/perilaku standar” yang bertujuan baik bagi
Memberi citra positif pada
Global Compact
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
dunia bisnis
Fungsi bahasa
Simbol yang digunakan
Verbal: kata, istilah, frase
- Perilaku standar bagi korporasi global - Memperbaiki praktik bisnis
- Memerhatikan lingkungan hidup dan sosial
- Kepedulian dan tanggung jawab kemasyarakatan lebih besar - Mengembangkan etik baru
- Memajukan nilai-nilai luhur
- Kepeduilian terhadap ketimpangan
Global Compact bertujuan mengatur perilaku para pelaku
bisnis global dan mendorong
kehidupan dunia yang lebih baik
Nonverbal: foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) memiliki standar yang jelas salah
satunya adalah standar yang tertuang dalam Global Compact yang meliputi empat elemen: HAM, buruh/tenaga kerja, lingkungan dan antikorpusi.
Kompas, Senin, 4 Agustus 2008 Judul Artikel: CSR Harus Dianggap Produk Pemasaran
Unsur kerangka
teori
Unsur pembentuk
teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda setting
Perlakuan
atas peristiwa
Tema yang
diangkat
- Promosi progam CSR CSR perlu dikenal oleh
masyarakat
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 2, rubrik daerah, “bandung”, bagian atas tengah,
didominasi gambar yang di sebelah kanan
isu masih cukup menonjol
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Ketua jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Popy Rufaidah
- Program Beasiswa Sampoerna
- Ketua Komite Tetap Optimalisasi Produk Unggulan Daerah
Kamar Dagang Indonesia Jawa Barat, Warsoadhi - Jurusan Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Padjadjaran
Promosi program CSR mendapat dukungan dari
pemerintah dan lembaga
pendidikan
Cara penyajian
Pilihan fakta yang dimuat
- Tanggapan Popy Rufaidah dan pemerintah mengenai pentingnya promosi agar program CSR berjalan dengan baik
Menujukkan promosi program CSR sangat penting
dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Struktur penyajian
- Menonjolkan alasan penting pelaksanaan program CSR yang terkonsep dan berkelanjtutan
Melegitimate promosi program CSR
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Keuntungan jangka panjang
- Membangun citra positif
- Masyarakat membutuhkan - Membangun kesadaran masyarakat
- Membawa kesan positif
- menganggarkan dana promosi
- menyadari pentingnya program CSR
Promosi program CSR akan
memberikan manfaat positif
bagi perusahaan dan masyarakat itu sendiri
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] CSR harus dipromosikan sehingga memberikan citra positif dan manfaat jangka
panjang bagi perusahaan dan masyarakat.
Kompas, Senin, 11 Agustus 2008
Judul Artikel: Pertamina Fokuskan CSR ke Pertanian untuk Atasi Rawan Pangan
Unsur
kerangka
teori
Unsur
pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Kemitraan PT Pertamina dengan Petani lewat penyaluran dana
CSR
- Masalah kredit macet
Program CSR dapat
membantu para petani
Strategi framing
Sumber yang dikutip
Penempatan berita
- Pada halaman 27, rubrik “sumatera bagian selatan”, pada bagian kiri, disertai foto
Sangat menonjol, penting untuk diketahui publik
Nama, atribut
sosial
[perusahaan] dan sumber
- PT Pertamina
- Manajer Program Kemitraan PT Pertamina, Yoke Samsidar
- Pemkab OKU Timur - Petani
- Menteri Negara BUMN
- Bupati OKU Timur, Herman Deru - Masyarakat
Pertamina dan pemerintah
mendukung petani dalam
meningkatkan produksi pangan
Cara Pilihan fakta - Tanggapan dan tindakan pertamina mengenai program Memperlihatkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
penyajian yang dimuat kemitraan (CSR) - Tanggapan pemerintah
pertamian berkomitmen dalam memajukan sektor
pertanian dan perkebunan
Struktur
penyajian
- Menonjolkan komitmen pertamina dalam mengatasi persoalan
pangan
Memberi citra positif pada
pertamina atas program CSRnya
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Penyaluran dana
- Mengatasi persoalan rawan pangan
- Memajukan sektor pertanian dan perkebunan - Mengunjungi petani
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] Program CSR (kemitraan) yang dilakukan oleh Perusahaan dapat mewujudkan kemandirian pangan masyarakat.
Kompas, Selasa, 12 Mei 2009
Judul Artikel: Jamsostek Bantah Selewengkan Dana Buruh
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda setting
Perlakuan
atas peristiwa
Tema yang
diangkat
- Kemitraaan/kerjasama antara perusahaan dengan pemerintah
- Penggunaan dana JHT (jaminan hari tua) dan non-JHT (CSR)
Program kemitraan
membutuhkan pengelolaan dana yang baik dan benar
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 2,
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
- PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) - Pemprov Jabar
- Suwardi Dullah, Kepala Kantor Wilayah PT Jamsostek Jabar-
Program dan penggunaan dana (CSR) disetujui dan
didukung oleh pemerintah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
dan sumber Banten - Serikat buruh
- Direktur utama PT Jamsostek, Hotbonar Sinaga
- Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan
- Wakil Kanwil PT Jamsostek Jabar-Banten, Basuki Waskito - Peraturan menteri negara BUMN
- LSM
- Perwakilan buruh, M Sidharta
perusahaan
Cara penyajian
Pilihan fakta yang dimuat
- Tanggapan perusahaan dan penjelasan pemerintah - Pemaparan sumber dan dana JHT dan Non-JHT
- Pendapat wakil buruh
Masyarakat masih curiga dengan sumber dan
pengelolaan dana yang
dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan
Struktur
penyajian
- Menempatkan kerja sama dan sumber dana dilakukan dengan
benar, tidak menyalahi aturan
Memberi citra positif pada
tindakan perusahaan dan
pemerintah
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Membantah menyalahkan dana buruh
- Diambil dari dana PKBL atau CSR
- Tidak mengambil dana simpanan milik nasabah - Dana PKBL itu adalah laba perusahaan dari hasil investasi
- Dana CSR diambil dari dana non-JHT
- Tidak mengurangi hak simpanan dan bunga
- Tidak diwajibkan berunding terlebih dahulu - Untuk mengeluarkan CSR itu pun sudah diatur dengan
peraturan menteri negara BUMN
- Dana non-JHT dimasukkan sebagai dana cadangan - Pemanfaatan dana CSR dilakukan dengan menggandeng
pemerintah atau LSM
Sumber dan pengelolaan dana
CSR sudah dilakukan sesuai
dengan aturan dan cara yang benar
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
1. [Penulis/Kompas mengkonstruksi:] dana CSR bisa digunakan untuk mendanai program kemitraan pemerintah dan
perusahaan untuk memberdayakan masyarakat namun pengambilan dan pengelolaan dana tersebut jangan sampai
merugikan masyarakat (nasabah).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Kompas, Jumat, 29 Mei 2009 Judul Artikel: Prioritas Pelatihan untuk Peserta Jamsostek
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Pelatihan kerja bagi korban PHK
- Sikap perusahaan dan pemerintah tentang program pelatihan
Pelatihan sangat berguna bagi
korban PHK
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 3, rubrik daerah “bandung”, di bagian tengah,
didominasi artikel diatasnya dan juga iklan dibawahnya
Kurang menonjol, dan isu
kurang penting
Nama, atribut
sosial [perusahaan]
dan sumber
- Direktur Operasi dan Pelayanan PT Jamsostek, Ahmad Ansyori
- Kepala Kantor Wilayah IV Jamsostek Jabar Banten, Suardi Dullah
- Direktur Utama Jamsostek, Hotbonar Sinaga
- Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan - Serikat buruh
- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi Jabar Mustopa
Djamaludin
Pemerintah dan perusahaan
bekerja sama membantu korban PHK
Cara penyajian
Pilihan fakta yang dimuat
- Tanggapan prusahaan (Jamsostek) dan pemerintah - Tujuan pelatihan dan Uraian nilai kerja sama
- Tanggapan serikat buruh
Program pelatihan dapat memberikan manfaat dan
hendaknya diprioritaskan bagi
korban PHK
Struktur penyajian
- Menempatkan pelatihan sebagai program yang berguna bagi korban PHK
Melegitimate program pelatihan
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Pelatihan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan
- Diprioritaskan bagi pekerja yang terkena PHK - Mengakomodasi
- Telah dilatih sekitar 500 orang
- Program nasional guna membantu korban PHK
- Mencari pekerjaan baru - Meminta peserta pelatihan menjadi tenaga kerja
- Program pelatihan sebenarnya bertujuan mulia
- Tidak memiliki kesempatan kerja karena tidak memiliki keterampilan
Dengan adanya program
pelatihan akan memberikan kesempatan bagi korban PHK
untuk mendapatkan pekerjaan
baru
Nonverbal: -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
foto, gambar
Jalan pikiran (kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] Program CSR dalam bentuk pelatihan dapat membantu buruh/pekerja untuk meningkatkan keterampilan sehingga mudah mendapatkan pekerjaan.
Kompas, Senin, 9 Agustus 2010
Judul Artikel: 40 Persen Lulusan SLTP Belum Tertampung
Unsur
kerangka
teori
Unsur
pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi agenda
setting
Perlakuan atas
peristiwa
Tema yang diangkat
- Fasilitas ruang kelas yang masih sangat kurang Ruang kelas perlu ditambah supaya siswa dapat
melanjutkan sekolah
Strategi framing
Sumber yang dikutip
Penempatan berita
- Pada halaman 1, halaman depan, rubrik daerah “jawa barat”, di bagian atas kiri, kecil.
Isu masih layak diketahui publik
Nama, atribut
sosial
[perusahaan] dan sumber
- Siswa SLTP dan SLTA
- Gubernur Jabar, Ahmad Henyrawan
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono - SD Cinta Kasih I dan III
Pemerintah mengakui adanya
kekurangan kelas
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Uraian perbandingan kelas antara kebutuhan dan yang tersedia
- Persentasi APK (angka partisipasi kasar) dan rencana
pembangunan kelas
Menujukkan bahwa
kebutuhan akan kelas sangat
mendesak
Struktur
penyajian
- Menonjolkan kekurangan unit kelas Mendorong penambahan
ruang kelas
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- 40 persen alumni SLTP belum tertampung
- Jumlah kelas itu tidak sesuai kebutuhan - Ketimpangan jumlah siswa SLTP dan SLTA
- Kekurangan jumlah kelas
- 42,5 persen warga jabar usia SLTA tidak melanjutkan pendidikan
- Akan membangun kelas baru
Dengan jumlah siswa yang
tidak tertampung, pembangunan ruang kelas
sangat perlu segera dilakukan
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran 1. [Penulis/Kompas mengkonstruksi:] Program CSR pihak swasta dapat digunakan untuk membantu pembangunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
(kesimpulan) yang dibuat:
ruang kelas kelas baru agar siswa memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.
Kompas, Rabu, 11 Agustus 2010 Judul Artikel: Dana CSR untuk Olahraga dan Seni
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda setting
Perlakuan
atas peristiwa
Tema yang
diangkat
- Kebijakan baru kementerian BUMN untuk pembinaan seni dan
olahraga
Olahraga dan seni perlu
mendapat perhatian
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 28, rubrik “olahraga”, dibagian kiri-tengah,
didominasi satu artikel di atasnya
Isu kurang penting, kurang
menonjol
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Kementerian BUMN - Mustafa Abubakar
- Menteri Pemuda dan Olahraga
- Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
- BRI - PT Telkom
- PT Kereta Api
Kementerian BUMN dengan kemeterian pemuda dan
olahraga dan kementerian
kebudayaan dan pariwisata
saling bekerja sama
Cara penyajian
Pilihan fakta yang dimuat
- Tanggapan menteri BUMN mengenai rencana pembinaan olahraga dan seni
- Uraian laba BUMN dan dana yang disalurkan
Olahraga dan seni sudah seharusnya mendapat
perhatian dengan laba yang
didapatkan dan dana CSR
yang disalurkan
Struktur
penyajian
- Menyajikan komitmen kementerian BUMN dalam pembinaan
olahraga dan seni
Mendukung kebijakan
kementerian BUMN
Fungsi bahasa
Simbol yang digunakan
Verbal: kata, istilah, frase
- Mengalokasikan dana CSR dan PKBL bagi pembinaan olahraga dan seni
- Persentase dana CSR dan PKBL untuk pembinaan olahraga
dan seni juga masih dirumuskan - Mendukung kemajuan dunia olahraga dan seni
- Melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU)
Pemerintah cukup serius dalam mendukung
pembinanaan olahrga dan seni
lewat dana CSR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
- Sebagai pendukung - Dilakukan pembinaan
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran (kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] Dana CSR yang disalurkan oleh BUMN cukup besar, sehingga kebijakan baru kementerian BUMN dalam mendukung pembinaan olahraga dan seni sudah seharusnya diwujudkan.
Kompas, Kamis, 19 Mei 2011
Judul Artikel: Bisnis selalu Punya Tanggung Jawab Sosial
Unsur
kerangka
teori
Unsur
pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi agenda
setting
Perlakuan atas
peristiwa
Tema yang diangkat
- Isu tanggung jawab sosial perusahaan - Peresmian gedung perkantoran Allianz Tower
Prusahaan tidak boleh mengabaikan tanggung jawab
sosialnya
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 17, rubrik “ekonomi”, dibagian atas kanan,
disertai foto
Isu cukup penting diketahui
publik
Nama, atribut
sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Presiden Komisaris Kompas Gramedia, jakob Oetama
- PT Medialand International
- Wakil duta besar Jerman untuk Indonesia, Heidrum Tempel
- Anggota Board of Societas europeae, Mnual Bauer - Country Manager Allianz, Joachim Wessling
Pelaksanaan tanggung jawab
sosial didukung oleh berbagai
pihak
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Tanggapan Jakob Oetama mengenai tanggung jawab sosial
perusahaan - Uraian bangunan Allianz Tower
Tanggung jawab sosial
perusahaan adalah kewajiban dan tantangan perusahaan
Struktur
penyajian
- Menempatkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai
kewajiban dan tantangan
melegitimate tanggung jawab
sosial perusahaan
Fungsi bahasa
Simbol yang digunakan
Verbal: kata, istilah, frase
- Tidak semata-mata mengejar keuntungan ekonomi - Tanggung jawab sosial l demi kemajuan masyarakat tidak
boleh dilupakan
- Tanggung jawab sosial adalah tantangan sekaligus kewajiban
- Tanggung jawa sosaial perusahaan bagi bagi masyarakat ataupun lingkungan patut diapresiasi
Perusahaan tidak hanya mencari keuntungan ekonomi
tetapi juga peduli terhadap
masyarakat dan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
- Bangunan hijau - Teknologi resapan pemanfaatan air hujan
- Proses daur ulang
- Menyerap panas dan lampu
- Eleketronik hemat energi
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah kewajiban dan tantangan
perusahaan yang tidak boleh diabaikan oleh perusahaan.
Kompas, Kamis, 19 Mei 2011
Judul Artikel: Apindo Keluhkan Pungutan CSR
Unsur kerangka
teori
Unsur pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda setting
Perlakuan
atas peristiwa
Tema yang
diangkat
- Pungutan liar CSR oleh sejumlah pemerintah Pungutan CSR meresahkan
pengusaha
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 18, rubrik “ekonomi”, bagian tengah agak ke
bawah, berukuran kecil.
Isu ini kurang menonjol dan
kurang penting diketahui publik
Nama, atribut
sosial
[perusahaan] dan sumber
- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan
Wanandi
- Direktur Eksekutif Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah, Agung Pambudhi
- Peraturan pemerintah
Pengusaha menolak pungutan
CSR karena peraturan
pemerintah belum keluar
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Keluhan pengusaha yang diwakili oleh Sofjan Wanandi
- Tanggapan Agung pambudhi mengenai pungutan CSR
Menujukkan pungutan CSR
mersahkan para pengusaha
Struktur
penyajian
- Menonjolkan keluhan pengusaha Memberi citra negatif pada
pungutan CSr
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Mengeluhkan pungutan tanggung jawab sosial perusahaan
- Pengusaha dibebankan dengan berbagai pajak - Pungutan CSR tidak sesuai dengan semangat CSR
Pengusaha merasa terbebani
dengan pungutan CSR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
- Dana-dana CSR dipungut untuk membangun saran dan prasarana
- Mereka meminta dana CSR kami untuk membangun jalan-
jalan yang rusak
- Penggunaan dana itu cukup baik
- Menyinergikan CSR-CSR
- Mengajak pengusaha sesuai kemampuan CSRnya
Dana CSR seharusnya memiliki tujuan yang baik
kalau komunikasi yang baik
Nonverbal: foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] Dana CSR menjadi beban bagi para pengusaha apalagi dengan cara pungutan
- Pada halaman 22, rubrik “nusantara”, bagian kanan memajang
ke bawah, kecil
Tidak menonjol dan kurang
menarik perhatian/pembaca
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Warga - Himpunan masyarakat tani Nogosari (HMTN)
- Sugito, coordinator HMTN
- Kapolres Jember Ajun Komisaris besar, Jayadi - Abdul Wahab
- PTPN XI
Warga dan perusahaan sama-sama mempertahankan
sikapnya masing-masing
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Aksi para warga (petani)
- Pernyataan Koordinator HMTM dan perusahaan - Sikap kapolres
- Uraian mengenai tanaman dan panenan tebu PG semboro
Memperlihatkan bahwa
perusahaan bersalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Struktur penyajian
- Menonjolkan sikap petani terhadap perusahaan Memberi citra negatif pada perusahaan
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Menghadang truk pengangkut tebu
- Mendesak PTP Nusantara XI menghentikan aktivitas
- Petani menduduki (lahan sengketa) - (warga) duduk di jalan umum
- Petani minta PG Semboro memenuhi tanggung jawab sosial
perusahaan
Warga ingin perusahaan
bertanggung jawab kepada
para petani
Nonverbal: foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] warga meminta perusahaan segera menyelesaikan sengketa tanah dan juga
kewajiban perusahaan pada para petani sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan.
Kompas, Senin, 17 September 2012 Judul Artikel: 30.000 Desa Belum Terlayani PAUD: Baru Sekitar 34 Persen Anak Terlayani
Unsur kerangka
teori
Unsur pembentuk
teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda setting
Perlakuan
atas peristiwa
Tema yang
diangkat
- Masalah pelayanan pendidikan anak usia dini yang masih
rendah
Pelaksanaan PAUD perlu
mendapat dukungan
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 12, rubrik “pendidikan dan kebudayaan”,
dibagian tengah, dengan judul yang cukup besar
Isu cukup penting diketahui
publik
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Direktur Jenderal PAUD Nonformal dan Informal Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi
- Hari Aksara International
- Bupati/pemerintah
- Direktur Pembinaan PAUD Direktorat Jenderal PAUD Nonformal dan Informal kemendikbd, Erman Syamsuddin
Pemerintah mendorong pelaksanaan PAUD
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Uraian dari Lydia mengenai anggaran untuk pelaksanaan
PAUD dan juga penggunaanya seperti gaji dan infrastruktur - Penjelasan pelaksanaan PAUD di kalteng
Menunjukkan bahwa
pelaksanaan PAUD membutuhkan dana yang
besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Struktur penyajian
- Menonjolkan anggaran dan persentasi pelaksanaan PAUD Anggaran dibutuhkan untuk mendorong pelaksanaan
PAUD
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- 300 desa belum terlayani
- 34, 54 persen yang telayani - Menyediakan bantuan Rp 300 juta
- Program rintisan PAUD, sebesar Rp 35 juta
- Dibutuhkan dana sebasar Rp 8 triliun untuk membangun sarana
prasarana - Dibutuhkan Rp 14 triliun untuk gaji
- Menargetkan anka partisipasi kasar (APK) PAUD sebesar 75
persen dapat tercapai pada tahun 2015 - APK PAUD di kalteng sudah cukup baik
- Sebesar 35, 71 persen atau di atas rata-rata nasional
- Tiga kabupaten di kalteng dengan APK PAUD lebih rendah dari pada nasional
- Kalteng menduduki peringkat APK PAUD ke-9 di Indonesia
Masih banyak desa dan anak
yang belum terlayani PAUD karena data yang dibutuhkan
sangat besar
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] Dana CSR dari pihak swasta sangat diharapkan untuk membantu melayani desa
dan anak dalam pendidikan anak usia dini karena dana yang dibutuhkan cukup besar.
Kompas, Senin, 8 Juli 2013 Judul Artikel: Kabupaten Bekasi Perlu Instalasi Pengolahan Air
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Pembangunan instalasi pengolahan air Masyarakat membuthkan air
bersih
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 26, rubrik “metropolitan”, di bagian kiri tengah Kurang menonjol, tidak
terlalu penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Wakil Gubernur Jawa barat, Deddy Mizwar - PT Cikarang Listrindo
- Aksi Cepat Tanggap (ACT)
- Komunitas masyarakat
- Chief Administration Officer PT Cikarang Listrindo, Rifqi Hakim
- Presiden ACT, Ibnu Khajar
- Bupati Bekasi, Neneng Hanasah Yasin
Pemerintah, komunitas dan perusahaan bekerja sama
dalam pembangunan IPAB
Cara penyajian
Pilihan fakta yang dimuat
- Tanggapan Deddy Mizwar - Kontribusi dan strategi perusahaan dalam membangun IPAB
- Uraian jumlah penduduk dan kebutuhan air minum
- Hasil tes yang dilakukan ACT - Tanggapan bupati bekasi
Pemerintah mengharapkan bantuan perusahaan dalam
pembangunan IPAB melalui
program CSRnya
Struktur
penyajian
- Menempatkan pembangunan IPAB sebagai hal yang penting Memberi citra positif
pembangunan IPAB
Fungsi bahasa
Simbol yang digunakan
Verbal: kata, istilah, frase
- Salah satu program CSR yang berwujud sarana-prasarana kebutuhan publik adalah pembangunan IPAB
- Peletakan batu pertama pembangunan IPAB
- Dari 2,5 juta jiwa warga kabupaten Bekasi, yang sudah terlayani jaringan pipa PDAM Tirta Baghasasi baru 81.000
pelanggan
- Warga Bunibakti dan Muarabakti belum terjangkau
- Tanpa IPAB, warga yang mengonsumsi air secara langsung rentan terkena penyakit
- Perusahaan merasa perlu pembangunan IPAB
- Program CSR sangat membantu pemerintah dalam menyediakan air bersih
-
Masih banyak warga yang belum mendapat akses air
bersih. Partisipasi perusahaan
lewat program CSR akan sangat membantu pemerintah
dalam melayani masyarakat
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] program CSR perusahaan dapat membantu pemerintah menyediakan air bersih
bagi masyarakat dibanyak daerah yang belum mendapat akses air bersih.
Kompas, Rabu, 31 Juli 2013
Judul Artikel: Warga Dapatkan Asuransi Kebakaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Unsur kerangka
teori
Unsur pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda setting
Perlakuan
atas peristiwa
Tema yang
diangkat
- Asuransi mikro kebakaran
- Masalah kebakaran di wilayah DKI
Kebakaran sering terjadi dan
asuransi kebakaran akan sangat membantu warga
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 26, rubrik “metropolitan”, di bagian kiri bawah Tidak terlalu menonjol,
kurang menarik perhatian, isu kurang penting diketahui
publik
Nama, atribut
sosial [perusahaan]
dan sumber
- Pemerintah Provinsi DKI
- Kepala pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Ery Basworo - PT Asuransi Central Asia (ACA)
- PT Indofood Sukses Makmur
- PT Bogasari Flow Mills - PT Nasional RE
- PT Asuransi Indonesia
- Warga DKI
- Wakil Camat Tambora, Ali Maulana - Assistant Vice President Micro Insurance Asuransi ACA,
Jakub Nugraha
- Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Johny Simanjuntak
Pemerintah dan lima
perusahaan bekerja sama memberikan bantuan kepada
warga dalam bentuk asuransi
mikro kebakaran
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Pernyataan Ery Basworo mengenai asuransi dan kerja sama
yang dilakukan
- Pembagian bantuan di berbagai wilayah
- Kasus kebakaran - syarat peserta asuransi dan kriteria korban kebakaran
- tanggapan Johny Simanjuntak sebagai pemerintah
Warga korban kebakaran
membutuhkan dana cepat
ketiga terjadi musibah dan
asuransi mikro kebakaran sangat sesuai dengan
kebutuhan warga
Struktur penyajian
- menempatkan asuransi mikro sebagai bentuk bantuan yang bermanfaat bagi warga korban kebakaran
Melegitimate asuransi mikro kebakaran
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- perlindungan diberikan dalam bentuk pemberian asuransi
mikro
- pada saat terjadi musibah, warga mendapat santunan - asuransi itu mempermudah warga mendapatkan bantuan
- bantuan diberikan kepada warga yang tinggal di 11 kecamatan
Asuransi mikro kebakaran
memberikan kemudahan bagi
warga korban kebakaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
rawan kebakaaran - mereka kesulitan biaya untuk memperbaiki tempat tinggal
- 600 polis asuransi dibagikan
- Pihak pengelola asuransi menegaskan tidak akan memberi
batasan apa pun
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] Dana CSR bisa digunakan perusahaan membantu pemerintah untuk melindungi
dan membantu warga dalam bentuk asuransi mikro bagi kebakaran.
Kompas, Selasa, 16 September 2014
Judul Artikel: Pabrik Pengolahan Sampah 240 Ton di Gresik
Unsur kerangka
teori
Unsur pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda setting
Perlakuan
atas peristiwa
Tema yang
diangkat
- Masalah pengelolaan sampah Perusahaan peduli pada
permasalah sampah
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 18, rubrik “ekonomi”, bagian kiri-tengah,
berukuran kecil
Isu tidak terlalu penting
diketahui publik
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Semen Gresik Foundation - Direktur Utama PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto
- Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto
- Ketua Yayasan Semen Gresik Foundation, Soesetyoko Suwandi
Pemerintah mendukung upaya yang dilakukan perusahaan
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Tanggapan Dwi Soetjipto
- Anggaran pembangunan pabrik
Menunjukkan kalau
perusahaan peduli pada
sampah
Struktur
penyajian
- Menonjolkan pembangunan pabrik pengolahan sampah Memberikan citra positif pada
perusahaan
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Mendirikan pabrik pengolahan sampah
- Peletakan batu pertama pabrik - (pembangunan) dimulai September 2014
Perusahaan berkomitmen
dengan membangun pabrik pengolahan sampah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Nonverbal: foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat dilakukan dengan mendirikan
pabrik pengolahan sampah.
Kompas, Kamis, 25 September 2014
Judul Artikel: Toyota Eco Youth: Menularkan Kepedulian Lingkungan sejak Muda
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Toyota Eco Youth: Lomba/kompetisi untuk orang muda
(pelajar) yang bertema lingkungan
- Semangat berbagi dan peduli - Pemberdayaan orang muda
TEY adalah program yang
bisa membantu orang muda
peduli dan sadar dengan lingkungan
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 39, kolom “liputan khusus”, seperempat
halaman koran, bagian kiri atas, disertai foto
Isu penting diketahui oleh
publik
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Friedrich Nietzsche - Toyota Astra Motor
- PT Astra International Tbk.
- Widyawati Soedigdo, General manager Corporate Planning and Public Relation PT Toyota Astra Motor
- Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia, I Made Dana
Tangkas
Program TEY adalah program bergensi karena didukung
oleh perusahaan besar
Cara penyajian
Pilihan fakta yang dimuat
- Sejarah dan kegiatan Toyota Eco Youth satu tahun sebelumnya
- Bentuk keragaman aktivitas Toyota Eco Youth
- Tanggapan I Mada Tangkas - Tema-tema yang pernah dibuat TEY
TEY adalah program yang sudah mapan dan terbukti
konsisten peduli terhadap
lingkungan lewat orang muda
Struktur
penyajian
- Menempatkan program Toyota Eco Youth sebagai kegiatan
yang unggul dan sesuai untuk orang muda
Melegitimate/memberi citra
positif pada program TEY
Fungsi bahasa
Simbol yang digunakan
Verbal: kata, istilah, frase
- Kesadaran - Berbagi melalui perbaikan kualitas lingkungan
- Semangat kaizen
TEY adalah kegiatan yang menarik dan bermanfaat bagi
orang muda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
- Menyadarkan generasi muda - Menjaga lingkungan
- Membangkitkan kesadaran llingkungan
- Melibatkan pelajar
- Pemberdayaan generasi muda - Meningkat kualitas dan prestise kegiatan TEY
- Green Geogeneration
- Pemecahan masalah lingkungan - Menciptakan generasi muda yang peduli
- Video lingkungan
- Foto lingkungan
- Desain mascot eco youth - Lagu eco youth
- Pelatihan singkat tentang lingkungan di Jepang
- Green innovation - Green awareness
- Green initiative
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] Program CSR dapat digunakan untuk membangun kesadaran orang muda
mengenai perbaikan kualitas lingkungan hidup dengan berbagai kegiatan yang menarik bagi orang muda
Kompas, Jumat, 5 Juni 2015
Judul Artikel: Pendampiangan Harus Menyeluruh
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Masalah pendampingan UMKM Pendampingan sangat
bermanfaat bagi UMKM
Strategi framing
Sumber yang dikutip
Penempatan berita
- Pada halaman 20, rubrik “ekonomi”, di bagian tengah, agak ke bawah
Isu kurang penting diketahui publik, kurang menonjol
Nama, atribut - Sekretaris YDBA, Henry C Widjaja Pembinaan mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
sosial [perusahaan]
dan sumber
- Statistik Perbankan Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan
- UMKM
- Barry Callebaut
- Nicko Debenham, VP Cocoa Sustainability Barry Callebaut
dukungan dan dilakukan oleh orang-orang profesional
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Penjelasan Henry menengenai pendampingan UMKM yang
mereka lakukan
- Tanggapan dari Nicko mengenai lembaga keuangan
Menunjukkan kalau
perusahaan menunjukkan
komitmen mereka kepada
UMKM
Struktur
penyajian
- Menempatkan pembinaan sebagai hal penting bagi UMKM Memberikan citra positif pada
pendampingan UMKM
Fungsi bahasa
Simbol yang digunakan
Verbal: kata, istilah, frase
- (pendampingan) dilakukan secara menyeluruh - Membina sekitar 8.600 UMKM
- (Pembinaan) dilakukan melalui pelatihan sesuai modul
- (UMKM) diajak praktik di pusat pelatihan manufaktur ASTRA
- (mendirikan) koperasi simpan pinjam bagi petani dan pedagang pasar
- Mengenalkan lembaga keuangan
Pendampingan dilakukan secara baik dan serius bagi
kelompok UMKM
Nonverbal: foto, gambar
-
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
1. [Penulis/Kompas mengkonstruksi:] Program CSRnya sebagai tanda tanggung jawab dan kepedulian perusahaan
dapat dilakukan dengan pendampingan bagi kelompok UMKM.
Kompas, Selasa, 16 Juni 2015
Judul Artikel: Swasta pun Digandeng
Unsur
kerangka teori
Unsur
pembentuk teks
Evidensi
Alat pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi
agenda
setting
Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat
- Masalah fasilitas dan mutu pendidikan
- Keterlibatan pihak ketiga dalam membantu pemerintah
Perbaikan fasilitas dan mutu
pendidikan membutuhkan
bantuan pihak ketiga
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 22, rubrik “nusantara”, bagian kanan atas,
disertai foto
Isu cukup penting diketahui
publik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Nama, atribut sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Asisten I bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Plangkaraya, Iliere Saksono
- Bank Indonesia
- OJK
- Sekolah Dasar Negeri 8 Pahandut - SDN Pahandut Seberang
- BCA
- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangkaraya, Norman Hikmah
- BNI
- Bank Mayapada
- Bank Kalteng - Universitas Indonesia
- Wali Kota Palangkaraya, Riban Setia
- Masyarakat Ekonomi Asean - Sosiolog dari Universitas Palangkaraya, Sidik R Usop
Banyak bank besar yang mendukung pemerintah dalam
masalah pendidikan
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Komentar-komentar pemerintah
- Uraian Kontribusi dari beberapa bank
- Tanggapan riban mengenai pendidikan formal dan informal
Menujukkan kalau masalah
pendidikan perlu
mendapatkan perhatian serius
Struktur
penyajian
- Menonjolkan upaya-upaya yang dilakukan untuk masalah
pendidikan Palangkaraya
Memberikan citra positif pada
upaya-upaya yang dilakaukan
dan pada sejumlah bank yang ikut membantu
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Menggandeng pihak swasta
- Sejumlah bank pun mendukung
- Dibentuknya kelompok kerja kepala sekolah SD, SMP, dan SMA
- 17 bank termasuk Bank Indonesia dan OJK juga diajak
- BCA juga juga memperkuat bidang kebudayaan - Memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi
- BNI dan bank Mayapada membantu dana Rp 20 juta
- Bank kalteng memberikan beasiswa
- Mengumpulkan anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa - Pemerintah menyediakan beasiswa untuk kuliah di UI
- Kota palangkaraya ditetapkan sebagai kota pendidikan
- Pengembangan pendidikan nonformal
Ada banyak bentuk upaya
yang dilakukan untuk
memperbaiki kualitas pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
- Pelatihan, pembekalan, dan bimbingan teknis - Kota dibangun dengan nilai identitas yang ada
Nonverbal:
foto, gambar
-
Jalan pikiran (kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] dana CSR perusahaan (bank) bisa digunakan untuk menyedikan dan memperbaiki fasilitas dan mutu pendidikan.
Kompas, Rabu, 19 Oktober 2016
Judul Artikel: Sulsel Dorong Perusahaan Bantu Pekerja Informal
Unsur
kerangka
teori
Unsur
pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi agenda
setting
Perlakuan atas
peristiwa
Tema yang diangkat
- Masalah perlindungan pekerja informal kecil Pemerintah peduli pada Pekerja informal kecil
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 22, rubrik “nusantara” dibagian kiri-tengah, agak
ke atas, berukuran kecil
Isu tidak terlalu penting
diketahui publik
Nama, atribut
sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Pekerja informal
- Pemprov Sulsel
- Bank Sulselbar
- Syahrul Yasin Limpo
Masalah perlindungan pekerja
informal mendapatkan
langsung dari pimpinan
tertinggi Sulsel
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Upaya-upaya yang dilakukan Pemprov sulsel Menunjukkan kalau
pemerintah berkomitmen
Struktur
penyajian
- Menonjolkan sikap pemerintah terhadap nasib pekerja informal
kecil
Memberikan citra positif pada
pemprov sulsel
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Membantu iuran jaminan sosial bagi pekerja informal kecil
- Baru sebagian kecil saja pekerja informal kecil yang
terlindungi - Pendaftaran 7.200 pekerja informal kecil sebagai peserta BPJS
ketenagakerjaan
- Membantu pekerja informal
Pekerja informal kecil
mendapat perhatian dan
bantuan perlindungan dari pemerintah
Nonverbal: foto, gambar
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Jalan pikiran (kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] dana CSR perusahaan dapat digunakan untuk membantu melindungi para pekerja informal kecil.
Kompas, Senin, 31 Oktober 2016
Judul Artikel: GOR Pajajaran Dilengkapi Lapangan Futsal
Unsur kerangka
teori
Unsur pembentuk
teks
Evidensi
Alat
pembuktian
Bukti dalam teks Makna
Fungsi agenda
setting
Perlakuan atas
peristiwa
Tema yang diangkat
- Fasilitas publik: sarana olahraga berupa lapangan futsal Pemerintah menyediakan sarana olahraga gratis bagi
warga
Strategi
framing
Sumber
yang dikutip
Penempatan
berita
- Pada halaman 26, rubrik “metropolitan”, kiri-tengah, agak ke
atas, berukuran kecil
Isu kurang penting diketahui
publik
Nama, atribut
sosial
[perusahaan]
dan sumber
- Wali Kota Bogor, Bima Arya
- Warga
- Coca Cola Indonesia
Perusahaan mendukung
pemerintah dalam
menyediakan sarana olahraga
bagi warga
Cara
penyajian
Pilihan fakta
yang dimuat
- Tanggapan wali kota bogor Sarana olahraga masih sangat
dibutuhkan di kota bogor
Struktur
penyajian
- Menempatkan lapangan futsal sebagai fasilitas yang berguna
bagi warga
Melegitimate pembangunan
sarana olahraga
Fungsi
bahasa
Simbol yang
digunakan
Verbal: kata,
istilah, frase
- Fasilitas baru berupa lapangan futsal
- Hadiah sumpah pemuda bagi anak-anak muda
- Bisa digunakan warga kota secara gratis - Sarana olahraga di kota Bogor masih kurang
- (pembangunan GOR) menjadi target ke depan
- Sedang dibuat DED (detail engineering design)
Pemerintah berkomitmen
memberikan sarana olahraga
bagi warga
Nonverbal: foto, gambar
Jalan pikiran
(kesimpulan) yang
dibuat:
[Penulis/Kompas mengkonstruksi:] program CSR perusahaan bisa digunakan untuk membantu pemerintah
menyediakan sarana publik seperti sarana olahraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 6 (Data Muncul Sebanyak X Kali)
Tahun Jlh Data Halaman Data muncul sebanyak x kali
2007 147 1 (5x), 2 (16x), 3 (4x), 4 (5x), 6
(9x), 7 (2x), 8 (3x), 9 (1x), 10 (3x),
11 (1x), 12 (9x), 13 (2x), 14 (2x),
16 (7x), 17 (2x), 18 (5x), 19 (8x),
20 (1x), 21 (6x), 22 (2x), 23 (2x),
24 (2x), 25 (3x), 26 (9x), 27 (3x), 29
(4x), 31 (2x), 32 (1x), 33 (5x), 34
(5x), 35 (2x), 36 (2x), 37 (5x), 38
(2x), 42 (1x), 43 (1x), 47 (1x), 52
(2x), 53 (1x), 68 (1x)
Hal. 2 (16x),
Hal. 6, 12, 26 (9x)
Hal. 19 (8x)
Hal. 16 (7x)
Hal. 21 (6x)
Hal. 4, 18, 33, 34, 37 (5x)
Hal. 3, 29 (4x)
Hal. 8, 10, 25, 27 (3x)
Hal. 7, 13, 14, 17, 22, 23, 24, 31,
35, 36, 38, 52 (2x)
Hal. 1, 9, 11, 20, 32, 42, 43, 47, 53,
68 (1x)
2008 123 1 (3x),2 (16x), 3 (4x), 4 (4x), 5
(1x), 6 (1x), 7 (4x), 8 (4x), 9 (8x),
10 (1x), 11 (6x), 12 (6x), 13 (1x), 14
(6x), 15 (1x), 16 (1x), 18 (2x), 19
(1x), 20 (1x),21 (4x), 23 (5x), 24
(1x), 25 (3x), 26 (4x), 27 (7x), 28
(3x), 29 (1x), 32 (4x), 34 (1x), 35
(3x), 36 (2x), 38 (3x), 39 (1x), 40
(1x), 41 (1x),42 (2x), 43 (1x), 47
(2x), 48 (1x), 50 (1x), 59 (1x)
Hal. 2 (16x)
Hal. 9 (8x)
Hal. 27 (7x)
Hal. 11, 12, 14 (6x)
Hal. 23 (5x)
Hal. 3, 4, 7, 8, 21, 26, 32 (4x)
Hal. 1, 25, 28, 35, 38 (3x)
Hal. 18, 36, 42, 47 (2x)
Hal. 5, 6, 10, 13, 15, 16, 19, 20, 24,
29, 34, 39, 40, 41, 43, 48, 50, 59
(1x)
2009 173 1 (3x), 2 (20x), 3 (9x), 4 (4x), 5 (2x),
6 (5x), 7 (4x), 8 (2x), 9 (7x), 10
(4x), 11 (2x), 12 (3x), 13 (4x), 14
(2x), 15 (2x), 16 (2x), 17 (2x), 18
(11x), 19 (3x), 20 (2x), 21 (7x), 22
(4x), 23 (2x), 24 (2x), 25 (2x), 26
(10x), 27 (13x), 28 (7x), 32 (2x), 34
(2x), 35 (2x), 36 (1x), 37 (2x), 38
(4x), 39 (3x), 40 (3x), 41 (1x), 42
(4x), 43 (2x), 45 (1x), 47 (1x), 49
(1x), 51 (1x), 52 (2x), 54 (1x)
Hal. 2 (20x)
Hal. 18 (11x)
Hal. 26 (10x)
Hal. 3 (9x)
Hal. 9, 21, 28 (7x)
Hal. 6 (5x)
Hal. 4, 7, 10, 13, 22, 38, 42 (4x)
Hal. 1, 12, 19, 27, 39, 40 (3x)
Hal. 5, 8, 11, 14, 15, 16, 17, 20, 23,
24, 25, 32, 34, 35, 37, 43, 52
(2x)
Hal. 36, 41, 45, 47, 49, 51, 54 (1x)
2010 202 1 (6x), 2 (16x), 3 (8x), 4 (11x), 5
(4x), 6 (3x), 7 (4x), 8 (3x), 9 (4x), 10
(7x), 11 (1x), 12 (10x), 13 (3x), 14
(5x), 15 (2x), 16 (3x), 17 (4x), 18
(8x), 19 (6x), 21 (9x), 22 (2x), 23
(5x), 24 (7x), 25 (6x), 26 (13x), 27
(6x), 28 (5x), 29 (3x), 30 (3x), 31
(3x), 32 (3x), 33 (1x), 34 (1x), 35
Hal. 2 (16x)
Hal. 26 (13x)
Hal. 4 (11x)
Hal. 12 (10x)
Hal. 21 (9x)
Hal. 3, 18 (8x)
Hal. 10, 24 (7x)
Hal. 1, 19, 25, 27 (6x)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Tahun Jlh Data Halaman Data muncul sebanyak x kali
(4x), 36 (4x), 37 (3x), 38 (1x), 39
(2x), 40 (2x), 42 (2x), 43 (1x), 45
(1x), 46 (1x), 47 (1x), 48 (1x), 49
(2x), 62 (1x), 75 (1x)
Hal. 14, 23, 28 (5x)
Hal. 5, 7, 9, 17, 35, 36 (4x)
Hal. 6, 8, 13, 16, 29, 30, 31, 32, 37
(3x)
Hal. 15, 22, 39, 40, 42, 49 (2x)
Hal. 11, 33, 34, 38, 43, 45, 46, 47,
48, 62, 75 (1x)
2011 162 3 (3x), 4 (1x), 5 (2x), 6 (2x), 7 (3x),
8 (2x), 9 (6x), 10 (4x), 11 (3x), 12
(3x), 13 (5x), 14 (5x), 15 (2x), 16
(5x), 17 (5x), 18 (15x), 19 (2x), 20
(4x), 21 (4x), 22 (2x), 23 (1x), 24
(7x), 25 (3x), 26 (2x), 27 (4x), 28
(10x), 29 (7x), 30 (1x), 31 (2x), 32
(3x), 33 (2x), 34 (1x), 35 (1x), 36
(6x), 37 (3x), 38 (2x), 39 (1x), 40
(2x), 41 (3x), 42 (2x), 43 (1x), 44
(2x), 45 (1x), 46 (3x), 47 (1x), 49
(4x), 50 (1x), 52 (2x), 55 (1x), 56
(1x), 65 (1x), 66 (2x), 67 (1x)
Hal. 18 (15x)
Hal. 28 (10x)
Hal. 24, 29 (7x)
Hal. 9, 36 (6x)
Hal. 13, 14, 16, 17 (5x)
Hal. 10, 20, 21, 27, 49 (4x)
Hal. 3, 7, 11, 12, 25, 32, 37, 41, 46
(3x)
Hal. 5, 6, 8, 15, 19, 22, 26, 31, 33,
38, 40, 42, 44, 52, 66 (2x)
Hal. 4, 23, 30, 34, 35, 39, 43, 45,
47, 50, 55, 56, 65, 67 (1x)
2012 89 1 (1x), 2 (1x), 3 (3x), 4 (1x), 5 (1x),
6 (1x), 7 (1x), 8 (2x), 9 (2x), 10 (2x),
11 (2x), 12 (2x), 13 (3x), 14 (10x),
15 (1x), 16 (2x), 17 (4x), 18 (7x), 19
(5x), 20 (3x), 21 (2x), 22 (4x), 23
(1x), 24 (5x), 25 (1x), 26 (2x), 27
(3x), 28 (1x), 29 (3x), 30 (1x), 31
(2x), 32 (1x), 33 (2x), 36 (1x), 37
(2x), 38 (2x), 42 (1x), 44 (1x)
Hal. 14 (10x)
Hal. 18 (7x)
Hal. 19, 24 (5x)
Hal. 17, 22 (4x)
Hal. 3, 13, 20, 27, 29 (3x)
Hal. 8, 9, 10, 11, 12, 16, 21, 26, 31,
33, 37, 38 (2x)
Hal. 1, 2, 4, 5, 6, 7, 15, 23, 25, 28,
30, 32, 36, 42, 44 (1x)
2013 71 2 (2x), 3 (3x), 4 (2x), 5 (2x), 6 (1x),7
(3x), 8 (3x), 9 (1x), 10 (1x), 11 (2x),
12 (2x), 13 (3x), 14 (4x), 16 (1x), 17
(2x), 18 (4x), 19 (1x), 20 (1x), 21
(2x), 22 (1x), 23 (1x), 24 (2x), 25
(2x), 26 (4x), 27 (2x), 28 (3x), 29
(2x), 30 (1x), 32 (1x), 34 (1x), 37
(1x), 41 (1x), 42 (2x), 44 (1x), 76
(1x), 78 (1x), 104 (1x), A (2x), C
(1x)
Hal. 14, 18, 26 (4x)
Hal. 3, 7, 8, 13, 28 (3x)
Hal. 2, 4, 5, 11, 12, 17, 21, 24, 25,
27, 29, 42, A (2x)
Hal. 6, 9, 10, 16, 19, 20, 22, 23, 30,
32, 34, 37, 41, 44, 76, 78, 104,
C (1x)
2014 62 3 (1x), 5 (1x), 7 (1x), 8 (1x), 9 (2x),
11 (2x), 12 (2x), 13 (2x), 14 (4x), 18
(6x), 19 (4x), 21 (4x), 22 (3x), 23
(6x), 24 (1x), 26 (3x), 27 (1x), 28
(2x), 30 (2x), 31 (2x), 32 (3x), 33
(1x), 34 (2x), 36 (1x), 37 (1x), 38
Hal. 18, 23 (6x)
Hal. 14, 19, 21 (4x)
Hal. 22, 26, 32 (3x)
Hal. 9, 11, 12, 13, 28, 30, 31, 34, 39
(2x)
Hal. 3, 5, 7, 8, 24, 27, 33, 36, 37,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Tahun Jlh Data Halaman Data muncul sebanyak x kali
(1x), 39 (2x), 54 (1x), 38, 54 (1x)
2015 57 1 (1x), 5 (1x), 9 (1x), 10 (6x), 11
(3x), 13 (1x), 14 (1x), 16 (2x), 18
(4x), 19 (2x), 20 (1x), 21 (4x), 22
(7x), 23 (1x), 24 (1x), 25 (3x), 26
(2x), 27 (2x), 28 (1x), 30 (1x), 32
(2x), 36 (2x), 37 (1x), 38 (2x), 40
(1x), 41 (1x), 43 (1x), web (2x)
Hal. 22 (7x)
Hal. 10 (6x)
Hal. 18, 21 (4x)
Hal. 11, 25 (3x)
Hal. 16, 19, 26, 27, 32, 36, 38, web
(2x)
Hal. 1, 5, 9, 13, 14, 20, 23, 24, 28,
30, 37, 40, 41, 43 (1x)
2016 35 1 (1x), 2 (1x), 4 (2x), 7 (1x), 8 (2x),
11 (1x), 12 (1x), 13 (1x), 16 (2x),
17 (1x), 18 (4x), 19 (5x), 20 (1x),
21 (1x), 22 (2x), 24 (1x), 26 (1x),
27 (1x) , 28 (3x), 32 (2x), 44 (1x)
Hal. 19 (5x)
Hal. 18 (3x)
Hal. 16, 28 (3x)
Hal. 4, 8, 22, 32 (2x)
Hal. 1, 2, 7, 11, 12, 13, 17, 20, 21,
24, 26, 27, 44 (1x)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 7
Transkrip wawancara dengan Moh. Nasir (Journalist/Deputy Secretary of Editorial), Di Jl. Palmerah
Selatan 26-28, Jakarta, 27 April, 2007
A: Peneliti
B: Moh. Nasir
A : Tolong Bapak ceritakan secara singkat pengalaman karir Bapak selama di Kompas.
B : Saya masuk pertama kali sebagai wartawan desk metropolitan pada tahun 89. Desk metropolitan itu
membawahi Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Bogor. Kemudian saya pindah ke Surabaya, ditugaskan menjadi kepala Biro di Kompas Surabaya, membawahi Jawa Timur dan Madura. Dua tahun kemudian
kembali ke sini (Jakarta), menjadi editor desk metropolitan. Beberapa tahun kemudian pindah ke desk
internasional. Desk internasional itu mengurusi berita-berita internasional, kalau pada koran itu ada halaman internasional. Terus saya ditugaskan sebagai kepala biro di Jawa Barat pada tahun 2000an,
meliputi Jawa Barat dan Banten. Kemudian saya pindah ke desk metro lagi. Terus ke desk editor
Nusantara, yang membawahi seluruh Indonesia, ke metro lagi, editor, terus menjadi sekretaris redaksi
sampai sekarang. Saya juga dikasih tugas menjadi direktur Yayasan Dana Kemanusian Kompas.
B: Itu bagian CSR dari Kompas?
A: Bukan. Itu bukan CSR Kompas tapi itu dana yang berasal dari masyarakat, dari pembaca yang kita
kelola. Saya di situ kira-kira 8 tahun. Memegang dana kemanusiaan itu memang harus transparan karena itu dana pembaca. Dana kemanusiaan Kompas, itu berdiri tahun 82 ketika gunung Galunggung meletus.
Setelah itu banyak menyumbang, mengirim dana kesini sampai saat Tsunami di Aceh, kita membangun
banyak bangunan publik di sana, asrama, sekolah.
A: Itu semua murni dari dana pembaca?
B: Awalnya ada dari Kompas tapi sekarang terpisah dari keuangan perusahaan. Kita punya rekening
khusus untuk menampung itu. Dulu perusahaan juga ikut memberikan modal disitu. Semua karyawan
yang bekerja di situ tidak mendapatkan gaji dari Dana Kemanusiaan Kompas, tetapi digaji dari Kompas. Kita sudah banyak membangun sekolah di seluruh Indonesia. Di NTB kita ada operasi katarak 4000 orang
tahun kemarin. Terus di gunung Sinabung kita memberikan bantuan tanggap darurat juga. Waktu itu kita
mau membangun rumah tetapi lokasi yang tersedia jauh, 100 km dari gunung itu. Kan percuma nanti tidak diisi, sayang uangnya pembaca. Jadi, kita tahan dulu. Kalau di luar Kompas, di Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI), saya pernah menjadi ketua bidang media cetak, PWI pusat.
A: Itu seluruh media ya Pak?
B: Iya, karena PWI kan, sebuah organisasi Persatuan Wartawan Indonesia bukan hanya untuk Kompas. Terus sekarang memegang komisi Kompetensi Persatuan Wartawan Indonesia pusat. Sampai sekarang
saya menangani manajemen pemberitaan (di Kompas). Wakil sekretaris redaksi itu ikut rapat juga. Kalau
di partai itu ya wakil sekjen lah. Perannya mengurusi manajemen pemberitaan.
A: Mungkin saya bisa meminta alasan Bapak secara personal, kira-kira apa alasan yang membuat Bapak
bertahan selama ini di Kompas?
B: Pertama-tama dulu saya tidak ingin lama-lama kerja di sini. Tadinya mau belajar saja. Ternyata di sini banyak yang harus dipelajari, orangnya baik-baik, menantang, ya akhirnya saya kebawa sampai sekarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Sudah hampir pensiun, umur saya hampir 60, sekarang saya sudah 59. Tahun depan saya pensiun. Artinya, masa produktivitas saya sudah habis. Di sini, dan saya habiskan untuk mengabdi, berkarya.
Begitu kira-kira, tidak sempat berpikir ke yang lain.
A: Sekarang mungkin lebih ke Kompasnya. Apa kira-kira cita-cita Kompas ke depan?
B: Secara garis besar, Kompas ingin ikut mencerdaskan bangsa lewat karyanya, dengan membawa misi kemanusiaan, menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Jadi koridornya itu. Tidak atas nama golongan,
tidak atas nama agama, siapapun, hak asasi manusia akan dibela, nilai kemanusiaan dari golongan
manapun akan dibela, oleh Kompas lewat tulisan-tulisannya. Cita-citanya itu. Di tengah-tengah media yang sekarang bertumbuh, dengan beraneka platform, ada online, ada TV, ada internet, medsos, Kompas
cetak juga berusaha untuk tidak ketinggalan. Kita merintis yang namanya Kompas.com, sekarang
Kompas.id, yang menjadi replikasi dari harian Kompas. Jadi anak muda, kalau sekarang mau lihat ada juga. Sekarang punya Kompas TV walaupun beda manajemen tapi itu satu korporat, satu perusahaan,
yang pemiliknya, ownernya, sudah memberikan platform berbeda supaya mendukung Kompas cetak.
A: Nilai-nilai, spirit utama apa yang dihidupi sehari-hari di sini Pak?
B: Nilai-nilai kemanusiaan tetap kita teruskan ke anak-anak muda. Nilai, spirit kemanusiaan tidak boleh lepas. Itu sudah turunan dari pimpinan kami. Pak Jakob Oetama, Pak Ojong, itu yang menurunkan, jangan
sampai berhenti. Jangan sampai tulisan harian Kompas ini hanya memihak satu orang, orang yang tidak
benar, memihak materialisme, bukan itu tetapi juga idealisme, humanisme transendental.
A: Berarti itu yang disebut dengan slogan, Amanat Hati Nurani Rakyat ya Pak?
B: Ya. Humanisme transendental, kita bergerak di bidang kemanusiaan, humanisme, membela
kemanusiaan, yang transendental, manusia yang punya visi ketuhanan, yang punya keyakinan ke atas itu. Beragama apa saja itu, kan transendental, ke atas, berketuhananlah mereka. Ada yang ga berketuhanan
ya ga apa-apa tetap kita bela wong itu ada sisi kemanusiaannya juga kan? Teman-teman di sini juga harus
tetap menjaga itu, membela yang papa, menghibur yang sudah mapan, isinya pembelaan-pembelaan
kemanusiaan semua.
A: Berarti core utamanya itu kemanusiaan ya Pak?
B: Ya kemanusiaan.
A: Terus bagaimana kira-kira Kompas melihat, memposisikan dirinya? kan ada banyak media baik di
nasional maupun di internasional.
B: Kompas seperti orang juga ya, seperti kita yang punya tetangga, pasti juga melihat kiri-kanan, melihat
internasionalnya seperti apa. Media-media internasional, kita juga selalu lihat, kita juga berlangganan, apa
yang berkembang di sana. Kita mengadopsi juga, kita tidak kaku. Uda berapa kali ganti perwajahan, bahkan kita juga menang di perwajahan kemarin kan? Itu menunjukkan bahwa Kompas tidak
terperangkap di dunianya sendiri, Indonesia, lokalitas, enggak, buktinya kita menang di asia. Artinya,
untuk kelas dunia kita juga bisa menang, karena kita juga menyesuaikan pasar, generasi muda, kita
perhatikan. Terus, desain-desain internasional juga kita lihat.
A: Ada ga satu media dari luar yang menjadi acuan Pak?
B: Itu secara kaku tidak, tapi kita berlangganan semua, desainer kita ada, tiap hari juga melihat, boleh
melihat model yang mana, tidak kaku, tiap hari bisa berubah-ubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
A: Berarti tanda petik (“”) idola tidak ada ya Pak?
B: Tidak ada. Semua kita lihat, bahkan kita juga selalu melihat, membandingkan koran-koran dalam
negeri. Waduh, ini kok Republika misalnya lebih bagus, kita gimana ini? Ini Tempo lebih bagus ini, kita
gimana ini?
A: Berarti intinya kalau ada sesuatu yang bagus dari koran-koran yang lain, bisa diadopsi gitu ya Pak,
bisa diambil sisi positifnya?
B: Ya kita berkacalah, jangan sampai ketinggalan. Namanya bisnis itu, kompetisi diharuskan. Itu baru
dari sisi layout, belum dari sisi isi, konten. Kalau kontennya, loh itu ada, kok Kompas tidak ada? Itu koran lain lengkap tuh bicara soal Novel Baswedan, soal kiriman bunga, kenapa kita ga? misalnya
begitu, ya itu selalu kita diskusikan.
A: Itu semacam evaluasi diri?
B: Ya. Bahkan kita tiap sebulan sekali ada yang namanya Tim Ombudsman. Ombudsman itu timnya
orang luar. Ada Pak Daniel Dakidai, Pak Sadi Siregar, Mas Harianto dan lain lain, untuk mengkritik
semua isi koran secara tematis. Besok ngomongin opini, besok berita metro, besok apa, dikecam habis.
Kita harus hadir dan kita dengarin. Mereka itu kita hadirkan untuk mengkritik dan pasti kita bayar untuk
itu. Kita bukan antikritik, malah kita membayar orang. Itu sudah lama (ada) untuk mengkiritik kita.
A: Lalu relasinya dengan koran nasional maupun internasional bagaimana Pak?
B: Ya kita hubungannya profesional.
A: Tidak ada ras iri-irian?
B: Ya ga ada. Mungkin di dalam hati masing-masing rasa untuk meningkatkan dirinya itu pasti ada, tapi
hubungannya ya biasa, saling cegal gitu tidak ada. Dan kita, etika kejujuran di Kompas ini yang harus dijujung tinggi. Etika bermedia, maupun etika bisnisnya juga harus dijungjung. Kalau kita sendiri tidak
memberikan contoh etika yang baik bagaimana? Wong kita tiap hari mengadvokasi contoh etika yang
baik di media itu, mengkritik, masak kita ngasih contoh yang tidak baik?
A: Berarti secara umum bisa dikatakan Kompas menjalani hubungan yang baik dengan koran-koran yang
lain ya Pak?
B: Ya, dengan siapa saja.
A: Termasuk juga dengan pemerintah?
B: Ya. Pemerintah itu kan bagian pembaca kita juga. Tetap kita kritik juga pemerintah tetapi Kompas
punya pedoman. Sebagai orang timur, kalau mereka salah jangan diinjak-injak sampai habis, diingatkan
saja sekali dua kali tiga kali, sudah. Mereka pasti berpikir, jadi masih hormat. Tapi kalau kita memberikan
kritik yang habis-habisan, itu bukan cara Kompas. Ya tidak tahu itu cara mana mungkin koran yang lain.
A: Berarti Kompas hanya memberikan teguran, peringatan gitu saja ya Pak?
B: Ya, kritikan sekali dua kali supaya dia juga tidak ini itu. Ya itu hubungan ke pemerintah, juga begitu
relasi dengan siapa saja.
A: Dengan perusahaan bagaimana Pak, perusahaan profit maupun non profit?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
B: Ya apalagi dengan perusahaan profit dan non profit tetap kita jalin.
A: Secara profesional juga?
B: Ya profesional juga, karena apa? yang non profit itu bagian yang menghidupkan demokrasi juga kan?
Dia juga pembaca kita, pembaca Kompas, menjadi narasumber kita. Kalau mereka menjauh dari kita, kita
juga rugi kan? Makanya semua non profit kita jadikan narasumber, kawan apalagi perusahaan profit? Itu
perusahaan profit harus kita dekati semua karena kalau ga dekat sama kita, dia ga pasang iklan pada kita.
A: Pendekatan ini bukan berarti melulu karena mau ambil uangnya saja kan Pak?
B: Bukan, secara normatif ada makna lain di situ. Misalnya, anda direktur sebuah perusahaan A, mau main ke sini saja tak persulit. (anda) pasti marah, masak aku mau main ke Kompas saja tidak dilayani,
dipersulit harus ini harus itu? Sebagai pengelola perusahaan, ketika anda ingin memasang iklan, banyak
media, banyak TV, pasti pikiranmu, ga usah Kompas, saya mau datang aja tidak diterima. Tapi kalau Tappin saya layani dengan baik, ada rasa enak di hati, kawanku itu Kompas, pimpinannya kawanku,
pasang situ saja, kira-kira begitu. Itu sisi lain. Sisi lainnya, hubungan kemanusiaan juga harus kita
bangun. Kita ini kan ga hidup sendiri, kalau perusahaan-perusahaan itu bangkrut, Kompas juga ikut
bangkrut. Karena apa? Karna tidak dipasang iklan kan? Kita juga membantu mereka supaya hidup, termasuk memberitakan yang bagus-bagusnya. Berita itu kan tidak hanya kritik saja, isinya juga kadang
yang baik-baik, promosi buat mereka, jangan kita bertanya, promosi buat apa? apa kita dapat sesuatu?
Ga.karena kalau misalnya ekspornya maju, berkembang, ya kita tulis. Pimpinan direkturnya mendapatkan
penghargaan apa, ya kita tulis.
A: Berarti pemberitaan perusahaan profit tidak harus karena dibayar ya Pak?
B: Bukan dibayar karena itu. Sekarang, kalau perusahaan-perusahaan lain itu kita beritakan positif, kemajuannya, orang-orang umum, pembaca kan pikirannya, waduh Indonesia ini maju ya, perusahaan-
perusahaan pada bangkit semua ini, yang lain ikut optimis, wah kalau gitu kita ikut buat perusahaan deh,
investasi, dampaknya apa? menyerap tenaga kerja banyak, ekonomi menjadi lebih maju, nah kalau
ekonomi sudah lebih maju, tenaga kerja terserap semua. Kompas sendiri dapat kebanjiran iklan, mereka
kan butuh promosi semua. Kira-kira gitu. Jadi sedih kalau perusahaan-perusahaan itu sampai mati.
A: Secara politik bagaimana Pak? Apakah ada keberpihakan tertentu? Dari buku Kompas yang saya baca,
selalu dikatakan bahwa Kompas tidak berpihak kepada siapapun, perusahaan selalu netral.
B: Ya kita memang tidak berpihak pada siapa pun, tapi kita kan menilai. Ini kira-kira siapa yang patut
didukung untuk perkembangan dunia yang lebih baik, untuk kehidupan yang lebih baik, tidak chaos. Ini,
watak kurang, kalau ini maju, kita dukung, negeri ini rusak, menjadi kacau tidak karu-karuan,
ekonominya hancur, misalnya. Itu kan penilaian-penilaian internal, tetapi pada hakikatnya kita mendukung siapapun yang wataknya baik, punya bakat, ya silakan saja. Dia punya kemampuan
mengelola negara, tidak pilih kasih, ya silakan saja. Tidak memilih, wah ini agamanya Budha, agama
Kristen, agamanya Islam, enggak itu. Ya kita tetap punya penilaian dan di situlah letak media itu, ketika
kita memberikan penilaian, sudut pandang, sesuai dengan hati nurani kita.
A: Berarti Kompas selalu berusaha di tengah ya Pak?
B: Ya tetap di tengah dengan melihat situasi yang kita kaji bareng-bareng. Policy ini kan tidak ditetapkan oleh satu orang di sini. Jadi di sini ada rapat yang namanya rapat pagi untuk menilai berita, semua yang
sudah terbit, ini kurangnya apa, ini seharusnya gimana, itu jam 10. Nanti jam 4, rapat budgeting, menilai
berita yang masuk. Kita bicarakan semuanya di sini (ruangan), mana yang layak halaman satu, mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
halaman dalam. Jadi wartawan tidak bisa milih, ini halaman satu saja, ga bisa. Ini halaman satu, ini dibuang, ketentuannya di ruang rapat ini. Di situ termasuk bagaimana isi berita kalau halaman satu,
misalnya beritamu ini harus kemana, narasumbernya siapa, kemana arahnya, itu dibicarakan semua.
Artinya tidak diframing satu orang, tapi bareng-bareng. Istilahnya itu, sudut pandangnya, anglenya itu
dibicarakan bareng-bareng. Makanya ga bisa saya sendiri, satu orang ga bisa. Kalau saya punya pegangan begini misalnya, Anis harus menang, ga bisa. Rapat itu, yang lain akan bantah, wah ga bisa Mas.
Pimpinan memberikan keputusan, itu Pemred yang pimpin, biasanya redaktur pelaksana yang pimpin,
Pak Bakir.
A: Tadi kita membahas tentang perusahaan profit, non profit, pemerintah, itu semua pembaca. Bisa bapak
gambarkan kira-kira secara umum pembaca Kompas?
B: Umumnya kalangan terpelajar, SMA ke atas. Sekarang begini, secara kasar, kamu beli koran Kompas dan yang lain koran kelas bawah, terus kamu kasih tukang becak. Mas, pilih yang mana? Ini aja mas.
Kenapa tidak pilih Kompas? Berat. Misalnya begitu. Dari dulu memang, kontennya itu, kedalaman
analisisnya, dalam, dan biasanya itu disukai orang-orang yang terdidik, terpelajarlah. Kalau yang lain kan,
begitu diajak ke kedalaman, berat. Kalau yang tidak terdidik, ngapain berpikir dalam-dalam kayak gini, kira-kira gitu, uda malas. Tapi kalau orang terpelajar, semakin dalam semakin senang. O, ini oh
penyebabnya. Jadi dapat pengetahuan lebih banyak.
A: Untuk masalah layout, tadi sudah disinggung sekilas mengenai layout. Bisa Bapak menjelaskan
bagaimana pembagiannya? Seperti hari minggu juga berbeda sendiri.
B: Itu ada tim layout kita. Kami di redaksi menyerahkannya pada tim layout. Modelnya uda begitu. Kalau
ada redesain, beberapa tahun sekali biasanya. (layout) dilihat lagi bersama-sama. Ini layout Kompasmu kok kayak gini? Oh kurang ini, oh yaudah alternatifnya apa kalau yang lain? Itu sudah ditentukan
layoutnya. Isinya apa? Jadi istilahnya ada buku putihnya. Kalau halaman satu modelnya begini
layoutnya, isinya ini, kalau halaman dalam internasional, beritanya ini, kalau Kompas minggu isinya ini,
itu sudah ada. Tiap rubrikasi itu ada desk, kepala desk, editornya masing-masing.
A: Secara umum, ada berapa pembagian rubriknya Pak?
B: Ada desk politik, desk ekonomi, desk humaniora, desk nusantara, desk Kompas minggu
A: Desk Kompas minggu, rubrik sendiri ya Pak?
B: Itu koran sendiri untuk edisi minggu. Terus ada desk metropolitan, desk olahraga, desk internasional,
ada foto.
A: Untuk halaman sendiri, itu kan umumnya 32 halaman ya Pak?
B: Ya itu rata-rata, kadang-kadang kurang, kadang-kadang lebih
A: Halaman itu menentukan prioritas ga Pak? Halaman satu lebih prioritas dari halaman tiga, apakah itu
menetukan Pak?
B: Kita melihat bobot yang paling banyak dibaca, kita taruh di halaman satu.
A: Semakin ke belakang, bisa dikatakan beritanya semakin kurang prioritas ya Pak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
B: Prioritas juga, karena itu dibaca juga, cuma untuk skala magnitudenya itu kurang, besaran dari skala
peristiwanya itu kurang.
A: Berarti dari skala penilaian semakin ke halaman belakang semakin rendah ya Pak?
B: Ya.
A: Termasuk juga itu dengan iklan ya Pak?
B: Kalau iklan di halaman satu beda harganya, kalau halaman dalam sama semua.
A: Sekarang kan ada yang klasika, khusus untuk iklan, itu beda juga harganya?
B: Oh itu beda, itu yang kecil-kecil, bedanya berapa saya kurang tahu. Ada divisi iklan. Redaksi ini tidak
boleh menyampuri, semua iklan diluar redaksi, biar tidak campur aduk.
A: Untuk karyawan, bagian redaksi, termasuk yang berada di lapangan, jumlahnya ada berapa banyak?
B: 700an untuk Kompas media nusantara (KMN), semua media yang di bawa PT Kompas Media Nusantara. Untuk yang lain-lain seperti Kompas TV itu beda. Kalau dihitung semua, ada 22000 di seluruh
Indonesia. Kalau Kompas tok, itu hanya 700an.
A: Kalau perbandingan jumlah di lapangan dengan di ruang redaksi berapa Pak?
B: Kalau wartawan dilapangan sekitar 300an
A: Berikutnya, lebih ke internal. Struktur organasasinya kira-kira gimana Pak?
B: Ada pemimpin umum, Pak Jakob, itu membawahi unit redaksi, unit bisnis. Redaksi dipimpin oleh
pemimpin redaksi, bisnis dipimpin oleh seorang seorang pemimpin perusahaan, redaksi mengurusi pemberitaan, bisnis mengurusi bisnis termasuk iklan. Bisnis mengurusi profit, strategi bisnis, uang supaya
perusahaan bisa jalan. Redaksi tidak bisa ikut campur, boleh ngomong-ngomong. Dulu ada istilah, redaksi
dan bisnis dipisah dinding api, tidak boleh saling menyentuh, kebakar. Sekarang itu, glass wall, dinding
kaca, boleh mengintip, tapi orang redaksi tidak boleh cari iklan, idealismenya nanti hancur.
A: Terus relasi sesama redaksi dan wartawan, senior dan junior bagaimana Pak?
B: Redaksi kan dimpin oleh seorang pemimpin redaksi, ada wakilnya, ada redaktur pelaksana, ada
wakilnya juga, terus ada kepala desk, kepala desk itu seorang editor, wakilnya editor juga, dibantu oleh editor-editor, ada tiga ada empat satu desk, untuk membantu perencanaan day to day, sekaligus mengedit
tulisan yang masuk, terus wartawan yang paling bawah.
A: Saya dengar di sini ada budaya mas dan mbak, meskipun sudah senior, itu ada budaya kedekatan
B: Ya. Karena perusahaan sudah lama, jadi yang sudah tua pun ada. Saya ini paling tua, tapi kita juga
melihat ada lintas generasi. Generasi saya, sebelumnya juga sudah ada yang lebih tua, sudah pada
pensiun, terus generasi bawah saya, terus yang muda. Kita saling memberikan wacana, obrolan,
memberikan pengetahuan-pengetahuan senior- senior yang dulu itu, tentang sikap Kompas, kita akrab-
akrab saja.
A: Senior-junior tidak ada gap ya Pak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
B: Ga terlalu ya. Kalau tampang ya memang tua kan, anak muda ya kan gayanya gitu, kita justru mengedepankan yang muda, bukan yang tua. Kalau yang tua itu kan kebijakan yang lebih penting, yang
kerja keras itu, yang anak-anak muda dan nanti yang memegang pimpinan ya anak muda, giliran anak
muda, yang punya semangat, yang punya kegigihan, ya anak muda. Pemred jauh umurnya di bawah saya.
Pak budiman kan termasuk anak muda, ga apa-apa, orang muda harus berperan.
A: Bapak bisa sekalian menjelaskan sistem jenjang karir mereka yang masih muda
B: Di sini ada raport, penilaian karyawan. Tiap satu semester dinilai. Pertama ada target, target mereka isi
masing-masing. Targetmu itu apa? Tapi kita kasih clue, tugasmu itu ini. Tiap semester dihitung, produktivitasnya berapa, itu nilai-nilai kuantitatif ya. Kehadiran berapa. Terus yang kualitatif ada
hubungan internal, relationship sesama senior, sesama kawan gimana, caring, perhatian kepada teman-
teman gimana, kepada perusahaan gimana, pada relasi di luar gimana?
A: Ada tim khusus penilai ya Pak?
B: Ya, mereka dinilai satu-satu. Kesopanannya gimana, attitudenya. Apabila karyawan itu nilainya
rendah, D misalnya, tiga kali, diminta mundur. Dipersilakan, sebaiknya mundur. Pertama dipanggil,
dikasih tahu, mau ga memenuhi target-target yang sudah kau kontrak sendiri, teken sendiri, kedua kita
kasih pendidikan juga, dipanggil lagi, kalau masih begitu terus, ya sudah kita persilakan.
A: Untuk wartawan sendiri, apa saja pekerjaan yang harus mereka kerjakan?
B: Ya wartawan kan sebenarnya tugasnya sudah sejak bangun tidur. Dia sudah punya pikiran, membaca itu saja sudah pekerjaan dia kan, membaca koran lain, koran sendiri, majalah, TV, itu sudah kerja. Belum
nanti dia pikir, kita mau kemana, perencanaan, dia sudah mulai bekerja kan? Bagi wartawan yang baik,
dia sudah mengantongi sejumlah narasumber. Baru bangun dia sudah ditelpon. ini ada acara ini, ini ada peristiwa ini. Itu yang baik karena dia punya relasi-relasi di luar, dengan lobi yang baik, belum lagi kita
mengembangkan berita yang ada di koran sendiri, belum lagi agenda yang ia punyai sendiri, itu aja sudah
berapa? Kalau saya mengasih tahu wartawan muda supaya sukses satu, jangan bikin berita sesuai target
saja. Kalau targetnya dua kau kasih empat, kasih lima, target satu kasih tiga, lebih pokoknya, pasti kau jadi sukses. Narasumber yang lain cuma 5 kamu punya seratus. Setelah dia bergerak dengan pikirannya,
mereka meliput kan? Ya sampai kantor mereka ketik, menyusun berita.
A: Berarti mereka harus balik ke kantor atau kalau diluar kota diketik dari sana?
B: Iya dari sana, klo dari luar
A: Tadi sudah disinggung di awal, mungkin bisa bapak jelaskan lagi mengenai rutinitas redaksi mulai
dari perencanaan hingga koran di cetak
B: Pekerjaan redaksi ini tidak bisa dipercepat, ayo kita cepat, nanti jam 6 pulang. Iya kan? Karena perencanaan itu diawali bahkan bukan hanya hari ini, mungkin seminggu sebelumnya sudah
direncanakan. Hari ini mengerjakan yang sudah direncakan sebelumnya, wartawan turun ke lapangan,
mengumpulkan, editor mengawasi, sampai dimana itu.
A: Itu mengawasinya kira-kira bagaimana Pak? Ketika di lapangan saling kontak terus?
B: Ya, dari awal kan dia sudah kau ngerjain apa ini? Editor kan ingin tahu juga perkembangannya kayak
apa? kau dapat apa ini? Editor juga tidak boleh ga mau tahu, mantau juga, mantau berita-berita yang lain
lewat apa gitu kan, karena banyak yang dia urus, sampai jam 4 jam 5, dia bikin berita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
A: Berarti dibuat wartawan dulu beritanya, terus di editor nanti disunting lagi
B: Ya sampai di editor, editor akan melihat, kalau sudah bagus langsung dikirim ke belakang ke sunting.
Kalau belum, ditambahin lagi, diubah-ubah, baru diserahkan ke belakang, nah itu sampai malam
ngerjainnya.
A: Tadi Bapak ada sebutkan rapat budgeting
B: Itu jam 4 rapat. Itu sebelum menentukan peletakan halaman, halaman satu halaman berapa, itu jam 4
semua. Tapi setelah editor pulang rapat, dikasih tahu wartawannya, beritamu halaman satu ya, beritamu
di halaman kita aja di dalam. Panjangnya sekian sudah ada ukurannya semua.
A: Di dalam sebuah rapat kan biasa ada pro dan kontra, pembuat keputusan akhir itu siapa?
B: Ya pemimpin rapat, dan kita harus menghargai. Pekerjaan di media ini adalah pekerjaan demokratis,
tapi pada titik tertentu ga ada istilah demokrasi, pada titik tertentu harus ikut. Kalau terus didebatin, diangketin, ya ga terbit-terbit besok ya kan? Contoh deadline jam 11 (malam) harus kelar, kalau ga kelar
ya ditinggal, ganti yang lain. Itu kan harus dipaksa, ga ada istilah diskusi lagi, ini beritamu jelek, buang.
A: Berarti itu sebuah poin juga untuk wartawan kalau beritanya diterbitkan ya Pak?
B: Ya poin, itu tadi ada target. Ya kalau tidak diterbitin tetap dihitung, Cuma nilainya beda, karena tidak diterbitin kan bukan berarti jelek, karena kolomnya juga terbatas, karena banyak lebih baik. Kalau dia
lebih baik lagi, bisa dimuat. Jadi di sini objektivitas, tidak ada hubungan, wah ini saudarakau, karena
kedekatan, tidak ada.
A: Berarti selalu ada perencanaan setiap pagi ya Pak? Walaupun sudah ada perencanaan jangka panjang,
tetapi pasti ada misalnya tiba-tiba kemarin ada kejadian, jadi hari ini, itu (peristiwa) harus diprioritaskan.
B: Jadi kita tetap punya planning, seminggu sekali, atau harian juga punya planning, tapi kalau ada
peristiwa yang lebih besar, planning itu ditinggalkan.
A: Pemimpin redaksi juga penentu tema pada rapat pagi ya Pak?
B: Ya bener, pemimpin redaksi hadir, wakil redaksi hadir, redaktur pelaksana hadir, dan itu dicatat semua
karena kalau tidak dicatat pada lupa.
A: Setelah rapat pagi, masing-masing kembali ke desk, kemudian ke wartawan
B: Ya kita menyampaikan tugasnya
A: semacam checklist tugas ya Pak
B: Ya tapi tidak kaku. Minimal itu harus dilakukan, tetapi perkembangan diluar kan bisa lebih bagus.
A: Bagian editor dan penyuntingan, seberapa besar campur tangan editor? Misalnya wartawan menulis
berita tetapi malah editor lebih banyak mengerjakan
B: Nah itu ada poin sendiri. Maksudku, poin penilaian karya itu masuk. Maksudnya, terlalu banyak campur tangan editor itu juga tidak baik bagi wartawan, jadi baiknya langsung kelar, langsung jadi. Nanti
kalau terlalu jelek, terlalu banyak diubah, itu masuk dalam poin kualitas tulisan, di penilaian karya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Bahasa, kalimat, itu ada penilaian. Nanti dalam penilaian karya, editor yang harus masuk dalam tim
verifikasi, memberikan penilaian, memberikan masukan.
A: Apakah ada satu orang khusus yang memberikan penilaian-penilaian itu Pak?
B: Ya ada, editornya memberikan. Nanti yang rapat kan tim pimpinan, jadi itu kaitannya dengan kenaikan
jenjang karir, karirnya tergantung orang (wartawan) itu. Kalau dianya baik dalam penilaian karya sampai
A nilainya, terus A, ya itu cepat baik (karir) dan gajinya cepat naik.
A: Kalau dari proses tadi, masing-masing desk pasti memberikan banyak berita, berarti pemilihan berita
dilakukan di masing-masing desk terlebih dahulu dari sekian banyak, lalu membawa yang terbaik ke meja
rapat sore
B: Ya, untuk diajukan ke halaman satu, terus berita halaman utama dia apa, harus disampaikan juga, dan
itu kita ada penilaian bersama, jangan sampai kita kecolongan, tiba-tiba ada berita yang aneh? Itu harus dibuang, jadi saringannya disitu, rapat sore, terus editornya, terus suntingnya melihat lagi, terus ada tim
bahasa melihat juga, penyelaras bahasa namanya, itu berapa kali lapis sebelum diterbitkan, jangan sampai
kita kecolongan, kalau asal aja ya teriak-teriak pembaca, apa ini?
A: Untuk proses pengambilan berita, SOPnya seperti apa Pak?
B: Mereka sudah tahu, guidelinenya sudah tahu
A: Seperti buku panduan Kompas ya Pak?
B: Ya, mereka sudah tahu Kompas itu seperti apa sih? Berita yang bisa diangkat untuk Kompas itu apa?
Mereka sudah diberikan pendidikan juga
A: Kalau pendidikan itu biasanya seperti apa Pak?
B: Di sini menerima wartawan tidak berdasarkan jurusan, jurusan apa aja boleh masuk, kemudian setelah masuk dibekali jurnalistik, bagaimana menulis supaya dia bisa mengerjakan tugasnya. Apa itu berita,
semua diajari, disini ada diklat
A: Biasanya mereka berapa lama mengikuti pelatihan?
B: Berapa bulan ya? Tergantung, ada enam bulan, ya tergantung kebutuhan, kalau mau crossprogram, mau cepat, terus dimagangkan disini, dimagangkan ke desk, redaksi. Itu masih dalam pengawasan diklat,
sebelum dilepas. Jadi ada teori, ada praktek. Kalau praktek diturunkan di sini tapi terus diawasi. Karyanya
gimana, siapa mentornya, itu laporannya ke diklat semua.
A: Jadi mentornya juga mendapatkan penilaian Pak?
B: Ya. Itu (mentor) menentukan dia bisa diangkat sebagai wartawan atau cukup sekian.
A: Berikutnya Pak, dalam setiap penulisan berita selalu ada yang mempengaruhi baik faktor eksternal
maupun internal, pertimbangan apa yang dibuat?
B: Faktor internal dan eksternal pasti wawasan mereka masing-masinglah, manusia itu kan dipengaruhi
eksternal dan internal juga, yang penting jangan uang, bukan motivasi uang.
A: Berarti untuk faktor internal, semua harus sesuai dengan guideline-guideline yang diberikan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
B: Ya untuk faktor internal, (mereka) sudah tahu tata cara, teknik, Kompas itu bagaimana, sikapnya
gimana, sudah tahu teman-teman itu.
A: Kompas, sering mengikuti koran lain atau justru menjadi trendsetter?
B: Kita jarang ikuti mereka, kalau bisa menjadi trendsetter sendiri, karena kita lihat juga apa
kepentingannya kita ikut. Kalau itu memang luar biasa dan layak didukung dengan berita, ya kita ikut dengan angle yang berbeda. Tetapi kalau hanya sekedar rame-rame bahkan tujuannya ga jelas, kita ga
ikut. Bahkan kita suka merancang berita-berita tematis namanya, mulai senin itu kita punya rancangan
tematik sendiri, media lain ga punya
A: Jadi setiap hari ada temanya tersendiri ya Pak?
B: Iya, senin itu dirancang seminggu sebelumnya, supaya ga bingung, berita apa ini? Hari minggu,
kantor-kantor tutup, ga ada job ngomong, kan susah? Itu kan sudah direncanakan sebelumnya, makanya kita punya berita yang bagus, berita tematis, kemudian di follow up hari selasa sampai hari rabu kadang-
kadang. Semua orang kan lihat, Kompas berita bagus nih
A: Apakah temanya ini lebih spesifik misalnya senin tentang ekonomi
B: Betul, berita tematis itu dirapatkan, rapat hari rabu. Rabu itu evaluasi semua berita, sekaligus
menetapkan tematik satu minggu berikutnya, itu evaluasi harian dan mingguan.
A: Itu rapatnya untuk semua bidang tapi internal ya Pak?
B: Ya semua bidang, semua desk dan internal. Itu untuk melihat yang (berita) sudah (terbit), problem-problem yang ada, maupun agenda yang akan dimunculkan minggu depan. Agenda minggu depan itu apa
di semua bidang, termasuk tematis yang dimunculkan hari senin itu apa.
A: Termasuk juga layout, bahasa, semuanya?
B: Ya itu semua. Untuk tematik, tidak hanya satu orang yang usulkan, tapi yang akan diterbitkan satu
bidang. Tetapi kadang-kadang dua usul, diputuskan ini dulu.
A: Apakah pembaca atau surat pembaca mempengaruhi tematik itu?
B: Enggak. Itu kan untuk menjaga kualitas supaya kualitas koran tetap terjaga. Banyak orang yang kehilangan isu, media kehilangan isu, akhirnya ikut media lain saja kan, ga jelas isunya apa sih, kita
menjaga kualitas, isi Kompas itu setiap hari dirapatkan secara ketat. Ada rapat harian, ada rapat
mingguan, itu semua dibahas, untuk menjaga kualitas.
A: Kompas sering dijadikan acuan penggunaan bahasa yang baku sesuai EYD, bagaimana tanggapan
bapak mengenai hal tersebut?
B: Ya itu memang keakurasian yang kita bangun sejak awal, termasuk bahasa, konten, termasuk tujuan
kita bikin ini apa, narasumbernya segala macam kita pilih orang-orang yang patut untuk dikutip. Kalau koruptor misalnya kita kutip untuk bicara tentang korupsi, dia aja korupsi kok, kita ga pake orang-orang
kayak gitu, ya kan? Pasti kita ambil orang-orang yang bersih, credible, punya wawasan kebangsaan yang
bagus, jadi kita juga ga asal pungut, jadi hati-hati memilih narasumber, siapa itu? Backgroundnya apa?
Jangan-jangan kita dipakai alat untuk corong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
A: Jadi antara redaktur dengan wartawan selalu saling koordinasi ya Pak?
B: Iya, ini siapa ini? Kecuali ada pembunuhan di jalan, nanyain orang jalanan, yang jadi saksi ya ga apa-
apa. Kalau orang ga prominen buat apa? ga jelas sebetulnya buat apa ditanya jadi narasumber, nanti
pembacanya juga kan, ini siapa ini, tapi kalau jelas pembaca juga, wah ini. Sebenarnya ada penilaian juga
untuk pembaca.
A: Jadi untuk masalah kebahasaan, selalu ada standar bahasa seperti EYD yang dipakai ya Pak?
B: Ya betul, menggunakan bahasa baku, bahasa Indonesia yang baik dan benar.
A: Termasuk juga penggunaan bahasa dari luar, sangat hati-hati penggunaan istilah itu ya Pak?
B: Ya, kita ada tim bahasa, kita juga ada rapat tim bahasa antar media. Kita sering menggunakan kantor di
sini, itu bukan program Kompas, itu diluar.
A: Tapi untuk Kompas sendiri, sebisa mungkin menggunakan bahasa Indonesia gitu ya Pak?
B: Ya, hanya bahasa Indonesia, sebisa mungkin. Kalau ada kata serapan bahasa asing, yang bisa di-
Indonesia-kan, di-Indonesia-kan, kalau tidak bisa, ya sudah, tapi ditulis miring, artinya mohon maaf, ga
boleh kata biasa, pedomannya begitu.
A: Termasuk juga foto, ada juga pelatihan khusus ya Pak?
B: Ya semua ada pelatihannya.
A: Untuk seorang fotografer Kompas juga ada kriterianya ya Pak?
B: Ya, misalnya Kompas isinya ada yang porno, ya jangan! ada yang berdarah-darah ya jangan!
A: Ada juga orang yang khusus memilih foto-foto ya Pak?
B: Ya, yang pantas untuk Kompas. Misalnya begini, koran datang pagi, kita baru sarapan koran datang,
itu ada gambar orang terlentang, terkapar darahnya, kita makannya juga ga enak, ah apa itu, kan gitu,
gara-gara ga enak dilihat.
A: Jadi tetap memperhatikan, jangan sampai mengganggu gitu ya Pak?
B: Ya, jangan ganggu perasaan yang baca.
A: Kalau untuk pemasang iklan seperti yang sudah kita bahas, iklan yang menghidupi perusahaan. Tapi kalau kita lihat latar belakangnya sebenarnya ada kurang baik juga. Kira-kira kriteria pemasang iklan apa
Pak?
B: Ya namanya iklan kan, kita ga melihat perusahaan itu secara apa, tapi yang penting isi iklan itu jangan
sampai untuk menipu.
A: Berarti sekarang hanya persoalan konten ya Pak?
B: Ya, kalau untuk menipu tidak boleh, atau berbau SARA, ga boleh. Jadi bukan sebenarnya soal uang,
tapi melihat isi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
A: Jadi untuk masalah background perusahaan, agak sulit untuk menolak ya Pak? Walaupun kita sudah
tahu ada beberapa kasus pada perusahaan A tapi ingin memasang iklan, agak susah menolaknya.
B: Ya susah, kita bisa digugat juga. Apa dasarnya anda menolak iklan saya? Saya punya uang, materi
untuk memasang iklan, mengapa anda tolak? Apa alasannya? Saya apa, kamu kira apa?
A: Berarti masalah iklan, siapa saja boleh memasang iklan, yang penting memenuhi kriteria dan standar
Kompas gitu ya Pak?
B: Ya boleh, yang penting materinya tidak berlawanan dengan hukum.
A: Untuk pembuatan iklan mereka langsung membuatnya atau Kompas juga ikut membuat?
B: Biasanya mereka ya, mungkin ada yang minta tolong juga kali ya, desainnya dibantu paling. Iklan itu
sekarang juga kan banyak. Kalau dulu itu kan, di Kompas itu ngantri iklannya, sampai berhari-hari. Untuk
memasang iklan, susah. Sekarang, ya kita harus aktif juga.
A: Kalau dengar-dengar Kompas memiliki pendapatan iklan yang lebih besar dari koran-koran lain,
bagaimana pendapat Bapak?
B: Kita ga melihat perbandingannya ya, tapi secara pribadi kayaknya iya, tapi kalau melihat secara fakta,
saya belum.
A: Karena pemasang iklan selalu memasang iklan di tempat yang terpercaya ya Pak?
B: Ya kita kan bisa melihat iklan Kompas kayak apa, gimana, bandingin dengan koran lain, harganya
misalnya, jadi orang masang iklan di Kompas itu, premium, Kompas itu produk premium, diupayakan sebagai produk premium, produk unggulan. Jadi orang masang itu (iklan) masih merasa bangga.
Perusahaan kira-kira gini loh, perusahaan itu belum diakui, belum besar kalau belum memasang iklan di
Kompas, perguruan tinggi kalau belum pasang iklan di Kompas, belum gede, belum terpercaya, itu kira-kira. Produk unggulan, makanya itu orang ya mati-matian walaupun harganya mahal, pasti pasang iklan
di Kompas. Itu tetap kita jaga karena kepremiumannya itu. Kita tetap jaga supaya orang merasa bangga
masang iklan di Kompas dan merasa ada manfaat lain, ada gengsinya gitu loh, aku pasang di sini, semua
orang mengakui, itu hebatnya perusahaan, kira-kira begitu. Yang dijaga itu, jangan sampai orang pasang
iklan terus tidak merasa bangga, dan tidak ada benefit apa-apa.
A: Jadi Kompas juga berusaha dengan kepremiumannya itu tidak akan membuat pemasang iklan
menyesal kalau meletakkan iklan di sini (kompas)?
B: Ya, ya. Kepremiumannya tetap kita jaga, bisa kau bayangkan untuk yang tidak premium kayak apa.
A: Apakah ada agenda prioritas dari Kompas mungkin karena para pendiri yang basicnya pendidikan?
B: Ya kita meneruskan pesan-pesan beliau-beliau itu. Ya itu tadi pesan beliau, untuk membantu
penyebaran informasi yang baik, untuk membela kemanusiaan, menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan,
humanisme transendental
A: Tapi agenda spesifik seperti pendidikan, pembangunan tidak ada ya Pak?
B: Itu digarap secara simultan merata karena kita koran pendidikan bukan, koran pemerintahan bukan, jadi semua digarap karena ada segmen-segmennya itu masuk yang namanya umum. Itu orang umum bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
membaca semuanya. Ibaratnya masuk mall, supermarket, kita mau beli apa saja ada. Jadi Kompas tidak semua (halaman) mau dibaca orang toh? Orang ekonom tidak membaca pendidikan, yang pendidikan
tidak baca politik, tapi kayak masuk mall. Masak makanan di mall mau di makan semua? Ya sukanya apa
gitu kan? Ini juga gitu, sama. Jadi kita tidak berharap semua pembaca nelan semua berita satu koran itu,
ga. Karena ada ketertarikannya masing-masing. Siapapun bisa beli, cari sesuai bidangnya, semua ada.
A: Karena topik saya adalah tanggung jawab sosial, apakah Kompas sendiri ada program tersendiri
dengan CSR/tanggung jawab sosialnya kepada lingkungannya, yang tadi Yayasan Dana Kemanusiaan
terpisah ya Pak, kalau dari Kompas sendiri bagaimana?
B: Ya itu (dana kemanusiaan) filantropi. Itu (CSR) ada ditangani oleh humas. Ya sebenarnya kalau tugas
Kompas sendiri untuk CSR, perjuangan dalam pembelaan kebaikan, kemanusiaan, itu kan sudah bagian
dari perjuangan tanggung jawab moralnya juga kan? Tapi kita juga ada kegiatan-kegiatan membantu, banyak bantuan yang diberikan Kompas. Di depan (kantor Kompas) ada juga Bentara Budaya,
memberikan panggung hiburan bagi seluruh Indonesia, yang mau tampil disitu, kita siapin segala macam.
Terus yang Dana Kemanusiaan Kompas itu saya sebut bukan CSR, itu filantropi media karena bedanya
filantropi dan CSR, kalau CSR itu uang yang disisihkan oleh perusahaan, kalau Dana Kemanusiaan Kompas itu filantropi, dananya dari masyarakat walaupun awalnya Kompas ikut memberikan modal. Itu
yang kita gulirkan dari masyarakat.
A: Dari pengalaman saya di Jogja, ada banyak kegiatan, mereka sering memberikan proposal ke Kompas.
Mereka sering mendapatkan bantuan, apakah itu bagian dari CSR juga ya?
B: Ya ada. Kompas ini kan ada filosofi, tangan kanan memberi tangan kiri tidak boleh tahu, banyak
orang-orang yang dikasih beasiswa lembaga ini, tapi (kompas) tidak disebutkan.
A: Berarti Kompas sering memberikan bantuan tanpa nama begitu ya Pak?
B: Ya, kalau foundation apa gitu kan, ford foundation misalnya, itu kan disebutkan kan ya, Kompas
jarang ada disebutkan, dapat beasiswa dari Kompas, enggak.
A: Kalau saya lihat di Jogja, banyak kegiatan mahasiswa selalu mendapat dukungan begitu Pak
B: Ya ada dukungan, berupa bantuan barang, ada bantuan untuk doorprise, kaos, apalah gitu, ada bantuan
liputan
A: Liputan itu termasuk juga bagian dari bantuan ya Pak, itu bisa disebut bagian tanggung jawab?
A: Ya, kita juga memberitakan kegiatan CSR perusahaan-perusahaan lain kok, karena itu perlu
diberitakan.
A: Itu tidak dibayar?
B: Ga dibayar, ga ada.
A: Berarti dalam konteks berita, walaupun kita menyebutkan perusahaan atau merek tertentu tidak
dibayar ya Pak?
B: Ya tidak apa, tidak dibayar. Dana kemanusiaan Kompas juga kita beritakan, karena itu tanggung jawab kita untuk memberikan transparansi kepada penyumbang, itu danamu sudah tak kirim ke sini loh, itu
wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
A: Apakah ada buku atau referensi yang bisa saya gunakan untuk mengenal Kompas lebih jauh?
B: Itu ada nanti ya.
A: Di Kompas ada pensiun ya Pak, umur berapa ya Pak?
B: Umur 60
A: Sesudah pensiun masih bisa bekerja atau?
B: Ya sudah selesai. Kalau untuk sesekali nulis atau sebulan sekali (boleh), tapi jangan terlalu rajin,
kasihan yang berkarya kan? Untuk berkarya itu, nampung saja halamannya tidak cukup, masak yang lebih
rajin yang pensiun, lucu dong, ya gak?
A: Ya Pak, ya mungkin itu aja Pak.
B: Ya mudah-mudahan cepat kelar .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Lampiran 8 (Peristiwa-Peristiwa Penting 10 Tahun Terakhir (2007-2016))
Tahun Beberapa peristiwa penting
2007 Musibah Adam Air penerbangan 574, insiden rangkaian kereta api Begawan yang
terputus, Banjir ibu kota Jakarta, bencana angin lesus Yogyakarta, penetapan UU
Perseroan Terbatas (CSR), gempa bumi Sumbar, kecelakan pesawat Garuda Indonesia,
musibah kereta api Serayu, Indonesia gagal merebut emas pada Indonesia terbuka,
Insiden alastlogo (militer vs petani), kapal KM Sinar Madinah, KM Levina I, KM Asita
III dan KM Wahai Star tengelam, gempa bumi lepas pantai Bengkulu, masalah
pertumbuhan ekonomi yang lemah, persoalan lumpur lapindo
2008 Mantan presiden Soeharto Meninggal, pendirian dan peresmian TVone menggantikan
Lativi, gempa bumi Simeule Aceh, demonstrasi persoalan minyak, insiden monas
(protes terhadap kekerasan nasional), Pelanggaran HAM Indonesia terhadap Timor
Leste, PON, peluncuran TV Aora (TV berlangganan) dan bangkrut di tahun yang sama,
Indonesia ikut Olimpiade Beijing, tragedi pasuruan (pembagian zakat yang
menimbulkan korban jiwa), eksekusi tiga terpidana mati Bom Bali 2002, krisis