Top Banner
1 ANALISIS WACANA IKLAN TV PEPSODENT VERSI “AYO PERBAIKIDisusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Analisis Wacana Bahasa Indonesia Kelas B Oleh Oki Feri Juniawan 120210402021 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2014
19

Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

Jul 16, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

1

ANALISIS WACANA IKLAN TV PEPSODENT

VERSI “AYO PERBAIKI”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester

Mata Kuliah Analisis Wacana Bahasa Indonesia

Kelas B

Oleh

Oki Feri Juniawan

120210402021

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember

2014

Page 2: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

2

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai salah satu model wacana, iklan merupakan sebuah model

komunikasi yang khas, karena dengan kekhasannya tersebut membedakannya

dengan bentuk komunikasi wacana tulis atau lisan yang lain. Menurut Alfin

Toffler (1987: 152) dalam Sumarlam dkk (2004: 1), salah satu kekhasan yang

paling menonjol dari iklan adalah mencoba mengkomunikasikan citra secara

maksimum dalam waktu yang minimum, sehingga dapat mencapai sasaran dan

tetap menjamin keuntungan perusahaan.

Iklan sebagai sebuah teks adalah sistem tanda yang berorganisir

menurut kode-kode yang merefleksikan nilai-nilai tertentu, sikap, dan

keyakinan tertentu. Setiap pesan dalam iklan memiliki dua tingkatan makna,

yaitu makna yang dikemukakan secara eksplisit di permukaan dan makna yang

dikemukakan secara implisit di balik permukaan tampilan iklan (Noviani,

2002: 79) dalam Sumarlam dkk (2004: 1).

Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai analisis wacana tekstual

dan kontekstual terhadap iklan pasta gigi Pepsodent produksi PT. Unilever

selaku pemilik merek tersebut. Dalam analisis wacana ini penulis mengkaji

wacana iklan Pepsodent versi “Ayo Perbaiki” yang dipublikasikan pada bulan

Maret 2011.1

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa topik dalam wacana iklan Pepsodent versi “Ayo Perbaiki”?

1.2.2 Apa tuturan pelengkap topik pada wacana iklan Pepsodent versi “Ayo

Perbaiki”?

1.2.3 Apa saja tujuan dari pembuatan wacana iklan Pepsodent versi “Ayo

Perbaiki”?

1.2.4 Bagaimana analisis koherensi dan kohesi pada wacana iklan Pepsodent

versi “Ayo Perbaiki”?

1.2.5 Bagaimana analisis kontekstual pada wacana iklan Pepsodent versi “Ayo

Perbaiki”?

1 Andrian Bali, Iklan Pepsodent (Versi 'Ayo Perbaiki'), http://youtube.com/watch?v=S3Hlat4aLWk , 2011, diakses tanggal 29

September 2014, pkl. 21.02 WIB.

Page 3: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

3

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari analisis ini adalah untuk mendeskripsikan aspek-

aspek sebagai berikut.

1.3.1 Topik, tuturan pelengkap topik, dan tujuan dari wacana iklan

Pepsodent versi “Ayo Perbaiki”.

1.3.2 Bentuk koherensi, kohesi, dan konteks dari wacana iklan Pepsodent

versi “Ayo Perbaiki”.

1.4 Manfaat

Hasil dari pembahasan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik

secara teoretis maupun praktis. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah agar dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi

mahasiswa maupun masyarakat umum dalam menganalisis wacana suatu

iklan, lebih khususnya iklan di media elektronik. Dengan adanya analisis ini,

diharapakan mahasiswa maupun masayrakat umum mampu memahami suatu

iklan dari segi keutuhan wacana (baik secara gramatikal maupun leksikal)

serta memahami makna kontekstual yang terdapat dalam iklan tersebut.

II. PEMBAHASAN

Tuturan iklan Pepsodent versi “Ayo Perbaiki”

Ayah : Bisa bantu ayah memperbaikinya?

2 anak : Ayo kita perbaiki!

PENTING UNTUK MEMPERBAIKI SEBELUM KERUSAKAN MEMBESAR.

SAMA SEPERTI GIGI ANAK.

Ibu : Ayo kita perbaiki!

PEPSODENT BARU MEMBERIKAN KALSIUM 50% LEBIH BANYAK DAN

BANTU PERBAIKI LUBANG KECIL TAK KASAT MATA SEBELUM JADI

GIGI BERLUBANG.

Anak-anak

(8 orang)

: Ayo kita perbaiki!

PEPSODENT, PASTA GIGI NO. 1 PALING BANYAK DIPAKAI DAN

DIPERCAYA DOKTER GIGI DI INDONESIA.

Page 4: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

4

2.1 Topik Iklan

Iklan ini memiliki topik: memperbaiki lubang kecil pada gigi anak. Hal

ini dapat dilihat pada tuturan berikut.

PEPSODENT BARU MEMBERIKAN KALSIUM 50% LEBIH BANYAK

DAN BANTU PERBAIKI LUBANG KECIL TAK KASAT MATA

SEBELUM JADI GIGI BERLUBANG.

2.2 Tuturan pelengkap topik

Tuturan pelengakap topik dapat dilihat pada ilustrasi, ketika si Ayah

meminta dua orang anaknya memperbaiki pengait ayunan yang rusak. Hal ini

dapat dilihat pada tuturan: Bisa bantu ayah memperbaikinya?

Pengait yang rusak tersebut merupakan analogi dari gigi anak yang

rusak/berlubang. Hal ini dapat dilihat pada tuturan berikut.

PENTING UNTUK MEMPERBAIKI SEBELUM KERUSAKAN MEMBESAR. SAMA SEPERTI GIGI ANAK.

2.3 Tujuan iklan

Iklan Pepsodent versi “Ayo Perbaiki” ini memiliki tiga tujuan, yakni:

1) Mengajak orang tua untuk menjaga gigi anak-anaknya dari kerusakan

akibat gigi berlubang.

2) Mengajak anak-anak untuk menjaga gigi mereka dari kerusakan akibat

gigi berlubang.

3) Mengajak penonton untuk membeli produk Pepsodent.

2.4 Analisis Koherensi dan kohesi

Kohesi dan koherensi dalam wacana merupakan salah satu unsur

pembangun wacana selain tema, konteks, unsur bahasa, dan maksud. Kohesi

adalah keserasian hubungan antara unsur-unsur yang satu dengan yang lain

dalam wacana, sehingga tercipta pengertian yang baik (Djajasudarma, 1994:

47). Koherensi tidak harus selalu dicapai dengan bantuan kohesi (Alwi et.al.

dalam Hartono, 2000: 144). Akan tetapi, kohesi dapat merupakan pendukung

terjadinya koherensi. Kohesi adalah pertautan makna, sedangkan koherensi

adalah keruntutan makna.

Mulyana (2005: 26) menyatakan bahwa kohesi dalam wacana diartikan

sebagai kepaduan bentuk yang secara struktural membentuk ikatan sintaktikal.

Page 5: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

5

Kohesi wacana terbagi di dalam dua aspek, yaitu kohesi gramatikal dan kohesi

leksikal.

a. Kohesi gramatikal

Analisis kohesi gramatikal merupakan analisis dari segi bentuk

atau struktur lahir wacana. Adapun peranti wacana yang biasa digunakan

untuk mendukung kepaduan wacana dari aspek gramatikal meliputi

pengacuan (reference), penyulihan (substitution), pelesapan (elipsis),

dan perangkaian (conjunction).

Dari keempat aspek peranti wacana gramatikal, hanya aspek

penyulihan (subtitution) yang tidak ditemukan dalam teks iklan

Pepsodent versi “Ayo Perbaiki”.

1) Pengacuan/referensi

Yayat Sudaryat (2008:153) menyatakan bahwa referensi atau

pengacuan merupakan hubungan antara kata dengan acuan. Dalam

iklan Pepsodent versi “Ayo Perbaiki” ini dapat ditemukan

beberapa pengacuan, yaitu “ayah”, -nya”, dan ”kita” yang dapat

dilihat dalam kutipan teks iklan berikut.

(1) Bisa bantu ayah memperbaikinya? (2) Ayo kita perbaiki! (3) Ayo kita perbaiki!

(4) Ayo kita perbaiki!

Unsur “ayah” pada kutipan (1) mengacu pada aktor yang

menjadi ayah dalam iklan tersebut. Kemudian unsur “-nya”

mengacu pada pengait ayunan yang rusak.

Selanjutnya terdapat unsur “kita” yang diulang sebanyak

tiga kali dalam iklan tersebut, tetapi masing-masing memiliki

acuan yang berbeda. Unsur “kita” pada kutipan (2) mengacu pada

si ayah dan dua orang anaknya. Unsur “kita” pada kutipan (3)

mengacu pada ibu dan dua orang anaknya. Sedangkan unsur

“kita” pada kutipan (4) mengacu pada 8 orang anak di dalam iklan

dan semua anak-anak yang menonton iklan tersebut.

Page 6: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

6

2) Pelesapan

Pelesapan (elipsis), yaitu salah satu jenis kohesi gramatikal

yang berupa penghilangan atau pelesapan satuan lingual tertentu

yang telah disebutkan sebelumnya. Unsur yang dilesapkan itu bisa

berupa kata, frasa, klausa atau kalimat.

Dalam teks iklan Pepsodent tersebut ditemukan dua jenis

pelesapan, yaitu jenis pelesapan kalimat dan pelesapan morfem

terikat yang dapat dilihat dalam kutipan berikut.

(1) Bisa bantu ayah memperbaikinya?

(Bisa.) Ayo kita perbaiki!

(2) PEPSODENT BARU MEMBERIKAN KALSIUM 50% LEBIH BANYAK DAN BANTU (MEM)PERBAIKI LUBANG KECIL TAK KASAT MATA SEBELUM JADI GIGI BERLUBANG

Pada kutipan (1) dapat dianalisis dengan jelas bahwa ada

unsur-unsur satuan lingual frasa yang dilesapkan atau dihilangkan,

yaitu kata ”Bisa” yang seharusnya digunakan untuk menjawab

pertanyaan dari tuturan “Bisa bantu ayah memperbaikinya?”.

Sedangkan pada kutipan (2) terdapat pelesapan berupa morfem

terikat, yaitu morfem ‘-mem’ yang seharusnya digunakan bersama

kata ”perbaiki”. Hal ini menunjukkan bahwa iklan tersebut

menerapkan karakteristik dari bahasa iklan, yang bersifat singkat,

padat, sederhana, lugas, dan menarik.

3) Perangkaian/konjungsi

Konjungsi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang

dilakukan dengan cara menghubungkan unsur yang satu dengan

unsur yang lain dalam wacana. Dalam wacana teks iklan

Pepeodent tersebut tersebut terdapat beberapa penggunan

konjungsi “untuk, “seperti, “dan”, dan “sebelum”, yang dapat

dilihat dalam kutipan berikut.

(1) PENTING UNTUK MEMPERBAIKI SEBELUM

KERUSAKAN MEMBESAR. SAMA SEPERTI GIGI ANAK.

Page 7: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

7

(2) PEPSODENT BARU MEMBERIKAN KALSIUM 50%

LEBIH BANYAK DAN BANTU PERBAIKI LUBANG KECIL TAK KASAT MATA SEBELUM JADI GIGI BERLUBANG.

(3) PEPSODENT, PASTA GIGI NO. 1 PALING BANYAK

DIPAKAI DAN DIPERCAYA DOKTER GIGI DI INDONESIA.

Pada kutipan (1) terdapat penggunaan konjungsi “untuk”

yang berfungsi untuk menyatakan tujuan atau sasaran dari

penggunaan produk Pepsodent. Sedangakan konjungsi “seperti”

berfungsi sebagai hubungan perbandingan antara pengait ayunan

yang rusak dengan gigi anak yang berlubang.

Pada kutipan (2) terdapat penggunaan konjungsi “dan” yang

berfungsi untuk menjelaskan dua manfaat dari Pepodent.

Sedangkan konjungsi “sebelum” berfungsi sebagai pernyataan

waktu.

Pada kutipan (3) terdapat penggunaan konjungsi “dan” yang

memiliki fungsi untuk menjelaskan dua keunggulan dari produk

Pepsodent.

b. Kohesi leksikal

Kepaduan sebuah wacana selain didukung oleh aspek gramatikal

atau kohesi gramatikal juga didukung oleh aspek leksikal atau kohesi

leksikal. Kohesi leksikal dalam wacana dapat dibedakan menjadi enam

macam, yaitu repetisi (pengulangan), sinonimi (padan kata), kolokasi

(sanding kata), hiponimi (hubungan atas-bawah), antonimi (lawan kata),

dan ekuivalensi (kesepadanan bentuk). Dari keenam macam kohesi

leksikal tersebut, hanya repetisi dan kolokasi yang ditemukan dalam teks

iklan Pepsodent versi “Ayo Perbaiki”.

1) Repetisi

Repetisi adalah pengulangan satuan lingual (bunyi, suku

kata, kata, atau bagian kalimat) yang dianggap penting untuk

Page 8: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

8

memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Repetisi

yang terdapat pada iklan ini dapat dilihat dalam kutipan berikut.

(1) Bisa bantu ayah memperbaikinya? ... PENTING UNTUK MEMPERBAIKI SEBELUM KERUSAKAN MEMBESAR. SAMA SEPERTI GIGI ANAK. ... PEPSODENT BARU MEMBERIKAN KALSIUM 50% LEBIH BANYAK DAN BANTU (MEM)PERBAIKI LUBANG KECIL TAK KASAT MATA SEBELUM JADI GIGI BERLUBANG.

(2) Ayo kita perbaiki! ... Ayo kita perbaiki!

... Ayo kita perbaiki!

(3) PENTING UNTUK MEMPERBAIKI SEBELUM

KERUSAKAN MEMBESAR. SAMA SEPERTI GIGI ANAK. ... PEPSODENT BARU MEMBERIKAN KALSIUM 50% LEBIH BANYAK DAN BANTU PERBAIKI LUBANG KECIL TAK KASAT MATA SEBELUM JADI GIGI

BERLUBANG. ... PEPSODENT, PASTA GIGI NO. 1 PALING BANYAK DIPAKAI DAN DIPERCAYA DOKTER GIGI DI INDONESIA.

(4) PEPSODENT BARU MEMBERIKAN KALSIUM 50% LEBIH BANYAK DAN BANTU PERBAIKI LUBANG KECIL TAK KASAT MATA SEBELUM JADI GIGI BERLUBANG. ... PEPSODENT, PASTA GIGI NO. 1 PALING BANYAK DIPAKAI DAN DIPERCAYA DOKTER GIGI DI INDONESIA.

Pada kutipan (1) terdapat tiga kali pengulangan kata

“memperbaiki” dalam tiga tuturan yang berbeda. Kata

“memperbaiki” sendiri berarti membetulkan (kesalahan,

kerusakan, dsb).2 Di sini dapat dianalisis bahwa teks iklan tersebut

berfungsi untuk menekankan dan menegaskan makna. Melalui

2 Arti Kata, Devinisi ‘memperbaiki’, http://artikata.com/arti-358770-memperbaiki.html, diakses tanggal 15 Oktober 2014,

pkl. 21.02 WIB.

Page 9: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

9

pengulangan kata “memperbaiki”, iklan tersebut bertujuan untuk

membetulkan sesuatu dari kerusakan.

Pada kutipan (2) terdapat tiga kali pengulangan tuturan “ayo

kita perbaiki!” dalam tiga tuturan yang berbeda. Tuturan pertama

diucapakan oleh tokoh ayah, tuturan kedua diucapkan oleh tokoh

ibu, dan tuturan ketiga diucapkan oleh 8 orang anak-anak. Tuturan

“ayo kita perbaiki!”sendiri berarti ajakan untuk membetulkan

suatu kerusakan. Di sini dapat dianalisis bahwa iklan tersebut

merupakan jenis iklan persuasif. Melalui pengulangan tuturan

“ayo kita perbaiki!”, iklan tersebut mengajak pemirsa untuk

membetulkan sesuatu dari kerusakan.

Pada kutipan (3) terdapat tiga kali pengulangan kata “gigi”

dalam tiga tuturan yang berbeda. Di sini dapat dianalisis bahwa

iklan tersebut merupakan iklan yang behubungan dengan

kesehatan gigi. Melalui pengulangan kata “gigi”, iklan tersebut

menegaskan bahwa sesuatu yang perlu dibetulkan/diperbaiki dari

kerusakan ialah gigi yang berlubang.

Pada kutipan (4) terdapat empat kali pengulangan kata

“Pepsodent” dalam empat tuturan yang berbeda. Disini dapat

dianalisis bahwa iklan tersebut merupakan iklan produk Pepsodent.

Melalui pengulangan kata “Pepsodent”, iklan tersebut mengajak

pemirsa untuk menggunakan produk Pepsodent yang dapat

memperbaiki gigi yang berlubang.

2) Kolokasi

Kolokasi atau sanding kata adalah asosiasi tertentu dalam

menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara

berdampingan. Kata-kata yang berkolokasi adalah kata-kata yang

cenderung dipakai dalam suatu ranah tertentu untuk mendukung

suatu tema tertentu. Mengingat teks atau wacana yang dianalisis

adalah sebuah teks iklan maka tema yang diangkat juga berkenaan

dengan produk yang ditawarkan. Karena produk ini adalah pasta

gigi maka kata-kata atau frasa yang saling berkolokasi dan

Page 10: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

10

mendukung kepaduan teks iklan tersebut tersebut ialah gigi,

kalsium, gigi berlubang, dan dokter gigi.

2.5 Analisis Kontekstual

Konteks merupakan segala sesuatu (benda/orang/binatang, peristiwa,

waktu, persoalan, keadaan/sifat, bahasa [tuturan/tulisan], gambar, susana,

tempat, dll.), yang menyertai wacana, sehingga turut menetukan

makna/maksud/tujuan/pesan yang dikomunikasikan.

Analisis kontekstual adalah analisis wacana dengan bertumpu pada

teks yang dikaji berdasarkan konteks eksternal yang melingkupinya. Berikut

dijelaskan mengenai beberapa analisis kontekstual iklan Pepsodent versi “Ayo

Perbaiki”.

a. Konteks ko-tekstual

Konteks ko-tekstual merupakan konteks berupa koteks, yakni

perluasan cakupan tuturan seseorang yang menghasilkan teks (Mey,

1996:181). Dengan mengacu pada pendapat Cooks (1989:9-10) dan Mey

(1993:184-185), ko-teks dalam makalah ini dipahami sebagai lingkungan

kebahasaan yang melingkupi suatu wacana, yang dapat berwujud ujaran,

kata, kalimat, paragraf, atau wacana. Dengan demikian, dalam

menafsirkan sebuah wacana, penganalis dibatasi penafsirannya pada teks

sebelum dan sesudahnya yang disebut ko-teks.

Dalam iklan Pepsodent versi “Ayo Perbaiki” ini ditemukan

koteks dalam ujaran:

PENTING UNTUK MEMPERBAIKI SEBELUM KERUSAKAN MEMBESAR. SAMA SEPERTI GIGI ANAK.

...

PEPSODENT BARU MEMBERIKAN KALSIUM 50% LEBIH

BANYAK DAN BANTU PERBAIKI LUBANG KECIL TAK

KASAT MATA SEBELUM JADI GIGI BERLUBANG.

Tuturan yang digaris bawahi merupakan tuturan utama yang

berisi informasi dalam iklan. Sedangkan tuturan yang dicetak tebal

merupakan ko-teks yang turut menetukan maksud yang

dikomunikasikan.

Page 11: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

11

Dalam iklan tersebut penonton diajak untuk memperbaiki

sesuatu yang dianggap penting. Untuk mengetahui hal yang dianggap

penting tersebut, diperlukan adanya tuturan yang dapat menjelaskan

makna dari tuturan utama. Maka muncullah tuturan SAMA SEPERTI

GIGI ANAK, yang menunjukkan bahwa sesuatu yang dianggap penting

di dalam iklan tersebut adalah gigi anak.

Selanjutnya, untuk membantu memperbaiki hal penting (gigi

anak), muncul lah ko-teks selanjutnya yang berisi solusi atas persoalan

dalam tuturan utama. Solusi tersebut berupa pemakaian pasta gigi

Pepsodent yang dapat memperbaiki sesuatu yang dianggap penting,

yakni lubang kecil tidak kasat mata pada gigi anak.

b. Konteks Eksistensial

Konteks eksistensial merupakan konteks wacana berupa

partisipan, waktu, dan tempat. Konteks partisipan berkaitan dengan siapa

sesungguhnya yang menjadi partisipan di dalam suatu wacana. Penutur

dan mitra tutur dalam wacana iklan Pepsodent versi “Ayo Perbaiki”

dapat dilihat dalam uraian berikut ini.

1) Ayah

Penggunaan penutur Ayah dalam iklan ini mengansumsikan

kepada penonton bahwa peran orang tua sangatlah besar dalam

menjaga kesehatan gigi anak. Peran ayah dalam iklan ini teradapat

dalam tuturan “Bisa bantu ayah memperbaikinya?”

2) Dua orang anak

Dua orang dalam iklan ini merupakan tokoh utama dalam iklan.

Dua orang anak tersebut memberikan asumsi bahwa iklan ini

merupakan iklan kesehatan gigi pada anak-anak. Selain itu, dalam

menjaga kesehatan gigi anak, bukan hanya menjadi tugas orang

tua, tetapi kesadaran dan kemauan anak juga diperlukan. Hal

tersebut dibuktikan dalam tuturan “Ayo kita perbaiki!”

3) Ibu

Penggunaan penutur ibu dalam iklan ini mengansumsikan

kepada penonton bahwa bukan hanya ayah yang berperan dalam

menjaga kesehatan gigi anak, tetapi peran ibu juga sangat

Page 12: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

12

diperlukan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya tuturan “Ayo

kita perbaiki!”

4) Narator

Narator dalam iklan ini berfungsi sebagai penutur/penyampai

informasi yang tidak dapat didialogkan oleh aktor/pemeran dalam

iklan. Informasi yang disampaikan sebagai berikut:

a) Ikan ini merupakan ajakan untuk memperbaiki kerusakan

gigi pada anak. Hal tersebut dapat dilihat dalam tuturan:

PENTING UNTUK MEMPERBAIKI SEBELUM KERUSAKAN MEMBESAR. SAMA SEPERTI GIGI ANAK.

b) Iklan ini merupakan iklan dari produk Pepsodent baru yang

memiliki banyak keunggulan. Hal tersebut dapat dilihat

dalam tuturan:

PEPSODENT BARU MEMBERIKAN KALSIUM 50% LEBIH BANYAK DAN BANTU PERBAIKI LUBANG KECIL TAK KASAT MATA SEBELUM JADI GIGI BERLUBANG. ... PEPSODENT, PASTA GIGI NO. 1 PALING BANYAK DIPAKAI DAN DIPERCAYA DOKTER GIGI DI INDONESIA.

5) Anak-anak (8 orang)

Anak-anak dalam iklan ini menuturkan kembali tuturan “ayo

kita perbaiki!”. Melalui pengulangan tuturan tersebut, iklan ini

memberikan penguatan dalam mengajak pemirsa untuk

membetulkan sesuatu dari kerusakan, yaitu kerusakan gigi

mengunakan produk Pepsodent.

6) Penonton

Sasaran penonton dalam iklan ini ialah masyarakat Indonesia,

karena bahasa dalam iklan ini disajikan dalam bahasa Indonesia.

Selain itu, jika dilihat dari tujuan pembuatan iklan, iklan ini

ditujukan untuk anak-anak dan orang tua.

Page 13: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

13

Konteks waktu berkaitan dengan latar waktu yang terjadi di dalam

iklan. Di dalam iklan ini terdapat waktu siang hari dan malam hari. Pada

waktu siang hari, penutur ayah mengajak kedua anaknya memperbaiki

pengait ayunan yang sedang rusak. Sedangkan pada malam hari, penutur

ibu mengajak kedua anaknya menggosok gigi. Ini memiliki maksud

bahwa salah satu waktu yang tepat untuk menggosok gigi ialah pada

malam hari sebelum tidur.

Selanjutnya konteks tempat berkaitan dengan latar tempat yang

dijadikan adegan di dalam iklan. Adegan-adegan dalam iklan ini terjadi

di 3 tempat, yakni; pertama, di halaman rumah ketika penutur ayah

mengajak kedua anaknya memperbaiki pengait ayunan yang rusak;

kedua, di gudang ketika penutur ayah dan kedua anknya sedang

memperbaki pengait ayunan yang rusak; dan ketiga, di kamar mandi

ketika penutur kedua orang anak sedang mengosok gigi.

c. Konteks Situasional

Konteks situasional berkenaan dengan keadaan yang terdapat di

dalam wacana. Keadaan dalam wacana iklan Pepsodent versi “Ayo

Perbaiki” ini berupa keadaan kegentingan karena terdapat sesuatu yang

rusak sehingga menjadi penting untuk diperbaiki. Keadaan pertama yang

perlu diperbaiki ialah pengait ayunan yang rusak dan keadaan kedua

yang perlu diperbaiki ialah lubang kecil pada gigi anak.

d. Konteks Aksional

Konteks aksional merupakan konteks berupa gerakan atau

tingkah laku yang dilakukan oleh para pelaku/partisipan di dalam

wacana iklan. Gerakan atau tingkah laku pelaku dalam wacana iklan

Pepsodent versi “Ayo Perbaiki” ini diuraikan sebagai berikut.

1) Pada detik 00:00 – 00:02 terlihat dua orang anak kecil sedang

bermain ayunan bersama Ibu. Di dekat tiang ayunan berdiri Ayah

yang sedang asik memperhatikan mereka. Adegan ini merupakan

eksposisi/pengenalan iklan yang memperlihatkan kepada penonton

bahwa iklan ini merupakan iklan yang berhubungan dengan

keluarga, terutama orang tua dan anak-anak.

Page 14: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

14

2) Pada detik 00:03 – 00:04 terlihat Ayah sedang melihat dan

mengecek pengait ayunan. Hal ini merupakan insiden permulaan

dalam iklan yang menunjukkan kerusakan pada pengait ayunan.

Insiden/masalah tersebut merupakan analogi dari masalah utama

yang akan disajikan pada detik berikutnya.

3) Pada detik 00:05 – 00:06, Ayah mengajak kedua anaknya

memperbaiki pengait ayunan yang rusak. Hal ini menunjukkan

bahwa dibutuhkan peran kedua anak tersebut dalam memperbaiki

sesuatu yang menjadi milik mereka. Ayah dalam iklan tersebut

mengajak kedua anaknya dengan berkata, “Bisa bantu ayah

memperbaikinya?”

4) Pada detik 00:07 – 00:08, kedua anak dalam iklan antusias

menyanggupi ajakan ayahnya dengan berkata, “Ayo kita

perbaiki!”.

5) Pada detik 00:09 – 00:10, Ayah dan kedua anaknya memperbaiki

pengait yang rusak di gudang.

6) Pada detik 00:11 – 00:13, kedua orang anak dalam iklan

mengambil biskuit yang ada di atas meja di gudang, kemudian

memakannya. Inilah yang menyebabkan masalah utama dalam

iklan, yakni kerusakan gigi pada anak yang diakibatkan oleh

makanan.

7) Pada detik 00:14 – 00:15, Ibu dalam iklan mengajak kedua

anaknya memperbaiki gigi mereka dengan cara menggosok gigi

dengan pasta gigi Pepsodent. Hal ini menunjukkan bahwa

diperlukan peran anak dalam merawat kesehatan giginya.

8) Pada detik 00:16 – 00:17, anak perempuan dalam iklan mengambil

pasta gigi yang diberikan oleh ibunya kemudian menggosok

giginya.

9) Pada detik 00:18 – 00:21, Iklan menampilkan kelebihan Pepsodent

dalam memperbaiki gigi berlubang. Inilah yang menjadi alasan

untuk menggunakan pasta gigi Pepsodent dalam memperbaiki

keusakan pada gigi anak.

10) Pada detik 00:22, kedua anak dalam iklan menunjukkan gigi

mereka setelah menggunakan pasta gigi Pepsodent.

Page 15: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

15

11) Pada detik 00:23 – 00:24 terlihat delapan orang anak dalam iklan

memegang pasta gigi Pepsodent dan berteriak, “Ayo kita

perbaiki!”. Hal ini merupakan ajakan kepada semua anak yang ada

di Indonesia untuk menggunakan pasta gigi Pepsodent dalam

menjaga kesehatan gigi mereka.

12) Pada detik 00:25 – 00:30, Iklan menampilkan kelebihan Pepsodent

yang tidak dimiliki oleh pasta gigi merek lain.

III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah dianalisis secara mendalam dengan menggunakan beberapa

teori tentang wacana, iklan Pepsodent versi “Ayo Perbaiki” ini merupakan

wacana campuran berupa tuturan, video, dan teks yang disampaikan melalaui

media iklan TV, yang isinya merupakan wacana persuasif untuk mengajak

penonton untuk menjaga kesehatan gigi pada anak, terutama dalam

memperbaiki gigi berlubang pada anak.

Dalam menjaga kesehatan gigi pada anak, iklan ini mengajak penonton

untuk menggunakan produk Pepsodent yang banyak memiliki keunggulan.

Selain itu, dalam menjaga kesehatan gigi pada anak juga dibutuhkan peran

dari orang tua, dan yang tidak kalah pentingnya ialah kesadaran dan kemauan

dari anak itu sendiri dalam menjaga kesehatan giginya.

Page 16: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

16

Lampiran i

CUPLIKAN ADEGAN IKLAN PEPSODENT

VERSI “AYO PERBAIKI”

1. Detik : 00:00 – 00:02

Adegan : Bermain ayunan

Tuturan : -

2. Detik : 00:03 – 00:04

Adegan : Melihat pengait yang rusak

Tuturan : -

3. Detik : 00:05 – 00:06 Adegan : Mengajak memperbaiki pengait

Tuturan : Bisa bantu ayah memperbaikinya?

4. Detik : 00:07 – 00:08 Adegan : Antusias menerima ajakan

Tuturan : Ayo kita perbaiki!

Page 17: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

17

5. Detik : 00:09 – 00:10

Adegan : Memperbaiki pengait Tuturan : -

6. Detik : 00:11 – 00:13

Adegan : Memakan biskuit

Tuturan : PENTING UNTUK MEMPERBAIKI SEBELUM KERUSAKAN

MEMBESAR. SAMA SEPERTI GIGI ANAK.

7. Detik : 00:14 – 00:15

Adegan : Mengajak menggosok gigi Tuturan : Ayo kita perbaiki!

8. Detik : 00:16 – 00:17

Adegan : Menggosok gigi

Tuturan : PEPSODENT BARU MEMBERIKAN KALSIUM ...

Page 18: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

18

9. Detik : 00:18 – 00:21 Adegan : Kelebihan Pepsodent

Tuturan : ... 50% LEBIH BANYAK DAN BANTU PERBAIKI LUBANG KECIL TAK KASAT MATA ...

10. Detik : 00:22

Adegan : Menunjukkan gigi Tuturan : ... SEBELUM JADI GIGI

BERLUBANG.

11. Detik : 00:23 – 00:24 Adegan : Ajakan mengunakan Pepsodent

Tuturan : Ayo kita perbaiki!

12. Detik : 00:25 – 00:30 Adegan : Kelebihan Pepsodent Tuturan : PEPSODENT, PASTA GIGI NO. 1

PALING BANYAK DIPAKAI DAN DIPERCAYA DOKTER GIGI DI

INDONESIA.

Page 19: Analisis Wacana Iklan TV Pepsodent Versi Ayo Perbaiki

19

DAFTAR PUSTAKA

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS

Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-Prinsip

Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Laman Internet:

Charis, Anas. 2013. Wacana Iklan “Bintang Tujuh Masuk Angin (Bintangin) versi Orang

Bejo” (Kajian Kohesi Tekstual dan Kontekstual). [online].

http://anascharisf.blogspot.com/2013/01/wacana- iklan-bintang-tujuh-masuk-

angin.html. [15 Oktober 2014, pkl. 21.02 WIB]