ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN KEBAHASAAN TEKS DRAMA “SYMPHONI ANAK JALANAN” DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI SEMESTER II SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun oleh: Nama : Agustina Gidah NIM : 141224081 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Embed
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN KEBAHASAAN TEKS DRAMA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN KEBAHASAAN TEKS DRAMA
“SYMPHONI ANAK JALANAN” DAN RANCANGAN
PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI SEMESTER II
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Disusun oleh:
Nama : Agustina Gidah
NIM : 141224081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Pengasih yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, dan hikmat
kepandaian. Tuhan Yesus kepala keluarga saya dan yang memegang kendali hidup
saya.
Ibuku terkasih Sudarti, Bapakku Kuantan, Kakakku Nurdin Supriana dan Ariusman,
adikku Sahruni, Okto Kardius, sahabatku May Eriani, M. Faraed Hardika.
Bapak Drs. P. Hariyanto, M.Pd,. terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, dan
motivasi yang telah diberikan kepada saya selama tugas akhir serta selama saya
kuliah di Sanata Dharma.
Ibu Rishe Purnama Dewi,S.Pd,.M.Hum,. terima kasih atas bimbingan, nasehat, serta
bantuan, terima kasih sudah sabar dalam membimbing dan mengarahkan selama
kuliah serta selama proses pembuatan tugas akhir.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Moto
Tetap mencoba dan yakinlah suatu saat kamu pasti bisa membangun usaha
untuk membantu keluarga dan orang yang membutuhkan pekerjaan.
Kesuksesan tidak bias diukur dari gelar dan jabatan tapi dari pola pikir yang
terbuka akan perubahan serta punya hati membantu siapa pun di sekitarmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Gidah, Agustina. 2019. “Analisis Unsur Intrinsik dan Kebahasaan Teks Drama
Symphoni Anak Jalan dan Rancangan Pembelajarannya Di SMA Kelas XI
Semester II” Skripsi: PBSI FKIP. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menganalisis unsur intrinsik teks drama symphoni anak jalanan.
Unsur intrinsik dan kebahasaan teks drama meliputi tema dan amanat, tokoh, latar,
alur, urutan waktu, kata kerja menyatakan peristiwa, kata menyatakan pikiran dan
kata kerja sifat (descriptive language). Tujuan dari penelitian ini adalah
mendeskripsikan unsur intrinsik dan kebahasaan teks drama dan rancangan
pembelajaran yang disusun berdasarkan kurikulum 2013 revisi 2017.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, metode penelitian
deskriptif mendeskripsikan unsur intrinsik dan kebahasaan teks drama serta menyusun
rancangan pembelajaran di SMA kelas XI dengan tujuan untuk memudahkan guru
dalam mengajar materi analisis teks drama. Objek yang dikaji berupa teks drama
yakni unsur intrinsik dan kebahasan teks drama. Teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik baca, catat atau tulis yang digunakan untuk menemukan
dan menguraikan unsur intrinsik dan kebahasaan teks drama.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa dalam drama “symphoni
anak jalanan” terdapat enam tokoh Atet, Iwo, Kemal, Abdul, Nasir, dan Komandan.
Alur dalam drama symphoni anak jalanan terdapat delapan tahap, yaitu eksposisi,
Komplikasi, Klimaks, Resolusi, Konklusi. Tema drama “symphoni anak jalan”
adalah perjuangan untuk mencari makan dan ketidak jujuran. Latar tempat dalam
drama “Symphoni Anak Jalanan” adalah bertalatar tempatkan trotoar di sebuah
kota, kantor petugas, dan rumah komandan. Latar waktu dalam drama “Symphoni
Anak Jalanan” pada malam, pagi, dan siang hari. Hasil analisis yang telah dilakukan
oleh penelti dapat diimplementasikan sebagai bahan pembelajaran kelas XI
semester II sastra di SMA. Tujuan dari pemebelajaran drama ini adalah
mendeskripsikan unsur intrinsik dan kebahasaan teks drama dan merancang
pembelajaran berbentuk Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Gidah, Agustina. 2019. "Analysis of Intrinsic Elements and Linguistic Texts on
Drama Children 's Symphony and Learning Design in Class XI High School
Semester II" Thesis: PBSI FKIP. Sanata Dharma University Yogyakarta.
Researchers analyze the intrinsic elements of drama text symphony of street
children. Intrinsic and linguistic elements of the drama text include themes and
mandates, characters, backgrounds, lines, time sequences, verbs expressing events,
words expressing thoughts and verb traits (descriptive language). The purpose of this
study is to describe the intrinsic and linguistic elements of the drama text and
learning design compiled based on the 2017 revised 2013 curriculum.
This type of research is descriptive research, descriptive research method
describes the intrinsic and linguistic elements of the drama text and composes the
design of learning in high school class XI with the aim of facilitating teachers in
teaching drama text analysis material. The object studied in the form of drama text is
the intrinsic and linguistic elements of the drama text. The technique used in this
study is the technique of reading, writing or writing which is used to find and describe
the intrinsic and linguistic elements of the drama text.
The results of the research conducted showed that in the drama "symphony
of street children" there were six figures Atet, Iwo, Kemal, Abdul, Nasir, and
Commander. The flow in the drama symphony of street children has eight stages,
namely exposition, complications, climax, resolution, conclusion. The theme of the
drama "symphony of the child of the road" is a struggle to find food and dishonesty.
The location in the drama "Street Children Symphony" is to place the sidewalk in a
city, the office of the clerk, and the house of the commander. The time frame in the
drama "Street Children Symphony" at night, morning and afternoon. The results of
the analysis carried out by the researcher can be implemented as material for class
II XI literature in high school. The purpose of learning this drama is to describe the
intrinsic and linguistic elements of the drama text and to design learning in the form
of a Learning Implementation Plan (RPP).
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini
dengan judul “Analisis Unsur Intrinsik dan Kebahasaan Teks Drama “Symphoni
Anak Jalanan” dan Rancangan Pembelajaran di SMA Kelas XI Semester II”. Skripsi
ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rishe Purnama Dewi,S.Pd,.M.Hum,. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, dan selaku dosen pembimbing dua yang memberikan dorongan
dalam penulisan skripsi.
2. Drs. P. Hariyanto, M.Pd,. selaku dosen pembimbing pertama yang dengan sabar
membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Segenap dosen PBSI yang telah memberikan pengalaman, wawasan, dan pengetahuan
yang berguna bagi penulis.
4. Kedua orang tua penulis yang selalu sabar dan memberikan dorongan, doa, semangat,
dan motivasi untuk terus berusaha dalam membuat skripsi.
5. Nurdin Supriana, Ariusman, Sahruni, dan Okto Kardius yang selalu menyemangati
dan mengingatkan untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.
6. May Eriani yang selalu memberikan semangat dan sudah menjadi teman diskusi.
7. M. Faried Hardika yang telah membantu dan mengajari saya dalam membuat
sistematika penulisan skripsi dan selalu mengingatkan untuk membuat skripsi.
8. Teman-teman kos terima kasih selalu mengisi hari-hariku selama mengerjakan
skripsi.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................ iii
MOTO ................................................................................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................................... v
PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................................................ vii
ABSTRACT .................................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... xii
BAB I PENGANTAR .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................... 6
Abdul : “Ya, kita kan tidak mencuri atau merampoknya, kita hanya
meminjamnya. Ya, hitung-hitung ongkos pengantaran.Nanti
kalau kita ada rezeki kita kembaliin kepada mereka.”
Anu,ngomong- ngomong perutku sudah keroncongan,
nih!! (halaman 8)
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nasir : Boleh juga ide kamu. Tapi, dosanya kita bagi dua, ya?! ( halaman 8)
Abdul
: “Dosa-dosa, buruan!” (Nasir mengambil satu
lembar 50 ribuan, segera dirampas oleh Abdul, dengan malu-malu dia mengambil 50 lagi untuk
dirinya).(halaman 8)
kemudian ribuan satu
Kemudian, masuk Atet dan Kemal sambil berdendang. Kedua petugas itu buru-buru
menyelipkan uang kutipan serta amplop itu kedalam kantung baju mereka. (halaman 8)
4.2.2.2.3. Komandan
Tokoh komandan merupakan tokoh tritagonis karena tokoh komandan bersikap
wibawa dan sebagai pengantar protagonis dan antagonis dalam drama “Symphoni Anak
Jalanan”. Komandan merupakan tokoh yang membantu tokoh utama atau tokoh sentral
untuk mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara ulang tahun anaknya. Hal tersebut
dapat dilihat dari kutipan berikut.
3) Komandan
Nasir
Komandan
Nasir
Komandan
Nasir
: “Kalau begitu mari kita temui mereka”. (mereka berdua pergi
ke ruang sebelah). (halaman 4)
: Siap, selamat pagi komandan! (halaman 4)
: Pagi, semua baik-baik saja Sir? (halaman 4)
: Baik, komandan. (halaman 4)
: Terima kasih. Begini Sir, tadi aku sudah cerita
sama Abdul, aku butuh penyanyi untuk ulang
tahun anakku Ria nanti malam. Aku ingin anak-
anak ini bisa tampil, tapi sebelumnya aku ingin mendengarkan mereka menyanyikan sebuah lagu
dulu. (halaman 4)
: “Siap, komandan!” (terus mendekati para
pengamen). Kalian bertiga, kalian betul-betul
beruntung, kalian bertiga mendapat kesempatan
yang bagus kali ini. Kalian diminta tampil dalam
acara ulang tahun anaknya bapak komandan. (halaman
4).
4.2.2.3. Latar
Latar menurut Kosasih (2017: 206) adalah keterangan mengenai ruangan dan waktu. Jadi
latar merupakan tempat kejadian dalam cerita dan kapan terjadinya suatu peristiwa dalam
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cerita. Latar tempat dan waktu akan memberikan kesan bahwa kejadian yang di dalam cerita
seolah-olah sungguh terjadi serta bisa dibayangkan oleh pembaca sehingga mudah dipahami
dalam setiap kejadian. Latar pada naskah drama dapat dilihat pada petunjuk teknis yang
terdapat pada teks drama dan latar pada drama juga harus memberi kemungkinan untuk
dipentaskan sehingga drama tersebut dapat dikatakan baik karena drama yang baik bisa
dipentaskan serta mendapat keritikan dari pembaca.
4.2.2.3.1. Latar Tempat
Latar tempat merupakan lokasi terjadinya suatu peristiwa di dalam cerita dalam karya
sastra. Dalam drama “Symphoni Anak Jalanan” latar kejadian di trotoar sebuah jalan di kota,
kantor petugas, dan rumah komandan. Hal ini ditunjukan dalam kutipan berikut.
4) Di sepotong trotoar sebuah jalan di sebuah kota, tiga remaja tanggung, Atet,
Iwo dan Kemal sedang mengamen. Iwo sering bermimpi, Atet sangat acuh dengan dirinya dan Kemal senantiasa menepuk-nepuk perutnya yang selalu
kelaparan. Mereka sedang menyanyikan sebuah lagu berirama dangdut. (halaman 1)
Setting pertama yaitu di sebuah trotoar sebuah jalan di sebuah kota. Pengamen biasanya
berjalan dan berkeliling untuk mengamen dan tidak jarang trotoar digunakan para pengamen, yang dimakasud trotoar dalam hal ini adalah jalan yang seharusnya digunakan oleh pejalan
kaki.
5) Keesokan harinya di kantor petugas. Iwo, Kemal dan Atet duduk di bangku
panjang, dua petugas, Abdul dan Nasir mendampingi mereka. Abdul duduk di belakang meja, sementara Nasir berdiri mondar-mandir dengan pentungan
karet di tangannya. (halaman 3).
Setting kedua yaitu pada saat Iwo, Kamal, dan Atet dibawa ke kantor petugas. Hal ini dapat dilihat pada kutipan kelima.
6) Komandan: “Begini Dul, aku sedang bingung nih. Hari ini anakku yang nomor
dua akan berulang tahun. Dan kami ingin sedikit ada perayaan
di rumah, karena dia ingin mengundang beberapa temannya.
Selain makan-makan ala kadarnya, aku juga minta seorang
pemusik, organ tunggal untuk memeriahkannya. Tapi dasar
apes, tadi pagi dia telpon, katanya nggak bisa tampil karena
bapaknya meninggal.” Nah, aku jadi bingung mencari
gantinya ?! Kira-kira kamu punya kenalan yang bisa nyanyi
nggak ?! (halaman 3)
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setting ketiga yaitu di rumah komandan pada saat perayaan ulang tahun anaknya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan keenam.
4.2.2.3.2. Latar Waktu
Latar waktu dalam drama “Symphoni Anak Jalanan” pada malam, pagi, dan siang hari.
Latar waktu yang menunjukan pada pagi hari dapat dilihat dalam kutipan beriku.
7) Nasir : “Siap, selamat pagi komandan!” (halaman 4)
Komandan : “Pagi, semua baik-baik saja Sir?”
(halaman4)
Nasir : Baik, komandan. (halaman 4)
Later waktu pada pagi hari mengambarkan saat nasir bertugas dikantor dan komandan
datang ke kantor walaupun malamnya sudah merayakan pesta ulang tahun anaknya.
Latar waktu pada siang hari dalam drama “Symphoni Anak Jalanan” Hal ini dapat dilihat
dalam kutipan berikut.
8) Sepotong trotoar di sebuah jalan, di sebuah kota. Abdul dan Nasir berjalan
mencari Atet, Iwo dan Kemal.Terlihat keringat mulai menitik di dahi mereka,
karena mentari mulai meninggi. Sambil berjalan mereka mendendangkan
potongan lagu.(halaman 6).
Keterangan waktu memberikan gambaran keadaan pada saat Abdul dan Nasir mencari
Atet, Iwo, dan Kamal untuk memberikan amplop yang dititipkan komandan.
9) Komandan : “Terima kasih. Begini Sir, tadi aku sudah cerita sama Abdul, aku butuh penyanyi untuk ulang tahun anakku Ria nanti malam.” Aku ingin anak- anak ini bisa tampil, tapi sebelumnya aku ingin mendengarkan mereka menyanyikan sebuah lagu dulu. (halaman 4)
Latar waktu yang menyatakan pada malam hari iyalah saat komandan mencari orang
yang bisa mengisi acara ulang tahun anaknya dan memanggil Nasir ke ruanganya
untuk melakukan tes bernyanyi serta melakukan apakah mereka layak atau tidak.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2.2.4. Alur
Alur atau plot menurut Endraswara (2011: 24) ada lima struktur yaitu eksposisi,
konflik, komplikasi, resolusi dan klimaks. Alur dalam drama “Symphoni Anak Jalanan”
adalah alur maju, karena dari awal terjadinya masalah sampai akhir tokoh tidak pernah
flashback sehingga cerita berkembangan dengan runtut. Dalam alur drama “Symphoni Anak
Jalanan” terdapat empat babak sampai akhir menuju peristiwa yang kronologis. Alur akan
memudahkan pembaca dalam memahami setiap kejadian dalam drama setra mempu
menjelaskan setiap situasi di dalam lakon dan memberikan titik temu terhadap masalah yang
dialami tokoh. Berikut tahap dalam alur drama.
4.2.2.4.1. Eksposisi
Tarigan (2011: 90) menjelaskan bahwa eksposisi merupakan awal atau pembuka dari
suatu karya sastra yang biasanya berisi keterangan menegani tokoh dan latar. Hal ini dapat
dilihat dalam kutipan berikut.
10) Tokoh dalam drama:
1. Atet = pengamen
2. Iwo = pen gamen
3. Kemal = pengamen
4. Abdul = petugas
5. Nasir = petugas
6. Komandan
(halaman 1)
Pementasan: Menggambarkan sepotong trotoar sebuah jalan di satu kota. (halaman 1).
4.2.2.4.2. Komplikasi
Tarigan (2011: 90) menjelaskan bahwa komplikasi merupakan awal terjadinya suatu
peristiwa yang menimbulkan konflik antar tokoh antagonis dan protagonis. Hal ini dapat
dilihat dari kutipan berikut.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11) Di sepotong trotoar sebuah jalan di sebuah kota, tiga remaja tanggung, Atet,
Iwo dan Kemal sedang mengamen. Iwo sering bermimpi, Atet sangat acuh dengan dirinya dan Kemal senantiasa menepuk-nepuk perutnya yang selalu
kelaparan. Mereka sedang menyanyikan sebuah lagu berirama dangdut. (halaman 1)
Tiga remaja mengamen di sepotong trotoar sebuah jalan di kota, hal tersebut dilakkan
karena harus mencari uang untuk makan.
12) Tiba-tiba dua orang petugas datang dari sebuah sisi panggung, bergegas sambil meniup peluitnya. Setelah kejar-kejaran, akhirnya anak-anak itu
terperangkap di salah satu pojok. (halaman 2)
Kutipan diatas menunjukkan adanya komplikasi kejadian yang menyebabkan adanya
konflik antara tokoh protagonis dan antagonis, dalam hal ini melibatkan Atet, Iwa dan Kemal
yang sedang melakukan aktifitas mengamen dan kemudian petugas yang melakukan
penertiban kepada mereka.
4.2.2.4.3. Klimaks
Endraswara (2011: 24) menjelaskan bahwa klimaks merupakan tahap akhir dari
penentuan nasip tokoh, baik tokoh antagonis mau pun tokoh protagonis. Klimaks dalam
drama “Symphoni Anak Jalanan” ditandai dengan tokoh Nasir (petugas) menyerahkan
amplop kepada Kamal dan Atet dan disusul Iwo yang pergi kerena kebelet setelah itu mereka
bertiga pergi ke rumah makan Padang untuk membeli nasi kapau dengan ayam bakar bumbu
balado yang lezat sambil mereka berjalan berputar-putar dan bernyanyi. Hal ini dapat dilihat
dalam kutipan berikut.
13) Nasir : Bapak komandan ingin menyampaikan ucapan terima kasih ala kadarnya. Karena berkat penampilan kalian yang bagus, tamu-tamunya menjadi terhibur.
(Nasir menyerahkan amplop terus keluar bersama Abdul. Sementara Atet dan Kemal bengong, seperti nggak percaya dengan kenyataan yang mereka hadapi). (halaman 8)
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2.2.4.4. Resolusi
Resolusi merupakan peleraian yang terjadi anatar tokoh sehingga menemukan titik
terang terhadap masalah yang dialami oleh tokoh baik tokoh antagonis dan protagonis.
Peleraian dalam drama “Symphoni Anak Jalanan” memang tidak terlihat karena tokoh utama
hanya melakukan apa yang dikatakan oleh antagonis seperti pada saat komandan dan petugas
meminta untuk melakukan tes bernyanyi pada tokoh utama untuk tampil diacara anaknya
yang ulang tahun dan di dalam drama juga tidak terlihat peristiwa yang terlalu mencekap
sehingga menimbulkan tokoh leraian. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut.
14) Komandan :Terima kasih. Begini Sir, tadi aku sudah cerita sama Abdul,
aku butuh penyanyi untuk ulang tahun anakku Ria nanti
malam. Aku ingin anak-anak ini bisa tampil, tapi sebelumnya
aku ingin mendengarkan mereka menyanyikan sebuah lagu
dulu. (halaman 8)
Nasir :”Siap, komandan!” (terus mendekati para pengamen). Kalian
Nasir :”Tapi, tentu saja kalau kalian lulus test. Sekarang kalian
diminta untuk bernyanyi di hadapan komandan.” Ayo,
nyanyikanlah sebuah lagu, lagu apa saja, yang penting enak
didengar dan sopan, jangan lagu protes-protesan, awas kalau
macam-macam!! (halaman 8)
4.2.2.4.5. Konklusi
Endraswara (2011: 24) juga menjelaskan konklusi merupakan tahap penyelesaian
konflik-konflik yang menjadi akhir sebuah cerita. Konklusi dalam drama “Symphoni Anak
Jalanan” dimana Nasir sebagai petugas keamanan memberikan amplop yang diterima Kamal
dan Atet setelah mereka menerima uang yang di dalam amplop, mereka berjalan sambil
bernyanyi berkeliling serta ingin ke rumah makan Padang untuk membeli nasi. Hal ini dapat
dilihat dari kutipan berikut.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15) Nasir : “Bapak komandan ingin menyampaikan ucapan terima kasih ala
kadarnya. Karena berkat penampilan kalian yang bagus,tamu-
tamunya menjadi terhibur.” (Nasir menyerahkan amplop terus
keluar bersama Abdul. Sementara Atet dan Kemal bengong, seperti
nggak percaya dengan kenyataan yang mereka hadapi). (halaman 8) Atet : Wo, tadi petugas yang menangkap kita kemarin datang kemari.
Komandannya menitipkan duit buat kita (halaman 9) Iwo : Nah, sekarang mari kita pergi kerumah makan Padang yang di
belokan jalan itu. Kita pesan nasi kapau dengan ayam bakar bumbu balado yang lezat itu, setuju. (halaman 9)
Atet dan Kemal : Let’s go (mereka berjalan berputar-putar sambil bernyanyi). (halaman 9)
3.2.3. Kebahasaan Teks Drama “Symphoni Anak Jalanan”
Kebahasaan dalam drama “Symphoni Anak Jalanan” adalah menggunakan bahasa
yang sederhana serta digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam drama “Symphoni Anak
Jalanan” terdapat kebahasaan menurut Kosasi (2017: 205) ada empat kebahasaan dalam
drama yaitu menyatakan urutan waktu, kata kerja menyatakan peristiwa, kata kerja
menyatatakan pikiran dan kata kerja sifat (descriptive language).
3.2.3.1. Urutan Waktu dalam teks drama “Symphoni Anak Jalanan”
Dalam drama “Symphoni Anak Jalanan” terdapat kebahasaan yang menyatakan urutan
waktu yang biasanya disebut konjungsi. Konjungsi merupakan bentuk atau satuan
kebahasaan yang berfungsi sebagai penyambung, perangkai, atau penghubung antara kata
dengan kata, frasa dengan frasa, kalusa dengan klausa, kalimat dengan kalimat (Mulyasa,
2007). Menghubungkan menyatakan waktu, yakni konjungsi ketika, sewaktu, sebelum,
sesudah, tatkala, sejak, sambil, dan selama. (Chaer, 2008: 101). Pendapat Mulyana dan
Chaer menjelsakan bentuk dan fungsi dari urutan waktu dalam drama sehingga jelas
kongjungsi yang ada seperti ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala, sejak, sambil, dan
selama.
Urutan waktu yang terdapat dalam drama “Symphoni Anak Jalanan” adalah
sebelumnya, sambil, setelah, kemudian. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16) Komandan : “Terima kasih. Begini Sir, tadi aku sudah cerita sama Abdul,
aku butuh penyanyi untuk ulang tahun anakku Ria nanti malam. Aku ingin anak-anak ini bisa tampil, tapi sebelumnya aku ingin
mendengarkan mereka menyanyikan sebuah lagu dulu.”
Urutan waktu yang menyatakan kojungsi ialah kata sebelumnya, yakni pada saat
komandan ingin berterima kasih kepada Atet, Iwo, Kamal yang telah mengisi acara
ulang tahun anaknya.
17) Sepotong trotoar di sebuah jalan, di sebuah kota. Abdul dan Nasir berjalan
mencari Atet, Iwo dan Kemal. Terlihat keringat mulai menitik di dahi mereka, karena mentari mulai meninggi. Sambil berjalan mereka mendendangkan
potongan lagu.(halaman 6).
Gambaran urutan waktu pada saat Abdul dan Nasir hendak mencari Atet,
Iwo, Kamal untuk memberikan amplop yang diberikan komandan. Hal ini dapat dilihat
pada kutipan 18.
18) Nasir: ( setelah mohon persetujuan komandan )
“Baik, mulailah.”
Nasir melakukan tes bernyanyi kepada Atet, Iwo, Kamal dengan tujuan untuk melihat
apakah mereka pantas untuk mengisi acara ulang tahun anak komandan dengan tes makan
tergantung lagi dengan persetujuan komandan. Hal ini dapat dilihat pada kutipan 18.
19) Kemudian, masuk atet dan kemal sambil berdendang. kedua petugas itu buru-buru menyelipkan uang kutipan serta amplop itu kedalam kantung baju mereka.
Gambaran urutan waktu konjugsi kata kemudian ada ketika Abdul dan Nasir
mengambil uang yang ada dalam amplop, mereka buru-buru memasukan uang ke
dalam kantong mereka biar tidak dilihat oleh, Atet, Kamal, Iwo.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2.3.2. Kata Kerja Menyatakan Peristiwa dalam teks drama “Symphoni Anak
Jalanan”
Kosasi (2017: 376) berpendapat bahwa kebahasaan dalam drama lebih banyak
menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti
menyuruh, menobuatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat. Hal ini dapat dilihat
dalam kutipan berikut.
Tiba-tiba telepon berdering, Abdul mengangkatnya. terdengar suara komandan
memanggilnya menghadap kemejanya.
20) Komandan : “Dul, harap segera datang keruangan saya.” (halaman
3)
Abdul :Siap, komandan. ( pergi ke meja komandan,
yang ada di ruangan itu juga, di atas level yang agak
ditinggikan ). (halaman 3)
Abdul :Di ruangan sebelah, komandan. Sedang diberi
pengarahan oleh Nasir. (halaman 4)
Komandan : “Kalau begitu mari kita temui mereka.”
( mereka berdua pergi ke ruang sebelah ). (halaman 4).
Kata kerja yang menyatakan peristiwa dalam drama “Symphoni Anak Jalanan” terjadi
ketika tokoh komandan memanggil Abdul untuk datang ke ruangnya dengan tujuan meminta
bantuan Abdul untuk mencarikan orang bisa mengisi acara di ruamhnya dalam acara ulang
tahun anak komandan.
3.2.3.3. Kata Menyatakan Pikiran dalam teks drama “Symphoni Anak Jalanan”
Kebahasaan yang banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang
dipikirkan atau yang dirasakan oleh tokoh yaitu merasakan, menginginkan,
mengharapkan, mendambakan, mengalami. Kosasih (2017: 377). Hal ini dapat dilihat
dalam kutipan berikut.
21) Komandan : “Begini Dul, aku sedang bingung nih.” Hari ini
anakku yang nomor dua akan berulang tahun.
Dan kami ingin sedikit ada perayaan di rumah, karena dia ingin mengundang beberapa temannya. Selain makan-makan ala kadarnya, aku juga minta seorang pemusik, organ tunggal
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk memeriahkannya. Tapi dasar apes, tadi
pagi dia telpon, katanya nggak bisa tampil karena
bapaknya meninggal. Nah, aku jadi bingung
mencari gantinya?! Kira-kira kamu punya
kenalan yang bisa nyanyi nggak?! (halaman 6)
Abdul :Kenalan? Rasanya nggak ada komandan.
(halaman 6)
Komandan :Atau, tolong cari tahu deh!
(halaman 6)
Abdul :Oh ya, ya?! Tapi bagaimana kalau kita test saja
mereka, komandan?! (halaman 6)
Komandan : Maksud kamu? (halaman 6)
Abdul : Ya, kita suruh mereka menyanyikan sebuah
lagu, yang utuh tentu saja. Nah, kalau komandan
anggap layak, kita tampilkan mereka di rumah
komandan.(halaman 6)
Komandan : “Wah, bagus juga ide kamu.” Tidak sia-sia ku
manggil kamu kemari. Dimana mereka?
(halaman 6).
Kata yang menyatakan pikiran atau ide ketika tokoh dalam drama “Symphoni Anak
Jalanan” mengalami masalah sehingga apa yang diinginkan oleh tokoh terhadap tokoh yang
lain dapat tersampaikan dengan baik yaitu ketika tokoh komandan menghadapi masalah
ketika pemain orgen tunggal tidak bisa datang ke acara ulang tahun anaknya dikarenakan
orang tuanya meninggal sehingga membuat komandan meminta bantuan kepada Abdul,
sehingga muncul ide baru Abdul mengajukan pengamen jalanan yang mengisi acara tetapi
melalui tes, apakah mereka layak atau tidak.
3.2.3.4. Kata Kerja Sifat (Descriptive Language) dalam teks drama “Symphoni Anak
Jalanan”
Kosasih (2017: 377) menjelaskan bahwa kata kerja sifat (descriptive language)
menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Misalnya:
rapi, bersih, baik, gagah, kuat, dan tegas. Kata kerja yang menyatakan sifat dalam drama
“Symphoni Anak Jalanan” merupkan kata kerja yang menggambarkan tokoh dan tempat
secara mendalam pada drama “Symphoni Anak Jalanan”. Kata sifat memperjelas tokoh,
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nasir dan Abdul merupakan tokoh yang tegas tetapi tidak jujur. Hal ini dapat dilihat pada
kutipan berikut.
22) Nasir : “Pokoknya aku tidak mau tahu, yang jelas malam ini kalian bertiga
yang kami tangkap.” Sekarang, ayoikut ke kantor. Ayo cepat, cepat,
cepat…!!(halaman 3)
Abdul : Eeeh, aku kan cuma pengen tahu isinya doang.(halaman 7)
Nasir : Iya, ya. Apa ya, kira-kira isinya ?
Abdul :Makanya, buruan buka, biar kita tidak penasaran.
Nasir : Tapi dosanya kita bagi dua, ya ?!
Abdul : Dosa-dosa, buruan ah!
(Nasir mengeluarkan dan membuka amplop).
Nasir : Duit, isinya duit Dul!!
Abdul : Berapa banyak?
(Nasir menghitung)
Nasir : Dua ratus ribu!! (halaman 7)
Abdul : Dua ratus ribu?! Wah banyak juga, ya! (halaman 8)
Nasir : Iya, banyak …(halaman 8)
Abdul : Bagaimana kalau kita meminjamnya sedikit untuk sarapan ?(halaman
8)
Nasir : Meminjam bagaimana maksud kamu ? (halaman 8)
Abdul : Ya, kita kan tidak mencuri atau merampoknya, kita hanya
meminjamnya. Ya, hitung-hitung ongkos pengantaran. Nanti
kalau kita ada rezeki kita kembaliin kepada mereka. Anu, ngomong-
ngomong perutku sudah keroncongan, nih!! (halaman 8)
Nasir : Boleh juga ide kamu. Tapi, dosanya kita bagi dua, ya?! (halaman 8)
Abdul : Dosa-dosa, buruan ! (Nasir mengambil satu lembar 50 ribuan,
segera dirampas oleh Abdul, kemudian dengan malu-malu dia
mengambil 50 ribuan satulagi untuk dirinya). (halaman 8)
Nasir dan Abdul adalah tokoh yang tegas ketika menjalankan tugas saat berhadapan
dengan pengamen yang melanggar anturan bahwa pengamen tidak boleh mengamen di
jalan atau trotoar mereka tidak mendengarkan alasan bawa pengamen tersebut tidak
mengetahui dan baru mengamen di jalan tersebut Abdul dan Nasir menangkap
pengamen yang melanggar aturan.
Kata sifat memperjelas tokoh, Iwo, Kamal dan Nasir merupakan tokoh yang jujur. Hal
ini dapat dilihat pada kutipan berikut
23) Iwo : “Ampun pak, kami sungguh tidak mengerti.” (halaman 2)
Abdul : Kalian dilarang ngamen di sekitar tempat ini, tahu!!
(halaman2)
Kemal : Maaf pak, kami tidak tahu, pak! (halaman 2)
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nasir
Atet
: Dasar anak brekele, kamu (halaman 2)
:”Betul pak, kami bener-bener tidak tahu. Baru
kita bertiga ngamen disini!” (halaman 2)
pertama kali ini
Kamal, Atet, dan Iwo merupakan tokoh yang jujur. Hal ini dapat dilihat ketika mereka
ditangkap mereka jujur mengatakan bawah mereka tidak mengetahui bahwa di jalan
tersebut sudah diperingatkan tidak boleh mengamen dan mereka menjelaskan bawa
mereka pertama kali mengamen di jalan tersebut.
Kata sifat memperjelas tempat. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut.
24) Di sepotong trotoar sebuah jalan di sebuah kota, tiga remaja
tanggung, Atet, Iwo dan Kemal sedang mengamen. Iwo sering
bermimpi, Atet sangat acuh dengan dirinya dan Kemal senantiasa
menepuk-nepuk perutnya yang selalu kelaparan.Mereka sedang
menyanyikan sebuah lagu berirama dangdut. (halaman 1)
Trotoar dan jalan di sebuah kota merupakan kata sifat memperjelas tempat di mana
awal terjadinya masalah yang dihadapi oleh tokoh antagonis
25) Tiba-tiba dua orang petugas datang dari sebuah sisi panggung,
bergegas sambil meniup peluitnya. Setelah kejar-kejaran, akhirnya
anak-anak itu terperangkap di salah satu pojok. (halaman 1)
Kata sifat memperjelas tempat tetapi lebih memperjelas tempat dalam kontek suasana
tata panggung. Di mana dijelaskan bahwa dua orang petugas datang dari sebelah sisi
panggung, bergegas sambil meniup peluit.
Kata sifat memperjelas suasana. Hal ini bisa dilihat pada kutipan berikut.
26) Sepotong trotoar di sebuah jalan, di sebuah kota. Abdul dan Nasir
berjalan mencari Atet, Iwo dan Kemal. Terlihat keringat mulai
menitik di dahi mereka, karena mentari mulai meninggi. Sambil
berjalan mereka mendendangkan potongan lagu. (halaman 6).
Kata sifat memperjelas suasana adalah dimana saat Abdul dan Nasir berjalan mencari
Atet, Iwo, Kamal. Terlihat keringat mulai menitih di dahi mereka, karena matahari
mulai meninggi. Suasana yang mereka alami saat itu ialah yang ramai dengan
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kendaraan dan cuaca yang panas, karena harus mencari Iwo, Atet, Kamal untuk
menyerahkan amplop yang dititipkan komandan.
3.2.4. Rancangan Pembelajaran drama “Symphoni Anak Jalanan” Karya Ign Arya
Sanjaya di SMA kelas XI.
Rancangan pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan dalam proses
pembelajaran peserta didik, tetapi dalam hal ini rancangan pembelajaran lebih difokuskan
untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran peserta didik (Uno, 2007: 2). Pembelajaran
drama di sekolah pada saat ini masih berfokus pada ranah kognitif atau pengetahuan saja,
akibatnya peserta didik tidak tertarik dengan pembelajaran drama dan perserta didik kurang
mampu dalammembuat produk drama sehingga dalam menganalisis drama pun masih kurang
berminat. Dengan demikian guru harus membuat rancangan pembelajaran menganalisis
drama dengan tahap menganalisis unsur intrinsik dan kebahasaan drama peserta didik ke
depannya mampu membuat produk dalam bentuk teks drama serta menguasi seluk-beluk
drama. Guru harus mempersiapkan rancangan pembelajaran dengan sebaik mungkin untuk
meningkatkan minat dan bakat peserta didik terlebih dahulu.
3.2.4.1. Tahap-tahap Persiapan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Perencanaan pembelajaran atau bisa disebut Rancangan Pelasanaan Pembelajaran
(RPP) adalah rencana pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan ditetapkan guru dalam
pembelajaran di kelas (Muslich, 2007: 53). Tahap dalam menyusun rancangan pembelajaran
guru harus memperhatikan setiap prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam
menyusun rancangan pembelajaran. Berikut tahap-tahap dalam menyusun rancangan
TIBA-TIBA TELEPON BERDERING, ABDUL MENGANGKATNYA. TERDENGAR
SUARA KOMANDAN MEMANGGILNYA MENGHADAP KEMEJANYA.
KOMANDAN
Dul, harap segera datang keruangan saya !
ABDUL
Siap, komandan. ( pergi ke meja komandan, yang ada di ruangan itu juga, di atas level
yang agak ditinggikan )
ABDUL
Siap, komandan !
KOMANDAN
Duduklah.
ABDUL
Terima kasih, ‘dan !
KOMANDAN
Komandan Begini Dul, aku sedang bingung nih. Hari ini anakku yang nomor dua akan
berulang tahun. Dan kami ingin sedikit ada perayaan di rumah, karena dia ingin mengundang
beberapa temannya. Selain makan-makan ala kadarnya, aku juga minta seorang pemusik,
organ tunggal untuk memeriahkannya. Tapi dasar apes, tadi pagi dia telpon, katanya nggak
bisa tampil karena bapaknya meninggal. Nah, aku jadi bingung mencari gantinya ?! Kira-kira
kamu punya kenalan yang bisa nyanyi nggak ?!
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABDUL
Kenalan ? Rasanya nggak ada komandan.
KOMANDAN
Atau, tolong cari tahu deh !
ABDUL
Baik komandan. ( Hendak berbalik, tiba-tiba ingat sesuatu ) Maaf komandan, bagaimana
kalau pengamen yang kami tangkap tadi malam saja kita suruh tampil di rumah komandan ?!
KOMANDAN
Pengamen ?!
ABDUL
Iya, komandan !
KOMANDAN
Kamu menangkapnya di mana ?
ABDUL
Di depan rumah boss, komandan.
KOMANDAN
Oh, begitu. Ehm, boleh juga. Tapi apa mereka bisa bernyanyi dengan baik ?! Jangan-jangan
mereka hanya bisa nyanyi sepotong-sepotong saja, kan di jalan mereka nggak pernah
nyanyi utuh ?!
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABDUL
Oh ya, ya ?! Tapi bagaimana kalau kita test saja mereka, komandan ?!
KOMANDAN
Maksud kamu ?
ABDUL
Ya, kita suruh mereka menyanyikan sebuah lagu, yang utuh tentu saja. Nah, kalau komandan
anggap layak, kita tampilkan mereka di rumah komandan.
Komandan Wah, bagus juga ide kamu. Tidak sia-sia ku manggil kamu kemari.
Dimana mereka ?
ABDUL
Di ruangan sebelah, komandan. Sedang diberi pengarahan oleh Nasir.
Komandan Kalau begitu mari kita temui mereka. ( mereka berdua pergi ke ruang sebelah ).
NASIR
Siap, selamat pagi komandan !
KOMANDAN
Pagi, semua baik-baik saja Sir ?
NASIR
Baik, komandan.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KOMANDAN
Terima kasih. Begini Sir, tadi aku sudah cerita sama Abdul, aku butuh penyanyi untuk
ulang tahun anakku Ria nanti malam. Aku ingin anak-anak ini bisa tampil, tapi sebelumnya
aku ingin mendengarkan mereka menyanyikan sebuah lagu dulu.
NASIR
Siap, komandan ! ( terus mendekati para pengamen ). Kalian bertiga, kalian betul-betul
beruntung, kalian bertiga mendapat kesempatan yang bagus kali ini. Kalian diminta tampil
dalam acara ulang tahun anaknya bapak komandan.
ATET
Kami diminta tampil, wah kesempatan bagus nih ...
IWO
Ya, betul !
NASIR
Tapi, tentu saja kalau kalian lulus test. Sekarang kalian diminta untuk bernyanyi di
hadapan komandan. Ayo, nyanyikanlah sebuah lagu, lagu apa saja, yang penting enak
didengar dan sopan, jangan lagu protes-protesan, awas kalau macam-macam !!
KEMAL
Baik, pak. Ayo kita nyanyikan sebuah lagu kawan.
IWO
Iya, tapi lagu apa ?
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEMAL
Lagu Judul-judulan aja ?!
IWO
Jangan, itu saru ...
ATET
Bagaimana kalau lagu plesetannya kang Harry itu ?
IWO
Jangan, itu masuk kategori lagu protes, kan nggak boleh katanya.
KEMAL
Kalau begitu, lagu ( menyebutkan sebuah judul lagu yang akan di tampilkan ) saja !
IWO
Ya, ya, lagu itu aja, tapi kamu hafal nggak ?!
KEMAL
Hafal dong ...
ATET
Oke, kalau begitu !! Pak, kami siap pak !
NASIR
( setelah mohon persetujuan komandan )
Baik, mulailah.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MEREKA BERTIGA MULAI MENYANYIKAN SEBUAH LAGU ( YANG JUDULNYA
SUDAH DISEBUTKAN DIATAS ) YANG SESUAI DENGAN SITUASI SERTA
KONDISI DI TEMPAT PEMENTASAN.SELESAI NYANYIAN, KOMANDAN, ABDUL
DAN NASIR BERTEPUK TANGAN.
KOMANDAN
Bagus, bagus !!
ABDUL
Dahsyat, man !!
NASIR
Asyiikkkk !!!
KOMANDAN
Nah, sekarang bersiap-siaplah kalian. Biar kostumnya nanti diatur oleh Abdul dan Nasir.
Ayo kita berangkat ( mereka keluar )
BABAK TIGA
ESOK HARINYA, DI KANTOR DUA PETUGAS, ABDUL DAN NASIR NGOBROL
TENTANG PESTA ANAK KOMANDAN MEREKA TADI MALAM.
ABDUL
Meriah banget pestanya si Ria tadi malam ya, Sir !!
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NASIR
Ya, makanannya enak-enak dan melimpah, teman-temannya si Ria juga cantik-cantik dan
seksi-seksi, wah, betah aku jadinya. Dan anak-anak itu juga nyanyinya nggak malu-maluin,
kompak dan apik deh.
ABDUL
Ya, walau peralatan mereka sederhana, tapi penampilan mereka tetap memikat. Sampai
semua yang hadir terpikat dan terkagum-kagum dibuatnya.
NASIR
Eh, kira-kira komandan datang nggak hari ini ?!
ABDUL
Aku jamin, nggak bakalan. Paling-paling dia sedang molor kecapaian ! ( Tiba-tiba masuk
sang komandan )
KOMANDAN
Siapa yang kamu bilang molor, Dul ?!
ABDUL
Eh, itu komandan, ehm .. anak-anak itu ...tentu mereka kecapaian.
KOMANDAN
Oh ya, tapi dimana mereka, ya ?!
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NASIR
Kurang tahu, komandan.
KOMANDAN
Dimana kira-kira aku bisa menemukan mereka ?!
ABDUL
Apa mereka sudah nyolong sesuatu dari rumah komandan ?!
NASIR
Betul komandan, apa mereka sudah berlaku kurang senonoh di pesta tadi malam ?!
KOMANDAN
Tidak, tidak. Kalian salah sangka. Tadi malam aku tidak melihat mereka pulang.
Jadinya belum sempat mengucapkan terima kasih.
ABDUL
Oh, saya kira mereka tak tahu diri dan berbuat kacau.
NASIR
Ya, saya juga mengira mereka telah mempermalukan komandan di depan para undangan
komandan.
KOMANDAN
Oh, tidak-tidak. Malahan tamu-tamuku banyak yang memuji mereka. Banyak diantaranya
yang menanyakan dimana aku menemukan mereka. Dan sekarang aku mau minta tolong pada
kalian berdua untuk menemui mereka.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABDUL
Mereka disuruh tampil lagi, komandan ?!
Komandan Tidak, aku hanya ingin menyampaikan ucapan terima kasihku pada mereka.
Karena mereka telah tampil dengan baik dan dapat menghibur tamu-tamuku. Tolong
sampaikan ini kepada mereka. ( Menyerahkan amplop ). Nah, aku pulang dulu, karena ada
urusan yang harus kubereskan dulu, berkaitan dengan pesta tadi malam.
ABDUL + NASIR
Baik, komandan !
KOMANDAN
Tolong sampaikan kepada mereka sekarang juga !
ABDUL + NASIR
Siap, komandan !! ( Komandan keluar )
ABDUL
Sir, ayo kita berangkat ..
NASIR
Ayo !!! ( mereka berdua keluar )
BABAK EMPAT
SEPOTONG TROTOAR DI SEBUAH JALAN, DI SEBUAH KOTA. ABDUL DAN NASIR
BERJALAN MENCARI ATET, IWO DAN KEMAL. TERLIHAT KERINGAT MULAI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MENITIK DI DAHI MEREKA, KARENA MENTARI MULAI MENINGGI. SAMBIL
BERJALAN MEREKA MENDENDANGKAN POTONGAN LAGU.
ABDUL
Mengamen jangan mengamen
kalau tak pada tempatnya
mengamen boleh saja
asal dibagi dua ...
NASIR
Huusss ...
bertugas harus bertugas
tak boleh karena terpaksa
bertugas tentu saja
suka atau tak suka ...
ABDUL
Sir, kearah mana kita harus mencari mereka, ya ?!
NASIR
Kesana !!
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABDUL
Kenapa kesana ?
NASIR
Karena disana ada warungnya si Mawar, si janda bahenol ...
ABDUL
Dasar buaya kamu, ayo ... ( mereka berjalan sebentar ) Wah, lumayan capek nih.
NASIR
Ya, kakiku juga mulai pegel nih.
ABDUL
Tapi kemana perginya anak-anak brekele itu, ya ?!
NASIR
He-eh, kalau dicari menghilang bagai setan, nah kalau lagi nggak dicari, eh, malah ngibing di
depan mata. Dasar apa tuh ..., kata kamu ?!
ABDUL
Brekele ...
NASIR
Ya, brekele ...
ABDUL
Tapi ngomong-ngomong, apa ya isi amplop itu ?!
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NASIR
Maksud kamu ?
ABDUL
Iya, amplop yang diberikan komandan untuk anak-anak itu.
NASIR
Huss, ini amanat tahu !!
ABDUL
Eeeh, aku kan cuma pengen tahu isinya doang.
NASIR
Iya, ya. Apa ya, kira-kira isinya ?
ABDUL
Makanya, buruan buka, biar kita tidak penasaran.
NASIR
Tapi dosanya kita bagi dua, ya ?!
ABDUL
Dosa-dosa, buruan ah ! ( Nasir mengeluarkan dan membuka amplop ).
NASIR
Duit, isinya duit Dul !!
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABDUL
Berapa banyak ? ( Nasir menghitung )
NASIR
Dua ratus ribu !!
ABDUL
Dua ratus ribu ?! Wah banyak juga, ya !
NASIR
Iya, banyak ...
ABDUL
Bagaimana kalau kita meminjamnya sedikit untuk sarapan ?
NASIR
Meminjam bagaimana maksud kamu ?
ABDUL
Ya, kita kan tidak mencuri atau merampoknya, kita hanya meminjamnya. Ya, hitung-hitung
ongkos pengantaran. Nanti kalau kita ada rezeki kita kembaliin kepada mereka. Anu,
ngomong-ngomong perutku sudah keroncongan, nih !!
NASIR
Boleh juga ide kamu. Tapi, dosanya kita bagi dua, ya ?!
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABDUL
Dosa-dosa, buruan ! ( Nasir mengambil satu lembar 50 ribuan, segera dirampas oleh
Abdul, kemudian dengan malu-malu dia mengambil 50 ribuan satu lagi untuk dirinya)
KEMUDIAN, MASUK ATET DAN KEMAL SAMBIL BERDENDANG. KEDUA
PETUGAS ITU BURU-BURU MENYELIPKAN UANG KUTIPAN SERTA AMPLOP
ITU KEDALAM KANTUNG BAJU MEREKA.
NASIR
Itu mereka, hai .. kamu !! ( mendengar teriakan itu, atet dan Kemal lari, terus dikejar
oleh kedua petugas. Mereka lari keliling panggung )
ABDUL
Tunggu, tunggu dulu !! Kami datang bukan mau menangkap kalian ...
ATET
Terus, mau ngapain dong ?!
NASIR
Mau ngasihin uang !!
KEMAL
Ngasih uang buat apa ? ( mereka berhenti berkejaran )
ABDUL
Kamu aja yang ngejelasin, Sir.
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NASIR
Bapak komandan ingin menyampaikan ucapan terima kasih ala kadarnya. Karena berkat
penampilan kalian yang bagus, tamu-tamunya menjadi terhibur. ( Nasir menyerahkan
amplop terus keluar bersama Abdul. Sementara Atet dan Kemal bengong, seperti nggak
percaya dengan kenyataan yang mereka hadapi )
KEMAL
Duit ?! Wah, berapa banyak isinya, ya ?!
ATET ( Mengeluarkan isi amplop )
Seratus ribu ...
KEMAL
Banyak amat ! Eh, Tet bagaimana kalau kita pinjam sedikit buat sarapan, perutku lapar nih !!
ATET
Tapi ini amanat buat kita bertiga. Bagaimana kalau kita tunggu Kemal dulu, sebentar lagi
pasti dia datang. Nanti kita sarapannya sama-sama, bagaimana ?! ( Iwo masuk ) Tuh,
Iwo sudah datang.
IWO
Maaf friends, aku kebelet tadi. Tapi sekarang sih sudah lega, kita berangkat ?!
ATET
Wo, tadi petugas yang menangkap kita kemarin datang kemari. Komandannya menitipkan
duit buat kita ...
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IWO
Duit, berapa banyak ?!
KEMAL
Seratus ribu.
ATET
Nah, ini uangnya. ( menyerahkan amplop ).
IWO
Baik juga hati komandan itu, ya ?!
ATET + KEMAL
Ya !!
IWO
Nah, sekarang mari kita pergi kerumah makan Padang yang di belokan jalan itu. Kita pesan
nasi kapau dengan ayam bakar bumbu balado yang lezat itu, setuju ...
ATET + KEMAL
Let’s go ... ( mereka berjalan berputar-putar sambil bernyanyi )
Lagu Symphoni Anak Jalanan
Kucoba-coba menapis madu
madu kutapis sengat kudapat
kucoba-coba menulis lagu
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lagu kutulis uang kudapat
Jamane-jamane jaman edan
asyik jadi anak jalanan
walaupun susah mencari makan
namun tak pernah menjadi beban
Sungguh enak anak-anak jalanan
anak jalanan banyak kawannya
walau disaku uang tak ada
tetap berdendang tertawa-tawa
SELESAI
Parakan Resik, Mei 2004.
BIODATA PENULIS
NAMA IGN. Arya Sanjaya
ALAMAT Jl. Parakan Resik No. 14
Bandung
Telp. (022) 7501232
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TRINGULASI HASIL PENELITIAN
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DRAMA “SYMPHONI ANAK JALANAN” KARYA IGN ARYA SANJAYA
DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI SEMESTER II
Bapak/Ibu Guru Triangulator mohon untuk mengecek dan memeriksa kembali data yang diperoleh peneliti untuk menetukan
kevalidtan data. Tringulator yang dipercaya untuk memeriksa data yang diperoleh peneliti dalam penelitian adalah penyidik yang
memiliki kemampuan dalam bidang drama.
Petunjuk pengisian:
1. Bapak/Ibu Guru Tringulator mohon memberikan tanda centang pada kolom trangulasi jika setuju atau tidak setuju
terhadap analisis unsur intrinsik dan kebahasaan drama karya Ign Arya Sanjaya. 2. Bapak/Ibu Guru Tringulator mohon memberikan tanda centang pada kolom keterangan Tringulator.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Hasil Analisis Unsur Intrinsik Teks Drama “Symphoni Anak Jalanan” Karya Ign Arya Sanjaya
No Unsur Hasil Analisis Keterangan Hasil Analisis Setuju Tidak Keterangan
Intrinsik Setuju
1. Tema 1.Tema dalam drama Kutipan 1. Abdul: (Tiba-tiba dua orang petugas
merupakan makna yang datang sambil meniup peluit) Eh, eh, mau lari
terkandung dalam cerita. kemana kalian, hah ? (halaman 2)
Tema dalam drama
“Symphoni Anak Jalanan” Pengamen:(pengaman tertangkap di salah satu
menyampaikan bahwa pojok) Maaf pak, apa salah kami ? (halaman 2)
kemiskinan yang dialami Atet : Sudah, sudah ! Eh, Wo, Mal, lumayan juga
anak jalan dan mereka harus
penghasilan kita hari ini.
berjuang mencari makan dan
Iwo dan Kemal: Berapa ?!
menghadapi penangkapan
Atet : Tiga ribu dua ratus rupiah.
yang dilakukan oleh petugas.
“Berarti kita bisa makan sama-sama sebungkus
Dengan demikian
nasi kuah sayur dong”
permasalahan yang dihadapi
oleh tokoh Atet, Iwo, dan
Nasir merupakan tema dari
drama “Symphoni Anak
Jalanan” selain itu tema lain
yang dapat dilihat adalah
dimana adanya ketidak
jujran dari petugas.
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tokoh Tokoh Protagonis
1. Atet, Kamal, dan Nasir
adalah anak yang menjadi
pengamen tokoh ini merupakan
tokoh utama dalam drama “Symphoni Anak Jalanan”.
Atet, Kamal, dan Abdul
menjadi tokoh utama karena
ketiga tokoh lebih dominan
muncul dalam drama “Symphoni Anak Jalanan”.
Kutipan 2. Nasir: (Tiba-tiba dua orang petugas
datang sambil meniup peluit) Eh, eh, mau lari
kemana kalian, hah ? (halaman 2)
Bertiga: (pengaman tertangkap di salah satu
pojok) Maaf pak, apa salah kami ? (halaman 2)
Nasr: Sudah sering dikasih tahu masih bandel juga,
memangnya kalian mau jadi jagoan ya ?
(halaman2)
Iwo: Ampun pak, kami sungguh tidak mengerti.
(halaman 2)
Abdul: Kalian dilarang ngamen di sekitar tempat
ini, tahu! (halaman 2)
Kemal: Maaf pak, kami tidak tahu, pak! (halaman
2)
Nasir : Dasar anak brekele kamu (halaman 2)
Atet: Betul pak, kami bener-bener tidak tahu. Baru
pertama kali ini kita bertiga ngamen disini !
(halaman 2).
Abdul: Baru pertama-baru pertma eh, kalian kira
kita berdua buta apa? Sudah sering aku lihat kalian
pada genjrang-genjreng di sekitar sini. (halaman 2)
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kutipan 3. Abdul : Dosa-dosa, buruan ah ! ( Nasir
Tokoh 2. Tokoh Abdul dan Nasir mengeluarkan dan membuka amplop ) (halaman 7) Antagonis digambarkan sebagai tokoh
atagonis karena tidak Nasir : Duit, isinya duit Dul !! ( halaman 8) mencerminkan petugas yang
baik karena mengambil uang Abdul: Berapa banyak ? (Nasir menghitung). yang seharusnya untuk Atet,
( halaman 8) Kamal, dan Nasir.
Nasir : Dua ratus ribu !! ( halaman 8)
Abdul : Dua ratus ribu ?! Wah banyak juga, ya !
( halaman 8)
Nasir : Iya, banyak ( halaman 8)
Abdul:Bagaimana kalau kita meminjamnya sedikit
untuk sarapan ? ( halaman 8)
Nasir: Meminjam bagaimana maksud kamu ? (
halaman 8) Abdul: Ya, kita kan tidak mencuri atau
merampoknya, kita hanya meminjamnya. Ya,
hitung-hitung ongkos pengantaran. Nanti kalau kita
ada rezeki kita kembaliin kepada mereka. Anu,
ngomong-ngomong perutku sudah keroncongan,
nih !! ( halaman 8)
Nasir : Boleh juga ide kamu. Tapi, dosanya kita bagi dua, ya ?! ( halaman 8)
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tokoh Tritagonis
Abdul: Dosa-dosa, buruan ! ( Nasir mengambil satu lembar 50 ribuan, segera dirampas oleh Abdul,
kemudian malu-malu dia mengambil 50 ribuan
satu lagi untuk dirinya ). ( halaman 8)
Kemudian, masuk Atet dan Kemal sambil
berdendang. Kedua petugas itu buru-buru
menyelipkan uang kutipan serta amplop itu
kedalam kantung baju mereka. ( halaman 8)
Kutipan 4. Komandan: Kalau begitu mari kita
Komandan merupakan tokoh temui mereka. ( mereka berdua pergi ke ruang
berwibawa dan merupakan sebelah ). (halaman 4)
tokoh penagntar protagonis dan
antagonis. Nasir: Siap, selamat pagi komandan ! (halaman 4)
Komandan: Pagi, semua baik-baik saja Sir ?
(halaman 4)
Nasir: Baik, komandan. (halaman 4)
Komandan: Terima kasih. Begini Sir, tadi aku
sudah cerita sama Abdul, aku butuh penyanyi
untuk ulang tahun anakku Ria nanti malam. Aku
ingin anak-anak ini bisa tampil, tapi sebelumnya
aku ingin mendengarkan mereka menyanyikan
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebuah lagu dulu. (halaman 4)
Nasir: Siap, komandan ! ( terus mendekati para
pengamen ). Kalian bertiga, kalian betul-betul
beruntung, kalian bertiga mendapat kesempatan
yang bagus kali ini. Kalian diminta tampil dalam
acara ulang tahun anaknya bapak komandan.
(halaman 4)
Latar Latar Latar tempat dalam drama Kutipan 6. Di sepotong trotoar sebuah jalan di
tempat “Syimphoni Anak Jalanan” sebuah kota, tiga remaja tanggung, Atet, Iwo dan
adalah bertalatar tempatkan Kemal sedang mengamen. Iwo sering bermimpi,
trotoar di sebuah kota, Atet sangat acuh dengan dirinya dan Kemal
kantor petugas, dan rumah senantiasa menepuk-nepuk perutnya yang selalu
komandan. kelaparan. Mereka sedang menyanyikan sebuah
lagu berirama dangdut. (halaman 1)
Komandan: Begini Dul, aku sedang bingung nih.
Hari ini anakku yang nomor dua akan berulang
tahun. Dan kami ingin sedikit ada perayaan di
rumah, karena dia ingin mengundang beberapa
temannya. Selain makan-makan ala kadarnya, aku
juga minta seorang pemusik, organ tunggal untuk
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Latar Waktu
Latar waktu dalam drama
“Symphoni Anak Jalanan”
pada malam, pagi, dan siang
hari yaitu saat Atet, Iwo, dan
Kamal harus ditangkap dan
dibawa ke kantor oleh
petugas keamanan serta latar
waktu yang dapat dilihat saat
komandan mencari orang
yang bisa mengisi acara
ulang tahun anaknya dan
memanggil Nasir ke
memeriahkannya. Tapi dasar apes, tadi pagi dia
telpon, katanya nggak bisa tampil karena bapaknya
meninggal. Nah, aku jadi bingung mencari
gantinya ?! Kira-kira kamu punya kenalan yang
bisa nyanyi nggak ?! (halaman 3)
Keesokan harinya di kantor petugas. Iwo, Kemal
dan Atet duduk di bangku panjang, dua petugas,
Abdul dan Nasir mendampingi mereka. Abdul
duduk di belakang meja, sementara Nasir berdiri
mondar-mandir dengan pentungan karet di
tangannya. (halaman 3)
Kutipan 7. Nasir : Siap, selamat pagi komandan !
(halaman 4)
Komandan: Pagi, semua baik-baik saja Sir ?
(halaman 4)
Nasir : Baik, komandan. (halaman 4)
Komandan: Terima kasih. Begini Sir, tadi aku
sudah cerita sama Abdul, aku butuh penyanyi
untuk ulang tahun anakku Ria nanti malam. Aku
ingin anak-anak ini bisa tampil, tapi sebelumnya
aku ingin mendengarkan mereka menyanyikan
sebuah lagu dulu. (halaman 4)
Sepotong trotoar di sebuah jalan, di sebuah kota.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alur
Eksposisi
Komplikasi
ruanganya untuk melakukan
tes bernyanyi serta
melakukan apakah mereka
layak atau tidak.
Eksposisi merupakan awal
dalam karya sastra seperti
perkenal tokoh-tokoh di dalam
drama.
Komplikasi merupakan awal terjadinya suatu peristiwa yang menimbulkan konflik atar tokoh
Abdul dan Nasir berjalan mencari Atet, Iwo dan
Kemal. Terlihat keringat mulai menitik di dahi
mereka, karena mentari mulai meninggi. Sambil
berjalan mereka mendendangkan potongan
lagu.(halaman 6).
Kutipan 8. Tokoh dalam drama:
1. Atet = pengamen
2. Iwo = pengamen
3. Kemal = pengamen
4. Abdul = petugas
5. Nasir = petugas
6 Komandan
Pementasan: Menggambarkan sepotong trotoar
sebuah jalan di satu kota. (halaman 1)
Kutipan 9. Di sepotong trotoar sebuah jalan di
sebuah kota, tiga remaja tanggung, Atet, Iwo dan
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antagonis dan protagonis. Kemal sedang mengamen. Iwo sering bermimpi,
Atet sangat acuh dengan dirinya dan Kemal
senantiasa menepuk-nepuk perutnya yang selalu
kelaparan. Mereka sedang menyanyikan sebuah
lagu berirama dangdut. (halaman 1)
Tiba-tiba dua orang petugas datang dari sebuah
sisi panggung, bergegas sambil meniup peluitnya.
Setelah kejar-kejaran, akhirnya anak-anak itu
terperangkap di salah satu pojok. (halaman 2)
Klimaks Klimaks merupakan tahap akhir Kutipan 10. Nasir: Bapak komandan ingin
dari penentuan nasip tokoh, baik
menyampaikan ucapan terima kasih ala kadarnya.
Karena berkat penampilan kalian yang bagus, tokoh antagonis mau pun tokoh
tamu-tamunya menjadi terhibur. (Nasir
protagonis. Klimaks dalam menyerahkan amplop terus keluar bersama Abdul.
drama “Symphoni Anak Jalanan” Sementara Atet dan Kemal bengong, seperti nggak
ditandai dengan tokoh Nasir percaya dengan kenyataan yang mereka hadapi).
(petugas) menyerahkan amplop (halaman 8)
kepada Kamal dan Atet dan
disusul Iwo yang pergi kerena
kebelet setelah itu mereka bertiga
pergi ke rumah makan Padang
untuk membeli nasi kapau
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan ayam bakar bumbu
balado yang lezat sambil mereka
berjalan berputar-putar dan
bernyanyi.
Resolusi Resolusi merupakan peleraian
yang terjadi anatar tokoh
sehingga menemukan titik terang
terhadap masalah yang dialami
oleh tokoh baik tokoh antagonis
dan protagonis. Peleraian dalam
drama “Symphoni Anak Jalanan”
memang tidak terlihat.
Kutipan 11. Komandan: Terima kasih. Begini Sir,
tadi aku sudah cerita sama Abdul, aku butuh
penyanyi untuk ulang tahun anakku Ria nanti
malam. Aku ingin anak-anak ini bisa tampil, tapi
sebelumnya aku ingin mendengarkan mereka
menyanyikan sebuah lagu dulu. Nasir: Siap, komandan ! (terus mendekati para
pengamen ). Kalian bertiga, kalian betul-betul
beruntung, kalian bertiga mendapat kesempatan
yang bagus kali ini. Kalian diminta tampil dalam
acara ulang tahun anaknya bapak komandan. Atet : Kami diminta tampil, wah kesempatan
bagus nih … Iwo: Ya, betul ! Nasir: Tapi, tentu saja kalau
kalian lulus test. Sekarang kalian diminta untuk
bernyanyi di hadapan komandan. Ayo,
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konklusi
Kebahasaan Urutan
Waktu
Konklusi merupakan tahap penyelesaian konflik-konflik
yang menjadi akhir sebuah cerita. Konklusi dalam drama “Symphoni Anak Jalanan”
dimana Nasir sebagai petugas
keamanan memberikan amplop
yang diterima Kamal dan Atet
setelah mereka menerima uang
yang di dalam amplop, mereka berjalan sambil bernyanyi
berkeliling serta ingin ke rumah
makan Padang untuk membeli
nasi.
Drama “Symphoni Anak
Jalanan” terdapat kebahasaan yang menyatakan urutan
nyanyikanlah sebuah lagu, lagu apa saja, yang
penting enak didengar dan sopan, jangan lagu
protes-protesan, awas kalau macam-macam !!
Kutipan 12. Nasir : Bapak komandan ingin
menyampaikan ucapan terima kasih ala kadarnya.
Karena berkat penampilan kalian yang bagus,
tamu-tamunya menjadi terhibur. (Nasir
menyerahkan amplop terus keluar bersama Abdul.
Sementara Atet dan Kemal bengong, seperti nggak
percaya dengan kenyataan yang mereka hadapi)
(halaman 8)
Atet: Wo, tadi petugas yang menangkap kita
kemarin datang kemari. Komandannya menitipkan
duit buat kita (halaman 9)
Iwo : Nah, sekarang mari kita pergi kerumah
makan Padang yang di belokan jalan itu. Kita
pesan nasi kapau dengan ayam bakar bumbu
balado yang lezat itu, setuju. (halaman 9)
Atet dan Kemal : Let’s go ( mereka berjalan
berputar-putar sambil bernyanyi) (halaman 9)
Kutipan 13. Kebahasaan yang menyatakan urutan
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
waktu yang biasanya disebut waktu pada malam hari.
konjungsi. Urutan waktu yang Nasir : Betul komandan, apa mereka sudah berlaku
terdapat dalam drama
kurang senonoh di pesta tadi malam ?!
“Symphoni Anak Jalanan”
Komandan: Tidak, tidak. Kalian salah sangka. Tadi
adalah pagi, siang dan malam
hari. malam aku tidak melihat mereka pulang. Jadinya
belum sempat mengucapkan terima kasih.
Nasir : Baik, komandan.
Komandan: Terima kasih. Begini Sir, tadi aku sudah
cerita sama Abdul, aku butuh penyanyi untuk ulang
tahun anakku Ria nanti malam. Aku ingin anak-anak
ini bisa tampil, tapi sebelumnya aku ingin
mendengarkan mereka menyanyikan sebuah lagu dulu.
(halaman 4)
Kebahasaan yang menyatakan urutan waktu pada siang
hari.
Sepotong trotoar di sebuah jalan, di sebuah kota. Abdul
dan Nasir berjalan mencari Atet, Iwo dan Kemal.
Terlihat keringat mulai menitik di dahi mereka, karena
mentari mulai meninggi. Sambil berjalan mereka
mendendangkan potongan lagu.(halaman 6).
Esok harinya, di kantor dua petugas, Abdul dan Nasir
ngobrol tentang pesta anak komandan mereka tadi
malam.
Kebahasaan yang menyatakan urutan waktu pada pagi
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Kerja Menyatakan
Peristiwa
hari.
Nasir: Siap, selamat pagi komandan !
Komandan : Pagi, semua baik-baik saja Sir ?
Kata kerja yang menyatakan
Kutipan 14. Tiba-tiba telepon berdering, Abdul peristiwa dalam drama
mengangkatnya. terdengar
suara komandan “Symphoni Anak Jalanan”
seperti menyuruh, menobuatkan, memanggilnya menghadap kemejanya. Komandan:
meyingkirkan, menghadap, dan Dul, harap segera datang keruangan saya ! (halaman 3) berisirahat.
Abdul : Siap, komandan. ( pergi ke meja
komandan, yang ada di ruangan itu juga, di atas
level yang agak ditinggikan ) (halaman 3)
Abdul: Di ruangan sebelah, komandan. Sedang diberi pengarahan oleh Nasir. (halaman 4)
Komandan: Kalau begitu mari kita temui mereka.
(mereka berdua pergi ke ruang sebelah).(halaman
4).
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Menyatakan
Pikiran
Kata yang menyatakan pikiran
tokoh dalam drama “Symphoni
Anak Jalanan” sehingga apa yang
dirasakan oleh tokoh dapat
dihayati oleh pembaca.
Kutipan 15. Komandan: Begini Dul, aku sedang
bingung nih. Hari ini anakku yang nomor dua akan
berulang tahun. Dan kami ingin sedikit ada
perayaan di rumah, karena dia ingin mengundang
beberapa temannya. Selain makan-makan ala
kadarnya, aku juga minta seorang pemusik, organ
tunggal untuk memeriahkannya. Tapi dasar apes,
tadi pagi dia telpon, katanya nggak bisa tampil
karena bapaknya meninggal. Nah, aku jadi bingung
mencari gantinya ?! Kira-kira kamu punya kenalan
yang bisa nyanyi nggak ?!
Abdul : Kenalan ? Rasanya nggak ada komandan.
Komandan: Atau, tolong cari tahu deh !
Abdul: Oh ya, ya ?! Tapi bagaimana kalau kita
test saja mereka, komandan ?!
Komandan: Maksud kamu ?
Abdul: Ya, kita suruh mereka menyanyikan sebuah
lagu, yang utuh tentu saja. Nah, kalau komandan
anggap layak, kita tampilkan mereka di rumah
komandan.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Kerja
Sifat
(Descriftif Language)
Kata kerja yang menyatakan sifat
dalam drama “Symphoni Anak
Jalanan” merupkan kata kerja
yang menggambarkan tokoh dan
tempat secara mendalam pada drama “Symphoni Anak
Jalanan”. Kata sifat memperjelas
toko, kata sifat memperjelas tempat, dan kata sifat
memperjelas tempat.
Komandan: Wah, bagus juga ide kamu. Tidak sia-
sia ku manggil kamu kemari. Dimana mereka ?
Kutipan 16. Kata sifat memperjelas tokoh.
Nasir : Pokoknya aku tidak mau tahu, yang jelas
malam ini kalian bertiga yang kami tangkap.
Sekarang, ayo ikut ke kantor. Ayo cepat, cepat,
cepat …!! (halaman 3)
Abdul: Eeeh, aku kan cuma pengen tahu isinya
doang. (halaman 7)
Nasir : Iya, ya. Apa ya, kira-kira isinya ?
Abdul: Makanya, buruan buka, biar kita tidak
penasaran. Nasir : Tapi dosanya kita bagi dua, ya ?! Abdul: Dosa-dosa, buruan ah ! ( Nasir
mengeluarkan dan membuka amplop ). Nasir :
Duit, isinya duit Dul !! Abdul : Berapa banyak ? (Nasir menghitung ) Nasir : Dua ratus ribu !! (halaman 7) Abdul : Dua ratus ribu ?! Wah banyak juga, ya ! (halaman 8)
Nasir : Iya, banyak …(halaman 8)
Abdul :Bagaimana kalau kita meminjamnya sedikit
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk sarapan ? (halaman 8)
Nasir : Meminjam bagaimana maksud kamu ? (halaman 8).
Abdul: Ya, kita kan tidak mencuri atau
merampoknya, kita hanya meminjamnya. Ya,
hitung-hitung ongkos pengantaran. Nanti kalau kita
ada rezeki kita kembaliin kepada mereka. Anu,
ngomong-ngomong perutku sudah keroncongan, nih !! (halaman 8)
Nasir : Boleh juga ide kamu. Tapi, dosanya kita bagi dua, ya ?! (halaman 8)
Abdul: Dosa-dosa, buruan ! ( Nasir mengambil
satu lembar 50 ribuan, segera dirampas oleh Abdul,
kemudian dengan malu-malu dia mengambil 50 ribuan satu lagi untuk dirinya). (halaman 8)
Kamal, Atet, dan Iwo merupakan tokoh yang
jujur. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut
Iwo: Ampun pak, kami sungguh tidak mengerti.
(halaman 2)
Abdul: Kalian dilarang ngamen di sekitar tempat
ini, tahu !! (halaman 2)
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemal: Maaf pak, kami tidak tahu, pak ! (halaman
2)
Nasir: Dasar anak brekele, kamu (halaman 2)
Atet: Betul pak, kami bener-bener tidak tahu. Baru
pertama kali ini kita bertiga ngamen disini ! (halaman 2)
Kata sifat memperjelas tempat
Di sepotong trotoar sebuah jalan di sebuah kota,
tiga remaja tanggung, Atet, Iwo dan Kemal sedang
mengamen. Iwo sering bermimpi, Atet sangat acuh
dengan dirinya dan Kemal senantiasa menepuk-
nepuk perutnya yang selalu kelaparan. Mereka
sedang menyanyikan sebuah lagu berirama
dangdut. (halaman 1)
Tiba-tiba dua orang petugas datang dari sebuah
sisi panggung, bergegas sambil meniup peluitnya.
Setelah kejar-kejaran, akhirnya anak-anak itu
terperangkap di salah satu pojok. (halaman 1)
Kata sifat memperjelas suasana
Sepotong trotoar di sebuah jalan, di sebuah kota.
Abdul dan Nasir berjalan mencari Atet, Iwo dan
Kemal. Terlihat keringat mulai menitik di dahi
mereka, karena mentari mulai meninggi. Sambil
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berjalan mereka mendendangkan potongan lagu.
(halaman 6).
Triangulator
Yogyakarta, 14 Desember 2018
Drs. B. Rahmanto, M.Hum.
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah Menegah Atas (SMA)
Drama “Symphoni Anak Jalanan” sesuai dengan Kurikulum 2013 Revisi 2017