Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sastra China Oleh Josi – 1100000651 Juliana – 1100012903 Fakultas Bahasa dan Budaya Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011
23
Embed
Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan
Suku Mentawai
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Menyelesaikan Program Strata 1
Jurusan Sastra China
Oleh
Josi – 1100000651
Juliana – 1100012903
Fakultas Bahasa dan Budaya
Universitas Bina Nusantara
Jakarta
2011
Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai
Skripsi
Josi
1100000651
Juliana
1100012903
Dosen Pembimbing:
Fu Ruo Mei, BA D3050
Fakultas Bahasa dan Budaya Universitas Bina Nusantara
Jakarta 2011
1
RINGKASAN ISI
Suku Drung adalah salah satu suku di China, terletak di Propinsi
Yunan lembah sungai Jiang, suku Drung mempunyai tradisi yang unik
yaitu para wanita suku Drung mentato wajahnya atau disebut “wen
mian”. Di Indonesia juga terdapat tradisi mentato tubuh yaitu di Pulau
Mentawai, Sumatera Barat. Tato Mentawai merupakan tato tertua di
Indonesia. Salah satu alasan suku Mentawai mentato tubuhnya adalah
sebagai simbol penghormatan terhadap alam, karena suku Mentawai
hidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung pada
alam.
Alasan diatas membuat penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi
apa alasan mereka mentato tubuh mereka, mencari persamaan dan
perbedaan baik sejak kapan dimulai tradisi tersebut, alat yang
digunakan, proses, kegunaan, bentuk tato dari masing-masing suku.
1. Sejarah Singkat Tato
Tato diperkirakan muncul pertama kali di Mesir pada tahun 4000
SM pada waktu pembangunan The Great Pyramids. Bukti tato Mesir
yang tertua dengan peninggalan mumi Nubbian sehingga para ahli
mengambil kesimpulan bahwa seni dalam membuat tato sudah ada
sejak 12.000 tahun SM.
Menjelang abad 2000SM, seni tato meluas hingga, menjelang
tahun 1000SM keberadaan tato makin meluas, hal ini terjadi karena
adanya difusi kebudayaan akibat migrasi penduduk.
2
Aliran difusionisme menjelaskan bahwa kebudayaan itu asalnya satu,
kemudian menyebar ke seluruh dunia karena adanya perpindahan
manusia akibat perubahan lingkungan alam.
Difusi tato menyebar ke Timur Tengah, kemudian menyeberang
melalui darat dan laut dataran India, China, Jepang, dan Kepulauan
Pasifik.
Awalnya, teknik dan alat yang digunakan dalam pembuatan tato
masih sangat tradisional yaitu menggunakan arang tempurung yang
dicampur air tebu. Jarum dan pemukul berasal dari batang yang
diruncingkan.
Pada jaman sekarang, mentato tidak lagi menggunakan jarum
yang berasal dari tulang hewan atau batang tumbuhan yang
diruncingkan, namun menggunakan mesin elektrik. Mesin ini ditemukan
pada tahun 1891 di Inggris, zat pewarnanya menggunakan tinta sintetis.
1.2 Fungsi Tato Pada Suku
Dahulu seni mentato sering dipakai oleh suku-suku terasing di
suatu wilayah di dunia dengan fungsi yang hampir sama di berbagai
tempat atau suku yaitu : pertama, tato sebagai simbol prestasi dari hasil
berburu binatang, keberanian, keterampilan, pengobatan. Kedua, tato
merupakan perintah religius kepada masyarakat yang meyakini itu
sebagai perintah dewa atau Tuhan. Ketiga, sebagai bukti ketabahan
dalam melewati masa peralihan dari gadis ke perempuan dewasa,
perempuan dewasa ke ibu, tato juga dianggap mampu mengatasi rasa
sakit dan duka. Keempat, sebagai jimat mujarab, simbol kesuburan dan
kekuatan dalam melawan berbagai penyakit dan kecelakaan.
3
2. Tato Suku Dan Tradisi
Kelompok masyarakat yang tinggal di dalam grup mempunyai
pengalaman hasil pembelajaran dan interaksi sesama. Mereka
menggunakan kemampuan untuk mengekspresikan pengalaman mereka,
yaitu membuat seni, lebih tepatnya seni tradisional. Dikatakan seni
tradisional karena mempunyai beberapa karakteristik yaitu mudah,
memiliki dua sisi, silsilah yang aneh dan si pembuat tidak memiliki
pendidikan secara formal. Dapat disimpulkan seni rakyat adalah
keindahan sebuah grup, identitas, dan berharga.
Ciri khas manusia adalah kemampuannya menciptakan simbol
yang mempunyai makna tertentu, maka manusia disebut animal
simbolicum (Earnest Cassiers, 1994). Simbol merupakan salah satu
bahasa nonverbal karena menggunakan lambang berupa benda,
lukisan,binatang, sebagai contoh adalah tato.
Tato adalah salah satu simbol mengekspresikan kebudayaan dan
merupakan seni yang dapat dilihat. Melalui tato, beberapa suku di dunia
dapat mengekspresikan apa yang mereka harapkan dalam hidup. Itu
berarti tato menjadi salah satu alat yang dipergunakan masyarakat
untuk mengungkapkan suara hati mereka dan menyampaikan ide. Tato
juga dapat menjadi suatu simbol untuk mengidentifikasikan bahasa di
dalam suatu kelompok masyarakat tertentu karena tato dapat
mengartikan sesuatu. Tato yang terdapat dalam perseorangan maupun
suku-suku tertentu mempunyai makna dan fungsi yang berbeda, simbol
yang digunakan untuk membuat tato biasanya sangat sederhana dan
diambil dari kebudayaan asli mereka.
Fungsi simbol adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Dengan
simbol yang mempunyai makna, manusia dapat berkomunikasi dengan
4
manusia lain. Simbol digunakan dalam tato biasanya asli dari mana
orang berasal. Mereka tidak memutuskan hubungan dengan
kebudayaan asli mereka.
Fungsi tato antara lain sebagai simbol profesi seseorang ,
penyembuhan penyakit, penghormatan terhadap roh-roh nenek moyang,
dan bentuk rasa terimakasih terhadap alam. Fungsi ini berkaitan dengan
pandangan hidup mistis pada suku-suku tertentu. Suku di pedalaman
hidup berdampingan dengan alam, hidup mereka bergantung pada alam,
maka hidup mereka terkungkung oleh alam, kondisi yang demikian
membuat mereka berpandangan hidup mistis, yaitu pandangan yang
tunduk kepada kekuatan alam sehingga mereka menyembah alam.
Pada suku primitif, peraturan adat yang harus dilaksanakan pada
saat wanita atau pria sudah memasuki usia akil balik atau remaja adalah
mentato tubuhnya sebagai lambang memasuki gerbang kedewasaan.
Proses penatoan tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang,
melainkan orang yang dipercaya dan ditunjuk oleh kepala suku seperti
dukun adat. Ter Harr mengatakan bahwa hukum adat yang berlaku
hanya dapat diketahui dari penetapan-penetapan petugas hukum
seperti kepala adat, hakim, rapat adat, perangkat desa dan lain
sebagainya. Proses penatoan tubuh pada usia akilbalik dilakukan secara
turun temurun dan menjadi sebuah tradisi. Tradisi adalah kebiasaan,
adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari
kehidupan suatu kelompok masyarakat, informasinya diteruskan dari
generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan.
Tradisi mentato banyak kita temui di berbagai suku di dunia
seperti suku Mentawai Padang , suku Dayak di Kalimantan, suku Drung,
Dai, Li di china, suku Aborigin Australia, motif tato, alat yang digunakan
dalam pembuatan tato, fungsi, makna juga beraneka ragam. Pada
5
umumnya tradisi mentato antara satu dengan yang lainnya berbeda,
namun memungkinkan adanya kesamaan tradisi dan kebudayaan antara
satu daerah dengan daerah lainnya ini disebabkan karena persebaran
budaya.
Kebanyakan suku di dunia yang mempunyai tradisi mentato
berhubungan dengan kepercayaan masyarakat mengenai animisme dan
totemisme. Simbol-simbol dipercaya memiliki kekuatan supranatural.
Animisme adalah suatu keyakinan bahwa alam semesta – dunia kita ini
dan juga benda langit memiliki jiwa abadi. Tato merupakan salah satu
cara untuk menghormati roh roh nenek moyang maupun alam, karena
benda yang ada di alam yang menurut mereka sakral, dilukiskan di atas
kulit tubuh mereka sebagai busana abadi yang dibawa sampai mati.
Sekarang tato hanya merupakan sebuah simbol apresiasi mereka
terhadap seni melukis di atas tubuh. Tradisi mentato bagi masyarakat
yang hidup dipedalaman kini sudah mulai punah seiring perkembangan
jaman. Seperti dikatakan Soepomo bahwa setiap peraturan adalah
adalah timbul berkembang dan selanjutnya lenyap dengan lahirnya
peraturan baru.
3. Suku Drung Dan Suku Mentawai
3.1 Tradisi Tato Suku Drung
Suku Drung terletak di lembah sungai Dulong yang berada di
Provinsi Yunnan Utara jurang sungai Nu. 5.000 meter di atas
permukaan laut timur Gao li gong shan, dibagian Barat dan Selatan
berbatasan dengan Myanmar, daerah otonom Tibet Utara. Suku Drung
memiliki bahasa sendiri, dari bermacam jenis bahasa termasuk Sino-
Tibet dengan Tibet Burma. Profesi menebang dan membakar, pria
6
memancing dan berburu, wanita kesehariannya memetik. Sebagian
besar suku Drung yang ada di Dulong, membangun desa disepanjang
tepi Sungai Yangtze.
Menurut catatan sejarah dan legenda masyarakat, wanita Suku
Drung memiliki kebiasaan mentato wajah, terlebih mempunyai alasan
sejarah yang spesifik. Hampir dua tiga ratus tahun yang lalu, penghulu
Suku Tibet dan Suku Lizu berusaha memasuki daerah Suku Drung,
terhadap Suku Drung melakukan hal eksploitasi kejam dan tekanan.
Terutama penghulu Chawa Naga Tibet, setiap tahun masyarakat Suku
Drung harus membayar upeti, bahkan mulut, telinga, hidung, rambut
juga dikenakan upeti. Jika tidak mampu membayar, maka penculikan
perempuan dibawa sampai daerah Tibet sebagai budak. Terutama
perempuan Suku Drung yang muda dan cantik, biasanya sering
menghadapi bahaya diculik. Jadi mentato wajah dalam sejarah
penindasan wanita Suku Drung, merupakan salah satu upaya untuk
menyelamatkan diri.
3.1.1 Fungsi Tato Bagi Suku Drung
Alasan wanita suku Drung mentato wajah mereka, secara garis
besar ada 4 anggapan yaitu: (1) wanita mentato mukanya sebagai
penghias, (2) mentato wajah adalah asalnya menyembah dan salah
satunya hasil kegiatan ilmu sihir dukun, (3) tato wajah menandakan
suku atau kelompok bangsa yang berbeda, (4) wanita Suku Drung
mentato wajah dikarenakan untuk menghindari penghulu Chawa Naga
Tibet yang merampas paksa menjadi budak.
7
3.1.2 Motif Dan Makna Tato Suku Drung
Didaerah Sungai Dulong (Desa Bu Ka Wang),wajah dipenuhi tato,
yaitu batang hidung, kedua pipi, atas dan bawah bibir adalah pola duri,
dibawah wilayah sungai, dipipi bawah dan bibir bawah ditusuk dua tiga
jalur memanjang, seperti kumis laki-laki yang terkulai.
3.1.3 Proses Pembuatan Tato Suku Drung
Letak tato wanita Suku Drung fokus utama terdapat pada
wajah,sehingga sering disebut “lukisan wajah” atau “tato wajah”. Pola
umum dapat dibagi menjadi dua yaitu: daerah tengah sungai Dulong,
dari alis ke hidung dihubungkan dengan menusukkan lima atau enam
pola berbentuk belah ketupat, lalu dipusat mulut, pada kedua sisi
hidung mulai menusuk pola berlian kecil, dilanjutkan dengan
menusukkan pola belah ketupat kecil di pipi rahang sampai bertemu
membentuk satu lingkaran, membentuk lingkaran garis-garis persegi,