Top Banner

of 47

analisis tjiwi kimia

Jun 03, 2018

Download

Documents

Ika Handayani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    1/47

    1

    BAB IV

    HASIL ANALISA

    4.1 PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA Tbk

    PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk merupakan salah satu perusahaan

    manufaktur kertas dan hasil-hasil produksi kertas (stationery) terbesar didunia yang

    terintegrasi secara vertical. Perusahaan selanjutnya merupakan salah satu usaha

    penting di Jepang, Australia, Timur Tengah, Amerika Serikat, Eropa dan Negara Asia

    lainnya. Perusahaan berlokasi ditempat strategis di wilayah Asia Pasifik, dan dikenal

    dengan produk kertas berkualitas tinggi, memperkerjakan secara langsung sekitar

    13,100 karyawan. Selanjutnya, perusahaan memiliki komitmen untuk menerapkan

    prinsip usaha berkelanjutan (sustainablility) di setiap kegiatan operasionalnya.

    PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Tjiwi Kimia atau Perseroan)

    didirikan pada tanggal 2 Oktober 1972 dengan nama PT. Tjiwi Kimia, berkedudukan

    di Desa Kramat Tumenggung, kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur. Kemudian

    pada tahun 1974, dari Perseroan diubah menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia dan

    pada tahun 1996 menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia tbk. Pada tahun 1990, saham

    Perseroan mulai dicatatkan di Bursa efek Jakarta dan Surabaya.

    Pada awal berdirinya, Perseroan hanya memproduksi soda dan bahan kimia

    lainnya dan sejak tahun 1978, Perseroan mulai memproduksi kertas dengan kapasitas

    12.000 ton per tahun.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    2/47

    2

    Kegiatan utama Perseroan adalah memproduksi berbagai jenis kertas tulis dan

    cetak, baik coated maupun uncoated. Selain itu, Perseroan juga memproduksi kertas

    dan produk perlengkapan kantor seperti buku tulis, memo, loose leaf, spiral, amplop,

    kertas komputer, kertas kado, shopping bag, dan produk fancy yang diminati pasar

    internasional. Sesuai dengan permintaan pasar, Perseroan memproduksi kertas yang

    memiliki nilai tambah termasuk kertas tanpa karbon dan kertas cast coated dan

    board.

    Visi perusahaan adalah menjadi produksi kertas berkualitas tinggi nomor satu

    didunia dengan standard internasional pada abad ke-21 yang berkomitmen tinggi

    untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggan, pemegang saham, karyawan,

    dan masyarakat.

    Misi dari perusahaan antara lain adalah meningkatkan pangsa pasar di seluruh

    dunia, menggunakan teknologi mutakhir dalam mengembangkan produk baru,

    meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan, dan mewujudkan komitmen

    usaha berkelanjutan disemua kegiatan operasional.

    Sinar Mas Pulp & Paper Products (APP) bersama dengan PT. Pabrik Kertas

    Tjiwi kimia Tbk. (Tjiwi Kimia atau Perseroan) berkomitmen untuk menjalankan

    usahanya secara berkelanjutan.

    APP dan Perseroan memiliki visi untuk menjadi perusahaan produsen kertas

    nomor satu di dunia dengan standar internasional pada abad ke-21, berdedikasi

    memberikan yang terbaik bagi para pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan

    masyarakat.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    3/47

    3

    Guna mewujudkan visi tersebut, APP dan Perseroan berkomitmen untuk

    selalu menjalankan usahanya secara berkelanjutan, baik dibidang ekonomi, social

    maupun lingkungan. APP dan Perseroan mewujudkan komitmen tersebut dengan

    menerapkan praktek kerja terbaik dengan menggunakan teknologi produksi yang

    efisien dan ramah lingkungan, memberdayakan masyarakat sekitar, menjalankan

    berbagai program perlindungan lingkungan dan senantiasa melakukan perbaikan

    secara berkelanjutan.

    Dalam menjalankan operasionalnya, Perseroan telah memenuhi persyaratan

    dan peraturan terkait pemenuhan bahan baku, lingkungan, kesehatan dan keselamatan

    kerja. Persyaratan dan peraturan tersebut telah diterapkan sebagai kebijakan

    operasional yang senantiasa dimonitor oleh Perseroan.

    Pada tahun 1998, Perseroan memperoleh sertifikat ISO 14001 Sistem

    Manajemen Lingkungan (SML) dari DNV dan selanjutnya Perseroan telah

    memperbaharui sertifikat tersebut dari versi ISO 14001 menjadi ISO 14001:2004 dari

    SGS yang merupakan standar Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang terbaru.

    Guna meningkatkan implementasi Sistem Manajemen Lingkungan, Perseroan

    menunjuk Hatfindo, anak perusahaan Hatfield Consultans Ltd. (Vancouver, BC)

    sejak akhir tahun 2005 hingga triwulan pertama tahun 2006. Disamping itu,

    Perseroan juga telah memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Kesehatan &

    Keselamatan Kerja (SMK3).

    Perseroan juga telah menjalankan program tiga R yang merupakan good

    resource stewardship-reduces, reuse, recycle dan mengintegrasikannya dalam

    operasional Sistem Manajemen Lingkungan.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    4/47

    4

    Perseroan melaksanakan kebijakan manajemen limbah untuk mengurangi

    polutan, termasuk Kebijakan Pengendalian Sumberdaya dan Kebijakan Reduce,

    Reuse, Recycle. Dalam system pengolahan air limbah, Perseroan menggunakan

    system endapan (sludge) aktif dengan perlakuan fisikal dan kimiawi tertentu untuk

    membuat air limbah dapat dialirkan secara aman ke saluran air.

    Produk-produk Perseroan telah memenuhi peraturan keamanan produk sesuai

    permintaan pasar di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat khususnya terhadap

    peraturan larangan penggunaan zat-zat berbahaya.

    Pada pertengahan tahun 2006, Tjiwi Kimia memperoleh sertifikat Ekolabel

    Indonesia untuk kategori Produk Uncoated Printing Paper. Perseroan merupakan

    pabrik kertas pertama di Indonesia yang menggunakan sertifikasi Ekolabel Indonesia

    bagi produk tersebut.

    Pada akhir tahun 2006, Tjiwi Kimia dianugrahi European NF Eco-Mark untuk

    kategori buku tulis berkualitas. Audit sertifikasi tersebut dilakukan oleh AFAQ

    AFNOR dari Perancis. Perseroan merupakan pabrik kertas pertama di Indonesia yang

    menggunakan sertifikasi Ekolabel Uni Eropa bagi produk tersebut.

    Perseroan bergerak dalam bidang usaha kertas dan hasil-hasil produksi kertas

    dengan produk utama antara lain kertas komputer, kertas HVS serta produk untuk

    kebutuhan perkantoran dan sekolah seperti buku tulis, buku dengan spiral dan lain-

    lainnya. Perseroan juga memproduksi produk-produk kemasan, diantaranya adalah

    dus (boxboard) yang dipergunakan untuk kemasan rokok, minyak wangi, tisu dan

    sereal. Saat ini Perseroan memiliki fasilitas produksi di Sidoarjo-Propinsi Jawa

    Timur. Pada tahun 2006 total kapasitas produksi kertas adalah sebesar 1.134.000 ton

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    5/47

    5

    per tahun, kertas kemasan sebesar 78.000 ton per tahun dan hasil-hasil produksi

    kertas sebesar 320.000 ton per tahun.

    Pendapatan Perseroan terutama diperoleh dari penjualan produk kertas dan

    hasil-hasil produksi kertas baik domestik (25%) maupun ekspor (75%). Pasar ekspor

    Perseroan terutama ke negara-negara di Asia, Amerika, Australia, Eropa Timur dan

    Afrika.

    Dengan adanya globalisasi perekonomian dunia, Perseroan dituntut untuk

    meningkatkan daya saing produk-produknya melalui usaha-usaha peningkatann

    efisiensi dan profesialisme perusahaan. Tidak dapat dihindarkan pula bahwa pasar

    bidang usaha industri kertas, kertas kemasan dan hasil-hasil produksi kertas yang

    dikelola Perseroan juga menghadapi persaingan yang semakin tajam baik dari dalam

    maupun luar negeri. Untuk itu, Perseroan harus melakukan upaya dalam berbagai

    bidang untuk meningkatkan kemampuan Perseroan agar dapat menghadapi

    persaingan dan mempertahankan posisi Perseroan sebagai salah satu produsen kertas

    terbesar di dunia.

    4.2 Analisis Strategi Pemasaran

    Produk loose leaf Paperline di Tjiwi Kimia merupakan produk minor dari

    perusahaan, sehingga loose leaf tidak memiliki strategi pemasaran yang khusus.

    Adapun strategi pemasaran yang berlaku untuk loose leaf adalah menggabungkan

    (bundled) dengan major produk perusahaan yaitu buku tulis, kertas fotokopi dan

    memo pad. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan market share loose leaf dan

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    6/47

    6

    menjadikan loose leaf sebagai salah satu major produk perusahaan, untuk itu harus

    ada suatu strategi yang dirancang tepat pada sasaran yang dituju dan juga dibutuhkan

    suatu analisa ataupun kajian dari strategi yang telah dijalanakan secara bertahap guna

    mencapai hasil yang maksimal.

    4.2.1 Analisis Bauran Pemasaran

    Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran taktis dan

    terkontrol, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang

    diinginkan oleh target sasaran. Variabel-variabel dalam analisis bauran pemasaran

    terdiri dari: Product (produk), Price (harga), Place (distribusi), Promotion (promosi).

    Berikut ini adalah analisis bauran pemasaran untuk produk loose leaf Paperline.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    7/47

    7

    4.2.1.1 Product (Produk)

    Brand: Paperline

    Deskripsi produk:

    Gambar 4.1 Produk Loose Leaf

    Desain Kemasan:

    Transparant plastic wraping Cover kemasan yang berlogo warna terang (merah dan kuning)

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    8/47

    8

    4.2.1.2 Price (Harga)

    Tabel 4.1 Daftar Harga Merek Loose Leaf

    1 PPL LL B-5 50 4,200.00Rp 4,900.00Rp 3,825.00Rp 4,000.00Rp 5,900.00Rp 3,600.00Rp 4,300.00Rp 4,900.00Rp 3,500.00Rp 4,347.2Rp

    2 PRESIDENT LL B-5 50 5,100.00Rp 6,000.00Rp 3,800.00Rp 3,700.00Rp 4,650.0Rp

    3 KENKO LL B-5 50 5,500.00Rp 5,500.00Rp 4,700.00Rp 4,100.00Rp 5,000.00Rp 4,500.00Rp 3,900.00Rp 4,742.8Rp

    4 IMPERIAL LL B-5 50 4,150.00Rp 3,900.00Rp 4,025.0Rp

    5 JOYKO LL B-5 50 5,000.00Rp 7,500.00Rp 4,900.00Rp 5,800.0Rp

    6 JOY ART LL B-5 50 5,200.00Rp 4,400.00Rp 4,800.0Rp

    7 KIKY LL B-5 50 4,000.00Rp 4,100.00Rp 4,700.00Rp 5,900.00Rp 4,675.0Rp

    8 TIARA LL B-5 50 5,800.00Rp 5,200.00Rp 5,200.00Rp 5,400.0Rp

    9 TOYO LL B-5 50 5,300.00Rp 15,200.00Rp 13,600.00Rp 8,100.00Rp 10,550.0Rp

    10 HIPO LL B-5 50 4,000.00Rp 5,500.00Rp 5,100.00Rp 4,800.00Rp 3,900.00Rp 4,660.0Rp

    1 PPL LL B-5 100 7,900.00Rp 5,425.00Rp 7,500.00Rp 10,900.00Rp 8,500.00Rp 6,500.00Rp 7,787.5Rp

    2 PRESIDENT LL B -5 100 8, 200.00Rp 8,200.0Rp

    3 KENKO LL B-5 100 7,800.00Rp 9,500.00Rp 8,300.00Rp 9,200.00Rp 9,700.00Rp 11,900.00Rp 8,200.00Rp 9,228.5Rp

    4 IMPERIAL LL B-5 100 7,550.00Rp 7,550.0Rp

    5 JOYKO LL B-5 100 9,600.00Rp 10,400.00Rp 7,700.00Rp 9,233.3Rp

    6 JOY ART LL B-5 100 9,200.00Rp 8,500.00Rp 7,500.00Rp 8,400.0Rp

    7 KIKY LL B-5 100 7,700.00Rp 7,700.0Rp

    8 TIARA LL B-5 100 7,400.00Rp 9,900.00Rp 8,900.00Rp 8,700.00Rp 8,725.0Rp

    9 TOYO LL B-5 100 15,900.00Rp 19,600.00Rp 17,750.0Rp

    10 HIPO LL B-5 100 7,900.00Rp 7,600.00Rp 5,900.00Rp 11,900.00Rp 9,300.00Rp 8,800.00Rp 7,500.00Rp 8,414.2Rp

    1 PPL LL A-5 50 3,100.00Rp 2,900.00Rp 2,900.00Rp 2,600.00Rp 4,500.00Rp 2,700.00Rp 3,000.00Rp 2,500.00Rp 3,025.0Rp2 PRESIDENT LL A-5 50 3,500.00Rp 2,400.00Rp 3,200.00Rp 3,200.00Rp 3,900.00Rp 3,240.0Rp

    3 KENKO LL A-5 50 3,400.00Rp 4,900.00Rp 5,500.00Rp 4,000.00Rp 2,900.00Rp 5,900.00Rp 4,400.00Rp 3,500.00Rp 3,900.00Rp 2,700.00Rp 4,110.0Rp

    4 IMPERIAL LL A-5 50 2,850.00Rp 2,500.00Rp 2,675.0Rp

    5 JOYKO LL A-5 50 3,500.00Rp 4,900.00Rp 2,900.00Rp 5,900.00Rp 3,300.00Rp 4,100.0Rp

    6 JOY ART LL A-5 50 4,000.00Rp 3,300.00Rp 3,650.0Rp

    7 KIKY LL A-5 50 3,000.00Rp 3,900.00Rp 3,700.00Rp 2,400.00Rp 5,000.00Rp 3,900.00Rp 3,100.00Rp 3,571.4Rp

    8 TIARA LL A-5 50 3,400.00Rp 4,100.00Rp 3,900.00Rp 3,800.0Rp

    9 TOYO LL A-5 50 10,700.00Rp 6,300.00Rp 8,500.0Rp

    10 HIPO LL A-5 50 3,000.00Rp 3,200.00Rp 3,200.00Rp 2,900.00Rp 3,075.0Rp

    1 PPL LL A-5 100 7,900.00Rp 5,500.00Rp 4,900.00Rp 7,900.00Rp 5,100.00Rp 5,700.00Rp 6,166.6Rp

    2 PRESIDENT LL A-5 100 5, 600.0 0Rp 6,300.00Rp 6,900.00Rp 6,266.6Rp

    3KENKO LL A-5 100 6,900.00Rp 7,200.00Rp 5,200.00Rp 8,500.00Rp 6,900.00Rp 5,700.00Rp 6,940.0Rp

    4 IMPERIAL LL A-5 100 4,700.00Rp 5,500.00Rp 4,700.0Rp

    5 JOYKO LL A-5 100 5,900.00Rp 6,200.00Rp 8,500.00Rp 6,866.6Rp

    6 JOY ART LL A-5 100 7,900.00Rp 5,500.00Rp 6,400.00Rp 7,000.00Rp 6,700.0Rp

    7 KIKY LL A-5 100 6,500.00Rp 9,400.00Rp 6,000.00Rp 5,900.00Rp 6,950.0Rp

    8 TIARA LL A-5 100 5,600.00Rp 4,650.00Rp 6,200.00Rp 5,483.3Rp

    9 TOYO LL A-5 100 9,900.00Rp 5,200.00Rp 10,900.00Rp 8,666.6Rp

    10 HIPO LL A-5 100 4,000.00Rp 5,500.00Rp 6,100.00Rp 4,900.00Rp 5,125.0Rp

    NO PRODUCT TRIMEDIAGRAMEDIA

    INDOSTATIONARYGIANT ALFA RAMAYANA PAPERCLIP HYPERMART

    GRAMEDIA

    KARISMACARREFOUR AVERAGEGRAND LUCKY

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    9/47

    9

    4.2.1.3 Place (Distr ibusi)

    Paperline menggunakan saluran distribusi PT. CMI milik Sinarmas group yang

    telah meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk ke pasar modern seperti

    Carrefour, Giant, Hypermart, Gramedia dan TGA, berikut pula pasar tradisional seperti

    grosir dan toko ATK. PT. CMI dan PT. Tjiwi Kimia merupakan salah satu dari group

    Sinarmas, oleh karena itu produksi dan pendistribusian Paperline dapat diawasi dengan

    baik.

    4.2.1.4 Promotion (Promosi)

    Promosi yang dilakukan dalam memasarkan produk loose leaf Paperline selama

    ini adalah sebagai berikut:

    Below-the-line

    Kegiatan promosi dilakukan bersamaan dengan produk Tjiwi Kimia lainnya

    (bundling) salah satunya dengan kertas fotokopi, dimana Paperline sebagai gift

    product. Kegiatan lainnya antara lain dengan memberikan brosur produk

    stationery perusahaan, memberikan reward, contest, rebate untuk para distributor

    juga mengadakan pameran untuk keseluruhan produk perusahaan, tidak luput pula

    penempatan display produk yang mendominasi di key accounts yang ada.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    10/47

    10

    4.3 Hasil Survei

    Survei dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, survei disebarkan sebanyak 40

    orang untuk mendapatkan gambaran umum mengenai produk loose leaf di kalangan

    pelajar di wilayah DKI Jakarta (20 responden S-1 dan 20 responden SMU). Tahap kedua,

    merupakan penyempurnaan dari tahap pertama yang lebih fokus kepada pengunanya dan

    produk-produk loose leaf yang ada dipasar. Tahapan ini melibatkan sebanyak 340 orang

    responden yang dianggap valid dengan latar belakang SMU dan S-1 di wilayah DKI

    Jakarta. Data yang terbilang valid yaitu kuesioner yang telah didistribusikan, kembali

    dengan data yang pengisiannya dilakukan secara lengkap, tidak ada jawaban yang

    bertolak belakang/ tidak sesuai dengan jawaban yang lain.

    Sebaliknya data yang tidak valid sebanyak 60 orang. Berdasarkan hasil kuesioner

    yang telah dikembalikan, jawaban akan diseleksi apabila responden tidak menjawab

    lengkap pertanyaan serta jawaban dari responden tidak sesuai dengan pertanyaan yang

    diberikan, maka penulis menggugurkan kuesioner dari responden tersebut. Dan terdapat

    50 data yang tidak kembali dari responden dikarenakan waktu pengumpulan data sudah

    melewati batas waktu yang sudah ditentukan oleh penulis.

    Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Survei

    Kuestioner Jumlah

    Data yang didistribusikan 450

    Data Valid 340

    Data Tidak Valid 60

    Data yang kembali 400

    Data yang tidak kembali 50

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    11/47

    11

    4.4 Statistik Deskriptif dan Eksploratory

    Analisis deskriptif dilakukan dengan menganalisa terhadap hasil survei yang

    dilakukukan pada tahap kedua. Hasil kuesioner tersebut kemudian dirangkum dan

    digambarkan dalam grafik berbentukpie chartdan/atau bar chart. Dengan data ini dapat

    diketahui faktor-faktor yang dapat digunakan untuk analisis yang diajukan meliputi profil

    responden, pengetahuan produk, pengguna produk loose leaf.

    Sedangkan pada analisis eksploratory, dengan melakukan in-depth interview

    terhadap beberapa koresponden dari survei tahap pertama dan kedua memperoleh data

    yang lebih mendalam mengenai produk loose leaf.

    4.5 Analisa Kuesioner

    4.5.1 Profil Konsumen

    Gambar 4.2 Jenis Kelamin Responden

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    12/47

    12

    Dari data responden yang valid sebanyak 340 orang, dimana yang berjenis

    kelamin wanita sebanyak 175 (52%) dan yang berjenis kelamin pria sebanyak 164 (48%).

    Dari data tersebut diketahui bahwa produk Loose Leaf digunakan oleh konsumen tidak

    berdasarkan jenis kelamin, karena pria maupun wanita mempergunakan produk tersebut.

    Gambar 4.3 Domisili Responden

    Berdasarkan kuesioner yang telah didistribusikan, sekolah SMU Don Bosco II,

    SMUK 5, SMU Marie Joseph, SMU 8, SMU Tarakanita, SMU Tunas Karya, SMU

    Yakobus merupakan responden yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Universitas

    yang terkait antara lain adalah Universitas Trisakti, Universitas Atma Jaya, Universitas

    Perbanas, IBii, Universitas Bina Nusantara, Univeritas UBM. Universitas La Salle,

    Universitas Tarumanegara. Dengan banyaknya sekolah maupun universitas yang diambil

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    13/47

    13

    sebagai sample, domisili respondenpun juga bermacam-macam. Responden yang terbesar

    adalah berdomisili di wilayah Jakarta Utara (41%), disusul oleh wilayah Jakarta Barat

    (16%), kemudian Jakarta TImur dan Jakarta Selatan dengan persentase yang sama yaitu

    13 %, berikutnya wilayah Jakarta Pusat (7%), Bekasi (5%), Tangerang dan Depok (2%),

    dan yang paling sedikit berada di wilayah Bogor (1%).

    Gambar 4.4 Umur Responden

    Diambil dari profil responden SMU dan S1, maka range usia berkisar dari 15

    tahun sampai 24 tahun. Usia responden yang terbesar pada umur 16 thn (19%), disusul

    oleh umur 17 tahun, 19 tahun, 20 tahun sebesar 16%. Umur responden berikutnya adalah

    18 tahun sebesar 11%. Selanjutnya umur responden yang mempunyai persentase kecil

    antara lain umur 21 tahun (7%), 22 tahun (3%), dan 23 tahun (2%)

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    14/47

    14

    4.5.2 Awareness terhadap loose leaf

    Gambar 4.5 Awareness Terhadap Loose Leaf

    Tingkat awareness terhadap loose leaf mempunyai presentase yang lebih besar

    pada responden S1 sebesar 170 responden (100%) dibanding SMU sebesar 169

    responden (99%). Dimungkinkan bahwa anak SMU yang tidak sadar (awareness) adalah

    1 responden (1%) dikarenakan memiliki buku tulis seragam dari sekolahnya sehingga

    tidak diperlukan lagi untuk membeli buku tulis ataupun loose leaf untuk kegiatan

    sekolahnya oleh karena itu reponden tersebut tidak memiliki kesadaran terhadap loose

    leaf.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    15/47

    15

    4.5.3 Yang menggunakan Loose Leaf Dalam Kesehariannya

    88%

    98%

    12%2%

    0.00%

    20.00%

    40.00%

    60.00%

    80.00%

    100.00%

    Yang MenggunakanLooseLeaf Dalam Kesehariannya

    S MU 88.24% 11.76%

    S1 98.22% 1.78%

    Y a Tidak

    Gambar 4.6 Yang Menggunakan Loose Leaf dalam Kesehariannya

    Sesuai dengan informasi sebelumnya, anak SMU mempunyai buku tulis seragam

    dari sekolah mereka, maka untuk kesehariannya anak SMU kurang memakai loose leaf.

    Sehingga yang memakai loose leaf dalam kesehariannya mempunyai persentase sebesar

    150 responden (88.24%) dan yang tidak memakai loose leaf sebanyak 20 reponden

    (11.76%) dengan alasan sama seperti analisa awareness pada loose leaf.

    Bagi S1, yang memakai loose leaf dalam kesehariannya sebanyak 166 responden

    (98.22%). Jumlah ini lebih besar dengan alasan mereka dapat lebih mudah mempunyai

    satu file binder dengan bermacam-macam folder didalamnya, sehingga mereka dapat

    lebih praktis membawanya. Sedangkan responden yang tidak menggunakan loose leaf

    dalam kesehariannya sebanyak 3 responden (1.78%) dengan alasan dikarenakan

    menggunakan kertas loose leaf lebih cepat hilang karena sering dikeluarkan dari file

    binder.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    16/47

    16

    4.5.4 Sumber informasi terhadap loose leaf

    32%

    42%

    5% 8%

    53%

    39%

    9%10%

    0.00%

    10.00%

    20.00%

    30.00%

    40.00%

    50.00%

    60.00%

    Sumberinformasiterhadap looseleaf

    S MU 32.37% 5.31% 53.14% 9.18%

    S1 42.25% 8.45% 38.97% 10.33%

    P romosi

    yangada Iklan

    Rekomenda

    s iLainnya

    Gambar 4.7 Sumber Informasi Terhadap Loose Leaf

    Berdasarkan questioner yang dibagikan, sumber informasi yang paling utama

    didapat dari Rekomendasi sebanyak 110 responden (53.14%) SMU mengatakan, mereka

    mengetahui produk loose leaf dari teman ataupun anggota keluarganya. Kedua, sebanyak

    67 responden (32.37%) mengatakan, sumber informasi loose leaf didapat dari promosi

    yang ada di toko. Kemudian, 19 responden (9.18%) menjawab pilihan lainnya, yaitu

    mengetahui informasi loose leaf dari diri sendiri (melihat di toko), melihat orang lain

    memakai produk loose leaf, mengetahui dari sekolah maupun dari guru dan mengetahui

    dari mendapatkan hadiah produk tersebut. Yang terakhir, sebanyak 11 responden (5.31%)

    mengetahui produk dari iklan, yang dimaksud iklan disini adalah iklan yang berada di

    toko berupa pamphlet yang terpampang di langit-langit toko ataupun melihat standing

    brosur yang diletakkan di meja etalase toko, dan juga yang bias ditemui di pameran-

    pameran buku atau sejenisnya.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    17/47

    17

    Pada responden S1, mereka mengetahui informasi loose leaf paling utama adalah

    melalui promosi yang ada ditoko sebanyak 90 responden (42.25%), kedua 83 responden

    (38.97%) menjawab mengetahui dari rekomendasi orang lain, 22 responden (10.33%)

    menjawab lainnya (alasan sama dengan responden SMU) dan yang terakhir 18 responden

    (8.45%) menjawab mengetahuinya dari iklan yang ada.

    Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa rekomendasi dari seseorang

    ataupun promosi yang ada ditoko berperan penting untuk meningkatkan awareness

    terhadap loose leaf dan juga membuat seseorang ingin membeli suatu produk.

    4.5.5 Sejak Kapan Loose Leaf Digunakan?

    Gambar 4.8 Sejak Kapan Loose Leaf di Gunakan

    Bagi SMU, mereka menggunakan loose leaf sejak SMP dengan presentase yang

    terbesar 60.49%, 22.22% mengatakan menggunakan sejak SD, dan 17.28% menggunakan

    sejak SMU. Sedangkan bagi S1, 38.92% menggunakan loose leaf sejak dibangku kuliah,

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    18/47

    18

    35.93% menggunakan sejak SMU, kemudian 17.96% responden S1 menggunakan loose

    leaf sejak SMP, dan 7.19% yang menyatakan menggunakan loose leaf sejak SD. Dapat

    disimpulkan bahwa loose leaf sudah dikenal dan digunakan sejak tingkat SD.

    4.5.6 Produk alat tul is yang digunakan

    Gambar 4.9 Produk Alart Tulis Yang Digunakan Pelajar

    Produk alat tulis yang digunakan oleh SMU, sebagian besar menjawab

    menggunakan buku tulis (59.49%), 37.95% menjawab menggunakan loose leaf, dan

    2.56% menjawab lainnya, yaitu menggunakan memo ataupun notes bentuk spiral dalam

    penggunaan alat tulis.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    19/47

    19

    4.5.7 Pengguna Loose leaf

    Gambar 4.10 Pengguna Loose Leaf di Keluarga

    Data responden yang menggunakan loose leaf dalam keluarganya adalah 44.32%

    SMU menjawab kakak, 21.59% menjawab adik, 19.32% menjawab lainnya. Dalam hal

    ini pengguna loose leaf hanya diri sendiri, pihak keluarga tidak ada yang memakai.

    Adapula yang menjawab sepupu, paman, teman, ataupun semua didalam keluarga

    menggunakan loose leaf. Dan 9.66% responden menjawab orang tua sebagai salah satu

    anggota keluarga yang menggunakan loose leaf. Untuk responden S1, yang paling banyak

    menggunakan loose leaf dikeluarga adalah 41.41% menjawab kakak, 40.91% menjawab

    adik, 9.09% menjawab lainnya (dengan alasan yang sama dengan responden SMU), dan

    8.59% menjawab orang tua sebagai salah satu orang dalam keluarga yang memakai loose

    leaf.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    20/47

    20

    Dapat ditarik kesimpulan disini bahwa banyaknya market yang dapat di tangkap

    oleh perusahaan untuk mengembangkan produk loose leaf ini. Dengan adanya

    endorsement yang ada dalam satu keluarga, dapat membuat orang lain juga ikut memakai

    suatu produk tertentu.

    4.5.8 Faktor pemilihan loose leaf

    Gambar 4.11 Faktor Pemilihan Loose Leaf

    Faktor pemilihan utama loose leaf, kedua responden SMU dan S1 sama-sama

    memilih harga sebagai salah satu konsiderasi untuk membeli, dengan persentase sebesar

    22.30% untuk SMU dan 26.33% untuk S1. Selanjutnya, kualitas produk sebagai

    pertimbangan kedua untuk membeli loose leaf dengan 20.50% responden SMU dan

    24.42% responden S1 yang menjawab. Jumlah sheet merupakan pilihan ketiga dalam

    pemilihan loose leaf bagi SMU (15.77%) dan produk mudah didapat sebagai pilihan

    ketiga bagi S1 (15.29%).

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    21/47

    21

    Urutan keempat dalam pertimbangan pemilihan loose leaf bagi SMU adalah

    produk mudah didapat (12.39%) dan jumlah sheet bagi responden S1 sebesar 13.80%.

    Kemudian, design kertas menjadi pertimbangan kelima dalam membeli loose leaf bagi

    SMU sebesar 11.94% responden, sedangkan responden S1 memilih ukuran kertas sebagai

    pertimbangan kelima sebesar 11.46%. Pilihan yang terakhir dalam pemilihan kertas file,

    kedua responden (SMU dan S1) sama-sama memilih kemasan yang menarik. Kemasan

    yang menarik tidak begitu mendapatkan perhatian dalam pemilihan pembelian kertas file,

    dan ini menjadikan peringkat keenam sebesar 8.33% untuk SMU dan 2.76% untuk S1.

    4.5.9 Kemudahan mendapatkan loose leaf

    Gambar 4.12 Kemudahan Mendapatkan Loose Leaf

    100% responden SMU mengatakan bahwa mudah untuk mendapatkan loose leaf.

    Ini dikarenakan banyak toko buku yang menyediakan produk loose leaf dipasaran, baik

    modern market ataupun tradisional market. Begitupula bagi S1, responden sebanyak

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    22/47

    22

    97.60% menyatakan mudah mendapatkan loose leaf dan hanya 2.40% saja yang

    menjawab tidak (kurang mudah mendapatkan loose leaf).

    4.5.10 Tempat memperoleh loose leaf

    Gambar 4.13 Tempat Memperoleh Loose Leaf

    Kemudahan responden dalam membeli loose leaf berdasarkan tempat mereka

    memperolehnya. Berikut merupakan tempat yang paling sering dikunjungi untuk

    mendapatkan loose leaf adalah gramedia dengan pilihan sebesar 53.72% responden SMU

    dan 43.32% responden S1. Pilihan terbesar ke dua adalah kios/warung/koperasi (ATK)

    sebesar 21.81% responden SMU dan 40.09% responden S1.

    Pilihan ketiga responden SMU menjawab lainnya (21.81%) yaitu, banyak

    memperoleh di toko buku lainnya seperti paperclip, papyrus, kharisma, office2000,

    intermedia, toko buku gading indah, media plus, selain itu adapula yang mendapatkannya

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    23/47

    23

    di Carrefour, pasar pagi mangga dua, toko fotocopy, dan ada pula yang mendapatkan dari

    kakaknya dan menitip pada temannya. Sedangkan pilihan ketiga responden S1 adalah

    TGA (Toko Gunung Agung) sebesar 10.14%. Selanjutnya pilihan terakhir dalam

    memperoleh loose leaf untuk SMU membelinya di TGA (Toko Gunung Agung) dengan

    presentase 9.04% dan responden S1 menjawab lainnya (dengan alasan sama dengan

    responden SMU) sebesar 6.45%.

    4.5.11 Frekuensi pembelian

    Gambar 4.14 Frekuensi Pembelian Kembali Loose Leaf

    Frekuensi pembelian loose leaf paling banyak berkisar >10 minggu dengan

    persentase 25.93% untuk responden SMU, diikuti oleh peringkat kedua yaitu dengan

    frekuensi 2-4 minggu (20.99%). Peringkat ketiga, 5-6 minggu (17.28%). Keempat, 9-10

    minggu (13.58%), dan peringkat kelima berikut peringkat keenam dengan persentase

    yang sama sebesar 11.11% dengan frekuensi 1-2 minggu dan 7-8 minggu.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    24/47

    24

    Sedangkan frekuensi pembelian loose leaf untuk responden S1 yang tersering ada

    pada kisaran >10 minggu (21.56%), urutan kedua 5-6 minggu, ketiga 2-4 minggu

    (19.76%), keempat 9-10 minggu (16.77%), kelima 7-8 minggu (13.17%), dan frekuensi

    pembelian loose leaf yang menjadi urutan terakhir adalah 1-2 minggu (8.38%).

    4.5.12 Periode penggunaan loose leaf

    Gambar 4.15 Periode Dalam Menggunakan Loose Leaf

    Penggunaan loose leaf pada responden SMU sebanyak 116 responden (69.88%)

    cenderung membeli pada saat kehabisan. Kedua, pembelian loose leaf dilakukan pada

    saat 36 responden (21.69%) jalan-jalan di mal atau toko buku, kemudian ke 9 responden

    (5.42%) menjawab membeli pada saat awal tahun ajaran baru atau awal semester dan

    yang terakhir 5 responden (3.01%) melakukan pembelian pada saat membuat tugas dan

    sedang lagi membutuhkan.

    Bagi responden S1 pembelian loose leaf terbesar sebanyak 139 responden

    (73.54%) pada saat kehabisan. Kedua, membeli pada saat awal tahun ajaran baru/ awal

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    25/47

    25

    semester sebanyak 29 responden (15.34%), Ketiga membeli jika sedang jalan-jalan di

    mal/toko buku sebanyak 21 responden (11.11%).

    4.5.13 Alasan penggunaan loose leaf

    Gambar 4.16 Alasan Menggunakan Loose Leaf

    Alasan penggunaan loose leaf bagi para responden SMU yang terutama adalah

    karena sudah memiliki binder/tempat file sebanyak 82 responden (30.37%), alasan

    selanjutnya adalah karena mudah dibawa sehingga ini menjadi peringkat kedua dalam

    alasan penggunaan loose leaf sebesar 77 responden (28.52%). Yang ketiga, karena mudah

    digunakan dengan responden sebanyak 63 orang (23.33%), contohnya; produk dengan

    mudah diganti-ganti isi lembarannya dengan binder yang sama, dan juga dalam satu

    binder dapat mempunyai banyak folder yang dapat terisi didalamnya. Keempat, mudah

    didapat. Responden menjawab alasan pembelian loose leaf ini sebanyak 47 orang

    (17.41%); yang berarti kertas file dapat ditemukan dimana saja dimana kustomer dengan

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    26/47

    26

    mudah memperolehnya. Kelima, harga terjangkau sebagai pertimbangan responden

    dalam membeli loose leaf ; sebanyak 40 responden (14.81%). Produk merupakan barang

    yang relatif murah sehingga responden tidak begitu mempertimbangkan harga sebagai

    salah satu pertimbangan pembelian.

    Dibandingkan dengan responden S1, pilihan pertama jatuh pada produk mudah

    dibawa dengan responden sebanyak 86 (29.35%). Pilihan kedua, produk mudah

    digunakan dengan pemilihan oleh 78 responden (26.62%). Alasan berikutnya karena

    sudah memiliki binder dengan jawaban dari 62 responden (21.16%). Pilihan keempat

    dengan alasan bahwa produk mudah didapat dengan pemilihan oleh 50 responden

    (17.06%).Harga terjangkau termasuk pemilihan kelima sebagai alasan penggunaan loose

    leaf, dengan total responden sebanyak 47 orang (16.04%). Alasan lainnya oleh responden

    SMU (12 orang/ 4.44%) dan S1 (5 orang/ 1.71%) mengatakan bahwa menggunakan loose

    leaf karena bisa digunakan sewaktu-waktu, sebagai koleksi karena warna/gambar

    bermacam-macam.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    27/47

    27

    4.5.14 Media promosi yang disukai

    Gambar 4.17 Media Promosi Yang disukai Reponden

    Untuk pemilihan media promosi yang disukai oleh para responden SMU dan S1

    yang utama adalah melalui iklan tv sebanyak 121 orang (33.99%) dan 140 orang

    (35.09%). Ini dikarenakan responden kesehariannya menyukai menonton tv dan inilah

    yang membuat mereka memilih media tersebut. Kemudian surat kabar/majalah menjadi

    pemilihan kedua sebanyak 84 responden SMU (23.60%) dan S1 (21.05%). Ketiga, acara

    promosi seperti diskon, beli 2 gratis 1, undian, dan sebagainya dengan 74 responden

    SMU (20.79%) dan 73 responden S1 (18.30%) yang menjawab. Media promosi lainnya

    yang menjadi pilihan keempat adalah display/ spanduk oleh responden SMU sebanyak 50

    (14.04%) dan S1 sebanyak 67 (16.79%). Terakhir, acara radio merupakan media yang

    paling kurang diminati oleh responden SMU sebanyak 19 orang (5.34%) dan S1

    sebanyak 31 orang (7.77%).

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    28/47

    28

    Media promosi lainnya yang disukai oleh responden antara lain melihat dari

    rekomendasi (melihat kakak menggunakan, teman, saudara), stiker, event (goes to

    campus, acara pembagian kertas), dan melalui sms (8 responden SMU, 2.25%), (4

    responden S1, 1.00%).

    4.5.15 Promosi produk yang disukai

    Gambar 4.18 Promosi Produk Yang disukai

    Selain media promosi, promosi produk merupakan suatu bagian dari bauran

    pemasaran yang berperan untuk meningkatkan nilai suatu produk. Dari quesioner yang

    telah dibagikan, baik responden SMU maupun S1 sangat menyukai promosi produk

    berupa diskon, sebanyak 127 orang SMU (31.28%) dan 134 orang S1 (31.60%). Pilihan

    kedua yang diminati adalah beli 2 dapat 3 sebanyak 119 responden SMU (29.31%) dan

    127 responden S1 (29.95%). Kemudian, mendapatkan souvenir juga merupakan promosi

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    29/47

    29

    produk yang digemari oleh responden SMU sebanyak 107 orang (26.35%) dan responden

    S1 sebanyak 110 orang (25.94%). Pilihan terakhir yang paling kurang diminati adalah

    undian berhadiah dengan 43 responden SMU (10.59%) dan 49 responden S1 (11.56%).

    Responden kurang menyukai undian berhadiah karena ketidakpastian akan mendapatkan

    hadiah atau tidak. Seringkalinya undian diundi tapi yang memenangkannya hanya untuk

    satu orang saja. Adapula yang memberi usulan untuk memberi promosi berupa beli 1

    produk dapat 2, mendapatkan kupon untuk ditukarkan hadiah berupa tv, mendapatkan

    barang dengan Cuma-Cuma (gratis), dan promosi berupa brosur (10 responden SMU,

    2.46%), (4 responden S1, 0.94%).

    4.5.16 Brand loose leaf yang dikenal

    Gambar 4.19 Brand Loose Leaf yang Dikenal Responden

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    30/47

    30

    Pilihan brand loose leaf yang paling dikenal oleh responden SMU adalah Joyko

    dengan pilihan sebanyak 137 orang (33.09%), kemudian brand kiky dengan 128

    responden (30.92%), brand ketiga yang dikenal oleh responden SMU adalah paperline

    dengan pilihan sebanyak 107 orang (25.85%), Kemudian brand Kokuyo yang dikenal 18

    responden (4.35%), disusul oleh brand TGA dengan pemilihan sebanyak 17 responden

    (4.11%), dan pemilihan brand yang dikenal paling kecil adalah Maruman dengan 4 orang

    responden (0.97%). Brand Joyko juga termasuk brand yang paling dikenal oleh

    responden S1 sebanyak 135 orang (31.84%), selanjutnya brand pilihan kedua adalah Kiky

    dengan 128 responden (30.19%), peringkat ketiga yang dipilih sebagai brand yang

    dikenal adalah Paperline sebanyak 111 orang (26.18%). TGA merupakan brand keempat

    yang dikenal oleh responden S1 dengan pemilihan sebanyak 21 orang (4.95%), dan

    Kokuyo berikut Maruman merupakan pemilihan brand yang kurang dikenal oleh

    responden S1 dengan 20orang responden (4.72%), dan 5 orang responden (1.18%).

    Adapula yang menjawab tidak mengetahui brand lainnya sebanyak 3 responden

    SMU (0.72%) dan 4 responden S1 (0.94%). Berdasarkan in-depth interview, responden

    cenderung tidak memperhatikan brand/merek tertentu.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    31/47

    31

    4.5.17 Brand yang digunakan konsumen

    Gamabr 4.20 Brand Yang Digunakan Responden

    Brand yang dikenal oleh responden juga sama dengan yang digunakan oleh

    mereka yaitu Joyko sebagai brand yang paling banyak digunakan oleh responden SMU

    (69 orang /39.43%) dan S1 (86 orang/ 45.50%). Brand kedua yang paling banyak

    digunakan oleh konsumen adalah Kiky untuk responden SMU (63 orang/ 36.00%) dan

    Paperline untuk responden S1 (45 orang/23.81%). Pilihan ketiga adalah brand Paperline

    untuk responden SMU dengan pemilihan sebanyak 32 orang (18.29%) dan brand Kiky

    sebagai pilihan ketiga bagi responden S1 sebanyak 36 orang (19.05%).

    Kemudian adapula brand yang digunakan konsumen dengan pemilihan persentase

    yang kecil yaitu Kokuyo dengan 7 orang responden SMU (4.00%) dan 10 orang

    responden S1 (5.29%). Pilihan kelima untuk brand yang digunakan adalah TGA dengan

    3orang responden SMU (1.71%) dan Maruman dengan 5 orang untuk responden S1

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    32/47

    32

    (2.65%). Yang menjadi pilihan terendah untuk responden SMU adalah Maruman dengan

    pemilihan sebanyak 1 orang (0.57%) dan brand TGA untuk pemilihan S1 sebanyak 4

    orang (2.12%).

    Brand lainnya yang digunakan oleh 3 responden S1 (1.59 %) adalah Kenko, dan

    lainnya menjawab tidak mengetahui brand.

    Dapat ditarik kesimpulan bahwa brand Paperline termasuk urutan 3 besar setelah

    Joyko dan Kiky dalam persaingan loose leaf dan Paperline memiliki kesempatan menarik

    konsumen dan memperluas market share yang ada untuk menjadi pilihan pertama dalam

    pemakaian produk loose leaf.

    4.5.18 Penilaian brand loose leaf menurut konsumen

    Gambar 4.21 Apakah Brand Penting?

    Dari penelitian ini diperoleh persentase yang kurang lebih sama oleh responden

    SMU dan S1 yang mengatakan bahwa brand itu penting (73 responden SMU/ 45.06%)

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    33/47

    33

    dan (83 responden S1/ 49.70%), yang mengatakan brand tidak penting dimata responden

    SMU 89 orang (54.32%), dan S1 sebanyak 84 orang (50.30%). Dengan pilihan brand

    yang begitu banyak serta harga yang cukup bersaing maka konsumen kurang

    memperhatikan brand ataupun sikap loyal terhadap brand tertentu.

    4.5.19 Subst itus i Brand

    Gambar 4.22 Substitusi Brand

    Bila brand tidak ada di tempat pembelian konsumen, menurut hasil penelitian

    responden SMU dan S1 membeli produk dengan memilih brand yang dijual ditoko tanpa

    perlu mencari brand yang diingini ke toko lain dengan 126 responden SMU (77.78%) dan

    132 responden S1 (78.57%).

    Melihat bahwa kertas merupakan barang konsumer goods maka loyalitas sangat minim

    disini dan distribusi yang merata merupakan salah satu cara agar konsumen dapat

    mendapatkan brand yang mereka inginkan dimana saja.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    34/47

    34

    4.6 Analisa Hasil Kuesioner

    Responden terbanyak berada pada umur 16 tahun (19%) dan 17 tahun, 19 tahun,

    20 tahun (16%) dari 340 responden. Awareness konsumen terhadap Loose Leaf sebesar

    99% dan yang menggunakannya sebagai alat tulis sebanyak 59.11%, selebihnya

    menggunakan buku tulis 39.06%, konsumen menggunakan buku tulis dikarenakan kertas

    di binder file sering kalinya dikeluarkan dari tempatnya sehingga kertas file menjadi

    sering hilang.

    Penggunaan loose leaf di keluarga paling banyak adalah kakak ataupun adik.

    Dengan adanya endorsement yang ada dalam satu keluarga, dapat membuat orang lain

    juga ikut memakai suatu produk tertentu. Sumber informasi utama terhadap loose leaf

    adalah adanya rekomendasi dari orang lain, diantaranya teman, anggota keluarga dan juga

    promosi yang ada di toko sangat membantu mereka dalam memperoleh informasi

    terhadap loose leaf. Dapat dibilang bahwa rekomendasi dari seseorang ataupun promosi

    yang ada ditoko berperan penting untuk meningkatkan awareness terhadap loose leaf dan

    juga membuat seseorang ingin membeli suatu produk.

    Loose leaf sudah banyak digunakan oleh pelajar sejak duduk di bangku SD. Ini

    menunjukkan bahwa pasar loose leaf memiki range usia yang luas dan tingkat kesadaran

    yang tinggi.

    Harga dan kualitas produk merupakan salah satu faktor terbesar untuk memilih

    loose leaf. Paperline memiliki harga yang cukup kompetitif diantara pesaingnya, harga

    yang ditawarkan terbilang murah dan tentunya memiliki kualitas produk kertas yang baik,

    dapat dibilang menjadi salah satu unggulan Paperline.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    35/47

    35

    Kemudahan mendapatkan loose leaf dimana saja juga sebagai alat bantu untuk

    meraih pasar sebesar mungkin. Kustomer paling sering membeli produk di modern

    market (Gramedia) dengan frekuensi pembelian diatas 10 minggu jika sudah kehabisan.

    Alasan penggunaan loose leaf yang utama adalah karena responden sudah

    memiliki binder file dan kepraktisan produk untuk dibawa dan digunakan.

    Promosi merupakan salah satu faktor pendukung untuk meraih target pasar, dan

    media promosi yang paling diminati responden adalah iklan TV, dan surat kabar/majalah.

    Dengan mengetahui responden yang rata-rata masih remaja, mereka sangat gemar

    menonton TV dan inilah yang membuat mereka memilih media tersebut. Selain media

    promosi, responden memilih diskon dan pembelian 2 produk mendapatkan 3 produk

    sebagai bentuk promosi produk yang paling diminati responden.

    Brand loose leaf yang paling dikenal oleh responden adalah Joyko, Kiky, dan

    Paperline sebagai urutan ke tiga. Selanjutnya, brand yang digunakanpun Joyko mendapati

    peringkat pertama, pada peringkat kedua, Kiky yang dijawab oleh responden SMU dan

    Paperline yang dijawab oleh S-1 dan urutan ketiga adalah penggunaan brand Paperline

    oleh responden SMU, dan Kiky oleh responden S1.

    Brand Paperline sudah dikenal dikalangan responden SMU dan S1, akan tetapi

    loyalitas pada brand masih terbilang kurang. Hal ini diperkuat dengan hasil kuestionar

    bahwa responden dengan mudahnya berganti pemilihan brand jika barang tidak tersedia

    di toko. Melihat bahwa kertas merupakan barang konsumer goods maka loyalitas sangat

    minim disini dan distribusi yang merata serta pembentukan branding merupakan salah

    satu cara untuk mengatasinya agar konsumen mendapatkan brand yang mereka inginkan

    dimana saja.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    36/47

    36

    4.7 Analisis SWOT

    4.7.1 Analisa Lingkungan Internal

    Selain lingkungan eksternal diatas, perusahaan juga harus mengidentifikasi

    kekuatan dan kelemahan yang merupakan faktor-faktor internal.

    4.7.1.1 Analisa Kekuatan dan Kelemahan

    Kekuatan perusahaan menunjukkan kemungkinan-kemungkinan adanya beberapa

    strategi tertentu yang akan berhasil, sedangkan kelemahan perusahaan menunjukkan hal-

    hal yang harus diperbaiki.

    Kekuatan-kekuatan pokok yang dimiliki Peperline adalah:

    1. Brand yang sudah dikenalHasil yang diperoleh dari kuestioner yang dilakukan penulis, Paperline

    menempati urutan ke-3 (tiga) dalam brand awareness dan menempati urutan ke-2

    (dua) dalam penggunaan merek. Oleh karena itu, Paperline merupakan pemain

    tiga besar di pasar Jakarta.

    2. Memiliki anak perusahaan yang khusus menangani pendistribusiaan produkPT. Tjiwi Kimia adalah salah satu anak perusahaan Sinarmas Group yang

    menangani produk kertas dan tisu yang merupakan produk mass produk, sehingga

    untuk mengatur penjualan yang baik, Sinarmas mendirikan PT. CMI ( Cakrawala

    Mega Indah) sebagai distributor utama produk kertas dan tisu perusahaan.

    3. Memiliki fasilitas manufaktur kertas sendiriPerusahaan memiliki sistem integrasi vertikal yang baik, dimana keseluruhan

    proses manufakturnya diolah oleh perusahaan sendiri dan mempunyai teknologi

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    37/47

    37

    pembuatan kertas yang sudah canggih. Keadaan ini bisa dibilang salah satu

    kekuatan dari perusahaan sehingga dapat mengontrol produksi yang dihasilkan.

    Sementara itu, kelemahan kelemahan utama Paperline adalah:

    1. Minor produkPaperline merupakan produk minor dari perusahaan, dan sebagai salah satu

    produk yang kurang dominan maka tidak adanya perhatian yang khusus pada

    produk paperline. Meskipun demikian, produk loose leaf perusahaan tetaplah

    termasuk 3 besar dalam pemilihan brand.

    2.

    Kurang kegiatan promosi

    Promosi merupakan salah satu kegiatan utama dalam memasarkan suatu produk.

    Perusahaan tidak mempunyai kegiatan promosi yang berarti, dan sesuai dengan

    keterangan sebelumnya bahwa paperline merupakan minor produk, hal ini perlu

    diwaspadai agar tidak mengancam market share paperline.

    4.7.2 Analisis Lingkungan Eksternal

    Secara umum, perusahaan harus memantau kekuatan-kekuatan lingkuang nmakro

    yang pokok (demografi, ekonomi, teknologi, politik/hukum, dan sosial/budaya) yang

    berpengaruh terhadap bisnisnya. Selain itu, harus dipantau juga peranan-peranan

    lingkungan mikro yang signifikan (pelanggan, pesaing, saluran distribusi, dan pemasok)

    yang mempengaruhi kemampuan perusahan dalam menghasilkan laba dipasar tersebut.

    Perusahaan harus menyusun kategori faktor-faktor lingkungan ini dan menyusun

    suatu strategi pemasaran untuk memperkirakan kecenderungan dan perkembangan yang

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    38/47

    38

    penting. Disamping itu perusahaan pun perlu mengidentifikasi kemampuan bersaing

    perusahaan, sebagai berikut:

    Perubahan sosialJaman sekarang merupakan era teknologi, dimana banyak orang yang lebih

    menggunakan notebook (laptop) untuk kegiatan sehari-harinya. Melihat

    perubahan itu, perusahaan dalam bidang kertas khususnya dalam thesis ini adalah

    kertas file, harus bisa melihat lebih jeli lagi dalam menjalani bisnis ini.

    Perubahan ekonomiPerubahan ekonomi yang akhir-akhir ini mengalami pelonjakan harga berdampak

    pada seluruh kegiatan usaha. Naiknya biaya operasional pada produksi kertas,

    biaya untuk memasuki modern market, naik pula harga barang ke end-user.

    Setidaknya barang konsumer goods tidak akan melonjak tajam kenaikannya

    sehingga konsumer tetap masih dapat membeli produk tersebut.

    Perubahan teknologiPerubahan teknologi sangat membantu kertas file dalam proses pembuatannya.

    Dimulai dari raw material yang sekarang sudah mulai susah untuk didapat (kayu)

    dan akhirnya menjadi bubur kertas, Research & Development sangat berpengaruh

    dalam pengurangan raw material yang sangat utama ini (kayu) dan tetap

    menghasilkan produk kertas yang baik.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    39/47

    39

    4.7.2.1 Analisis Peluang dan Ancaman

    Berdasarkan perubahan-perubahan lingkungan makro yang pokok, perusahaan

    dapat mendefinisikan peluang-peluang baru dan ancaman-ancaman di industri kertas,

    sebagai berikut:

    Peluang utama yang dihadapi oleh Paperline adalah:

    1. Kebutuhan akan kertas akan selalu ada.Kebutuhan akan kertas dilihat dari kebutuhan untuk anak sekolah dan perkuliahan

    akan selalu ada, dimana sekarang ini jumlah sekolah dan perguruan tinggi

    semakin meningkat jumlahnya.

    2. Tidak ada batasan usia dalam penggunaan loose leafDiferensiasi produk loose leaf yang sesuai dengan kebutuhan konsumen

    memberikan bermacam pilihan, seperti loose leaf polos, berwarna, full bergambar

    maupun gambar yang hanya ada disisi kertas. Dengan ini, loose leaf dapat

    digunakan oleh berbagai kalangan usia.

    3. Tersedia 60% pasar yang belum terjamahBerdasarkan indepth interview dengan pihak perusahaan, market size loose leaf di

    Jakarta sebanyak 50%, dimana 40% penjulan dilakukan di moderen market.

    Sedangkan ancaman pokok yang dapat membahayakan Paperline adalah sebagai berikut:

    1. Banyaknya pesaing dalam produk sejenisBerdasarkan hasil kuestioner yang dialakukan oleh penulis, terdapat beberapa

    reponden yang tidak dapat mengenal merek tertentu dan tidak berfokus pada

    merek apa yang akan digunakan. Pesaing yang ada dipasar ini adalah Maruman,

    Kokuyo, Kiky, Joyko dst.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    40/47

    40

    2. Banyaknya substitusi produk

    Buku tulis merupakan substitusi loose leaf yang utama, dimana hasil kuestioner

    dan indepth interview yang dilakukan menyatakan buku tulis pilihan utama dalam

    melakukan catat-mencatat bagi pelajar SMU, dengan alasan konsumen tidak akan

    takut untuk kehilangan catatannya daripada mengunakan loose leaf.

    Substitusi produk lainnya adalah Notebook (Laptop), dengan memiliki harga yang

    jauh lebih mahal dari pada loose leaf dan buku tulis tidak mencegah konsumen

    untuk memiliki dan menggunakannya.

    3. Isu terhadap lingkungan

    Adanya pertentangan dalam penebangan hutan yang mengakibatkan rusaknya

    ekosistem lingkungan dan efek dari Global Warming yang merusak lingkungan

    dan berdampak pada kelangsungan hidup manusia, maka dari itu banyaknya

    protes dalam usaha yang menggunakan kayu sebagai bahan dasar produk loose

    leaf.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    41/47

    41

    Tabel 4.2 SWOT Analisis

    Opportunities

    1.Kebutuhan akan kertas selalu

    ada

    2.Tidak ada batasan usia dalam

    penggunaan loose leaf

    3.Tersedia 60% pasar yang

    belum terjamah

    4.Dapat meningkatkan Branding

    Threaths

    1.Banyaknya pesaing dalam

    produk sejenis

    2.Banyaknya substitusi produk

    3.Isu terhadap lingkungan

    4.Adanya privat label di

    Moderen Market.

    5.Brand Switching yang tinggi

    Strengths

    1. Brand Paperline sudah

    dikenal

    2. Memiliki anak perusahaan

    yang khusus menangani

    pendistribusian produk

    3.Memiliki fasilitas

    manufaktur kertas sendiri

    Strategi SO

    1.Menekan biaya cost productionserendah-rendahnya sehingga

    mendapatkan margin sebesar

    mungkin

    2.Memperluas distribusi yangmerata ke seluruh lini pasar

    3. Paperline bekerjasama dengan

    produsen binder file (hasil

    reasearch: karena sudah

    mempunyai binder maka

    pelanggan membeli kertas file

    lagi)

    Strategi ST

    1. Mempunyai tampilanproduk yang eye-catching

    2. Mempunyai hutan industrisendiri

    3. memiliki R&D yang kuatdalam proses produksi

    kertas

    4. Membuat Point of Purchaseyang menarik pada

    Moderen Market.

    Weaknesses

    1. Minor produk

    2. Kurang kegiatan promosi

    Strategi WO

    1.melakukan kegiatan promosi(memberikan produk secara

    Strategi WT

    1.Memperkuat brand awarenesspaperline

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    42/47

    42

    Cuma-Cuma untuk pembelian

    jumlah tertentu)

    2.Berpartisipasi dalam kegiatanpendidikan (perlombaan cerdas

    cermat).

    2.Memperbanyak variant produk(berwarna, bergambar, jumlah

    sheet)

    4.8 Analisa Porter 5 Force

    Gambar 4.23 Porter 5 Force

    Analisa strategi kompetitif Porter dilakukan untuk menentukan dan menganlisa

    suatu industri sebagai suatu kesatuan dan untuk memperkirakan masa depan industrinya.

    Analisa dilakukan terdiri dari lima faktor utama, yaitu ancaman para pendatang baru,

    ancaman dari produk pengganti, ancaman dari pesaing, kekuatan tawar menawar

    pemasok, dan kekuatan tawar menawar pembeli.

    http://photos1.blogger.com/blogger2/5003/379743304801794/1600/porter_5_forces.jpg
  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    43/47

    43

    4.8.1 Ancaman Para Pendatang Baru

    Pada saat ini, sudah terdapat pemain di industri kertas (Loose Leaf), tetapi tidak

    tertutup kemungkinan munculnya pendatang-pendatang baru seperti Imperial, President

    dan TGA.

    Pemain baru dalam industri ini merupakan salah satu ancaman yang serius bagi

    perusahaan, dan tingkat ancamannya cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena kertas

    merupakan barang komoditi yang dengan mudahnya dapat ditiru dan pesatnya kemajuan

    teknologi yang mempermudah untuk membuat produk dengan kualitas yang setara

    ataupun yang lebih baik. Demikian pula jika produk tersebut ditunjang dengan harga

    yang cukup bersaing, tentu saja dapat menjadi ancaman yang mampu mengambil market

    share Paperline.

    4.8.2 Ancaman Dari Produk Pengganti

    Paperline merupakan produk yang praktis namun juga memiliki kekurangan

    dalam penggunaanya yang memungkinkan pemakai kehilangan kertas loose leaf yang

    merupakan sutau kertas lepasan. Dibandingkan dari produk penggantinya seperti Buku

    Tulis, Memo Pad, Agenda dan Laptop yang tidak terlepas dari tempatnya. Hal ini

    menyebabkan ancaman dari produk pengganti tinggi.

    4.8.3 Ancaman Dari Pesaing

    Ancaman dari pesaing merupakan suatu jal yang patut diwaspadai oleh

    perusahaan, dimana kita dapat lihat bahwa tingkat persaingan pada industri ini cukup

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    44/47

    44

    tinggi. Tingkat persaingan yang cukup tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara

    lain:

    Meningkatnya jumlah pelajarPeningkatan jumlah pelajar setiap tahunnya membuat banyaknya kebutuhan akan

    kertas dalam catat mencatat yang sebagai kebutuhan dasar pelajar semakin

    meningkat. Sekarang ini kebutuhan pelajar dalam kegiatan pencatatnya tergantung

    pada kemudahan dalam penggunaannya, dan mudah didapatnya produk yang

    digunakan tersebut.

    Meningkatnya jumlah pemain di industri Loose Leaf

    Jumlah pemain yang semakin meningkat menyebabkan konsumen memiliki lebih

    banyak pilihan dalam memilih produk loose leaf, serta varian produk yang

    bermacam-macam dengan harga yang kompetitif.

    Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologiDengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penemuan-

    penemuan baru yang dapat membuat kualitas produk semakin meningkat akan

    lebih cepat ditemukan. Apabila perusahaan tidak berkembang seiring dengan

    kemajuan teknogi, maka perusahaan dapat tertinggal oleh pesaingnya dari segi

    teknologi, dan dikhawartikan kualitas produk perusahaan juga tertinggal.

    Tingkat persaingan yang semakin meningkat ini menngakibatkan tingkat ancaman dari

    pesaing cukup tinggi.

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    45/47

    45

    4.8.4 Kekuatan Tawar Menawar Produk

    Produk Paperline yang beredar di Indonesia merupakan produk lokal dalam

    negeri, dimana produksi Paperline dilakukan di Surabaya Jawa Timur. Produksi Paperline

    dilakukan secara integrasi vertikal, dimana proses dari Row Material sampai Barang Jadi

    dilakukan oleh PT Tjiwi Kimia, begitu pula dalam hal pendistribusian produk dilakukan

    oleh PT CMI yang juga merupakan anak perusahaan dari Sinar Mas Grup. Tidak adanya

    ancaman dari kekuatan tawar menawar pemasok merupakan suatu keunggulan untuk

    Paperline.

    4.8.5 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

    Banyaknya pemain pada industri ini yang memiliki kualitas yang serupa dan

    mempunyai harga yang cukup bersaing, tetapi pembelian Loose Leaf tidak dipengaruhi

    oleh keberadaaan suatu Brand tertentu dan ini menyebabkan end-user memilih Brand

    mana saja yang tersedia di toko. Dimana 78% responden menjawab bahwa mereka akan

    membeli Brand yang tersedia. Hal ini disebabkan karena Loose Leaf merupakan barang

    komoditi dan tidak adanya loyalitas produk dalam penggunaannya. Sehingga dapat

    disimpulkan tingkat kekuatan tawar menawar pembeli tinggi.

    Berdasarkan analisa-analisa diatas, maka diambil suatu analisa gabungan terhadap

    analisa kuestioner, analisa SWOT dan analisa Porter 5 Force adalah sebagai berikut.

    Kebutuhan akan tulis menulis selalu terkait dengan kertas. Produk loose leaf Paperline

    merupakan salah satu produk kertas yang sudah dikenal dan banyak digunakan oleh

    kalangan pelajar. Penggunaan loose leaf oleh kalangan pelajar dipakai sebagai alat catat

    mencatat yang pemakaiannya didominasi oleh pelajar S1. Pembelian kembali loose leaf

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    46/47

    46

    terutama pada saat kehabisan dan frekuensi pembeliannya pada jangka waktu diatas 10

    minggu. Dengan alasan-alasan tersebut diatas, keberadaan loose leaf terbilang masih

    mempunyai tempat di pasar dan prospeknya akan terus berkembang. Meningkatnya

    penggunaan loose leaf disebabkan pula karena penggunanya yang luas, tidak ada batasan

    usia dan jenis kelamin dalam pemakaian produknya. Dan banyak kompetitor baru yang

    bermunculan membuktikan bahwa pasar Loose Leaf masih diminati.

    Selain penjelasan keberadaan loose leaf diatas, penulis juga ingin menjabarkan

    faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan loose leaf oleh pelajar dan mahasiswa.

    Dengan melihat seseorang memakai/ menggunakan loose leaf, menjadikan salah satu

    motif seseorang (dalam hal ini: pelajar dan mahasiswa) untuk menggunakan produk loose

    leaf, rekomendasi dari orang lain juga memiliki andil dalam penggunaan Loose Leaf, hal

    ini sesuai dengan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen, salah

    satunya adalah kelompok acuan yaitu kelompok yang mempunyai pengaruh langsung

    maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Beberapa diantaranya

    adalah kelompok-kelompok primer seperti keluarga, teman, dan tetangga. Dan ada pula

    faktor pribadi/ personal yang mempengaruhi perilaku konsumen, termasuk diantaranya

    gaya hidup seseorang dimana pola hidup yang diekspresikan oleh kegiatan dan minat

    seseorang. Gaya hidup dapat mencerminkan seseorang secara keseluruhan.

    Kemudian harga maupun kualitas kertas loose leaf juga sebagai bahan

    pertimbangan kustomer. Selanjutnya, dengan pernyataan bahwa loose leaf mudah dibawa

    dan digunakan, konsumen (dalam hal ini: pelajar dan mahasiswa) cenderung

    menggunakan loose leaf karena praktis dan dapat dipakai untuk keseluruh kegiatan

    sekolah (tidak perlu membawa semua buku yang ada). Selain itu, karena pengguna sudah

  • 8/12/2019 analisis tjiwi kimia

    47/47

    47

    lebih dahulu memiliki binder file, maka dipakailah loose leaf. Pernyataan ini sesuai

    dengan Teori Tahapan Perilaku Konsumen, dimana pada fase evaluasi alternative,

    berdasarkan berbagai informasi yang ada, konsumen mulai mengevaluasi alternative

    pilihan yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukannya. Pada tahap

    ini konsumen mulai memiliki preferensi terhadap satu produk/jasa tertentu.

    Faktor lain yang mempengaruhi penggunaan loose leaf adalah adanya promosi

    yang lebih gencar agar kustomer tertarik pada produk, variant produk yang bervariasi

    serta kemasan produk yang menarik/ eye catching juga menjadi salah satu faktor yang

    mempengaruhi kostumer untuk membeli loose leaf. Berdasarkan salah satu komponen

    4P, dimana produk yang dipasarkan/ tawarkan harus memiliki suatu diferensiasi dari

    kompetitornya, seperti variasi produk, kualitas yang diberikan, desain, dan kemasan yang

    harus menarik perhatian konsumen.