ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN 1 BANDA ACEH SKRIPSI Diajukan Oleh: MONA LISA NIM. 160209005 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH 2020/1441 H
79
Embed
ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN SEMESTER ......Berdasarkan jenjang ranah kognitif, soal pilihan ganda Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN SEMESTER
GANJIL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V
MIN 1 BANDA ACEH
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
MONA LISA
NIM. 160209005
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2020/1441 H
Banda Aceh, 14 Juli 2020
Mona Lisa
Yang Menyatakan,
v
ABSTRAK
Nama : Mona Lisa
NIM : 160209005
Fakultas/Prodi : Tarbiyah/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : Analisis Tingkat Kesulitan Soal Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh
Pembimbing I : Yuni Setia Ningsih S. Ag., M. Ag.
Pembimbing II : Mainisa, S. Pd.I., M.Pd
Kata Kunci : Matematika, Tingkat Kesukaran, Soal, Ranah Kognitif
Kesulitan Soal dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran matematika yang akan memberi dampak terhadap hasil belajar siswa.
Keberhasilan proses belajar mengajar ditandai dengan hasil belajar yang
memuaskan. Proses belajar yang buruk dapat mengakibatkan hasil belajar yang
kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesulitan
soal dan jenjang ranah kognitif soal, sehingga untuk mengetahui kesulitan siswa
dalam pembelajaran matematika maka penulis melakukan penelitian yang berjudul,
“Analisis Tingkat Kesulitan Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
Kelas V MIN 1 Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020”. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu pengambilan
soal beserta kunci jawaban siswa pelajaran matematika semester ganjil di MIN 1
Banda Aceh. Teknik analisis data yang digunakan adalah tingkat kesukaran dan
analisis jenjang ranah kognitif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah, (1)
Berdasarkan tingkat kesukaran, soal pilihan ganda terdiri dari 11 butir soal
(45,83%) berkategori sukar, 13 soal (54,16%) berkategori sedang dan 0% soal
berkategori mudah. (2) Tingkat kesukaran pada soal bentuk essay yaitu terdapat 6
soal (40%) sukar, 7 soal (46,6%) sedang dan 2 soal (13,3%) mudah. (3)
Berdasarkan jenjang ranah kognitif, soal pilihan ganda Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh TA 2019/2020 2020 yaitu 0%
Kualitas soal pilihan ganda ditinjau dari aspek validitas yaitu 2 (8%) soal
berkategori sangat signifikan, 8 (32%) soal berkategori signifikan, dan 15 (60%)
soal berkategori tidak signifikan. Aspek reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas
sebesar 0,68. Pelaksanaan tes pada UAS gasal mata pelajaran IPS kelas III SD
Negeri se-Gugus Pangeran Diponegoro tergolong cukup baik, karena adanya faktor
suasana ruang kelas yang kurang tenang dan posisi duduk yang berdekatan.5
Penelitian yang dilakukan oleh Maria Agustina Amelia dengan judul
“Analisis Soal Tes Hasil Belajar High Order Thinking Skills (HOTS) Matematika
Materi Pecahan Untuk Kelas 5 Sekolah Dasar”, sampel dipilih dari siswa kelas V
yang bersekolah di 575 Sekolah Dasar Negeri di kota Bandung. Adapun hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis validitas soal dengan taraf
signifikan 5% untuk siswa berjumlah 357 diperoleh 20 soal (100%) valid. Hasil uji
reliabilitas soal diperoleh indeks reliabilitas dalam kriteria “tinggi”. Hasil uji daya
pembeda pada soal terdapat terdapat 3 soal yang perlu direvisi dan 17 soal dapat
diterima karena sudah dapat membedakan peserta didik berkemampuan tinggi
dengan peserta didik yang berkemampuan rendah, hasil uji analisis tingkat
kesukaran soal yaitu: 1 soal (5%) memiliki tingkat kesukaran berkategori mudah,
15 soal (75%) memiliki tingkat kesukaran berkategori sedang dan 4 soal (20%)
__________ 5 Tutut Kurniawan, “Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran IPS Sekolah
Dasar”. Journal of Elementary Education, Vol. 4, No. 1, 2005, h. 6.
4
yang memiliki tingkat kesukaran kategori sukar, hasil uji pengecoh pada soal secara
keseluruhan terdapat 11 pengecoh tidak berfungsi.6
Dari hasil penelitian terdahulu dan penelitian yang akan dilakukan
selanjutnya, terdapat persamaan dan perbedaan yaitu: Persamaan yang terdapat
dalam penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu keduanya sama sama
menganalisis tingkat kesulitan soal dilihat dari aspek tingkat kesukaran, soal yang
bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menjawab soal. Sedangkan
perbedaan dari kedua penelitian ini terdapat pada jenis soal yang di analisis, pada
penelitian terdahulu soal yang di analisis adalah soal Mata Pelajaran IPS dalam
bentuk pilihan ganda dan soal Tes Hasil Belajar High Order Thinking Skills (Hots)
Matematika khusus Materi Pecahan, dalam bentuk pilihan ganda sedangkan
penelitian yang akan dilakukan yaitu menganalisis soal matematika dalam bentuk
pilihan ganda dan essay. Selain itu, perbedaan yang terdapat dalam penelitian
terdahulu dan penelitian ini adalah penelitian terdahulu melakukan analisis soal
pada sekolah dasar (SD) sedangkan penelitian selanjutnya akan melakukan analisis
soal matematika pada Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dalam menentukan dan
membuat keputusan sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dapat dicapai oleh
siswa. Evaluasi merupakan kegiatan terencana yang dilakukan secara
berkesinambungan. Kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang
sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data berdasarkan data
__________ 6 Maria Agustina Amelia, “Analisis Soal Tes Hasil Belajar High Order Thinking Skills
(HOTS) Matematika Materi Pecahan Untuk Kelas 5 Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian (Edisi
Khusus PGSD), Vol 20, No. 2, 2016, h. 131.
5
tersebut kemudian akan dibuat keputusan.7 Salah satu proses mengevaluasi siswa
adalah pada proses ujian semester ganjil.
Melalui hasil wawancara yang penulis lakukan pada bulan Desember 2019
di MIN 1 Banda Aceh dengan salah seorang guru bidang studi matematika
diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melalui ujian
semester ganjil dengan bobot nilai paling tinggi 75 dan yang paling rendah 40.
Selanjutnya guru menjelaskan bahwa perolehan bobot nilai tertinggi 75 tersebut
sudah cukup baik karena mengingat matematika merupakan mata pelajaran yang
sulit dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya, dimana pada pelajaran lainnya
siswa bisa mendapatkan bobot nilai tertinggi sampai 96.8
Dari hasil wawancara tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa pada pembelajaran matematika tergolong masih rendah jika dibandingkan
dengan pembelajaran lainnya. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar siswa adalah disebabkan karena tingkat kesulitan soal pada pembelajaran
matematika. Oleh sebab itu, untuk mengetahui tingkat kesulitan soal yang diberikan
oleh guru kepada siswa, maka penulis mencoba menganalisis butir soal yang
dibuat oleh guru untuk mengetahui mutu soal pada Ujian Semester Ganjil
Matematika kelas V MIN 1 Kota Banda Aceh.
Mengingat pentingnya menganalisis tingkat kesulitan siswa pada
pembelajaran matematika, maka peneliti tertarik untuk menulis skripsi berjudul:
“Analisis Tingkat Kesulitan Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika Kelas V Min 1 Banda Aceh”.
__________ 7 Ngalim Purwanto. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 3. 8 Hasil Wawancara pada Tanggal 21 Desember 2019 di Sekolah MIN 1 Banda Aceh
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat kesulitan Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika siswa kelas V tahun ajaran 2019/2020 di MIN 1 Banda Aceh?
2. Bagaimana jenjang ranah kognitif soal Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Matematika siswa kelas V tahun ajaran 2019/2020 di MIN 1
Banda Aceh?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat kesulitan Soal Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Matematika kelas V tahun ajaran 2019/2020 di MIN 1 Banda
Aceh.
2. Untuk mengetahui jenjang ranah kognitif soal Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Matematika siswa kelas V tahun ajaran 2019/2020 di MIN 1
Banda?
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Guru
1) Mengetahui apakah pengalaman belajar dan soal-soal yang disajikan
sudah tepat bagi siswa.
2) Merangsang kreatifitas guru dalam mengembangkan pembuatan soal
ujian tengah semester yang dapat dipertanggung jawabkan
kelayakannya.
7
b. Bagi Siswa
1) Mendapatkan pengalaman yang menarik dalam menjawab soal yang
bervariasi.
2) Mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang
disajikan oleh guru.
c. Bagi Peneliti
1) Sebagai dasar pijakan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan Analisis kesulitan soal ujian tengah semester.
2) Dapat menjadi pedoman bagi peneliti untuk menambah wawasan
pengetahuan tentang Analisis kesulitan soal ujian tengah semester dan
dapat memperbaiki butir soal ujian sekolah dasar.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah pernyataan yang memberikan penjelasan atas
suatu variable atau suatu konsep sehingga dapat dipahami dan diterima oleh
pembaca. Definisi operasional pada penelitian ini adalah:
1. Analisis
Analisis adalah usaha memilih sesuatu integritas menjadi unsur-unsur atau
bagian-bagian sehingga jelas susunannya. Dengan melakukan analisis seseorang
diharapkan mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan
integritas menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu, untuk beberapa hal memahami
prosesnya, untuk hal lain memahami cara kerajanya, untuk hal lain lagi memahami
sistematikanya.9
__________ 9 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 27.
8
2. Tingkat Kesulitan Soal
Tingkat kesulitan soal adalah suatu tingkatan seberapa mudah atau sulitnya
suatu butir soal bagi sekolompok siswa. Kategori tingkat kesulitan meliputi sukar,
sedang dan mudah.10
Tingkat kesulitan soal dapat dinyatakan dalam bentuk indeks
atau bilangan.
Tingkat kesulitan soal adalah proporsi antara banyaknya peserta tes yang
dapat menjawab soal dengan benar dengan banyaknya peserta yang mengikuti tes.
Hal ini berarti semakin banyak peserta tes yang dapat menjawab soal dengan benar
maka akan semakin besar indeks tingkat kesulitan, yang berarti makin mudah soal
tersebut. Sebaliknya semakin sedikit peserta tes yang dapat menjawab butir soal
dengan benar maka soal tersebut makin sukar.11
3. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika adalah suatu pembelajaran yang menekankan
pada penalaran, pengembangan sikap kritis, logis, serta keterampilan dalam
menerapkan matematika, sehingga siswa diharuskan memiliki kemampuan
memahami konsep matematika sebagai prasyarat utama.12
Pada pembelajaran
matematika akan lebih baik jika terdapat keterkaitan antara konsep yang diajarkan
dengan pengalaman belajar siswa.
__________ 10 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 46. 11 Nani Hanifah, “Perbandingan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir Soal Dan Reliabilitas Tes Bentuk
Pilihan Ganda Biasa Dan Pilihan Ganda Asosiasi Mata Pelajaran Ekonomi”. Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 6,
No. 1, 2004, h. 46. 12 Husain Ismail, “Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah pada
Siswa Kelas V SD Inpres Palupi”. Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol. 4, No. 4, 2018, h. 344.
9
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau
membuat keputusan tentang sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah
dapat dicapai oleh siswa. Evaluasi adalah sebuah kegiatan terencana yang
dilakukan secara berkesinambungan. Kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan
suatu proses yang sengaja direncanakan dengan tujuan untuk memperoleh
informasi atau data berdasarkan data tersebut kemudian akan dicoba membuat
kesimpulan.13
Evaluasi merupakan proses di mana para evaluator menggali informasi yang
diperlukan tentang siswa, untuk menentukan bagaimana penguasaan seorang siswa
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dalam kelompok atau kelas.14
Evaluator haruslah benar-benar serius dalam menemukan informasi, hal ini untuk
mempermudah dalam mengukur sejauh mana keberhasilan yang telah dilakukan
dalam proses pembelajaran.
Evaluasi merupakan suatu kegiatan penyediaan informasi yang dapat
dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan jasa dan harga (the worth and
merit) dari tujuan yang telah dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk
membantu membuat keputusan, serta membantu pertanggung jawaban dan
__________ 13
Ngalim Purwanto. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 3. 14
Sukardi. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 81.
9
10
meningkatkan pemahaman terhadap fenomena..15
Inti dari evaluasi yaitu
penyediaan informasi yang dapat digunakan sebagai suatu bahan pertimbangan
dalam menentukan keputusan.
Evaluasi adalah pengumpulan suatu kenyataan secara sistematis dalam
menetapkan apakah pada kenyataannya terjadi perubahan pada diri siswa dan
menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.16
Tingkat
perubahan yang terjadi itulah yang kemudian dapat dijadikan sumber dari
keberhasilan belajar siswa.
Evaluasi adalah kegiatan menemukan sesuatu yang berharga, juga termasuk
dalam mencari informasi yang bermanfaat serta menilai keberadaan suatu program,
prosedur, produksi dan juga alternativ strategi yang diajukan untuk mencapai
tujuan.17
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa Evaluasi adalah sebuah
sikap tindak atau kegiatan yang dilakukan untuk mencari tahu dan mengukur
sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap suatu tes yang diberikan. Tujuan
Evaluasi yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Kegiatan evaluasi dilakukan dalam rangka menilai hasil
belajar siswa.
2. Teknik-teknik Evaluasi
Kegiatan Evaluasi hendaknya perlu menggunakan alat yang dapat
mempermudah kegiatan evaluasi. Alat merupakan suatu yang dapat digunakan
__________ 15
Eko Putro Widoyoko. Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2016), h. 7. 16
Daryanto. Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka cipta, 2012), h. 1. 17
Suharsimi Arikunto. Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 2.
11
untuk memudahkan seseorang dalam melaksanakan tugas dalam mencapai
tujuan secara lebih efektif dan efisien. Alat evaluasi disebut juga instrumen
evaluasi. Terdapat dua macam teknik evaluasi, yaitu teknik tes dan nontes.18
1) Teknik Tes
Menurut Suharsimi Arikunto tes adalah alat yang digunakan untuk
mengukur dan mengetahui sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang telah
ditetapkan.19
Sebuah Tes dipergunakan dalam rangka pengukuran atau
penilaian.
Tes atau Testing merupakan prosedur yang sistematis direncanakan oleh
evaluator untuk membandingkan antar perilaku yang dievaluasi.20
Tes ini
dilakukan adalah untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar siswa
yang berupa angka.
Test adalah alat bantu atau prosedur yang dapat dipergunakan dalam
rangka pengukuran atau penilaian; Testing yaitu saat dilaksanakannya atau saat
peristiwa berlangsungnya pengukuran dan penilaian; terter artinya orang yang
melaksanakan suatu tes, atau pembuat tes yaitu orang yang sedang melakukan
percobaan sedangkan testee adalah peserta tes. Secara umum, terdapat dua
macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu:
a) Sebagai alat ukur terhadap peserta didik. Tes berfungsi mengukur tingkat
perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta tes setelah
mereka melakukan proses belajar mengajar pada waktu tertentu.
__________ 18
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2002),
h. 25 - 26. 19
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan…, h. 52. 20
Sukardi. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya…, h. 92.
12
b) Sebagai alat ukur keberhasilan suatu program pengajaran, karena melalui
tes akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang
dilakukan telah dapat dicapai.
Berdasarkan beberapa pendapat para Ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa tes merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mendapatkan hasil
dalam rangka melakukan evaluasi pendidikan. Tes adalah suatu kegiatan untuk
mengukur atau melihat suatu ketercapaian tertentu. Tes biasanya digunakan
oleh seorang Guru terhadap peserta didik guna mengukur tingkat
kemampuan, dan pemahaman para peserta didik.
2) Teknik Nontes
Teknik evaluasi nontes ini tidak menggunakan item pertanyaan ataupun
pernyataan, tetapi tes ini menggunakan metode lain untuk memperoleh data
atau informasi yang diperlukan. Seperti Dokumentasi, wawancara, dan
observasi.21
Hal tersebut dilakukan oleh pendidik selama proses pembelajaran
di dalam kelas maupun di luar kelas pada setiap hari kegiatan siswa di sekolah.
Nontes yaitu salah satu instrumen evaluasi yang ada pada tingkat satuan
pendidikan Sekolah Dasar (SD) disebut teknik penilaian katena untuk
memperoleh gambaran mengenai sikap, karakteristik, serta kepribadian.22
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar
tidak hanya dapat dinilai melalui tes, baik bentuk tes uraian ataupun objektif,
tetapi juga dapat dinilai oleh alat-alat nontes lainnya seperti dengan melakukan
__________ 21
Sukardi. Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),.
hal: 88. 22
Ali Hamzah. Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), h.
13
wawancara, observasi mengenai karakteristik siswa, kepribadian, atau sikap
para siswa.
3) Tes Objektif
Tes Objektif (objective test) yang lebih dikenal dengan istilah tes
jawaban pendek (short answer test), tes ya-tidak (yes-no test) atau tes model
baru (new type test), yaitu suatu jenis tes yang terdiri dari butir-butir soal
(items) yang dapat dijawab oleh peserta tes dengan jalan memilih salah satu
atau lebih diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan
pada masing-masing soal atau dengan jalan menuliskan jawabannya berupa
kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat atau ruang yang telah
disediaan untuk masing-masing butir soal.23
Tes Objektif merupakan suatu tes yang pada proses pemeriksaannya
dilakukan secara objektif. Hal ini bermaksud untuk mengatasi kelemahan dari
tes bentuk essay. Pada penggunaan tes objektif jumlah butir soal yang
diberikan jauh lebih banyak dari tes bentuk essay. Biasanya untuk tes yang
berlangsung dalam waktu 60 menit maka dapat diberikan sebanyak 30-40 butir
soal.24
Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes objektif
merupakan sebuah bentuk tes berupa soal-soal yang dalam cara menjawabnya
yaitu dengan memilih salah satu jawaban yang benar dari beberapa pilihan
jawaban yang disediakan. Tes objektif menjadi pilihan dalam pemeriksaannya
__________ 23
Anas Sujiono. Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 66. 24
Suharsimi Arikunto. Dasar dasar evaluasi pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara.2005), h. 164.
14
dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada tes
bentuk essai.
1) Macam-macam Tes Objektif
a. Tes Pilihan Ganda (multhiple choice test)
Multhiple choice test terdiri dari suatu keterangan atau
pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan untuk
melengkapinya maka haruslah memilih satu dari beberapa kemungkinan
jawaban yang telah disediakan atau terdiri atas bagan keterangan dan
bagian kemungkinan jawaban atau alternativ (options). Kemungkinan
Jawaban atau option terdiri dari satu jawaban benar yaitu kunci jawaban
dan beberapa pengecoh. Soal pilihan ganda yaitu bentuk tes yang
mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat.25
Tes pilihan ganda merupakan tes objektif dimana masing-masing
item disediakan lebih dari dua kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari
pilihan-pilihan tersebut yang benar atau yang paling benar. Maka yang
paling benarlah jawaban yang sesungguhnya dari tes yang diberikan. Item
tes pilihan ganda dengan empat jawaban, secara umum hanya digunakan
untuk mengukur hasil pembelajaran siswa. Kemudian dari empat jawaban
tersebut hanya ada 1 jawaban yang paling benar, sisanya atau 3 lainnya
disebut sebagai jawaban alternatif salah.26
__________ 25
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 48.
26 Mulyadi. Evaluasi Pendidikan: Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama di
Sekolah, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), h. 71.
15
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Tes pilihan ganda
adalah suatu tes yang memberikan pilihan jawaban yaitu yang benar dan
yang paling tepat. Biasanya pilihan jawaban yang diberikan ada empat
dan hanya ada satu saja jawaban yang benar dan yang lainnya hanya
sebagai pengecoh atau sebagai jawaban alternatif salah.
b. Menjodohkan (Matching Test)
Matching Test yaitu memperbandingkan, memasangkan, dan
menjodohkan. Matching Test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri
jawaban. Masing-masing pertanyaan memiliki jawaban yang tercantum
dalam seri jawaban. Tugas murid adalah mencari serta menepatkan
jawaban-jawaban sehingga sesuai dan cocok dengan pertanyaannya.27
Bentuk soal menjodohkan terdiri atas dua kelompok pernyataan.
Kedua kelompok pernyataan tersebut berada dalam satu kesatuan.
Kelompok sebelah kiri ialah bagian yang berisi soal-soal yang harus dicari
jawabannya. Dalam bentuk sederhana, jumlah soal sama dengan jumlah
jawabannya, sebaiknya jumlah jawaban yang disediakan dibuat lebih
banyak daripada soalnya karena hal ini akan mengurangi kemungkinan
siswa menjawab betul dengan hanya menebak.28
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, Menjodohkan
(Matching Test) yaitu bentuk soal yang terdiri dari dua kelompok
pernyataan yang harus dicocokkan atau dijodohkan keduanya sehingga
membentuk suatu kesatuan yang padu. Biasanya soal Menjodohkan
__________ 27
Suharsimi Harikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 188. 28
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 47.
16
(Matching Test) dibuat dengan jawaban yang lebih banyak daripada soal
dengan tujuan agar siswa dapat berpikir kritis dalam menemukan jawaban
yang benar.
c. Tes Benar Salah (true-false)
Tes Benar Salah (true-false) adalah tes dengan soal yang berupa
pernyataan-pernyataan. pernyataan tersebut ada yang benar dan ada yang
salah. Orang yang ditanya harus menandai masing-masing pernyataan itu
dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut pendapatnya
dan melingkari huruf S jika menurutnya pernyataan tersebut salah.29
Soal
benar-salah dapat dipakai untuk mengukur pengetahuan siswa tentang
definisi, prinsip dan fakta.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa soal benar-salah
merupakan bentuk tes yang soal-soalnya terdiri pernyataan. Ada dua
pernyataan yaitu pernyataan yang tepat dan yang salah. Dari kedua
pernyataan tersebut, maka siswa bisa menentukan mana yang merupakan
kebenaran dan sebaliknya. Dari tes benar-salah guru akan memperoleh
informasi mengenai sejauh mana pengetahuan siswa terhadap fakta, opini,
serta definisi ataupun prinsip yang diberikan pada pernyataan.
d. Test Isian (Completion Test)
Completion Test merupakan tes isian, tes melengkapi atau tes
menyempurnakan. Completion Test terdiri atas kalimat-kalimat yang pada
bagian-bagiannya ada yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau
yang harus diisi oleh murid merupakan pengertian yang diminta dari
murid.30
Dari tes isian maka dapat diperoleh informasi mengenai
kemampuan berpikir dan pengetahuan siswa terhadap suatu yang telah
dipelajarinya.
e. Jawaban Singkat
Soal jawaban singkat merupakan soal yang menghendaki jawaban
dalam bentuk kata, , kalimat, bilangan, atau simbol dan jawabannya hanya
dapat dinilai benar atau salah. Ada dua bentuk soal jawaban singkat, yaitu
bentuk pertanyaan langsung dan bentuk pertanyaan yang tidak lengkap.31
B. Tingkat kesulitan Soal
1. Pengertian Tingkat Kesulitan Soal
Tingkat kesulitan soal merupakan tingkatan seberapa mudah atau sulitnya
suatu butir soal bagi siswa yang mengikuti tes. Kategori tingkat kesulitan meliputi
sukar, sedang dan mudah.32
Tingkat kesulitan soal dinyatakan dalam bentuk indeks.
Tingkat kesulitan soal yaitu proporsi antara banyaknya peserta tes yang
dapat menjawab soal dengan benar dengan banyaknya seluruh peserta tes. Hal ini
bermakna semakin banyak peserta tes yang menjawab soal dengan benar maka
makin besar indeks tingkat kesulitan yang berarti semakin mudah soal tersebut.
Sebaliknya jika semakin sedikit peserta tes yang menjawab butir soal dengan benar
maka soal tersebut semakin sukar.33
__________ 30
Suharsimi Harikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan…, h. 190. 31 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 44. 32 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 46. 33 Nani Hanifah, “Perbandingan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir Soal Dan Reliabilitas Tes Bentuk
Pilihan Ganda Biasa Dan Pilihan Ganda Asosiasi Mata Pelajaran Ekonomi”. Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 6, No.
1, 2004, h. 46.
18
Sedangkan menurut HJX Fernandes dalam jurnal, Tingkat kesulitan soal
dapat diukur dengan persentase siswa yang menjawab soal dengan benar. Jika soal
mudah maka indeks kesukaran soal lebih tinggi. Soal dengan nilai P yang
mendekati 0 merupakan soal yang sulit, sedangkan soal dengan nilai P mendekati 1
merupakan soal yang sangat mudah. Indeks tingkat kesulitan soal yang sangat baik
adalah 0,3 sampai 0,7.34
Tingkat kesulitan soal dilihat dari segi kemampuan dan kesanggupan siswa
dalam menjawab soal, bukan dilihat melalui sudut guru sebagai pembuat soal. Soal
yang baik yaitu soal yang tidak terlalu mudah dan juga yang tidak terlalu sukar.
Soal yang sangat mudah tidak merangsang siswa untuk berpikir tingkat tinggi dan
tidak meningkatkan usaha siswa dalam pemecahannya. Begitu juga dengan soal
yang sangat sukar akan membuat siswa putus asa dalam mengerjakannya. Cara
melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesulitan soal yaitu dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = Indeks kesukaran Soal
B = Banyaknya peserta tes yang dapat menjawab soal dengan benar.
JS = Jumlah seluruh peserta tes.35
__________ 34
Nani Hanifah, “Perbandingan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir Soal Dan
Reliabilitas Tes Bentuk Pilihan Ganda Biasa Dan Pilihan Ganda Asosiasi Mata Pelajaran
Ekonomi”…, h. 46. 35
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan…, h. 208.
19
Klasifikasi hasil perhitungan angka indeks kesukaran soal menggunakan
kriteria sebagai berikut:
a) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 merupakan soal sukar.
b) Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 merupakan soal sedang.
c) Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 merupakan soal mudah.36
Kriteria yang digunakan yaitu apabila semakin kecil indeks yang diperoleh,
maka akan semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya, apabila semakin besar indeks
yang diperoleh, maka akan semakin mudah soal tersebut. Bilangan yang
menunjukkan tingkat mudah dan sukarnya suatu soal disebut Indeks Kesukaran
(Diffucuky index). Besarnya indeks kesukaran antara 0, 00 sampai 1,0 menunjukkan
taraf kesukaran soal. Soal dengan indek kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal
tersebut terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal terlalu
mudah.37
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, tingkat kesulitan soal
adalah suatu tingkatan terkait mudah, sedang dan sukarnya suatu tes. Dalam
menentukan tingkat kesukaran soal maka dapat menggunakan rumus dengan
keterangan P = Indeks kesukaran, B = Banyaknya siswa yang dapat menjawab soal
dengan benar dan JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. Tingkat kesulitan suatu
soal terlihat dari hasil jawaban siswa dan bukan dari pandangan pembuat soal,
maka soal yang digunakan dalam ujian semester akan lebih baik jika menggunakan