perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS TINGKAT KESUKSESAN MOBILE BANKING (M-BANKING) DENGAN MENGGUNAKAN RESPESIFIKASI MODEL DeLONE & McLEAN ( Studi Kasus pada BANK PERMATA Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : YANDI WIBOWO NIM. F0307093 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
119
Embed
ANALISIS TINGKAT KESUKSESAN MOBILE BANKING M … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS TINGKAT KESUKSESAN MOBILE BANKING (M-BANKING) DENGAN MENGGUNAKAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS TINGKAT KESUKSESAN MOBILE BANKING
(M-BANKING) DENGAN MENGGUNAKAN RESPESIFIKASI
MODEL DeLONE & McLEAN
( Studi Kasus pada BANK PERMATA Surakarta)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
YANDI WIBOWO NIM. F0307093
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
>TuhanYesusKristus<
>Keluargaku yang aku cinta dan sayangi<
>Teman-temanku di
Rumah,,Robert,Ferdy,Christian,Deny,Edwin..u’re my
best friend ever..!!<
>teman-teman akuntansi 007 yang sudah berjuang dari
awal masuk,,thimo,septian,dedy, dela, awang, handoko,
rija, peka,dkk…banyak cerita dan kenangan yang gak
kan ku lupa,,I love u guys!<
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
>teman-teman GKI Coyudan yang sudah
memberiku semangat rohani dan menjagaku tuk
tetap tumbuh dalam DIA..thx 4 ur kindness to
me!<
>dan yang terakhir,,untuk seseorang yang pernah
hadir di hidupku & mengajariku tuk
memperjuangkan sesuatu yang
BERHARGA,,,kamu sudah membuka mataku tuk
terus berjuang demi masa depan,,,<
……….Thank you,………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
….Perjuangkanlah apa yang berharga dalam hidupmu,,sebab waktu
hanya berjalan lurus dan engkau tak mampu tuk memutar kembali....
….Setialah pada hal-hal yang kecil,,maka hal-hal besar pun akan
diberikan kepadamu,,,,
….Ketika semua berawal dari keyakinan,,maka saat itulah kau
membuka jalan mu sendiri,,,,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Salam damai dan sejahtera,
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas segala penyertaannya sehingga
skripsi ini yang berjudul “ANALISIS TINGKAT KESUKSESAN MOBILE
BANKING (M-BANKING) DENGAN MENGGUNAKAN RESPESIFIKASI
MODEL DELONE & MCLEAN (STUDI KASUS PADA BANK PERMATA
SURAKARTA) dapat diselesaikan oleh penulis sebagai syarat guna mencapai
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini ada beberapa
hambatan yang dihadapi, namun berkat dukungan, bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Wisnu Untoro M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
2. Santoso Tri Hananto, Drs, M.Si, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Arif Lukman Santoso,S.E,Ak, selaku Pembimbing Akademik.
4. Christiyaningsih Budiwati, SE, M.Si, Ak Selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan
arahan, sekaligus menjadi a good motivator bagi penulis serta penulis
juga meminta maaf jika dalam proses bimbingan ada kata dan tingkah
laku atau perbuatan yang tidak berkenan di hati Ibu.
5. Orangtuaku Santa Wijaya dan Linawati serta kedua kakakku Aries
Wijaya dan Yudi Susanto yang selalu mendukungku, mendoakanku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
dan menjadi teman sharing tidak hanya dalam skripsi tapi semuanya,
you’re the best in the world, I love you my lovely parents, saya bangga
dan bersyukur telah menjadi bagian dari keluarga ini.
6. Sahabat-sahabat saya di rumah yang sudah saya anggap seperti saudara
saya sendiri, Robert Kristianto Tjipto, Andhika Ferdian
2.1 DeLone & McLean IS Success Model tahun 1992....................... 15
2.2 DeLone & McLean IS Success Model tahun 2003....................... 17
2.2 Kerangka Pemikiran (Respesifikasi Model DeLone & McLean) 18
4.1 Tahap Registrasi Layanan M-Banking.......................................... 46
4.2 Cara Registrasi PermataMobile melalui PermataBank ATM...... 55
4.3 Layanan-layanan dalam format SMS........................................... 56
4.4 Contoh Isi Ulang Pulsa................................................................. 57
4.5 Contoh Transfer Online Antarbank…………………………….. 57
4.6 Tarif Layanan per SMS………………………………………… 58
4.7 Menu M-Banking dalam Operator XL & Indosat………………. 58
4.8 Tampilan PermataMobile dalam Ponsel Java…………………… 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS TINGKAT KESUKSESAN MOBILE BANKING
(M-BANKING) DENGAN MENGGUNAKAN RESPESIFIKASI MODEL DeLONE & McLEAN
( Studi Kasus pada BANK PERMATA Surakarta)
YANDI WIBOWO F 0307093
ABSTRAKSI
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat
kesuksesan mobile banking (m-banking) dengan menggunakan respesifikasi model milik DeLone & McLean (D&M IS Success Model)
Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data tersebut diambil dari kuesioner yang disebarkan kepada para nasabah bank Permata di Kota Surakarta yang menggunakan layanan mobile banking. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling, sehingga sampel yang diperoleh sebanyak 200 responden, 60,5% responden Laki-laki dan 39,5% responden perempuan. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) melalui program AMOS versi 18. Goodness of fit setelah dilakukan modifikasi atas model yang diajukan menunjukkan hasil yang baik antara lain Chi-Square (c2) sebesar 116,516, Significance Probability (p) sebesar 0,228, CMIN/DF sebesar 1,099, GFI sebesar 0,936, AGFI sebesar 0,906, TLI sebesar 0,988, CFI sebesar 0,991, dan RMSEA sebesar 0,022.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1)Variabel System Quality tidak berpengaruh signifikan terhadap Use, (2)Variabel Information Quality berpengaruh signifikan terhadap Use, (3)Variabel System Quality berpengaruh signifikan terhadap User Satisfication, (4)Variabel Information Quality berpengaruh signifikan terhadap User Satisfication, (5)Variabel User Satisfication tidak berpengaruh signifikan terhadap Use, (6)Variabel Net Benefit tidak berpengaruh signifikan terhadap Use, (7)Variabel Use tidak berpengaruh signifikan terhadap Net Benefit ,(8)Variabel User Satisfication berpengaruh signifikan terhadap Net Benefit, (9)Variabel Net Benefit tidak berpengaruh signifikan terhadap User Satisfication.
. Kata Kunci: mobile banking, D&M IS Success Model, system quality, information quality, use, user satisfication, net benefit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SUCCEDED ANALYSIS of MOBILE BANKING
(M-BANKING) USING A RESPCIFICATION OF DeLONE & McLEAN INFORMATION SUCCESS MODEL
( Case Study at BANK PERMATA Surakarta)
YANDI WIBOWO F 0307093
ABSTRACT
The main purpose of this study is to analyze factors that successing the
mobile banking (m-banking) in PermataBank Surakarta by using the Delone & McLean Information Success Model.
Type of data is primary data. Data was taken from the questionnaire distributed to customers of PermataBank in the city of Surakarta who use mobile banking services that used the sampling method is purposive sampling, so that samples obtained with 200 respondents, 60,5% of respondents were men and 39,5% of respondents women. Data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) through 18 versions of AMOS. Goodness of fit after the modification of the proposed model showed good results, among others, Chi-Square ( 2) amounted to 116,516, Significance Probability (p) of .228, Cmin / DF of 1.099, GFI of 0.936, AGFI of 0.908, TLI for .988, CFI of .991, and RMSEA of .022.
The results of this study indicate that (1) System Quality variable has no influence toward Use, (2) Information Quality variable has influence toward Use, (3) System Quality variable has influence toward User Satisfication, (4) Information Quality variable has influence toward User Satisfication, (5) User Satisfication variable has no influence toward Use, (6) Net Benefit variable has no influence toward Use, (7) Use variable has no influence toward Net Benefit ,(8) User Satisfication variable has influence toward Net Benefit, (9) Net Benefit variable has no influence toward User Satisfication.
Keywords : mobile banking, D&M IS Success Model, system quality, information quality, use, user satisfication, net benefit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini peran teknologi informasi semakin tinggi dalam mendukung
aktivitas sehari-hari. Tidak hanya untuk pekerjaan, namun dalam aktivitas
normal pun manusia mengandalkan teknologi. Teknologi semakin penting
manakala terus berkembang dengan cepat hingga menjadi suatu revolusi.
Teknologi memberikan kemudahan untuk berkomunikasi, menembus dinding
pemisah jarak, waktu dan tempat di dunia.
Penerapan teknologi terbarukan terus menerus dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
sumber daya. Perubahan teknologi informasi yang berkembang sangat cepat
ini direspons oleh perusahaan-perusahaan dengan memberikan pelayanan
kemudahan akses informasi dengan kliennya maupun menghubungkan bank
dengan nasabahnya dengan cara mengaplikasikan teknologi informasi yang
canggih, seperti internet.
Salah satu pihak yang sangat mengikuti perkembangan teknologi
informasi adalah perusahaan perbankan. Seperti kita ketahui, metode
konvensional perbankan yang sudah diterapkan sampai saat ini, nasabah
datang ke bank untuk melakukan transaksi-transaksi. Dengan metode ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dirasakan kurang efisien karena waktu yang tersita cukup banyak antara lain
untuk mengisi formulir, mengantri, kemudian pada saat di Teller
membutuhkan waktu untuk memastikan nomor rekening benar atau tidak.
Selain itu untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghimpun dana dari
masyarakat, perbankan berusaha menarik nasabah. Hal ini dilakukan
perbankan salah satunya dengan cara meningkatkan pelayanan secara online.
Layanan tersebut ditawarkan kepada nasabah karena informasi dewasa ini
menjadi sangat penting bagi nasabah dan juga bank itu sendiri, sehingga
teknologi informasi yang digunakan perbankan bertujuan untuk
mempermudah baik nasabah, ataupun pihak bank dalam melakukan
pekerjaannya (Oktaviana dalam Widyastuti, 2007). Layanan perbankan yang
dikenal dengan istilah e-banking memungkinkan nasabah untuk medapatkan
informasi dan menyelesaikan berbagai urusan perbankan secara cepat, mudah
dan tanpa batas tempat dan waktu.
Berbagai penawaran produk jasa yang dikeluarkan bank sebagai
turunan dari jasa e-banking dalam kemudahan akses oleh bank dengan
nasabah, salah satunya menggunakan mobile banking. Mobile banking adalah
salah satu bagian dari e-banking yang merupakan layanan informasi
perbankan via wireless paling baru yang ditawarkan bank dengan
menggunakan teknologi mobile phone untuk mendukung kelancaran dan
kemudahan kegiatan perbankan. Dengan mobile banking, nasabah tidak perlu
lagi ke ATM (Anjungan Tunai Mandiri) apalagi ke kantor bank apabila
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
hendak melakukan transaksi perbankan antara lain mentransfer uang, cek
saldo, ataupun pembayaran tagihan-tagihan.
Mobile sendiri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan berpindah-pindah
tanpa dibatasi atau dihalangi oleh apapun. Oleh karena itu, m-banking
merupakan layanan perbankan yang dapat diakses tanpa batasan. Batasan
yang dimaksud adalah ruang, waktu ataupun jarak yang selama ini menjadi
kendala bagi sebagian besar nasabah ketika akan bertransaksi. Selain itu
keunggulan dari m-banking adalah keamanan user-id yang tidak setiap orang
bisa mengetahuinya kecuali pemiliknya. Berdasarkan keunggulan yang
dimiliki oleh m-banking tersebut, pihak perbankan yakin dapat menarik minat
nasabah dengan memberi layanan yang sejenis. Beberapa bank yang telah
mengaplikasikan teknologi m-banking antara lain, Bank BCA, Bank Mandiri,
Bank BNI, Bank Panin, Bank Permata, Bank Niaga.
Banyak penelitian yang mengukur tingkat kesuksesan teknologi
informasi menggunakan Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone &
McLean (Delone& McLean IS Success Model). Model ini merupakan model
yang dibuat oleh Delone dan McLean tahun 1992, yang di dalamnya terdapat
enam konstruk, yaitu kualitas system, kualitas informasi, kepuasan pengguna,
penggunaan, dampak individu dan dampak organisasional. Seiring dengan
kemajuan teknologi yang berkembang cepat, model ini mengalami perubahan
tahun 2002, dimana ada penambahan konstruk baru, yaitu kualitas pelayanan
dan keinginan untuk menggunakan, serta menggabungkan dampak individu
dan dampak organisasional menjadi manfaat bersih. Begitu pula dengan para
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
peneliti yang memodifikasi model Delone & McLean sesuai dengan tujuan
penelitian yang mereka buat. Wu & Wang (2006) merespifikasi ulang model
D&M untuk mengukur Knowledge Management System (KMS). Seddon
(1997) lewat riset yang dilakukan bertahun-tahun terhadap model D&M,
menemukan banyak kejanggalan varian maupun interpretasi yang
menyebabkan hilangnya value model tersebut. Ia pun mengubah model D&M
dengan beberapa konstruk tambahan. Delone & McLean sendiri pada tahun
2004 mengembangkan model untuk e-commerce atas dasar model tahun
2002.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian
untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan mobile
banking dengan judul “ANALISIS TINGKAT KESUKSESAN MOBILE
BANKING DENGAN MENGGUNAKAN RESPESIFIKASI MODEL
DeLONE & McLEAN (Studi Kasus pada Bank Permata Surakarta).
Peneliti sengaja mengangkat topik ini karena Bank Permata adalah bank yang
memperoleh penghargaan untuk kategori mobile phone banking terbaik di
Asia Pasifik tahun 2010-2011 dalam acara Asian Banker Internacional
Excellence di Malaysia. Peneliti ingin meneliti apakah di kota seperti
Surakarta, para nasabah Bank Permata juga ikut andil dalam mensukseskan
keberhasilan m-banking Bank Permata di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah ” Dengan menggunakan Model Respesifikasi
Delone & McLean, faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kesuksesan
m-banking Bank Permata?”.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kesuksesan m-banking Bank Permata dengan menggunakan
Respesifikasi Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone & McLean.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak:
1. Bagi pihak Akademisi
Dapat memberikan kontribusi dalam menambah literatur mengenai
penerimaan teknologi informasi.
2. Bagi Bank
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi bank
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah untuk menerima
atau mengadopsi layanan mobile banking dalam transaksinya sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
dapat menjadi bahan kebijakan dalam upaya meningkatkan kinerja bank
dan meningkatkan pangsa pasarnya dalam dunia globalisasi saat ini.
3. Bagi Nasabah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi
nasabah bank dalam memanfaatkan layanan mobile banking. Kemudian
bagi nasabah yang belum dapat atau belum pernah menggunakan
layanan mobile banking dapat mengetahui kegunaan serta fungsi mobile
banking, sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
untuk membantu berbagai transaksi yang dilakukan nasabah bank.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Penelitian ini memiliki sistematika pembahasan terdiri dari lima bab.
Masing-masing secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini menjelaskan landasan teori dan konsep teoritis yang terkait
dengan topik penelitian dan dipergunakan sebagai dasar pemikiran
dalam pengembangan berbagai hipotesis yang diajukan dalam
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang
dipergunakan dalam penelitian, meliputi: metode pemilihan
sampel, pengumpulan data, pengukuran variabel, serta alat analisis
yang dipergunakan dalam pengujian hipotesis penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan mengenai hasil analisis pengujian hipotesis
dan pembahasannya.
BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian,
keterbatasan dalam penelitian, implikasi keterbatasan, serta saran
bagi penelitian selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Konsep Teknologi
Teknologi secara harfiah dapat diartikan sebagai keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Didasari
pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa teknologi diciptakan untuk
membantu pekerjaan ataupun aktivitas manusia menjadi lebih mudah.
Perkembangan kemajuan teknologi dewasa ini berlangsung sedemikian
pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi.
Perubahan-perubahan ini terjadi, terutama disebabkan berbagai kemampuan
dan potensi teknologi yang memungkinkan manusia untuk saling
berhubungan tanpa batasan waktu, jarak, kecepatan, dan kapasitas yang
dapat diatasi seiring berkembangnya sarana informasi yang mutakhir.
Teknologi dapat juga diartikan sebagai sistem komputer (hardware,
software, dan data) dan jasa yang mendukung pemakai (training, help lines,
dan lain-lain) yang disediakan untuk membantu pemakai dalam tugas-
tugasnya (Goodhue dan Thompson, 1995). Teknologi dapat pula
didefinisikan sebagai karangka teknis, konsep dan sesuatu yang berwujud
yang dikembangkan untuk memecahkan masalah teknis dan kemampuan
untuk memanfaatkan konsep hal yang berwujud dalam cara yang efektif dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
disisi lain teknologi merupakan pengembangan hardware maupun software
dalam pemecahan masalah operasional yang efektif dalam sebuah organisasi
(Ellitan 2002).
Adopsi teknologi sebagai hasil dari penerimaan teknologi oleh
pemakai akhir (end user) didasarkan pada persepsi kemanfaatan serta
kemudahan dalam penggunaan teknologi tersebut menghasilkan perilaku
dan perhatian untuk menggunakan teknologi baru (Bahmanziari, Person,
dan Crosby, 2003). Persepsi kemanfaatan dapat didefinisikan sebagai
tingkat dimana individu percaya bahwa menggunakan sebuah bagian sistem
dapat meningkatkan performa kerjanya, sedangkan persepsi kemudahan
merupakan tingkat dimana seorang individu yang menggunakan sebuah
bagian sistem akan lebih meringankan beban fisik maupun mental
penggunanya (Moore dan Benbasat dalam Niagara, 2008).
Keputusan untuk mengadopsi teknologi dapat pula dihubungkan
dengan bagaimana pengembangan inovasi dalam teknologi informasi oleh
suatu bank. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Penggunaan informasi di dalam
sistem baik bertujuan lebih kepada menarik nasabah serta mempertahankan
nasabah agar terus menggunakan layanan atau jasa yang diberikan pihak
bank. Teknologi informasi juga memberikan keuntungan lain bagi bank
karena dalam proses perbankan sendiri segala sesuatunya menjadi lebih
praktis, termanajemen, efektif dan efisien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2. Konsep E-Commerce
Banyak literatur terkenal ataupun akademis yang menyebutkan bahwa
banyak manfaat yang bisa diambil dari e-commerce. Contoh, e-commerce
mampu memperbesar ”cakupan” perusahaan tanpa harus mengorbankan
”kekayaan” (Evan & Wurster, 2000); memperoleh keunggulan kompetitif
(Schuette, 2000; Warrington et al, 2000) dan mengurangi biaya operasional,
administrasi dan pemasaran (Chappel & Feindt, 1999; Coppel, 2000).
Namun, manfaat – manfaat tersebut tidak didukung dengan data empiris.
Faktanya, studi awal menunjukkan adanya perbedaan yang cukup besar
antara manfaat nyata dengan manfaat teori dari e-commerce (Marshall et al,
2000, NNI, 1999). Hal ini mendorong sejumlah peneliti untuk mencari tahu
factor-faktor yang mendukung atau menghalangi kesuksesan e-commerce
(Han & Noh, 1999; Turban & Gehrke, 2000). Hasilnya adalah bukan
kepuasan atau keyakinan. Ditambah lagi sulitnya untuk menentukan model
yang tepat dalam area ini, entah variabel independen ataupun dependen.
Pelaksanaan e-commerce sebenarnya sudah ada sejak tahun 1965 saat
ditemukannya Automatic Teller Machine (ATM) dan melakukan pembelian
lewat kartu kredit. Hal ini didukung dengan sistem yang menembus batas-
batas organisasi sehingga antar organisasi bisa saling bertukar informasi
dan berbisnis secara elektronik. Hal ini yang kemudian disebut dengan
interorganizational system (Senn, 2000).
Hingga menyebarnya teknologi berbasis internet tahun 1990-an.,
sesungguhnya perusahaan sudah menerapkan suatu komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
terstandarisasi dan tertutup antar komputer di perusahaan yang terkenal
dengan sebutan Electronic Data Interchange (EDI). Sesungguhnya, EDI
dan e-commerce adalah hal yang sama (Fellenstein and Wood, 2000; Senn,
2000). Hanya saja, e-commerce mampu menarik berbagai layanan
komersialisasi dan terutama, mendukung kemajuan dari World Wide Web
dan aplikasi-aplikasi bisnis. Jadi, seiring dengan evolusi e-commerce,
muncul perbedaan antara tradisional e-commerce dengan internet berbasis
e-commerce.
E-commerce punya banyak arti bagi para pengguna. Beberapa melihat
sebagai “melakukan bisnis secara elektronik” (EC, 1998). Pengertian lain
(OECD, 1999) melihat e-commerce merupakan internet dan jaringan
TCP/IP lainnya yang menggunakan non-proprietary protocol sebagai
saluran untuk melakukan bisnis secara elektronik.
Definisi akademis saat ini mengacu pada dukungan aplikasi dan
bisnis. Contoh, Zwass (1996) mengartikan e-commerce sebagai “the sharing
of business information, maintaining business relationships and conducting
business transactions by means of telecommunications networks”. Peneliti
lain (Applegate, 1999, Fellenstein and Wood, 2000) juga mendukung
definisi di atas.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengembangkan kerangka
konseptual untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan dalam pandangan e-
commerce. Zwass (1996) mengusulkan cara terbaik untuk membentuk dan
menganalisis e-commerce adalah membagi struktur dalam tiga level :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
infrastruktur, jasa & produk dan struktur. Zwass mengatakan bahwa tiap
level memiliki abstraksi unik di mana level yang rendah akan
mengantarkan dukungan fungsional yang baik ke level yang lebih tinggi.
Riggins & Rhee (1998) mengusulkan lokasi aplikasi pengguna relatif
terhadap dinding pembatas sistem (internal dan eksternal) dan tipe
hubungan (pemakaian teknologi dan fasilitasnya) sebagai dua dimensi
terpisah yang mana gambaran e-commerce bisa dibedakan. Dengan
menggabungkan kedua dimensi, Riggins & Rhee (1996) mengusulkan
beberapa fungsi mulai dari focus e-commerce bertujuan membuat fasilitas
baru atau memakai tipe hubungan yang ada (Business to Consumer And
Business to Business) hingga sistem intraorganisasi dengan tujuan
memperbaiki koordinasi internal bisnis.
3. Konsep Mobile Banking
Mobile banking adalah sebuah layanan perbankan yang dapat diakses
oleh nasabah melalui telepon selular (handphone) dengan menggunakan
menu yang sudah tersedia di SIM Card. Mobile banking digunakan sebagai
performing balance checks, transaksi keuangan, pembayaran dan
sebagainya. Dengan menggunakan teknologi mobile banking, membuat
layanan perbankan menjadi lebih praktis, aman dan nyaman.
Secara konseptual, mobile banking terdiri dari tiga inter-relasi, yakni
mobile accounting, mobile brokerage, dan mobile jasa informasi keuangan.
Jenis-jenis pelayanan termasuk dalam kategori accounting dan brokerage
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
yang merupakan transaksi dasar. Jasa non-transaksi dasar yang merupakan
hal yang esensial bagi sebuah instansi adalah mobile jasa informasi
keuangan yang memuat jenis-jenis informasi keuangan pihak instansi
tersebut (Buse, Tiwari dan Cornelius dalam Niagara, 2008).
Menurut Rahardjo (2002) menjelaskan bahwa ada beberapa
persyaratan dari mobile banking, antara lain :
1. Aplikasi mudah digunakan;
2. Layanan dapat dijangkau dari mana saja;
3. Murah;
4. Aman; dan
5. Dapat diandalkan (reliable).
Transaksi mobile banking dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja. Keuntungan yang diperoleh nasabah selain menghemat waktu,
nasabah juga dapat mengontrol rekening mereka dan melakukan transaksi
perbankan hanya dengan menggunakan ponsel nasabah saja. Jasa mobile
banking memiliki produk seperti sms-banking, mobile phone, dan lain
sebagainya.
Kelebihan mobile banking :
1. bagi nasabah
a. Mobile banking menawarkan beberapa jasa yang cukup
menarik.
b. Layanan mobile banking selain dapat menghemat biaya juga
dapat menghemat waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
c. Nasabah mengakses bank dan jasa-jasanya kapanpun dan
dimanapun.
d. Nasabah dapat mengetahui telah terjadi penarikan uang tanpa
otorisasinya dan dapat memblokir kartu ATM.
2. bagi Bank
a. Layanan mobile banking juga bisa menjadi strategi
kompetitif pihak bank untuk memberikan value added
service kepada nasabahnya.
b. Biaya pengurusan nasabah pun dapat berkurang.
Kekurangan mobile banking :
Kekurangan mobile banking biasanya terletak pada kecepatan data
saat akan melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat (mobile
banking yang berbasis sms)
Mobile banking telah membawa perubahan atau bisa dikatakan
sebagai revolusi terhadap cara bergaul, memperoleh hiburan atau bahkan
cara berbisnis. Pada intinya, mobile banking akan meningkatkan daya
tawar kepada nasabah sehingga ketersediaan layanan ini dapat
memberikan nilai lebih bagi nasabah bank.
4. Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone & McLean
Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasikan faktor-
faktor yang menyebabkan kesuksesan sistem teknologi informasi. Salah
satu penelitian yang terkenal adalah penelitian oleh DeLone and McLean
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
(1992). Model kesuksesan sistem teknologi informasi yang dikembangkan
oleh DeLone and McLean (1992) ini cepat mendapat tanggapan. Salah
satu sebabnya adalah model mereka merupakan model yang sederhana
tetapi dianggap cukup valid. Seba yang lainnya adalah memang sedang
dibutuhkan suatu model yang dapat menjadi acuan untuk membuat sistem
teknologi informasi dapat diterapkan secara sukses di organisasi.
Berdasarkan teori-teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang
telah dikaji, DeLone and McLean (1992) kemudian mengembangkan suatu
model parsimoni yang mereka sebut dengan Model Kesuksesan Informasi
Delone & McLean (D&M IS Success Model) sebagai berikut :
Gambar 2.1
Delone & McLean IS Success Model Tahun 1992
Keenam elemen atau faktor atau komponen atau pengukuran dari
model ini adalah System Quality (Kualitas Sistem), Information Quality
(Kualitas Informasi), Use (Penggunaan), User Satisfication (Kepuasan
Pemakai), Dampak Individual (Individual Impact), dan Organizational
Impact (Dampak Organisasional). Model kesuksesan ini didasarkan pada
proses dan hubungan kausal dari dimensi-dimensi di model. Suatu model
SYSTEM QUALITY (KUALITAS SISTEM)
INFORMATION QUALITY (KUALITAS INFORMASI)
USE (PENGGUNAAN)
USER SATISFICATION (KEPUASAN PEMAKAI)
INDIVIDUAL IMPACT (DAMPAK INDIVIDUAL)
ORGANIZATIONAL IMPACT (DAMPAK ORGANISASIONAL)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
proses mengusulkan bahwa suatu sistem informasi terdiri dari beberapa
proses. Sementara model kausal atau model varian berusaha untuk
menjelaskan kovarian dari elemen-elemen model untuk menentukan
apakah variansi dari satu elemen dapat dijelaskan oleh variansi dari
elemen-elemen lainnya atau untuk menentukan apakah terjadi hubungan
kausal diantara mereka.
Pengembangan model
Berdasarkan kritik-kritik yang diterima dan juga berdasarkan
perkembangan-perkembangan sistem teknologi infromasi dan lingkungan
Data di atas menunjukkan bahwa nasabah yang memiliki ijazah
SLTA berjumlah 28 (14 %). Nasabah dengan gelar ahli madya atau D3
berjumlah 22 (11%). Lalu nasabah dengan gelar S1 ada 121 orang (60,5
%). Kemudian nasabah dengan gelar S2 berjumlah 29 (14,5 %). Terakhir,
nasabah dengan S3 dan LAINNYA berjumlah 0 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa para pengguna m-banking bank Permata adalah para
lulusan S1 yang paham menggunakan fasilitas tersebut.
Berdasarkan Status
Berdasarkan Status, terdiri dari 3 kategori, yaitu : Menikah, Belum
Menikah dan Duda/Janda. Berikut hasil data yang diperoleh peneliti :
Tabel 4.5 Klasifikasi Responden Berdasarkan Status
STATUS JUMLAH PERSENTASE MENIKAH 108 54,00 BELUM MENIKAH 92 46,00 DUDA/JANDA 0 0,00 TOTAL 200 100,00
Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Dari data di atas menunjukkan bahwa responden mayoritas sudah
menikah, yaitu sebanyak 108 responden (54 %). Sisanya, yaitu sebanyak
92 responden (46 %) belum menikah. Ini menunjukkan bahwa saat ini
mobile banking memiliki peran penting dalam kehidupan berkeluarga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Berdasarkan Pekerjaan
Ada empat kategori, yaitu : PNS, Swasta, Wiraswasta, dan Pelajar.
Berikut hasil yang diperoleh oleh peneliti :
Tabel 4.6 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan
PEKERJAAN JUMLAH PERSENTASE PNS 35 17,50 PEGAWAI SWASTA 70 35,00 WIRASWASTA 71 35,50 PELAJAR 24 12,00 LAINNYA 0 0,00 TOTAL 200 100,00
Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Data di atas menunjukkan bahwa nasabah yang bekerja sebagai
PNS berjumlah 35 (17,5 %). Nasabah dengan status Pegawai Swasta
berjumlah 70 (35%). Lalu nasabah dengan status wiraswasta ada 71 orang
(35,5 %). Kemudian nasabah dengan status Pelajar berjumlah 24 (12%).
Hal ini menunjukkan bahwa para pengguna m-banking Bank Permata
adalah para pegawai swasta dan para wirausahawan yang sibuk dengan
aktivitas bisnisnya.
2. Tangggapan Responden
Tanggapan Responden Mengenai System Quality
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 200 orang terhadap
item pernyataan pengguna terhadap System Quality sebanyak 4 item.
Pernyataan pertama yang tercermin pada pernyataan SQ1-SQ4. Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
kuesioner yang terdapat pada lampiran menunjukkan tanggapan
responden pada setiap item pertanyaan sebagai berikut:
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap System Quality
PERTANYAAN KODE SS S TS STS TOTAL 1. mobile-banking mudah digunakan SQ1 67 125 8 0 200 2. m-banking disukai pengguna SQ2 37 144 19 0 200 3. saya merasa aman dan percaya dalam
melakukan transaksi perbankan menggunakan m-banking SQ3 44 127 29 0 200
4. waktu respon yang diberikan oleh m-banking cepat (balasan dari provider/bank cepat) SQ4 45 132 22 1 200
Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa mayoritas
responden sebanyak 125 orang atau 62, 5 % menjawab sangat setuju
atas item pernyataan mudah digunakan. Sebanyak 144 orang atau 72 %
menjawab setuju atas item pernyataan disukai pengguna. Sebanyak
127 orang atau 63, 5 % menjawab setuju atas item pernyataan
keamanan dan kepercayaan. Sebanyak 132 orang atau 66 % menjawab
setuju atas item pernyataan waktu respon.
a. Tanggapan Responden Mengenai User Satisfication
Pernyataan kedua berkaitan dengan User Satisfication
tercermin pada pernyataan US1 – US4. Data kuesioner yang terdapat
pada lampiran menunjukkan tanggapan responden pada setiap item
pertanyaan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap User Satisfication
PERTANYAAN KODE SS S TS STS TOTAL 1. saya puas dengan m-banking karena
memberikan informasi yang ingin saya ketahui US1 37 139 23 1 200 2. saya puas dengan m-banking karena
memberikan efisiensi (waktu) US2 41 136 23 0 200 3. saya puas karena m-banking efektif
(membantu memenuhi infromasi yang anda butuhkan) US3 59 128 13 0 200
4. saya menikmati menggunakan m-banking US4 39 142 19 0 200 Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa mayoritas
responden sebanyak 37 orang atau 18, 5 % menjawab sangat setuju
atas item pernyataan kepuasan informasi yang diberikan. Sebanyak 41
orang atau 20, 5 % menjawab sangat setuju atas item pernyataan
efisiensi waktu. Sebanyak 128 orang atau 64 % menjawab setuju atas
item pernyataan efektif. Sebanyak 142 orang atau 71 % menjawab
setuju atas item pernyataan kenikmatan penggunaan.
b. Tanggapan Responden Mengenai Information Quality
Pernyataan kedua berkaitan dengan Information Quality
tercermin pada pernyataan IQ1 – IQ5. Data kuesioner yang terdapat
pada lampiran menunjukkan tanggapan responden pada setiap item
pertanyaan sebaga berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Information Quality
PERTANYAAN KODE SS S TS STS TOTAL 1. m-banking memberikan informasi yang saya
butuhkan IQ1 38 140 21 1 200 2. informasi yang dihasilkan m-banking jelas IQ2 24 38 68 70 200 3. informasi yang dihasilkan m-banking real
time (contoh : saldo terakhir di rekening) dan akurat IQ3 33 138 27 2 200
4. m-banking menyediakan informasi yang cukup terkait transaksi perbankan yang Anda lakukan IQ4 64 121 14 1 200
5. m-banking menyediakan informasi yang Anda butuhkan dengan tepat IQ5 52 122 25 1 200
Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa mayoritas
responden sebanyak 140 orang atau 70 % menjawab setuju atas item
pernyataan kebutuhan informasi. Sebanyak 70 orang atau 35 %
menjawab sangat tidak setuju atas item pernyataan kejelasan informasi.
Sebanyak 33 orang atau 16,5 % menjawab setuju atas item pernyataan
real-time. Sebanyak 64 orang atau 32 % sangat setuju atas item
pernyataan informasi transaksi perbankan. Terakhir, sebanyak 122
orang atau 61% menjawab setuju atas item pernyataan ketepatan
informasi.
c. Tanggapan Responden Mengenai Use
Pernyataan kedua berkaitan dengan Use tercermin pada
pernyataan U1. Data kuesioner yang terdapat pada lampiran
menunjukkan tanggapan responden pada setiap item pertanyaan sebaga
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Use
PERTANYAAN KODE SS S TS STS TOTAL 1. Anda sering menggunakan m-banking
(frekuensi penggunaan) U1 100 100 0 0 200 Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa mayoritas
responden sebanyak 42 orang atau 21 % menjawab setuju atas item
pernyataan frekuensi penggunaan. Artinya, banyak dari mereka
menggunakan m-banking dalam kurun seminggu sekali/lebih.
d. Tanggapan Responden Mengenai Net Benefit
Pernyataan kedua berkaitan dengan Net Benefit tercermin pada
pernyataan NB1 – NB4. Data kuesioner yang terdapat pada lampiran
menunjukkan tanggapan responden pada setiap item pertanyaan
sebagai berikut:
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Net Benefit
PERTANYAAN KODE SS S TS STS TOTAL 1. m-banking memungkinkan saya
2. m-banking meningkatkan kinerja saya NB2 34 118 47 1 200 3. m-banking meningkatkan kualitas
pekerjaan saya NB3 28 113 59 0 200 4. banyak manfaat yang saya dapatkan
dengan menggunakan m-banking NB4 36 136 27 1 200 Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa mayoritas
responden sebanyak 138 orang atau 69 % menjawab setuju atas item
pernyataan keefisienan m-banking. Sebanyak 118 orang atau 59 %
menjawab setuju atas item pernyataan peningkatan kinerja. Sebanyak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
113 orang atau 56,5 % setuju atas item pernyataan peningkatan
kualitas kerja. Terakhir, 136 orang atau 68 % setuju atas item
pernyataan perolehan manfaat.
C. Uji Validitas
Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur (Sugiyono, 2002). Dikarenakan konstruk yang hendak di uji
merupakan pengujian kembali dari penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, di mana pada penelitian yang sebelumnya telah berhasil
mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk konstruk maka dalam
penelitian ini teknik analisis yang dipakai adalah menggunakan Confirmatory
Factor Analysis (Ghozali, 2008), dengan bantuan program Amos versi 18.
Pedoman umum untuk analisis faktor adalah nilai lambda atau factor loading
³ 0,5 (Ferdinand, 2006). Hasil uji validitas dari Confirmatory Factor Analysis
(CFA) dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel
Item pengukuran Nilai
Lambda Keterangan
SQ1 <--- system quality 0,787 VALID
SQ2 <--- system quality 0,572 VALID
SQ3 <--- system quality 0,581 VALID
SQ4 <--- system quality 0,507 VALID
IQ5 <--- information quality 0,801 VALID
IQ4 <--- information quality 0,723 VALID
IQ3 <--- information quality 0,665 VALID
IQ2 <--- information quality 0,703 VALID
IQ1 <--- information quality 0,569 VALID
NB1 <--- net benefit 0,661 VALID
NB2 <--- net benefit 0,901 VALID
NB3 <--- net benefit 0,808 VALID
NB4 <--- net benefit 0,264 TIDAK VALID
US4 <--- user satisfication 0,768 VALID
US2 <--- user satisfication 0,712 VALID
US1 <--- user satisfication 0,577 VALID
US3 <--- user satisfication 0,727 VALID
Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Berdasarkan hasil Confirmatory Factor Analysis dari tabel di atas
dapat disimpulkan bahwa ada satu item pertanyaan yang tidak valid yaitu
pernyataan NB4 karena nilai factor loading < 0,5. Sedangkan pernyataan yang
lain telah valid karena nilai factor loading ³ 0,5. Untuk analisis selanjutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
item pernyataan AT3 harus dikeluarkan karena tidak valid. Sehingga variabel
Net Benefit terdiri dari tiga item pernyataan.
Hasil CFA dengan revisi dapat dilihat pada tabel 4.12 A dimana item-
item yang tidak valid maka tidak akan diikutsertakan dalam analisis.
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel (Revisi)
Item Pengukuran Nilai Lambda Keterangan SQ1 <--- system quality 0,787 VALID
SQ2 <--- system quality 0,572 VALID
SQ3 <--- system quality 0,581 VALID
SQ4 <--- system quality 0,508 VALID
IQ5 <--- information quality 0,801 VALID
IQ4 <--- information quality 0,723 VALID
IQ3 <--- information quality 0,665 VALID
IQ2 <--- information quality 0,703 VALID
IQ1 <--- information quality 0,569 VALID
NB1 <--- net benefit 0,652 VALID
NB2 <--- net benefit 0,911 VALID
NB3 <--- net benefit 0,809 VALID
US4 <--- user satisfication 0,767 VALID
US2 <--- user satisfication 0,712 VALID
US1 <--- user satisfication 0,577 VALID
US3 <--- user satisfication 0,728 VALID
Sumber: Data primer yang diolah (2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Setelah diadakan revisi pengujian CFA maka didapatkan hasil bahwa
semua item pernyataan telah valid dan dapat dianalisis selanjutnya.
D. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
pengukur yang sama pula. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan
menghitung Cronbach Alpha dari masing-masing item dalam suatu variabel.
Instrumen yang dipakai dalam variabel itu dikatakan handal apabila memiliki
Cronbach’s Alpha lebih dari 0.60 (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2004).
Uji reliabilitas hanya dilakukan terhadap semua butir pertanyaan yang
sudah lolos uji validitas. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui tingkat
relibalilitas adalah besarnya nilai Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s Alpha
semakin mendekati angka 1 mengindikasikan bahwa instrumen semakin
tinggi reliabilitasnya. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,80 s.d 1,0
dikategorikan reliabilitas baik, nilai Cronbach’s Alpha antara 0,60 s.d 0,79
dikategorikan relibalilitas diterima, dan nilai Cronbach’s Alpha kurang dari
0,60 dikategorikan reliabilitas kurang baik (Sekaran, 1992). Berikut hasil
perhitungan dengan SPSS v.16 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel Cronbach’s
alpha Keterangan
System Quality (SQ) 0,695 Dapat diterima User Satisfication (US) 0,788 Dapat diterima Information Quality (IQ) 0,817 Baik Use (U) - - Net Benefit (NB) 0,822 Baik
Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Berdasarkan koefisien Cronbach’s Alpha dari masing-masing variabel
pada tabel 4.16 maka dapat dikatakan bahwa kuesioner yang digunakan
sudah reliabel, karena masing-masing variabel memiliki koefisien Cronbach’s
Alpha ≥ 0,60 (Ghozali, 2008), kecuali variabel Use yang tidak bisa diukur
karna hanay memiliki 1 item manifes. Berdasarkan kriteria Sekaran (2006)
dapat diketahui bahwa variabel System Quality dan User Satisfication
memiliki reliabilitas yang dapat diterima, sementara Information Quality dan
Net Benefit memiliki realibilitas yang baik.
E. Uji Asumsi Model
1. Normalitas Data
Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang
digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 18.
Hasilnya adalah seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini:
Pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai Chi-Square (c2) pada
penelitian ini sebesar 208,529 dengan probabilitas 0,000 menunjukkan ini
indikasi yang buruk. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara matrik
kovarian sampel dengan matrik kovarian populasi yang diamati.
Sementara nilai CMIN/df sebesar 1,896 merupakan indikasi marjinal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
karena mempunyai nilai kurang dari 2. Nilai GFI sebesar 0,885 dan nilai
AGFI sebesar 0,840 merupakan indikasi yang marjinal. Begitu juga
dengan indeks TLI, yaitu sebesar 0,892. Nilai CFI sebesar 0,913
merupakan indikasi yang baik. Nilai RMSEA sebesar 0,07 merupakan
indikasi yang marjinal.
Dari keseluruhan pengukuran goodness of fit tersebut di atas
mengindikasikan bahwa beberapa pengukuran dalam model yang
diajukan belum dapat diterima ditambah lagi dengan nilai probabilitas
yang masih jauh dari memenuhi syarat. Karena model yang diajukan
dalam penelitian ini belum dapat diterima maka peneliti
mempertimbangkan untuk melakukan modifikasi model untuk
membentuk model alternatif yang mempunyai goodness of fit yang lebih
baik.
4. Modifikasi Model
Modifikasi model dilakukan selain untuk mendapatkan kriteria
goodness of fit dari model yang dapat diterima, juga untuk mendapatkan
hubungan-hubungan baru yang mempunyai pijakan teori yang kuat.
Karena SEM ditujukan untuk menguji model yang mempunyai pijakan
teori yang “benar” dan bukan untuk menghasilkan teori (Ferdinand,
2006).
Melalui nilai modification indices dapat diketahui ada tidaknya
kemungkinan modifikasi terhadap model yang dapat diusulkan.
Modification indices yang dapat diketahui dari output AMOS akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
menunjukkan hubungan-hubungan yang perlu diestimasi yang
sebelumnya tidak ada dalam model supaya terjadi penurunan pada nilai
chi-square untuk mendapatkan model penelitian yang lebih baik. Nilai
modification indices yang mengakibatkan penurunan yang signifikan
pada chi-square jika suatu hubungan diestimasi, adalah nilai yang
mencapai lebih besar atau sama dengan 4,0 (Ferdinand, 2006).
Untuk mendapatkan kriteria model yang dapat diterima, peneliti
mencoba mengestimasi hubungan korelasi antar error term. Dengan
demikian peneliti telah melakukan sebanyak 2 korelasi pada model
penelitian, sehingga akan diperoleh kriteria goodness of fit yang baru.
Tabel 4.16 merupakan hasil goodness of fit model yang telah
dimodifikasi.
Tabel 4.19 Hasil Goodness-of-Fit Setelah Modifikasi Model
Goodness-of-fit Indices
Nilai yang Diharapkan
Hasil sebelum modifikasi
Hasil Setelah
Modifikasi
Evaluasi Model
Chi-Square (c2)
Diharapkan kecil
208,529 116,516 -
Significance Probability (p)
³ 0,05 0,000 0,228 Baik
CMIN/DF £ 2,0 1,896 1,099 Baik GFI ³ 0,9 0,885 0,936 Baik AGFI ³ 0,9 0,840 0,908 Baik TLI ³ 0,9 0,892 0,988 Baik CFI ³ 0,9 0,913 0,991 Baik RMSEA £ 0,08 0,07 0,022 Baik
Sumber: Data primer yang diolah (2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai CMIN/df sebesar 1,099
merupakan indikasi yang baik karena mempunyai nilai kurang dari 2.
Nilai GFI 0,936 dan nilai AGFI 0,908, yang mendekati satu, berarti baik.
Nilai AGFI sebesar 0,908, yang berarti baik. Nilai TLI sebesar 0,988,
nilai CFI sebesar 0,991, yang juga baik karena mendekati nilai satu. Nilai
RMSEA sebesar 0,023 merupakan indikasi yang baik karena mempunyai
nilai mendekati nol.
Indeks goodness of fit lain yang masih mempunyai kriteria
marginal adalah Chi-Square (c2) sebesar 116,516. Nilai probabilitas
sebesar 0,228 telah memenuhi syarat dari nilai yang diharapkan.
Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodness of fit setelah modifikasi
model tersebut di atas mengindikasikan bahwa model yang diajukan
dalam penelitian dapat diterima.
F. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Structural
Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program AMOS versi 18. Analisis
ini dilihat dari signifikansi besaran regression weight model dan standardized
regression weight yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Tabel 4.20 Regression Weights
Item Pengukuran Estimate S.E. C.R. P user satisfication <--- system quality 0,221 0,094 2,359 0,018 user satisfication <--- information quality 0,269 0,114 2,350 0,019 Use <--- system quality 0,132 0,095 1,383 0,167 Use <--- information quality -0,342 0,121 -2,832 0,005 net benefit <--- user satisfication 1,210 0,203 5,975 *** user satisfication <--- net benefit -0,251 0,287 -0,874 0,382 Use <--- net benefit -0,009 0,151 -0,060 0,952 net benefit <--- Use 0,014 0,086 0,162 0,871 Use <--- user satisfication -0,226 0,208 -1,090 0,276 Sumber: Data primer yang diolah (2011)
Tabel 4.21 Standardized Regression Weights
Item Pengukuran Estimate user satisfication <--- system quality 0,329 user satisfication <--- information quality 0,309 Use <--- system quality 0,123 Use <--- information quality -0,245 net benefit <--- user satisfication 0,785 user satisfication <--- net benefit -0,387 Use <--- net benefit -0,009 net benefit <--- Use 0,014 Use <--- user satisfication -0,141 Sumber: Data primer yang diolah (2011)
1. H1 : System Quality (Kualitas Sistem) berpengaruh positif
terhadap Use (Penggunaan)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, uji signifikansi
terhadap hipotesis 1 terbukti tidak signifikan, karena diperoleh nilai
probabilitas 0,167 atau lebih besar dari 0,05 (H1 ditolak).
Hasil penilitian ini sesuai dengan penelitian Radityo &
Zulaikha (2007) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
signifikan antara Sytem Quality dengan Use. Yang berarti, kualitas
sistem yang baik tidak menjamin seorang nasabah menggunakan
mobile banking. Bisa jadi hal ini disebabkan nasabah masih terbiasa
dengan fasilitas-fasilitas umum di luar sana atau masih gaptek (gagap
teknologi).
2. H2 : Information Quality (Kualitas Informasi) berpengaruh positif
terhadap Use (Penggunaan).
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, uji signifikansi
terhadap hipotesis 2 terbukti signifikan, karena diperoleh nilai
probabilitas 0,005 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan
pada taraf signifikansi 5% (H2 diterima). Hasil estimasi pengaruh
Information Quality terhadap Use diperoleh koefisien jalur
(standardized regression weight estimate) dari tabel 4.21 sebesar -
0,245. Artinya hubungan antara kedua variabel tersebut negatif atau
cukup lemah.
Hasil ini penelitian ini mendukung penelitian Seddon & Kiew
(1994), yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara
Kualitas Informasi dengan Penggunaan. Ini berarti, informasi yang
berkualitas akan membuat seorang nasabah mau menggunakan m-
banking, karena informasi tersebut dibutuhkan oleh nasabah untuk
aktivitas sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
3. H3 : System Quality (Kualitas Sistem) berpengaruh positif
terhadap User Satisfication (Kepuasan Pemakai)
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Kualitas Sistem
(System Quality) memiliki pengaruh terhadap User Satisfication
(Kepuasan Pemakai). Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20,
uji signifikansi terhadap hipotesis 3 terbukti signifikan, karena
diperoleh nilai probabilitas 0,018 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti
signifikan pada taraf signifikansi 5% (H3 diterima). Hasil estimasi
pengaruh System Quality terhadap User Satisfication diperoleh
koefisien jalur (standardized regression weight estimate) di table 4.21
sebesar 0,329. Artinya hubungan antara kedua variable tersebut positif
atau cukup kuat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian milik Livari
(2005) dan Wu & Wang (2006) yang menyatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara System Quality dengan User
Satisfication. Ini berarti, ketika nasabah melihat kualitas sistem m–
banking baik, mereka merasa puas, sebab m-banking bukanlah hal
yang membingungkan di mata mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
4. H4 : Information Quality (Kualitas Informasi) berpengaruh positif
terhadap User Satisfication (Kepuasan Pemakai)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, uji signifikansi
terhadap hipotesis 4 terbukti signifikan, karena diperoleh nilai
probabilitas 0,019 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan
pada taraf signifikansi 5% (H4 diterima). Hasil estimasi pengaruh
Information Quality terhadap User Satisfication diperoleh koefisien
jalur (standardized regression weight estimate) di tabel 4.21 sebesar
0,309. Artinya hubungan antara kedua variabel tersebut positif atau
cukup kuat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wu & Wang
(2006) dan Livari (2005) yang menyatakan bahwa semakin baik
kualitas informasi m-banking, maka nasabah akan semakin puas. Ini
berarti, informasi atau fitur yang disediakan oleh Bank Permata
mampu menjangkau kebutuhan para nasabah, sehingga nasabah
merasa puas.
5. H5 : User Satisfication (Kepuasan Pemakai) berpengaruh positif
terhadap Use (Penggunaan)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, uji signifikansi
terhadap hipotesis 5 terbukti tidak signifikan, karena diperoleh nilai
probabilitas 0,276 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak
signifikan pada taraf signifikansi 5% (H5 ditolak).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Raditya dan
Zulaikha (2007) yang menemukan bahwa Kepuasan Pengguna tidak
berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan. Ini berarti, kepuasan
nasabah tidak menjamin mereka akan terus menggunakan m-banking,
yang mana disesuaikan dengan waktu dan keadaan. Hasil ini berbeda
dengan penelitian WU &Wang (2006) yang menyatakan ada pengaruh
signifikan antara User Satisfication dengan Use.
6. H6 : Net Benefit (Manfaat Bersih) berpengaruh positif terhadap
Use (Penggunaan).
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, uji signifikansi
terhadap hipotesis 6 terbukti tidak signifikan, karena diperoleh nilai
probabilitas 0,962 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak
signifikan pada taraf signifikansi 5% (H6 ditolak).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lisa & Judy
(2009), yang menyatakan bahwa Perceived Usefulness tidak
berpengaruh signifikan terhadap Attitude toward mobile phone
banking. Ini berarti, nasabah yang mendapat manfaat dari m-banking
tidak serta merta membuat mereka akan menggunakannya kembali.
Hal ini bisa dikarenakan fitur-fitur yang ada tidak memberikan manfaat
yang signifikan daripada saat mereka menggunakan fasilitas-fasilitas
umum sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
7. H7 : Use (Penggunaan) berpengaruh positif terhadap Net Benefit
(Manfaat bersih)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, uji signifikansi
terhadap hipotesis 7 terbukti tidak signifikan, karena diperoleh nilai
probabilitas 0,871 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak
signifikan pada taraf signifikansi 5% (H7 ditolak).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian milik Wu & Wang
(2006) yang menyatakan bahwa semakin sering penggunaan m-
banking oleh nasabah tidak menjamin bahwa nasabah akan
mendapatkan lebih banyak manfaat, sebab penggunaan pada dasarnya
menggunakan m-banking adalah suatu pilihan, bukan suatu keharusan.
Penilitian oleh Livari (2005) juga menyatakan bahwa Use tidak
berpengaruh signifikan terhadap Individual Impact, yang berarti
penggunaan oleh nasabah tidak menjamin mereka akan mendapat
manfaat lebih.
8. H8 : User Satisfication (Kepuasan Pemakai) berpengaruh positif
terhadap Net Benefit (Manfaat Bersih)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, uji signifikansi
terhadap hipotesis 8 terbukti signifikan, karena diperoleh nilai
probabilitas ***. Dalam AMOS, nilai tersebut berarti lebih kecil dari
0,05 yang berarti signifikan pada taraf signifikansi 5% (H8 diterima).
Hasil estimasi pengaruh User Satisfication terhadap Net Benefit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
diperoleh koefisien jalur (standardized regression weight estimate) di
tabel 4.21 sebesar 0,785. Artinya hubungan antara kedua variabel
tersebut positif atau sangat kuat, sebaab di atas 0,5.
Hasil ini sesuai dengan penelitian milik Livari (2005) yang
menyatakan bahwa User Satisfication berpengaruh positif pada
Individual Impact, atau manfaat terhadap pribadi. Ini berarti, nasabah
merasa puas dengan m-banking yang mereka gunakan (dalam hal ini
m-banking bank Permata) sebab nasabah tersebut mendapatkan
manfaat dari m-banking.
9. H9 : Net Benefit (Manfaat Bersih) berpengaruh positif terhadap
User Satisfication (Kepuasan Pemakai)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, uji signifikansi
terhadap hipotesis 9 terbukti tidak signifikan, karena diperoleh nilai
probabilitas 0,383 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak
signifikan pada taraf signifikansi 5% (H9 ditolak).
Hasil ini kurang sesuai dengan penelitian Wu & Wang (2006)
yang menyatakan bahwa Net Benefit berpengaruh signifikan terhadap
User Satification. Bisa jadi, nasabah memang mendapat manfaat dari
m-banking, namun kepuasan itu relatif. Sementara nasabah melihat m-
banking adalah cara lain dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas yang
mereka lakukan, yang belum tentu orang mau beralih dari
kebiasannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Model kesuksesan sistem informasi DeLone and Mc Lean’s Model
tidak sepenuhnya terbukti secara empiris dalam kasus layanan mobile
banking Bank Permata di Surakarta.
2. Variabel System Quality yang tidak berpengaruh signifikan terhadap
Use bisa menjelaskan bahwa kualitas sistem yang baik tidak menjamin
seorang nasabah menggunakan mobile banking. Bisa jadi hal ini
disebabkan nasabah masih terbiasa dengan fasilitas-fasilitas umum di
luar sana atau masih gaptek (gagap teknologi)
3. Variabel Information Quality yang berpengaruh signifikan terhadap
Use bisa menjelaskan bahwa ketika m-banking bank Permata Surakarta
menyediakan informasi yang baik, mudah dipahami dan bersifat
atraktif, nasabah mau untuk menggunakannya.
4. Variabel System Quality yang berpengaruh signifikan terhadap User
Satisfication bisa menjelaskan bahwa ketika nasabah melihat kualitas
sistem m–banking baik, mereka merasa puas, sebab m-banking
bukanlah hal yang membingungkan di mata mereka..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
5. Variabel Information Quality yang berpengaruh signifikan terhadap
User Satisfication bisa menjelaskan bahwa informasi atau fitur yang
disediakan oleh bank Permata mampu menjangkau kebutuhan para
nasabah, sehingga nasabah merasa puas.
6. Variabel User Satisfication yang tidak berpengaruh signifikan terhadap
Use bisa menjelaskan bahwa kepuasan nasabah tidak menjamin
mereka akan terus menggunakan m-banking, yang mana disesuaikan
dengan waktu dan keadaan.
7. Variabel Net Benefit yang tidak berpengaruh signifikan terhadap Use
bisa menjelaskan bahwa nasabah yang mendapat manfaat dari m-
banking tidak serta merta membuat mereka akan menggunakannya
kembali. Hal ini bisa dikarenakan fitur-fitur yang ada tidak
memberikan manfaat yang berbeda dibandingkan jika nasabah
mendapat manfaat di fasilitas-fasilitas umum lainnya yang sudah jadi
keseharian mereka.
8. Variabel Use yang tidak berpengaruh signifikan terhadap Net Benefit
bisa menjelaskan bahwa semakin sering penggunaan m-banking oleh
nasabah tidak menjamin bahwa nasabah akan mendapatkan lebih
banyak manfaat, sebab penggunaan pada dasarnya menggunakan m-
banking adalah suatu pilihan, bukan suatu keharusan.
9. Variabel User Satisfication yang berpengaruh signifikan terhadap Net
Benefit bisa menjelaskan bahwa nasabah merasa puas dengan m-
banking yang mereka gunakan (dalam hal ini m-banking bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Permata) sebab nasabah tersebut mendapatkan manfaat dari m-
banking.
10. Variabel Net Benefit yang tidak berpengaruh signifikan terhadap User
Satisfication bisa menjelaskan bahwa nasabah memang mendapat
manfaat dari m-banking, namun kepuasan itu relatif. Sementara
nasabah melihat m-banking adalah cara lain dalam melaksanakan
aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan, yang belum tentu mereka mau
beralih dari kebiasannya..
B. KETERBATASAN
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan
untuk penelitian selanjutnya. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain:
1. Belum dilakukannya pre-test untuk mengetahui berbagai penyimpangan
penafsiran karena faktor transliterasi. Hal ini menyebabkan adanya
beberapa indikator yang harus dikeluarkan dari analisis karena mempunyai
factor loading yang rendah.
2. Penelitian ini memiliki jumlah sampel 200 responden yang sedikit dan
terbatas untuk populasi nasabah bank Permata di kota Surakarta.
3. Ruang lingkup penelitian hanya di wilayah Surakarta, sehingga kurang
bisa mewakili persepsi atau tingkat pemahaman layanan m-banking secara
keseluruhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
4. Keterbatasan yang melekat dalam metode survei yaitu peneliti tidak bisa
mengontrol jawaban responden apabila responden tidak jujur dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan dan tidak lengkapnya pengisian
kuesioner. Hal ini bisa terlihat dari normalitas data yang rendah, bahkan
setelah dilakukan penghapusan outlier.
C. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Penelitian yang akan datang mengenai aspek yang sama sebaiknya
melakukan pre-test untuk memperkecil kemungkinan indikator-indikator
yang tidak valid sehingga data yang diperoleh dapat memberikan
gambaran yang lebih jelas tentang keadaan yang sesungguhnya.
2. Jumlah sampel ditingkatkan, agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan
olahan data (dalam hal ini AMOS).
3. Ruang lingkup penelitian untuk penelitian selanjutnya dapat diperluas lagi
sehingga tingkat generalisasi ke populasinya bisa lebih luas. Bisa juga
dengan membandingkan layanan m-banking antar bank di Surakarta,
sehingga dapat diketahui layanan mana yang paling diterima masyarakat
Surakarta, khususnya.
4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan survei wawancara
selain kuesioner, hal ini bertujuan untuk menghindari adanya respon bias.