perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK JAJARGENJANG DAN BELAHKETUPAT (Penelitian Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Ajaran 2010/ 2011) Oleh : ETIKA WIJAYANTI PAMULARSIH X1307038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
64
Embed
ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA … digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII
SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN
MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK JAJARGENJANG
DAN BELAHKETUPAT
(Penelitian Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 14 Surakarta
Tahun Ajaran 2010/ 2011)
Oleh :
ETIKA WIJAYANTI PAMULARSIH
X1307038
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII
SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN
MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK JAJARGENJANG
DAN BELAHKETUPAT
(Penelitian Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 14 Surakarta
Tahun Ajaran 2010/ 2011)
Oleh: Etika Wijayanti Pamularsih
SKRIPSI
Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim
Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Surakarta, September 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program
Pendidikan Matematika Jurusan P MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk
memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada Hari : Jumat
Tanggal : 27 Januari 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRACT
Etika Wijayanti Pamularsih: AN ANALYSIS ON CREATIVE THINKING LEVEL IN THE VII GRADERS OF II SEMESTER OF SMP NEGERI 14 SURAKARTA IN SOLVING THE MATHEMATICAL PROBLEMS IN RHOMBOID AND RHOMBUS (A Study on VII Graders of II Semester of SMP Negeri 14 Surakarta in the school year of 2010/2011). Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education of Surakarta Sebelas Maret University, September 2011.
The objective of research is to find out how the Creative Thinking Level in the VII Graders of II Semester of SMP Negeri (Public Junior High School) 14 Surakarta is in solving the Mathematical Problems in rhomboid and rhombus.
This type of research is a qualitative research carried out on the VII Graders II Semester of SMP Negeri 14 Surakarta in the school year of 2010/2011. The test used in this research was an essay test about rhomboid and rhombus. The test was done to 14 student who meet the criteria namely the students with high, medium and low mathematics competency. Meanwhile the subject of research consisted of 10 students. The subject of research was selected considering the student’s answer consistent with the characteritics of thinking creative level and representing the creative thinking level other students do. The data validation was done using method triangulation by comparing the data obtained from the test method and the one obtained from interview method. The data analysis was done encompassing data reduction, data display and conclusion drawing.
On this research creative thinking level which used is cretive thinking level by Tatag Yuli Eko Siswono. It is devided into five levels, first creative thinking level 0, creative thinking level 1st, creative thinking level 2nd, creative thinking level 3th, creative thinking level 4th.
Considering the result of research, it can be concluded that (1) It was found students with the characteristics of creative thinking level at 0, 1, 2, 3 levels and the other discovery is displacement 1 into 2 level (2) the characteristics of each creative thinking level are (a) the characteristic of creative thinking level 0 is proper with the criteria have found, it is the subject does not have proficiency in solving the problem (b) the characteristic of creative thiking level 1 devided into five characteristic, two among other things proper with the criteria have found, it is subject has proficiency in solving the problem despite no new answer, the subject cannot raise the solution different from the common habit and three other is new characteristic which found in this research, it is subject is proficient in making question despite no new question, the subject is flexible in making question despite no new question, the subject disable make alternatife answer from the question which made by subject (c) the characteristic of creative thinking level 2 devided into six characteristic, two among other things proper with the criteria have found, it is that the subject has proficiency in solving the problem despite no new answer, the subject can raise a solution different from common habit and four other is new characteristic which found in this research, it is subject
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
can show various answers but toget answers subject cannot show different ways from all the answer being resulted the subject is proficient in making question despite no new question, the subject is flexible in making question despite no new question, subject disable make alternatife answer from the question which made by subject (d) the characteristic of creative thinking level 3 devided into seven characteristic, three among other things proper with the criteria have found, it is that the subject has proficiency in solving the problem despite no new answer, the subject can raise a solution different from common habit, the subject can construct new question but not flexible and four other is new characteristic which found in this research, it is subject can show various answers but to get answers subject cannot show different ways from all the answer being resulted, the subject is proficient in making question, the subject is flexible in making question, subject disable make alternatife answer from the question which made by subject.
Other discovery in this research is creative thinking level displacement 1 into 2. The characteristic of creative thinking level displacement 1 into 2 is that the subject has proficiency in solving the problem despite no new answer, the subject cannot raise the solution different from the common habit, the subject is proficient in making question, the subject can construct new question
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRAK
Etika Wijayanti Pamularsih: ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK JAJARGENJANG DAN BELAHKETUPAT (Penelitian Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, September 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat berpikir kreatif siswa kelas VII semester II SMP Negeri 14 dalam memecahkan masalah matematika pada materi pokok jajargenjang dan belahketupat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek siswa kelas VII semester II SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes dan metode wawancara. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian tentang materi jajargenjang dan belahketupat. Tes dilakukan terhadap 14 siswa yang memenuhi kriteria yaitu siswa yang berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian berjumlah 10 siswa. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan jawaban siswa yang sesuai dengan karakteristik tingkat berpikir kreatif dan mewakili karakteristik tingkat berpikir kreatif yang dilakukan siswa lain. Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode dengan membandingkan data yang didapatkan dari metode tes dan data yang didapatkan dari metode wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini tingkat berpikir kreatif yang dipakai adalah tingkat berpikir kreatif menurut Tatag Yuli Eko Siswono. Tingkat berpikir kreatif menurut Tatag Yuli Eko Siswono terdiri dari lima tingkat yaitu tingkat berpikir kreatif 0, tingkat berpikir kreatif 1, tingkat berpikir kreatif 2, tingkat berpikir kreatif 3, tingkat berpikir kreatif 4. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa (1) Ditemukan siswa yang memiliki karakteristik tingkat berpikir kreatif pada tingkat 0, 1, 2, 3 dan satu temuan lain tingkat peralihan antara tingkat berpikir kreatif 1 dan tingkat berpikir kreatif 2 (2) Karakteristik dari masing-masing tingkat berpikir kreatif adalah (a) Karakteristik tingkat berpikir kreatif 0 sesuai dengan kriteria yang ada yaitu subjek tidak memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah (b) Karakteristik tingkat berpikir kreatif 1 terdiri dari lima karakteristik, dua diantaranya sesuai dengan kriteria yang ada yaitu subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah walaupun jawaban yang dihasilkan tidak baru, subjek tidak mampu memunculkan penyelesaian yang berbeda dari kebiasaan umum dan tiga lainnya merupakan karakteristik baru yang ditemukan pada penelitian ini, yaitu subjek fasih dan dalam membuat pertanyaan walaupun pertanyaan yang dibuat tidak baru, subjek fleksibel dalam membuat pertanyaan walaupun pertanyaan yang dibuat tidak baru, subjek tidak mampu membuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
alternatif jawaban dari pertanyaan yang sudah dibuat sendiri oleh subjek, (c) Karakteristik tingkat berpikir kreatif 2 terdiri dari enam karakteristik, dua diantaranya sesuai dengan kriteria yang ada yaitu subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah walaupun jawaban yang dihasilkan tidak baru, subjek mampu memunculkan penyelesaian yang berbeda dari kebiasaan umum dan empat lainnya merupakan karakteristik baru yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu subjek mampu menunjukan jawaban yang beragam akan tetapi untuk mendapatkan jawaban beragam tersebut subjek tidak mampu menunjukan cara yang berbeda dari semua jawaban yang dihasilkan (tidak fleksibel), subjek fasih dalam membuat pertanyaan walaupun pertanyaan yang dibuat tidak baru, subjek fleksibel dalam membuat pertanyaan walaupun pertanyaan yang dibuat subjek tidak baru, subjek tidak mampu membuat alternatif jawaban dari pertanyaan yang sudah dibuat sendiri oleh subjek (d) Karakteristik tingkat berpikir kreatif 3 terdiri dari tujuh karakteristik, tiga diantaranya sesuai dengan kriteria yang ada yaitu subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah walaupun jawaban yang dihasilkan tidak baru, subjek mampu memunculkan ide yang berbeda dari kebiasaan umum, subjek mampu mengkontruksi pertanyaan baru akan tetapi tidak fleksibel dan empat lainnya merupakan karakteristik baru yang ditemukan pada penelitian ini, yaitu subjek mampu menunjukan jawaban yang beragam akan tetapi untuk mendapatkan jawaban beragam tersebut subjek tidak mampu menunjukan cara yang berbeda dari semua jawaban yang dihasilkan (tidak fleksibel), subjek fasih dalam membuat pertanyaan, subjek fleksibel dalam membuat pertanyaan, subjek tidak mampu membuat alternatif jawaban dari pertanyaan yang sudah dibuat sendiri oleh subjek.
Temuan baru pada penelitian ini adalah tingkat berpikir kreatif peralihan tingkat berpikir kreatif 1 ke tingkat berpikir kreatif 2. Karakteristik peralihan tingkat berpikir kreatif 1 ke tingkat berpikir kreatif 2 adalah subjek memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah walaupun jawaban yang dihasilkan tidak baru, subjek tidak mampu memunculkan penyelesaian yang berbeda dari kebiasaan umum, subjek fasih dalam membuat pertanyaan, subjek mampu mengkontruksi pertanyaan baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari
sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan
hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya
kamu berharap”
(Q.S Al Insyirah: 5-8)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya yang tersusun dengan penuh
ketulusan ini kupersembahkan kepada:
Ibuku tercinta yang senyumnya selalu
membayangiku disaat tak punya
semangat diri ini.
Ayahku tercinta di Surga yang pasti
melihatku “dari sana”. I love U dad....
Adikku, Candra Dwi Widagdi si nakal
yang selalu pintar.
Someone special, Adi Wahyu
Kuncara.
Teman-teman kosku, Erin Tri
Cahyaningrum (mamike), Laila
Agustina, Latif Sofiana Nugraheni, mbak
Feni Indrarini Wulandari, mbak Andina
Elok Puri Maharani, Lyliana Haryanti,
Lita, Evi, Aning
Teman-teman pendidikan matematika
angkatan 2007, special for “kucing”
atau Nitha Molinasari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan
judul “Analisis Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri
14 Surakarta Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Materi Pokok
Jajargenjang dan Belahketupat" dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari bimbingan, saran, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak yang
sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada segenap pihak antara lain:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan FKIP UNS yang telah
memberikan ijin menyusun skripsi ini.
2. Sukarmin, S.Pd, M.Si, Ph.D, Ketua Jurusan P. MIPA FKIP UNS yang telah
memberikan ijin menyusun skripsi ini.
3. Triyanto, S.Si, M.Si, Ketua Program P. Matematika FKIP UNS yang telah
memberikan ijin menyusun skripsi ini.
4. Dr. Imam Sujadi, M.Si, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
saran, dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.
5. Dhidhi Pambudi, S.Si, M.Cs, Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan saran, dan bantuan dalam penulisan skripsi ini..
6. Joko Ariyanto, S.Si, M.Si, Koordinator Skripsi P. MIPA FKIP UNS yang
telah memberikan kemudahan dalam pengajuan ijin menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih ada
kekurangan, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan
perkembangan Ilmu Pengetahuan khususnya dibidang pendidikan.
Surakarta, September 2011
Penulis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN ABSTRACT ............................................................................ v
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vii
HALAMAN MOTTO ................................................................................. ix
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. x
KATA PENGANTAR ................................................................................ xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah ...................................................................... 5
C. Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
E. Batasan Istilah ................................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................... 9
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 9
1. Matematika .............................................................................. 9
2. Hakikat Belajar ......................................................................... 10
a. Pengertian Belajar............................................................... 10
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ......................... 10
bahwa penalaran merupakan bagian dari berpikir yang tingkatnya di atas
pengingatan (recall). Dalam penalaran dikategorikan dalam berpikir dasar (basic),
berpikir kritis (critical) dan berpikir kreatif.
Tatag Yuli Eko Siswono melakukan pembandingan diantara beberapa
kriteria tingkat berpikir kreatif yang ada, yaitu tingkat berpikir kreatif De Bono
yang disingkat TBKB, tingkat berpikir matematis Gotoh (2004) yang disingkat
TBMG dan tingkat berpikir (penalaran) Krulik dan Rudnick (1995) yang disingkat
TBKR dengan melihat kesamaan-kesamaan ciri dalam setiap tingkat berpikir
kreatif, maka selanjutnya dibuat hipotesis teoritik tentang tingkat berpikir kreatif
menjadi 5 tingkat.
Berdasarkan 3 kriteria Tingkat Berpikir Kreatif (TBK) yaitu TBKB,
TBMG, dan TBKR maka pada penelitian ini ditetapkan indikator sebagai berikut:
TBK 4 (Sangat Kreatif): Siswa mampu menyelesaikan suatu masalah
dengan lebih dari satu alternatif jawaban maupun cara penyelesaian. Siswa yang
mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa yang sangat kreatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
TBK 3 (Kreatif): Siswa mampu membuat jawaban yang baru meskipun tidak
dengan tidak fleksibel. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai
siswa yang kreatif.
TBK 2 (Cukup Kreatif): Siswa mampu membuat satu jawaban yang
berbeda dari kebiasaan umum meskipun tidak dengan fleksibel atau fasih. Siswa
yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa yang cukup kreatif.
TBK 1 (Kurang Kreatif): Siswa tidak mampu membuat jawaban yang
berbeda dari kebiasaan umum meskipun salah satu kondisi berikut dipenuhi, yaitu
jawaban yang dibuat beragam (fasih) atau cara penyelesaian yang dibuat fleksibel.
Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa yang kurang
kreatif.
TBK 0 (Tidak Kreatif): Siswa tidak mampu membuat alternatif jawaban
maupun cara penyelesaian. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan
sebagai siswa yang tidak kreatif.
Tatag Yuli Eko Siswono melakukan penelitian di Sidoarjo untuk
mengetahui bagaimanakah tingkat berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berbasis tugas.
Siswa kelas VIII SMP sudah pernah mendapatkan materi Geometri
khususnya pokok bahasan Jajargenjang dan Belahketupat. Banyak permasalahan
dalam pokok bahasan Jajargenjang dan Belahketupat yang memerlukan proses
berpikir kreatif. Apakah tingkat berpikir kreatif siswa kelas VIII juga terdiri dari 5
tingkat berpikir gabungan dari pendapat De Bono, Gotoh, Krulik & Rudnick.
Untuk mengetahui lebih jauh masalah tersebut peneliti mengujicobakan
kerangka kerja Tatag Yuli Eko Siswono yang terdiri dari 5 tingkatan berpikir pada
3 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Polokarto. Siswa kelas VIII diberi masalah yang
berkaitan dengan jajargenjang dan belahketupat.
Siswa FJR fasih dalam memecahkan masalah, hal ini ditunjukan dengan
kemampuan FJR dalam membut bangun Jajargenjang dan Belahketupat yang
luasnya sama dengan luas Persegipanjang. FJR dapat menunjukan jawaban yang
berbeda, hal ini ditunjukan dengan kemampuan FJR dalam menunjukan cara yang
berbeda dalam membuat Belahketupat, FJR tidak memenuhi komponen kebaruan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
dalam memecahkan masalah, hal ini ditunjukan dengan ketidakmampuan FJR
dalam membuat pertanyaan yang baru mengenai Jajargenjang dang Belahketupat.
Berdasarkan hasil tes tertulis FJR, disimpulkan bahwa FJR berada pada TBK 2
(cukup kreatif) Siswa mampu membuat satu jawaban yang berbeda dari
kebiasaan umum meskipun tidak dengan fleksibel atau fasih. Siswa yang
mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa yang cukup kreatif
Siswa yang berinisial DP tidak fasih dalam menyelesaikan masalah, hal
ini ditunjukan dengan ketidakmampuan DP membuat bangun Jajargenjang yang
luasnya sama dengan luas Persegipanjang. Selain itu DP juga tidak dapat
menunjukan jawaban yang berbeda, hal ini ditunjukan dengan ketidakmampuan
DP menyebutkan cara yang berbeda untuk membuat bangun Belahketupat.
Kebaruanpun tidak dimiliki oleh siswa DP, ini ditunjukan dengan
ketidakmampuan DP membuat soal mengenai permasalahan Jajargenjang dan
Belah Ketupat yang “tidak biasa”. Berdasarkan hasil tes tertulis DP disimpulkan
bahwa DP tidak memenuhi ketiga komponen produk berpikir kreatif, yaitu
kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dalam memecahkan dan mengajukan
masalah. Berdasar ciri tersebut, DP berada pada atau TBK 0 (tidak kreatif) yaitu
siswa tidak mampu membuat alternatif jawaban maupun cara penyelesaian.
Siswa yang berinisial ER fasih dalam memecahkan masalah, ini
ditunjukan dengan kemampuan ER dalam membuat bangun Jajargenjang dan
Belahketupat yang sama dengan luas Persegipanjang. Selain itu ER juga fasih
dalam membuat soal yang berhubungan dengan permasalahan Jajargenjang dan
Belahketupat. Siswa ER menunjukan jawaban yang berbeda, hal ini ditunjukan
dengan kemampuan dia menunjukan cara yang berbeda dalam membuat
Belahketupat. ER menunjukan bahwa Belahketupat dapat dibuat dengan
mencerminkan sebuah segitiga sama kaki dengan sumbu cermin adalah alas
segitiga tersebut. Kemampuan ER dalam menunjukan bahwa Belahketupat dapat
dibuat dengan mencerminkan sebuah segitiga sama kaki dengan sumbu cermin
adalah alas segitiga tersebut menunjukan bahwa dia mampu membuat suatu
jawaban yang berbeda dari kebiasaan umum. Berdasarkan hasil tes tertulis ER
Disimpulkan ER berada pada TBK 2 (cukup kreatif), Siswa mampu membuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
satu jawaban yang berbeda dari kebiasaan umum meskipun tidak dengan
fleksibel atau fasih. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai
siswa yang cukup kreatif
Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan dari hasil tes didapatkan
hasil dua tingkat berpikir ada pada siswa kelas VIII yaitu Tingkat Berpikir kreatif
0, Tingkat Berpikir Kreatif 2. Ada tiga Tingkat Berpikir Kreatif yang tidak
tampak pada siswa kelas VIII, yaitu Tingkat Berpikir Kreatif 1, Tingkat Berpikir
Kreatif 3 dan Tingkat Berpikir Kreatif 4. Meskipun tidak setiap tingkat yang
terdiri dari 5 tingkat terisi, tetapi ini cukup membuktikan bahwa tingkat
berpikir kreatif tersebut ada.
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam
diperlukan adanya pembatasan-pembatasan sebagai berikut :
1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII semester II SMP Negeri 14
Surakarta tahun ajaran 2011/2012.
2. Materi yang terkait dalam penelitian ini adalah materi Jajargenjang dan
Belahketupat.
3. Analisis tingkat berpikir yang dimaksud adalah analisis Tingkat Berpikir
Kreatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka
pertanyaan penelitian ini adalah:
Bagaimana tingkat-tingkat berpikir kreatif siswa kelas VII semester II SMP
Negeri 14 Surakarta sehubungan dengan materi Jajargenjang dan Belahketupat?
Pertanyaan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1. Apakah ditemukan TBK pada siswa kelas VII semester II di SMP Negeri 14
Surakarta?
2. Jika ditemukan, seperti apa TBK pada siswa kelas VII semester II di SMP
Negeri 14 Surakarta?
3. Bagaimana karakteristik siswa kelas VII semester II pada setiap TBK yang
ditemukan di SMP Negeri 14 Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan pertanyaan penelitian maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat-tingkat berpikir kreatif siswa kelas
VII semester II SMP Negeri 14` Surakarta dalam memecahkan masalah
matematika pada materi pokok Jajargenjang dan Belahketupat.
E. Batasan Istilah
Agar tidak menimbulkan penafsiran ganda, maka didefinisikan beberapa
istilah berikut.
1. Berpikir adalah aktifitas mental yang berusaha memecahkan permasalahan,
membuat keputusan dan membuat diri sendiri mengerti.
2. Berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah suatu proses mental yang
digunakan seseorang untuk memunculkan suatu ide atau gagasan yang baru
secara fasih dan fleksibel. Ide dalam pengertian di sini adalah ide dalam
memecahkan masalah matematika.
3. Proses berpikir kreatif adalah tahapan berpikir yang meliputi tahap mensintesis
ide-ide, membangun suatu ide, kemudian merencanakan dan menerapkan ide
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
tersebut untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang baru secara fasih (fluency)
dan fleksibel.
4. Masalah matematika dalam penelitian ini adalah soal-soal yang berkaitan
dengan Jajargenjang dan Belahketupat.
5. Tingkat berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah tahapan berpikir kreatif
ketika memecahkan masalah matematika.
6. Kefasihan dalam pemecahan masalah mengacu pada keberagaman jawaban
yang dibuat siswa dengan benar (minimal siswa memberikan dua jawaban yang
tidak sama dalam memecahkan masalah dengan catatan jawaban yang
diberikan benar).
7. Fleksibilitas dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan siswa
memecahkan masalah dengan berbagai cara yang berbeda (minimal
memberikan dua ide penyelesaian yang berbeda dalam memecahkan masalah
dengan catatan ide yang diberikan benar). Berbeda dalam hal ini adalah konsep
matematika yang digunakan tidak sama.
8. Kebaruan dalam pemecahan masalah mengacu pada kemampuan siswa
menjawab masalah dengan beberapa jawaban yang berbeda-beda tetapi bernilai
benar atau satu jawaban yang “tidak biasa” dilakukan oleh (siswa) pada tahap
perkembangan mereka atau tingkat pengetahuannya.
F. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru, calon
guru dan siswa pada umumnya. Manfaat yang peneliti harapkan adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan informasi kepada guru matematika tentang tingkat berpikir kreatif
siswa dalam memecahkan masalah yang terkait dengan Jajargenjang dan
Belahketupat sebagai masukan bagi guru matematika khususnya guru SMP
Negeri 14 Surakarta dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah
supaya menjadi lebih baik lagi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2. Memberikan informasi kepada siswa tentang TBK siswa dalam memecahkan
masalah yang terkait dengan Jajargenjang dan Belahketupat sehingga siswa
dapat meningkatkan TBK mereka.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana dan tambahan wawasan bagi
para guru dan calon guru tentang tingkat berpikir kreatif
4. Untuk menjadi referensi, bahan pertimbangan, acuan bagi penelitian sejenis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Matematika
Matematika timbul karena pikiran-pikiran yang berhubungan dengan
ide, proses dan pemahaman, sehingga dalam mempelajari matematika diperlukan
adanya pengertian, pikiran dan penalaran, tidak cukup hanya dengan hafalan saja.
Agar dapat dipahami dengan mudah dan tepat, bahasa matematika dinyatakan
dengan simbol-simbol dan istilah yang benar dan tepat yang telah disepakati
bersama. Beberapa definisi atau pengertian tentang matematika sebagai berikut:
1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik.
2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran, logik dan berhubungan
dengan bilangan. 4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah
tentang ruang dan bentuk. 5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur yang logik. 6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
(R. Soedjadi, 2000: 11)
Dari definisi-definisi tersebut dapat terlihat adanya ciri-ciri khusus atau
karakteristik yang dapat merangkum pengertian matematika secara umum.
Beberapa karakteristik itu adalah:
1) Memiliki objek kajian abstrak.
2) Bertumpu pada kesepakatan.
3) Berpola pikir deduktif.
4) Memperhatikan semesta pembicaraan.
6) Konsisten dalam sistemnya.
Dari pengertian tentang matematika di atas dapat disimpulkan bahwa
matematika merupakan pengetahuan yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep
yang abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya secara deduktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan (1990: 84)
mengemukakan bahwa “Belajar bukan merupakan tingkah laku yang nampak,
tetapi terutama adalah prosesnya yang terjadi dalam internal diri individu dalam
usahanya memperoleh hubungan – hubungan baru.”
b. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut:
1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual, misalnya faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,
motivasi dan faktor pribadi.
2) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial, misalnya
faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru, dan cara mengajarnya, alat–
alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan
yang terjadi dan motivasi sosial.
Berikut ini uraian faktor – faktor tersebut secara singkat:
a) Kematangan/pertumbuhan
Kita tidak dapat melatih anak yang baru berusia 6 bulan untuk belajar
berjalan. Andaipun kita paksa, tetap anak itu tidak akan dapat
melakukannya, karena untuk dapat berjalan diperlukan kematangan
potensi–potensi jasmaniah maupun rohaniahnya.
b) Kecerdasan/Intelegensi
Meskipun anak yang berumur 14 tahun ke atas pada umumnya telah
matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi tidak semua anak–anak tersebut
pandai dalam ilmu pasti. Demikian pula halnya dalam mempelajari mata
pelajaran dan kecakapan lainnya.
c) Latihan dan Ulangan
Karena latihan, karena seringkali mengulangi sesuatu, maka kecakapan
dan pengetahhuan yang dimilikinya dapat menjadi semakin dikuasai dan
semakin mendalam. Sebaliknya tanpa latihan pengalaman-pengalaman
yang telah dimilikinya dapat menjadi hilang atau berkurang. Karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
latihan, karena seringkali mengalami sesuatu seseorang dapat timbul
minatnya kepada sesuatu itu. Makin besar minat makin besar pula
perhatiannya sehingga memperbesar hasratnya untuk mempelajarinya.
d) Guru dan Cara Mengajar
Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan
yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan
pengetahuan itu kepada anak–anak didiknya turut menentukan bagaimana
hasil belajar yang dapat dicapai anak.
e) Alat–alat pelajaran
Faktor guru dan cara mengajarnya tidak dapat dilepaskan dari ada tidaknya
alat–alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang cukup memiliki
alat–alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan
cara mengajar yang baik dari guru–gurunya, kecakapan guru dalam
menggunakan alat–alat itu akan mempermudah dan mempercepat belajar
anak.
(Ngalim Purwanto, 1990: 102)
3. Berpikir
a. Pengertian Berpikir
Menurut John W. Santrok dalam bukunya Perkembangan Anak Jilid 11
(2007: 294) “Berpikir adalah proses yang melibatkan memanipulasi dan
transformasi informasi dalam memori yang merupakan tugas eksekutif sentral.”
Kita dapat berpikir secara konkreat atau secara abstrak. Kita juga dapat berpikir
tentang masa lampau (apa yang terjadi pada kita 1 bulan yang lalu) dan tentang
masa depan (seperti apa hidup kita pada tahun 2020). Kita dapat berpikir agar
dapat membuat pertimbangan, berintrospeksi, mengevaluasi ide–ide,
menyelesaikan persoalan, dan mengambil keputusan.
Othman (dalam jurnal Sabar Nurohman, 2008) mengatakan bahwa
“Thinking is any mental activity that helps formulate or solve a problem, make a
decision, or fulfill a desire to understand. It is searching for anwser, a reaching
for meaning.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Cotton (dalam jurnal Sabar Nurohman, 2008) mengatakan “Thinking Skills The
set of basic and advanced skills and subskills that govern a person’s mental
processes. These skills consist of knowledge, and cognitive and metacognitive
operations.”
Berpikir adalah gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan-hubungan
antara pengetahuan-pengetahuan kita. Hubungan-hubungan itu adalah :
1) Hubungan sebab akibat
2) Hubungan tempat
3) Hubungan perbandingan
4) Hubungan waktu
Proses-proses yang dilaui dalam berpikir antara lain :
1) Pembentukan pengertian, artinya dari satu masalah, pikiran kita membuang
ciri-ciri tambahan, sehingga tinggal ciri-ciri yang tipis pada masalah itu. Yang
harus diingat dalam pembentukan pengertian adalah pengertian itu mempunyai
isi yang tepat, kalau perlu pembentukan pengertian itu harus dibantu dengan
hal-hal yang nyata. Pengertian itu sendiri adalah suatu alat pembantu berpikir
untuk mendapatkan pandangan yang konkrit dari kenyataan-kenyataan.
Pembentukan pendapat: artinya pikiran kita menggabungkan atau menceraikan
beberapa pengertian, yang menjadi tanda khas dari masalah itu. Ada dua
macam pendapat:
a) Pendapat yang positif ialah pendapat yang menggabungkan. Misalnya anak
laki-laki, anak pak mamat yang pincang yang sekarang kelas V SD, yang
nakal sekali adalah nino.
b) Pendapat yang negatif ialah pendapat yang menceraikan. Misalnya nino
yang anak pak mamat yang pincang sekarang duduk di kelas V SD adalah
anak nakal sekali.
2) Pembentukan keputusan: artinya pikiran kita menggabungkan pendapat-
pendapat tersebut. Menurut terjadinya, ada 3 macam keputusan, yaitu :
a) Keputusan dari pengalaman-pengalaman
b) Keputusan dari tanggapan-tanggapan
c) Keputusan dari pengertian-pengertian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3) Pembentukan kesimpulan: artinya pikiran kita menarik keputusan dari
keputusan-keputusan yang lain. Menurut terjadinya ada 3 macam kesimpulan,
yaitu :
a) Kesimpulan Induksi adalah kesimpulan yang ditarik dari keputusan-
keputusan yang khusus untuk mendapatkan yang umum. Misalnya besi