Top Banner
1 Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id (Studi Kajian Ekonomi Media dalam Perspektif Pemasaran Pada VIVA.co.id) SKRIPSI Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Peminatan Manajemen Komunikasi Disusun oleh: Sheila Dwi Andani 145120201111039 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2018
175

Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

Apr 23, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

1

Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

(Studi Kajian Ekonomi Media dalam Perspektif Pemasaran Pada VIVA.co.id)

SKRIPSI

Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Peminatan Manajemen Komunikasi

Disusun oleh:

Sheila Dwi Andani

145120201111039

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2018

Page 2: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

iv

Page 3: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

v

Page 4: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

vi

LEMBAR DAFTAR PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji pada tanggal 4 Agustus 2017 dengan daftar

penguji sebagai berikut:

TELAH DIREVISI DAN DISETUJUI OLEH TIM PENGUJI

No. Nama Jabatan Penguji

1. Dr. Antoni, S.Sos., M.Si

NIP/NIK. 19721010 2005011002 Ketua Majelis Sidang

2. Nisa Alfira, S.I.Kom., M.A

NIP/NIK. 2013048808312001 Anggota Majelis Sidang 1

3. Arif Budi Prasetya, S.I.Kom.,

M.I.Kom

NIP/NIK. 2014058606241001 Anggota Majelis Sidang 2

Page 5: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

vii

Page 6: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dan tersusun dengan

baik. Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan dan dorongan serta

doa dari berbagai pihak yang membantu memotivasi agar terselesaikan nya

penelitian ini. Pada kesempatan ini penulis akan menyampaikan ucapan terimakasih

kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Keluarga terutama orang tua penulis Bapak Wahyu Heru Triyoso dan Ibu

Emmy Ratmawati serta kakak Gerry, yang selalu mendukung dan

memberikan doa sehinga penulis dapat melaksanakan program PKN dengan

baik.

3. Dosen pembimbing skripsi dan juga pembimbing PKN saya bapak Dr.

Antoni, S.Sos., yang selalu sabar memberikan saya masukan dan juga ilmu-

ilmu yang bermanfaat sehingga saya dapat menyusun skripsi saya dengan

sangat baik, dan juga membantu saya mendapatkan gelar sarjana tepat

waktu, atas segala bimbingan dan ilmu nya, terimakasih Bapak Antoni.

4. Terkhusus kepada Cahyo Bagaskara,Fika Noor, dan Dea Okte, Latifah

Amanda, Nurul Aisyah, Marsha Anindita, Nabila Amran, Anissa Rosedya

dan seluruh kerabat terdekat penulis yang selalu memberikan bantuan dan

Page 7: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

ix

selalu menjadi seseorang yang memotivasi, serta membantu dan selalu

mendoakan penulis.

5. Seluruh segenap keluarga kecil dimalang yang selalu mendukung saya

mengerjakan skripsi dan menemani hari-hari kuliah saya di malang. The

siblingz yang mejadi keluarga penulis di hari-hari terakhir penulis di

malang.

6. Seluruh keluarga Jasmine Mansion Cru yang menjadi sahabat rantau penulis

selama di malang, terimakasih Jasmine mansion sudah memeberikan ku

sahabat antar pulau, sukses terus untuk kalian semua.

7. Untuk semua teman-teman dan kerabat penulis yang penulis temui saat

merantau di malang, penulis ucapkan terimakasih kepada kalian semua,

semoga sukses selalu, see you on top.

8. Dosen penguji, Ibu Nisa Alfira, dan Pak Arief Budi Prasetyo terimakasih

atas saran dan masukan nya sehingga dapat menambah kredibilitas skripsi

saya.

9. Pembimbing pada Viva.co.id, Bapak Hadi Suprapto dan segenap tim

redaksi, dan seluruh tim dan pembimbing marketing Mas Gilang, Mba dera,

Mba Stella dan seluruh tim sales and marketing yang sudah membantu dan

mengarahkan penulis mendapatkan ilmu yang dapat diaplikasikan di dunia

kerja sehingga dapat terlaksananya penelitian yang penulis kerjakan dengan

baik.

Page 8: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

x

10. Rekan rekan viva.co.id yang selama ini sudah memberikan bantuan serta

menemani penulis pada hari-hari penelitian pada VIVA.co.id yang

dilaksanakan oleh penulis.

11. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis baik dalam penulisan

skripsi sehingga penulis dapat menjalani nya dengan baik.

12. Keluarga besar Ilmu Komunikasi dari FISIP Universitas Brawijaya

angkatan 2014, yang telah menjadi bagian dari perjalanan kuliah saya di

malang.

Dalam penulisan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan,

dan ketidaksempurnaan dalam penulisan penelitian ini. Semoga penulisan

penelitian skripsi ini dapat memiliki manfaat dan juga dapat menambah

pemahaman literatur pada jurusan Ilmu Komunikasi.

Malang, Mei 2018

Sheila Dwi Andani

Page 9: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

xi

ABSTRAK Sheila Dwi Andani (2018). Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang.Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id. (Studi Kajian Ekonomi Media dalam Perspektif Pemasaran Pada VIVA.co.id) Dosen Pembimbing: Dr. Antoni, S.Sos., M.Si

Penelitian ini merupakan studi analisis marketing dalam studi ekonomi media yang menggunakan metode etnografi. Albarran (2009) mendefinisikan ekonomi media sebagai studi tentang bagaimana industri media menggunakan sumber- sumber yang terbatas untuk menghasilkan jasa yang di distribusikan kepada konsumen. Dalam kata lain media massa dilihat sebagai sebuah industri yang menggunakan sumber-sumber yang dimiliki dalam media itu sendiri untuk memproduksi produk media, yang selanjutnya akan di distribusikan kepada konsumen. Bagaimana media memiliki strategi yang akan didistribusikan kepada konsumen ini yang sangat menarik dikaji dalam perspektif pemasaran, dimana kegiatan pemasaran digunakan media sebagai sarana untuk mendapatkan keuntungan dan juga mendekatkan diri kepada masyarakat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses strategi pemasaran VIVA.co.id, jika di tinjau dari perspektif ekonomi media yang dilakukan pada divisi pemasaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dikarenakan objek yang diteliti merupakan suatu fenomena yang akan peneliti deskripsikan melalui proses observasi partisipatif yang dilakukan peneliti. Dalam penelitian ini peneliti terjun langsung ke lapangan, menurut Neuman (2003) penelitian lapangan adalah penelitian yang secara langsung mengamati dan mencatat orang-orang dalam penataan alamiah. Metode yang dilakukan penelitian ini adalah etnografi. Penelitian lapangan juga sering disebut dengan etnografi, atau penelitian participant observation.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa media saat ini tidak hanya dikatakan sebagai sebuah institusi yang menyampaikan informasi, namun media saat ini sudah menjadi sebuah industri. Kegiatan media massa sebagai sebuah industri salah satunya terdapat divisi pemasaran. Seperti hal nya yang dilakukan oleh VIVA.co.id melalui kegiatan pemasaran yang dikaji melalui komunikasi pemasaran pada penelitian ini. Sebagai salah satu portal berita yang merupakan salah satu New Media VIVA.co.id merupakan sebuah konvergensi media. Terdapat banyak dinamika mengenai bagaimana VIVA.co.id menjalankan kegiatan pemasaran seperti pada kegiatan promosi dan juga periklanan yang selanjutnya dapat dikaji dalam studi ekonomi media pada penelitian ini.

Kata kunci : pemasaran, ekonomi media, new media, komunikasi pemasaran, konvergensi, promosi, periklanan.

Page 10: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

xii

ABSTRACT

Sheila Dwi Andani (2018). Communication Science, Faculty of Social and Political Science, Brawijaya University, Malang. Marketing Strategy Analysis at VIVA.co.id. (Media Economics Studies in Marketing Perspective at VIVA.co.id). First Advisor: Dr. Antoni, S.Sos., M.Si

This is a study of marketing analysis in the study of media economics using ethnography method. Albarran (2009) defines the media economy as a study of how the media industry uses limited resources to produce services distributed to consumers in society to meet multiple wants and needs. In other words the mass media is seen as an industry that uses the resources it has in the media itself to produce media products, which will then be distributed to consumers. How media has a strategy to be distributed to consumers is very interesting review in a marketing perspective, where marketing activities are used media as a means to gain profit and also get closer to the community.

The purpose of this study is to find out how the process of marketing strategy VIVA.co.id, from the perspective of media economics, that conducted on the marketing division. This research is a descriptive qualitative research, because the object under study is a phenomenon that will researchers describe through the process of participant observation conducted by researchers. In this study the researchers went directly to the field, according to Neuman (2003) field research is a study that directly observe and record the people in natural arrangement. The method of this research is ethnography. Field research is also often referred to as ethnography, or participant observation research.

The results of this study show that the current media is not only said as an institution that conveys information, but the media has now become an industry. Mass media activities as an industry one of which there is a marketing division that runs marketing activities within the media. As it is done by VIVA.co.id through marketing activities that are studied through marketing communication in this research. As one of the news portals which is one of new media VIVA.co.id is a media convergence. There are many dynamics about how VIVA.co.id runs marketing activities such as promotional and advertising activities which can then be studied in media economics studies.

Keywords: marketing, media economic, new media, marketing communications, convergence, promotion, advertising.

Page 11: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

vi

DAFTAR ISI

Page 12: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

vii

Page 13: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

viii

............................................................................................................................................. ivLEMBAR DAFTAR PENGUJI SKRIPSI ...................................................................... viKATA PENGANTAR .................................................................................................... viiiABSTRAK ......................................................................................................................... xi

Page 14: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data konsumen........................................................................24

Gambar 1.2 Data Average Time per-visit Viva.co.id...............................28

Gambar 4.1 Struktur Organisasi................................................................80

Gambar 4.2 Struktur Operasional..............................................................80

Gambar 4.3. Denah Perusahaan..................................................................82

Gambar 4.4.Data Placement iklan..............................................................92

Gambar 4.5. Data Visit dan Pageviews Viva.co.id...................................103

Gambar 4.6 data pageviews versi mobile..................................................103

Gambar 4.7 Analisis rangking viva.co.id..................................................104

Gambar 4.8 Analisis jumlah visitor dan klik viva.co.id..........................105

Gambar 4.9 Analisis audiens VIVA.co.id.................................................105

Gambar 4.10 Compare VIVA.co.id dengan Detik.com.......................... 111

Gambar 4.11 Compare VIVA.co.id dengan Kompas.com......................111

Gambar 4.12 Compare VIVA.co.id dengan Liputan6.com....................112

Gambar 4.13 Compare VIVA.co.id dengan Tribunnews.com...............112

Page 15: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

10

Page 16: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media kini telah menghadapi tantangan baru dalam perubahan cara

mengakses infromasi yang dilakukan oleh konsumen media. Perubahan media

tradisional menjadi media digital atau yang biasa disebut dengan new media kini

tidak dapat di pungkiri. Perubahan media baru dan media tradisional tidak hanya

dalam cara mengaksesnya, namun juga dari cara penyampaian konten. Melalui

perubahan media yang semakin maju, masyarakat memaksa para pengelola media

untuk selalu mengikuti perubahan dan beradaptasi. Portal berita online merupakan

salah satu perubahan cara mengakses informasi dari media tradisional terhadap

media baru. (Albarran, 2006). Dalam kata lain media massa sebagai industri

menggunakan sumber-sumber yang dimiliki dalam media itu sendiri untuk

menghasilkan dan memproduksi produk media, yang selanjutnya akan di

distribusikan kepada konsumen.

Memasuki era globalisasi dengan perkembangannya yang serba cepat, tak

dipungkiri lagi bahwa kebutuhan masyarakat dalam segala hal menjadi meningkat.

Hal ini dibuktikan dengan salah satu contohnya adalah perkembangan di dunia

teknologi dan informasi, terlebih lagi di dunia teknologi media cetak informasi.

Informasi sendiri merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam mengembangkan

wawasan dan ilmu yang dimilikinya. Menurut internetworldstats dari sekitar 6,5

Page 17: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

2

miliar penduduk dunia tahun 2008, sudah hampir 1,5 miliar dari mereka

menggunakan internet.

Konsumen media mendapatkan kemudahan mendapatkan informasi yang di

dukung dengan peningkatan koneksi internet yang semakin cepat. Informasi dan

media hiburan kini dapat diakses melalui satu perangkat alat, sehingga konsumen

media dapat mengakses berita, informasi dan hiburan, dimanapun mereka berada

selama menggunakan perangkat digital yang di dukung oleh koneksi internet.

Dalam jurnal Jurnal: Online Media Rivalry A Latent Class Model For Mobile And

Pc Internet Users oleh Shintaro Okazaki dan Jaime Romero (2009)

mengungkapkan, terdapat beberapa segmen pengguna media yang berbeda:

pengguna media ganda (pengguna internet di seluler dan PC), pengguna internet

mobile, pengguna internet PC, dan pengguna online. Pengguna media ganda

cenderung untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk mencari informasi, melihat

tingkat kekayaan media yang lebih tinggi di media online, dan berbagi motif umum

untuk mengakses media internet melalui ponsel dan PC. Fakta bahwa hampir

sepertiga pengguna media online saat ini mengakses konten internet melalui mobile

dan PC. Dalam era global saat ini teknologi yang berkembang, kian memudahkan

masyarakat dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi secara cepat dan

mengikuti perkembangan. Perkembangan media masa saat ini merupakan

kebutuhan dalam mendukung berbagai aktifitas masyarakat urban.

Revolusi teknologi komunikasi mengubah orang mendapatkan informasi.

Pola komunikasi dan pola informasi manusia pun dapat berubah. Teknologi mobile

menawarkan fleksibilitas yang jauh lebih besar dalam hal ruang dan waktu, karena

Page 18: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

3

memberikan informasi kapan saja dan di mana saja. Selain ukurannya yang lebih

kecil, kemudahan penggunaan memungkinkan konsumen untuk membandingkan

alternatif dan membuat keputusan pembelian. Hal ini dapat menyebabkan

penghematan biaya yang besar bagi konsumen dalam hal pencarian informasi

eksternal dan peningkatan asimetri informasi pembeli dan penjual, sehingga

memberi konsumen lebih banyak kebebasan dan kekuatan. Konsumen menganggap

perangkat mobile sebagai sesuatu yang meneyenangkan dan mereka mengakui tiga

manfaat utama mereka yaitu kenyamanan, kedekatan dan efisiensi (Okazaki, 2009).

Berdasarkan survey Nielsen Cross-Platform pada tahun 2017, mengatakan

terjadi peningkatan akses internet. Khalayak dapat mengakses internet di waktu

kapapun dan di berbagai situasi, dengan data yang ditunjukan bahwa penggunaan

internet dilakukan dibeberapa tempat di antaranya adalah pada kendaraan umum

(53%), kafe atau restoran (51%), bahkan di acara konser (24%) yang mengalami

peningkatan dalam jumlah akses media digital dibandingkan tahun 2015.

Peningkatan pengaksesan internet juga terjadi di waktu senggang seperti sedang

berada dirumah atau bahkan pada tempat bekerja. Direktur Eksekutif Nielsen

Media, mengatakan “Akses internet di luar rumah bisa jadi disebabkan karena

semakin banyak orang yang memiliki akses melalui telepon genggam, juga

ketersdiaan wi-fi di area publik yang semakin umuM. Sedangkan akses di rumah

turut dipengaruhi oleh fasilitas wi-fi yang terjangkau”. Keberadaan internet sebagai

media dan kenaikan tingkat pengguna yang cukup tinggi setiap tahun menjadi

indikasi bahwa masyrakat Indonesia semakin gemar mengakses berbagai konten

Page 19: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

4

melalui media digital, oleh karena itu dalam hal ini pasar atau pendapatan media

online secara umum adalah pembaca atau khalayak dan iklan.

Pembaca atau khalayak media online memang terus tumbuh, sebaik nya

pembaca media cetak terus menurun. Pengguna internet di indonesia sendiri terus

meningkat dari tahun ke tahun, begitu pula jumlah pelanggan internet di Indonesia

meningkat dari tahun ketahun. Media daring di Indonesia juga bersaing

memperebutkan pembaca, dibandingkan media lain, jumlah khalayak pada media

online lebih akurat. Kompas.com misalnya berdasarkan data februari 2009, setiap

bulan situs kompas.com dikunjungi sebanyak 66juta kali sementara page perview

mencapai hampir 200 juta kali (kompas, 25 maret 2009). Disamping itu media

online di indonesia juga bersaing memperebutkan khalayak guna menunjang tujuan

mereka yaitu meningkatkan traffic atau pembaca yang berkunjung kepada portal

media mereka. (Ambar, 2010).

Internet menjadi revolusioner karena kemampuan nya untuk mengubah

aktivitas, dalam berkomunikasi secara ilmiah hingga berkomunikasi sebagai

aktivitas komersial. Internet seringkali disebut dengan new media, dikarenakan

merupakan manifestasi dari new media (Ambar, 2010). Perubahan drastis teknologi

pada media, merevolusi bagaimana konten pada media itu sendiri dibuat, di

distribusikan, dan dikonsumsi (Albarran, 2006). Teknologi pada media sangat

mempengaruhi audience dan strategi marketing pada media. Teknologi mengolah

pasar media baru di mana khalayak dapat memilih konten program sesuka hati,

tanpa terbelenggu penjadwalan program.

Page 20: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

5

New media juga telah diadopsi besar dengan dunia bisnis, dan terlebih dari

itu, kriteria khalayak dalam memilih konten media berlatang belakang berdasarkan

seberapa besar pengetahuan mereka mengenai brand media tersebut lebih dari apa

yang sudah di berikan media tersebut. Dalam new media pemasaran, dan kegiatan

promosi sering di identikan sebagai satu wadah yang sama, dan promosi sebagai

subkategori pemasaran. Periklanan dan public relations juga dianggap sebagai

bagian dari promosi. Oleh karena itu dalam komunikasi seringkali melihat promosi

dan pemasaran memiliki fungsi yang sama. Keduanya berusaha untuk

mempengaruhi dan mengambil perhatian khalayak, dan pengiklan (Albarran,

2006).

Seiring dengan perkembangan kajian teknologi digital atau yang biasa disebut

new media ini memunculkan kajian kajian baru salah satunya kajian ekonomi

media. Albarran (2009, h.3) mendefinisikan ekonomi media sebagai studi tentang

bagaimana industri media menggunakan sumber- sumber yang terbatas untuk

menghasilkan jasa yang di distribusikan kepada konsumen dalam masyarakat untuk

memenuhi beberapa keinginan dan kebutuhan. Dalam kata lain media massa

sebagai industri menggunakan sumber-sumber yang dimiliki dalam media itu

sendiri untuk menghasilkan dan memproduksi produk media, yang selanjutnya

akan di distribusikan kepada konsumen. Para ekonom membagi ekonomi media

menjadi 2 aspek yaitu makroekonomi dan mikroekonomi. Makroekonomi mengkaji

media dalam skala yang lebih luas, yaitu lebih dengan bagaimana kebijakan

pemerintah dan bagaimana pertumbuhan media secara nasional serta mencakup

bagaimana media pada sektor daerah.

Page 21: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

6

Mikroekonomi mempelajari struktur dan perilaku pasar media yang

merupakan cakupan yang lebih kecil. Sehingga mempengaruhi permodalan dan

investasi media dalam sekala yang lebih kecil (Albarran, 2009). Sedangkan

Albarran (2004) dalam bukunya Media Economic mengatakan bahwa ekonomi

makro lebih membahas seputar model organisasi media, sedangkan ekonomi mikro

berfokus pada internal sebuah perusahaan media. Dalam jurnal yang berjudul,

“Welfare Economics and Media Performance” yang ditulis oleh John C.Busterna

(2009) mengatakan, dengan singkat kata terdapat tiga bahasan pokok dari

penelitian ini yaitu pertama adalah jika produk yang disampaikan media sudah

efisien tersampaikan, akan dapat menguntungkan khalayak, pengiklan, dan media

itu sendiri. Kedua, konten atau produk-produk yang di distribusikan akan

memberikan keuntungan, jika didistribusikan secara adil kepada audiens,

pengiklan, dan pemilik media itu sendiri. Ketiga, yaitu semua faktor diluar media

memiliki pengaruh pada aktifitas penjual dan pembeli pada pasar media. Faktor-

faktor diatas disebutkan akan menunjang dorongan ataupun penurunan bagi

performa atau kinerja suatu media.

Dalam sudut pandang Marxis atau kapitalisme, preferensi pemilik modal

memungkinkan institusi media mengambil peran sebagai penyebar kesadaran palsu

yang melenakan khalayak (produksi teks merupakan bentuk laten dari kekuasaan

yang bekerja dalam institusi media). Atau media dapat digunakan untuk

melancarkan hegemoni dengan menutupi atau merepresentasikan kepentingan

kelas berkuasa. Keterikatan pada kajian ekonomi dan politik menjadikan

komunikasi menjadi ranah yang rentan terhadap pengaruh keduanya. Sebagai

Page 22: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

7

entitas yang dikonstruksi oleh media, apa yang disebut sebagai komunikasi sering

merepresentasikan kepentingan ekonomi sekaligus politik tertentu. (Mosco, 2009)

Dalam lingkup institusi atau lembaga media, para pekerja media dilibatkan

untuk memproduksi dan mendistribusikannya ke konsumen yang beragam. Vincent

Mosco dalam bukunya “The Political Economy of Communication” menyebutkan

bahwa ekonomi politik media dipahami sebagai konsep tentang sejauh mana media

mengambil posisi dalam kepentingan dan ideologi, dalam seting kepemilikan

(ekonomi) dan setting kekuasaan (politik). Dalam ekonomi politik media berusaha

untuk menemukan bagaimana media massa memiliki kontrol terhadap masyarakt

yang nanti nya akan menciptkan sebuah ideologi, kesadaran, dan hegemoni baru

(Mosco, 1998).

Seperti pada negara yang mengandung ideologi kapitalis seperti China,

ekonomi media yang terjadi pada negara tersebut terdapat unsur-unsur propaganda

yang dilakukan media di negara tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi pada

peiklanan pada televisi lebih mudah terjadi daripada perubahan pada periklaan surat

kabar lokal. Menurut sudut pandang aktivis, iklan adalah katalis ekonomis yang

dapat merangsang permintaan konsumen dan akhirnya mengaktifkan pertumbuhan

ekonomi pemerintah (Jones, 2006; Kopf et al., 2011). Sebuah sudut pandang yang

populer di kalangan sarjana iklan dan praktisi, yang berpendapat bahwa iklan

memainkan bagian yang sangat penting dalam sistem ekonomi suatu negara (Ewing

& Jones, 2000). Di sisi lain terdapat perspektif bahwa originasi dan pengembangan

iklan di China adalah hasil dari pertumbuhan ekonomi. Bertentangan dengan

pandangan investasi dari perspektif aktivis, aliran pemikiran ini melihat iklan

Page 23: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

8

sebagai semacam pengeluaran atau permintaan. Menjumlahkan hasil periklanan

dan pertumbuhan ekonomi mungkin secara bersamaan dalam jalur melingkar

daripada cara searah, terutama pada tingkat perusahaan (Kopf et al., 2011).

Konsep awalnya menyatakan bahwa tingkat pengeluaran pada media massa

oleh konsumen dan pengiklan ditentukan oleh keadaan umum ekonomi, dan setiap

perubahan dalam tingkat ekonomi menyebabkan perubahan paralel dalam

pengeluaran pada media massa. Gagasan kedua adalah bahwa ada pasang surut dan

arus pengeluaran yang luar biasa di antara berbagai media, yang disebut Asumsi

kesetaraan fungsional (McCombs, 1972). Dengan kata lain, bagaimana

perkembangan media periklanan di China yang dijadikan sebagai salah satu

pendapatan media di China memiliki keterkaitan yang erat pada pemerintahan.

Unsur-unsur propaganda juga mempengaruhi bagaimana media tersebut melakukan

strategi untuk beriklan, dan periklanan pada media.

Vincent Mosco (1996:141-245) mengatakan lembaga media komunikasi

dinilai sebagai bagian dari sistem ekonomi yang juga bertalian erat dengan sistem

politik. Kualitas pengetahuan tentang masyarakat, yang diproduksi oleh media

untuk masyarakat, sebagian besar dapat ditentukan oleh nilai tukar berbagai ragam

isi dalam kondisi yang memaksakan perluasan pasar, dan juga ditentukan oleh

kepentingan ekonomi para pemilik dan penentu kebijakan. Berbagai kepentingan

tersebut berkaitan dengan kebutuhan untuk memperoleh keuntungan dari hasil kerja

lembaga media dan juga dengan keinginan bidang usaha lainnya untuk memperoleh

keuntungan, sebagai akibat dari adanya kecenderungan monopolistis dan proses

integrasi, secara vertikal maupun horizontal. Ekonomi politik mencakup

Page 24: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

9

komodifikasi, spasialisasi (spatialization) dan strukturasi (structuration). Ekonomi

politik berkaitan dengan kajian budaya dan kajian kebijakan. Kajian ekonomi

politik adalah salah satu pintu masuk untuk mempelajari media komunikasi, dimana

dipelajari diantara totalitas masyarakat secara luas (Mosco, 1996).

Pada tahun 1970an, ekonomi politik media dikembangkan di dalam kerangka

Marxis yang lebih eksplisit. Karenanya, ekonomi politik media lebih tertarik dalam

mempelajari komunikasi dan media sebagai komoditas yang dihasilkan oleh

industri kapitalis. Sedangkan Nicholas Garnham menambahkan bahwa ekonomi

politik komunikasi melibatkan analisis mengenai gaya produksi dan konsumsi

cultural yang dikembangkan dalam masyarakat kapitalis. Di sini media dilihat

sebagai entitas ekonomi dengan peranan langsung sebagai pencipta nilai surplus

dan peranan tidak langsung sebagai pencipta nilai surplus di dalam sektor produksi

komoditas lainnya (seperti iklan misalnya). Sebagai akibatnya, muncul apa yang

disebut sebagai imperialisme budaya (Downing, 1990).

Ekonomi politik media menjelaskan perhatian lebih banyak pada struktur

ekonomi dari pada muatan (isi) ideologis media komunikasi. Teori ini

mengemukakan ketergantungan ideologi pada kekuatan ekonomi dan mengarahkan

perhatian penelitian pada analisis empiris terhadap struktur pemilikan dan

mekanisme kerja kekuatan pasar media komunikasi massa. Lembaga media

komunikasi massa harus dinilai sebagai bagian dari sistem ekonomi yang juga

bertalian erat dengan sistem politik. Berbagai kepentingan tersebut berkaitan

dengan kebutuhan untuk memperoleh keuntungan dari hasil kerja lembaga media

dan juga dengan keinginan bidang usaha lainnya untuk memperoleh keuntungan,

Page 25: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

10

sebagai akibat dari adanya kecenderungan monopolistis dan proses integrasi, secara

vertikal maupun horizontal. Jadi bisa dikatakan bahwa titik perhatian ekonom

politik adalah terhadap alokasi sumber daya didalam masyarakat yang kapitalis –

misalnya menganalisis mengenai kepemilikan dan control berarti menganalisa

mengenai hubungan kekuasaan, sistem kelas, dan bentuk ketidakadilan struktur.

Indonesia dewasa ini telah memiliki beberapa perusahaan skala besar di

bidang media massa. Perusahaan tersebut menguasai berbagai jenis media yang

kemudian berkembang menjadi konglomerasi. Perusahaan konglomerat media ini

dimiliki oleh individu pemilik yang dengan kekuatan media yang dikuasainya tidak

saja memiliki kontrol terhadap isi media tetapi juga mampu memberikan pengaruh

di bidang politik. Terlebih lagi, beberapa pemilik media juga menjadi ketua atau

pengurus partai politik seperti VIVA.co.id dengan nama perusahaan PT. Visi Media

Asia dimiliki oleh Bakrie Group (atau Kelompok Usaha Bakrie) yang merupakan

sebuah perusahaan konglomerat yang didirikan oleh Achmad Bakrie di tahun 1942.

Perusahaan Bakrie bergerak di banyak bidang, termasuk, Pertambangan,

MIGAS, Properti, Infrastruktur, Pertambangan, Media, dan Telekomunikasi.

Bakrie Group adalah salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia, dengan 10 anak

usahanya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan memiliki total 105

perusahaan, Saat Ini, Bakrie Group dipimpin oleh Nirwan D. Bakrie (Chairman)

dan Indra U. Bakrie (CO-Chairman). Aburizal Bakrie telah pensiun dari Bakrie

Group pada tahun 2004 untuk meneruskan karier Politiknya yang pada saat itu

menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Pada tahun 2009, Aburizal

Page 26: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

11

Bakrie mengundurkan diri dari DPR dan di eleksi sebagai Ketua Umum Partai

Golkar, partai kedua terbesar di Indonesia (Wikipedia, 2012).

Menurut Moscow hal ini termasuk kedalam konsep ekonomi politik dalam

bentuk spasialisasi yaitu sebuah perusahaan yang ada dalam jalur media yang sama

membeli sebagian besar saham pada media lain, yang tidak ada hubungannya

langsung dengan bisnis aslinya atau ketika perusahaan mengambil alih sebagian

besar saham dalam suatu perusahaan yang sama sekali tidak bergerak dalam bidang

media (Mosco, 1996). Konglomerasi dapat melemahkan fungsi kontrol media,

terutama yang terkait dengan kepentingan pemilik. Konglomerasi media juga

mengontrol banyak informasi dan produk media dengan itu mereka menghasilkan

banyak keuntungan.

Mereka sangat efisien dalam memproduksi informasi dan menyebarkannya

melaui jaringan media seperti televisi, radio dan media cetak dalam satu perusahaan

yang mereka miliki, seperti itulah gambaran secara garis besar bagaimana

pandangan melalui studi ekonomi politik media. Ekonomi politik memiliki cara

pandang tersendiri terhadap media yang tertarik pada bentuk-bentuk perluasan

konsentrasi perusahaan media, terutama sangat tertarik dengan kepemilikan yang

merupakan elemen utama dalam definisi konsentrasi media, karena perhatian

konsentrasi kepemilikan dapat membatasi arus informasi dengan membatasi

keberagaman produksi dan distribusi (Boyd & Ellison, 2007; Conchie & Burns,

2008).

Page 27: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

12

Di dalam sistem kapitalisme, kepemilikan (ownership) terletak di tangan

individu yang digunakan untuk tujuannya sendiri, yakni tujuan untuk mencari

keuntungan (profit). Individu juga dapat mengambil inisiatif membentuk dan

mengembangkan perusahaan-perusahaan, baik dilakukan secara partnership atau

korporasi. Salah satu prinsip kapitalisme adalah kebebasan dalam kompetisi pasar

yang sekaligus merupakan kelemahan sistem ekonomi kapitalisme. Kompetisi

berkaitan dengan efisiensi dan skala usaha atau economic of scale (Mosco, 1996).

Ekonomi politik media, media berusaha menyampaikan apa yang ingin

mereka sampaikan kepada khalayak. Sehingga khalayak akan mendapatkan

informasi sesuai dengan yang media telah berikan. Sedangkan dalam ekonomi

media berusaha melihat bagaimana proses manajerial yang dilakukan oleh media

dapat membentuk suatu keuntungan dan dengan ruang lingkup yang lebih kecil.

Dengan kata lain dalam kajian ekonomi politik media mengkaji bagamana pilihan-

pilihan yang dibuat oleh masyarakat, legislatif, pemerintah dan hukum yang berlaku

(Mosco, 2009). Sedangkan ekonomi media mengambil proses yang lebih kecil yaitu

proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dan perusahaan.

Aspek yan lebih kecil tersebut seperti hal nya dengan aspek manajerial yang

dilakukan perusahaan guna mencapai tujuan mereka. Dalam penelitian ini, aspek

pemasaran menjadi salah satu aspek manajerial yang digunakan oleh sebuah

perusahaan media.

Menurut Picard (1990), ekonomi media memiliki beberapa karakteristik yaitu

mengelola dua kelompok pasar yang berbeda dalam waktu yang sama. Pasar produk

yang dihasilkan (pembaca, pendengar, dan pemirsa) dan pasar pemasang iklan dan

Page 28: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

13

menghasilkan dua jenis produk dalam waktu yang sama, yaitu isi (content) dan

konsumen (audience). Konsumen dan audience ini yang akan menghasilkan

peringkat atau rating yang menjadi modal untuk menarik para pengiklan. Proses

produksi media, tidak dibatasi oleh sumber daya dan menghasilkan produk yang

berbentuk pesan, makna dan nilai-nilai. Sehingga produk media tidak bisa habis

dan bisa di gunakan untuk segmentasi konsumen lain. Dikarenakan saling

bergantung nya antara konsumen, produsen dan pengiklan membuat pertelevisian

di indonesia baik lokal maupun swasta nasioanal mengalami perkembangan pesat.

Sejarah kajian ekonomi media sudah ada mulai pada pertengahan abad 20,

dimana adanya fenomena pemilik media yang berusaha mempengaruhi pasar.

Sejarah pendapatan media melalui periklanan sudah dimulai dari surat kabar

pertama di Indonesia yaitu Bataviasche Nouvelle yang berdiri pada tahun 1744.

Dimana kenyataan tersebut membuktikan, bahwa iklan dan penerbitan pers di

Indonesia, lahir hampir bersamaan waktunya, dan keduanya saling membutuhkan

atau memiliki saling ketergantungan satu sama lain terlihat sampai saat ini. Pada

sejarah periklanan yang di terbitkan oleh surat kabar Indonesia, menjadi salah satu

pendapatan bagi surat kabar lokal. Pada awal kemunculan nya surat kabar dan

periklanan di dominasi oleh ora-orang eropa dan juga tiongkok yang kala itu sempat

memonopoli kepemilikan surat kabar di Hindia-Belanda. (Anwar, 2009)

Tokoh periklanan pribumi yang juga merupakan pemimpin dari perusahaan

NV Handel Maatschppij dan Drukkerij atau yang di sebut dengan “Serikat Dagang

Islam” yaitu Tjokroaminoto, menerbitkan surat kabar Sinar Djawa yang sempat

bertahan cukup lama yaitu dari tahun 1914-1924. Sinar Djawa menggunakan

Page 29: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

14

periklanan sebagai salah satu sumber pendapatan terbesar mereka. Perusahaan ini

tercatat sebagai perusahaan periklanan Hindia-Belanda yang memiliki “agen besar”

pada kala itu, dengan memiliki sebagian besar klien dari Amerika dan Eropa. Pada

kala itu periklanan yang utama mereka iklankan adalah mengenai kegiatan impor

dari Eropa-Amerika, mengiklankan tour keliling Jawa dengan kereta api, bahkan

hotel-hotel Eropa yang berada di Indonesia yang kala itu diberi nama Hindia-

Belanda. (Anwar, 2009)

Tidak hanya Tjokroaminoto, terdapat tokoh pribumi lain nya yang

merupakan tokoh awal mula periklanan pada surat kabar di Indonesia yaitu adalah

Abdoel Moeis. Pada kala itu ia memimpin perusahaan periklanan Neratja yang

merupakan perusahaan periklanan yang mengiklankan perusahaan-perusahaan gula

pada kala itu. Hasil dari pendapatan periklanan ini di gunakan sebagai dana untuk

perusahaan-perusahaan penerbitan di Sumatera Timur. Namun perusahaan ini tutup

dikarenakan dampak depresi ekonomi yang terjadi pada tahun 1930. Hal ini juga

merupakan sebagai salah satu bentuk dari kegiatan ekonomi media non-western

yang terjadi di Indonesia1.

1 Berdasarkan wawancara yang dikemukan oleh Dr. Antoni mengemukakan bahwa ekonomi media

sudah ada di Indonesia jauh sebelum era munculnya pertelevisian swasta yang ada pada saat ini.

Salah satunya adalah surat kabar Oetoesan Hindia milik HOS Cokroaminoto, dengan mendapat

sokongan dana dari serikat usaha yang terdiri dari perkumpulan saudagar kaya, dan mendapatkan

pemasukan iklan dari pengusaha muslim batik di Pekalongan. Selain dari HOS Cokroaminoto ada

juga Dr Soetomo yang mendirikan media perjuangan yaitu Soeara Oemoem, selain itu Dr Soetomo juga memiliki bank untuk mendukung financial dari media tersebut. Gambaran tersebut

menunjukan sudah adanya mengenai media di Indonesia juga memiliki sejarah mengenai ekonomi

media. H. Fachrudin juga pada kala itu memiliki usaha hotel, percetakan, dan batik yang hasil dari

pendapatan tersebut ikut menyokong sejumlah surat kabar yang didirikan seperti Diponegoro,

Solo, Yogyakarta, dan perusahaan tekstil di Silungkang, Sumatera Barat. Ekonomi media di

Indonesia sudah ada sejak tahun 1950an. Saat ini, sejarah mengenai ekonomi media di Indonesia,

meliputi pers dan lembaga umum, ikhtisar pers, profil dari perusahaan yang diantaranya terdapat

iklan, dan juga pelanggan.

Page 30: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

15

Pada perspektif non-western mengenai media non-western dalam mengolah

konten dan juga ekonomi media yang terjadi, di indonesia surat kabar dengan

perspektif non-western yang pertama adalah surat kabar Fadjar Asia merupakan

kelanjutan dari surat kabar Bendera Islam yang terbit di Yogyakarta pada tahun

1924-1927. Yang didirikan oleh petinggi-petinggi Syarikat Islam di Indonesia

seperti Tjokroaminoto, Agus Salim, dan Sjahbuddin Latif. Fadjar Asia memiliki

kiprah yang cukup luas, sebagai salah satu cara untuk mendapatkan pendapatan

yang lebih luas Fadjar Asia mempunyai oplah yang cukup besar dan sirkulasinya

tidak hanya di Indonesia tetapi juga menjangkau hingga manca negara, seperti

London, Den hag, Moscow, Mesir, India, Malaka, dan China. Fadjar Asia

merupakan suratkabar yang berisikan politik ke-Islaman dalam setiap terbitan nya2.

Dalam jurnal Religion and/as Media yang dikemukakan oleh Jeremy

Stolow, mengatakan bahwa tidak dapat dipungkiri adanya keterlibatan dan

pengaruh yang besar dari komunitas, pergerakan, instistusi dan budaya religius

yang memiliki dampak pada media. Perbedaan media religius ini dapat terlihat dari

cara pandang, idiologi, dan perbedaan pragmatis yang terlihat dari cara pandang

publik dominan yaitu cara pandang dari negara/bangsa modern, atau negara barat

yang menjadi acuan kebanyakan untuk cara pandang masyarakat di dunia. Dalam

hal ini terdapat perbedaan antara media modern dan media religius, seperti terdapat

nya pararel yang terjadi antara perbedaan peminatan, selera, standar kompetisi dan

2 Berdasarkan wawancara yang dikemukakan oleh Dr. Antoni terdapat kegiatan ekonomi media

yang di lakukan oleh Fadjar Asia salah satunya adalah, salah satu pendapatan yang di dapat oleh

Fadjar Asia kala itu diperoleh dari Raja Ibnu Saud yang merupakan salah satu Raja dari Saudi

Arabia yang memberikan dukungan dana untuk Fadjar Asia yang akhirnya dapat bertahan selama

kurang lebih 4 tahun.

Page 31: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

16

juga beberapa kondisi material media yang berbeda. Kegiatan produksi media ini

juga menjadi lebih ketat mengenai hal –hal yang sesuai dengan apa yang sudah

menjadi standar mereka. Gerakan religius ini menggunakan media dan teknologi

media sebagai sumberdaya, untuk berkomunikasi jarak jauh antara sesama umat,

untuk memberikan informasi-informasi keagamaan, bahkan untuk menyelamatkan

dan mengamankan bantuan keuangan mereka dan meminta bantuan dalam proyek-

proyek tertentu.

Media massa sebagai media informasi, pendidikan, dan hiburan

memperlihatkan media telah menjadi industri atau institusi ekonomi. Banyak

pengusaha besar yang menanamkan modalnya dalam bisnis media massa. Para

pengusaha yang terjun ke industri media tentu berharap modal yang sudah mereka

tanamkan bisa kembali, bahkan menghasilkan keuntungan. Untuk menghasilkan

perusahaan media tentu saling berkompetisi. Kompetisi media adalah kompetisi

memperebutkan media dan khalayak. Salah satu prinsip yang menunjukan media

sebagai institusi ekonomi adalah, adanya ketergantungan pada iklan dalam media

massa berpengaruh pada masalah homogenitas program media. Dennis McQuails

mengatakan bahwa media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang

menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa, serta ikut menghidupkan industri lain

yang terkait dengan media massa juga merupakan industri tersendiri yang memiliki

peraturan atau regulasi dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut

dengan masyarakat atau institusi sosial lain nya (Albarran, 2009, h.7).

Dalam jurnal Social Media Management Strategies For Organizational

Impression Management And Their Effect On Public Perception yang ditulis oleh

Page 32: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

17

Janek Benthaus, Marten Risius, Roman Beck (2016) mengatakan, bahwa

kebanyakan perusahaan menggunakan media sosial (social media) yang merupakan

sebuah media baru (New Media) untuk berkomunikasi, pemasaran, sumber daya

manusia, pelayanan publik, dan juga berhubungan langsung dengan publik.

Perusahaan dipaksa untuk aktif mengikuti tren media sosial terbaru, dikarenakan

kostumer/khalayak mulai membicarakan nya atau memiliki tingkat popularitas

yang tinggi. Terdapat beberapa target aktivitas media sosial dari perspektif

perusahaan: 1) meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga menjadi pendukung

bagi perusahaan, 2) membangun kepercayaan dan 3) menghasilkan hasil yang

terukur mengenai keterlibatan atau kampanye pemasaran (marketing). Dalam

wawancara pada penelitian ini mengatakan: “Strategi media sosial harus

mendukung keseluruhan strategi bisnis” sehingga media sosial tidak digunakan

dalam perusahaan untuk melayani tujuan media sosial dan dengan tujuan akhir yang

mungkin tidak terlepas dari strategi bisnis. Dengan kata lain, perusahaan

menggunakan media sosial sebagai salah satu strategi bisnis pemasaran.

Secara tradisional media sudah bisa melakukan strategi kompetisi dengan

menyediakan beberapa konten untuk kelompok konsumen tertentu. Tidak hanya

konsumen media, dalam jurnal dikatakan para pengiklan yang ingin beriklan di

media juga tertarik untuk memasang iklan produk mereka pada media digital ini, di

karenakan teknologi online dapat menggapai kostumer secara geografis, tidak

seperti media tradisional yang hanya dapat menjangkau konsumen secara lokal,

media online dapat menjangkau konsumen yang jangkauan nya lebih luas, sehingga

teknologi jelas akan menguntungkan media yang juga merupakan para penyedia

Page 33: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

18

tempat bagi para pengiklan, dan juga dapat menguntungkan bagi para pengiklan

(Athey, Gans, 2010).

Media digital melakukan berbagai cara untuk mendapatkan pendapatan,

media online menggunakan tiga cara yaitu berlangganan, iklan online, dan

pembelian atau bahkan pembayaran percontent. Pembaca media online terus

bertumbuh sebaliknya pembaca media cetak mulai menurun. Karena itu semua

media cetak kini memiliki situs untuk mengimbangi pembaca. Pada tahun 2000

pengguna internet di sejumlah negara di asia tenggara kurang dari 2000juta orang,

dan Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet terbesar di asia

tenggara, dan terus meningkat dari tahun ketahun (Katherina, 2016).

Konsep ekonomi media menghadirkan periklanan dan media sebagai kedua

pihak yang saling berpengaruh satu sama lain. Bagi periklanan, media adalah

sebuah sarana untuk mendistribusikan sesuatu yang kreatif dan telah di buat, dan

akan dibeli khalayak yang dimiliki oleh media. Sedangkan bagi media, kegiatan

pemasaran dan periklanan adalah lahn untuk mencari keuntungan materi. Iklan

dikatakan memiliki peranan vital dalam ekonomi media. Seiring berkembangnya

teknologi, iklan tidak selalu ditampilkan di media konvensional seperti TV atau

surat kabar, melainkan seperti online media. Dalam kajian ekonomi media dalam

perspektif pemasaran dan peiklanan ini melihat bagaimana iklan, kegiatan

pemasaran, dan media saling mempengaruhi untuk mendapatkan keuntungan

masing-masing.

Page 34: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

19

Dalam jurnal the impact of targeting techonology on advertising markets and

media competition, yang di tulis oleh Susan Athey dan Joshua S. Gans (2010)

mengatakan, dewasa ini online advirtesier yang dihasilkan oleh teknologi baru

menghasilkan banyak keuntungan yang didapatkan oleh media. Online advertising

bisa mendapatkan konsumen secara langsung dengan konten dan tempat yang

sudah di sesuaikan. Seperti contoh, teknologi online dalam pengiklanan dapat

menggapai kostumer secara geografis, tidak seperti media tradisional yang hanya

dapat menjangkau kostumer secara lokal, media online dapat menjangkau kostumer

yang jangkauan nya lebih luas sehingga, teknologi ini akan menguntungkan media

lebih banyak daripada media tradisional seperti koran lokal. Hal ini juga menjadi

masalah bagi masa depan industri media tradisional seperti koran lokal dalam hal

mendapatkan keuntungan dari periklanan.

Media juga mendapatkan keuntungan dari para pengiklan yang memasang

iklan pada mereka. Sehingga media menggunakan beberapa strategi untuk

mendapatkan keuntungan yang di peroleh dari para pengiklan dan juga dari para

konsumen media itu sendiri dan juga mempertimbangkan beberapa aspek, sehingga

dapat mendukung mereka beriklan di salah satu media yang ada. Komponen

terpenting dari keefektifan periklanan adalah kualitas dari kompetisi dari para

pengiklan dan bagaimana respon para penerima iklan. Secara tradisional media

sudah bisa melakukan strategi kompetisi dengan menyediakan beberapa konten

untuk kelompok konsumen tertentu. Komponen terpenting dari keefektifan

periklanan adalah kualitas dari kompetisi dari para pengiklan dan bagaimana respon

para penerima iklan.

Page 35: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

20

Internet merupakan salah satu media yang memiliki sifat konvergen. Internet

juga merupakan salah satu media komunikasi yang paling interaktif karena

diciptakan untuk mendukung semua model komunikasi. Melihat kondisi yang ada

sekarang ini, para pelaku industri perlu mempertimbangkan strategi atau media apa

yang masih relevan dengan produknya sambil melihat sejauh mana metode

pemasaran ini berkembang melalui platform digital yang ada (Astute, 2010).

Fenomena menggabungkan dua media yang berbeda ini (analog dan digital)

disebut sebagai konvergensi media. Seperti yang disampaikan oleh Goran Bolin

(2007) konvergensi dalam arti teknologi adalah pencampuran atau penggabungan

teknologi media yang berbeda kedalam satu (Bollin, 2007, h.238). Fenomena ini

terlihat pada VIVA.co.id yang merupakan satu group naungan oleh VIVA group,

dimana di dalam nya terdapat konvergensi manajemen yang terjadi dalam hal

penyampaian berita. Konvergensi identik dengan teknologi dan memiliki

hubungan erat dengan komunikasi. Pada tahun 1997, European Commission

menyatakan bahwa terdapat kesepakatan secara umum jika konvergensi terjadi

pada level teknologi digital yang memungkinkan berbagai layanan komunikasi

tersedia dalam beragam jaringan.

Terdapat perbedaan anggapan mengenai konvergensi, dalam perspektif

teknologi konvergensi dalam teknologi dipahami secara umum sebagai kemampuan

jaringan platform berbeda- beda yaitu penyiaran, satelit, kabel telekomunikasi

dalam mengantarkan jenis layanan yang sama. Yang merupakan interkoneksi

teknologi digital, terhubung melalui kabel atau nirkabel, berupa suara atau data,

tujuan nya untuk terhubung atau (connect) dengan tujuan saling berbagi (sharing)

Page 36: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

21

informasi. Konvergensi telah membuka kesempatan terbentuknya hubungan bisnis

yang baru maupun kompetinsi baru. Konvergensi membuat perusahaan-perusahaan

media untuk memikirkan kembali asumsi lama mengenai keputusan – keputusan

untuk pemrogaman dan pemasaran.

Konvergensi identik dengan teknologi dan memiliki hubungan erat dengan

komunikasi. Dalam perkembangan nya konvergensi teknologi mengalami pasang

surut pada tahun 2000an hingga tahun 2004. Pada tahun 2001 setelah mengalami

peningkatan, fenomena kejayaan konvergensi jatuh di awal millennium.

Perlambatan perkembangan teknologi konvergensi jatuh dikarenakan belum

berkembang nya teknologi seperti tahun 2010. Apalagi semua protokol transmisi

masih dalam tahap pengembangan. Pada tahun 2004 konvergensi kembali

meningkatkan kepopuleran nya sejak sebelum nya mengalami penurunan

perkembangan konvergensi (Wardhani & Afdal : 2010).

Pada beberapa decade, teknologi mempengaruhi strategi marketing pada

media. Bagaimana pun dengan meluasnya teknologi digital memisahkan beberapa

medium seperti contoh CNN tidak bisa hanya di sebut sebagai jaringan tv cable.

Konsep ini membuat perkembangan lebih lanjut pada media konvergensi.

Multitasking menjadi kamus baru bagi media modern. Teknologi pengiriman video

yang muncul, seperti saluran kabel, dan video satelit berdasarkan permintaan

(VOD) mengolah pasar media baru di mana khalayak dapat memilih konten

program sesuka hati, tanpa terbelenggu penjadwalan program. Tentu saja interaksi

pada media tidak hanya bisa dilakukan oleh konsumen pada rumah mereka. Jika

Page 37: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

22

sudah terhubung dengan perangkat lunak wireless dan jaringan internet lain nya

khalayak dapat mengakses media tersebut dimana pun lokasi mereka berada.

Dalam jurnal Media Convergence/Management Change: The Evolving

Workflow for Visual Journalists yang ditulis oleh Susan Zavoina dan Tom Reichert

(2015) mengatakan, banyak organisasi media massa yang memulai untuk operasi

konvergensi mereka dengan menyediakan servis untuk para pembaca. Dalam media

massa yang semakin berkembang ini terdapat juga divisi-divisi baru seperti editor

visual, jurnalis virtual, dan web director yang menunjukan kemampuan skill

masing masing pada bidang nya, dimana kemampuan visual yang ditampilkan oleh

media online dapat terorganisir dengan baik. Saat ini, keputusan dalam hal

pemilihan placement web juga dilakukan oleh beberapa manajemen kerja team

yang berbeda-beda, atau bisa disebut dengan beberapa divisi yang berbeda-beda

tergantung bagaimana media tersebut mengatur divisi yang ada pada perusahaan

mereka. Terdapat juga penyampaian berita secara visual, dimana berita visual yang

diberikan digunakan sebagai kelanjutan dari berita yang disampaikan secara online.

Dalam hal lain strategi marketing perusahaan media digunakan untuk menciptakan

bagaimana menghasilkan berita dan visualisasi yang baik pada portal web mereka.

Lebih lanjut, khusus di tingkat industri konvergensi telah membuka

kesempatan terbentuknya hubungan bisnis yang baru maupun kompetinsi baru.

Salah satunya terbentuknya portal media online. Portal media online merupakan

sebuah media digital baru. Dalam perspektif ekonomi media, secara fundamental

khususnya untuk industri yang berbasis media, konvergensi mempengaruhi dua

proses utama yang paling penting dalam industri media, yaitu pembuat konten dan

Page 38: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

23

distribusi. Konvergensi membuat perusahaan -perusahaan media untuk memikirkan

kembali asumsi lama mengenai keputusan – keputusan untuk pemrogaman dan

pemasaran. Dibidang periklanan, konvergensi membuat konsumen menjadi

semakin pintar dan berpengalaman dalam mengonsumsi media. Konsumen pula

yang memisahkan, konten video, komunikasi, dan industry iklan, dan oleh karena

itu pada tahun 2005 industri-industri periklanan bebebelok tajam dari cara-cara

mereka membangun bisnis nya, dan mulai membangun kesepakatan, dengan

pembuat komputer, portal-portal web, operator kabel, dan nirkabel, mesin serta

pencarian search engine.

Salah satu bentuk media online dalam menyampaikan kontennya adalah

menggunakan perangkat mobile. Perangkat mobile yang merupakan salah satu

bentuk dari konvergensi media, tidak hanya membawa konsumen baru ke ekonomi

yang modern dan terhubung, tapi juga memberikan pengalaman yang dapat lebih

personal, karena produk dan jasa dapat lebih disesuaikan dengan perilaku,

kebutuhan dan preferensi konsumen. Namun untuk mendorong penerimaan dan

penggunaan harus dimulai dengan pemahaman yang mendalam mengenai

bagaimana konsumen berbelanja dan bertransaksi dalam dunia digital, dan

kemudian menggunakan pemahaman itu untuk merancang strategi-strategi seputar

kebiasaan mereka. Melihat kondisi yang ada sekarang ini, para pelaku industri perlu

mempertimbangkan strategi atau media apa yang masih relevan dengan produknya

sambil melihat sejauh mana metode pemasaran ini berkembang melalui platform

digital yang ada.

Page 39: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

24

Jika dilihat dari data secara global perangkat mobile merupakan perangkat

yang paling sering digunakan sebagai media belanja online sebanyak 53%, sebagai

sarana mencari informasi tentang suatu produk sebanyak 52%, sebanyak 42%

membuat keputusan belanja menggunakan media online, 41% mengatakan

membuat belanja menjadi cepat dan efisien dan terakhir sebanyak 38%

kemungkinan khalayak untuk membeli produk (sumber: www.Nielsen.com).

Gambar 1. Data konsumen

Sumber: www.Nielsen.com

Meningkatnya berbagai platform media sosial dan perkembangan teknologi,

menjadikan salah satu pertimbangan perusahaan dan lembaga atau organisasi mulai

merambah dalam dunia digital dengan penambahan divisi baru. Tidak sedikit,

perusahaan yang sengaja menambahkan divisi baru seperti digital marketing,

digital campaign, dan lain-lain. Bahkan tidak sedikit perusahaan utamanya media

cetak dan media elektronik yang mengambil langkah untuk menambah

pendistribusian mereka melalui kanal digital. Dikarenakan media digital mudah

didapat, hanya melalui genggaman tangan dengan waktu yang singkat, oleh karena

Page 40: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

25

itu media menjadi medium yang memproduksi, mendistribusikan, dan

menyampaikan sebuah konten atau produk yang sangat efektif ( Turow, 2014).

Dengan kata lain hal ini juga sangat mempengaruhi perilaku pemasaran yang

dilakukan oleh media. Dalam hal untuk mendapatkan keuntungan, media kini

berlomba-lomba untuk mencari cara untuk terus berpromosi agar mendapatkan

pengiklan. Seperti hubungannya dengan Konsumen dan audience, media akan

menghasilkan peringkat atau rating yang menjadi modal untuk menarik para

pengiklan. Dimana media sudah tidak lagi merupakan sebuah institusi yang

memberikan sebuah informasi kepada khalayak, namun pada masa ini apapun yang

media lakukan merupakan salah satu kegiatan mereka dalam mendapatkan

keuntungan. Banyak kegiatan media yang berujung pada kegiatan pemasaran untuk

mendapatkan suatu timbal balik yaitu sebuah keuntungan. Oleh karena itu Strategi

pemasaran dianggap sebagai sebuah strategi bisnis.

Berbagai promosi yang dilakukan sebuah perusahaan media juga merupakan

suatu usaha yang dilakukan untuk membujuk konsumen, mendapatkan keuntungan,

serta mengingatkan pasar terhadap organisasi itu sendiri atau produk dari

perusahaan dan membantu pemasar menemukan pelanggannya. Oleh karena itu

perusahaan tidak bisa tidak memenuhi apa yang ada pada komunikasi pemasaran.

Perusahaan harus lebih bijak mengambil kendali manajemen merek mereka dan

menerapkan nya tidak hanya pada bidang pemasaran. Merek atau brand akan dapat

digunakan pada semua hubungan yang terjalin dengan pelanggan atau client, seperti

pada helpdesk atau costumer service, di telepon, dalam produk atau dalam desain,

partnership, dll.

Page 41: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

26

Terlebih dari itu, kriteria khalayak dalam memilih konten media berlatang

belakang berdasarkan seberapa besar pengetahuan mereka mengenai brand media

tersebut lebih dari apa yang sudah di berikan media tersebut. Hal ini merupakan

salah satu kajian dari kajian pemasaran yang dilakukan oleh media. (Albarran,

2006). Oleh karena itu dalam komunikasi seringkali melihat promosi dan marketing

memiliki fungsi yang sama. Keduanya berusaha untuk mempengaruhi dan

mengambil perhatian khalayak, dan pengiklan.

Kerjasama yang dilakukan oleh tim pemasaran merupakan kerjasama yang

dilakukan dengan client, dalam upaya untuk mendapatkan keuntungan terdapat 2

alasan mengapa merek atau brand dapat bekerja atau memiliki pengaruh yang besar

satu sama lain. Pertama-tama mereka dapat bekerja jika memiliki hubungan yang

memiliki manfaat (relationship benefits). Seperti halnya pengalaman dan

pengetahuan mengenai perusahaan yang di dapatkan oleh client ketika menjalankan

kerjasama yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dilakukan pada bidang

marketing. Kedua, merek atau brand bekerja jika menciptakan aksesibilitas.

Berbagai strategi digunakan guna menunjang kerjasama yang dapat terjalin dengan

baik.

Dalam jurnal Research in Media Promotion yang ditulis oleh Susan Tyler

Eastman Walter McDowell (2000) mengatakan, begitu banyak nya persaingan yang

muncul dari teknologi digital, menarik dan mempertahankan penonton setia

menjadi tantangan besar bagi sebagian besar eksekutif media, akibatnya meskipun

memiliki riset promosi dan strategi promosi yang matang dapat memiliki dampak

besar pada pengambilan keputusan manajemen. Media pemasaran seperti promosi

Page 42: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

27

dan branding kini juga semakin panas untuk dibicarakan, semakin banyak

persaingan yang muncul akibat adanya teknologi digital. Meskipun terdapat riset

promosi dan strategi yang matang, tidak di pungkiri masih bisa terdapat kesalahan,

terutama dampak yang bisa di ambil pada saat manajemen pengambilan keputusan

berlangsung.

Peneliti memilih VIVA.co.id sebagai objek penelitian dikarenakan

VIVA.co.id merupakan portal yang memberikan informasi dengan prinsip indepth

information, yaitu sebuah berita yang detail dan mendalam. Disinilah sisi

kekuatannya dibandingkan dengan para kompetitor yang hanya memberikan berita

berasarkan kecepatan waktu saja. Selain itu VIVA.co.id juga merupakan satu-

satunya portal berita yang memiliki 12.740 blogger di Indonesia, dimana

VIVA.co.id sebagai agregrator untuk para blogger dalam melakukan postingan dan

afiliasi. Dalam data yang di ambil oleh tim traffic VIVA.co.id mengatakan

pengunjung yang mengakses berita melalui mobile browser dan mobile apps pada

VIVA.co.id mencapai angka 43.803.000 page views. VIVA.co.id merupakan kanal

berita online dengan memasuki peringkat 10 besar di Indonesia. Terlebih dari itu,

VIVA.co.id juga merupakan kanal berita yang paling banyak dikunjungi setiap

detik nya jika diperoleh melalui data average time pervisit yang menempati posisi

nomer satu dibandingkan kompetitor nya.

Page 43: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

28

Gambar 2. Data Average Time per-visit Viva.co.id

Sumber: Departemen Riset Viva.co.id

Peneliti tertarik mengangkat tema penelitian ini karena era informasi yang

sudah semakin berkembang, sehingga menyebabkan kanal berita online

VIVA.co.id perlu membuat strategi untuk dapat membangun inovasi-inovasi baru

untuk proses pengiklanan yang berlangsung pada kanal berita ini. Mengapa peneliti

memilih viva dikarenakan selain memberikan jasa pemberitaan yang dilaporkan

oleh wartawan yang bekerja di VIVA.co.id, situs ini juga menerima informasi dari

pembaca VIVA.co.id yang berminat melaporkan berita yang mereka anggap

penting melalui fitur U-Report. U-report merupakan sebuah kanal khusus pada

VIVA.co.id yang dikhususkan untuk kita berbagi berita, cerita, maupun peristiwa

yang baru saja terjadi atau yang baru saja kita alami.

VIVA.co.id juga merupakan portal berita yang memberikan fitur untuk

dapat diakses melalui telepon seluler, komputer tablet, dan PDA. Selain itu

penelitian ini perlu dilakukan karena sejauh peneliti melakukan tinjauan literatur,

peneliti jarang menemukan penelitian yang meninjau mengenai studi ekonomi

media yang dikaji dari perspektif pemasaran, dan juga studi ekonomi media yang

terjadi pada VIVA.co.id yang merupakan salah satu kanal berita online terbesar di

Page 44: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

29

indonesia. VIVA.co.id juga merupakan kanal berita online dengan 50 besar

peringkat rangking di dunia yang juga menggunakan manajemen konvergensi

media dalam kinerja manajemen perusahaan nya.

Dalam perspektif ekonomi media, perusahaan media selalu berusaha untuk

mengikuti perkembangan, terutama perekmbangan teknologi. Namun, perusahaan

juga berusaha melakukan perubahan dengan menambahkan divisi yang dibutuhkan

pada perusahaan nya untuk mengembangkan konten yang selanjutnya akan di

distribusikan. Peneliti tertarik untuk meneliti divisi marketing & partnership yang

merupakan divisi pemasaran VIVA.co.id dikarenakan divisi tersebut merupkan

divisi yang baru di bentuk, guna bertujuan untuk terus mengembangkan kinerja

perusahaan dan juga mengikuti perkembangan pasar. Dengan adanya divisi ini

strategi atau kinerja yang dilakukan demi menunjang keuntungan perusahaan

semakin optimal dilakukan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui

proses / kinerja divisi pemasaran VIVA.co.id, jika di tinjau dari perspektif ekonomi

media. Selain itu penelitian ini juga untuk mengisi kekosongan kajian ilmu

komunikasi pada ekonomi media jika di kaji dalam perspektif distribusi dimana

terdapat kegiatan pemasaran didalam nya.

Peneliti mengharapkan hasil dari penelitian ini akan mengisi kekosongan

literatur mengenai studi ekonomi media yang dikaji dari perspektif pemasaran.

Selain itu penelitian ini dapat memberikan pemahaman mengenai strategi baru yang

akan digunakan oleh sebuah perusahaan media, untuk selalu mengedepankan media

mereka menjadi yang terbaik di Indonesia. Penelitian ini juga mencoba mengetahui

apakah terdapat acuan yang menjadi parameter untuk mengembangkan kembali

Page 45: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

30

sebuah media online yang terus sedang berkembang pesat di Indonesia, oleh karena

itu, peneliti melakukan observasi selama 2 bulan yang dilakukan dari bulan Juli-

Agustus 2017 pada tim pemasaran VIVA.co.id. Dengan cara pandang ini, langkah

atau kegiatan pemasaran viva.co.id dilihat sebagai bagian dari aktifitas ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana kinerja dan proses divisi pemasaran pada VIVA.co.id jika ditinjau dari

perspektif ekonomi media, dalam hal strategi pemasaran.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui proses divisi pemasaran VIVA.co.id, jika di tinjau dari

perspektif ekonomi media. Selain itu penelitian ini juga untuk mengisi kekosongan

kajian ilmu komunikasi pada ekonomi media jika dikaji dalam perspektif distribusi

dimana terdapat kegiatan pemasaran didalamnya.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

1. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat mengembangkan kajian

dibidang media, khususnya pada studi ekonomi media, jika di tinjau dari

aspek pemasaran.

2. Diharapkan dapat mengembangkan studi ekonomi media yang terkait dalam

aspek implikasi konvergensi yang terkait dari aspek implikasi promosi yang

membuat sebuah implikasi baru.

Page 46: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

31

3. Menambah acuan mengenai studi ekonomi media bagi mahasiswa ilmu

komunikasi peminatan manajemen komunikasi, sehingga dapat menjadi

bahan acuan studi terkait.

4. Memberikan kontribusi penelitian terkait studi ekonomi media yang di kaji

dalam pandangan studi manajemen komunikasi yang dirasa masih sedikit.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitin ini adalah untuk mengetahui studi ekonomi

media yang terjadi pada new media, sehingga akan menimbulkan pengetahuan dan

pemikiran baru mengenai dunia media digital yang semakin berkembang di dalam

masyarakat.

Page 47: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

32

Page 48: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

32

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekonomi Media

Albarran (2006) mendefinisikan ekonomi media sebagai studi tentang

bagaimana industri media menggunakan sumber- sumber yang terbatas untuk

menghasilkan jasa yang di distribusikan kepada konsumen dalam masyarakat untuk

memenuhi beberapa keinginan dan kebutuhan. Picard (1990) menyebutkan,

ekonomi media berkaitan dengan bagaimana industri media mengalokasikan

berbagai sumber untuk menghasilkan materi informasi dan hiburan untuk

memenuhi kebutuhan audiens, pengiklan, dan institusi sosial lainnya (Albarran,

2006). Alexander (2004), menyatakan bahwa bidang studi ekonomi media sering

dilihat sebagai sub spesialisasi antara dua bidang, media dan ekonomi.

Terdapat tiga konsep pokok ekonomi media, yaitu sumberdaya, produksi

(proses produksi media cetak, media elektronik, film, rekaman, buku, dan lain-lain),

serta konsumen / pasar. Selain dari pengusaha besar atau investor, yang menjadi

sumber ekonomi media adalah pasar, yakni khalayak (hasil penjualan atau sirkulasi)

dan pengiklan. Ekonomi media juga dijelaskan bagaimana sebuah industri media

menggunakan sumber yang langka untuk menghasilkan konten yang

didistribusikan diantara konsumen dalam masyarakat untuk memenuhi berbagai

keinginan dan kebutuhan (Albarran, 2010).

Media juga harus mengetahui selera pasar dan perubahannya. Sumberdaya,

merupakan sumber yang melakukan dan menghasilkan konten yang selanjutnya

Page 49: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

33

terdapat proses produksi yang didalam nya terdapat media yang menjembatani

dengan konsumen selanjutnya terdapat pasar/ konsumen yang menjadi konsumen

produk yang dihasilkan oleh media. Bagaimanapun, sebagai institusi ekonomi,

media massa harus mampu memenuhi kebutuhan pasar. Sebabnya, pasarlah yang

“membiayai” kelangsungan hidup media. Untuk mengetahui selera atau kebutuhan

pasar tersebut, media perlu melakukan riset. Ekonomi media berguna untuk

mempelajari dimensi ekonomi media massa untuk melengkapi subkjek-subjek

tradisional lain dari media massa, seperti pengambilan gambar, manajemen media

massa, dampak media massa, maupun promosi atau iklan.

Kajian Media Kajian Ekonomi

Kebebasan berbicara

Akses pada media

Dampak sosial dari isi media

Efek teknologi komunikasi

Jati diri

Nilai ekonomi dan Keuntungan

Skala ekonomi

Ratings dan Pangsa pasar

Efisiensi akibat teknologi baru

Perluasan pasar global.

Sumber: Tabel 1. Ekonomi dan Media

Oleh Owers, Carverth & Alexander (1998)

Mempelajari ekonomi media membuat kita bisa mengambangkan karier pada

industri media, dengan memahami ekonomi kita paham mengenai industri mana

yang beroprasi secara lebih efektif dan efisien. Mempelajari ekonomi media

membantu dapat menganalisi industri media. Kita akan mampu menganalisis

berbagai struktur pasar mempengaruhi berbagai industri media, bagaimana media

Page 50: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

34

membidik pasar tertentu, serta bagaimana regulasi pemerintah dan perkembangan

teknologi mempengauhi perilaku pasar dimassa mendatang.

Ekonomi media berguna untuk mempelajari dampak dari media massa,

hingga iklan serta promosi media massa. Dari perspektif ekonomi media, teknologi

memegang peran penting dalam industri media. Industri media massa harus

senantiasa mengikuti perkembangan teknologi. Jika tidak eksistensi media massa

sebagai industri akan tergilas oleh kemajuan dan perkembangan teknologi.

Albarran (2006) juga mengatakan ekonomi media merupakan sebuah sinergi dari

sebuah aplikasi teori komunikasi, ekonomi, manajemen, dan juga sebuah riset

operasi.

2.1.1 Distribusi Ekonomi Media

Studi pada penelitian ini menitik beratkan pada kajian distribusi ekonomi

media yang terjadi pada VIVA.co.id. yang didalamnya terdapat ekonomi mikro

yang digunakan dalam penelitian ini untuk memahami perilaku divisi pemasaran

pada VIVA.co.id melalui perspektif ekonomi media. Ekonom membedakan studi

di bidang ekonomi menjadi makroekonomi dan mikroekonomi. Makroekonomi

mempelajari ekonomi sebagai sistem secara menyeluruh, terutama pada level

nasional. Makroekonomi meliputi topik, seperti pertumbuhan ekonomi dan

ekonomi politik (kebijakan publik yang berkaitan dengan ekonomi, produksi, serta

konsumsi nasional, tenaga kerja, dan inflasi). Mikroekonomi memusatkan perhatian

pada aktivitas tertentu dalam sistem ekonomi, seperti individu sebagai pasar,

perusahaan, serta konsumen.

Page 51: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

35

Mikroekonomi mempelajari struktur dan perilaku pasar, aktivitas produsen

dan konsumen. Studi tersebut memeriksa masing-masing media perusahaan, pasar

dimana mereka bersaing, atau permintaan konsumen atas prduk media. (Albarran,

2005). Alexander (2004) juga melihat bahwa didalam ekonomi mikro berhubungan

dengan unit-unit ekonomi tentang bagaimana antara individu (rumah tangga dan

perusahaan) membuat keputusan tentang kegiatan ekonomi mereka (Alexander,

2004).

Studi ekonomi media yang diterapkan oleh sebuah media mencakup

mikroekonomi maupun makroekonomi. Sebagai contoh, regulasi tentang keharusan

televisi atau surat kabar nasional bekerja sama dengan televisi atau surat kabar lokal

jika ingin bersiaran ataupun pemberitaan di daerah (makroekonomi) akan

mempengaruhi pola investasi atau permodalan televisi nasional maupun lokal

(mikroekonomi). Jenis iklan tertentu akan menguntungkan pada masalah

konsentrasi pasar dan khalayak (Albarran, 2009).

Ekonomi mikro mengkaji berbagai aktivitas suatu pasar tertentu, struktur,

perilaku pasar, aktivitas produsen, dan konsumen. Kajian ekonomi mikro

berhubungan dengan unit-unit ekonomi tentang bagaimana antara individu (rumah

tangga dan perusahaan) membuat keputusan tentang kegiatan ekonomi mereka

(Alexander, 2004) setiap masyarakat harus melihat dan mengatasi masalah

ekonomi yang dialami mulai dari a) apa barang dan jasa yang akan di produksi

(kelangkaan pilihan), b) bagaimana mereka akan berproduksi (teknologi dan

masalah organisasi industri ; dan (c) untuk siapa mereka akan di produksi atau yang

Page 52: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

36

disebut dengan distribusi. (Alexander, 2004, h.16-17). Berikut merupakan dasar

dari kajian ekonomi mikro menurut Albarran (1996) yaitu :

Sumber: Tabel. 2 Dasar kajian ekonomi industri

Albarran, 1996

Menurut albarran 1996, ekonomi mikro adalah model organisasi industri,

yang termasuk ekonomi neoklasik yang menganalisis konsep-konsep abstrak

sistematis dan ditemui dalam studi pasar tertentu. Yang menggunakan strutur pasar,

perilaku dan kinerja. Fokus dalam ekonomi mikro adalah penentuan akan barang

apa yang akan di produksi, bagaimana dan siapa yang akan mendistribusikannya.

Ekonomi media sedikit besar nya memberikan dampak bagi kegiatan produksi,

distribusi, dan konsumsi. Ekonomi sendiri menurut (wiztum, 2011) diartikan

sebagai sebuah studi yang berkaitan dngan sumberdaya dan alokasi. Tekanan

ekonomi membuat bergesernya fungsi media menjadi sebuah lahan bisnis.

Perubahan drastis teknologi pada media, merevolusi bagaimana konten pada

media itu sendiri dibuat, di distribusikan, dan dikonsumsi. Albarran (2006)

mengatakan distribusi pada kajian ekonomi media mencakup apapun yang

berhubungan dengan produk media tersebut. Bagaimana cara atau strategi yang

digunakan untuk mendistribusikan nya, dalam konteks divisi pemasaran ini, banyak

Kebijakan Publik: regulasi / deregulasi

Kinerja Industri (performance)

Struktur Industri (Structure)

Page 53: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

37

strategi pemasaran dalam mendistribusikan konten yang berkaitan dengan ekonomi

media. Dalam konteks distribusi, harga yang di tentukan berdasarkan fasilitas,

diberikan dengan berbagai macam cara.

Kemajuan mengacu pada kemampuan perusahaan dalam suatu pasar untuk

meningkatkan kualitas produk dari waktu ke waktu. Contohnya, Teknologi jarak

jauh dalam industri media cetak menjadikan distribusi media cetak relatif lebih luas.

Dalam melakukan kompetisi media online intensitas persaingan dapat dilihat dalam

beberapa perilaku pemain didalam nya. Industri media membuat konten dan

melakukan distribusi. Konten antara lain pemilihan, pengemasan, dan menyandikan

(encode) konten kedalam sebuah medium. Selanjutnya mendistribusikan konten

ketempat yang di tuju.

Diferensiasi produk: setiap internet service provider kemudian

memperkaya fitur nya dan melakukan inovasi. Penggunaan jaringan kanal yang

lebih kreatif: AOL menjadi pioner dalam mengambangkan kanal distribusinya

melalui jalur perdangan video dan konten audio. Di indonesia media online mulai

bersaing menyajikan beberapa layanan dan content. Detik.com misalnya kini

memliki fitur lain seperti detik tv dan kompas.com memiliki layana kompas.tv

keduanya juga menyediakan layanan aplikasi melalui handphone. (Usman, KS)

Page 54: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

38

2.2 Konvergensi Media

Internet mengharuskan manajemen industri media melakukan konvergensi

yaitu penggabungan teknologi media, telekomunikasi, dan komputer yang

terintegrasi menjadi suatu sistem tunggal. Internet tidak hanya menjadi suatu

teknologi namun juga sebagai sebuah sumber daya untuk mengakses sebuah

infromasi digital. Kemunculan internet menjadi kata kunci terjadinya konvergensi

media yang memungkinkan dua media atau lebih dapat bergabung dalam suatu

tempat (Van Dijk, 2006, h.42).

Konvergensi dimulai pada tahun 1970-an, dimana sebuah penggabungan

antara komputer dan telekomunikasi yang dilanjutkan dengan bersatunya industri

media, dan telekomunikasi. Pada tahun 1990-an konvergensi mulai dikaitkan

dengan adanya perkembangan teknologi digital, integrasi teks, audio, video yang

berbeda-beda dalam platform media (Brigg, 2006, h.326). Konvergensi dapat

terjadi karena didukung oleh tiga C yaitu computing (industri komputer dan

teknologi informasi), communications (infrastruktur dan jaringan telekomunikasi),

dan content (informasi, games, berita) produk ketiganya saling bergabung untuk

menghasilkan produk yang baru.

Teknologi baru membawa penggabungan media yang berbeda untuk

menjalan sebuah fungsi baru, sehingga media perlu selalu mendefinisi ulang

lingkungan medianya. Perubahan komunikasi dan teknologi membentuk dan

mengubah pola penciptaan pesan, dan konsumsi media. Konvergensi juga di sebut

sebagai fenomena sebuah proses dari atas kebawah (top-down) dan (bottom-up)

dari bawah keatas (Jenkins, 2006). Jenkins dalam bukunya Convergence Culture:

Page 55: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

39

Where Old and New Media Collide (2006) juga menyebutkan produsen media

sebagai pemasok teknologi dan konsumen sebagai pengguna produk, saling

mempengaruhi terutama dalam cara penggunaan produk konvergensi. Konvergensi

merupakan sebuah pergeseran budaya sebagai dorongan konsumen untuk mencari

informasi baru, dan membuat koneksi antara konten pada media yang tersebar.

Fitur-fitur baru terus dicangkokkan untuk menambah fungsi produk yang mereka

hasilkan (Jenskins, 2006).

Perusahaan menentukan ke arah mana bentuk konvergensi teknologi

komunikasi tersebut, berdasarkan kebutuhan dan selera konsumen. Produk yang

dilengkapi dengan banyak fitur, akan memberikan nilai tambah terhadap produk

tersebut. Banyaknya fitur, akan memudahkan tim marketing untuk melakukan

penetrasi pasar. Karena itu, kovergensi media bukan hanya sekadar pergeseran

teknologi. Tapi telah mengubah hubungan antara teknologi, industri dan, pasar

yang sudah ada.

Singh (2010) mengatakan konvergensi media memiliki tiga bentuk yaitu

konvergensi layanan, konvergensi jaringan, dan konvergensi Pelaku Usaha.

Konvergensi layanan adalah pelaku usaha menyatukan teknologi media dalam satu

jaringan untuk memberikan berbagai layanan kepada konsumen, sebuah perusahaan

memberikan beragam layanan, dengan memanfaatkan fungsi jaringan kabel yang

sudah terpasang, sehingga perusahaan dapat menawarkan berbagai layanan, tidak

perlu melakukan investasi baru. Konvergensi jaringan adalah sebuah layanan yang

disalurkan melalui beragam jaringan. Konsumen dapat menelpon dengan

menggunakan jaringan internet, tidak menggunakan jaringan kabel. Konvergensi

Page 56: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

40

pelaku usaha adalah pelaku usaha melakukan akuisisi, merger, atau kolaborasi

dengan pelaku usaha di sektor lain. Merger yang diciptakan akan meningkatkan

coverage sebuah layanan Rianto (2010, h.32-33).

2.3 New Media

Teknologi informasi dan komunikasi berkembang begitu pesat, sehingga

menimbulkan kajian kajian baru pada ilmu komunikasi, salah satunya kajian media

baru (new media). Denis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (1987,

h.16-17) mengatakan bahwa media baru adalah media telematik yang merupakan

perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan media yang

berbeda, yang mencakup beberapa sekumpulan sistem yang saling berhubungan

sehingga membentuk suatu kinerja yang melibatkan teknologi.

Denis McQuail mengatakan bahwa terdapat beberapa ciri utama dari media

baru (new media) yaitu : yang pertama, pengadaan atau pemilihan berita tidak lagi

sepenuhnya berada ditangan pemberi informasi (desentralisasi). Kedua, medium

atau perantara ebuah informasi melalui sebuah kabel dan satelit, yang mampu

mengatasi hambatan komunikasi (kemampuan tiggi). Ketiga, sang penerima

informasi dapat memilih, menukar informasi, menjawab kembali, dan berhubungan

langsung dengan penerima informasi lain nya (komunikasi timbal

balik,interaktivitas). Keempat, terdapat fleksibilitas dari setiap bentuk, isi, dan

penggunaan.

Dalam kata lain, menurut Dennis McQuail, media baru merupakan tempat

dimana sebuah distribusi pesan melalui satelit. “Media online adalah sebutan umum

Page 57: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

41

untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (baca-

komputer dan internet). Didalamnya terdapat portal, website (situs web), radio-

online, TV-online, pers online, mail-online, dll, dengan karakteristik masing-

masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya”

(Kurniawan, 2005, h.20). Situs berita online mengharuskan pembaca nya

menggunakan internet untuk mengaksesnya oleh karena itu situs berita merupakan

sebuah sub-sistem dari media online.

Gustafsson & Schwarz (2013, h.12) menyebut konvergensi adalah produk

berplatform digital yang secara fisik mengintegrasikan dua atau lebih teknologi

berplatform digital menjadi bentuk produk yang umum. Konvergensi juga didorong

oleh penggabungan dan persimpangan konten melalui berbagai platform dengan

menggunakan komputer dan internet, sehingga perusahaan media memaksimalkan

penggunaan konten yang dihasilkan untuk didistribusikan melalui berbagai

platform ( Borders, 2006, h.5). Viva.co.id merupakan sebuah media baru atau new

media yang ada pada saat ini, dikarenakan viva.co.id merupakan platform digital

online yang menyampaikan berita up-todate selama 24jam setiap harinya.

Viva.co.id merupakan salah satu perusahaan pers digital terbesar di Indonesia

dengan jumlah pengujung situs mencapai 30 juta pengunjung pada tahun 2016, dan

terus mengalami peningkatan sampai saat ini. Berdasarkan data yang diperoleh dari

tim traffice viva maka dapat diperoleh bahwa VIVA.co.id menempati posisi nomor

9 dibanding kompetitornya dengan angka 539.000 pengunjung dan dapat terus

meningkat setiap tahun nya.

Page 58: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

42

2.4. Komunikasi Pemasaran

Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan

yang erat. Komunikasi merupakan proses dimana pemikiran dan pemahaman

disampaikan antar individu, atau antara perusahaan dan individu. Komunikasi

dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, tidak sesederhana seperti berbincang-

bincang dengan teman atau keluarga. Bentuk komunikasi yang lebih rumit akan

mendorong penyampaian pesan oleh komunikator pada komunikan, melalui strategi

komunikasi yang tepat dengan proses perencanaan yang matang. Penggabungan

kajian pemasaran dan komunikasi akan menghasilkan kajian baru yang disebut

marketing communication (komunikasi pemasaran). Marketing communications

merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat strategi

pemasaran, guna meraih segmen pasar yang lebih luas.

Definisi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007, h.6), “Pemasaran

adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”. Dari

definisi tersebut terlihat bahwa pemasaran mencakup keseluruhan sistem kegiatan

bisnis mulai dari perencanaan, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan

pelayanan yang bermutu. Menurut Keller (2013, h.218), komunikasi pemasaran

merupakan sebuah wadah untuk memberikan informasi, mengajak, dan

mengingatkan kembali konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap sebuah penjualan produk. Selain itu, komunikasi pemasaran juga mewakili

Page 59: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

43

suara atau pesan dari sebuah brand untuk terciptanya sebuah hubungan yang baik

dengan konsumen.

Apabila dikaitkan dengan kegiatan pemasaran VIVA.co.id yang dilakukan

oleh tim marketing & partnership, kegiatan pemasaran dilakukan dengan berbagai

cara, dan juga terdapat beberapa strategi pemasaran yang bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan yang akan di peroleh oleh perusahaan. Albaran (2006),

dalam bukunya Media Management and Economics (1996) mengatakan strategi

pemasaran merupakan sebuah aktivitas mempromosikan produk agar dikenal

konsumen. Makin kompetitif pasar, makin dibutuhkan strategi dalam

mempromosikan produk. Di tengah persaingan yang makin ketat, para pelaku

industri media di Indonesia makin strategis dalam mempromosikan produk. Riset

dan inovasi merupakan aktivitas perusahaan untuk mendiferensiasi dan

meningkatkan produk dari waktu ke waktu. Media, misalnya, melakukan riset pasar

untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan khalayak. Kegiatan ini merupakan

salah satu kegiatan ekonomi media jika di tinjau dari perspektif pemasaran

(Albarran, 2006).

2.4.1 Komunikasi terpadu / Intergrated Marketing Communications (IMC)

Komunikasi pemasaran terpadu atau Intergrated Marketing Communication

merupakan proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program

komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan.

Terence A. Shimp (2003) dalam bukunya “Integrated Marketing Communicatios:

Maybe Definition Is in The Point of View” mengatakan, tujuan IMC adalah

mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran

Page 60: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

44

yang dimilikinya. IMC menganggap seluruh sumber yang dapat menghubungkan

pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau

perusahaan, adalah jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa datang.

(Shimp, 2003).

IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat

diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain, proses IMC

berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik kepada

perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu

dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif. Terdapat beberapa konsep

dasar program IMC diantaranya terdapat Direct Marketing, Sales Promotion,

Public Relations, Personal Selling, Advertising, Publicity, dan Events/Sponsorship.

(Shimp, 2003, h.24).

Terdapat lima ciri utama komunikasi terpadu menurut Terence A. Shimp

(2003, h.24) yaitu:

1. Mempengaruhi perilaku. Tujuan IMC adalah untuk mempengaruhi

khalayak sasarannya. Hal ini berarti komunikasi pemasaran harus

melakukan lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran merek atau

“memperbaiki” perilaku konsumen terhadap merek. Sebaliknya kesuksesan

IMC membutuhkan usaha-usaha komunikasi yang diarahkan kepada

peningkatan beberapa bentuk respon dari perilaku konsumen. Dengan kata

lain, tujuannya adalah untuk menggerakkan orang untuk bertindak.

Page 61: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

45

2. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan (prospect). Prosesnya diawali

dari pelanggan atau calon pelanggan kemudian berbalik kepada

komunikator merek untuk menentukan metode yang paling tepat dan efektif

dalam mengembangkan program komunikasi persuasif.

3. Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan ‘kontak’. IMC

menggunakan seluruh bentuk komunikasi dan seluruh ‘kontak’ yang

menghubungkan merek atau perusahaan dengan pelanggan mereka, sebagai

jalur penyampai pesan yang potensial. Ciri utama dari elemen IMC ketiga

ini adalah bahwa ia merefleksikan kesediaan menggunakan bentuk kontak

komunikasi apa pun, asalkan merupakan yang terbaik dalam upaya

menjangkau khalayak, dan tidak menetapkan suatu media tertentu

sebelumnya.

4. Berusaha menciptakan sinergi. Dalam definisi IMC terkandung kebutuhan

akan sinergi (kesinambungan). Semua elemen komunikasi (iklan, tempat

pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain) harus berbicara dengan

satu suara; koordinasi merupakan hal yang amat penting untuk

menghasilkan citra merek yang kuat dan utuh, serta dapat membuat

konsumen melakukan aksi. Kegagalan dalam mengkoordinasi semua

elemen komunikasi dapat menghasilkan pengulangan upaya yang sia-sia

atau lebih buruk lagi, pesan yang kontradiktif, mengenai merek.

5. Menjalin hubungan. Karakteristik IMC yang kelima adalah kepercayaan

bahwa komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan terjalinnya

hubungan antara merek dengan pelanggannya. Dapat dikatakan bahwa

Page 62: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

46

pembinaan hubungan adalah kunci dari pemasaran modern dan bahwa IMC

adalah kunci dari terjalinnya hubungan tersebut. Suatu hubungan

merupakan “pengait” yang tahan lama antara merek dengan konsumen. Ia

membangkitkan pembelian yang berulang dan bahkan loyalitas terhadap

merek.

Viva.co.id melakukan berbagai kegiatan IMC sebagai salah satu kegiatan yang

dilaksanakan oleh divisi Marketing & Partnership yang merupakan divisi pemsaran

pada Viva.co.id. Oleh karena itu segala kegiatan pemasaran pada Viva dilakukan

pada divisi ini. Kegiatan IMC digunakan demi menunjang keefektifan kinerja yang

dilakukan oleh tim pemasaran. Dalam penelitian akan ini dijelaskan beberapa

kegiatan Viva.co.id yang menggunakan Integrated Marketing Communication

dalam melaksanakan kegiatan pemasaran.

2.4.2 Promosi

Iklan memiliki dua target mendasar; pertama adalah khalayak atau

konsumen (Consumer Audience) yang menjadi sasaran iklan melalui beberapa tipe

media, kedua; perusahaan barang dan jasa yang menjadikan iklan untuk menjalin

komunikasi dengan konsumen, serta menjaring konsumen potensial. Dalam

melaksanakan kegiatan promosi untuk mencapai tujuan, yaitu terciptanya penjualan

suatu perusahaan haruslah mempunyai seperangkat alat yang memang dapat

menunjang pelaksanaan program promosi yang baik. Bauran promosi adalah

kombinasi dari alat promosi termasuk periklanan, hubungan masyarakat, dan

promosi penjualan digunakan untuk mencapai pasar sasaran dan memenuhi tujuan

Page 63: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

47

organisasi secara keseluruhan (Lamb, Hair, Jr dan McDaniel, 2001, h.147).

Menurut Kotler (2005, h.264-312) unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri

atas lima perangkat utama, yaitu : Advertising, Sales Promotion, Public Realation

and Publisity (hubungan masyarakat), personal selling, dan direct marketing.

Terdapat banyak kegiatan promosi yang dilakukan oleh Viva.co.id. tidak

hanya untuk memasarkan produk dan memperkenalkan nama viva.co.id di khalayak

luas, kegiatan promosi juga dilakukan viva sebagai salah satu upaya proses

rebranding yang dilakukan. Dengan adanya kegiatan promosi diharapkan kegiatan

rebranding dan pemasaran viva lain nya akan efektif dapat tersampaikan kepada

khalayak, sehingga viva.co.id akan lebih dalam diketahui oleh publik.

2.4.3 Iklan (Advertising)

Terdapat beberapa hubungan khalayak, media dan iklan. Yaitu (i). Makin

besar khalayak suatu media, makin banyak iklan dipasang pada media tersebut. (ii).

Jika suatu media bisa dikonsumsi secara gratis dan mudah, makin besar khalayak,

dan makin besar pula iklan. Secara kualitatif, hubungan khalayak, media, dan iklan

adalah sebagai berikut. (i). Pemasang iklan mulai memperhitungkan image media.

(ii). Pemasang iklan mulai mempertimbangkan kualitas khalayak, tingkat

pendidikan, pendapatan, dan status sosial ekonomi. Studi mengatakan jika

pengiklan merasakan produk yang diiklankan di media tersebut laku di pasar,

pengiklan akan terus-menerus memasang iklan di media tersebut. Keuntungan

media bersangkutan pun makin besar. Kemajuan mengacu pada kemampuan

Page 64: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

48

perusahaan dalam suatu pasar untuk meningkatkan kualitas produk dari waktu ke

waktu. Contohnya, teknologi jarak jauh dalam industri media cetak menjadikan

distribusi media cetak relatif lebih luas. Iklan merupakan industri pendukung dalam

ekonomi media. Industri periklanan bekerja dalam pasar dengan struktur kompetisi

monopolistik. Makin besar klien dan makin ambisius rencana dan penempatan

iklan, makin besar transaksi yang dilakukan.

Iklan (Advertising) merupakan upaya masing-masing stasiun untuk

memperkenalkan sekaligus memasarkan produk yang telah dihasilkan sebagai hasil

riset dan inovasi yang telah dilakukan. Melalui iklan (advertising) masing-masing

stasiun bersaing untuk mendapatkan perhatian sebanyak-banyaknya guna

membantu mereka dalam kompetisi merebut pemasang iklan yang ditepuh melalui

strategi pricing. Bagaimanapun juga, dalam penggunaan semua jenis produk media

berhubungan langsung dengan penjualan iklan. Pengiklan mencari akses kepada

audiens dengan menggunakan program acara media. Kedua area ini saling

mempengaruhi satu sama lain. Semakin tingginya permintaan atau peminat atas

program suatu media, maka perusahaan media dapat memasang harga yang lebih

tinggi kepada pengiklan. Begitu pula sebaliknya, jatuhnya rating audiens, sirkulasi

pambaca ataupun penggunaan media akan memicu turunnya penerimaan dari para

pengiklan.

Page 65: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

49

2.6 Branding

Dalam ekonomi media Brand atau merek menjadi aset perusahaan untuk

mendapatkan profit. Guna melihat apakah brand atau merek tersebut dapat

dipahami dan seberapa besar memiliki pengaruh terhadap audiens atau masyarakat

maka, Albarran dalam bukunya menjalskan segala aktivitas perusahaan media dan

juga konsumen dari mulai penilaian, evaluasi, respon, kompetisi dari sebuah merek

dapat di lihat sebagai suatu hal yang dapat meningkatkan profit sebuah perusahaan

jika dikaji dalam kegiatan marketing.

Page 66: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

50

2.5 Kerangka pemikiran

Analisis Strategi Pemasaran

Pada Divisi Marketing &

Partnership Pada

VIVA.co.id

(Studi Ekonomi Media

dalam Perspektif

Pemasaran Pada Viva.co.id)

Ekonomi Media (mikro)

Produksi Distribusi

Strategi

Pemasaran (IMC)

Konvergensi Klik, Compare,

Page View, Rating

Page 67: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

51

Ekonomi merupakan proses memproduksi barang dan mendistribusikannya

kepada konsumen. Ekonomi media sendiri merupakan alokasi sumberdaya untuk

menciptakan sebuah produk media yang memiliki nilai dan layak untuk

didistribusikan kepada konsumen. Dengan menggunakan prinsip ekonomi, barang

yang dihasilkan oleh suatu institusi media merupakan sebuah produk yang

diperjualbelikan (bisnis). Media di tuntut untuk menyampaikan informasi dan

melakukan pengemasan yang baik sehingga layak untuk didistribusikan kepada

khalayaknya. Pendistribusian konten media saat ini cenderung lebih mudah.

Dengan adanya new media saat ini pendistribusian konten yang dilakukan oleh

media cenderung lebih luas dan memiliki segmentasi global. Oleh karena itu media

saat ini berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan media ini.

Kegiatan yang bertujuan untuk komersialitas lebih dapat dijangkau oleh media.

Seperti hal nya pengiklan yang ingin menjangkau konsumen secara lebih luas dapat

menggunakan media sebagai sarana untuk menyampaikan produk mereka. Oleh

karena itu kegiatan distribusi yang dimiliki media ini sangat memiliki pengaruh

yang besar bagi kegiatan pemasaran seperti kegiatan pemasaran IMC yang

dilakukan oleh VIVA.co.id.

Tidak hanya terlepas dari pemasangan iklan, media saat ini berlomba-lomba

untuk berkompetisi menjadi yang terunggul. Oleh karena itu kegiatan promosi yang

dilakukan media selain untuk dunia periklanan namun menjadikan media ini

sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan seperti contoh manajemen merek yang

dimiliki oleh media. Albarran (2009) dalam bukunya menjelaskan manajemen

merek merupakan salah satu media mendapatkan citra yang baik di masyarakat

Page 68: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

52

sehingga banyak keuntungan yang didapat oleh media saat melakukan kegiatan

promosi. Terdapat banyak tujuan dari kegiatan promosi ini, pada VIVA.co.id

kegiatan promosi ini bertujuan untuk menaikan jumlah traffic, atau jumlah

pengunjung yang berkunjung pada kanal berita VIVA.co.id.

VIVA.co.id merupakan salah satu media konvergensi milik VIVA group

dimana konvergensi merupakan pengunaan teknologi untuk menggabungkan upaya

pengumpulan berita dan pelaporan berita menjadi satu kesatuan yang digunakan

untuk beberapa media dibawah grup. Tidak hanya itu dikarenakan VIVA.co.id

merupakan sebuah portal berita online, hal tersebut merupakan sebuah konvergensi

dalam hal teknologi dikarenakan di perlukan nya internet untuk mengaksesnya, dan

merupakan berbasis web. Meskipun menggunakan sistem konvergensi dalam

mengalokasikan sumberdaya (material ataupun manusia) ini diperlukan manajemen

yang baik sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dalam berupaya untuk

memenangkan citra positiv khalayak dan mendapatkan rating yang tinggi terhadap

konten tayangan sehingga dapat memenangkan persaingan.

Tingginya traffic atau pengunjung media saat ini terutama media online

dapat menunjukan bahwa apa yang disampaikan mereka para awak media berhasil

tersampaikan atau dalam studi ekonomi media tingkat ke fleksibiltasan media

mempengaruhi keberhasilan media tersebut. Media saat ini khususnya media digital

atau disebut dengan new media memberlakukan sistem strategi baru untuk

mendapatkan data riset mengenai jumlah peringkat, dan jumlah pengunjung yang

nanti nya akan di jadikan sebuah parameter untuk melakukan evaluasi dan juga

sebuah pandangan mengenai kinerja media yang mereka miliki. Sehingga kegiatan-

Page 69: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

53

kegiatan internal media ini dilakukan oleh tim pemasaran pada media. Dan tidak

dapat di pungkiri bahwa banyak kegiatan yang berujung pada kegiatan pemasaran

pada media yang dapat di pelajari lebih lanjut mengenai bagaimana komersialitas

media tersebut.

Page 70: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

54

Page 71: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif terdiri

atas kata-kata, kalimat, dan deskripsi dan bukan nya sebuah angka-angka, dan

mencari sebuah makna didalam nya. Oleh karena itu penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif deskriptif, dikarenakan objek yang nanti diteliti merupakan

suatu fenomena yang akan peneliti deskripsikan melalui proses observasi

partisipatif yang dilakukan peneliti selama kurang lebih 2 bulan, dan wawancara

terhadap subejek penelitian. Dalam penelitian deskriptif laporan penelitian akan

berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambara penyajian laporan tersebut.

Data yang disajikan nantinya akan berupa naskah, hasil wawancara, catatan

lapangan, memo, dan dokumen resmi lain nya.

Dalam pendekatan kualitatif terhadap penelitian ini, analisis dimulai

sewaktu mengumpulkan data dalam menganalisis data berarti menyusun secara

sistematis, mengintegrasikan dan juga menyelidiki. Selama kegiatan penelitian

kualitatif, penelitian dilakukan dimulai dari mencari pola dan hubungan diantara

rincian spesifik, analisis ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman,

mengembangkan suatu teori, dan memajukan ilmu pengetahuan (Neuman, 2013).

Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan, menurut Neuman

(2003) penelitian lapangan adalah penelitian yang secara langsung mengamati dan

Page 72: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

55

mencatat orang-orang dalam penataan alamiah untuk jangka waktu yang lama.

Penelitian dimulai dengan melakukan wawancara yang tidak terstruktur, kemudian

memiliki kelompok atau lokasi untuk melakukan penelitian, memperoleh akses, dan

kemudian menerapkan peranan sosial, yang dilakukan mulai dari tahap observasi.

Dalam penelitian lapangan, peneliti mengamati dan berinteraksi dalam kurun waktu

beberapa bulan, atau bahkan beberapa tahun (Neuman, 2013, h. 57). Penelitian

lapangan merupakan jenis penelitian yang melakukan studi kasus etnografi pada

sekelompok kecil seseorang pada jangka waktu tertentu.

Metode yang dilakukan penelitian ini adalah etnografi. Neuman (2003)

menjelaskan, penelitian lapangan juga sering disebut dengan etnografi, atau

penelitian participant observation. Menurut Neuman (2003) etnografi merupakan

perluasan dari penelitian lapangan, dalam studi etnografi ini mendefinisi bagaimana

penelitian lapangan harus dilakukan. Dalam penelitian lapangan, peneliti secara

individu terjun langsung untuk mewawancara dan mengamati secara langsung

objek yang sedang di telitinya. Melalui interaksi yang dilakukan selama beberapa

bulan, atau tahun mempelajari tentang mereka yang sedang di telitinya, seperti

sejarah hidup mereka, kebiasaan mereka, harapan, ketakutan, dan mimpi.

Dalam penelitian ini, peneliti bertemu dengan orang atau komunitas baru,

atau bahkan menemukan sebuah dunia sosial baru, oleh karena itu penelitian ini

merupakan penelitian yang memakan waktu bahkan menguras emosional (Neuman,

2003). Tujuan dari penelitian etnografi adalah untuk menggambarkan budaya

tertentu. Penelitian etnografi pada umumnya hanya memiliki beberapa hipotesis

dan tidak ada kuesioner terstruktur. Studi etnografi mengasumsikan bahwa seorang

Page 73: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

56

peneliti dalam membuat kesimpulan, melampaui apa yang dilihat atau dikatakan

secara eksplisit dari apa yang dimaksud atau tersirat. Dengan kata lain, pengamatan

tidak dilakukan dipermukaan tetapi dilakukan dengan pengkajian yang mendalam,

yang berarti secara umum penelitian etnografi memiliki tujuan menemukan dan

menggambarkan pola atau budaya suatu masyarakat atau organisasi tertentu.

(Spradley dan McCurdy 1972)

Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan, hal yang di bahas melalui

penelitian ini adalah mengenai keadaan kinerja yang dilakukan oleh tim pemasaran

VIVA.co.id dalam menjalankan kinerjanya yang menunjang kegiatan ekonomi

perusahaan. Alasan peneliti menggunakan metode etnografi adalah karena ingin

menganalisis lebih dalam strategi VIVA.co.id dalam konteks kegiatan pemasaran

yang dilakukan. Dalam beberapa tahun terakhir VIVA.co.id melakukan promosi

bahkan melakukan rebranding untuk terus meningkatkan popularitasnya

dikalangan masyarakat. Peneliti ingin melihat apa saja yang dapat mendorong

keberhasilan dan strategi yang digunakan untuk selalu mengembangkan kanal

berita online viva.co.id dikalangan media online lain nya.

3.2 Lokasi Penelitian

Subjek penelitian ini adalah tim marketing & partnership yang berada pada

viva.co.id. Penelitian ini dilakukan di Jakarta, tepatnya pada PT. VIVA MEDIA

BARU (VIVA.co.id) yang berlokasi di Jl. Rawa Terate II Kawasan Industri Pulo

Gadung, Jakarta 13260, Indonesia. Dengan rentang waktu kurang lebih 2 bulan

yang dilaksanakan mulai tanggal 4 Juli sampai dengan 31 Agustus 2017. Penulis

pada saat melakukan penelitian di tempat kan pada divisi Redaksi dan Marketing.

Page 74: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

57

3.3 Fokus Penelitian

Setelah mendapatkan gambaran umum, fokus penelitian digunakan untuk

membatasi masalah, dan persoalan tertentu. Fokus penelitian digunakan untuk

membatasi studi bagi seorang peneliti dan menentukan sasaran penelitian sehingga

dapat mengklarifikasi data yang ingin dikumpulkan, diolah dan dianalisis dalam

suatu penelitian (Moleong, 2011, h.7). Beberapa fokus utama pada penelitian ini

adalah:

1. Strategi dan hal yang dilakukan oleh tim pemasaran VIVA.co.id yang

bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan.

2. Penggunaan teknologi yang memiliki peranan penting dalam melaksanakan

kegiatan untuk mencapai tujuan viva.co.id.

3. Kebiasaan – kebiasaan tim pemasaran VIVA.co.id dalam mengelola

sumberdaya perusahaan, untuk kegiatan promosi perusahaan.

3.4 Teknik Pemilihan Informan

Pemilihan informan pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan purposive dan snowball sampiling. Purposive sampling biasa

digunakan dalam riset eksplorasi atau riset lapangan, dalam purposive

sampling, biasanya peneliti mengidentifikasi terlebih dahulu organisasi

yang ia teliti. Menurut Gerrish dan Lacey (2010) purposive sampling

merupakan satu dari sekelompok orang yang sengaja dicari dan dijadikan

sampel serta dianggap memiliki atas keterwakilan orang atau peristiwa

menarik bagi peneliti.

Page 75: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

58

Sedangkan snowball sampling menurut Newman, (2006, h.299)

merupakan teknik penentuan sample jaringan interkoneksi. Pada penelitian

ini, setiap orang atau kasus, saling berhubungan satu dengan yang lain, dan

teknik penentuan sample yang awalnya berjumlah kecil kemudian

berkembang semala penelitian. Hal ini karena dari jumlah sumber data yang

sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, sehingga

perlu untuk mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber data.

Proses ini baru berakhir apabila penulis merasa data telah jenuh, artinya

penulis tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari hasil observasi

Moeloeng (2011). Kriteria informan yang ditetapkan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Menduduki posisi manajerial pada redaksi VIVA.co.id. hal ini

dilakukan peneliti dikarenakan seseorang yang menduduki

posisi managerial, sudah cukup lama bekerja dan mengambdi

pada VIVA.co.id dimulai dari berdirinya perusahaan tersebut,

dan juga mengetahui seluk-beluk proses kinerja yang dilakukan

viva.co.id.

2. Merupakan karyawan yang menduduki posisi divisi marketing

& partnership pada VIVA.co.id yang merupakan seseorang yang

bekerja langsung pada proses kinerja marketing yang dilakukan

oleh VIVA.co.id

3. Pihak yang memahami kinerja marketing VIVA.co.id dimulai

dari sales promotion atau bahkan pemasangan iklan.

Page 76: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

59

Berdasarkan kriteria yang sudah peneliti tentukan, maka peneliti

akan memilih informan yang setidaknya memiliki satu kriteria dari

yang telah ditetapkan diatas untuk menunjang penelitian ini,

informan yang terpilih tidak harus memiliki semua kriteria diatas.

Informan tersebut antara lain:

1. Renne A. Kawilarang selaku News Manajer Redaksional /

Redaktur pelaksana VIVA.co.id

2. Gilang Ramadhan selaku anggota divisi Marketing and

Partnership.

3. Dera Deraneira selaku anggota divisi Marketing and

Partnership.

4. Putri Estella selaku anggota divisi Account Executive.

5. Hadi Suprapto selaku kepala kompartemen.

3.5 Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan gambar-

gambar yang didapatkan dari dokumen-dokumen, pengamatan dan tulisan-tulisan,

rekaman suara atau video, gambar-gambar atau foto. (Neuman, 2014, h. 477).

Sedangkan menurut Lofland dalam Moleong, (1990, 47) sumber data merupakan

data yang dalam bentuk perkataan, peristiwa maupun dokumen. Selebihnya

terdapat data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data pertama atau

tangan pertama di lapangan (Kriyantono, 2006, h.41). Sumber data primer dalam

penelitian ini merupakan hasil observasi partisipatif peneliti selama dilapangan,

Page 77: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

60

yang tersedia dalam bentuk wawancara dan juga dokumen-dokumen selama

peneliti melakukan observasi. Selain itu juga peneliti menggunakan data

pendukung yang disebut dengan sumber data sekunder, yakni menggunakan

dokumen-dokumen dari Research&Development VIVA.co.id dan juga dokumen

penguat yang peneliti temukan selama melkukan penelitian.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualittaif, pengumpulan data dilakukan pada suatu kondisi

yang alamiah. Oleh karena itu teknik pengumpulan data lebih banyak pada

observasi berperan (participan observation) serta wawancara mendalam (in-depth

interview) dan juga dokumentasi. (Sugiyono, 2008, h.63). Dalam penelitian

ini,peneliti menggunakan beberapa tenik pengumpulan data sebagai berikut:

3.6.1 Observasi

Observasi yang dilakukan penelitian ini adalah observasi partisipatif.

Menurut Meolong (2007) penelitian observasi partisipatif merupakan teknik

berpartisipasi yang sifatnya interaktif dalam situasi alamiah dan melalui

penggunaan waktu dan catatan observasi untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Dalam melakukan penelitan observasi partisipatif peneliti harus mengadakan

pengamatan secara cermat hal-hal yang ditelitinya, penelitian ini juga memakan

waktu yang lama antara peneliti dengan subjek yang diteliti. Penelitian ini juga

menggunakan observasi tak berstruktur, menurut (Sugiyono, 2008, h.67) observasi

tak berstruktur merupakan observasi yang tidak di persiapkan secara sistematis apa

yang akan di observasi, dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan instrumen

observasi yang baku namun hanya beberapa rambu-rambu observasi.

Page 78: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

61

3.6.2 Studi Dokumen

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, bahwa paradgima dalam

penelitian ini adalah fenomenologis dan memiliki ciri holistik. Teknik ini

digunakan untuk menghimpun berbagai data sekunder yang memuat informasi

tertentu yang bersumber dari beberapa dokumen yang tertulis yang merupakan data

pelengkap dalam penelitian kualitatif. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam

berbagai cara dan berbagai sumber. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang

dapat berbentuk tulisan misalnya, catatan harian, foto, gambar hidup, sketsa, dan

lain lain. Dalam penelitian ini studi dokumen dilakukan dengan data rating, struktur

organisasi maupun studi compare viva itu sendiri dan lain-lain, yang digunakan

untuk memperkuat penelitian.

Menurut Wang and Soergel (1998) nilai kegunaan dokumen dapat dilihat

dari beberapa hal sebagai berikut:

1. Epistemic values, yaitu suatu dokumen yang keberadaan nya sangat

berguna bagi pemenuhan kebutuhan akan pengetahuan atau informasi

yang tidak/belum diketahui.

2. Functional values, yaitu suatu dokumen berguna karena memberikan

suatu kontribusi untuk penelitian. Dokumen berguna karena berisi teori,

data empiris, atau metodologi.

3. Conditional values, yaitu suatu dokumen keberadaan nya sangat

berguna apabila muncul beberapa kondisi atau syrat terpenuhi, atau

terdapat dokumen lain yang bisa memperkuat isi dokumen tersebut.

Page 79: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

62

4. Social values, suatu dokumen yang berguna dalam hubungan nya

dengan suatu kelompok atau individu. Dokumen tersebut berhubungan

dan memiliki peran yang penting bagi suatu badan atau individu yang

berpengaruh pada penelitin tersebut.

3.6.3 Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu (Sugiyono, 2009, h.72). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

wawancara tidak tersrtuktur, dalam wawancara tak terstruktur peneliti belum

mengetahui secara pasti, data apa yang akan di peroleh, peneliti lebih bersifat

mendengarkan apa yang akan di ceritakan oleh responden. Hasil wawancara ini

menekankan pengecualian, penyimpangan, penafsiran yang tidak lazim, penafsiran

kembali, pendekatan baru, pandangan ahli, atau perspektif tunggal. Responden

biasanya terdiri atas mereka yang mereka yang terpilih saja karena sifat- sifat

khasnya dan para responden bebas dalam memberikan respon atas pertanyaan yang

diberikan (Moleong, 2008). Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

manajemen dan sistem kerja pada VIVA.co.id, dan juga mengetahui bagaimana

kinejra yang dilakukan oleh tim marketing & partnership dimulai dari strategi –

strategi yang dilakukan.

Page 80: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

63

3.7 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles,Huberman

(1984), peneliti juga melakukan observasi secara patisipan oleh karena itu peneliti

juga menggunakan beberapa teknik analisis data yang digunakan oleh Spradley

(1980). Miles dan Huberman(1984) mengatakan bahwa aktivitas dalam analisis

data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data ini meliputi 3 tahapan

yaitu data condensation, data display dan conclusion drawing/verification.

3.7.1 Model Miles dan Huberman

1. Data condensation

Data yang diperoleh dilapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

kondensasi data merujuk pada proses memilih, memfokuskan,

menyederhanakan, atau mentransformasikan data yang tadinya terlihat

sangat banyak seperti berupa catatan lapangan, transkrip wawancara,

dokumen dan materi empiris lainnya. Kondensasi data ini akan terus

dilakukan meskipun penelitian lapangan telah selesai dilakukan dan akan

benar-benar berakhir ketika laporan yang disusun sudah lengkap.

2. Data display

Tahapan ini meliputi sekumpulan informasi dan pengambilan tindakan.

Pada tahapan ini informasi yang didapatkan telah terorganisir. Penyajian

yang paling sering digunakan pada data kualitatif adalah dalam bentuk teks

naratif atau extended text. Proses ini dilakukan karena manusia tidak dapat

Page 81: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

64

langsung memproses banyak data atau tidak akan banyak yang terlewat kan

sehingga pengorganisasian data ini bersifat memudahkan. Penyajian data ini

juga dapat berupa grafik, matriks atau jaringan. Hal ini di desain untuk

merakit informasi yang terorganisasi supaya mudah diakses sehingga

peneliti mudah untuk menarik kesimpulan atau menentukan apa angkah

selanjutnya. Pada tahap ini peneliti menggunakan field notes untuk

mempermudah kategorisasi dan menyederhanakan data yang sangat banyak

sehingga lebih memudahkan untuk dianalisis nantinya.

Bila hipotesis yang ditemukan di lapangan selalu didukung oleh adanya

data maka hipotesis tersbut akan berkembang menjadi teori gounded. Teori

grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif, selanjutnya data

terus diuji secara terus menerus melalui data yang ditemukan di lapangan.

Setelah itu akan menemukan pola-pola tertentu yang nantinya melalui data

yang ditemukan dilapangan akan menjadi pola baku yang akan di

displaykan pada laporan akhir penelitian.

3. Conclusion drawing/verification

Tahapan ini merupakan tahapan kesimpulan, yang nantinya dalam

penelitian kualitatif diharapkan akan menemukan sebuah temuan baru yang

belum pernah ada sebelumnya. Peneliti tidak akan mendapatkan kesimpulan

apabila pengumpulan data belum benar-benar berakhir. Kesimpulan juga

diverifikasi sebagai proses analisis. Pada tahapan ini, peneliti menggunakan

hasil refleksi yakni pertanyaan baru dari field notes yang telah dibuat

Page 82: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

65

tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi pernyataan-pernyataan pada

informan hingga tidak mendapatkan data yang baru lagi.

3.7.2 Model Spradley

Penelitian kualitatif menurut Spradley (1980) yang dilakukan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Menetukan Situasi Sosial

2. Melakukan Observasi Partisipasi

Observasi partisipatif merupakan seperangkat strategi dalam penelitian

yang bertujuan untuk mendapatkan data yang lengkap. Penelitian

inidilakukan dengan mengembangkan keakraban yang dekat dan mendalam

dengan satu kelompok orang dan perilaku mereka melalui suatu keterlibatan

yang intensif. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan sejumlah tujuan dan

menempatkan dirinya sebagai bagian dari objek yang ditelitinya. (Satori,

2009; 117). Menurut Meolong (2007), bahwa observasi partisipatif peneliti

harus mengadakan pengamatan secara cermat sampai hal yang sangat detail.

Terdapat beberapa macam kategori peran partisipan dilapangan menurut

Junker (Satori, 2009, h. 118) yaitu: 1.) Peran serta lengkap, peran pengamat

dalam penelitian ini menjadi anggota sepenuh nya objek yang mau di teliti.

Peneliti akan memperoleh informasi apapun dari lapangan, termasuk

barangkali yang dirahasiakan, 2.) Peran serta sebagai pengamat, peneliti

dalam hal ini sebagai pengamat dilapangan, 3.) Pengamat sebagai pemeran

serta, dalam hal ini peneliti ikut melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh

narasumber, 4.) Pengamat penuh, dalam hal ini peneliti sebagai pengamat

Page 83: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

66

memiliki hubungan yang terpisah dari yang diamati, informasi diteruskan

satu arah sehingga subjek tidak merasa diamati.

3. Melakukan Observasi Terfokus

Pada tahap ini peneliti sudah melakukan observasi yang dipersempit untuk

di fokuskan pada tahapan tertentu. Pada tahapan ini peneliti melakukan

analisis atas dasar-dasar kawasan-kawasan yang telah diidentifikasi dalam

usaha mencari situasi budaya tertentu.

4. Observasi terseleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan analisis komponensial terhadap

subkatergori dan menemukan suatu karakteristik, kontras, kesamaan, atau

perbedaan antar kategori, serta menemuka hubungan antara kategori yang

satu dengan yang lain nya. (Satori, 2009, h.123)

5. Membuat Catatan Lapangan

Dalam membuat pencatatan lapangan, semua kejadian dan perkataan

penting yang mendukung penelitian selama berada dilapangan harus dicatat,

menurut Spradley (1980, h. 65) terdapat 3 prinsip pencatatan lapangan yang

dilakukan 1) prinsip identifikasi bahasa, yaitu mengidentifikasikan benuk

bahasa yang digunakan, 2) prinsip verbatim, yaitu mencatat ucapan atau

perkataan sebagaimana yang dikatakan oleh pelakunya, 3) prinsip konkrit,

yaitu menggunakan bahasa yang konkrit.

Page 84: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

67

3.8 Goodness Criteria

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa langkah agar

menjamin penelitian dapat dipercaya kebenaran nya. Dalam sebuah penelitian

diperlukan adanya kesesuaian antara observasi dengan teori yang digunakan dalam

penelitian. Validitas internal merupakan hal yang sangat kuat dalam penelitian

kualitatif (Bryman, 273). Trustworthiness dan Authencity yang dijelaskan oleh

Allan Bryman (2008), dalam bukunya yang berjudul Social Research Method,

memiliki beberapa kriteria. Trustworthiness mengadopsi beberapa penelitian

kualitatif seperti credibility, transferability, serta confirmability. Authenticity dan

trustworthiness dapat diperoleh dari deskripsi lapangan peneliti yang sudah di

konfirmasi dengan objek yang diteliti (Neuman, 2015).

Trustworthiness menurut Bryman (2008) memiliki beberapa kriteria. Yang

pertama terdapat Credibility atau kredibilitas, menjadi sesuatu yang penting untuk

ditekankan karena melihat apakah penelitian terkait realitas sosial memiliki

kelayakan untuk dijadikan suatu penelitian dan dapat diterima atau tidak.

Kredibilitas menentukan suatu penelitian dapat diterima atau tidak. Kredibilitas

bisa diuji menggunakan triangulasi. Kedua Transferability, Karena penelitian

kualitatif terbatas pada studi intensive dan kepada suatu kelompok kecil,

penemuannya dapat diorientasikan menjadi konteks yang unik dan signifikan dalam

dunia pengetahuan. Ketiga Dependability, merupakan suatu bentuk

kepantasan/kesesuaian dari ide peneliti apakah sudah sesuai dengan standar

kelayakan. Peneliti harus melakukan ringkasan dan auditing misalnya terkait proses

Page 85: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

68

penelitian seperti analisis problem, laporan lapangan, membuat fieldnotes, dan lain

lain. Terakhir terdapat Confirmability, bahwa penelitian yang diteliti peneliti harus

menunjukan kejujuran dan tidak terlalu subjektif terhadap nilai-nilai personal

(Bryman, 2008).

Selanjutnya terdapat authencity, dalam authenticity memandang sejauh

mana temuan merupakan refleksi dari realitas yang dihayati oleh para pelaku sosial.

Authencity memiliki beberapa kriteria yaitu, pertama Fairness, apakah penelitian

menggambarkan perbedaan pandangan ditengah kondisi sosial yang ada. Yang

kedua Ontological authenticity, yaitu apakah penelitian membantu peserta untuk

mencapai pemahaman tentang lingkungan sosial mereka. Ketiga terdapat

Educative Authenticity, yaitu apakah penelitian membantu mereka untuk lebih

menghargai pandangan mereka tentang anggota lain dalam kehidupan sosial.

Keempat Catalic Authenticity, yaitu dapatkah penelitian mendorong anggota dalam

melakukan perubahan dalam kondisi sosial mereka. Dan yang terakhir adalah

Tactical Authenticity, yaitu dapatkah penelitian memberikan kekuatan kepada

anggota untuk mengambil langkah penting dalam tindakannya.

Triangulasi merupakan pandangan mengenai objek dari beberapa sudut

pandang yang berbeda, hal ini dilakukan agar dapat menemukan keakuratan

(Neuman, 2015). Dalam tringulasi terdapat beberapa jenis triangulasi, dan yang

paling sering digunakan adalah triangulasi pengamat. Dalam triangulasi pengamat,

peneliti merupakan pengamat tunggal dari berbagai peristiwa dan perilaku yang

diteliti. Pengamat memberikan perspektif, latar belakang, dan karakteristik sosial

alternatif (Neuman, 2015, h.186).

Page 86: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

69

Melihat pentingnya trusthworthiness dan authencity, dalam penelitian ini

peneliti mencoba untuk menciptakan kredibilitas dengan cara triangulasi data.

Peneliti melakukan pengujin data yang sudah diperoleh dengan melakukan

konfirmasi dan terdapat beberapa wawancara terhadap seseorang yang

berhubungan dengan objek penelitian, serta melihat data yang tersebar dan juga

dokumen. Data yang dicari adalah melalui pencarian internet dan data yang

diberikan oleh VIVA.co.id. Hal ini dilakukan untuk membuktikan kesesuaian

antara hasil penelitian dengan data yang tersebar.

Melalui data yang diperoleh peneliti selama melakukan observasi

partisipatif secara langsung selama 2,5 bulan, data yang diperoleh dicari

signifikansi terhadap penelitian dan kemudian data atau laporan yang di dapatkan

dari hasil observasi kemudian diauditing dan menemukan permasalahan yang

terjadi pada pemasaran VIVA.co.id dalam menjalankan sebuah ekonomi media.

Hal ini dilakukan peneliti dengan membuat catatan lapangan, membuat fieldnotes

dan hal-hal yang sesuai dengan yang ingin dicari oleh peneliti. Hasil penelitian yang

sudah dipaparkan akan dikonfirmasi pada narasumber atau partisipan yang diteliti

oleh peneliti. Sehingga dapat terjadi pemahaman yang sama antara peneliti dengan

subyek penelitian terkait hasil penelitian yang dilakukan.

Page 87: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

70

Setelah melakukan kajian data lebih lanjut mengenai Trustworthines dan

authenticity, dalam penelitian ini narasumber memberikan feedback mengenai

bahasan penelitian ini melalui fieldnotes peneliti. Sehingga narasumber dapat

memberikan saran dan juga konfirmasi mengenai penelitian ini. Dalam konteks

Dependibility, peneliti tidak menutup diri dari pihak luar untuk memberikan kontrol

terhadap penelitian ini. Seperti yang diberikan oleh pembimbing skripsi dan juga

penguji ketika memberikan kontrol dan saran mengenai penelitian ini.

Dalam konteks authenticity memandang sejauh mana temuan merupakan

refleksi dari realitas yang dihayati oleh para pelaku sosial, dan bagaimana penelitian

ini dapat menggerakkan ataupun meyakinkan pihak lain mengenai bahasan

penelitian. dari melakukan aspek authenticity yang dilakukan peneliti melalui FGD

bersama 5 orang untuk melakukan feedback mengenai penelitian ini dapat

mengkonfirmasi mengenai authenticity yang dimiliki penelitian ini. Seperti dalam

hal Educative Authenticity dimana dari feedback anggota diskusi, penelitian ini

menimbukan pengetahuan baru bagi mereka. Seperti hal nya pengetahuan

mengenai adanya kajian pemasaran yang dilakukan oleh para awak media.

Pada awalnya mereka hanya mengira bahwa seseorang yang bekerja pada

media massa harus memiliki background jurnalis. Namun dengan adanya penelitian

ini pengetahuan mengenai adanya kegiatan pemasaran membuat mereka yang tidak

memiliki latar belakang jurnalisme memiliki keinginan untuk bekerja pada media

massa khususnya dalam bidang pemasaran. Dalam aspek Ontological authenticity

penelitian ini sesuai dengan diskusi yang sudah dilakukan peneliti, memberikan

pemahaman terhadap bidang yang sebelumnya tidak di ketahui dan tidak

Page 88: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

71

diperdulikan. Penelitian ini membuat mereka melihat media massa dalam perspektif

yang berbeda terutama dalam bidang pemasaran yang sebelumnya tidak begitu

mereka perhatikan ketika mengakses portal media namun sesuai tanggapan dari

diskusi yang dilakukan penelitian ini dapat meneliti sesuatu hal yang penting untuk

diteliti namun sebelumnya hal ini merupakan sesuatu yang tidak begitu di

perhatikan sebelumnya.

3.9 Etika Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian harus ada etika selama proses

pengumpulan datanya karena penelitian bukan hanya dinilai dari hasil akhirnya

saja. Pada dasarnya kode etik yang ada ini adalah sebagai pegatur agar sebuah

penelitian tersebut juga syarat dengan manfaat dan menghargai etika yang ada dan

untuk menghargai calon responden penelitian. Etika penelitian dilakukan dengan

memberitahukan subjek secara detail apa yang hendak diteliti dan apa saja yang

kira-kira diperlukan untuk melengkapi penelitian tersebut. Menurut Stake (dalam

Hollifield & Coffey, 2006), peserta tidak bisa menyetujui apa yang tidak mereka

ketahui. Informed consent berarti bahwa peserta diinformasikan sepenuhnya

tentang proses dan risiko yang terlibat dalam penelitian sehingga partisipasi mereka

benar-benar sukarela.

Page 89: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.11 Latar Belakang

VIVA.co.id adalah portal berita online sebelumnya bernama

VIVAnews.com diluncurkan pada Desember 2008, dikelola oleh PT Kanal one

Indonesia sekarang menjadi PT Viva Media Baru yang merupakan salah satu anak

perusahaan PT Visi Media Asia,Tbk (VIVA) dan bagian dari Group Media Bakrie.

Media Group Bakrie: ANTV, TVONE, VIVA.CO.ID

VIVA.co.id merupakan portal berita online yang menyajikan informasi

dengan mengutamakan keakuratan serta kedalaman berita. VIVA.co.id selalu

memperbaharui beritanya 24 jam setiap harinya, dengan menggabungkan antara

teks, foto, video, dan suara. VIVA .co.id dapat di akses melalui aplikasi mobile, dan

melalui web atau desktop. VIVA.co.id sendiri merupakan portal yang melayani

informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman. Media

online ini diperbaharui selama 24 jam dalam sepekan, dan secara kreatif

menggabungkan teks, foto, video dan suara.

Tujuan dari VIVA.CO.ID sendiri adalah menjadikan VIVA.CO.ID bagian

dari upaya mencerdaskan bangsa melalui jurnalisme cerdas, tajam, berimbang dan

menghibur. VIVA.co.id berupaya menerapkan standar jurnalisme berkualitas

dalam meliput peristiwa nasional dan internasional. Selain hadir di layar komputer

Page 90: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

pribadi para pembacanya dan media ini bisa diakses melalui telepon seluler atau

PDA. VIVA.co.id sendiri menawarkan beberapa channel bagi para pembacanya

untuk menjadikan variasi alternatif dalam memberikan kepuasan maksimal kepada

mereka.

Terdapat sembilan channel yang menjadi menu utama dalam penyampaian

berita dan informasi. Setiap channel mempunyai standar penyampaian tersendiri

dalam menyajikan informasi dan berita. Pembagian kanal ditujukan agar para

pembaca tidka perlu repot dalam mencari artikel yang ingin dibacanya. Biasanya

pembagian kanal disesuaikan dengan pembagian tipe kategori informasi yang

terdaoat didalamnya. Bahkan tidak jarang, didalam kanal terdapat sub kanal untuk

mempermudah pembaca dalam mencari artikel atau berita yang sesuai dengan

bacaan yang mereka gemari.

Pada VIVA.co.id sendiri dengan kebijakan manajemen terbarunya yaitu

NEWS SPORT and ENTERTAINMENT, membagi produk berita menjadi ke

dalam beberapa kanal berikut, antara lain: kanal berita, kanal bola, kanal sport,

kanal otomotif, kanal digital, kanal showbiz, kanal gaya hidup, kanal ANTV, kanal

TVOne, kanal in-depth, kanal other. VIVA.co.id sendiri memiliki video-video yang

merupakan berita dari TVOne. Video ini cukup bermanfaat karen ada berbagai

berita yang lebih baik disiarkan dalam bentuk audio visual, seperti dialog, pidato,

dokumenter, dsb. Kualitas video pun cukup jernih dan baik. VIVA.co.id relatif

mudah digunakan oleh semua orang. Ada rubrikasi yang jelas untuk setiap kategori

berita, bahkan ada kolom untuk berita terbaru dan terpopuler, sehingga pembaca

dapat menemuan berita dengan mudah.

Page 91: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

VIVA.co.id merupakan sebuah media baru atau new media yang ada pada

saat ini, dikarenakan viva.co.id merupakan platform digital online yang

menyampaikan berita up-todate selama 24jam setiap harinya. VIVA.co.id

merupakan salah satu perusahaan pers digital terbesar di Indonesia dengan jumlah

pengujung situs mencapai 30 juta pengunjung pada tahun 2016, dan terus

mengalami peningkatan sampai saat ini. Berdasarkan data yang diperoleh dari tim

traffice viva maka dapat diperoleh bahwa VIVA.co.id menempati posisi nomor 9

dibanding kompetitornya dengan angka 539.000 pengunjung. VIVA.co.id

merupakan portal yang memberikan informasi dengan prinsip depth information,

yaitu sebuah berita yang detail dan mendalam. Disinilah sisi kekuatannya

dibandingkan dengan para kompetitor yang hanya memberikan berita berasarkan

kecepatan waktu saja.

Dikarenakan VIVA.co.id masih merupakan satu group dengan VIVAGroup

yang didalamnya juga terdapat tvOne sebagai sister company, dimana tvOne juga

dikenal sebagai televisi yang mengedepankan berita baik dalam dan luar negeri.

Selain itu VIVA.co.id juga merupakan satu-satunya portal berita yang memiliki

12.740 blogger di Indonesia, dimana VIVA.co.id sebagai agregrator untuk para

blogger dalam melakukan postingan dan afiliasi. Dalam data yang di ambil oleh tim

traffic viva.co.id mengatakan pengunjung yang mengakses berita melalui mobile

browser dan mobile apps pada VIVA.co.id mencapai angka 43.803.000 page views.

gunjung dan dapat terus meningkat setiap tahun nya. Dalam menyajikan

kemudahan bagi para pembaca untuk mendapatkan artikel dan informasi,

VIVA.co.id membagi produk berita menjadi kedalam beberapa kanal, antara lain:

Page 92: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

1. Kanal Berita

Kanal ini merupakan kanal yang berisi berita baik dalam dan luar negeri yang

membahas tentang pemerintahan dan beberapa segmen pendukung yang terdiri dari

subkanal:

- Nasional

- Politik

- Bisnis

- Metro

- Dunia

2. Kanal Bola

Dalam kanal ini, pecinta Bola baik dalam dan luar negeri akan dimanjakan dengan

berbagai informasi terkait berbagai permainan dan juga tentang sisi lain dari

kehidupan para pesepak bola yang terdiri dari subkanal :

- Liga Indonesia

- Liga Inggris

- Liga Italia

- Liga Spanyol

- Bola Nasional

- Bola Sejagat

- Soccertainment

3. Kanal Sport

Berbeda dengan kanal bola, dalam kanal sport jauh lebih beragam variasi olahraga

yang ditampilan melalui berbagi artikel yang terdiri dari subkanal :

Page 93: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

- Onepride

- Balap

- Raket

- Basket

- Gelanggang

4. Kanal Ototmotif

Kanal ini di tujukan untuk para pecinta mobil dan motor dengan berbagai informasi

terbaru mengenai otomotif, kanal ini terdiri dari subkanal:

- Mobil

- Motor

- Modifikasi

- Tips

- Unik

- Babes

5. Kanal Digital

Merebahnya berbagai informasi teknologi yang semakin berkembang membuat

VIVA.co.id ingin memberikan informasi dan berita terkait digital kepada para

pembacanya dalam subkanal :

- Digilife

- Piranti

- Oprek

- Startup

- Teknopedia

- Doktek

6. Kanal Showbiz

Mengusung konsep entertainment yang lebih banyak saat ini, untuk itu disusunlah

berbagai kanal pendukung dalam dunia hiburan yang terdiri dari :

- Gossip - Film

Page 94: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

- Serial

- Music

- Synopsis

7. Kanal Gaya Hidup

Saat ini sudah banyak masyarakat yang sadar akan gaya hidup yang lebih baik agar

dapat hidup sehat dan seimbang antara jasmani dan rohani, untuk itulah kanal ini

disusun yang terdiri dari subkanal :

- Gaya

- Kuliner

- Travel

- Parenting

- Kesehatan dan Intim

- Hunian

- Inspirasi dan Unik

Untuk membantu promo VIVA MEDIA lainnya, maka VIVA.co.id juga

menyediakan dua produk pendukung sister company¬-nya yang berisi program

unggulan masing-masing dalam 2 kanal berikut :

8. Kanal ANTV

9. Kanal tvOne

Pada dua kanal terakhir maka pembaca dapat mencari berbagi informasi mendalam

yang telah dirangkum oleh redaksi VIVA.co.id dan telah menjadi produk unggulan

VIVA.co.id yang berbeda dengan kompetitor lainnya, yaitu :

10. Kanal In-Depth, terdiri dari subkanal:

- Fokus

- Sorot

- Wawancara

Page 95: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

11. Kanal Other, terdiri dari subkanal :

- Siapa

- Cerita Anda

4.1.2 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. VIVA MEDIA BARU

Bidang Usaha : Portal Berita Online

Alamat Perusahaan : Gedung tvOne Jl Rawa Terate II No.2 Kawasan Industri

Pulo Gadung Jakarta Timur, 13260

Telepon : +62-21-460-1326 ext.148

Fax : +62 - 21 - 4601 327

Subdiary : VIVA.CO.ID

Website : www.viva.co.id

Redaksi : [email protected]

Penjualan & Pemasaran : [email protected]

IT Support : [email protected]

Kerjasama & Promosi: [email protected]

Page 96: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

4.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi

Sumber : Dokumentasi Perusahaan

4.1.4 Struktur Operasional

Gambar 4. Struktur Operasional

Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Page 97: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

Hingga saat ini, tidak terlalu banyak aktivitas komunikasi pemasaran yang

dilakukan oleh Sales & Marketing Department. Semenjak dari perubahan

rebranding, VIVA.co.id sendiri tidak memiliki departemen pemasran dan

penjualan, tetapi berdiri dua pintu yang berbeda yaitu Finance Departement, dimana

didalamnya terdapat Account Executive yang berfungsi untuk membuka jalan

untuk profit perusahaan. Sedangkan yang kedua adalah Content Departement,

dimana dalam departemen ini terdapat tim Partenership yang berfungsi untuk segala

bentuk kerjasama yang diajukan dari pihak luar kepada perusahaan dan sebaliknya.

Kedua fungsi ini berjalan semenjak dari tahun 2012 hingga 2016 pertengahan.

Pada Mei 2006, barulah kembali Sales & Marketing Departement kembali

diaktifkan dengan pembagian menjadi Marketing & Partneship untuk bagian

kerjasama dan promosi, dan yang kedua adalah Account Executive yang merupakan

bagaian dari aktivitas penjualan perusahaan. Semenjak 2016 hingga saat ini

pembagian tugas utama atau job description khususnya untuk pemasaran sudah

semakin membaik dengan pengelompokan pembagian kerja dan beberapa

perencanaan komunikasi pemasaran dan pemasaran itu sendiri.

Page 98: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

4.1.5 Denah Kantor

Lantai 1 Lantai 2

Gambar 5. Denah Perusahaan

Sumber : Dokumentasi Perusahaan

Keterangan Lantai 1 :

1. Lobby Utama

2. Ruang Meeting

3. Ruang wawancara

4. Ruang Direksi

5. Ruang Bebas

(playland)

6. Pantry

7. Toilet

8. Redaksi

Keterangan Lantai 2 :

1. Ruang Server

2. Ruang File

Page 99: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

3. Ruang Legal

4. Ruang Finnance &

Accounting

5. Ruang HRD

6. IT

7. GA

8. Procure

Page 100: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

1.2 Temuan Penelitian

Temuan penelitian berupa data lapangan diperoleh melalui penelitian

kualitatif ini sangat diperlukan sebagai hasil pertimbangan antara hasil temuan

penelitian di lapangan dengan teori yang berkaitan dengan pembahasan penelitian.

Dalam hal ini peneliti menganalisi tentang “Analisis Strategi Pemasaran Pada

VIVA.co.id” (Studi Ekonomi media dalam Perspektif Pemasaran pada

VIVA.co.id) mulai dari perencanaan hingga menemukan parameter yang

digunakan sebagai acuan strategi. Dari pengamatan yang dilakukan peneliti selama

berada di VIVA.co.id.

4.3 Divisi Pemasaran VIVA.co.id

Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh VIVA.co.id dilakukan oleh tim

sales & marketing, dimana semenjak dilakukan rebranding oleh VIVA.co.id,

terbentuk 2 divisi terpisah dari tim sales and marketing yang berjalan dari tahun

2012 sampai sekarang, dimana terdapat Finance Department yaitu divisi Account

Executive, divisi ini adalah divisi penjualan yang nantinya akan membuka profit

untuk perusahaan, dan divisi Content Department dimana divisi ini menjadi divisi

pemasaran dan melakukan segala kegiatan pemasaran dan juga kerja sama atau

Partnership yang dilakukan oleh VIVA.co.id.

“Hingga saat ini, tidak terlalu banyak aktivitas komunikasi

pemasaran yang dilakukan oleh Sales & Marketing Department.

Semenjak dari perubahan rebranding, Viva.co.id sendiri tidak

memiliki departemen pemasran dan penjualan, tetapi berdiri dua

pintu yang berbeda yaitu Finance Departement, dimana didalamnya

terdapat Account Executive yang berfungsi untuk membuka jalan

untuk profit perusahaan. Sedangkan yang kedua ada Content

Departement, dimana dalam departemen ini terdapat tim

Partenership yang berfungsi untuk segala bentuk kerjasama yang

Page 101: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

diajukan dari pihak luar kepada perusahaan dan sebaliknya. Kedua

fungsi ini berjalan semenjak dari tahun 2012 hingga 2016

pertengahan. Sales & Marketing sendiri berdiri pada sekitar tahun

2006 bulan Mei.” (Wawancara Gilang Ramadhan, agustus 2017)

Dalam wawancara diatas dijelaskan tim Sales and Marketing merupakan

departemen baru yang berada di VIVA.co.id di bentuk yang berfungsi untuk

membuka jalan untuk profit perusahaan. Sales & Marketing Departement berdiri

pada Mei tahun 2006 dimana terdapat Marketing & Partneship untuk bagian

kerjasama dan promosi, dan yang kedua adalah Account Executive yang merupakan

bagaian dari aktivitas penjualan perusahaan. Semenjak 2016 hingga saat ini

pembagian tugas utama atau job description khususnya untuk pemasaran sudah

semakin membaik dengan pengelompokan pembagian kerja dan beberapa

perencanaan komunikasi pemasaran dan pemasaran itu sendiri.

“Divisi ini kan baru banget dibuat dan berkembang, jadi cara untuk

mengembangkan divisi ini menjadi lebih baik terutama untuk

memotivasi karyawan nya, setiap periode nya tim Sales and

Marketing memiliki target pencapaian penghasilan yang digunakan

untuk mendapatkan pengiklan. Sehingga nantinya akan dapat

mendapatkan keuntungan dari proses hasil penjualan slot iklan

pada viva.co.id. nanti bonus nya untuk si karyawan yang menuhi

target nya itu.” (Wawancara Deira, agustus 2017)

Pada tahun 2017 periode juli-agustus, VIVA.co.id merayakan perayaan

keberhasilan VIVA.co.id dikarena viva pada periode itu berhasil tembus target

pengasilan pemasangan iklan oleh tim sales and marketing. Setiap periode nya tim

sales and markting memiliki target pencapaian penghasilan yang digunakan

VIVA.co.id untuk mendapatkan pengiklan. Sehingga VIVA.co.id dapat

mendapatkan keuntungan dari proses hasil penjualan slot iklan pada VIVA.co.id.

Page 102: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

hal ini diharapkan akan mengembangkan dan memotivasi kinerja tim sales and

marketing menjadi terus lebih baik.

Dalam setiap kegiatan marketing di perlukan perencanaan yang matang

sehingga benefit yang di peroleh akan dapat diketahui dan terjalan dengan baik.

Banyak cara dan komunikasi yang dapat di gunakan, salah satunya adalah rapat tim

marketing yang bertujuan untuk mencari strategi agar komunikasi dapat berjalan

dengan baik, dan apa yang ingin di sampaikan oleh viva.co.id juga dapat terjalan

dengan baik. Semenjak 2016 hingga saat ini pembagian tugas utama atau job

description khususnya untuk pemasaran sudah semakin membaik dengan

pengelompokan pembagian kerja dan beberapa perencanaan komunikasi

pemasaran dan pemasaran itu sendiri.

Dalam setiap kegiatan pemasaran, divisi ini berusaha untuk meningkatkan

produktivitas perusahaan dengan berbagai kegiatan pemasaran yang dilakukan.

Kegiatan ini dianggap juga sebagai kegiatan ekonomi, dikarenakan kegiatan yang

dilakukan bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan seperti hal nya

bertujuan untuk meningkatkan traffic pengunjung, sehingga para pengiklan akan

tertarik menaruh iklan pada VIVA.co.id dengan kata lain semakin tinggi traffic

semakin banyak keuntungan yang dimiliki oleh VIVA.co.id. divisi ini juga bertuga

untuk menganalisis pasar VIVA.co.id, mencari cara strategi untuk berkompetisi,

menjual dan menyediakan suatu konten promosi, serta melakukan berbagai strategi

lain nya. Selain itu divisi ininjuga sebagai penggerak VIVA.co.id untuk dapat selalu

melakukan perubahan, mengikuti perkembangan zaman, sehingga dapat memenuhi

kebutuhan audiens.

Page 103: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

Dalam rangka untuk melihat apa kelebihan dan kekurangan yang dilakukan

oleh VIVA.co.id, VIVA.co.id melakukan rapat paling tidak sebulan sekali untuk

melihat dan menganalisis bagaimana intention click yang dilakukan user

(konsumen) pada VIVA.co.id. Intention click dipengaruhi oleh bagaimana suatu

konten berita atau suatu kanal memiliki tingkat interest yang tinggi oleh khalayak.

Sehingga setiap bulan dapat di evaluasi bagaimana kekurangan dan kelebihan

kinerja VIVA.co.id terutama dalam hal menyampaikan informasi untuk audiens.

Bagian penting dari analisis adalah pasar dan strukturnya. Analisis tersebut akan

menghasilkan segmentasi pasar yang bagaimana dan seperti apa yang cocok dengan

menjadi target konsumen. Hal pendukung lainnya adalah pemasar harus

mengetahui benar terhadap daya saing kompetitor dalam melakukan distribusi dan

komunikasi pemasaran terhadap konsumennya. Hal ini sama seperti wawancara

yang dijelaskan sebagai berikut:

“Setiap bulan nya terdapat evaluasi bulanan mengenai seberapa

banyak intensitas klik, page view dan rating pada situs kanal berita

viva.coid, dalam rapat evaluasi ini juga nanti dilihat bagaimana

kinerja setiap kanal yang mana. Kanal apa yang paling sering di

kunjungi, dan berita apa yang paling banyak di lihat. Dengan itu

nantinya akan menemukan kekurangan dan kelebihan yang

menyebabkan rendah atau tingginya jumlah pengunjung yang

datang pada kanal berita viva.co.id.” (Wawancara bpk Rene, 28

agustus, 2017)

Page 104: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

4.4 Strategi Pemasaran VIVA.co.id (IMC)

Tujuan utama kegiatan strategi adalah untuk merencanakan sesuatu hal

untuk masa depan. Merencanakan sebuah strategi merupakan perangkat yang akan

menghasilkan keputusan manajerial dan juga aksi yang akan berdampak jangka

panjang pada perusahaan. Strategi bisnis bertujuan untuk menciptakan sebuah

tujuan yang disebut sebagai goals perusahaan. Oleh karena itu para perusahaan

media harus mengetahui bagaimana cara untuk menghasilkan sebuah strategi yag

baik, begitu pula dengan mengkaji bagaimana sebuah pasar atau konsumen,

kegiatan ini biasanya dilakukan oleh tim pemasaran sebuah perusahaan (Albarran,

2009).

Media massa bersaing memperebutkan khalayak dan pengiklan. Terdapat

konsentrasi yang hampir sama yang dimiliki oleh beberapa media indonesia contoh

nya tv one (vivagroup) dan metro tv, yang merupakan media berita namun, seiring

perkembangan zaman VIVA.co.id merubah citra dan image nya bukan hanya

menjadi media online yang menyajikan berita namun juga informasi uptodate dan

life style sehingga dapat menjangkau khalayak lebih luas, namun VIVA.co.id makin

memiliki kesamaan dengan kanal berita online lain nya seperti detik.com dll.

VIVA.co.id juga menyediakan beberapa fitur dan konten menarik yang merupakan

salah satu cara berkompetisi dengan media lain, berkompetisi untuk mendapatkan

khalayak yang lebih banyak sehingga para pengiklan juga dapat lebih banyak

memasaran produk nya pada VIVA.co.id.

VIVA.co.id merupakan kanal berita online yang juga selalu melakukan cara

dan strategi untuk selalu mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan dunia

Page 105: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

online memiliki pengaruh terhadap keefektivitasan dan juga kecepatan

penyampaian informasi. Dalam memasuki era globalisasi berbagai aktivitas

masyarakat urban mempengaruhi perkembangan dunia teknologi khusus nya media

cetak informasi. Teknologi juga sangat mempengaruhi strategi marketing pada

media. Dengan adanya teknologi media digital saat ini, strategi yang dilakukan tim

marketing menjadi lebih mudah, seperti halnya pada saat melakukan branding

VIVA.co.id, pihak marketing berusaha mencari referensi mengenai apa yang

sedang terjadi pada dunia maya. Perkembangan teknologi design juga memudahkan

tim marketing untuk menggunakan sumberdaya yang ada untuk dapat membuat

design konten video yang selanjutnya akan di distribusikan kepada khalayak.

Tidak hanya itu strategi marketing juga banyak yang menggunakan

teknologi, seperti halnya dengan strategi marketing melalukan komparasi

VIVA.co.id dengan kanal berita lain yang dilakukan pada similarweb.com seperti

yang sudah dijelaskan sebelumnya, sehingga VIVA.co.id dapat dengan mudah

mencari kekurangan dan kelebihan VIVA.co.id dan kompetitor lain yang

selanjutnya akan dijadikan acuan untuk melakukan pembaharuan. Teknologi video

dan suara juga dimiliki VIVA.co.id sebagai sebagian dari fitur yang dimiliki oleh

VIVA.co.id. Dengan video berita yang terdapat pada VIVA.co.id juga bekerja sama

dengan televisi tvone yang merupakan satu grup dengan VIVA.co.id sehingga

berita berita yang di tayangkan di televisi dapat dilihat dan akses kembali melaui

portal berita online VIVA.co.id. hal ini merupakan sebagai salah satu kerjasama

yang dilakukan portal berita VIVA.co.id dengan televisi media massa tvone. Dalam

hal ini VIVA.co.id menggunakan konsep IMC dalam menjalankan kegiatan

Page 106: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

pemasaran yang dilakukan. Beberapa kegiatan tersebut dapat dijelaskan di bawah

ini.

4.4.1 Periklanan (Manajemen Periklanan)

Dalam hal periklanan, viva.co.id juga melakukan strategi promosi yang

dilakukan untuk klien yang beriklan. Kegiatan tersebut salah satu dilakukan oleh

viva.co.id terhadap pengiklan yang mengiklankan produk nya pada VIVA.co.id.

tidak hanya bekerjasama VIVA.co.id juga menggunakan beberapa strategi yang

disebut dengan strategi kerjasama untuk klien yang di tentukan berdasarkan

“kesepakatan” yang sudah di tentukan. Dengan adanya strategi ini, khalayak atau

pembaca tidak hanya menjadi lebih aware namun juga adanya keterlibatan sehingga

dapat menarik perhatian khalayak lebih dalam dan sehingga tujuan memasarkan

iklan yang diberikan menjadi lebih efektif. Seperti yang dikatakan sebelum nya

sebuah perencanaan media yang matang akan menghasilkan komunikasi yang

efektif, sehingga pesan yang ingin di berikan akan tersampaikan kepada khalayak.

“Di viva terdapat artikel yang bertujuan untuk mengiklan kan suatu

produk, namanya webtorial. Webtorial itu iklan berbayar, gaya teks

yang disampaikan nanti akan seperti berita. Biasanya nanti tim

pemasaran diatas, yang mendapatkan iklan dari klien minta ke tim

redaksi di bawah untuk di buatkan suatu artikel berita yang nanti

nya artikel itu ya sebenernya emg buat promosi suatu produk, event,

dan lain lain.” (Wawancara Bpk. Rene, Agustus 2017)

Seperti yang di jelaskan di wawancara diatas, salah satu bentuk iklan yang

dilakukan oleh VIVA.co.id untuk mengiklankan suatu produk yaitu dengan

menggunakan webtorial, webtorial merupakan iklan yang disajikan dalam bentuk

artikel berita. Sehingga gaya teks yang diberikan juga seperti berita, namun

perbedaan nya adalah dalam hal tujuan, dalam webtorial, artikel yang di tulis

Page 107: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

bertujuan untuk memasarkan suatu produk. Webtorial, merupakan iklan berbayar

dalam bentuk artikel. Membuat perencanaan value yang diberikan dapat membantu

proses terjalin nya kerjasama yang dapat saling menguntungkan dengan baik. Pada

setiap kerjasama oleh para pemasangan iklan, pemberian value yang sesuai

diberikan oleh VIVA.co.id untuk para pemasang iklan sesuai dengan nilai benefit

yang di berikan untuk VIVA.co.id. Semakin menguntungkan untuk VIVA.co.id

semakin banyak strategi promosi yang dilakukan VIVA.co.id untuk para pemasang

iklan. VIVA.co.id juga menggunakan google adsense untuk pengiklan yang

memasang iklan pada VIVA.co.id sehingga iklan dapat langsung mendapatkan

akses ke web produk yang diiklankan.

“Untuk placement atau tempat iklan-iklan yang di taruh di portal

web viva, tiap placement yang diberikan ke klien itu berbeda-beda.

Ada R1, R2, dan R3, itu di sebelah kanan (right 1, right 2, right 3)

nanti penempatan iklan itu diberikan sesuai dengan kesepakatan.

Kalau iklan yang memberikan keuntungan yang besar untuk viva.

Akan ditaruh pada placement iklan yang paling atas.”(Wawancara

Gilang, Agustus 2017)

Pada viva.co.id terdapat placement iklan yang dapat di tempatkan pada

bagian – bagian yang diberikan nama tertentu. Seperti R1, R2, R3 yang berarti

penempatan berita iklan berada di sebelah kanan bagian atas sampai bawah pada

web display VIVA.co.id. Penetapan jadwal media juga sangat diperlukan bagi

pemasangan iklan agar mempermudah dalam menyampaikan pesan ke target

audiens. Tenggat waktu pemasangan iklan dilakukan berdasarkan perjanjian yang

sudah di tetapkan pada saat perjanjian masing masing pihak berlangsung. Setelah

menentukan jadwal tayang yang sudah di diskusikan terlebih dahulu. Tim

marketing & partnership akan menyiapkan laporan iklan yang akan di pasang dan

Page 108: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

jadwal tayang yang sudah di sesuaikan memlaui perjanjian kepada tim traffic dan

memberitahu penempatan iklan yang akan diberikan sesuai dengan value dan

perjanjian yang sudah dilakukan. Setelah itu VIVA.co.id mengevaluasi iklan yang

di pasang guna melihat apakah pesan yang disampaikan sudah tercapai dan

tersampaikan secara efektif. Evaluasi di berikan tergantung dari kerjasama yang

sudah di sepakati.

Dalam hal manajemen periklanan VIVA.co.id mengatur iklan yang ada

dengan menempatkan iklan sesuai dengan kanal berita yang ada ada VIVA.co.id

sehingga nanti nya iklan yang akan disampaikan akan sesuai dengan minat

pembaca. Tidak hanya itu iklan yang dipasang oleh R1 atau right 1 pada display

portal web VIVA.co.id biasanya di pasang iklan yang paling menarik minat

pembaca. Misal, pada kanal otomotif, iklan yang dipasang merupakan iklan seputar

dunia otomotif, seperti iklan oli, iklan mobil terbaru, dan juga iklan event pameran

mobil, dan sebagai nya. Pada placement iklan R1 pada kanal berita otomotif misal

nya, adalah iklan mengenai mobil keluaran terbaru. Sehingga placement iklan

tersebut akan menarik perhatian audiens, dan audiens menjadi tahu mengenai

produk mobil terbaru. Selain beriklan, kegiatan ini juga memberikan informasi up-

to-date kepada para audiens kanal berita VIVA.co.id.

Iklan yang memilliki kerjasama dengan mempunyai nilai yang tinggi. tidak

akan di tempatkan pada kanal berita tertentu, misal mobil pada kanal berita

otomotif. Tidak selalu iklan yang berada pada kanal berita tertentu iklan yang sesuai

dengan tema kanal berita. Iklan yang memiliki nilai kerjasama yang tinggi, akan di

utamakan. Misal, iklan mobile marketplace blibli.com bekerja sama dengan

Page 109: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

VIVA.co.id dengan memiliki nilai pertukaran yang tinggi pada awal kesepakatan.

Iklan tersebut akan berada pada setiap kanal berita dengan placement iklan paling

atas. Oleh karena itu, dapat dikatakan iklan yang memiliki kesepakatan besar, akan

memiliki keuntungan yang tinggi pada masing masing pihak.

R1

R2

R3

Gambar 10. Data Placement iklan

Sumber: Dokumentasi Penulis

Page 110: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

4.4.2 Penentuan anggaran

Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan VIVA.co.id mengenai

anggaran dan pengambilan keputusan lain nya, pada dasarnya perencanaan

anggaran sudah disiapkan terlebih dahulu oleh manajemen perusahaan. Unit

pengambilan keputusan pada VIVA.co.id terdiri dari influencer, penasehat, dan

penentu yang merupakan seorang atasan perusahaan, staff perusahaan, juga para

pembeli dan para pembayar. Misalnya adalah pembuatan MoU internal yang di

tujukan untuk kerjasama partnership VIVA.co.id dengan media partner. Yang di

tujukan ke atasan untuk persetujuan suatu kerjasama. MoU internal merupakan

MoU dari sebuah kerjasama yang dilakukan yang berisikan harga atau jumlah yang

di berikan dan didapatkan dari masing-masing kerjasama.

“Pada setiap kerja sama ada yang namanya MOU internal, MOU

internal itu merupakan MOU dari setiap kerja sama yang dilakukan

oleh tim marketing dengan klien, nanti nya pada MOU itu akan

berisikan jumlah harga yang telah di sepakati oleh masing-masing

pihak. Viva punya paketan paketan harga untuk setiap klien. baru

setelah itu kerjasama akan dilakukan oleh pihak klien. Jadi harus

dapet persetujuan dengan atasan dulu.” (wawancara Gilang,

Agustus 2017)

Sesuai dengan wawancara diatas, dalam dunia digital khususnya portal

berita online, harga merupakan salah satu aspek dalam langkah komunikasi

pemasaran. Umumnya, harga yang dimaksud akan dibuatkan paket penawaran

terhadap para klien yakni para pemasar yang ingin beriklan di portal berita tersebut.

Para pemasar biasanya mencari ratecard yang cukup efisien tetapi bisa memberikan

Page 111: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

ide kreatifitas yang baik untuk memasarkan produknya. Hal ini akan berdampak

pada profit perusahaan dan traffic terhadap website VIVA.co.id.

4.4.3 Sales Promotion

Sebagai salah satu kegiatan sales promotion proses negosiasi dilakukan

VIVA.co.id dengan para pengiklan yang ingin memasang iklan pada VIVA.co.id

dilakukan untuk menentukan dan mengukur kegiatan proses timbal balik yang akan

di berikan. Demi mewujudkan tingkat keuntungan yang ingin di dapatkan dari

proses pemasangan iklan, VIVA.co.id menggunakan perencanaan pada setiap

kerjasama yang dilakukan. Dimulai dari besar kecil nya nilai yang akan di peroleh

dan diberikan sampai dengan cara atau strategi yang akan dilakukan demi

tercapainya kefektifan suatu iklan. Dalam kerjasama atau partnership yang

dilakukan dengan client, tentunya client juga memberikan memberikan imbalan

atau benefit untuk VIVA.co.id dalam bentuk promosi VIVA.co.id sebagai media

partner dalam event yang dimiliki oleh client. Dalam benefit yang diberikan pada

kerjasama yang dilakukan biasanya client memberikan benefit untuk VIVA.co.id

agar nama VIVA.co.id juga dapat dikenal lebih luas oleh khalayak luas, pemberian

yang diberikan sepeti spot tvc, adlips, social, media campaign dan banyak

sebagainya, sehingga mengharus kan pihak marketing untuk selalu berkomunikasi

dengan client menggunakan tele-marketing selama perjanjian tersebut belangsung.

Hal ini seperti yang dijelaskan pada wawancara yang dilakukan peneliti di bawah

ini:

“Penempatan iklan juga akan di jadwal kan dengan kesepakatan

yang sudah kami buat. Tapi nanti kita akan bernegosiasi juga dan

buat strategi-strategi agar si pemasang juga mendapatkan

Page 112: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

keuntungan yang sesuai. Jadi semuanya sudah di rencanakan dan

di rancang. Kesepakatan yang diambil nantinya akan di

pertimbangkan apakah kesepakatan itu akan menguntungkan kedua

belah pihak atau tidak. Jadi nanti hasil negosiasi akan sesuai

kesepakatan yang udah di sepakati sebelum nya dengan para

pemasang iklan.” (wawancara Deira, Agustus 2017)

Negosiasi dilakukan pada saat sebelum VIVA.co.id sepakat untuk

melakukan kerjasama dengan klien nya. Negosiasi yang dilakukan dengan

melakukan meeting, didalam meeting tersebut VIVA.co.id akan menjelaskan apa

keuntungan yang didapat oleh klien jika setuju utnuk bekerjasama. Proses negosiasi

dalam hal penentuan harga juga dilakukan VIVA.co.id dengan mengirimkan email

berupa total jumlah anggaran dari kerjasam yang mereka lakukan, dengan begitu

proses negosiasi selanjutnya adalah menemukan jalan tengah dan menemukan titik

terang agar kedua belah pihak sama sama merasa adil dengan apa yang mereka

dapatkan. Misal, proses produksi iklan yang di berikan VIVA.co.id kepada klien

dilakukan dengan berbagai cara dan konten yang akan di tujukan, dan diberikan

dengan suatu harga yang nantinya klien akan setuju dengan apa yang sudah di

tawarkan untuk setiap kerjasama atau pemasangan iklan pada kanal VIVA.co.id.

4.4.4 Public Relation Pada VIVA.co.id

VIVA.co.id yang merupakan sebuah perusahaan kanal berita online dan

merupakan sebuah perusahaan besar yang melakukan beberapa bauran promosi,

walaupun merek atau brand VIVA.co.id sendiri sudah memiliki nama yang besar

di Indonesia. VIVA.co.id juga melakukan strategi promosi dengan menggunakan

public relations, yaitu yang dilakukan pada saat media relations dengan para agensi

agensi iklan, VIVA.co.id juga melakukan media tour, dan berbagai cara Integrated

Marketing Communication dalam rangka public relation VIVA.co.id, salah satunya

Page 113: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

VIVA group melaksanakan public relations dengan beberapa perusahaan agensi

periklanan yaitu MGROUP. Yaitu merupakan grup perkumpulan perusahaan agensi

periklanan yang berkantor pada gedung djarum di daerah kuningan, jakarta.

Kegiatan ini dilakukan guna memasarkan apa yang dimiliki oleh viva.co.id dan juga

viva grup dan juga menarik agensi periklanan untuk tertarik menaruh iklan pada

VIVA.co.id. pada saat peneliti melakukan penelitian, peneliti ikut terjun langsung

untuk mengikuti serangkaian acara tersebut bersama VIVA group.

VIVA.co.id juga menggunakan sales promotion atau promosi penjualan

sebagai salah satu sarana promosi. Sehingga pada saat itu perusahaan perusahaan

agensi periklanan tertarik untuk mengiklan kan produk mereka pada viva.co.id. Hal

ini bisa dikatakan bahwa hal tersebut memiliki tujuan pembelian (purchase). ANTV

TVONE dan juga VIVA.co id merupakan bagian dari viva.group yang meramaikan

acara ini. Masing – masing pihak berusaha mempromosikan dan memperkenalkan

apa yang terdapat dalam perusahaan mereka. Direct marketing juga terjalin, dengan

memperkenalkan dan mempromosikan media masing-masing dengan

mempresentasikan materi yang sudah di siapkan dengan ppt yang bertujuan untuk

memperkenalkan keunggulan dan mempromosikan kembali media yang dimiliki

oleh masing-masing pihak (VIVA.co.id, Tvone, dan ANTV).

4.4.5 Brand as Promotion

Perusahaan menggunakan merek sebagai asset komunikasi suatu

perusahaan. Dengan konsumen yang semakin selektif. Tim marketing VIVA.co.id

bertugas untuk mengeksplorasi merek lebih dalam. Picard (2006) ekonomi media

berkaitan dengan bagaimana industri media mengalokasikan berbagai sumber

Page 114: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

untuk menghasilkan materi informasi dan hiburan untuk memenuhi kebutuhan

audiens, pengiklan, dan institusi sosial lainnya. VIVA.co.id mengalokasikan

sumber daya yang ada untuk menghasilkan strategi dan materi untuk memenuhi

kebutuhan audiens dengan salah satu nya dengan melakukan strategi pada bidang

marketing dalam memenuhi dan memasarkan kebutuhan merek VIVA.co.id.

VIVA.co.id yang merupakan sebuah perusahaan kanal berita online yang

memiliki tagline “informasi dalam genggaman” yang memiliki arti kemudahan

yang di berikan kanal berita online viva yang tidak dimilki oleh kanal berita lain

nya. Informasi dalam genggaman juga mengartikan bahwa kemudahan dalam

mengakses informasi yang di berikan oleh viva. Brand sebuah media sangat

mempengaruhi presepsi khalayak. Penerapan brand activation yang dimiliki

VIVA.co.id juga terbagi menjadi beberapa produk, seperti pada pemberian gimmic

atau goodie bag yang dimiliki VIVA.co.id ketika melakukan kerja sama atau event.

“viva.co.id memiliki tagline “informasi dalam genggaman” yang ditujukan

bahwa viva merupakan kanal berita yang mudah di akses dimanapun dan kapan

pun. Dengan adanya aplikasi mobile web yang dapat di unggah melaui aplikasi

appstore dan google store pada android sangat membantu pendistribusian konten

yang dilakukan oleh viva.co.id” (wawancara Hadi, Agustus 2017)

Pada penggunaaan seragam yang digunakan karyawan PT. Viva Media

Baru. Seluruh karyawan menggunakan baju seragam yang terdapat logo perusahaan

merupakan salah satu factor penting yang berkaitan dengan misi sebuah

perusahaan. Penerapan logo pada seragam karyawan untuk meningkatkan kembali

merek yang sudah tertanam kuat dan dimiliki oleh perusahaan. PT Viva media baru

juga memiliki identitas warna merah yang menjadi ciri khas perusahaan. Konsumen

menyukai merek dikarenakan mereka bisa mengakses informasi dengan cepat,

Page 115: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

sehingga mereka bisa memilih dan memutuskan keputusan dengan cepat (Albarran,

2003).

Hofler dan keller menyatakan jika konsumen memiliki sedikit pengalaman

mengenai suatu merek, sangat memiliki perngaruh kepada pemilihan keputusan

yang rendah, keakraban pada merek akan mengurangi kecemasan pembelian yang

tidak diinginkan. Dengan adanya kegiatan promosi VIVA.co.id berusaha untuk

mendapatkan penilaian dan pandangan yang baik dimata masyarakat, sehingga

VIVA.co.id dapat menjadi portal berita online yang menjadi pilihan masyarakat.

Perusahaan berusahaan menanam kuat identitas yang dimiliki yang dapat

menimbulkan rangsangan visual dan dapat diingat dengan kuat sehingga, nama dari

VIVA.co.id sendiri sudah memiliki identitas yang kuat di mata masyarakat. Sebuah

brand (merek) yang sudah aktif adalah brand (merek) yang sudah dikenal baik di

pasar, dan mampu memberikan kualitas dan kepuasan yang sudah dijanjikan

melalui iklan atau bauran komunikasi pemasaran lain nya. Melalui brand activation,

konsumen mampu melihat merek sebagai suatu bagian yan utuh simanapun

konsumen menemukan nya baik di media digital maupun tradisional.

4.5 Rebranding VIVA.co.id Pada Studi Ekonomi Media

Branding telah menjadi sebuah spesialisasi yang dilakukan oleh sebuah tim

pemasaran, Aaker dalam bukunya Managing Brand Equity (1991) mengatakan

sebuah bran atau merek yang sukses adalah sebuah merek yang dapat mendapatkan

tempat tertinggi di dalam benak konsumen. Dengan kata lain sebuah merek harus

memiliki kesan yang berjangka waktu lama di dalam benak konsumen. Aaker

Page 116: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

dalam bukunya menjelaskan terdapat 5 kunci elemen yang dapat dilakukan oleh

sebuah brand atau merek yaitu, brand loaylty, brand awareness, perceived quality,

brand association dan brand assets. Dalam kata lain sebuah brand atau merek

sebuah perusahaan media akan melekat dalam benak konsumen sehingga akan

memiliki pengaruh yang besar terhadap produk dan servis yang diberikan sebuah

perusahaan media. Oleh karena itu VIVA.co.id guna mendapatkan hati audiens

melakukan beberapa kegiatan pemasaran salah satu nya adalah rebranding yang

bertujuan untuk mendapatkan goals VIVA.co.id yaitu menjadikan VIVA.co.id

merek portal media online yang melekat di hati masayarakat.

Rebranding VIVA.co.id dilakukan untuk melakukan inovasi – inovasi

terbaru dikarenakan VIVA.co.id selalu berusaha menjadi media online yang paling

unggul di Indonesia. Dengan adanya rebranding ini VIVA.co.id juga menggunakan

kekuatan nya untuk menjangkau khalayak yang lebih luas khusus nya anak muda.

VIVA.co.id merupakan rebranding dari nama vivanews.com, yang sebelum nya

memiliki pandangan dari khalayak bahwa VIVA.co.id merupakan portal berita

online yang hanya memaparkan berita berita dengan memiliki ciri khas in-depth

information dengan mengutamakan kecepatan berita saja, namun dengan adanya

rebranding VIVA.co.id, menjadi VIVA.co.id, informasi yang diakses menjadi lebih

beragam seperti lifestyle, blog forum, sehingga dapat juga menjangkau khalayak

yang lebih muda.

“Pada saat kemunculan viva, viva meluncur dengan nama

vivanews. Nah pada saat itu sampai sebelum branding dilakukan,

viva identik dengan kanal berita online yang hanya berisikan

“news” atau berita saja. Dikarenakan viva juga berada satu grup

dengan tvone. Oleh karena itu viva melakukan rebranding viva.co.id

Page 117: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

dengan id dibelakang nya itu viva berusaha menampilkan ke

indonesiaan nya dan juga viva melakukan rebranding bahwa viva

juga merupakan kanal sport and entertintment dengan

mengedepankan berita yang cepat dan akurat. Dengan branding

baru menjadi lebih kekinian ini, viva diharapkan akan menjadi

kanal berita yang diminati kalangan anak muda juga. Sehingga

nanti nya audiens viva akan menjadi lebih banyak dan luas bahkan

kepada semua kalangan.” (Wawancara Gilang, Agustus 2017)

Seperti yang di jelaskan pada wawancara diatas, dengan rebranding ini

VIVA.co.id mengharapkan akan mendapatkan sesuatu yang lebih mengikuti

perkembangan zaman dan dapat mengikuti persaingan pasar media online masa kini

yang semakin modern. Interactive marketing yang berusaha dilakukan oleh

VIVA.co.id adalah pembuatan video rebranding yang akan di upload pada chanel

Youtube. Video rebranding dilakukan dengan memperlihatkan produk-produk yang

dimiliki VIVA.co.id, dan juga memperlihatkan apa saja pembaharuan yang

dimiliki. VIVA.co.id menggunakan teknologi terbaru youtube untuk menjalin

hubungan yang intensif dengan khalayak dan memperkenalkan kembali nama

rebranding dari VIVA.co.id. Sebelum melakukan branding VIVA.co.id dikenal

sebagai vivanews.com yang dikenal sebagai portal berita news online yang

menyajikan berita berita terbaru dan akurat saja. Namun, dengan adanya rebranding

VIVA.co.id berubah menjadi portal berita online yang menjangkau khalayak muda

dengan terdapat nya fitur fitur dan juga berbagai kanal berita baru. Sehingga

pengetahuan khalayak akan VIVA.co.id bukan hanya VIVA.co.id sebagai portal

berita yang menyajikan berita berita hardnews dengan mengutakamakan kecepatan

informasi saja. Perencanaan ini akan dilakukan untuk memberikan brand awareness

kepada masyarakat.

Page 118: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

Dalam melakukan proses kegiatan rebranding, VIVA.co.id melakukan

beberapa step perencanaan, dimulai dari melakukan riset pasar. Riset pasar

VIVA.co.id dilakukan dengan melihat apa yang sedang trend pada saat ini, dengan

begitu selalin dapat mengikuti perkembangan zaman, VIVA.co.id dapat

mengetahui apa yang sedang diminati oleh audiens. riset pasar dilakukan viva.co.id

melalui tim trafic dan pemasaran viva.co.id, melihat bagaimana peringkat dan

tingat interest pembaca VIVA.co.id. seperti contoh hal nya pada tingkat

ketertarikan pembaca VIVA.co.id. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan

perhatian masayarakat, dan brand awareness VIVA.co.id. selanjutnya kegiatan

yang dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi, evaluasi dilakukan VIVA.co.id

dengan melihat kekurangan dan kelebihan yang telah dimiliki VIVA.co.id sebelum

nya, terlebih itu kegiatan ini juga melihat bagaimana perbandingan antara

VIVA.co.id dengan kanal berita lain di Indonesia.

Dalam studi ekonomi media dalam Albbaran (2009) mengatakan kegiatan

ini merupakan brand attitude yang merupakan bagaimana evaluasi yang dilakukan

sebuah brand dapat melihat positive atau negativitas sebuah merek. Setelah itu

kegiatan rebranding yang dilakukan VIVA.co.id dilakukan tahap demi tahap seperti

mendesign ulang logo, menambahkan spot kanal berita, mengubah image,

melakukan berbagai macam promosi, bahkan melakukan beberapa kegiatan

pemasaran seperti pada saat melakukan pengiklanan dan juga public relation guna

melakukan tahap tahap promosi re-branding yang dilakukan.

Dalam kegiatan public relation VIVA.co.id dengan tim pemasaran

mengunjungi perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan agensi periklanan

Page 119: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

guna untuk menjalin hubungan baik. Dalam kegiatan public relation VIVA.co.id

melakukan kegiatan promosi, terutama promosi rebranding yang dilakukan.

Kegiatan public relaton dilakukan VIVA.co.id selain untuk menjalin hubungan

baik, namun juga sebagai sarana VIVA.co.id untuk berpromosi dimana di dalam

promosi tersebut dijelaskan apa saja yang dimiliki VIVA.co.id melalui wajah baru

yang diberikan pada saat melakukan rebranding. Proses public relation dilakukan

perusahaan dengan memberikan presentasi dan pendekatan lebih jauh dengan klien

dan juga masyarakat, kegiatan public relation VIVA.co.id dalam hal ini sangat

membantu perusahaan dalam hal berpromosi.

4.5.1 Analisis pasar

VIVA.co.id merupakan media digital yang bergerak pada pasar oligopoli,

oligopoli merupakan tipe struktur pasar ketika terdapat beberapa produsen yang

bermain di pasar yang sama.VIVA.co.id merupakan salah satu perusahaan pers

digital terbesar di Indonesia dengan jumlah pengujung situs mencapai 30 juta

pengunjung pada tahun 2016, dan terus mengalami peningkatan sampai saat ini.

Berdasarkan data yang diperoleh dari tim traffice viva maka dapat diperoleh bahwa

VIVA.co.id menempati posisi nomor 9 dibanding kompetitornya dengan angka

539.000 pengunjung dan dapat terus meningkat.

Berikut merupakan salah satu contoh data pageviews pada viva.co.id:

Page 120: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

Gambar 10. Data Visit dan Pageviews Viva.co.id

Sumber: Departemen Riset Viva.co.id

Pada gambar diatas terlihat bahwa kanal berita VIVA.co.id setidaknya

memiliki hampir 400.000.000 pengunjung setiap harinya. Dari total visit ini

viva.co.id juga dapat melihat bagaimana graffic VIVA.co.id pada setiap periode

nya.

Gambar 11. data pageviews versi mobile

Sumber: data perusahaan, departemen riset

Dalam gambar data peringkat pageview diatas, VIVA.co.id menduduki

peringkat 10 besar pada kanal berita online yang ada di Indonesia. Dewan Pers

Page 121: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

Yosep Stanley Adi Prasetyo, mengatakan setidaknya saat ini ada sekitar 2.000

media online. Tetapi menurutnya, yang sesuai dengan kaidah jurnalistik dan

mempunyai kelayakan sebagai perusahaan hanya sekitar 211 media.

Gambar 12. Analisis rangking viva.co.id

Sumber: dokumentasi perusahaan.

Pada tingkat kepopularitasan VIVA.co.id unggul dengan peringkat 35 dari

total jumlah website yang ada di Indonesia, dan menduduki peringkat ke 6 dari

seluruh portal berita online yang ada di Indonesia. VIVA.co.id juga menduduki

peringkat 1,050 pada global rank dari seluruh website di dunia.

Page 122: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

Gambar 13. Analisis jumlah visitor dan klik viva.co.id

Sumber: dokumentasi perusahaan.

Pada dailiy pageview dan visitor VIVA.co.id juga mendapatkan peringkat

pageview yang cukup tinggi. visitors, peringkat daftar pencarian streaming tv one

yang dilakukan oleh pengunjung kanal berita viva.co.id cukup tinggi yaitu terdapat

sebanyak 1,41% dari total daftar pecarian pada kanal berita VIVA.co.id.

Gambar 14. Analisis audiens VIVA.co.id

Sumber: dokumentasi perusahaan

Selanjutnya merupakan peringkat audiens yang dimiliki oleh VIVA.co.id,

yang juga merupakan salah satu bahan evaluasi yang dilakukan oleh VIVA.co.id

dari data diatas dapat dilihat bahwa VIVA.co.id memiliki lebih banyak pengunjung

laki-laki dibandingkan dengan pengunjung perempuan. Pengunjung / audiens

dengan latar belakang pendidikan sarjana juga menempati peringkat pertama dari

tingkat pendidikan pengunjung. Dan dari data terlihat bahwa pengunjung

VIVA.co.id lebih sering mengakses kanal berita online VIVA.co.id pada kantor

Page 123: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

mereka, atau pada saat mereka bekerja dibandingkan dengan pengunjung yang

mengakses berita dari rumah mereka yang menunjukan peringkat yang lebih

rendah.

“Setiap bulan nya kita ada rapat rutin bulanan yang nanti nya di

dalem rapat itu akan terdapat evaluasi bulanan. Evaluasi bulanan

di lakukan untuk mengevaluasi traffic yang ada pada viva.co.id

setiap bulan nya. Nanti dari evaluasi itu dapat terlihat kenapa pada

kanal berita yang tertentu mempunyai traffic yang tinggi dan

rendah. Apa saja berita yang memiliki traffic atau pengunjung

rendah, nanti dari situ kita akan tahu apa penyebab nya. Apakah

karena judul berita nya tidak menarik, ataukah terdapat kesalahan

dalam placement berita atau iklan. Semuanya akan ketahuan pada

saat evaluasi dilakukan” (wawancara Hadi, Agustus 2017)

4.5.2 Manajemen teknologi digital

Para perusahaan saat ini menggunakan sosial media sebagai sarana dan

media untuk berkomunikasi, tidak hanya itu media sosial juga digunakan para

perusahaan untuk berpromosi dengan tujuan untuk mendekatkan diri dengan

khalayak. Seringkali VIVA.co.id juga mengadakan kontes berhadiah pada social

media VIVA.co.id, selain sebagai sarana kampanye, hal ini merupakan salah satu

VIVA.co.id untuk mendekatkan diri pada khalayak. Salah satunya VIVA.co.id

menggunakan media sosial instagram sebagai sarana untuk berkampanye.

Pendistribusian artikel pada kanal berita VIVA.co.id selain melalui jaringan

internet dan juga melalui social media platform seperti Facebook, Twitter,

Instagram, YouTube, dan LINE. Sesuai dengan target pembacanya, maka

penggunaan media sosial disamping saat ini sudah menjadi kebiasaan dan behavior

masyarakat, maka penempatan distribusi berita akan jauh lebih cepat.

Page 124: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

“viva.co.id memiliki sosial media, nah sosial media yang dipilih viva juga

merupakan sosial media yang sedang in sekarang ini. Kalau untuk sosial media

yang dipilih itu VIVA.co.id mempunyai facebook, Instragram, dan Twitter. Sosial

media sekarang ini sangat berpengaruh untuk mendekatkan diri kepada khalayak

luas jadi VIVA.co.id menggunakan sosial media ini sebagai tempat beriklan

terutama. Tapi kalau sekarang ini sosial media kita gunain ga Cuma untuk tempat

beriklan saja namun juga sebagai tempat untuk nge-publish link artikel berita,

untuk promosi, bahkan suka ada kuis kuis. Nah kuis nya itu biasanya untuk nge

promosiin VIVA.co.id, atau kuis itu sebagai bagian dari strategi pemasaran untuk

pengiklan atau klien yang udah kerjasama sama VIVA.co.id. Jadi setiap kerjasama

itu kan VIVA.co.id punya kesepkatan yang berbeda-beda untuk memasarkan iklan

klien. Salah satunya sosial media juga sarana VIVA.co.id untuk beriklan.”

(wawancara Putri, Agustus 2017)

4.5.3 Analisis Kompetitor

Dalam struktur atau pola kepemilkan media, analisis dilakukan perusahaan

dengan kompetitor yang merupakan perusahaan yang berada pada industri yang

sama. Kompetisi antar media membuat media semakin baik, karena dapat

mengukur kinerja media tersebut. Kompetisi membuat media mempunyai

pembanding untuk mengukur apakah kinerja yang di tampilkan nya sungguh

sunguh berkualitas. Tanpa kompetisi media tidak bisa mengukur atau

membandingkan secara baik kinerjanya. Ketiadaan kompetisi membuat media

tidak berkembang dan media tersebut selalu merasa kinerjanya sudah baik

(Albarran, 2003). Dalam hal ini VIVA.co.id menggunakan strategi untuk melihat

kinerja mereka dengan melakukan komparasi dengan media lain (perbandigan)

untuk mengukur dan melihat kinerja yan dilakukan apakah sudah baik dan

berkembang atau belum.

“Salah satu tugas atau strategi yang dilakukan tim pemasaran viva

itu salah nya adalah mengcompare viva dengan kanal berita online

lainnya. compare itu dilakukan melalui similiarweb.com dan

Alexa.com yang merupakan situs penyedia analisis perbandingan

Page 125: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

website di dunia yang sudah terverifikasi. Jadi nanti dari situ kita

tahu, viva sudah berada pada peringkat keberapa, jumlah visitor,

Jumlah Klik, Viewers Traffic Overview, Page View, Social Media,

Display Advertising dan juga World Rank dan sebagainya dan apa

kekurangan dan kelebihan viva dengan kanal berita lain akan

ketahuan ” (Wawancara Deira, Agustus 2017)

Dalam melakukan strategi untuk membuat viva.co.id menemukan kelebihan

dan kelemahan nya yang bertujuan untuk menjadi parameter untuk mengevaluasi

dan mendapatkan perubahan-perubahan guna untuk mencapai tujuan nya.

VIVA.co.id melakukan beberapa cara, salah satunya dengan melihat rating, share,

world rank, traffic, display advertising, pada situs Similiarweb.com dan Alexa.com

dan melakukan perbandingan atau compare VIVA.co.id dengan kanal berita lain.

VIVA.co.id melakukan komparasi dengan 5 kanal berita yang memiliki peringkat

terunggul di Indonesia.

Riview ini diperoleh dengan melihat dari data perhitungan peringkat yang

dilakukan pada situs similiarweb.com dan situs Alexa.com, yang merupakan

platform penyedia analisis perbandingan website di dunia yang sudah terverifikasi.

Baik SimilarWeb dan Alexa bisa memberikan perkiraan jumlah traffic suatu

website. Namun, SimilarWeb dan Alexa juga bisa terintegrasi dengan Google

Analytics. Dengan begitu, data yang ditampilkan tentang website tersebut bisa lebih

akurat, dan hal ini dapat mempengaruhi peringkat website di dalam platform.

(sumber: https://id.techinasia.com/similarweb-alexa-perbandingan-website)

“Setiap periode kita melihat perbandingan viva dengan kanal berita

lain, terutama 5 kanal berita online di indonesia. Kegiatan itu

nantinya dijalani oleh tim marketing yang nanti nya akan di ketahui

sejauh mana viva berkembang dan sejauh mana peringkat

viva.co.id, nanti terdapat evaluasi atau rapat bulanan jadi udah bisa

ngatur strategi untuk terus memperbaharui viva untuk berada pada

Page 126: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

semakin kedepan dan gak ketinggalan jaman.” (Wawancara Gilang

Ramadhan, Agustus 2017)

Pada saat mengetahui peringkat VIVA.co.id seperti pada Traffic Overview,

Page View, Social Media, Display Advertising dan juga World Rank, tidak hanya

dapat diketahui melalui similiarweb.com, namun juga pada departemen riset

VIVA.co.id. Strategi ini digunakan dengan menggunakan consumer insight, dan

menggunakan sudut pandang pembaca ketika membuka kanal berita online.

Dengan adanya strategi ini dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang

dimiliki oleh VIVA.co.id. sehingga dapat mengatur strategi branding perusahaan

yang digunakan juga sebagai salah satu strategi untuk me re-branding VIVA.co.id

menjadi VIVA.co.id. Dengan adanya salah satu strategi ini dapat memperkuat dan

membangun kembali dan dapat menemukan cara untuk menaikan nama brand suatu

perusahaan dimata konsumen.

Analisis kompetitor ini dilakukan oleh kanal portal berita online di

Indonesia yang memiliki peringkat 5 besar tertinggi di Indonesia. Peringkat ini

diperoleh dari analisis yang dilakukan oleh tim Traffic VIVA.co.id dan juga oleh

analisis yang dilakukan berdasarkan peringkat pada Alexa.co. dan

Similiarweb.com. dengan analisis ini VIVA.co.id berusaha untuk menemukan apa

kelemahan dan kelebihan yang diberikan masing-masing portal dengan melihat

apakah Traffic Overview, Page View, Social Media, Display Advertising dan juga

World Rank, sehingga dapat dijadikan bahan acuan dan juga evaluasi. Dalam

melakukan analisis kompetitor ini dapat terlihat apakah strategi selanjutnya yang

akan dilakukan, jika VIVA.co.id memiliki kekurangan dalam hal tertentu

Page 127: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

dibandingkan kompetitor nya. Misalnya pada konteks pemasangan iklan atau

Display Advertising yang dapat diberikan VIVA.co.id merupakan iklan yang dapat

tertuju langsung kepada web para pemasang iklan, namun para kompetitor

menggunakan Google Adsense untuk direct link dari iklan yang terpasang sehingga

link dari iklan tersebut juga akan langsung tersambung pada web Google. Namun

terdapat kelebihan dan juga kekurangan dari hal tersebut. Seperti hal nya, dengan

cara yang VIVA.co.id miliki dapat meningkatkan traffic atau jumlah pengunjung

pada situs VIVA.co.id.

Selain mengenai periklanan, penempatan iklan pada website portal berita

dari masing-masing kompetitor juga di analisis guna untuk menemukan

penempatan iklan yang baik dan benar sehingga dapat memuaskan audiens yang

membaca kanal berita tersebut. Audiens Interest atau ketertarikan audiens

mengenai berita yang di minati terhadap masing-masing berita juga dijadikan acuan

untuk perbandingan dikarenakan dapat menghasilkan analisis mengenai

ketertarikan berita apa yang diminati oleh audiens pada setiap kanal berita online

yang di analisis. Hal ini dapat membuktikan dan menjelaskan, mengapa konten

tertentu diminati dari tiap tiap kanal berita. Misal, kanal berita pada VIVA.co.id

yang paling diminati adalah kanal berita mengenai informasi olahraga, hal ini

disebabkan VIVA.co.id satu group dengan tvOne yang memiliki hak siar One Pride

MMA Indonesia dan Liga 1 sehingga informasi mengenai olahraga tersebut

dikemas lebih mendalam dan exclusive, berbeda dengan kanal berita lain nya.

Page 128: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

Gambar 6. Compare VIVA.co.id dengan Detik.com

Sumber: dokumentasi penulis

Gambar 7. Compare VIVA.co.id dengan Kompas.com

Sumber: dokumentasi penulis

Page 129: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

Gambar 8. Compare VIVA.co.id dengan Liputan6.com

Sumber: dokumentasi penulis

Gambar 9. Compare VIVA.co.id dengan Tribunnews.com

Sumber: dokumentasi penulis

Page 130: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

4.6 Konvergensi Teknologi

Revolusi industri media yang semakin berkembang disikapi oleh VIVA

group dengan membuat platform berita berbasis digital yaitu VIVA.co.id pada

tahun 2008 dan menerapkan konvergensi media. Proses media digital ini diikuti

dengan mengamati perubahan yang ada secara cerdas. Secara garis beras

konvergensi yang dilakukan untuk meningkatkan mutu sebuah produk, dan

memiliki daya saing. Sehingga keuntungan yang dipetik nantinya akan

mempertahankan keunggulan yang dimiliki oleh VIVA.co.id.

Kovergensi terjadi pada level teknologi digital jika memungkinkan berbagai

layanan komunikasi terjadi pada beragam jaringan. VIVA.co.id merupakan portal

berita online yang menggunakan jaringan internet dan dapat diakses mealui website

dan juga pada telepon genggam atau mobile akses. VIVA.co.id juga merupakan dari

konvergensi teknologi dikarenakan VIVA.co.id memiliki kemampuan jaringan

platform yang berbeda-beda, VIVA.co.id memiliki akses web dan juga akses

mobile phone yang dapat menjangkau khalayak dengan cara yang berbeda. Dengan

adanya berbagai layanan baru khalayak dapat mendapatkan informasi secara lebih

fleksibel dan memiliki jangkauan yang lebih luas. Dengan adanya akses mobile

VIVA.co.id khalayak tidak lagi dapat mengakses informasi pada layar komputer

namun dapat diakses dimana saja sesuai lokasi yang berada, sehingga dengan

adanya fitur ini VIVA.co.id dapat membentuk peluang bisnis yang baru.

“Untuk salah satu kerjasama yang dilakukan viva dengan tvone dan

ANTV itu di viva.co.id terdapat kanal VLIX yaitu kanal yang

berisikan video video berita yang di berikan oleh viva dan juga

tvone, pada kanal berita itu, pembaca juga dapat streaming

langsung ke tv-one dan juga ANTV, biasanya kalau untuk berita kita

Page 131: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

kerjasama langsung sama tvone untuk pendistribusian berita

melalui vidio. Untuk ANTV sendiri viva banyak bekerjasama untuk

konten entertaintment nya.” (Deira, Agustus 2017)

VIVA.co.id merupakan kanal berita online yang notabene merupakan

industri media yang menggunakan teknologi. Dalam perspektif ekonomi media

teknologi sangat penting bagi industri media. VIVA.co.id memiliki beberapa fitur-

fitur menarik yang bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kemudahan

khalayak dalam mendapatkan informasi pada VIVA.co.id. VIVA.co.id memiliki

fitur web (second screen) dan juga fitur mobile (thrid screen) untuk mengkases

kanal berita VIVA.co.id. VIVA.coid memiliki fitur web dan fitu mobile web, atau

yang digunakan pada perangkat telepon genggam. Tentu saja interaksi pada media

tidak hanya bisa dilakukan oleh konsumen pada rumah mereka.

Jika sudah terhubung dengan perangkat lunak wireless dan jaringan internet

lain nya khalayak dapat mengakses media tersebut dimana pun lokasi mereka

berada. Dikarenakan media online merupakan tempat penyajian informasi

menggunakan internet yang merupakan peluang paling mutakhir bagi pemilik

modal, dikarenakan banyak nya penggunaan internet yang pada masa sekarang ini.

Sehingga media online menjadi institusi ekonomi atau bisnis. VIVA.co.id sebagai

media online juga memperoleh pendapatan nya melalui tiga cara yaitu

berlangganan, iklan online, dan pembelian /pembayaran percontent, dan klan

merupakan industri pendukung dalam ekonomi media. Rencana dan penempatan

iklan digunakan oleh VIVA.co.id guna mencapai dan menjaring konsumen

potensial.

Page 132: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

115

Page 133: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

115

BAB V

DISKUSI

5.1 Studi New Media Terhadap Fenomena Media Pada Saat Ini.

Media saat ini sudah berevolusi, teknologi pada media memegang peranan

penting bagi berjalan nya media saat ini dalam jurnal yang ditulis oleh Shintaro

Ozaki dan Jaime Romero (2009), teknologi komunikasi mengubah orang

mendapatkan informasi. Pola komunikasi dan pola informasi manusia pun dapat

berubah. Teknologi mobile menawarkan fleksibilitas yang jauh lebih besar dalam

hal ruang dan waktu, karena memberikan informasi kapan saja dan di mana saja.

Hampir sepertiga pengguna media online mengakses konten internet melalui

mobile dan PC. VIVA.co.id merupakan sebuah portal berita online yang merupakan

sebuah media baru. Perkembangan teknologi media digital antara lain ditandai

dengan makin nyaman nya perangkat teknologi digital. Makin nyaman nya

perangkat teknologi media digital penting untuk memenuhi kebutuhan dan

kenyamanan khalayak. Portal berita online menawarkan fleksibiltas besar dalam hal

ruang dan waktu, karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja, sehingga dapat

selalu memberikan informasi dimana saja dan kapan saja.

Dalam jurnal yang ditulis oleh Vukanovic, Z. (2015dalam hal distribusi

pada new media terdapat yang dinamakan dengan media distribution strategies

Dari persepektif teknologi dan distribusi, kegunaan dari beberapa aplikasi yang

Page 134: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

116

berbeda seperti pada aplikasi mobile, wireless dan media network sangatlah

dominan. Tren technologi masa depan akan mengedepankan kegiatan interaktif

yang diberikan oleh teknologi media. Pada masa mendatang kegunaan unicast

(perangkat jaringan seperi komputer, moblie phone) akan menjadi alat yang lebih

dominan untuk mengakses dan mendapatkan informasi dibandingkan siaran media

(broadcast) akan terdapat migrasi dari kegunaan broadcast ke unicast. Dalam hal

ini dimasa mendatang media web akan lebih mendominasi pertukaran informasi

yang terjadi pada masyarakat. Web media akan mendominasi pengoperasian

beberapa variasi konten media yang berbeda seperti televisi, surat kabar, radio, dan

lain sebagainya. Bagaimana pun juga web media membuat khalayak dapat

mengakses informasi yang mereka ingin kapanpun dan dimana pun.

Konsumen saat ini cenderung menggunakan dua media ganda yaitu

mengakses konten berita yang di sediakan oleh media dengan menggunakan

perangkat PC dan juga mobile. VIVA.co.id memiliki beberapa fitur sehingga

audiens dapat mengakses berita menggunakan media PC dan juga mobile untuk

mengakses portal berita VIVA.co.id. Dengan adanya teknologi ini juga dapat

menyebabkan penghematan biaya yang besar bagi konsumen dalam hal pencarian

informasi pada media dan peningkatan asimetri informasi pembeli penjual,

sehingga memberi konsumen lebih banyak kebebasan dan kekuatan untuk

mengakses informasi.

Perubahan drastis teknologi pada media, merevolusi bagaimana konten

pada media itu sendiri dibuat, di distribusikan, dan dikonsumsi (Albarran, 2006).

Khalayak mendapatkan 3 kelebihan yang ditawarkan oleh media digital

Page 135: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

117

dibandingkan dengan media tradisional, yaitu: kenyamanan, kedekatan dan

efisiensi yang diberikan oleh media digital saat ini (Ozaki, 2009).

Teknologi juga menciptakan pasar baru. Sebagai contoh media massa baik

media cetak maupun elektronik telah merambah kedunia maya (internet) hal ini

dapat menciptakan pasar baru dikalangan kaum muda, yang lebih suka mengakses

informasi maupun hiburan melalui internet. Teknologi juga bisa mengubah pasar

media yang tadinya berupa massa menjadi komunitas atau individual. Teknologi

yang dewasa ini berkembang dalam industri media adalah media digital serta

teknologi internet. Hainonen (2015) dalam jurnal nya mengkarakterisasi sebuah

konsep. Ada tiga tahap dalam perkembangan teknologi layar (screen) first screen

(layar televisi) second screen (layar komputer) dan thrid screen (layar handphone).

VIVA.co.id memiliki fitur web yang merupakan second screen dan juga fitur

mobile thrid screen untuk mengkases kanal berita VIVA.co.id. Dewasa ini fitur

fitur yang terdapat pada media digital merupakan fitur interaktif.

Irwansyah (2012) dalam bukunya The Repotition On Communication In The

Dynamic Convergence mengatakan Konvergensi identik dikaitkan dengan

teknologi dan memiliki hubungan erat dengan komunikasi. Khusus di tingkat

industry, menawarkan layanan baru yang lebih luas dan fleksibel sehigga beragam

dunia industry dapat membentuk beragam peluang bisnis baru yang unik.

Konvergensi telah membuka kesempatan terbentuknya hubungan bisnis yang baru

maupun kompetinsi baru. Inovasi teknologi dapat mengubah cara bekomunikasi

yang dapat membentuk eksistensi manusia. Dengan penjelasan ini VIVA.co.id

dapat dikatakan sebuah konvergensi teknologi dikarenakan VIVA.co.id memiliki

Page 136: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

118

kemampuan jaringan platform yang berbeda-beda, VIVA.co.id memiliki akses web

dan juga akses mobile phone yang dapat menjangkau khalayak dengan cara yang

berbeda. Dengan adanya berbagai layanan baru khalayak dapat mendapatkan

informasi secara lebih fleksibel dan memiliki jangkauan yang lebih luas. Dengan

adanya akses mobile VIVA.co.id khalayak tidak lagi dapat mengakses informasi

pada layar komputer namun dapat diakses dimana saja sesuai lokasi yang berada.

Sehingga dengan adanya fitur ini VIVA.co.id dapat membentuk peluang bisnis

yang baru.

McDowell (2009) mengatakan multitasking menjadi kamus baru bagi media

modern. Teknologi membuat khalayak dapat mengakses informasi sepanjang

waktu. VIVA.co.id dapat diakses sepanjang waktu. Teknologi video dan suara juga

dimiliki VIVA.co.id sebagai bagian dari fitur yang dimiliki oleh VIVA.co.id.

Dengan video berita yang terdapat pada VIVA.co.id juga bekerja sama dengan

televisi tvone yang merupakan satu grup dengan VIVA.co.id sehingga berita berita

yang di tayangkan di televisi dapat dilihat dan akses kembali melalui portal berita

online VIVA.co.id. hal ini merupakan sebagai salah satu kerjasama yang dilakukan

portal berita VIVA.co.id dengan televisi media massa TVOne. Media massa saat

ini lebih banyak menggunakan elemen visual untuk menyampaikan informasi

kepada khalayak seperti fotografi, video, ilustrasi foto, dan infografi (Reichert,

2015). Bagaimana pun saat ini, faktor visual mempengaruhi bagaimana khalayak

akan mendapatkan dan melihat berita yang disampaikan pada portal media online.

Dalam jurnal Evaluating Strategic Approaches to Competitive

Displacement: The Case of the U.S. Newspaper Industry, mengatakan media

Page 137: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

119

menghadapi tantangan baru khususnya dalam hal periklanan. Media tradisional saat

ini kesulitan untuk mendapatkan pengiklan yang ingin beriklan pada media cetak

mereka. Namun berbeda halnya dengan yang dialami oleh media online yang

memiliki peningkatan dalam jumlah pengiklan yang beriklan pada media online

dimulai pada awal tahun 2000an dimana media online mulai berkembang. Oleh

karena itu media saat ini ditantang untuk dapat bisa memiliki strategi yang baik

dalam hal pendistribusian model online. Internet menjadikan media memiliki

beberapa perbedaan dalam konten.

Banyak media tradisional seperti media cetak membuat sebuah platform

media online mereka untuk menyampaikan berita, karena mereka kehabisan cara

untuk mendapatkan pengiklan. Beda hal nya dengan platform media online yang

saat ini dengan mudahnya mencari pengiklan yang beriklan pada mereka. Dalam

hal ini media cetak juga sedikit memiliki perdebatan karena mereka memberikan

berita mereka secara gratis pada portal web mereka namun mereka juga menjual

berita mereka secara cetak. Oleh karena itu pasar media saat ini berlomba-lomba

untuk mencari pengiklan, dan hal ini merupakan salah satu cara mereka untuk terus

mengikuti ekosistem perubahan media yang terjadi saat ini. Perusahaan media

berusha untuk menambahkan konten menarik sebagai salah satu cara untuk

berkompetisi. Hal ini juga dialami VIVA.co.id dengan memiliki banyak konten

seperti memiliki berbagai macam kanal dimana di dalam kanal-kanal tersebut

terdapat konten yang dibuat oleh tim pemasaran seperti terdapat kuis interaktif dan

juga placement web iklan yang menarik.

Page 138: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

120

5.2 Studi Ekonomi Media pada Media Digital (New Media)

Dalam jurnal, (Finn, 2004) mengatakan media tradisional seperti surat kabar

yang seharusnya hanya menjual informasi, namun kini berubah menjadi pengiklan,

yang mana menjadi tingkah laku yang dilakukan media surat kabar masa kini.

Dengan adanya revolusi media ini membentuk peluang bisnis baru yang dilakukan

oleh media. Kegiatan yang dilakukan oleh media yang bertujuan untuk

mendapatkan profit atau keuntungan ini membuat media memiliki 2 pasar ganda,

sama hal nya dengan media digital saat ini seperti yang dijelaskan McQuails (1987)

pasar media memiliki karakter ganda yaitu dibiayai oleh konsumen dan juga para

pengiklan oleh karena itu media saat ini dikatakan sebagai instirtusi ekonomi.

Herman dan Chomsky(1988) juga melihat media massa sebagai mesin penghasil

berita (news manufacture) yang sangat efektif dan juga menghasilkan keuntungan

besar dari sisi ekonomi. Oleh karena itu menurut mereka media massa saat ini telah

menjadi sebuah industri.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ekonomi media media memiliki

beberapa karakteristik yaitu mengelola dua kelompok pasar yang berbeda dalam

waktu yang sama. Pasar produk yang dihasilkan (pembaca, pendengar, dan

pemirsa) dan pasar pemasang iklan dan menghasilkan dua jenis produk dalam

waktu yang sama, yaitu isi (content) dan konsumen (audience). Konsumen dan

audience ini yang akan menghasilkan peringkat atau rating yang menjadi modal

untuk menarik para pengiklan (Noor, 2010). Sebuah riset dan analisis yang

dilakukan VIVA.co.id dengan melakukan komparasi dan juga melihat peringkat

VIVA.co.id dengan 5 kanal berita online tertinggi di Indonesia dilakukan guna

Page 139: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

121

menciptakan sebuah inovasi dan evaluasi baru. Albarran (2006) mengatakan

ekonomi media juga merupakan sebuah sinergi dari sebuah aplikasi teori

komunikasi, ekonomi, manajemen, dan juga sebuah riset operasi.

Ekonom seperti yang dijelaskan pada Albarran (2009) membedakan studi

di bidang ekonomi menjadi makroekonomi dan mikroekonomi. Makroekonomi

meliputi topik, seperti pertumbuhan ekonomi dan ekonomi politik (kebijakan

publik yang berkaitan dengan ekonomi, produksi, serta konsumsi nasional, tenaga

kerja, dan inflasi). Mikroekonomi memusatkan perhatian pada aktivitas tertentu

dalam sistem ekonomi, seperti individu sebagai pasar, perusahaan, serta konsumen.

Mikroekonomi mempelajari struktur dan perilaku pasar, aktivitas produsen dan

konsumen. Dalam ekonomi media dapat membantu menganalisis industri media,

dan dapat mampu menganalisis berbagai struktur pasar yang mempengaruhi

berbagai industri media, bagaimana media membidik sebuah pasar tertentu serta

bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi perilaku pasar. Sehingga dari

perspektif ekonomi media, teknologi memegang peran penting dalam industri

media. Industri media massa harus senantiasa mengikuti perkembangan teknologi,.

Jika tidak eksistensi media massa sebagai industri akan tergilas oleh kemajuan dan

perkembangan teknologi. Viva.co.id merupakan portal media online yang

merupakan salah satu dari new media, sehingga dapat menjangkau khalayak luas

dengan menggunakan internet untuk mengaksesnya. Sebagai contoh sebelum

adanya teknologi internet media cetak menyebarkan berita secara manual melalui

koran atau majalah sehingga masyarakat yang tinggal dengan berbeda kota susah

untuk mendapatkan nya, namun dengan adanya portal berita online yang juga

Page 140: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

122

merupakan viva.co.id. Informasi atau berita bisa dapat diakses dan tersampaikan

oleh khalayak luas di seluruh Indonesia bagi siapapun yang dapat mengakses nya.

Persaingan dalam dunia bisnis antara perusahaan media digital, membuat

para perusahaan berkonsentrasi pada rangkaian proses atau aktivitas penciptaan

produk dan jasa yang terkait dengan kegiatan kompetensinya. Dengan adanya

analisis mengenai kompetensi yang dimiliki akan menghasilkan sejumlah produk

dan jasa yang memiliki kualitas sehingga dapat bersaing di pasaran. Sebagai portal

media online, VIVA.co.id memiliki 2 bentuk dalam hal mengaksesnya, yaitu dapat

diakses melalui web dan juga dalam bentuk mobile sehingga dapat diakses melalui

telepon genggam. Dengan prinsip mengenai New Media, VIVA.co.id selalu

berusaha untuk menjadi sebuah portal media yang terus memiliki inovasi-inovasi

baru, sehingga dapat bersaing dalam kegiatan dunia bisnis.

Picard dalam bukunya juga menjelaskan bagaimana saat ini media

beroperasi. Pendistribusian konten media saat ini cenderung lebih mudah. Dengan

adanya new media saat ini pendistribusian konten yang dilakukan oleh media

cenderung lebih luas dan memiliki segmentasi global. Oleh karena itu media saat

ini berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan media ini.

Kegiatan yang bertujuan untuk komersialitas lebih dapat dijangkau oleh media.

Seperti hal nya pengiklan yang ingin menjangkau konsumen secara lebih luas dapat

menggunakan media sebagai sarana untuk menyampaikan produk mereka. Oleh

karena itu kegiatan distribusi yang dimiliki media ini sangat memiliki pengaruh

yang besar bagi para pemasang iklan di media.

Page 141: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

123

Tidak hanya terlepas dari pemasangan iklan, media saat ini berlomba-lomba

untuk berkompetisi menjadi yang terunggul. Oleh karena itu kegiatan promosi yang

dilakukan media selain untuk dunia periklanan namun menjadikan media ini

sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan seperti contoh manajemen merek yang

dimiliki oleh media. Albarran (2009) dalam bukunya menjelaskan manajemen

merek merupakan salah satu media mendapatkan citra yang baik di masyarakat

sehingga banyak keuntungan yang didapat oleh media saat melakukan kegiatan

promosi. Terdapat banyak tujuan dari kegiatan promosi ini, pada VIVA.co.id

kegiatan promosi ini bertujuan untuk menaikan jumlah traffic, atau jumlah

pengunjung yang berkunjung pada kanal berita VIVA.co.id.

Tingginya traffic atau pengunjung media saat ini terutama media online

dapat menunjukan bahwa apa yang disampaikan mereka para awak media berhasil

tersampaikan atau dalam studi ekonomi media tingkat ke fleksibiltasan media

mempengaruhi keberhasilan media tersebut. Media saat ini khususnya media digital

atau disebut dengan new media memberlakukan sistem strategi baru untuk

mendapatkan data riset mengenai jumlah peringkat, dan jumlah pengunjung yang

nanti nya akan di jadikan sebuah parameter untuk melakukan evaluasi dan juga

sebuah pandangan mengenai kinerja media yang mereka miliki. Sehingga kegiatan-

kegiatan internal media ini dilakukan oleh tim pemasaran pada media. Dan tidak

dapat di pungkiri bahwa banyak kegiatan yang berujung pada kegiatan pemasaran

pada media yang dapat di pelajari lebih lanjut mengenai bagaimana komersialitas

media tersebut.

Page 142: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

124

Media memiliki sejarah yang panjang sebagai pendukung kegiatan

komunikasi. Menurut Straubhaar & La Rose dalam dalam jurnal yang ditulis oleh

R. Ayuningtyas & M. G. Alif (2009) secara konteks ekonomi, media sangat erat

kaitannya dengan bisnis dan industri. Media juga telah membaur dalam kehidupan

bermasyarakat serta memiliki beragam fungsi yang mampu mempengaruhi aktifitas

masyarakat secara menyeluruh. Perkembangan teknologilah yang menciptakan

konvergensi media. Dalam konvergensi media terjadi perbauran antara media masa

konvensional (majalah, buku, koran, radio, film, dan televisi) dengan media non

konvensional (tv cable, satelit, komputer, tv interaktif, internet dan komunikasi

digital) terutama tehnologi internet yang sekarang ini sudah cukup familier dengan

masyarakat Indonesia.

Munculnya fenomena konvergensi media ini, memaksa media konvensional

melebarkan sayap dan masuk kedalam jaringan internet untuk dapat

mempertahankan atau memperluas bisnisnya. Jurnalisme konvergensi melibatkan

kerjasama antara jurnalis media cetak, media siar, dan media Web (daring) untuk

menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan berbagai

sistem penyampaian. Hal ini menyebabkan berkembangnya media konvensional

menjadi digital model. Portal web atau sering disebut dengan portal atau portal

internet (internet portal) merupakan salah satu konvergensi teknologi yang

dilakukan oleh media. Di dalam dunia internet portal web adalah website yang

menyediakan beraneka ragam informasi untuk para pengunjungnya. Dimana di

situs ini tersedia beraneka ragam informasi, seperti: belanja secara online (e-

Commerce), online news, forum komunitas dan sebagainya.

Page 143: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

125

Selanjutnya terdapat online news yang diartikan sebagai media yang

berkapasitas menawarkan berita live, audio dan video. Online News berkaitan

dengan jurnalisme online dan newspaper di internet. Online news merupakan tahap

penting bagi konvergensi media yang mempunyai potensi untuk memanfaatkan

berbagai fitur baru dari dunia percampuran komunikasi dari dunia digital.

Kecepatan update berita ( continuous update) merupakan kelebihan dari media ini,

selain itu mempunyai interaktivitas, hypertext dan multimedia. VIVA.co.id

merupakan sebuah portal media dan juga sebuah online news, dikarenakan

VIVA.co.id menawarkan berita yang disalurkan melalui platform web yang

menawarkan sebuah berita dengan mengutamakan kecepatan dalam penyampaian

berita teruptodate. Dalam ekonomi media sendiri, konvergensi media memiliki

peranan penting, seperti hal nya dalam penyampaian konten yang lebih mudah

daripada media tradisional. Dalam jurnal Hoskins, C., Fayden, S., & Finn, A. (2004)

Media Economics: Applying Economics to New and Traditional Media.

Mengatakan bahwa ekonomi media yang terjadi pada new media merupakan

kegiatan ekonomi yang terjadi pada dunia broadcasting dan bagaimana perubahan

media tradisional menjadi new media yang memiliki dual market yaitu khalayak

dan juga pengiklan. Namun dalam jurnal ini tidak dapat menjelaskan secara rinci

bagaimana kegiatan ekonomi media pada new media juga terjadi pada portal berita

atau yang disebut juga online news yang merupakan sebuah new media dan

bagaimana media online saat ini memperebutkan khalayak dan juga pengiklan

sebagai salah satu kegiatan ekonomi bisnis media mereka. Hal tersebut di buktikan

Page 144: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

126

oleh VIVA.co.id yang melakukan hal tersebut sebagai cara mereka untuk

mendapatkan pengiklan dan juga khalayak.

Albarran dalam bukunya mengatakan media online memperoleh

penghasilan dari pembaca melalui sistem berlangganan ataupun pembelian

percontent. Oleh karena itu, ada yang menyebutkan media online memperoleh

pendapatannya melalui 3 cara, yaitu berlangganan (service subscribership) iklan

online, dan pembelian/ pembayaran percontent. Fokus pembahasan ekonomi media

online umumnya terhadap internet service provider (ISP) yang menerima nilai

ekonomis dari ketiga cara tersebut. Dalam konteks ekonomi media yang terjadi

pada new media menimbulkan beberapa perhitungan baru dalam hal keuntugan

yang di peroleh bagi para awak media. Dalam jurnal Vukanovic, Z. (2015) yang

berjudul New Media Business Models in Social and Web Media. Journal of Media

Business Studies. Mengatakan, bahwa media digital yang termasuk dalam new

media saat ini mendapatkan uang dari web yang disebut dengan Micropayments

and, nicheization of media market. Micropayments merupakan transaksi keuangan

yang melibatkan uang yang sangat kecil yang terjadi secara online. Transaksi ini

membuat para pembuat konten di internet mendapatkan keuntungan, dari jumlah

berapa besar nya attraction yang di dapatkan dari konten yang mereka buat.

Transaksi ini juga akan memungkinkan orang untuk menjual konten di Internet dan

juga menjadi salah satu alternatif untuk pendapatan iklan.

Micropayments juga di sebut sebagai mata uang untuk para pembuat konten,

seperti online artikle, music, video, buku elektronik dan lain sebagainya.

Bagaimanapun juga hal ini membuat para pembuat konten dimedia untuk membuat

Page 145: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

127

strategi agar mereka mendapatkan keuntungan yang besar dari konten yang mereka

buat. Micropayments strategy juga disebut sebagai cara agar mendekatkan interaksi

yang terjalin antara pembuat konten dan konsumen. Dengan adanya

micropayments, para perusahaan dapat melihat dan menyusun data seperti berapa

besar keuntungan yang didapatkan dari jumlah interaksi antar konsumen dan

perusahaan, para perusahaan menggunakan beberapa servers di internet secara ter

privasi untuk mendapatkan data tersebut, banyak perusahaan yang juga

menggunakan server pribadi mereka untuk mendapatkan data tersebut. Kenaikan

jumlah ini juga di pengaruhi dari berapa banyak nya cara yang di ciptakan untuk

membuat hubungan yang lebih banyak dengan konsumen, dengan hal ini adanya

PC, mobile phone, dan perangkat portable media lain nya akan memungkinkan

meningkatkan micropayments atau keuntungan yang di dapatkan.

Seperti yang sudah penulis kaji dengan melakukan beberpa tinjauan, berikut

merupakan tabel penjambaran ekonomi media dalam jurnalisme online yang terjadi

pada new media saat ini, dengan data empiris ekonomi media yang dimiliki oleh

VIVA.co.id.

Page 146: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

128

Ekonomi Media dalam Jurnalisme Online

Google Social Media VIVA.co.id

Adwords

Adsense

Admobs

Fitur Premium

Perangkat

elektronik google

(bekerja sama

dengan

smartphone)

Targetted Adv.

(semakin mahal

biaya untuk

beriklan di

google, semakin

teratas nama

produk/situs

dalam situs mesin

pencaharian)

Saham

Advertising

Sponshorship

Partnership

Micropayments

Saham

Game online

(Facebook)

Advertising

Sponsorship

Partnership

Webtorial

Brand as product

Menggunakan

merek sebagai

aset untuk

berjualan

Sales promotion

Melihat jumlah

intention click

dan jumlah

konvensi iklan.

Saham

Sponsor

Targetted

Advertising

(semakin besar

Page 147: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

129

Market share

Micropayments

pertukaran biaya,

atau semakin

besar biaya yang

di pasang untuk

menaruh iklan di

VIVA.co.id

semakin teratas

placement iklan

pada kanal berita

VIVA.co.id

5.3 Ekonomi Media Dalam Kegiatan Pemasaran VIVA.co.id

Menurut Albarran (2009) dalam Issues in marketing Branding, beberapa

tahun terakhir kajian dalam media massa menarik disiplin ilmu pengetahuan lain

seperti psikologi, sosiologi, ekonomi, marketing, periklanan, ilmu politik, dan

hukum yang mempelajari aksi dan dampak dari media massa itu sendiri. Perubahan

drastis teknologi pada media, merevolusi bagaimana konten pada media itu sendiri

dibuat, di distribusikan, dan dikonsumsi. Teknologi pada media sangat

mempengaruhi audience dan strategi marketing pada media saat ini. Pada beberapa

dekade, teknologi mempengaruhi strategi marketing pada media.

Dalam jurnal New Media Business Models In Social And Web Media yang

ditulis oleh Zvedan Vukanovic (2015) mengatakan, saat ini media digital atau yang

biasa di sebut dengan new media menggambarkan ekonomi modern yang sedang

Page 148: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

130

terjadi pada media digital saat ini. Internet memiliki pengaruh yang besar terhadap

bagaimana konten yang diciptakan lebih menarik. Keragaman dan kemunculan

inovasi-inovasi baru pun semakin beragam. Dengan semua perubahan ini,

perusahaan media tidak hanya harus mengatur bagaimana konten-konten di bentuk

namun harus juga mengatur departemen pemasaran, sehingga pendistribusian

perjanjian, negosiasi, pemesanan, yang di tanda tangani oleh perusahaan dengan

pihak eksternal akan berjalan dengan baik.

Media digital seperti portal berita online yang dimiliki oleh VIVA.co.id

dapat mendistribusikan layanan dan konten secara lebih luas. Di lingkungan media

tradisional konten adalah “raja” atau sesuatu yang benar-benar harus di pikirkan

secara matang, namun pada media digital saat ini, inovasi-inovasi dan berbagai

layanan yang di berikan kepada audiens adalah sesuatu hal yang penting untuk

menjangkau audiens secara luas. Media tradisional hanya menjangkau dan

memfokuskan kepada penonton. Namun media digital atau new media saat ini

memiliki tugas ganda yaitu untuk meraih dan menjangkau penonton dan

menghubungkan audiens. oleh karena itu kegiatan pemasaran sangat di butuhkan

pada new media saat ini dikarenakan studi pemasaran tidak hanya studi untuk

memasarkan suatu hal namun juga studi untuk mempelajari khalayak dan

bagaimana agar dapat terhubung dengan khalayak.

Habermas (1989), mengatakan media sebagai institusi ekonomi bekerja

berdasarkan rasionalitas ekonomi maupun bisnis yakni dalam hal mencari

keuntungan. Khalayak dan pengiklan sebagai salah satu sumber pendapatan media

saat ini. Sehingga ketergantungan media pada pengiklan dan juga konsumen ini

Page 149: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

131

sangat berpengaruh terhadap kinerja dan program-program yang dilakukan oleh

media. Oleh karena itu banyak kegiatan ekonomi media yang mengacu pada

kegiatan pemasaran guna di tujukan untuk selalu dapat menghasilkan pembaharuan

demi mendapatkan hati khalayak dan juga pengiklan.

Visi dan misi dari portal media VIVA.co.id dirumuskan sebagai acuan

langkah dasar dan berbagai langkah bisnis media. Sehingga akhirnya akan

menentukan desain, gaya penyajian, isi, cara kerja karyawan, struktur organisasi,

dan gaya manajemen terutama pada sebuah industri media online. Visi dan Misi

yang dimiliki nanti nya akan memiliki pegaruh pada gaya penyajian redaksi, sikap

SDM, etika dalam bisnis, dan sistem strategi pemasaran. Hal ini sesuai dengan

pendapat Audretsch (2016).

Terdapat pembaharuan yang dilakukan oleh media massa dalam hal

berpublikasi. Pada jurnal Zavoina dan Reichert (2015) mengatakan bahwa media

saat ini, dengan tujuan untuk menarik perhatian pembaca di dunia online kini,

mereka menambahkan divisi baru salah satunya adalah divisi pemasaran. Dalam

hal lain strategi marketing perusahaan media digunakan untuk menciptakan

bagaimana menghasilkan, berita dan visualisasi yang baik pada portal web mereka.

Dikarenakan keputusan dalam hal marketing digunakan untuk mendorong

perusahaan menciptakan konten berita yang menarik untuk di tampilkan pada koran

online mereka sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pasar online.

Dengan adanya teknologi strategi yang dilakukan oleh tim pemasaran

menjadi lebih mudah. Albarran (2009) mengatakan seperti halnya pada saat

Page 150: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

132

melakukan rebranding VIVA.co.id, pihak marketing berusaha mencari referensi

mengenai apa yang sedang terjadi pada dunia maya. Perkembangan teknologi

design juga memudahkan tim pemasaran untuk menggunakan sumberdaya yang ada

untuk dapat membuat design konten video yang selanjutnya akan di distribusikan

kepada khalayak pada saat melakukan rebranding. Tidak hanya itu strategi

pemasaran juga banyak yang menggunakan teknologi, seperti halnya dengan

strategi pemasaran melakukan komparasi VIVA.co.id dengan kanal berita lain yang

dilakukan dari similarweb.com sehingga VIVA.co.id dapat dengan mudah mencari

kekurangan dan kelebihan VIVA.co.id dan kompetitor lain yang selanjutnya akan

dijadikan acuan untuk melakukan pembaharuan.

Menurut Grubb dan Mc Dowell (2003) walaupun dalam mempelajari

ekonomi media, terdapat beberapa penjelasan yang diambil dari kajian departemen

lain. Terdapat ilmu komunikasi dan komunikasi bisnis dalam pembelajaran

mengenai ekonomi media. Untuk new media, pemasaran sendiri masih bisa

menimbulkan banyak kebingungan dikarenakan banyaknya definisi dan konsep

yang masih belum konsisten pada disiplin ini. Salah satu contoh yang paling

membingungkan adalah pertempuran semantik antara istilah pemasaran dan

promosi. Namun dalam jurnal ini dikatakan periklanan dan Public Relations

dianggap sebagai bagian dari promosi. Oleh karena itu dalam komunikasi seringkali

melihat promosi dan pemasaran memiliki fungsi yang sama. Keduanya berusaha

untuk mempengaruhi dan mengambil perhatian khalayak, dan pengiklan.

Viva.co.id sudah sering menggunakan sales promotion atau promosi

penjualan sebagai salah satu sarana promosi. Seringkali viva.co.id mengadakan

Page 151: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

133

kontes berhadiah pada sosial media VIVA.co.id, selain sebagai sarana kampanye,

hal ini merupakan salah satu viva.co.id untuk mendekatkan diri pada khalayak.

Rebranding juga merupakan sebagai salah satu promosi, karena studi tentang

manajemen merek memiliki akar teoritis dan lintas disiplin yang mencari kesamaan

antara paradigma komunikasi dan bisnis. Kegiatan rebranding merupakan salah

satu tindakan marketing dimana merupakan ilmu untuk mengenali dan memuaskan

khalayak seperti yang dilakukan oleh VIVA.co.id. Dalam ekonomi media brand

atau merek menjadi sebuah aset perusahaan untuk mendapatkan profit. Guna

melihat apakah brand atau merek tersebut dapat dipahami dan seberapa besar

memiliki pengaruh terhadap audiens atau masyarakat maka, Albarran (2009) dalam

bukunya menjelaskan segala aktivitas perusahaan media dan juga konsumen dari

mulai penilaian, evaluasi, respon, kompetisi dari sebuah merek dapat di lihat

sebagai suatu hal yang dapat meningkatkan profit sebuah perusahaan jika dikaji

dalam kegiatan marketing.

Albarran (2006) mengatakan media massa sebagai industri menggunakan

sumber-sumber yang dimiliki dalam media itu sendiri untuk menghasilkan dan

memproduksi produk media, yang selanjutnya akan di distribusikan kepada

konsumen. VIVA.co.id memproduksi produk media untuk konsumen seperti berita,

dan juga iklan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan audiens

sehingga media mengalokasikan berbagai sumber untuk mendapatkan materi untuk

memenuhi kebutuhan khalayak. Seperti yang dijelaskan Albarran (2009), media

memenuhi kebutuhan khalayak, karena khalayak merupakan salah satu konsumen

dari produk media tersebut. Oleh karena itu media saat ini dengan tim pemasaran

Page 152: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

134

melakukan riset untuk memenuhi kebutuhan pasar. VIVA.co.id selalu memenuhi

kebutuhan pasarnya dengan melakukan riset pasar, dan mengetahui apa yang

sedang populer, sehingga VIVA.co.id dapat terus dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Sebagai salah satu strategi yang dilakukan untuk dapat terus mendapatkan

interest dimasyarakat banyak kegiatan pemasaran yang dilakukan. Dalam media

digital seperti sekarang ini kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh tim pemasaran

media merupakan sebagai salah satu strategi baru. Strategi ini timbul dengan

adanya perkembangan teknologi yang terus berlangsung. Albarran dalam bukunya

Handbook Of Media Management And Economics mengatakan kegiatan suatu

media memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan salah satu alasan

media menjadi sebuah institusi ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan dan selera

pasar media membutuhkan sebuah riset. Riset yang dilakukan VIVA.co.id untuk

mengetahu interest khalayak dilakukan oleh viva dengan menggunakan similarweb,

yang selanjutnya akan di gunakan sebagai bahan acuan untuk mengetahui

kekurangan dan kelebihan yang sudah dimiliki VIVA.co.id seperti dari jumlah user,

global rank, traffic overview, refferals, jumlah search, jumlah klik display

advertising, website content, audience interest, dan competitors. Riset dan inovasi

merupakan aktivitas perusahaan untuk mendiferensiasi dan meningkatkan produk

dari waktu ke waktu. Media, misalnya, melakukan riset pasar untuk mengetahui

keinginan dan kebutuhan khalayak.

Riset juga dilakukan untuk mengetahui kefektifan program media, salah

satu nya kefektifan informasi yang di berikan pemgiklan. Dikarenakan makin besar

jumalh penonton makin banyak iklan yang masuk. Makin banyak audience, makin

Page 153: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

135

banyak pula pengiklan. Kompetisi membuat media mempunyai pembanding untuk

mengukur apakah kinerja yang di tampilkan nya sungguh sunguh berkualitas.

Tanpa kompetisi media tidak bisa mengukur atau membandingkan secara baik

kinerjanya. Kompetisi antar media membuat media semakin baik, karena dapat

mengukur kinerja media tersebut. Selain melakukan riset kegiatan selanjutnya yang

dilakukan tim pemasaran adalah komparasi.

VIVA.co.id melakukan komparasi dengan media lain (perbandigan) untuk

mengukur dan melihat kinerja yang dilakukan apakah sudah baik dan berkembang

atau belum. Busterna (2009) dalam jurnal nya mengatakan struktur pasar ekonomi

pada media dipengaruhi dari proses penjualan dan pembelian yang selanjutnya akan

mempengaruhi performance / kinerja dari perusahaan. Dan bagaimana kekayaan

yang dimiliki oleh sebuah perusahaan media dapat didistribusikan dengan baik

kepada khalayak.

Viva.co.id mencoba selalu menjadi yang terdepan dan digemari dengan

khalayak dengan selalu mengikuti tren. Karena viva merupakan media online, oleh

karena itu membutuhkan teknologi, dan teknologi sebagian besar digemari oleh

para pemuda, sehingga dalam hal ini pula VIVA.coid yang tadinya memiliki pasar

umur dewasa sehingga sekarang VIVA.co.id menargetkan pasar dengan umur yang

lebih muda. Salah satunya dengan dilakukan nya media promosi VIVA.co.id

melalui akun youtube, instagram, etc. Hal ini merupakan salah satu kegiatan

pemasaran yang dilakukan oleh media massa saat ini oleh karena itu banyak studi

ekonomi media yang sebenarnya bisa dikaji dalam kegiatan pemasaran.

Page 154: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

136

Selanjutnya, jenis iklan tertentu pada media juga mempengaruhi konsentrasi

pada pasar dan khalayak. Placement suatu iklan VIVA.co.id di tentukan

berdasarkan jenis iklan yang ditampilkan. Seperti contoh: jika iklan itu merupakan

sebuah iklan mobil maka VIVA.co.id mempunyai strategi untuk menaruh nya pada

kanal berita otomotif. Tujuan itu sendiri dibuat agar iklan menjadi efektif

dikarenakan placement yang digunakan sesuai dengan minat pembaca. Jika iklan

tersebut berupa alat kecantikan makan akan di taruh pada kanal berita showbiz

ataupun lifestyle, sehingga jumlah interest yang di dapatkan untuk iklan tersebut

akan sesuai dengan minat pembaca. Dalam ekonomi media hal ini sangat membantu

untuk menaikan tingkat efisiensi. Efisiensi adalah kemampuan perusahaan

memaksimalkan kekayaannya. Efisiensi terdiri atas efisiensi teknis dan efisiensi

alokasi. Efisiensi teknis adalah penggunaan sumber-sumber perusahaan dalam cara

yang lebih efisien untuk memaksimalkan hasil (Okazaki, 2009).

Kegiatan ini bisa dikatakan sebagai efisiensi alokasi, yaitu kegiatan yang

akan dapat menguntungkan kedua belah pihak, dalam penempatan placement iklan

ini seperti yang dikatakan dalam Albarran (2009) akan menguntungkan pihak

pengiklan, audiens dan juga media itu sendiri. Jika informasi yang disajikan media

dianggap berkualitas, maka makin banyak atau makin tersegmentasi khalayak yang

mengonsumsi suatu media, pengiklan sebagai pasar atau konsumen pun semakin

banyak memasang iklan di media tersebut. Jika pengiklan merasakan produk yang

diiklankan di media tersebut laku di pasar, pengiklan akan terus-menerus

memasang iklan di media tersebut. Keuntungan yang diperoleh media bersangkutan

Page 155: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

137

pun makin besar. Rencana dan penempatan iklan digunakan oleh viva.co.id guna

mencapai dan menjaring konsumen potensial.

Industri media merupakan industri padat teknologi. Oleh karena itu, industri

media harus senantiasa memperhatikan perkembangan teknologi yang begitu cepat.

Industri media juga senantiasa harus mengevaluasi apakah teknologi yang saat ini

digunakan sudah compatible dengan perkembangan zaman. Dalam industri media,

peningkatan teknologi yang digunakan merupakan upaya berkesinambungan.

Industri media harus mengevaluasi apakah teknologi yang saat ini digunakan sudah

compatible dengan perkembangan zaman. Oleh sebab itu berbagai fitur-fitur baru

pada kanal berita VIVA.co.id juga merupakan evaluasi agar teknlogi yang

dikembangkan terus compatible dengan perkembangan zaman.

Seperti yang dijelaskan oleh Albarran (2006) dalam melakukan kompetisi

media online intensitas persaingan dapat dilihat dalam beberapa perilaku pemain

didalam nya. Diferensiasi produk: setiap internet service provider kemudian

memperkaya fitur nya dan melakukan inovasi. Penggunaan jaringan kanal yang

lebih kreatif: AOL menjadi pioner dalam mengambangkan kanal distribusinya

melalui jalur perdagangan video dan konten audio. Di indonesia media online mulai

bersaing menyajikan beberapa layanan dan content. Detik.com misalnya kini

memliki fitur lain seperti detik tv dan kompas.com memiliki layana kompas.tv. dan

kduanya juga menyediakan layanan aplikasi melalui handphone. VIVA.co.id juga

menyediakan beberapa fitur dan konten menarik. Salah satu cara berkompetisi

dengan media lain, berkompetisi untuk mendapatkan khalayak yang lebih banyak

sehingga para pengiklan juga dapat lebih banyak memasaran produk nya pada

Page 156: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

138

VIVA.co.id. Salah satu fitu yang dimiliki oleh VIVA.co.id memiliki fitur v-lix yaitu

fitur VIVA tv live streaming dan juga terdapat video-video berita. Dalam hal ini

VIVA.co.id bekerja sama dengan tvone dan juga ANTV dalam pemberian konten

nya. Seperti yang dijelaskan pada jurnal (Reichert, 2015) penyampaian konten

media digital saat ini menggunakan teknologi video dan fitur suara dan juga gambar

agar lebih mnarik minat pembaca. Fitur ini juga dapat dikatakan sebagai fitur

interaktif yang diberikan oleh media.

Mc Dowell (2009) dalam Issues In Marketing Branding mengatakan

Motivasi utama dari pebisnis untuk merangkul prinsip dari brand manajemen itu

sendiri adalah sebuah kompetisi, walaupun branding bukan lah hal yang baru untuk

para konsumer, namun branding merupakan hal yang baru untuk media brands

(merek media). Walaupun, sebagian besar media tidak memahami diri mereka

adalah sebagai sebuah merek. mereka sering tidak dapat mengambil keuntungan

dari wawasan yang timbul bagi mereka yang sadar akan pemikiran dan penelitian

tentang merek. Oleh karena itu banyak pelaku media saat ini menggunakan kegiatan

pemasaran untuk dapat mengeksplorasi merek mereka. Perusahaan media saat ini

menggunakan merek mereka sebagai sebuah aset yang dapat dijual untuk para

pengiklan dan juga kepada khalayak media. Penggunaan merek yang diatur

sedemikian rupa digunakan sebagai cara untuk mendapatkan perhatian dimata

masyarakat. Dengan adanya kegiatan pemasaran yang menggunakan merek sebagai

sebuah hal untuk mengingkatkan penjualan VIVA.co.id berusaha untuk

mendapatkan penilaian dan pandangan yang baik dimata masyarakat, sehingga

viva.co.id dapat menjadi portal berita online yang menjadi pilihan masyarakat.

Page 157: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

139

Dalam penelitian ini telah menyatakan berulang kali bahwa didalam kompetisi

pasar, ekuitas merek (brand equity) meningkatkan kefektivitasan dan efisiensi dari

aktivitas marketing dan oleh karena itu dapat meningkatkan profit.

Teknologi pada media sangat mempengaruhi audience dan strategi

marketing pada media. Dengan adanya teknologi strategi yang dilakukan marketing

menjadi lebih mudah, seperti halnya pada saat melakukan rebranding VIVA.co.id,

pihak marketing berusaha mencari referensi mengenai apa yang sedang terjadi pada

dunia maya. Perkembangan teknologi design juga memudahkan tim marketing

untuk menggunakan sumberdaya yang ada untuk dapat membuat design konten

video yang selanjutnya akan di distribusikan kepada khalayak. Dalam jurnal New

Media Business Models In Social And Web Media” yang ditulis oleh Zvezdan

Vukanovic (2015). Penelitian ini mengatakan bahwa demi tercapainya keunggulan

kompetitif yang berkelanjutan, para eksekutif media dan para perusahaan media

diharuskan mengadopsi, menerapkan, dan memamanfaatkan strategi konsumen

baru. Seperti Konsep ekonomi, strategi pasar dan khalayak baru seperti

penghitungan khalayak, dan strategi perusahaan yang berkelanjutan. Metode

distribusi yang inovatif seperti media interaktif, dan teknik mempersuasi yang

inovatif.

Di masa mendatang masyarakat semakin kritis terhadap iklan industri media

pada periklanan harus menjalin hubungan dengan konsumen secara intensif. Oleh

karena itu praktik humas atau public relations adalah keseluruhan upaya yang

dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan

dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan

Page 158: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

140

khalayaknya. Dalam konteks ekonomi media PR sebagai institusi ekonomi atau

industri, pembahasan terfokus pada perusahaan atau konsultan PR perusahaan

tersebut. Dalam melakukan upaya itu kegiatan public relation yan dilakukan

VIVA.co.id pada perusahaan agensi periklanan Mgroup merupakan sebagai salah

satu kegiatan PR seperti yang dijelaskan pada ekonomi media oleh Albarran (2009).

Dikatakan lebih jelas, media tour, kegiatan IMC serta berbagai kegiatan pemasaran

lain nya juga merupakan salah satu upaya media dalam hubungan nya dengan

audiens, dan juga pengiklan seperti kegiatan public relation pada umumnya.

Dalam hal periklanan, iklan sudah menjadi sumber pendapatan media,

dalam jurnal Astute (2012) mengatakan terdapat lima karakteristik unik yang dapat

menguntungkan dunia periklanan pada new media dibandingkan dengan media

tradisional, yaitu: Pertama, Target market lebih terseleksi. Web bukan hanya media

yang tepat untuk menjangkau segmen tertentu, melainkan juga dapat di jadikan

sarana untuk menjangkau segmen tertentu. Yang kedua adalah Tracking. Internet

memungkinkan para pengiklan dan perusahaan untuk mempelajari khalayak ecara

lebih lanjut. Ketiga, kemampuan penyampaian, fleksibilitas, dan jangkauan.

Keempat, Interactivity. Konsumen hanya perlu membuka web perusahaan atau

click banner iklan serta melakukan tour, berdasarkan tampilan brand tersebut.

Terakhir, intergrasi iklan web adalah yang termudah untuk di integrasikan dan di

koordinasikan dengan bentuk promosi lain. Perilaku pasar juga harus dipahami

karena telah terjadi pergeseran pola komunikasi pada masyarakat. Oleh karena itu

para pelaku media harus terus menerus melakukan inovasi dan melakukan

pembaharuan demi mengikuti kemauan pasar.

Page 159: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

141

Untuk new media, marketing sendiri masih bisa menimbulkan banyak

kebingungan dikarenakan banyaknya definisi dan konsep yang masih belum

konsisten pada disiplin ini. Salah satu contoh yang paling membingungkan adalah

pertempuran semantik antara istilah pemasaran dan promosi. Sekolah bisnis

cenderung membayangkan promosi sebagai subkategori pemasaran. Periklanan dan

public relations dianggap sebagai bagian dari promosi. Branding merupakan

promosi, karena studi tentang manajemen merek memiliki akar teoritis dan lintas

disiplin yang mencari kesamaan antara paradigma komunikasi dan bisnis. Branding

merupakan salah satu tindakan marketing dimana merupakan ilmu untuk mengenali

dan memuaskan khalayak.

Dari beberapa penjelasan diata dapat katakan seperti menurut Neil Postman.

Tujuan ekonomis juga merupakan hambatan besar dalam praktek pemberitaan suatu

media, karena secara langsung telah mempengaruhi keputusan editorial berita. Pada

portal berita VIVA.co.id artikel iklan dalam bentuk berita yang disebut webtorial

juga sangat mempengaruhi bagaimana proses konten pemberitaan itu sendiri

disampaikan. Pada kenyataannya, tujuan utama organisasi media adalah mencari

keuntungan (the primacy goal is to make a profit). Setelah itu baru tujuan lain

seperti pelayanan publik dan penguatan profesionalisme. Keadaan seperti ini

menunjukkan bahwa media saat ini cenderung bergerak pada level keuntungan

semata, sehingga tidak sesuai dengan konsep jurnalisme yang sesungguhnya.

McDowell dalam jurnal Choice Versus Chance: Using Brand Equity Theory

to Explore TV Audience Lead-in Effects, A Case Study mengatakan sebuah

merek/brand adalah sebuah nama, istilah, tanda desain yang memberikan identitas

Page 160: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

142

sebuah produk dan membedakan nya dengan para kompetitor lain. Lebih penting

lagi, nama merek mengkomunikasikan atribut dan makna yang dirancang untuk

meningkatkan nilai produk di luar nilai fungsionalnya. (de Chernatony &

McDonald, 1998; Keller, 1998). Ekuitas merek pada dasarnya merupakan ukuran

dari hal ini ditambahkan nilai. Pendukung teoritis untuk eksplorasi kami tentang

ekuitas program televisi berasal dari Keller (1993). Dalam brand equity terdapat

brand image dan brand awareness. Dimana para media saat ini menggunakan brand

equity atau brand ekuitas sebagai bagian dari branding, brand image, brand loyalty,

dan brand esxtentions yang menjadi ketertarikan para awak media saat ini. Studi ini

mengatakan jika media saat ini menggunakan brand equity pada merek mereka

maka akan dapat berpotensi untuk meningkatkan jumlah audiens pada VIVA.co.id

yang merupakan media online dapat meningkatkan traffic mereka. Kekurangan

pada penelitian ini adalah tidak melihat secara langsung kedalam apa yang

sebenarnya terjadi pada media karena penelitian ini hanya berdasarkan hipotesis

yang di peroleh melalui data-data Nielsen. Dalam studi ekonomi media pada

VIVA.co.id peneliti mencoba turun langsung untuk melihat bagaimana proses yang

diterapkan dalam ekuitas merek diterapkan secara langsung pada tahap re-branding.

Hal ini juga dapat dilihat melalui proses-proses rebranding yang dilakukan

VIVA.co.id dan bagaimana traffic pada VIVA.co.id dapat naik. Setelah melakukan

rebranding. Hal ini dapat di buktikan dengan studi pada jurnal yang telah di

diskusikan.

McDowell (2000) dalam jurnalnya mengatakan dengan begitu banyak nya

persaingan yang muncul dari media digital, menarik dan mempertahankan

Page 161: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

143

penonton setia menjadi tantangan besar bagi sebagian besar eksekutif media

memiliki riset promosi dan strategi promosi yang matang akan memiliki dampak

besar pada pengambilan keputusan manajemen. Tidak terkecuali hal yang

dilakukan oleh pemasaran VIVA.co.id. Untuk memiliki konsumen yang setia

kegiatan pemasaran harus dilakukan secara lebih matang guna terciptanya tujuan

yang di inginkan. Kenaikan traffic pengunjung situs juga sebagai parameter media

digital saat ini untuk melihat keunggulan yang dimiliki media digital mereka.

Dikarenakan peringkat pengunjung sangatlah penting demi keberlangsungan hidup

media online saat ini, oleh karena itu kegiatan pemasaran yang dilakukan

VIVA.co.id juga sebagai upaya untuk menaikan jumlah pengunjung yang ada.

Sehingga akan menjadi bekal untuk VIVA.co.id untuk memasarkan media mereka

kepada para pemasang iklan.

Sehingga hasil penelitian ini adalah, semakin berkembang nya dunia massa

saat ini, teknologi menjadi seabagi salah satu sarana yang menguntungkan untuk

media modern. Banyak kegiatan yang dilakukan media modern yang berubah

seiring dengan berkembang nya teknologi. Kegiatan konvergensi teknologi yang

dilakukan oleh para awak media juga menimbulkan pemahaman bahwa media saat

ini bergerak maju dengan mementingkan audiens sebagai salah satu sumber profit

terbesar mereka. Ilmu mempelajari khalayak ini dapat dikatakan sebagai kegiatan

pemasaran, kegiatan pemasaran pada media dilakukan media massa modern saat ini

dalam berbagai aspek, salah satunya dalam pendistribusian konten dan juga dalam

strategi dari sumberdaya yang dimiliki untuk melakukan berbagai macam promosi.

Sehingga timbul lah berbagai parameter baru pada media massa modern untuk

Page 162: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

144

melakukan strategi dan juga inovasi agar dapat terus maju dan menjadi yang

teruunggul di Indonesia.

Page 163: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

145

BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 SINTESIS

Bergesernya media tradisional menjadi media baru atau new media memberikan

dampak bagi pendistribusian yang dilakukan oleh media, khususnya dalam hal

pendistribusian konten yang dilakukan oleh media.

Perubahan era informasi yang terus maju menjadikan banyak nya perubahan yang

dilakukan oleh media, dengan adanya teknologi membawa media memiliki peluang

bisnis baru.

Media saat ini memiliki 2 pasar ganda yaitu audiens dan juga pengiklan, begitu juga

dengan VIVA.co.id, oleh karena itu terdapat pergeseran fungsi media menjadi lahan

bisnis, inilah yang disebut sebagai ekonomi media.

Didalam ekonomi media, memperlihatkan bagaimana media berusaha bersaing dalam

hal mendapatkan audiens dan juga pengiklan. Oleh karena itu VIVA.co.id banyak

melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran, dengan kata lain kegiatan pemasaran ini

merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan oleh media.

Terdapat nya divisi pemasaran pada VIVA.co.id juga sebagai bukti bahwa media

semakin fokus untuk melakukan praktik kegiatan pemasaran, tidak hanya sebagai

sarana untuk menyampaikan informasi.

Dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh VIVA.co.id, kegiatan analisis pasar,

analisis kompetitor dan berbagai kegiatan analisis pemasaran lain nya dilakukan guna

untuk evaluasi kinerja, dan mendapatkan stategi dan inovasi terbaru.

Page 164: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

146

Brand atau merek dalam ekonomi media merupakan aset media untuk mendapatkan

keuntungan oleh karena itu kegiatan rebranding yang dilakukan VIVA.co.id dilakukan

guna untuk selalu melakukan pembaharuan dan terus berkompetisi dalam pasar mereka.

Kegiatan promosi yang dilakukan juga bertujuan untuk mendapatkan khalayak dan

pengiklan. Sebagai sebuah media baru (new media) VIVA.co.id memiliki peluang

untuk terus berinovasi dan menjadikan media yang interaktif sehingga dapat selalu

memiliki peluang bisnis yang baru.

VIVA.co.id terus melakukan pembaharuan untuk selalu berinovasi dan juga

mendapatkan hati khalayak dan juga pengiklan sehingga VIVA.co.id juga memiliki

gaya tersendiri dalam kegiatan dan strategi pemasaran yang dilakukan.

6.2 PROPOSISI

Penelitian mengenai ekonomi media pada VIVA.co.id ini menghasilkan beberapa proposisi,

antara lain:

Proposisi pertama, dengan adanya perubahan media massa dari media tradisional ke

media digital seperti VIVA.co.id dapat memberikan peluang dan juga ide-ide kreatif untuk

selalu dapat menyalurkan konten dan juga memberikan tempat yang interaktif bagi khalayak

dan juga para pengiklan.

Proposisi kedua, para awak media harus bisa menjalin komunikasi dan menjalin

hubungan yang baik dengan khalayak dan juga pengiklan sehingga media tersebut memiliki

kesan yang baik di mata masyarakat. Kesan yang baik akan membawa keuntungan bagi media.

Hal tersebut dapat dikaji lebih dalam dengan menggunakan cara pandang pemasaran.

Dikarenakan kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang mempelajari khalayak.

Page 165: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

147

Proposisi ketiga, kegiatan menganalisis media digital baru dengan kompetitor nya

selain membantu mendapatkan strategi dan inovasi untuk selalu melakukan perubahan,

kegiatan ini juga dapat memberikan motivasi bagi para pekerja media untuk selalu

mengevaluasi dan selalu ingin menjadi yang terbaik.

6.3 SARAN

Terhadap refleksi yang dilakukan oleh peneliti sepanjang waktu penelitian, peneliti

memberikan saran terkait dengan beberapa hal yang terkait dengan ranah akademis dan praktis

yang bisa dilakukan oleh peneliti yang memiliki kesamaan minat penelitian.

6.3.1 Saran Akademis

Mengembangkan studi ekonomi media dengan menggunakan metode kualitatif dan

membahas lebih dalam perspektif pemasaran yang ada pada kajian ekonomi media.

Semakin berkembang nya media massa, semakin banyak pula hal yang dapat dikaji,

terutama pada era globalisasi sekarang ini. Oleh karena itu kajian mengenai ekonomi

media penting untuk dijadikan bahan penelitian.

Sedikitnya kajian ekonomi media terutama dikalangan mahasiswa, menjadikan

penelitian ini sangat penting di kaji lebih lanjut , dan membahas isu lain yang terkait

dengan ekonomi media terutama pada FISIP Universitas Brawijaya.

6.3.2 Saran Praktis

Berkaitan dengan ekonomi media yang terjadi pada VIVA.co.id, penting sekiranya

untuk para pekerja media untuk selalu melakukan inovasi, dan selalu melakukan pembaharuan

dan strategi-strategi khususnya pada bidang pemasaran di media untuk mengetahui dan

meningkatkan kinerja media. Sehingga dapat memberikan konten media massa yang terbaik

bagi masyarakat Indonesia.

Page 166: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

148

Page 167: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

149

DAFTAR PUSTAKA

Albarran, A. B. (2006). Handbook of media Management and Economics. New Jersey:

Lawrence Elbaum Associates, Publishers.

Alexander, A. (2004). Media Economics: Theory and Practice, Third Edition. New Jersey

London: Lawrence Erlbaum Associates.

Ariani, P., & Astute, A (2012). Conversation Di New Media Sebagai Upaya Mencapai

Keberhasilan Periklanan, Journal Of Communication. 3 (14)

Athey, S., & Gans, J. S. (2010). The Impact of Targeting Technology on Advertising Markets

and Media Competition. Journal of Media Competition. 10 (608–613)

Bakrie Group. (2012). Diakses pada 20 Juni 2018, dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Bakrie_Group

Benthaus, J., Risius, M., & Beck, R. (2016). Social Media Management Strategies For

Organizational Impression Management And Their Effect On Public Perception. The

International Journal of Strategic Information System. 25 (127-139)

Briggs, A., & Burke, P. (2006). Sejarah Sosial Media. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Bryman, A. (2004). Social Research Method, 2nd ed. United States: Oxford University Press.

Dijk, J. V. (2006). The network society, Social Aspects of New Media. Second edition. SAGE

Publications Ltd.

Downing, Mohammadi, & Mohammadi. (1990). Questioning The Media: A Critical

Introdustion. Newbury Park, California: Sage Publication.

Page 168: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

150

Effendy, O. U. (1993). Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Schwarz & Veronika, G. (2013). “Business Modelling and Convergence” dalam Media and

Convergence Management. New York: Springer Heidelberg .

Fahrudin, D. (2011). Political Economy Of Communication Media Institusions. Jurnal Ilmu

Komunikasi. 1:2

Griffin, E. (2003). A First Look at Communication Theory, Fifth Edition. San Diego: Mc Graw

Hill.

Habermas, J. (1989). The Theory of Communicative Action. Boston: Beacon Press.

Herman, Edward, & Chomsky. (1998). Manufacturing Consent: The Political of Mass Media

, New york: Pantheon.

Hoskins, Fayden, & Finn, A. (2004). Media Economics: Applying Economics to New and

Traditional Media. Journal Of Media Economics. Sage Publcation. Thousand oaks.

Irwansyah, & Ahmad Mulyana & Diah Wardhani & Afdal makkuaga putra. (2012). - The

Repotition Of Communication In The Dynamic Convergence : Reposi komunikasi

dalam dinamika konvergensi Pengantar.

Jenkins, H. (2004). Convergence Culture: Where Old and New Media Collide. New York,

London: New York University Pers.

Jenkins, H. (2004). The Cutural Lgic of Mdia Cnvergence. SAGE publications, Volume 7 (1)

: 33-43. .

Janet, W. (1997). The Political Economy of Information. Medison: The University of

Wisconsin Press.

Page 169: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

151

Kansong, U. (2009). Ekonomi Media. Bandung: Ghalia Indonesia.

Kotler, P. (2003). Manajemen Pemasaran; Analisis Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian. Jilid 1 Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Mathew B Milles & Michael Huberman. (2014). Qualitative Data Analysis. United States:

SAGE Publication.

McQuail, D. (2011). Media Performance: Mass Communication and the Public Interest.

London: SAGE Publication.

McDowell, W. (2009). Issues In Marketing Branding. Handbook Of Media Management And

Economics. (h. 229-247). Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.,

Publishers.

McDowell, W., & Sutherland, J. (2009). Choice Versus Chance: Using Brand Equity Theory

to Explore TV Audience Lead-in Effects, A Case Study. Journal of Media Economics.

13:4, (233-247)

Meyer. (2012). New Directions In Critical Television Studies: Exploring Text, Audience, And

Production In Communication. Communication Journal Studies. 63, 267.

Mierzejewska, B. I., Yim, D., Napoli, P. M., Lucas Jr. H. C., & Al-Hasan, A. (2017).

Evaluating Strategic Approaches to Competitive Displacement: The Case of the U.S.

Newspaper Industry. Journal of Media Economics. 30:1, (19-30).

Moleong, L. J. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.

Moleong, L. J. (2015). Metodologi Penilitian Sosial, Edisi bahasa Indonesia, Cetakan ke 34.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mosco, V. (2009). The Political Economy of Communication. London: SAGE Publication Ltd.

Nasution. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Page 170: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

152

Neuman, W. L. (2003). Social Research Methods (Qualitative and Quantitative Approaches).

Boston: Allyn and Bacon.

Neuman, L. W. (2013). Social Research Methods: Qualitative And Quantitave Approaches.

United States Of America: Pearson Education Limited.

Okazaki, S., & Romero, J. (2009). A Latent Class Model For Mobile And Pc Internet Users.

Jurnal Online Media Rivalry. 98 (110-112)

Picard, R. G., &Wildman, S. S. (2015). Handbook on ht Economics of the Media. Chelthenham

UK: Edward Elgar Publishing.

Qin, Stromberg, & Wu. (2013). The Political Economy of Social Media in China. Journal

University of Hong Kong. (22-26)

Ruotsalainen, J., & Heinonen, S. (2015). Media Ecology And The Future Ecosystemic Society.

Journal of Media. Sage Publication. 9(2).

R. Ayuningtyas., & M. G. Alif. (2009). Journal of Bussiness Strategy and Excecution. (50-62)

Satori, D. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Shimp, T.A (2003). Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.

Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Shimp, T.A (2003). Advertising and Promotion & Supplemental Aspects of Integrated

Communication. . South Western, Ohio: Thomson.

Shimp, T. A. (2010 ). Advertising Promotion and Other Aspects of Integrated Marketing

Communications. . Canada: Nelson Education.

Soegiono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Spradley. (1980). Partisipant Observation. Rinehart and Winston, Holt.

Page 171: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

153

Turow, J. (2014). Mass communication in a converging world. Taylor and Francis Group.

Vukanovic, Z. (2015). New Media Business Models in Social and Web Media. Journal of Media

Business Studies. University of Donja Gorica, Montenegro. 8:3, 51-67.

Zavoina, S., & Reichert, T. (2015). Media Convergence/Management Change: The Evolving

Workflow for Visual Journalists. Journals Of Media Convergence. University of North

Texas.

Page 172: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

DAFTAR PUSTAKA

Albarran, Allan B. Handbook of media Management and Economics. New Jersey: Lawrence

Elbaum Associates, Publishers, 2006.

Neuman, W. Lawrence. Social Research Methods (Qualitative and Quantitative

Approaches). Boston: Allyn and Bacon, 2003.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran; Analisis Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian. Jilid 1 Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga, 2003.

.Ks., Usman. Ekonomi Media (pengantar konsep dan aplikasi). Bandung: Ghalia Indonesia,

2009.

Usman. Ekonomi Media (pengantar konsep dan aplikasi). Bandung: Ghalia Indonesia, 2009.

Shimp, Terrace. Advertising and Promotion & Supplemental Aspects of Integrated

Communication. . South Western, Ohio: Thomson, 2003.

Shimp. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jilid 2.

Jakarta: Erlangga, 2003.

Shimp, Terence A. Advertising Promotion and Other Aspects of Integrated Marketing

Communications. . Canada: Nelson Education, 2010 .

Dijk, Jan Van. The network society, Social Aspects of New Media. Second edition. SAGE

Publications Ltd., 2006.

(2015)., Meolong. Metodologi Penilitian Sosial. Metodologi Penilitian Sosial, Edisi bahasa

Indonesia, Cetakan ke 34. : Remaja Rosda Karya, 2015.

Page 173: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

Moleong, Lexy J. Metodologi Penilitian Sosial, Edisi bahasa Indonesia, Cetakan ke 34.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.

Bryman, Allan. Social Research Method, 2nd ed. United States: Oxford University Press,

2004.

turow, Joseph. “Mass communication in a converging world.” Taylor and Francis Group,

2014.

Jenkins, Henry. Convergence Culture: Where Old and New Media Collide. New York,

London: New York University Pers, 2004.

Jenkins, Henry. “The Cutural Lgic of Mdia Cnvergence.” SAGE publications, 2004: Volume

7 (1) : 33-43. .

Asa Briggs & Peter Burke. Sejarah Sosial Media. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006.

Erich Schwarz J, & Gustafsson Veronika . “Business Modelling and Convergence” dalam

Media and Convergence Management. New York: Springer Heidelberg , 2013.

Alexander, Alison. Media Economics: Theory and Practice, Third Edition. New Jersey

London: Lawrence Erlbaum Associates, 2004.

Griffin, Em. A First Look at Communication Theory, Fifth Edition. San Diego: Mc Graw

Hill, 2003.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya

Bakti. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1993.

Quail, Denis Mc. Media Performance: Mass Communication and the Public Interest.

London: SAGE Publication, 2011.

Page 174: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id

McQuail, Dennis. Media Performance: Mass Communication and the Public Interest.

London: SAGE Publication, 2011.

Mathew B Milles & Michael Huberman. Qualitative Data Analysis. United States: SAGE

Publication, 2014.

Soegiono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2008.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya, 1989.

Djam’an, Satori. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2009.

Satori, Djam’an. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2009.

Nasution. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito, 1992.

Spradley. Partisipant Observation. Rinehart and Winston, Holt, 1980.

Kansong, Usman. Ekonomi Media. Bandung: Ghalia Indonesia, 2009.

Irwansyah, & Ahmad Mulyana & Diah Wardhani & Afdal makkuaga putra. “- THE

REPOTITION OF COMMUNICATION IN THE DYNAMIC CONVERGENCE : Reposi

komunikasi dalam dinamika konvergensi Pengantar.”

Page 175: Analisis Strategi Pemasaran Pada VIVA.co.id