Page 1
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
250 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA
DALAM PUISI NAQĀ’ID KARYA AL FARAZDAQ.
Caskiman
Universitas Al Azhar Indonesia
[email protected]
ABSTRAK: Tujuan penelitian ini mengungkapkan faktor sosial yang
mempengaruhi pemikiran Farazdaq dalam karyanya puisi Naqā’iḍ. Adapun
metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian
mampu mengungkapkan pemikiran politik yang mempengaruhi Farazdaq,
sehingga dalam puisinya terdapat tema Hija dan Fakhr yang berpotensi
memberikan propaganda terhadap masyarakat sekitar.
KATA KUNCI: Sosiologi Sastra, Deskriptif analisis, Naqa’id Farazdaq.
Kehidupan bangsa Arab tercermin dari sebuah karya sastra yang lahir dan
berkembang di zamannya. Oleh karena itu, karya suatu bangsa khususnya karya
puisi memiliki banyak unsur-unsur yang menjadi nilai-nilai pegangan masyarakat
yang berlaku di zaman tersebut. Sehingga puisi yang lahir dapat memberikan
gambaran kehidupan masyarakat sekitarnya. Kita juga dapat menilai sifat dan
keyakinan, peradaban, atau keprimitifan mereka bahkan kita bisa menilai sistem
politik yang berlaku. Perkembangan karya sastra tersebut terus berkembang dari
masa ke masa sampai sekarang (Abdurrahman, 1994: 6).
Terkait dengan perkembang puisi di masa Dinasti Umayyah maka tema-
tema puisi arab juga banyak yang berkembang karena terpengaruh oleh keadaan
sosial, agama dan politik yang berlaku di masa tersebut. Jika pada masa
sebelumnya tema Al-Hijā ini digunakan untuk menghina di antara sekte atau
kelompok maka pada masa Umayyah ini isinya berkembang memuat unsur politik
dan kehidupan sosial baik dari sisi buruknya maupun baiknya. Perkembangan ini
sangat pesat sehingga melahirkan tema puisi baru yang dinamakan puisi An-
Naqā’iḍ (polemik) yaitu tema permusuhan antara penyair pada masa itu (Bustam,
2015: 43).
Dengan pokok bahasan yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk
mengkaji sisi sosial pengarang, sosial karya sastra dan sosial pembaca yang
mempengaruhi inovasi karya sastra puisi Arab, dengan kajian sosiologi sastra
yang berfokus pada puisi Arab Naqā’iḍ karya Farazdaq di masa Dinasti Umayyah.
Page 2
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
251
Wellek dan Werren, (1990:110) mengatakan bahwa pendekatan sosiologi
sastra jelas merupakan hubungan antara sastra dan masyarakat, literature is an
exspression of society, artinya sastra adalah ungkapan perasaan masyarakat.
Maksudnya masyarakat mau tidak mau harus mencerminkan dan mengespresikan
hidup. Hubungan yang nyata antara sastra dan masyarakat oleh Wellek dan
Werren dapat diteliti melalui:
Sosiologi Pengarang
Menyangkut masalah pengarang sebagai penghasil karya sastra.
Mempermasalahkan status sosial, ideologi sosial pengarang, dan ketertiban
pengarang di luar karya sastra.
Sosiologi Karya Sastra
Menyangkut eksistensi karya itu sendiri, yang memuat isi karya sastra,
tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri, dan yang
berkaitan masalah-masalah sosial.
Sosiologi Pembaca
Mempermasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya tersebut, yakni
sejauh mana dampak sosial sastra bagi masyarakat pembacanya (Wellek dan
Werren, 1990: 111).
Sosiologi pengarang dapat dimaknai sebagai salah satu kajian sosiologi
sastra yang memfokuskan perhatian pada pengarang sebagai pencipta karya sastra.
Dalam sosiologi pengarang, pengarang sebagai pencipta karya sastra dianggap
merupakan makhluk sosial yang keberadaanya terikat oleh setatus sosialnya
dalam masyarakat, idiologi yang dianutnya, posisinya dalam masyarakat, juga
hubungannya dengan pembaca (Wiyatmi, 2013:29).
Mengenai pendapat Wellek dan Werren terhadap sosiologi pengarang
yang telah dikemukakan sebelumnya, maka wilayah kajian sosiologi pengarang
dapat dipetakan dalam kategori berikut:
Setelah sebuah karya sampai kepada pembaca, karya sastra akan dibaca,
dihayati, dan dinikmati pembaca. Untuk melihat reaksi dan penerimaan pembaca
terhadap suatu karya sastra. Perlu diperhatikan iklim sosiobudaya masyarakatnya.
Hal ini karena latar belakang sosial budaya masyarakatlah yang membentuk cita
rasa dan norma-norma yang digunakan pembaca dalam menanggapi karya sastra
Page 3
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
252 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
tertentu. Untuk menerapkan kajian ini terlebih dulu perlu ditentukan wilayah
kajiannya, misalnya apakah akan membatasi pada komunitas pembaca tertentu
yang membaca dan menanggapi karya tertentu, ataukah akan meneliti juga
bagaimana karya tertentu ditanggapi oleh pembacanya, faktor-faktor sosial budaya
politik yang melatarbelakangi tanggapan pembaca, ataukah bagaimana pembaca
memanfaatkan karya tertentu? Setelah menentukan wilayah kajiannya, selanjutnya
kumpulkanlah data yang diperlukan, dilanjutkan dengan memaknai data tersebut.
Berkaitan dengan wilayah masyarakat pembaca, penulis membatasi dari
sisi pandangan masyarakat komunitas pendengar atau pembaca tertentu dan
menanggapi karya tersebut.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yang artinya,
mendeskripsikan data yang terurai dalam bentuk kata-kata atau narasi bukan
dalam bentuk angka-angka. Hadi (2000:3) mengatakan bahwa penelitian ini
berfokus pada pengumpulan data-data dan menganalisis untuk memperoleh
pemahaman yang tepat.
HASIL DAN ANALISIS
Puisi Naqā’iḍ yang diungkapkan oleh Farazdaq di masa kepemerintahan
Dinasti Umayyah yang diungkapkan untuk melawan Jarir sebagai lawan
bicaranya dalam seni contest verba politik berhasil memberikan sebuah cerminan
keadaan sosial masyarakat yang terjadi pada masa tersebut. Melalui karya
puisinya Farazdaq mengungkapkan aspirasinya terhadap kepemerintahan Dinasti
Umayyah dengan menciptakan sebuah karya puisi yang ditujukan untuk
mengalahkan kaum Jarir yang memang pada saat itu mereka berdua menjadi jubir
dalam seni contest verba politik.
Adapun analisis cerminan keadaan sosial masyarakat yang tergambar
dalam puisinya sebagai berikut:
Analisis Sosiologi Sastra
Data 1
ا دعائمه ا # بيت
ن
ى ل
ذي سمك السمآء بن
ول إن ال
ط
عز و أ
أ
Page 4
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
253
Inna allaẑī sammaka as-samāi bānā lanā # bāytān da’āimuḥu a’azzu wa aṭwalu
Sesungguhnya Allah yang meninggikan langit dan yang telah memberikan kami
kemuliaan lebih kuat dan besar dari segala kemuliaan.
ANALISIS
Sosiologi Pengarang
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian penyebab terjadinya pertikaian
Farazdaq yang membela Al Basit yang merupakan salah satu golongan dari suku
Farazdaq yang dihujat oleh Jarir. Kejadian tersebut mempengaruhi pemikiran
Farazdaq dalam mengungkapkan puisi Naqā’iḍ yang tergambar dalam kutipan
bait di atas pada kalimat yang telah diberi garis bawah ولطعز و أ
a’azzu wa أ
aṭwalu bahwa Farazdaq membanggakan kemuliaan sukunya dihadapan Jarir dan
kelompoknya untuk
memberi tahu mereka bahwa suku Farazdaq adalah suku yang mempunyai
kemuliaan yang lebih dibandingkan dengan suku Jarir.
Adapun dari sisi objek sasran lawan bicara, penyair juga terpengaruh oleh
Jarir yang merupakan musuh di masa lalunya yang menjadi lawan bicaranya
sehingga Farazdaq mengungkapkan bait puisi tersebut untuk mengancam Jarir
dengan kemuliaan sukunya.
Berikutnya dari sisi profesionalisme dalam kepengarangan Farazdaq
mengungkapkan kebanggaan tersebut dengan tegas karena, pada masa Dinasti
Umayyah penyair menjadi profesi yang sangat didukung oleh pemerintah untuk
mengungkapkan aspirasi golonganya melalui media puisi.
Sosiologi Karya Sastra
Seperti yang telah dijelaskan sebelumya bahwa sosiologi karya sastra ini
berfokus pada kajian dari sosiologi karya sastra yang isi kandungannya meliputi,
tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan yang
berkaitan dengan masalah sosial.
Kaitanya dengan kutipan bait puisi di atas bahwa kutipan bait tersebut
mencerminkan adanya konflik pada hubungan sosial antara Farazdaq dan Jarir
yang dimana mereka berdua adalah merupakan anggota dari masyarakat yang
lahir pada masa tersebut. Pertikaian tersebut tergambar pada kalimat yang telah di
Page 5
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
254 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
beri garis bawah ولطعز و أ
a’azzu wa aṭwalu bahwa Farazdaq mempunyai tujuan أ
untuk menyombongkan diri dihadapan suku Jarir dengan mengatakan bahwa
kemuliaan sukunya tidak dapat tertandingi atau kekuasaanyalah yang lebih kokoh
dan lebih tinggi.
Sosiologi Masyarakat Pembaca
Adapun dampak dari sosiologi pembaca meliputi permasalahan pembaca
dan dampak sosial karya sastra, serta sejauh mana karya sastra ditentukan atau
tergantung dari latar sosial, perubahan dan perkembangan sosial.
Kaitanya dengan kutipan bait di atas mengenai dampak sosial dalam
masyarakat sekitarnya tergambar dengan adanya puisi Naqā’iḍ Farazdaq ini
membuat propaganda pada masyarakat dalam memandang suku Jarir. Selain itu
juga dengan adanya fanatisme golongan yang didukung oleh para penyair maupun
orator. Implikasinya, muncul puisi-puisi fakhr yang mendukung golonganya dan
muncul pula puisi-puisi politik. Secara politis mereka diikat oleh keharusan untuk
menegakkan puisi-puisinya demi untuk mendukung kebesaran dinasti Umayyah.
Tema
Kutipan bait di atas merupakan kutipan puisi yang bertemakan Fahkr hal
ini tergambar dari kalimat yang telah diberi garis bawah ولطعز و أ
a’azzu wa أ
aṭwalu kalimat tersebut mengandung tujuan untuk menunjukan kemuliaan suku
Farazdaq terhadap Jarir. Maka bait puisi yang menunjukan kesombongan itu
merupakan bait yang bertemakan Fakhr. Seperti yang dikemukakan oleh Al-
Hasyimi (1965: 25-26) bahwa Fakhr adalah jenis puisi yang bertujuan untuk
membangga-banggakan dirinya sendiri atau kaumnya dengan menyebutkan
kebaikan dan kelebihan yang dimiliki pujangganya, dan juga sering digunakan
untuk membangkitkan semangat kaumnya.
Data 2
لك نا ال
بناه ل
ماء بيتا م الس
ل و ما بنى # حك
نق ي
ه ال إن
ف
Baytān banāhu lanā al-maliku wa mā bānā # ḥakamu as-samāi fainnahu lā
yanqalu
Page 6
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
255
Kemuliaan ini merupakan ciptaan Allah dzat yang mengangkat langit, dan apa-apa
yang dibangun Allah tidak akan lemah dan hancur.
ANALISIS
Sosiologi Pengarang
Seperti yang telah dijelaskan bahwa sosiologi pengarang menyangkut
masalah pengarang sebagai penghasil karya sastra. Mempermasalahkan status
sosial, ideologi sosial pengarang, dan ketertiban pengarang di luar karya sastra.
Berkaitan dengan kutipan bait di atas bahwa kalimat yang telah diberi
garis bawah لنق ي
ه ال إن
fainnahu lā yanqalu ini masih menunjukan kemuliaan ف
suku Farazdaq yang membanggakan diri terhadap suku Jarir. Hal ini menunjukan
bahwa pemikiran Farazdaq terpengaruh oleh konflik di masa lalu antara dirinya
dengan Jarir.
Farazdaq juga terpengaruh oleh lawan bicaranya yang merupakan
musuhnya di masa lalu sehingga Farazdaq mengungkapkan bait yang
membanggakan dirinya untuk menunjukan kekokohan sukunya.
Adapun dari sisi profesionalisme dalam kepengarangan Farazdaq
mengungkapkan kebanggaan tersebut dengan tegas karena, pada masa Dinasti
Umayyah penyair menjadi profesi yang sangat didukung oleh pemerintah untuk
mengungkapkan aspirasi golonganya melalui media puisi.
Sosiologi Karya Sastra
Seperti yang telah dijelaskan sebelumya bahwa sosiologi karya sastra ini
berfokus pada kajian dari sosiologi karya sastra. Isi kandungan karya sastra
meliputi, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan
yang berkaitan dengan masalah sosial.
Kaitanya dengan kutipan bait puisi di atas bahwa kutipan bait tersebut
mencerminkan adanya konflik pada hubungan sosial antara Farazdaq dan Jarir
yang dimana mereka berdua adalah merupakan anggota dari masyarakat yang
lahir pada masa tersebut. Pertikaian tersebut tergambar pada kalimat yang telah di
beri garis bawah لنق ي
ه ال إن
bahwa Farazdaq mempunyai tujuan untuk ف
Page 7
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
256 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
menyombongkan diri dihadapan suku Jarir dengan mengatakan bahwa kemuliaan
atau kekuasaanyalah yang lebih kokoh tidak akan pernah bisa digemingkan.
Sosiologi Masyarakat Pembaca
Dampak dari sosiologi pembaca merupakan satu model kajian sosiologi
sastra yang memfokuskan hubungan antara karya sastra dengan pembaca. Hal-hal
yang menjadi wilayah kajiannya antara lain adalah permasalahan pembaca dan
dampak sosial karya sastra, serta sejauh mana karya sastra ditentukan atau
tergantung dari latar sosial, perubahan dan perkembangan sosial.
Kaitanya dengan kutipan bait di atas mengenai dampak sosial dalam
masyarakat sekitarnya tergambar dengan adanya puisi Naqā’iḍ Farazdaq ini
membuat propaganda pada masyarakat dalam memandang suku Jarir. Selain itu
juga dengan adanya fanatisme golongan yang didukung oleh para penyair maupun
orator. Implikasinya, muncul puisi-puisi Fakhr yang mendukung golonganya dan
muncul pula puisi-puisi politik. Secara politis mereka diikat oleh keharusan untuk
menegakkan puisi-puisinya demi untuk mendukung kebesaran dinasti Umayyah.
Tema
Kutipan bait di atas merupakan kutipan puisi yang bertemakan Fahkr hal
ini tergambar dari kalimat yang telah diberi garis bawah لنق ي
ه ال إن
fainnahu lā ف
yanqalu kalimat tersebut mengandung tujuan untuk menunjukan kekokohan suku
Farazdaq yang tidak akan bisa digemingkan oleh suku Jarir. Maka bait puisi yang
menunjukan kesombongan itu merupakan bait yang bertemakan Fakhr. Seperti
yang dikemukakan oleh Al-Hasyimi (1965: 25-26) bahwa Fakhr adalah jenis puisi
yang bertujuan untuk membangga-banggakan dirinya sendiri atau kaumnya
dengan menyebutkan kebaikan dan kelebihan yang dimiliki pujangganya, dan
juga sering digunakan untuk membangkitkan semangat kaumnya.
Data 3
حتب بفنائه م زرارة
ل بيتا
وارس نهش
فو ال ب
جاشع و أ # وم
Bayt ān zarārah muḥtabin bifinā’iḥi # wamujāsy’i wa abu al-fawārisi naḥsyalu
Dan di pelataran kemuliaan ini hiduplah nenek moyang yang mulia, diantaranya
Zararah, Mujasyi’, Abu Faraz dan Nahsyal.
Page 8
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
257
ANALISIS
Sosiologi Pengarang
Sosiologi pengarang menyangkut masalah pengarang sebagai penghasil
karya sastra. Mempermasalahkan status sosial, ideologi sosial pengarang, dan
ketertiban pengarang di luar karya sastra.
Berkaitan dengan kutipan bait di atas bahwa kalimat yang telah diberi
garis bawah حتب بفنائه م زرارة
Bayt ān zarārah muḥtabin bifinā’iḥi ini masih بيتا
menunjukan kemuliaan suku Farazdaq terhadap suku Jarir yang membanggakan
para leluhurnya yang hidup dalam kemuliaan. Hal ini menunjukan bahwa
pemikiran Farazdaq terpengaruh oleh konflik di masa lalu antara dirinya dengan
Jarir.
Farazdaq juga terpengaruh oleh lawan bicaranya yang merupakan
musuhnya di masa lalu sehingga Farazdaq mengungkapkan bait yang
membanggakan dirinya untuk menunjukan kemuliaan leluhurnya.
Adapun dari sisi profesionalisme dalam kepengarangan Farazdaq
mengungkapkan kebanggaan tersebut dengan tegas karena, pada masa Dinasti
Umayyah penyair menjadi profesi yang sangat didukung oleh pemerintah untuk
mengungkapkan aspirasi golonganya melalui media puisi.
Sosiologi Karya Sastra
Sosiologi karya sastra ini berfokus pada kajian dari sosiologi karya sastra.
Isi kandungan karya sastra tersebut meliputi, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat
dalam karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan masalah sosial di
masyarakat.
Kaitanya dengan kutipan bait puisi di atas bahwa kutipan bait tersebut
mencerminkan adanya konflik pada hubungan sosial antara Farazdaq dan Jarir
yang dimana mereka berdua adalah merupakan anggota dari masyarakat yang
lahir pada masa tersebut. Pertikaian tersebut tergambar pada kalimat yang telah di
beri garis bawah حتب بفنائه م زرارة
Bayt ān zarārah muḥtabin bifinā’iḥi بيتا
bahwa Farazdaq mempunyai tujuan untuk menyombongkan diri dihadapan suku
Jarir dengan mengatakan bahwa leluhurnya adalah seorang yang mulia.
Page 9
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
258 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Sosiologi Masyarakat Pembaca
Dampak dari sosiologi pembaca merupakan satu model kajian sosiologi
sastra yang memfokuskan hubungan antara karya sastra dengan pembaca. Hal-hal
yang menjadi wilayah kajiannya antara lain adalah permasalahan pembaca dan
dampak sosial karya sastra, serta sejauh mana karya sastra ditentukan atau
tergantung dari latar sosial, perubahan dan perkembangan sosial.
Kaitanya dengan kutipan bait di atas mengenai dampak sosial dalam
masyarakat sekitarnya tergambar dengan adanya puisi Naqā’iḍ Farazdaq ini
membuat propaganda pada masyarakat dalam memandang suku Jarir. Selain itu
juga dengan adanya fanatisme golongan yang didukung oleh para penyair maupun
orator. Implikasinya, muncul puisi-puisi Fakhr yang mendukung golonganya dan
muncul pula puisi-puisi politik. Secara politis mereka diikat oleh keharusan untuk
menegakkan puisi-puisinya demi untuk mendukung kebesaran dinasti Umayyah.
Tema
Kutipan bait di atas merupakan kutipan puisi yang bertemakan Fahkr hal
ini tergambar dari kalimat yang telah diberi garis bawah حتب بفنائه م زرارة
بيتا
Bayt ān zarārah muḥtabin bifinā’iḥi kalimat tersebut mengandung tujuan untuk
menunjukan bahwa Farazdaq adalah seorang yang berasal dari keturunan yang
mulia. Maka bait puisi yang menunjukan kesombongan itu merupakan bait yang
bertemakan Fakhr. Seperti yang dikemukakan oleh Al-Hasyimi (1965: 25-26)
bahwa Fakhr adalah jenis puisi yang bertujuan untuk membangga-banggakan
dirinya sendiri atau kaumnya dengan menyebutkan kebaikan dan kelebihan yang
dimiliki pujangganya, dan juga sering digunakan untuk membangkitkan semangat
kaumnya.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis dapat penulis simpulkan mengenai faktor-faktor sosial
yang mempengaruhi Farazdaq dalam mengungkapkan puisinya adalah emikiran
Farazdaq dipengaruhi oleh latar belakang hubungan konflik sosial antara kaumnya
dengan kaum Jarir yang mengalami konflik berkepanjangan selama masa
hidupnya; Ungkapan Farazdaq dalam puisinya yang tegas dan tajam ini
dipengaruhi oleh setatus sosial Farazdaq pada saat itu menjadi jubir dalam seni
Page 10
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
259
contest verba politik yang dimana pemerintahpun memberikan perhatin khusus
terhadap karya puisi pada masa tersebut; Pengaruh politik terhadap kehidupan
sosial masyarakat sekitar yang merupakan masyarakat penikmat karya tersebut,
khususnya propaganda terhadap masyarakat dalam memandang kaum Jarir. Hal
ini dibuktikan dengan adanya kelompok fanatisme dan sekte yang mempunyai
penyair-penyair yang dijadikan untuk orator dalam menyampaikan aspirasi
kaumnya masing-masing.
Adapun motivasi Farazdaq dalam mengungkapkan puisnya adalah
Farazdaq termotivasi untuk memuliakan dan membanggakan kaumnya dan untuk
membakar semangatnya supaya tidak takut dalam menghadapi kaum Jarir; Puisi
Farazdaq bermotif untuk mengalahkan kaum Jarir dalam contest verba politik
dengan menjatuhkan kaumnya lewat hinaan dan ejekan terhadap kaumnya; Selain
itu juga puisi tersebut bermotif untuk memberikan propaganda pada kehidupan
masyarakat sekitar dalam memandang kaum Jarir.
Adapun hasil dari analisa mengenai tema-tema yang terkandung dalam
puisi Naqā’iḍ Farazdaq dapat disimpulkan bahwa puisi tersebut mengandung
tema Fakhr dan Hijā. Hal ini diambil dengan pertimbangan Tema Fakhr yang
terkandung dalam puisi Naqā’iḍ Farazdaq tergambar dalam bait puisinya yang ke
1, 2, 3, 6, 7, 9,10. Secara keseluruhan Farazdaq membanggakan leluhurnya dan
membandingkan kemuliannya dengan leluhur Jarir dengan bertujuan untuk
memperlihatkan kepada masyarakat bahwa Farazdaq lebih baik dari pada Jarir
dalam hal nasab atau keturunannya; Tema Hijā yang terkandung dalam puisi
Naqā’iḍ Farazdaq tergambar dalam bait puisinya yang ke 4, 5, 8, 11. Secara
keseluruhan Farazdak menghina kaum Jarir dengan menyebutkan kejelekanya dan
kelemahanya seperti, kelemahanya dalam berebut air, kecilnya rumah kaum Jarir
yang diserupai dengan rumah laba-laba, kelemahan kaumnya bahwa mereka tidak
akan bisa mengalahkan keberanian kaum Farazdaq.
DAFTAR RUJUKAN
Abdurrahman. 1994. الملكة العربية السعودية .ألاداب العربية و تاريخه
Al-Hasyimi, Ahmad, 1965. Mizan az-Zahab fi Sina’ati Syi’r al-Arab. Mesir : Al-
Maktabah at-Tijariyyah al-Kubra.
Page 11
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab
260 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Al-Khuly, Amin dan Nashir Chamid Abu Zayd, 2004. Metode Tafsir Sastra,
Diterjemahkan oleh Khairon Nahdiyyin dari judul asli Naqdul-Kitab ad-
Diniy dan Manahijut-Tajdid fin-Nachwi, wal-Balaghah, wat-Tafsir, wal-
Adab, Adab Press, Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Arini, Novi, 2013. Tema Satire dalam Puisi Jarir Ibn Athyyah Ibn Khathfy. Jurnal
Ilmiah. Jakarta: Program Studi Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia.
Bustam, Maulia Rosa, 2015. Sejarah Sastra Arab dari Beragam Perspektif.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi Sastra:Sebuah Pengantar Ringkas.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan: Jakarta.
Eko, Wahyu, 2014. Kajian Puisi Al Farazdaq. Makalah. Jakarta
Endaswara, Suwardi, 2003. Metode Penelitian Sastra. Jogjakarta: PT Buku Seru.
Fitriyani, Wildan Wargadinata Laily, 2008. Sastra Arab dan Lintas Budaya:
Malang.
Hadi, Sutrisno, 2000. Metodologi Reseach. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Haque, Nafissa, 2014. Analisis Sosiologi dalam Kumpulan Puisi “Patiwangi”
Karya Oka Rusmini. Universitas Negeri Surabaya.
Hindun; Zulfa Purnamawati, 2011.Bahan Ajar Kajian Sastra Arab. Yogyakarta:
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Kamil, Sukron. 2012. Teori Kritik Sastra Arab Klasik & Moderen: Jakarta:
Rajawali Pers.
Mahmudah, Rafa’ah. 2011. Skripsi : جامعة .الشعر السياس ي للشيعي في العصر ألاموي
إلاسالمية الحكوميةشريف هداية هللا
Muchammad, Ibrảhīm Abdur-Rachmản. 1982. An-Nazhariyyatu wa-Tathbiq fil-
Adabil-Muqảran. Dảrul-‘Audah, Bayrût.
Mukhlis, Abdul. 2014. Pengaruh Politik terhadap Puisi Arab.Universitas Ahmad
Dahlan. Yogyakarta.
Rene, Wellek dan Austin Werren, 1990. Teori Kesusastraan. Jakarta: Penerbit
PT.Gramedia.
Page 12
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
261
Syahyn, Hanim Sayid. t.t. Buku: جامعة ألازهر .نصوص أدبية من العصر ألاموي
Sugiono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Semi, M. Atar, 2006. Metode Kritik Sastra. Bandung: Penerbit Angkasa.
Semi, M. Atar,1990. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Penerbit Angkasa.
Sutiasugmara, Maman Lesmana. 2000. Kesusastraan Arab. Zikrul Hakim:
Jakarta.
Wardiah, Zarni. 2012. Tinjauan Sosiologi Sastra. Universitas Andalas: padang
Wiyatmi. 2013. Sosiologi Sastra. Universitas Yogyakarta.