ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 68 ANALISIS SISTEM PENYEDIAAN AIR PROSES GUNA PEMENUHAN KEBUTUHAN PRODUKSI Markus 1 , Yogie Pratama Supriyadi 2 Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung Abstrak PT Rajawali Hyoto merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi bahan bangunan dan cat, dimana bahan baku yang berperan penting adalah air. Analisis Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisa kelayakan sistem penyediaan yang ada untuk mengetahui penggunaan air proses yang di butuhkan oleh PT Rajawali Hyoto dengan rencana pembesaran kapasitas produksi. Hasil akhir dari penelitian Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai referensi yang berkaitan dengan penyuplaian air, perhitungan kerugian head dari aksesoris dan kerugian aliran serta besarnya debit yang terjadi pada sistem penyediaan. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa pompa sentrifugal yang terinstalasi adalah GRUNDFOS type NS 30-36 dengan Q (debit) 10 - 42 H (head) 16,5 - 36 m, n (rpm) 2950, P (daya) 4,5 kW, f (frekuensi) 50 Hz, dan rata-rata penggunaan pada tahun 2017 sebesar 72,39 m 3 /8jam serta target dari penggunaan air sebesar 240 m 3 /8jam. Apabila target terealisasi, kebutuhan pompa yang tepat yaitu dengan spesifikasi diameter inlet 65mm atau 2 ½ inch, diameter outlet 50 mm atau 2 inch dan P (daya) sebesar 7,5 kW, Q (debit) sebesar 30 m 3 /jam , H (head) sebesar 44,43 m, namun jika memilih operasi kerja pompa yang tepat ialah menggunakan operasi kerja paralel karna harga H (head) tetap sebesar 44,43 m namun, Q (debit) yang bertambah menjadi 270,144 m 3 /8jam. Kata kunci : penyediaan air proses, pompa sentrifugal, head, debit 1. PENDAHULUAN Pompa merupakan pesawat angkut yang bertujuan untuk memindahkan zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang sifat hanya mengalir dari suatu tempat ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Atas dasar kenyataan tersebut maka pompa harus mampu membangkitkan tekanan fluida sehingga dapat mengalir atau berpindah. Fluida yang dipindahkan adalah fluida inkompresibel atau fluida yang tidak dapat dimampatkan. Pompa sentrifugal banyak sekali diggunakan dalam sistem penyuplaian air dari reservoar ke produksi ,PT Rajawali Hyoto merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi bahan bangunan dan cat, peranan air proses untuk pemenuhan kebutuhan sangat penting maka dari itu utility officer di tuntut agar sistem penyediaan air proses bejalan 100%. Berdasarkan data dari PT Rajawali Hyoto, penggunaan air proses adalah sebesar 164 m3 perhari. Dengan adanya rencana penambahan kuantitas produksi menjadi 240 m3 perhari, maka dibutuhkan analisis untuk mengetahui apakah sistem penyediaan yang bekerja saat ini mampu memenuhi target. Pemanfaatan air atau biaya yang harus dikeluarkan dari waktu ke waktu semakin mahal, sehingga para pelaku industri menekankan utilisasi dalam rangka proses produksi di gunakan se- efisien dan se-efektif mungkin, sehingga dapat menekan salah satu ongkos produksi.
12
Embed
ANALISIS SISTEM PENYEDIAAN AIR PROSES GUNA PEMENUHAN ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 68
ANALISIS SISTEM PENYEDIAAN AIR PROSES GUNA PEMENUHAN KEBUTUHAN PRODUKSI
Markus1, Yogie Pratama Supriyadi2
Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung
Abstrak PT Rajawali Hyoto merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi bahan
bangunan dan cat, dimana bahan baku yang berperan penting adalah air. Analisis Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisa kelayakan sistem penyediaan yang ada untuk mengetahui penggunaan air proses yang di butuhkan oleh PT Rajawali Hyoto dengan rencana pembesaran kapasitas produksi. Hasil akhir dari penelitian Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai referensi yang berkaitan dengan penyuplaian air, perhitungan kerugian head dari aksesoris dan kerugian aliran serta besarnya debit yang terjadi pada sistem penyediaan. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa pompa sentrifugal yang terinstalasi adalah GRUNDFOS type NS 30-36 dengan Q (debit) 10 - 42 H (head) 16,5 - 36 m, n (rpm) 2950, P (daya) 4,5 kW, f (frekuensi) 50 Hz, dan rata-rata penggunaan pada tahun 2017 sebesar 72,39 m3/8jam serta target dari penggunaan air sebesar 240 m3/8jam. Apabila target terealisasi, kebutuhan pompa yang tepat yaitu dengan spesifikasi diameter inlet 65mm atau 2 ½ inch, diameter outlet 50 mm atau 2 inch dan P (daya) sebesar 7,5 kW, Q (debit) sebesar 30 m3/jam
, H (head) sebesar 44,43 m, namun jika memilih operasi kerja pompa yang tepat ialah menggunakan operasi kerja paralel karna harga H (head) tetap sebesar 44,43 m namun, Q (debit) yang bertambah menjadi 270,144 m3/8jam. Kata kunci : penyediaan air proses, pompa sentrifugal, head, debit
1. PENDAHULUAN
Pompa merupakan pesawat
angkut yang bertujuan untuk
memindahkan zat cair melalui saluran
tertutup. Pompa menghasilkan suatu
tekanan yang sifat hanya mengalir dari
suatu tempat ke tempat yang
bertekanan lebih rendah. Atas dasar
kenyataan tersebut maka pompa harus
mampu membangkitkan tekanan fluida
sehingga dapat mengalir atau
berpindah. Fluida yang dipindahkan
adalah fluida inkompresibel atau fluida
yang tidak dapat dimampatkan.
Pompa sentrifugal banyak sekali
diggunakan dalam sistem penyuplaian
air dari reservoar ke produksi ,PT
Rajawali Hyoto merupakan perusahaan
manufaktur yang memproduksi bahan
bangunan dan cat, peranan air proses
untuk pemenuhan kebutuhan sangat
penting maka dari itu utility officer di
tuntut agar sistem penyediaan air
proses bejalan 100%.
Berdasarkan data dari PT Rajawali
Hyoto, penggunaan air proses adalah
sebesar 164 m3 perhari. Dengan
adanya rencana penambahan
kuantitas produksi menjadi 240 m3
perhari, maka dibutuhkan analisis
untuk mengetahui apakah sistem
penyediaan yang bekerja saat ini
mampu memenuhi target.
Pemanfaatan air atau biaya yang harus
dikeluarkan dari waktu ke waktu
semakin mahal, sehingga para pelaku
industri menekankan utilisasi dalam
rangka proses produksi di gunakan se-
efisien dan se-efektif mungkin,
sehingga dapat menekan salah satu
ongkos produksi.
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 69
Dengan adanya penambahan kuantitas
produksi, maka perlu dilakukan
perubahan pada sistem penyediaan air
proses. Di dalam pelaksanaannya perlu
dilakukan analisa dan perhitungan
pada sistem penyediaan yang ada
sehingga perubahan dapat dilakukan
se efisien mungkin.
1.1 Tinjauan Pustaka
1.1.1 Pengertian dan fungsi pompa
Pompa merupakan peralatan utama
maupun sebagai pendukung utama
yang sangat penting dalam dunia
industri. Pemakaian pompa yang pada
awalnya hanya terbatas pada
penyediaan air untuk keperluan sehari-
hari, tetapi seiring dengan
berkembangnya teknologi di industri
saat ini, pompa banyak digunakan
untuk kebutuhan di berbagai sektor
industri terutama di industri proses,
industri kimia, industri tekstil, industri
minyak, industri pembangkitan tenaga
listrik, irigasi, perusahaan air bersih,
untuk pelayanan gedung dan lain-
lain.[E]
Pompa berfungsi mengkonversikan
energi mekanis poros dari penggerak
mula menjadi energi potensial atau
tekanan fluida (zat) cair. Pompa
digunakan untuk mengangkat zat cair
dari tempat yang lebih rendah ke
tempat yang lebih tinggi atau
mengalirkan cairan ke tempat yang
menghasilkan tekanan atau ketinggian
tertentu, dimana tidak
dimungkinkannya cairan tersebut
mengalir secara alami. [E]
Pompa juga dapat digunakan untuk
mensirkulasikan cairan, misalnya air
pendingin atau pelumas yang melewati
mesin-mesin dan peralatan.
Penggunaan pompa yang demikian
luas dengan berbagai macam jenis dan
bentuknya, memerlukan pengetahuan
yang cukup tentang berbagai
penerapan dan pemilihan jenis atau
tipe pompa yang tepat sesuai dengan
kebutuhan, kondisi dan lingkungan
operasi yang dilayaninya.
Pengetahuan yang diperlukan tersebut
mulai dari tujuan penggunaannya, jenis
dan sifat zat cair yang dipompakan,
keadaan lingkungan, karakteristik head
dan kapasitasnya, pemilihan
penggeraknya, bahkan sampai pada
konstruksi, pemasangan/instalasi dan
perawatannya.
1.1.2 Bilangan Reynold
Pada tahun 1839,Hagen (AS)
mengamati bahwa fluida bergerak
dalam lapisan dengan gradien
kecepatan. Dia mengamati bahwa
gradien kecepatan dalam pipa
melingkar mengikuti hukum parabola,
dengan laju alir rendah, jenis aliran ini
disebut LAMINAR ketika laju alir aliran
fluida tinggi, penyediaan kecepatan
memiliki bentuk yang jauh lebih datar
dan aliran jenis ini dikenal sebagai
TURBULENT. Kecepatan rata-rata
yang menghasilkan aliran turbulen
lebih besar dari pada aliran laminar,
cairan yang diberikan pada saluran
tertentu. Untuk kedua arus,
penumpukan kecepatan berada di
sepanjang radius pipa, dan kecepatan
maksimum terjadi di garis tengah. [B]
Osborne Reynolds melakukan
eksperimen pada tahun 1883
(Manchester) bahwa pada aliran
laminar, arus fluida tetap sejajar. Hal ini
ditunjukkan dengan bantuan filamen
zat warna yang disuntikkan ke dalam
aliran yang tetap utuh pada kecepatan
aliran rendah di dalam tabung. Seiring
kecepatan aliran meningkat (melalui
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 70
katup kontrol), sebuah titik tercapai
dimana filamen pewarna pada mulanya
mulai terombang-ambing kemudian
warnanya menyebar ke seluruh
penampang yang menunjukkan bahwa
partikel cair tidak lagi bergerak secara
tertib namun menempati posisi relatif
yang berbeda di bagian hilir berturut-
turut. [B]
Osborne Reynolds menemukan bahwa
kemunculan aliran laminar dan turbulen
dalam sebuah pipa
Gambar 2. 1 Osborne Reynolds menunjukkan arus
laminar dan turbulen [A]
2. METODOLOGI PENELITIAN Metode dalam melaksanakan penelitian Tugas Akhir ini adalah dengan mengunakan metode deskriftif dan korelasional. metode deskriftif diggunakan untuk mengetahui kondisi atau karakteristik sistem penyediaan air proses sedangkan metode korelasional digunakan untuk mengetahui pengaruh-pengaruh atau hubungan dari kerugian-kerugian yang terjadi pada sistem penyediaan air proses. secara kuantitif. Data yang diperlukan diperoleh dari beberapa sumber, yaitu :
Data penelitian Data didapat dari fenomena yang terjadi pada water treatment plant (WTP) di PT Rajawali Hiyoto.
Diskusi Diskusi dilakukan secara rutin disetiap pertemuan dengan pembimbing. Data yang diperoleh dari cara ini adalah informasi mengenai kinerja pompa tersebut, masalah–masalah yang sering terjadi dan hal–
hal teknis lainnya yang berkaitan, diskusi dilakukan juga dengan pihak PT Rajawali Hiyoto, untuk menunjang keakuratan data analisa yang diperoleh.
Literatur Studi literatur dilakukan untuk menunjang analisa yang dilakukan. Data yang diperoleh dari cara ini adalah bahan–bahan teoritis untuk penyelesaian Tugas Akhir ini. Adapun pengumpulan data yang diperlakukan adalah sebagai berikut: 1) Waktu dan Tempat Penelitian
Pada penelitian Tugas Akhir ini, penulis melakukan penelitian dimulai pada Minggu pertama bulan September 2018 sampai dengan selesai. Lokasi pengambilan data dalam penelitian ini bertempat pada water treatment plant (WTP) di PT Rajawali Hiyoto yang bertempat di Jalan Industri II No.8 Leuwigajah - Cimahi Selatan.
2) Survey lapangan Survey lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi aspek-aspek penting dalam mengevaluasi permasalahan yang terjadi pada system penyediaan air serta melakukan pengukuran - pengukuran berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi dengan tujuan mengetahui penelitian.
2.1 Diagram Alir Penelitian
Gambar 3. 1 Diagram alir (flow chart)
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 71
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Spek pompa yang terinstalasi Spek pompa sentrifugal yang terinstalasi adalah merk grundfos type NS 30 – 60, ukuran lebih terperinci pada gambar 4.1 sebagai berikut :
Pada name plate diketahui spek pompa yang terinstalasi adalah sebagai beirkut : GRUNDFOS type NS 30-36 Q (debit) = 10 - 42 m3/det H (head) = 16,5 - 36 m n (putaran) = 2950 rpm P (daya) = 4,5 kW f (frekuensi) = 50 Hz 3.2 Koefisien Hanzen Wiliam Pada tabel berikut dapat diambil data Nilai C pada koefisien Hanzen wiliam untuk material PVC.
material nilai C
almunium 130 - 150
fiber 140
galvanis 120
plastik 130-140
PVC 150
Tabel 4. 2 Koefisien Hanzen wiliam untuk material yang berbeda
3.3 Sifat fisik air Pada tabel berikut dapat diambil data sifat fisik air pada 250C.
Tabel 4. 3 Sifat fisik air pada 1 atm
3.4 Pipa pvc schedule 40 Pada tabel berikut dapat diambil data untuk pipa diameter 2 inchi.
Tabel 4. 4 Ukuran nominal pipa PVC schedule 40 [H]
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 72
4.5 Instalasi sistem penyediaan air proses Instalasi sistem penyediaan air proses di water treatment plant PT. Rajawali hyoto.
Gambar 4. 2 Instalasi sistem penyediaan air proses
3.6 Penentuan aliran
Re =ρ . 𝑣 . 𝐷
𝜇
Dimana:
ρ = massa jenis kg/m3 𝑣 = kecepatan rata – rata aliran (𝑚/𝑑𝑒𝑡) D = dimeter dalam (m)
𝜇 = viskositas (𝑘𝑔
𝑚.𝑠)
Dari tabel 4.2 ρ = 997 kg/m3 Dari table 4.3 umtuk pipa pvc D
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 77
3.12 Operasi kerja pompa
Gambar 4. 1 Grafik operasi seri dan parallel untuk pompa
dengan spek yang sama
Dari grafik dapat diketahui
Untuk operasi kerja paralel maka harga H (head) tetap namun , Q(debit) di kali 2 Q (debit) awal Q pompa 1 + Q pompa 2 = 0,34 m3/min + 0,34 m3/min = 0,68 m3/min = 40,968 m3/jam = 327,75 m3/8jam Q (debit) target Q pompa 1 + Q pompa 2 = 0,5 m3/min + 0,5 m3/min = 1 m3/min =60 m3/jam = 480 m3/8jam
Untuk operasi kerja seri harga Q (debit) tetap namun, H (head) di kali 2 H (head) awal H pompa 1 + H pompa 2 =23,02 m + 23,02 m = 40,04m H (head) target H pompa 1 + H pompa 2 = 44,43 m + 44,43 m = 86,86 m
3.13 Pemilihan pompa
Gambar 4. 5 Diagram pemilihan pompa umum
Dari diagram dapat diketahui :
Kebutuhan pompa awal Q (debit) = 0,3414 m3/min
H (head) = 20,484 m, Maka pompa yang tepat adalah : 65 x 50 B2 – 5 3,7 Dimana : Diameter inlet 65mm = 2 ½ inch Diameter outlet 50mm = 2 inch P (daya) = 3,7 kW
Kebutuhan pompa target Q (debit) = 0,5 m3/min
H (head) = 44,43 m Maka pompa yang tepat adalah : 65 x 50 C2 – 5 7,5 Dimana : Diameter inlet 65mm = 2 ½ inch Diameter outlet 50mm = 2 inch P (daya) = 7,5 Kw
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 78
3.14 Analisis head Bedasarkan hasil perhitungan
variasi debit terhadap head, diketahui bahwa apabila debit meningkat maka harga head pun akan membesar, penggunaan air proses pada PT Rajawali Hyoto yang di rencanakan meningkat dari 165 m3/8jam menjadi 240 m3/8jam tentu akan mengalami peningkatan head yang cukup signifikan.
Bedasarkan hasil perhitungan, kebutuhan awal sebesar 165 m3/8jam dengan instalasi sistem penyediaan air proses yang ada diketahui bahwa head pompa yang terjadi pada sistem penyediaan air proses yang terinstalasi
sebesar 20,5 m, maka dapat diketahui bahwa pompa mampu mendristribusikan air proses karna head max pompa yang terinstalasi sebesar 36 m lebih besar dari kebutuhan.
Pada kebutuhan air proses yang di rencanakan meningkat sebesar 240 m3/8jam dengan instalasi sistem penyediaan air proses yang ada diketahui bahwa head yang terjadi pada sistem penyediaan air proses adalah sebesar 44,43 m, sedangkan head max pada pompa yang terinstalasi sebesar 36 m, maka diketahui bahwa pompa tidak mampu mendristribusikan air proses. Maka jika kebutuhan air proses yang di rencanakan meningkat di butuhkan head spek pompa yang lebih besar dari 44,43 m.
4.15 Analisis operasi kerja pompa
Bedasarkan hasil perhitungan, apabila menggunakan pompa tunggal dengan instalasi sistem penyediaan yang ada diketahui bahwa Q (debit) sebesar 135,072 m3/8jam dan H (head)
sebesar 44,43 , Operasi kerja pompa jika target sebesar 240 m3/8 jam terealisasi apabila menggunakan operasi kerja seri tidak akan tercapai karna hanya harga H (head) yang
bertambah menjadi 86,86 m, sedangkan Q (debit) tetap sebesar 135,072 m3/8jam.
Operasi kerja pompa yang tepat Apabila target sebesar 240 m3/8 jam terealisasi adalah menggunakan operasi kerja paralel karna harga H
(head) tetap sebesar 44,43 m namun, Q (debit) yang bertambah menjadi 270,144 m3/8jam.
4.16 Analisis pemilihan pompa
Berdasarkan data pengunaan air PT Rajawali hyoto tahun 2017, rata-rata penggunaan air sebesar 72,39 m3/8jam, kebutuhan Q (debit) pompa awal sebesar 20,484 m3/jam dan H
(head) sebesar 20,484 m, Berdasarkan grafik pompa yang tepat adalah type 65 x 50 B2 – 5 3,7 dengan rincian diameter inlet 65mm atau 2 ½ inch, diameter outlet 50mm atau 2 inch dan P (daya) sebesar 3,7 kW. Sedangkan spek pompa yang terinstalasi adalah Q (debit) sebesar 10 - 42, H (head) sebesar 16,5 - 36 m diameter inlet 65mm atau 2 ½ inch, diameter outlet 50mm atau 2 inch dan P (daya) sebesar 4,5 kW, dapat diketahui bahwa spek pompa lebih besar dari pada kebutuhan, maka pompa mampu memenuhi kebutuhan penggunaan air proses.
Apabila target sebesar 240 m3/8 jam terealisasi dengan instalasi sistem penyediaan yang ada diketahui bahwa, Kebutuhan pompa menjadi Q (debit) sebesar 30 m3/jam , H (head) sebesar
44,43 m, Berdasarkan grafik pompa yang tepat adalah type 65 x 50 C2 – 5 7,5 dengan rincian diameter inlet 65mm atau 2 ½ inch, diameter outlet 50mm atau 2 inch dan P (daya) sebesar 7,5 kW, dapat diketahui bahwa spek pompa yang ada lebih kecil dari pada kebutuhan, maka pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan penggunaan air proses
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 79
4. Simpulan Dan Saran 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang telah di lakukan pada data yang telah di dapat dari divisi engineering PT Rajawali Hyoto, sehingga dapat di Tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pompa sentrifugal yang terpasang
tidak dapat memenuhi akan kebutuhan air proses yang di rencakan meningkat, karna head max sebesar 36 m sedangkan head
yang di butuhkan sebesar 44,43 m 2. Berdasarkan grafik pemilihan
pompa yang tepat adalah type 65 x 50 C2 – 5 7,5 dengan rincian diameter inlet 65mm atau 2 ½ inch, diameter outlet 50mm atau 2 inch dan P (daya) sebesar 7,5 kW
3. Operasi kerja pompa yang tepat Apabila target sebesar 240 m3/8 jam terealisasi adalah menggunakan operasi kerja paralel karna harga H (head) tetap namun, Q (debit) yang bertambah menjadi 270,144 m3/8jam.
4.2 Saran
Saran yang dapat menjadi masukan pada penelitian Tugas Akhir ini, dimana berdasarkan hasil analisis dan perhitungan yang di perlukan dengan pertimbangan secara teoritis dan penggunaan praktis di lapangan, dengan rencanana akan kenaikan kebutuhan air proses, sehingga dapat menjadi saran untuk dipertimbangan PT Rajawali Hiyoto jika target terealisasi adalah sebagai beikut: 1. Mengganti pompa dengan spek
daya 5,5 kW menjadi 7,5 kW sehingga target yang di inginkan dapat terpenuhi.
Penambahan 1 pompa dengan operasi
kerja paralel dengan spek yang sama,
agar debit air yang di inginkan dapat
terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA [A] N, Buddhi. 2012. “A first course in
Fluid Mechanics for Engineers” Bookboon The eBook company.
[B] Shemmeri. 2012. “Engineering Fluid Mechanics” Bookboon The eBook company.
[C] Anis, Samsudin dan Karwono. 2008. “Dasar pompa” UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PKUPT UNNES.
[D] Balsiger, Adam, dan Bastos, Lara dan Behm, jhon. 2014. “Minor losses in pipes” State University Colorado.
[E] Sularso, Haruo Tahara. 2000 “Pompa dan Kompresor” PT. Pradnya Paramita.
[F] http://www.GRUNDFOS/centrifugal-pump-d_88.html (diakses 11 januari 2018)
[G] J. K. Venard dan R. L street 2007,”Elementary Fluid Mechanic” edisi 7, Angell Press, New York.
[H] http://www.enggineringtoolbox.com/centrifugal-pump-d_54.html (diakses 11 januari 2018)