ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ANGGARAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Oleh MUHAMMAD AFRYANTO NIM 105730532515 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
126
Embed
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS EFEKTIFITAS ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ANGGARAN
PADA DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN ENREKANG
SKRIPSI
Oleh MUHAMMAD AFRYANTO
NIM 105730532515
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
ii
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ANGGARAN
PADA DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN ENREKANG
SKRIPSI
Oleh MUHAMMAD AFRYANTO
NIM 105730532515
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan
Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang beri ilmu pengetahuan beberapa derajat “, (Q.S Al
Mujadalah : 11)
“Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orang nya kepada kedudukan
terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di
dunia dan akhirat” (H.R Muslim).
Persembahan
Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:
1. Kepada kedua orang tuaku yang senang tiasa membimbingku dan
mendoakan disetiap perjalanan hidupku.
2. Teman-teman kelas AK.15 E yang selalu memberikan motivasi,
semangat dan bantuan.
3. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan ilmu dan memberikan
pelayanan yang baik selama masa perkuliahan.
iv
vii
viii
ix
ABSTRAK
MUHAMMAD AFRYANTO, 2019. Analisis Sistem Pengendalian Intern
Atas Efektifitas Penggunaan Anggaran Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh “ Pembimbing I Bapak
Mahmud Nuhung dan Pembimbing II Bapak. Ismail Badollahi,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis sistem
pengendalian intern atas efektifitas penggunaan anggaran pada dinas pekerjaan
umum kabupaten enrekang, tahun 2016, 2017, 2018, untuk menganalisis
pengendalian intern dan anggaran yang tersedia, anggaran yang terealisasi dan
sisa anggaran yang yang dikembalikan pada negara dengan menggunakan
metode penelitian Deskriptif Kualitatif. Dari hasil analisis mengenai perhitungan
terlihat bahwa pengendalian intern pada dinas pekerjaan umum sudah efektif dan
sesuai dengan aturan yang berlaku dan perhitungan yang terlihat bahwa pada
tahun 2016 pelaksanaan anggaran belanja mencapai 94% yang terealisasi dari
anggaran yang tersedia, kemudian pada tahun 2017 pelaksanaan anggaran
yang teralisasi mengalami kenaikan sebesar 1% dari tahun sebelumnya sebesar
95% , pada tahun tahun 2018 pelaksanaan anggaran yang terealisasi mencapai
97% dari anggaran yang telah tersedia. Dengan demikian maka dapat dikatakan
bahwa pelaksanaan anggaran belanja telah efektif.
Kata Kunci : Pegendalian Intern Dan Efektifitas Penggunaan Anggaran
x
ABSTRACT
MUHAMMAD AFRYANTO, 2019. Analysis of the Internal Control System
for the Effectiveness of Budget Use in the Enrekang District Public Works Office.
Thesis in Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business,
University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Supervisor I Mr. Mahmud
Nuhung and Advisor II Mr. Ismail Badollahi.
This study aims to determine the results of the analysis of internal control
systems on the effectiveness of budget use in the Enrekang district public works
office, in 2016, 2017, 2018, to analyze internal control and available budget,
realized budget and the remaining budget returned to the country by using
Qualitative Descriptive research methods. From the analysis of the calculations it
appears that internal control in the public works department has been effective
and in accordance with applicable regulations and calculations that show that in
2016 the implementation of the expenditure budget reached 94% which was
realized from the available budget, then in 2017 the implementation of the
realized budget increased by 1% from the previous year by 95%, in 2018 the
realization of the realized budget reached 97% of the available budget. Thus it
can be said that the implementation of the budget has been effective.
Keywords: Internal Control and the Effectiveness of Budget Use
xi
KATA PENGANTAR
Assalamu‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan Rahmat Allah SWT, Segala Puji dan Syukur Penulis Haturkan
Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan anugrah-Nya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi Penelitian yang
berjudul “Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas Efektifitas Penggunaan
Anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum/ PU Kabupaten Enrekang”. Penulisan
Skripsi Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar dan guna memperoleh gelar sarjana. Penulis menyadari bahwa
Proposal Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, Penulis sangat
mengharapkan masukan demi kesempurnaan Proposal Penelitian ini.
Dalam menyusun dan menyelesaikan Skripsi Penelitian ini, penulis telah
banyak menerima masukan, bimbingan, dan dukungan dari setiap pihak baik
bantuan dari segi moral maupun dari segi materil kepada penulis. Dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Rahman Rahim, SE.,MM selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak. CA. CSP selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar
xii
4. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Pembimbing I dan Bapak
Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak. CA. CSP selaku Pembimbing II terima
kasih atas bimbingan dan nasehat-nasehatnya selama dalam
pemeriksaan Skripsi Penelitian ini.
5. Segenap Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar, Khususnya dosen-dosen Jurusan Akuntansi,
yang telah mendidik dan mengarahkan penulis selama dalam proses
perkuliahan
6. Buat seluruh teman-teman kelas AK 15. E dan seluruh mahasiswa
angkatan 2015 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
7. Seluruh keluarga besar yang selalu mendukung dan tak pernah berhenti
mendoakan agar diberi kemudahan dan keberhasilan kepada penulis.
8. Sahabat-sahabatku dan kawan-kawan seperjuanganku di makassar yang
ekspor/perdagangan, parawisata,agro industri dan bisnis, akan
memberikan dampak terhadap pertumbuhan perekonomian
suatu wilayah/kawasan perkotaan dan perdesaan.
2) Peningkatan kesejahteraan melalui pengentasan kemiskinan,
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, pengembangan
daerah terisolasi, peningkatan aksesibilitas dan mobilitas
masyarakat.
75
c. Tujuan Strategis
Beberapa tujuan strategis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan infrastruktur transportasi yang aman, nyaman, dan
efektif.
2. Meningkatkan Prasarana Dan Sarana Pelayanan Publik (Air
Bersih, sanitasi/Air Limbah, Drainase, Jalan Lingkungan, Fasilitas
Umum Dan Bangunan Gedung).
3. Mewujudkan ketertiban penyelenggaraan konstruksi dan
memberikan pelayanan jasa pengujian laboratorium.
4. Mewujudkan ketersediaan dokumen Perencanaan sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan penyediaaan infrastruktur.
5. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dalam mendukung
peningkatan kapasitas keuangan daerah.
6. Meningkatkan pelayanan infrastruktur jaringan irigasi dan
bangunan pengaturan sungai.
7. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Penataan Ruang Yang
mendorong keterpaduan pembangunan infrastruktur dan
implementasi program pembangunan daerah.
8. Meningkatkan kapasitas kinerja SDM aparatur dalam rangka
pelayanan lingkup pekerjaan umum.
d. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang
1. Bahwa berdasarkan Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 13 tahun
2006 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagai
mana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturab Mentri
76
Dalam Negri Nomor 21 Tahun 2016 tentang pokok-pokok
pengelolaan keuangan daerah, Sebagaimana yang telah diubah
dengan Pengaturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017, dengan
menyatahkan bahwa kepala daerah menetapkan peraturaan kepala
daerah tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah dengan
berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah.
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalan
huruf a, perlu menetapkan peraturan Bupati tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten
1) Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik
Inonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1822);
2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286;
4) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (
Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
77
5) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia npmor 4438);
6) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Pemerintah
Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 244, Tambahan Lembara Negara Nomor 5587)
Sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintah Daerah (Lembaga Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5679);
7) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5774);
8) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaga Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
9) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemeintah (Lembaran Negara
78
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
10) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Negara / Daerah (Lembaga Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83);
11) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Akuntansi
Pemerintahan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 123, Tambahan Lembaga Negara Republik
Indonesia Nomor 5165);
12) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah
Daerah(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5272);
13) Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Mentri Dalam Negri
Nomor 21 Tahun 2010 Tentag Perubahan Atas Peraturan Mentri
Dalam Negri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
14) Peraturan Mentri dalan Negri Nomor 55 Tahun 2008 tentang
Penatausahaan Keuangan di Tingkat Bendahara;
15) Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penetapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pada
Pemerintah Daerah;
79
16) Praturan Daerah Nomor 14 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten
Enrekang Nomor 14 Tahun 2006) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2006
Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2017 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 31);
17) Peraturan Bupati Enrekang Nomor 21 Tahun 2016 Tentang
Cara Pembentukan Produk Hokum Daerah (Berita Daerah
Kabupaten Enrekang Tahun 2016 Nomor 21).
B. Hasil Penelitian
1. Sistem Pengendalian Intern Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, Sistem
pengedalian intern pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang
yang terdiri dari 5 bagian sudah sesuai dengan undang-undang dan
peraturan yang berlaku serta efektifitas operasi dan meliputi metode,
ukuran-ukuran yang dikordinasikan untuk menjaga keandalan dan
ketelitian akuntansi dan mendorong dipenuhinya kebijakan manajemen.
Adapun bagian-bagian dari pengendalian intern sebagai berikut:
a. Lingkungan Pengendalian
Ada beberapa unsur yang diterapkan Dinas PU tentang
lingkungan pengendalian, antara lain:
1) Integritas dan nilai etika
80
Integritas dan nilai etika diterapkan dengan baik oleh
Dinas Pekerjaa Umum pada seluruh pegawainya. Dalam
struktur SPI dinas pekerjaan umum sudah mencakup
kerangka kerja perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pengawasan dalam mencapai tujuan pengendalian internal.
Dinas pekerjaan umum juga selalu memberikan arahan
kepada para pegawai maupun para pengelola keuangan agar
bekerja sesuai aturan yang ada sehingga struktur organisasi
secara umum maupun di bagian keuangan telah memadai.
Juga bagi para pegawai, dinas pekerjaan umum dilakukan
pengembangan sumber daya dari para personel dengan
program diklat dan bimbingan teknis di bidang masing-
masing. Dengan demikian setiap bagian mengetahui bagian
tugas dan kerja masing-masing. Jika masih terdapat pegawai
yang melanggar aturan yang telah ditetapkan, maka dinas
pekerjaan umum akan memberikan sanksi antara lain teguran
lisan maupun tulisan kepada pegawai yang dianggap
melanggar aturan atau belum melaksanakan aturan dengan
baik. Dengan demikian, dan hal itu dapat menekan
penyimpangan yang terjadi dalam dinas pekerjaan umum
provinsi sulawesi selatan.
2) Komitmen terhadap kompetensi
Komitmen terhadap kompetensi dinas pekerjaan
umum sudah baik diterapkan. Para pegawai ditempatkan
sesuai pendidikan, pengetahuan maupun keahlian masing-
81
masing. Dan seperti yang telah dijelaskan pada poin 1), dinas
pekerjaan umum melakukan pengembangan sumber daya
manusianya lewat diklat dan bimbingan teknis.
3) Dewan direksi dan komite audit
Berkaitan dengan satuan pengendalian intern dinas
pekejaan umum, terdapat tenaga ahli yang berasal dari
inspektorat provinsi yang memiliki peran dan pengendalian
internal yaitu untuk membantu seluruh pelaksana di dinas
agar dapat bekerja sesuai aturan yang berlaku dan mencegah
terjadinya kesalahan yang dapat mengakibatkan kerugian
negara. Objektivitas dijunjung tinggi dalam pekerjaan
khususnya dalam pengelolaan keuangan. Aktivitas dinas
pekerjaan umum yang memberikan pelayanan publik pada
masyarakat lewat pembangunan infrastuktur juga telah
dijalankan dengan baik dan dinamis, juga telah bekerja sesuai
dengan prinsip korporasi yang sehat dan tidak terpengaruh
dengan pihak luar.
4) Filospfi dan Gaya Operasi
Bila melihat gaya operasi dalam dinas pekerjaan
umum, telah ada pemisahan fungsi tugas kerja yang jelas,
sehingga para pegawai bekerja dan ditempatkan sesuai
dengan bagian yang dikuasai dengan melihat latar belakang
pendidikan dan keahlian masing-masing.
5) Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab
82
Wewenang dalam dinas PU diberikan kepada pegawai
yang tepat sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan
dikomunikasikan kepada seluruh pegawai guna dilaksanakan
demi pencapaian tujuan dinas PU. Para pegawai juga
diarahkan untuk mengatasi masalah maupun memperbaiki
jika masalah sudah terlanjur terjadi dalam lingkungan Dinas
Pekerjaan Umum.
6) Kebijakan dan Praktif
Dinas pekerjaan umum menetapkan kriteria yang jelas
tentang standar pegawai dengan penekanan pada pendidikan,
pengalaman, prestasi maupun etika pegawai. Juga terdapat
program pelatihan yang berkesinambungan bagi sumber daya
manusia yang ada dalam lingkungan dinas pekerjaan umum.
Integritas dan etika juga merupakan faktor penting yang
menjadi pertimbangan bagi para pegawainya. Untuk itu ketika
pegawai melanggar integritas dan etika yang ada maka
pegawai yang menyalahi aturan tersebut mendapat teguran
maupun sanksi yang tegas.
b. Peniaian Resiko
Penilaian resiko sangat penting dilakukan oleh pimpinan
instansi pemerintah dalam hal ini pimpinan dinas pekerjaan umum
kabupaten enrekang. Berdasarkan pp no. 60 tahun 2008 tentang
sistem pengendalian intern pemerintah, penilaian resiko terdiri
atas identifikasi resiko dan analisis resiko. Dalam rangka
peneliaan resiko, pimpinan instansi pemerintah menetapkan
83
tujuan dinas pekerjaan umum, serta tujuan pada tingkatan
kegiatan dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan dan pimpinan dinas menetapkan strategi operasional
serta strategi manajemen dan penilaian resiko. Setelah mengenali
resiko dari faktor internal dan eksternal dan menilai faktor lain
yang dapat meningkatkan resiko, pimpinan menerapkan prinsip
kehati-hatian dalam menentukan tingkat resiko.
c. Aktivitas Pengendalian
Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No
60 Tahun 2008 Tentang Sistem Interen Pemerintah bahwa
pimpinan instansi pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan
pengendalian sesuai denga ukuran, kompleksitas, dan sifat dari
tugas da fungsi instansi pemerintah yang bersangkutan, maka
dinas pekerjaan umum melakukan beberapa poin kegiatan
pengendalian, antara lain:
1) Pemisahan tugas yang cukup
Berdasarkan struktur organisasi Dinas Pekerjaan
Umum, dapat kita lihat bahwa terbagi dari berbagai bidang,
yaitu:
a. Bidang bina marga
b. Bidang cipta karya
c. Bidang sumber daya air
d. Bidang tata ruang
e. UPTD Balai pengujian mutu kontruksi
f. UPTD Balai Peralatan dan Pembekalan
84
g. UPTD Balai bidang teknik
h. UPTD Air Minum
i. UPTD Wilayah I
j. UPTD Wilayah II
k. UPTD Wilayah III
l. UPTD Wilayah VI
Dalam penyusunan laporan keuangan pun, terdapat
bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran, dimana
kas di bendahara penerimaan mencakup seluruh kas, baik
saldo rekening di bank dan uang tunai, yang berada di bawah
tanggung jawab bendahara penerimaan.
2) Reviu atas kinerja
Guna atas pencapaian visi misi dinas, tentunya ada
yang menjadi tolak ukur penilaian, itulah yang dijadikan
atasan dalam mereviu kinerja pegawainya agar dapat
memeberikan kinerja yang baik dalam pelaksanaan tugas
para pegawainya.
3) Pembinaan sumber daya manusia
Pembinaan sumber daya manusia dilakukan dinas
pekerjaan umum demi tercapaianya lingkungan kerja yang
baik. Setelah penetapan tujuan dinas, dan
mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai, dinas
pekerjaan umum melakukan pembinaan sumber daya
manusia agar mendukung pencapaian tujuan instansi.
85
d. Informasi dan komunikasi
Dalam Dinas Pekerjaan Umum, informasi tentang tujuan
instansi dan dikmunikasikan dengan jelas kepada seluruh pegawai
tentang apa yang harus dilakukan agar keseluruhan tujuan dapat
tercapai dengan baik.
e. Pemantauan
Pemantauan dilakukan dengan tujuan jika terjadi
kesalahan, dapat dideteksi secara dini dan dilakukan tindak
pencegahan yang tepat. Di Dinas Pekerjaan Umum, pemantauan
dilakukan secara berkala baik oleh pengawas internal maupun
eksternal. Juga dilakukan evaluasi secara berkala segala kegiatan
pengendalian atas operasi yang mendukung pecapaian tujuan
organisasi.
Berdasarkan hasil wawancara dari kepala dinas pekerjaan umum Drs. ABDULLAH,MM menyatakan bahwa kegiatan pengendalian intern Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang sudah diterapkan dengan baik karena pengendalian intern pada Dinas Pekerjaan Umum sudah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa instansi/kantor telah mencapai tujuan dan sasaran.
Sistem pengendalian intern pada Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang memiliki peranan penting karena sistem
pengendalian intern merupakan prosedur atau sistem yang
dirancang untuk mengontrol, mengawasi, mengarahkan agar
dapat mencapai suatu tujuan dan menjamin dipatuhinya hukum
dan peraturan yang berlaku.
86
Gambar 4.2 Flowchart Sistem Pengendalian Intern
Dijalankan pada
bidang maisng-
masing.
Di intifikasi oleh
pimpinan
instansi
SPI Dinas PU
Lingkungan
pengendalian
Informasi dan
komunikasi
Kegiatan
pengendalian
Penilaian resiko
Mengidentifikasi
& menganalisis
resiko
Pembagian 12
Bid. Fungsi yg
berbeda
Informasi tentang
tujuan instansi
Dilaksanakan
oleh pimpinan
dan pegawai
Pembuatan
aturan sansi
Dikomunikasikan
dardari atasan
hingga bawahan`
87
99
2. Anggaran
Berdasarkan penelitian pada Dinas Pekerjaan Umum kabupaten
Enrekang diperoleh dari beberapa data organisasi yang telah memiliki
anggaran sebagai tolak ukur pelaksanaan anggaran kegiatan pusat
pertanggung jawaban untuk efektifitas penggunaan anggaran. Proses
penyusunan anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang mengacu pada rencana anggaran 5 tahun dan rencana kerja
1 tahun yang sesuai dengan visi misi pada dinas Pekejaan Umum
Kabupaten Enrekang.
Berdasarkan hasil wawancara dari Kasubag Keuangan Haerani Halim S.E menyatakan bahwa “Pelaksanaan anggaran pada Dinas PU Kabupaten Enrekang mengacu pada rencana anggaran 5 tahun dan rencana kerja 1 tahun sesuai dengan visi misi Dinas PU.
Gambar 4.3 flowchart Sistem Penggunaan Anggaran
Proses
Penyusunan
Anggaran
Anggaran
Realisasi Anggaran
Pengembalian
Anggaan
88
3. Realisasi Anggaran
Berdasarkan penelitian Realisasi anggaran Belanja Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang sampai dengan 31 Desember
2016 sebesar Rp. 399.342.049.094,00 atau 94% dari dana yang
tersedia pada DIVA, sedangkan Reaslisasi pada tahun 2017 sebesar
Rp.431.856.345.406,00 atau 95% dari dana yang tersedia pada DIVA
dan kemudian pada tahun 2018 anggaran yang terealisasi sebesar Rp.
609.615.365.142,00 atau 97% dari dana yang tersedia pada DIVA,
Sub total 620.216.279.560,00 599.494.393.850,00 97% 20.721.885.710,00
Total 630.521.631.560,00 609.615.365.142,00 97% 20.906.266.418,00
Sumber Data: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang 2018
Berdasarkan hasil wawancara dari Kasubag Keuangan Haerani Halim SE menyatakan bahwa Realisasi anggaran atau daya serap anggaran dalam 3 tahun terakhir ini sangatlah memuaskan pada tahun 2016 realisasi anggaran sebesar 94%, pada tahun 2017 mengalami kenaikan 1%, dan tahun 2018 sebesar 97% dari anggaran yang telah tesedia, jadi anggaran dalam 3 tahun ini sudah sangat efektif.
Dinas pekerjaan umum kabupaten enrekang yang berkencenderungan
memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya
pada masa yang akan datang. Sehingga dalam pelaksanaannya ini tinggal pada
semua rencana yang telah disusun sebelumnya.
91
a. Sisa realisasi angggaran pada dinas pekerjaan umum kabupten enrekang
2016,2017,dan 2018.
Jumlah realisasi pengembalian belanja sampai dengan tanggal 31
desember 2016 adalah sebesar Rp. 26.294.467.384 dengan rincian pada
tabel 4.4, sedangkan jumlah realisasi pengembalian belanja sampai tanggal
31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 22.160.222.784 dengan rincian pada
lampiran 4.5 dan jumlah realisasi pengembalian belanja sampai dengan
tanggal 31 desember 2018 adalah sebesar Rp 20.906.266.710 dengan
rincian pada lampiran 4.6.
Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 dan 4.7, sisa anggaran Dinas
Pekerjaan Umum kabupaten enrekang. Sesuai dengan aturan pemerintah
sisa anggaran dikembalikan ke negara. Sisa belanja pegawai pada tahun
2016 yaitu sebesar Rp 459.338.713, kemudian sisa belanja pegawai pada
tahun 2017 yaitu sebesar Rp 139.697.154 dan sisa belanja pegawai pada
tahn 2018 yaitu sebesar Rp 184.380.708 kompensasi dalam bentuk uang
maupun barang yang diberikan kepada pegawai Dinas Pekerjaan Umum
kabupaten enrekang. Sisa belanja barang pada tahun 2016 Rp
3.631.68.479, dan sisa belanja barang pada tahun 2017 Rp 5.005.226.720
sedangkan sisa belanja barang pada tahun 2018 sebesar Rp 4.917.256.860.
pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang
dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan. Belanja ini antara
lain digunakan untuk pengadaan barang dan jasa, pemeliharaan, dan
perjalanan dinas. Sisa belanja modal pada tahun 2016 sebesar Rp
22.203.760.192 dan pada tahun 2017 sisa belanja mda sebesar Rp
92
17.015.298.192 kemudian pada tahun 2018 sisa belanja modal sebesar Rp
15.804.628.850.
Belanja modal yang dimaksud pada Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pembentukan modal. Dalam belanja ini termasuk untuk tahan, peralatan dan
mesin, gedung dan bangunan, jaringan maupun daam bentuk fisik lainnnya,
seperti buku, dan lain sebagainya. Jumah sisa anggaran akhir bulan 31
Desember 2016 yaitu sebesar Rp 26.294.467.384 dan sisa anggaran akhir
bulan 31 Desember 2017 yaitu Rp 22.160.222.784 kemudian jumlah sisa
anggaran akhir bulan 31 Desember 2018 yaitu Rp 20.906.266.418 dan
dikembalikan ke negara sesuai aturan pemerintah.
Tabel 4.4
Pengembalian Sisa Anggaran Ke Negara 2016
No Belanja Sisa
1 Belanja pegawai, gaji dan
tunjangan
459.338.713
Sub total Rp. 459.338.713
2 Belanja barang 3.631.368.479
3 Belanja modal 22.203.760.192
Sub total Rp. 25.835.128.671
Total Rp. 26.294.467.384
93
Tabel 4.5
Pengembalian Sisa Anggaran Ke Negara 2017
No Belanja Sisa
1 Belanja pegawai, gaji dan
tunjangan
Rp 139.697.154
Sub total Rp. 139.697.154
2 Belanja barang 5.005.226.720
3 Belanja modal 17.015.298.910
Sub total Rp. 20.721.885.710
Total Rp. 22.160.222.784
Tabel 4.6
Pengembalian Sisa Anggaran Ke Negara 2018
No Belanja Sisa
1 Belanja pegawai, gaji dan
tunjangan
Rp 184.380.708
Sub total Rp. 184.380.708
2 Belanja barang 4.917.256.860
3 Belanja modal 15.804.628.850
Sub toal Rp. 20.721.885.710
Total Rp. 20.906.266.418
4. Efektifitas anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang
Berdasarkan penelitian pada dinas pekerjaan umum kabupaten
enrekang efektifitas anggaran sangat berperan penting dalam suatu
94
instansi atau kantor. Anggaran belanja umumnya merujuk pada daftar
rencana seluruh biaya dan pendapatan. Dalam proses penyusunan
anggaran ditetapkan siapa akan berperan dalam melaksanakan
sebagaian kegiatan pencapaian sasaran anggaran dan ditetapkan pula
sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran untuk
memungkinkan melaksanakan perannya.
Dari hasil wawancara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bapak Abdullah,MM menyatakan bahwa untuk mengukur keefektifitasan penggunaan anggaran setiap tahunnya kita mengkalkulasikan setiap anggaran yang masuk dan yang telah terealisasi dilihat dari laporan keuangan kemudian dibandingkan dengan laporan kuangan setiap tahunnya. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan. Efektifitas berarti tingkat pecapaian hasil program dengan target yag ditetapkan dan menggambarkan kemampuan pemerintah dalam merealisasikan anggaran. Dapat disimpulkan dari hasil wawancara bahwa di Dinas PU Kabupaten Enrekang sudah mencapai tujuan dan sasaran yang telah direncanakan, dilihat dari tabel 4.2, 4.3, dan 4.4 semua nilainya menunjukkan efektif.
Pada dinas pekerjaan umum dilihat dari hasil wawancara sudah
menunjukkan hubungan antara keluaran dengan tujuan sasaran yang
hendak dicapai dan menggambarkan jangkauan dampak masukan
(outcome) dari keluaran (output) program dalam mencapai tujuan
program. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan,
maka semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Jika hasil
berfokus pada input, efisiensi pada output atau proses, maka efektifitas
berfokus pada hasil (outcome). Suatu program atau kegiatan dinilai
efektif apabila output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang
diharapkan.
95
C. Pembahasan
1. Pengendalian intern terhadap kinerja dinas pekerjaan umum kabupaten
enrekang
Pengendalian intern yang diterapkan Dinas PU sudah dijalanan
dengan baik. Para pimpinan dan para pegawai menjunjung tinggi
integritas dan nilai etika, hal ini dibuktikan dengan adanya sanksi bagi
pegawai yang melanggar aturan yang ditetapkan dengan cara mendapat
teguran lisan maupun tulisan. Hal tersebut dapat menekan terjadinya
penyimpangan di Dinas PU. Para pegawai juga ditempatkan sesuai
dengan bidang dan keahlian masing-masing juga dilakukan
pengembangan sumber daya manusia seperti diklat dan pelatihan demi
menunjang kinerja pegawai. Pemisahan fungsi tugas sudah jelas
sehingga para pegawai bekerja dan ditempatkan di bagian yang sesuai
dengan latar belakang pengalaman dan pendidikannya. Dengan
demikian dapat dikatakan lingungan pengendalian memiliki peranan
penting dalam menunjang kinerja para pegawai Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang.
Dalam rangka penilaian resiko, pimpinan instansi pemerintah
menetapkan tujuan instansi pemerintah dan tujuan pada tingkat kegiatan
dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan
dikomunikasikan kepada seluruh pegawai. Untuk menyeiati hal itu,
penetapan tujuan dinas pekerjaan umum juga didalamnya ada bagian
keuangan dilakukan bersama agar sesuai dan mencapai sasaran yang
diinginkan.
96
Dari penjelasan diatas dapat dinilai bahwa penilaian risiko telah
dilaksanakan dengan baik oleh Dinas Pekerjaan Umum. Kegiatan
pengendalian sangat penting untuk menyakinkan bahwa tindakan yang
diperlukan dalam mencapai tujuan dinas dan menghadapi resiko telah
dilaksanakan dengan baik. Kegiatan pengendalian terhadap kinerja
dinas pekerjaan umum telah berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan
dengan adanya pembagian 12 bidang fungsi yang berbeda. Dalam
proses penyusunan laporan keuangan pun terdapat bendahara
penerimaan dan bendahara pengeluaran yang berbeda demi
meminimalisir kecurangan yang dapat terjadi. Kinerja para pegawainya
juga dinilai secara berkala demi mencapai visi misi dinas. Pembinaan
sumber daya manusia juga dilakukan secara berkala dan dilakukan
pengendalian pengelolaan sistem informasi.
Informasi dan komunikasi yang diterapkan dinas telah dilakukan
dengan baik dimana informasi tentang tujuan dinas dikomunikasikan
dengan baik dari atasan hingga bawahannya sehingga informasi yang
dibutuhkan tersedia tepat waktu agar dapat dilaksanakan pemantauan
maupun kegiatan pencegahan dan risiko yang dapat ditimbulkan dari
kinerja para karyawan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Ribka Fininal dan Jantje J (2015) dan Abdi Putra (2015) dengan hasil
penelitian yang menunjukan sistem dan prosedur yang diterapkan oleh
perusahaan telah berjalan efektif dengan pencatatan yang terstruktur
dan jelas dan langsung yang dijalankan oleh perusahaan.
97
2. Anggaran yang tersedia dari tahun 2016-2018
Anggaran yang tersedia dari tahun 2016-2018 dapat di lihat pada
tabel 4.2,dan 4.3 dan 4.4 bahwa anggaran yang paling besar terdapat
pada belanja modal, karena anggaran tersebut digunakan untuk
menyelesaikan beberapa pekerjaan untuk meningkatkan pertumbuhan
kabupaten enrekang.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Wahyu Sapto dan Gemi Ruwanti (2016) yang hasil penelitiannya
menunjukan perbandingan hasil pengukuran berdasarkan realisasi
anggaran selama 3 tahun anggaran yang telah terjadi. Dimana dari ke 3
tahun anggaran digunakan untuk mengukur setiap anggaran yang ada
terhadap anggaran yang terpakai.
3. Anggaran yang terealisasi dari tahun 2016-2018
Pada tahun 2016 anggaran yang terealisasi paling banyak yaitu
pada belanja barang, hal tersebut terjadi dikarenakan pengadaan
fasilitas dan renovasi pada tahun tersebut. Kemudian anggaran yang
terealisasi pada tahun 2016 yang paling rendah terdapat pada belanja
modal hal ini terjadi karena banyaknya pekerjaan yang belum
terselesaikan pada tahun tersebut.
Sedangkan pada tahun 2017 dan 2018 anggaran yang
terealisasi paling banyak yaitu pada belanja pegawai gaji dan tunjangan
hal tersebut ditunjang karena pegawai sipil bertambah pada tahun
tersebut dan menyelesaikan beberapa perjalanan dinas. Kemudian
realisasi anggaran pada tahun 2017 yang terkecil terdapat pada belanja
98
modal, seperti tahun sebelumnya hal ini terjadi karena ketidak mampuan
menyelesaikan pekerjaan pada tahun tersebut.
Kemudian di 2018 anggaran yang terealisasi paling rendah
terdapat pada belanja barang hal ini terjadi karena pada Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang saat melakukan pengadaan
barang tidak terlalu besar biayanya.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Andre P. Tulangow (2016) dengan hasil penelitiannya menunjukan
bahwa dalam tiga tahun penelitian pemerintah sudah baik dalam
merealisasikan belanjanya dengan tidak melebihi dengan jumlah yang
dianggarakan.
99
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan yang dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem pengendalian intern yang diterapkan oleh Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Enrekang telah efektif dan memadai.
2. Pembagian wewenang dan tanggung jawab sudah efektif dilakukan oleh
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang.
3. Dari hasil analisis mengenai perhitungan terlihat bahwa pada tahun
2016 pelaksanaan anggaran belanja mencapai 94% yang terealisasikan
dari anggaran yang tersedia, kemudian pada tahun 2017 pelaksanaan
anggaran yang terealisasi mengalami kenaikan 1% dari tahun
sebelumnya sebesar 95% dan pada tahun 2018 pelaksanaan anggaran
yang terealisasikan mencapai 97% dari anggaran yang telah tersedia,
kemudian sisa anggaran dikembalikan pada negara.
B. Saran
Adapun saran yang penulis berikan adalah Dinas Pekerjaan Umum
lebih memperhatikan jumlah sumber daya manusia yang ada disetiap bidang
yang masih membutuhkan tambahan pegawai demi peningkatan kinerja
dinas. Dan sebagai bahan pertimbangan dinas sehubungan dengan hasil
kesimpulan adalah dalam pelaksanaan anggaran pada setiap instansi
pemerintah didasarkan pada sebuah dokumen yang disebut Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Oleh karenanya ada baiknya perusahaan
labih memperhatikan sasaran yang hendak dicapai, fungsi, program dan
100
rincian kegiatan, rencana penarikan dan tiap-tiap bulan dalam satu tahun
serta pendapatan yang diperkirakan oleh kementrian/lembaga.
101
DAFTAR PUSTAKA
Andre P. Tulangow T.R. (2016). Analisis Realisasi Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah Pemerintahan Kabupaten Minasaha. E-jurnal, 6(2)
Anggirini, Yunita dan Hendra Puranto. (2015). Anggaran berbasis kinerja. UPP
STIM YKPN, YKPN, Yogyakarta`
Antony, Robert N.,dan V.Govindarajan. (2015). Sistem Pengendalian
Manajemen. Salemba Empat: Jakarta
Desi, A. (2004). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amelia.
Hasibuan, M. S. (2016). Manajemen Sumber Daya. Jakarta: Bumi Aksara.
Hansen Dan Mowen, (2006). Akuntansi Manajemen , Edisi Keempat, PT. Gelora
Aksara Pratama, Jakarta.
Hery. (2014). Pengendalian Akuntansi Dan Manajemen. Jakarta: Kencana.
I Komang Juni Indrawan, N. K., & Sujana, E. (2017). Analisis Sistem
Pengendalian Intern Pada Penggajian Karyawan PT Pln (Persero) Area
Bali Utara. E-Journal, 8(2), 1-12.
Ketut Aristina Dewi, A. T., & Darmawan, N. A. (2014). Analisis Sistem
Pengendalian Intern Terhadap Sistem Akuntansi Penggajian Dan
Pengupahan Pada Hotel The Damai. E-Journal, 2 (1), 1-10.
Mahmudi. (2010). Manajemen Keuangan Daerah. Erlangga: Jakarta
Marwansyah. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Moleong. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. E-Jurnal S1 Ak Universitas
Pendidikan Gnesha.
Mulyadi. (2014). Sistem Akuntansi Edisi 3. Yogyakarta: Salemba Empat.
Nafarin, M, 2013. Penganggaran Perusahaan, Edisi Ke 3. Salemba Empat:
Jakarta
Nawawi, H. H. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. In Untuk Bisnis
Kompetatif (Pp. 315-316). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Putra, A. (2015). Analisis Sistem Dan Pengendalian Intern Pembayaran Gaji Dan
Upah Karyawan Pada PT Bara Dinamika Muda Sukses Di Malinau.