Top Banner
Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan Gudang Studi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA) Disusun Oleh : Kelompok 14 Anggota: Faishal Wafiq Zakiy (1311521006) Miftahul Jannah (1311521017) Zikri Khairan (1311521032)
46

Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Jan 21, 2017

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan Gudang

Studi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Disusun Oleh :Kelompok 14

Anggota:Faishal Wafiq Zakiy (1311521006)

Miftahul Jannah (1311521017)Zikri Khairan (1311521032)

Page 2: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

BAB IPENDAHULUAN

Page 3: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

1.1 Latar BelakangPengadaan barang dan pengelolaan barang merupakan hal yang harus dikendalikan dengan baik. Setiap perusahaan yang menghasilkan produk (perusahaan-perusahaan yang menyelenggarakan proses produksi) akan memerlukan persediaan bahan baku ini. Baik disengaja maupun tidak disengaja perusahaan yang bersangkutan ini akan menyelenggarakan persediaan bahan baku yang menunjang jalannya proses produksi dalam perusahaan tersebut. Di dalam hal ini tidak akan terkecuali, baik perusahaan tersebut merupakan suatu perusahaan kecil, perusahaan menengah maupun perusahaan besar. Namun cara penyelenggaraan persediaan bahan baku ini akan berbeda-beda untuk setiap perusahaan-perusahaan tersebut, baik dalam hal jumlah unit dari persediaan bahan baku yang ada didalam perusahaan, maupun manajemen ataupun pengelolaan dari persediaan bahan baku didalam perusahaan yang bersangkutan tersebut.`

Page 4: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Oleh karena itu diperlukan alur proses bisnis yang sesuai untuk pergudangan dan pembelian barang. Maka pada makalah ini, penulis akan menganalisis proses bisnis yang sedang berjalan dan proses bisnis yang diusulkan berserta kaitannaya dengan actor-aktor yang terlibat.

Page 5: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat pada penyusunan makalah ini adalah:1. Bagaimana proses bisnis yang berjalan pada bidang

pembelian?2. Bagaimana proses bisnis yang berjalan pada bidang

pergudangan?3. Bagaimana use case yang berjalan bidang pembelian?4. Bagaimana use case yang berjalan bidang pergudangan?5. Bagaimana proses bisnis yang lebih optimal pada bidang

pembelian?6. Bagaimana proses bisnis yang lebih optimal pada bidang

pergudangan?

Page 6: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

1.3 Batasan MasalahBatasan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut:1.  Penjelasan mengenai profil perusahaan secara umum.2. Penjelasan mengenai proses bisnis yang sedang berjalan dan

akan diusulkan.3. Penjelasan mengenai use case yang sedang berjalan dan akan

diusulkan..4. Penjelasan use case diagram dari proses bisnis yang diusulkan.

Page 7: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

1.4 Tujuan dan Manfaat Makalah

Tujuan dari makalah adalah sebagai berikut:1. Mengetahui dan menganalisis proses bisnis yang berjalan pada

PT. Prima Inreksa Industries pada bidang pembelian dan bidang pergudangan.

2. Membandingkan proses bisnis yang berjalan dengan proses bisnis yang diusulkan.

Manfaat yang didapatkan adalah:3. Mengetahui kasus-kasus persoalan dan solusi yang

berhubungan dengan bidang pembelian dan bidang pergudangan.

4. Sebagai bahan referensi untuk makalah selanjutnya.

Page 8: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

1.4 Luaran/ OutputLuaran dari tugas ini adalah makalah dan Business Process Model and Notation pada bidang pembelian dan bidang pergudangan PT. Prima Inreksa Industries.

Page 9: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

BAB IIPEMBAHASAN

Page 10: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2.1 Terkait Sistem InformasiPada bagian ini akan dijelaskan bagaimana konsep

system, informasi dan system informasi.

Page 11: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2.1.1 Konsep Sistem1) Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan. Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013: 23) yang bukunya berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :“Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian “.

Page 12: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Pengertian Sistem yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:

a.Menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi: “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”

b.Menurut Sutarman (2009:5), dalam bukunya yg berjudul Pengantar Teknologi Informasi: “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama ”.

c. Menurut Jogiyanto (2009:34) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi: “Sistem dapat di definisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen “.

Page 13: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Sistem dan prosedur merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Suatu sistem baru bisa terbentuk bila di dalamnya terdapat beberapa prosedur yang mengikutinya. Menurut (Mulyadi, 2010:5) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa: “ Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.”

Page 14: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Terdapat dua kelompok dasar pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu berdasarkan pendekatan pada prosedurnya dan yang berdasarkan pendekatan komponennya.a. Pendekatan sistem pada prosedurnya

Suatu sistem adalah suatu jaringan dan prosedur yang saling berkaitan, dan bekerjasama untuk melakukan suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah tertentu.

b.Pendekatan sistem pada komponennyaSuatu sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling berinteraksi dengan teratur sehingga membentuk suatu totalitas untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau sub sistem-sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Page 15: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2) Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:2), dalam bukunya Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, system mempunyai beberapa karakteristik:a. Mempunyai Komponen Sistem (Components Sistem)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

b. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Page 16: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

c. Mempunyai Lingkungan (Environment)Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

d.Mempunyai Penghubung (interface) Antar KomponenPenghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

Page 17: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

e.Mempunyai Masukan (input)Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Mempunyai Pengolahan (processing)Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

g.Mempunyai Sasaran (Objective) dan TujuanSuatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.

Page 18: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

h.Mempunyai Keluaran (output)Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

i. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Page 19: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

3) Klasifikasi SistemMenurut Agus Mulyanto (2009:8) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi .Sistem dapat di klasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:a.Sistem abstak (abstract system) dan sistem fisik (physical

system). Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.

b.Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made systems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.

Page 20: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu (deterministic systems) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic systems) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d.Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).Sistem tertutup (closed systems) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem.

Page 21: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

Page 22: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2.1.2 Konsep Informasi

1) Pengertian Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi: “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata ”.Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Jadi dapat simpulkan bahwa Informasi juga dapat diartikan sebagai data yang telah di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Page 23: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2) Kualitas InformasiMenurut Agus Mulyanto (2009 :20) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal yang sangat domain yaitu:a. Informasi harus akurat.

Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

b.Informasi harus tepat waktu.Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang).

c. Informasi harus relevan.Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Page 24: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

3) Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto, H.M. (2009:11),dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi “Nilai adalah suatu informasi dikatakan bernilaibila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”.Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

Page 25: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2.1.3 Konsep Sistem Informasi

1)Pengertian Sistem Informasi

Dalam bukunya Agus Mulyanto (2009:29) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi mengutipkan beberapa pendapat para ahli, diantaranya:a.Menurut James alter, sistem informasi adalah “Kombinasi

antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.

b.Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna”.

Page 26: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

c. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “ Suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai ”.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

Page 27: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2) Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009:31) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi menyatakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi”. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Berikut ini merupakan penjelasan komponen dari sistem informasi :a. Sumber Daya Manusia. Manusia mengambil peranan yang

penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

Page 28: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

b. Sumber Daya Hardware. Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic atau optikal.

c. Sumber Daya Software. Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.

d. Sumber Daya Data. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

e. Sumber Daya Jaringan. Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, memproses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit dan dukungan jaringan seperti modem, software pengendali, serta prosesor antar jaringan.

Page 29: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2.2 Tools yang Digunakan

Page 30: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

BPMN adalah singkatan dari Business Process Modeling Notation, yaitu suatu metodologi baru yang dikembangkan oleh Business Process Modeling Initiative sebagai suatu standard baru pada pemodelan proses bisnis, dan juga sebagai alat desain pada sistem yang kompleks seperti sistem e- Business yang berbasis pesan (message-based). Tujuan utama dari BPMN adalah menyediakan notasi yang mudah digunakan dan bisa dimengerti oleh semua orang yang terlibat dalam bisnis, yang meliputi bisnis analis yang memodelkan proses bisnis, pengembang teknik yang membangun sistem yang melaksanakan bisnis, dan berbagai tingkatan manajemen yang harus dapat membaca dan memahami proses diagram dengan cepat sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Notasi BPMN yang baru juga dirancang untuk sifat sistem berbasis layanan web. BPMN dapat memodelkan pesan kompleks yang dilewatkan diantara pelaku bisnis atau bagian dari pelaku bisnis, kejadian yang menyebabkan pesan dilewatkan, danaturan bisnis yang membatasi kejadian tersebut. BPMN memugkinkan proses bisnis dipetakan ke bahasa eksekusi bisnis berbasis XML seperti BPEL4WS (Business Process Execution Language for Web Service) dan BPML (Business Process Modeling Language). Informasi pada bahasa eksekusi bisnis ini dapat divisualisasikan dengan notasi umum.

Page 31: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Salah satu kelebihan diagram BPMN adalah kemampuan memodelkan aliran pesan. Diagram bisnis proses tradisional mampu memodelkan aliran proses secara sekuensial, dari kejadian awal sampai hasil akhir. Dalam lingkungan e-commerce, tentunya orang mengirim pesan kepada yang lain sebagai bagian dari aliran proses. (Rosmala, 2007) .

Page 32: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2.2.3 Use Case Diagram

Use case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah system. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi bagaimana sistem tersebut digunakan. Setiap use case memiliki aktor utama yang meminta sistem untuk memberi sebuah layanan. Actor utama adalah aktor dengan tujuan yang akan dipenuhi use case, tetapi tidak selalu. Selain itu terdapat banyak aktor lain yang berkomunikasi dengan sistem pada saat menjalankan use case. Setiap langkah dalam use case adalah sebuah elemen dalam interaksi antar aktor dan sistem. Setiap langkah harus berupa pernyataan sederhana dan dengan jelas menunjukkan siapa yang menjalankan langkah-langkah tersebut. Langkah tersebut harus menunjukkan tujuan aktor, bukan mekanisme yang harus dilakukan aktor. (Fowler, 2007)

Page 33: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2.3 Terkait Sub Tema yang Dipilih

Sub tema yang dipilih adalah Sistem Informasi Pembelian/ Pengadaan dan Inventory/

Pergudangan.

Page 34: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2.3.1 Sistem Informasi Pembelian / Pengadaan

Pada dasarnya jika suatu perusahaan melakukan pembelian barang dagang maka barang tersebut akan diolah lagi kemudian dijual atau barang tersebut langsung dijual. Pembelian dalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa melalui pertukaran dengan maksud dipergunakan sendiri atau untuk dijual lagi dengan atau tanpa diproses lebih lanjut sebelumnya (Suwardjono,2004:267). Dibeberapa perusahaan, seluruh pembelian barang dan jasa dilakukan dan dikendalikan oleh departemen pembelian yang tersentralisasi. Dimulai dengan bagian gudang melakukan permintaan pembelian yang selanjutnya akan diorderkan oleh bagian pembelian (Soemarso,1998:23). Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.

Page 35: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian :a.Fungsi pembelian, bertanggung jawab : memperoleh

informasi mengenai harga menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang mengeluarkan order pembelian kepada pemasok dipilih.

b.Fungsi penerimaan, bertanggung jawab : melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kuantitas barang diterima dari pemasok dan menerima barang yang diretur oleh pembeli

c. Fungsi akuntansi, bertanggung jawab :menerima faktur tagihan dari pemasok dan mencatat transaksi pembelian kedalam register bukti kas keluar

Page 36: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

2.3.2 Sistem Informasi Gudang/InventoriSetiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggannya (Freddy Rangkuti, 1998, hal 1).

Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tidak akan terlepas dari masalah persediaan. Persentase persediaan terhadap total harta (assets) keseluruhan dari perusahaan adalah relatif cukup tinggi. Oleh karena itu, persediaan yang ada di perusahaan perlu dikelola sebaik-baiknya, persediaan harus direncanakan dan dikendalikan secara efektif dan efisien.

Page 37: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Pengadaan persediaan harus diperhatikan karena berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat adanya persediaan. Oleh sebab itu, persediaan yang ada harus seimbang dengan kebutuhan, karena persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menanggung resiko kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi disamping biaya investasi yang besar. Tetapi jika terjadi kekurangan persediaan akan berakibat terganggunya kelancaran dalam proses produksinya. Oleh karenanya diharapkan terjadi keseimbangan dalam pengadaan persediaan sehingga biaya dapat ditekan seminimal mungkin dan dapat memperlancar jalannya proses produksi (Agus Ristono, 2008, hal 2).

Banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk menarik minat pelanggan. Salah satunya adalah dengan memberikan sistim diskon pada pembeli yang juga dapat menurunkan biaya-biaya persediaan pada perusahaan. Telah banyak dikembangkan penelitian model persediaan yang mempertimbangkan diskon dan waktu kadaluarsa yang bertujuan untuk meminimalkan biaya total persediaan yang ada.

Page 38: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Pengertian mengenai persediaan dalam hal ini adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barangbarang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Jadi persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, bagian-bagian yang disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi/produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau langganan setiap waktu (Freddy Rangkuti, 1998, hal 1).

Berbagai rumusan tentang definisi persediaan telah banyak dikemukan oleh para ahli, diantaranya definisi yang dikemukakan oleh Starr dan Miller yang menyatakan bahwa persediaan adalah suatu sumber daya yang menggangur (idle resources), akan tetapi sumber daya tersebut mempunyai nilai ekonomis. Nilai ekonomis persediaan timbul karena sumber daya tersebut diperoleh dengan suatu pengorbanan dengan harapan untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang.

Page 39: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Definisi lain menyatakan bahwa pada dasarnya persediaan adalah suatu sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lebih lanjut di sini dapat berupa kegiatan produksi seperti yang dijumpai pada sistim industri, kegiatan pemasaran seperti dijumpai pada sistim distribusi ataupun kegiatan konsumsi seperti dijumpai pada sistim rumah tangga (Arman Hakim, 2008, hal 1).

Page 40: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

BAB IIIANALISIS PROSES BISNIS PERUSAHAAN

Page 41: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

3.1 Profile/ Sejarah Perusahaan

Page 42: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

A. Deskripsi Perusahaan

PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES, merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan sepatu olah raga, hasil produksi tersebut sesuai dengan pesanan dan ditujukan untuk diexport. PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES didirikan berdasarkan akte notaries Ny. Kartini Mulyadi, SH. Pada tanggal 14 desember 1988 dengan akte nomor 070. PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES mempunyai kantor pusat di Jl. Tanah Abang II no.98 Jakarta Pusat, sedangkan lokasi pabrik bertempat di Jl. Industri Raya IV Blok AG No.8 KM 8 Desa bunder kecamatan Cikupa Tangerang Banten. Dalam pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas pengamatan yang dilakukan pada saat studi kelayakan karena pada akhir tahun 1980’an, kabupaten ndustry sedang membangun diri sebagai daerah ndustry.

Page 43: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

Selain itu ada pertimbangan social ekonomi yang lebih menguntungkan, yaitu: a. Harga tanah yang ndustry murah b. Mudah mendapatkan bahan baku c. mudah mendapatkan tenaga kerja d. terletak di daerah yang strategis karena cukup dekat dengan jalan

tol Jakarta-Merak.

Adapun latar belakang didirikannya ndustry sepatu ini adalah sbb: e. Mendapatkan keuntungan bagi perusahaan guna pengembangan

dan kelangsungan hidup karyawan. f. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitarnya dan

memberikan keterampilan kerja dibidang ndustry, guna membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran.

g. Membantu pemerintah dalam menghidupi ndustry lain, misalnya ndustry baku.

h. Membantu menambah devisa negara dengan meningkatkan expor non migas, karena orientasi produk perusahaan adalah untuk pasar luar negeri.

Page 44: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

PT. PRIMA INREKSA INDUSTRI, didirikan diatas tanah seluas kurang lebih sepuluh hektar, pembangunan pabrik tersebut dimulai pada bulan desember 1988 dan baru selesai pada bulan November 1989. Kemudian pada bulan januari 1990 PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES sudah mulai beroperasi kemudian untuk export perdananya baru dapat dilakukan pada awal bulan pebruari 1990. Lokasi Perusahaan PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES, berkantor pusat di Jl. Industri Raya IV blok AG No.8 Km.8 Desa Bunder Kawasan Industri Cikupa Tangerang.

Page 45: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

B. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dari perusahaan ini adalah untuk menjadi yang paling kompetitif dan terpercaya dalam memanufaktur sepatu olah raga dengan harga menengah kebawah. Dan misi dari perusahaan ini adalah memberi pelanggan kita pelayanan harga dan kualitas yang terbaik dengan selalu: a. Mencari dan menerima, mempertahankan, melatih dan

menghargai karyawan yang terbaik dalam bidangnya. b. Menerapkan sistim perburuhan yang terbaik c. Peduli pada masyarakat dan lingkungan sekitar d. Menciptakan produk bermutu tinggi dengan inovasi dan

kreatifitas e. Memperbaiki biaya, mutu dan proses pada tahap development f. Menerapkan perbaikan berlanjut pada proses produksi g. Fokus pada efisiensi dan mutu.

Page 46: Analisis Sistem Informasi Pengadaaan dan GudangStudi Kasus: PT. PRIMA INREKSA INDUSTRIES (ADIDAS INDONESIA)

C. Bidang Kegiatan Usaha