Analisis ResepSKENARIO 1
Seorang Mahasiswa berumur 20 tahun datang ke poliklinik unram
dengan keluhan nyeri ulu hati yang berat sampai berguling-guling
sejak tadi malam. Keluhan ini disertai kembung, mual dan muntah.
Keluhan seperti ini mulai dialami sejak 3 tahun yang lalu,
kembuh-kambuhan. Dalam 1 minggu, 2-3 kali kambuh, terutama jika
terlambat makan dan minum the atau minuman kecut. Dia sangat
khawatir, muntahnya kemarin bercampur darah hitam. Selama ini dia
hanya menggunakan obat kunyah. Dokter kemudian memberikan obat
golongan antasida, antiemetic, penurun produksi asam lambung.A.
Permasalahan nyeri ulu hati sampai berguling-guling nyeri ulu hati
disertai kembung, mual, muntah sehari sebelumnya, muntah bercampur
darah hitam keluhan nyeri ulu hati dialami sejak 3 tahun lalu,
kambuh-kambuhan; dalam 1 minggu, 2-3 kali kambuh, terutama jika
terlambat makanDiagnosa: Dispepsia et causa suspect ulkus
peptikumB. Tujuan terapi Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri ulu hati dan mual Untuk menghentikan muntah Mencegah
kekambuhan Istirahat; diet yang baik dan sesuaiC. Daftar kelompok
obat yang manjur sesuai tujuan terapi Terapi: Penetral asam lambung
: Antacid Penghambat muntah: antiemetic ( Antagonis 5HT3) Mencegah
kekambuhan: AH2 Mengurangi atau menghentikan produksi asam lambung:
Antacid, Proton Pump Inhibitor (PPI), Antagonis H2 Receptor.
D. Blok Neuropsikiatri 2
E. Mengurangi rasa nyeri ulu hati dan mualPilihan obat
antasida:ObatEfficacySafetySuitabilitycostScore
Natriumbikarbonattablet 500 mgNilai 90Menetralkan asam lambung
dengan cepat karena daya larutnya yang tinggiNilai 60ES: alkalosis
sistemik, edema, perforasi lambungNilai 60(untuk mengobati asidosis
sistemik, membuat urine alkali, dan penggunaan lokal pada
pruritus)KI: gangguan hati dan ginjal, penyakit jantung, kehamilan,
hindari penggunaan jangka panjangBotol1000 tabletRp.12.188210
Alumunium hidroksida Nilai 70Daya menetralkan asam lambung
lambatNilai 70ES:Eksresi alumunium fosfat meningkat, menimbulkan
sindrom deplesi fosfat, konstipasi, mual, muntah dan onstruksi
usus.Nilai 70Indikasi: Untuk megobati tukak peptik, nefrolitiasis
fosfat dan absorben pada keracunanKI: hipofosfatemia
210
Magnesium hidroksidaNilai 80Onset lebih lama dari kalsium
karbonat tapi lebih cepat dari alumunium hidroksida, dosis lebih
besar dari kalsium karbonatNilai 70Efek samping Diare, kelainan
neurologi, jantung, alkaliuria.Nilai 70KI: hipofosfatemia
220
Kalsium karbonat tablet 500 mgNilai 90onset cepat, masa kerjanya
lama, dan daya menetralkan asamnya tinggiNilai 50Fenomena acid
rebound, tinja menjadi keras, kerusakan ginjal, hiperkalsemia,
alkalosis, milk alkali sindromNilai 60KI: insufiensi ginjal
Botol 100 tablet Rp.5403
200
Antasida doen
Nilai : 80Onsetnya lebih lambat daripada antasida yang larut air
seperti natriumbikarbonatNilai 90Efek samping saling menghilangkan
karena di kombinasiNilai 70Kontraindikasi: hipofosfatemia Kotak
10X10 tablet kunyah:Rp.11.396 Botol 60 ml: Rp.3.304240
Berdasarkan tabel diatas maka P-drug dalam kelompok antasida
untuk mengatasi keluhan nyeri pada pasien yaitu antasida doen
(sedian kombinasi Mg(OH)2 + Al(OH)3) dengan total nilai paling
tinggi, agar onset kerjanya lebih cepat maka BSO dalam bentuk
suspensi. Untuk dosis dewasa antasida suspensi adalah sehari 3-4
kali dengan dosis CTH 2. Diminum 1-2 jam setelah makan dan
menjelang tidur.
F. Mencegah KekambuhanPilihan obat penurun produksi asam
lambung:Kelompok obat Efficacy Safety Suitability Score
Antagonis reseptor H2Nilai: 80Menghambat reseptor H2 sehingga
mengurangi produksi asam lambung, tetapi tidak berpengaruh pada
sekresi asam melalui pengaru kolinergik atau gastrin
posprandialNilai 80ESO: ringanPusing lelah dan ruam kulit,
Ginekomasti pada pria dan galaktorea pada wanita pada penggunaan
simetidin.Nilai 80KI: Gangguan SSP, gangguan hepar dan gangguan
ginjal240
PPINilai: 90Menghambat pompa proton pada membram apikal sel
parietal sehingga praktis menghambat produksi asam lambung
(>90%)Nilai 80ESO: mual, nyeri abdomen, konstipasi, flatulensi
dan diareNilai 80Pengawasan pada ibu hamil, menyusui dan penyakit
hati.250
Golongan obat yang dipilih adalah PPI sesuai skor di table di
atas.Pilihan Obat Golongan PPI:Obat Efficacy Safety Suitability
Cost
Omeprazol Menghambat sekresi asam lambungESO: Gangguan saluran
cerna, mual muntah, kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi,
nyeri kepala dan pusing, insomnia, penglihatan kabur, ruam kulit,
pruritus, mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.I: tukak
lambung, tukak duodenum khususnya yang disebabkan NSAID dan bakteri
H. pylori, refluks esofangitis dan syndrome zollinger ellisonKapsul
20 mg kotak 3X10 kapsulRp.15.313
Lansoprazol Menghambat sekresi asam lambungESO: Gangguan saluran
cerna, mual muntah, kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi,
nyeri kepala dan pusing, insomnia, penglihatan kabur, ruam kulit,
pruritus, mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.I: tukak
duodenum, tukak lambung ringan, refluks esofangitisHati-hati untuk
gagal ginjal, penyakit hati, kehamilanKapsul 30 mg kotak 2X10
kapsulRp.41.800
PantoprazolMenghambat sekresi asam lambungESO: Gangguan saluran
cerna, mual muntah, kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi,
nyeri kepala dan pusing, insomnia, penglihatan kabur, ruam kulit,
pruritus, mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.I: GERD,
tukak lambung, tukak duodenum khususnya yang disebabkan NSAID dan
bakteri H. pylori, refluks esofangitis dan syndrome zollinger
EllisonDos 7 tablet 20 mg Rp. 56.9257 tablet 40 mg. Rp. 71.750,-; 1
vial Rp. 109.205
RabeprazolMenghambat sekresi asam lambungES : Gangguan saluran
cerna, mual muntah, kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi,
nyeri kepala dan pusing, insomnia, penglihatan kabur, ruam kulit,
pruritus, mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.I : tukak
duodenum yang aktif, tukak lambung dan GERD dengan erosi dan
tukak.
P-drug berdasarkan skor diatas adalah Omeprazole dengan dosis
2x20 mg/standar dosis atau 1x40 mg/double dosis.
Pilihan obat antiemetic yang digunakan adalah yang bekerja pada
Chemoreseptor Trigger Zone (CTZ), yakni antagonis dopamin:Kelompok
obat Efficacy Safety Suitability Score
MetocloperamidNilai: 80Antagonis reseptor D2 yang spesifik (CTZ
dan lambung)Nilai: 70EEfek samping: EPS (Ekstrapiramidal syndrome),
restlesness, ngantuk, lemah, agranulocytosis,
methemoglobinemiaNilai : 80Menurunkan GERD (gastroesofageal refluks
disease), dispepsia ulkus peptikum, dyspepsia non ulkus,
gastroparesis, mual muntah. 230
DomperidonNilai: 80Meningkatkan peristaltic esophagus, lambung
dan usus.Nilai: 75 Tidak menembus blood brain barrier sehingga EPS
tidak terjadi. Efek samping:mulut kering, gatal di kulit, vertigo,
diare, gejala peningkatan sekresi prolaktin
Nilai: 80Menurunkan GERD (gastroesofageal refluks disease),
dispepsia ulkus peptikum, dyspepsia non ulkus, gastroparesis, mual
muntah. (Chemoteraphy induced nausea and vomiting) dan PONV (post
operative nausea and vomiting)235
Dari skoring di atas, P-drug yang dipilih adalah Domperidon
dengan dosis 10 mg tiap 8 jam.G. H. Penulisan Resep
dr. Arif Rahman HakimSIP No : 300/123/UP/DINKESPraktek : Jl.
Segara Anak no. 1 Mataram,No. Telp : 0370 - 640247Mataram, 8 Juni
2012R/Caps. Omeprazol mg 20 no III S. u.d.d caps I. p.c R/Susp.
Antasida Doenlag IS.q.d.d. cth.I. p. c R/Tab . Domperidon mg 10no
XS. p. r. n. t. d .d. tab I. a. c Pro : Nona SintaUmur : 20
TahunAlamat: Jl. Bunga Mawar No. 7 Mataram
SKENARIO 2
Seorang perempuan, berumur 30 tahun, hamil 6 bulan, dating ke
Puskesmas dengan keluhan tidak BAB 1 minggu. Perutnya menjadi
sakit, mual-mual. Pasien merasa ingin BAB, tetapi takut untuk BAB,
karena pengalamannya sebelumnya, anusnya sampai lecet dan berdarah.
Dokter kemudian memberikan pencahar dan suplemen serat.A. Anamnesis
: 1. Tidak BAB 1 minggu2. Perut sakit, mual-mual3. Takut untuk BAB
karena pengalaman sebelumnya anus sampai lecet dan
berdarahDiagnosis: konstipasi.B. Indikasi dan tujuan1. Melancarkan
BAB melalui metode gabungan (tanpa obat dan dengan obat)2.
Melindungi saluran cerna dan mempermudah keluarnya feses
C. Pemlihan obat Pemilihan golongan obat pencahar:Golongan
obatEFFICACYSAFETYSUITABILITYScore
Laksan ransang Stimulasi akumulasi air dan elektrolit khusus
Menghambat absornsi air dan elektrolit Meningkatkan
peristaltikDiare air, gangguan elektrolit Dianjurkan penggunaan
jangka pendek90
Bulking agent Membentuk gel dalam usus, melebarkan usus besar
merangsang aktivitas peristaltikMemiliki efek samping obstruksi
usus dan esofagus Tidak di anjurkan untuk penderita gagal ginjal,
karena menyebabkan dehidrasi, hipotensi dan kelumpuhan otot
pernafasan 80
Stool softener Mengemulsi tinja, melunakan tinja dan
mengengeluarkan tinja dengan mudah, tanpa merangsang peristaltic
usus Memiliki efek samping : Mual dan muntah
Efektif pada keadaan bila mengejan dan atau tinja keras yang
dapat menyebabkan hemoroid, hernia, dll. 90
Dari tujuan terapi, maka golongan obat yang dipilih adalah Stool
softener. Karena cocok untuk ibu hamil.
Pilihan obat untuk golongan stool softenerNama
ObatEfficacySafetySuitabilityDosisCost (Rp)
Liquid Parafin(Laxadine)
Sebagai lubrikan terhadap fesesESO: Zat ini bersifat menganggu
absorbs zat-zat larut lemak Tirisan (rembesan) anal menyebabkan
iritasi anal setelah penggunaan jangka panjang Terjadi reaksi
granulomatosa (paraffinomas) yang disebabkan oleh absorbsi sedikit
paraffin cair (terutama dari emulsi) pneumonia lipoid . Hindari
penggunaan jangka panjang Hindari penggunaan pada anak 130 mmHg dan
/ atau TD diastolik >80 mmHg.2. Sasaran (target penurunan)
tekanan darah: 140 mmHg atau tekanan diastolik >90 mmHg, dapat
diberikan terapi farmakologis secara langsung.
A. B. Keputusan dokterPilihan obat insulin:KeteranganNPH
(Neutral Protamine Hagedorn)ScoreInsulin GlargineScoreInsulin
DetemirScore
Suitability Nama lain = isophane. Merupakan insulin intermediate
yang mempunyai durasi kerja 10-16 jam. Indikasi : DM tipe I dan II
85Diabetes mellitus tipe I anak dan dewasa, serta diabetes tipe 2
yang membutuhkan insulin kerja panjang untuk mengontrol
hiperglikemia.90I: DM tipe I (pada anak dan dewasa), DM tipe II
(dewasa). Bisa diberikan sehari sekali saat makam malam dan 2x
sehari waktu tidur. Bisa pada pasien gemuk90
Efficacy NPH merupakan insulin dan protamine yang berada pada
kadaan stokiometri sehingga cristal yang terbentuk tidak menyisakan
bentuk aslinya. Insulin tipe-tipe ini mempunyai keuntungan PZI
Variabilitas dalam absorpsi, pemberian preparat yang tidak
konsisten kepada pasien, dan perbedaan sifat farmakokinetik dapat
menyebabkan respon glukosa yang labil, hipoglikemia nokturnal, dan
hiperglikemia saat puasa.90Insulin glargine merupakan suatu analog
recombinant human insulin dengan kerja panjang (hingga 24 jam).
Insulin diproduksi dengan teknologi rekombinan DNA menggunakan
bakteri non-patogen Escherichia coli (K12). Berbeda dengan insulin
reguler, pada insulin glargine asam amino asparagine pada posisi
A21 digantikan dengan glisin, dan 2 arginin ditambahkan pada atom C
ujung dari rantai B. Insulin glargine didisain kurang larut pada pH
netral, tapi larut sempurna pada pH 4, seperti dalam preparat
injeksi.Setelah injeksi subkutan, larutan asam dinetralkan sehingga
membentuk mikropresipitat. Mikropresipitat ini lalu akan
mengeluarkan secara perlahan insulin glargine. Pelepasan kontinu
selama 24 jam dengan konsentrasi relatif konstan tanpa peningkatan
nyata. Profil ini akan memungkinkan pemberian sekali sehari sebagai
insulin basal (kerja panjang). Lama kerja tidak berbeda pada
perbedaan pemberian subkutan pada perut, deltoid, atau paha.Insulin
glargine sebagian dimetabolisme di ujung karboksil rantai B pada
depot subkutan membentuk 2 metabolit aktif. Metabolit ini memiliki
aktivitas sama seperti insulin pada uji in vitro. Keduanya yaitu M1
(21A-Gly-insulin) dan M2 (21A-Gly-des-30B-Thr-insulin). Keduanya,
bagian obat yang tak berubah dan hasil metabolime, ditemukan di
sirkulasi.90Merupakan insulin human analog dengan onset kerja 2-4
jam dan durasi kerja obat 22-24 jam.90
Safety ESO: bertambah BB lebih sering terjadi, resiko
hipogilekmik lebih tinggi70ESO: gangguan penglihatan yang bersifat
sementara, retinopati berat, hipoglikemik berat, reaksi antibodi
terhadap insulin, retensi natrium, udem, bronkospasme, penurunan
TD, sirkulasi kolaps/syok dan reaksi alergi berat mengancam
jiwa.KI: hipersensitif terhadap insulin glargine80ESO: hipokalsemi,
lipodistrofi, pruritus, memar, bertambah BB, edema. Reaksi injeksi
: nyeri, gatal, gatal bintik merah bengkak, dan peradangan.KI:
tidak boleh digabung dengan insulin lain yang diluted maupun mix.
70
TOTAL245TOTAL260TOTAL250
P-drugs : insulin Glargine, Lanctus. Dosis Insulin glargine
memiliki potensi yang sama dengan insulin manusia. Pemberian sekali
sehari relatif konstan menurunkan kadar glukosa.
MetforminXRKeteranganMetformin
Suitability Dipakai pada penyandang diabetes gemuk. Biasanya
sering dipakai sebagai obat kombinasi OHO. Tidak sampai menyebabkan
hipoglikemik. Tersedia diberbagai apotik dan puskesmas. Dosis
pemberian 1x1.
Efficacy Merupakan obat OHO yang meningkatkan sensitivitas
insulin, mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati
(glukoneogenesis), di samping jugamemperbaiki ambilan glukosa.
Safety Efek samping : dispepsia, diare, asidosis laktat, mual,
dan muntah, penurunan penyerapan vitamin B12, eritema, pruritus,
urtikari dan hepatitis.Kontraindikasi : Gangguan fungsi ginjal,
ketoasidosis, hentikan bila terjadi kondisi seperti hipoksia
jaringan (sepsis, kegagalan pernafasan, baru mengalami infark
miokardia, gangguan hati), menggunakan kontras media yang
mengandung iodin (jangan, menggunakan metformin sebelum fungsi
ginjal kembali normal) dan menggunakan anestesi umum (hentikan
metformin pada hari pembedahan dan mulai kembali bila fungsi ginjal
kembali normal), wanita hamil dan menyusui.
Cost Generik 500 mg @ Rp112.89,00
P-drug : Metformin tablet 500 mg once daily bersama/sesudah
makan
Antihipertensi pada DMKelompok ObatSuitability Efficacy
Safety
ARBI: Cocok sebagai alternatif dari penghambat ACEI dalam
tatalaksana gagal jantung atau nefropati akibat diabetes.KI: Tidak
boleh diberikan pada Kehamilan trimester kedua dan ketiga dan harus
segera dihentikan setelah diketaui hamil. Tidak boleh diberikan
pada ibu menyusui. Harga cukup mahal Sifatnya mirip dengan
penghambat ACEI, tetapi obat gol ini tidak menghambat pemecahan
bradikinin dan kinin-kinin lainya, sehingga tidak menimbulkan batuk
persisten. Menghambat efek angiostensi II sehingga merelaksasi otot
polos dan mengakibatkan vasodilatasi, meningkatkan retensi garam
dan air di ginjal, menurunkan volume plasma, dan mengurangi
hipertropi sel. Sub tipe reseptor angiostensi II ada 2 yaitu AT1
dan AT 2. AT 1 terutama ditemukan pada jaringan vaskuler dan
miokradium serta di otak, ginjal dan sel-sel glomerulus adrenal
yang mensekresi aldosteron. Sedangkan AT2 banyak ditemukan pada
medul adrenal, ginjal dan SSP. ESO: biasanya ringan, hipotensi
simptomatik termasuk pusing, hiperkalemi kadang terjadi,
angioedema.
ACEII: efektif untuk hipertensi ringan, sedang, maupun berat,
serta sangat baik untuk hipertensi pada diabetes, dislipidemia,
obesitas, dan gagal jantung kongestif, serta penyakit jantung
koroner, dan lain-lain, namun kurang efektif pada orang lanjut
usia. Merupakan obat first line untuk pasien pasien dengan DMKI:
kehamilan trimester kedua dan ketiga (teratogenik) Menghambat
pembentukan angiotensin I menjadi angiostensi II sehingga mampu
menurunkan resistensi perifer. ACEI menurunkan tekanan darah
terutama dengan menurunkan tahanan vaskular perifer. Tidak terjadi
refleks takikardi, diduga karena penyesuaian kembali baroreseptor
atau peningkatan aktivitas parasimpatis. Penghambatan perubahan
Angiotensin I menjadi Angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi
dan penurunan sekresi aldosteron Vasodilatasi secara langsung akan
menurunkan tekanan darah Juga diduga berperan dalam menghambat
pembentukan angiotensin II secara local di endotel pembuluh darah
ACE inhibitor memiliki keuntungan khusus untuk pasien DM dan akan
memperlambat perkembangan dan progresifitas diabetik
glomerulopatiESO: meningkatkan efek hipoglikemik insulin, batuk
kering kadangkala diikuti gangguan napas, hipotensi, hiperkalemia,
gagal ginjal akut, dan angiodema
CCBI: pasien hipertensi dengan DM dan dengan kadar renin yang
rendah seperti pada usia lanjut. Bisa juga digunakan pada pasien
angina pectoris.KI: gagal jantung, karena menekan fungsi
jantung
Menghambat arus masuk ion kalsium melalui saluran lambat membran
sel aktif, mempengaruhi sel miokard jantung dan sel otot polos
pembuluh darah, sehingga mengurangi kemampuan kontraksi miokard,
pembentukan dan propagasi impuls elektrik dalam jantung, tonus
vaskuler sistemik atau koronerESO: tidak mempunyai efek samping
metabolik, baik terhadap lipid, gula darah maupun asam urat.
ACEI+CCBI: Pasien hipertensi derajat ringan, sedang, berat,
dengan gangguan ginjal dan endotel pembuluh darah. Pasien tua usia
60-69 tahunKI: pasien gagal ginjal dan gagal jantung
Kombinasi ACE inhibitor dan CCB memiliki efek positif pada
fungsi endotel yang tampak pada mekanisme produksi oksida nitrit
dan efek antioksidan.Perlindungan pada ginjal diperoleh dari
blokade RAAS (renin-angiotensin-aldosterone) dengan mekanisme
kompleks, yakni efek hemodinamika berupa penurunan tekanan darah
sistemik, penurunan tekanan glomerular kapiler yang disebabkan
dilatasi arteri efferent glomerular, dan penurunan proteinuria.
Efek non hemodinamik berupa stimulasi pada degradasi matriks
ekstraselular dan penghambatan inflitrasi makrofag.CCB merupakan
antihipertensi yang efektif, namun efek ekskresi protein urin pada
pasien dengan penyakit ginjal proteinuria dan insufisiensi ginjal
belum terlihat nyata. Seperti tampak dalam review terbaru yang
menunjukkan penggunaan dihydropyridine CCB pada pasien dengan
proteinuria ternyata tidak menurunkan kondisi proteinurianya, meski
terdapat penurunan tekanan darah.Tetapi nampaknya keuntungan berupa
penurunan tekanan darah disertai pengurangan proteinuria bisa
diperoleh sekaligus dengan pemberian kombinasi CCB dengan ACE
inhibitor (verapamil dan trandolapril). Hasil studi oleh Bakris GL
dkk yang mengkaji efek pemberian kombinasi ACE inhibitor/CCB pada
proteinuria dengan diabetic nephropathy, memperlihatkan pengurangan
proteinuria meski pada pemberian dosis rendah.ESO: metabolisme
karbohidrat glukosa hampir absen. Mengganggu efek kerja
insulin.
DIURETIKI: hipertensi ringan sampai sedang, efektif pada orang
kulit hitam, orang usia lanjut, pasien dengan obesitas, dan
kelompok pasien dengan peningkatan volume plasma atau pasien dengan
aktivitas renin plasma yang rendah.KI: belum diketahui lebih jelas,
diabetes mellitus (tiazid dapat menyebabkan hiperglikemi karena
mengurangi sekresi insulin).KI relatif: ibu hamil karena menurunkan
perfusi uteroplasenta Menurunkan reabsorpsi tubulus terhadap Na+
dan meningkatkan ekskresi air dan Na+ sehingga menurunkan volume
plasma. Diuretik efektif menurunkan tekanan darah sampai 10-15 mmHg
pada sebagian besar pasien. Walaupun farmakokinetika dan
farmakodinamika berbagai diuretik berbeda, tetapi titik akhir efek
terapeutik dalam pengobatan hipertensi umumnya adalah pada efek
natriuresisnya. Diuretik diperlukan untuk melawan kecendrungan
terjadinya retensi natrium pada pasien dengan deplesi natrium yang
relatifESO: menurunkan efek hipoglikemik insulinTiazid: dosis
tinggi me nyebabkan hipokalemiaDiuretik kuat: hiperkalsiuria dan
menurunkan kalsium darahDiuretik hemat kalium: ginekomastia,
mastodinia, gangguan menstruasi, dan penurunan libido pria
Penilaian untuk golongan obat antihipertensiKeterangan
Suitability Efficacy Safety Total
ARB908590265
ACEI 908570245
ACEI+CCB808580225
CCB958590270
Diuretik808570235
Pilihan obat antihipertensi (Ca Channel
Blocker):KeteranganSuitability Efficacy Safety
Amlodipin I: diindikasikan untuk pengobatan hipertensi, dapat
digunakan sebagai agen tunggal untuk mengontrol tekanan darah pada
sebagian besar penderita hipertensi. Juga diindikasikan untuk
pengobatan iskemia myokardial, dapat digunankan sebagai monoterapi
atau kombinasi dengan obat-KI: hipersensifitas terhadap
dyhidropiridine, gangguan fungsi ginjal dan hati, kehamilan,
menyusui, anak-anakSekelompok obat yang bekerja dengan menghambat
masuknya ion chanel Ca+ melewati slow chanel yang terdapat pada
membran sel (sarkolema).Menghambat arus masuk ion kalsium melalui
saluran lambat membran sel aktif, mempengaruhi sel miokard jantung
dan sel otot polos pembuluh darah, sehingga mengurangi kemampuan
kontraksi miokard, pembentukan dan propagasi impuls elektrik dalam
jantung, tonus vaskuler sistemik atau koroner.ESO : sakit kepala,
udema, letih, somnolensi, mual, nyeri perut, kulit memerah,
palpitasi, pening.
NifedipinI : terapi dan propilaksi gangguan koroner, terutama
angina pectoris, hipertensi, insufisiensi koroner kronikKI: wanita
hamil dan menyusui, syok kardiogenik, hipersensifitas.ESO : ringan
dan hanya sementara, rasa panas, rasa berat kepala, mual dan
pusing, udem subcutan, hipotensi dan palpitasi.
VerapamilI : angina pectorisKI: hipotensi atau syokkardiogenik,
gangguan konduksi (AV blok tingkat 2 dan 3, SA blok), sick sinus
syndrome, penderita dengan antiflutter, dll.ESO: hipotensi
ortostatik, maul, konstipasi, sakit kepala dan gelisah
Scoring untuk pilihan obat CCK:Keterangan Suitability Efficacy
Safety Total
Amlodipin 909085265
Nifedipin 859085260
Verapamil 859075250
P-drug amlodipin : Untuk hipertensi dan angina, dosis awal yang
biasa digunakan adalah 5 mg satu kali sehari. Dosis dapat
ditingkatkan hingga maksimum 10 mg tergantung respon pasien secara
individual dan tingkat keparahan penyakitnya. Untuk anak-anak,
pasien lemah, dan usia lanjut atau pasien dengan gangguan fungsi
hati dapat dimulai dengan dosis 2,5 mg amlodipin satu kali sehari.
Dosis ini juga dapat digunakan ketika amlodipin diberikan bersama
anti hipertansi lain.
C. D. Penulisan Resep
dr. Delfiann Oktatugara RayesSIP:
2012/041091/UP/DINKESPraktek:Jl. Lestari no.17 Pejeruk BangketTelp.
(0370) 625772Mataram, 8 Juni 2012R/ Tab. Metformin mg 500 No.
XIVS.u.d.d. tab 1 p.c R/Tab. Amlodipin 5 mg No. XIVS.u.d.d. tab 1
p.c R/Inj. Insulin IU 10 Pen 1S.u.d.d Inj. I.C. o.n. Pro: -Umur: 40
tahunAlamat: Mataram
Analisa ResepKESIMPULANBerdasarkan pembahasan yang telah kami
lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pasien diberikan terapi
sesuai dengan penyakit yang diberikan. Dalam menentukan p-drugs
untuk setiap pasien, harus disesuaikan dengan keluhan yang ada
serta dinilai dari efikasi, safety, suitability serta cost-nya.