Top Banner
ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: Reza Fransiska NIM : 1150840000054 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2019 M
176

ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

Mar 16, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI

PROVINSI GORONTALO

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Reza Fransiska

NIM : 1150840000054

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2019 M

Page 2: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Page 3: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Page 4: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Page 5: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

v

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Page 6: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Reza Fransiska

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Desember 1996

Alamat : Jl. Swadaya Ujung No. 61, Kel.Tanah

Baru, Kec. Beji, Depok

Telepon : 089639720221

Email : [email protected]

II. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : (Alm.) Agus Prastyono

Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 28 Agustus 1968

Ibu : Siti Hastuti

Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 5 Juli 1971

Anak ke- : 1 dari 2 bersaudara

III. PENDIDIKAN

1. RA Pembina Bintaro Tahun Pelajaran 2001/2002

2. SDN Cipedak 03 Pagi

3. SMPN 131 Jakarta Tahun 2011

4. SMAN 97 Jakarta Tahun 2014

5. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

IV. PENGALAMAN INTERNSHIP

1. Internship Program FHCI BUMN di Perusahaan Umum Jaminan Kredit

Indonesia (Perum Jamkrindo) (2019)

Page 7: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

vii

2. Menyusun kajian mengenai proses pengendalian penjaminan pada

Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo)

3. Sekretaris acara “PMMB Mengajar” Perusahaan Umum Jaminan Kredit

Indonesia (Perum Jamkrindo)

V. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota HMJ Ekonomi Pembangunan Departemen Internal (2016)

2. Anggota KPPS Pemilihan Umum Raya UIN Jakarta (2016)

3. Wakil Sekretaris HMJ Ekonomi Pembangunan (2017)

4. Wakil Sekretaris DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisinis (2018)

Page 8: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

viii

ABSTRACT

The growth center is indeed a region whose growth and development is very

rapid. However, the rapid development in that area, get problems that follow because

of activities that tend to be oriented at the center, this causes inequality. One of the

ways to overcome inequality is through the development of growth centers that are

spreading so the new growth centers can create equity. This study aims to determine

the economic conditions in each Regencies / Cities in Gorontalo Province, find out

the interaction between Regencies / Cities in Gorontalo Province, find the economic

sektor which is the leading sektor in Regencies / Cities in Gorontalo Province, find

out which Regencies / Cities potential as a new growth center in Gorontalo

Province. Analysis tools used in this study are gravity analysis, LQ (Location

Quotient) analysis, shift share analysis as well as scalogram analysis and centrality

index. The results shows a new growth center in Gorontalo Province is Gorontalo

Regency as the primary growth center, with the advantage of the type and high

number of services for the community. Gorontalo Regency also has a high interaction

with the hinterland areas, such as Bone Bolango Regency, North Gorontalo Regency

and Boalemo Regency. Gorontalo Regency get 4 (four) leading sectors that have

comparative and competitive advantages. Then, the secondary growth centers is Bone

Bolango Regency. The center of tertiary growth is North Gorontalo Regency.

Keywords: Growth Center, Gravity, Location Quotient, Shift Share, Scalogram, and

Centrality Index.

Page 9: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

ix

ABSTRAK

Pusat pertumbuhan memang menjadi wilayah atau kawasan yang

pertumbuhan dan pembangunannya sangat pesat. Namun, dengan semakin pesatnya

pembangunan di daerah tersebut, terdapat masalah yang mengikutinya karena

kegiatan yang cenderung berorientasi di pusat tersebut, ini menyebabkan

ketimpangan. Hal ini bisa diatasi salah satunya dengan pengembangan pusat

pertumbuhan yang menyebar sehingga pusat-pusat pertumbuhan yang baru bisa

menciptakan pemerataan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi

perekonomian di setiap Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo, mengetahui interaksi

antara Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Gorontalo, menemukan sektor ekonomi

yang menjadi sektor unggulan yang terdapat pada Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo, mengetahui Kabupaten/Kota yang berpeluang atau berpotensi sebagai

pusat pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Gorontalo alat analisis yang digunakan

pada penelitian ini analisis gravitasi, analisis LQ (Location Quotient, analisis shift

share juga analisis skalogram dan indeks sentralitas. Hasil analisis menunjukkan

pusat pertumbuhan baru pada Provinsi Gorontalo ialah Kabupaten Gorontalo sebagai

pusat pertumbuhan primer, dengan keunggulan dari jenis dan jumlah pelayanan yang

tinggi untuk masyarakat juga Kabupaten Gorontalo memliki interaksi yang tinggi

dengan daerah hinterland antara lain Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo

Utara dan Kabupaten Boalemo. Kabupaten Gorontalo memiliki 4 (empat) sektor

unggulan yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif pada wilayah

tersebut. Kemudian, pusat pertumbuhan sekunder terdapat Kabupaten Bone Bolango.

Pusat pertumbuhan tersier ialah Kabupaten Gorontalo Utara.

Kata Kunci: Pusat Pertumbuhan, Gravitasi, Location Quotient, Shift Share,

Skalogram, dan Indeks Sentralitas.

Page 10: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Analisis Pusat Pertumbuhan Baru Di Provinsi Gorontalo”. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tentu terdapat kendala yang penulis hadapi,

namun skripsi ini akhirnya bisa terselesaikan tentu atas bimbingan, arahan, bantuan

dan semangat dari berbagai pihak di sekitar penulis. Oleh karena itu dengan

kerendahan hati dan ketulusan yang mendalam penulis ingin terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis yaitu (Alm.) Bapak Agus Prastyono dan Ibu Siti

Hasuti yang selalu memberikan dukungan materiil maupun moril terhadap

penulis hingga proses pengerjaan skripsi ini selesai. Terima kasih atas segala

kebaikan yang tidak akan pernah bisa penulis balas. Tidak lupa, adik saya,

Abi Angga Prastyo yang selalu membuat saya banyak belajar sabar.

2. Bapak Arief Fitrijanto, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis serta

memberikan saran dalam proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.

3. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bapak Amilin, Prof.,Dr.,M.Si.,Ak.,C.A.,QIA.,BKP.,CRMP beserta seluruh

jajarannya.

4. Bapak Muhammad Hartana Iswandi Putra, M.Si selaku Kepala dan Bapak

Deni Pandu Nugraha,M.Sc Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Utami Baroroh, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis sejak

awal perkuliahan yang telah membimbing penulis.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

beserta jajarannya.

7. Teman semasa internship hingga saat ini Gandes Novia, yang telah membantu

banyak sekali hingga terselesaikannya skripsi ini karena selalu mau

direpotkan dan selalu mendengarkan keluh kesah penulis.

8. Teman-teman saya Desti, Putri, Silvi, Ana, Ayu, dan Utari mendampingi

penulis dan selalu bersama semasa perkuliahan dengan berbagai cerita dan

kebersamaan yang penuh warna. Semoga kita bisa mencapai impian,

kesuksesan, dan kebahagiaan kita di jalan kita masing-masing.

Page 11: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

xi

9. Teman-teman KKN saya yang selalu menemani saya selama KKN

berlangsung. Eno (Retno), Eis (Elisa), Eneng (Laila), Farid, terima kasih atas

warna-warninya selama di KKN. Terima kasih pula untuk tetap bermain

bersama hingga saat ini walau KKN sudah selesai. Semoga kita lekas

mewujudkan impian kita masing-masing.

10. Teman-teman Ekonomi Pembangunan angkatan 2015 yang telah menjadi

kawan yang baik selama empat tahun dan terimakasih atas kerjasamanya yang

baik selama empat tahun berjuang bersama di jurusan ini.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik secara langsung

maupun tidak langsung atas bantuannya kepada penulis hingga

terselesaikannya penelitian ini.

Semoga semua pihak yang telah berbaik hati kepada penulis selama ini,

mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan yang mereka inginkan. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini pun tidak luput dari kesalahan dan masih terdapat kekurangan.

Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sebagai bahan perbaikan skripsi ini

akan saya terima sebagai penulis. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak.

Jakarta, Oktober 2019

Penulis

Page 12: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. vi

ABSTRACT .......................................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xvii

BAB I ......................................................................................................................................1

A. Latar Belakang ...........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................12

C. Tujuan Penelitian .....................................................................................................13

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................................14

BAB II ...................................................................................................................................15

A. Landasan Teori.........................................................................................................15

1. Perencanaan Pembangunan ................................................................................15

2. Teori Lokasi ..........................................................................................................19

3. Teori Pusat Pertumbuhan (Growth pole) ...........................................................20

4. Teori Pengembangan Wilayah ............................................................................26

5. Teori Sektor Unggulan .........................................................................................28

6. Ayat Al-Quran ......................................................................................................30

B. Literature Review .....................................................................................................33

Page 13: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

xiii

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................................39

D. Hipotesis Penelitian ..................................................................................................40

BAB III .................................................................................................................................41

A. Ruang Lingkup penelitian .......................................................................................41

B. Metode Penentuan Daerah Penelitian.....................................................................41

C. Metode pengumpulan data ......................................................................................42

D. Metode Analisis Data ...............................................................................................43

1. Analisis Location Quotient (LQ) .........................................................................43

2. Analisis Shift Share ..............................................................................................45

3. Analisis Skalogram ...............................................................................................49

4. Indeks Sentralitas .................................................................................................53

5. Analsis Gravitasi ..................................................................................................54

E. Operasional Variabel Penelitian .............................................................................56

BAB IV ..................................................................................................................................58

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian .....................................................................58

1. Keadaan Geografis ...............................................................................................58

2. Pembagian Wilayah Administrasi.......................................................................58

3. Kondisi Demografi ...............................................................................................59

4. Aspek Sosial ..........................................................................................................61

5. Aspek Ekonomi .....................................................................................................64

B. Hasil Analisis dan Pembahasan...............................................................................72

1. Analisis Gravitasi .................................................................................................73

2. Analisis Location Quotient dan Analisis Shift Share .........................................78

3. Analisis Skalogram dan Indeks Sentralitas ......................................................107

BAB V .................................................................................................................................117

A. Kesimpulan .............................................................................................................117

B. Saran .......................................................................................................................119

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................120

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................................131

Page 14: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Gini Rasio Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2016 ....................................3

Tabel 1. 2 Presentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo Tahun 2012-2016 ..................................................................................................4

Tabel 1. 3 Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo Tahun 2012-2016 ..................................................................................................6

Tabel 1. 4 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo ................................................................................................................................7

Tabel 1. 5 Jarak Antar Kabupaten / Kota di Perovinsi Gorontalo (km) .........................11 Tabel 3. 1 Data dan Sumber Perolehannya ........................................................................42

Tabel 3. 2 Operasional Variabel Penelitian ........................................................................57 Tabel 4. 1 Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo Tahun

2012-2016 ..............................................................................................................................60

Tabel 4. 2 Fasilitas Sekolah TK, SD, SMP,SMA.dan SMK Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi Gorontalo Tahun 2016 (Unit) ...............................................................................61

Tabel 4. 3 Fasilitas Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo Tahun

2016 (Unit) ............................................................................................................................63

Tabel 4. 4 Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo

Tahun 2016 (Unit) ................................................................................................................64

Tabel 4. 5 PDRB Provinsi Gorontalo Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut

Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (Miliar Rupiah) .........................................................65

Tabel 4. 6 Rata-rata PDRB Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo Atas Dasar

Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (Juta Rupiah) ........67

Tabel 4. 7 PDRB Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo Tahun

2012-2016 ..............................................................................................................................68

Tabel 4. 8 Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo

Tahun 2012-2016 (Persen) ...................................................................................................69

Tabel 4. 9 Rata- Rata Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Provinsi

Gorontalo Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (Persen) ...................................70

Tabel 4. 10 Nilai Interaksi Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo ......................74

Tabel 4. 11 Urutan Nilai interaksi antar wilayah ..............................................................77

Tabel 4. 12 Hasil Analisis Location Quotient (LQ) ............................................................84

Tabel 4. 13 Hasil Perhitungan Rata-Rata Nilai Shift Share Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo Tahun 2012-2016 (juta rupiah) ............................................................96

Tabel 4. 14 Hasil Perhitungan Rata-Rata Nilai Shift Share Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo Tahun 2012-2016 (juta rupiah) ..........................................................97

Tabel 4. 15 Hasil Perhitungan Nilai Shift Share (Rij) Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo Tahun 2012-2016 ..............................................................................................103

Tabel 4. 16 Hasil Perhitungan Nilai Shift Share (Rij) Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo Tahun 2012-2016 ..............................................................................................104

Tabel 4. 17 Hasil Range Orde Skalogram ........................................................................108

Page 15: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

xv

Tabel 4. 18 Hasil Analisis Skalogram ...............................................................................109

Tabel 4. 19 Hasil Range Orde Indeks Sentralitas ............................................................110

Tabel 4. 20 Hasil Indeks Sentralitas .................................................................................110

Tabel 4. 21 Hierarki Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo berdasarkan Analisis

Skalogram dan Indeks Sentralitas ....................................................................................112

Page 16: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran...................................................................................... 39 Gambar 4. 1 Presentase Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo ............ 59

Page 17: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Analisis gravitasi ..........................................................................................131

Lampiran 2. Jumlah jenis fasilitas Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo .................132

Lampiran 3. Analisis Skalogram ......................................................................................132

Lampiran 4. Indeks sentralitas .........................................................................................133

Lampiran 5. PDRB ADHK Kabupaten Boalemo Tahun 2012-2016 ..............................134

Lampiran 6. PDRB ADHK Kabupaten Gorontalo Tahun 2012-2016............................134

Lampiran 7. PDRB ADHK Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2012-2016 ................135

Lampiran 8. PDRB ADHK Kabupaten Bone Bolango Tahun 2012-2016......................135

Lampiran 9. PDRB ADHK Kabupaten Pohuwato Tahun 2012-2016 ............................136

Lampiran 10. PDRB ADHK Kota Gorontalo Tahun 2012-2016 ....................................136

Lampiran 11. PDRB ADHK Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2016 ..............................137

Lampiran 12. Laju Pertumbuhan Kabupaten Gorontalo Tahun 2012-2016 .................137

Lampiran 13. Laju Pertumbuhan Kabupaten Boalemo Tahun 2012-2016 ...................138

Lampiran 14. Laju Pertumbuhan Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2012-2016 ......138

Lampiran 15. Laju Pertumbuhan Kabupaten Bone Bolango Tahun 2012-2016 ...........139

Lampiran 16. Laju Pertumbuhan Kabupaten Pohuwato Tahun 2012 - 2016 ...............139

Lampiran 17. Laju Pertumbuhan Kota Gorontalo Tahun 2012 – 2016 ........................140

Lampiran 18. Laju Pertumbuhan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2016 ...................140

Lampiran 19. Analisis LQ (Location Quotient) Kota Gorontalo Tahun 2012-2016 .....141

Lampiran 20. Analisis LQ (Location Quotient) Kabupaten Gorontalo Utara Tahun

2012-2016 ............................................................................................................................142

Lampiran 21. Analisis LQ (Location Quotient) Kabupaten Pohuwato Tahun 2012-2016

.............................................................................................................................................143

Lampiran 22. Analisis LQ (Location Quotient) Kabupaten Bone Bolango Tahun 2012-

2016 .....................................................................................................................................144

Lampiran 23. Analisis LQ (Location Quotient) Kabupaten Gorontalo Tahun 2012-2016

.............................................................................................................................................145

Lampiran 24. Analisis LQ (Location Quotient) Kabupaten Boalemo Tahun 2012-2016

.............................................................................................................................................146

Lampiran 25. Analisis Shift Share Kabupaten Gorontalo .............................................147

Lampiran 26. Analisis Shift Share Kabupaten Boalemo ................................................148

Lampiran 27. Analisis Shift Share Kabupaten Gorontalo Utara ..................................149

Lampiran 28. Analisis Shift Share Kabupaten Bone Bolango .......................................150

Lampiran 29. Analisis Shift Share Kabupaten Pohuwato .............................................151

Lampiran 30. Analisis Shift Share Kota Gorontalo .......................................................152

Lampiran 31. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kabupaten Gorontalo .............153

Lampiran 32. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kabupaten Boalemo ................154

Lampiran 33. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kabupaten Gorontalo Utara ..155

Page 18: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

xviii

Lampiran 34. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kabupaten Bone Bolango .......156

Lampiran 35. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kabupaten Pohuwato .............157

Lampiran 36. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kota Gorontalo........................158

Page 19: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada pada suatu

wilayah merupakan aspek yang sangat diperhitungkan dalam pembangunan

ekonomi daerah, maka dari itu dua aspek penting tersebut harus dikelola

secara efekif dan efisien. Jika suatu negara berupaya membangun ekonomi

wilayahnya dan berhasil, maka manfaatnya akan terasa oleh masyarakat.

Pembangunan ekonomi daerah itu sendiri ialah suatu proses yang dilakukan

pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat dalam mengelola

sumber daya yang ada dan membentuk suatu polakemitraan agar membentuk

lapangan pekerjaan baru yang bisa memicu perkembangan kegiatan ekonomi

dalam daerah tersebut (Lincolin Arsyad, 1999 dalam Hajeri, Yurisinthae,

Dolorosa, 2015). Suatu proses yang bersifat multidimensional, yang

melibatkan kepada perubahan besar, baik terhadap perubahan struktur

ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau menghapuskan kemiskinan,

mengurangi ketimpangan, dan pengangguran dalam konteks pertumbuhan

ekonomi (Sirojuzilam, 2008 dalam Tumangkeng, 2018). Ketika seluruh sektor

ekonomi berjalan beriringan dengan pembangunan ekonomi ini membuat

kegiatan perekonomian lancar dan bisa menyokong pertumbuhan ekonomi.

Salah satu cara membangun perekonomian suatu daerah ialah dengan

adanya pusat pertumbuhan. Pusat pertumbuhan memang digunakan untuk

menggerakkan dan memacu pembangunan. Menurut Tarigan (2007) secara

Page 20: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

2

fungsional, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi dimana terkumpulnya

kelompok usaha yang sifat hubungannya memiliki unsur-unsur kedinamisan

sehingga bisa memicu kehidupan ekonomi, baik ke dalam maupun ke luar

lokasi tersebut. Secara geografis, pusat pertumbuhan adalah suatu tempat yang

memiliki banyak fasilitas dan kemudahan (aksesibilitas) yang memadai

sehingga menjadi pusat daya tarik (pole of attraction) dan menyebabkan

berbagai usaha tertarik menempatkan usahanya pada lokasi tersebut dan

masyarakat senang memanfaatkan fasilitas yang ada di lokasi tersebut.

Menurut Myrdal, setiap daerah yang memiliki pusat pertumbuhan juga

bisa menjadi daya tarik bagi tenaga buruh dari pinggiran, karena pusat

pertumbuhan tersebut juga mempunyai daya tarik terhadap tenaga kerja yang

terampil, modal, dan barang-barang yang diperdagangkan dapat menunjang

pertumbuhan suatu lokasi. Namun, terpusatnya suatu kegiatan ekonomi pada

satu wilayah saja ini bisa menyebabkan masalah, yaitu kesenjangan ekonomi

wilayah pusat pertumbuhan dengan wilayah di sekitarnya. Jadi, terpusatnya

suatu kegiatan ekonomi pada satu wilayah ini memiliki dua pengaruh.

Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif

terhadap perkembangan daerah sekitarnya disebut spread effect. Contohnya

adalah terbukanya kesempatan kerja, banyaknya investasi yang masuk, upah

buruh semakin tinggi. Sedangkan pengaruh negatifnya disebut backwash

effect, salah satu contohnya adalah adanya ketimpangan. Semakin pesatnya

pembangunan dan kegiatan yang cenderung berorientasi di pusat kota saja ini

menyebabkan ketimpangan. Bisa dilihat, berdasarkan data Badan Pusat

Statistik indeks gini menurut provinsi di Indonesia inilah beberapa provinsi

yang memiliki indeks gini di atas indeks gini Indonesia.

Page 21: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

3

No. Provinsi Indeks Gini

1 Daerah Istimewa Yogyakarta 0.425

2 Gorontalo 0.41

3 Jawa Barat 0.402

4 Jawa Timur 0.402

5 Papua Barat 0.401

6 Sulawesi Selatan 0.4

7 Papua 0.399

8 DKI Jakarta 0.397

0.394Indonesia

Tabel 1. 1 Gini Rasio Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2016

Sumber: BPS Indonesia

Indeks gini ini merupakan alat untuk mengukur tingkat ketimpangan

pengeluaran penduduk. Menurut sumber BPS Indonesia indeks gini tahun

2016 yang dipaparkan pada tabel 1.1 terdapat 8 (delapan) Provinsi yang

memiliki indeks gini cukup tinggi karena melebihi indeks gini rata-rata

Indonesia sebesar 0.394. Daerah Istimewa Yogyakarta memang menempati

posisi teratas dengan indeks gini yang paling tinggi yakni 0,425. Namun

pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sudah membuat pusat pertumbuhan

wilayah yang baru tidak hanya pada Kota Yogyakarta dan sebagian

Kabupaten Sleman, tapi juga pada Kabupaten Bantul hal ini disampaikan oleh

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Bantul (Isa Budi Hartono).

Ditemukan berbagai jurnal juga sudah mengidentifikasi wilayah mana saja

yang kiranya layak menjadi pusat pertumbuhan baru di Provinsi Yogyakarta.

Page 22: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

4

Dalam data tersebut Provinsi yang memiliki indeks gini tinggi setelah Daerah

Istimewa Yogyakarta yakni Provinsi Gorontalo sebesar 0,410 dibandingkan

rata-rata indeks gini Indonesia yang sebesar 0.394 pada tahun 2016. Indeks

gini ini mengindikasikan perekonomian yang belum optimal pada daerah

tersebut.

Provinsi Gorontalo merupakan salah satu provinsi yang berada di

Pulau Sulawesi. Provinsi Gorontalo terdiri dari 5 (lima) Kabupaten dan 1

(satu) Kota yaitu Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten

Bone Bolango, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Gorontalo Utara dan Kota

Gorontalo. Ibu Kota Provinsi yang mana berfungsi sebagai pusat pertumbuhan

di Provinsi Gorontalo ialah Kota Gorontalo. Adanya kesenjangan di Provinsi

Gorontalo yang cukup tinggi ini memberi arti bahwa semakin tinggi indeks

gini suatu daerah, maka jarak kemampuan ekonomi antar kelompok

masyarakat berarti juga semakin tinggi. Indeks gini yang telah dipaparkan

sebelumnya ini bisa didukung oleh timpangnya presentase penduduk miskin

pada Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Gorontalo. Ketimpangan ini juga

mencerminkan bahwasanya kesejahteraan masyarakat dalam wilayah tersebut

juga belum merata. Kondisi ketimpangan ini sudah seharusnya menjadi

perhatian pemerintah dalam menyusun kebijakannya.

Tabel 1. 2 Presentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo Tahun 2012-2016

Wilayah se

Provinsi

Persentase Penduduk Miskin

(Persen)

2012 2013 2014 2015 2016

Boalemo 20.42 21.79 20.79 21.67 21.11

Gorontalo 20.79 21.57 21.05 21.8 21.03

Page 23: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

5

Pohuwato 20.18 21.47 20.69 22.43 21.17

Bone Bolango 16.67 17.19 16.68 18.49 17.97

Gorontalo Utara 18.54 19.16 18.34 18.93 18.51

Kota Gorontalo 5.61 5.99 5.85 6.05 6.05

Provinsi Gorontalo 17.22 18 17.41 18.32 17.72

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo

Presentase penduduk miskin ialah presentase penduduk yang berada di

bawah garis kemiskinan (presentase penduduk miskin), sedangkan penduduk

miskin adalah penduduk yang rata-rata pengeluaran perkapita perbulan berada

pada bawah garis kemiskinan. Penduduk miskin juga dianggap masyarakat

yang secara ekonomi tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar makanan dan

bukan makanan. Berdasarkan data BPS Provinsi Gorontalo pada tabel 1.2,

presentase penduduk miskin menurut Kabupaten/ Kota ini memang

menunjukkan angka yang sangat timpang. Seluruh Kabupaten memiliki

presentase dikisaran belasan hingga puluhan, hanya ada satu Kota yang

memiliki presentase tidak lebih dari kisaran belasan yaitu Kota Gorontalo.

Kota Gorontalo memiliki presentase penduduk miskin paling rendah setiap

tahunnya. Tahun 2016 presentase penduduk miskinnya hanya 6.05%. Nilai

tertinggi berada pada Kabupaten Pohuwato sebesar 21.17% pada tahun 2016.

Selisih antara 6.05% dengan 21.17 % ini tentu jarak yang cukup besar,

menandakan bahwasanya penduduk miskin di Kota Gorontalo dengan

penduduk miskin di Kabupaten Pohuwato berbeda jauh. Bahkan, dari tahun

2012 sampai 2016 hampir setiap tahunnya seluruh Kabupaten selalu berada di

atas tingkat presentase Provinsi Gorontalo terkecuali Kota Gorontalo.

Presentase penduduk miskin Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo ini juga

dipengaruhi oleh Indeks pembangunan manusia juga tingkat pengangguran

terbuka.

Page 24: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

6

Tabel 1. 3 Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo Tahun 2012-2016

Wilayah se

Provinsi

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Gorontalo

2012 2013 2014 2015 2016

Boalemo 61.11 61.71 62.18 62.86 63.42

Gorontalo 61.87 62.22 62.9 63.63 64.22

Pohuwato 60.48 61.38 61.74 62.5 63.17

Bone Bolango 65.13 65.82 66.03 66.83 67.48

Gorontalo Utara 60.71 61.6 61.92 62.55 63.02

Kota Gorontalo 74.06 74.43 74.97 75.62 75.75

Provinsi Gorontalo 62.16 64.7 65.17 65.86 66.29

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo

Indeks pembangunan manusia ini termasuk indeks yang

mencerminkan kesejahteraan masyarakatnya.pembangunan ekonomi memang

seharusnya bukan hanya terletak pada pendapatan yang dihasilkan pada satu

wilayah saja, tetapi peningkatan kualitas kehidupan penduduk juga. Indeks

pembangunan manusia menggambarkan indeks yang dilihat dari sisi

perluasan, pemerataan, dan keadilan baik dalam bidang kesehatan,

pendidikan, maupun kesejahteraan masyarakat (Todaro, 2006) . Jika nilai IPM

tinggi, maka produktivitas kerja dari masyarakat juga tinggi, jika

produktivitasnya tinggi, maka pendapatan yang diperoleh masyarakat juga

tinggi. Tetapi, jika nilai IPM rendah, maka produktivitas kerja dari

masyarakat tersebut rendah, jika produktivitasnya rendah, maka pendapatan

yang diperoleh oleh masyarakat juga rendah. Berdasarkan data BPS Provinsi

Gorontalo pada tabel 1.3 ini menunjukkan ketimpangan yang sangat jelas.

Page 25: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

7

Dari tahun 2012 hingga 2016 meski semua Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo selalu meningkat indeks pembangunan manusianya tapi hanya

Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo lah yang memiliki indeks

pembangunan manusia melebihi indeks pembangunan manusia rata-rata

Provinsi Gorontalo. Disetiap tahunnya, Kota Gorontalo selalu memiliki IPM

tertinggi, pada tahun 2016 mencapai 75.75 dan posisi kedua Kabupaten Bone

Bolango sebesar 67.48 dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya termasuk rata-

rata IPM Provinsi Gorontalo sebesar 66.29.

Tabel 1. 4 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi Gorontalo

Kabupaten/Kota Tingkat Pengangguran Terbuka (Persen)

2012 2013 2014 2015 2017

Boalemo 4.88 1.69 2.08 4.57 4.88

Gorontalo 3.33 5.05 3.89 3.62 3.54

Pohuwato 5.42 1.38 2.38 2.06 2.7

Bone Bolango 7.08 3.89 4.84 6.76 4.7

Gorontalo Utara 2.97 2.78 3.83 5.61 5.08

Kota Gorontalo 4.64 7.35 7.22 6.14 5.5

Provinsi Gorontalo 4.47 4.15 4.18 4.65 4.28

Sumber: Provinsi Gorontalo Dalam Angka 2017

Jika dilihat dari data tingkat pengangguran terbuka pada tabel 1.4 di

atas memang terlihat tidak terlalu timpang dan tidak searah dengan presentase

penduduk miskin. Secara logika, seharusnya tingkat kemiskinan dan tingkat

pengangguran berjalan searah. Ketika suatu wilayah penduduknya banyak

Page 26: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

8

yang menganggur seharusnya penduduk miskinnya juga banyak. Namun ini

justru sebaliknya, suatu wilayah yang penduduk miskinnya sedikit tetapi

penganggurannya sangat banyak begitupun sebaliknya. Dari data pada tabel

1.4 terlihat bahwa Kota gorontalo memiliki tingkat pengangguran terbuka

yang tertinggi dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Gorontalo,

padahal jika dilihat data presentase penduduk miskin Kota Gorontalo selalu

memiliki tingkat presentase yang paling rendah dibandingkan

Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Gorontalo. Kabupaten/Kota lainnya yang

cenderung presentase penduduk miskinnya tinggi juga justru memiliki tingkat

pengangguran yang cenderung rendah.

Alasan dibalik tidak searahnya hal ini sangat menarik dan juga

relevan. Fenomena ini bisa terjadi karena orang yang sedang menganggur

dalam sebuah rumah tangga, bisa jadi ada anggota rumah tangga lain yang

memiliki pendapatan yang tinggi sehingga orang yang menganggur tersebut

biaya hidupnya bisa disokong oleh anggota rumah tangga lain tersebut. Jadi,

penganggur tersebut tidak berada di bawah garis kemiskinan atau tidak

menjadi penduduk miskin. Hal ini memang sering terjadi pada daerah

perkotaan, tentunya ini sangat sejalan dengan Kota Gorontalo yang memang

menjadi pusat pertumbuhan dan Ibukota Provinsi Gorontalo jika dilihat dari

data tingkat pengangguran. Bisa juga terjadi ketika kelompok bukan angkatan

kerja selesai pendidikannya kemudian masuk ke kelompok angkatan kerja,

tetapi tidak langsung bekerja karna menunggu untuk mendapatkan pekerjaan.

Dalam hal tersebut mereka menjadi pengangguran terdidik. Ada juga yang

menganggur karena sengaja keluar dari pekerjaan yang lama dengan harapan

mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik. Hal ini lah yang menciptakan

pengangguran.

Page 27: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

9

Ketika hal sebaliknya terjadi yaitu jika presentase penduduk

miskinnya tinggi tetapi tingkat penganggurannya rendah. Mungkin, pada

kelompok keluarga miskin ini sebagian besar anggota keluarga bekerja paling

tidak hanya bisa untuk bertahan hidup, terkadang anak-anaknya juga

dilibatkan untuk bekerja agar bisa mencukupi kehidupan keluarganya.

Sehingga tingkat penganggurannya cenderung rendah, namun pendapatan

yang mereka dapatkan sangat rendah dan di bawah garis kemiskinan. Bisa

juga karena adanya tingkat pengangguran yang tersembunyi (bekerja dengan

dengan jam kerja yang rendah). Jam kerja yang rendah ini berakibat pada

rendahnya produktivitas. Rendahnya produktivitas memang tidak hanya

ditentukan pada rendahnya jam kerja saja tapi juga kualitas sumber daya

manusianya juga. Karena tingkat pendidikan yang ditamatkan rendah maka

tingkat upah yang didapat rendah. Jadi, walaupun bekerja tapi pendapatan

yang diperoleh rendah dan di bawah garis kemiskinan (Yarlina Yacoub,

2012).

Jadi, sudah semestinya ketimpangan harus diperhatikan dalam

pembangunan di setiap wilayah. Pembangunan ekonomi yang dilakukan di

setiap wilayah seharusnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat juga pada akhirnya, bukan hanya meningkatkan pertumbuhan

ekonomi pada wilayah tersebut. Diharapkan, pertumbuhan ekonomi yang

akan meningkat apabila terjadinya pembangunan ekonomi ini akan

mempegaruhi kesempatan kerja, lapangan pekerjaan, dan investasi pada

wilayah tersebut, sehingga pemeratan kesejahteraan penduduk juga

meningkat. Pembangunan ekonomi juga harus bertujuan untuk memajukan

setiap daerah secara merata agar tidak adanya daerah yang tertinggal terlalu

jauh. Belum tercapainya pemerataan antara lain salah satunya dikarenakan

kegiatan perekonomian cenderung berorientasi di satu wilayah. Dalam

Page 28: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

10

Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Gorontalo, ditetapkan bahwa Kota

Gorontalo ialah Pusat Kegiatan Nasional dimana tempat utama kegiatan

ekspor impor berada, juga pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional,

maka dari itu Kota Gorontalo merupakan Pusat Pertumbuhan di Provinsi

Gorontalo. Pusat Kegiatan Wilayah Provinsi Gorontalo berada pada

Kabupaten Boalemo (Tilamuta dan Marisa), Kabupaten Gorontalo (Isimu),

Kabupaten Gorontalo Utara (Kwandang) , dan Kabupaten Bone Bolango

(Suwawa) dimana ini simpul kedua kegiatan ekspor-impor dan kegiatan

industri dan jasa yang mendukung PKN. Sedangkan, Pusat Kegiatan Lokal

dimana pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten atau

beberapa kecamatan berada pada Kabupaten Gorontalo (Limboto), Kabupaten

Bone Bolango (Suwawa), Kabupaten Boalemo (Paguyaman), dan Kabupaten

Pohuwato (Paguat dan Popayato).

Salah satu kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah untuk

mengatasi ketimpangan ini dan mengembangkan wilayah ini adalah dengan

menetapkan kota atau wilayah tertentu menjadi pusat pertumbuhan. RPJPN

Tahun 2005 – 2025 yang diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2007, salah

satunya menjabarkan arah pembangunan jangka panjang Indonesia. Visi

pembangunan daerah diarahkan pada terwujudnya peningkatan kesejahteraan

masyarakat (quality of life) di seluruh wilayah, berkurangnya kesenjangan

antar wilayah, dan peningkatan keserasian pemanfaatan ruang. Salah satu

strategi untuk mengurangi ketimpangan pengembangan wilayah adalah

dengan mengembangkan wilayah tertentu menjadi pusat pertumbuhan

(growth pole) secara menyebar ( Sjafrizal dalam Rahayu dan Santoso, 2014).

Dalam rangka mewujudkan keseimbangan pertumbuhan ekonomi antar

wilayah yaitu salah satunya dengan pembentukan pusat pertumbuhan baru di

daerah-daerah pendukung atau wilayah sekitar kota. Pusat-pusat pertumbuhan

Page 29: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

11

KABUPATEN/KOTAKAB.

BOALEMO

KAB.

GORONTALO

KAB.

POHUWATO

KAB. BONE

BOLANGO

KAB.

GORONTALO

UTARA

KOTA

GORONTALO

KAB. BOALEMO - 94 62 123 103 104

KAB. GORONTALO 94 - 147 38 47 22

KAB. POHUWATO 62 147 - 178 158 157

KAB. BONE BOLANGO 123 38 178 - 77 16

KAB. GORONTALO

UTARA103 47 158 77 - 59

KOTA GORONTALO 104 22 157 16 59 -

baru ini dapat dipacu dan berkembang dengan cepat dan signifikan (Rustiadi

dkk, 2009). Optimalisasi daerah pendukung juga harus dilakukan, di samping

terus mengembangkan wilayah pusat pertumbuhan.

Mantan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Chairul

Tanjung pun menyatakan salah satu tujuan dirintisnya Masterplan Percepatan

dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah untuk

pemerataan ekonomi Indonesia. Dengan demikian, seluruh wilayah Nusantara

dapat merasakan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan. Dengan

pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Semangat MP3EI

ialah juga untuk membuat seluruh provinsi, kabupaten, dan kota punya pusat-

pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pelaksanaan MP3EI ini juga bergantung

pada konektivitas ekonominya. Dimana memang konektivitas ini dibutuhkan

untuk memperlancar distribusi barang dan jasa. Dengan adanya konektivitas

tentu pusat pertumbuhan akan semakin terintegrasi dengan wilayah-wilayah

lainnya dan terjadi penyebaran pembangunan karena terjaminnya

aksesibilitas.

Tabel 1. 5 Jarak Antar Kabupaten / Kota di Perovinsi Gorontalo (km)

Sumber data : Google maps

Page 30: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

12

Jarak antar Kabupaten/Kota yang memiliki nilai paling kecil yaitu

Kabupaten Bone Bolango dengan Kota Gorontalo yakni 16 km, sedangkan

jarak yang paling jauh antara Kabupaten Bone Bolango dengan Kabupaten

Pohuwato sebesar 178 km. berdasarkan dari data tersebut, Kabupaten

Pohuwato memang memiliki jarak yang paling jauh dengan Kabupaten/Kota

yang berada pada Provinsi Gorontalo. Jadi, sepatutnya tidak hanya berpatok

pada satu wilayah saja pusatnya karena memang jarak antara Kabupaten/Kota

satu dengan lainnya cukup jauh, sehingga cukup sulit untuk mengakses pusat

pertumbuhan tersebut. MP3EI ini memang bisa dilakukan dengan cara

mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang menyebar,

kemudian menggali potensi serta keunggulan yang ada pada daerah tersebut

ini bisa memperbaiki ketimpangan yang terjadi. Berangkat dari hal ini,

penelitian ini mengambil judul “ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN

BARU DI PROVINSI GORONTALO”

B. Rumusan Masalah

Pusat pertumbuhan pada suatu daerah, awalnya memang diharapkan

dapat mengembangkan daerah-daerah di sekitarnya. Namun adanya pusat

pertumbuhan hanya pada satu titik wilayah ini bisa menimbulkan

ketimpangan dalam Provinsi tersebut seperti halnya pada Provinsi Gorontalo

ini yang mana pusat pertumbuhannya hanya terletak pada Kota Gorontalo

yang juga berfungsi sebagai Ibukota Provinsi, karena hanya daerah yang

menjadi pusat pertumbuhan itu yang maju. Dalam daerah Provinsi Gorontalo

harus ada daerah selain Kota Gorontalo yang memang berpotensi

menggerakkan perekonomian daerah di sekitarnya. Maka rasanya diperlukan

Page 31: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

13

pusat pertumbuhan baru di daerah lainnya, jadi tidak hanya pada satu titik

wilayah saja dalam Provinsi tersebut.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan,

menimbulkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana interaksi antar setiap Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo?

2. Sektor ekonomi apa saja yang menjadi sektor unggulan yang terdapat

di setiap Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo?

3. Kabupaten/Kota manakah yang berpeluang atau berpotensi untuk

diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi

Gorontalo?

C. Tujuan Penelitian

Setelah timbulnya beberapa rumusan masalah, maka dapat

disimpulkan tujuan dari penelitian ini ialah untuk:

1. Mengetahui interaksi antar setiap Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo.

2. Menemukan sektor ekonomi yang menjadi sektor unggulan yang

terdapat pada Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo.

3. Mengetahui Kabupaten/Kota yang berpeluang atau berpotensi untuk

diproyeksikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi

Gorontalo.

Page 32: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

14

D. Manfaat Penelitian

1. Dapat diketahui besarnya daya tarik dan pengaruh masing-masing

Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Gorontalo yang didapat dari

masing-masing interaksi antar Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi

Gorontalo

2. Dapat ditemukan sektor unggulan untuk terus dikembangkan maupun

ditingkatkan untuk bisa dijadikan pemacu pertumbuhan ekonomi

bagi masing-masing Kabupaten-Kota di Provinsi Gorontalo

3. Dapat diketahui Kabupaten/Kota yang berpotensi untuk

diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan baru di Provinsi

Gorontalo agar bisa mengurangi ketimpangan dan bisa memeratakan

pembangunan serta kesejahteraan

Page 33: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

15

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Landasan Teori

1. Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses

pembangunan sebelum terjadinya pelaksanaan pembangunan. Suatu proses

yang berkesinambungan untuk menetapkan tujuan prioritas yang ingin dicapai

kearah yang lebih baik secara terencana melalui tahapan-tahapan dengan

melibatkan berbagai unsur dalam mengalokasikan sumber daya dengan tujuan

akhir untuk mensejahterakan sumber daya dengan tujuan akhir untuk

mensejahterakan masyarakat sosial di lingkungan/daerah/wilayah dengan

jangka waktu tertentu merupakan arti dari perencanaan (Sugiarto dan

Mutiarin, 2017). Sedangkan, hakekat dari konsep pembangunan adalah suatu

usaha yang dilakukan, dalam mengadakan perubahan-perubahan atau

perkembangan menuju kearah yang lebih baik dari sebelumnya, pelaksanaan

pembangunan tersebut dilaksanakan bersama-saman oleh pemerintah dan

masyarakat sesuai dengan pokok pembangunan, dimana pembangunan harus

dapat memberikan perubahan hidup bagi masyarakat untuk menuju suatu

kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat (Patton, 2005:2 dalam

Wirawan dkk, 2015)

Perencanaan pembangunan dilakukan untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat bisa melalui peningkatan, pelayanan,

pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing

suatu wilayah atau daerah. Perencanaan pembangunan sudah seharusnya

Page 34: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

16

didasarkan pada kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi wilayah tersebut

untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat

(Wirawan dkk, 2015)

Untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan perlu diperhatikan fungsi-fungsi dari perencanaan

pembangunan (Arsyad, 1999 dalam Jamal dkk, 2016) menyatakan fungsi-

fungsi perencanaan pembangunan secara umum adalah:

1. Dengan perencanaan, diharapkan terdapatnya suatu pengarahan

kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan.

2. Dengan perencanaan, dapat dilakukan suatu perkiraan potensi-potensi,

prospek-prospek pengembangan, hambatan, serta resiko yang mungkin

dihadapi pada masa yang akan datang.

3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk mengadakan pilihan yang

terbaik.

4. Dengan perencanaan, dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi

pentingnya tujuan.

5. Perencanaan sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk

mengadakan evaluasi.

Merujuk pada amanat Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata cara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah telah diperkenalkan empat kutub perencanaan, yaitu

kutub perencanaan teknokratis, perencanaan partisipatif, perencanaan politis

serta perencanaan top down dan bottom up, keempat kutub perencanaan yang

dimaksud adalah :

Page 35: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

17

1. Pendekatan teknokratis dalam perencanaan pembangunan daerah

menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai

tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

2. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua

pemangku kepentingan (stakeholders) di daerah. ada tiga alasan utama

menurut Conyers [1992:154-155] dalam Sugiarto dan Mutiarin (2017)

mengapa partisipasi masyarakat menjadi sangat penting yaitu :

a) Partisipasi masyarakat merupakan suatu alatguna memperoleh

informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat

setempat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan akan

gagal;

b) Masyarakat akan lebih mempercayai program kegiatan

pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses, persiapan dan

perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk

beluk program kegiatan tersebut dan akan mempunyai rasa

memiliki terhadap program kegiatan tersebut;

c) Timbul anggapan masyarakat bahwa merupakan suatu hak

demokrasi bila mereka dilibatkan dalam pembangunan.

3. Dengan pendekatan politis, program-program pembangunan yang

ditawarkan tiap-tiap calon kepala daerah dan wakil kepala daerah

terpilih pada saat kampanye, disusun ke dalam rancangan RPJMD .

4. Dalam pendekatan perencanaan pembangunan daerah bawah-atas

(bottom-up) dan atas bawah (top-down), hasilnya diselaraskan melalui

musyawarah yang dilaksanakan mulai dari desa, kecamatan,

kabupaten/kota, provinsi, dan nasional (Sidik, 2016)

Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses

perumusan alternatif-alternatif atau Keputusan-keputusan yang

Page 36: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

18

didasarkan pada data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai

bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan/aktifitas

kemasyarakatan baik yang bersifat fisik (material) maupun non fisik

(mental dan spiritual) dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik

(Riyadi dan Bratakusumah dalam Wirawan dkk, 2015). Sehingga bisa

dikatakan, perencanan pembangunan wilayah merupakan pembuatan atau

perumusan strarategi yang harus dilakukan dengan mempertimbangkan

potensi, hambatan maupun resiko yang ada untuk bisa memacu

pembangunan agar kesejahteraan masyarakan dan pertumbuhan ekonomi

meningkat. Perencanaan pembangunan daerah harus bisa memacu

pembangunan untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan

ekonomi, serta kesejahteraan rakyat dengan peran aktif masyarakat dalam

mengoptimalkan pendayagunaan potensi daerah.

Menurut Tarigan (2005), Perencanaan pembangunan wilayah

sebaiknya menggunakan dua pendekatan, yaitu pendektan sektoral dan

pendekatan regional. Pendekatan sektoral adalah dimana seluruh kegiatan

ekonomi di dalam wilayah perencanaan dikelompokan atas sektor-sektor

yang kemudian setiap sektor dilihat potensi dan peluangnya, menetapkan

apa yang dapat ditingkatkan. Pendekatan regional dalam arti luas, selain

memperhatikan penggunaan ruang untuk kegiatan produksi/jasa juga

memprediksi arah konsentrasi kegiatan dan memperkirakan kebutuhan

fasilitas untuk masing-masing konsentrasi. Analisis regional didasarkan

pada anggapan bahwa perpindahan orang dan barang dari satu daerah ke

daerah lain adalah bebas dan bahwa orang (juga modal) akan berpindah

berdasarkan daya tarik (attractiveness) datu daerah yang lebih kuat dari

daerah lain. Kedua pendekatan ini seharusnya saling melengkapi agar

pembangunan wilayah dapat terwujud.

Page 37: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

19

2. Teori Lokasi

Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order)

kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-

sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap

keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial

(Tarigan, 2006). Aksesibilitas adalah salah satu faktor yang sangat

mempengaruhi apakah suatu lokasi menarik untuk dikunjungi atau tidak.

Tingkat aksesibilitas merupakan tingkat kemudahan di dalam mencapai dan

menuju arah suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya (Tarigan,

2006). Menurut Tarigan, tingkat aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak, kondisi

prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai sarana penghubung termasuk

frekuensinya dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk melalui jalur

tersebut. Jarak menciptakan gangguan karena dibutuhkan waktu dan tenaga

(baiya) untuk mencapai lokasi yang satu dari lokasi lainnya, semakin jauh

jaraknya dari suatu lokasi semakin kurang potensi/karakter lokasi tesebut yang

dapat diketahui.

Teori lokasi adalah suatu penjelasan teoretis yang dikaitkan dengan

tata ruang dari kegiatan ekonomi. Hal ini selalu dikaitkan pula dengan alokasi

geografis dari sumber daya yang terbatas yang pada gilirannya akan

berpengaruh dan berdampak terhadap lokasi berbagai aktivitas baik ekonomi

maupun sosial (Sirojuzilam dalam Hapsari dkk, 2015). Jadi bisa dikatakan

bahwa kegunaan teori lokasi adalah untuk mendapatkan perusahaan atau

lokasi ekonomis yang baik dengan beberapa pertimbangan supaya bisa

mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Teori lokasi pertama dikemukakan

oleh Alfred Weber. Weber menyatakan bahwa lokasi setiap industri

tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan

keduanya harus minimum. Tempat dimana total biaya transportasi dan tenaga

Page 38: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

20

kerja yang minimum adalah identik dengan tingkat keuntungan yang

maksimum. Biaya transportasi bertambah secara proporsional dengan jarak

Tarigan (2012:96). August Losch menerbitkan sebuah buku yang kemudian

diterjemahkan dalam bahasa ingris dengan judul The Economic of Location.

Apabila Weber melihat persoalan dari sisi produksi maka losch melihat

persoalan dari sisi permintaan (pasar). Losch mengatakan bahwa lokasi

penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat

digarapnya. Semakin jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan

membeli karena biayatransportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin

mahal. Produsen harus memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar

yang identik dengan penerimaan terbesar. Losch cenderung menyarankan agar

lokasi produksi berada di pasar.

Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan

memilih komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi

pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan

sebagainya ( Kotler dalam Tresnanda dkk, 2014). Pemilihan lokasi harus

mempertimbangkan berbagai aspek untuk mendorong penjualan dan

memberikan keuntungan bagi usaha. Faktor-faktor ini pada prakteknya

berbeda penerapannya bagi satu usaha dengan usaha yang lain, sesuai dengan

produk dan jasa yang dihasilkan (Hanggita, 2018).

3. Teori Pusat Pertumbuhan (Growth pole)

Konsep pusat pertumbuhan dilandasi oleh konsep ruang ekonomi

(economic space) yang di kemukakan oleh Francoins Perroux. Teori Perroux

yang dikenal dengan istilah pusat pertumbuhan (growth of pole) merupakan

teori yang menjadi dasar strategi kebijaksanaan pembangunan industri daerah

Page 39: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

21

yang banyak diterapkan di berbagai negara dewasa ini. Perroux menyatakan

bahwa, pembangunan atau pertumbuhan tidak terjadi disegala tata ruang, akan

tetapi terbatas pada beberapa tempat tertentu dengan variabel-variabel yang

berbeda intensitasnya. Tata ruang diidentifikasikan sebagai suatu arena

(medan) kekuatan yang didalamnya terdapat kutub-kutub pertumbuhan

(Perroux dalam Tarigan, 2004).

Pusat pertumbuhan (growth pole) dapat diartikan dengan dua cara,

yaitu secara fungsional dan secara geografis. Secara fungsional, pusat

pertumbuhan adalah suatu lokasi konsentrasi kelompok usaha atau cabang

industri yang karena sifat hubungannya memiliki unsur-unsur kedinamisan

sehingga mampu menstimulasi kehidupan ekonomi (baik ke dalam maupun ke

luar). Secara geografis, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi yang banyak

memiliki fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya tarik (pole of

attraction), yang menyebabkan berbagai macam usaha tertarik untuk berlokasi

di situ dan masyarakat senang datang memanfaatkan fasilitas yang ada di kota

tersebut, walaupun kemungkinan tidak ada interaksi antara usaha-usaha

tersebut (Tarigan, 2007). .

Jadi kesimpulannya, pusat pertumbuhan merupakan tempat atau

lokasi pusat kegiatan jasa dan perdagangan yang memiliki daya tarik yang

besar dimana daerah-daerah sekitarnya juga menyokong tempat sentral

tersebut dengan menyediakan sumber daya, yang tentunya tempat sentral ini

akan memberikan pengaruh terhadap wilayah-wilayah disekitarnya tersebut.

Tidak semua kota generatif dapat dikategorikan sebagai pusat

pertumbuhan. Pusat pertumbuhan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Adanya hubungan internal antara berbagai macam kegiatan yang

memiliki nilai ekonomi.

Page 40: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

22

2. Adanya multiplier effect (unsur pengganda).

3. Adanya konsentrasi geografis.

4. Bersifat mendorong pertumbuhan daerah belakangnya.

Kota generatif ialah kota yang menjalankan bermacam-macam fungsi,

baik untuk dirinya sendiri maupun untuk daerah belakangnya sehingga

bersifat saling menguntungkan/mengembangkan. Kota-kota seperti ini

membutuhkan bahan makanan, bahan mentah, dan tenaga kerja dari daerah

pedalaman. Dengan kata lain dapat menyerap/memasarkan produksi daerah

pedalaman dan sekaligus memenuhi kebutuhan daerah pedalaman yang berarti

tempat pemasaran untuk produk yang dihasilkan di perkotaan (Tarigan, 2005:

160-161).

Dalam pengembangan daerah melalui pusat-pusat pertumbuhan,

kegiatan akan disebar ke beberapa pusat-pusat pertumbuhan sesuai dengan

hirarki dan fungsinya. Pada skala regional dikenal tiga orde, yaitu (Friedmann

,1966 dalam Imelda, 2013) :

1. Pusat pertumbuhan primer (utama)

Pusat pertumbuhan primer atau pusat utama orde satu ialah

pusat utama dari keseluruhan daerah, pusat ini dapat merangsang pusat

pertumbuhan lain yang lebih bawah tingaktannya. Bisanya pusat

pertumbuhan orde satu ini dihubungkan dengan tempat pemusatan

penduduk terbesar, kelengkapan fasilitas dan potensi aksesbilitas

terbaik, mempunyai daerah belakang terluas serta lebih multi fungsi

dibandingkan dengan pusat-pusat lainnya.

Page 41: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

23

2. Pusat pertumbuhan sekunder (kedua)

Pusat pertumbuhan sekunder ini adalah pusat dari sub daerah,

seringkali pusat ini diciptakan untuk mengembangkan sub-daerah

yang jauh dari pusat utamanya. Perambatan perkembangan yang tidak

terjangkau oleh pusat utamanya dapat dikembangkan oleh pusat

pertumbuhan sekunder ini.

3. Pusat pertumbuhan tersier (ketiga)

Pusat pertumbuhan tersier ini merupakan titik pertumbuhan

bagi daerah pengaruhnya. Fungsi pusat tersier ini ialah menumbuhkan

dan memelihara kedinamisan terhadap daerah pengaruh yang

dipengaruhinya.

Dalam menetapkan lokasi pusat petumbuhan perlu memperhatikan

berbagai keuntungan lokasi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan.

Dalam hal ini perhatian pertama perlu diarahkan pada ketersediaan jaringan

jalan yang dapat menjangkau seluruh wilayah cangkupan. Kemudian, meneliti

potensi ekonomi wilayah terkait berikut komoditas unggulan yang sudah

dimiliki atau potensial untuk dikembangkan (Sjahrizal dalam Danastri dan

Hendarto (2014).

Pada tahun 1933, Walter Christaller mengajukan suatu Teori Tempat

Sentral yang mencoba menganalisis hubungan antara ukuran, jumlah, dan

distribusi geografi dari pusat-pusat kegiatan. Identitas pusat kegiatan dalam

hal ini ditunjukkan dengan adanya layanan kegiatan jasa dan perdagangan.

Model yang dikembangkan, dilandasi oleh suatu keyakinan akan adanya

keteraturan dalam menentukan pusat-pusat kegiatan khususnya yang berkaitan

dengan fungsinya sebagai pasar dan pelayanan sektor jasa. Dalam teori tempat

sentral ini diperkenalkan dua istilah yaitu jangkauan (range) dan ambang

Page 42: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

24

(threshold). Range atau jangkauan merupakan jarak yang perlu ditempuh

manusia untuk mendapatkan barang kebutuhannya pada suatu waktu tertentu

saja. Sedangkan threshold atau ambang merupakan jumlah minimal penduduk

yang diperlukan untuk kelancaran dan keseimbangan suplai barang.

Menurut Haryanti (2014) menyatakan bahwa teori tempat sentral

dikemukakan oleh Walter Christaller pada tahun 1933. Teori tempat sentral

menganggap bahwa ada tempat sentral atau lokasi pusat kegiatan. Setiap

tempat sentral akan didukung oleh sejumlah daerah atau tempat yang

menyediakan sumber daya seperti industri dan bahan baku. Tempat sentral

tersebut merupakan suatu permukiman yang menyediakan barang dan jasa

yang dapat memberikan pengaruh terhadap wilayah yang ada disekitarnya.

Teori tempat sentral (central place teory) merupakan teori yang menganggap

bahwa ada hirarki tempat (hirarchy of place).

Variable yang umum dianggap berpengaruh dalam menetapkan orde

perkotaan (hirarki tempat) adalah sebagai berikut

1. Faktor jumlah penduduk

2. Faktor banyaknya fasilitas

Ada beberapa faktor yang tidak diragukan lagi menciptakan

daya tarik sebuah kota misalnya pasar, pertokoan, fasilitas pendidikan,

fasilitas kesehatan. Dari sekian banyaknya faktor bisa disederhanakan

menggunakan empat faktor utama tersebut. Penyederhanaan ini

didasarkan atas asumsi bahwa banyak fasilitas lain berbanding secara

proporsional dengan jumlah penduduk sehingga memasukkan faktor

jumlah penduduk maka faktor lain dianggap telah terwakili.

Page 43: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

25

3. Tingkat aksesibilitas

Ada berbagai unsur yang mempengaruhi tingkat aksesibilitas,

misalnya kondisi jalan, jenis alat angkutan yang tersedia, frekuensi

keberangkatan dan jarak. Untuk menyederhanakan persoalan maka

cukup digunakan unsur jarak (Tarigan,2005).

Hirarki tempat tersebut menunjukkan adanya hubungan antara tempat

sentral yang dijadikan pusat pertumbuhan tersebut dengan daerah-daerah di

sekitanya, ada yang menjadi daerah sebagai penyokong sumberdaya untuk

pusat pertumbuhan dan ada daerah yang menjadi jalur lalu lintas yang efisien

bagi pusat pertumbuhan dan daerah penyokong-penyokongnya. Setiap tempat

sentral didukung oleh sejumlah tempat yang lebih kecil yang menyediakan

sumber daya. Tempat sentral tersebut merupakan suatu pemukiman yang

menyediakan jasa-jasa bagi penduduk daerah yang mendukungnya (Rustiadi

dan Junaidi, 2011).

Djojodipuro (1992: 134), mendefisikan Pusat Pelayanan atau lebih

dikenal dengan central place merupakan kota-kota yang menyajikan barang

dan jasa bagi masyarakat di wilayah sekelilingnya dengan membentuk suatu

hirarki berdasarkan jangkauan pasar dan ambang penduduk. Pembagian

hirarki pelayanan tersebut, mengakibatkan suatu kota (dengan hirarki

pelayanan paling tinggi) secara alami memiliki potensi daya tarik yang besar

dan berpengaruh besar bagi daerah-daerah yang kekuatannya lebih kecil.

Page 44: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

26

4. Teori Pengembangan Wilayah

Pengembangan wilayah merupakan upaya untuk memacu

perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antarwilayah,

menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah (Riyadi dalam

Rustiadi dan Junaidi, 2011). Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan

pengembangan wilayah mengandung dua sisi yang saling berkaitan. Pada sisi

sosial ekonomis pengembangan wilayah adalah upaya peningkatan kualitas

hidup dan kesejahteraan masyarakat, misalnya menciptakan pusat-pusat

produksi, sarana dan prasarana pelayanan, dan sebagainya. Di sisi lain, secara

ekologis pengembangan wilayah bertujuan menjaga keseimbangan lingkungan

akibat campur tangan manusia terhadap lingkungan. Sehingga pengembangan

wilayah sangat diperlukan karena kondisi sosial ekonomi, budaya, geografis

yang sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya.

Pengembangan Wilayah harus disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan

permasalahan masing-masing wilayah (Triutomo dalam Rustiadi dan Junaidi,

2011).

Pengembangan wilayah yaitu setiap tindakan pemerintah yang akan

dilakukan bersama-sama dengan para pelakunya dengan maksud untuk

mencapai tujuan yang menguntungkan bagi wilayah itu sendiri maupun bagi

kesatuan administrative dimana wilayah itu menjadi bagiannya. Pada

umumnya pengembangan wilayah dapat dikelompokkan menjadi usaha-usaha

mencapai tujuan bagi kepentingan-kepentingan di dalam kerangka azas:

a. Sosial

Usaha-usaha mencapai pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan

peningkatan kualitas hidup serta peningkatan kesejahteraan individu,

keluarga, dan seluruh masyarakat di dalam wilayah tersebut dengan

Page 45: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

27

mengurangi pengangguran dan menyediakan lapangan kerja serta

menyediakan prasarana-prasarana kehidupan yang baik.

b. Ekonomi

Usaha-usaha mempertahankan dan memacu perkembangan dan

pertumbuhan ekonomi yang memadai untuk perbaikan-perbaikan

kondisi ekonomi yang baik bagi kehidupan dan memungkinkan

pertumbuhan kearah yang lebih baik.

c. Wawasan lingkungan

Aktivitas sekecil apapun dari manusia yang mengambil sesuatu

dari, atau memanfaatkan potensi alam, sedikit banyaknya akan

mempengaruhi kesetimbangannya, jika tidak diperhatikan ini akan

menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Untuk mencegah hal

tersebut, dalam melakukan pengembangan wilayah program-

programnya harus berwawasan lingkungan dengan tujuan: mencegah

kerusakan, menjaga kesetimbangan dan mempertahankan kelestarian

alam (Mulyanto, 2008).

Program-program yang akan dilakukan dalam pengembangan wilayah

harus dirancang dan dilaksanakan oleh para pelakunya yaitu:

a. Pemerintah

Dalam pelaksanaan pengembangan wilayah, pemerintah akan

melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, koordinasi

maupun administrasi seluruh program-program di dalam proses

pengembangan wilayah sebagai bagian dari tugas-tugasnya di dalam

pengaturan wilayah sebagai administrator wilayah.

Page 46: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

28

b. Masyarakat

Dalam melaksanakan pengembangan wilayah, sebaiknya

program-program yang akan dilaksanakan harus bersifat menampung

dan memenuhi kehendak/aspirasi masyarakat. Dengan demikian

masyarakat bersedia berperan sebagai subyek dan pelaku aktif

pengembangan wilayah, sehingga akan memberikan peran sertanya

secara maksimal. Masyarakat akan berfungsi sebagai penyedia SDM

dan pengawas yang diperlukan bagi pengembangan wilayah.

c. Dunia usaha/pemilik modal

Berperan sebagai pemasok jasa, keahlian atau expertise, dana

maupun material yang diperlukan. Mereka akan mendapatkan lahan

usaha, dan keuntungan dari usaha serta peran sertanya dalam

pelaksanaan pengembangan wilayah (Mulyanto, 2008).

Pengembangan wilayah diharapkan dapat menciptakan sinkronisasi

perkembangan antarwilayah, guna menjembatani kesenjangan antar desa-kota,

pusat pertumbuhan dan belakangnya, serta bagaimana mengoptimalkan

pemanfaatan ruang dan sumber daya wilayah. Sehingga bisa disimpulkan,

pengembangan wilayah ialah upaya untuk memeratakan pembangunan dan

kesejahteraan masyarakat sehingga tidak lagi terjadi kesenjangan.

Pengembangan wilayah juga tidak hanya sisi ekonomi saja melainkan sosial

dan lingkungan.

5. Teori Sektor Unggulan

Sektor unggulan adalah sektor yang salah satunya dipengaruhi oleh

keberadaan faktor anugerah (endowment factors). Selanjutnya faktor ini

berkembang lebih lanjut melalui kegiatan investasi dan menjadi tumpuan

Page 47: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

29

kegiatan ekonomi. Kriteria sektor unggulan akan sangat bervariasi. Hal ini

didasarkan atas seberapa besar peranan sektor tersebut dalam perekonomian

daerah, diantaranya: pertama, sektor unggulan tersebut memiliki laju tumbuh

yang tinggi; kedua, sektor tersebut memiliki angka penyerapan tenaga kerja

yang relatif besar; ketiga, sektor tersebut memiliki keterkaitan antar sektor

yang tinggi baik ke depan maupun kebelakang; keempat, dapat juga diartikan

sebagi sektor yang mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi (Sambodo,

dalam Tumangkeng, 2018).

Sektor unggulan adalah sektor dominan yang berpengaruh besar bagi

perkembangan dan kemajuan perkonomian suatu wilayah, karena mempunyai

keunggulan-keunggulan atau kriteria. Hal ini didasarkan atas seberapa besar

peranan sektor tersebut dalam perekonomian daerah. Sektor unggulan

dipastikan memiliki potensi lebih besar untuk tumbuh lebih cepat

dibandingkan sektor lainnya dalam suatu daerah terutama adanya faktor

pendukung terhadap sektor unggulan tersebut yaitu akumulasi modal,

pertumbuhan tenaga kerja yang terserap, dan kemajuan teknologi

(technological progress). Penciptaan peluang investasi juga dapat dilakukan

dengan memberdayakan potensi sektor unggulan yang dimiliki oleh daerah

yang bersangkutan (Lantemona, 2014)

Sektor unggulan adalah sektor yang memiliki keunggulan komperatif

dan keunggulan kompetitif dengan produk sektor sejenis dari daerah lain serta

memberikan nilai manfaat yang besar. Sektor unggulan juga memberikan nilai

tambah dan produksi yang besar, memiliki multiplier effect yang besar

terhadap perekonomian lain, serta memiliki permintaan yang tinggi baik pasar

lokal maupun pasar ekspor (Tumenggung dan Mawardi dalam Syarifudin,

2003).

Page 48: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

30

Jadi bisa dikatakan, sektor unggulan merupakan sektor yang memang

berpotensi yang tumbuh lebih cepat disbanding sektor lainnya pada daerah

tersebut, memiliki keunggulan komperatif dan kompetitif dan dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut juga bisa menarik

investor untuk berinvestasi. Ada empat syarat agar suatu sektor tertentu

menjadi sektor prioritas, yakni:

(1) Sektor tersebut harus menghasilkan produk yang mempunyai

permintaan yang cukup besar, sehingga laju pertumbuhan berkembang

cepat akibat dari efek permintaan tersebut;

(2) Karena ada perubahan teknologi yang teradopsi secara kreatif, maka

fungsi produksi baru bergeser dengan pengembangan kapasitas yang

lebih luas;

(3) harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasil-hasil produksi

sektor yang menjadi prioritas tersebut, baik swasta maupun pemerintah

(4) sektor tersebut harus berkembang, sehingga mampu memberi

pengaruh terhadap sektor-sektor lainnya (Rachbini dalam Lantemona,

2014).

6. Ayat Al-Quran

Definisi wilayah menurut Nia K. Pontoh (2008) adalah suatu bagaian

dari permukaan bumi yang teritorialnya ditentukan atas dasar pengertian,

batasan, dan perwujudan fisik-geografis. Menurut UU No. 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang, wilayah didefinisikan sebagai ruang yang merupakan

kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait dengan batas dan sistemnya

ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.

Page 49: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

31

Jadi, berikut beberapa ayat A-Quran yang membahas tentang Bumi

dan Dunia seisinya.

1. Al-Mu’minun

اب ه ذ

ا عل

رض وإن

ي ال

اه ف نسك

أر ف

دماء ماء بق ا من الس

ننزل وأ

ادرون

قبه ل

“Dan Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu Kami

jadikan air itu menetap di bumi, dan pasti Kami berkuasa

melenyapkannya.” (QS. Al-Mu’minun [23]: 18).

Bumi sebagai makluk tempat tinggal dan tempat hidup manusia dan

makhluk Allah lainnya sudah dijadikan Allah dengan penuh rahmat-Nya.

Daerah atau wilayah yang ada pada negeri in merupakan bagian dari bumi.

Allah menegaskan bahwa salah satu kurnia besar yang dilimpahkan kepada

hamba-Nya ialah Dia menggerakkan angin sebagai tanda kedatangan rahmat-

Nya. Negeri yang kering, tidak ada air, telah rusak tanamannya, dan

penduduk menjadi kehausan. Maka Allah turunkan hujan pada negeri tersebut

dan negeri itu menjadi subur kembali dan penuh berisi air. Allah telah

menghidupkan penduduk tersebut dengan penuh kecukupan dan hasil

tanaman-tanaman yang berlimpah ruah.

Jadi, setiap daerah atau wilayah pasti memiliki potensi yang bisa

dimanfaatkan oleh pendududuk daerah tersebut dengan sebaik-baiknya atau

Page 50: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

32

bahkan bisa dirasakan oleh daerah atau wilayah lain agar semua penduduknya

bisa merasakan kesejahteraan yang sama rata.

2. Al-A’raf

قوا وات

رى ءامن

قل ال

ه أنو أ

ات ول

يهم برك

ا عل

حن

تفوا ل

سبون

وا يك

انم بما ك

اهنذخأبوا ف

ذكن ك

رض ول

لمآء وا ن الس م

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa,

pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan

bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa

mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-Mu’minun [7]: 96).

Allah menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya hanya

untuk kepentingan manusia. Maka jadikanlah kepentingan ini merupakan

kepentingan guna kebaikan bersama dan memberikan manfaat bagi sesama

tanpa mengurangi rasa kepedulian terhadap alam sekitar. Sesungguhnya pun

manusia diciptakan-Nya untu menjadi khalifah di muka bumi ini sehingga

wajib untuk menjaga apa yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT.

Page 51: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

33

B. Literature Review

Salah satu solusi yang dapat diambil untuk mempercepat pembangunan

suatu daerah adalah pengembangan wilayah dengan menetapkan pusat

pertumbuhan. Ditengah- tengah keterbatasan biaya untuk melaksanakan

pembangunan, melalui penetapan pusat pertumbuhan maka pemerintah dapat

lebih fokus untuk membangun daerah tersebut (Nainggolan, 2013).

Pertumbuhan ekonomi manakala diarahkan pada daerah-daerah yang memiliki

potensi dan fasilitas wilayah akan mempercepat terjadinya kemajuan ekonomi

karena secara tidak langsung kemajuan daerah akan membuat masyarakat

mencari kehidupan yang lebih layak di daerahnya. Kota atau daerah yang

berperan sebagai pusat pertumbuhan mengalami peningkatan ekonomi yang

signifikan setiap tahun. Hal ini dapat dijadikan salah satu tolak ukur

keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan di daerah. Pusat

pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alternatif untuk menggerakkan

dan memacu pembangunan guna meningkatkan pendapatan masyarakat (Gulo,

2015).

Tetapi dengan semakin pesatnya pembangunan di daerah tersebut,

terdapat masalah yang mengikutinya Adapun permasalahan tersebut antara lain

kegiatan yang cenderung berorientasi di pusat kota, sehingga pusat kota akan

semakin padat (gedung dan kegiatan bisnis) dan semakin macet (arus lalu

lintas). Kepadatan dan kemacetan di sekitar pusat kota utama ini harus

disebarkan ke beberapa pusat ekonomi yang berada di sekitar pusat kota

utama. Daerah sekitar pusat kota utama ini harus direncanakan sebagai kota

mandiri dan diharapkan kehidupan ekonominya tidak bergantung pada

kegiatan perekonomian pusat kota utama (Danastri dan Hendarto, 2014).

Dalam tahap awal pembangunan tingkat ketimpangan akan semakin besar

sampai pada tingkat tertentu dan selanjutnya tingkat ketimpangan itu akan

semakin menurun. Adanya hubungan yang negatif antara pertumbuhan

Page 52: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

34

ekonomi dan ketimpangan pendapatan. Apabila pertumbuhan ekonomi

meningkat maka ketimpangan pendapatan mengalami penurunan (Yasa dan

Arka, 2015). Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi ini juga

berpengaruh positif secara signifikan mempengaruhi kesempatan kerja bahkan

IPM, yang mana dengan meningkatnya kesempatan kerja ini akan membuat

semakin banyak masyarakat yang bekerja dan kemudian mendapatkan

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan dengan meningkatnya

IPM ini bahwasanya kualitas sumber daya manusia nya semakin baik. Hal ini

berarti sama saja hubungan pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh positif

terhadap kesejahteraan masyarakat (Mirza, 2011 dan Hodijah, 2017).

Pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi dan semakin kecilnya ketimpangan

pendapatan antarpenduduk, antardaerah dan antarsektor masih menjadi bagian

dari tolok ukur keberhasilan suatu pembangunan (Yasa dan Arka, 2015)

Wilayah pengembangan merupakan bagian bagian wilayah yang

diprioritaskan untuk dikembangkan berdasarkan karakteristik dan potensi yang

dimilikinya, sehingga diharapkan akan tercipta pusat -pusat pertumbuhan yang

mampu memotivasi dan membangkitkan pertumbuhan wilayah itu sendiri dan

wilayah sekitarnya (Hariyanto, 2009). Pengembangan pusat pertumbuhan yang

menyebar merupakan salah satu strategi yang dipakai dalam mengatasi

ketimpangan. Hubungan timbal balik antar wilayah dapat merupakan

hubungan yang saling mengisi (komplementer) satu sama lain. Dalam kondisi

ini, kedua wilayah yang berinteraksi akan mendapat keuntungan atau manfaat

dari hubungan tersebut yang meskipun masing masing dapat mencukupi

kebutuhan penduduk sendiri tidak menutup kemungkinan penduduk

melakukan perjalanan ke kota lain dimana dijumpai barang-barang yang tidak

terdapat di kota mereka atau dijumpai harga barang yang sama tetapi lebih

murah atau dimana perusahaan memesan bahan baku. Interaksi yang terjadi

dapat menggambarkan hubungan antara pusat pertumbuhan dengan wilayah

Page 53: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

35

hinterlandnya (Putra dan Hanim, 2017). Fokusnya pengembangan industri

hanya di kota besar membuat wilayah tersebut berkembang sangat cepat tapi

berbeda dengan wilayah lain, tapi ini bukan disebabkan oleh rendahnya potensi

wilayah dan sistem aksesibilitasnya namun terlalu dominasinya satu pusat

pertumbuhan tersebut dalam mengambil sebagian besar fungsi Provinsi

tersebut. Dibutuhkannya pusat-pusat pengembangan baru hingga bisa

membantu terwujudnya pemerataan dan pertumbuhan wilayah juga

diperlukannya pembentukan sistem tata ruang ke dalam tingkatan hierarki

pusat-pusat permukiman dan sistem kota-kota, merupakan keharusan agar

wilayah bersangkutan dapat berkembang dengan cepat, merata dan terpadu.

Hirearki wilayah adalah peringkat atau tingkatan wilayah yang ditetapkan

berdasarkan pengaruh faktor sosial dan ekonomi (Prakoso dan Muta’ali,

2005). Pemerintah harus lebih bijak dalam mengelola investasi agar tidak

berpusat pada kota saja akan tetapi jika ada investasi di daerah yang lain maka

daerah yang lain tersebut bisa berkembang dan masyarakatnya memperoleh

kesejahteraan (Siregar, 2015).

Pemerataan ekonomi diperlukan sebagai upaya untuk mengimbangi

pertumbuhan ekonomi dengan cara mempercepat pembangunan ekonomi

daerah yang dimiliki dengan memperhatikan penataan ruang dan lingkungan.

Pusat-pusat pertumbuhan yang baru diharapkan hasil pembangunan dan

ekonominya dapat memberikan efek menyebar sehingga terjadi pemerataan di

setiap wilayah. Pembangunan harus merata ke seluruh penjuru kota, tentu

dengan selalu memperhatikan fungsi dan peruntukan masing – masing

wilayah. Pembangunan kawasan industri baru untuk mengurangi beban di

kawasan pusat kota (Hardjono,2007). Di sini perlu ada insentif bagi pengusaha

untuk mendirikan industri di kawasan pinggiran maupun memindahkan

industri yang sudah ada dari pusat kota ke daerah pinggiran. Sentra industri

kecil dan menengah yang selama ini tersebar di seluruh penjuru kota perlu

Page 54: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

36

didorong, menggantikan posisi perusahaan – perusahaan besar yang bergeser

ke pinggiran kota (Soseco, 2011). Pengembangan wilayah yang

dikonsentrasikan pada pusat-pusat pertumbuhan dengan industri padat modal

akan merangsang pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya merangsang

kegiatan pembangunan daerah harus diikuti dengan pembangunan

infrastruktur, transportasi, komunikasi, dan kelembagaan sosial, sehingga

secara alami kondisi tersebut dapat meningkatkan daya Tarik investasi.

(Pamela, 2012). Infrastruktur dan fasilitas sangatlah berperan dalam

peningkatan perekonomian masyarakat maupun pembangunan wilayah karena

berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesenjangan ekonomi,

kesenjangan antar wilayah, dan kemiskinan. Kelengkapan fasilitas pada suatu

kota akan menjadikan wilayah tersebut sebagai pusat permukiman penduduk

(Priyadi dan Atmadji, 2017). Fasilitas-fasilitas tersebut merupakan sarana

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan penduduk. Semakin lengkap

penyediaan fasilitas-fasilitas di suatu tempat berarti semakin kuat daya tarik

mengundang penduduk dan kegiatan-kegiatan produktif untuk datang ke

tempat tersebut karena masyarakat lain ingin memanfaatkan fasilitas yang

tersedia (Imelda, 2013). Semakin lengkap fasilitas yang dimiliki oleh suatu

daerah maka masyarakat dapat lebih mudah dalam mengaksesnya sehingga

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan yang ada (Priyadi dan Atmadji, 2017). Karena jika suatu

wilayah tidak mampu menyediakan pelayanan umum, penduduk harus pergi ke

wilayah lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Semakin lengkap

pelayanan yang diberikan, menunjukan bahwa kota tersebut mempunyai

tingkatan yang tinggi dan dapat dikatakan sebagai pusat pertumbuhan

(Hestijaji, 2015). Dusseldrop mengemukakan bahwa masalah fasilitas

pelayanan baik yang menyangkut lokasi maupun kualitas dan jumlahnya, erat

kaitanya dengan tingkat kesejahtraan masyarakat. Oleh karena itu, untuk

menentukan kecamatan sebagai pusat pertumbuhan tidak hanya berdasarkan

Page 55: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

37

keberadaan setiap jenis fasilitasnya tetapi juga dengan mempertimbangan

frekuensinya. (Nainggolan, 2013)

Pengembangan wilayah yang dikonsentrasikan pada pusat-pusat

pertumbuhan dengan industri padat modal akan merangsang pertumbuhan

ekonomi ini implikasinya terhadap kegiatan ekonomi masyarakat yaitu di sisi

produk yang dihasilkan dari wilayah pusat pertumbuhan akan digunakan oleh

industri-industri lainnya yang berada di wilayah sekitarnya (hinterland) dan di

ekspor ke luar wilayah sedangkan pada sisi lain memberikan peluang bagi

produk-produk yang dihasilkan di sekitar wilayah pusat pertumbuhan untuk

digunakan oleh industri di pusat pertumbuhan (Pamela, 2012). Pengembangan

ekonomi dan pemerataan pembangunan tidak harus berada di daerah perkotaan

saja tapi dapat terdistribusi secara merata di wilayah pengaruhnya atau

hinterland nya (Hardjono,2007). Kedekatan suatu wilayah dengan pusat

pertumbuhan akan berdampak positif atau terjadi spread effect manakala

diikuti oleh makin besarnya aliran ekonomi yang terjadi antara pusat

pertumbuhan dengan wilayah sekitarnya. Dampak spillover positif diberikan

baik oleh pertumbuhan investasi, pertumbuhan output, dan pertumbuhan

tenaga kerja. kenaikan investasi pada wilayah pusat pertumbuhan akan diikuti

oleh peningkatan investasi wilayah sekitarnya, setiap kenaikan output pada

wilayah pusat pertumbuhan akan diikuti oleh peningkatan output wilayah

sekitarnya, dan setiap kenaikan tenaga kerja pada wilayah pusat pertumbuhan

akan diikuti oleh peningkatan tenaga kerja wilayah sekitarnya maka hal ini

menggambarkan adanya pemerataan tercipta. ( Pasaribu, Priyarsono, Siregar,

dan Rustiadi, 2014)

Pemerataan wilayah harus memperhatikan masalah dan potensi yang

dimiliki oleh masing-masing wilayah yang diharapkan bisa terjadi spesialisasi

dalam proses pembangunan (Setyowati dan Trisnawati, 2003).

Pengembangan wilayah melalui pembangunan daerah antara pusat

Page 56: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

38

pemerintahan dan daerah di sekitarnya perlu mempertimbangkan daya dukung

wilayah dan potensi yang dimiliki daerah-daerah sebagai hinterland karena

sektor unggulan yang dimiliki suatu wilayah merupakan suatu kekuatan yang

dapat digunakan sebagai salah satu instrumen untuk pengembangan ekonomi

dan wilayah. Sedangkan sektor potensial, dapat dikembangkan baik output

secara kuantitas maupun kualitas agar dapat berkembang menjadi sektor

unggulan. Sedangkan untuk sektor terbelakang dapat diusahakan

pengembangannya agar mampu menjadi sektor potensial atau bahkan sektor

unggulan ( Rusdiarti dan Fafurida, 2016). Sumber daya lokal termasuk tenaga

kerja yang digunakan dan bahan baku diekspor, akan menghasilkan kekayaan

daerah dan penciptaan peluang kerja. Pengembangan sektor-sektor unggulan

yang didukung oleh struktur ruang yang baik sehingga bisa menjadi

keuntungan untuk wilayah tersebut. pemanfaatan potensi sumber daya manusia

dan sumber daya alam untuk menciptakan lapangan kerja baru serta

mendorong tumbuhnya basis perekonomian baru. (Putra, Giyarsih, Kurniawan,

2017).

Page 57: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

39

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Pusat pertumbuhan pada suatu daerah, awalnya memang diharapkan

dapat mengembangkan daerah-daerah di sekitarnya. Namun adanya pusat

pertumbuhan hanya pada satu titik wilayah ini bisa menimbulkan ketimpangan

karena pusat ini akan semakin padat (gedung dan kegiatan bisnis) dan semakin

macet (arus lalu lintas). Dibutuhkan wilayah lainnya yang memang berpotensi

menggerakkan perekonomian daerah di sekitarnya. Maka rasanya diperlukan

pusat pertumbuhan baru di daerah lainnya, jadi tidak hanya pada satu titik

wilayah saja dalam Provinsi tersebut dengan melihat Interaksi Antar Wilayah

Hubungan dan Pengaruh Daerah Satu dan Lainnya, Klasifikasi Wilayah

Berdasarkan Kondisi Pelayanan Untuk Masyarakat, dan Potensi Wilayah yang

Pusat Pertumbuhan

Hanya Pada Satu

Titik

Ketimpangan

Pusat Pertumbuhan Baru

Pemerataan

Potensi Wilayah yang

Mampu Menggerakkan

Perekonomian

Interaksi Antar Wilayah

Hubungan dan Pengaruh

Daerah Satu dan Lainnya

Klasifikasi Wilayah

Berdasarkan Kondisi

Pelayanan Untuk

Masyarakat

Page 58: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

40

Mampu Menggerakkan Perekonomian. Jila adanya pusat pertumbuhan baru ini

diharapkan akan terciptanya pemerataan.

D. Hipotesis Penelitian

1. Diduga kabupaten Kabupaten Gorontalo memiliki nilai interaksi yang

paling tinggi dengan Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo

Utara dan Kabupaten Boalemo. Kabupaten Pohuwato memiliki

interaksi paling tinggi dengan Kabupaten Boalemo. Kabupaten Bone

Bolango memiliki interaksi paling tinggi dengan Kabupaten Gorontalo.

Kabupaten Gorontalo Utara memiliki nilai interaksi paling tinggi

dengan Kabupaten Gorontalo. Diduga Kabupaten yang memiliki

interaksi paling tinggi dengan wilayah sekitar ialah Kabupaten

Gorontalo.

2. Diduga sektor ekonomi yang akan menjadi sektor unggulan pada

masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo ialah yang

memiliki keunggulan komparatif (sektor basis) dan keunggulan

kompetitif.

3. Diduga diantara Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, atau

Kabupaten Gorontalo Utara akan diproyeksikan menjadi wilayah pusat

pertumbuhan.

Page 59: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif ialah data dari sampel penelitian yang sudah didapat kemudian

diolah atau dianalisis sesuai dengan metode yang digunakan kemudian

hasilnya dideskripsikan. Objek penelitian ini adalah Provinsi Gorontalo.

Penelitian ini tekait dengan identifikasi pusat pertumbuhan baru di Provinsi

Gorontalo yang terdiri dari 5 kabupaten dan 1 kota yaitu Kabupaten

Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Boalemo, Kabupaten

Gorontalo Utara, Kabupaten Pohuwato dan Kota Gorontalo. Data yang

digunakan merupakan data yang berasal dan dipublikasikan oleh lembaga

atau instansi tertentu (data sekunder) yaitu dari BPS dari tahun 2012 hingga

tahun 2016.

B. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Dalam menentukan daerah penelitian diperlukan metode yang

membantu mempermudah jalannya proses penelitian. Penelitian ini

menggunakan teknik sampling dari bagian non-probability sampling, yaitu

teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu karena tidak semua sampel

memiliki kriteria sesuai dengan yang telah penulis tentukan (Sugiyono,2012)

Pertimbangan pada penelitian ini dilakukan berdasarkan oleh Provinsi

yang memiliki indeks gini di atas rata-rata indeks gini Indonesia, yang

Page 60: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

42

kemudian didukung dengan presentase penduduk miskin, indeks

pembangunan manusia dan tingkat pengangguran terbuka pada provinsi

tersebut.

C. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data adalah salah satu bagian penting dari

tahapan proses penelitian dengan cara yang sistematis dalam mengumpulkan

data guna keperluan analisis penelitian agar mencapai suatu hasil. Metode

pengumpula data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data

sekunder. Data sekunder yang mana diperoleh secara tidak langsung, karena

telah tersedia dan dipublikasikan melalui instansi atau lembaga tertentu

sebelum penulis melakukan penelitian. Teknik pengumpulan data penelitian

ini diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, website juga hasil

publikasi lembaga-lembaga atau instansi pemerintah seperti Badan Pusat

Statistik (BPS). dengan mengambil data yang berkaitan dengan permasalahan

yang diteliti dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Tabel 3. 1 Data dan Sumber Perolehannya

No. Data Sumber

1. PDRB Atas Dasar Harga Konstan

(ADHK) menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi Gorontalo 2012-2016

BPS

2. Jumlah Penduduk menurut

kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo

2012-2016

BPS

Page 61: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

43

3. Laju pertumbuhan ekonomi menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo

2012-2016

BPS

4. Fasilitas-fasilitas (ekonomi, pendidikan,

kesehatan, dan peribadatan) menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo

2012-2016

BPS dan Instansi

pemerintah lainnya

5. PDRB Atas Dasar Harga Konstan

(ADHK) masing-masing menurut

kabupaten/kota menurut lapangan usaha

Provinsi Gorontalo

2012-2016

BPS

D. Metode Analisis Data

Menurut (Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa analisis

data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam

suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Jadi, bisa dikatakan bahwa

metode analisis data adalah suatu cara untuk mengolah data dibutuhkan dan

pada akhirnya, hasil dari olahan tersebut bisa dipahami dan ditarik

kesimpulannya, sehingga bisa digunakan utuk menemukan solusi

permasalahan sebuah penelitian. Berikut penjelasan metode analisis data yang

digunakan pada penelitian ini:

1. Analisis Location Quotient (LQ)

Analisis Location Quotient (LQ) Metode ini dapat digunakan

untuk mengetahui keunggulan komparatif yang dimiliki suatu sektor

Page 62: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

44

ekonomi disuatu wilayah. Secara umum, analisis ini digunakan untuk

menentukan sektor basis dan non basis. Teknik LQ merupakan salah satu

pendekatan yang umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai

langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang menjadi pemacu

pertumbuhan, sektor kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai sektor

yang yang bisa memacu tumbuhnya sektor lain dan bisa memiliki

dampak terciptanya lapangan pekerjaan baru (Hood dalam Hendayana,

2003). Untuk mendapatkan nilai LQ menggunakan metode yang

mengacu pada formula yang dikemukakan oleh Bendavid-Val sebagai

berikut ( Kuncoro dalam Sapriadi dan Hasbiullah, 2015):

Keterangan:

LQij = Indeks/koefisien Location Quotient sektor I di

kabupaten/kota j

Xij =PDRB sektor i di kabupaten/kota j

Xi = PDRB sektor i di Provinsi

RVj = Total PDRB kabupaten/kota j

RV = Total PDRB Provinsi

Apabila hasil perhitungannya menunjukkan LQ > 1, berarti

merupakan sektor basis dan berpotensi untuk ekspor, sedangkan LQ < 1,

berarti bukan sektor basis (sektor lokal/impor) (Tarigan, 2006:82).

Menurut Tarigan (2007) kegiatan ekonomi suatu daerah dibagi menjadi

dua golongan yaitu:

Page 63: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

45

1. Sektor basis merupakan sektor yang bisa memenuhi kebutuhan pasar

domestik dan juga pasar luar daerah tersebut (dapat dijadikan sektor

unggulan).

2. Sektor non basis merupakan sebatas sektor yang bisa memenuhi

kebutuhan daerah itu sendiri (sektor non unggulan).

Kriteria pengukuran LQ, ketika nilai LQ > 1 itu artinya

menunjukkan bahwa peranan sektor tersebut cukup menonjol di daerah

tersebut dan seringkali sebagai petunjuk bahwa daerah tersebut surplus

akan produk sektor tersebut dan mengekspornya ke daerah lain. Daerah

tersebut mungkin mengekspor produk ke daerah lain karena mampu

menghasilkan produk tersebut secara lebih murah dan lebih efisien. Atas

dasar itu LQ>1 secara tidak langsung memberi petunjuk bahwa daerah

tersebut memiliki keunggulan komparatif untuk sektor tersebut. Sektor

tersebut bisa memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang ada di

Kabupaten tersebut bahkan hingga di luar Kabupaten tersebut (Tarigan,

2005 : 82). Nilai LQ < 1 sektor tersebut bisa memenuhi kebutuhan

barang dan jasa yang ada pada Kabupaten tersebut dengan hasil kegiatan

yang ada pada Kabupaten tersebut maupun di luar Kabupaten tersebut

tetapi belum bisa memenuhi kebutuhan pasar di luar daerah tersebut.

Sektor unggulan yang dioptimalkan secara baik pastinya akan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yang

mana juga dapat meningkatkan pendapatan daerah tersebut.

2. Analisis Shift Share

Analisis shift share adalah merupakan suatu teknik yang bisa

digunakan untuk menganalisis beberapa sektor kegiatan ekonomi atau

industri di suatu daerah dari sektor tersebut tumbuh lebih cepat bila

Page 64: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

46

dibandingkan dengan pertumbuhan nasional, hal ini menjelaskan adanya

pertumbuhan daerah per sektor lebih baik dibandingkan pertumbuhan

secara nasional juga digunakan untuk mengetahui perubahan dan

pergeseran sektor pada perekonomian suatu daerah atau wilayah. Hasil

analisis shift share akan menggambarkan kinerja sektor-sektor dalam

PDRB Kabupaten suatu daerah atau wilayah dibandingkan dengan

referensi yang struktur ekonominya lebih tinggi (Provinsi atau Nasional).

Teknik analisis shift share menurut Arsyad dalam Sapriadi dan

Hasbiullah (2015) membagi perubahan pertumbuhan (Dij) menjadi tiga

komponen, yaitu:

a) Pengaruh pertumbuhan ekonomi di atasnya (Nij), yang diukur

dengan cara menganalisis perubahan pengerjaan agregat secara

sektoral dibandingkan dengan perubahan pada sektor yang sama

di perekonomian yang dijadikan acuan.

b) Pengaruh pergeseran proporsional atau bauran industri (Mij), yang

mengukur perubahan pertumbuhan atau penurunan pada daerah

studi dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar yang

dijadikan acuan. Dimana melaui pengukuran ini dimungkinkan

untuk mengetahui apakah perekonomian daerah studi

terkonsentrasi pada industri-industri yang tumbuh lebih cepat

ketimbang perekonomian yang dijadikan acuan (proportional

shift).

c) Pengaruh pergeseran diferensial atau keunggulan kompetitif (Cij),

yang menentukan seberapa jauh daya saing industri daerah (lokal)

dengan perekonomian yang dijadikan acuan, dimana jika

pergeseran diferensial dari suatu sektor adalah positif, maka

sektor tersebut lebih tinggi daya saingnya ketimbang sektor yang

sama pada perekonomian yang dijadikan acuan (differential shift),

Page 65: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

47

jika bernilai positif maka memiliki keunggulan kompetitif jika

bernilai negatif maka tidak memiliki keunggulan kompetitif.

Analisis Shift Share merupakan model yang setidaknya

mempunyai empat kegunaan yaitu:

1) Untuk mengetahui sejauh mana pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan;

2) Utuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap suatu

sektor ekonomi;

3) Untuk mengetahui komponen yang mempengaruhi nilai tambah

atau PDRB di daerah studi;

4) Untuk mengetahui pergeseran ekonomi daerah studi sebagai

akibat perubahan ekonomi daerah referensi maupun daerah

studi.

Menurut Soepomo dalam jurnal Basuki dan Gayatri (2009),

bentuk umum analisis shift share dan komponen-komponennya

adalah:

Dij = Nij + Mij + Cij

Nij = Yij . rn

Mij = Yij (rin – rn)

Cij = Yij (rij – rin)

Keterangan:

i = Sektor-sektor ekonomi yang diteliti

j = Variabel daerah yang diteliti

Dij = Perubahan sektor i di daerah j

Nij = Pertumbuhan sektor i di daerah j

Mij = Bauran industri sektor i di daerah j

Cij = Keunggulan kompetitif sektor i di daerah j

Page 66: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

48

Yij = PDRB sektor i di daerah j

rij = laju pertumbuhan sektor i di daerah j

rin = laju pertumbuhan sektor i di daerah n (acuan)

rn = laju pertumbuhan sektor di daerah n (acuan)

Teknik analisis Shift-share ini mengalami berbagai modifikasi ,

salah satunya oleh Arcelus. Modifikasi Arcelus mengganti keunggulan

kompetitif (Cij) dengan sebuah komponen yang disebabkan oleh

pertumbuhan internal wilayah (Rij) dan komponen bauran industri

regional (RIij). Pertumbuhan internal wilayah mencerminkan adanya

keterkaitan sektor-sektor dan permintaan yang kuat akan barang dan

jasa di wilayah yang bersangkutan, sedangkan komponen bauran

industri regional mencerminkan adanya keunggulan kompetitif karena

adanya agglomeration economics, yaitu penghematan biaya persatuan

karena kebersamaan lokasi satuan satuan usaha (Soepono, dalam

Mulyati 2002 )

Persamaan klasik tersebut , kemudian dimodifikasi oleh Arcelus

yang mengganti keunggulan kompetitif dengan sebuah komponen

yang disebabkan oleh pertumbuhan internal wilayah dan komponen

bauran industri regional, sehingga rumusnya menjadi:

Dij = Nij + Mij + Rij + RIij

Di mana:

Dij : Perubahan sektor i di daerah j

Nij : Pertumbuhan sektor i di daerah j

Mij : Bauran industri sektor i di daerah j

Rij : komponen pengaruh pertumbuhan internal di wilayah j

Rlij : komponen pengaruh/dampak efek bauran industri di Provinsi

Page 67: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

49

Untuk melihat adanya keterkaitan sektor-sektor dan permintaan yang

kuat akan barang dan jasa di daerah yang bersangkutan maka

diperlukan untuk mengetahi pertumbuhan internal wilayah (Rij)

dengan rumus:

Rij = Y 'ij ( rj- rn ) + Yij - Y 'ij ( rj – rn )

Dimana:

Y 'ij : Homothetic output, yang didefinisikan sebagai

Yj (Yin /Yn).

Yj : PDRB di daerah j

Yin : PDRB sektor I di daerah n (acuan)

Yn : PDRB di daerah acuan

Homothetic employment adalah PDRB atau output atau

pendapatan yang dicapai sektor i di daerah j, bila

struktur PDRB di wilayah itu sama dengan struktur

PDRB daerah acuannya.

rn : Laju pertumbuhan di daerah n (acuan)

rin : Laju pertumbuhan sektor i di daerah n (acuan)

rij : Laju pertumbuhan sektor i di daerah j

rj : Laju pertumbuhan di daerah j

Rij > 0 = keterkaitan antar sektor di daerah tersebut kuat

Rij < 0 = keterkaitan antar sektor di daerah tersebut lemah

(Abidin,2015)

3. Analisis Skalogram

Analisis skalogram sering disebut sebagai analisis skala

Guttman karena analisis ini pertama kali diperkenalkan oleh Guttman

pada tahun 1950. Analisis skalogram bertujuan untuk

Page 68: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

50

mengidentifikasikan peran suatu kota berdasarkan pada kemampuan

kota/daerah tersebut memberikan pelayanan kepada masyarakat. Semakin

lengkap pelayanan yang diberikan, menunjukkan bahwa kota/daerah

tersebut mempunyai tingkatan yang tinggi dan dapat dikatakan sebagai

pusat pertumbuhan (Imelda : 2013).

Tahapan penyusunan analisis skalogram sebagai berikut:

1. Membuat urutan kota berdasarkan jumlah penduduk pada sebelah

kiri tabel.

2. Membuat urutan fasilitas yang ditentukan berdasarkan frekuensi

pada bagian atas.

3. Menggambar garis kolom dan baris sehingga lembar kerja tersebut

membentuk matriks yang menampilkan fasilitas yang ada pada

masing-masing wilayah kota.

4. Mengunakan tanda (1) pada sel yang menyatakan keberadaan suatu

fasilitas pada suatu wilayah dan tanda (0) pada sel yang tidak

memiliki fasilitas.

5. Menyusun ulang baris dan kolom berdasarkan frekuensi keberadaan

fasilitas, semakin banyak banyak fasilitas yang ada pada suatu

wilayah kota, maka wilayah tersebut berada di urutan atas, semakin

banyak wilayah yang memiliki fasilitas tersebut, maka jenis

fasilitas tersebut berada pada kolom sebelah kiri.

6. Langkah terakhir yaitu mengidentifikasi peringkat/hirarki kota yang

dapat diinterpretasikan berdasarkan nilai keberadaan fasilitas pada

suatu wilayah. Semakin tinggi nilainya, maka hirarki kota

tersebutakan semakin tinggi (Bandematarem dkk, 2019).

Uji kelayakan skalogram dengan menghitung coeffisien of

reproducibility (COR). Koefisien dianggap layak apabila nilainya 0,9 – 1

(Mulyanto dalam Utami dkk, 2017).

Page 69: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

51

COR= 1-(∑e)

NxK

Keterangan:

e = jumlah kesalahan

N = jumlah subyek/kota

K = jumlah obyek/ fasilitas

Perlu diketahui range masing – masing orde, ini untuk

menentukan hirarki kewilayahannya.

Range= (Data tertinggi - data terendah)

Jumlah Orde

Dalam menentukan jumlah orde menggunakan rumus sebagai

berikut :

1 + 3,3 log n, dengan n adalah jumlah kecamatan.

Indikator yang digunakan dalam penyusunan pusat dan hirerarki pada

penelitian ini adalah:

1. Prasarana sosial meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, dan

fasilitas ibadah.

2. Prasarana perekonomian meliputi fasilitas Pasar, UMK (Unit Mikro

Kecil), UMB (Unit Menengah Besar) ,dan Koperasi

3. Prasarana Pemerintahan meliputi Instansi pemerintahan yang

tersedia.

Analisis skalogram menggolongkan klasifikasi wilayah yang

didasarkan pada tiga komponen fasilitas dasar yang dimilikinya (Rebecca

Octaria dan Paidi Hidayat), yaitu:

Page 70: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

52

a. Differentiation

merupakan fasilitas yang berkenaan dengan aktivitas ekonomi.

Fasilitas ini menggambarkan bahwa adanya struktur kegiatan

ekonomi lingkungan yang kompleks, jumlah dan tipe fasilitas

komersial bisa menunjukkan derajat ekonomi kawasan/kota dan

kemungkinan akan menarik sebagai tempat tinggal dan bekerja.

b. Solidarity

merupakan fasilitas yang berkenaan dengan aktivitas sosial.

Fasilitas ini menggambarkan tingkat kegiatan sosial dari

kawasan/kota. Fasilitas tersebut mungkin tidak seratus persen

merupakan kegiatan sosial namun pengklasifikasian tersebut masih

dimungkinkan jika fungsi sosialnya relatif lebih besar dibandingkan

pengklasifikasian tersebut masih dimungkinkan jika fungsi

sosialnya relatif lebih besar dibandingkan sebagai kegiatan usaha

yang berorientasi pada keuntungan (benefit oriented).

c. Centrality

merupakan fasilitas yang berkenaan dengan kegiatan ekonomi-

politik/pemerintahan. Fasilitas ini menunjukkan bagaimana

hubungan dari masyarakat dalam sistem kota/komunitas.

Metode ini ini menunjukkan hierarki (peringkat tertinggi) pada

pusat pertumbuhan ialah yang memiliki jumlah jenis dan jumlah unit

sarana-prasarana pembangunan yang lebih banyak. pembangunan

ekonomi itu sendiri perlu diikuti dengan pembangunan infrastruktur

sehingga dapat meningkatkan daya Tarik investasi.

Daerah pusat pertumbuhan dapat ditentukan berdasarkan

kemampuan pelayanan suatu wilayah, wilayah yang memiliki

Page 71: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

53

kemampuan pelayanan yang lebih tinggi akan menjadi pusat pertumbuhan

sedangkan wilayah dengan kemampuan pelayanan yang kurang akan

menjadi daerah belakang.

4. Indeks Sentralitas

Indeks sentralitas marshal ini digunakan untuk menilai kemampuan

dan hirarki pusat pelayanan, seperti halnya analisis skalogram guttman.

Indeks sentralitas dimaksudkan untuk mengetahui struktur/hirarki pusat-

pusat pelayanan yang ada dalam suatu wilayah perencanaan

pembangunan, seberapa banyak fungsi yang ada, berapa jenis fungsi yang

tersebar di suatu wilayah dalam kaitannya dengan berbagai aktivitas

penduduk/ masyarakat untuk memperoleh/ memanfaatkan fasilitas-

fasilitas tersebut (Riyadi dalam Ardila, 2012).

Untuk menentukan Kabupaten sebagai pusat pertumbuhan baru

tidak cukup dilihat dari segi keberagaman fasilitasnya saja, tetapi juga

mempertimbangkan frekuensi pada setiap jenis fasilitas tersebut. Tingkat

frekuensi fasilitas pada suatu Kabupaten mempengaruhi indeks sentralitas

Kabupaten tersebut. Semakin besar frekuensinya maka semakin tinggi

nilai sentralitasnya.

Persamaan yang dipergunakan untuk menilai bobot dari suatu

fasilitas adalah sebagai berikut (Ramlah dkk, 2017):

C = 𝑡

𝑇

Keterangan:

C = Bobot dari atribut fungsional suatu fasilitas

t = Nilai Sentralitas Gabungan Dalam Hal Ini 100

T = Jumlah Total Dari Atribut Dalam Sistem

Page 72: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

54

Setelah bobot tiap fasilitas didapat, maka selanjutnya dihitung

Indeks Sentralitas setiap Kabupaten dengan rumus:

Indeks sentralitas = F x C

Keterangan :

F = jumlah tiap fasilitas di masing-masing Kabupaten

C = bobot per fasilitas.

Setelah disusun tabel urutan Kabupaten dihitung nilai skornya

dengan menjumlahkan nilai indeks sentralitas dari tiap fasilitas yang

dimiliki.

5. Analsis Gravitasi

W.J. Reilly (1929), analisis gravitasi ini untuk mengukur kekuatan

interaksi keruangan antara dua wilayah. Reilly berpendapat bahwa

kekuatan interaksi antara dua wilayah yang berbeda dapat diukur dengan

memerhatikan faktor jumlah penduduk dan jarak antara kedua wilayah

tersebut. Besarnya kekuatan interaksi antara dua tempat, berbanding lurus

dengan besarnya penduduk dan berbanding terbalik dengan jarak antara

dua wilayahnya. Jadi, semakin banyak jumlah penduduk di dua wilayah,

makin besar juga interaksi ekonominya, tetapi semakin jauh jarak antara

dua wilayahnya semakin kecil pula interaksinya. Interaksi antar dua

tempat dipengaruhi oleh besarnya aktivitas sosial dan produksi yang

dihasilkan oleh masyarakat di dua tempat tersebut, jarak antara dua

tempat tersebut dan besarnya pengaruh jarak dua tempat tersebut

(Rustiadi,E., Saefulhakim., and D.R. Panuju, 2018: 285)

Analisis gravitasi digunakan untuk melihat besarnya daya tarik

suatu potensi yang berada pada suatu lokasi, kaitan potensi suatu lokasi

Page 73: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

55

dengan besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut (Utoyo dalam

Priyadi dan Atmadji, 2017). Model gravitasi adalah salah satu model yang

paling umum digunakan dalam menjelaskan fenomena interaksi

antarwilayah. Model gravitasi yang awalnya diciptakan oleh Newton ini

kemudian diterapkan oleh W.J. Reilly (1929) menjadi seperti ini

(Rustiadi,dkk, 2018).

Rumus:

Keterangan :

IA.B = Interaksi antara wilayah A & B

PA = Jumlah penduduk wilayah A

PB = Jumlah penduduk wilayah B

dA.B = Jarak antara wilayah A & B

k = konstanta empirik (dianggap 1)

Bila nilai gravitasinya semakin besar , maka daya tarik menarik

antara wilayah A dan B semakin kuat bisa terindikasi kegiatan sosial

ekonomi antara keduanya sangatlah besar kaitannya. Jika nilai

gravitasinya semakin kecil maka daya tarik menarik antara wilayah A dan

B semakin menurun dan bisa diindikasikan kegiatan sosial ekonomi

antara keduanya sangatlah kecil kaitannya. Penggunaan jumlah penduduk

sebagai alat ukur bukanlah tanpa alasan, interaksi ditentukan oleh

beberapa faktor, salah satunya adalah besarnya kedua wilayah tersebut,

besarnya suatu wilayah dapat diukur dari jumlah penduduk, banyaknya

fasilitas kepentingan umum, dan lain-lain. Interaksi juga dapat diukur dari

banyaknya perjalanan dari penduduk antar wilayah. Faktor selanjutnya

Page 74: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

56

adalah jarak antarwilayah tersebut. Jarak mempengaruhi keinginan orang

untuk bepergian karena untuk menempuh jarak tersebut diperlukan

waktu, tenaga dan biaya (Tarigan, 2005 : 149)

Intinya, konsep dasar analisis gravitasi ini adalah membahas

mengenai ukuran dan jarak antara dua tempat, yaitu pusat pertumbuhan

dengan daerah sekitarnya, sampai seberapa besar sebuah daerah yang

menjadi pusat pertumbuhan dapat mempengaruhi dan berinteraksi dengan

daerah sekitarnya (Emalia dan Farida, 2018).

E. Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang menjadi subyek penelitian

meliputi : PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), PDRB per Kapita,

PDRB ADHK menurut lapangan usaha, Pusat Pertumbuhan, Jumlah

Penduduk, Interaksi Ekonomi Daerah, PDRB per kapita dan laju

pertumbuhan ekonomi, data fasilitas-fasilitas (ekonomi, pendidikan,

kesehatan, dan peribadatan), dan jarak antar kabupaten/kota yang

kemudian akan diolah.

Page 75: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

57

No. Variabel Metodologi penelitian Operasional Variabel

1

Fasilitas Pendidikan,

Kesehatan, Ekonomi,

dan Peribadatan

Skalogram dan Indeks sentralitas

Fasilitas adalah segala sesuatu yang bisa memperlancar dan

mempermudah suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan,

dalam hal ini yakni kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan,

ekonomi, dan peribadatan senggunakan satuan unit.

2PDRB Atas Dasar

Harga Konstan

Location Quotient dan Shift

Share

PDRB adalah  jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah dihitung

menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu

yang dijadikan dasar. PDRB menggunakan satuan rupiah.

(Menurut BPS).

4Laju Pertumbuhan

Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi berupa pengukuran pertumbuhan

ekonomi dari satu periode ke periode lain. Laju pertumbuhan

ekonomi menggunakan satuan persen.

5Jarak antar

kabupaten/kotaGravitasi (Interaksi Wilayah)

Jarak digunakan untuk mengetahui panjang lintasan yang

harus ditempuh dari satu tempat ke tempat lain dengan

memperhitungkan rute antar Ibu Kota Kabupaten/Kota.

Jarak menggunakan satuan kilometer.

6 Jumlah Penduduk Gravitasi (Interaksi Wilayah)

Jumlah penduduk adalah jumlah orang yang bertempat tinggal

dan berdomisili di suatu wilayah selama 6 bulan atau lebih

atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi

bertujuan untuk menetap. (Menurut BPS)

3

Tipologi Klassen dan Shift Share

PDRB per kapita adalah PDRB suatu daerah dibagi dengan

jumlah penduduk yang tinggal pada daerah itu. PDRB

perkapita dihitung menggunakan satuan rupiah (Menurut

BPS).

PDRB Per Kapita

Tabel 3. 2 Operasional Variabel Penelitian

Page 76: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

58

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Keadaan Geografis

Provinsi Gorontalo, awalnya merupakan wilayah administrasi dari

Provinsi Sulawesi Utara yang kemudian dimekarkan dan secara resmi

disahkan pemerintah pada tanggal 22 Desember tahun 2002. Provinsi

Gorontalo terletak antara 0o 19’ – 0° 57’ Lintang Utara dan 121° 23’ –

125° 14’ Bujur Timur. Provinsi Gorontalo, berdasarkan posisi

geografisnya memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

a) Utara : Laut Sulawesi

b) Selatan : Teluk Tomini

c) Barat : Provinsi Sulawesi Tengah

d) Timur : Provinsi Sulawesi Utara

Provinsi Gorontalo memiliki luas secara keseluruhan sebesar 12.435 km2.

Jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia, maka luas wilayah Provinsi

Gorontalo hanya sebesar 0.63 persen.

2. Pembagian Wilayah Administrasi

Provinsi Gorontalo terdiri dari 5 (lima) Kabupaten dan 1 (satu) Kota

yaitu Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato,

Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo Utara dan Kota

Gorontalo dengan pembagian presentase luas wilayah menurut

Kabupaten/Kota sebagai berikut:

Page 77: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

59

Gambar 4. 1 Presentase Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo

Sumber: Provinsi Gorontalo dalam angka 2017

Luas wilayah Kota Gorontalo, adalah berupa daratan seluas 79,03

km2.Luas wilayah Kabupaten Pohuwato 4.359,52 Km

2 atau 36 % dari

total luas Provinsi Gorontalo. Luas wilayah Gorontalo Utara 17% dari

Provinsi Gorontalo sebesar adalah 1.777,022 km2. Luas wilayah daratan

Kabupaten Gorontalo, adalah seluas 2.125,47 km2

atau 17%. Luas

wilayah Kabupaten Bone Bolango 15% dari Provinsi Gorontalo yaitu

1.984,58 km2. Wilayah Kabupaten Boalemo memiliki luas sebesar

1.829,44 km2

yaitu 14% dari Provinsi Gorontalo. Artinya, Kabupaten

Pohuwato memiliki luas wilayah yang paling besar. Sedangkan wilayah

yang paling kecil ialah Kota Gorontalo.

3. Kondisi Demografi

Jumlah penduduk di Provinsi Gorontalo dari tahun ke tahun

semakin meningkat, hal ini terlihat pada tabel 4.2 Selama periode 2012

hingga 2016 terdapat pertambahan jumlah penduduk di Provinsi

Gorontalo, pada tahun 2012 jumlah penduduk sebanyak 1,080,287 jiwa.

Kemudian tahun 2013 jumlah penduduk mengalami kenaikan sebesar

Kota Gorontalo,

1% Kabupaten Gorontalo,

17%

Kabupaten Boalemo,

14% Kabupaten Bone

Bolango, 15%

Kabupaten Gorontalo Utara, 17%

Kabupaten Pohuwato,

36%

Page 78: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

60

Kabupaten/Kota 2016 2015 2014 2013 2012 Rata-rata

Boalemo 154.008 149.832 145.58 141.547 137.476 145.689

Gorontalo 372.856 370.441 368.149 365.781 363.146 368.075

Pohuwato 150.385 146.896 143.338 139.675 136.324 143.324

Bone Bolango 155.238 153.166 151.094 148.971 146.773 151.048

Gorontalo Utara 111.824 110.7 109.502 108.324 107.092 109.488

Kota Gorontalo 206.454 202.202 197.97 193.692 189.476 197.959

Provinsi

Gorontalo1.150.765 1.133.237 1.115.633 1.097.990 1.080.287 1.115.582

17.703 jiwa menjadi 1,097,990 atau mengalami pertumbuhan sebesar

1,64%. Pada tahun 2014 jumlah penduduk juga mengalami kenaikan,

yaitu sebesar 17.643 jiwa menjadi 1,115,633 atau mengalami pertumbuhan

sebesar 1.61%. Pada tahun 2015 jumlah penduduk mengalami kenaikan

sebesar 17.604 jiwa menjadi 1,133,237 atau mengalami pertumbuhan

sebesar 1,58% dan 2016 jumlah penduduk bertambah sebesar 17.528

jiwa menjadi 1,150,765 dengan pertumbuhan 1.55%.

Tabel 4. 1 Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo

Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo tahun 2012-2016, data diolah.

Hal ini sejalan dengan jumlah penduduk Kabupaten/Kota yang ada

pada Provinsi Gorontalo yang setiap tahunnya juga selalu mengalami

peningkatan. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak adalah

Kabupaten Gorontalo dengan jumlah rata-rata 368.075 ribu jiwa selama

2012-2016, lalu Kota Gorontalo dengan rata-rata 197.959 ribu jiwa,

sedangkan Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit

dengan rata-rata 109.488 ribu jiwa yaitu Kabupaten Gorontalo Utara.

Page 79: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

61

4. Aspek Sosial

a. Fasilitas Pendidikan

Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun

prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan mutu

pendidikan, karena ini dapat menunjang kegiatan belajar mengajar

di wilayah tersebut. Peningkatan sumber daya manusia dewasa ini

lebih difokuskan pada pemberian kesempatan seluas-luasnya

kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan.

Tabel 4. 2 Fasilitas Sekolah TK, SD, SMP,SMA.dan SMK Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo Tahun 2016 (Unit)

Kabupaten/Kota TK SD SMP SMA SMK

Gorontalo 283 326 144 26 12

Kota Gorontalo 100 128 30 14 7

Bone Bolango 144 139 45 14 7

Boalemo 279 146 61 14 10

Pohuwato 97 11 53 15 10

Gorontalo Utara 87 145 54 14 6

Jumlah 990 895 387 97 52

Sumber: Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo dalam angka 2017

Pada Tahun 2016, total Sekolah Taman Kanak-kanak atau

Raudathul Athfal di Provinsi Gorontalo berjumlah 990 unit yang

tersebar di 5 (lima) Kabupaten dan 1 (satu) Kota di Provinsi

Gorontalo. Kabupaten Gorontalo merupakan Kabupaten yang

paling banyak jumlah sekolah TK/RA yaitu sebanyak 283 unit.

Begitupun halnya dengan Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah

yang tersebar di 5 (lima) Kabupaten dan 1 (satu) Kota yang mana

pada tahun 2016 jumlahnya sebanyak 895 unit, lagi-lagi Kabupaten

Page 80: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

62

Gorontalo merupakan Kabupaten yang memiliki jumlah SD/MI

paling banyak di banding dengan Kabupaten lainnya di Provinsi

Gorontalo, sedangkan jumlah Sekolah Menengah Pertamaatau

Madrasah Tsanawiyah yang ada di Provinsi Gorontalo sebanyak

387 unit dengan jumlah terbanyak Kabupaten Gorontalo, yaitu

sebanyak 144 unit.

Di Provinsi Gorontalo jumlah Sekolah Menegah Atas atau

Madrasah Aliyah pada tahun 2016 sebanyak 97 unit. Kabupaten

Gorontalo merupakan Kabupaten yang memiliki jumlah SMA

terbanyak diantara kecamatan lainnya, yaitu sebanyak 26 unit,

sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan Provinsi Gorontalo

memiliki 52 unit dan Kabupaten Gorontalo memiliki jumlah SMK

terbanyak yaitu 12 unit. Kabupaten Gorontalo selalu memiliki unit

fasilitas pendidikan tertinggi dalam hal ini, tentu ini sejalan dengan

jumlah penduduknya yang memang paling banyak.

b. Fasilitas Kesehatan

Ketersediaan fasilitas kesehatan merupakan hal penting untuk

memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat. Beberapa fasilitas

kesehatan yang ada pada Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo yaitu,

rumah sakit, puskesmas, posyandu, klinik/balai kesehatan, dan

polindes.

Page 81: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

63

Kabupaten/Kota Rumah Sakit Puskesmas Posyandu Klinik/Balai Kesehatan Polindes

Gorontalo 2 21 427 0 65

Kota Gorontalo 5 10 131 21 19

Bone Bolango 2 20 206 7 1

Boalemo 1 11 149 3 13

Pohuwato 1 16 148 0 3

Gorontalo Utara 1 15 219 0 14

Jumlah 12 93 1280 31 115

Tabel 4. 3 Fasilitas Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo

Tahun 2016 (Unit)

Sumber: Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo dalam angka 2017

Fasilitas Kesehatan yang berupa rumah sakit di

Provinsi Gorontalo terdapat di setiap Kabupaten/Kota dengan

jumlah 12 unit yang mana paling banyak terdapat pada Kota

Gorontalo sebanyak 5 unit. Jumlah puskesmas pada Provinsi

Gorontalo sebanyak 93 unit yang tersebar di setiap Kabupaten/Kota.

Fasilitas posyandu juga terdapat di setiap Kabupaten/Kota yang ada

di Provinsi Gorontalo yakni sebanyak 1.280 unit. Klinik/Balai

Kesehatan yang dimiliki Provinsi Gorontalo sebanyak 31 unit, tapi

ini hanya tersebar pada Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango,

dan Kabupaten Bolaemo. Di Provinsi Gorontalo memiliki 115 unit

polindes yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di

Provinsi Gorontalo.

c. Fasilitas Peribadatan

Agar terciptanya suasana kerukunan hidup dan

meningkatkan kualitas umat beragama serta Menjunjung tinggi

toleransi umat beragama walaupun sebagian besar penduduknya

Page 82: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

64

Kabupaten/Kota Masjid Mushola Gereja Pura Vihara

Gorontalo 842 107 17 1 1

Kota Gorontalo 305 26 11 0 0

Bone Bolango 296 42 0 0 0

Boalemo 335 0 19 18 0

Pohuwato 257 100 48 14 0

Gorontalo Utara 268 0 37 0 0

Jumlah 2.303 275 132 33 1

memeluk agama Islam yaitu 96,82 persen. Provinsi Gorontalo

memiliki beberapa jenis tempat ibadah bagi beberapa agama.

Tabel 4. 4 Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo Tahun 2016 (Unit)

Sumber: Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo dalam angka 2017

Di Provinsi Gorontalo pada tahun 16, memiliki beberapa tempat

ibadah, yaitu masjid sebanyak 2.303 unit, mushola 275 unit, gereja

132 unit, pura 33 unit dan vihara sebanyak 1 unit. Dalam hal ini

mushola tidak terdapat pada Kabupaten Boalemo dan Kabupaten

Gorontalo Utara. Gereja juga hanya tidak dimiliki pada Kabupaten

Bone Bolango. Pura pun hanya dimiliki beberapa Kabupaten/Kota

yang ada di Provinsi Gorontalo yaitu, Kabupaten Gorontalo,

Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato. Kemudian Vihara juga

hanya dimiliki oleh Kabupaten Gorontalo.

5. Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi seperti PDRB ADHK menurut Lapangan Usaha,

PDRB per kapita, dan laju pertumbuhan ekonomi merupakan beberapa

aspek yang setidaknya bisa memperlihatkan bagaimana kondisi ekonomi

di Provinsi Gorontalo karena bias menjadi indicator perkembangan dalam

kegiatan ekonomi pada wilayah tersebut.

Page 83: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

65

2012 2013 2014 2015 2016

Tahunan Tahunan Tahuna Tahuna Tahunan

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan6763.85 7232.59 7698.3 8024.6 8540.36 7651.95

Pertambangan dan Penggalian 265.97 273.91 283.11 294.31 294.53 282.366

Industri Pengolahan 737.13 796.02 843.8 883.13 941.23 840.262

Pengadaan Listrik dan Gas 12.72 13.7 15.29 15.55 17.42 14.936

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur

Ulang

8.94 9.54 10.25 10.5 12.06 10.258

Konstruksi 2136.49 2290.42 2470.1 2711.6 2849.81 2491.68

Perdagangan Besar dan

Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor

1806.27 1991.51 2151.9 2275.2 2500.61 2145.1

Transportasi dan Pergudangan 1022.92 1112.5 1207.9 1324.7 1409.92 1215.59

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum383.57 417.94 446.92 482.9 524.98 451.262

Informasi dan Komunikasi 495.65 538.65 587.23 644.77 710.71 595.402

Jasa Keuangan dan Asuransi 675.93 710.31 742.57 817.9 968.83 783.108

Real Estate 337.57 367.4 396.25 428.83 464.45 398.9

Jasa Perusahaan 17.73 19.05 20.19 21.32 22.57 20.172

Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib

1685.04 1783.31 1906.7 1978.6 1976.61 1866.06

Jasa Pendidikan 692.83 787.96 894.72 958.61 994.83 865.79

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial610.73 667.36 726.38 803.68 871.82 735.994

Jasa lainnya 333.76 355.4 374.18 392.59 406.47 372.48

P D R B 17987.1 19367.6 20776 22069 23507.2 20741.3

Rata-rataLapangan usaha

Tabel 4. 5 PDRB Provinsi Gorontalo Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut

Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (Miliar Rupiah)

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo tahun 2012-2016, data diolah.

Page 84: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

66

Kondisi perekonomian suatu daerah salah satunya dapat dilihat dari

PDRB sebagai indikator perkembangan dalam kegiatan ekonomi suatu

masyarakat setiap tahun. Selama kurun waktu 5 tahun (2012-2016) PDRB

Provinsi Gorontalo atas dasar harga konstan terus mengalami peningkatan

di setiap tahunnya. Hingga tahun 2016, PDRB ADHK Provinsi Gorontalo

mencapai Rp. 23.507,21 miliar rupiah. Hal ini berbanding lurus dengan

hampir di setiap sektor usaha nya selalu mengalami peningkatan di setiap

tahunnya. Sektor usaha yang besar memberikan kontribusi terhadap

PDRB Provinsi Gorontalo ialah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,

kontruksi, dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor. Sedangkan, sektor usaha yang paling sedikit memberikan

kontribusi terhadap PDRB Provinsi Gorontalo ialah Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Pengadaan Listrik dan

Gas, dan Jasa Perusahaan.

Page 85: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

67

Lapangan UsahaKabupaten

Gorontalo

Kabupaten

Gorontalo

Utara

Kabupaten

Bone Bolango

Kabupaten

Boalemo

Kabupaten

Pohuwato

Kota

Gorontalo

Pertanian kehutanan dan

perikanan2526711.91 793083.45 809859.90 1378168.64 1943565.98 222741.96

Pertambangan dan

penggalian132980.28 37006.13 46154.62 12448.58 38650.03 16787.18

Industri pengolahan 272809.52 31421.69 139402.99 49566.92 147025.56 199139.42

Pengadaan listrik dan Gas 7058.58 755.03 956.37 661.20 2103.93 3399.94

Pengadaan air pengelolaan

sampah limbah dan daur

ulang

1351.06 183.30 610.56 476.47 849.27 6572.77

Konstruksi 1002303.60 174209.76 242880.25 178872.48 222896.39 606732.31

Perdagangan besar dan

eceran; Reparasi mobil

dan sepeda motor

517159.42 140241.05 271979.96 274579.99 314170.46 612228.45

Transportasi dan

pergudangan523156.30 64807.82 26439.39 61433.39 106867.15 424856.44

Penyediaan akomodasi

dan makan minum124464.01 28820.02 25144.24 31183.18 38080.72 206025.69

Informasi dan komunikasi 197560.64 29855.40 46493.66 37769.26 49178.74 234351.45

Jasa keuangan dan

asuransi257328.27 10789.27 45738.59 46759.03 65317.92 353269.77

Real estate 68985.59 23344.59 60695.39 32924.86 30378.33 182579.49

Jasa perusahaan 4611.32 896.02 2887.34 1445.76 3216.80 7110.60

Administrasi pemerintahan

pertahanan dan jaminan

sosial wajib

346735.26 175434.28 292947.17 226554.94 201127.40 642618.98

Jasa pendidikan 212502.96 52346.37 108316.85 89138.99 77478.51 329755.52

Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial185104.06 58731.19 115623.44 88125.74 82450.75 203550.58

Jasa lainnya 96287.20 33332.71 50705.98 39135.04 42401.34 116535.06

PDRB 6477109.97 1655258.10 2286836.71 2549244.47 3365759.29 4368255.62

Tabel 4. 6 Rata-rata PDRB Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo Atas

Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (Juta

Rupiah)

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo tahun 2012-2016, data diolah.

Page 86: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

68

2012 2013 2014 2015 2016

Kab.

Boalemo18.153.262,91 20.158.343,21 22.416.683,04 24.726.824,04 27.053.382,45 21.476.571

Kab.

Gorontalo16.837.483,88 18.969.159,17 21.565.021,66 24.251.490,83 26.805.455,06 20.597.154

Kab.

Pohuwato23.425.400,95 25.601.418,22 28.351.330,45 31.107.938,88 34.036.907,30 27.315.890

Kab. Bone

Bolango14.820.655,38 16.276.648,68 18.321.939,19 20.486.522,34 22.606.114,31 17.652.175

Kab.

Gorontalo

Utara

14.703.007,56 16.316.931,90 18.174.394,06 20.455.374,46 22.902.672,01 17.644.150

Kota

Gorontalo21.978.612,86 24.096.386,46 26.228.380,46 28.640.639,49 31.324.202,72 25.346.310

Provinsi

Gorontalo18.207.861,80 20.154.351,92 22.582.500,73 25.181.098,76 27.654.340,21 21.693.637

Rata-rata

Wilayah

se

Provinsi

PDRB Perkapita Menurut Kabupaten/Kota (Rupiah)

Jika dilihat dari Rata-rata PDRB Menurut Kabupaten/Kota Provinsi

Gorontalo Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2012-2016 (Juta Rupiah) Kabupaten Gorontalo merupakan

Kabupaten yang memberikan kontribusi paling besar terhadap Provinsi

Gorontalo Rp. 6.263.105,92 dan Kabupaten yang paling rendah

memberikan kontribusinya ialah Kabupaten Gorontalo Utara Rp.

1.602.305,96. Hal ini sejalan dengan sektor usaha yang paling tinggi ialah

Pertanian kehutanan dan perikanan dari Kabupaten Gorontalo sebesar Rp.

2.444.068,19 kemudian disusul oleh Kabupaten Pohuwato sebesar Rp.

1.884.410,38.

Tabel 4. 7 PDRB Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo

Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo tahun 20122-2016, data diolah.

Page 87: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

69

2012 2013 2014 2015 2016

Kab. Boalemo 7.42 7.48 7.31 6.37 6.29 6.974

Kab. Gorontalo 7.74 7.73 7.77 6.31 6.62 7.234

Kab. Pohuwato 7.51 7.67 7.3 6.08 6.64 7.04

Kab. Bone Bolango 7.47 7.63 7.72 6.52 6.61 7.19

Kab. Gorontalo Utara 7.13 7.16 7.18 7.3 7.39 7.232

Kota Gorontalo 7.88 7.9 7.93 7.23 7.41 7.67

Provinsi Gorontalo 7.91 7.67 7.27 6.22 6.52 7.118

Wilayah se Provinsi

Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut

Kabupaten/Kota (Persen) Rata-rata

PDRB Perkapita bisa digunakan sebagai salah satu indikator

guna melihat keberhasilan pembangunan perekonomian suatu wilayah,

meskipun belum mencerminkan pemerataan. Seperti yang terlihat pada

Tabel 4.8 PDRB perkapita Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2016, hal

ini juga sejalan dengan pendapatan per kapita setiap Kabupaten/Kota

yang ada di Provinsi Gorontalo juga selalu mengalami peningkatan

setiap tahunnya. PDRB per Kapita Provinsi Gorontalo pada tahun

2016 mencapai Rp. 27.654.340,2. Terdapat 2 (dua) Kabupaten yang

memiliki nilai PDRB per kapita yang berada di bawah nilai PDRB per

kapita Provinsi Gorontalo, yaitu Kabupaten Bone Bolango (Rp.

22.606.114,31) dan Kabupaten Gorontalo Utara (Rp. 22.902.672,01)..

Sedangkan, Kota Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato memiliki nilai

PDRB perkapita yang paling tinggi yakni sebesar Rp. 31.324.202,72

dan Rp. 34.036.907,30.

Tabel 4. 8 Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kabupaten/Kota Provinsi

Gorontalo Tahun 2012-2016 (Persen)

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2016, data diolah.

Page 88: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

70

Lapangan UsahaKabupaten

Gorontalo

Kabupaten

Gorontalo

Utara

Kabupaten

Bone Bolango

Kabupaten

Boalemo

Kabupaten

Pohuwato

Kota

Gorontalo

Pertanian kehutanan dan

perikanan6.80 7.28 6.37 5.28 6.58 3.30

Pertambangan dan

penggalian4.82 5.19 0.20 3.99 -0.86 2.61

Industri pengolahan 7.35 5.12 6.93 5.70 6.34 6.60

Pengadaan listrik dan Gas 8.17 12.86 7.73 12.53 11.36 7.89

Pengadaan air pengelolaan

sampah limbah dan daur

ulang

9.36 7.33 11.71 4.66 8.13 7.15

Konstruksi 6.82 8.13 10.49 8.11 6.15 8.16

Perdagangan besar dan

eceran; Reparasi mobil

dan sepeda motor

7.97 8.10 9.06 12.43 10.40 8.65

Transportasi dan

pergudangan9.10 6.58 6.45 8.60 11.97 7.49

Penyediaan akomodasi

dan makan minum6.65 7.32 6.86 8.41 6.35 9.72

Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2012-2016 ini dapat dilihat bahwa

Provnsi Gorontalo selalu menurun tiap tahunnya, tetapi ketika tahun

2016 laju pertumbuhan ekonomi meningkat. Menurut Kabupaten/Kota

yang ada di Provinsi Gorontalo pun laju pertumbuhan setiap tahunnya

mengalami fluktuasi, terkadang turun dan terkadang meningkat. Jika

dilihat rata-rata laju pertumbuhan ekonomi tahun 2012-2016 tertingi

ialah Kota Gorontalo sebesar 7.67 persen yang mana juga melebihi

rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo sebesar 7.118

persen.

Tabel 4. 9 Rata- Rata Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Provinsi

Gorontalo Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (Persen)

Page 89: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

71

Informasi dan komunikasi 8.62 9.47 7.11 10.53 9.15 9.19

Jasa keuangan dan

asuransi9.56 12.79 13.73 13.32 9.66 9.34

Real estate 9.45 7.39 5.59 10.73 8.32 10.02

Jasa perusahaan 4.88 9.58 10.67 6.22 4.38 7.34

Administrasi pemerintahan

pertahanan dan jaminan

sosial wajib

4.31 5.39 4.44 5.75 4.39 4.01

Jasa pendidikan 9.23 8.98 10.20 10.83 9.71 12.03

Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial9.58 8.09 9.25 9.78 8.90 8.33

Jasa lainnya 5.54 5.90 5.94 5.69 6.46 6.24

PDRB 7.23 7.23 7.19 6.97 7.04 7.67

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, data diolah.

Jika dilihat dari Rata-rata laju pertumbuhan Kabupaten/Kota

Provinsi Gorontalo Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 Kota

Gorontalo memiliki laju pertumbuhan yang paling tinggi, ini tentunya

didukung oleh Kota Gorontalo sebagai pusat di Provinsi Gorontalo.

Kemudian disusul oleh Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo

Utara. Sedangkan yang memiliki nilai laju pertumbuhan yang paling

rendah ialah Kabupaten Boalemo. Nilai laju pertumbuhan ekonomi ini

mungkin memang tidak sejalan dengan besarnya nilai PDRB

Kabupaten/Kota, ini dipengaruhi oleh perubahan nilai PDRB di tiap

tahunnya. Nilai laju pertumbuhan tinggi apabila perubahan nilai PDRB

pada tiap tahunnya besar begitupun sebaliknya, bukan hanya berdasarkan

besar PDRB saja.

Page 90: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

72

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

Tidak semua wilayah dapat dikategorikan sebagai pusat pertumbuhan.

Pusat pertumbuhan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Menurut Tarigan,

2007):

1. Adanya hubungan internal dan berbagai macam kegiatan yang memiliki

nilai ekonomi.

Adanya hubungan internal di suatu wilayah sangat berpengaruh bagi

perkembangan suatu kota. Berbagai macam kegiatan yang memiliki

nilai ekonomi ini terjadi karena adanya keterkaitan antara satu sektor

dengan sektor lainnya yang akan membangun pertumbuhan sektor

lainnya. Wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan harus mengerakkan

semua sektor. Hal ini dapat dianalisis dengan analisis shift share.

2. Adanya multiplier effect (unsur pengganda).

Adanya sektor-sektor terkait ini akan menghasilkan efek pengganda.

Efek ini terjadi karena adanya kegiatan produksi yang meningkat.

Penawaran barang dan jasa semakin tinggi sehingga kapasitas produksi

diperbesar dan kadang sampai memacu pertumbuhan daerah belakang

yang menjadi sumber bahan baku dan tenaga kerja. Adanya multiplier

effect ini bisa dianalisis dengan analisis LQ (Location Quotient)

sehingga bisa diketahui sektor basis pada suatu wilayah karena sektor

basis memiliki dampak multiplier terhadap output, pendapatan, dan

tenaga kerja dalam perekonomian.

3. Adanya konsentrasi geografis.

Konsetrasi geografis ini terjadi karena terdapat banyak titik-

titik fasilitas penunjang di daerah tersebut. Orang-orang yang datang ke

daerah tersebut bisa mendapatkan berbagai kebutuhannya pada lokasi

Page 91: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

73

yang berdekatan. Orang akan datang ke sana untuk berbelanja, sekolah,

berwisata dan lainnya. Hal ini menjadi daya Tarik bagi wilayah tersebut

untuk dikunjungi sehingga meningkatkan volume transaksi. Adanya

konsentrasi geografis ini dapat dianalisis dengan analisis skalogram dan

indeks sentralitas karena dengan analisis tersebut, wilayah akan

diklasifikasikan didasarkan pada fasilitas-fasilitas penunjang yang ada

pada wilayah tersebut.

4. Bersifat mendorong pertumbuhan daerah belakangnya.

Hal ini artinya antara kota dan daerah belakangnya terdapat

hubungan yang harmonis. Jika wilayah tersebut sudah memiliki tiga

karakteristik yang sebelumnya telah disebutkan, maka otomatis daerah

tersebut akan berfungsi mendorong daerah belakangnya. Jadi

konsentrasi kegiatan ekonomi dapat dianggap pusat pertumbuhan

apabila konsentrasi itu dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi baik

ke dalam (di antara berbagai sektor di dalam kota) maupun ke luar (ke

daerah belakangnya). Daerah pusat membutuhkan bahan baku dari

daerah belakangnya dan menyediakan berbagai kebutuhan daerah

belakangnya untuk mengembangkan diri. Interaksi yang terjadi ini

dapat menggambarkan hubungan antara pusat pertumbuhan dengan

wilayah hinterlandnya. Hal ini dapat dianalisis dengan analisis gravitasi

untuk melihat kuatnya interaksi antar wilayah tersebut.

1. Analisis Gravitasi

Untuk melihat keterkaitan Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo maka digunakan analisis Gravitasi. Analisis ini sering

digunakan untuk melihat kaitan (daya tarik) potensi suatu lokasi dan

besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan (kedekatan) antara

Page 92: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

74

dua daerah, dimana daerah dianggap sebagai suatu daerah yang

memiliki daya tarik menarik, sehingga akan muncul hubungan saling

mempengaruhi antara kedua daerah tersebut Tabel 4.3 memperlihatkan

hasil analisis gravitasi yang telah dilakukan untuk melihat daya tarik

setiap Kabupaten/Kota.

Tabel 4. 10 Nilai Interaksi Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo

Kabupaten/Kota Antar Kabupaten/Kota Nilai Interaksi

Kab. Boalemo

Kab Boalemo - Kab Gorontalo 6.068.840,33

Kab Boalemo - Kab Pohuwato 5.432.001,73

Kab Boalemo - Kota Gorontalo 2.666.451,59

Kab Boalemo - Kab Bone Bolango 1.454.559,45

Kab Boalemo - Kab Gorontalo Utara 1.503.554,69

Kab.

Gorontalo

Kab Gorontalo - Kota Gorontalo 150.544.640,76

Kab Gorontalo - Kab Bone Bolango 38.502.132,56

Kab Gorontalo - Kab Gorontalo Utara 18.243.503,41

Kab Gorontalo - Kab Boalemo 6.068.840,33

Kab Gorontalo - Kab Pohuwato 2.441.287,28

Kab. Bone

Bolango

Kab Bone Bolango - Kota Gorontalo 116.802.187,52

Kab Bone Bolango - Kab Gorontalo 38.502.132,56

Kab Bone Bolango - Kab Gorontalo

Utara 2.789.348,56

Kab Bone Bolango - Kab Boalemo 1.454.559,45

Kab Bone Bolango - Kab Pohuwato 683.272,33

Kab.

Gorontalo

Utara

Kab Gorontalo Utara - Kab Gorontalo 18.243.503,41

Kab Gorontalo Utara - Kota Gorontalo 6.226.426,97

Kab Gorontalo Utara - Kab Bone

Bolango 2.789.348,56

Kab Gorontalo Utara - Kab Boalemo 1.503.554,69

Kab Gorontalo Utara - Kab Pohuwato 628.596,04

Page 93: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

75

Kab.

Pohuwato

Kab Pohuwato - Kab Boalemo 5.432.001,73

Kab Pohuwato - Kab Gorontalo 2.441.287,28

Kab Pohuwato - Kota Gorontalo 1.151.047,42

Kab Pohuwato - Kab Bone Bolango 683.272,33

Kab Pohuwato - Kab Gorontalo Utara 628.596,04

Kota

Gorontalo

Kota Gorontalo - Kab Gorontalo 150.544.640,76

Kota Gorontalo - Kab Bone Bolango 116.802.187,52

Kota Gorontalo - Kab Gorontalo Utara 6.226.426,97

Kota Gorontalo - Kab Boalemo 2.666.451,59

Kota Gorontalo - Kab Pohuwato 1.151.047, 42

Sumber: Data olahan, 2019

Didapatkan hasil interaksi di setiap Kabupaten dengan wilayah

belakangnya (Hinterland) sebagaimana berikut:

a. Kabupaten Boalemo sebagai Kabupaten pusat pertumbuhan

memiliki daerah hinterland yaitu Kabupaten Gorontalo, Kabupaten

Pohuwato, dan Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo

Utara. Dari ke empat Kabupaten hinterlandnya, Kabupaten

Gorontalo merupakan daerah yang paling kuat hubungannya dengan

Kabupaten Boalemo. Ini terlihat dari nilai interaksinya yang paling

tinggi dari tiga Kabupaten lainnya. Sementara itu Kabupaten yang

paling kecil intraksinya adalah Kabupaten Bone Bolango.

b. Kabupaten Gorontalo sebagai pusat pertumbuhan memiliki daerah

hinterland yaitu Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo

Utara, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato. Dari antara

Kabupaten hinterlandnya, Kabupaten Bone Bolango memiliki nilai

interaksi yang paling tinggi dan yang paling rendah adalah

Kabupaten Pohuwato. Hal ini disebabkan oleh jarak antara

Kabupaten Gorontalo dengan Kabupaten Bone Bolango yang dekat,

Page 94: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

76

sementara dengan Kabupaten Pohuwato membutuhkan jarak yang

jauh, sehingga mempengaruhi aksebilitasnya.

c. Kabupaten Pohuwato sebagai Kabupaten pusat pertumbuhan

memiliki daerah hinterland yaitu Kabupaten Boalemo, Kabupaten

Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo

Utara. Dari antara Kabupaten sebagai daerah hinterlandnya,

Kabupaten Boalemo memiliki hubungan yang sangat kuat dengan

Kabupaten Pohuwato. Ini terlihat dari nilai interaksinya yang lebih

tinggi dari Kabupaten lainnya. Sementara yang paling rendah

hubungannya adalah Kabupaten Gorontalo Utara terlihat dari nilai

interaksinya yang paling rendah.

d. Kabupaten Bone Bolango sebagai Kabupaten pusat pertumbuhan

memiliki daerah hinterland yaitu Kabupaten Gorontalo,

Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Boalemo, Kabupaten

Pohuwato. Kabupaten Gorontalo memiliki hubungan yang sangat

kuat dengan Kabupaten Bone Bolango, terlihat dari nilai

interaksinya yang tinggi. Sementara Kabupaten yang paling rendah

nilai interaksinya adalah Kabupaten Pohuwato.

e. Kabupaten Gorontalo Utara sebagai Kabupaten pusat pertumbuhan

memiliki daerah hinterland yaitu Kabupaten Gorontalo, Kabupaten

Bone Bolango, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato.

Dari antara Kabupaten sebagai daerah hinterlandnya, Kabupaten

Gorontalo Utara memiliki hubungan yang sangat kuat dengan

Kabupaten Gorontalo. Ini terlihat dari nilai interaksinya yang lebih

tinggi dari Kabupaten lainnya. Sementara yang paling rendah

hubungannya adalah Kabupaten Pohuwato terlihat dari nilai

Page 95: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

77

interaksinya yang paling rendah. Akan tetapi dari antara ketiga

daerah hinterlandnya, terlihat nilai interaksinya tidak berbeda jauh

antara satu dengan yang lainnya. Ini menunjukkan bahwa

Kabupaten Gorontalo Utara memiliki hubungan yang kuat dan

merata dengan Kabupaten hinterlandnya.

Tabel 4. 11 Urutan Nilai interaksi antar wilayah

No Antar wilayah Nilai Interaksi

1 Kab Gorontalo - Kab Bone Bolango

38.502.132,56

2 Kab Gorontalo - Kab Gorontalo Utara

18.243.503,41

3 Kab Boalemo - Kab Gorontalo

6.068.840,33

4 Kab Boalemo - Kab Pohuwato

5.432.001,73

5 Kab Bone Bolango - Kab Gorontalo

Utara

2.789.348,56

6 Kab Gorontalo - Kab Pohuwato

2.441.287,28

7 Kab Boalemo - Kab Gorontalo Utara

1.503.554,69

8 Kab Boalemo - Kab Bone Bolango

1.454.559,45

9 Kab Pohuwato - Kab Bone Bolango

683.272,33

10 Kab Pohuwato - Kab Gorontalo Utara

628.596,04 Sumber: Data Olahan, 2019

Berdasarkan Tabel 4.3 bahwa Kabupaten yang mendominasi

memiliki nilai interaksi yang tinggi satu dengan lainnya ialah

Kabupaten Gorontalo. Kabupaten Gorontalo memiliki nilai interaksi

paling tinggi dengan Kabupaten Bone Bolango (38.502.132,56),

Kabupaten Gorontalo Utara (18.243.503,41) dan Kabupaten Boalemo

(6.068.840,33). Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya jarak antar

Page 96: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

78

wilayah yang semakin memperbesar kekuatan interaksi antar wilayah

sehingga biaya dan waktu dibutuhkan juga akan semakin rendah,

selain itu kekuatan interaksi juga dipengaruhi oleh populasi antar

wilayah karena suatu interaksi bisa ditandai dengan adanya pergerakan

manusia, barang dan jasa, semakin tinggi populasi antar wilayah yang

dimiliki antar wilayah maka akan memiliki kekuatan interaksi yang

tinggi. Ini artinya, Kabupaten Gorontalo memiliki daya tarik yang

paling dominan bagi wilayah hinterland lainnya. Kemudian disusul

dengan Kabupaten Boalemo dengan Kabupaten Pohuwato sebesar

5.432.001,73.

2. Analisis Location Quotient dan Analisis Shift Share

Analisis Location Quotient ini untuk menentukan sektor basis

(sektor unggulan) dan non basis (sektor non unggulan). Berdasarkan

hasil analisis LQ yang dilakukan maka dapat terlihat beberapa sektor

yang berpotensi untuk dikembangkan di wilayah-wilayah tersebut.

Adapun secara rinci sektor-sektor yang merupakan sektor basis (sektor

dengan nilai LQ > 1 ) adalah sebagai berikut:

a. Kabupaten Gorontalo

Pada tahun 2012 hingga 2016 tedapat 8 (delapan)

sektor yang memiliki nilai LQ > 1, yakni Sektor Pertanian

kehutanan dan perikanan, Industri pengolahan, Informasi dan

komunikasi, Pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik dan

gas, konstruksi, transportasi dan pergudangan dan Jasa keuangan

dan asuransi. Ini artinya, sektor tersebut merupakan sektor

unggulan. Hal ini didukung oleh sektor pertanian memang

Page 97: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

79

memegang potensi besar pada perekonomian regional Kabupaten

Gorontalo dan memiliki kontribusi terbesar terhadap pembentukan

PDRB Kabupaten Gorontalo.

Kabupaten Gorontalo merupakan daerah penghasil padi

sawah terbesar. Area perkebunan di wilayah Kabupaten Gorontalo

berpotensi untuk pengembangan kelapa sawit dan perkebunan tebu.

Kabupaten Gorontalo merupakan penghasil ikan yang cukup besar

karena memiliki wilayah kelautan yang cukup luas dan perikanan

budidaya di Danau Limboto. Untuk sektor kontruksi, kontruksi

memang memberikan konstribusi terbesar kedua bagi PDRB

Kabupaten Gorontalo. Pada sektor transportasi dan pergudangan

juga memberikan kontribusi yang cukup besar. Kemudian, Sektor

jasa keuangan dan asuransi memang memiliki laju tumbuh yang

tinggi. Kontribusi Sektor industri pengolahan terhadap PDRB

cenderung mengalami peningkatan.

b. Kabupaten Boalemo

Pada tahun 2012 hanya 1 sektor yang selalu memiliki

nilai LQ > 1, yakni Sektor Pertanian kehutanan dan perikanan.

Pertanian kehutanan dan perikanan merupakan sektor yang menjadi

unggulan Kabupaten Boalemo. Komoditi pertanian utama meliputi

padi, jagung dan tanaman palawija. Komoditi utama perkebunan

Kabupaten Boalemo meliputi jambu mete, kelapa dalam, kelapa

hibrida dan kopi robusta. Selain itu perairan Kabupaten Boalemo

juga menghasilkan berbagai ikan laut yang memiliki nilai ekonomis

tinggi seperti tuna, ikan laying dan kerapu tikus.

Mulai tahun 2013, sektor Perdagangan besar dan

eceran;Reparasi mobil dan sepeda motor juga memiliki nilai LQ > 1

hal ini sejalan dengan laju tumbuh yang memang tinggi dan

Page 98: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

80

kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Boaemo cukup besar. Pada

tahun 2015 bertambah sektor Administrasi pemerintahan

pertahanan dan jaminan sosial wajib hal ini didukung oleh

kontribusi sektor Administrasi pemerintahan pertahanan dan

jaminan sosial wajib ini cukup besar terhadap PDRB Kabupaten

Boalemo dan pada tahun 2016 bertambah lagi sektor Jasa kesehatan

dan kegiatan sosial sektor yang memiliki nilai LQ > 1. Jadi, seiring

berjalannya waktu dari tahun 2012 hingga 2016 sektor unggulan

Kabupaten Boalemo selalu bertambah hingga memiliki 4 (empat)

sektor unggulan.

c. Kabupaten Pohuwato

Pada tahun 2012 ada 3 (tiga) sektor yang selalu memiliki

nilai LQ > 1, yakni Sektor Pertanian kehutanan dan perikanan

,sektor indusri pengolahan, dan jasa perusahaan. Namun, pada

tahun 2013 hingga tahun 2016 sektor unggulannya hanya menjadi

2 (dua) yakni Sektor Pertanian kehutanan dan perikanan dan sektor

indusri pengolahan. Sektor Jasa Perusahaan juga sempat memiliki

nilai LQ > 1 tapi hanya pada tahun 2012. Kabupaten Pohuwato

merupakan penghasil terbesar jagung di provinsi Gorontalo. Selain

itu padi sawah juga merupakan unggulan kedua setelah jagung.

Kabupaten Pohuwato juga mengembangkan perkebunan kelapa,

kakao, jambu mete, kemiri, kopi, jeruk dan durian. Kabupaten

Pohuwato sebagai daerah yang berhadapan dengan Teluk Tomini

mengandalkan usaha perikanan sebagai laha satu upaya pemenuhan

ekonomi. Jenis produksi ikan tangkap antara lain tuna, cakalang,

laying, lobster, teripang, kerapu dan ikan tongkol. Jumlah

perusahaan industri di Kabupaten Pohuwato sebanyak 170

Page 99: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

81

perusahaan dan paling banyak adalah perusahaan industri pangan

sebanyak 87 perusahaan.

d. Kabupaten Bone Bolango

Pada tahun 2012 hingga 2016 memiliki 9 (Sembilan) sektor

yang selalu memiliki nilai LQ > 1, yakni sektor Pertambangan dan

penggalian, Industri pengolahan, Perdagangan besar dan eceran;

Reparasi mobil dan sepeda motor, Real estate, Jasa perusahaan,

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib,

Jasa pendidikan, Jasa kesehatan dan kegiatan sosial, dan Jasa

lainnya. Diantara sektor basis tersebut sektor Pertambangan dan

penggalian dan Industri Pengolahan yang paling unggul. Potensi

pertambangan di Kabupaten Bone Bolango meliputi pertambangan

emas dan tembaga. Untuk industri pengolahan, sepenuhnya

diberikan oleh subsektor industri non migas (industri makanan dan

minuman). Peranan industri pengolahan terhadap pembetukan

PDRB Kabupaten Bone Bolango memang semakin meningkat. Alat

transportasi terbanyak di Kabupaten Bone Bolango adalah berupa

kendaran bermoto, sektor Perdagangan besar dan eceran; Reparasi

mobil dan sepeda motor juga memberikan kontribusi yang cukup

besar terhadap PDRB Kabupaten Bone Bolango. Sektor yang

emberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB Kabupaten

Bone Bolango juga terdapat sektor Administrasi pemerintahan

pertahanan dan jaminan sosial wajib. Sektor jasa pendidikan

memiliki laju tumbuh yang cukup tinggi.

Page 100: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

82

e. Kabuaten Gorontalo Utara

Pada tahun 2012 hingga 2013 memiliki 4 (empat) sektor

yang selalu memiliki nilai LQ > 1 yaitu, Pertanian kehutanan dan

perikanan memiliki laju tumbuh yang paling tinggi dan kontribusi

terhadap PDRB Kabupaten Gorontalo Utara paling besar,

Pertambangan dan penggalian, Administrasi pemerintahan

pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan jasa lainnya. Hasil

pertanian kabupaten Gorontalo Utara berupa cokelat, cengkih,

kelapa dan kopi. Aktifitas perikanan yang menonjol di Kabupaten

Gorontalo Utara perikanan tangkap dan budidaya (rumput laut,

kerang mutiara, udang laut, ikan kerapu dan ikan karang). Pada

tahun 2014 mulai terdapat sektor yang memiliki nilai LQ > 1 yaitu

sektor Jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Sektor administrasi

pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib juga memiliki

kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB Kabupaten Gorontalo

Utara.

f. Kota Gorontalo

Pada tahun 2012 hingga 2016 hampir seluruh sektornya

memiliki nilai LQ > 1 yaitu Industri pengolahan, Pengadaan air

pengelolaan sampah limbah dan daur ulang, Pengadaan listrik dan

Gas, Konstruksi, Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan

sepeda motor, Transportasi dan pergudangan, Penyediaan

akomodasi dan makan minum, Informasi dan komunikasi, Jasa

keuangan dan asuransi, Real estate, Jasa perusahaan, Administrasi

pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib, Jasa pendidikan,

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial dan Jasa lainnya. Hal ini tentu

didukung dengan Kota Gorotalo sebagai pusat pertumbuhan di

Page 101: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

83

Provinsi Gorontalo dimana banyak pusat kegiatan yang berada di

Kota Gorontalo.

Sektor unggulan adalah sektor dominan yang berpengaruh

besar bagi perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu

wilayah. Kriteria sektor unggulan akan sangat bervariasi. Hal ini

didasarkan atas seberapa besar peranan sektor tersebut dalam

perekonomian daerah, diantaranya: pertama, sektor unggulan

tersebut memiliki laju tumbuh yang lebih tinggi; kedua, sektor

tersebut memiliki angka penyerapan tenaga kerja yang relative

besar; ketiga, sektor tersebut memiliki keterkaitan antar sektor yang

tinggi baik ke depan maupun ke belakang; keempat, dapat juga

diartikan sebagai sektor yang mampu menciptakan nilai tambah

yang tinggi. Agar sektor kegiatan yang menjadi pemacu

pertumbuhan bisa memacu tumbuhnya sektor lain dan bisa

memiliki dampak terciptanya lapangan pekerjaan baru. Dari

potensi-potensi ekonomi yang dimiliki oleh masing masing

Kabupaten di Provinsi Gorontalo Kabupaten yang memiliki sektor

basis paling banyak menurut urutannya ialah Kabupaten Bone

Bolango, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara.

Page 102: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

84

Tabel 4. 12 Hasil Analisis Location Quotient (LQ)

Sumber: BPS Kabupaten/Kota tahun 2012-2016, data diolah.

Keterangan:

1 : Pertanian kehutanan dan perikanan 8 : Transportasi dan pergudangan 15 : Jasa pendidikan

2 : Pertambangan dan penggalian 9 : Penyediaan akomodasi dan makan

minum

16 : Jasa kesehatan dan kegiatan

sosial 3 : Industri Pengolahan 10 : Informasi dan komunikasi 17 : Jasa lainnya

4 : Pengadaan Listrik dan Gas 11 : Jasa keuangan dan asuransi

5 : Pengadaan air pengelolaan sampah

limbah dan daur ulang

12 : Real estate

6 : Konstruksi 13 : Jasa perusahaan

7 : Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan

sepeda motor

14 : Administrasi pemerintahan pertahanan dan

jaminan sosial wajib

Kabupaten/Kota

Sektor basis (sektor yang memiliki nilai LQ>1)

2012 2013 2014 2015 2016

Kabupaten

Gorontalo

1,2,3,4,6,8,10 dan

11

1,2,3,4,6,8,10 dan

11

1,2,3,4,6,8,10 dan

11

1,2,3,4,6,8,10

dan 11

1,2,3,4,6,8,10 dan

11

Kabupaten

Pohuwato 1,3, dan 13 1 dan 3 1 dan 3 1 dan 3 1 dan 3

Kabupaten

Boalemo 1 1 dan 7 1 dan 7 1,7, dan 14 1,7,14, dan 16

Kabupaten Bone

Bolango

2,3,7,12,13,14,15,

16 dan 17

2,3,7,12,13,14,15,

16 dan 17

2,3,7,12,13,14,15,

16 dan 17

2,3,7,12,13,14,15

,16 dan 17

2,3,7,12,13,14,15,

16 dan 17

Kabupaten

Gorontalo Utara 1,2,14, dan 17 1,2,14, dan 17 1,2,14, 16 dan 17 1,2,14, 16 dan 17 1,2,14, 16 dan 17

Kota Gorontalo

3,4,5,6,7,8,9,10,11

,12,13,14,15,16

dan 17

3,4,5,6,7,8,9,10,11

,12,13,14,15,16

dan 17

3,4,5,6,7,8,9,10,11

,12,13,14,15,16

dan 17

3,4,5,6,7,8,9,10,1

1,12,13,14,15,16

dan 17

3,4,5,6,7,8,9,10,11

,12,13,14,15,16

dan 17

Page 103: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

85

Selain menggunakan analisis LQ, dengan menggunakan analisis Shift

Share dapat dilihat besarnya pangsa perekonomian Kabupaten/Kota di

Provinsi Gorontalo dalam hal penentuan sektor ekonomi unggulan ke

depan. Yang akan mempengaruhi perekonomian provinsi Gorontalo. Hasil

analisis Shift Share pada Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo selama

tahun 2012-2016 menunjukkan bahwa:

a. Kabupaten Boalemo

Rata-rata nilai PDRB sektoral Kabupaten Boalemo dari tahun

2012 hingga 2016 telah mengalami perubahan atau perkembangan.

Nilai PDRB tersebut tumbuh sebesar Rp 179.035.038.870,40.

Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh komponen pertumbuhan

nasional (Nij), bauran industri (Mij), dan keunggulan kompetitif

(Cij). Menurut perhitungan komponen pertumbuhan nasional (Nij),

dalam hal ini pertumbuhan PDRB Provinsi Gorontalo telah

mempengaruhi pertumbuhan PDRB Kabupaten Boalemo sebesar

Rp 180.035.289.124,60. Nilai positif menunjukkan bahwa

perekonomian Kabupaten Boalemo masih sangat bergantung pada

perekonomian Provinsi Gorontalo. Komponen bauran industri (Mij)

menyatakan besar perubahan perekonomian wilayah sebagai akibat

adanya bauran industri. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa

bauran industri memberikan pengaruh yang negatif bagi

perkembangan perekonomian Kabupaten Boalemo, yaitu sebesar

Rp -6.238.258.611,40. Nilai negatif mengindikasikan bahwa

komposisi sektor pada PDRB Kabupaten Boalemo cenderung

mengarah pada perekonomian yang akan tumbuh relatif lambat,

pengaruh efek bauran industri/sektoral terhadap pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Boalemo masih sangat kecil bahkan minus, ini

Page 104: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

86

menunjukkan bahwa dampak struktur ekonomi Provinsi Gorontalo

hanya mengurangi pertumbuhan PDRB sebesar 6,2 miliar rupiah.

Dapat dilihat sektor-sektor yang memiliki pengaruh negatif

dari komponen bauran industri yaitu, sektor pertanian kehutanan

dan perikanan, pertambangan dan galian, industri pengolahan, jasa

perusahaan, administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan

sosial wajib, dan jasa lainnya. Nilai perhitungan komponen

keunggulan kompetitif (Cij) sebesar Rp 5.238.008.357,20. Nilai ini

mengindikasikan bahwa keunggulan kompetitif yang dihasilkan

akan meningkatkan perkembangan perekonomian Kabupaten

Boalemo. Pengaruh daya saing Boalemo terhadap perekonomian

Boalemo mampu mendorong pertambahan perekonomian Boalemo

sebesar 5,2 miliar rupiah. Terdapat 13 (tiga belas) sektor yang

memiliki nilai keunggulan kompetitif positif yaitu, sektor

pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik dan gas, kontruksi,

perdagangan besar dan eceran; reparasi motor dan mobil,

transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi makan dan

minum, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, real

estate, administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial

wajib, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, dan jasa

lainnya. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor ekonomi yang

tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor yang sama di tingkat

Provinsi Gorontalo, sehingga berpotensi untuk dikembangkan

dalam mendorong pertumbuhan PDRB di Kabupaten Boalemo.

Sedangkan 4 (empat) sektor lainnya yaitu, sektor pertanian, industri

pengolahan, pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur

ulang, dan jasa perusahaan memiliki nilai negatif sehingga sektor-

sektor tersebut pertumbuhannya lambat di tingkat Provinsi

Gorontalo.

Page 105: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

87

b. Kota Gorontalo

Rata-rata nilai PDRB sektoral Kota Gorontalo telah

mengalami perubahan atau perkembangan. Nilai PDRB tersebut

tumbuh sebesar Rp 338.727.494.250. Perkembangan tersebut

dipengaruhi oleh komponen pertumbuhan nasional (Nij), bauran

industri (Mij), dan keunggulan kompetitif (Cij). Menurut

perhitungan komponen pertumbuhan nasional (Nij), dalam hal ini

pertumbuhan PDRB Provinsi Gorontalo telah mempengaruhi

pertumbuhan PDRB Kota Gorontalo sebesar Rp

308.244.135.553,80. Nilai positif menunjukkan bahwa

perekonomian Kota Gorontalo masih sangat bergantung pada

perekonomian Provinsi Gorontalo. Komponen bauran industri (Mij)

menyatakan besar perubahan perekonomian wilayah sebagai akibat

adanya bauran industri. Hasil analisis menunjukkan bahwa bauran

industri memberikan pengaruh yang positif bagi perkembangan

perekonomian Kota Gorontalo, yaitu sebesar Rp

30.649.848.160,40. Nilai positif mengindikasikan bahwa komposisi

sektor pada PDRB Kota Gorontalo cenderung mengarah pada

perekonomian yang akan tumbuh cepat, pengaruh efek bauran

industri/sektoral terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo

sangat besar, ini menunjukkan bahwa dampak struktur ekonomi

Provinsi Gorontalo menambah pertumbuhan PDRB sebesar 30,6

miliar rupiah.

Dapat dilihat sektor-sektor yang memiliki pengaruh positif

dari komponen bauran industri yaitu, sektor pengadaan air

pengeolaan sampah limbah dan daur ulang, pengadaan listrik dan

gas, kontruksi, perdagangan besar dan eceran; reparasi motor dan

mobil, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi makan

dan minum, informasi dan komunikasi, real estate, jasa keuangan

Page 106: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

88

dan asuransi, jasa pendidikan dan jasa kesehatan dan kegiatan

sosial. Nilai perhitungan komponen keunggulan kompetitif (Cij)

pada tabel 4 di atas sebesar Rp -166.489.464,20. Nilai ini

mengindikasikan bahwa keunggulan kompetitif yang dihasilkan

memiliki daya saing yang lemah, hal ini dikarenakan laju

pertumbuhan per sektor usaha yang ada di Kota Gorontalo kurang

bagus. Terdapat 7 (tujuh) sektor yang memiliki nilai keunggulan

kompetitif positif yaitu, kontruksi, penyediaan akomodasi makan

dan minum, informasi dan komunikasi, real estate, jasa perusahaan,

jasa pendidikan dan jasa lainnya. Sektor-sektor tersebut merupakan

sektor ekonomi yang tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor yang

sama di tingkat Provinsi Gorontalo, sehingga berpotensi untuk

dikembangkan dalam mendorong pertumbuhan PDRB di Kota

Gorontalo. Sedangkan 10 (sepuluh) sektor lainnya yaitu, sektor

pertanian, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian,

industri pengolahan, pengadaan air pengeolaan sampah limbah dan

daur ulang, pengadaan listrik dan gas, perdagangan besar dan

eceran; reparasi motor dan mobil, transportasi dan pergudangan,

jasa keuangan dan asuransi, administrasi pemerintahan pertahanan

dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial memiliki nilai negatif

sehingga sektor-sektor tersebut pertumbuhannya lambat di tingkat

Provinsi Gorontalo.

c. Kabupaten Gorontalo

Rata-rata nilai PDRB sektoral Kabupaten Gorontalo telah

mengalami perubahan atau perkembangan. Nilai PDRB tersebut

tumbuh sebesar Rp 468.860.636.642,49. Perkembangan tersebut

dipengaruhi oleh komponen pertumbuhan nasional (Nij), bauran

industri (Mij), dan keunggulan kompetitif (Cij). Menurut

Page 107: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

89

perhitungan komponen pertumbuhan nasional (Nij), dalam hal ini

pertumbuhan PDRB Provinsi Gorontalo telah mempengaruhi

pertumbuhan PDRB Kabupaten Gorontalo sebesar Rp

457.323.359.085,77. Nilai positif menunjukkan bahwa

perekonomian Kabupaten Gorontalo masih sangat bergantung pada

perekonomian Provinsi Gorontalo. Komponen bauran industri (Mij)

menyatakan besar perubahan perekonomian wilayah sebagai akibat

adanya bauran industri. Hasil analisis menunjukkan bahwa bauran

industri memberikan pengaruh yang positif bagi perkembangan

perekonomian Kabupaten Gorontalo, yaitu sebesar Rp

4.934.946.158,74. Nilai positif mengindikasikan bahwa komposisi

sektor pada PDRB Kabupaten Gorontalo cenderung mengarah pada

perekonomian yang akan tumbuh cepat, pengaruh efek bauran

industri/sektoral terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Gorontalo sangat besar, ini menunjukkan bahwa dampak struktur

ekonomi Provinsi Gorontalo menambah pertumbuhan PDRB

sebesar 4,9 miliar rupiah.

Dapat dilihat sektor-sektor yang memiliki pengaruh positif

dari komponen bauran industri yaitu, sektor pengadaan air

pengolahan sampah limbah dan daur ulang, pengadaan listrik dan

gas, konstruksi, perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan

sepeda motor, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi

dan makan minum, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan

asuransi, real estate, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiaan

sosial. Nilai perhitungan komponen keunggulan kompetitif (Cij)

sebesar Rp 6.602.331.397,98. Nilai ini mengindikasikan bahwa

keunggulan kompetitif yang dihasilkan akan meningkatkan

perkembangan perekonomian Kabupaten Gorontalo. Pengaruh daya

saing Kabupaten Gorontalo terhadap perekonomian Kabupaten

Page 108: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

90

Gorontalo mampu mendorong pertambahan perekonomian

Kabupaten Gorontalo sebesar 6,6 miliar rupiah. Terdapat 9

(sembilan) sektor yang memiliki nilai keunggulan kompetitif positif

yaitu, sektor pertanian kehutanan dan perikanan, pertambangan dan

penggalian, industri pengolahan, pengadaan air pengolahan sampah

limbah dan daur ulang, transportasi dan pergudangan, real estate,

administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib , jasa kesehatan

dan kegiatan sosial dan jasa lainnya. Sektor-sektor tersebut

merupakan sektor ekonomi yang tumbuh lebih cepat dibandingkan

sektor yang sama di tingkat Provinsi Gorontalo, sehingga berpotensi

untuk dikembangkan dalam mendorong pertumbuhan PDRB di

Kabupaten Gorontalo. Sedangkan 8 (delapan) sektor lainnya yaitu,

sektor konstruksi, pengadaan listrik dan gas, perdagangan besar dan

eceran; reparasi motor dan mobil, penyediaan akomodasi makan

dan minum, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi,

jasa perusahaan, dan jasa pendidikan memiliki nilai negatif

sehingga sektor-sektor tersebut pertumbuhannya lambat di tingkat

Provinsi Gorontalo.

d. Kabupaten Gorontalo Utara

Rata-rata nilai PDRB sektoral Kabupaten Gorontalo Utara

telah mengalami perubahan atau perkembangan. Nilai PDRB

tersebut tumbuh sebesar Rp 120.749.335.444,03 Perkembangan

tersebut dipengaruhi oleh komponen pertumbuhan nasional (Nij),

bauran industri (Mij), dan keunggulan kompetitif (Cij). Menurut

perhitungan komponen pertumbuhan nasional (Nij), dalam hal ini

pertumbuhan PDRB Provinsi Gorontalo telah mempengaruhi

pertumbuhan PDRB Kabupaten Gorontalo Utara sebesar Rp

116.846.723.424,29. Nilai positif menunjukkan bahwa

Page 109: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

91

perekonomian Kabupaten Gorontalo Utara masih sangat bergantung

pada perekonomian Provinsi Gorontalo. Komponen bauran industri

(Mij) menyatakan besar perubahan perekonomian wilayah sebagai

akibat adanya bauran industri. Hasil analisis menunjukkan bahwa

bauran industri memberikan pengaruh yang negatif bagi

perkembangan perekonomian Kabupaten Gorontalo Utara, yaitu

sebesar Rp -5.949.893.162,08. Nilai negatif mengindikasikan

bahwa komposisi sektor pada PDRB Kabupaten Gorontalo Utara

cenderung mengarah pada perekonomian yang akan tumbuh relatif

lambat, pengaruh efek bauran industri/sektoral terhadap

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gorontalo Utara masih sangat

kecil bahkan minus, ini menunjukkan bahwa dampak struktur

ekonomi Provinsi Gorontalo mengurangi pertumbuhan PDRB

sebesar 5,9 miliar rupiah.

Dapat dilihat sektor-sektor yang memiliki pengaruh negatif

dari komponen bauran industri yaitu, sektor pertanian,

pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, jasa

perusahaan, administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan

sosial wajib, dan jasa lainnya. Nilai perhitungan komponen

keunggulan kompetitif (Cij) sebesar Rp 9.852.505.181,81. Nilai ini

mengindikasikan bahwa keunggulan kompetitif yang dihasilkan

akan meningkatkan perkembangan perekonomian Kabupaten

Gorontalo Utara. Pengaruh daya saing Kabupaten Gorontalo Utara

terhadap perekonomian Kabupaten Gorontalo Utara mampu

mendorong pertambahan perekonomian Kabupaten Gorontalo Utara

sebesar 9,8 miliar rupiah. Terdapat 9 (sembilan) sektor yang

memiliki nilai keunggulan kompetitif positif yaitu, sektor pertanian

kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian, pengadaan

listrik dan gas, kontruksi, informasi dan komunikasi, jasa keuangan

Page 110: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

92

dan asuransi, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan dan

jaminan sosial wajib, dan jasa lainnya. Sektor-sektor tersebut

merupakan sektor ekonomi yang tumbuh lebih cepat dibandingkan

sektor yang sama di tingkat Provinsi Gorontalo, sehingga berpotensi

untuk dikembangkan dalam mendorong pertumbuhan PDRB di

Kabupaten Gorontalo Utara. Sedangkan 8 (delapan) sektor lainnya

yaitu, sektor industri pengolahan, Pengadaan air pengelolaan

sampah limbah dan daur ulang, perdagangan besar dan eceran;

reparasi motor dan mobil, transportasi dan pergudangan,penyediaan

akomodasi dan makan minum, real estate, jasa pendidikan dan jasa

kesehatan dan kegiatan sosial memiliki nilai negatif sehingga

sektor-sektor tersebut pertumbuhannya lambat di tingkat Provinsi

Gorontalo.

e. Kabupaten Pohuwato

Rata-rata nilai PDRB sektoral Kabupaten Pohuwato telah

mengalami perubahan atau perkembangan. Nilai PDRB tersebut

tumbuh sebesar Rp. 237,488.166.197,40 Perkembangan tersebut

dipengaruhi oleh komponen pertumbuhan nasional (Nij), bauran

industri (Mij), dan keunggulan kompetitif (Cij). Menurut

perhitungan komponen pertumbuhan nasional (Nij), dalam hal ini

pertumbuhan PDRB Provinsi Gorontalo telah mempengaruhi

pertumbuhan PDRB Kabupaten Pohuwato sebesar Rp

237,705,264,651,40. Nilai positif menunjukkan bahwa

perekonomian Kabupaten Pohuwato masih sangat bergantung pada

perekonomian Provinsi Gorontalo. Komponen bauran industri (Mij)

menyatakan besar perubahan perekonomian wilayah sebagai akibat

adanya bauran industri. Hasil analisis menunjukkan bahwa bauran

industri memberikan pengaruh yang negatif bagi perkembangan

Page 111: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

93

perekonomian Kabupaten Pohuwato, yaitu sebesar Rp -

10.074.277.560,60. Nilai negatif mengindikasikan bahwa komposisi

sektor pada PDRB Kabupaten Pohuwato cenderung mengarah pada

perekonomian yang akan tumbuh relatif lambat, pengaruh efek

bauran industri/sektoral terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Pohuwato masih sangat kecil bahkan minus, ini menunjukkan

bahwa dampak struktur ekonomi Provinsi Gorontalo hanya

mengurangi pertumbuhan PDRB sebesar 10 miliar rupiah.

Dapat dilihat sektor-sektor yang memiliki pengaruh negatif

dari komponen bauran industri yaitu, sektor pertanian,

pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, jasa

perusahaan, administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan

sosial wajib, dan jasa lainnya. Nilai perhitungan komponen

keunggulan kompetitif (Cij) sebesar Rp 9.857.179.106,60. Nilai ini

mengindikasikan bahwa keunggulan kompetitif yang dihasilkan

akan meningkatkan perkembangan perekonomian Kabupaten

Pohuwato. Pengaruh daya saing Kabupaten Pohuwato terhadap

perekonomian Kabupaten Pohuwato mampu mendorong

pertambahan perekonomian Kabupaten Pohuwato sebesar 9,8 miliar

rupiah. Terdapat 7 (tujuh) sektor yang memiliki nilai keunggulan

kompetitif positif yaitu, sektor pertanian kehutanan dan perikanan,

pengadaan listrik dan gas, pengadaan air pengelolaan sampah

limbah dan daur ulang, perdagangan besar dan eceran; reparasi

motor dan mobil, transportasi dan pergudangan, administrasi

pemerintahan dan jaminan sosial wajib, dan jasa lainnya. Sektor-

sektor tersebut merupakan sektor ekonomi yang tumbuh lebih cepat

dibandingkan sektor yang sama di tingkat Provinsi Gorontalo,

sehingga berpotensi untuk dikembangkan dalam mendorong

pertumbuhan PDRB di Kabupaten Pohuwato. Sedangkan 10

Page 112: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

94

(sepuluh) sektor lainnya yaitu, sektor pertambangan dan penggalian,

industri pengolahan, kontruksi, penyediaan akomodasi dan makan

minum, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, real

estate, jasa perusahaan, jasa pendidikan dan jasa kesehatan dan

kegiatan sosial memiliki nilai negatif sehingga sektor-sektor

tersebut pertumbuhannya lambat di tingkat Provinsi Gorontalo.

f. Kabupaten Bone Bolango

Rata-rata nilai PDRB sektoral Kabupaten Bone Bolango telah

mengalami perubahan atau perkembangan. Nilai PDRB tersebut

tumbuh sebesar Rp 165.541.043.529,06. Perkembangan tersebut

dipengaruhi oleh komponen pertumbuhan nasional (Nij), bauran

industri (Mij), dan keunggulan kompetitif (Cij). Menurut

perhitungan komponen pertumbuhan nasional (Nij), dalam hal ini

pertumbuhan PDRB Provinsi Gorontalo telah mempengaruhi

pertumbuhan PDRB Kabupaten Bone Bolango sebesar Rp

161,457,749,825,71. Nilai positif menunjukkan bahwa

perekonomian Kabupaten Bone Bolango masih sangat bergantung

pada perekonomian Provinsi Gorontalo. Komponen bauran industri

(Mij) menyatakan besar perubahan perekonomian wilayah sebagai

akibat adanya bauran industri. Hasil analisis menunjukkan bahwa

bauran industri memberikan pengaruh yang negatif bagi

perkembangan perekonomian Kabupaten Bone Bolango, yaitu

sebesar Rp -3.426.391.795,91. Nilai negatif mengindikasikan

bahwa komposisi sektor pada PDRB Kabupaten Bone Bolango

cenderung mengarah pada perekonomian yang akan tumbuh relatif

lambat, pengaruh efek bauran industri/sektoral terhadap

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bone Bolango masih sangat kecil

bahkan minus, ini menunjukkan bahwa dampak struktur ekonomi

Page 113: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

95

Provinsi Gorontalo hanya mengurangi pertumbuhan PDRB sebesar

3,4 miliar rupiah.

Dapat dilihat sektor-sektor yang memiliki pengaruh negatif

dari komponen bauran industri yaitu, sektor pertanian,

pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, jasa

perusahaan, administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan

sosial wajib, dan jasa lainnya. Nilai perhitungan komponen

keunggulan kompetitif (Cij) sebesar Rp 7.509.685.499,26. Nilai ini

mengindikasikan bahwa keunggulan kompetitif yang dihasilkan

akan meningkatkan perkembangan perekonomian Kabupaten Bone

Bolango. Pengaruh daya saing Kabupaten Bone Bolango terhadap

perekonomian Kabupaten Bone Bolango mampu mendorong

pertambahan perekonomian Kabupaten Bone Bolango sebesar 7,5

miliar rupiah. Terdapat 9 (sembilan) sektor yang memiliki nilai

keunggulan kompetitif positif yaitu, sektor pertanian,kehutanan dan

perikanan, industri pengolahan, pengadaan air pengolahan sampah

limbah dan daur ulang, kontruksi, perdagangan besar dan eceran;

reparasi motor dan mobil, jasa keuangan dan asuransi, jasa

perusahaan, administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib,

dan jasa lainnya. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor ekonomi

yang tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor yang sama di tingkat

Provinsi Gorontalo, sehingga berpotensi untuk dikembangkan

dalam mendorong pertumbuhan PDRB di Kabupaten Bone

Bolango. Sedangkan 7 (tujuh) sektor lainnya yaitu, sektor

pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik dan gas,

transportasi dan pergudangan, informasi dan komunikasi, real

estate, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa pendidikan memiliki

nilai negatif sehingga sektor-sektor tersebut pertumbuhannya

lambat di tingkat Provinsi Gorontalo.

Page 114: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

96

Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij

Pertanian kehutanan

dan perikanan97,534.44 (12,473.95) (12,698.47) 72,362.03 15,791.48 (2,014.34) (6,328.89) 7,448.25 178,583.39 (22,856.04) 13,217.47 168,944.83

Pertambangan dan

penggalian882.86 (510.41) 124.98 497.42 1,190.88 (688.67) (61.44) 440.76 9,414.00 (5,454.68) 2,333.54 6,292.87

Industri pengolahan 3,509.26 (224.23) (484.72) 2,800.31 14,069.17 (922.71) (10.69) 13,135.77 19,279.45 (1,269.82) 1,579.45 19,589.08

Pengadaan listrik

dan Gas46.51 12.36 23.53 82.40 240.38 63.25 (37.52) 266.11 498.41 131.61 (50.33) 579.69

Pengadaan air

pengelolaan sampah

limbah dan daur

ulang

33.75 4.31 (14.52) 23.54 464.31 63.76 (36.89) 491.19 95.30 13.31 19.32 127.94

Konstruksi 12,608.42 724.04 1,295.59 14,628.06 42,777.13 2,478.75 4,119.12 49,375.00 70,703.97 4,076.65 (5,186.07) 69,594.55

Perdagangan besar

dan eceran; Reparasi

mobil dan sepeda

motor

19,302.79 5,126.21 8,968.34 33,397.35 43,187.91 11,544.77 (2,057.31) 52,675.37 36,518.72 9,790.75 (5,458.49) 40,850.98

Transportasi dan

pergudangan4,330.85 804.69 155.01 5,290.55 29,975.96 5,583.77 (3,805.83) 31,753.90 36,860.28 6,858.88 3,769.75 47,488.91

Penyediaan

akomodasi dan

makan minum

2,197.55 254.68 198.38 2,650.60 14,498.90 1,696.81 3,882.65 20,078.37 8,786.14 985.46 (1,363.70) 8,407.90

Informasi dan

komunikasi2,654.97 863.77 462.88 3,981.62 16,498.00 5,310.89 101.83 21,910.72 13,923.52 4,440.93 (1,328.73) 17,035.72

Jasa keuangan dan

asuransi3,289.03 1,625.58 1,378.48 6,293.10 24,911.98 11,949.35 (2,211.64) 34,649.69 18,135.28 8,874.09 (762.84) 26,246.53

Real estate 2,316.13 459.66 687.70 3,463.49 12,836.21 2,561.63 3,268.96 18,666.80 4,862.86 960.76 572.97 6,396.59

Jasa perusahaan 102.22 (11.11) (2.01) 89.10 501.61 (54.63) 81.05 528.02 326.39 (35.48) (66.79) 224.12

Administrasi

pemerintahan

pertahanan dan

jaminan sosial wajib

16,008.09 (6,669.15) 3,454.29 12,793.23 45,504.71 (18,818.93) (1,241.91) 25,443.86 24,539.79 (10,151.22) 404.71 14,793.28

Jasa pendidikan 6,261.78 2,609.83 642.82 9,514.44 23,193.68 9,799.23 4,743.54 37,736.45 14,963.85 6,401.42 (2,131.30) 19,233.98

Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial6,188.67 1,888.08 848.51 8,925.26 14,370.66 4,253.68 (1,788.55) 16,835.80 13,021.32 3,941.38 827.07 17,789.77

Jasa lainnya 2,767.96 (722.62) 197.20 2,242.55 8,231.16 (2,156.77) 1,217.03 7,291.43 6,810.68 (1,773.07) 226.29 5,263.90

Jumlah 180,035.29 (6,238.26) 5,238.01 179,035.04 308,244.14 30,649.85 (166.49) 338,727.49 457,323.36 4,934.95 6,602.33 468,860.64

Lapangan UsahaKabupaten Boalemo Kota Gorontalo Kabupaten Gorontalo

Tabel 4. 13 Hasil Perhitungan Rata-Rata Nilai Shift Share Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2016

(juta rupiah)

Sumber: BPS Kabupaten/Kota tahun 2012-2016, data diolah.

Page 115: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

97

Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij

Pertanian kehutanan

dan perikanan55,995.57 (7,132.47) 9,531.60 58,394.70 137,361.81 (17,555.95) 7,168.94 126,974.80 57,220.91 (7,313.73) 1,858.85 51,766.03

Pertambangan dan

penggalian2,618.18 (1,519.20) 784.35 1,883.33 2,754.91 (1,568.20) (1,504.00) (317.29) 3,285.27 (1,878.69) (1,314.29) 92.30

Industri pengolahan 2,224.98 (143.46) (485.76) 1,595.76 10,395.29 (679.94) (477.67) 9,237.68 9,849.44 (642.55) 456.09 9,662.99

Pengadaan listrik

dan Gas53.11 14.09 28.72 95.92 148.21 39.72 52.55 240.47 67.62 17.70 (12.26) 73.06

Pengadaan air

pengelolaan sampah

limbah dan daur

ulang

12.96 1.74 (0.88) 13.82 59.91 8.48 3.68 72.07 42.94 6.35 22.42 71.72

Konstruksi 12,281.41 710.08 1,182.34 14,173.83 15,742.47 887.03 (2,663.24) 13,966.27 17,063.45 1,037.55 7,474.09 25,575.09

Perdagangan besar

dan eceran; Reparasi

mobil dan sepeda

motor

9,905.29 2,668.50 (1,243.87) 11,329.93 22,101.55 5,874.27 4,574.89 32,550.70 19,157.60 5,103.88 451.29 24,712.77

Transportasi dan

pergudangan4,577.92 849.83 (1,151.95) 4,275.80 7,505.83 1,421.58 3,503.12 12,430.52 1,867.29 347.22 (503.81) 1,710.70

Penyediaan

akomodasi dan

makan minum

2,036.12 223.32 (141.48) 2,117.96 2,690.62 295.62 (526.27) 2,459.97 1,772.27 201.83 (171.10) 1,803.00

Informasi dan

komunikasi2,102.85 674.15 53.83 2,830.84 3,464.37 1,109.60 (45.38) 4,528.60 3,281.40 1,036.04 (934.41) 3,383.04

Jasa keuangan dan

asuransi758.51 363.98 212.42 1,334.92 4,604.93 2,259.69 (98.60) 6,766.01 3,219.21 1,597.65 1,537.70 6,354.56

Real estate 1,647.43 324.68 (237.16) 1,734.95 2,142.12 423.07 (40.87) 2,524.32 4,295.37 838.89 (1,693.35) 3,440.91

Jasa perusahaan 63.16 (6.88) 27.43 83.71 227.73 (24.78) (59.76) 143.18 203.37 (22.09) 114.25 295.53

Administrasi

pemerintahan

pertahanan dan

jaminan sosial wajib

12,398.58 (5,173.02) 2,124.62 9,350.18 14,241.34 (5,881.49) 307.62 8,667.47 20,751.79 (8,573.40) 526.70 12,705.09

Jasa pendidikan 3,683.10 1,558.38 (526.64) 4,714.84 5,458.63 2,354.90 (584.49) 7,229.04 7,637.74 3,319.35 (487.98) 10,469.10

Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial4,129.88 1,250.39 (379.75) 5,000.52 5,808.51 1,743.67 (211.06) 7,341.11 8,155.26 2,431.04 (111.62) 10,474.68

Jasa lainnya 2,357.66 (614.01) 74.68 1,818.33 2,997.05 (781.53) 457.73 2,673.25 3,586.79 (933.46) 297.11 2,950.45

Jumlah 116,846.72 (5,949.89) 9,852.51 120,749.34 237,705.26 (10,074.28) 9,857.18 237,488.17 161,457.75 (3,426.39) 7,509.69 165,541.04

Kabupaten Bone BolangoLapangan Usaha

Kabupaten Gorontalo Utara Kabupaten Pohuwato

Tabel 4. 14 Hasil Perhitungan Rata-Rata Nilai Shift Share Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2016

(juta rupiah)

Sumber: BPS Kabupaten/Kota tahun 2012-2016, data diolah.

Page 116: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

98

Modifikasi Arcelus mengganti keunggulan kompetitif (Cij)

dengan sebuah komponen yang disebabkan oleh pertumbuhan internal

wilayah (Rij) dan komponen bauran industri regional (RIij).

Pertumbuhan internal wilayah mencerminkan adanya keterkaitan

sektor-sektor dan permintaan yang kuat akan barang dan jasa di

wilayah yang bersangkutan. Untuk itu digunakan analisis shift share

modifikasi arcelus ini untuk melihat keterkaitan antar sektor di

Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo.

a. Kabupaten Boalemo

Dalam analisis shift share berdasarkan modifikasi

Arcelus Kabupaten Boalemo secara rata-rata dari tahun 2012

hingga 2016 memiliki nilai total (Rij) < 0 (negatif), yang

berarti adanya keterkaitan antar sektor ekonomi di Kabupaten

Boalemo lemah. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan di

satu sektor maka pengaruhnya terhadap sektor lain lemah. Jika

dilihat rinci per tahun, pada tahun 2012 dan tahun 2013 total

nilai Rij Kabupaten Boalemo (Rij) < 0 (negatif) yang mana

artinya secara keseluruhan keterkaitan antar sekor di

Kabupaten Boalemo lemah. Namun pada tahun 2014 dan tahun

2015 total nilai (Rij) > 0 (positif) Kabupaten Boalemo, yang

mengindikasikan adanya keterkaitan antar sektor yang kuat di

Kabupaten boalemo. Dengan kata lain, jika permintaan satu

sektor tinggi, maka permintaan output sektor-sektor lainnya

juga tinggi. Ini mencerminkan adanya peningkatan pada tahun

2014 dan 2015, namun pada tahun 2016 total nilai Rij

Kabupaten Boalemo (Rij) < 0 (negatif) yang mana artinya

secara keseluruhan keterkaitan antar sekor di Kabupaten

Boalemo melemah kembali. Hal ini dikarenakan laju

Page 117: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

99

pertumbuhan sektor-sektor yang ada di Kabupaten Boalemo

menurun dibandingkan dengan Provinsi Gorontalo

b. Kota Gorontalo

Dalam analisis shift share berdasarkan modifikasi

Arcelus Kota Gorontalo secara rata-rata dari tahun 2012 hingga

2016 memiliki nilai total (Rij) > 0 (positif), yang berarti

adanya keterkaitan antar sektor ekonomi yang cukup kuat di

Kota Gorontalo. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan di

satu sektor akan berpengaruh terhadap sektor lain. Dengan kata

lain, jika permintaan satu sektor tinggi, maka permintaan

output sektor-sektor lainnya juga tinggi. Seluruh sektor

ekonomi yang ada di Kota Gorontalo ini memiliki nilai (Rij) >

0 (positif). Jika dirinci per tahun, Tahun 2012 Kota Gorontalo

sempat memiliki nilai total (Rij) < 0, itu artinya keterkaitan

antar sektor di Kota Gorontalo lemah. Namun pada tahun 2013

hingga 2016 Kota Gorontalo memiliki total nilai (Rij) > 0

(positif), yang mengindikasikan adanya keterkaitan antar

sektor yang kuat di Kota Gorontalo. Ini mencerminkan adanya

peningkatan di setiap taunnya, perubahan di satu sektor

semakin mempengaruhi sektor lain.

c. Kabupaten Gorontalo

Dalam analisis shift share berdasarkan modifikasi

Arcelus Kabupaten Gorontalo secara rata-rata dari tahun 2012

hingga 2016 memiliki nilai total (Rij) > 0 (positif), yang berarti

adanya keterkaitan antar sektor ekonomi yang cukup kuat di

Kabupaten Gorontalo. Hal ini mengindikasikan bahwa

perubahan di satu sektor akan berpengaruh terhadap sektor

Page 118: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

100

lain. Dengan kata lain, jika permintaan satu sektor tinggi, maka

permintaan output sektor-sektor lainnya juga tinggi. Seluruh

sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Gorontalo ini memiliki

nilai (Rij) > 0 (positif). Jika dirinci per tahun, Tahun 2012

Kabupaten Gorontalo sempat memiliki nilai total (Rij) < 0

(negatif)., itu artinya keterkaitan antar sektor di Kota Gorontalo

lemah. Namun pada tahun 2013 hingga 2016 Kabupaten

Gorontalo total nilai (Rij) > 0 (positif), yang mengindikasikan

adanya keterkaitan antar sektor yang kuat di Kabupaten

Gorontalo. Ini mencerminkan adanya peningkatan, perubahan

di satu sektor semakin mempengaruhi sektor lain.

d. Kabupaten Gorontalo Utara

Dalam analisis shift share berdasarkan modifikasi

Arcelus Kabupaten Gorontalo Utara secara rata-rata dari tahun

2012 hingga 2016 memiliki nilai total (Rij) > 0 (positif), yang

berarti adanya keterkaitan antar sektor ekonomi yang cukup

kuat di Kabupaten Gorontalo Utara. Hal ini mengindikasikan

bahwa perubahan di satu sektor akan berpengaruh terhadap

sektor lain. Dengan kata lain, jika permintaan satu sektor

tinggi, maka permintaan output sektor-sektor lainnya juga

tinggi. Seluruh sektor ekonomi yang ada di Kabupaten

Gorontalo Utara ini memiliki nilai (Rij) > 0 (positif). Jika

dilihat rinci per tahun, pada tahun 2012 dan tahun 2014

Kabupaten Gorontalo Utara total nilai (Rij) < 0 yang mana

artinya secara keseluruhan keterkaitan antar sekor di

Kabupaten Gorontalo Utara lemah. Namun pada tahun 2015

hingga 2016 Kabupaten Gorontalo Utara memiliki total nilai

(Rij) > 0 (positif), yang mengindikasikan adanya keterkaitan

Page 119: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

101

antar sektor yang kuat di Kabupaten Gorontalo Utara. Ini

mencerminkan adanya peningkatan di setiap taunnya,

perubahan di satu sektor semakin mempengaruhi sektor lain.

e. Kabupaten Pohuwato

Dalam analisis shift share berdasarkan modifikasi

Arcelus Kabupaten Pohuwato secara rata-rata dari tahun 2012

hingga 2016 memiliki nilai total (Rij) < 0 (negatif), yang

berarti adanya keterkaitan antar sektor ekonomi di Kabupaten

Pohuwato lemah. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan di

satu sektor maka pengaruhnya terhadap sektor lain lemah. Jika

dirinci per tahun, keterkaitan antar sektor Kabupaten Pohuwato

kurang stabil, meski cenderung mengalami peningkatan. Pada

tahun 2012 Kabupaten Pohuwato memiliki nilai total (Rij) < 0

(negatif), kemudian pada tahun 2013 menjadi (Rij) = 0 hal ini

disebabkanoleh laju pertumbuhan sektor ekonomi yang ada di

Kabupaten Pohuwato sebanding dengan laju petumbuhan

sektor ekonomi Provinsi Gorontalo dan meningkat pada tahun

2014 (Rij) > 0, tetapi pada tahun 2015 nilai (Rij) Kabupaten

Pohuwato kembali melemah dimana nilai total (Rij) < 0

(negatif). Ketika di tahun 2016 Kabupaten Pohuwato

meningkat kembali dan nilai total (Rij) > 0 (positif), yang

mengindikasikan adanya keterkaitan antar sektor yang kuat di

Kabupaten Pohuwato.

f. Kabupaten Bone Bolango

Dalam analisis shift share berdasarkan modifikasi

Arcelus Kabupaten Bone Bolango secara rata-rata dari tahun

2012 hingga 2016 memiliki nilai total (Rij) > 0 (positif), yang

Page 120: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

102

berarti adanya keterkaitan antar sektor ekonomi yang cukup

kuat di Kabupaten Bone Bolango. Hal ini mengindikasikan

bahwa perubahan di satu sektor akan berpengaruh ke sektor

lain. Dengan kata lain, jika permintaan satu sektor tinggi, maka

permintaan output sektor-sektor lainnya juga tinggi. Seluruh

sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Bone Bolango ini

memiliki nilai (Rij) > 0 (positif). Jika dirinci per tahun, Tahun

2012 hingga tahun 2013 Kabupaten Bone Bolango sempat

memiliki nilai total (Rij) < 0 (negatif), itu artinya keterkaitan

antar sektor di Kabupaten Bone Bolango lemah. Namun pada

tahun 2014 hingga 2016 Kabupaten Bone Bolango memiliki

nilai total (Rij) > 0 (positif), positif, yang mengindikasikan

adanya keterkaitan antar sektor yang kuat di Kabupaten Bone

Bolango. Ini mencerminkan adanya peningkatan, perubahan di

satu sektor semakin mempengaruhi sektor lain.

Page 121: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

1

03

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian

kehutanan dan

perikanan

(6,088.99) (2,494.48) 551.58 2,161.93 (3,484.68) (1,870.93) (62.71) 493.26 1,459.06 2,311.38 2,138.53 1,267.90 (3,841.68) 1,369.53 12,842.66 2,493.61 2,781.82 3,129.19

Pertambangan

dan penggalian(58.51) (22.78) 4.85 19.37 (30.52) (17.52) (4.75) 37.48 110.81 174.35 157.93 95.16 (210.84) 73.23 667.05 132.04 140.44 160.39

Industri

pengolahan(221.95) (89.93) 19.64 77.32 (125.50) (68.08) (52.31) 428.76 1,312.49 2,130.33 2,003.50 1,164.55 (411.26) 149.30 1,379.49 269.56 300.96 337.61

Pengadaan

listrik dan Gas(2.59) (1.11) 0.27 1.06 (1.88) (0.85) (0.89) 7.30 22.97 35.38 34.37 19.83 (10.57) 3.72 36.33 6.87 8.05 8.88

Pengadaan air

pengelolaan

sampah limbah

dan daur ulang

(2.17) (0.86) 0.19 0.72 (1.24) (0.67) (1.75) 13.98 42.55 68.37 68.96 38.42 (1.98) 0.71 6.85 1.31 1.58 1.70

Konstruksi (742.82) (312.39) 70.08 291.17 (480.79) (234.95) (154.31) 1,281.65 3,966.42 6,646.55 6,256.84 3,599.43 (1,521.76) 525.88 4,934.18 1,014.14 1,139.80 1,218.45

Perdagangan

besar dan

eceran;

Reparasi mobil

dan sepeda

motor

(1,054.62) (467.26) 110.91 449.23 (770.48) (346.45) (154.81) 1,299.83 4,074.45 6,562.06 6,344.86 3,625.28 (777.19) 279.04 2,583.06 510.27 585.80 636.20

Transportasi dan

pergudangan(256.00) (107.13) 24.07 99.52 (165.61) (81.03) (109.39) 901.77 2,791.00 4,619.31 4,337.42 2,508.02 (761.21) 275.15 2,596.00 529.47 608.28 649.54

Penyediaan

akomodasi dan

makan minum

(127.05) (54.91) 12.29 50.54 (84.37) (40.70) (50.26) 423.45 1,372.16 2,272.07 2,186.21 1,240.73 (186.88) 67.12 616.47 124.05 140.85 152.32

Informasi dan

komunikasi(146.46) (63.89) 15.19 62.50 (105.06) (47.54) (58.16) 485.14 1,525.99 2,568.72 2,504.72 1,405.28 (291.29) 103.75 975.69 200.25 228.39 243.36

Jasa keuangan

dan asuransi(188.88) (79.60) 17.79 74.76 (135.77) (62.34) (91.49) 746.23 2,223.08 3,710.96 3,850.99 2,087.96 (390.48) 133.44 1,212.86 251.41 315.52 304.55

Real estate (128.45) (56.28) 13.37 54.31 (90.05) (41.42) (44.20) 371.82 1,191.99 2,025.17 1,982.73 1,105.50 (100.26) 36.74 344.17 69.61 79.35 85.92

Jasa perusahaan (6.25) (2.61) 0.58 2.29 (3.70) (1.94) (1.83) 14.99 46.61 77.01 73.31 42.02 (7.28) 2.54 22.96 4.53 4.97 5.55

Administrasi

pemerintahan

pertahanan dan

jaminan sosial

wajib

(968.86) (401.94) 92.77 368.60 (565.41) (294.97) (175.54) 1,411.34 4,301.25 6,894.73 6,051.96 3,696.75 (542.76) 189.16 1,780.15 345.11 364.25 427.18

Jasa pendidikan (337.70) (148.68) 36.94 150.43 (243.55) (108.51) (77.01) 687.83 2,249.62 3,688.44 3,444.09 1,998.59 (301.02) 110.61 1,092.45 218.70 242.36 272.62

Jasa kesehatan

dan kegiatan

sosial

(341.53) (145.46) 35.21 147.54 (248.36) (110.52) (53.23) 437.05 1,313.56 2,183.47 2,092.20 1,194.61 (261.53) 95.46 924.30 191.07 217.80 233.42

Jasa lainnya (172.77) (70.57) 15.35 61.63 (100.78) (53.43) (30.48) 249.36 773.39 1,254.70 1,168.01 683.00 (149.45) 52.60 485.80 95.24 104.06 117.65

Jumlah (10,845.62) (4,519.90) 1,021.08 4,072.92 (6,637.74) (3,381.85) (1,123.13) 9,291.24 28,777.42 47,223.02 44,696.63 25,773.04 (9,767.44) 3,468.00 32,500.48 6,457.25 7,264.30 7,984.52

Lapangan Usaha

Kabupaten Boalemo

Rij Rij Rij

Kabupaten GorontaloKota Gorontalo

Rata-rataRata-rata Rata-rata

Tabel 4. 15 Hasil Perhitungan Nilai Shift Share (Rij) Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten/Kota tahun 2012-2016, data diolah.

Page 122: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

1

04

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian

kehutanan dan

perikanan

(5,343.52) (3,787.50) (706.14) 9,052.97 7,959.33 1,435.03 (6,817.51) 0 586.20 (2,868.48) 2,620.57 (1,295.84) (3,163.97) (339.17) 3,606.15 2,541.12 848.88

698.60

Pertambangan

dan penggalian(258.63) (179.77) (33.50) 426.63 347.12 60.37 (157.51) 0 11.75 (53.94) 44.54 (31.03) (204.23) (20.73) 207.57 137.91 42.24

32.55

Industri

pengolahan(223.40) (152.90) (28.40) 353.29 297.69 49.25 (517.93) 0 44.47 (216.28) 196.76 (98.60) (541.16) (58.70) 620.58 435.05 146.96

120.55

Pengadaan

listrik dan Gas(4.66) (3.45) (0.69) 8.68 8.10 1.60 (6.90) 0 0.64 (3.08) 3.08 (1.25) (3.71) (0.40) 4.37 2.93 1.00

0.84

Pengadaan air

pengelolaan

sampah limbah

dan daur ulang

(1.25) (0.88) (0.17) 2.02 1.86 0.32 (2.92) 0 0.25 (1.24) 1.22 (0.54) (2.15) (0.25) 2.73 1.95 0.70

0.60

Konstruksi (1,154.87) (813.29) (154.78) 2,041.64 1,761.75 336.09 (791.90) 0 64.84 (334.20) 304.45 (151.36) (848.44) (95.39) 1,100.05 803.18 271.92 246.26

Perdagangan

besar dan

eceran;

Reparasi mobil

dan sepeda

motor

(959.03) (664.03) (125.14) 1,588.92 1,408.34 249.81 (1,019.60) 0 93.98 (481.94) 453.27 (190.86) (1,001.83) (110.57) 1,211.06 873.81 298.27

254.15

Transportasi dan

pergudangan(448.87) (306.46) (57.46) 747.25 638.27 114.55 (331.01) 0 32.57 (168.21) 154.08 (62.51) (102.77) (11.08) 116.78 83.86 27.72

22.90

Penyediaan

akomodasi dan

makan minum

(200.81) (136.16) (25.39) 328.31 287.51 50.69 (134.29) 0 11.33 (55.98) 52.24 (25.34) (95.82) (10.17) 110.24 80.59 27.44

22.46

Informasi dan

komunikasi(195.02) (137.39) (26.53) 349.20 309.07 59.87 (163.94) 0 14.63 (74.27) 70.15 (30.69) (180.12) (19.15) 204.16 146.27 50.18

40.27

Jasa keuangan

dan asuransi(67.11) (49.46) (9.55) 127.51 115.09 23.30 (230.08) 0 18.40 (94.84) 97.59 (41.79) (172.90) (18.16) 192.73 143.69 53.44

39.76

Real estate (157.24) (109.99) (20.81) 269.41 234.29 43.13 (103.03) 0 9.05 (45.73) 42.47 (19.45) (243.74) (26.00) 266.92 185.83 63.18 49.24

Jasa perusahaan (5.84) (4.19) (0.81) 10.46 9.06 1.73 (11.81) 0 0.95 (4.69) 4.26 (2.26) (10.31) (1.20) 13.09 9.36 3.10 2.81

Administrasi

pemerintahan

pertahanan dan

jaminan sosial

wajib

(1,213.29) (829.90) (160.62) 2,054.22 1,654.99 301.08 (719.98) 0 61.35 (298.27) 255.70 (140.24) (1,185.62) (126.81) 1,322.57 916.42 287.06

242.72

Jasa pendidikan (335.77) (232.82) (48.23) 628.73 532.71 108.92 (250.17) 0 23.86 (119.28) 106.07 (47.90) (397.32) (45.34) 491.38 350.73 113.69 102.63

Jasa kesehatan

dan kegiatan

sosial

(376.55) (260.92) (52.64) 701.96 615.40 125.45 (270.77) 0 24.61 (125.22) 116.33 (51.01) (435.49) (48.25) 509.23 368.81 124.23

103.71

Jasa lainnya (230.56) (161.62) (30.26) 380.23 318.33 55.22 (148.12) 0 12.94 (63.33) 55.94 (28.51) (198.89) (21.71) 229.28 158.80 51.38 43.77

Jumlah (11,176.44) (7,830.73) (1,481.11) 19,071.44 16,498.89 3,016.41 (11,677.48) 0 1,011.81 (5,008.99) 4,578.70 (2,219.19) (8,788.47) (953.05) 10,208.88 7,240.32 2,411.39 2,023.81

Rata-rataRata-Rata

Kabupaten Gorontalo Utara

Rij Rata-rata RijLapangan Usaha

Kabupaten Pohuwato

Rij

Kabupaten Bone Bolango

Tabel 4. 16 Hasil Perhitungan Nilai Shift Share (Rij) Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten/Kota tahun 2012-2016, data diolah.

Page 123: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

105

Digunakan analisis Location Quotient dan analisis Shift Share

untuk menentukan sektor unggulan dengan mengambil kesimpulan

dari menggabungkan dua hasil analisis tersebut. Sektor yang memiliki

2 (dua keunggulan) yaitu keunggulan kompetitif dan komparatif pada

Kabupaten Gorontalo sebanyak 4 (empat) sektor ialah sektor Pertanian

kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian, industri

pengolahan, dan transportasi dan pergudangan. Kabupaten Boalemo

terdapat 3 (tiga) sektor, yaitu Sektor Perdagangan besar dan

eceran;Reparasi mobil dan sepeda motor, Administrasi pemerintahan

pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan Jasa kesehatan dan kegiatan

sosial. Kabupaten Pohuwato hanya terdapat sektor Pertanian

kehutanan dan perikanan yang memiliki keunggulan komparatif dan

kompetitif. Kabupaten Gorontalo Utara terdapat 4 (empat) sektor

yakni, sektor Pertanian kehutanan dan perikanan, Pertambangan dan

penggalian, Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial

wajib, dan jasa lainnya. Kabupaten Bone Bolango terdapat 5 (lima)

sektor, sektor Industri pengolahan, Perdagangan besar dan eceran;

Reparasi mobil dan sepeda motor, Jasa perusahaan, Administrasi

pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan Jasa lainnya.

Kemudian, sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan

kompetitif di Kota Gorontalo memiliki 7 (tujuh) sektor ialah

konstruksi, Penyediaan akomodasi dan makan minum, Informasi dan

komunikasi, Real estate, Jasa perusahaan, Jasa pendidikan, dan Jasa

lainnya.

Pembangunan daerah antara pusat pemerintahan dan daerah di

sekitarnya perlu mempertimbangkan daya dukung wilayah dan potensi

yang dimiliki daerah-daerah sebagai hinterland karena sektor unggulan

yang dimiliki suatu wilayah merupakan suatu kekuatan yang dapat

Page 124: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

106

digunakan sebagai salah satu instrumen untuk pengembangan ekonomi

dan wilayah. Pengembangan sektor-sektor unggulan yang didukung

oleh struktur ruang yang baik sehingga bisa menjadi keuntungan untuk

wilayah tersebut. pemanfaatan potensi sumber daya manusia dan

sumber daya alam untuk menciptakan lapangan kerja baru serta

mendorong tumbuhnya basis perekonomian baru.

Dalam analisis shift share modifikasi Arcelus ini rata-rata dari

tahun 2012-2016 ini juga didapatkan bahwa beberapa

Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo yang memiliki nilai pengaruh

pertumbuhan internal wilayah (Rij) yang negatif, yaitu Kabupaten

Boalemo dan Kabupaten Pohuwato, artinya keterkaitan antar sektor di

Kabupaten tersebut lemah, dikarenakan laju pertumbuhan sektor

ekonomi Kabupaten tersebut lebih rendah dibandingkan dengan

Provinsi. Meskipun jika dirinci diantara tahun 2012 hingga 2016

sempat memiliki nilai pengaruh pertumbuhan internal wilayah (Rij)

yang positif. Tetapi, secara rata-rata kedua Kabupaten tersebut

memiliki nilai total (Rij) yang negatif. Kabupaten/Kota di Provinsi

Gorontalo secara rata-rata total dari tahun 2012 hingga 2016 memiliki

nilai pengaruh pertumbuhan internal wilayah (Rij) yang positif ialah

Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, dan

Kabupaten Gorontalo Utara itu artinya terdapat keterkaitan antar

sektor yang cukup kuat pada setiap Kabupaten/Kota yang ada di

Provinsi Gorontalo. Hal ini mengindikasikan perubahan di satu sektor

akan berpengaruh kuat terhadap sektor lain.

Page 125: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

107

3. Analisis Skalogram dan Indeks Sentralitas

Dalam menganalisis calon wilayah pusat pertumbuhan yang

baru berdasarkan ketersediaan fasilitas pelayanan ini digunakan teknik

analisis skalogram. Analisis ini akan mengidentifikasi Kabupaten /

Kota yang dapat dikelompokkan menjadi calon pusat pertumbuhan

berdasarkan pada fasilitas pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sosial

dan pemerintahan. Selajutnya analisis skalogram ini dikembangkan

untuk menentukan indeks sentralitas terbobot.

Berdasarkan perhitungan skalogram, jumlah error yang

diperoleh dari 6 kecamatan (N) dan 20 fasilitas (K) di Provinsi

Gorontalo adalah 8 (delapan). Dari 20 jenis fasilitas yang didata,

jumlah jenis fasilitas tertinggi yang ada dalam satu Kabupaten/Kota

adalah 19 jenis fasilitas pada Kabupaten Gorontalo, sementara yang

terendah ialah 16 jenis fasilitas pada Kabupaten Gorontalo Utara.

Untuk menguji kelayakan skalogram, digunakan perhitungan

Coeffisien of Reproducibility (COR)

COR = 1 −∑ 𝑒

𝑁 𝑥 𝐾

COR = 1 −8

6 𝑥 20

COR = 0,933

Sesuai ketentuan, nilai Coeffisien of Reproducibility (COR)

yang layak untuk dianalisis adalah ≥ 0,9. Nilai COR dari data fasilitas

Provinsi Gorontalo adalah 0,933, sehingga layak untuk dilakukan

analisis lebih lanjut.

Dengan memperhitungkan selisih antara jumlah jenis fasilitas

tertinggi yang ada dalam satu Kabupaten /Kota dan jumlah jenis

fasilitas terendah kemudian dibagi dengan banyaknya

Page 126: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

108

Orde Range

Orde I ≥ 18.25-19

Orde II ≥ 17.49 -18.24

Orde III ≥ 16.73-17.48

Orde IV ≥ 15.97 - 16.74

Kabupaten/Kota, maka Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi

Gorontalo dibagi menjadi 4 klasifikasi.

Jumlah orde 1+(3,3*log n)

1+(3,3*log 6)

3.567899126

Jumlah orde 4

Range

(jumlah tertinggi-jumlah terendah)/jumlah

orde

(19-16)/4

0.75

Tabel 4. 17 Hasil Range Orde Skalogram

Hasil analisis skalogram pada setiap Kabupaten/Kota Provinsi

Gorontalo didapatkan hasil, Kelompok I merupakan kelompok

Kabupaten dengan tingkat keberadaan fasilitas yang tertinggi yakni

Kabupaten yang memiliki > 18 – 19 jenis fasilitas yaitu Kabupaten

Gorontalo. Kabupaten yang kelompok II yaitu terdapat Kota

Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato. Kabupaten

yang memiliki keberadaan fasilitas di kelompok III dengan

ketersediaan fasilitas yang sedang yakni Kabupaten Bone Bolango.

Kelompok IV merupakan kelompok Kabupaten yang memiliki tingkat

keberadaan fasilitas yang paling rendah, yaitu Kabupaten Gorontalo

Utara.

Page 127: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

109

No Kabupaten/Kota

Rata-rata

Penduduk tahun

2012-2016

Jumlah jenis

fasilitasOrde

1 Kab. Gorontalo 368075 19 Orde I

2 Kota Gorontalo 197959 18 Orde II

3 Kab. Boalemo 145689 18 Orde II

4 Kab. Pohuwato 143324 18 Orde II

5 Kab. Bone Bolango 151048 17 Orde III

6 Kab. Gorontalo Utara 109488 16 Orde IV

Tabel 4. 18 Hasil Analisis Skalogram

Sumber: Sumber: BPS, Kabupaten/Kota Dalam Angka 2017, data diolah.

Berdasarkan hasil analisis skalogram di atas, dapat dilihat

bahwa terdapat Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk besar akan

tetapi tingkat keberagaman fasilitas yang ada pada Kabupaten tersebut

rendah. Jadi, untuk menentukan Kabupaten sebagai pusat

pertumbuhan baru tidak cukup dilihat dari segi keberagaman

fasilitasnya saja, tetapi juga mempertimbangkan frekuensi pada setiap

jenis fasilitas tersebut. Tingkat frekuensi fasilitas pada suatu

Kabupaten mempengaruhi indeks sentralitas Kabupaten tersebut.

Semakin besar frekuensinya maka semakin tinggi nilai sentralitasnya.

Berdasarkan hasil perhitungan indeks sentralitas terbobot

diperoleh informasi bahwa ada 1 (satu) jenis fasilitas yang memiliki

nilai bobot 100, yaitu Vihara di Kabupaten Gorontalo. Sedangkan

fasilitas pelayanan yang memiliki nilai bobot terendah adalah seluruh

fasilitas pendidikan, rumah sakit, puskesmas, posyandu,, polindes,

pasar, umk, umb, koperasi, masjid dan instansi pemerintahan. Bobot

ini rendah dikarenakan semua fasilitas ini telah tersebar rata atau

dimiliki di setiap Kabupaten/Kota.

Page 128: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

110

Orde Range

Orde I ≥ 502.05 - 596.93

Orde II ≥ 407.16 - 502.04

Orde III ≥ 312.27 - 407.15

Orde IV ≥ 217.38 - 312.26

1 Kab. Gorontalo 55771 596.93 1

2 Kota Gorontalo 29554 364.27 3

3 Kab. Bone Bolango 23414 240.68 4

4 Kab. Boalemo 19900 293.19 4

5 Kab. Pohuwato 20962 287.53 4

6 Kab. Gorontalo Utara 17449 217.40 4

Kabupaten/Kota Jumlah Fasilitas Jumlah BobotOrde Indeks

SentralitasNo.

Tabel 4. 19 Hasil Range Orde Indeks Sentralitas

Dengan memperhitungkan selisih antara jumlah bobot tertinggi

yang ada dalam satu Kabupaten /Kota dan jumlah bobot terendah,

maka Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Gorontalo dibagi menjadi

4 klasifikasi. Berdasarkan nilai sentralitasnya maka Kabupaten/Kota di

Provinsi Gorontalo terdiri dari 4 orde. Pembagian orde ini didasarkan

atas dasar perhitungan Sturges.

Tabel 4. 20 Hasil Indeks Sentralitas

Sumber: BPS, Kabupaten/Kota Dalam Angka 2017, data diolah.

a. Orde I adalah Kabupaten dengan ketersediaan fasilitas yang

memiliki nilai sentralitas yang paling tinggi yakni Kabupaten

Gorontalo.

Page 129: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

111

b. Orde II adalah kecamatan dengan ketersediaan fasilitas yang

memiliki indeks sentralitas tinggi namun tidak ada

Kabupaten/Kota yang masuk pada klasifikasi ini.

c. Orde III adalah kecamatan dengan ketersediaan fasilitas yang

memiliki indeks sentralitas yang sedang yaitu Kota Gorontalo.

d. Orde IV adalah kecamatan dengan ketersediaan

fasilitas/memiliki indeks sentralitas rendah, yaitu Kabupaten

Boalemo, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Bone

Bolango, dan Kabupaten Pohuwato.

Berdasarkan hasil dari indeks sentralitas atas banyaknya

ketersediaan fasilitas sosial, ekonomi, dan pemerintahan ini

memperlihatkan keterkaitan antara fasilitas yang tersedia dengan

fungsi daerah sebagai pusat pertumbuhan ialah semakin lengkap atau

semakin tinggi nilai indeks sentralitas yang dimiliki, maka wilayah

tersebut memiliki fungsi yang lebih besar dibandingkan dengan

wilayah lainnya.Berikut hasil gabungan dari analisis diatas yang

didasarkan pada ketersediaan fasilitas pada Kabupaten/Kota di

Provinsi Gorontalo, baik dari keberagaman dan frekuensi fasilitas.

Page 130: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

112

Tabel 4. 21 Hierarki Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo berdasarkan

Analisis Skalogram dan Indeks Sentralitas

Berdasarkan hasil analisis di atas, Kabupaten/Kota yang masuk

Hierarki I ialah Kabupaten Gorontalo. Pada Hierarki II terdapat Kota

Gorontalo. Pada Hierarki III terdapat Kabupaten Boalemo. Kabupaten

Pohuwato, dan Kabupaten Bone Bolango, dan pada Hierarki IV

terdapat Kabupaten Gorontalo Utara. Hal ini menunjukkan Kabupaten

Gorontalo dan Kota Gorontalo merupakan wilayah yang menarik bagi

penduduk untuk melakukan aktivitas di wilayah tersebut karna

tersedianya berbagai fasilitas ekonomi, sosial dan pemerintahan.

Orang-orang yang datang ke daerah tersebut bisa mendapatkan

berbagai kebutuhannya pada lokasi yang berdekatan. Orang akan

datang ke sana untuk berbelanja, sekolah, dan lainnya. Hal ini menjadi

daya Tarik bagi wilayah tersebut untuk dikunjungi sehingga

meningkatkan volume transaksi.

Hierarki

Keseluruhan

1 Kab. Gorontalo 1 1 8 I

2 Kota Gorontalo 2 3 5 II

3 Kab. Boalemo 2 4 4 III

4 Kab. Pohuwato 2 4 4 III

5 Kab. Bone Bolango 3 4 3 III

6 Kab. Gorontalo Utara 4 4 2 IV

No Kabupaten / Kota SkalogramIndeks

SentralitasSkor

Orde 1 = 4 skor

Orde II = 3 skor

Orde III = 2 skor

Orde IV = 1 skor

Jumlah orde 1+(3,3*log n) Range

1+(3,3*log 6) Orde I ≥ 6.5 - 8

3.567899126 Orde II ≥ 4,9 - 6,4

Jumlah orde 4 Orde III ≥ 3.3 - 4,8

Orde IV ≥ 1,7 - 3.2

Range (8 – 2)/4

1.5

Page 131: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

113

Pusat pertumbuhan merupakan tempat atau lokasi pusat

kegiatan jasa dan perdagangan yang memiliki daya tarik yang besar

dimana daerah-daerah sekitarnya juga menyokong tempat sentral

tersebut dengan menyediakan sumber daya, yang tentunya tempat

sentral ini akan memberikan pengaruh terhadap wilayah-wilayah

disekitarnya tersebut juga pusat pertumbuhan ekonomi merupakan

salah satu alternatif untuk menggerakkan dan memacu pembangunan

guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Pusat pertumbuhan

itupun harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Adanya hubungan internal antara berbagai macam kegiatan

yang memiliki nilai ekonomi.

Berdasarkan hasil analisis shift share setiap

Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo secara total memiliki

keterkaitan antar sektor yang kuat. Jika dirinci per sektornya,

Kabupaten Gorontalo memiliki 14 (empat belas) sektor yang

keterkaitannya dengan sektor lain kuat. Kabupaten Gorontalo

Utara memiliki 10 (sepuluh) sektor. Kabupaten Boalemo

memiliki 13 (tiga belas) sektor. Kabupaten Pohuwato

memiliki 11 (sebelas) sektor dan kabupaten Bone Bolango

memiliki 11 (sebelas) sektor. Sehingga, secara kesuluruhan

Kabupaten Gorontalo memiliki keterkaitan antar sektor yang

paling kuat, itu artinya Kabupaten Gorontalo memiliki

hubungan internal antara berbagai macam kegiatan yang

memiliki nilai ekonomi yang akan membangun pertumbuhan

sektor lainnya.

Page 132: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

114

2. Adanya multiplier effect (unsur pengganda).

Sektor basis pada suatu wilayah memiliki dampak

multiplier dalam perekonomian. Berdasarkan hasil analisis LQ

(Location Quotient) Kabupaten Gorontalo memiliki 8 (delapan)

sektor basis, Kabupaten Pohuwato memiliki 2 (dua) sektor basis,

Kabupaten Boalemo memiliki 4 (empat) sektor basis, Kabupaten

Bone Bolango memiliki 9 (sembilan) sektor basis dan Kabupaten

Gorotalo Utara memiliki 5 (lima) sektor basis. Adanya sektor-

sektor terkait ini akan menghasilkan efek pengganda. Efek ini

terjadi karena adanya kegiatan produksi yang meningkat.

Penawaran barang dan jasa semakin tinggi sehingga kapasitas

produksi diperbesar dan kadang sampai memacu pertumbuhan

daerah belakang yang menjadi sumber bahan baku dan tenaga

kerja.

3. Adanya konsentrasi geografis.

Konsetrasi geografis ini terjadi karena terdapat banyak

titik-titik fasilitas penunjang di daerah tersebut. Dari hasil

analisis skalogram dan indeks sentralitas dimana wilayah akan

diklasifikasikan didasarkan pada fasilitas-fasilitas penunjang

yang ada pada wilayah tersebut Kabupaten Gorontalo memiliki

ketersediaan fasilitas sosial, ekonomi, dan pemerintahan yang

paling tinggi. Orang akan datang ke sana untuk berbelanja,

sekolah, dan lainnya. Hal ini menjadi daya Tarik bagi wilayah

tersebut untuk dikunjungi sehingga meningkatkan volume

transaksi. Selanjutnya disusul Kabupaten Boalemo, Kabupaten

Pohuwato, Kabupaten Bone Bolango, lalu yang terakhir

Kabupaten Gorontalo Utara.

Page 133: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

115

4. Bersifat mendorong pertumbuhan daerah belakangnya.

Daerah pusat membutuhkan bahan baku dari daerah

belakangnya dan menyediakan berbagai kebutuhan daerah

belakangnya untuk mengembangkan diri. Interaksi yang terjadi

ini dapat menggambarkan hubungan antara pusat pertumbuhan

dengan wilayah hinterlandnya. Berdasarkan hasil anaisis

gravitasi Kabupaten yang mendominasi memiliki nilai interaksi

yang tinggi satu dengan lainnya ialah Kabupaten Gorontalo.

Kabupaten Gorontalo memiliki nilai interaksi paling tinggi

dengan Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo

Utara dan Kabupaten lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh

rendahnya jarak antar wilayah yang semakin memperbesar

kekuatan interaksi antar wilayah sehingga biaya dan waktu

dibutuhkan juga akan semakin rendah, selain itu kekuatan

interaksi juga dipengaruhi oleh populasi antar wilayah karena

suatu interaksi bisa ditandai dengan adanya pergerakan manusia,

barang dan jasa, semakin tinggi populasi antar wilayah yang

dimiliki antar wilayah maka akan memiliki kekuatan interaksi

yang tinggi. Ini artinya, Kabupaten Gorontalo memiliki daya

tarik yang paling dominan bagi wilayah hinterland lainnya.

Kemudian disusul dengan Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten

Gorontalo Utara, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato.

Berdasarkan ciri-ciri yang harus dimiliki oleh pusat

pertumbuhan dan seluruh analisis yang telah dilakukan terhadap

penelitian ini maka dapat diproyeksikan Kabupaten yang bisa menjadi

pusat pertumbuhan:

Page 134: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

116

1. Pusat pertumbuhan primer (utama)

Pusat pertumbuhan primer atau pusat utama orde satu ialah

pusat utama dari keseluruhan daerah ialah Kabupaten

Gorontalo, pusat ini dapat merangsang pusat pertumbuhan lain

yang lebih bawah tingakatannya. Dimana, pusat pertumbuhan

ini dihubungkan dengan tempat pemusatan penduduk terbesar,

kelengkapan fasilitas dan potensi aksesbilitas terbaik,

mempunyai daerah belakang terluas serta lebih multi fungsi

dibandingkan dengan pusat-pusat lainnya.

2. Pusat pertumbuhan sekunder (kedua)

Pusat pertumbuhan sekunder ini adalah pusat dari

sub daerah, seringkali pusat ini diciptakan untuk

mengembangkan sub-daerah yang jauh dari pusat utamanya.

Pusat pertumbuhan sekunder ini ialah Kabupaten Bone

Bolango. Perambatan perkembangan yang tidak terjangkau oleh

pusat utamanya dapat dikembangkan oleh pusat pertumbuhan

sekunder ini.

3. Pusat pertumbuhan tersier (ketiga)

Pusat pertumbuhan tersier ini merupakan titik pertumbuhan

bagi daerah pengaruhnya yang akan difokuskan terhadap tenaga

kerja dan pengembangan masyarakat. Fungsi pusat tersier ini

ialah menumbuhkan dan memelihara kedinamisan terhadap

daerah pengaruh yang dipengaruhinya. Pusat pertumbuhan

tersier ini adalah Kabupaten Gorontalo Utara.

Page 135: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

117

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah Provinsi

Gorontalo memiliki sistem hierarki terdiri dari 4 (empat) susunan.

1. Berdasarkan analisis gravitasi (interaksi wilayah) yang dilakukan dari

tahun 2012 hingga 2016, Kabupaten Gorontalo memiliki nilai interaksi

yang paling tinggi dengan wilayah hinterlandnya Kabupaten Bone

Bolango, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kabupaten Boalemo.

Kemudian disusul oleh Kabupaten Boalemo dengan wilayah

hinterlandnya Kabupaten Pohuwato Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya

jarak antar wilayah yang semakin memperbesar kekuatan interaksi antar

wilayah sehingga biaya dan waktu dibutuhkan juga akan semakin rendah,

selain itu kekuatan interaksi juga dipengaruhi oleh populasi antar wilayah

karena suatu interaksi bisa ditandai dengan adanya pergerakan manusia,

barang dan jasa, semakin tinggi populasi antar wilayah yang dimiliki antar

wilayah maka akan memiliki kekuatan interaksi yang tinggi.

2. Berdasarkan hasil analisis Location Quotient dan analisis Shift Share dari

tahun 2012 hingga 2016 dapat diperoleh sektor unggulan yang memiliki

keunggulan komparatif (sektor basis) dianggap bisa menciptakan

multiplier effect dan keunggulan kompetitif (berdaya saing tinggi).

Kabupaten Gorontalo terdapat sektor Pertanian kehutanan dan perikanan,

pertambangan dan penggalian. Industri pengolahan dan transportasi dan

pergudangan. Kabupaten Boalemo terdapat yaitu Sektor Perdagangan

besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor, Administrasi

pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan Jasa kesehatan

Page 136: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

118

dan kegiatan sosial. Kabupaten Pohuwato hanya terdapat sektor Sektor

Pertanian kehutanan dan perikanan. Kabupaten Gorontalo Utara terdapat

sektor Pertanian kehutanan dan perikanan, Pertambangan dan penggalian,

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan jasa

lainnya. Kabupaten Bone Bolango terdapat sektor sektor Industri

pengolahan, Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda

motor, Jasa perusahaan, Administrasi pemerintahan pertahanan dan

jaminan sosial wajib, dan Jasa lainnya. Kemudian, di Kota Gorontalo ialah

konstruksi, Penyediaan akomodasi dan makan minum, Informasi dan

komunikasi, Real estate, Jasa perusahaan, Jasa pendidikan, dan Jasa

lainnya. Sektor-sektor tersebut menjadi sektor unggulan dikarenakan

sektor-sektor tersebut rata-rata memiliki peranan terhadap perekonomian

di masing-masing wilayahnya yang besar atau laju tumbuh yang tinggi.

Dalam analisis shift share modifikasi Arcelus ini juga didapatkan pada

setiap Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Gorontalo. Kabupaten

Boalemo dan Kabupaten Pohuwato memiliki keterkaitan antar sektor yang

lemah. Sedangkan, Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Kabupaten

Bone Bolango, dan Kabupaten Gorontalo Utara memiliki keterkaitan

antar sektor kuat.

3. Dari 5 Kabupaten dan 1 Kota dengan analisis skalogram dan indeks

sentralitas dihasilkan bahwa Kabupaten yang berada pada hierarki I adalah

Kabupaten Gorontalo. Pada hierarki II ialah Kota Gorontalo. Pada hierarki

III terdapat Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten

Bone Bolango. Pada hierarki IV terdapat Kabupaten Gorontalo Utara yang

masuk klasifikasi terendah. Dengan mempertimbangkan seluruh analisis

yang telah dilakukan pada penelitian ini dari tahun 2012 hingga tahun

2016, yang bisa diproyeksikan untuk dijadikan pusat pertumbuhan baru

(utama) ialah Kabupaten Gorontalo. Pusat pertumbuhan sekunder adalah

Page 137: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

119

Bone Bolango. Pusat pertumbuhan tersier adalah Kabupaten Gorontalo

Utara.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat dari penelitian ini, maka dapat

diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah dan instansi, perumusan kebijakan dan program

pembangunan daerah yang diambil jika menjadikan Kabupaten Gorontalo

sebagai pusat pertumbuhan baru sebaiknya diarahkan pada upaya

mendorong proses pertumbuhan ekonomi daerah dengan memanfaatkan

potensi ekonomi yang dimiliki daerah. Sejalan dengan hal tersebut

sebaiknya juga diupayakan untuk terus mendorong daya saing daerah

menjadi meningkat. Kemudian, diarahkan pada upaya mengembangkan

kerjasama secara intensif dan berkelanjutan antar Kabupaten/Kota agar

pada akhirnya pembangunan tidak hanya dinikmati oleh pusat-pusat

pertumbuhan itu sendiri tetapi juga dapat dinikmati oleh daerah-daerah

sekitarnya. Perlu adanya peningkatan jumlah atas ketersediaan fasilitas

ekonomi, sosial, dan pemerintahan terutama di Kabupaten-kabupaten

yang tidak termasuk sebagai pusat pertumbuhan untuk mendorong

pertumbuhan hinterland agar memudahkan interaksi antardaerah sehingga

akan memacu kegiatan ekonomi. Sehingga, pemerataan terjadi dan

ketimpangan bisa berkurang.

2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan pengkajian dan

analisis yang lebih mendalam tentang pengaruh pusat pertumbuhan baru

di Provinsi Gorontalo ini terhadap wilayah pengaruhnya juga

memperpanjang periode penelitian sehingga bisa memperoleh gambaran

yang lebih baik.

Page 138: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

120

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 2015. Aplikasi Analisis Shift Share Pada Transformasi Sektor

Pertanian Dalam Perekonomian Wilayah di Sulawesi Tenggara.

Kendari : Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara.

Ajimas, Kathon Wira, Satya Jalu Septika dan Harits Darmawan. 2015.

Indentifikasi Pengembangan Wilayah Berbasis Ekonomi Lokal di Kota

Blitar Dengan Menggunakan Konsep Kutub Pertumbuhan (Growth

Pole). Surabaya: Institu Teknologi Sepuluh Nopember.

Ardila, Refika. 2012. Analisis Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Di

Kabupaten Banjarnegara. Economics Development Analysis Journal

Volume 1 Nomor 2. Semarang

Atmojo, Dwi. 2017. Analisis Pengaruh Gini Ratio, Indeks Pembangunan

Manusia (IPM), dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan di

Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2016. Yogyakarta:Universitas

Muhamadiyah Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Indonesia. 2002-2018. Gini Ratio Provinsi. Jakarta: BPS

Badan Pusat Statistik Indonesia. 2012-2016. Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten/Kota. Jakarta: BPS

Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo. 2014-2017. Jumlah Penduduk Miskin

Menurut Kabupaten/Kota. Gorontalo:BPS

Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo. 2017. Provinsi Gorontalo Dalam

Angka 2017. Provinsi Gorontalo: BPS

Badan Pusat Statistik Kabupaten Boalemo. 2017. Kabupaten Boalemo Dalam

Angka 2017. Kabupaten Boalemo: BPS

Page 139: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

121

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Bolango. 2017. Kabupaten Bone

Bolango Dalam Angka 2017. Kabupaten Bone Bolango: BPS

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gorontalo. 2017. Kabupaten Gorontalo Dalam

Angka 2017. Kabupaten Gorontalo: BPS

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gorontalo Utara. 2017. Kabupaten Gorontalo

Utara Dalam Angka 2017. Kabupaten Gorontalo Utara: BPS

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pohuwato. 2017. Kabupaten Pohuwato Dalam

Angka 2017. Kabupaten Pohuwato: BPS

Badan Pusat Statistik Kota Gorontalo. 2017. Kota Gorontalo Dalam Angka

2017. Kota Gorontalo: BPS

Bandematarem, Gusti, Hamdi Nur dan Harne Julianti Tou. 2019. Identifikasi

Pusat Pelayanan Wilayah Di Kabupaten Pesisir Selatan. e jurnal bung

hatta vol 1 no 3. Padang: Universitas Bung Hatta.

Bappeda Provinsi Gorontalo. 2002. RTRW Provinsi Gorontalo tahun 2002-2016

: Buku II Rencana. Gorontalo: Bappeda Provinsi Gorontalo.

Basuki, Agus Tri dan Utari Gayatri. 2009. Penentu Sektor Unggulan

Dalam Pembangunan Daerah: Studi Kasus di Kabupaten Ogan

Komering Ilir. Volume 10 Nomor 1. Yogyakarta: Universitas

Muhamadiyah Yogyakarta.

Blakely, E.J. 1989. Plannning Economic Development Theory and Practice.

Sage Publication

Christaller, Walter. 1933. Central Places in Shouthern Germany. Translated by

C.W. Baskin (1962). Englewood Cliffs, NJ: Prentice‐Hall.

Page 140: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

122

Danastri, Sasya dan Mulyo Hendarto. 2011.Analisis Penetapan Pusat-Pusat

Pertumbuhan Baru Di Kecamatan Harjamukti, Cirebon Selatan.

Semarang: Universitas Diponegoro

Djati, Theresia Silvana Samba, Tilaar, Ir. Sonny Tilaar, dan Sembel, Amanda.

2015. Kajian Pertumbuhan Wilayah Pengembangan di Kota Ambon

(Studi Kasus : Satuan Wilayah Pengembangan II). E-Journal. Manado:

Universitas Sam Ratulangi.

Djojodipuro, M. 1992. Teori Lokasi. Jakarta: LP‐FEUI

Emalia, Zulfa dan Isti Farida. 2018. Identifikasi Pusat Pertumbuhan Dan

Interaksai Spasial Di Provinsi Lampung. Jurnal Ekonomi Dan Studi

Pembangunan Volume 19 Nomor 1. Bandar Lampung:Universitas

Lampung.

Emilia dan Imelia. 2006. Konsep Ekonomi Regional. Jurnal Ekonomi Regional.

Jurusan Ilmu Ekonomi, Universitas Jambi.

Farizal , dkk. 2011. Penentuan Faktor-Fakor yang Mempengaruhi Terbentuknya

Pusat Pertumbuhan (Studi Kasus: Kabupaten Bima, Nusa Tenggara

Barat). Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 3, Nomor 1. Malang:

Institut Teknologi Malang.

Galina, Paula. 2012. Implikasi Pusat Pertumbuhan Dan Investasi Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Dan Penerimaan Di Kabupaten Muara Enim.

Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 10, Nomor 2. Ogan

Ilir:Universitas Sriwijaya.

Gulo, Yarman. 2015. Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan Dan Wilayah

Pendukungnya Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Nias.

Volume 18, Nomor 1. Gunung Sitoli Selatan: Dinas Tata Ruang,

Perumahan, dan Kebersihan Kabupaten Nias.

Page 141: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

123

Hajeri, Erlinda Yurisinthae dan Eva Dolorosa. 2015. Analisis Penentuan Sektor

Unggulan Perekonomian di Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Ekonomi

Bisnis dan Kewirausahaan Volume 4 Nomor 2. Tanjungpura.

Halimatussa’diah. 2014. Analisis Skalogram Guttman Kabupaten Blora.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Hanggita, Ariffa Tio. 2018. Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Usaha Jasa Pada

Umkm Di Kecamatan Paciran. Jurnal Manajemen Bisnis Volume 8

Nomor 2. Malang:Umm

Hapsari, pritta Aprilia, bulan prabawani, sari listyorini. 2015. Analisis

Pemilihan Lokasi Pemasangan Reklame Di Wilayah DKI Jakarta (Studi

Kasus Pada PT Prisma Harapan). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis

Volume 4 Nomor 4. Semarang:Undip.

Harahap, Erwin. 2009. Kecamatan Perbaungan Sebagai Pusat Pertumbuhan di

Kabupaten Serdang Bedagai. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Hardjono. 2007. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Kota Terhadap

Perkembangan Wilayah Hinterland Di Kabupaten Blitar. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Growth Volume 5, Nomor 1.

Hariyanto, Asep. 2007. Percepatan Pengembangan Wilayah Melalui Strategi

Implementasi Wilayah Pengembangan (WP) dan Hirarki Kota-Kota

(Studi Kasus: Kabupaten Subang). Jurnal Perencanaan Wilayah dan

KotaVolume 7 Nomor 1.

Haryanti. 2014. Pengaruh Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Reklame

Terhadap Pendapatan Asli Daerah. Research Repository.

Page 142: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

124

Hendayana, Rachmat. 2003. Aplikasi Metode Location Quotient Dalam

Penentuan Komoditas Unggulan Nasional. Jurnal Informatika Pertanian

Volume 12. Bogor

Hestudiputri, Dita. 2007. Peran dan Fungsi Ibu Kota Kecamatan Lasem

sebagai Pusat Pertumbuhan di Kabupaten Rembang. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Hidayat, Anwar. 2017. Penjelasan Teknik Sampling dalam Penelitian.

Diperoleh Tanggal 25 Oktober 2019 dari

https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-dalam-

penelitian.html.

Hodijah, Siti. 2017. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Pad Terhadap

Kemiskinan Melalui Kesempatan Kerja Di Provinsi Jambi. Volume 4

No 2. Jambi : Universitas Jambi.

Imelda. 2013. Identifikasi Pusat Pertumbuhan Dan Daerah Hinterland

Kota Palembang. Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 11 Nomor1

hal: 54 – 66. Universitas Sriwijaya.

Indonesia Development Forum. 2018. Optimalisasi Pengembangan Growth

Pole dengan Konsep One Village One Product. Diperoleh 25 November

2018, dari https://indonesiadevelopmentforum.com/2018/blog/4686-

optimalisasi-pengembangan-growth-pole-dengan-konsep-one-village-

one-product.

Jamal, Agung Laksana, Haerul Anam dan Moh. Ahlis Djirimu. 2016. Kajian

Tentang Fungsi Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah

(SIPPD) Dalam Proses Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Poso.

E-Jurnal Katalogis Volume 4 Nomor 1. Palu: Universitas Tadulako.

Page 143: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

125

Jati, Drama Hesti.2015. Kajian Pengembangan Pusat Pertumbuhan Wilayah di

Kabupaten Boyolali. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kurniawan, Bambang. 2016. Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Kabupaten

Kerinci Provinsi Jambi. Jurnal Ekonomi Islam (Islamic Economics

Journal). Jambi: IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.

Lantemona, Arlen, Josep Bintang Kalangi dan Amran Naukoko. 2014. Analisis

Penentuan Kota Manado Sektor Unggulan Perekonomian. Jurnal

Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 14 Nomor 3. Manado.

Mirza, Denni Sulistio. 2011. Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi,

Dan Belanja Modal Terhadap Ipm Jawa Tengah. Volume 4, Nomor 2 .

Semarang:Universitas Negeri Semarang.

Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Mulyanto, H.R. 2008. Prinsip – Prinsip Pengembangan Wilayah. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Mulyati, Ipung. 2002. Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja di

Kabupaten Temanggung Tahun 1993-2001 (Tesis). Yogyakarta:

Universitas Jogjakarta

Nainggolan, Pandapotan .T.P. 2013. Analisis Penentuan Pusat-Pusat

Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Simalungun. Jurnal Ekonomi dan

Keuangan Volume 1 Nomor 12.

N, Rebecka Octaria, dan Hidayat, Paidi. 2010. Analisis sektor unggulan di Kota

Medan.Jurnal Ekonomi dan Keuangan Volume 3 Nomor 1. Universitas

Sumatera Utara.

Page 144: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

126

Pasaribu, Ernawati dkk. 2014. Dampak Spillover Pusat-Pusat Pertumbuhan Di

Kalimantan. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, Volume 5 Nomor 2.

Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Pemerintah Kabupaten Gorontalo. 2017. Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Kabupaten Gorontalo:

Pemkab Gorontalo

Prakoso, Bambang Sriyanto Eko dan Luthfi Muta'ali. 2005. Dinamika Sistem

Kota-Kota Dan Pemilihan Alternatif Pusat Pertumbuhan Baru Di

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Volume 19 Nomor 2.

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Priyadi, Unggul dan Eko Atmadji. 2017. Identifikasi Pusat Pertumbuhan Dan

Wilayah Hinterland Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Volume

2 Nomor 2. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Putra, Mulhadi, Sri Rum Giyarsih dan Andri Kurniawan. 2017. Sektor

Unggulan Dan Interaksi Antarwilayah Pada Kawasan Strategis

Nasional Perkotaan Mebidangro. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan

Volume 5 Nomor 3. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

Putra, Nindya Aditia, Badjuri dan Anifatul Hanim. 2017. Penentuan Pusat

Pertumbuhan Ekonomi Dalam Pengembangan Wilayah Di Eks.

Karesidenan Besuki. e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akutansi Volume

IV No mor1. Jember: Universitas Jember.

Rahayu, Eta dan Eka Budi Santoso. 2014. Penentuan Pusat-Pusat Pertumbuhan

Dalam Pengembangan Wilayah di Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal

Teknik Pomits Volume 3 Nomor 2. Surabaya

Ramlah, Miranti Widya, Suparman dan Harnida W. Adda. 2017. Pengaruh

Kota Palu Sebagai Pusat Pertumbuhan Terhadap Pertumbuhan

Page 145: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

127

Ekonomi Wilayah Hinterland. E Jurnal Katalogis Volume 5 Nomor 9,.

Palu: Universitas Tadulako.

Renhard, Gultom, dan Hendarto, R. Mulyo. 2014. Analisis

Penetapan Wilayah

Pembangunan di Kabupaten Samosir. Diponegoro Journal of

Economics. Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 1-11.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Retnowati, Diah dan Harsuti. 2016. Pengaruh Pengangguran Terhadap Tingkat

Kemiskinan di Jawa Tengah. Purwokerto: Universitas Wijayakusuma

Rusmansyah. 2006. Arahan Pengembangan Kawasan Barat Kabupaten

Bangka. [Tesis].

Semarang: Universitas Diponegoro.

Rustiadi, Ernan, dkk. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta

: Crestpent Press.

Rustiadi, Ernan dan Junaidi. 2011. Transmigrasi dan Pengembangan Wilayah.

Jakarta: Kemeterian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Rusdiarti dan Fafurida. 2016. Strategi Pengembangan Daerah Growth Pole

Melalui Pemanfaatan Potensi Lokal. Volume 19 Nomor 3. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Sapriadi dan Hasbiullah. 2015. Analisis Penentuan Sektor Unggulan

Perekonomian Kabupaten Bulukumba. Makassar : UIN Alauddin

Makkassar.

Sari, Norma Rita dan Arif Pujiyono. 2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan

Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi Di Indonesia Tahun 2004-

2010. Ejurnal Ekonomi Undip Volume 2 Nomor 3. Semarang:Undip.

Page 146: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

128

Syarifudin, Iin. 2003. Studi Pemilihan Subsektor Jasa Unggulan Dalam Rangka

Mendukung Kota Bandung Sebagai Kota Jasa. Jurnal Infomatek Volume

5 Nomor 3. Bandung: Universitas Pasundan.

Setiawan, Sakina Rakhma Diah. 2014. Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Baru Harus Terwujud. Diperoleh 25 November 2018,

dari https://nasional.kompas.com/read/2014/09/05/125919026/Pusat

Pusat.Pertumbuhan.Ekonomi.Baru.Harus.Terwujud.

Setyowati, Erma, dan Trisnawati, Rina . 2003. Analisis Potensi Daerah Untuk

Mengembangkan Potensi Wilayah di Eks-Karesidenan Surakarta

Menggunakan Teori Pusat Pertumbuhan.. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Volume 2 Nomor 2, September 2003. Hal 103-112.

Sidik, Soengkono. 2016. Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah

(Studi Tentang Musrenbang Di Kabupaten Sumenep). Sumenep:Pemkab

Sumenep.

Siregar, A Riyando. 2016. Pengertian Analisis Data Menurut Ahli. Diperoleh

25 Oktober dari

https://metlitblog.wordpress.com/2016/11/25/pengertian-analisis-data-

menurut-ahli/.

Siregar, Oktarini Khamilah. 2015. Penerapan Model Location Quotient Dan

Scalogram Dalam Mendorong Pusat Pertumbuhan Baru Di Wilayah

Perbatasan Kota Medan. Jurnal Seminar Nasional Ekonomi Manajemen

Dan Akuntansi (Snema) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Pada.

Medan : Universitas Pembangunan Panca Budi.

Siwu, Hanly Fendy Djohar.2017. Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan

Ekonomi Daerah. Jurnal Pembangunan dan Keuangan Daerah Volume

19 Nomor 3.

Page 147: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

129

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional. Teori dan Aplikasi. Padang: Baduose Medi

Soseco, Thomas. 2011. Pusat Pertumbuhan di Kota Malang: Potensi dan

Permasalahan. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Volume 3,

Nomor 1. Selandia Baru: The University of Waikato.

Sugiarto, Agus dan Dyah Mutiarin. 2017. Konsistensi Perencanaan

Pembangunan Daerah Dengan Anggaran Daerah (Studi Kasus Pada

Proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah, Rencana

Kerja Pembangunan Daerah, Dan Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah Di Bidang Fisik Dan Prasarana Tahun Anggaran 2013-2015 Di

Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta).

Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Kebijakan Publik Volume 4 Nomor .

Yogyakarta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung:Alfabet

Tarigan, Robinson. 2006. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi

Aksara.

Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi. Jakarta :

Bumi Aksara

Todaro, Michael P. 1994. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi

Keempat Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Tresnanda, Dick Arya, Zainul Arifin dan Sunarti. 2014. Pengaruh Bauran

Pemasaran Terhadap Keputusan Pembeian Rumah (Survei Pada

Konsumen Perumahan Blukid Residence Sidoarjo). Jurnal Administri

Bisnis Volume 8 Nomor 1. Malang.

Page 148: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

130

Tumangkeng, Steeva. 2018. Analisis Potensi Ekonomi Di Sektor Dan Subsektor

Pertanian, Kehutanan Dan Perikanan Kota Tomohon. Jurnal Berkala

Ilmiah Efisiensi Volume 18 Nomor 01. Manado.

Utami, Yayie Restu, Noordin Fadholie dan Ni Made Esti Nurmani. 2018.

Penentuan Pusat Pertumbuhan Wilayah Kabupaten Bogor Bagian

Timur. Bogor: Universitas Pakuan.

Utari, MG. Endang Sri. 2015. Analisis Sistem Pusat Pelayanan Pemukiman di

Kota Yogyakarta Tahun 2014. Journal of Economics and Policy 8 (1).

Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Wirawan, Ricky, Mardiyono dan Ratih Nurpratiwi. Partisipasi Masyarakat

Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah. 2015. Jurnal Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Volume 4 Nomor 2. Malang

Yacoub,Yarlina. 2012. Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap Tingkat

Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal

EKSOS. Volume 8 Nomor 3

Yasa, I Komang Oka Artana dan Sudarsana Arka. 2015. Pengaruh

Pertumbuhan Ekonomi dan Disparitas Pendapatan Antardaerah

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Bali. Volume 8 Nomor 1.

Badung:Universitas

Page 149: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

131

No. Kabupaten/Kota Jarak (km)Jarak ^2

(d^2)

Penduduk Antar

Wilayah

Interaksi wilayah

(f/e)

1 Kab Gorontalo - Kota Gorontalo 22 484 72,863,606,126.48 150,544,640.76

2 Kab Bone Bolango - Kota Gorontalo 16 256 29,901,360,005.92 116,802,187.52

3 Kab Gorontalo - Kab Bone Bolango 38 1444 55,597,079,410.64 38,502,132.56

4 Kab Gorontalo - Kab Gorontalo Utara 47 2209 40,299,899,034.64 18,243,503.41

5 Kab Gorontalo Utara - Kota Gorontalo 59 3481 21,674,192,277.92 6,226,426.97

6 Kab Boalemo - Kab Gorontalo 94 8836 53,624,273,169.56 6,068,840.33

7 Kab Boalemo - Kab Pohuwato 62 3844 20,880,614,630.96 5,432,001.73

8 Kab Bone Bolango - Kab Gorontalo Utara 77 5929 16,538,047,638.56 2,789,348.56

9 Kab Boalemo - Kota Gorontalo 104 10816 28,840,340,429.68 2,666,451.59

10 Kab Gorontalo - Kab Pohuwato 147 21609 52,753,776,740.56 2,441,287.28

11 Kab Boalemo - Kab Bone Bolango 123 15129 22,006,029,928.24 1,454,559.45

12 Kab Boalemo - Kab Gorontalo Utara 103 10609 15,951,211,712.24 1,503,554.69

13 Kab Pohuwato - Kota Gorontalo 157 24649 28,372,167,867.68 1,151,047.42

14 Kab Pohuwato - Kab Bone Bolango 178 31684 21,648,800,462.24 683,272.33

15 Kab Pohuwato - Kab Gorontalo Utara 158 24964 15,692,271,646.24 628,596.04

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Analisis gravitasi

Page 150: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

13

2

TK SD SMP SMA SMK Posyandu Polindes PuskesmasRumah

sakitPasar Koperasi UMK UMB Masjid Ins. Pem Gereja Mushola Pura

Klinik / Balai

KesehatanVihara

Kab.

Gorontalo368,075 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 2

Kota

Gorontalo197,959 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 2

Kab.

Boalemo145,689 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 18 2

Kab.

Pohuwato143,324 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 0

Kab. Bone

Bolango151,048 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 17 2

Kab.

Gorontalo

Utara

109,488 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 16 0

Jumlah 1,115,583 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 4 3 3 1 106 8

errorKabupaten /

Kota

Rata rata

penduduk

Fasilitas

Jumlah

TK SD SMP SMA SMK Posyandu PolindesKlinik/Balai

KesehatanPuskesmas Rumah Sakit Pasar Koperasi UMK UMB Mushola Masjid Gereja Pura ViharaIns. Pem

1 Kab. Gorontalo 368,075 283 326 144 26 12 427 65 0 21 2 26 395 52786 256 107 842 17 1 1 34 55771

2 Kota Gorontalo 197,959 100 128 30 14 7 131 19 21 10 5 9 507 27595 608 26 305 11 0 0 28 29554

3Kab. Bone

Bolango151,048 144 139 45 14 7 206 1 7 20 2 23 135 22237 68 42 296 0 0 0 28 23414

4 Kab. Boalemo 145,689 279 146 61 14 10 149 13 3 11 1 16 142 18537 114 0 335 19 18 0 32 19900

5 Kab. Pohuwato 143,324 97 11 53 15 10 148 3 0 16 1 17 123 19908 111 100 257 48 14 0 30 20962

6Kab. Gorontalo

Utara109,488 87 145 54 14 6 219 14 0 15 1 20 110 16355 73 0 268 37 0 0 31 17449

1115583 990 895 387 97 52 1280 115 31 93 12 111 1412 157418 1230 275 2303 132 33 1 183 167050

No Kabupaten / KotaRata rata

penduduk

Fasilitas

Jumlah

Jumlah

Lampiran 2. Jumlah jenis fasilitas Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo

Lampiran 3. Analisis Skalogram

Page 151: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

133

Lampiran 4. Indeks sentralitas

Page 152: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

134

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 1242651.56 1312883.88 1378944.6 1441286.41 1515076.81

Pertambangan dan penggalian 11940.13 11991.97 12123.49 12916.04 13271.29

Industri pengolahan 45295.19 47332.32 49094.76 51549.13 54563.19

Pengadaan listrik dan Gas 527.73 586.21 669.93 705.83 816.29

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 442.58 453.61 466.55 479.09 540.51

Konstruksi 151596.93 164418.36 175198.46 194110.64 209038.03

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 215229.38 245926.41 277266.47 299487.12 334990.56

Transportasi dan pergudangan 52244.84 56384.63 60184.89 66347.07 72005.51

Penyediaan akomodasi dan makan minum 25928.95 28898.3 30715.58 33690.26 36682.82

Informasi dan komunikasi 29890.24 33625.65 37986.43 41667.72 45676.25

Jasa keuangan dan asuransi 38546.01 41895.79 44484.96 49838.63 59029.78

Real estate 26214.87 29618.87 33432.92 36206.01 39151.65

Jasa perusahaan 1276.13 1373.38 1444.38 1524.37 1610.52

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 197727.42 211549.35 231933.51 245734.49 245829.92

Jasa pendidikan 68918.86 78254.48 92342.9 100286.44 105892.28

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 69700.81 76556.64 88027.39 98363.09 107980.76

Jasa lainnya 35259.48 37144.61 38370.38 41085.1 43815.63

PDRB 2213391.1 2378894.45 2552687.6 2715277.42 2885971.81

Lapangan UsahaPDRB ADHK 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 2200514.552 2380144.784 2566700.910 2666732.024 2819467.275

Pertambangan dan penggalian 120769.799 127261.594 133315.897 141209.576 142344.527

Industri pengolahan 235569.731 259474.782 275701.713 288273.463 305027.921

Pengadaan listrik dan Gas 6056.762 6463.442 7260.865 7348.440 8163.370

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 1135.208 1238.151 1369.984 1405.710 1606.229

Konstruksi 871666.022 913945.546 986133.038 1084547.681 1155225.710

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 445174.927 484953.937 516242.803 545699.629 593725.812

Transportasi dan pergudangan 436020.490 478193.466 518829.354 566225.952 616512.232

Penyediaan akomodasi dan makan minum 107043.993 116650.350 123205.691 132659.024 142761.000

Informasi dan komunikasi 166849.143 180313.718 194999.498 214157.731 231483.101

Jasa keuangan dan asuransi 223669.628 231911.615 242398.284 268868.830 319793.011

Real estate 57427.443 63845.123 68785.225 74443.365 80426.816

Jasa perusahaan 4168.713 4419.136 4589.323 4846.069 5033.363

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 310895.427 328754.756 355776.769 369066.561 369182.766

Jasa pendidikan 172424.718 192237.002 218335.030 233881.326 245636.709

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 149802.717 165910.013 184727.270 204332.563 220747.729

Jasa lainnya 85603.331 91415.012 97090.457 101855.689 105471.512

PDRB 5594792.603 6027132.425 6495462.111 6905553.633 7362609.081

Lapangan UsahaPDRB ADHK 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Lampiran 5. PDRB ADHK Kabupaten Boalemo Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten Boalemo

Lampiran 6. PDRB ADHK Kabupaten Gorontalo Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten Gorontalo

Page 153: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

135

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 685067.167 742647.494 784598.975 838237.813 914865.795

Pertambangan dan penggalian 33157.549 35249.675 37221.808 39503.082 39898.530

Industri pengolahan 28641.409 29980.124 31558.005 32712.011 34216.925

Pengadaan listrik dan Gas 597.784 676.251 766.473 804.120 930.529

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 160.648 171.585 183.550 187.392 213.303

Konstruksi 148060.375 159468.169 171979.915 189040.322 202499.993

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 122953.102 130202.893 139049.052 147122.393 161877.798

Transportasi dan pergudangan 57547.756 60090.523 63846.200 69189.967 73364.663

Penyediaan akomodasi dan makan minum 25745.409 26697.760 28210.257 30399.373 33047.320

Informasi dan komunikasi 25002.340 26939.721 29476.164 32333.727 35525.066

Jasa keuangan dan asuransi 8604.256 9698.158 10608.043 11806.810 13229.101

Real estate 20159.129 21566.422 23122.057 24945.115 26930.247

Jasa perusahaan 748.346 821.293 901.569 968.105 1040.810

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 155549.526 162724.583 178462.721 190205.568 190229.022

Jasa pendidikan 43047.031 45651.808 53585.933 58215.757 61231.334

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 48275.925 51159.896 58488.958 64996.013 70735.161

Jasa lainnya 29558.957 31690.454 33618.849 35206.196 36589.081

PDRB 1432876.707 1535436.808 1645678.530 1765873.765 1896424.679

Lapangan UsahaPDRB ADHK 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 711343.900 756785.648 809130.889 856326.320 915712.763

Pertambangan dan penggalian 45916.378 46247.538 46572.990 46473.387 45562.819

Industri pengolahan 121666.977 130970.393 139243.244 146606.352 158527.961

Pengadaan listrik dan Gas 833.669 899.888 980.131 986.916 1081.247

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 483.940 547.892 613.110 655.563 752.309

Konstruksi 190752.606 212839.073 246823.505 270660.858 293325.222

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 225238.929 246706.664 271733.044 294464.417 321756.743

Transportasi dan pergudangan 23105.363 24722.885 26202.476 28260.917 29905.325

Penyediaan akomodasi dan makan minum 21542.007 22685.113 24734.748 27157.089 29602.240

Informasi dan komunikasi 40495.318 42739.333 45808.361 49291.785 54133.499

Jasa keuangan dan asuransi 38871.532 40511.838 43244.954 48422.563 57642.081

Real estate 54799.730 58011.690 59889.365 62622.211 68153.947

Jasa perusahaan 2317.716 2678.368 2938.061 3155.792 3346.750

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 266559.354 282942.739 296751.718 308820.754 309661.273

Jasa pendidikan 89328.109 101166.290 110252.843 118193.027 122643.981

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 97909.445 107655.598 114259.115 124284.430 134008.611

Jasa lainnya 44715.436 48433.963 51443.787 53514.021 55422.703

PDRB 1975880.411 2126544.911 2290622.341 2439896.401 2601239.472

Lapangan UsahaPDRB ADHK 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Lampiran 7. PDRB ADHK Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten Gorontalo Utara

Lampiran 8. PDRB ADHK Kabupaten Bone Bolango Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten Bone Bolango

Page 154: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

136

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 1704376.950 1826732.290 1954003.640 2048911.660 2183805.350

Pertambangan dan penggalian 39378.320 39050.820 39171.810 38530.920 37118.280

Industri pengolahan 129481.930 138970.960 148217.350 154488.720 163968.830

Pengadaan listrik dan Gas 1724.360 1896.010 2130.280 2201.960 2567.050

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 729.130 778.120 833.100 886.930 1019.090

Konstruksi 197975.560 207952.650 216129.090 238714.670 253709.990

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 254900.540 280725.920 313258.330 344246.080 377721.410

Transportasi dan pergudangan 82753.030 94465.100 108569.960 120149.770 128397.880

Penyediaan akomodasi dan makan minum 33573.610 35551.310 37761.670 39986.890 43530.140

Informasi dan komunikasi 40984.450 44639.980 48762.020 53052.640 58454.600

Jasa keuangan dan asuransi 57520.540 58660.240 61344.920 67740.410 81323.500

Real estate 25757.800 27900.850 30180.600 32662.320 35390.070

Jasa perusahaan 2952.550 3056.030 3177.070 3351.890 3546.470

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 179995.470 195014.300 204497.380 213049.990 213079.870

Jasa pendidikan 62543.000 71737.410 79519.840 85198.350 88393.950

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 67692.110 76158.870 82022.170 89439.340 96941.280

Jasa lainnya 37029.560 39998.570 43124.780 45234.460 46619.330

PDRB 2919368.900 3143289.450 3372704.020 3577847.000 3815587.090

Lapangan UsahaPDRB ADHK 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 209044.600 214461.210 221070.420 228849.430 240284.140

Pertambangan dan penggalian 15842.950 16295.900 16789.700 17262.430 17744.920

Industri pengolahan 174382.070 186415.390 198862.700 210924.180 225112.770

Pengadaan listrik dan Gas 2978.280 3175.500 3480.580 3503.120 3862.240

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 5821.030 6077.720 6447.310 6769.590 7748.190

Konstruksi 514361.690 557237.760 600972.860 658074.020 703015.240

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 516042.910 565144.010 617340.900 649709.130 712905.310

Transportasi dan pergudangan 364620.560 392074.690 422879.230 457357.460 487350.260

Penyediaan akomodasi dan makan minum 167519.370 184106.940 207903.020 224957.840 245641.280

Informasi dan komunikasi 193858.510 210930.930 231209.900 254328.860 281429.070

Jasa keuangan dan asuransi 304952.730 324447.910 336830.900 367422.240 432695.070

Real estate 147342.820 161660.360 180603.870 200511.650 222778.740

Jasa perusahaan 6109.470 6518.550 7062.190 7625.230 8237.580

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 585122.400 613625.450 651704.670 682646.630 679995.730

Jasa pendidikan 256700.300 299057.120 340851.780 365192.000 386976.410

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 177442.740 190021.910 199023.950 216185.530 235078.760

Jasa lainnya 101610.500 108419.080 117180.650 124227.460 131237.610

PDRB 3743752.930 4039670.430 4360214.630 4675546.790 5022093.310

Lapangan UsahaPDRB ADHK 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Lampiran 9. PDRB ADHK Kabupaten Pohuwato Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten Pohuwato

Lampiran 10. PDRB ADHK Kota Gorontalo Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kota Gorontalo

Page 155: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

137

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 6763.85 7232.59 7698.32 8024.61 8540.36

Pertambangan dan penggalian 265.97 273.91 283.11 294.31 294.53

Industri pengolahan 737.13 796.02 843.8 883.13 941.23

Pengadaan listrik dan Gas 12.72 13.7 15.29 15.55 17.42

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 8.94 9.54 10.25 10.5 12.06

Konstruksi 2136.49 2290.42 2470.12 2711.55 2849.81

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 1806.27 1991.51 2151.87 2275.22 2500.61

Transportasi dan pergudangan 1022.92 1112.5 1207.88 1324.74 1409.92

Penyediaan akomodasi dan makan minum 383.57 417.94 446.92 482.9 524.98

Informasi dan komunikasi 495.65 538.65 587.23 644.77 710.71

Jasa keuangan dan asuransi 675.93 710.31 742.57 817.9 968.83

Real estate 337.57 367.4 396.25 428.83 464.45

Jasa perusahaan 17.73 19.05 20.19 21.32 22.57

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 1685.04 1783.31 1906.73 1978.59 1976.61

Jasa pendidikan 692.83 787.96 894.72 958.61 994.83

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 610.73 667.36 726.38 803.68 871.82

Jasa lainnya 333.76 355.4 374.18 392.59 406.47

PDRB 17987.07 19367.57 20775.8 22068.8 23507.21

PDRB ADHK 2010 Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)Lapangan Usaha

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 8.35 8.16 7.84 3.90 5.73

Pertambangan dan penggalian 7.27 5.38 4.76 5.92 0.80

Industri pengolahan 9.98 10.15 6.25 4.56 5.81

Pengadaan listrik dan Gas 9.49 6.71 12.34 1.21 11.09

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 10.20 9.07 10.65 2.61 14.26

Konstruksi 4.85 4.85 7.90 9.98 6.52

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 9.93 8.94 6.45 5.71 8.80

Transportasi dan pergudangan 9.32 9.67 8.50 9.14 8.88

Penyediaan akomodasi dan makan minum 3.36 8.97 5.62 7.67 7.61

Informasi dan komunikasi 8.98 8.07 8.14 9.82 8.09

Jasa keuangan dan asuransi 9.74 3.68 4.52 10.92 18.94

Real estate 12.08 11.18 7.74 8.23 8.04

Jasa perusahaan 5.10 6.01 3.85 5.59 3.86

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 3.84 5.74 8.22 3.74 0.03

Jasa pendidikan 8.95 11.49 13.58 7.12 5.03

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 7.17 10.75 11.34 10.61 8.03

Jasa lainnya 6.24 6.79 6.21 4.91 3.55

PDRB 7.74 7.73 7.77 6.31 6.62

Lapangan UsahaLaju Pertumbuhan (Persen)

Lampiran 11. PDRB ADHK Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo

Lampiran 12. Laju Pertumbuhan Kabupaten Gorontalo Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten Gorontalo

Page 156: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

138

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 6.08 5.65 5.03 4.52 5.12

Pertambangan dan penggalian 9.15 0.43 1.10 6.54 2.75

Industri pengolahan 9.44 4.50 3.72 5.00 5.85

Pengadaan listrik dan Gas 16.26 11.08 14.28 5.36 15.65

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 2.47 2.49 2.85 2.69 12.82

Konstruksi 7.07 8.46 6.56 10.79 7.69

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 15.29 14.26 12.74 8.01 11.85

Transportasi dan pergudangan 9.56 7.92 6.74 10.24 8.53

Penyediaan akomodasi dan makan minum 5.76 11.45 6.29 9.68 8.88

Informasi dan komunikasi 7.85 12.50 12.97 9.69 9.62

Jasa keuangan dan asuransi 21.26 8.69 6.18 12.03 18.44

Real estate 11.35 12.99 12.88 8.29 8.14

Jasa perusahaan 7.11 7.62 5.17 5.54 5.65

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 6.12 6.99 9.64 5.95 0.04

Jasa pendidikan 8.42 13.55 18.00 8.60 5.59

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 2.58 9.84 14.98 11.74 9.78

Jasa lainnya 6.06 5.35 3.30 7.08 6.65

PDRB 7.42 7.48 7.31 6.37 6.29

Lapangan UsahaLaju Pertumbuhan (Persen)

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 6.43 8.41 5.65 6.84 9.16

Pertambangan dan penggalian 6.91 6.31 5.59 6.13 1.00

Industri pengolahan 7.51 4.67 5.26 3.66 4.59

Pengadaan listrik dan Gas 17.20 13.13 13.34 4.91 15.72

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 6.97 6.81 6.97 2.09 13.83

Konstruksi 8.05 7.70 7.85 9.92 7.12

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda

motor11.99 5.90 6.79 5.81 10.03

Transportasi dan pergudangan 7.85 4.42 6.25 8.37 6.03

Penyediaan akomodasi dan makan minum 10.74 3.70 5.67 7.76 8.71

Informasi dan komunikasi 10.60 7.75 9.42 9.69 9.87

Jasa keuangan dan asuransi 17.65 12.71 9.38 11.30 12.05

Real estate 6.91 6.98 7.21 7.88 7.96

Jasa perusahaan 13.47 9.75 9.77 7.38 7.51

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial

wajib6.08 4.61 9.67 6.58 0.01

Jasa pendidikan 7.66 6.05 17.38 8.64 5.18

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0.18 5.97 14.33 11.13 8.83

Jasa lainnya 6.11 7.21 6.09 4.72 3.53

PDRB 7.13 7.16 7.18 7.30 7.39

Lapangan UsahaLaju Pertumbuhan (Persen)

Lampiran 13. Laju Pertumbuhan Kabupaten Boalemo Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten Boalemo

Lampiran 14. Laju Pertumbuhan Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten Gorontalo Utara

Page 157: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

139

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 5.77 6.39 6.92 5.83 6.94

Pertambangan dan penggalian 1.73 0.72 0.70 -0.21 -1.96

Industri pengolahan 7.28 7.65 6.32 5.29 8.13

Pengadaan listrik dan Gas 11.55 7.94 8.92 0.69 9.56

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 11.73 13.21 11.90 6.92 14.76

Konstruksi 6.88 11.58 15.97 9.66 8.37

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 8.00 9.53 10.14 8.37 9.27

Transportasi dan pergudangan 5.60 7.00 5.98 7.86 5.82

Penyediaan akomodasi dan makan minum 1.17 5.31 9.04 9.79 9.00

Informasi dan komunikasi 5.41 5.54 7.18 7.60 9.82

Jasa keuangan dan asuransi 26.69 4.22 6.75 11.97 19.04

Real estate 5.45 5.86 3.24 4.56 8.83

Jasa perusahaan 14.65 15.56 9.70 7.41 6.05

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 6.85 6.15 4.88 4.07 0.27

Jasa pendidikan 17.81 13.25 8.98 7.20 3.77

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 13.54 9.95 6.13 8.77 7.82

Jasa lainnya 7.60 8.32 6.21 4.02 3.57

PDRB 7.47 7.63 7.72 6.52 6.61

Lapangan UsahaLaju Pertumbuhan (Persen)

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 7.29 7.18 6.97 4.86 6.58

Pertambangan dan penggalian 1.55 -0.83 0.31 -1.64 -3.67

Industri pengolahan 7.37 7.33 6.65 4.23 6.14

Pengadaan listrik dan Gas 14.53 9.95 12.36 3.37 16.58

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 5.49 6.72 7.07 6.46 14.90

Konstruksi 5.04 5.04 3.93 10.45 6.28

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 10.69 10.13 11.59 9.89 9.72

Transportasi dan pergudangan 13.23 14.15 14.93 10.67 6.86

Penyediaan akomodasi dan makan minum 4.90 5.89 6.22 5.89 8.86

Informasi dan komunikasi 8.64 8.92 9.23 8.80 10.18

Jasa keuangan dan asuransi 11.28 1.98 4.58 10.43 20.05

Real estate 8.52 8.32 8.17 8.22 8.35

Jasa perusahaan 3.13 3.51 3.96 5.50 5.81

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 4.56 8.34 4.86 4.18 0.01

Jasa pendidikan 12.11 14.70 10.85 7.14 3.75

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 6.86 12.51 7.70 9.04 8.39

Jasa lainnya 8.50 8.02 7.82 4.89 3.06

PDRB 7.51 7.67 7.30 6.08 6.64

Lapangan UsahaLaju Pertumbuhan (Persen)

Lampiran 15. Laju Pertumbuhan Kabupaten Bone Bolango Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten Bone Bolango

Lampiran 16. Laju Pertumbuhan Kabupaten Pohuwato Tahun 2012 - 2016

Sumber: BPS Kabupaten Pohuwato

Page 158: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

140

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 2.30 2.59 3.08 3.52 5.00

Pertambangan dan penggalian 1.56 2.86 3.03 2.82 2.79

Industri pengolahan 6.64 6.90 6.68 6.07 6.73

Pengadaan listrik dan Gas 12.33 6.62 9.61 0.65 10.25

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 5.79 4.41 6.08 5.00 14.46

Konstruksi 8.30 8.34 7.85 9.50 6.83

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 9.53 9.51 9.24 5.24 9.73

Transportasi dan pergudangan 7.34 7.53 7.86 8.15 6.56

Penyediaan akomodasi dan makan minum 8.03 9.90 12.93 8.20 9.52

Informasi dan komunikasi 6.87 8.81 9.61 10.00 10.66

Jasa keuangan dan asuransi 9.64 6.39 3.82 9.08 17.77

Real estate 6.52 9.72 11.72 11.02 11.11

Jasa perusahaan 5.65 6.70 8.34 7.97 8.03

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 4.63 4.87 6.21 4.75 -0.39

Jasa pendidikan 16.56 16.50 13.98 7.14 5.97

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 12.45 7.09 4.74 8.62 8.74

Jasa lainnya 4.78 6.70 8.08 6.01 5.64

PDRB 7.88 7.90 7.93 7.23 7.41

Lapangan UsahaLaju Pertumbuhan (Persen)

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 7.00 6.93 6.44 4.24 6.43

Pertambangan dan penggalian 4.83 2.98 3.36 3.95 0.08

Industri pengolahan 8.18 7.99 6.00 4.66 6.58

Pengadaan listrik dan Gas 11.56 7.70 11.61 1.72 12.04

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 7.43 6.78 7.34 2.46 14.92

Konstruksi 7.55 7.20 7.85 9.77 5.10

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda

motor11.26 10.26 8.05 5.73 9.91

Transportasi dan pergudangan 8.68 8.76 8.57 9.67 6.43

Penyediaan akomodasi dan makan minum 6.31 8.96 6.93 8.05 8.71

Informasi dan komunikasi 8.35 8.67 9.02 9.80 10.23

Jasa keuangan dan asuransi 11.60 5.09 4.54 10.15 18.45

Real estate 9.18 8.84 7.85 8.22 8.31

Jasa perusahaan 6.79 7.48 5.96 5.57 5.91

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial

wajib4.70 5.83 6.92 3.77 -0.10

Jasa pendidikan 14.42 13.73 13.55 7.14 3.78

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 8.44 9.27 8.84 10.64 8.48

Jasa lainnya 6.30 6.48 5.28 4.92 3.54

PDRB 7.91 7.67 7.27 6.22 6.52

Lapangan UsahaLaju Pertumbuhan (Persen)

Lampiran 17. Laju Pertumbuhan Kota Gorontalo Tahun 2012 – 2016

Sumber: BPS Kota Gorontalo

Lampiran 18. Laju Pertumbuhan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2016

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo

Page 159: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

141

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 0.15 0.14 0.14 0.13 0.13

Pertambangan dan penggalian 0.29 0.29 0.28 0.28 0.28

Industri pengolahan 1.14 1.12 1.12 1.13 1.12

Pengadaan listrik dan Gas 1.12 1.11 1.08 1.06 1.04

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 3.13 3.05 3.00 3.04 3.01

Konstruksi 1.16 1.17 1.16 1.15 1.15

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 1.37 1.36 1.37 1.35 1.33

Transportasi dan pergudangan 1.71 1.69 1.67 1.63 1.62

Penyediaan akomodasi dan makan minum 2.10 2.11 2.22 2.20 2.19

Informasi dan komunikasi 1.88 1.88 1.88 1.86 1.85

Jasa keuangan dan asuransi 2.17 2.19 2.16 2.12 2.09

Real estate 2.10 2.11 2.17 2.21 2.25

Jasa perusahaan 1.66 1.64 1.67 1.69 1.71

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 1.67 1.65 1.63 1.63 1.61

Jasa pendidikan 1.78 1.82 1.82 1.80 1.82

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.40 1.37 1.31 1.27 1.26

Jasa lainnya 1.46 1.46 1.49 1.49 1.51

SektorLQ (Location Quotient)

Lampiran 19. Analisis LQ (Location Quotient) Kota Gorontalo Tahun 2012-2016

xij : PDRB sektor i di kabupaten/kota j

xi : PDRB sektor i di Provinsi

rvj : PDRB total di Kabupaten/Kota j

rv : PDRB total di Provinsi

Page 160: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

142

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 1.27 1.30 1.29 1.31 1.33

Pertambangan dan penggalian 1.56 1.62 1.66 1.68 1.68

Industri pengolahan 0.49 0.48 0.47 0.46 0.45

Pengadaan listrik dan Gas 0.59 0.62 0.63 0.65 0.66

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 0.23 0.23 0.23 0.22 0.22

Konstruksi 0.87 0.88 0.88 0.87 0.88

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 0.85 0.82 0.82 0.81 0.80

Transportasi dan pergudangan 0.71 0.68 0.67 0.65 0.64

Penyediaan akomodasi dan makan minum 0.84 0.81 0.80 0.79 0.78

Informasi dan komunikasi 0.63 0.63 0.63 0.63 0.62

Jasa keuangan dan asuransi 0.16 0.17 0.18 0.18 0.17

Real estate 0.75 0.74 0.74 0.73 0.72

Jasa perusahaan 0.53 0.54 0.56 0.57 0.57

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 1.16 1.15 1.18 1.20 1.19

Jasa pendidikan 0.78 0.73 0.76 0.76 0.76

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0.99 0.97 1.02 1.01 1.01

Jasa lainnya 1.11 1.12 1.13 1.12 1.12

SektorLQ (Location Quotient)

Lampiran 20. Analisis LQ (Location Quotient) Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2012-2016

xij : PDRB sektor i di kabupaten/kota j

xi : PDRB sektor i di Provinsi

rvj : PDRB total di Kabupaten/Kota j

rv : PDRB total di Provinsi

Page 161: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

143

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 1.55 1.56 1.56 1.57 1.58

Pertambangan dan penggalian 0.91 0.88 0.85 0.81 0.78

Industri pengolahan 1.08 1.08 1.08 1.08 1.07

Pengadaan listrik dan Gas 0.84 0.85 0.86 0.87 0.91

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 0.50 0.50 0.50 0.52 0.52

Konstruksi 0.57 0.56 0.54 0.54 0.55

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 0.87 0.87 0.90 0.93 0.93

Transportasi dan pergudangan 0.50 0.52 0.55 0.56 0.56

Penyediaan akomodasi dan makan minum 0.54 0.52 0.52 0.51 0.51

Informasi dan komunikasi 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51

Jasa keuangan dan asuransi 0.52 0.51 0.51 0.51 0.52

Real estate 0.47 0.47 0.47 0.47 0.47

Jasa perusahaan 1.03 0.99 0.97 0.97 0.97

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 0.66 0.67 0.66 0.66 0.66

Jasa pendidikan 0.56 0.56 0.55 0.55 0.55

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0.68 0.70 0.70 0.69 0.69

Jasa lainnya 0.68 0.69 0.71 0.71 0.71

SektorLQ (Location Quotient)

Lampiran 21. Analisis LQ (Location Quotient) Kabupaten Pohuwato Tahun 2012-2016

xij : PDRB sektor i di kabupaten/kota j

xi : PDRB sektor i di Provinsi

rvj : PDRB total di Kabupaten/Kota j

rv : PDRB total di Provinsi

Page 162: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

144

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 0.96 0.95 0.95 0.97 0.97

Pertambangan dan penggalian 1.57 1.54 1.49 1.43 1.40

Industri pengolahan 1.50 1.50 1.50 1.50 1.52

Pengadaan listrik dan Gas 0.60 0.60 0.58 0.57 0.56

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 0.49 0.52 0.54 0.56 0.56

Konstruksi 0.81 0.85 0.91 0.90 0.93

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 1.14 1.13 1.15 1.17 1.16

Transportasi dan pergudangan 0.21 0.20 0.20 0.19 0.19

Penyediaan akomodasi dan makan minum 0.51 0.49 0.50 0.51 0.51

Informasi dan komunikasi 0.74 0.72 0.71 0.69 0.69

Jasa keuangan dan asuransi 0.52 0.52 0.53 0.54 0.54

Real estate 1.48 1.44 1.37 1.32 1.33

Jasa perusahaan 1.19 1.28 1.32 1.34 1.34

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 1.44 1.45 1.41 1.41 1.42

Jasa pendidikan 1.17 1.17 1.12 1.12 1.11

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.46 1.47 1.43 1.40 1.39

Jasa lainnya 1.22 1.24 1.25 1.23 1.23

SektorLQ (Location Quotient)

Lampiran 22. Analisis LQ (Location Quotient) Kabupaten Bone Bolango Tahun 2012-2016

xij : PDRB sektor i di kabupaten/kota j

xi : PDRB sektor i di Provinsi

rvj : PDRB total di Kabupaten/Kota j

rv : PDRB total di Provinsi

Page 163: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

145

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 1.05 1.06 1.07 1.06 1.05

Pertambangan dan penggalian 1.46 1.49 1.51 1.53 1.54

Industri pengolahan 1.03 1.05 1.05 1.04 1.03

Pengadaan listrik dan Gas 1.53 1.52 1.52 1.51 1.50

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 0.41 0.42 0.43 0.43 0.43

Konstruksi 1.31 1.28 1.28 1.28 1.29

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 0.79 0.78 0.77 0.77 0.76

Transportasi dan pergudangan 1.37 1.38 1.37 1.37 1.40

Penyediaan akomodasi dan makan minum 0.90 0.90 0.88 0.88 0.87

Informasi dan komunikasi 1.08 1.08 1.06 1.06 1.04

Jasa keuangan dan asuransi 1.06 1.05 1.04 1.05 1.05

Real estate 0.55 0.56 0.56 0.55 0.55

Jasa perusahaan 0.76 0.75 0.73 0.73 0.71

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 0.59 0.59 0.60 0.60 0.60

Jasa pendidikan 0.80 0.78 0.78 0.78 0.79

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0.79 0.80 0.81 0.81 0.81

Jasa lainnya 0.82 0.83 0.83 0.83 0.83

SektorLQ (Location Quotient)

Lampiran 23. Analisis LQ (Location Quotient) Kabupaten Gorontalo Tahun 2012-2016

xij : PDRB sektor i di kabupaten/kota j

xi : PDRB sektor i di Provinsi

rvj : PDRB total di Kabupaten/Kota j

rv : PDRB total di Provinsi

Page 164: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

146

2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian kehutanan dan perikanan 1.49 1.48 1.46 1.46 1.44

Pertambangan dan penggalian 0.36 0.36 0.35 0.36 0.37

Industri pengolahan 0.50 0.48 0.47 0.47 0.47

Pengadaan listrik dan Gas 0.34 0.35 0.36 0.37 0.38

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 0.40 0.39 0.37 0.37 0.37

Konstruksi 0.58 0.58 0.58 0.58 0.60

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 0.97 1.01 1.05 1.07 1.09

Transportasi dan pergudangan 0.42 0.41 0.41 0.41 0.42

Penyediaan akomodasi dan makan minum 0.55 0.56 0.56 0.57 0.57

Informasi dan komunikasi 0.49 0.51 0.53 0.53 0.52

Jasa keuangan dan asuransi 0.46 0.48 0.49 0.50 0.50

Real estate 0.63 0.66 0.69 0.69 0.69

Jasa perusahaan 0.58 0.59 0.58 0.58 0.58

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 0.95 0.97 0.99 1.01 1.01

Jasa pendidikan 0.81 0.81 0.84 0.85 0.87

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0.93 0.93 0.99 0.99 1.01

Jasa lainnya 0.86 0.85 0.83 0.85 0.88

SektorLQ (Location Quotient)

Lampiran 24. Analisis LQ (Location Quotient) Kabupaten Boalemo Tahun 2012-2016

xij : PDRB sektor i di kabupaten/kota j

xi : PDRB sektor i di Provinsi

rvj : PDRB total di Kabupaten/Kota j

rv : PDRB total di Provinsi

Page 165: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

147

Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij

Pertanian kehutanan

dan perikanan174060.70 -20024.68 29803.42 183839.44 182557.10 -17613 29349.6 194294 186599 -21304 35882.9 201178 165871 -52801 -9139.8 103930 183829 -2537.5 -19809 161483

Pertambangan dan

penggalian9552.89 -3719.71 2942.96 8776.15 9760.96 -5968.6 3048.36 6840.75 9692.07 -5212.7 1862.91 6342.33 8783.24 -3205.5 2783.29 8361.07 9280.86 -9167 1030.2 1144.07

Industri pengolahan 18633.57 636.04 4229.94 23499.54 19901.72 830.319 5598.84 26330.9 20043.5 -3501.4 699.622 17241.7 17930.6 -4497.1 -288.53 13145 19887.8 183.017 -2342.6 17728.2

Pengadaan listrik dan

Gas479.09 221.07 -125.45 574.71 495.75 1.93903 -63.698 433.987 527.865 315.122 52.8175 895.804 457.073 -330.68 -37.762 88.6316 532.252 450.618 -77.565 905.304

Pengadaan air

pengelolaan sampah

limbah dan daur ulang

89.79 -5.45 31.41 115.76 94.97 -11.02 28.3317 112.278 99.5978 0.95899 45.3133 145.87 87.4351 -52.855 2.077 36.6575 104.726 134.923 -10.527 229.122

Konstruksi 68948.78 -3138.00 -23577.74 42233.05 70099.62 -4295.5 -21474 44330.3 71691.9 5719.57 477.739 77889.2 67458.9 38501.4 2275.97 108236 75320.7 -16404 16367.5 75284

Perdagangan besar

dan eceran; Reparasi

mobil dan sepeda

motor

35213.34 14913.36 -5903.44 44223.25 37195.97 12560.3 -6422.8 43333.5 37530.9 4026.69 -8249.9 33307.6 33942.5 -2673.9 -130.96 31137.6 38710.9 20127.3 -6585.3 52252.9

Transportasi dan

pergudangan34489.22 3357.36 2778.28 40624.86 36677.44 5212.31 4362.3 46252 37718.9 6744.78 -374.63 44089 35219.3 19534.8 -3027.6 51726.4 40196.6 -554.86 15110.4 54752.2

Penyediaan

akomodasi dan makan

minum

8467.18 -1712.70 -3157.05 3597.43 8947.08 1504.79 16.5805 10468.5 8957.05 -418.9 -1614.4 6923.73 8251.39 2427.66 -500.38 10178.7 9308.02 3126.47 -1563.2 10871.2

Informasi dan

komunikasi13197.77 734.14 1046.20 14978.10 13830.06 1803.14 -1082 14551.2 14176.5 3412.49 -1707.1 15881.9 13320.6 7666.85 53.0264 21040.5 15092.7 8588.02 -4953.7 18727

Jasa keuangan dan

asuransi17692.27 8253.41 -4150.06 21795.62 17787.62 -5983.3 -3258.6 8545.7 17622.4 -6617.5 -44.023 10960.9 16723.6 10566.5 2071.02 29361.2 20850.5 38151.3 1567.49 60569.3

Real estate 4542.51 729.33 1665.94 6937.78 4896.92 746.988 1490.96 7134.87 5000.69 398.954 -77.291 5322.35 4630.38 1488.87 4.32288 6123.57 5243.83 1439.64 -219.09 6464.38

Jasa perusahaan 329.75 -46.69 -70.32 212.74 338.95 -8.3964 -65.085 265.466 333.644 -60.12 -96.782 176.741 301.426 -31.499 1.18416 271.11 328.175 -30.704 -102.94 194.532

Administrasi

pemerintahan

pertahanan dan

jaminan sosial wajib

24591.83 -9979.74 -2676.48 11935.60 25215.49 -6049.1 -281.15 18885.3 25865 -1245.2 4623.34 29243.1 22955.9 -9042.1 -127.59 13786.2 24070.7 -24440 485.423 116.241

Jasa pendidikan 13638.80 11224.85 -9423.13 15440.51 14744.58 11649.6 -4305.3 22088.8 15873 13711.4 56.6912 29641.1 14547.4 2151.71 -45.875 16653.3 16015.5 -6730.4 3061.17 12346.2

Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial11849.39 793.95 -1905.09 10738.26 12725.30 2654.56 2459.35 17839.2 13429.7 2900.22 4621.59 20951.5 12709.5 9031.5 -54.963 21686 14392.8 4326.66 -985.52 17733.9

Jasa lainnya 6771.22 -1378.21 -50.85 5342.16 7011.53 -1087.8 282.548 6206.24 7058.48 -1932.1 901.425 6027.8 6335.42 -1324.1 -12.188 4999.11 6876.74 -3143.1 10.4912 3744.18

PDRB 442548.09 858.32 -8541.45 434864.96 462281.06 -4052.9 9684.35 467912 472220 -3061.3 37060.2 506219 429525 17410.3 -6174.8 440761 480042 13520.3 983.446 494546

Tahun 2016Tahun 2015Lapangan Usaha

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Lampiran 25. Analisis Shift Share Kabupaten Gorontalo

Page 166: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

148

Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij

Pertanian kehutanan

dan perikanan98293.74 -11308.13 -11432.39 75553.21 100698.19 -9715.3 -16805 74177.9 100249 -11445 -19443 69360.9 89648 -28537 4035.6 65146.1 98783 -1363.6 -19848 77571.9

Pertambangan dan

penggalian944.46 -367.76 515.81 1092.52 919.78 -562.42 -305.8 51.5655 881.378 -474.03 -273.99 133.358 803.378 -293.19 334.525 844.709 865.288 -854.67 354.343 364.96

Industri pengolahan 3582.85 122.30 570.72 4275.87 3630.39 151.463 -1651.9 2129.95 3569.19 -623.5 -1119.4 1826.33 3206.36 -804.17 175.267 2577.46 3557.52 32.7379 -398.31 3191.95

Pengadaan listrik dan

Gas41.74 19.26 24.80 85.81 44.96 0.17586 19.8139 64.9521 48.7039 29.075 17.8871 95.666 43.9026 -31.762 25.6922 37.8325 53.2221 45.0592 29.4681 127.749

Pengadaan air

pengelolaan sampah

limbah dan daur ulang

35.01 -2.12 -21.95 10.93 34.79 -4.0371 -19.46 11.2949 33.9182 0.32659 -20.948 13.2967 29.7994 -18.014 1.10191 12.8875 35.2413 45.4028 -11.351 69.2934

Konstruksi 11991.32 -545.75 -727.67 10717.90 12610.89 -772.77 2071.67 13909.8 12736.9 1016.15 -2260.1 11493 12073.7 6890.93 1979.93 20944.5 13629.3 -2968.3 5414.08 16075

Perdagangan besar

dan eceran; Reparasi

mobil dan sepeda

motor

17024.64 7210.18 8673.74 32908.57 18862.56 6369.49 9837.06 35069.1 20157.3 2162.68 13003.8 35323.7 18628.1 -1467.5 6828.31 23988.9 21841.4 11356.2 6498.82 39696.4

Transportasi dan

pergudangan4132.57 402.29 459.75 4994.61 4324.70 614.592 -473.63 4465.66 4375.44 782.404 -1101.4 4056.46 4126.79 2288.97 378.178 6793.94 4694.76 -64.805 1512.12 6142.07

Penyediaan

akomodasi dan makan

minum

2050.98 -414.86 -142.61 1493.51 2216.50 372.788 719.568 3308.86 2233.02 -104.43 -196.58 1932.01 2095.53 616.532 549.151 3261.22 2391.72 803.354 62.3608 3257.43

Informasi dan

komunikasi2364.32 131.52 -149.45 2346.38 2579.09 336.257 1287.86 4203.21 2761.61 664.763 1500.46 4926.84 2591.73 1491.7 -45.834 4037.6 2978.09 1694.59 -278.63 4394.06

Jasa keuangan dan

asuransi3048.99 1422.35 3723.54 8194.88 3213.41 -1080.9 1508.25 3640.74 3234.06 -1214.4 729.553 2749.17 3099.96 1958.66 936.966 5995.59 3848.74 7042.25 -5.903 10885.1

Real estate 2073.60 332.93 568.86 2975.39 2271.77 346.541 1229.18 3847.49 2430.57 193.911 1681.68 4306.16 2252.01 724.12 25.3442 3001.48 2552.69 700.815 -66.558 3186.94

Jasa perusahaan 100.94 -14.29 4.08 90.73 105.34 -2.6094 1.92273 104.652 105.006 -18.921 -11.411 74.6744 94.8158 -9.9084 -0.4573 84.4501 105.006 -9.8242 -4.1874 90.9944

Administrasi

pemerintahan

pertahanan dan

jaminan sosial wajib

15640.24 -6347.05 2807.73 12100.92 16225.84 -3892.5 2453.97 14787.3 16861.6 -811.77 6308.59 22358.4 15284.7 -6020.5 5357.01 14621.2 16028.1 -16274 344.162 98.332

Jasa pendidikan 5451.48 4486.62 -4135.13 5802.97 6002.12 4742.22 -140.86 10603.5 6713.33 5799.13 4109.26 16621.7 6237.82 922.635 1464.18 8624.63 6904.18 -2901.4 1916.65 5919.38

Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial5513.33 369.41 -4084.47 1798.28 5871.89 1224.91 436.373 7533.17 6399.59 1382.03 5404.88 13186.5 6118.18 4347.65 1081.99 11547.8 7040.35 2116.42 1403.75 10560.5

Jasa lainnya 2789.02 -567.68 -84.62 2136.72 2848.99 -442.02 -419.73 1987.24 2789.53 -763.57 -759.73 1266.22 2555.49 -534.11 887.438 2908.83 2856.78 -1305.7 1362.67 2913.74

PDRB 175079.24 -5070.79 -3429.24 166579.21 182461.21 -2314.2 -250.62 179896 185580 -3425.4 7569.52 189724 168890 -18475 24014.4 174429 188165 -1905.5 -1714 184546

Tahun 2016Tahun 2015Lapangan Usaha

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Lampiran 26. Analisis Shift Share Kabupaten Boalemo

Page 167: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

149

Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij

Pertanian kehutanan

dan perikanan54188.81 -6234.11 -3904.88 44049.82 56961.06 -5495.6 10991.2 62456.7 57040.3 -6512.2 -6198.3 44329.8 52138.4 -16597 21794.2 57335.5 59649.2 -823.38 24975.8 83801.7

Pertambangan dan

penggalian2622.76 -1021.25 689.68 2291.19 2703.65 -1653.2 1173.81 2224.25 2706.03 -1455.4 830.046 2080.7 2457.09 -896.72 861.167 2421.54 2601.38 -2569.5 367.066 398.985

Industri pengolahan 2265.54 77.33 -191.90 2150.97 2299.48 95.9364 -995.34 1400.07 2294.27 -400.79 -233.53 1659.95 2034.69 -510.31 -327.12 1197.26 2230.94 20.5302 -680.92 1570.56

Pengadaan listrik dan

Gas47.28 21.82 33.72 102.82 51.87 0.20288 36.7204 88.7917 55.7226 33.2649 13.26 102.247 50.0163 -36.185 25.6514 39.4823 60.6705 51.3652 34.2435 146.279

Pengadaan air

pengelolaan sampah

limbah dan daur ulang

12.71 -0.77 -0.74 11.20 13.16 -1.5271 0.05148 11.6849 13.3441 0.12849 -0.6791 12.7935 11.6558 -7.046 -0.6934 3.9165 13.9074 17.9175 -2.325 29.4998

Konstruksi 11711.58 -533.02 740.30 11918.86 12231.21 -749.5 797.341 12279 12502.9 997.484 0 13500.4 11758.3 6710.93 283.56 18752.8 13203 -2875.5 4090.5 14418

Perdagangan besar

dan eceran; Reparasi

mobil dan sepeda

motor

9725.59 4118.93 897.56 14742.08 9986.56 3372.25 -5676.8 7681.97 10108.9 1084.58 -1752 9441.43 9151.01 -720.9 117.698 8547.81 10554.4 5487.66 194.253 16236.3

Transportasi dan

pergudangan4552.03 443.12 -477.65 4517.50 4608.94 654.987 -2607.9 2656 4641.62 830.001 -1481.2 3990.39 4303.62 2387.05 -899.47 5791.2 4783.38 -66.028 -293.46 4423.89

Penyediaan

akomodasi dan

makan minum

2036.46 -411.93 1140.52 2765.06 2047.72 344.401 -1404.3 987.817 2050.89 -95.915 -355.45 1599.52 1890.84 556.309 -88.158 2358.99 2154.69 723.736 0 2878.42

Informasi dan

komunikasi1977.69 110.01 562.55 2650.25 2066.28 269.397 -247.85 2087.83 2142.92 515.833 117.905 2776.65 2011.16 1157.55 -35.567 3133.14 2316.23 1317.98 -127.89 3506.32

Jasa keuangan dan

asuransi680.60 317.50 520.56 1518.65 743.85 -250.21 739 1232.64 771.205 -289.6 513.429 995.034 734.384 464.008 135.778 1334.17 862.537 1578.23 -846.66 1594.11

Real estate1594.59 256.02 -457.61 1393.00 1654.14 252.327 -401.14 1505.34 1680.97 134.108 -147.98 1667.1 1551.59 498.902 -84.813 1965.68 1755.85 482.051 -94.256 2143.65

Jasa perusahaan 59.19 -8.38 49.99 100.80 62.99 -1.5605 18.6434 80.0761 65.5441 -11.811 34.3498 88.0833 60.2161 -6.2927 17.5227 71.4462 67.8608 -6.3489 16.653 78.1648

Administrasi

pemerintahan

pertahanan dan

jaminan sosial wajib

12303.97 -4993.14 2146.58 9457.41 12480.98 -2994.1 -1985.2 7501.6 12974.2 -624.62 4907.72 17257.3 11830.8 -4660 5344.78 12515.5 12402.9 -12593 209.252 19.0229

Jasa pendidikan 3405.02 2802.36 -2909.98 3297.40 3501.49 2766.5 -3506.1 2761.93 3895.7 3365.2 2052.34 9313.24 3621.02 535.585 873.236 5029.84 3992.28 -1677.7 857.239 3171.78

Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial3818.63 255.86 -3987.59 86.90 3923.96 818.558 -1688.3 3054.25 4252.15 918.277 3211.04 8381.47 4042.75 2872.82 318.48 7234.06 4611.93 1386.41 247.573 6245.91

Jasa lainnya2338.11 -475.90 -56.16 1806.05 2430.66 -377.12 231.34 2284.88 2444.09 -669.02 272.313 2047.39 2189.83 -457.68 -70.412 1661.73 2385.61 -1090.4 -3.6589 1291.59

PDRB113340.55 -5275.55 -5205.05 102859.94 117768.00 -2948.3 -4524.9 110295 119641 -2180.4 1783.19 119244 109837 -8709.1 28265.8 129394 123647 -10636 28943.4 141954

Tahun 2016Tahun 2015Lapangan Usaha

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Lampiran 27. Analisis Shift Share Kabupaten Gorontalo Utara

Page 168: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

150

Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij

Pertanian kehutanan

dan perikanan 56267.30 -6473.23 -8727.57 41066.50 58045.46 -5600.2 -4100.6 48344.6 58823.8 -6715.8 3857.82 55965.8 53263.5 -16955 13640 49948.3 59704.5 -824.14 4624.58 63504.9

Pertambangan dan

penggalian 3631.99 -1414.22 -1425.42 792.34 3547.19 -2169 -1044.6 333.549 3385.86 -1821 -1237.1 327.743 2890.64 -1054.9 -1935.1 -99.391 2970.7 -2934.2 -929.18 -892.73

Industri pengolahan 9623.86 328.50 -1091.15 8861.21 10045.43 419.105 -449.72 10014.8 10123 -1768.4 440.818 8795.41 9118.92 -2287.1 920.61 7752.47 10336 95.1168 2459.9 12891

Pengadaan listrik dan

Gas 65.94 30.43 -0.11 96.26 69.02 0.26997 2.18742 71.4788 71.2555 42.5377 -26.395 87.3981 61.3862 -44.411 -10.143 6.8322 70.4973 59.6848 -26.835 103.347

Pengadaan air

pengelolaan sampah

limbah dan daur ulang 38.28 -2.32 20.83 56.79 42.02 -4.8762 35.2552 72.4022 44.5731 0.42918 27.9793 72.9816 40.776 -24.649 29.2655 45.3923 49.0506 63.194 -1.2204 111.024

Konstruksi 15088.53 -686.71 -1282.61 13119.22 16324.76 -1000.3 9319.36 24643.8 17944.1 1431.58 20035.1 39410.8 16835.1 9608.46 -304.09 26139.5 19124.8 -4165.2 9602.63 24562.2

Perdagangan besar

dan eceran; Reparasi

mobil dan sepeda

motor 17816.40 7545.50 -7331.81 18030.09 18922.40 6389.7 -1798.3 23513.8 19755 2119.52 5690.59 27565.1 18315.7 -1442.9 7760.12 24632.9 20978.5 10907.6 -2064.2 29821.9

Transportasi dan

pergudangan 1827.63 177.91 -711.19 1294.35 1896.25 269.479 -434.97 1730.76 1904.92 340.632 -677.41 1568.14 1757.83 975.002 -512.68 2220.15 1949.83 -26.915 -182.82 1740.09

Penyediaan akomodasi

dan makan minum 1703.97 -344.67 -1107.75 251.55 1739.95 292.638 -828.82 1203.76 1798.22 -84.098 520.704 2234.82 1689.17 496.975 473.423 2659.57 1930.07 648.289 86.9496 2665.3

Informasi dan

komunikasi 3203.18 178.18 -1189.57 2191.79 3278.11 427.393 -1337.1 2368.36 3330.27 801.646 -842.51 3289.41 3065.95 1764.65 -1082.3 3748.32 3529.5 2008.35 -220.56 5317.29

Jasa keuangan dan

asuransi 3074.74 1434.36 5864.29 10373.38 3107.26 -1045.2 -352.53 1709.52 3143.91 -1180.6 954.183 2917.5 3011.88 1903.01 882.621 5797.51 3758.26 6876.7 339.924 10974.9

Real estate 4334.66 695.96 -2042.65 2987.96 4449.50 678.737 -1728 3400.22 4353.96 347.358 -2762.9 1938.45 3895.1 1252.44 -2290 2857.55 4443.64 1219.96 356.789 6020.38

Jasa perusahaan 183.33 -25.96 182.27 339.64 205.43 -5.0889 216.429 416.771 213.597 -38.489 109.765 284.873 196.29 -20.513 58.0883 233.866 218.208 -20.415 4.72032 202.513

Administrasi

pemerintahan

pertahanan dan

jaminan sosial wajib 21084.84 -8556.56 5721.20 18249.49 21701.71 -5206.1 894.786 17390.3 21573.8 -1038.6 -6052.3 14482.9 19208.7 -7566.1 917.347 12559.9 20189.9 -20500 1152.47 842.807

Jasa pendidikan 7065.85 5815.26 3024.09 15905.20 7759.45 6130.68 -483.1 13407 8015.38 6923.88 -5036.6 9902.69 7351.61 1087.38 73.0372 8512.02 7996.39 -3360.4 -17.373 4618.57

Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial 7744.64 518.92 4995.01 13258.57 8257.18 1722.49 736.635 10716.3 8306.64 1793.87 -3091.9 7008.57 7730.49 5493.37 -2318.9 10905 8737.36 2626.57 -878.92 10485

Jasa lainnya 3536.99 -719.92 580.24 3397.31 3714.88 -576.36 889.238 4027.76 3739.96 -1023.7 480.631 3196.86 3328.57 -695.68 -479.34 2153.55 3613.56 -1651.6 14.7945 1976.76

PDRB 156292.14 -1498.57 -4521.91 150271.66 163105.99 723.244 -463.89 163365 166528 130.729 12390.6 179050 151762 -7510.2 15822 160073 169601 -8977.1 14321.7 174945

Tahun 2016Tahun 2015Lapangan Usaha

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Lampiran 28. Analisis Shift Share Kabupaten Bone Bolango

Page 169: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

151

Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij

Pertanian kehutanan

dan perikanan 134816.22 -15509.83 4942.69 124249.08 140110.37 -13518 4566.83 131159 142056 -16218 10356.2 136194 127442 -40568 12703.3 99577.1 142384 -1965.4 3275.71 143694

Pertambangan dan

penggalian 3114.83 -1212.85 -1291.61 610.36 2995.20 -1831.5 -1487.8 -324.12 2847.79 -1531.6 -1194.7 121.433 2396.62 -874.65 -2153.9 -631.91 2420.11 -2390.4 -1391.9 -1362.2

Industri pengolahan 10242.02 349.60 -1048.80 9542.82 10659.07 444.707 -917.21 10186.6 10775.4 -1882.4 963.413 9856.45 9609.2 -2410 -664.3 6534.87 10690.8 98.3813 -721.46 10067.7

Pengadaan listrik

dan Gas 136.40 62.94 51.21 250.55 145.42 0.5688 42.6602 188.653 154.871 92.4542 15.9771 263.303 136.962 -99.088 36.3323 74.2061 167.372 141.701 116.544 425.617

Pengadaan air

pengelolaan sampah

limbah dan daur

ulang 57.67 -3.50 -14.15 40.03 59.68 -6.9253 -0.4669 52.2897 60.5664 0.58317 -2.2494 58.9002 55.167 -33.349 35.4772 57.2957 66.4447 85.6036 -0.2038 151.844

Konstruksi 15659.87 -712.71 -4969.19 9977.97 15949.97 -977.38 -4491.8 10480.8 15712.6 1253.55 -8472.3 8493.87 14848.1 8474.37 1623.26 24945.7 16541.9 -3602.7 2993.78 15933

Perdagangan besar

dan eceran;

Reparasi mobil dan

sepeda motor 20162.63 8539.17 -1452.93 27248.87 21531.68 7270.8 -364.94 28437.5 22773.9 2443.41 11089.3 36306.6 21412.1 -1686.8 14320.6 34045.9 24627.4 12804.8 -717.67 36714.5

Transportasi dan

pergudangan 6545.76 637.20 3765.26 10948.23 7245.47 1029.67 5091.67 13366.8 7893.04 1411.41 6905.05 16209.5 7473.32 4145.17 1201.5 12820 8371.54 -115.56 552.111 8808.09

Penyediaan

akomodasi dan

makan minum 2655.67 -537.18 -473.39 1645.11 2726.79 458.612 -1091.4 2093.97 2745.27 -128.39 -268.11 2348.78 2487.18 731.76 -863.72 2355.23 2838.17 953.31 65.2952 3856.77

Informasi dan

komunikasi 3241.87 180.33 118.85 3541.06 3423.89 446.4 111.6 3981.89 3545 853.335 102.4 4500.73 3299.87 1899.28 -530.53 4668.63 3811.24 2168.67 -29.227 5950.68

Jasa keuangan dan

asuransi 4549.87 2122.51 -184.07 6488.32 4499.24 -1513.4 -1824.3 1161.47 4459.78 -1674.7 24.538 2809.6 4213.45 2662.2 189.673 7065.32 5302.29 9701.89 1301.18 16305.4

Real estate 2037.44 327.12 -170.00 2194.56 2140.00 326.44 -145.08 2321.35 2194.13 175.047 96.5779 2465.76 2031.6 653.246 0 2684.84 2307.43 633.482 14.156 2955.07

Jasa perusahaan 233.55 -33.07 -108.06 92.41 234.40 -5.8065 -121.32 107.267 230.973 -41.62 -63.541 125.812 208.488 -21.787 -2.3463 184.354 231.23 -21.633 -3.5465 206.05

Administrasi

pemerintahan

pertahanan dan

jaminan sosial wajib 14237.64 -5777.85 -251.99 8207.79 14957.60 -3588.3 4894.86 16264.2 14867 -715.74 -4212.6 9938.57 13251.7 -5219.7 873.505 8905.49 13892.8 -14106 234.388 21.308

Jasa pendidikan 4947.15 4071.55 -1444.74 7573.96 5502.26 4347.29 695.853 10545.4 5781.09 4993.85 -2147 8627.9 5299.34 783.825 0 6083.16 5763.29 -2422 -26.518 3314.77

Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial 5354.45 358.77 -1069.54 4643.68 5841.39 1218.54 2467.55 9527.47 5963.01 1287.75 -935.05 6315.71 5563.13 3953.22 -1431 8085.32 6320.57 1900.05 -87.247 8133.37

Jasa lainnya 2929.04 -596.18 814.65 3147.51 3067.89 -475.98 615.978 3207.89 3135.17 -858.18 1095.37 3372.36 2813.58 -588.05 -13.57 2211.97 3039.58 -1389.3 -223.77 1426.55

PDRB 230922.08 -7733.98 -2785.79 220402.30 241090.30 -6374.1 8042.6 242759 245196 -10539 13353.3 248009 222542 -28199 25324.3 219667 248776 2474.99 5351.57 256603

Tahun 2016Tahun 2015Lapangan Usaha

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Lampiran 29. Analisis Shift Share Kabupaten Pohuwato

Page 170: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

152

Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij Nij Mij Cij Dij

Pertanian kehutanan

dan perikanan16535.43 -1902.31 -9825.10 4808.03 16449.17 -1587.01 -9307.6 5554.55 16071.8 -1834.9 -7428 6808.97 14234.4 -4531.2 -1647.7 8055.5 15666.5 -216.26 -3436.1 12014.2

Pertambangan dan

penggalian1253.18 -487.96 -518.06 247.15 1249.90 -764.28 -19.555 466.063 1220.61 -656.48 -55.406 508.728 1073.72 -391.86 -195.07 486.801 1156.97 -1142.8 480.887 495.083

Industri pengolahan 13793.62 470.83 -2685.48 11578.97 14298.06 596.53 -2031.9 12862.7 14457.3 -2525.6 1352.27 13284 13119.5 -3290.4 2974.03 12803.1 14677.4 135.068 337.669 15150.1

Pengadaan listrik dan

Gas235.58 108.71 22.93 367.22 243.56 0.95 -34.295 210.218 253.038 151.057 -69.612 334.484 217.894 -157.64 -37.483 22.7703 251.818 213.196 -69.134 395.88

Pengadaan air

pengelolaan sampah

limbah dan daur

ulang

460.44 -27.94 -95.46 337.04 466.16 -54.09 -144.04 268.027 468.719 4.51312 -81.236 391.996 421.068 -254.54 171.948 338.48 505.182 650.848 -35.642 1120.39

Konstruksi 40686.01 -1851.70 3857.71 42692.02 42740.14 -2619.02 6352.51 46473.6 43690.7 3485.64 0 47176.4 40932.2 23361.6 -1776.8 62517 45836.6 -9982.8 12162.2 48015.9

Perdagangan besar

dan eceran; Reparasi

mobil dan sepeda

motor

40818.99 17287.44 -8927.54 49178.89 43346.55 14637.23 -4238.6 53745.2 44880.7 4815.26 7346.36 57042.3 40411.9 -3183.6 -3183.6 34044.8 46481.4 24167.5 -1283.2 69365.7

Transportasi dan

pergudangan28841.49 2807.58 -4885.92 26763.15 30072.13 4273.61 -4822.5 29523.2 30743.3 5497.43 -3002.4 33238.3 28447.6 15778.8 -6951.8 37274.6 31775.2 -438.62 633.555 31970.2

Penyediaan

akomodasi dan

makan minum

13250.78 -2680.31 2881.33 13451.81 14121.00 2374.98 1730.61 18226.6 15114.5 -706.87 12474.2 26881.9 13992.4 4116.73 337.437 18446.5 16015.8 5379.54 1989.69 23385

Informasi dan

komunikasi15334.21 852.98 -2869.11 13318.08 16178.40 2109.31 295.303 18583 16809 4046.17 1364.14 22219.3 15819.3 9104.97 508.658 25432.9 18349.2 10441 1210.15 30000.3

Jasa keuangan dan

asuransi24121.76 11252.76 -5977.07 29397.44 24885.15 -8370.76 4217.82 20732.2 24487.6 -9195.5 -2425.2 12866.9 22853.7 14439.7 -3931.4 33361.9 28211.7 51620.5 -2942.3 76889.9

Real estate 11654.82 1871.25 -3919.32 9606.75 12399.35 1891.43 1422.61 15713.4 13129.9 1047.5 6989.37 21166.8 12471.8 4010.23 5614.33 22096.4 14525.2 3987.74 6237.8 24750.7

Jasa perusahaan 483.26 -68.43 -69.65 345.19 499.97 -12.39 -50.845 436.743 513.421 -92.515 168.08 588.987 474.289 -49.564 183.006 607.731 537.09 -50.249 174.637 661.478

Administrasi

pemerintahan

pertahanan dan

jaminan sosial wajib

46283.18 -18782.43 -409.59 27091.17 47065.07 -11290.71 -5890.8 29883.6 47378.9 -2281 -4627.1 40470.9 42460.6 -16725 6689.94 32425.7 44335.7 -45016 -1972 -2652

Jasa pendidikan 20304.99 16711.19 5493.39 42509.57 22937.68 18122.86 8283.88 49344.4 24779.9 21405.5 1465.66 47651.1 22714.9 3359.77 0 26074.7 25230.9 -10603 8474.78 23102.5

Jasa kesehatan dan

kegiatan sosial14035.72 940.45 7115.45 22091.62 14574.68 3040.35 -4142.5 13472.6 14469 3124.68 -8160 9433.74 13446.7 9555.4 -4366.9 18635.2 15327.1 4607.54 611.205 20545.9

Jasa lainnya 8037.39 -1635.93 -1544.48 4856.98 8315.74 -1290.19 238.522 7264.08 8519.03 -2331.9 3281.06 9468.2 7726.95 -1615 1354.08 7466.07 8556.69 -3910.9 2755.99 7401.8

PDRB 296130.86 24866.17 -22355.96 298641.07 309842.72 21058.82 -8141.4 322760 316988 23953.1 8592.18 349533 290819 53528.6 -4257.4 340090 327440 29842.5 25330.2 382613

Tahun 2016Tahun 2015Lapangan Usaha

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Lampiran 30. Analisis Shift Share Kota Gorontalo

Page 171: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

153

Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij

Pertanian kehutanan dan perikanan 2103863.384 -3841.677 2250761.335 1369.529 2406845.747 12842.659 2510982.688 2493.609 2674895.579 2781.822

Pertambangan dan penggalian 82728.704 -210.841 85240.009 73.226 88513.091 667.055 92092.614 132.042 92248.687 140.444

Industri pengolahan 229280.782 -411.260 247719.149 149.301 263810.343 1379.492 276340.425 269.559 294799.278 300.955

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 3956.496 -10.574 4263.401 3.719 4780.351 36.330 4865.754 6.871 5456.056 8.054

Pengadaan listrik dan Gas 2780.744 -1.982 2968.821 0.712 3204.617 6.855 3285.558 1.314 3777.269 1.585

Konstruksi 664545.056 -1521.762 712772.157 525.882 772272.108 4934.182 848471.777 1014.139 892578.787 1139.801

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 561831.696 -777.190 619752.220 279.041 672772.651 2583.055 711939.649 510.273 783207.105 585.798

Transportasi dan pergudangan 318174.402 -761.208 346206.820 275.151 377638.347 2595.997 414524.719 529.467 441595.995 608.281

Penyediaan akomodasi dan makan minum 119307.625 -186.878 130061.733 67.120 139727.564 616.468 151104.358 124.047 164427.106 140.855

Informasi dan komunikasi 154169.576 -291.287 167626.340 103.752 183594.866 975.693 201755.139 200.255 222598.935 228.392

Jasa keuangan dan asuransi 210244.813 -390.484 221046.442 133.441 232161.231 1212.856 255929.290 251.414 303443.776 315.523

Real estate 104999.544 -100.257 114333.830 36.736 123885.812 344.171 134185.301 69.611 145468.722 79.353

Jasa perusahaan 5514.832 -7.278 5928.306 2.543 6312.314 22.963 6671.246 4.531 7069.069 4.966

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 524123.680 -542.764 554960.975 189.165 596130.713 1780.153 619121.083 345.107 619086.941 364.253

Jasa pendidikan 215501.477 -301.021 245210.900 110.613 279730.256 1092.454 299958.891 218.698 311587.143 242.357

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 189964.663 -261.527 207680.524 95.464 227099.499 924.295 251479.706 191.067 273059.621 217.800

Jasa lainnya 103814.461 -149.447 110599.464 52.600 116985.724 485.799 122845.433 95.243 127309.013 104.063

PDRB 5594792.603 -9767.436 6027132.425 3467.996 6495462.111 32500.477 6905553.633 6457.247 7362609.081 7264.305

2016Lapangan Usaha

2012 2013 2014 2015

Lampiran 31. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kabupaten Gorontalo

Page 172: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

154

Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij

Pertanian kehutanan dan perikanan 832322.629 -6088.993 888370.003 -2494.479 945879.611 551.578 987323.386 2161.930 1048496.959 -3484.677

Pertambangan dan penggalian 32728.823 -58.507 33644.023 -22.785 34785.249 4.849 36210.999 19.374 36159.343 -30.524

Industri pengolahan 90707.213 -221.946 97774.143 -89.931 103676.285 19.638 108657.605 77.324 115554.472 -125.495

Pengadaan listrik dan Gas 1565.254 -2.586 1682.754 -1.114 1878.657 0.268 1913.224 1.059 2138.647 -1.877

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 1100.108 -2.169 1171.786 -0.862 1259.400 0.187 1291.888 0.719 1480.602 -1.243

Konstruksi 262904.851 -742.825 281329.430 -312.395 303499.484 70.079 333620.790 291.166 349870.160 -480.787

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 222269.772 -1054.624 244614.688 -467.260 264396.642 110.907 279936.086 449.231 306999.000 -770.478

Transportasi dan pergudangan 125874.977 -256.000 136646.986 -107.131 148410.181 24.074 162991.944 99.521 173095.377 -165.613

Penyediaan akomodasi dan makan minum 47200.040 -127.052 51335.049 -54.907 54912.308 12.286 59414.534 50.535 64451.608 -84.370

Informasi dan komunikasi 60991.996 -146.462 66161.707 -63.889 72151.961 15.195 79330.522 62.502 87253.614 -105.055

Jasa keuangan dan asuransi 83176.273 -188.875 87246.491 -79.602 91238.325 17.794 100631.906 74.758 118942.914 -135.768

Real estate 41539.530 -128.453 45127.283 -56.276 48686.570 13.373 52761.927 54.309 57020.361 -90.049

Jasa perusahaan 2181.757 -6.253 2339.888 -2.609 2480.711 0.578 2623.147 2.287 2770.911 -3.704

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 207351.867 -968.864 219041.742 -401.944 234276.703 92.773 243439.641 368.602 242667.707 -565.409

Jasa pendidikan 85255.895 -337.702 96784.143 -148.684 109932.739 36.937 117944.432 150.430 122134.925 -243.552

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 75153.115 -341.534 81970.996 -145.458 89249.087 35.211 98882.321 147.545 107033.031 -248.356

Jasa lainnya 41070.692 -172.771 43653.338 -70.575 45974.866 15.348 48303.069 61.628 49902.177 -100.776

PDRB 2213391.100 -10845.616 2378894.450 -4519.899 2552687.550 1021.075 2715277.420 4072.916 2885971.810 -6637.735

2016Lapangan Usaha

2012 2013 2014 2015

Lampiran 32. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kabupaten Boalemo

Page 173: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

155

Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij

Pertanian kehutanan dan perikanan 538818 -5343.5 573391 -3787.5 609794 -706.14 642103 9052.97 688986 7959.33

Pertambangan dan penggalian 21187.6 -258.63 21715.2 -179.77 22425.5 -33.5 23549.7 426.633 23761 347.117

Industri pengolahan 58720.9 -223.4 63107.5 -152.9 66838.5 -28.402 70665.2 353.29 75932.9 297.687

Pengadaan listrik dan Gas 1013.29 -4.6627 1086.12 -3.4489 1211.14 -0.6898 1244.26 8.6845 1405.34 8.0956

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 712.174 -1.2531 756.319 -0.8751 811.916 -0.1652 840.176 2.02384 972.931 1.85574

Konstruksi 170196 -1154.9 181582 -813.29 195661 -154.78 216969 2041.64 229906 1761.75

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 143890 -959.03 157884 -664.03 170452 -125.14 182056 1588.92 201735 1408.34

Transportasi dan pergudangan 81487.3 -448.87 88197.6 -306.46 95677.8 -57.462 106001 747.252 113744 638.273

Penyediaan akomodasi dan makan minum 30555.8 -200.81 33133.8 -136.16 35401.1 -25.389 38640.1 328.313 42352.3 287.512

Informasi dan komunikasi 39484.2 -195.02 42703.5 -137.39 46515.3 -26.529 51592.4 349.204 57335.9 309.068

Jasa keuangan dan asuransi 53845.6 -67.113 56312.5 -49.461 58819.9 -9.5472 65445.7 127.514 78159.6 115.093

Real estate 26891.3 -157.24 29127 -109.99 31387.5 -20.81 34313.6 269.407 37469.1 234.293

Jasa perusahaan 1412.4 -5.8371 1510.26 -4.1886 1599.28 -0.8114 1705.96 10.4555 1820.82 9.05505

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 134233 -1213.3 141379 -829.9 151035 -160.62 158320 2054.22 159461 1654.99

Jasa pendidikan 55191.9 -335.77 62468.5 -232.82 70872 -48.227 76704.9 628.73 80257.1 532.713

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 48651.7 -376.55 52907.5 -260.92 57537.5 -52.64 64307.9 701.957 70333.4 615.396

Jasa lainnya 26587.8 -230.56 28175.7 -161.62 29639.3 -30.257 31413.8 380.227 32791.6 318.325

PDRB 1432877 -11176 1535437 -7830.7 1645679 -1481.1 1765874 19071.4 1896425 16498.9

2016Lapangan Usaha

2012 2013 2014 2015

Lampiran 33. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kabupaten Gorontalo Utara

Page 174: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

156

Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij

Pertanian kehutanan dan perikanan 743009 -3164 794133 -339.17 848773 3606.15 887190 2541.12 945051 848.88

Pertambangan dan penggalian 29216.8 -204.23 30075.1 -20.727 31214.1 207.567 32538.5 137.908 32591.8 42.24

Industri pengolahan 80973.8 -541.16 87402.4 -58.697 93032.6 620.581 97637.6 435.05 104154 146.96

Pengadaan listrik dan Gas 1397.29 -3.7081 1504.25 -0.4033 1685.79 4.36826 1719.19 2.92864 1927.65 1.00

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 982.059 -2.1525 1047.48 -0.2455 1130.11 2.73252 1160.87 1.94536 1334.52 0.70

Konstruksi 234694 -848.44 251486 -95.388 272341 1100.05 299785 803.178 315352 271.92

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 198419 -1001.8 218666 -110.57 237253 1211.06 251545 873.814 276710 298.27

Transportasi dan pergudangan 112368 -102.77 122152 -11.08 133174 116.78 146461 83.8634 156018 27.72

Penyediaan akomodasi dan makan minum 42135.2 -95.816 45889.5 -10.167 49274.9 110.238 53388.8 80.5878 58092.8 27.44

Informasi dan komunikasi 54447.2 -180.12 59143.4 -19.154 64744.7 204.159 71284.9 146.272 78645.1 50.18

Jasa keuangan dan asuransi 74250.9 -172.9 77991.5 -18.156 81871.6 192.735 90425.9 143.692 107208 53.44

Real estate 37082.1 -243.74 40340.2 -25.999 43688.3 266.916 47410.9 185.829 51394.7 63.18

Jasa perusahaan 1947.64 -10.309 2091.68 -1.2004 2226.04 13.0944 2357.11 9.36471 2497.53 3.10

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 185102 -1185.6 195806 -126.81 210225 1322.57 218750 916.416 218726 287.06

Jasa pendidikan 76107.4 -397.32 86517.4 -45.34 98646.8 491.376 105983 350.734 110085 113.69

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 67088.7 -435.49 73275.6 -48.248 80086.6 509.232 88853.8 368.81 96473.1 124.23

Jasa lainnya 36663.6 -198.89 39022.7 -21.707 41255 229.275 43404.2 158.801 44978.8 51.38

PDRB 1975880 -8788.5 2126545 -953.05 2290622 10208.9 2439896 7240.32 2601239 2411.39

2016Lapangan Usaha

2012 2013 2014 2015

Lampiran 34. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kabupaten Bone Bolango

Page 175: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

157

Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij

Pertanian kehutanan dan perikanan 1097798 -6817.5 1173824 0 1249731 586.201 1300969 -2868.5 1386234 2620.57

Pertambangan dan penggalian 43167.9 -157.51 44454.6 0 45959.5 11.7515 47714.2 -53.943 47806.8 44.54

Industri pengolahan 119639 -517.93 129191 0 136981 44.4652 143175 -216.28 152776 196.76

Pengadaan listrik dan Gas 2064.5 -6.8974 2223.46 0 2482.15 0.63908 2521 -3.0827 2827.54 3.08

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 1451 -2.9165 1548.31 0 1663.97 0.24993 1702.29 -1.2417 1957.53 1.22

Konstruksi 346760 -791.9 371727 0 400995 64.8387 439603 -334.2 462569 304.45

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor293164 -1019.6 323215 0 349330 93.9775 368864 -481.94 405888 453.27

Transportasi dan pergudangan 166024 -331.01 180555 0 196085 32.571 214770 -168.21 228852 154.08

Penyediaan akomodasi dan makan minum 62254.8 -134.29 67830.2 0 72552.1 11.3285 78288.9 -55.982 85212.4 52.24

Informasi dan komunikasi 80445.9 -163.94 87421 0 95329.8 14.6286 104532 -74.274 115359 70.15

Jasa keuangan dan asuransi 109706 -230.08 115281 0 120547 18.4035 132600 -94.837 157256 97.59

Real estate 54788.9 -103.03 59627.7 0 64326.5 9.05418 69523 -45.727 75387.5 42.47

Jasa perusahaan 2877.65 -11.81 3091.75 0 3277.61 0.95312 3456.45 -4.6926 3663.46 4.26

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 273488 -719.98 289425 0 309535 61.3492 320774 -298.27 320835 255.70

Jasa pendidikan 112449 -250.17 127883 0 145247 23.856 155412 -119.28 161476 106.07

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 99123.8 -270.77 108310 0 117919 24.6067 130295 -125.22 141510 116.33

Jasa lainnya 54170.5 -148.12 57680.2 0 60743.7 12.9374 63647.6 -63.328 65976.4 55.94

PDRB 2919369 -11677 3143289 0 3372704 1011.81 3577847 -5009 3815587 4578.70

2016Lapangan Usaha

2012 2013 2014 2015

Lampiran 35. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kabupaten Pohuwato

Page 176: ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALOrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49717/1/REZA... · ANALISIS PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROVINSI GORONTALO SKRIPSI

158

Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij Y'ij Rij

Pertanian kehutanan dan perikanan 1407799.228 -62.71338 1508567.154 493.260783 1615645.486 1459.06 1700112 2311.38 1824567 2138.53

Pertambangan dan penggalian 55357.87467 -4.752885 57131.90284 37.48057 59416.26141 110.812 62353.2 174.351 62923.6 157.93

Industri pengolahan 153423.131 -52.314621 166033.1397 428.755397 177088.2038 1312.49 187102 2130.33 201085 2003.50

Pengadaan listrik dan Gas 2647.487182 -0.893484 2857.533748 7.30365 3208.910448 22.9718 3294.46 35.3815 3721.62 34.37

Pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang 1860.733916 -1.746309 1989.844668 13.978756 2151.166259 42.5522 2224.55 68.3729 2576.51 68.96

Konstruksi 444680.0228 -154.308507 477733.7553 1281.646848 518403.7853 3966.42 574475 6646.55 608835 6256.84

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor 375949.4239 -154.812873 415387.3748 1299.831223 451612.6963 4074.45 482033 6562.06 534232 6344.86

Transportasi dan pergudangan 212906.2569 -109.386168 232044.2551 901.771787 253497.6293 2791 280662 4619.31 301216 4337.42

Penyediaan akomodasi dan makan minum 79834.64296 -50.255811 87173.55143 423.445962 93795.04628 1372.16 102308 2272.07 112157 2186.21

Informasi dan komunikasi 103162.5017 -58.157553 112351.1353 485.141139 123241.889 1525.99 136602 2568.72 151836 2504.72

Jasa keuangan dan asuransi 140685.221 -91.485819 148155.8246 746.230193 155843.076 2223.08 173282 3710.96 206981 3850.99

Real estate 70260.39686 -44.202846 76631.96343 371.818828 83160.93951 1191.99 90852.9 2025.17 99225.4 1982.73

Jasa perusahaan 3690.247464 -1.832841 3973.431963 14.992665 4237.272855 46.6105 4516.9 77.0148 4821.87 73.31

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib 350717.1228 -175.53672 371961.205 1411.338535 400165.1942 4301.25 419189 6894.73 422284 6051.96

Jasa pendidikan 144202.7158 -77.01009 164351.9921 687.831376 187774.778 2249.62 203093 3688.44 212536 3444.09

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 127114.7678 -53.232822 139197.352 437.050393 152445.2826 1313.56 170269 2183.47 186256 2092.20

Jasa lainnya 69467.39952 -30.48315 74129.01416 249.363884 78529.11129 773.392 83175 1254.7 86838.5 1168.01

PDRB 3743752.93 -1123.125879 4039670.43 9291.241989 4360214.63 28777.4 4675547 47223 5022093 44696.63

2016Lapangan Usaha

2012 2013 2014 2015

Lampiran 36. Analisis Shift Share Modifikasi Arcelus Kota Gorontalo