perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : DIAN NOVITASARI NIM. F1107041 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
106
Embed
ANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI TERHADAP ...serta penerapan tata kepemerintahan yang baik. Unit Pengelola Kegiatan (UPK) adalah lembaga di tingkat Kecamatan sebagai pengelola dana Bantuan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI
TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN
MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN ANDONG
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
DIAN NOVITASARI
NIM. F1107041
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
• Memiliki sedikit pengetahuan namun dipergunakan untuk
berkarya, jauh lebih berarti daripada memiliki pengetahuan
luas namun mati tak berfungsi
( Khalil Gibran )
• Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.
(Al Baqarah:286)
• Ilmu tanpa agama akan buta, dan agama tanpa ilmu akan
lumpuh.
(Albert Einstein)
• Tiada usaha yang sia-sia,setiap usaha pasti membawa hasil
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Penulisan skripsi ini penulis persembahkan
kepada :
1. Ayah dan Ibuku tercinta
2. Adekku tersayang
3. Sahabat-sahabatku EP FE UNS 07
4. Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI TERHADAP PENINGKATAN
PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN ANDONG
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009”. Laporan ini ingin menunjukkan
perbandingan pendapatan masyarakat miskin sebelum dan setelah ada Program
PNPM Mandiri.
Skripsi ini disusun dengan maksud guna memenuhi persyaratan untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan pada
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam rangka penyelesaian penyusunan skripsi
ini, terutama kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Riwi Sumantyo, S.E., selaku Pembimbing Akademik terima kasih atas
bimbingannya selama ini.
4. Bapak Dr. Agustinus Suryantoro, M.S. selaku Dosen Pembimbing yang
dengan kesabarannya telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada
penulis dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil.
6. Seluruh staf pengajar dan karyawan fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
7. Segenap pelaku dan pengurus lembaga UPK PNPM Mandiri Kecamatan
Andong Kabupaten Boyolali yang telah memberikan bantuan, dukungan dan
masukan yang penulis butuhkan selama ini.
8. Seluruh teman-teman Fakultas Ekonomi yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu, terima kasih atas kebersamaan dan dukungannya selama ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih sangat
sederhana dan kurang sempurna, karena keterbatasan data dan pengetahuan yang
dimiliki penulis untuk itu penulis menghargai kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak yang berkepentingan dalam laporan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang dikerjakan dengan semua
kemampuan ini juga dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan dan masyarakat yang terkait secara umum.
Surakarta, Maret 2011
Penulis
Dian Novitasari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
ABSTRAKSI ................................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .......................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembangunan Ekonomi .................................................... 7
1. Definisi Pembangunan Ekonomi ................................. 7
2. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi .................. 9
3. Faktor Yang Mempengaruhi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi .................... 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Aspek Pemberdayaan dalam Pembangunan Ekonomi ....... 11
3.1 Grafik Uji t .......................................................................................... 65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN ANDONG
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009
Oleh : Dian Novitasari NIM. F1107041
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan masyarakat miskin di
Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali sebelum dan setelah ada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi dengan sampel masyarakat miskin di Kecamatan Andong yang mendapat bantuan dari PNPM Mandiri. Metode analisis yang digunakan adalah analisis beda dua mean berpasangan (Uji Paired Sample T Test).
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai berikut : rata-rata pendapatan rumah tangga miskin setelah menjadi pemanfaat dari bantuan dana bergulir simpan pinjam kelompok perempuan (SPKP) PNPM Mandiri mengalami peningkatan dibandingkan rata-rata pendapatan rumah tangga miskin sebelum menjadi pemanfaat. Jumlah masyarakat rumah tangga miskin tahun 2009 mengalami penurunan dibanding jumlah masyarakat rumah tangga miskin tahun 2007 dan tahun 2008.
Kesimpulan yang dapat diberikan antara lain setelah mendapat bantuan pinjaman dari Program PNPM Mandiri terdapat peningkatan pendapatan masyarakat rumah tangga miskin, maka disarankan kepada masyarakat rumah tangga miskin yang ingin mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatannya untuk ikut berpartisipasi menjadi pemanfaat bantuan pinjaman dari PNPM Mandiri. Pemberian pinjaman dana bergulir dari PNPM Mandiri telah memberikan keberartian terhadap peningkatan pendapatan masyarakat rumah tangga miskin. Untuk itu disarankan agar terus ditingkatkan lagi pemberian pinjaman dana bergulir kepada masyarakat rumah tangga miskin.
Kata Kunci : PNPM Mandiri, SPKP, Dana Bergulir, Pinjaman Modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan
intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun
penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran
dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal.
Kerelawanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang dapat menjadi sumber
penting pemberdayaan dan pemecahan akar permasalahan kemiskinan juga
mulai pudar. Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan
menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
( PNPM ) Mandiri mulai tahun 2007 untuk meningkatkan efektivitas
penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja,. Melalui PNPM
Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan
yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan
partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama
masyarakat miskin, dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan
sebagai obyek melainkan subyek upaya penanggulangan kemiskinan.
PNPM Mandiri tahun 2007 merupakan kelanjutan Program
Pengembangan Kecamatan ( PPK ) sejak tahun 1999. Sebagai dasar
pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan disertakan program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pendukungnya seperti PNPM Generasi, Program Penanggulangan
Kemiskinan di Perkotaan ( P2KP ) sebagai dasar bagi pengembangan
pemberdayaan masyarakat di perkotaan, dan Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Khusus ( P2DTK ) untuk pengembangan daerah
tertinggal, pasca bencana dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri
diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ekonomi Wilayah ( PISEW ) untuk mengintegrasikan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitarnya. PNPM Mandiri diperkuat
dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh
berbagai departemen/sektor dan pemerintah daerah. Pelaksanaan PNPM
Mandiri tahun 2008 juga akan diprioritaskan pada desa-desa tertinggal.
Pengintegrasian berbagai program pemberdayaan masyarakat ke dalam
kerangka kebijakan PNPM Mandiri, diharapkan cakupan pembangunan dapat
diperluas hingga ke daerah-daerah terpencil dan terisolir. Efektivitas dan
efisiensi dari kegiatan yang selama ini sering berduplikasi antarproyek
diharapkan juga dapat diwujudkan.
Ruang lingkup kegiatan PNPM Mandiri pada dasarnya terbuka bagi
semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati
masyarakat, meliputi : penyediaan dan perbaikan prasarana / sarana
lingkungan pemukiman, sosial dan ekonomi secara padat karya; penyediaan
sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk
mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin ( perhatian yang lebih
besar perlu diberikan bagi kaum perempuan dalam memanfaatkan dana
bergulir); kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah lokal melalui penyadaran
kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan,
serta penerapan tata kepemerintahan yang baik.
Unit Pengelola Kegiatan (UPK) adalah lembaga di tingkat Kecamatan
sebagai pengelola dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) – PNPM
Mandiri yang dapat dialokasikan untuk berbagai jenis kegiatan meliputi
kegiatan prasarana/sarana, pendidikan, kesehatan, UEP ( Usaha Ekonomi
Produktif ) dan SPP ( Simpan Pinjam kelompok Perempuan ). Kegiatan UEP
dan SPP dikelola dan disalurkan sebagai dana bergulir di tingkat Kecamatan
yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Dalam penyaluran dana bergulir
tidak diperbolehkan memberikan pinjaman secara individu melainkan kepada
kelompok yakni Kelompok Usaha Bersama dan Kelompok Simpan Pinjam.
Prinsip transparansi, partisipasi, keberpihakan pada orang miskin,
akuntabilitas, pelestarian dan pengembangan merupakan dasar-dasar
pengelolaan dana bergulir (PTO Penjelasan X Pengelolaan Dana Bergulir
Program Pengembangan Kecamatan).
Tujuan umum PNPM Mandiri, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan
kesempatan kerja bagi masyarakat miskin secara mandiri, sejalan dengan
tujuan tersebut maka dunia usaha pun termotivasi untuk semakin berkembang
dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha di perdesaan, sehingga mereka
mendapat peluang kerja, meningkatkan usaha dan diharapkan mampu
meningkatkan kesejahteraan keluarga sehingga meningkat pula kesejahteraan
daerahnya, baik yang bergerak di bidang jasa maupun industri terutama
industri rumah tangga dan industri kecil. Untuk menumbuhkan kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
usaha tersebut, melalui Program PNPM Mandiri, pemerintah telah
memberikan kredit pada Lembaga Unit Pengelola Kegiatan ( UPK ) PNPM
Mandiri khususnya di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.
Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan
kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu
mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di
lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta
mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi
PNPM Mandiri Perdesaan adalah : (1) peningkatan kapasitas masyarakat dan
kelembagaannya; (2) pelembagaan sistem pembangunan partisipatif; (3)
pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal; (4) peningkatan kualitas
dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat; (5)
pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan (PTO Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan 2008).
Strategi yang dikembangkan PNPM Mandiri Perdesaan dalam rangka
mencapai visi dan misi PNPM Mandiri Perdesaan yaitu menjadikan
masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem
pembangunan partisipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja sama
antar desa. Berdasarkan visi, misi, dan strategi yang dikembangkan, maka
PNPM Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan
sebagai pendekatan yang dipilih. Melalui PNPM Mandiri Perdesaan
diharapkan masyarakat dapat menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu
tercapainya kemandirian dan keberlanjutan, setelah tahapan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dilakukan melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Berdasarkan
uraian tersebut diatas Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
Program PNPM Mandiri di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali tahun
2009. Dalam penelitian ini Penulis mengambil judul “ANALISIS
PROGRAM PNPM MANDIRI TERHADAP PENINGKATAN
PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN
ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka Peneliti dapat merumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali?
2. Bagaimana pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan Andong
Kabupaten Boyolali sebelum dengan setelah mendapat bantuan pinjaman
dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Andong Kabupaten
Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Untuk mengetahui pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan Andong
Kabupaten Boyolali sebelum dan setelah ada Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui kondisi masyarakat miskin yang sesungguhnya
di daerah yang dijadikan obyek penelitian.
2. Bagi Instansi Terkait
Penelitian ini berguna sebagai umpan balik terhadap Program PNPM
yang dilaksanakan pemerintah. Jika program ini dinilai berhasil, maka
pemerintah akan melanjutkan program tersebut.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber data atau informasi untuk
pengembangan penelitian selanjutnya dalam bidang yang sejenis di masa
yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembangunan Ekonomi
1. Definisi Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi secara umum didefinisikan sebagai suatu
proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi
(economic growth). Sedangkan definisi pembangunan ekonomi menurut
beberapa ahli antara lain,
a. Menurut Mudrajad (2000), pembangunan ekonomi adalah suatu
proses dimana pendapatan perkapita suatu negara selama kurun
waktu yang panjang selalu meningkat dengan catatan jumlah
penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan absolut tidak
meningkat dan distribusi pendapatan tidak semakin timpang.
b. Menurut Lincolin Arsyad (1997), pembangunan ekonomi sebagai
proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita
penduduk sutau negara dalam jangka panjang disertai oleh perbaikan
sistem kelembagaan.
Berdasarkan pengertian pembangunan ekonomi yang dikemukakan
oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan beberapa konsep dasar dari
pembangunan ekonomi, antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
a. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus menerus
b. Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita
c. Kenaikan pendapatan itu harus terus berlangsung dalam jangka
panjang
d. Perbaikan sosial dan budaya sistem kelembagaan. Hal ini dapat
ditinjau dari dua aspek, yaitu perbaikan organisasi (institusi) dan
perbaikan di bidang regulasi (baik formal maupun informal)
Pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang
menyebabkan antara lain :
a. Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik dan sosial yang pada
mulanya berorientasi pada suatu daerah menjadi berorientasi keluar.
b. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam
keluarga yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga
kecil.
c. Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan
investasi yang tidak produktif (menumpuk emas, membeli rumah
dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif.
d. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat kurang merangsang
pembangunan ekonomi (misalnya perubahan sikap yang tadinya
kurang menghargai waktu, kurang menghargai prestasi perorangan
dan sebagainya).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Menurut Suryana, terdapat empat teori atau model pembangunan
ekonomi yang bisa diterapkan khususnya dalam pembangunan di
Indonesia, yaitu :
a. Model pembangunan yang berorientasi pertumbuhan. Tujuan pokok
strategi ini adalah meningkatkan laju produksi (GDP).
b. Model pembangunan ekonomi yang berorientasi pada penciptaan
lapangan kerja.
c. Model pembangunan yang berorientasi pada penghapusan
kemiskinan.
d. Model pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
dasar (The Bassic Necessary Oriented).
2. Pembangunan Ekonomi Dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Secara nyata pembangunan ekonomi mendorong
pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi mempunyai
perbedaan. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya
pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam
struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian
seperti dalam lembaga pengetahuan dan teknik. Sedangkan pertumbuhan
ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang
dihasilkan.
Proses pertumbuhan ekonomi dimulai apabila perekonomian
mampu melakukan pembagian kerja (division of labor). Pembagian kerja
akan meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya akan
meningkatkan pendapatan (Adam Smith, 1776). Adam Smith juga
menggaris bawahi pentingnya skala ekonomi. Dengan meluasnya pasar,
akan terbuka inovasi-inovasi baru yang pada gilirannya akan mendorong
perluasan pembagian kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi akan ditentukan oleh dua unsur pokok
(Harrod-Domar,1944), yaitu :
a. Tingkat tabungan (investasi)
b. Produktivitas modal (capital output ratio).
Agar dapat tumbuh secara berkelanjutan, masyarakat dalam suatu
perekonomian harus mempunyai tabungan yang merupakan sumber
investasi. Makin besar tabungan, yang berarti makin besar investasi,
maka akan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, makin
rendah produktivitas kapital atau semakin tinggi capital output ratio,
makin rendah pertumbuhan ekonomi.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi. Yang
termasuk dalam faktor ekonomi dan faktor nonekonomi antara lain,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam,
sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau
kewirausahaan.
b. Faktor Nonekonomi
Faktor nonekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi mencakup kondisi sosial budaya yang ada di
masyarakat, keadaan politik, dan sistem yang berkembang dan
berlaku.
B. Aspek Pemberdayaan Dalam Pembangunan Ekonomi
1. Hakekat Pemberdayaan
Hakekat pemberdayaan pada dasarnya adalah penciptaan suasana
atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat bisa berkembang.
Logika ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap masyarakat pasti
memiliki daya akan tetapi kadang-kadang mereka tidak menyadari atau
potensi yang ada belum tergali untuk dikembangkan. Pemberdayaan
jangan menjebak masyarakat dalam perangkap ketergantungan, sehingga
pemberdayaan sebaiknya mengantarkan pada proses kemandirian.
Menurut Korten, terdapat tiga model pembangunan yang ada di
negara sedang berkembang, yaitu :
a. Community development
b. Partisipasi masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
c. Desentralisasi
Tiga pelaku penting yang terkait dalam pemberdayaan yaitu pemerintah,
swasta, dan masyarakat.
Dalam tinjauan ekonomi, terdapat 3 daya dalam model
pemberdayaan, yaitu :
a. Daya manusia mencakup deskripsi dan potret secara kualitatif dan
kuantitatif meliputi aspek pendidikan, wawasan ilmu pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuan di sisi manajemen.
b. Daya lingkungan yaitu potensi yang dikembangkan berdasarkan
kondisi geografis maupun alam yang ada di daerah.
c. Daya ekonomi merupakan kemampuan untuk menghasilkan nilai
tambah untuk mendapatkan nilai ekonomi yang lebih tinggi dalam
rangka meraih keberdayaan masyarakat.
2. Tahap Pemberdayaan
Pemberdayaan mempunyai beberapa tahap, antara lain :
a. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar
dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas
diri.
b. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan,
kecakapan ketrampilan agar mampu mengambil peran dalam
pembangunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
c. Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan ketrampilan
sehingga terbentuk inisiatif dan kemampuan inovatif untuk
mengantar pada tahap kemandirian.
3. Pengembangan Aspek Pemberdayaan
Aspek pemberdayaan ini dikembangkan dengan analisi CIPOO
(Contexct, Input, Process, Output dan Outcome)
a. Contexct, meliputi aspek :
1) Kelembagaan yaitu bagaimana kelembagaan yang dibentuk di
daerah bisa mewadahi berbagai unsur kepentingan kemitraan
antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Pihak mana yang
akan menangani bentuk dan model kemitraan yang akan dibuat.
2) Sistem manajemen, dalam menganalisis kemitraan diarahkan
pada fungsi – fungsi policy analysis, finance, human relations,
information, dan external relations. Di mana output yang
diharapkan adanya ditemukannya model kemitraan yang efisien.
3) Aspek kinerja organisasi, merupakan bagaimana organisasi
dalam kemitraan tersebut bekerja dan berhasil guna dengan
indikator efisiensi, efektifitas, produktifitas, akuntabilitas dan
memprioritaskan kualitas palayanan.
4) Penguasaan materi
c. Input, yaitu keseluruhan potensi baik internal maupun eksternal yang
dimiliki daerah yang memberikan kontribusi bagi usaha – usaha
pengembangan ekonomi/ pemberdayaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
d. Proses, merupakan langkah – langkah yang ditempuh dalam
kerangka pengembangan ekonomi/ pemberdayaan dan terdiri atas,
1) Pendekatan Capacity Building
2) Pendekatan New Public Management
3) Pendekatan Kinerja
4) Pendekatan substansial melalui pengorganisasian knowledge,
attitude, practice.
e. Output, merupakan hasil dari input yang diproses, di mana hasil dari
pemrosesan unsur-unsur dalam kemitraan meliputi :
1) Munculnya organisasi kemasyarakatan yang kuat / establish
2) Menghasilkan kemampuan manajerial dalam masing-masing
unsur pemberdayaan / pengembangan ekonomi
3) Munculnya kinerja oerganisasi masyarakat yang kuat dan
profesional
f. Outcomes yang diharapkan dari proses ini adalah munculnya bentuk
dan prosedur pemberdayaan/ pengembangan ekonomi yang jelas dan
kuat serta memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder daerah
terutama bagi peningkatan potensi ekonomi yang ada di masyarakat.
4. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Proses pemberdayaan masyarakat mendasarkan pada 4 prinsip
yaitu :
a. Partisipatif, adalah proses pemberdayaan harus dilakukan secara
demokratis dengan melibatkan semua stakeholders baik pemerintah,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
swasta, masyarakat termasuk masyarakat miskin itu sendiri.
Sehingga masyarakat tidak lagi hanya menjadi objek namun subjek
dalam perencanaan pemberdayaan.
b. Transparansi, adalah adanya keterbukaan di antara stakeholders
sehingga setiap tahapan akan direncanakan, mulai dilaksanakan
sampai dengan evaluasi dilakukan secara terbuka dan dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Akuntabilitas, adalah perencanaan pemberdayaan nantinya dapat
diimplementasikan dan tercapai tujuan serta sasarannya.
d. Manfaat bersama, adalah proses pemberdayaan ini dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada upaya
pembangunan masyarakat sebagai kontribusi untuk mewujudkan
tujuan pembangunan nasional.
C. Kemiskinan
1. Konsep Tentang Kemiskinan
Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang
tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap
sebagai kebutuhan minimal dari standar hidup tertentu. Untuk memahami
pengertian tentang kemiskinan ada berbagai pendapatan yang
dikemukakan.
Menurut Mudrajad (2000:13) mendefinisikan kemiskinan sebagai
seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu mencukupi tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal standar
hidup tertentu.
Menurut Suparlan (1995) kemiskinan dapat didefinisikan sebagai
suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan
dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung
tampak pengaruhnya terhadap tingkat kesehatan, kehidupan normal, dan
rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (1993) menjelaskan
kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena
dikehendaki oleh si miskin, melainkan karena tidak dapat dihindari
dengan kekuatan yang apa adanya.
Kemiskinan menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan /
BKKBN (1996 : 10) adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang
dimiliki dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun
fisiknya untuk memenuhi kebutuhannya. Miskin atau kurang sejahtera
dalam pengertian Pembangunan Keluarga Sejahtera diidentikkan dengan
kondisi keluarga sebagai berikut :
a. Pra Sejahtera, adalah keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan spritual,
pangan, sandang, papan, kesehatan, dan keluarga berencana. Secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
operasional mereka tampak dalam ketidakmampuan untuk
memenuhi salah satu indikator sebagai berikut :
1) Makan minimal 2 kali per hari,
2) Pakaian lebih dari satu pasang,
3) Sebagian besar lantai rumahnya bukan dari tanah,
4) Jika sakit dibawa ke sarana kesehatan.
b. Keluarga Sejahtera I, adalah keluarga-keluarga yang telah dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis, seperti kebutuhan
pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan
tempat tinggal dan transportasi. Secara operasional mereka tidak
mampu memenuhi salah satu indikator sebagai berikut :
1) Minimal seminggu sekali makan daging/telur/ikan,
2) Tidak ada anggota keluarga yang berusia 10 – 60 tahun yang
buta huruf latin,
3) Salah satu anggota keluarga memiliki penghasilan tetap,
4) Dalam 3 bulan terakhir tidak sakit dan masih dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik.
Diketahui pula bahwa keadaan yang serba kekurangan ini terjadi
bukan seluruhnya karena kehendak keluarga yang bersangkutan tetapi
karena keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh keluarga sehingga
telah membuat mereka termasuk keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I.
Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I itu dibagi atas dua kelompok,
yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
a. Karena alasan ekonomi / keluarga miskin yaitu keluarga yang
menurut kemampuan ekonominya lemah dan miskin. Keluarga-
keluarga semacam ini mempunyai sifat seperti yang dalam indikator
yang dikembangkan oleh BPS dan Bappenas, yaitu keluarga yang
secara ekonomis memang miskin atau sangat miskin dan belum bisa
menyediakan keperluan pokoknya dengan baik,
b. Karena alasan non ekonomi yaitu keluarga yang kemiskinannya
bukan karena pada harta/uang atau kemampuan untuk mendukung
ekonomi keluarganya tetapi miskin kepeduliannya untuk mengubah
hidupnya menjadi lebih sejahtera misalnya dalam hal partisipasi
pembangunan dan kesehatan dengan membiarkan rumahnya masih
berlantai tanah padahal sebenarnya ia mampu untuk memplester
lantai rumahnya atau kalau anaknya sakit tidak dibawa/diperiksa ke
puskesmas.
Dengan demikian dana bergulir PNPM Mandiri dimaksudkan
untuk diberikan kepada keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I alasan
ekonomi yang mempunyai usaha ekonomi produktif.
M.P Todaro (2000: 200-206) mengemukakan dua anggapan dasar
yang kiranya cukup relevan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh
para ahli diatas mengenai kemiskinan, yaitu :
a. Kemiskinan identik dengan penduduk miskin yang tinggal di daerah
pedesaan, dengan mata pencaharian pokok di bidang pertanian dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
kegiatan lain yang erat hubungannya dengan sektor ekonomi
tradisional
b. Kaum wanita dan anak-anak merupakan kaum yang paling
menderita, yang disebabkan oleh rendahnya kapasitas mereka dalam