ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM YANG OPTIMAL PADA SAHAM LQ 45 DI BEI DENGAN MENGGUNAKAN INDEKS BETA Disusun Oleh : Nama : Susi Anggreyani NIM : 105081002448 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M / 1434 H
97
Embed
ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM YANG OPTIMAL PADA · PDF fileyang optimal. Pemilihan portofolio yang optimal sangat tergantung pada analisa ketepatan para investor membaca dan mencermati
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM YANG OPTIMAL PADA
SAHAM LQ 45 DI BEI DENGAN MENGGUNAKAN INDEKS
BETA
Disusun Oleh :
Nama : Susi Anggreyani
NIM : 105081002448
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013 M / 1434 H
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Susi Anggreyani
NIM : 105081002448
Jurusan : Manajemen
Tempat,Tanggal Lahir : Brebes, 16 Oktober 1986
Alamat : Jalan Palmerah Barat VI No.90
Rt.003/Rw.010 Palmerah Jakarta Barat 11480
Phone : 0838 – 99 - 44 – 5095
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Hobi : Travelling, Browsing dan Membaca
Latar Belakang Pendidikan :
Lulus SDN 21 Pagi Palmerah Jakarta - 1998
Lulus SLTP N 127 Kebon Jeruk Jakarta – 2001
Lulus SMA N 16 Palmerah Jakarta - 2004
Pengalaman Kerja :
- Pernah menjadi staff kantor notaris ANH Jakarta Barat (6 bulan)
- Menjadi guru privat
- Menjadi staff Tata Usaha di SD N 21 Pagi
i
ABSTRAK
Keputusan investasi pada dasarnya menyangkut masalah pengelolaan dana
pada periode tertentu, di mana para investor mempunyai harapan untuk
memperoleh pendapatan atau keuntungan dana yang diinvestasikan pada periode
tertentu. Di dalam portofolio tersebut terdapat portofolio yang jumlahnya tidak
terbatas atau banyak sekali, yang dalam pembentukannya investor akan memilih
mana yang tepat dari sekian banyak portofolio yang ada. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui cara memperoleh tingkat keuntungan saham dan tingkat risiko
dari tiap-tiap saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, untuk
mengetahui cara memperoleh tingkat keuntungan dan risiko portofolio saham
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, dan juga untuk mengetahui cara
memperoleh pembentukan portofolio yang optimal di BEJ dengan menggunakan
indeks beta.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di
BEJ sebanyak 45 perusahaan pada periode Januari 2010 sampai Desember 2011.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling, di mana pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja, dan dengan
catatan sampel tersebut representatif atau mewakili populasi yaitu sebanyak 29
perusahaan. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi yaitu
Indonesian Capital Directory dan Jakarta Stock Exchange.
Dari perhitungan data, nilai β (beta) atau systematic risk rata-rata saham
perusahaan adalah sebesar 1,608454106. Hasil perhitungan memperlihatkan
bahwa rata-rata risiko sebesar 0,055463935. Berdasarkan perhitungan portofolio
tingkat keuntungan pasar rata-rata 0,0226399 dan risiko portofolio diperoleh
sebesar 0,032022118. Dalam pembentukan portofolio optimal dalam penelitian ini
dipilih saham yang mempunyai ERB positif kemudian dibandingkan dengan nilai
Ci (Cut Of Rate). Sekuritas yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama
dengan Ci dimasukkan dalam kandidat portofolio yang optimal sebanyak 23
perusahaan.
Kata Kunci : Return Saham Individual dan Return Pasar
i
ABSTRACT
The investment decision is essentially a matter of the management of funds
at certain period, which the investor has hopes to earn revenue or profits fund
invested in a particular period. Inside the portfolio there are an infinite number of
portfolios or a lot, which is the formation of investors will choose exactly which of
the many existing portfolio. The purpose of this study was to determine how to
obtain the level of profit share and the level of risk of each stock in companies
listed on the Jakarta Stock Exchange, to find out how to obtain the level of
benefits and risks of portfolio shares listed on the Jakarta Stock Exchange, and
also to find out how obtain the optimal portfolio formation on the JSE using beta
index.
The population is LQ 45 firms listed on the JSE as many as 45 companies
in the period January 2010 to December 2011. Samples taken in this study using
purposive sampling technique where the sampling is done on purpose, with a note
or a representative sample of the population is represented by 29 companies.
Methods of data collection using the Indonesian Capital Directory documentation
and Jakarta Stock Exchange.
From the calculation of the data, the value of β (beta) or the average
systematic risk is equal to 1,608454106 shares of the company. The calculation
result shows that the average risk of 0,055463935. Based on the calculation of the
market portfolio rate of return on average 0,0226399 and portfolio risk obtained
by 0,032022118. In the formation of optimal portfolios in the study were selected
stocks that have positive ERB then compared with the value of Ci (Of Rate Cut).
ERB securities have value greater than or equal to Ci candidates included in the
optimal portfolio by 23 companies.
Keywords: Individual Stock Return and Market Return
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Portofolio Saham yang
Optimal pada Saham LQ 45 di BEJ dengan Menggunakan Indeks Beta”.
Penyusunan skripsi ini tak lepas dari bantuan, pengarahan dan dorongan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA, Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid,M. S, Dekan Fakultas Ekonomi dan juga selaku
Dosen Pembimbing I yang penuh kesabaran telah banyak memberikan
bimbingan, dorongan, bantuan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Suhendra, S.Ag, MM, Ketua Jurusan Manajemen
4. Bapak Indoyama Nasarudin, SE, MAB, Dosen pembimbing II yang penuh
kesabaran telah banyak memberikan bimbingan, dorongan, bantuan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun
materiil untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Kakak dan adik tercinta yang selalu memberikan dukungan moriil.
7. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat satu sama lain.
iii
8. Almamater UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tercinta.
9. Calon pendamping hidupku Tata, yang selalu memberi semangat .
10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis akan menerima dengan senang hati
apabila saran atau kritikan terhadap perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
berguna bagi pihak yang membutuhkan. Amin.
Jakarta, 2013
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK i
ABSTRACK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I : PENDAHULUAN
A. LatarBelakang 1
B. RumusanMasalah 6
C. TujuanPenelitian 7
D. ManfaatPenelitian 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Investasi 9
1. PengertianInvestasi 9
2. Proses Investasi 10
3. Tipe-tipeInvestasi 11
B. Risiko 12
v
C. Saham 13
D. Portofolio 18
E. Beta 32
F. IndeksHargaSaham 35
G. Penelitian Terdahulu 36
H. Kerangka Berpikir 39
BAB III :METODE PENELITIAN
A. RuangLingkupPenelitian 42
B. MetodePenentuanSampel 42
C. MetodePengumpulan Data 45
D. MetodeAnalisis Data 46
E. OperasionalVariabelPenelitian 49
BAB IV :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.GambaranUmum 51
1.Pasar Modal 51
2. Bursa Efek Jakarta 52
B. DiskriptifObyekPenelitian 53
C.DiskriptifVariabelPenelitian 54
1. VariabelSaham Individual 54
2. Variabel Return Saham 56
D. AnalisisdanPembahasan 58
BAB V :KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan 73
B. Implikasi 74
C. Saran 75
DAFTAR PUSTAKA 76
LAMPIRAN 78
iv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Hal.
2.1 Tingkat Keuntungan Kondisi 20
2.2 Penelitian Terdahulu 36
3.1 Daftar saham yang masuk dalam Indeks LQ 45 44
4.1 Tabel Return Saham 54
4.2 Daftar IHSG dan return pasar 57
4.3 Beta dan alpha saham individual 64
4.4 Saham kandidat portofolio (ERB>C*) 67
4.5 Saham non kandidat portofolio (ERB<C*) 68
v
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Hal.
2.1 Risiko total 30
2.2 Risiko dan tingkat keuntungan 31
2.3 Kombinasi aktiva bebas risiko dan portofolio 31
2.4 Kerangka konseptual pemikiran 41
4.1 Grafik return saham individual 56
4.2 Grafik return pasar 58
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Hal.
1 Nama Sampel Perusahaan dan Close Price 78
2 Daftar Return Saham 79
3 Return IHSG 80
4 Beta dan Alpha Saham Individual 81
5 Perhitungan ERB 82
6 Kandidat dan Non Kandidat Portofolio 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bursa efek atau pasar modal di Indonesia ada dua yaitu Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya Stock Exchange). Bursa
Efek Jakarta ( BEJ ) sekarang Bursa Efek Indonesia pernah menjadi salah satu
bursa terbaik di Asia Tenggara pada tahun 1996. Prospek pertumbuhan pasar
modal di Indonesia yang demikian pesat ini ternyata didorong oleh minat
investor asing yang masuk ke dalam pasar modal Indonesia. Dengan adanya
pasar modal, para investor dapat melakukan investasi pada banyak pilihan
investasi, sesuai dengan keberanian mengambil risiko dimana para investor
akan selalu memaksimalkan return yang dikombinasikan dengan risiko
tertentu dalam setiap keputusan investasinya.
Teori keuangan mengatakan apabila risiko suatu investasi meningkat
maka disyaratkan tingkat keuntungan yang semakin besar. Investasi adalah
menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan
atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Ahmad, 2004: 3).
Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu arus kas dalam asset
riil yang bersifat berwujud seperti gedung-gedung, kendaraan dan sebagainya,
dan asset finasial atau asset keuangan merupakan dokumen (surat-surat) klaim
tidak langsung pemegangnya terhadap aktiva riil pihak yang menerbitkan
sekuritas tersebut. Keputusan investasi pada dasarnya menyangkut masalah
2
pengelolaan dana pada suatu periode tertentu, dimana para investor
mempunyai harapan untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan dari dana
yang diinvestasikan selama periode waktu tertentu. Sebelum mengambil
keputusan investasi baru, para investor perlu mengadakan analisa yang
cermat. Dalam mengambil keputusan investasi para investor mengharapkan
hasil yang maksimal dengan risiko tertentu atau hasil tertentu dengan risiko
yang minimal terhadap investasi yang dilakukan. Keuntungan investasi sangat
tergantung banyak hal, tapi hal yang utama adalah tergantung pada
kemampuan atau strategi penanaman modal atau investor dalam membaca
keadaan dan situasi pasar yang tidak menentu.
Bila harga saham naik maka keuntungan yang dimiliki pemodal akan
meningkat. Kenaikan harga saham dan permintaan yang tinggi merupakan
daya tarik tersendiri bagi perusahaan untuk menerbitkan saham. Penanam
modal yang membeli saham berarti mereka membeli prospek suatu
perusahaan. Para investor mengambil return (hasil) yang maksimal pada risiko
tertentu untuk memperoleh hasil tertentu pada risiko yang minimal. Bagi
pihak yang kekurangan dana maka pasar modal dapat dijadikan sebagai
alternatif dalam penyediaan dana. Bila seorang penanam modal atau investor
memutuskan akan menginvestasikan dananya di pasar modal (dengan
membeli sekuritas yang diperdagangkan di bursa) maka sebelumnya ia harus
percaya bahwa informasi yang diterima investor adalah informasi yang benar,
dan tidak ada pihak manapun yang memanipulasi informasi dalam
perdagangan tersebut.
3
Jika seorang investor menginginkan keuntungan yang optimal, investor
harus menentukan strategi yang baik, kalangan fund manager dan analis selalu
merujuk nasehat-nasehat lama “Jangan taruh telur dalam satu ranjang’”.
Didalam investasi sahampun demikian “Jangan meletakkan uang hanya
dalam satu jenis saham” ini adalah yang disebut dengan istilah diversifikasi
portofolio. Diversifikasi portofolio saja tidak cukup, perlu diversifikasi waktu
dan pola permainan. Diversifikasi waktu berarti jangan habiskan semua
sekaligus. Lakukan alokasi sebagai antisipasi jika nilai portofolio turun.
Menurut (Jogianto,2003) jika terdapat kemungkinan pembentukan
portofolio yang jumlahnya tidak terbatas, maka timbul pertanyaan portofolio
mana yang akan dipilih oleh investor. Jika investor adalah rasional, maka
mereka akan memilih portofolio yang optimal. Kunci dari pemilihan
portofolio investasi yang optimal adalah bagaimana kemampuan investor
tersebut dalam mengukur tingkat risiko dan tingkat keuntungan yang
diterimanya dalam memilih portofolio investasi tersebut. Jika seorang investor
ingin membentuk portofolio maka investor harus benar-benar dapat
menganalisa pasar yang ada secara tepat. Didalam portofolio terdapat
portofolio yang jumlahnya tidak terbatas atau banyak sekali dan didalam
pembentukan portofolio itu investor akan memilih mana yang tepat dari sekian
banyak portofolio yang ada, oleh karena itu investor akan memilih portofolio
yang optimal. Pemilihan portofolio yang optimal sangat tergantung pada
analisa ketepatan para investor membaca dan mencermati pasar.
4
Diversifikasi pola permainan artinya bila memang ada waktu maka
investor perlu mengalokasikan dana dalam dua pola permainan sekaligus,
short term (hit dan run) dan long term (buy dan hold) artinya sebagian dana
yang dimainkan dengan gaya buy and hold, sebagian lain hit and run dalam
arus permainan transaksi harian, untuk mencapai keuntungan optimal maka
harus dilengkapi kemampuan dan kesediaan melakukan analisis baik
fundamental maupun teknikal.
Dalam membentuk satu portofolio, maka sebaiknya investor berusaha
memaksimalkan pengembalian (return) yang diharapkan dari investasi yang
dilakukan dengan tingkat risiko tertentu. Portofolio seperti ini merupakan
portofolio yang efisien. Investor yang sangat berhati-hati menghindari risiko
yang berbeda, maka ia akan memilih investasi dengan tingkat risiko yang
lebih rendah. Bila investor memilki portofolio yang efisien lebih dari satu,
maka portofolio yang optimal yang akan dipilih. Untuk menaksir keuntungan
yang diharapkan dari suatu portofolio maka perlu menaksir jumlah tingkat
keuntungan yang diharapkan sebanyak jumlah saham yang membentuk
portofolio tersebut (Husnan, 2001: 102).
Beta merupakan suatu pengukuran volatilitas (Volatility return) suatu
sekuritas/return portofolio terhadap return pasar (Jogiyanto, 2003: 265).
Portofolio adalah sekumpulan efek atau aset lain yang dimiliki pemodal
perorangan atau lembaga. Menurut Ardiyos (dalam Skripsi Aminah; 2004: 4).
Tujuan dari portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan
penganekaragaman efek (Ardiyos, 2001:102).
5
Indeks beta merupakan salah satu alat ukur yang akurat untuk
mengukur suatu portofolio yang mempunyai risiko rendah, maka saham yang
dipilih adalah saham–saham yang memiliki covariance dengan portofolio
yang rendah, portofolio saham dapat mengurangi risiko yang timbul. Pada
dasarnya investor mengharapkan investasi yang ditanamkan akan
menghasilkan tingkat pengembalian yang maksimal dengan risiko yang
seminimal mungkin. Pembentukan portofolio berangkat dari usaha
diversifikasi investasi guna mengurangi risiko. Terbukti bahwa semakin
banyak jenis efek yang dikumpulkan dalam keranjang portofolio, maka risiko
kerugian saham yang satu dapat dinetralisir oleh keuntungan dari saham lain.
Tetapi diversifikasi bukanlah suatu jaminan dalam mengusahakan risiko yang
minimum dengan keuntungan maksimum sekaligus. Sehingga para investor
yang rasional perlu mengadakan analisis sebelum melakukan investasi agar
risiko dapat diminimalisasi sekecil mungkin. Investor melakukan diversifikasi
dalam berbagai portofolio dikarenakan hasil yang diharapkan dari tiap jenis
sekuritas dapat saling menutup. Sedangkan kenyataannya adalah tiap-tiap
investor mempunyai tanggapan risiko yang mungkin berbeda.
Untuk itu para investor perlu mendiversifikasikan sahamnya agar
investor dapat memilih portofolio yang efisien dan memilih risiko yang
terkecil berbeda, kadang ada investor yang memilih risiko yang lebih besar
dengan kompensasi return ekspektasi yang lebih besar juga dan ada investor
yang tidak menyukai risiko. Pemodal mencoba meramal return yang
diharapkan dengan memakai batas kemungkinan bahwa hasil tidak dapat
6
dicapai. Investor dihadapkan pada beberapa alternatif sekuritas yang beberapa
diantaranya dapat dipilih.
Kenapa dipilih saham-saham LQ45, karena saham yang masuk dalam
LQ45 merupakan saham-saham unggulan berdasarkan kapitalisasi pasar 12
bulan terakhir dan masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham
di pasar regular. Apa yang dibutuhkan pemodal adalah kemampuan untuk
menyusun pilihannya dari tiap kombinasi kepuasan paling sedikit sampai
kepuasan tertinggi. Investor yang rasional hanya tertarik dengan portofolio
yang optimal. Hal tersebut menjadi landasan peneliti untuk mengambil judul
“ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM YANG OPTIMAL PADA SAHAM
LQ 45 DI BEI DENGAN MENGGUNAKAN INDEKS BETA”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka
permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah tingkat keuntungan (return) dan tingkat risiko sekuritas
individual saham pada perusahaan yang termasuk ke dalam indeks LQ 45
di Bursa Efek Indonesia?
2. Bagaimanakah tingkat keuntungan (return) dan tingkat risiko portofolio
saham pada perusahaan yang termasuk ke dalam indeks LQ 45 di Bursa
Efek Indonesia?
3. Bagaimanakah pembentukan portofolio yang optimal pada saham indeks
LQ 45 di BEI dengan menggunakan indeks beta?
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka untuk
menganalisis portofolio yang optimal dengan menggunakan indeks beta,
tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Menganalisis cara memperoleh tingkat keuntungan (return) dan tingkat
risiko sekuritas individual saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Menganalisis cara memperoleh tingkat keuntungan (return) dan tingkat
risiko portofolio saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Menganalisis cara pembentukan portofolio yang optimal dengan
menggunakan indeks beta di BEI.
D. Manfaat Penelitian
Dari tujuan yang telah disampaikan diatas maka penelitian ini berguna untuk:
1. Kegunaan praktis penelitian ini adalah:
Manfaat bagi investor dan masyarakat
a. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pembentukan portofolio
yang optimal.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam melakukan jual-
beli saham di BEI (Bursa Efek Indonesia).
8
2. Kegunaan teoritis penelitian ini adalah:
a. Manfaat Bagi Kalangan Akademis
Berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara teoritis
sebagaimana yang telah dipelajari didalam perkuliahan dan sebagai
pengetahuan tentang pasar modal dan investasi. Bagi civitas akademika
menambah informasi, sumbangan penelitian bahan kajian dalam
penelitian. Bagi civitas akademika menambah informasi, sumbangan
penelitianbahan kajian dalam penelitian.
b. Manfaat Bagi Perusahaan
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai
informasi mengenai portofolio yang optimal berpotensi mempengaruhi
return saham yang dijual di pasar modal.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Investasi
1. Pengertian Investasi
Menurut Husnan (1998: 3) investasi adalah setiap pengguna dana
dengan maksud memperoleh penghasilan. Sedangkan menurut Halim(2003:
2) investasi adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi adalah
penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang
efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto, 2000:5). Dari
beberapa pengertian investasi dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan
kegiatan dalam bidang finansial yang dimaksudkan untuk memperoleh hasil
yang maksimal dari kekayaan atau asset yang ditanam.
2. Proses Investasi
Menurut Husnan (2003: 49) proses investasi menunjukkan
bagaimana seorang investor membuat keputusan investasi pada efek-efek
yang biasa dipasarkan, dan kapan dilakukan. Untuk mengambil keputusan
tersebut dilakukan langkah-langkah:
a. Menentukan kebijakan investasi
Disini pemodal perlu menentukan tujuan investasinya tersebut
akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan
10
keuntungan investasi, maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan
investasinya adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, tetapi
menyadari bahwa ada kemungkinan untuk menderita rugi, jadi tujuan
investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.
b. Analisis Sekuritas
Dalam tahap ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek
atau sekelompok efek. Salah satu tujuan penilaian ini adalah untuk
mengidentifikasikan efek yang salah harga (mispriced), apakah harganya
terlalu tinggi atau terlalu rendah, dan analisis ini dapat mendeteksi
sekuritas-sekuritas tersebut.
c. Pembentukan Portofolio
Portofolio berarti sekumpulan investasi, tahap ini menyangkut
identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa
proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas
tersebut. Pemilihan banyak sekuritas dimaksudkan untuk mengurangi
risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas dipengaruhi antara lain:
preferensi risiko, pola kebutuhan kas, status pajak dan sebagainya.
d. Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya,
dengan maksud kalau perlu melakukan perubahan portofolio yang telah
dimiliki. Apabila portofolio sekarang tidak optimal atau tidak sesuai
dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan
perubahan terhadap sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
11
e. Evaluasi Kinerja
Dalam tahap ini pemodal atau investor melakukan penilaian
terhadap kinerja( performance) portofolio, baik dalam aspek tingkat
keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar
kalau portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti
lebih baik dari potofolio lainnya.
3. Tipe-tipe Investasi
Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung
maupun tidak langsung.
a. Investasi Langsung
Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan
yang dapat diperjualbelikan dipasar uang(Money Market).
Macam-macam investasi langsung dapat disarikan sebgai berikut:
1) Invetasi langsung yang tidak dapat diperjualbelikan(tabungan, deposito)
2) Investasi langsung dapat diperjualbelikan(investai langsung dipasar uang,
investasi langsung di pasar modal, investasi langsung di pasar
turunan)(Jogiyanto, 2000:9)
b. Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung dilakukan dengan cara membeli suratsurat
berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan Investasi adalah perusahaan
yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik
12
dengan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam
portofolio (Jogiyanto, 2000:10).
B. Risiko
Menurut Ahmad (2003:100) risiko dapat didefinisikan sebagai
kemungkinan untuk luka, rusak, atau hilang. Dalam investasi risiko selalu
dikaitkan dengan variabilitas return yang dapat diperoleh dengan surat
berharga. Berkaitan dengan uraian diatas maka klasifikasi risiko total terdiri
dari:
1. Risiko Sistematik
Risiko sistematis atau risiko yang tidak dapat didiversifikasikan
(undiversifiable) disebut pula risiko pasar yang berkaitan dengan
perekonomian secara makro, misalnya purchasing power risk, political
risk, foreign exchange, dan risiko lainnya.
2. Risiko Tidak Sistematik
Disebut juga risiko khusus yang terdapat pada masing-masing perusahaan,
seperti risiko kebangkrutan, risiko manajemen, dan risiko industri khusus
perusahaan yang disebut juga risiko yang dapat didiversifikasikan atau
unsystematis risk.
13
C. Saham
1. Pengertian Saham
Sekuritas atau efek adalah surat berharga yang dapat diperjualbelikan
di pasar modal primer maupun sekunder ( Gitosudarmo, 1999: 265).
Sedangkan menurut Thian Hin (2001: 13). Saham yaitu surat berharga yang
merupakan bukti kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu
perusahaan. Saham merupakan tanda bukti pengambilan pengambilan
bagian saham, juga merupakan tanda bukti pengambilan bagian peserta
dalam suatu perusahaan (Riyanto, 1999: 240). Saham adalah tanda
penyertaan modal pada perusahaan perseroan terbatas. Jenis saham antara
lain:
a. Saham Biasa
Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa.
Pemegang saham biasanya memperoleh hak untuk memperoleh deviden
sepanjang perseroan memperoleh keuntungan (Gitosudarmo:1999:265).
b. Saham Preferen
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan
antara obligasi dan saham biasa (Jogiyanto; 2003:67), saham preferen
adalah saham yang memberikan hak deviden dan atau bagian kekayaan
pada saat perubahan lebih dahulu dari saham biasa, dan disamping itu
mempunyai preferen untuk digunakan dalam mengajukan pencalonan
direksi/ komisaris (Gitosudarmo, 1999:266).
c. Saham Treasury ( Treasury stock )
14
Saham treasury adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah
dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan
untuk dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri (Jogiyanto, 2003:
74).
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan Wujud saham
adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut (
binder produk–produk yang ada di pasar modal). Saham dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan, pemilikan seseorang atau badan terhadap suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud dari saham adalah selembar kertas
yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan saham tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar
penyertaan yang ditanam di perusahaan (Tjiptono dan Hendy, 1995:2001).
Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai 3 tujuan
investasi utama ( Kertonegoro, 1995: 108) adalah:
a. Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan prinsipal,
sehingga mereka akan mencari saham blue chip dan saham nonspekulatif
lainnya.
b. Sebagai pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi jangka
panjang sehingga mereka mencari saham pertumbuhan untuk memperoleh
capital gain atau saham, sumber penghasilan untuk mendapatkan deviden.
15
c. Sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada
penerimaan deviden sehingga mereka akan mencari saham penghasilan
yang bermutu baik dan hasil tinggi.
Menurut Koetien (1993) tujuan pencatatan saham dibursa adalah:
a. Memberikan kepada bursa semua informasi yang dibutuhkan kepada
Investor.
b. Kepada masyarakat diberikan keterangan-keterangan hingga secara wajar
dapat dianggap, masyarakat dapat membantunya menilai baik tidaknya
efek yang bersangkutan.
2. Penilaian Saham
Harga saham adalah harga yang dibentuk dan interaksi para penjual dan
pembeli saham dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka
terhadap profit perusahaan, untuk itu para investor memerlukan informasi yang
berkaitan dengan pembentukan harga saham tersebut dalam mengambil
keputusan untuk menjual atau membeli saham. Menurut Ang (1997: 62) nilai
dari saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga jenis :
a. Nilai nominal
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum dalam saham yang
berfungsi untuk tujuan akuntansi, nilai ini tidak dapat digunakan untuk
mengukur sesuatu. Nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas perseroan
dalam neraca.
b. Harga dasar (Base Price)
16
Harga dasar saham baru merupakan harga perdananya, harga saham
diperoleh dari perkalian antara nilai par value dengan jumlah saham yang
diterbitkan. Harga dasar suatu saham sangat erat hubungannya dengan harga
pasar tersebut. Harga dasar diperhitungkan dalam perhitungan indeks harga
saham, harga dasar akan berubah seiring dengan aksi emiten yang dilakukan
seperti right issue, stock split,warrant, redemtion.
c. Harga Pasar (Market Price)
Harga pasar merupakan harga dimana harga tersebut berlaku saat
pasar sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga
pasar adalah harga penutupan ( Closing Price), harga pasar adalah harga
yang mencerminkan naik turunnya suatu saham. Jika harga saham dikalikan
dengan jumlah saham yang diterbitkan maka akan terbentuk market value.
Harga saham dibursa ditentukan oleh kekuatan pasar yang berarti saham
tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran, karena permintaan dan
penawaran atas saham berfluktuasi setiap harinya, maka harga sahampun
akan mengikuti pada fluktuasi tersebut. Pada kondisi dimana permintaan
saham lebih banyak, maka harga saham akan cenderung meningkat . Faktor-
faktor yang menentukan harga saham dipasar adalah:
1) Taksiran penghasilan yang akan diterima
2) Besarnya tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor, yang mana
dipengaruhi oleh keuntungan yang bebas risiko serta risiko yang
ditanggung investor.
17
Harga saham mencerminkan prestasi emiten, pergerakan harga saham
dengan kinerja emiten. Apabila emiten mempunyai prestasi yang semakin
baik maka keuntungan yang dapat dihasilan dari operasi usaha semakin
besar, hal ini berarti keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemegang saham
juga semakin besar. Bagi investor, harga saham dan pergerakannya
merupakan faktor penting dalam investasi di pasar modal. Harga saham
dikatakan tidak wajar apabila harganya ditetapkan terlalu tinggi (overprice)
ataupun terlalu rendah (underprice). Melalui penilaian saham inilah para
investor akan bisa memutuskan untuk menentukan strategi invetasi melalui
keputusan untuk membeli, menjual atau mempertahankan saham tertentu.
Harga saham juga mencerminkan nilai suatu perusahaan, semakin tinggi
harga saham maka, semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan
semakin rendah harga saham maka semakin rendah pula nilai perusahaan,
oleh karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham akan sangat
memperhatikan harga saham. Harga saham yang terlalu rendah sering
diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik namun, bila harga saham
terlalu tinggi dapat mengurangi investor untuk membeli sehingga
menimbulkan harga saham sulit meningkat lagi. Untuk mengantisipasi hal
tersebut maka banyak perusahaan yang melakukan stock split terhadap
sahamnya, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan daya beli(Ang, 1997:
65).
18
D. Portofolio
1. Pengertian portofolio
Portofolio adalah kumpulan saham / aset lain yang dimiliki oleh
pemodal perorangan atau lembaga. Menurut Ardiyos (dalam skripsi
Aminah, 2004: 23) tujuan portofolio adalah mengurangi risiko dengan
penganekaragaman kepemilikan efek. Portofolio secara harfiah memiliki
sekumpulan surat–surat. Teori ini disebut teori portofolio karena
mempunyai cara mengestimasikan dana kedalam bentuk surat-surat
berharga, teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa pemilk modal akan
menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan
tujuan mengurangi risiko yang harus ditanggung dan kemudian ingin
mendapatkan santunan (penghasilan) yang lebih tinggi.
Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih investor dari
sejumlah pilihan portofolio efisien sesuai dengan preferensi terhadap return
dan resiko. Dengan asumsi bahwa investor bersifat risk averse yaitu
meminta tambahan tingkat keuntungan yang semakin besar untuk tambahan
satu unit resiko yang sama. Portofolio efisien adalah kombinasi investasi
yang memberikan nilai return yang sama dengan tingkat risiko yang
minimal atau dengan tingkat risiko yang sama akan memberikan return
yang maksimal. Pembentukan portofolio optimal dilakukan dengan
memilih saham-saham berdasarkan return dan risiko yang sesuai dengan
profil investor (Brigham and Daves, 2004).
19
Dalam teori ini risiko investasi dalam saham didefinisikan sebagai
investasi standar dan tingkat keuntungan. Menurut Gitosudarmo(1999:266)
teori portofolio memiliki 2 asumsi penting yaitu:
a. Keuntungan surat berharga adalah berpola distribusi normal
b. Para investor terkadang bersikap kurang atau tidak menyukai risiko (Risk
averse)
Risiko dari portofolio yang didiversifikasikan secara baik
tergantung pada risiko pasar dari masing-masing saham yang di
masukkan dalam portofolio tersebut, dengan kata lain jika ingin
membentuk portofolio yang memiliki risiko rendah, maka saham–saham
yang dipilih bukanlah sahamsaham yang memiliki covariance dengan
portofolio yang rendah, Kalau portofolio tersebut mewakili kesempatan
investasi yang ada, dengan proporsi sesuai dengan bobot investasi
tersebut, maka portofolio tersebut disebut sebagai portofolio pasar
(Husnan, 2001:104).
Manajer uang yang ingin mengubah risiko pasar yang dihadapinya
dapat melakukan hal tersebut dengan jalan merevisi beta dari portofolio.
Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menyeimbangkan kembali portofolio
saham yang akan menghasilkan beta yang diinginkan dalam proses