Page 1
ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT
KONSUMSI BERAS
(Studi kasus: Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat)
SKRIPSI
RYAN FRANKLIN
120304111
AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 2
JUDUL :ANALISI POLA KONSUMSI PANGAN DAN
TINGKAT KONSUMSI BERAS (Studi Kasus:
Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan,
Kabupaten Pakpak Bharat)
NAMA : RYAN FRANKLIN
NIM : 120304033
PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS
Disetujui Oleh:
Komisi Pembimbing
Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing
(Ir. H. M. Mozart B. Darus, M.Sc) (Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec)
NIP: 196210951987031005 NIP:196304021997031001
Mengetahui:
Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
( Dr. Ir. Salmiah, MS )
NIP: 195702171986032001
Tanggal Lulus : 25 Januari 2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 3
HALAMAN PENGESAHAN
PUSPITA DAMAYANTI (120304033), dengan judul Skripsi Hubungan
Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Swadaya Dengan Tingkat
Keberhasilan Tugas Pokok Penyuluhan Pertanian (Kasus: Wilayah Kerja
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Beringin Dan Kecamatan Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang). Telah Dipertahankan di Depan Dewan
Penguji Skripsi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Sumatera Utara, dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian.
Pada Tanggal : 27 Januari 2017
Panitia Penguji Skripsi:
Ketua : Ir. H. M. Mozart B. Darus, M.Sc
NIP: 196210951987031005
Anggota : 1. Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec
NIP:196304021997031001
2. Ir. Lily Fauzia, M.Si
NIP. 196308221988032003
3. Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si
NIP. 196509261993031002
Mengetahui:
Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
( Dr. Ir. Salmiah, MS )
NIP: 195702171986032001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 4
i
ABSTRAK
RYAN FRANKLIN (120304111) dengan judul skripsi “ANALISIS POLA
KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS (Studi Kasus:
Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat).” Penelitian
skripsi ini dibimbing oleh Bapak Ir. M. Mozart B. Darus, M.Sc dan
Bapak Dr.Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi pangan masyarakat;
mengetahui tingkat konsumsi beras; dan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta Dame,
Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Metode analisis yang digunakan
adalah metode analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh
dari penelitian ini adalah bahwa pola konsumsi pangan masyarakat di Desa Kuta
Dame didominasi oleh kelompok pangan padi-padian, minyak dan lemak,
buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, dan lain-lain; Tingkat konsumsi
beras di Desa Kuta Dame berada diatas angka ideal nasional. Secara serempak
keempat faktor (Tingkat pendapatan, Jumlah anggota keluarga, Umur, dan
Tingkat pendidikan) berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras
masyarakat di Desa Kuta Dame. Sedangkan secara parsial faktor jumlah anggota
keluarga, umur, dan tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap tingkat
konsumsi beras di Desa Kuta Dame.
Kata Kunci: Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 5
ii
RIWAYAT HIDUP
Ryan Franklin, lahir di Bandung pada tanggal 27 Agustus 1994. Penulis
merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari Bapak Paruntungan Sihombing
dan Ibu Aolien Kalase.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:
1. Tahun 2000 masuk SD Swasta St.Antonius II Medan dan tamat tahun 2006.
2. Tahun 2006 masuk SMP Swasta Putri Cahaya Medan dan tamat tahun 2009.
3. Tahun 2009 masuk SMA Swasta St.Thomas 1 Medan tamat tahun 2012.
4. Tahun 2012 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara melalui jalur UMB-Regular.
Kegiatan yang diikuti penulis selama duduk di bangku kuliah adalah sebagai
berikut:
1. Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di desa Amborokan Panei Raya
Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara tanggal 4 Agustus 2015 - 4
September 2015.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 6
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun
judul skripsi ini adalah “Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat
Konsumsi Beras (Studi Kasus: Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan,
Kabupaten Pakpak Bharat).” Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Program Studi
Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai
bentuk rasa syukur, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada:
1. Bapak Ir. M. Mozart B. Darus, M.Sc selaku ketua komisi pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku anggota komisi pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi,
dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Ir. Lily Fauzia, M.Si selaku Ketua Komisi Penguji yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si selaku Anggota Komisi Penguji yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku Ketua Program Studi Agribisnis FP-USU dan
Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Sekretaris Program Studi
Agribisnis FP-USU yang telah memberikan kemudahan dalam perkuliahan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 7
iv
6. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis FP-USU, yang telah membekali ilmu
pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Seluruh pegawai di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, khususnya
pegawai di Program Studi Agribisnis.
8. Orangtua tercinta Paruntungan Sihombing dan Aolien Kalase yang selalu
memberikan nasihat, kasih sayang dan dukungan baik secara materi maupun
doa yang diberikan selama menjalani perkuliahan.
9. Saudari dan saudara penulis yaitu Linda Chonita Oktavia Sihombing selaku
kakak kandung penulis dan Erwin Kurnia selaku abang kandung penulis yang
telah menyayangi dan memotivasi penulis untuk terus berusaha menyelesaikan
tugas akhir ini.
Penulis mengharapakan penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan
menjadi acuan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya. Namun demikian,
sangat disadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang
dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke
arah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Medan, 2017
Ryan Franklin
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 8
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah............................................................................... 6
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................... 7
2.1.1 Pola Konsumsi Pangan .................................................................... 7
2.1.2 Pola Pangan Harapan ...................................................................... 7
2.1.3 Tingkat Konsumsi .......................................................................... 9
2.1.4 Faktor Mempengaruhi Konsumsi ................................................... 10
2.2 Landasan Teori ...................................................................................... 13
2.3 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 15
2.4 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 16
2.5 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian .................................................... 18
3.2 Metode Penentuan Sampel .................................................................... 18
3.3 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 19
3.4 Metode Analisis Data ............................................................................ 19
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional ......................................................... 23
3.5.1 Defenisi ........................................................................................... 24
3.5.2 Batasan Operasional ........................................................................ 25
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian .................................................................. 26
4.1.1 Keadaan Penduduk .......................................................................... 27
4.1.2 Sarana dan Prasarana ....................................................................... 28
4.2 Karakteristik Sampel Penelitian
4.2.1 Pendapatan Rumah Tangga ............................................................. 29
4.2.2 Jumlah Anggota Keluarga ............................................................... 30
4.2.3 Umur ................................................................................................ 30
4.2.4 Tingkat Pendidikan ......................................................................... 31
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pola Konsumsi Pangan .......................................................................... 32
5.2 Tingkat Konsumsi .................................................................................. 36
5.3 Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Beras
Masyarakat di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten
Pakpak Bharat ....................................................................................... 38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 9
vi
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 43
6.2 Saran ...................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 10
vii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1 Susunan dan Jumlah Pangan Ideal Nasional Per
Kapita Per Hari
4
Tabel 1.2 Tingkat Konsumsi Pangan 10 Kabupaten/Kota
Terbesar Di Sumatera Utara 2015 (Gr/Kap/Hr)
4
Tabel 3.1 Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Menurut Desa 2014
18
Tabel 4.1 Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan 27
Tabel 4.2 Penduduk Menurut Kelompok Agama 28
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana 28
Tabel 4.4 Pendapatan Rumah Tangga Sampel di Desa Kuta
Dame
29
Tabel 4.5 Jumlah Anggota Rumah Tangga 30
Tabel 4.6 Umur Ibu Rumah Tangga 30
Tabel 4.7 Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga 31
Tabel 5.1 Situasi Konsumsi Pangan Rumah Tangga di Desa
Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabpaten Pakpak
Bharat
32
Tabel 5.2 Perbandingan Konsumsi Ideal Nasional dan
Konsumsi Rumah Tangga Desa Kuta Dame,
Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat
34
Tabel 5.3 Situasi Konsumsi Pangan Kelompok Padi-padian
Penduduk Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan,
Kabupaten Pakpak Bharat
35
Tabel 5.4 Perbandingan Tingkat Konsumsi Beras 36
Tabel 5.5 Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Beras di Desa
Kuta Dame
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 11
viii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 1 Kurva Fungsi Konsumsi 14
Gambar 2 Skema Kerangka Pemikiran Analisis Pola Konsumsi
Pagan dan Tingkat Konsumsi Beras
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 12
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran 1 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2015
Lampiran 2 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat
Tahun 2015
Lampiran 3 Konsumsi Pangan Rumah Tangga di Desa Kuta Dame Per
Kapita Per Hari (Gr/Kap/Hr)
Lampiran 4 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Desa Kuta Dame
Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat
Lampiran 5 Perhitungan Konsumsi Pangan
Lampiran 6 Identitas Responden
Lampiran 7 Hasil SPSS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pangan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang cukup mendasar,
dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat emosional dan
bahkan politis. Terpenuhinya kebutuhan pangan secara kuantitas dan kualitas
merupakan hal yang sangat penting bagi landasan pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dalam jangka panjang (Amang, 1993).
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan yang
memenuhi atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya
yang bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan. Pangan merupakan kebutuhan
manusia paling azasi, sehingga ketersediaan pangan bagi manusia harus terjamin.
Manusia dengan segala kemampuannya selalu berusaha mencukupi kebutuhannya
dengan berbagai cara. Pangan dikenal sebagai pangan pokok jika dimakan secara
teratur oleh suatu kelompok penduduk dalam jumlah cukup besar untuk
menyediakan bagian terbesar dari konsumsi energi total yang dihasilkan oleh
makanan (Suryana, 2003).
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang
diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan dan minuman
bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan,
dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan
atau pembuatan makanan dan minuman. Pangan dikelompokkan menjadi
sembilan kelompok yakni : 1. Padi-padian Terdiri dari beras, jagung, terigu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 14
2
2. Makanan berpati atau umbi-umbian Terdiri dari kentang, ubi kayu, ubi jalar,
sagu, talas dan umbi-umbian lain. 3. Pangan hewani Terdiri dari ikan,
daging, susu, telur. 4. Minyak dan lemak Terdiri dari minyak kelapa, minyak
jagung, minyak kelapa sawit dan margarin. 5. Buah dan biji berminyak Terdiri
dari kelapa, kemiri, kenari, mete, dan coklat. 6. Kacang-kacang lainnya.
7. Gula Terdiri dari gula pasir, gula merah dan gula lainnya 8. Sayur dan buah
adalah seluruh jenis sayur dan buah yang biasa dikonsumsi. 9. Lain-lain
Terdiri dari teh, kopi, bumbu makanan dan minuman beralkohol
(BKP Bengkulu, 2011).
Menurut Khumaidi (1997), Pangan pokok ialah pangan yang muncul dalam menu
sehari-hari, mengambil porsi terbesar dalam hidangan dan merupakan sumber
energi yang terbesar. Sedangkan pangan pokok utama ialah pangan pokok yang
dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk serta dalam situasi normal tidak
dapat diganti oleh jenis komoditi lain.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan menyebutkan bahwa
ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah
tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutu, aman, merata dan terjangkau. Pembangunan pangan ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional. Konsumsi
pangan penduduk Indonesia masih belum memenuhi kecukupan gizi. Kuantitas,
kualitas, dan keragaman pangan belum memenuhi kaedah berimbang karena
masih didominasi oleh serealia khususnya beras, sebaliknya kontribusi
jagung, umbi-umbian, kacangan-kacangan, pangan hewani, sayur-sayuran dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 15
3
buah-buahan masih sangat kurang. Ketergantungan terhadap beras
dapat diperlonggar dengan penganekaragaman pangan melalui perubahan citra
bahan pangan pokok berbasis umbi-umbian yang diperkaya nutrisinya oleh
kacang-kacangan (Aziz, 2008).
Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang
dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Pola konsumsi
masyarakat ini dapat menunjukkan tingkat keberagaman pangan masyarakat
yang selanjutnya dapat diamati dari parameter Pola Pangan Harapan (PPH)
(Baliwati dkk, 2010).
PPH dapat digunakan untuk perencanaan dan ketersediaan serta perumusan
kebijaksanaan pangan dan perencanaan pertanian di suatu wilayah. Perencanaan
pertanian dan pangan dengan adanya PPH akan mengetahui banyaknya pangan
yang harus disediakan untuk konsumsi penduduk agar terpenuhi kecukupan gizi
dengan mutu yang lebih baik. Prinsip dasar perencanaan kebutuhan pangan
dengan PPH adalah tersedianya pangan yang beranekaragam yang sesuai dengan
kecukupan gizi penduduk setempat. Selain itu PPH disajikan dalam kelompok
pangan untuk memberikan keleluasaan menentukan pilihan jenis pangan yang
diinginkan diantara kelompoknya dengan memperhatikan aspek pola konsumsi
atau preferensi jenis pangan penduduk dan aspek potensi wilayah setempat
(Ariani dkk, 1995).
Skor PPH yang maksimal adalah 100. Semakin tinggi skor mutu gizi pangan
menunjukkan situasi pangan yang semakin beragam dan semakin baik komposisi
dan mutu gizinya. Skor PPH digunakan sebagai indikator mutu gizi pangan dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 16
4
keragaman konsumsi pangan. PPH berguna sebagai instrumen sederhana menilai
situasi ketersediaan dan konsumsi pangan berupa jumlah dan komposisi pangan
menurut jenis pangan secara agregat (Baliwati, 2002).
Tabel 1.1 Susunan dan Jumlah Pangan Ideal Nasional Per Kapita Per Hari
No. Kelompok Pangan % AKE Energi
(Kkal/Kap/Hr)
Berat
(Gram/Kap/Hr)
1 Padi-padian 50 1.000 275
2 Umbi-umbian 6 120 90
3 Pangan Hewani 12 240 140
4 Minyak dan Lemak 10 200 25
5 Buah/Biji Berminyak 3 60 10
6 Kacang-kacangan 5 100 35
7 Gula 5 100 30
8 Sayur dan Buah 6 120 230
9 Lain-lain 3 60 15
Total 100 2.000 850
Sumber: Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015
Tabel 1.1 menunjukkan besar Angka Kecukupan Energi (AKE) ideal masing-
masing kelompok pangan yang diperoleh dari pembagian besar energi dengan
total energi dikali 100%. Tabel di atas juga menunjukkan besarnya energi dan
berat konsumsi ideal yang dijadikan faktor konversi dalam perhitungan konsumsi
energi untuk memperoleh skor Pola Pangan Harapan (PPH).
Tabel 1.2 Tingkat Konsumsi Pangan 10 Kabupaten/Kota Terbesar Di
Sumatera Utara 2015 (Gr/Kap/Hr).
Kab/Kota Padi-
padian
Umbi-
umbian
Pangan
Hewani
Minyak
dan
Lemak
Buah/Biji
Ber-
minyak
Kacang-
Kacang-
an
Gula
Sayur
dan
Buah
Lain
nya
1.Binjai 363,9 83,2 230,8 24,4 152,9 13,5 11,2 255,8 1,2
2.Nias
Utara 358,4 109,9 159,9 15,6 363,8 2,8 3,5 236,5 1,8
3.Pakpak
Bharat 352,7 87,7 204,4 21,7 214,7 9,8 8,4 274,0 0,6
4.Dairi 347,3 15,3 249,2 12,8 111,5 13,9 13,4 258,6 3,1
5.Tapanuli
Selatan 344,0 60,0 196,7 15,7 103,7 15,5 3,6 263,0 0,1
6. Samosir 339,2 44,3 359,0 15,9 110,2 6,1 14,9 275,3 0,6
7.Padang
Lawas 338,9 91,0 262,0 10,9 235,8 22,3 16,7 296,6 0,1
8.Deli
Serdang 327,6 41,6 304,2 16,7 110,9 21,4 14,2 313,6 3,4
9.Labuhanb
atu Selatan 325,2 103,9 238,8 12,5 174,3 23,2 16,5 264,3 0,0
10.Batubara 320,2 28,5 286,0 39,4 245,1 13,4 18,0 269,3 1,3
Sumber: Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 17
5
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa kabupaten Pakpak Bharat menempati urutan
ke-3 terbesar untuk konsumsi pangan utama yaitu padi-padian sebesar 352,7
Gr/Kap/Hari.
Berdasarkan Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 dapat diketahui pola konsumsi pangan ideal
nasional dan pola konsumsi pangan Sumatera Utara per kabupaten kota. Dari tabel
diatas dapat dilihat bahwa kabupaten Pakpak Bharat memiliki tingkat konsumsi
pangan kelompok padi-padian, pangan hewani, buah/biji berminyak, sayur dan
buah berada diatas angka konsumsi pangan ideal nasional. Sedangkan, tingkat
konsumsi pangan kelompok umbi-umbian, minyak dan lemak, kacang-kacangan,
gula, dan lain-lain berada dibawah angka pola konsumsi pangan ideal nasional.
Dalam hal ini dapat dilihat bahwa pola konsumsi pangan masyarakat Pakpak
Bharat masih belum beragam dan berimbang.
Dari penjelasan diatas peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap pola
konsumsi pangan di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak
Bharat untuk mengetahui situasi pangan penduduk yang akan dibandingkan
dengan situasi pangan Nasional, Sumatera Utara, dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Serta untuk mengetahui skor PPH didaerah penelitian yang akan dibandingkan
dengan skor PPH Ideal Nasional.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 18
6
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pola konsumsi pangan penduduk di daerah penelitian?
2. Bagaimana tingkat konsumsi beras penduduk di daerah penelitian?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat konsumsi beras rumah tangga di
daerah penelitian?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan penulisan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pola konsumsi pangan penduduk di daerah penelitian.
2. Untuk menganalisis tingkat konsumsi beras penduduk di daerah penelitian.
3. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi beras
rumah tangga di daerah penelitian.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi para penduduk dalam memilih jenis pangan yang
di konsumsi.
2. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan.
3. Sebagai informasi dan referensi bagi pihak yang membutuhkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 19
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pola Konsumsi Pangan
Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi
seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu (Baliwati, dkk, 2010). Pola
konsumsi pangan berfungsi untuk mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan
secara nasional dapat memenuhi kaidah mutu, keanekaragaman, kandungan gizi,
keamanan dan kehalalan, di samping juga untuk efisiensi makan dalam mencegah
pemborosan. Pola konsumsi pangan juga mengarahkan agar pemanfaatan pangan
dalam tubuh (utility food) dapat optimal, dengan peningkatan atas kesadaran
pentingnya pola konsumsi yang beragam, dengan gizi seimbang mencakup energi,
protein, vitamin dan mineral serta aman (Badan Ketahanan Pangan, 2012).
Pola makan yang baik mengandung makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan dan
sayur-sayuran serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Pola
makan yang baik dan jenis hidangan yang beraneka ragam dapat menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi
kebutuhan gizi seseorang, sehingga status gizi seseorang akan lebih baik dan
memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit (Baliwati dkk, 2010).
2.1.2 Pola Pangan Harapan
Pola pangan harapan adalah suatu pedoman komposisi beragam pangan yang
mampu menyediakan energi dan zat gizi yang dibutuhkan oleh rata-rata penduduk
dengan jumlah yang cukup dan seimbang serta memberikan mutu makanan yang
baik. PPH berguna sebagai instrumen sederhana menilai situasi ketersediaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 20
8
konsumsi pangan berupa jumlah dan komposisi pangan menurut jenis
pangan secara agregat. PPH dapat digunakan untuk perencanaan dan
ketersediaan serta perumusan kebijaksanaan pangan dan perencanaan
pertanian di suatu wilayah. Perencanaan pertanian dan pangan dengan adanya
PPH akan mengetahui banyaknya pangan yang harus disediakan untuk
konsumsi penduduk agar terpenuhi kecukupan gizi dengan mutu yang lebih
baik (Ariani dkk, 1995).
Tujuan utama pendekatan PPH adalah untuk membuat rasionalisasi pola konsumsi
pangan yang dianjurkan yang terdiri dari kombinasi aneka ragam pangan untuk
memenuhi kebutuhan gizi dan sesuai cita rasa, serta dikembangkan sesuai dengan
potensi sumber daya lokal. Pencapaian tujuan tersebut dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu kondisi/situasi pangan saat ini, kondisi yang diharapkan, kondisi dan
potensi sosial ekonomi maupun agroekologi serta aspek regulasi dan kebijakan
pangan baik tingkat global, nasional maupun lokal.
Pola Pangan Harapan (PPH) mencakup sembilan bahan pangan yaitu: (1) padi-
padian yang terdiri dari beras, jagung, terigu, dan padi-padian lainnya,
(2) makanan berpati atau umbi-umbian yang terdiri dari kentang, ubi kayu, sagu,
talas dan umbi-umbian lainnya, (3) pangan hewani yang terdiri dari ikan,
daging, telur, susu, dan lemak hewani, (4) lemak dan minyak yang terdiri dari
minyak kelapa, minyak jagung, minyak kelapa sawit dan margarine,
(5) buah biji berminyak yang terdiri dari kelapa, kemiri, kenari, mete, dan coklat,
(6) kacang-kacangan yang terdiri dari kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau
dan kacang-kacangan lainnya, (7) gula yang terdiri dari gula pasir, gula merah
dan gula lainnya, (8) sayur dan buah adalah seluruh jenis sayur dan buah yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 21
9
biasa dikonsumsi, dan (9) lain-lainnya terdiri dari teh, kopi, bumbu makanan dan
minuman beralkohol (Sembiring, 2002).
Skor PPH yang maksimal adalah 100. Semakin tinggi skor mutu gizi pangan
menunjukkan situasi pangan yang semakin beragam dan semakin baik komposisi
dan mutu gizinya. Skor PPH digunakan sebagai indikator mutu gizi pangan dan
keragaman konsumsi pangan. PPH berguna sebagai instrumen sederhana menilai
situasi ketersediaan dan konsumsi pangan berupa jumlah dan komposisi pangan
menurut jenis pangan secara agregat (Baliwati, 2002).
2.1.3 Tingkat Konsumsi
Tingkat konsumsi menggambarkan jumlah bahan makanan yang rata-rata
dikonsumsi anggota masyarakat. Terdapat 3 (tiga) cara untuk menjelaskan tingkat
konsumsi, yaitu :
1) Berdasarkan jenis atau macam dan jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi
rumah tangga.
2) Menurut pengelompokan penggunaan komoditi.
3) Menurut nilai (pengeluaran) dari komoditas yang dikonsumsi.
Keadaan kesehatan tergantung dari tingkat konsumsi. Tingkat konsumsi
ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kuantitas hidangan menunjukan
adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh di dalam susunan hidangan dan
perbandingannya yang satu terhadap yang lain. Kuantitas menunjukan jumlah
masing-masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh. Jika susunan hidangan
memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari sudut kualitas maupun kuantitasnya, maka
tubuh akan mendapat kondisi kesehatan gizi yang sebaik-baiknya. Konsumsi yang
menghasilkan kesehatan gizi yang sebaik-baiknya disebut konsumsi adekuat. Bila
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 22
10
konsumsi baik kuantitasnya dan dalam jumlahnya melebihi kebutuhan tubuh
dinamakan konsumsi berlebih, maka akan terjadi suatu keadaan gizi lebih.
(Sediaoetama, 2006).
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Beras
1. Tingkat Pendapatan
Pendapatan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas
pangan yang dibeli. Keluarga dengan tingkat pendapatan tinggi dapat membeli
pangan dengan lebih beragam dan jumlah yang lebih banyak dibandingkan
dengan keluarga yang pendapatannya rendah. Menurut Hukum Engel, pada saat
terjadi peningkatan pendapatan, konsumen akan membelanjakan pendapatannya
untuk pangan dengan persentase yang semakin kecil. Sebaliknya, bila pendapatan
menurun, persentase yang dibelanjakan untuk pangan semakin meningkat
(Soekirman, 2000).
Pada umumnya, jika tingkat pendapatan naik, jumlah dan jenis makanan
cenderung untuk membaik juga. Akan tetapi, mutu makanan tidak selalu membaik
kalau diterapkan tanaman perdagangan. Tanaman perdagangan menggantikan
produksi pangan untuk rumah tangga dan pendapatan yang diperoleh dari tanaman
perdagangan itu atau upaya peningkatan pendapatan yang lain mungkin tidak
digunakan untuk membeli pangan atau bahan-bahan pangan berkualitas gizi tinggi
(Suhardjo, 2008).
Pendapatan dan harga pangan merupakan faktor penentu daya beli rumah
tangga. Suatu rumah tangga akan memilih pangan untuk dikonsumsi
sesuai dengan tingkat daya beli rumah tangga tersebut. Tingkat pendapatan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 23
11
yang tinggi akan memberi peluang yang lebih besar bagi rumah tangga untuk
memilih pangan yang lebih baik dalam jumlah maupun gizinya (Ariani, 1993).
2. Jumlah Anggota Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari tidak ada dua rumah tangga atau lebih akan
melakukan konsumsi yang sama besarnya walaupun pendapatan dua rumah
tangga tersebut sama besarnya. Besar kecilnya jumlah anggota keluarga akan
berpengaruh pada konsumsi suatu keluarga. Suatu rumah tangga yang mempunyai
jumlah anggota keluarga yang lebih banyak akan mengkonsumsi lebih besar
daripada rumah tangga yang memiliki jumlah anggota keluarga yang lebih sedikit
dengan tingkat pendapatan yang sama. Dengan demikian jumlah anggota
keluarga yang ada dalam suatu rumah tangga akan mempengaruhi besar kecilnya
konsumsi yang dilakukan. Bi asanya akan terdapat korelasi yang positif antara
besarnya jumlah anggota keluarga terhadap konsumsi yang dilakukan
(Tjiptoherijanto, 1992).
Jumlah anggota rumah tangga juga mempengaruhi kecukupan konsumsi pangan
pada suatu rumah tangga. Bagi rumah tangga dengan anggota rumah tangga yang
banyak, jumlah anggota rumah tangga biasanya adalah faktor penentu dalam
memilih jenis bahan makan dan distribusi pangan antara anggota keluarga.
Biasanya pada kondisi tersebut, faktor kuantitas lebih diutamakan daripada faktor
kualitas, sehingga diharapkan seluruh anggota keluarga dapat terbagi secara
merata (Djauhari dan Friyanto, 1993).
Hubungan antara laju kelahiran yang tinggi dan kurang gizi, sangat nyata pada
masing-masing keluarga. Sumber pangan keluarga, terutama mereka yang sangat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 24
12
miskin, akan lebih mudah memenuhi kebutuhan makanannya jika yang harus
diberi makan jumlahnya sedikit. Pangan yang tersedia untuk suatu keluarga yang
besar mungkin cukup untuk keluarga yang besarnya setengah dari keluarga
tersebut, tetapi tidak cukup untuk mencegah gangguan gizi pada keluarga yang
besar tersebut (Suhardjo, 2008).
3. Umur
Memahami umur konsumen adalah penting, karena konsumen yang berbeda
umur akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda. Perbedaan umur
juga akan mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek
(Sumarwan, 2004).
4. Tingkat Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pula kebutuhan yang ingin
dipenuhinya. Dalam memilih menu makan yang mempunyai kandungan energi
dan protein yang memadai serta pemilihan komposisi jenis makanan yang tepat,
diperlukan tingkat pengetahuan yang relatif tinggi, terutama tingkat pengetahuan
kepala keluarga dan istri yang berperan sangat tinggi dalam menentukan
keputusan konsumsi rumah tangga (Hidayat, 2005).
Seseorang yang berpendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan dan wawasan
yang luas. Dalam hubungannya dengan konsumsi rumah tangga, seorang kepala
keluarga yang berpendidikan tinggi akan menyadari pentingnya pendidikan dan
kesehatan bagi seorang anak, sehingga pengeluaran konsumsi akan lebih besar
dan pemenuhan kebutuhan kesehatan dan gizi keluarga juga akan lebih baik
dibandingkan kepala keluarga yang berpendidikan rendah. Dengan pendidikan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 25
13
yang tinggi seorang kepala keluarga dapat membuat suatu rencana konsumsi lebih
baik dengan mempertimbangkan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi terlebih
dahulu dengan pendapatan yang diterima (Ananta, 1993).
2.2 Landasan Teori
Teori Konsumsi
Keynes menekankan bahwa bagi suatu perekonomian tingkat pengeluaran
konsumsi oleh rumah tangga bervariasi secara langsung dengan tingkat
pendapatan disposable dari rumah tangga tersebut. Hubungan antara konsumsi
dan pendapatan ini dikenal dengan fungsi konsumsi dan secara umum ditulis
dengan persamaan sebagai berikut:
C = a + b Yd (a > 0, 0 < b < 1) ........................................................................... 1.1
C dan Yd merupakan pengubah yang masing-masing menunjukkan konsumsi dan
pendapatan riil. Parameter a menunjukkan besarnya pengeluaran konsumsi
otonom yaitu pengeluaran yang bergantung pada tingkat pendapatan, tetapi di
pengaruhi oleh faktor-faktor diluar pendapatan, seperti ekspektasi ekonomi dari
konsumen, ketersediaan dan syarat-syarat kredit dan standar hidup yang
diharapkan. Sementara parameter b menggambarkan kecenderungan
mengkonsumsi marjinal, yang merupakan perbandingan antara perubahan dalam
konsumsi dengan perubahan dalam pendapatan atau b = MPC = ΔC/Δ Yd, serta
memiliki nilai antara 0 dan 1.
Persamaan 1.1. menyiratkan bahwa pada tingkat pendapatan yang rendah,
konsumsi akan melebihi pendapatan, sedangkan tingkat pendapatan yang tinggi,
konsumsi lebih kecil dari pada pendapatan. Hal ini sejalan dengan hukum
psikologis yang mendasar tentang konsumsi dari Keynes yang mengatakan bahwa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 26
14
a
apabila pendapatan naik, maka konsumsi juga akan naik tapi dengan jumlah yang
kecil.
Fungsi konsumsi yang berbentuk linier seperti ditunjukkan oleh persamaan 1.1.
diatas dan memiliki implikasi sebagai berikut :
1. Kecenderungan mengkonsumsi marjinal (MPC) adalah konstan selama rentan
tingkat pendapatan relevan.
2. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (APC) adalah lebih besar daripada
kecenderungan mengkonsumsi marginal (MPC).
3. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (APC) akan semakin kecil kalau
tingkat pendapatan mengalami kenaikan.
Fungsi konsumsi dikenal sebagai kecenderungan mengkonsumsi rata-rata
(Average Propensity to Consume atau APC) yaitu perbandingan antara besarnya
konsumsi total dengan pendapatan (C/Yd), atau dari persamaan 1.1. besarnya
APC = C/Yd = a/ Yd+b atau APC = a/ Yd + MPC (Nanga, 2001).
Fungsi konsumsi pada persamaan 1.1. dapat dijelaskan dengan gambar 2.1:
C
b
C = a + bYd
Yd
C = a + bYd
Gambar 1. Kurva Fungsi Konsumsi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 27
15
Persamaan di atas dinamakan fungsi konsumsi, di mana a adalah titik potong
(intersep) dan b adalah kemiringan (slope) fungsi konsumsi. Slope dari fungsi
konsumsi adalah kecenderungan untuk mengkonsumsi (Marginal Propensity to
Consume = MPC). MPC sebesar b dapat diartikan sebagai penambahan sebesar 1
satuan pendapatan yang dapat dibelanjakan akan menaikkan konsumsi sebesar b,
di mana 0 < b < 1.
2.3 Penelitian Terdahulu
Haga Prana P. Bangun (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pola
Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras Di Desa Sentra Produksi Padi
(Studi Kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli
Serdang) menyimpulkan bahwa pola konsumsi pangan masyarakat di Desa
Sidoarjo Dua Ramunia tersebut masih didominasi oleh beras dibandingkan bahan
pangan lainnya. Tingkat konsumsi beras di Desa Sidoarjo Dua Ramunia berada di
atas tingkat konsumsi beras Kabupaten Deli Serdang dan dibawah tingkat
konsumsi beras Sumatera Utara. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
konsumsi beras di Desa Sidoarjo Dua Ramunia adalah jumlah keluarga dan
tingkat pendapatan.
Shella Agustia Purba (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pola
Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras dan Non Beras (Studi Kasus:
Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat) menyimpulkan
bahwa Pola konsumsi pangan di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang,
Kabupaten Langkat didominasi oleh kelompok pangan non beras. Tingkat
konsumsi beras di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat
berada di bawah angka ideal Nasional. Begitu juga tingkat konsumsi non beras
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 28
16
kelompok padi-padian dan kelompok umbi-umbian yang masih di bawah angka
ideal Nasional. Sedangkan tingkat konsumsi non beras kelompok pangan hewani,
minyak dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah,
dan lain-lain (minuman dan bumbu) berada di atas angka ideal Nasional. Secara
serempak dan parsial keempat faktor (tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah
anggota rumah tangga, umur, dan tingkat konsumsi non beras) berpengaruh nyata
terhadap tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Selotong.
2.4 Kerangka Pemikiran
Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi
masyarakat dan dapat menunjukkan tingkat keberagaman pangan masyarakat.
Pola konsumsi pangan tersebut dapat diketahui dengan menghitung tingkat
konsumsi beras dan non beras. Untuk melihat tingkat konsumsi beras dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu: Pendapatan, Jumlah Anggota Keluarga, Umur, dan
Tingkat Pendidikan. Tingkat konsumsi beras dan tingkat konsumsi non beras
membentuk pola pangan harapan Desa Kuta Dame yang kemudian akan
dibandingkan dengan pola pangan harapan ideal nasional. Dari perbandingan
tersebut dapat diketahui apakah pola pangan harapan Desa Kuta Dame ideal atau
tidak ideal.
Penelitian dilakukan di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten
Pakpak Bharat dengan sasaran responden masyarakat (ibu rumah tangga).
Berdasarkan uraian diatas, maka skema kerangka pemikiran penelitian dapat
dilihat pada gambar 2.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 29
17
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Analisis Pola Konsumsi Pangan dan
Tingkat Konsumsi Beras
Keterangan:
: Menyatakan Alur
: Menyatakan Pengaruh
: Menyatakan Perbandingan
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, maka hipotesis penelitian adalah: ada pengaruh
pendapatan, jumlah anggota keluarga, umur, dan tingkat pendidikan terhadap
tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan,
Kabupaten Pakpak Bharat baik secara serempak maupun parsial.
Ideal Tidak Ideal
Tingkat
Konsumsi
Beras
Masyarakat
Pola Konsumsi
Tingkat
Konsumsi
Non Beras
Pola Pangan
Harapan Pola Pangan
Harapan Ideal
1. Pendapatan
2. Jumlah Anggota
Keluarga
3. Umur
4. Tingkat Pendidikan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 30
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penetuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) di Desa Kuta
Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Dari data Badan Pusat
Statistik (Kecamatan Kerajaan Dalam Angka 2015) bahwa Desa Kuta Dame
memliki jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah 2.217 jiwa.
Tabel 3.1 Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk menurut Desa 2014
No. Desa Luas (Km2) Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
1 Majanggut II 36,56 86 2,35
2 Majanggut I 15,40 900 58,44
3 Pardomuan 5,33 437 81,98
4 Parpulungan 17,75 1.661 93,57
5 Kuta Saga 3,30 596 180,6
6 Kuta Dame 18,00 2.217 123,1
7 Kuta Meriah 10,50 742 70,66
8 Sukaramai 33,05 1.687 51,04
9 Surung Mersada 4,50 341 75,77
10 Perduhapen 3,22 263 81,67
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat 2015
3.2 Metode Penentuan Sampel
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kepala Desa Kuta Dame, jumlah
rumah tangga di Desa Kuta Dame, Kecamatan Pakpak Bharat sebesar 505 KK.
Penentuan sampel ditentukan secara Accidental Sampling dengan jumlah sampel
dapat dihitung dengan rumus Slovin (Supriana, 2013), yaitu:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 31
19
𝑛 = 𝑁
1+(𝑁𝑒2)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Taraf kesalahan (dalam penelitian ini digunakan α = 10%)
Maka dapat diperoleh jumlah sampel sebesar :
𝑛 = 505
1 + (505𝑥0,12)
𝑛 = 83,47 = 84 sampel
Dari rumus di atas dapat diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti adalah 84
sampel.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden
menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sedangkan
data sekunder yang digunakan merupakan data yang diperoleh dari instansi-
instansi terkait dengan penelitian ini, seperti Badan Pusat Statistik dan Badan
Ketahanan Pangan, serta dari berbagai literatur, jurnal, dan internet yang
mendukung penelitian ini.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk identifikasi masalah pertama, dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif untuk menggambarkan pola konsumsi pangan masyarakat di Desa Kuta
Dame. Pola konsumsi pangan diperoleh dari hasil wawancara kepada masyarakat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 32
20
di Desa Kuta Dame dengan pertanyaan seputar jenis/kelompok dan jumlah pangan
yang dikonsumsi per harinya, seperti kelompok padi-padian, umbi-umbian,
pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula,
sayur dan buah, dan lain-lain.
Untuk identifikasi masalah 1 digunakan perhitungan konsumsi energi berdasarkan
acuan PPH (BKP Sumatera Utara, 2015) dengan formula sebagai berikut :
1. Konsumsi Aktual
Konsumsi Aktual = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎
2. Energi Aktual
Energi Aktual = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 x Faktor Konversi (Kkal)
3. % Aktual
% Aktual = 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 x 100%
4. % Angka Kecukupan Energi (AKE)
% AKE = 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
2000 x 100%
5. Skor Aktual = % Aktual x Bobot
6. Skor AKE = % AKE x Bobot
7. Menghitung skor PPH dengan ketentuan menggunakan skor maksimum jika
skor AKE > skor maksimum.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 33
21
Penentuan Bobot :
1. Sumber Tenaga (Karbohidrat dan Lemak) = 33,3 %
Padi-padian (50%), umbi-umbian (6%), minyak dan lemak (10%), buah/biji
beminyak (3%), dan gula (5%). Bobot : 33,3 % / 74 % = 0, 5.
2. Sumber Zat Pembangun (Protein) = 33,3 %
Pangan hewani (12%) dan kacang-kacangan (5%). Bobot : 33,3 % / 17 % = 2.
3. Sumber Zat Pengatur (Vitamin dan Mineral) = 33,3 %
Sayur dan buah (6%). Bobot : 33,3 % / 6 % = 5.
4. Lain-lain (0,1%)
Bumbu-bumbuan dan minuman (3%). Bobot : 0,1 % / 3 % = 0,03.
(Sumber : BKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015)
Untuk identifikasi masalah kedua, dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif untuk mengetahui tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta
Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Tingkat konsumsi beras
diperoleh dari bagian pola konsumsi pangan kelompok padi-padian, sedangkan
tingkat konsumsi non beras diperoleh dari bagian pola konsumsi selain dari beras,
seperti kelompok non beras padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak
dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah, dan lain-
lain.
Untuk hipotesis ketiga, dianalisis dengan menggunakan analisis Regresi Linier
Berganda (Multiple Regression Analysis) dengan alat bantu SPSS 20.0.
Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut:
Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 34
22
Dimana :
Ŷ = Tingkat Konsumsi Beras (Kg)
b0 = Parameter Intercept
b1, b2, b3, b4 = Parameter Koefisien Regresi
X1 = Tingkat Pendapatan (Rp)
X2 = Jumlah Anggota Keluarga (Jiwa)
X3 = Umur (Tahun)
X4 = Tingkat Pendidikan (Tahun)
e = Eror
Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit)
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi R2 merupakan suatu nilai statistik yang dihitung dari
data sampel. Koefisien ini menunjukkan persentase variasi seluruh variabel
terikat yang dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas (explanatory
variables). Koefisien ini merupakan suatu ukuran sejauh mana variabel
bebas dapat merubah variabel terikat dalam suatu hubungan (Supriana, 2013).
Nilai koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0 < R2 < 1, dengan kriteria
pengujiannya menunjukkan model yang terbentuk mampu menjelaskan
keragaman dari variabel terikat, demikian pula sebaliknya
2. Uji Serempak (Uji F - Statistik)
Uji F adalah uji secara serempak (simultan) signifikansi pengaruh perubahan
variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter X1, X2, X3,
dan X4 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau tidak.
Kriteria pengujian:
Jika sig. F ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 35
23
Jika sig. F > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Jika H0 diterima artinya X1, X2, X3, dan X4 secara serempak tidak berpengaruh
nyata terhadap Y (tingkat konsumsi beras).
Jika H1diterima artinya X1, X2, X3, dan X4 secara serempak berpengaruh nyata
terhadap Y (tingkat konsumsi beras).
3. Uji Parsial (Uji t Statistik)
Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi (α) yang
digunakan dalam ilmu sosial adalah 5% (Firdaus, 2011).
Kriteria Pengujian:
Jika sig. t ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika sig. t > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Jika H0 diterima artinya X1, X2, X3, dan X4 secara parsial tidak berpengaruh nyata
terhadap Y (tingkat konsumsi beras).
Jika H1 diterima artinya X1, X2, X3, dan X4 secara parsial berpengaruh nyata
terhadap Y (tingkat konsumsi beras).
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Definisi dan batasan operasional bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman
dalam penelitian ini.
3.5.1 Definisi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 36
24
1. Pangan adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mendasar seperti beras,
jagung, ubi, daging, minyak, kacang-kacangan, gula, sayuran, buah, dan
sebagainya.
2. Pangan Beras adalah salah satu komoditi pangan utama yang dikonsumsi oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat.
3. Pola Konsumsi Pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang
dikonsumsi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan dapat menunjukkan
tingkat keberagaman pangan masyarakat.
4. Tingkat Konsumsi Beras adalah jumlah rata-rata beras yang dikomsumsi oleh
masyarakat dalam satuan gr/kap/hr.
5. Pola Pangan Harapan adalah jenis dan jumlah kelompok pangan yang
digunakan sebagai parameter untuk menilai tingkat keanekaragaman, mutu, dan
gizi yang dikonsumsi masyarakat.
6. Pola Pangan Harapan Ideal adalah suatu parameter yang digunakan untuk
menilai tingkat keanekaragaman, mutu, dan gizi yang dikonsumsi oleh
masyarakat. Skor PPH ideal yang ditargetkan pada tahun 2015 sebesar 95%.
7. Konsumsi Energi adalah sejumlah energi pangan yang dikonsumsi penduduk
rata-rata per orang per hari dalam satuan Kkal/kap/hr.
8. Angka Kecukupan Energi adalah sejumlah zat gizi/energi pangan yang
diperlukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhannya dalam satuan
Kkal/kap/hr.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 37
25
9. Bobot adalah nilai yang diberikan untuk setiap kelompok bahan pangan dengan
mempertimbangkan kepadatan energi, zat gizi, serat, kuantitas, dan cita rasa
terhadap komoditas tersebut.
10. Tingkat Pendapatan Rumah Tangga adalah jumlah seluruh pendapatan yang
dihasilkan oleh seluruh anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dan satu
dapur yang sama dalam satuan Rp/bulan.
11. Jumlah Anggota Rumah Tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat
tinggal di suatu rumah tangga, yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan anggota
lainnya yang masih menjadi tanggungan kepala rumah tangga, yang dinyatakan
dalam satuan jiwa.
12. Umur adalah usia ibu rumah tangga (responden) yang dihitung dari tanggal
lahirnya sampai saat dilakukan penelitian yang dinyatakan dalam satuan tahun.
3.5.2 Batasan Operasional
1. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan,
Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara pada bulan September sampai
November tahun 2016
2. Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Desa Kuta Dame,
Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 38
26
BAB IV
DESKRIPSI WI LAYAH
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian
Desa Kuta Dame terletak di Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat
dengan luas wilayah sebesar 1800 Ha dan berada di ketinggian 1200 mdpl. Desa
Kuta Dame memliki musim hujan dan kemarau dengan jumlah bulan hujan adalah
5 bulan. Desa Kuta Dame merupakan desa yang terdiri dari 6 dusun yakni Dusun
Tanjung Rahu I, Dusun Galiaman, Dusun Parendean, Dusun Lumban Siregar,
Dusun Sitiotio, dan Dusun Tanjung Rahu II.
Desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat memiliki batas-
batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Dairi.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kuta Saga Kecamatan Kerajaan.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Parpulungan Kecamatan Kerajaan.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kuta Meriah Kecamatan Kerajaan.
Masyarakat di Desa Kuta Dame sebagian besar bergerak dalam bidang pertanian
dan perkebunan. Tanaman pangan yang ditanam seperti padi sawah, padi gogo,
jangung. Sedangkan tanaman perkebunan yang dibudidayakan adalah kopi dan
kemenyan. Selain itu terdapat tanaman hortikultura juga seperti cabai, sawi dan
berbagai macam sayur lainnya.
4.1.1 KEADAAN PENDUDUK
a. Penduduk Menurut Jenis Kelamin
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 39
27
Pada tahun 2015 penduduk di Desa Kuta Dame berjumlah 2217 jiwa. Penduduk
Desa Kuta Dame didominasi oleh laki-laki sebanyak 1125 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 1092 jiwa.
Rumah tangga di Desa Kuta Dame berjumlah 505 dengan rata-rata jumlah
anggota keluarga per rumah tangga sebanyak 5 orang.
b. Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
Mata pencaharian penduduk Desa Kuta Dame beragam jenisnya, yaitu petani,
industri rumah tangga, PNS dan TNI/POLRI, Pedagang, dan lain-lain. Jenis mata
pencaharian penduduk Desa Kuta Dame dapat dilihat pada tabel 4.1berikut.
Tabel. 4.1 Penduduk menurut jenis pekerjaan
No. Mata Pencaharian Jumlah
(Jiwa)
Persentase
(%)
1 Pertanian 305 76,44
2 Industri Rumah Tangga 3 0,75
3 PNS dan TNI/POLRI 13 3,26
4 Lainnya 78 19,55
Total 399 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Kuta Dame Tahun 2015
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa mata pencaharian penduduk di Desa
Kuta Dame didominasi di bidang pertanian sebanyak 305 jiwa atau sebesar
76,44%, kemudian diikuti PNS dan TNI/POLRI sebanyak 13 jiwa atau sebesar
3,26%, dan di bidang Industri Rumh Tangga sebanyak 3 jiwa (0,75%) dan
lainnya sebanyak 78 jiwa(19,55%).
c. Penduduk Menurut Agama
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 40
28
Untuk melihat keberagaman agama di Desa Kuta Dame dijelaskan oleh tabel 4.2
berikut:
Tabel 4.2 Penduduk Menurut Kelompok Agama
No. Agama Jiwa Persentase
(%)
1. Islam 901 40,64
2. Katolik 106 4,78
3. Protestan 1210 54,58
4. Hindu - 0
5. Budha - 0
Total 2.217 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Kuta Dame Tahun 2015
Dalam Tabel diatas dapat dilihat penduduk di Desa Kuta Dame mayoritas
memeluk agama Kristen Protestan dengan jumlah 1.210 orang atau sebesar
54,58%. Kemudian diikuti oleh agama Islam dengan jumlah 901 orang atau
sebesar 40,64% dan sisanya memeluk agama Katolik dengan jumlah 106 orang
atau sebesar 4,78%.
4.1.2 Sarana dan Prasarana
Dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk di suatu desa tidak terlepas dari
ketersediaan sarana dan prasarana yang terdapat di desa sehingga dapat
mendorong peningkatan kualitas sumberdaya manusia di desa tersebut. Desa Kuta
Dame memiliki berbagai sarana dan prasarana yang dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana
No. Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)
1 Sarana Pendidikan 4
2 Sarana Kesehatan 9
3 Sarana Ibadah 9
Sumber: Kantor Kepala Desa Kuta Dame 2015
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 41
29
Dari Tabel dapat dilihat bahwa Desa Kuta Dame memiliki sarana pendidikan
sebanyak 4 unit yang terdiri dari 2 unit SD Negeri, 1 unit SD Swasta dan 1 unit
SMP Negeri. Untuk sarana kesehatan sebanyak 9 unit yang terdiri dari 2 unit
Puskesmas pembantu, 3 unit Pokesdes, dan 4unit Posyandu. Sedangkan untuk
sarana ibadah sebanyak 9 unit yang terdiri dari 3 unit Masjid, 2 unit Mushola, dan
4 unit Gereja.
4.2 Karakteristik Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Desa Kuta Dame,
Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Karakteristik rumah tangga
sampel yang dimaksud meliputi tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah anggota
rumah tangga, umur ibu rumah tangga, dan tingkat pendidikan ibu rumah tangga.
4.2.1 Pendapatan Rumah Tangga
Pendapatan Rumah Tangga di Desa Kuta Dame bervariasi. Hal ini disebabkan
oleh beragamnya mata pencaharian masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini
Tabel 4.4 Pendapatan Rumah Tangga Sampel di Desa Kuta Dame
No Pendapatan Rumah Tangga
(Rp/Bulan)
Jumlah Rumah
Tangga
(Jiwa)
Persentase
(%)
1 <1.000.000 25 29,76
2 1.000.000 -2.000.000 42 50,00
3 >2.000.000 17 20,23
Total 84 100
Sumber: Lampiran
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pendapatan rumah tangga terbanyak di Desa
Kuta Dame adalah pendapatan yang berkisar Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 per
bulannya yaitu sebanyak 42 rumah tangga atau berkisar 50,00%. Sedangkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 42
30
pendapatan terkecil pada kisaran diatas Rp. 2.000.000 per bulan yaitu sebanyak 17
rumah tangga atau berkisar 20,23%.
4.2.2 Jumlah Anggota Rumah Tangga
Dalam membeli dan mengkonsumsi pangan, jumlah konsumsi rumah tangga
sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga yang menjadi tanggungannya. Adapun
jumlah anggota rumah tangga di Desa Kuta Dame dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Jumlah Anggota Rumah Tangga
No Jumlah Anggota Keluarga Jumlah
(Kepala
Keluarga)
Persentase
(%)
1 1-3 17 20,24
2 4-6 60 71,43
3 >6 7 8,33
Total 84 100
Sumber: Lampiran
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah anggota rumah tangga terbanyak di
Desa Kuta Dame pada kelompok 4-6 yaitu sebanyak 60 KK atau 71,43% dan
yang terendah pada kelompok >6 yaitu sebanyak 7 KK atau 8,33%.
4.2.3 Umur
Perbedaan umur ibu rumah tangga di Desa Kuta Dame dapat dilihat dari tabel 4.6.
Tabel 4.6 Umur Ibu Rumah Tangga
No Umur Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
1 21-40 50 59,52
2 41-60 27 32,14
3 61-80 7 8,34
Total 84 100
Sumber: Lampiran
Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa rata-rata umur ibu rumah tangga di Desa Kuta
Dame terbanyak yaitu pada kisaran umur 21-40 tahun sebanyak 50 orang atau
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 43
31
sekitar 59,52%. Sedangkan yang terendah pada kisaran umur 61-80 tahun
sebanyak 7 orang atau sekitar 8,34%.
4.2.4 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan ibu rumah tangga mempengaruhi konsumsi rumah tangga
karena pendidikan yang tinggi akan menyebabkan seseorang lebih selektif dalam
menentukan pangan yang akan dikonsumsi dengan mempertimbangkan kebutuhan
gizi. Adapun tingkat pendidikan ibu rumah tangga di Desa Kuta Dame dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga
No Tingkat Pendidikan Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
1 SD/SR 21 25
2 SMP 25 29,76
3 SMA 31 36,90
4 D3 dan S1 7 8,34
Total 84 100
Suber: waras
Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata ibu rumah tangga di Desa Kuta Dame
berpendidikan SMA sebanyak 31 orang atau sekitar 36,90%, dan tingkat
pendidikan yang paling sedikit adalah D3 dan S1 sebanyak 7 orang atau sekitar
8,34%.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 44
32
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pola Konsumsi Pangan
Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang
dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Pola Konsumsi
Pangan juga menggambarkan keberagaman pangan rumah tangga di daerah
penelitian, yaitu Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak
Bharat.
Dari hasil penelitan diperoleh pola konsumsi pangan rumah tangga di Desa Kuta
Dame pada tabel berikut:
Tabel 5.1 Situasi Pangan Rumah Tangga Di Desa Kuta Dame, Kecamatan
Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Kelompok
Pangan
Konsumsi
Aktual
(gr/kap/hr)
Energi Aktual
(kkal/kap/hr)
%
AKE
Bobot Skor
AKE
Skor
Maks
PPH
Ideal
PPH
Padi-
padian
331,92
1206,98 60,35 0,50 30.18 25,00 25,00
Umbi-
umbian
44,66
59,55 2,98 0,50 1,49 2,50 1,49
Pangan
Hewani
103,66 177,70 8,89 2,00 17,78 24,00 17,78
Minyak
dan
Lemak
33,44
278,67 13,93 0,50 6,97 5,00 5,00
Buah/Biji
Berminyak
26,17 157,02 7,85 0,50 3,93 1,00 1,00
Kacang-
kacangan
65,31
186,60 9,33 2,00 18,66 10,00 10,00
Gula 46,64 155,47 7,77 0,50 3,89 2,50 2,50
Sayur dan
Buah
230,10
120.05 6,00 5,00 30,00 30,00 30,00
Dan Lain-
lain
30,01 120.04 6,00 0,03 0,18 0,00 0,00
Total 911,91 2462,08 123,1 11,53 113,08 100 92,77
Sumber:Lampiran 5 dan BKP Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 45
33
Dari Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa berat rata-rata konsumsi rumah tangga di Desa
Kuta Dame adalah 911,91 gr/kap/hr. Hal ini menunjukkan bahwa berat konsumsi
pangan di Desa Kuta Dame melebihi berat konsumsi pangan ideal yang
dianjurkan sebesar 850 gr/kap/hr. Berat konsumsi pangan rumah tangga di Desa
Kuta Dame dari kelompok terbesar hingga terkecil adalah padi-padian, sayur dan
buah, pangan hewani, kacang-kacangan, gula, umbi-umbian, minyak dan lemak,
lain-lain, dan buah/ biji berminyak.
Dari tabel 5.1 juga dapat dilihat bahwa rata-rata konsumsi energi rumah tangga di
Desa Kuta Dame adalah 2.462,08 kkal atau 123,10%. Hal ini menunjukkan bahwa
konsumsi energi di Desa Kuta Dame melebihi dari konsumsi energi yang
dianjurkan yaitu sebesar 2000 kkal. Kelompok pangan yang memiliki energi
terbesar hingga terkecil adalah padi-padian, minyak dan lemak, kacang-kacangan,
buah/biji berminyak, gula, sayur dan buah, lain-lain, dan umbi-umbian.
Dari tabel 5.1 juga diperoleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Desa Kuta
Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat bahwa skor PPH di Desa
Kuta Dame sebesar 92,77. Hal ini berarti PPH di Desa Kuta Dame belum
mencapai target sebesar 95 yang telah ditetapkan oleh Badan Ketahanan Pangan
pada tahun 2015.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat beberapa kelompok pangan yang
mencapai jumlah pangan yang dianjurkan apabila dibandingkan dengan jumlah
pangan ideal nasional per kapita per hari, yang dijelaskan dalam Tabel 5.2.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 46
34
Tabel 5.2. Perbandingan Konsumsi Ideal Nasional dan Konsumsi Rumah
Tangga Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten
Pakpak Bharat
Kelompok Pangan Konsumsi Pangan Konsumsi Energi % AKE
Ideal Hasil Ideal Hasil Ideal Hasil
Padi-padian 275 331,92 1.000 1206,98 50 60,35
Umbi-umbian 90 44,66 120 59,55 6 2,98
Pangan Hewani 140 103,66 240 177,70 12 8,89
Minyak dan
Lemak
25 33,44 200 278,67 10 13,93
Buah/Biji
Berminyak
10 26,17 60 157,02 3 7,85
Kacang-kacangan 35 65,31 100 186,60 5 9,33
Gula 30 46,64 100 155,47 5 7,77
Sayur dan
Buah
230 230,10 120 120.05 6 6,00
Lain-lain 15 30,01 60 120.04 3 6,00
TOTAL 850 911,91 2.000 2462,08 100 123,10
Sumber: Lampiran 4 dan BKP Sumatera Utara
Tabel 5.2. menunjukkan tingkat konsumsi pangan di Desa Kuta Dame. Dapat
dilihat bahwa besaran konsumsi pangan di Desa Kuta Dame sudah melebihi angka
ideal dan konsumsi energi di Kuta Dame juga telah melebihi angka kecukupan
yang dianjurkan. Dari kesembilan kelompok pangan, terdapat 6 (enam) kelompok
pangan yang berada di atas angka ideal, yaitu padi-padian, minyak dan lemak,
buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, dan lain-lain (minuman dan
bumbu). Sedangkan kelompok pangan pangan hewani dan umbi-umbian masih
berada di bawah angka kecukupan yang dianjurkan. Untuk kelompok pangan
sayur dan buah telah mencapai angka ideal yang ditetapkan oleh badan ketahanan
pangan.
Kelebihan maupun kekurangan mengkonsumsi kesembilan kelompok pangan
dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan sebagai berikut:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 47
35
1. Karbohidrat dan Lemak (Padi-padian, Umbi-umbian, Minyak dan Lemak, Buah
/Biji Berminyak, dan Gula).
Kelebihan karbohidrat dan lemak akan mengakibatkan timbulnya berbagai macam
penyakit seperti: diabetes tipe 2, karies gigi, penyakit jantung, obesitas, resiko
kanker, tekanan darah tinggi, dan berbagai penyakit kronis lainnya.
Kekurangan karbohirat dan lemak akan mengakibatkan tubuh tidak mampu
menciptakan energi yang cukup. Hal ini bisa mengakibatkan tubuh mudah lelah
dan terasa lemah. Selain itu, tubuh akan mengalami kesulitan untuk melawan
berbagai jenis penyakit dan proses penyembuhan luka. Tubuh juga tidak
mendapatkan vitamin dan mineral yang ditemukan dalam makanan yang
mengandung karbohidrat, sehingga sistem kekebalan tubuh akan berkurang.
2. Protein (Pangan Hewani dan Kacang-kacangan)
Kelebihan protein akan mengakibatkan terganggunya metabolisme protein yang
berada di hati. Selain itu sistem kerja ginjal juga ikut mengalami gangguan karena
bertugas membuang hasil metabolisme protein yang tidak terpakai. kelebihan
asupan protein akan meningkatkan kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman
darah dan jaringan. Kondisi ini disebut asidosis. Gangguan pencernaan, seperti
kembung, sakit mag, sembelit, merupakan gejala awal asidosis.
Kekurangan protein akan mengakibatkan lemah otot dan sakit otot, kulit kering
dan ruam, mudah lesu, berat badan menurun, gampang gelisah, mual, dan sering
mengalami borok di kulit.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 48
36
3. Vitamin dan Mineral (Buah dan Sayur)
Kelebihan vitamin dan mineral. Jika kelebihan vitamin A mengakibatkan tulang
rapuh, nyeri persendian, kulit kering, dan kerusakan/ pembengkakan hati. Jika
kelebihan vitamin B mengakibatkan gagal ginjal dan kerusakan saraf. Jika
kelebihan vitamin C mengakibatkan diare, pusing, sakit kepala, dan lelah. Jika
kelebihan vitamin E mengakibatkan meningkatkan risiko pendarahan dalam
tubuh. Sedangkan kelebihan mineral berupa zat besi, kalsium, dan yodium
mengakibatkan kelainan metabolisme tubuh.
Kekurangan vitamin dan mineral. Jika kekurangan vitamin A mengakibatkan
gangguan pada penglihatan seperti keringnya selaput dan kornea mata. Jika
kekurangan vitamin B mengakibatkan penyakit beri-beri, penurunan kinerja saraf,
dan bibir pecah-pecah. Jika kekurangan vitamin C mengakibatkan sariawan, gusi
berdarah dan otot mudah lemah. Jika kekurangan vitamin D mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan tubuh. Jika kekurangan vitamin E mengakibatkan
terhambatnya perkembangan saraf otot dan merusak sistem kekebalan tubuh.
Sedangkan kekurangan mineral berupa zat besi, kalsium, dan yodium
mengakibatkan anemia, menurunkan daya konsentrasi, pengeroposan tulang, dan
menimbulkan penyakit gondok.
5.2 Tingkat Konsumsi
Tingkat konsumsi menggambarkan jumlah bahan makanan yang rata-rata
dikonsumsi anggota masyarakat. Tingkat konsumsi dalam penelitian ini
membahas tentang tingkat konsumsi beras. Dari hasil penelitian diperoleh tingkat
konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten
Pakpak Bharat yang dapat dilihat pada tabel 5.3.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 49
37
Tabel 5.3 Situasi Konsumsi Pangan Kelompok Padi-padian Penduduk Desa
Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat
No Kelompok Pangan Konsumsi Pangan
(Gr/Kap/Hr)
1 Padi-padian(Beras) 280,26
- Beras giling 280,26
2 Padi-padian(Non Beras) 51,66
- Jagung Pipilan
- Tepung terigu
- Padi-padian lain
2,23
2,88
46,55
Sumber: Lampiran 4 (Diolah)
Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa rata-rata konsumsi beras penduduk di Desa
Kuta Dame sebesar 280,26 Gr/Kap/Hr. Sedangkan konsumsi kelompok padi-
padian non beras sebsar 51,66 Gr/Kap/Hr yang terdiri dari jagung pipilan sebesar
2,23 gr/kap/hr, tepung terigu sebesar 2,88 gr/kap/hr, dan padi-padian lainnya
sebesar 46,55 gr/kap/hr.
Perbandingan tingkat konsumsi beras di Desa Kuta Dame dengan tingkat
konsumsi beras nasional, Provinsi Sumatera Utara, dan Kabupaten Pakpak Bharat
dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4 Perbandingan Tingkat Konsumsi Beras
No Uraian Tingkat Konsumsi Beras
Situasi Konsumsi
Gr/Kap/Hr
Konsumsi Ideal
Gr/Kap/Hr
1 Nasional 263,5 239
2 Provinsi Sumatera Utara 275,7 239
3 Kabupaten Pakpak Bharat 327,1 239
4 Desa Kuta Dame 280,26 239
Sumber: Lampiran 1, 2, dan 4
Dari Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa situasi konsumsi beras di Desa Kuta Dame
lebih besar jika dibandingkan dengan situasi konsumsi beras Nasional. Akan
tetapi situasi konsumsi beras di Desa Kuta Dame lebih kecil jika dibandingkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 50
38
dengan situasi konsumsi beras di Provinsi Sumatera Utara dan situasi konsumsi
beras di Kabupaten Pakpak Bharat.
Tingkat konsumsi beras di Desa Kuta Dame lebih besar jika dibandingkan dengan
tingkat konsumsi beras ideal. Hal ini disebabkan karena sebagian besar penduduk
di Desa Kuta Dame bermata pencaharian sebagai petani dimana membutuhkan
energi dalam jumlah cukup besar.
5.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Beras
Masyarakat di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak
Bharat
Terdapat 4 faktor yang dianalisis dalam penelitian ini, yaitu tingkat pendapatan
rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, umur, dan tingkat pendidikan.
Setelah dilakukan uji dengan menggunakan SPSS 20.0 diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel. 5.5 Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Konsumsi Beras di Desa Kuta Dame
No Variabel Koef. Regresi Sig.
1 Konstanta -78,066 0,809
2 Tingkat Pendapatan -0,000027 0,525
3 Jumlah Anggota Keluarga 301,470 0,000
4 Umur 9,093 0,027
5 Tingkat Pendidikan -36,034 0,038
R Square 0,576
Sumber:Lampiran 7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 51
39
Y = -78,066 – 0,000027 X1 + 301,470 X2 + 9,093 X3 – 36,034 X4
Persamaan regresi di atas menjelaskan bahwa:
Nilai konstanta sebesar -78,066 menunjukkan bahwa besar efek yang ditumbulkan
variabel bebas tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga,
umur, dan tingkat pendidikan terhadap variabel terikat konsumsi beras rumah
tangga adalah -78,066. Atau apabila variabel bebas bernilai 0, maka variabel
terikat akan menurun sebesar 78,066 gr.
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 5.5. menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R2 (R Square) yang
diperoleh adalah sebesar 0,576. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 57,6%
variabel terikat (tingkat konsumsi beras rumah tangga) dapat dijelaskan oleh
variabel bebas (tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, umur,
dan tingkat pendidikan). Sedangkan sisanya 42,4 % dipengaruhi oleh variabel
bebas lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
Hasil Uji Serempak (Uji Statistik F)
Berdasarkan Tabel Anova pada Lampiran 7, didapat signifikansi F adalah sebesar
0,000 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang
berarti variabel bebas (tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah anggota
keluarga, umur, dan tingkat pendidikan) secara serempak berpengaruh nyata
terhadap variabel bebas (konsumsi beras rumah tangga).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 52
40
Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t)
• Tingkat pendapatan rumah tangga
Dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi t tingkat pendapatan
rumah tangga (X1) adalah sebesar 0,525 (>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti variabel bebas tingkat pendapatan
rumah tangga secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi beras
rumah tangga. Koefisien regresi X1 (tingkat pendapatan rumah tangga)
bernilai -0,000027 , artinya setiap kenaikan pendapatan sebesar Rp 1, maka
konsumsi beras rumah tangga akan menurun sebesar 0,000027 gr, dengan
asumsi variabel lain kontan.
Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa variabel
tingkat pendapatan rumah tangga berpengaruh terhadap konsumsi beras
rumah tangga dikarenakan di daerah penelitian banyak sampel yang bermata
pencaharian sebagai petani komoditi padi semi konvensional, dimana hasil
dari usahatani tidak diperdagangkan seluruhnya, melainkan sebagian hasil
dari usahatani dikonsumsi sendiri. Sedangkan koefisien tingkat pendapatan
bernilai negatif bisa terjadi apabila pendapatan masyarakat semakin tinggi
kecendrungan untuk mengkonsumsi bahan pangan semakin berkurang dan
pendapatan lebih besar dikonsumsi ke kebutuhan sekunder dan tersier.
• Jumlah Anggota Keluarga
Dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi t jumlah anggota
keluarga (X2) adalah sebesar 0,00 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel bebas t jumlah anggota
keluarga secara parsial berpengaruh nyata terhadap konsumsi beras rumah
tangga. Koefisien regresi X2 (jumlah anggota keluarga) bernilai 301,470,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 53
41
artinya setiap penambahan jumlah anggota keluarga sebanyak 1 orang, maka
konsumsi beras rumah tangga akan meningkat sebesar 301,470 gr, dengan
asumsi lain konstan.
Hal ini sesuai dengan hipotesis awal dan sesuai dengan teori
(Tjiptoherijanto, 1992) suatu rumah tangga yang mempunyai jumlah anggota
keluarga yang lebih banyak akan mengkonsumsi lebih besar daripada rumah
tangga yang memiliki jumlah anggota keluarga yang lebih sedikit dengan
tingkat pendapatan yang sama.
• Umur
Dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi t umur (X3) adalah
sebesar 0,027 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima, yang berarti variabel bebas t umur secara parsial berpengaruh nyata
terhadap konsumsi beras rumah tangga. Koefisien regresi X3 (umur) bernilai
9,093, artinya setiap kenaikan 1 tahun umur, maka konsumsi beras rumah
tangga akan meningkat sebesar 9,093 gr (ceteris paribus). Hal ini berlaku
untuk masyarakat yang memiliki umur berkisar 21-40 tahun dikarenakan
mayoritas responden berusia antara 21-40 tahun.
Hal ini sesuai dengan hipotesis awal dan sesuai dengan teori
(Sumarwan, 2004) Memahami umur konsumen adalah penting, karena
konsumen yang berbeda umur akan mengkonsumsi produk dan jasa yang
berbeda. Perbedaan umur juga akan mengakibatkan perbedaan selera dan
kesukaan terhadap merek.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 54
42
• Tingkat Pendidikan
Dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi t tingkat pendidikan (X4)
adalah sebesar 0,038 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima, yang berarti variabel bebas t tingkat pendidikan secara parsial
berpengaruh nyata terhadap konsumsi beras rumah tangga. Koefisien regresi
X4 (Tingkat Pendidikan) bernilai -36,034, artinya setiap peningkatan tingkat
pendidikan 1 tahun, maka konsumsi beras rumah tangga akan menurun
sebesar 36,034 gr (ceteris paribus).
Hal ini sesuai dengan hipotesis awal dan sesuai dengan teori (Ananta, 1993)
seseorang yang berpendidikan tinggi akan menyadari pentingnya pendidikan
dan kesehatan bagi seorang anak, sehingga pengeluaran konsumsi akan lebih
besar dan pemenuhan kebutuhan kesehatan dan gizi keluarga juga akan lebih
baik dibandingkan kepala keluarga yang berpendidikan rendah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 55
43
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Pola konsumsi pangan di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten
Pakpak Bharat didominasi oleh kelompok padi-padian, minyak dan lemak,
buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, dan lain-lain (minuman dan
bumbu). Desa Kuta Dame mencapai skor Pola Pangan Harapan sebesar 92,77,
dimana skor tersebut berada dibawah skor yang telah ditetapkan oleh Badan
Ketahanan Pangan yaitu sebesar 95.
2. Tingkat konsumsi beras di Desa Kuta Dame lebih besar jika dibandingkan
dengan situasi konsumsi beras Nasional. Akan tetapi situasi konsumsi beras di
Desa Kuta Dame lebih kecil jika dibandingkan dengan situasi konsumsi beras
di Provinsi Sumatera Utara dan situasi konsumsi beras di Kabupaten Pakpak
Bharat.
3. Secara serempak variabel bebas (tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah
anggota keluarga, umur, dan tingkat pendidikan) berpengaruh nyata terhadap
tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta Dame.
Secara parsial variabel bebas (jumlah anggota keluarga, umur, dan tingkat
pendidikan) berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras masyarakat di
Desa Kuta Dame.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 56
44
6.2 Saran
1. Kepeda Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat
Diharapkan kepada pemerintah agar mengsosialisasikan kepada masyarakat
mengenai pola konsumsi pangan yang ideal agar mencapai pola pangan
harapan yang ideal.
2. Kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat di Desa Kuta Dame agar meningkatkan
konsumsi kelompok umbi-umbian, sayur dan buah, serta pangan hewani.
Sebaliknya mengurangi konsumsi pangan pada kelompok padi-padian, minyak
dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, dan lain-lain agar pola
konsumsi pangan penduduk di Desa Kuta Dame lebih beragam dan berimbang.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya
Disarankan kepada peneliti selanjuntya untuk meneliti aspek ketersediaan
pangan/ aspek agribisnis pangan di daerah Pakpak Bharat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 57
DAFTAR PUSTAKA
Amang. 1993. Ekonomi Perberasan Jagung dan Minyak Sawit. PT Dharma Karsa
Utama. Jakarta
Ananta, Aris. 1993. Ciri Demografi kualitas penduduk dan pembangunan. LDFE-
UI. Jakarta
Ariani, M. 1993. Kajian pola konsumsi dan permintaan pangan serta proyeksi
kebutuhan pangan pada Repelita VI di tiga Provinsi di Indonesia [tesis].
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
Ariani dkk. 1995. Perencanaan Kebutuhan Pangan Pada Repelita VI di tiga
Provinsi di Indonesia (Penerapan Pedoman Pola Pangan Harapan). Institut
Pertanian Bogor
Aziz, T. A. 2008. Kajian Perubahan Pola Konsumsi Pangan di Sumatera Utara.
Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara
Badan Ketahanan Pangan. 2011. Analisis Konsumsi Pangan Provinsi Bengkulu
2011. Bengkulu
Badan Ketahanan Pangan. 2012. Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan
2012. Jakarta
Badan Ketahanan Pangan. 2015. Metode dan Teknis Pengolahan Data Susenas
Untuk Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan. Sumatera Utara
Badan Pusat Statistik. 2015. Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka. Pakpak
Bharat
Baliwati dkk. 2010. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya
Baliwati, YF. 2002. Bahan Ajar Mata Kuliah Metode Penilaian Gizi Neraca
Bahan Makanan. Diktat Jurusan Gizi Masyarakat Dan Sumberdaya
Keluarga. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor
Bangun, Haga P. 2013. Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi
Beras. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan
Djauhari A, Friyanto S. 1993. Ciri-Ciri Rumah Tangga Defisit Energi Di
Pedesaan. Forum Agro Ekonomi. Jawa Tengah
Firdaus, Muhammad. 2011. Ekonometrika: Suatu Pendekatan Aplikatif. Edisi
Kedua, Cetakan Pertama. Bumi Aksara. Jakarta
Hidayat. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan 1. Salemba Medika. Jakarta
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 58
Khumaidi, M. 1997. Beras Sebagai Pangan Pokok Utama Bangsa Indonesia
Keunikan dan Tantangannya Bogor. Orasi ilmiah Guru Besar Ilmu Gizi
Fakultas Pertanian IPB
Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan. Rajawali
Press. Jakarta
Purba, Shella. 2016. Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi
Beras dan Non Beras.Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Sediaoetama, AD. 2006. Ilmu Gizi Jilid I. Dian Rakyat. Jakarta
Sembiring, ET. 2002. Pengembangan pola konsumsi pangan penduduk dengan
pendekatan pola pangan harapan (PPH) di Kabupaten Karo Provinsi
Sumatera Utara. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta
Suhardjo. 2008. Perencanaan Pangan Dan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.
Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor. Ghalia Indonesia.
Supriana, T. 2013. Dasar Ekonometrika. Universitas Sumatera Utara. Medan
Suryana, A., 2003. Kapita Selekta Evolusi Pemikiran Kebijakan Ketahanan
Pangan. BPFE-Yogkarta. Yogyakarta.
Tjiptoherijanto, Prijono. 1992. Ketenagakerjaan, Kewirausahaan dan
Pembangunan Ekonomi. PT. Gramedia Widiasarana. Jakarta
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 59
LAMPIRAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 60
Lampiran 1. Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015
No Kelompok Pangan Konsumsi Pangan
Total Pangan Gr/Kap/Hr Kg/Kap/Thn
1 Padi-padian 294,9 107,6
Beras Giling 275,7 100,6
Jagung Pipilan 2,4 0,9
Tepung Terigu 16,8 6,1
Padi-padian lainnya 0,0 0,0
2 Umbi-umbian 60,5 22,1
Ubi Kayu 39,8 14,5
Ubi Jalar 8,1 3,0
Sagu 0,2 0,1
Kentang 9,4 3,4
Umbi lainnya 3,1 1,1
3 Pangan Hewani 248,2 90,6
Daging Ruminansia 12,6 4,6
Daging Unggas 19,6 7,2
Telur 30,5 11,1
Susu 20,0 7,3
Ikan 165,5 60,4
4 Minyak dan Lemak 20,5 7,5
Minyak Kelapa 6,0 2,2
Minyak Sawit 14,3 5,2
Lemak 0,1 0,1
Minyak Lainnya 0,1 0,0
5 Buah/biji Berminyak 179,9 65,7
Kelapa 178,5 65,2
Kemiri 0,1 0,0
Biji Jambu Mete 0,0 0,0
Buah/biji berminyak lain 1,3 0,5
6 Kacang-kacangan 14,9 5,4
Kacang Tanah 1,2 0,5
Kacang Kedelai 9,9 3,6
Kacang Hijau 3,2 1,2
Kacang-kacangan lainnya 0,5 0,2
7 Gula 13,3 4,9
Gula Pasir 11,2 4,1
Gula Aren 2,1 0,8
Gula Kelapa 0,0 0,0
8 Sayur dan Buah 284,8 104,0
Sayur-sayuran 214,3 78,2
Buah-buahan 70,5 25,7
9 Lain-lain 2,0 0,7
Minuman 0,0 0,0
Bumbu 0,1 0,5
lainnya 1,8 0,6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 61
Lampiran 2. Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat Tahun
2015
No Kelompok Pangan Konsumsi Pangan
Total Pangan Gr/Kap/Hr Kg/Kap/Thn
1 Padi-padian 352,7 128,7
Beras Giling 327,1 119,4
Jagung Pipilan 11,4 4,2
Tepung Terigu 14,2 5,2
Padi-padian lainnya 0,0 0,0
2 Umbi-umbian 87,7 32,0
Ubi Kayu 48,8 17,8
Ubi Jalar 4,7 1,7
Sagu 0,0 0,0
Kentang 33,5 12,2
Umbi lainnya 0,6 0,2
3 Pangan Hewani 204,4 74,6
Daging Ruminansia 6,9 2,5
Daging Unggas 17,5 6,4
Telur 21,8 8,0
Susu 5,0 1,8
Ikan 153,3 56,0
4 Minyak dan Lemak 21,7 7,9
Minyak Kelapa 11,6 4,2
Minyak Sawit 9,5 3,5
Lemak 0,4 0,1
Minyak Lainnya 0,1 0,0
5 Buah/biji Berminyak 214,7 78,4
Kelapa 214,7 78,4
Kemiri 0,0 0,0
Biji Jambu Mete 0,0 0,0
Buah/biji berminyak lain 0,0 0,0
6 Kacang-kacangan 9,8 3,6
Kacang Tanah 0,9 0,3
Kacang Kedelai 7,9 2,9
Kacang Hijau 0,5 0,2
Kacang-kacangan lainnya 0,4 0,1
7 Gula 8,4 3,1
Gula Pasir 8,1 3,0
Gula Aren 0,3 0,1
Gula Kelapa 0,0 0,0
8 Sayur dan Buah 274,0 100,0
Sayur-sayuran 224,0 81,8
Buah-buahan 50,1 18,3
9 Lain-lain 0,6 0,2
Minuman 0,0 0,0
Bumbu 0,0 0,0
lainnya 0,6 0,2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 62
Lampiran 3. Konsumsi Pangan Rumah Tangga di Desa Kuta Dame Per Kapita Per Hari (Gr/Kap/Hr)
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Padi-Padian
Total Beras Tepung Beras Jagung
Tepung
Terigu Mie Basah Mie Kering
Biskuit dan
Roti
gr gr gr gr gr gr gr gr
1 3 357,14 - - - 23,81 40,95 7,14 429,05
2 3 357,14 - - - 22,22 14,29 - 393,65
3 4 266,67 - - - - 1,80 42,86 311,33
4 5 300,00 - - - - 10,29 8,57 318,86
5 4 267,86 - - - - - - 267,86
6 3 357,14 - - - - 23,81 14,29 395,24
7 6 266,67 - - 5,56 71,43 29,78 50,00 423,43
8 2 428,57 - - - 142,86 - 64,29 635,71
9 5 171,43 - - - 3,33 - - 174,76
10 4 71,43 - 35,72 8,33 8,33 10,73 15,00 149,54
11 4 133,33 - 35,72 - - 1,80 32,14 202,99
12 4 500,00 - - - - 1,20 28,11 529,31
13 3 166,67 - - - - - 36,86 203,52
14 2 375,00 - - - - - - 375,00
15 5 457,14 6,67 - - 13,33 8,57 - 485,71
16 4 125,00 0,42 17,86 8,33 2,08 - 10,71 164,40
17 3 83,33 - - 5,56 - 21,56 6,67 117,11
18 4 285,71 - - - - 23,00 - 308,71
19 3 500,00 47,62 - - - - 14,28 561,90
20 4 267,86 35,72 - - - - 2,50 306,07
21 8 133,33 - - - 17,86 - 21,75 172,94
22 4 133,33 - - 16,67 35,72 - - 185,72
23 5 200,00 - - - 6,67 4,11 8,57 219,35
24 4 125,00 - - - 2,08 7,72 32,14 166,94
25 4 267,86 - - - - - - 267,86
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 63
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Padi-Padian
Total Beras Tepung Beras Jagung
Tepung
Terigu Mie Basah Mie Kering
Biskuit dan
Roti
gr gr gr gr gr gr gr gr
26 8 285,71 4,17 - 8,33 8,33 - 10,71 317,26
27 5 142,86 - - - 3,57 4,80 17,14 168,37
28 5 300,00 - - 57,14 57,14 24,31 8,57 447,16
29 3 166,67 2,78 - - 22,22 1,60 42,86 236,12
30 1 250,00 - - - 142,86 142,86 85,75 621,47
31 6 380,95 - - 5,56 23,81 27,91 7,14 445,37
32 5 160,00 - - - - 18,13 - 178,13
33 4 375,00 - - - - 7,72 10,72 393,43
34 7 214,29 2,38 - - 4,76 - 24,49 245,92
35 6 250,00 - - - 11,91 2,33 21,43 285,67
36 5 214,29 - - - - 49,14 8,57 272,00
37 7 489,80 - - - - 20,41 - 510,20
38 3 222,22 - - - 71,43 71,43 14,29 379,36
39 5 257,14 - - 3,33 28,57 33,37 4,00 326,42
40 5 160,00 - 6,67 26,67 - 66,97 20,00 280,30
41 7 326,53 4,76 - 4,76 20,41 23,84 5,71 386,01
42 5 300,00 - - - 14,29 15,20 8,57 338,05
43 5 320,00 - - - - 2,40 - 322,40
44 6 357,14 - - - - - - 357,14
45 5 320,00 - - - 6,67 - 17,14 343,81
46 5 266,67 - - - 14,28 6,17 - 287,12
47 5 320,00 14,29 - - 42,86 12,34 4,00 393,49
48 6 250,00 - - - 5,56 2,98 7,14 265,67
49 5 257,14 - - 6,67 - 14,29 8,57 286,66
50 8 285,71 - - 4,17 17,86 - 10,71 318,45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 64
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Padi-Padian
Total Beras Tepung Beras Jagung
Tepung
Terigu Mie Basah Mie Kering
Biskuit dan
Roti
gr gr gr gr gr gr gr gr
51 4 285,72 - - 8,33 71,43 25,72 37,50 428,69
52 6 238,10 - - - - 30,67 - 268,76
53 4 285,72 - - 17,86 71,43 12,86 10,72 398,57
54 6 266,67 - - - 11,91 - 7,14 285,71
55 4 321,43 - 35,72 - 17,86 2,40 21,43 398,83
56 4 267,86 - - - 35,72 - - 303,57
57 6 400,00 - - - - 32,67 21,43 454,10
58 5 285,71 - - - 28,57 6,17 8,57 329,03
59 4 321,43 - - - - 35,72 21,43 378,57
60 5 285,71 - - 6,67 7,14 7,14 8,57 315,24
61 5 320,00 - - - 28,57 - 17,14 365,71
62 3 333,33 - - - 23,81 6,86 14,29 378,29
63 4 285,72 - - 8,33 12,50 40,86 7,50 354,91
64 5 457,14 - - 6,67 57,14 25,14 4,00 550,09
65 5 257,14 - - - 57,14 38,86 4,00 357,14
66 4 267,86 - - 4,17 35,72 - 32,14 339,88
67 3 357,14 - - - - 11,11 14,29 382,54
68 3 190,48 - - - - 6,86 - 197,33
69 5 285,71 - 20,00 6,67 13,33 13,33 8,57 347,62
70 4 266,67 - - - - 14,33 21,43 302,43
71 4 375,00 - - - 8,33 - 10,71 394,05
72 4 266,67 - - 8,33 - 2,40 21,43 298,83
73 3 238,09 - - - 23,81 - 14,29 276,19
74 3 333,33 - - - 23,81 30,67 - 387,81
75 4 266,67 - - - 8,33 10,29 - 285,29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 65
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Padi-Padian
Total Beras Tepung Beras Jagung
Tepung
Terigu Mie Basah Mie Kering
Biskuit dan
Roti
gr gr gr gr gr gr gr gr
76 6 266,67 - - - 16,67 - 6,67 290,00
77 7 228,57 - - - 7,14 - 12,24 247,96
78 4 267,86 - - - 8,93 - 10,71 287,50
79 4 266,67 - - - - - 42,86 309,53
80 3 357,14 - - - 23,81 - 14,29 395,24
81 5 320,00 - - - - 10,29 8,57 338,86
82 5 257,14 - - - 3,33 - 8,57 269,05
83 4 267,86 - 35,72 8,33 8,33 10,73 15,00 345,97
84 6 380,95 - - 5,56 23,81 27,91 7,14 445,37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 66
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Umbi-umbian Total
Ubi Jalar Ubi Kayu Kentang Talas
gr gr gr gr gr
1 3 - - - - -
2 3 - 47,62 11,90 11,11 70,63
3 4 - 16,67 17,86 - 34,53
4 5 - - 28,57 - 28,57
5 4 - 8,33 - - 8,33
6 3 - - 11,90 - 11,90
7 6 - - 5,56 - 5,56
8 2 - 35,72 35,72 - 71,43
9 5 - 13,33 13,33 - 26,67
10 4 - 41,67 33,33 - 75,00
11 4 - - 71,43 - 71,43
12 4 - 8,33 17,86 - 26,19
13 3 - 11,90 5,56 23,81 41,27
14 2 - 17,86 35,72 71,43 125,00
15 5 - 28,57 - - 28,57
16 4 8,33 - 17,86 - 26,19
17 3 11,11 11,11 5,56 - 27,78
18 4 71,43 71,43 - - 142,86
19 3 - - - - -
20 4 8,33 - - - 8,33
21 8 17,86 35,71 17,86 - 71,43
22 4 - 142,86 2,08 - 144,94
23 5 - 6,67 - - 6,67
24 4 - - 17,86 - 17,86
25 4 - - - - -
26 8 17,86 8,93 17,86 - 44,64
27 5 - 6,67 - - 6,67
28 5 - - 28,57 14,29 42,86
29 3 - - 11,11 - 11,11
30 1 - - 71,43 - 71,43
31 6 47,62 47,62 23,81 47,62 166,67
32 5 - 33,33 - - 33,33
33 4 - - 35,72 - 35,72
34 7 - 18,39 10,20 - 28,59
35 6 - 47,62 11,91 - 59,52
36 5 - 142,86 28,57 - 171,43
37 7 - - 20,41 - 20,41
38 3 - 95,24 - - 95,24
39 5 - 57,14 - - 57,14
40 5 - 13,33 28,57 - 41,91
41 7 - - 9,52 - 9,52
42 5 - - - 6,67 6,67
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 67
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Umbi-umbian Total
Ubi Jalar Ubi Kayu Kentang Talas
gr gr gr gr gr
43 5 - 20,00 - - 20,00
44 6 23,81 23,81 - - 47,62
45 5 - 28,57 14,29 - 42,86
46 5 28,57 57,14 - - 85,71
47 5 - 42,86 - - 42,86
48 6 - 47,62 11,91 - 59,52
49 5 - - 14,31 - 14,31
50 8 17,86 17,86 8,93 - 44,64
51 4 - 17,86 - - 17,86
52 6 - 23,81 11,91 - 35,72
53 4 - 17,86 - - 17,86
54 6 23,81 - - - 23,81
55 4 - - 17,88 - 17,88
56 4 - 35,72 - - 35,72
57 6 - 47,62 11,91 - 59,52
58 5 14,29 - 7,14 - 21,43
59 4 - 35,72 17,86 - 53,57
60 5 14,29 - 14,29 - 28,57
61 5 - 28,57 - - 28,57
62 3 - 47,62 23,81 - 71,43
63 4 - 33,33 - - 33,33
64 5 - 6,67 - - 6,67
65 5 - 57,14 - - 57,14
66 4 - - 35,72 - 35,72
67 3 - 47,62 11,90 11,11 70,63
68 3 - 47,62 - - 47,62
69 5 - 14,29 28,57 - 42,86
70 4 - 53,57 - - 53,57
71 4 - - 17,86 - 17,86
72 4 - 71,43 - - 71,43
73 3 - 47,62 23,81 - 71,43
74 3 - - 5,56 - 5,56
75 4 - 25,00 4,17 - 29,17
76 6 - 23,81 23,81 - 47,62
77 7 - 20,41 - - 20,41
78 4 - 53,57 - - 53,57
79 4 - 16,67 17,86 - 34,53
80 3 - - 11,90 - 11,90
81 5 - - 28,57 - 28,57
82 5 - 13,33 13,33 - 26,67
83 4 - 41,67 33,33 - 75,00
84 6 47,62 47,62 23,81 47,62 166,67
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 68
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Pangan Hewani
Total Daging
Sapi Daging Ayam
Daging
Babi Ikan Segar
Ikan
Kering Telur Susu
gr gr gr gr gr gr gr gr
1 3 - 11,11 - 23,81 47,62 22,32 8,81 113,67
2 3 - 8,33 11,11 47,62 - 10,42 4,11 81,59
3 4 - 33,33 - 53,57 35,72 15,63 5,83 144,08
4 5 - 10,00 - 28,57 28,57 26,79 - 93,93
5 4 - - - 71,43 - - 17,86 89,29
6 3 - - - 23,81 47,62 - - 71,43
7 6 - 11,11 11,11 23,81 11,91 - 6,95 64,88
8 2 - 142,86 - 71,43 71,43 13,39 11,67 310,77
9 5 - 28,57 - 7,14 - 25,00 - 60,71
10 4 - 16,67 8,33 33,33 8,33 15,63 50,00 132,29
11 4 - 17,86 - 35,72 8,93 33,48 7,14 103,13
12 4 - 12,50 - 35,72 17,86 5,21 - 71,28
13 3 - - 23,81 47,62 23,81 10,42 - 105,66
14 2 - - 35,72 - 17,86 15,63 - 69,20
15 5 - - 13,33 28,57 14,29 10,71 - 66,91
16 4 17,86 17,86 - 35,72 - 33,48 75,00 179,91
17 3 - 11,11 11,11 11,11 5,95 20,83 - 60,12
18 4 - 4,17 - 17,86 35,72 6,70 - 64,44
19 3 - 22,22 23,81 47,62 22,22 14,88 - 130,76
20 4 - - 8,93 - 8,93 15,63 - 33,48
21 8 - 26,79 - 35,71 53,57 16,74 3,30 136,12
22 4 - 12,50 41,67 35,72 17,86 22,32 - 130,06
23 5 - 13,33 - 28,57 13,33 6,25 5,71 67,20
24 4 - 25,00 - 35,72 8,93 66,97 16,67 153,28
25 4 - - - 17,86 8,93 8,93 - 35,71
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 69
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Pangan Hewani
Total Daging
Sapi Daging Ayam
Daging
Babi Ikan Segar
Ikan
Kering Telur Susu
gr gr gr gr gr gr gr gr
26 8 - 6,25 8,33 8,93 17,86 16,74 13,21 71,33
27 5 - 57,14 - 28,57 42,86 - - 128,57
28 5 - 21,43 - 28,57 28,57 26,79 15,87 121,22
29 3 - 16,67 5,56 95,24 47,62 6,94 8,89 180,91
30 1 - 16,67 16,67 142,86 - 23,33 - 199,53
31 6 - 11,91 - 23,81 11,91 44,64 26,43 118,69
32 5 - 10,00 20,00 13,33 - 12,50 2,67 58,50
33 4 - 8,33 - 35,72 8,93 6,70 13,22 72,89
34 7 - - - 20,41 20,41 3,19 7,55 51,56
35 6 - 8,33 5,56 5,56 11,91 22,32 4,41 58,07
36 5 - 6,67 6,67 6,67 13,33 12,50 10,57 56,40
37 7 7,14 20,41 - 40,82 81,63 38,27 5,29 193,55
38 3 - 47,62 47,62 95,24 47,62 89,29 11,90 339,29
39 5 - 10,00 6,67 20,00 28,57 6,25 10,57 82,06
40 5 6,67 30,00 - 28,57 14,29 12,50 17,24 109,26
41 7 - 19,05 - 20,41 40,82 17,86 - 98,13
42 5 - 42,86 - 28,57 28,57 2,68 - 102,68
43 5 - - - 26,67 13,33 0,42 - 40,42
44 6 - 35,71 - 47,62 - 11,91 - 95,24
45 5 - 10,00 6,67 14,29 14,29 - 10,57 55,81
46 5 3,33 20,00 - 6,67 13,33 10,71 21,14 75,19
47 5 - - 20,00 42,86 28,57 26,79 - 118,22
48 6 - 8,33 - 11,91 23,81 4,46 4,40 52,92
49 5 - 10,00 6,67 28,57 14,29 7,14 5,29 71,95
50 8 - 6,25 17,86 - 17,86 8,37 6,61 56,94
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 70
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Pangan Hewani
Total Daging
Sapi Daging Ayam
Daging
Babi Ikan Segar
Ikan
Kering Telur Susu
gr gr gr gr gr gr gr gr
51 4 - - 26,79 53,57 17,86 22,32 - 120,54
52 6 - 17,86 - 23,81 23,81 5,21 4,41 75,09
53 4 - 35,72 35,72 35,72 17,86 22,32 - 147,33
54 6 - 8,33 - 23,81 23,81 - - 55,95
55 4 - 25,00 - 35,72 35,72 15,63 - 112,06
56 4 - 12,50 - 17,86 53,57 15,63 - 99,55
57 6 - 35,71 - 11,91 47,62 14,88 - 110,12
58 5 - - 14,29 28,57 28,57 3,57 - 75,00
59 4 - 25,00 16,67 35,72 17,86 15,63 16,07 126,94
60 5 - 20,00 28,57 28,57 6,67 6,25 10,57 100,63
61 5 - 10,00 6,67 14,28 42,86 8,93 - 82,73
62 3 - 22,22 - 47,62 71,43 14,88 - 156,15
63 4 - 16,67 35,72 71,43 17,86 15,63 - 157,29
64 5 - 28,57 28,57 28,57 14,29 12,50 - 112,50
65 5 - 28,57 14,29 42,86 28,57 13,39 - 127,68
66 4 8,33 37,50 - 71,43 8,93 8,93 7,50 142,62
67 3 - 16,67 11,11 - 47,62 10,42 4,11 89,92
68 3 - 16,67 11,90 - 47,62 5,95 - 82,14
69 5 - 42,86 6,67 28,57 6,67 8,93 7,40 101,09
70 4 - 8,33 - 35,72 - 16,74 - 60,79
71 4 - 12,50 - 35,72 17,86 15,63 - 81,70
72 4 - - - 35,72 71,43 8,93 6,61 122,68
73 3 - 16,67 - 23,81 47,62 17,86 - 105,95
74 3 - 16,67 - 23,81 47,62 14,88 8,81 111,78
75 4 - 12,50 16,67 8,33 35,72 33,48 - 106,70
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 71
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Pangan Hewani
Total Daging
Sapi Daging Ayam
Daging
Babi Ikan Segar
Ikan
Kering Telur Susu
gr gr gr gr gr gr gr gr
76 6 - 35,71 5,56 23,81 47,53 10,42 - 123,02
77 7 - 7,14 30,61 10,20 30,61 19,13 - 97,71
78 4 - 12,50 - 17,86 17,86 - - 48,22
79 4 - 33,33 - 53,57 35,72 15,63 5,83 144,08
80 3 - - - 23,81 47,62 - - 71,43
81 5 - - 13,33 28,57 14,29 10,71 - 66,91
82 5 - 28,57 - 7,14 - 25,00 - 60,71
83 4 - 16,67 8,33 33,33 8,33 15,63 50,00 132,29
84 6 - 11,91 - 23,81 11,91 44,64 26,43 118,69
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 72
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Minyak dan Lemak Total Buah/biji Berminyak Total
Minyak
Sawit
Margarin Kelapa Kemiri
gr gr gr gr gr gr
1 3 38,09 - 38,09 19,05 - 19,05
2 3 23,71 - 23,71 19,05 11,90 30,95
3 4 53,57 - 53,57 6,67 2,08 8,75
4 5 28,57 - 28,57 22,86 - 22,86
5 4 53,57 - 53,57 42,86 - 42,86
6 3 23,81 - 23,81 19,05 - 19,05
7 6 23,81 - 23,81 19,05 5,95 25,00
8 2 71,43 - 71,43 85,71 - 85,71
9 5 28,57 - 28,57 11,43 - 11,43
10 4 16,67 - 16,67 6,67 - 6,67
11 4 28,57 - 28,57 - - -
12 4 17,86 - 17,86 14,29 4,47 18,75
13 3 8,89 - 8,89 8,89 - 8,89
14 2 8,34 - 8,34 6,67 - 6,67
15 5 28,57 - 28,57 45,71 - 45,71
16 4 16,67 2,08 18,75 42,86 2,08 44,94
17 3 11,11 - 11,11 17,78 2,78 20,55
18 4 35,72 - 35,72 10,00 1,25 11,25
19 3 11,11 - 11,11 57,14 11,90 69,05
20 4 35,72 - 35,72 28,57 - 28,57
21 8 35,71 - 35,71 28,57 4,46 33,04
22 4 35,72 - 35,72 14,29 8,93 23,21
23 5 28,57 - 28,57 11,43 - 11,43
24 4 28,57 - 28,57 28,57 - 28,57
25 4 17,86 - 17,86 - 17,86 17,86
26 8 35,71 - 35,71 28,57 - 28,57
27 5 42,86 - 42,86 34,28 7,14 41,43
28 5 57,14 1,67 58,81 34,28 3,57 37,86
29 3 17,78 - 17,78 25,05 - 25,05
30 1 16,67 - 16,67 - 35,71 35,71
31 6 23,81 - 23,81 19,05 5,95 25,00
32 5 40,00 - 40,00 22,86 - 22,86
33 4 35,72 2,08 37,80 42,86 8,93 51,78
34 7 20,41 - 20,41 16,33 - 16,33
35 6 23,81 - 23,81 9,52 1,39 10,91
36 5 28,57 - 28,57 22,86 2,86 25,71
37 7 20,41 - 20,41 32,65 10,20 42,86
38 3 47,62 - 47,62 38,09 11,90 50,00
39 5 57,14 - 57,14 28,86 1,67 30,52
40 5 57,14 - 57,14 34,28 1,67 35,95
41 7 36,73 - 36,73 32,68 5,10 37,78
42 5 57,14 - 57,14 11,43 7,14 18,57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 73
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Minyak dan Lemak Total Buah/biji Berminyak Total
Minyak
Sawit
Margarin Kelapa Kemiri
gr gr gr gr gr gr
43 5 20,00 - 20,00 16,00 - 16,00
44 6 47,62 - 47,62 38,10 6,88 44,98
45 5 28,57 - 28,57 11,43 1,67 13,09
46 5 20,00 - 20,00 34,28 - 34,28
47 5 28,57 - 28,57 40,00 - 40,00
48 6 23,81 - 23,81 19,05 1,39 20,44
49 5 28,57 - 28,57 11,43 1,67 13,09
50 8 28,57 2,23 30,80 21,43 2,23 23,66
51 4 35,72 - 35,72 28,57 - 28,57
52 6 38,10 - 38,10 19,05 2,98 22,02
53 4 35,72 - 35,72 28,57 - 28,57
54 6 23,81 - 23,81 9,52 - 9,52
55 4 57,14 - 57,14 14,29 2,08 16,37
56 4 35,72 - 35,72 14,29 4,46 18,75
57 6 47,62 - 47,62 28,57 5,95 34,52
58 5 22,86 3,57 26,43 22,86 - 22,86
59 4 53,57 4,17 57,74 28,57 4,47 33,04
60 5 42,86 - 42,86 22,86 3,57 26,43
61 5 42,86 - 42,86 22,86 7,14 30,00
62 3 38,09 - 38,09 19,05 5,96 25,01
63 4 35,72 - 35,72 14,29 - 14,29
64 5 28,57 - 28,57 22,86 7,14 30,00
65 5 57,14 - 57,14 22,86 - 22,86
66 4 35,72 2,08 37,80 28,57 2,08 30,65
67 3 23,81 - 23,81 19,05 11,90 30,95
68 3 47,62 - 47,62 19,05 - 19,05
69 5 28,57 3,33 31,91 22,86 3,57 26,43
70 4 35,72 - 35,72 28,57 4,47 33,04
71 4 35,72 - 35,72 14,29 4,47 18,75
72 4 35,72 - 35,72 14,29 2,08 16,37
73 3 47,62 - 47,62 19,05 2,78 21,82
74 3 38,09 - 38,09 19,05 - 19,05
75 4 35,72 - 35,72 57,14 - 57,14
76 6 47,62 - 47,62 28,57 5,95 34,52
77 7 14,29 - 14,29 11,43 - 11,43
78 4 35,72 - 35,72 14,29 2,08 16,37
79 4 53,57 - 53,57 6,67 2,08 8,75
80 3 23,81 - 23,81 19,05 - 19,05
81 5 28,57 - 28,57 45,71 - 45,71
82 5 28,57 - 28,57 11,43 - 11,43
83 4 16,67 - 16,67 6,67 - 6,67
84 6 23,81 - 23,81 19,05 5,95 25,00
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 74
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Kacang-kacangan
Total
Gula
Total Kacang
Tanah
Kacang
Hijau
Kacang
Merah Tahu Tempe
Gula
Pasir
Gula
Merah
gr gr gr gr gr gr gr gr gr
1 3 - 2,78 - 66,78 9,52 79,08 47,62 - 47,62
2 3 - - - 44,52 9,52 54,05 55,56 - 55,56
3 4 - 4,17 - 33,39 35,72 73,28 35,72 2,08 37,80
4 5 - - - 26,71 17,14 43,86 28,57 - 28,57
5 4 - - - - - - 35,72 - 35,72
6 3 - - - 13,36 - 13,36 47,62 - 47,62
7 6 - - - 89,05 19,05 108,09 47,62 23,81 71,43
8 2 - 71,43 - 66,79 71,43 209,65 71,43 - 71,43
9 5 - - - 26,71 - 26,71 26,67 - 26,67
10 4 - 8,33 - 33,39 10,00 51,73 8,33 - 8,33
11 4 - 2,08 - 33,39 21,43 56,90 35,72 - 35,72
12 4 - - - 33,39 21,43 54,82 17,86 - 17,86
13 3 - - - 44,52 28,57 73,09 11,11 2,78 13,89
14 2 - - - - - - 33,34 - 33,34
15 5 - - - 26,71 28,57 55,29 57,14 - 57,14
16 4 - 17,86 - 7,79 7,14 32,79 53,57 35,72 89,29
17 3 - 2,78 - 44,52 - 47,30 11,11 - 11,11
18 4 5,56 - - 66,79 10,72 83,06 35,72 - 35,72
19 3 - - - 44,52 - 44,52 95,24 11,11 106,35
20 4 - 8,93 - 16,70 - 25,62 35,72 - 35,72
21 8 4,46 4,46 - 33,39 10,71 53,03 89,29 8,33 97,62
22 4 - - - 33,39 21,43 54,82 53,57 - 53,57
23 5 - - - 26,71 34,28 61,00 28,57 - 28,57
24 4 8,93 4,17 - 33,39 42,86 89,34 35,72 4,17 39,88
25 4 - 8,93 - - - 8,93 35,72 8,93 44,64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 75
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Kacang-kacangan
Total
Gula
Total Kacang
Tanah
Kacang
Hijau
Kacang
Merah Tahu Tempe
Gula
Pasir
Gula
Merah
gr gr gr gr gr gr gr gr gr
26 8 - 2,08 2,08 50,09 32,14 86,40 17,86 4,17 22,02
27 5 14,29 7,14 7,14 26,71 11,43 66,71 28,57 7,14 35,71
28 5 1,67 - 28,57 106,86 17,14 154,24 85,71 14,29 100,00
29 3 - 23,81 - 22,26 19,05 65,12 5,56 5,56 11,11
30 1 - - - - - - 71,43 - 71,43
31 6 24,05 23,81 - 22,26 - 70,12 47,62 11,91 59,52
32 5 - - - 26,71 8,00 34,71 26,67 - 26,67
33 4 - 3,00 - 33,39 21,43 57,82 35,72 2,08 37,80
34 7 - - - 19,08 12,24 31,33 20,41 - 20,41
35 6 - - - 89,05 14,29 103,33 23,81 - 23,81
36 5 - - - 26,71 17,14 43,86 28,57 - 28,57
37 7 - - - 57,24 12,24 69,49 61,22 - 61,22
38 3 - - - 89,05 57,14 146,19 95,24 - 95,24
39 5 - - - 53,43 29,48 82,91 85,71 14,29 100,00
40 5 - 6,67 - 26,71 17,14 50,52 85,71 6,67 92,38
41 7 - 1,19 - 38,16 24,49 63,84 40,82 5,10 45,92
42 5 - 14,29 - 187,00 - 201,29 57,14 14,29 71,43
43 5 13,33 - 6,67 - - 20,00 13,33 3,33 16,67
44 6 5,95 - - 89,05 4,76 99,76 47,62 - 47,62
45 5 - 1,67 - 34,71 17,14 53,52 28,57 1,67 30,24
46 5 6,67 - - 26,71 17,14 50,52 57,14 - 57,14
47 5 - - - 53,43 11,43 64,86 71,43 28,57 100,00
48 6 - 2,78 - 22,26 4,76 29,80 23,81 - 23,81
49 5 - 1,67 - 34,71 17,14 53,52 28,57 1,67 30,24
50 8 17,86 1,04 - 33,39 10,71 63,01 26,79 1,04 27,83
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 76
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Kacang-kacangan
Total
Gula
Total Kacang
Tanah
Kacang
Hijau
Kacang
Merah Tahu Tempe
Gula
Pasir
Gula
Merah
gr gr gr gr gr gr gr gr gr
51 4 - - - 66,79 142,79 209,57 71,43 17,86 89,29
52 6 23,81 - - 22,26 9,52 55,60 35,71 - 35,71
53 4 - - - 100,18 21,43 121,61 71,43 17,86 89,29
54 6 - - - 44,52 4,76 49,29 23,81 - 23,81
55 4 - - - 33,39 21,43 54,82 35,72 - 35,72
56 4 8,33 - - 33,39 14,29 56,01 35,72 - 35,72
57 6 5,56 - - 44,52 28,57 78,65 71,43 2,78 74,21
58 5 28,57 - - 26,71 - 55,29 42,86 - 42,86
59 4 2,08 2,08 - 33,39 21,43 58,99 35,72 2,08 37,80
60 5 - 7,14 - 53,43 34,28 94,85 28,57 3,57 32,14
61 5 3,33 - - 34,29 17,14 54,76 28,57 - 28,57
62 3 5,95 2,78 - 44,52 - 53,25 47,62 - 47,62
63 4 - 8,33 - 33,39 15,67 57,39 8,33 - 8,33
64 5 - - - 106,86 17,14 124,00 57,14 28,57 85,71
65 5 - - - 53,43 34,29 87,71 57,14 14,29 71,43
66 4 2,08 2,08 - 66,79 - 70,95 35,72 2,08 37,80
67 3 - - - 44,52 - 44,52 47,62 - 47,62
68 3 - - - 44,52 28,57 73,09 47,62 - 47,62
69 5 - 1,67 - 26,71 - 28,38 28,57 1,67 30,24
70 4 - 2,08 - 33,39 - 35,48 71,43 2,08 73,51
71 4 8,93 - - 33,39 21,43 63,75 35,72 - 35,72
72 4 - - - 33,39 - 33,39 35,72 - 35,72
73 3 - - - 44,52 28,57 73,09 47,62 - 47,62
74 3 - 2,78 - 89,05 19,05 110,87 47,62 - 47,62
75 4 8,33 - - 50,09 28,57 86,99 35,72 - 35,72
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 77
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Kacang-kacangan
Total
Gula
Total Kacang
Tanah
Kacang
Hijau
Kacang
Merah Tahu Tempe
Gula
Pasir
Gula
Merah
gr gr gr gr gr gr gr gr gr
76 6 - 2,78 - 44,52 14,29 61,59 47,62 1,39 49,01
77 7 10,20 - - 57,24 12,24 79,69 51,02 - 51,02
78 4 8,93 - - 33,39 21,43 63,75 35,72 - 35,72
79 4 - 4,17 - 33,39 35,72 73,28 35,72 2,08 37,80
80 3 - - - 13,36 - 13,36 47,62 - 47,62
81 5 - - - 26,71 28,57 55,29 57,14 - 57,14
82 5 - - - 26,71 - 26,71 26,67 - 26,67
83 4 - 8,33 - 33,39 10,00 51,73 8,33 - 8,33
84 6 19,05 - 23,81 22,26 - 65,12 47,62 11,91 59,52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 78
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Sayur dan Buah Total Lain-lain Total
Sayur Buah Minuman Bumbu
gr gr gr gr gr gr
1 3 124,40 90,48 214,87 7,14 23,80 30,94
2 3 207,14 155,55 362,69 5,95 13,10 19,05
3 4 251,71 188,93 440,64 10,71 - 10,71
4 5 80,72 85,71 166,43 7,48 21,43 28,90
5 4 129,46 154,17 283,63 19,64 17,86 37,50
6 3 57,14 47,62 104,76 26,19 23,81 50,00
7 6 108,93 128,57 237,50 7,14 18,45 25,59
8 2 87,50 257,14 344,64 1,79 53,57 55,35
9 5 42,83 78,10 120,93 7,81 17,86 25,66
10 4 111,25 108,33 219,58 2,08 - 2,08
11 4 196,43 184,82 381,25 2,08 10,41 12,50
12 4 179,46 150,00 329,46 2,50 26,78 29,28
13 3 54,76 180,95 235,71 0,56 6,11 6,67
14 2 39,28 16,67 55,95 3,34 12,50 15,84
15 5 45,71 102,86 148,57 14,29 28,57 42,86
16 4 89,28 100,00 189,28 8,75 35,72 44,47
17 3 17,46 42,86 60,32 0,56 5,55 6,11
18 4 251,43 203,32 454,75 8,93 35,72 44,64
19 3 42,86 133,33 176,19 14,28 26,19 40,47
20 4 117,86 35,72 153,57 18,75 17,86 36,61
21 8 66,07 44,64 110,71 9,82 17,79 27,61
22 4 57,14 182,09 239,23 10,71 12,50 23,21
23 5 20,67 131,43 152,10 0,33 22,86 23,19
24 4 176,79 207,14 383,93 0,42 21,43 21,84
25 4 82,14 71,43 153,57 19,64 17,86 37,50
26 8 71,58 64,29 135,86 3,13 10,71 13,84
27 5 103,57 57,14 160,72 7,48 21,43 28,90
28 5 99,52 106,27 205,79 3,67 21,43 25,09
29 3 115,87 203,18 319,05 0,56 38,89 39,45
30 1 285,72 257,14 542,86 10,00 78,56 88,56
31 6 145,24 132,14 277,38 7,14 17,86 25,00
32 5 49,86 393,33 443,19 3,33 15,00 18,33
33 4 143,75 131,67 275,41 4,59 21,43 26,01
34 7 42,86 25,17 68,03 5,61 15,30 20,92
35 6 111,11 114,29 225,40 6,55 13,09 19,64
36 5 22,85 80,00 102,85 3,67 24,28 27,95
37 7 100,00 175,51 275,51 21,43 - 21,43
38 3 188,09 290,47 478,57 16,66 26,19 42,85
39 5 99,29 72,38 171,67 9,52 20,00 29,52
40 5 47,62 28,57 76,19 7,48 17,14 24,62
41 7 51,06 387,75 438,81 11,22 20,41 31,63
42 5 111,43 126,57 238,00 6,19 38,17 44,36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 79
Lanjutan...
Nomor
Responden
Jumlah
Anggota
Keluarga
Sayur dan Buah Total Lain-lain Total
Sayur Buah Minuman Bumbu
gr gr gr gr gr gr
43 5 91,67 78,67 170,33 0,66 10,00 10,66
44 6 165,47 283,33 448,81 1,19 13,09 14,28
45 5 52,86 80,00 132,86 7,48 7,86 15,33
46 5 105,24 238,57 343,81 2,76 15,71 18,47
47 5 70,71 174,29 245,00 8,57 35,71 44,28
48 6 40,87 42,86 83,73 3,57 20,24 23,81
49 5 57,14 134,28 191,43 8,57 21,43 30,00
50 8 61,61 48,22 109,82 3,12 16,07 19,19
51 4 112,50 153,57 266,07 10,71 53,57 64,29
52 6 75,00 90,48 165,48 6,23 13,09 19,32
53 4 240,18 135,72 375,90 10,71 44,64 55,36
54 6 79,76 59,52 139,29 5,95 13,09 19,05
55 4 71,43 100,00 171,43 8,93 21,43 30,35
56 4 67,86 64,29 132,14 6,25 12,50 18,75
57 6 140,48 219,05 359,52 13,10 23,81 36,90
58 5 68,57 77,14 145,71 6,67 15,71 22,38
59 4 123,22 169,05 292,26 9,82 19,64 29,46
60 5 110,00 108,57 218,57 7,86 15,71 23,57
61 5 100,00 143,14 243,14 3,57 28,57 32,14
62 3 109,52 133,33 242,86 13,09 14,28 27,37
63 4 106,85 100,00 206,85 3,87 40,18 44,05
64 5 117,86 154,28 272,14 8,57 22,86 31,43
65 5 67,86 94,29 162,14 8,09 25,00 33,09
66 4 89,29 214,28 303,57 1,79 16,07 17,85
67 3 121,43 168,25 289,68 8,33 14,28 22,61
68 3 90,48 119,05 209,52 12,46 38,10 50,56
69 5 81,43 90,00 171,43 4,29 15,71 20,00
70 4 55,36 89,29 144,64 9,82 10,71 20,53
71 4 89,29 100,00 189,29 6,25 26,78 33,03
72 4 39,29 97,62 136,90 9,82 13,40 23,22
73 3 42,86 133,33 176,19 11,90 17,86 29,76
74 3 73,01 88,25 161,27 13,09 71,42 84,52
75 4 148,81 187,86 336,67 12,50 17,86 30,35
76 6 119,05 107,14 226,19 12,93 23,81 36,74
77 7 79,25 232,65 311,90 6,80 20,41 27,21
78 4 50,00 48,22 98,21 9,35 31,25 40,60
79 4 251,71 188,93 440,64 10,71 26,79 37,50
80 3 57,14 47,62 104,76 26,19 23,81 50,00
81 5 45,71 102,86 148,57 14,29 28,57 42,86
82 5 42,83 78,10 120,93 7,81 17,86 25,66
83 4 97,50 108,33 205,83 2,08 10,41 12,50
84 6 145,24 132,14 277,38 7,14 17,86 25,00
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 80
Lampiran 4 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Desa Kuta Dame, Kecamatan
Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat
No Kelompok Pangan Konsumsi Pangan
Total Pangan Gr/Kap/Hr Kg/Kap/Thn
1 Padi-padian 331,92 121,15
Beras Giling 280,26 102,29
Jagung Pipilan 2,23 0,81
Tepung Terigu 2,88 0,13
Padi-padian lainnya 46,55 16,99
2 Umbi-umbian 44,66 16,30
Ubi Kayu 24,80 9,05
Ubi Jalar 4,20 1,53
Sagu 0 0
Kentang 12,88 4,70
Umbi lainnya 2,78 1,01
3 Pangan Hewani 103,66 37,84
Daging Ruminansia 8,48 3,10
Daging Unggas 17,40 6,35
Telur 15,47 5,65
Susu 6,62 2,42
Ikan 55,69 20,33
4 Minyak dan Lemak 33,44 12,21
Minyak Kelapa 0 0
Minyak Sawit 33,19 8,46
Lemak 0,25 0,09
Minyak Lainnya 0 0
5 Buah/biji Berminyak 26,17 9,55
Kelapa 22,81 8,33
Kemiri 3,36 1,23
Biji Jambu Mete 0 0
Buah/biji berminyak lain 0 0
6 Kacang-kacangan 65,31 23,84
Kacang Tanah 2,83 1,03
Kacang Kedelai 58,46 21,34
Kacang Hijau 3,21 1,17
Kacang-kacangan lainnya 0,81 0,30
7 Gula 46,64 17,02
Gula Pasir 42,75 15,60
Gula Aren 3,89 1,42
Gula Kelapa 0 0
8 Sayur dan Buah 230,10 83,99
Sayur-sayuran 99,81 36,43
Buah-buahan 130,29 47,56
9 Lain-lain 30,01 10,95
Minuman 8,17 2,98
Bumbu 21,84 7,97
lainnya 0 0
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 81
Lampiran 5 Perhitungan Konsumsi Pangan
Perhitungan Energi Aktual
Energi Aktual = 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒖𝒎𝒔𝒊 𝑨𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍
𝑲𝒐𝒏𝒔𝒖𝒎𝒔𝒊 𝑯𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏 x Fak. Konversi (Kkal)
1. Padi-padian
Energi Aktual = 331,92
275 x 1000 = 1206,98 kkal/kap/hari
2. Umbi-umbian
Energi Aktual = 44,66
90 x 120 = 59,55 kkal/kap/hari
3. Pangan Hewani
Energi Aktual = 103,66
140 x 240 = 177,70 kkal/kap/hari
4. Minyak dan Lemak
Energi Aktual = 33,44
25 x 200 = 278,67 kkal/kap/hari
5. Buah/biji berminyak
Energi Aktual = 26,17
10 x 60 = 157,02 kkal/kap/hari
6. Kacang-kacangan
Energi Aktual = 65,31
35 x 100 = 186,60 kkal/kap/hari
7. Gula
Energi Aktual = 46,64
30 x 100 = 155,47 kkal/kap/hari
8. Sayur dan Buah
Energi Aktual = 230,10
230 x 120 = 120,05 kkal/kap/hari
9. Lain-lain
Energi Aktual = 30,01
15 x 60 = 120,04 kkal/kap/hari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 82
Perhitungan % Angka Kecukupan Energi (AKE)
% AKE = 𝑬𝒏𝒆𝒓𝒈𝒊 𝑨𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍
𝟐𝟎𝟎𝟎 x 100%
1. Padi-padian
% AKE = 1206,98
2000 x 100% = 60,35%
2. Umbi-umbian
% AKE = 59,55
2000 x 100% = 2,98%
3. Pangan Hewani
% AKE = 177,70
2000 x 100% = 8,89%
4. Minyak dan Lemak
% AKE = 278,67
2000 x 100% = 13,93%
5. Buah dan Biji Berminyak
% AKE = 157,02
2000 x 100% = 7,85%
6. Kacang-kacangan
% AKE = 186,60
2000 x 100% = 9,33%
7. Gula
% AKE = 155,47
2000 x 100% = 7,77%
8. Sayur dan Buah
% AKE = 120,05
2000 x 100% = 6,00%
9. Lain-lain
% AKE = 120,04
2000 x 100% = 6,00%
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 83
Perhitungan Skor AKE
Skor AKE = % AKE x Bobot
1. Padi-padian
Skor AKE = 60,35 x 0,50 = 30,18
2. Umbi-umbian
Skor AKE = 2,98 x 0,50 = 1,49
3. Pangan Hewani
Skor AKE = 8,89 x 2,00 = 17,78
4. Minyak dan Lemak
Skor AKE = 13,93 x 0,50 = 6,97
5. Buah/biji Berminyak
Skor AKE = 7,85 x 0,50 = 3,93
6. Kacang-kacangan
Skor AKE = 9,33 x 2,00 = 18,66
7. Gula
Skor AKE = 7,77 x 0,50 = 3,89
8. Sayur dan Buah
Skor AKE = 6,00 x 5,00 = 30,00
9. Lain-lain
Skor AKE = 6,00 x 0,03 = 0,18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 84
Lampiran 6 Identitas Responden
NO Nama Umur Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga Pekerjaan Pendapatan Rumah Tangga
1 Rosmeliana Siregar 39 SMA 3 Petani PT 1.440.000
2 Rasita Lumbangaol 53 SD 3 Petani 600.000
3 Elia Manik 37 SMA 4 Petani 3.200.000
4 Marta Padang 32 SMP 5 Petani 750.000
5 Tota Sinamo 59 SMP 4 Petani 2.000.000
6 S. Sinurat 65 SD 3 Petani 800.000
7 Mariani Limbong 34 SMP 6 Petani 1.300.000
8 Op. Novita 56 SMA 2 Petani 700.000
9 Dame Simanungkalit 29 SMP 5 Petani 800.000
10 Lisbet Matondang 24 SMP 4 IRT 1.000.000
11 Betaria Berutu 25 SMA 4 IRT 1.600.000
12 Sampe Bancin 28 SMA 4 Petani 800.000
13 Darliana Berutu 25 SD 3 Petani 900.000
14 Rista Tohang 65 SD 2 Petani 600.000
15 Op. Ryan Berutu 61 SMP 5 Petani 2.200.000
16 Nuraidah Berutu 36 SMU 4 IRT 4.000.000
17 Romariama Manik 23 S1 3 Guru 1.000.000
18 Nenisari Sagala 29 SMP 4 Petani 1.500.000
19 T. Kader Limbong 74 SR 3 Petani 800.000
20 Op. Chelsi br. Sihombing 80 SR 4 Petani 600.000
21 Ibu Rudy 48 SMP 8 IRT 2.000.000
22 D. Berutu 48 SMA 4 Petani 1.100.000
23 Marline Saragih 35 D3 5 Petani 850.000
24 Suci Amalia 31 D3 4 PTT 7.600.000
25 Nursani br. Saragih 36 SD 4 Petani 600.000
26 Nurhayati 37 SMP 8 Petani 1.000.000
27 Lamsihar Tobing 33 SMP 5 Petani 1.700.000
28 Nurwana Bancin 30 SMP 5 Petani 2.000.000
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 85
Lanjutan...
NO Nama Umur Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga Pekerjaan Pendapatan Rumah Tangga
29 Raspinta Berutu 40 SMA 3 Pedagang 3.900.000
30 Umi Tumanggor 65 SD 1 Petani 880.000
31 Dosma Berutu 50 SD 6 Petani 1.000.000
32 Anju Rosaida 27 SMP 5 Petani 1.500.000
33 Nurjak Manik 52 SD 4 Petani 1.100.000
34 Jatiah Manik 43 SMA 7 Petani 1.125.000
35 M. Kabeaken 43 SMP 6 Petani 1.600.000
36 M. Sibarani 38 SMA 5 Petani 2.100.000
37 Samiati 42 SMA 7 Pedagang 2.500.000
38 Merita Limbong 47 SMA 3 Petani 3.000.000
39 Dermisah Berutu 46 SMEA 5 IRT 2.000.000
40 S. Sihombing 46 SMEA 5 IRT 2.500.000
41 Lirnawati Sinurat 46 SD 7 Petani 2.000.000
42 Eliwati 34 SMP 5 Petani 2.400.000
43 Erna Rosmedi Limbong 34 SMP 5 Petani 800.000
44 Supriati Manik 25 SMP 6 Petani 1.400.000
45 Melda Lumban Gaol 45 SMA 5 Petani 950.000
46 Bestari Limbong 35 SMA 5 Petani 1.800.000
47 Selloh Padang 47 SMA 5 Petani 2.000.000
48 Berta Cibro 32 SD 6 Petani 1.050.000
49 C. Berutu 34 SD 5 Petani 1.000.000
50 Erna Bancin 40 SMA 8 Petani 1.350.000
51 Sarma Padang 32 SMA 4 Petani 2.100.000
52 Lambat Solin 35 SMP 6 Petani 1.600.000
53 Duma Sinaga 38 SMA 4 Petani 1.800.000
54 Ernawati 37 SMA 6 Petani 1.400.000
55 Sendang Boangmanalu 52 SMA 4 Petani 900.000
56 Nurcahaya 30 SMA 4 Petani 950.000
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 86
Lanjutan...
NO Nama Umur Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga Pekerjaan Pendapatan Rumah Tangga
57 Nurmaida Manik 48 SD 6 Petani 1.200.000
58 Marna Banurea 35 D3 5 Petani 1.200.000
59 Veronika Saragih 42 D3 4 PNS 3.000.000
60 Rosmaria Limbong 35 S1 5 Guru 3.300.000
61 S. Sagala 41 SD 5 Petani 800.000
62 Sumarni 49 SMP 3 Petani 750.000
63 Masda Berutu 31 SMA 4 Petani 1.800.000
64 Ibu Santy 53 SMA 5 Petani 2.000.000
65 Nurhaidah 33 SMA 5 Petani 1.900.000
66 Srilenita Bancin 35 S1 4 Guru 2.500.000
67 Imelda Manik 51 SMP 3 Petani 1.000.000
68 Lastri Berutu 24 SD 3 Petani 600.000
69 Tuti Banurea 31 SMA 5 Pedagang 3.000.000
70 Lasma Berutu 29 SR 4 Petani 800.000
71 Dona Sinurat 47 SMEA 4 Petani 1.200.000
72 Kuteng Sinamo 37 SMP 4 Petani 1.000.000
73 Rosmaini Bancin 23 SD 3 Petani 1.500.000
74 Ibu Lister 41 SMA 3 Petani PT 1.440.000
75 Elfrida Bancin 31 SMEA 4 Petani 1.200.000
76 Sinta Kabeaken 34 SMA 6 Pedagang 2.500.000
77 Ibu Jestro 36 SR 7 Petani 1.800.000
78 Arihta Bancin 31 SMP 4 Petani 750.000
79 Purnama Sinamo 28 SD 4 Petani 800.000
80 Wadma Padang 52 SMP 3 Petani 850.000
81 Lasmaria Bancin 45 SMP 5 Petani 2.300.000
82 Pintatua Sinurat 32 SD 5 Petani 800.000
83 Lastiur Saragih 30 SMP 4 Petani 1.000.000
84 Suriani 61 SMP 6 Petani 1.500.000
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 87
Lampiran 7 Hasil SPSS
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .759a .576 .554 374.24872 1.857
a. Predictors: (Constant), Pendidikan, jumlah AK, Tingkt Pendapatan, Umur
b. Dependent Variable: Konsumsi Beras
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 15021222.206 4 3755305.551 26.812 .000b
Residual 11064906.465 79 140062.107
Total 26086128.670 83
a. Dependent Variable: Konsumsi Beras
b. Predictors: (Constant), Pendidikan, jumlah AK, Tingkt Pendapatan, Umur
Coefficientsa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Page 88
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -78.066 321.055 -.243 .809
Tingkt Pendapatan -2.704E-005 .000 -.049 -.638 .525
jumlah AK 301.470 30.812 .729 9.784 .000
Umur 9.093 4.025 .193 2.259 .027
Pendidikan -36.034 17.070 -.187 -2.111 .038
a. Dependent Variable: Konsumsi Beras
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA