Top Banner
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP BALANCED SCORECARD DI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KABUPATEN WONOGIRI Endang Saryanti Dan Uzair MashuRI STIE AUB Surakarta Abstraction The purpose of this study was to provide empirical evidence about: the perspectives of the balanced scorecard simultaneously and partially on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri. Data collection methods in this study using a questionnaire method by taking as many as 35 employees at respondent Rural Bank (RB) in Wonogiri. Data analysis techniques used include test validity, test reliability, multiple linear regression analysis, t test, F test and the coefficient of determination The analysis of data showed significant effects of financial perspective, customer, internal business processes and learning and growth simultaneously on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri. Financial perspective showed a significant effect on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri. Customer perspective suggests a significant influence on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri. Internal business process perspective shows a significant effect on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri. Learning and growth perspective showed a significant effect on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri. The coefficient of determination indicates the influence of a given percentage of independent variables in the form of variable financial perspective, customer, internal business processes and learning and growth to the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri by 65.9% and the remaining 34.1% is explained by other variables are not included in the research model. Keywords: Financial Perspective, Customer Perspective, Internal Business Processes Perspective and Perspective Learning and Growth I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ersaingan domestik dan global meng- haruskan perusahaan menaruh per- hatian pada penciptaan dan peme- liharaan keunggulan bersaing melalui penyampaian produk dan layanan yang lebih baik pada konsumen. Untuk dapat menjamin suatu organisasi berlangsung dengan baik, maka organisasi perlu menga- dakan evaluasi terhadap kinerjanya. Suatu standar pengukuran kinerja yang tepat sangat diperlukan dalam evaluasi tersebut, dalam arti tidak hanya berorientasi pada sektor keuangan saja, karena hal tersebut sangat kurang tepat dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, oleh karena itu perlu dilengkapi dengan infor- masi dari sektor selain keuangan, seperti kepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga pihak manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kepentingan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan harus mampu mem- pertahankan keberadaannya dalam pening- katan efektivitas kinerja perusahaan dengan meningkatkan pelayanan ataupun kualitas produk sehingga memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusa- haan lain, yang dapat menarik minat konsu- men agar selalu percaya serta dapat dian- dalkan mutunya. Setiap konsumen mengi- nginkan kualitas produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Dilihat dari segi pekerja, kita harus dapat memilih dan menyeleksi pekerja yang dikiranya mampu mengemban tugas dan berloyalitas tinggi terhadap perusahaan. P
28

ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

Feb 07, 2018

Download

Documents

hadang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP BALANCED SCORECARD DI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KABUPATEN WONOGIRI

Endang Saryanti Dan Uzair MashuRISTIE AUB Surakarta

Abstraction

The purpose of this study was to provide empirical evidence about: the perspectives of the balanced scorecard simultaneously and partially on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri.Data collection methods in this study using a questionnaire method by taking as many as 35 employees at respondent Rural Bank (RB) in Wonogiri. Data analysis techniques used include test validity, test reliability, multiple linear regression analysis, t test, F test and the coefficient of determinationThe analysis of data showed significant effects of financial perspective, customer, internal business processes and learning and growth simultaneously on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri. Financial perspective showed a significant effect on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri. Customer perspective suggests a significant influence on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri. Internal business process perspective shows a significant effect on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri. Learning and growth perspective showed a significant effect on the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri. The coefficient of determination indicates the influence of a given percentage of independent variables in the form of variable financial perspective, customer, internal business processes and learning and growth to the performance of rural banks (BPR) in Wonogiri by 65.9% and the remaining 34.1% is explained by other variables are not included in the research model.

Keywords: Financial Perspective, Customer Perspective, Internal Business ProcessesPerspective and Perspective Learning and Growth

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

ersaingan domestik dan global meng-haruskan perusahaan menaruh per-hatian pada penciptaan dan peme-

liharaan keunggulan bersaing melalui penyampaian produk dan layanan yang lebih baik pada konsumen. Untuk dapat menjamin suatu organisasi berlangsung dengan baik, maka organisasi perlu menga-dakan evaluasi terhadap kinerjanya. Suatu standar pengukuran kinerja yang tepat sangat diperlukan dalam evaluasi tersebut, dalam arti tidak hanya berorientasi pada sektor keuangan saja, karena hal tersebut sangat kurang tepat dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, oleh karena itu perlu dilengkapi dengan infor-masi dari sektor selain keuangan, seperti kepuasan konsumen, kualitas produk atau

jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga pihak manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kepentingan hidup perusahaan dalam jangka panjang.

Perusahaan harus mampu mem-pertahankan keberadaannya dalam pening-katan efektivitas kinerja perusahaan dengan meningkatkan pelayanan ataupun kualitas produk sehingga memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusa-haan lain, yang dapat menarik minat konsu-men agar selalu percaya serta dapat dian-dalkan mutunya. Setiap konsumen mengi-nginkan kualitas produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Dilihat dari segi pekerja, kita harus dapat memilih dan menyeleksi pekerja yang dikiranya mampu mengemban tugas dan berloyalitas tinggi terhadap perusahaan.

P

Page 2: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

Balance Scorecard merupakan konsep manajemen yang diperkenalkan Robert Kaplan pada tahun 1992, sebagai perkembangan dari konsep pengukuran kinerja yang mengukur perusahaan dengan menerapkan empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan dan pembe-lajaran. Balance scorecard mengembangkan seperangkat tujuan unit bisnis melampaui rangkuman ukuran keuangan. Balance scorecard mencakup berbagai aktivitas penciptaan nilai yang dihasilkan oleh para partisipan perusahaan yang memiliki kemampuan dan motivasi tinggi, sementara tetap memperhatikan kinerja jangka pendek yaitu, melalui perspektif keuangan. Balance sorecard dengan jelas mengungkapkan berbagai faktor yang menjadi pendorong tercapainya kinerja keuangan dan kom-petitif jangka panjang yang superior.

Balanced scorecard dapat dite-rapkan pada organisasi bisnis yang meng-hasilkan produk maupun jasa. Namun dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai objek adalah organisasi jasa yang bergerak dalam bidang keuangan, yaitu bank. Sesuai dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masya-rakat dalam bentuk simpanan dan menya-lurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bardasarkan undang-undang tersebut, lembaga keuangan bank dibe-dakan menjadi dua yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

Adapun kegiatan bank di Indonesia terutama kegiatan Bank Perkreditan Rakyat yang biasa disingkat dengan BPR adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan mene-ngah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. Bank Perkreditan Rakyat merupakan lembaga perbankan resmi fungsi BPR tidak hanya sekedar menya-lurkan kredit kepada para pengusaha mikro,

kecil dan menengah, tetapi juga menerima simpanan dari masyarakat. Dalam penya-luran kredit kepada masyarakat menggu-nakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Sasaran, karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih sederhana, dan sangat mengerti akan kebutuhan Nasabah. Jenis layanan yang diberikan Bank Perkreditan Rakyat adalah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu dan memberikan kredit dalam bentuk Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, maupun Kredit Konsumsi.

Konsep balanced scorecard mem-bantu memberikan kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi ke dalam sasaran-sasaran strategik. Sasaran-sasaran strategik yang komprehensif dapat dirumuskan karena balanced scorecard menggunakan empat perspektif yang satu sama lain saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan (Mulyadi, 1999).

Balanced scorecard mengukur kinerja perusahaan dari 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Karyawan BPR sebagai bagiaan dari stakeholders perusahaan, dapat menilai bagaimana kinerja BPR di tempat karyawan tersebut bekerja berda-sarkan persepsi mereka menyangkut balanced scorecard sehingga para karyawanakan dapat menilai diri sendiri, menilai instansi tempat bekerja yang diharapkan hasil penilaian ini akan menjadi feed back untuk proses pembelajaran internal bagi BPR itu sendiri.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TENTANG APLIKASI KONSEP BALANCED SCORECARD DI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KABUPATEN WONOGIRI”

B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar

belakang di atas, maka permasalahan yang

Page 3: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

dapat diidentifikasikan berkaitan dengan persepsi karyawan sebagai berikut :1. Apakah perspektif keuangan berpe-

ngaruh signifikan terhadap Kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri?

2. Apakah perspektif pelanggan berpe-ngaruh signifikan terhadap Kinerja Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabu-paten Wonogiri?

3. Apakah perspektif proses bisnis internal berpengaruh signifikan terhadap Kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabu-paten Wonogiri?

4. Apakah perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berpengaruh signifikanterhadap Kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri?

5. Apakah perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran berpengaruh signi-fikan terhadap Kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri?

C. Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan dengan

batasan penelitian bahwa pengukuran kinerja pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri, yang mengarah pada pengukuran kinerja dengan perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal serta perspektif pembela-jaran dan pertumbuhan berdasarkan persepsi karyawan.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk men-dapatkan bukti empiris persepsi karyawan BPR tentang konsep balanced scorecard yaitu :a. Signifikansi pengaruh perspektif

keuangan terhadap Kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri.

b. Signifikansi pengaruh perspektif pelanggan terhadap Kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri.

c. Signifikansi pengaruh perspektif proses bisnis internal terhadapKinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri.

d. Signifikansi pengaruh perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terhadap Kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri.

e. Signifikansi pengaruh perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri.

2. Manfaat Penelitiana. Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di

Kabupaten WonogiriHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi tentang penilaian kinerja dengan Balance Scorecard sebagai pertim-bangan dalam pengukur kinerja perusahaan.

b. Bagi PenulisHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau wawasan mengenai pengaruh perspektif-perspektif Balance Scorecard di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri.

c. Bagi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah refe-rensi bagi peneliti selanjutnya pada bidang yang sama.

II. LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori1. Pengertian Balanced Sorecard

Balanced scorecard terdiri dari dua kata, yaitu balance dan scorecard. Scorecard adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja perusahaan. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh perusahaan dimasa depan. Melalui kartu skor,

Page 4: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

skor yang hendak diwujudkan peru-sahaan dimasa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja perusahaan yang bersang-kutan. Kata balance (berimbang) dimaksudkan untuk menunjukan bahwa kinerja perusahaan diukur secara berimbang dari dua aspek, yaitu aspek keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Kartu skor personel digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan dimasa menda-tang, sehingga perusahaan tersebut harus memperhitungkan keseim-bangan antara pencapaian kinerja keuangan dan non keuangan, antara kinerja jangka pendek dan jangka panjang, antara kinerja yang bersifat intern dan ekstern. Jadi Balanced scorecard merupakan contemporary manajement tool yang digunakan untuk mendong-krak kemampuan organisasi dalam melipat gandakan kinerja keuangan. Balanced scorecard melengkapi seperangkat ukuran keuangan kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong kinerja masa datang

2. Konsep Balanced ScorecardBalanced scorecard ber-

kembang sejalan dengan perkem-bangan implementasi konsep tersebut. (Menurut kaplan & Norton, 1996) menyatakan bahwaBalanced scorecard memperke-nalkan empat proses manajemen baru, yang terbagi dan terkombinasi antara tujuan strategi jangka panjang dengan peristiwa-peristiwa jangka pendek. Keempat proses tersebut adalah :a. Menerjemahkan visi, misi dan

strategi.Untuk menentukan ukuran kinerja, visi organisasi dijabarkan dalam tujuan dan sasaran. Visi

adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh perusa-haan di masa datang. Tujuan juga menjadi salah satu landasan bagi perumusan strategi untuk mewujudkannya. Dalam proses perencanaan strategik dengan ukuran pencapaiannya.

b. Komunikasi dan HubunganBalanced scorecard memper-lihatkan kepada tiap karyawan apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai apa yang men-jadi keinginan para pemegang saham dan konsumen, untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kinerja karyawan yang baik.

c. Rencana BisnisRencana bisnis memungkinkan organisasi mengintegrasikan antara rencana bisnis dan rencana keuangan mereka. Balanced scorecard sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan mengatur mana yang lebih penting untuk diprioritaskan , akan mengge-rakkan kearah tujuan jangka panjang perusahaan secara menyeluruh.

d. Umpan Balik dan PembelajaranProses keempat ini akan membe-rikan strategic learning kepada perusahaan. Dengan Balanced scorecard sebagai pusat sistem perusahaan, maka perusahaan melakukan monitoring terhadap apa yang telah dihasilkan perusa-haan dalam jangka pendek.

3. Manfaat Balanced ScorecardKaplan dan Norton (2000:17)

mengemukakan beberapa manfaat dari konsep pengukuran kinerja Balanced Scorecard yaitu:a. Mengklarifikasi dan mengha-

silkan konsensus mengenai strategi.

b. Mengkomunikasikan strategi ke seluruh perusahaan.

Page 5: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

c. Menyelaraskan berbagai tujuan departemen dan pribadi dengan strategi perusahaan.

d. Mengkaitkan berbagai tujuan stategis dengan sasaran jangka panjang dan anggaran tahunan.

e. Mengidentifikasikan dan menye-laraskan berbagai inisiatif strategis.

f. Melaksanakan peninjauan ulang strategis secara periodik dan sistematis.

g. Mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan untuk mempelajari dan memperbaiki stretegi.

4. Perspektif-Perspektif Balanced Scorecard

Balanced Scorecard mengu-kur empat perspektif yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai sasaran strategi yang sudah direncanakan oleh perusahaan. Keempat per-spektif tersebut saling berkaitan yang nantinya akan berusaha meningkatkan kinerja perusahaan. Keempat perspektif tersebut diurai-kan berikut ini.a. Perspektif Keuangan (finansial)

Ukuran perspektif keuangan merupakan ikhtisar dari konse-kuensi ekonomi yang terjadi akibat keputusan dan tindakan ekonomi yang diambil. Sasaran perspektif keuangan dibedakan pada masing-masing tahap dalam siklus bisnis yang oleh (Kaplan dan Norton, 1996) dibedakan menjadi tiga tahap:1) Growth (berkembang)

Growth atau tahap per-tumbuhan merupakan tahap awal dalam siklus kehidupan bisnis. Di dalam tahap ini perusahaan berusaha untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mening-katkan pertumbuhan bisnisnya. Di dalam tahap iniperusahaan akan mena-

namkan investasi sebanyak-banyaknya, meningkatkanproduk baru, membangun fasilitas produksi, mening-katkan kemampuan berope-rasi, merebut pangsa pasar, dan membuat jaringan distri-busi. Di dalam tahap ini kemungkinan besar perusa-haan akan selalu dalam keadaan rugi, karena tahap ini perusahaan menfokuskan untuk penanaman investasi yang dinikmati dalam jangka panjang nanti.

2) Sustain Stage (Bertahan)Bertahan merupakan tahap kedua dimana perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi dengan mem-persyaratkan tingkat pengem-balian yang terbaik. Pada tahap ini perusahaan masih mempunyai daya tarik yang bagus bagi para investor untuk menanamkan modal-nya. Perusahaan harusmampu mempertahankan pangsa pasar yang sudah dimiliki dan harus memper-hatikan kualitas produk dan pelayanan yang lebih baik sehingga secara bertahap akan mengalami pertum-buhan dari tahun ke tahun. Tujuan keuangan pada tahap ini biasanya lebih berorientasi pada profitabilitas. Tujuan yang berkaitan dengan profi-tabilitas dapat dinyatakan dengan menggunakan ukuranyang berkaitan dengan laba operasional. Untuk menda-patkan profitabilitas yangbaik tentunya para manajer harus bekerja keras untuk memaksimalkan pendapatan yang dihasilkan dari investasi modal, sedangkan untuk unit bisnis yang telah memiliki otonomi diminta tidak hanya

Page 6: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

mengelola arus pendapatan, tetapi juga tingkat investasi modal yang telah ditanamkan dalam unit bisnis yangbersangkutan.

3) Harvest (Menuai)Tahap ini merupakan tahap kematangan (mature), suatu tahap dimana perusahaan melakukan panen (harvest) terhadap investasi mereka.Tahap ini merupakan tahap pendewasaan bagi sebuah perusahaan, karena padatahap ini perusahaan tinggal menuai dari investasi yang dilakukan pada tahap-tahapsebelumnya. Yang harus dilakukan pada tahap ini adalah perusahaan tidak lagi melakukan investasi, tetapi hanya memelihara supaya perusahaan berjalan dengan baik.

b. Perspektif PelangganBalanced Scorecard dalam perspektif pelanggan, melihat aspek pelanggan memainkan peranan penting dalam kehi-dupan perusahaan. Sebuah peru-sahaan yang tumbuh dan tegar dalam persaingan tidak akan mungkin survive apabila tidak didukung oleh pelanggan. Tolok ukur loyalitas pelanggan dila-kukan dengan terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap segmen pasar yang akan menjadi target atau sasaran. Apa yang menjadi keinginan dan kebu-tuhan para pelanggan menjadi hal yang penting dalam per-spektif ini.

Ada dua kelompok pengukuran dalam perspektif pelanggan (customerperspective) yaitu:1) Core Measurement Group

Kelompok ini terdiri dari:a) Pangsa pasar (market

share), mengukur sebe-

rapa besar pasar yang telah dicapai untuk dila-yani perusahaan, dan berapa peluang pasar yang masih dapat dicapai.

b) Pemerolehan pelanggan (customer acquisition), mengukur kemampuan perusahaan meningkatkan pelanggan pertahunnya.

c)Kesetiaan pelanggan (customer retention), mengukur kemampuan perusahaan mempertahankan atau memelihara customer yang telah ada, dilihat dari pelanggan pertahunnya.

d) Tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction), mengukur kemampuan perusahaan dalam memuaskan kebutuhan pelanggan.

e) Profitabilitas pelanggan (customer profitability), mengukur kemampuan layanan kepada customeratau segmen pasar tertentu dalam mengha-silkan laba.

2) Customer Value PropositionCustomer value proposition merupakan sebuah konsep yang penting dalam mema-hami faktor pendorong pengukuran utama kepuasan customer, retensi customer, akuisisi customer, pangsa pasar, dan profitabilitas customer. Menurut (Robert S. Kaplan dan David P. Norton, 1996) ada beberapa atribut tentang customer value proposition, di antaranya adalah:a) Atribut produk/jasa, meli-

puti fungsi produk dan jasa, harga, dan mutu.

b) Atribut yang berhubungan dengan customer, yang

Page 7: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

meliputi dimensi waktu tanggap dan penyerahan serta bagaiman perasaan customer setelah membeli produk/jasa dari perusa-haan yang bersangkutan.

c)Atribut citra dan reputasi, yang meliputi faktor-fak-tor yang tidak berwujud yang membuat customer tertarik pada parusahaan.

c. Perspektif Proses Bisnis InternalPerspektif proses bisnis internal lebih menekankan pada pencip-taan produk baru yang lebih berkualitas sampai produk tersebut siap diedarkan kepada customer. Tentunya proses bisnis internal tidak lepas dari per-spektif keuangan dan perspektif pelanggan. Untuk mengope-rasikan perspektif proses bisnis internal ini perusahaan harus lebih dahulu melihat keuangan perusahaan dan kemauan pelanggan. Jadi seakan-akan ketiga perspektif ini membentuk rantai yang saling berhubungan. Di dalam perspektif proses bisnis internal ini ada tiga tahap yang harus dilakukan, yang mana ketiga tahap tersebut adalah:1) Tahap Inovasi atau Pencip-

taan Produk BaruPada tahap ini perusahaan berusaha keras untuk menga-dakan penelitian danpengembangan produk baru sehingga tercipta produk yang benar-benar sesuaidengan keinginan customer. Untuk mengukur kinerja pada tahap ini dipusatkan pada tiga indikator yaitu hasil secara teknis, keuntungan pen-jualan, dan penilaian keber-hasilan masing-masing indi-vidu proyek.

2) Tahap OperasiTahap ini mencerminkan akti-vitas yang dilakukan oleh

perusahaan mulai dari pene-rimaan order dari customer, pembuatan produk/jasa sampai dengan pengiriman produk/jasa tersebut kepada pelanggan. Pada tahap ini pengukuran kinerjanya dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu kualitas, biaya, dan waktu.

3) Tahap Purna JualPada tahap ini perusahaan berusaha untuk memberikan manfaat tambahan terhadap para pelanggan yang telah menggunakan produk/jasa yang dihasilkan oleh perusa-haan. Hal ini dilakukan agar para customer mempunyai loyalitas terhadap perusa-haan. Tolak ukur yang biasa digunakan oleh perusahaan pada tahap ini adalah tingkat efisiensi per pelayanan purna jual, jangka waktu penyele-saian perselisihan, dan kadar limbah berbau yang diha-silkan perusahaan.

d. Perspektif Pembelajaran dan PertumbuhanTujuan dari perspektif ini adalah menyediakan infrastruktur untuk mendukung pencapaian tiga perspektif sebelumnya. Dalam perspektif ini perusahaan beru-saha mengembangkan tujuan dan ukuran yang mendorong pembelajaran dan pertumbuhan suatu perusahaan. Tujuan dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah menye-diakan infrastruktur yang memungkinkan tujuan yang berkaitan dengan ketiga per-spektif lainnya dapat terwujud, sehingga pada akhirnya akan dapat tercapai tujuan peru-sahaan. Tujuan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan faktor pendorongdihasilkannya kinerja yang

Page 8: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

istimewa dalam perspektif keuangan, pelanggan (customer),dan proses internal bisnis. Dalam perspektif ini ada tiga faktor penting yang harus diperhatikan yaitu kemampuan karyawan, kemampuan sistem informasi,serta motivasi, pemberdayaan dan keselarasan.

5. Keunggulan Balanced ScorecardKeunggulan konsep Balanced Scorecard dalam system peren-canaan strategik adalah mampu menghasilakan rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut (Mulyadi, 2005:11-15):a. Komprehensif

Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategik, yaitu dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain seperti pelanggan, proses bisnis internal serta pembe-lajaran dan pertumbuhan. Perluasan perspektif rencana strategik ke perspektif non keuangan tersebut menghasilkan manfaat berikut ini:1) Menjanjikan kinerja keuangan

yang berlipatganda dan berkesinambungan.

2) Memampukan organisasi untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks.

b. KoherenBalanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun hubungan sebab-akibat (causal relationship) di antara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik. Setiap sasaran strategik yang ditetapkan dalam perspektif non keuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

c. Berimbang

Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berkesinambungan.

d. TerukurKeterukuran sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik menjan-jikan ketercapaian berbagai sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Balanced Scorecard mengukur sasaran-sasaran strategik yang sulit untuk diukur.

6. Kinerja dan Penilaian Kinerjaa. Kinerja adalah suatu tampilan

keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipe-ngaruhi oleh kegiatan opera-sional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki (Helfert, 1996). Kinerja adalah penen-tuan secara periodik efektifitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah dite-tapkan sebelumnya

b. Penilaian KinerjaTujuan Utama Penilaian kinerja adalah untuk memotivasi per-sonal dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam meme-nuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga membuahkan tinda-kan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. (Mulyadi dan johny setiawan, 1999). Penilaian kinerja dapat digu-nakan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang serta mene-gakkan perilaku yang semes-tinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada

Page 9: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

waktunya serta pemberian penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.

B. Penelitian TerdahuluDhika Pratiwi Putri (2008) dalam

skripsinya yang berjudul Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Konsep Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo. menyatakan bahwa hasil analisis pengukuran kinerja pada PT Bank Tabungan Negara(Persero) Cabang Solo dengan menggu-nakan konsep balanced scorecard dapatdisimpulkan bahwa dari keempat perspektif yang dianalisis ada beberapa kinerja yang belum baik atau belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perusahaan diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerjanya dengan menyeimbangkan antara kinerja dari aspek keuangan dan non keuangan guna mewujudkan misi dan visinya.

Novella Aurora (2010) dalam skripsinya yang berjudul Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Pengukuran Kinerja. menjelaskan bahwa hasil penelitian dengan menggunakan konsep balanced scorecard dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat beberapa variasi pencapaian hasil. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran masih dianggap kurang , sedangkan untuk 3 perspektif lainnya dianggap sudah cukup baik. Maka, balanced scorecard cocok untuk diterapkan pada Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarangkarena balanced scorecard dapat memberikan gambaran yang lebih terstruktur dan menyeluruh diban-dingkan dengan sistem tradisional yang masih digunakan sampai saat ini.

Meirdania Zudia (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Penilaian Kinerja Organisasi Dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Pada PT Bank Jateng Semarang. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa perspektif

keuangan yaitu nilai Return on Asset (ROA), Rasio Operasi (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) mengalami pening-katan cost effectiveness untuk mencapai laba optimal. Perspektif konsumen dapat meningkatkan market share, kepuasan nasabah menghasilkan angka yang cukup baik serta didukung peningkatan profitabilitas konsumen selama tiga tahun. Perspektif bisnis internal menggu-nakan rasio Administrative Expense to Total Revenue (AETR) menunjukkan peningkatan efektivitas, efisiensi dan ketepatan proses transaksi. Kemudian, perspektif pembelajaran dan partum-buhan menunjukkan peningkatan produktifitas karyawan, persentase pelatihan karyawan yang terampil setiap tahunnya. Hal ini mempengaruhi pening-katan tingkat kepuasan karyawan selama tiga tahun yang menghasilkan kategori baik.

Indriyati (2008) dalam pene-litiannya yang berjudul analisis pengaruh perspektif–perspektif Balanced Scorecard terhadap kinerja perusahaan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan interprestasi bahwa masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembe-lajaran berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Uji F yang membuk-tikan terdapat pengaruh yang signifikan perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran secara simultan terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian ini merupakan repli-kasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Indriyati (2008), yang dilaksanakan pada Hotel Sahid Jaya Solo. penelitian mengambil lokasi yang ber-beda yaitu Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Wonogiri sebagai lokasi yang dijadikan tempat penelitian.

C. HipotesisHa1 : Perspektif keuangan berpe-

ngaruh signifikan terhadap

Page 10: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri.

Ha2 : Perspektif pelanggan berpe-ngaruh signifikan terhadap kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri.

Ha3 : Perspektif proses bisnis internal berpengaruh signi-fikan terhadap kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri.

Ha4 : Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri.

Ha5 : Perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis

internal serta pertumbuhan dan pembelajaran berpe-ngaruh signifikan terhadap kinerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Wonogiri secara simultan.

D. Kerangka PemikiranPenelitian ini bertujuan untuk

menguji keterkaitan bukti empiris yang berpengaruh signifikan diantara variabel-variabelnya baik secara parsial maupun simultan. Setiap perusahaan atau organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas. Balanced scorecard mempunyai empat perspektif yaitu, perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertum-buhan dan pembelajaran.

Sumber : Indriyati (2008)Gambar II. 1 Kerangka Pemikiran

Keterangan:Variabel independen : - Perspektif Keuangan

- Perspektif Pelanggan- Perspektif Proses Bisnis Internal- Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Variabel dependen : Kinerja Bank Perkreditan Rakyat : Pengaruh Parsial (masing-masing): Pengaruh simultan (bersama-sama)

PERSPEKTIF KEUANGAN(X1)

PERSPEKTIF PELANGGAN(X2)

PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

(X3)

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

(X4)

KINERJA Bank Perkreditan Rakyat

(Y)

Page 11: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

III. METODOLOGI PENELITIAN

1. Lokasi PenelitianLokasi Penelitian dilakukan

di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Wonogiri.

2. Populasi dan SampelPopulasi mengacu pada

keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Kelompok populasi meru-pakan kumpulan semua elemen dalam populasi di mana sampel diambil (Sekaran, 2006: 121). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawanyang bekerja pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Wonogiri yang terdiri dari 13 populasi BPR

Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah, tapi tidak semua, elemen populasi akan membentuk sampel (Sekaran, 2006: 123). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 35 responden.

3. Jenis dan Sumber dataData yang diperlukan adalah

data primer. Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi (Sekaran, 2006: 60). Data diperoleh secara langsung melalui kuesioner.

4. Definisi Operasional Variabela. Perspektif Finansial (X1)

Ukuran perspektif finansial merupakan ikhtisar dari konse-kuensi ekonomi yang terjadi akibat keputusan dan tindakan ekonomi yang diambil. Ukuran finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksa-naanya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan

laba perusahaan. Indikator dari perspektif ini meliputi: tingkat EVA, meningkatkan sinergi, meningkatkan prediktabilitas, menghemat biaya.

b. Perspektif Pelanggan (X2)Perspektif Pelanggan mengi-dentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis didalam segmen sasaran. Indikator dari per-spektif ini meliputi: kemam-puan memperluas hubungan nasabah, peningkatan pela-yanan prima, informasi yang jelas, respon pelayanankaryawan yang baik, kepuasan nasabah.

c. Perspektif Proses Bisnis Internal(X3)Perspektif Proses Bisnis Internal mengidentifikasi ber-bagai proses internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan, yang memungkinkan unit bisnis untuk memberikan proposisi nilai yang akan menarik dan mempertahankan pelanggan dalam segmen pasar dan memenuhi harapan keun-tungan finansial yang tinggi. Indikator dari perspektif ini meliputi: pelayanan nasabah yang baik, mengurangi tingkat kesalahan, membangun keah-lian yang baik, membangun citra perbankkan, meningkat-kan citra pelanggan, mengem-bangkan pola baru, efisiensi pelayanan.

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (X4)Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan mengidentifikasi infrastruktur yang harus diba-ngun perusahaan dalam

Page 12: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Indikator dari per-spektif ini meliputi: kesem-patan untuk mengembangkan diri, menciptakan iklim yang kondusif, tingkat keberadaan teknologi yang inovatif, keter-sediaan informasi strategis.

e. Kinerja (Y)Kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah dite-tapkan sebelumnya.Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi organisasi. Pengukuran tersebut antara lain dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan organisasi dan dapat digunakan sebagai dasar menyusun sistem imbalan atau sebagai dasar penyusunan strategi perusa-haan atau organisasi. Dapat dilakukan dengan cara mem-bandingkan tiap indikator dengan masing-masing per-spektif menggunakan konsep Balanced Scorecard. KeempatPerspektif tersebut diukur dengan menggunakan scoring dan hasilnya diharapkan men-jadi berimbang. Pemberian scoring disesuaikan dengan standar yang ditetapkan.

5. Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :a. Observasi yaitu pengamatan

langsung di lapangan yang dila-kukan untuk mendapat infor-masi atau data dari penelitian baik berupa subyek atau obyek yang bersangkutan.

b. Studi Pustaka adalah pengum-pulan data yang diambil dari literatur, bahan kuliah, karya ilmiah dan referensi lain yang mendukung serta berkaitan dengan masalah yang diteliti

c. Kuesioner adalah daftar per-nyataan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006: 82). Metode ini dilakukan dengan cara membe-rikan kuesioner kepada responden.

Ditinjau dari jenis dan analisanya, maka penelitian ini termasuk penelitian total populasi dalam katagori data kuantitatif, dengan menggunakan skala Likert yang didesain untuk menelaah seberapa kuat subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan berikut (Sekaran, 2006: 31) :1) Sangat Tidak Setuju (STS) :

Skor 12) Tidak Setuju (TS) :

Skor 23) Netral (N) :

Skor 34) Setuju (S) :

Skor 45) Sangat Setuju (SS) :

Skor 5

6. Metode Analisis Dataa. Uji Instrumen Penelitian

Uji Instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan tepat mengukur apa yang ingin diukur atau tidak. Tinggi rendahnya validitas suatu alat ukur dihitung dengan korelasi product

Page 13: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

moment dengan rumus dasar sebagai berikut:

(Suharyadi, 2004: 461).

N(∑XY) – (∑X)(∑Y)rxy = {n ∑ X2 – (∑X)2}{n ∑Y2 – (∑Y)2}

Keterangan:rxy : koefisien korelasin : jumlah sampelx : variabel bebasy : variabel terikat

Kriteria keputusan valid tidaknya kuesioner dinya-takan apabila nilai r yang diperoleh dari hasil per-hitungan rhitung product moment > dari nilai rtabel

product moment dengan tarif signifikan 5% maka butir-butir pernyataan kuesioner adalah valid (Arikunto, 2006).

2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah pengujian yang menunjukan sejauh

mana pengukuran itu dapat memberikan hasil relatif sama atau tidak berbeda apabila dilakukan pengu-langan pengukuran terhadap subjek yang sama. Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah metode cronbach alpha dan dianalisis dengan menggunakan bantuan kom-puter program SPSS. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

rii =

2

2

11

t

b

k

k

(Arikunto, 2006)

Keterangan:rii : realibilitas instrumenk : banyaknya butir pernyataan atau soal

2b : varian butir2

t : varian total

Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Kriteria keputusan reliabel tidak-nya kuesioner dinyatakan apabila nilai alphacronbach’s>0.60 dengan tarif signifikan 5% maka butir-butir pernyataan kuesioner adalah reliabel dan alpha cornbach’s<0.60

maka butir pernyataan kuesioner tidak reliabel.

b. Pengujian Asumsi KlasikUji Asumsi klasik yang digu-nakan adalah sebagai berikut:

1. Pengujian Normalitas Data Uji ini dilakukan untuk apakah dalam model regresi, variabel inde-penden, variabel depen-

Page 14: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

den atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat normalitas adalah dengan memban-dingkan nilai p yang diperoleh dengan tarif signifikan 5%. Penelitian ini digunakan uji norma-litas Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai >0.05, maka data ter-sebut ditanyakan terdis-tribusi normal (santoso dalam arikunto, 2006)

2. Pengujian Multikolinieritas Multikolinieritas adalah suatu keadaan yang ter-dapat hubungan korelasi yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel independen yang terdapat dalam model regresi. Uji Multikolinieritas bertu-juan untuk menguji apakah model regresi ditentukan adanya kore-lasi antar variabel inde-penden. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel inde-penden. Multikolinieritas akan terjadi apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih besar dari 10 dan angka toleransi lebih kecil dari 0.10. Teknik mengenali multi-kolinieritas salah satunya adalah variabel bebas sama-sama berpengaruh nyata, uji f nya nyata, namun ternyata setiap variabel bebasnya secara parsial berpengaruh

tidak nyata. (Suharyadi, purwanto, 2006)

3. Pengujian Heteroskedastisitas Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu penga-matan ke pengamatan lain, jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke penga-matan lainnya tetap maka disebut homoske-dastisitas, dan jika varian tersebut berbeda, disebut heteroske-dastisitas varian atau residu tidak konstan. Pengujian untuk menge-tahui adanya heteroske-dastisitas dalam pene-litian ini menggunakan uji Glefser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas, jika koefi-sien regresi ternyata signifikan secara statistik maka disimpulkan bahwa dalam data tersebut terdapat heteroskedas-tisitas tetapi sebaliknya maka dapat disimpulkan dapat menerima homos-kedastisitas. Suatu variabel independent dikatakan terjadi hete-roskedastisitas jika probabilitas <0,05, demikian juga sebaliknya jika probabilitas >0,05 dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedasti-sitas.

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian ini dilakukan setelah data dikumpulkan

Page 15: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

dengan menggunakan analisisregresi linier berganda yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel inde-penden terhadap variabel dependen dengan formulasi yang digunakan sebagai berikut: (Subagyo dan Djarwanto Ps, 2005) Y= a + b1X1 + b2X2+ b3X3+ b4X4+e Keterangan:Y = Kinerja perusahaana = Bilangan konstantab1,..., b4 = koefisien

regresiX1 = Perspektif keuanganX2 = Perspektif pelangganX3 = Perspektif proses bisnis

internal X4 = Perspektif pertumbuhan

dan pembelajarane = Eror

d. Pengujian hipotesis1. Uji F

Uji F dilakukan untuk mem-buktikan bahwa perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembe-lajaran dan pertumbuhan mempengaruhi kinerja perusahaan digunakan uji F-statistik.Langkah-langkah pengujian sbba) Membuat formulasi

hipotesisHo : 0...21 kbbb

Artinya: Suatu variabel independen X (variable keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pem-belajaran dan pertumbu-han) bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen Y (kinerja perusahaan).Ha : 0...21 kbbbArtinya: Semua variabel independen X (variable keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran pertumbuhan)secara simultan berpe-ngaruh signifikan terhadap variabel dependen Y(kinerja perusahaan).

b) Menentukan level of significance dengan Ftabel

Nilai Ftabel

Ftabel = F 1,; KKNDimana:N= Jumlah sampel/dataK= Banyaknya parameter

c) Mencari Fhitung dengan rumus

F=)/(

/

knSSE

kSSR

(Mudjarat,

kuncoro, Ph.D, 2002)Dimana:SSR= Jumlah kuadrat regresiSSE= Jumlah kuadrat residun= Jumlah sampel/observasik= Banyaknya variabel

bebas/ jumlah parameter dalam model

Kriteria pengujiannya yaitu:

F (0, 05; k; n-1-k)

Daerah diterimaDaerah ditolak

Page 16: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

1) Apabila nilai Fhitung < Ftabel

atau nilai signifikansi > 0.050 maka Ho diterima atau hipotesis yang diajukan ditolak, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang simultan dari semua variabel independen terha-dap variabel dependen pada derajat keyakinan tertentu.

2) Apabila nilai Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < 0.050 maka Ho ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima, yang berarti bahwa semua variabel inde-penden secara simultan berpengaruh secara signi-fikan terhadap variabel dependen pada derajat keyakinan tertentu.

2. Uji tUji t adalah pengujian koefisien regresi secara individual dan untuk mengetahui kemampuan dari masing-masing variabel independen dalam mempengaruhi perubahan variabel dependen, dengan menganggap variabel independen lain tetap atau konstan.Pembuktian bahwa perspektif keuangan, pelang-gan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran secara parsial mempengaruhi kinerja organisasi digu-nakan uji t-statistik.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:a) Membuat formulasi

hipotesisHo: b = 0 (hipotesis nihil) Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)Ha: b≠0 (hipotesis alternatif)Artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

b) Menentukan level of significance dengan ttabel

ttabel : t kn 1;2

Dimana n = Jumlah sampel (observasi)k = Banyaknya parameter (Mudjarat kuncoro, Ph.D, 2002)

c) Menghitung nilai t-statistik dengan rumus:

t = Sb

b (Subagyo

dan Djarwanto Ps, 2005)Dimana:t = thitung

b = koefisien regresiß = nilainya nol (0)Sb = standart eror of regression coeficient

d) Kriteria Pengujian

Daerah tolakDaerah tolak

Daerah terima

t(/2; n-1-k)-t(/2; n-1-k)

Page 17: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

Hipotesis yang diajukan adalah :1) Apabila thitung<ttabel atau nilai

signifikansi > 0.05 maka Ho diterima atau hipotesis yang diajukan ditolak, yang berarti variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen pada derajat keyakinan tertentu.

2) Apabila thitung>ttabel atau thitung<-ttabel, atau nilai signifikansi < 0.05maka Ho ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima, yang berarti variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen pada derajat keyakinan tertentu.

3. Koefisien Determinasi R2

Uji ini dilakukan untuk menghitung seberapa besar perubahan variasi dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi independen. R2 yang digunakan adalah R2 yang telah memperhitungkan jumlah variabel bebas dalam suatu model regresi atau R2 yang telah disesuaikan (Adjusted R2). R2 diperoleh dengan rumus (Gujarati, 1995 dalam Mudjarat kuncoro, Ph.D, 2002):

Adjusted R2 = 1- (1- R2) 1

1

N

N

Dimana:R2= Besarnya koefisien

determinasi sampeln = Banyaknya observasi/jumlah

sampelk = Banyaknya variabel

Untuk k >1 dan adjusted R2 < R2, bila jumlah variabel independen ditambah, maka adjusted R2 naik dengan jumlah kenaikan kurang dari R2. Adjusted R2 dapat bernilai negatif kendati R2 selalu positif. Bila adjusted R2

bernilai negatif, maka nilainya dianggap nol. Nilai Adjusted R- Squared ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Apabila nilai koefisien deter-minasi sama dengan 0 maka dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen, seba-liknya apabila nilai koefisien determinasi mendekati atau sama dengan angka 1, maka dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen.

IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Obyek PenelitianPenelitian ini dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner pada para karyawan yang bekerja di Bank Perkreditan Rakyat yang ada di Kabu-paten Wonogiri. Jumlah keseluruan kuesioner yang disebar adalah sebanyak 35 kuesioner

Tabel IV.IDistribusi Kuesioner

No Kantor Akuntan PublikKuesioner

DisebarKuesioner Kembali

Prosentase (%)

123

BPR BKK BatuwarnoBPR Giri SukadanaBPR BKK Giriwoyo

101510

101510

100100100

Jumlah 35 35 100Sumber: Data yang diolah, 2011

Page 18: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

B. Deskripsi DataResponden yang mengisi

kuesioner adalah para karyawan yang bekerja pada Bank Perkreditan Rakyatyang ada di Kabupaten Wonogiri. Dari obyek penelitian, peniliti akan mela-kukan deskripsi diri para responden, meliputi: umur, jenis kelamin, dan

pendidikan. Deskripsi responden selengkapnya dapat dilihat pada bagian berikut ini:1. Deskripsi Responden Berdasarkan

UmurDeskripsi responden berdasarkan umur disajikan pada tabel berikut:

Tabel IV.2Deskripsi Responden Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah Prosentase1 21 – 30 8 22,862 31 – 40 19 54,283 41 – 50 8 22,86

Jumlah 35 100Sumber: Data yang diolah, 2011

Dari data tabel IV.2 di atas menunjukkan bahwa responden yang berumur 21-30 tahun ber-jumlah 8 responden (22,86%), ber-umur 31-40 berjumlah 19 respon-den (54,28%) dan berumur 41-50 tahun berjumlah 8 responden (22,86%). Hasil data Deskripsi responden berdasarkan umur ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 31-40 tahun.

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Deskripsi responden berda-sarkan jenis kelamin disajikan pada tabel berikut:

Tabel IV.3Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)1 Laki-Laki 24 68,572 Perempuan 11 31,43

Jumlah 35 100Sumber: Data yang diolah, 2011

Dari data tabel IV.3 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 24 respon-den (68,57%) dan sisanya berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 11 responden (31,43%).

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Deskripsi responden berda-sarkan pendidikan disajikan pada tabel berikut:

Tabel IV.4Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Prosentase (%)1 Diploma 7 20,002 S1 22 62,863 S2 6 17,144 S3 - -

Jumlah 35 100Sumber: Data yang diolah, 2011

Page 19: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

Dari data tabel IV.4 di atas menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan Diploma seba-nyak 7 responden (20,00%), ber-pendidikan Strata 1 (S1) sebanyak 22 responden (62,86%) dan ber-pendidikan Strata 2 (S2) sebanyak6 responden (17,14%)

C. Analisis Data1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji ValiditasSebelum dilakukan

analisis data, perlu dilakukan pengujian instrumen yaitu

pengujian validitas dan reliabilitas.1) Validitas item pernyataan

untuk variabel Perspektif Keuangan (X1)Variabel Perspektif Keuangan terdiri dari 5 item pernyataan.Pengujian validitas meng-gunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan r hitung dengan r tabel dan dida-patkan hasil sebagai berikut:

Tabel IV.5Korelasi item pernyataan terhadap variabel Perspektif Keuangan (X1)

Item Pernyataan ritem rtabel KeteranganX1_1 0,481 0,325 ValidX1_2 0,509 0,325 ValidX1_3 0,623 0,325 ValidX1_4 0,529 0,325 ValidX1_5 0,475 0,325 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2011

Table di atas dapat menjelaskan bahwa setiap item-item pernyataan yang terdapat dalam variabel perspektif keuangan mempunyai nilai ritem lebih besar dari rtabel,

maka instrument untuk perspektif keuangan (X1) dikatakan kesemuanya valid.

2) Validitas item pernyataan untuk variabel Perspektif Pelanggan (X2)Variabel Perspektif Pelang-gan terdiri dari 5 item pernyataan. Pengujian vali-ditas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel IV.6Korelasi item pernyataan terhadap variabel Perspektif Pelanggan

Item Pernyataan ritem rtabel KeteranganX2_1 0,508 0,325 ValidX2_2 0,535 0,325 ValidX2_3 0,366 0,325 ValidX2_4 0,395 0,325 ValidX2_5 0,565 0,325 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2011

Korelasi item-item pernyataan terhadap variabel yang mempunyai

nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pernyataan yang valid

Page 20: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.6 di atas menunjukkan bahwa 5 item pernyataan kesemuanya valid.

3) Validitas item pernyataan untuk variabel Perspektif Bisnis Internal (X3)

Variabel Perspektif Bisnis Internal terdiri dari 10 item pernyataan. Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel IV.7Korelasi item pernyataan terhadap variabel Perspektif Bisnis Internal

Item Pernyataan ritem rtabel KeteranganX3_1 0,391 0,325 ValidX3_2 0,549 0,325 ValidX3_3 0,335 0,325 ValidX3_4 0,371 0,325 ValidX3_5 0,401 0,325 ValidX3_6 0,325 0,325 ValidX3_7 0,361 0,325 ValidX3_8 0,352 0,325 ValidX3_9 0,566 0,325 Valid

X3_10 0,345 0,325 ValidSumber: Data yang diolah, 2011

Korelasi item-item pernyataan terhadap variabel yang mempu-nyai nilai ritem lebih besar dari rtabel merupakan item pernya-taan yang valid dalam menje-laskan variabelnya. Tabel IV.7 di atas menunjukkan bahwa 10item pernyataan kesemuanya valid.

4) Validitas item pernyataan

untuk variabel Perspektif

Pembelajaran dan Pertum-buhan (X4)Variabel Perspektif Pembe-lajaran dan Pertumbuhan terdiri dari 7 item pernya-taan. Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan r hitung dengan r tabel dan dida-patkan hasil sebagai berikut:

Tabel IV.8Korelasi item pernyataan terhadap variabel Perspektif Bisnis Internal

Item Pernyataan ritem rtabel KeteranganX4_1 0,481 0,325 ValidX4_2 0,374 0,325 ValidX4_3 0,506 0,325 ValidX4_4 0,635 0,325 ValidX4_5 0,676 0,325 ValidX4_6 0,458 0,325 ValidX4_7 0,535 0,325 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2011

Korelasi item-item pernyataan terhadap varia

bel yang mempunyai nilai ritem lebih besar dari rtabel

Page 21: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

merupakan item pernyataan yang valid dalam menje-laskan variabelnya. Tabel IV.8 di atas menunjukkan bahwa 7 item pernyataan kesemuanya valid.

5) Validitas item pernyataan

untuk variabel Kinerja (Y)

Variabel Kinerja terdiri dari 12 item pernya-taan. Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan r hitung dengan r tabel dan dida-patkan hasil sebagai berikut:

Tabel IV.10Korelasi item pernyataan terhadap variabel Kinerja

Item Pernyataan ritem rtabel KeteranganY_1 0,428 0,325 ValidY_2 0,518 0,325 ValidY_3 0,333 0,325 ValidY_4 0,529 0,325 ValidY_5 0,348 0,325 ValidY_6 0,404 0,325 ValidY_7 0,402 0,325 ValidY_8 0,437 0,325 ValidY_9 0,388 0,325 Valid

Y_10 0,629 0,325 ValidY_11 0,346 0,325 ValidY_12 0,374 0,325 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2011

Korelasi item-item pernyataan terhadap variabel yang mempunyai nilai ritem lebih besar dari rtabel

merupakan item pernyataan yang valid dalam menje-laskan variabelnya. Tabel IV.10 di atas menunjukkan bahwa 12 item pernyataan kesemuanya valid.

b. Uji ReliabilitasUkuran dapat dikatakan

reliabel jika ukuran tersebut

memberikan hasil yang konsisten. Reliabilitas diukur dengan menggunakan metode cronbach alpha. Jika keandalan kurang dari 0,6 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0,70 bisa diterima dan lebih dari 0,80 adalah baik. (Sekaran, 2006: 182). Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows dengan hasil seperti pada tebel berikut :

Tabel IV.11Hasil Uji Reliablitas

Variabel Alpha Cronbach Kriteria KeteranganPerspektif Keuangan 0,754

Alpha Cronbach > 0,60 maka

reliabel

ReliabelPerspektif Pelanggan 0,713 ReliabelPerspektif Bisnis Internal 0,735 ReliabelPerspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

0,789 Reliabel

Kinerja 0,783 ReliabelSumber: Data yang diolah, 2011

Page 22: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa koefisien (r) alpha hitung seluruh variabel lebih besar dibandingkan dengan kriteria yang dipersyaratkan atau nilai kritis (rule of thumb) sebesar 0,60, sehingga dapat digunakan untuk mengum-pulkan data dan dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsis-ten dari waktu ke waktu.

2. Uji Asumsi KlasikUji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kelayakan suatu model regresi yang akan digunakan untuk

menguji hipotesis yang diajukan. Uji asumsi klasik terdiri dari :a. Uji Normalitas

Uji normalitas dila-kukan untuk menguji apakah dalam model regresi dependen, independen atau keduanya memiliki distribusi yang normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi dengan variable dependen, variable independen atau keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

Tabel IV. 12Hasil Uji Normalitas

Unstsndarized ResiduealNNormal Parameters a.b Mean Std. DeviationMost Extreme AbsoluteDifferences Positive NegativeKolmogorov-smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

35.0000000

1.24172413.147.147

-.092.868.438

Sumber: Data yang diolah, 2011

Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorv- Smirnov dengan cara menguji apakah data residual berdistribusi normal. Dari Tabel IV.12 menunjukan bahwa nilai Z Kolmogorov- Smirnov

sebesar 0,868 dengan signifikansi 0,438, artinya bahwa semua variabel mempunyai distribusi normal karena mempunyai nilai signifikasi diatas 0,050.

b. Uji Multikolinearitas

c.Tabel IV. 13

Uji MultikolinearitasVariabel Tolerance VIF Kesimpulan

Keuangan 0,841 1,189 Tidak ada MultikolinearitasPelanggan 0,920 1,087 Tidak ada MultikolinearitasBisnis Internal 0,797 1,254 Tidak ada MultikolinearitasPmbljran & Pertmbuhan 0,638 1,568 Tidak ada Multikolinearitas

Sumber : data yang diolah, 2011

Hasil pengujian yang telah dilakukan seperti pada tabel IV.13 di atas menun-

jukkan bahwa angka Varian Inflation factor dibawah 10 dan angka tolerance di atas

Page 23: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

Regression Standardized Predicted Value210-1-2

Regre

ssio

n S

tudentize

d R

esid

ual

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Kinerja

0,10. Oleh karena masing –masing angka VIF dibawah 10 dan angka tolerance di atas 0,10 maka disimpulkan tidak terdapat multikoli-nearitas.

d. Uji HeteroskedastisitasUji heteroskedas-

tisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi

terjadi ke tidak samaan varian dari satu penga-matan ke pengamatan lain. Jika varian data diketahui tetap maka disebut homos-kedastisitas dan jika ber-beda di sebut heteroskedas-tisitas. Hasil uji heteroske-dastisitas dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar IV.1Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data yang diolah, 2011

Dari grafik scatterplots di atas terlihat titik-titik menyebar secara acak (random) baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

e. Uji AutokorealsiTabel IV.14

Hasil Uji Autokorealsi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin Watson

1 .836a .699 .659 1.322 1.513Sumber : data yang diolah, 2011

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar 1,513 akan diban-

dingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%,

Page 24: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

jumlah sampel 35 dan jumlah variabel bebas 4, maka di tabel Durbin-Watson akan didapat nilai dL

1,222 dan dU 1,726.Berdasarkan pada dL dan dU, maka nilai D-W sebesar 1,513 berada diantara dL

1,222 dan dU 1,726, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda tersebut bebas dari asumsi klasik statistik autokorelasi.

3. Analisis Regresi Linier BergandaAnalisis regresi linier ber-

ganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh perspektif-perspektif balanced scorecard ter-hadap kinerja. Besarnya pengaruh ini dapat ditentukan dari persamaan regresi linier berganda yang diper-oleh dari analisis data menggunakan program SPSS. Hasil dari pengo-lahan data adalah sebagai berikut:

Tabel IV.15Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error1 constant) Keuangan Pelanggan Bisnis Internal Pmbljran& pertumbuhan

51.450.596

-.223-.401.190

3.734.112.106.0740.87

13.7775.333

-2.101-5.4252.183

.000

.000

.044

.000

.037

Sumber: Data yang diolah, 2011Persamaan regresi linier yang diperoleh dari analisis regresi linier berganda

adalah:Y = 51,450 + 0,596 X1 - 0,223 X2 - 0,401 X3 + 0,190 X4 + e

(000)** (0,000)** (0,044)** (0,000)** (0,037)** Keterangan:Y = KinerjaX1 = KeuanganX2 = PelangganX3 = Bisnis InternalX4 = Pembelajaran & Pertumbuhan ε = Errorinterprestasi dari persamaan regresi linear berganda di atas adalah sebagai berikut :a. Konstansta a = 51,450, artinya

jika perspektif keuangan (X1), perspektif pelanggan (X2), perspektif proses bisnis internal (X3) serta perspektif pembe-lajaran dan pertumbuhan (X4)adalah sama dengan nol, maka kinerja (Y) yang dihasilkan adalah positif.

b. b1 = 0,596, artinya perspektif keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

c. b2 = -0,223, artinya perspektif pelanggan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja.

d. b3 = -0,401, artinya perspektif proses bisnis internal berpe-ngaruh negatif dan signifikanterhadap kinerja.

e. b4 = 0,190, artinya perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Page 25: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

berpengaruh positif terhadap kinerja.

4. Pengujian Hipotesisa. Uji F

Uji F dilakukan untuk membuktikan bahwa perpektif

keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembela-jaran dan pertumbuhan mempe-ngaruhi kinerja perusahaan. Analisis data menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

Tebel IV.16Hasil Uji F

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 RegressionResidual Total

121.86252.424

174.286

43034

30.4651.747

17.434 .000a

Sumber: Data yang diolah, 2011

Hasil uji secara serempak (Uji F) diketahui besarnya nilai Fhitung adalah 17,434 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, maka hipotesis 5 diterima yang berarti perspektif keuangan (X1), perspektif pelanggan (X2), perspektif proses bisnis internal (X3), perspektif pembelajaran dan partum-buhan (X4) secara simultan berpengaruh positif signi-fikan terhadap kinerja (Y) di

Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Wonogiri.

b. Uji tUji t digunakan

untuk mengetahui signifi-kansi pengaruh masing-masing variabel variabel independen dalam mem-pengaruhi perubahan variabel dependen, dengan menganggap variabel inde-penden lain tetap atau konstan.

Tabel IV.17Hasil Uji t

Model t Sig1 (constant) Keuangan Pelanggan Bisnis Internal Pmbljrn & pertumbuhan

13.7775.333

-2.101-5.4252.183

.000

.000

.044

.000

.037 Sumber: Data yang diolah, 2011

1) Perspektif Keuangan (X1) mempunyai taraf signifikansi 0,000 < 0,050 dengan thitung (5,333)berarti perspektif keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja, maka hipotesis 1 diterima.

2) Perspektif Pelanggan (X2) mempunyai taraf signifikansi 0,044 < 0,050 dengan thitung (-2,101)berarti perspektif pelanggan berpengaruh

Page 26: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

negatif tapi signifikan terhadap kinerja, maka hipotesis 2 diterima.

3) Perspektif Bisnis Internal (X3) mempunyai taraf signifikansi 0,000 < 0,050 dengan thitung (-5,425)berarti perspektif bisnis internal berpengaruh negatif tapi signifikan terhadap kinerja, maka hipotesis 3 diterima.

4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (X4)

mempunyai taraf signifikansi 0,037 < 0,050 dengan thitung (2,183)berarti perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, maka hipotesis 4 diterima.

c. Analisis Koefisien Determinasi

Tabel IV.18Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .836a .699 .659 1.322Sumber: Data yang diolah, 2011

Uji R2 didapatkan hasil sebesar 0,659 atau 65,9% yang berarti varibilitas variabel depen-den yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 65,9% sedangkan sisanya 34,1% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak di masukkan dalam model regresi.

PENUTUPD. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat di peroleh kesimpulan bahwa persepsi karyawan tentang konsep balanced scorecard pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR), sebagai berikut :1. Variabel perspektif keuangan (X1)

berpengaruh positif dan signifikan ter-hadap kinerja (Y) Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Wonogiri.

2. Variabel perspektif pelanggan (X2) ber-pengaruh negatif tapi signifikan ter-hadap kinerja (Y) Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Wonogiri.

3. Variabel perspektif proses bisnis internal (X3) berpengaruh negatif tapi signifikan

terhadap kinerja (Y) Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Wonogiri.

4. Variabel perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (Y) Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Wonogiri.

5. Uji F yang telah dilakukan menun-jukkan bahwa terdapat pengaruh yang signi-fikan perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan secara simultan ter-hadap kinerja Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Wonogiri.

6. Koefisien determinasi menunjukkan hasil sebesar 0,659 atau 65,9% yang berarti varibilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel inde-penden sebesar 65,9% sedangkan sisanya 34,1% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak di masukkan dalam model regresi.

E. Keterbatasan penelitianBeberapa keterbatasan dalam pene

litian ini, yang kemungkinan dapat menim-bulkan ketidakakuratan pada hasil pene-litian ini, antara lain:

Page 27: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

1. Penelitian ini menguji persepsi karya-wan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tentang konsep balanced scorecard dari sudut pandang internal dan tidak menilai kinerja dari sudut pandang ekstenal.

2. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada perspektif yang ada pada balanced scorecard, sehingga di harapkan peneliti selan-jutnya memperluas penggunaan variabel bebas dalam penelitiannya.

3. Penelitian ini hanya terbatas pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di Wonogiri, sehingga memungkinkan adanya perbedaan hasil penelitian dan kesimpulan apabila penelitian dilakukan pada obyek penelitian yang berbeda.

F. SaranSaran yang dapat diberikan berda-

sarkan kesimpulan maupun keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, antara lain:1. Perspektif Pelanggan yang ada pada

Balanced Scorecard berpengaruh negatif terhadap kinerja Bank Perkreditan Rakyat yang ada di Wonogiri, oleh karena itu penulis menyarankan pada pimpinan Bank untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Bank Perkre-ditan Rakyat di Kabupaten Wonogiri, sehingga kinerja perusahaan berda-sarkan pada perspektif pelanggan akan dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.

2. Perspektif Proses Bisnis Internal yang ada pada Balanced Scorecard berpe-ngaruh negatif terhadap kinerja Bank Perkreditan Rakyat yang ada di Wono-giri, oleh karena itu penulis menya-rankan pada pimpinan bank untuk melakukan peningkatan pengelolaan adminis-trasi dan keuangan dengan meng-gunakan sistem yang terkom-puterisasi. Perencanaan kegiatan bank harus didasarkan pada akurasi data yang aktual dan konsisten. Serta menawarkan produk baru melalui website dan media yang lainnya.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan populasi yang lebih luas dan sampel yang lebih besar sehingga hasilnya akan lebih baik.

4. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu menambah indikator-indikator pernya-taan dalam masing-masing variabel yang mampu mengarah kedalam perma-salahan yang diteliti agar hasil dapat berpengaruh signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Renika Cipta, Bandung.

Asmaryani, Esi, 2006, Balanced Scorecard: Penilaian Kinerja Dengan PendekatanBalanced Scorecard; Skripsi, Fakultas Ekonomi UNS, Surakarta.

Aurora, Novella, 2010, Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Pengukuran Kinerja, Skripsi S1 Akuntansi UNDIP, Semarang.

Ferdinan, Efraim, 1998, Balanced Scorecard: Suatu Sistem Pengukuran Kinerja Strategik. Kajian Bisnis, Noor 13 Januari-April.

Garisson & Norren, 2000, Akuntansi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, Damodar dan Zain Sumarno, 1995, Enkometrika Dasar. Erlangga, Jakarta.

Gunawan, Barbara, 2000, Balanced Scorecard: Perspektif Baru Dalam Menilai Kinerja Organisasi, Jurnal, Akuntansi dan Investasi.

Helfert, Erich. A, 1996, Teknik Analisis Keuangan (Petunjuk Praktis Untuk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan), Erlangga Edisi 8, Jakarta.

Indriyati, 2008, Analisis Pengaruh Perspektif-Perspektif Balanced Scorecard Terhadap Kinerja perusahaan, Skripsi, Jurusan Akuntansi STIE AUB Surakarta.

Page 28: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN : APLIKASI KONSEP · PDF filekepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga ... bisnis internal dan perspektif

Kaplan, RS& Norton, D.P, 1996, The Balanced Scorecard: Translating Strategy Intoaction. Boston: Harvard Business School Press.

Kuncoro, Mudjarat Ph.D, 2002, Metode Riser Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi dan Johny Setyawan, 1999, Sistem perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Aditya Media, Yogyakarta.

Mulyadi, 1999, Strategic Manajement System Dengan Pendekatan Balanced Scorecard. (Bagian pertama dari dua tulisan), Usahawan.

Putri, Dhika Pratiwi, 2008, Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo. Skripsi S1 Akuntansi.UMS, Surakarta.

Santoso, Singgih, 2002, SPSS Versi 10; Mengolah Data Statistik Secara

Profesional, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta.

Setiono (2004). Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard, Skripsi, Fakultas Ekonomi UNS Surakarta.

Subagyo, Pangestu dan Djarwanto Ps, 2005, Statistika Induktif, Edisi 5, BPFE-UGM, Yogyakarta.

Suharyadi dan Purwanto S.K, 2006, Statistika Untuk Ekonomi dan Keangan Modern, Salemba Empat.

Zudia, Meirdania, 2010, Analisis Penilaian Kinerja Organisasi Dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Pada PT Bank Jateng Semarang,Skripsi S1 Akuntansi UNDIP, Semarang.