Top Banner
1 Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian Menggunakan Program Plaxis 2d (Studi Kasus Proyek Pembangunan Basement Bii Plaza) Nur Priyanto 1* , Tommy Ilyas 2** 1 Mahasiswa Departrmen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia 2 Dosen Departrmen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia Abstrak : Pada proyek yang memiliki basement, diperlukan struktur penahan tanah yang mampu menahan tekanan tanah lateral aktif yang bekerja pada saat penggalian basement. Penggunaan struktur penahan tanah yang cukup kaku seperti dinding diafragma serta penambahan beberapa lapis ground anchor akan berguna untuk mencegah terjadinya pergerakan tanah lateral. Untuk itu peneliti mencoba melihat efek dari penggalian dan pemasangan ground anchor terhadap pergerakan tanah lateral sekaligus membandingkan nilai pergerakan yang didapat dari model dengan menggunakan program Plaxis 2D dengan hasil pembacaan dari inklinometer. Dari penelitian diketahui bahwa ground anchor membantu mengurangi pergerakan tanah lateral yang terjadi sementara penggalian justru menambah pergerakan tanah lateral. Hasil dari model dan inklinometer relatif tidak berbeda jauh walaupun tentunya tidak persis sama yang cenderung dipengaruhi oleh permodelan stratifikasi tanah dan penentuan nilai modulus elastisitas dari model yang cukup sulit untuk mendekati kondisi real di proyek. Kata kunci : dinding diafragma, gound anchor, Plaxis 2D, pergerakan tanah lateral, inklinometer Lateral Earth Movement Analysis Because an Excavation by Plaxis 2D Program (Case Study BII Plaza Basement Construction Project) Abstract : On projects that have a basement, we need an earth retaining structure to hold the active lateral earth pressure that works on basement excavation activity.The rigid of earth retaining structures like a diaphragm wall and several layer of ground anchor would be useful to prevent earth lateral movement. In order to the researchers tried to see the effect of the excavation and installation of ground anchors for the lateral earth movement and comparing the value of lateral earth movement of a model using Plaxis 2D program with the value inclinometer reading. From the reseach was known that ground anchor help to decrease the lateral earth movement and the digging is increase the lateral earth movement. The result of the model and the inclinometer have not a different relatively although not precisely that was influence by soil statification and young modulus of soil of model is quite difficult to equal with the real condition in project Key Word : diaphragm wall, gound anchor, Plaxis 2D, lateral earth movement, inclinometer Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013
18

Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

Oct 31, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

1

Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian Menggunakan

Program Plaxis 2d

(Studi Kasus Proyek Pembangunan Basement Bii Plaza)

Nur Priyanto1*

, Tommy Ilyas2**

1 Mahasiswa Departrmen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok,

16424, Indonesia 2 Dosen Departrmen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424,

Indonesia

Abstrak :

Pada proyek yang memiliki basement, diperlukan struktur penahan tanah yang mampu

menahan tekanan tanah lateral aktif yang bekerja pada saat penggalian basement. Penggunaan

struktur penahan tanah yang cukup kaku seperti dinding diafragma serta penambahan

beberapa lapis ground anchor akan berguna untuk mencegah terjadinya pergerakan tanah

lateral. Untuk itu peneliti mencoba melihat efek dari penggalian dan pemasangan ground

anchor terhadap pergerakan tanah lateral sekaligus membandingkan nilai pergerakan yang

didapat dari model dengan menggunakan program Plaxis 2D dengan hasil pembacaan dari

inklinometer. Dari penelitian diketahui bahwa ground anchor membantu mengurangi

pergerakan tanah lateral yang terjadi sementara penggalian justru menambah pergerakan

tanah lateral. Hasil dari model dan inklinometer relatif tidak berbeda jauh walaupun tentunya

tidak persis sama yang cenderung dipengaruhi oleh permodelan stratifikasi tanah dan

penentuan nilai modulus elastisitas dari model yang cukup sulit untuk mendekati kondisi real

di proyek.

Kata kunci : dinding diafragma, gound anchor, Plaxis 2D, pergerakan tanah lateral,

inklinometer

Lateral Earth Movement Analysis Because an Excavation by Plaxis 2D Program

(Case Study BII Plaza Basement Construction Project)

Abstract :

On projects that have a basement, we need an earth retaining structure to hold the active

lateral earth pressure that works on basement excavation activity.The rigid of earth retaining

structures like a diaphragm wall and several layer of ground anchor would be useful to

prevent earth lateral movement. In order to the researchers tried to see the effect of the

excavation and installation of ground anchors for the lateral earth movement and comparing

the value of lateral earth movement of a model using Plaxis 2D program with the value

inclinometer reading. From the reseach was known that ground anchor help to decrease the

lateral earth movement and the digging is increase the lateral earth movement. The result of

the model and the inclinometer have not a different relatively although not precisely that was

influence by soil statification and young modulus of soil of model is quite difficult to equal

with the real condition in project

Key Word : diaphragm wall, gound anchor, Plaxis 2D, lateral earth movement,

inclinometer

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 2: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

2

PENDAHULUAN

Basement pada gedung-gedung bertingkat biasa dimanfaatkan sebagai tempat parkir,

pembuatan ini didasari oleh terbatasnya lahan yang tersedia untuk parkir dan makin mahalnya

harga tanah di kota-kota besar seperti Jakarta.

Untuk mendapatkan elevasi yang lebih rendah dari elevasi permukaan tanah

sekitarnya tentunya harus dilakukan penggalian tanah hingga mencapai elevasi yang

diinginkan. Pada saat proses penggalian inilah terjadi tekanan lateral tanah aktif yang bekerja

terhadap dinding penahan tanah. Tekanan tanah lateral aktif ini mampu membuat tanah

mengalami pergerakan (movement), deformasi pada dinding penahan tanah, atau bahkan bila

tekanan tanah lateral aktif yang terjadi sangat besar maka mungkin saja terjadi keruntuhan

pada dinding yang disertai dengan kelongsoran tanah.

Bila keruntuhan tersebut terjadi, jumlah kerugian yang ditimbulkan tidaklah sedikit

dan tentunya dirasakan oleh banyak pihak baik itu stakeholder yang terlibat dalam proyek

tersebut ataupun pihak-pihak lain di sekitar lokasi proyek pembangunan. Bahkan bukan tidak

mungkin terdapat korban jiwa dari kejadian tersebut.

Melihat begitu bahayanya masalah yang ditimbulkan dari tekanan lateral tanah aktif

ini, maka diperlukan cara untuk mengantisipasinya. Desain dinding penahan tanah yang baik,

permodelan yang tepat dengan software, serta pengukuran pergerakan tanah dengan

instrumentasi geoteknik seperti inklinometer adalah hal-hal yang biasa digunakan antisipasi

keruntuhan pada dinding penahan tanah tersebut.

Desain dinding penahan tanah yang baik belum tentu bisa memberikan rasa aman dan

kepastian bahwa tidak akan terjadi keruntuhan pada proses penggalian. Untuk itulah biasanya

juga dilakukan permodelan menggunakan software untuk memprediksi kemungkinan

deformasi pada dinding penahan tanah dan movement yang terjadi pada tanah. Permodelan

menggunakan software pun bukanlah hal yang mudah, diperlukan pemilihan model dan

parameter yang tepat untuk mendapatkan desain yang bisa menggambarkan pergerakan tanah

yang bisa mendekati kenyataan.

Namun permodelan tersebut tetaplah hanya sebuah prediksi yang terkadang belum

tentu sesuai dengan kenyataan di lapangan. Pada praktiknya tetap diperlukan instrumentasi

geoteknik yang bisa menunjukan besar pergerakan tanah yang terjadi agar bisa memberikan

peringatan sebelum terjadinya keruntuhan. Dalam hal ini inklinometer adalah alat yang cocok

dan biasa digunakan untuk menunjukan besar pergerakan tanah tersebut.

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 3: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

3

Melihat dari kenyataan di atas, penulis ingin melakukan penelitian guna mencari

hubungan dari nilai pergerakan tanah yang didapatkan dari hasil permodelan menggunakan

software Plaxis 2D dengan hasil pergerakan tanah yang didapatkan dari pengukuran dengan

inklinometer di lapangan.

Untuk melihat hubungan tersebut digunakanlah proyek pembangunan basement BII

Plaza, Jalan M.H Thamrin – Jakarta pada tahun 1994. Dengan melihat hubungan antara dari

hasil permodelan menggunakan software Plaxis 2D dengan hasil pergerakan tanah yang

didapatkan dari pengukuran dengan inklinometer di lapangan maka bisa dicari faktor-faktor

yang mempengaruhi besar pergerakan tanah yang terjadi dan hal-hal yang membuat hasil

permodelan tidak bisa tepat sama dengan hasil pengukuran dengan inklinometer.

TINJAUAN TEORITIS

Tekanan Lateral Tanah

Tekanan lateral tanah adalah tekanan tanah yang bekerja dalam arah horizontal,

tekanan lateral tanah ini merupakan fungsi dari tekanan vertikal tanah .

Pada tanah yang tidak sedang digali ataupun tidak mengalami pergerakan pada

dinding penahan tanah, kondisinya biasa dikenal dengan nama tekanan lateral tanah diam (at

rest lateral pressure). Sedangkan pada tanah yang mengalami pergerakan pada dinding

penahan tanahnya biasa dikenal dengan tekanan tanah lateral aktif dan tekanan tanah lateral

pasif. Tekanan tanah aktif terjadi pada tanah yang mengalami ekspansi lateral, sedangkan

tekanan tanah pasif terjadi pada tanah yang mengalami kompresi lateral.

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 4: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

4

Gambar 1. Definisi tekanan lateral tanah diam, aktif, dan pasif

Sumber : Braja M. Das, Principle of Geotechnical Enggineer, 2010

Pada Plaxis 2D, penentuan nilai tekanan lateral tanah digunakan juga cara Ko

unbalance. Dimana nilai Ko berubah terhadap rotasi yang terjadi pada dinding. Bila

mendekati urugan balik maka nilainya akan semakin besar, sementara bila menjauhi urugan

balik maka nilainya akan makin kecil. Perubahan tersebut nilai Ko tersebut ditunjukan seperti

pada gambar di bawah ini:

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 5: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

5

Gambar 2. Grafik Ko Unbalance

Sumber :Yun Zhou, FHWA NHI-06-089,2006

Studi Parameter

Studi parameter merupakan suatu cara untuk mendapatkan atau melengkapi

parameter-parameter tanah yang digunakan sebagai masukan (input) dalam analisa dengan

metode numerik. Biasanya digunakan suatu nilai hasil penyelidikan tanah atau hasil

laboratorium untuk mendapatkan parameter yang dibutuhkan. Berikut adalah beberapa cara

mendapatkan parameter-parameter tersebut:

Modulus Young

Modulus Young atau modulus elastisitas tanah adalah modulus kekakuan dasar untuk

model elastis dan model Mohr-Coloumb, berikut adalah beberapa tabel korelasi nilai modulus

young:

Tabel 1. Korelasi nilai modulus elastisitas tanah terhadap jenis tanah

Sumber : Foundation Analysis and Design, Bowels J.E. 1992

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 6: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

6

Tabel 2. Tabel konsistensi dan densitas dari tanah terhadap jenis tanah

Sumber : Muni Budhu, Soil Mechanic and Foudation, 2010

Rasio Poisson

Rasio poison merepresentasikan nilai perubahan volume pada saat awal pembebanan

aksial. Di bawah ini bebeberapa nilai rasio poison untuk beberapa jenis tanah:

Tabel 3. Representasi nilai poison ratio beberapa jenis tanah

Sumber : Braja M. Das, Principle of Geotechnical Enggineer, 2010

Kohesi

Tabel 4. Representasi nilai kuat geser tanah beberapa jenis tanah

Soil γ (kN/m3) c’ (kPa) ϕ (

o) c’res (kPa) Φ’res (

o) Cu (kPa)

Peat 13 – 15 0 – 10 25 – 32 0 25 – 30 14 – 18

NC Clay 15 – 19 0 – 10 28 – 34 0 – 5 10 – 15 < 25

OC Clay 18 – 20 10 – 40 15 – 25 0 – 5 6 – 15 80 – 200

Silt 17 – 19 0 – 40 25 – 35 0 20 – 30 40 – 50

Sand 16 – 21 0 30 – 45 0 25 – 35

Gravel 16 - 22 0 35 – 48 0 30 – 35

Sumber : Eric Vincens, Slope Stability, 2013

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 7: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

7

Sudut Geser Tanah

Gambar 3. korelasi nilai N-SPT dengan sudut geser pada pasir

Sumber: Carter and Bentley, Corelation of Soil Properties (1991)

Sudut Dilatansi (ψ)

Selain pada tanah lempung terkonsolidasi berlebih nilai sudut dilatansi pada lempung

biasanya adalah 0. Sementara untuk pasir, sudut dilatansi bergantung pada kepadatan dan

nilai sudut gesernya. Namun umumnya nilai sudut dilatansi adalah nol untuk sudut geser

kurang dari 30o

Berat Jenis Tanah

Berat jenis tanah merupakan berat tanah per satuan volume tanah. Berikut adalah

tabel korelasi berat jenis tanah terhadap jenis tanah:

Tabel 5. Nilai Berat Jenis untuk beberapa jenis tanah

Sumber : Muni Budhu, Soil Mechanic and Foudation, 2010

METODE PENELITIAN

Pada penelitian kali ini di pilih proyek pembangunan struktur penahan tanah dan

galian basement BII Plaza, Jalan MH. Thamrin. Pekerjaan pembangunan struktur penahan

tanah dan galian basement BII Plaza ini dilakukan pada tahun 1994.

Pemilihan kasus di tempat ini adalah karena pembangunan struktur tanah yang cukup

dalam yang cukup menarik untuk diperhatikan. Selain itu disebelah proyek ini terdapat

bangunan 6 lantai dan bangunan 1 lantai yang tentunya harus diperhatikan apakah

memberikan kontribusi besar terhadap pergerakan tanah di tempat tersebut. Berikut adalah

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 8: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

8

gambaran letak bangunan dan lokasi pembangunan struktur penahan tanah dan galian

basement BII Plaza.

Gambar 4. Letak bangunan dan lokasi galian basement

Penelitian dimulai dengan pengumpulan data, data yang dikumpulkan meliputi data

statifikasi tanah, desain dinding diafragma, parameter tanah, beban-beban yang bekerja pada

dinding, dan hasil pembacaan dengan inklinometer. Berikut adalah data-data yang dibutuhkan

tersebut:

Statifikasi Tanah

Tabel 6. Statifikasi tanah model

Desain Dinding Diafragma

Untuk desain dinding diafragma digunakan tebal dinding sebesar 60 cm dengan fc’

beton sebesar 25 MPa, Elastisitas sebesar √ MPa dan berat jenis beton 24 kN/m3.

Sementara untuk ground anchor digunakan tendon dengan mutu 1860 MPa dengan 5

buah stand yang masing-masing memiliki diameter 15 mm dengan panjang ground anchor

seluruhnya sebesar 20 m dan bonded length merupakan bagian ujung tendon yang digrouting

sebesar 5 m dengan diameter 20 cm dan kemiringan ground anchor terhadap sumbu

horizontal sebesar 30o. Ground anchor dipasang pada kedalaman 3 meter, 6 meter, dan 9

meter dengan jarak horizontal ground anchor sebesar 3 meter. Selain itu ground anchor juga

diberi prategang (prestressed) sebesar 30 ton untuk tiap ground anchor.

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 9: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

9

Gambar 5. Letak ground anchor

Parameter tanah yang digunakan

Tabel 7. Parameter yang digunakan dalam model

Hasil Pembacaan Inklinometer

Gambar 8. Hasil Inklinometer

Sumber : Analisa Perpindahan Lateral, Budi Susilo, 1996

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

-0,01 0 0,01 0,02 0,03 0,04

Ke

dal

aman

(m

)

Pergerakan Tanah (m)

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Tahap 4

Tahap 5

Tahap 6

Tahap 7

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 10: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

10

dari grafik diatas, tahap 1 merupakan tahapan galian hingga kedalaman 3 meter, tahap 2

merupakan tahap pemasangan ground anchor lapis pertama, tahap 3 merupakan tahapan

galian hingga kedalaman 6 meter, tahap 4 merupakan tahap pemasangan ground anchor lapis

kedua, tahap 5 merupakan tahapan galian hingga kedalaman 9 meter, tahap 6 merupakan

tahap pemasangan ground anchor lapis ketiga, dan tahap 7 merupakan tahapan galian hingga

kedalaman 13 meter

Setelah semua data terkumpul, dilakukanlah permodelan dengan menggunakan

program plaxis 2D, berikut adalah tahapan permodelan yang dilakukan:

Tahapan Input

Pada tahapan ini hal-hal yang dilakukan antara lain: (i) memilih pengaturan umum

(general setting). (ii) memodelkan stratifikasi tanah dan parameter tanah yang digunakan.

(iii) memodelkan material tanah dengan model material mohr coulomb. (iv) memodelkan

dinding diafragma dan ground anchor serta memasukan parameter yang dibutuhkan. (v)

membuat interface antara dinding dan tanah. (vi) membuat interface antara dinding dan

tanah. (vii) menentukan boudary condition. (vii) menentukan mesh generation.

Tahapan Initial Condition

Pada tahapan ini dilakukan Generate Initial Pore Water Pressure dan Generate Initial

Soil Stress (Ko Procedure)

Tahapan Calculation

Tahapan ini merupakan tahapan perhitungan dari model menggunakan plaxis 2D,

dibagi dalam beberapa phase sesuai dengan urutan antara lain: (i) phase 1 : input beban luar.

(ii) phase 2 : Pemasangan dinding diafragma. (iii) phase 3 : Penggalian tahap I (hingga

kedalaman 3 meter). (iv) phase 4 : Pemasangan ground anchor layer pertama. (v) phase 5 :

Penggalian tahap II (hingga kedalaman 6 meter). (vi) phase 6 : Pemasangan ground anchor

layer kedua. (vii) phase 7 : Penggalian tahap III (hingga kedalaman 9 meter). (viii) phase 8 :

Pemasangan ground anchor layer ketiga. (ix) phase 9 : Penggalian tahap IV (hingga

kedalaman 14 meter)

HASIL PENELITIAN

Dari hasil permodelan yang dilakukan, untuk tiap fasenya program plaxis 2D mampu

menghasilkan beberapa hal seperti besar tekanan air pori (pore water pressure), besar

tegangan total dan efektif (total and effective stress), gaya dalam momen, geser, dan aksial

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 11: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

11

pada dinding diafragma, besar tegangan tarik pada bonded length ground anchor maupun

bentuk deformasi pada model. Namun untuk kali ini fokus penelitian adalah membandingkan

pergerakan tanah yang terjadi pada model dengan yang terjadi pada inklinometer maka hanya

akan ditampilkan hasil deformasi pada jarak 1 meter dari dinding diafragma yag juga

merupakan tempat diletakannya inklinometer. Selain itu juga hanya ditampilkan hasil

pergerakan dari phase 3 sampai dengan phase 9 karena baru dipasang setelah pembuatan

dinding diafragma. Berikut adalah hasil permodelan dengan menggunakan program Plaxis

2D:

Gambar 9. Hasil Permodelan dengan Plaxis 2D

PEMBAHASAN

Pengaruh Gaya Prategang Ground Anchor Terhadap Pergerakan Tanah Lateral

Pemberian gaya prategang (prestressed) pada ground anchor tentunya akan

memberikan pengaruh terhadap pergerakan lateral tanah lateral, untuk itu perlu dilihat

bagaimanakah bentuk pengaruhnya dengan membandingkan hasil pergerakan tanah pada saat

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 12: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

12

fase galian sebelum dipasang ground anchor untuk masing-masing layer dengan fase saat

pemasangan ground anchor. Berikut adalah grafik-grafik perbandingannya.

Gambar 10. Perbandingan pergerakan tanah lateral pada saat penggalian dengan saat pemasangan

ground anchor

Dari ketiga grafik di atas terlihat bahwa seluruh grafik yang berwarna biru yang

merupakan fase setelah dipasang ground anchor berada di sebelah kiri dari grafik berwarna

jingga dan terlihat jelas pada pada kedalaman 0-10 meter. Ini menunjukan bahwa efek dari

pemberian prategang (prestressed) pada ground anchor akan mengurangi pergerakan tanah

yang terjadi dari fase sebelumnya. Berikut adalah besar pengurangan pergerakan tanah yang

ditimbulkan oleh pemberian prestressed pada ground anchor.

Gambar 11. Efek prestressed terhadap pergerakan tanah

Pada grafik di atas terlihat bahwa efek pengurangan pergerakan tanah pada saat

pemasangan ground anchor pada layer 3 lebih kecil dari pada saat pemasangan ground

anchor pada layer 2 dan layer 1, begitupula efek pengurangan pergerakan tanah pada saat

pemasangan ground anchor layer 2 lebih kecil dari pada saat pemasangan ground anchor

pada layer 1. Ini disebabkan karena semakin dalam galian dilakukan, maka bagian dinding

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 13: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

13

yang tertanam akan semakin sedikit sehingga akan ada cukup besar tekanan lateral tanah aktif

yang bekerja pada dinding diafragma yang tidak terdapat tanah pada salah satu sisinya oleh

karena itu efek perlawanan yang diberikan ground anchor melalui gaya prategang

(prestressed) akan makin tidak terasa efeknya.

Pengaruh kedalaman galian terhadap pergerakan tanah lateral

Analisa selanjutnya adalah melihat pengaruh pekerjaan galian dan makin dalamnya

galian terhadap pergerakan tanah lateral. Untuk melihat efek yang ditimbulkan kita bisa

membandingkan efek saat fase sebelum galian dengan pergerakan tanah saat fase galian.

Berikut adalah grafik perbandingannya.

Gambar 12. Perbandingan pergerakan tanah lateral pada saat sebelum dan sesudah digali

Bila dilihat dari keempat grafik di atas, bisa dikatakan bahwa setelah dilakukan

penggalian maka pergerakan tanah akan semakin besar. Ini disebabkan karena dengan

melakukan penggalian maka bagian tanah yang menahan tekanan lateral tanah aktif akan

semakin berkurang sehingga mencapai keseimbangannya akan terjadi pergerakan ke arah

bagian sisi yang digali.

Selain itu pada grafik juga terlihat bahwa pada bagian yang telah digali cenderung

akan menghasilkan pergerakan tanah lateral yang cukup besar. Ini karena pada bagian yang

digali hanya ditahan oleh dinding dan ground anchor sehingga pergerakannya cukup besar

dibandingkan dengan bagian yang masih belum digali ataupun bagian sisi dinding yang

tertanam, karena pada bagian yang masih belum digali ataupun bagian sisi dinding yang

tertanam masih ada tekanan tanah lateral pasif yang membantu melawan tekanan tanah lateral

aktif di sisi sebelahnya. Namun dengan adanya tekanan tanah lateral pasif yang melawan

tekanan tanah lateral aktif di sisi sebelahnya bukan berarti membuat bagian dinding yang

tertanam tidak akan mengalami pergerakan. Pergerakan ini terjadi karena besar total tekanan

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 14: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

14

tanah lateral aktif yang bekerja lebih besar dibanding dengan total tekanan tanah lateral pasif

sehingga terjadi pergerakannya pada bagian tersebut untuk mencapai keseimbangan.

Perbandingan Hasil Pergerakan Tanah Lateral dari Model dengan Hasil Pembacaan

Inklinometer.

Galian Tahap 1 (Hingga Kedalaman 3 Meter)

Gambar 13. Perbandingan pergerakan tanah model (phase 3) dengan inklinometer (tahap 1)

Ground Anchor Lapis 1 (Pada Kedalaman 3 Meter)

Gambar 14. Perbandingan pergerakan tanah model (phase 4) dengan inklinometer (tahap 2)

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

-0,01 0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05

Ke

dal

aman

(m

)

Pergerakan Tanah Lateral (m)

Inklinometer

Model

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

-0,01 0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05

Ke

dal

aman

(m

)

Pergerakan Tanah Lateral (m)

Inklinometer

Model

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 15: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

15

Galian Tahap 2 (Hingga Kedalaman 6 Meter)

Gambar 15. Perbandingan pergerakan tanah model (phase 5) dengan inklinometer (tahap 3)

Ground Anchor Lapis 2 (Pada Kedalaman 6 Meter)

Gambar 16. Perbandingan pergerakan tanah model (phase 6) dengan inklinometer (tahap 4)

Galian Tahap 3 (Hingga Kedalaman 9 Meter)

Gambar 17. Perbandingan pergerakan tanah model (phase 7) dengan inklinometer (tahap 5)

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

-0,01 0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05

Ke

dal

aman

(m

)

Pergerakan Tanah Lateral (m)

Inklinometer

Model

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

-0,01 0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05

Ke

dal

aman

(m

)

Pergerakan Tanah Lateral (m)

Inklinometer

Model

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

-0,01 0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05

Ke

dal

aman

(m

)

Pergerakan Tanah Lateral (m)

Inklinometer

Model

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 16: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

16

Ground Anchor Lapis 3 (Pada Kedalaman 9 Meter)

Gambar 18. Perbandingan pergerakan tanah model (phase 8) dengan inklinometer (tahap 6)

Galian Tahap 4 (Hingga Kedalaman 13 Meter)

Gambar 19. Perbandingan pergerakan tanah model (phase 9) dengan inklinometer (tahap 7)

Hasil pengukuran di lapangan menggunakan inklinometer tentunya tidak akan sama

dengan hasil dari model. Banyak hal yang bisa mempengaruhi hasil tersebut diantaranya

adalah pemilihan statifikasi tanah dan parameter tanah yang tidak benar-benar tepat sesuai

dengan kondisi di lapangan. Parameter yang paling mempengaruhi pergerakan tanah yang

terjadi adalah parameter modulus elastisitas tanah. Pemilihan modulus elastisitas tanah yang

tepat akan membuat hasil dari permodelan yang dilakukan bisa sesuai dengan hasil

pembacaan inklinometer di lapangan.

Selain dari faktor pemilihan statifikasi tanah dan parameter tanah yang tidak benar-

benar tepat sesuai dengan kondisi di lapangan, faktor pelaksanaan konstruksi di lapangan

yang tidak tepat dengan fase permodelan juga membuat hasil pada tahapan permodelan tidak

sama dengan hasil pembacaan inklinometer di lapangan.

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

-0,01 0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05

Ke

dal

aman

(m

)

Pergerakan Tanah Lateral (m)

Inklinometer

Model

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

-0,01 0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05

Ke

dal

aman

(m

)

Pergerakan Tanah Lateral (m)

Inklinometer

Model

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 17: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

17

KESIMPULAN

Dari semua analisis yang telah dilakukan maka penulis bisa didapat beberapa

kesimpulan antara lain:

Pemasangan ground anchor pada dinding diafragma akan membantu mengurangi

ataupun menahan pergerakan tanah lateral yang terjadi sementara penggalian akan

menambah pergerakan tanah lateral yang terjadi.

Pemilihan statifikasi tanah dan parameter tanah yang tidak benar-benar tepat sesuai

dengan kondisi di lapangan membuat hasil dari model tidak bisa sama dengan hasil

inklinometer

Parameter modulus elastisitas tanah merupakan parameter yang paling mempengaruhi

pergerakan tanah yang terjadi. Pemilihan modulus elastisitas tanah yang tepat akan

membuat hasil dari permodelan yang dilakukan bisa sesuai dengan hasil pembacaan

inklinometer di lapangan.

Faktor pelaksanaan konstruksi di lapangan yang tidak tepat dengan fase permodelan

juga membuat hasil pada tahapan permodelan tidak sama dengan hasil pembacaan

inklinometer di lapangan.

SARAN

Dari analisis yang telah dilakukan oleh penulis dengan bantuan program Plaxis 2D.

Ada beberapa saran yang bisa penulis berikan, diantaranya:

Penelitian kali ini hanya memperlihatkan efek dari pemberian prestressed pada

ground anchor dan kedalaman tanah terhadap pergerakan lateral tanah. Masih bisa

dilihat beberapa faktor lain seperti pengaruh pengunaan kekakuan dinding yang

berbeda terhadap pergerakan tanah lateral ataupun pengaruh pemberian besar gaya

prestressed yang berbeda terhadap pergerakan tanah.

Penelitian kali ini yang hanya melihat pergerakan tanah lateral saja juga bisa

dilanjutkan dengan meneliti efek penurunan permukaan tanah pada sisi atas di bagian

yang tidak digali akibat proses pekerjaaan galian basement.

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013

Page 18: Analisis Pergerakan Lateral Tanah Akibat Penggalian ...

18

KEPUSTAKAAN

Budhu, Muni. Soil Mechanic and Foundation 3rd

edition. Arizona: John Wiley & Sons, Inc.

2010

Craig, R.F. Soil Mechanic 7th

edition. New York: Spon Press. 2004

Das Braja M. Principal of Geotechnical Engineering 7th

edition. Stamford: Cengage

Learning. 2010

Bowels, J.E. Analisis dan Desain Pondasi Edisi keempat. Terjemahan Pantur Silaban, Ph.D.

Jakarta: Erlangga, 1992

Carter, M., S.P. Bentley. Corelation of Soil Properties. London: Prentice Press: 1991.

Plaxis b.v. Refenece Manual. Delft: Technical University of Delft. 2005.

PT. Partono Fondas, Final Report of Geotechnical Investigation on Fench Embassy in

Jakarta. Dokumen Proyek BII Plaza, Juni 1994

PT. Partono Fondas, Installation Report of Instrumentation Works in BII Plaza Project

Jakarta. Dokumen Proyek BII Plaza, Juli 1994

PT. Partono Fondas, Monthly Report of Monitoring Work on BII Plaza Project Jakarta.

Dokumen Proyek BII Plaza, Juli-November 1994.

Sabatini, P.J., D.G. Pass, R.C. Bachus. GEOTECHNICAL ENGINEERING CIRCULAR NO.

4: Ground Anchors and Anchored Systems. Washington DC: Federal Highway

Administration. 1999

Soepanji, Budi Susilo., Fx. Supartono, Edwin Ekaputra. (1996). Analisis Perpindahan

Lateral Penggalian Basement Dibandingkan dengan Hasil Pengamatan Instrumentasi

Geoteknik. Pertemuan Ilmiah Tahunan – III HATTI. Jakarta. April 1996

Wesley, Laurence D. Mekanika Tanah untuk Tanah Endapan dan Residu, Jakarta: Penerbit

Andi. 2010

Yun Zhou, PhD, PE, Geotechnical Engineering: Earth Retaining Structures. New York:

National Highway Institute. 2006

Analisis pergerakan..., Nur Priyanto, FT UI, 2013