Page 1
Analisis Perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi
dalam Pemasaran antara Asuransi Takaful Umum dengan AJB
Bumiputera 1912
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
oleh:
Agus Nugroho
NIM. 1111046200032
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2016 M
Page 5
v
ABSTRAK
Analisis Perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi dalam Pemasaran
antara Asuransi Takaful Umum dengan AJB Bumiputera 1912 adalah karya ilmiah Agus
Nugroho, NIM 1111046200032, Mahasiswa Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi
Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2015, dibawah bimbingan DR. H. Abdul Malik, MM.
Dalam penelitian ini, penulis membahas Perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, dan
Diferensiasi dalam Pemasaran antara Asuransi Takaful Umum dengan AJB Bumiputera 1912.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan strategi Segmentasi, Targeting,
Diferensiasi pada Asuransi Takaful Umum dan AJB Bumiputera 1912 serta mengenal tentang
gambaran strategi pemasaran yang diterapkan di perusahaan asuransi syariah dan konvensional.
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Objek penelitian
ini adalah perusahaan Asuransi Takaful Umum dan AJB Bumiputera 1912. Subjek dalam
penelitian ini adalah strategi Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi. Teknik pengumpulan data
melalui wawancara dan studi pustaka. Data dalam penelitian ini bersumber dari hasil wawancara
sebagai data primer. Sementara data sekunder diperoleh dari buku-buku, penelitian terdahulu
strategi pemasaran
Kesimpulan penelitian ini adalah Analisis Perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, dan
Diferensiasi dalam Pemasaran antara Asuransi Takaful Umum dengan AJB Bmiputera 1912.
Sedangkan strategi targeting dan diferensiasi dapat dikatakan kurang dominan pada Asuransi
Takaful Umum dan AJB Bumiputera 1912. Sementara strategi segmentasi lebih dominan
digunakan pada perusahaan Asuransi Takaful Umum dan AJB Bumiputera 1912 alasannya
dengan dasar pemikiran bahwa setiap orang memiliki kebutuhan, keinginan, dan kemampuan
yang berbeda.
Kata Kunci : Perbedaan Strategi, Pemasaran, Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi
Pembimbing : Dr. H. Abdul Malik, MM
Daftar Pustaka : Tahun 1990 sampai 2015.
Page 6
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan segala nikmat Iman Islam karena atas kehendak dan kuasanya penulis
dapat menyelesaikan skripsi nya yang berjudul “Analisis Perbedaan Strategi
Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi Dalam Pemasaran Antara Asuransi
Takaful Umum Dengan AJB Bumiputera 1912 ” dengan sebaik-baiknya. Shalawat
serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad
SAW, semoga kelak kita akan mendapatkan shafaatnya di hari akhir nanti. Amin.
Alhamdulillah atas ridho dan kuasa Allah SWT serta doa dan bantuan dari
berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung hingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.
2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. dan Bapak H. Abdurrauf, Lc., M.A. selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. H. Abduk Malik, MM. selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan,
bantuan, motivasi serta arahan yang diberikan kepada penulis dalam penulisan
skripsi ini hingga selesai, penulis ucapkan banyak terima kasih.
4. Kepada pimpinan perpustakaan beserta staff, baik perpustakaan Fakultas
Syariah dan Hukum, Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Page 7
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………………………ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………..iii
LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………………………..iv
ABSTRAK……………………………………………………………………………………….v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….ix
DAFTARTABEL………………………………………………………………………..............xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………….........xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………..1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………………….12
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………...13
D. Metode Penelitian……………………………………………………14
E. Kerangka Teori………………………………………………………18
F. ReviewStudi Terdahulu……………………………………………...20
G. Sistematika Penulisan………………………………………………..22
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran
1. Strategi…………………………………………………………...24
2. Segmentasi……………………………………………………….32
3. Targeting…………………………………………………………35
4. Diferensiasi……………………………………………………...38
B. Asuransi Takaful Umum
1. Asuransi Syariah………………………………………………..44
Page 8
x
2. Asuransi Takaful Umum…………………………………………52
3. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah dan Takaful Umum………52
C. AJB Bumiputera 1912
1. Asuransi………………………………………………………….55
2. AJB Bumiputera 1912……………………………………………57
3. Strategi Pemasaran AJB Bumiputera 1912………………………58
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Asuransi Takaful Umum
1. Latar Belakang dan Sejarah Singkat………………………..……58
2. Landasan Hukum………………………………………………...59
3. Visi dan Misi perusahaan………………………………………...60
B. AJB Bumiputera 1912
1. Latar Belakang dan Sejarah
Singkat…………………………………………………………...61
2. Landasan Hukum………………………………………………...62
3. Visi dan Misi Perusahaan………………………………………...64
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Strategi Segmentasi,Targeting, dan Diferensiasi pada
Asuransi Takaful Umum…………………………………………….77
B. Strategi Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi
pada AJB Bumiputera 1912…………………………………………80
C. Perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, dan
DiferensiasI pada Asuransi Takaful Umum dengan
AJB Bumiputera 1912………………………………………………..82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………….86
B. Saran………………………………………………………………...88
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................90
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………………………..94
Page 9
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional
Page 10
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara Takaful Umum……………………….95
Lampiran 2 Hasil Wawancara AJB Bumiputera 1912………………..98
Lampiran 3 Surat Permohonan Wawancara Takaful Umum………….102
Lampiran 4 Surat Permohonan Wawancara AJB Bumiputera
1912………………………………………………………..103
Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian Takaful Umum……………….104
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian AJB Bumiputera
1912………………………………………………………...105
Lampiran 7 Surat Pengantar Bimbingan Skripsi………………….. ……106
Page 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia yang berkembang cepat dan pesat di berbagai sektor,
dihadapkan pada timbulnya fenomena baru yang memberikan pengaruh dan
perubahan, baik yang menguntungkan maupun merugikan, seperti bertambah
besarnya risiko yang tidak dapat diduga, misal hilangnya harta atau jiwa.
Segala risiko yang mungkin timbul, akibat hal yang tidak diinginkan tersebut
dan guna menutup kemungkinan dari risiko-risiko kerugian, maka kehadiran asuransi
dibutuhkan untuk menjamin manusia dari berbagai risiko.Institusi ini telah menjadi
basis bagi kehidupan modern dan mempunyai pengaruh yang sangat luas dan dapat
diaplikasikan di semua bidang.
Saat ini kebutuhan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh perorangan
maupun dunia usaha di Indonesia.Asuransi merupakan sarana financial dalam
kehidupan dan perekonomian, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti
kematian, atau risiko dalam menghadapi kerugian atas harta benda yang dimiliki.
Asuransi memang tidak bisa mencegah risiko, tapi setidaknya bisa
menanggulangi dampak financial dengan risiko yang terjadi.Demikian pula dunia
Page 12
2
usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai risiko yang mungkin
dapat mengganggu kesinambungan usahanya.1
PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum, merupakan
perusahaan asuransi pertama yang memberikan jasa perlindungan asuransi yang
menerapkan prinsip-prinsip murni syariah pertama di Indonesia.Setelah berkiprah
lebih dari satu dasawarsa, Takaful Indonesia kini siap melangkah pada tahap
pertumbuhan berikutnya, memanfaatkan keunggulan dari citra perushaan yang kuat,
jaringan pemasaran yang luas, serta sinergi yang kokoh dalam grup Takaful
Indonesia.2
Asuransi syariah merupakan salah satu bisnis yang tidak terlepas dari
persaingan kuat yang dihadapi oleh masing-masing lembaga memaksa pihak
manajemen untuk merancang strategi agar nasabah tetap mendapatkan
loyalitas.Karena itu pada asuransi syariah diperlukan adanya kualitas pelayan yang
dapat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas para pemegang polis, kondisi seperti ini
dapat dimaknai bahwa asuransi syariah tidak dapat hanya beperan dan menggunakan
pendekatan serta mempertahankan nasabah yang ada dengan memanfaatkan sentimen
1 Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001) h.1
2Artikel ini diakses pada tanggal 30 Mei 2015 Pukul 17.30 WIB dari http://www.takaful.
co.id/home#lainnya
Page 13
3
emosional saja karena alasan agama.Asuransi syariah harus dapat mencari solusi tepat
dalam bertahan dan menarik pelanggan.3
Perkembangan industriasuransi syariah di negeri ini diawali dengan kelahiran
asuransi syariah pertama Indonesia pada 1994. Saat itu, PT Syarikat Takaful
Indonesia (STI) berdiri pada 24 Februari 1994 yang dimotori oleh Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank
Muamalat Indonesia, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI,
serta beberapa pengusaha Muslim Indonesia.
Selanjutnya, PT Syarikat Takaful Indonesia (STI) mendirikan dua anak
perusahaan. Mereka adalah perusahaan asuransi jiwa syariah bernama PT Asuransi
Takaful Keluarga (ATK) pada 4 Agustus 1994 dan perusahaan asuransi kerugian
syariah bernama PT Asuransi Takaful Umum (ATU) pada 2 Juni 1995. Setelah
Asuransi Takaful dibuka, berbagai perusahaan asuransi pun menyadari cukup
besarnya potensi bisnis asuransi syariah di Indonesia.
Bahkan, sejumlah pemain asuransi besar dunia pun turut tertarik masuk dalam
bsinis asuransi syariah di Indonesia. Mereka menilai Indonesia sebagai negara
berpenduduk Muslim terbesar di dunia merupakan potensi pengembangan bisnis
cukup besar yang tidak dapat diabaikan. Di antara perusahaan asuransi global yang
3Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General):Konsep dan Sistem Operasional,
cet. 1, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hlm. 418.
Page 14
4
masuk dalam bisnis asuransi syariah Indonesia adalah PT Asuransi Allianz Life
Indonesia dan PT Prudential Life Assurance.4
Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan perusahaan dan menjaga
konsistensinya, perusahaan Asuransi Takaful Umum dan Takaful Keluarga
memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 dari SGS JAS-ANZ, Selandia Baru bagi
Asuransi Takaful Umum, serta Asuransi Takaful Keluarga memperoleh Sertifikasi
ISO 9001:2000 dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda pada April 2004. Selain itu,
atas upaya kerja keras seluruh jajaran perusahaan, Asuransi Takaful keluarga meraih
MUI Award 2004 sebagai Asuransi Syariah terbaik di Indonesia, dan Asuransi
Takaful Umum memperoleh penghargaan sebagai asuransi dengan predikat sangat
bagus dari majalah Info Bank secara berturut-turut pada tahun 2004 dan 2005.
Sampai September 2014 industri asuransi syariah Indonesia mencatat asest
sebesar Rp 20,6 triliun dan kontribusi bruto Rp 6,7 triliun. Sebagai catatan, pada
akhir 2013 industri asuransi syariah Indonesia menutup kontribusi bruto sebesar Rp
8,8 triliun. Sampai kuartal tiga 2014, pangsa pasar asuransi syariah dari sisi aset
sekitar lima persen dari total aset industri asuransi konvensional yang mencapai Rp
411 triliun.
Dengan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar yang masih tinggi, Syakir
mengemukakan dirinya pun tidak terlalu optimis terhadap perkembangan industry
4Artikel ini diakses pada tanggal 5 Mei 2015 Pukul 11.53 WIB dari
http://www.asuransisyariah.net/2008/08/sejarah-asuransi-syariah-indonesia.html?m=1
Page 15
5
asuransi syariah di tahun depan. Kecuali ada beberapa faktor pendukung yang dapat
mendongkrak pertumbuhan pada 2015,
Syakir mengungkapkan faktor pertama adalah jika ada beberapa perusahaan
asuransi yang sekarang berencana spin off bisa terlaksana tahun depan. Faktor kedua
adalah jika muncul 1-2 perusahaan asuransi syariah full-fledged baru. Syakir
menuturkan ada dua perusahaan asuransi jiwa dan asuransi umum full-fledged
syariah sedang dalam proses perizinan. Sementara, faktor lainnya yang bisa menjadi
harapan bagi industri asuransi adalah jika perbankan tumbuh signifikan dan adanya
bank syariah baru. Rencana Kementerian Keuangan untuk membiayai proyek
infrastruktur dengan instrumen sukuk juga dinilai dapat berpengaruh pada asuransi
umum syariah, karena proyek akan diasuransikan dengan asuransi syariah.
Syakir menambahkan pertumbuhan industri asuransi umum syariah akan
tergantung pada apakah ada konversi perusahaan asuransi menjadi asuransi syariah,
kehadiran perusahaan asuransi syariah baru, pertumbuhan industri perbankan, sektor
riil dan properti. Sementara, asuransi jiwa akan banyak bergantung pada situasi
ekonomi masyarakat. Menurut Syakir, jika seluruh faktor pendukung pertumbuhan
asuransi syariah di atas terealisasi, maka ada kemungkinan terjadi peningkatan yang
lumayan dan bisa memberikan sedikit harapan untuk 2015. Namun, kalau hal itu
tidak terjadi dan perekonomian semakin memburuk, maka akan sulit untuk tumbuh. “
Kesimpulannya tahun 2015 adalah tahun berat bagi industri asuransi, tapi saya masih
Page 16
6
menaruh harapan pertumbuhan akan lebih baik dari 2014. Proyeksi optimis tahun
depan tumbuh 30 persen, moderat 20 persen,” menurut Syakir.5
Dari bisnis asuransi konvensional pada pertumbuhan investasi tahun 2008 ini
diperkirakan akan mengalami penurunan jika dibandingkan posisi pencapaian pada
semester pertama. Namun, beberapa optimisme juga muncul dimana gejala ini datang
dari kalangan asuransi jiwa dimana produk dengan single premi diperkirakan akan
mengalami peningkatan pada semester kedua dikarenakan kondisi pasar modal yang
diprediksikan akan membaik. Faktor lainnya datang dari peluang pasar asuransi jiwa
di Indonesia masih cukup tinggi terutama akan permintaan produk berbasis unit
linked. Beberapa perusahaan asuransi, produk berbasis unit linked mengalami porsi
yang cukup besar.
Dari segi premi Asuransi Umum lebih menargetkan dalam jumlah preminya
sedangkan AJB Bumiputera 1912 menghimpun semua jumlah premi baik kecil
maupun besar. Bumiputera mengakomodir kebutuhan semua rakyat indonesia mulai
dari produk asuransi yang dijual Rp.50.000 s/d premi tak terhingga besarannya.
Fenomena asuransi di Negeri Indonesia ini semakin menarik untuk dicermati
dengan masuknya perusahaan-perusahaan multinasional semakin menambah ketatnya
persaingan memperebutkan pasar. Sebagai salah satu negara dengan populasi
penduduk terbesar di dunia, tentu saja Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi
5Artikel ini diakses pada tanggal 31 Mei 2015 Pukul 16.52 WIB dari
https://mysharing.co/pertumbuhan-asuransi-syariah-pada-2015-bergantung-pada-faktor-faktor-ini/
Page 17
7
perkembangan bisnis asuransi apalagi daya serap pasar asuransi di negeri ini masih
sangat kecil, dimana persentase nasabah asuransi dengan total populasi jumlah
penduduk sangat kecil jika dibandingkan dengan negara Malaysia, Singapura, dan
Jepang.6
Yang membedakan dari strategi pemasaran menurut Kotler ada tiga yaitu
Segmentasi pasar (segmenting) memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan
karena memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasi sumber
daya, dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen, (targeting) adalah proses
mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih
karakteristik untuk dilayani serta persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan
menjangkau pasar dan diferensiasi adalah tindakan merancang seperangkat perbedaan
yang bermakna dalam tawaran perusahaan.7Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah melakukan segmentasi pasar. Prinsip dasar segmentasi pasar adalah bahwa
pasar tidak homogen dan konsekuensinya, penawaran pemasaran perlu dibedakan
bagi kelompok pelanggan yang berbeda.Segmentasi pasar merupakan konsep pokok
yang mendasari strategi pemasaran perusahaan yang harus dilakukan dalam rangka
mengimplementasikan program pemasaran.8
6Artikel ini diakses pada tanggal 31 Mei 2015 Pukul 16.52 WIB dari
https://ziazone.wordpress.com/2011/02/19/pertumbuhan-bisnis-asuransi-konvensional-menunjukan-nilai-negatif/
7 Artikel ini diakses pada tanggal 25 juni 2015 Pukul 10.33 WIB dari
https://elqorni.wordpress.com/2009/03/07/segmentasi-targeting-dan-positioning/
8 Fandy Ciptono “Pemasaran jasa” (Malang : Bayu Media Publishing, 2005) hlm : 63-73
Page 18
8
Konsep asuransi syariah adalah suatu konsep di mana terjadi saling memikul
risiko di antara sesame peserta. Sehingga, anatara satu dengan yang lainnya menjadi
penanggung atas risiko yang muncul. Saling pikul risiko ini dilakukan atas dasar
saling tolong menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan
dana tabarru’ atau dana kebajikan (derma) yang ditujukan untuk menanggung risiko.9
Konsep asuransi konvensional, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-
Undang Tentang Usaha Perasutransian, berbunyi, “Asuransi atau pertanggungan
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan
diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perjanjian asuransi menyangkut
sesuatu hal yang tidak pasti terjadi. Dan, bila nyata terjadi, tidak serta merta
menimbulkan kewajiban bagi penanggung untuk memberikan ganti rugi bila syarat-
syarat yang diperjanjikan tidak dipenuhi oleh tertanggung. Hubungan debitur dan
kreditur dalam perjanjian asuransi baru terwujud ketika telah terjadi kesepakatan
tentang besarnya ganti rugi (untuk asuransi kerugian). Dengan demikian, pengakuan
bahwa sebab-sebab yang menimbulkan kerugian tersebut dijamin oleh kondisi polis.10
9 Muhammad Syakir Sula, Konsep dan Eksistensi Bisnis Asurasnsi Syariah di Indonesia, Jurnal
AAMAI, Tahun VII, no.12-2003, hlm. 8.
10 Irvan Rahardjo, Bisnis Asuransi Menyongsong Era Global, 2001, Yasdaya, Jakarta, hlm. 3.
Page 19
9
Target peserta industri asuransi di Indonesia dalam kontribusi secara nasional,
masih relatif kecil, karena banyak dana yang lari ke luar negeri sebagai biaya
reasuransi, hal ini mengingat kapasitas reasuransi dalam negeri masih relatif terbatas.
Oleh karena itu diperlukan usaha untuk memperbesar kapasitas dalam negeri, dan
memasyarakatkan asuransi menjadi suatu kebutuhan.11
Dalam rangka merealisasikan target peserta asuransi di Inonesia yang masih
kecil serta manfaat potensial segmentasi pasar danperusahaan membutuhkan studi
empiris mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen, serta sistem manajemen yang
bisa menyesuaikan proses bisnis dengan kebutuhan dan keinginan tersebut. Dalam
target peserta asuransi syariah, konsumen melakukan pembelian atas dasar manfaat
yang diberikan atau kemampuan produk dan jasa dalam membantu mereka
memecahkan masalah spesifik yang dihadapi. Perusahaan bisa saja menawarkan
beraneka macam produk dan jasa, namun konsumen hanya membeli manfaat atau
solusi atas masalah yang ditawarkan oleh produk dan jasa bersangkutan.
Dalam produknya Asuransi Takaful Umum lebih khusus/spesifik dan AJB
Bumiputera dalam produknya lebih umum atau lebih banyak. Asuransi Takaful
Umum produknya Personal Lines, SME (Small Medium Enterprise) & Commercial,
dan Corporate. AJB Bumiputera 1912 produknya dari segi polis yaitu asper, askum,
syariah, bumiputera link.
11Artikel ini diakses pada tanggal 25 juni 2015 Pukul 10.33 WIB dari
https://Suhardiman711.blogspot.com/2013/01/segmentasi-target-dan-posisi-industri.html?m=1
Page 20
10
Dalam menganalisis strategi segmentasi, targeting, diferensiasi pada
perusahaan asuransi syariah maupun konvensional dalam menentukan sasaran pasar
perusahaan yaitu dengan mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih
salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Menetapkan pasar sasaran
dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya tarik segmen kemudian
memilih segmen sasaran yang diinginkan.12
Didasari uraian diatas, penulis tertarik untuk meninjau lebih jauh tentang
perbedaan strategi segmentasi, targeting, diferensiasi pada perusahaan asuransi
syariah dan konvensional. Dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka dalam
skripsi ini diberi judul “ AnalisisPerbedaan Strategi Segmentasi,Targeting, dan
Diferensiasi dalam Pemasaran antara Asuransi Takaful Umum dengan AJB
Bumiputera 1912 ”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Sebelum di rumuskan sebuah masalah penelitian perlu dibuat identifikasi
masalah. Berikut ini identifikasi masalah yang telah dikemukakan pada objek
yang diteliti, antara lain sebagai berikut :
12 Rambat Lupiyoadi, “manajemen pemasaran jasa teori dan praktik” (Jakarta: 2001 PT Salemba
Emban Patria) hlm. 48-49
Page 21
11
a. Penerapan strategi pemasaran di Indonesia pada kondisi dan budaya pasar
yang berbeda-beda di setiap wilayah di Indonesia. Sehingga strategi
pemasaran tidak dapat diterapkan secara utuh.
b. Penerapan strategi segmentasi, targeting, diferensiasi pada perusahaan
asuransi syariah maupun konvensional daya serapnya di Indonesia masih
sangat kecil.
c. Sarana dan prasarana yang belum mendukung seperti regulasi pemerintah
yang berpihak kepada perusahaan-perusahaan nasional seperti dilakukan
seleksi ketat terhadap perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di
Indonesia.
2. Pembatasan masalah
a. Dari segi premi Asuransi Umum lebih menargetkan dalam jumlah preminya
sedangkan AJB Bumiputera 1912 menghimpun semua jumlah premi baik
kecil maupun besar.
b. Akad yang diterapkan dalam Asuransi Syariah dan konvensional
c. Dalam produknya Asuransi Takaful Umum lebih khusus/spesifik dan AJB
Bumiputera dalam produknya lebih umum atau lebih banyak.
3. Perumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan diatas, penulis hanya merumuskan
masalah pada perbedaan strategi pemasaran asuransi syariah dan asuransi
konvensional pada bidang targeting :
Page 22
12
Perumusan masalah merupakan pernyataan mengenai variabel-
variabel yang diteliti, yaitu :
a. Bagaimana Strategi Segmentasi, Targeting, Diferensiasi pada Asuransi
Takaful Umum ?
b. Bagaimana Strategi Segmentasi, Targeting, Diferensiasi pada AJB
Bumiputera 1912 ?
c. Bagaimana perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, Diferensiasi pada
Asuransi Takaful Umum dan AJB Bumiputera 1912 dan apa akibat dari
perbedaan tersebut?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian :
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui tentang perbedaan strategi segmentasi, targeting, dan
diferensiasi dalam pemasaran pada Asuransi Takaful Umum dan AJB
Bumiputera 1912.
b. Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi perbedaan strategi
segmentasi, targeting, dan diferensiasi dalam pemasaran pada Asuransi
Takaful Umum dan AJB Bumiputera 1912.
1. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah :
Page 23
13
a. Untuk penulis, agar mendapatkan pengetahuan tentang strategi segmentasi,
targeting, dan diferensiasi dalam pemasaran pada Asuransi Takaful Umum
dan AJB Bumiputera 1912.
b. Untuk kalangan akademis dan mahasiswa, sebagai bahan bacaan tambahan
dan sumber referensi untuk penelitian selanjutnya.
c. Bagi masyarakat umum, sebagai wahana untuk meningkatkan wawasan dan
pemahaman tentang strategi pemasaran dan industri asuransi di Indonesia.
d. Bagi pemerintah, sebagai masukan terhadap dunia asuransi yang mulai
berkembang di Indonesia.
e. Bagi perusahaan asuransi Takaful Umum dan AJB Bumiputera 1912 hasil
penelitian ini diharapkan dapat member informasi yang penting mengenai
strategi pemasaran segmentasi, targeting, dan diferensiasi.
D. Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, objek penelitiannya adalah Asuransi Takaful
Umum dan AJB Bumiputera 1912 Divisi Konvensional.
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitiannya ialah staf
pemasaran Asuransi Takaful Umum dan AJB Bumiputera 1912 Divisi
Konvensional.
3. Jenis Penelitian
Page 24
14
Dalam penelitian penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif,
yaitu penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari pada data-data
yang ada lalu dianalisis lebih lanjut untuk kemudian diambil kesimpulan.
Dengan metode deskriptif kualitatif ini, penulis mengumpulkan dan
memaparkan data terlebih dahulu yang telah diperoleh dari hasil interview
dilapangan kemudian menganalisanya dengan berpedoman pada sumber-
sumber tertulis yang didapat dari perpustakaan.
4. Data Penelitian
a. Data Primer
Data-data primer yang akan diperoleh langsung dari perusahaan
tempat melaukan penelitian berupa orang dan dokumen-dokumen. Field
Research (Penelitian Lapangan) Penelitian ini dilakukan secara langsung ke
objek penelitian untuk mengadakan pengumpulan data dianalisi. Selain itu,
untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan yang dianalisi.
Selanjutnya, untuk mendapatkan informasi, sesuai tentang permasalahan yang
akan dibahas dalam skripsi ini secara langsung dari lembaga ataupun pihak-
pihak yang terkait maka penulis menggunakan metode wawancara yakni
upaya pengumpulan data dengan menggali informasi sebanyak-banyaknya
mungkin sebagai objek pada salah satu jasa asuransi pemerintah di Indonesia
yakni Asuransi Takaful Umum dan AJB Bumiputera 1912 yang berdomisili di
Jakarta Selatan.
Page 25
15
Selain data tentang perbedaan strategi segmentasi, targeting, dan
diferensiasi yang akan penulis lampirkan yaitu dengan melakukan wawancara
dengan kepala divisi, kepala urusan dan beberapa pihak yang terkait dalam
program Asuransi Takaful Umum dan AJB Bumiputera 1912.
b. Data Sekunder
Sedangkan data sekunder diperoleh dari bahan pustaka atau internet.
Jenis data yang digunkan adalah data yang bersifat kualitatif berupa analisis
perbedaan strategi segmentasi, targeting, dan diferensiasi dalam pemasaran
antar Asuransi Takaful Umum dengan AJB Bumiputera 1912. Library
Research (Penelitian Pustaka). Peneilitian ini diarahkan untuk memperoleh
landasan teori yang dapat menganalisa data. Penulisan ini digunakan dalam
rangka menelusuri dan meneliti literature serta menelaah kerangka studi
ilmiah yang ada perpustakaan, dilakukan dengan mengumpulkan data
menganalisa suatu pengertian yang bersifat teoritis untuk menguji kebenaran
serta menguji relevansi antara teori dan praktek lapangan, diantaranya Jurnal,
Artikel, Media, Buku-Buku umum, dan data-data lainnya yang berkaitan
dengan materi pembahasan skripsi ini.
c. Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode yang penulis gunakan dalam rangka mengumpulkan data
sebagai bahan penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :
Page 26
16
1. Wawancara, yaitu dilakukan oleh penulis ketika melakukan studi di Asuransi Takaful
Umum dan AJB Bumiputera 1912. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang
terkait yang dapat menjelaskan berbagai aspek menangani Asuransi Takaful Umum,
dan AJB Bumiputera 1912 tentang perbedaan strategi segmentasi, targeting, dan
diferensiasi dalam pemasaran pada Asuransi Syariah dan Konvensional dengan alat
pengumpulan data berupa pedoman wawancara.
2. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data-data yang diperlukan dengan cara
mencari data dokumentasi tertentu Asuransi Takaful Umum, AJB Bumiputera 1912
dengan alat pengumpulan data berupa form isian dokumentasi.
d. Teknik Pengolahan Data
Dengan penelitian ini menggunakan data deskriptif, yaitu dengan mengedit data
kemudian mengklasifikasikan data sesuai dengan masalah yang sedang dibahas.
e. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang penulis pakai dalam menganalisa data kualitatif yaitu
dimulai dengan analisa teoritis tentang perbedaan strategi pemasaran targeting pada
Asuransi Syariah dan Konvensional. Selanjutnya data-data yang didapat dari hasil
pengamatan dan wawancara dengan pihak Asuransi Takaful Umum, AJB Bumiputera
1912 dianalisis berdasarkan pengelompokan data yang sesuai dengan tema/masalah
yang sedang dibahas.
f. Pedoman Penulisan Skripsi
Page 27
17
Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku pedoman penulisan skripsi yang
diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2011.
E. Kerangka Teori
Istilah Strategi berasal dari bahasa yunani, sttratageta (stratus : militer, dan
disituasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan
untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang.13
Menurut DR. Sukanto Reksohadiprodjo, menjelaskan bahwa strategi adalah
pondasi tujuan organisasi, dalam hal “agribisnis” strategi yang digariskan adalah
ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi, dan diversifikasi.
Strategi berkaitan dengan arah tujuan dan kegiatan jangka panjang suatu
organisasi.Strategi juga terkait dalam menentukan bagaimana suatu organisasi
menempatkan dirinya dengan mempertimbangkan keadaan sekeliling, terutama
terhadap pesaingnya.14
Pemasaran umumnya dimaksudkan adalah permintaan atau pembelian dan
harga sedangkan apabila seorang tenaga penjualan atau manajer penjualan berbicara
mengenai pemasaran, sebenarnya yang dibicarakan adalah penjualan.Dari uraian
13 Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Manajemen ; Back To Basic Approach (Jakarta:
PT. Grafindo Persada) 2003. hlm. 19
14 David Faulkner dan Gerry Johnson, Strategi Manajemen, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo) 1995. hlm. 3
Page 28
18
diatas terlihat bahwa istilah pemasaran sebenarnya penafsirannya terbatas hanya pada
satu bagian dari kegiatan pemasaran yang menyeluruh.Pada dasarnya pembatasan di
atas berada dalam lingkup kegiatan atau aktifitas yang berkaitan dengan usaha untuk
menyerahkan barang atau jasa yang dihasilkannya pada suatu tingkat harga yang
dapat memberikan keuntungan padanya.
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu, dan menyatu di
bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan
untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain,
strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang
memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,terutama sebagai tanggapan
perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu
berubah.15
Sekurang-kurangnya ada 3 alasan organisasi memikirkan keadaan saat ini dan
meletakan kunci sukses hari esok melalui pembuatan strategi yang baik, yaitu :
1. Lingkungan tempat sukses masa depan akan dihasilkan sangat mungkin berbeda dari
lingkungan yang dihadapi oleh organisasi hari ini.
2. Untuk berhasil dalam lingkungan baru hari esok, organisasi itu sendiri harus
menjalani perubahan yang penting dan kadang-kadang radikal.
15 Sofyan Asyauri, Manajemen Pemasaran: Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), cet ke-7 hlm. 168
Page 29
19
Menyesuaikan diri dengan perubahan di dalam dan disekitar pasar pada saat
terjadi perubahan internal besar-besaran menimbulkan beban yang sangat berat bagi
organisasi.16
F. Review Studi Terdahulu
Tabel 1.1
No Judul Penelitian Peneliti dan
Tahun
Model Peneliti Hasil
Penelitian
Perbedaan Persamaaan
1 Analisis
Segmentasi,
Targeting,
positioning
(STP) dan
Proses
Penyaluran
Pembiayaan
Motor Syariah
Pada Perusahaan
Pembiayaan
Eldri
Shalahudin
Azhar (2010)
*Periode
Penelitian
*Objek
Penelitian
*Metode
Penelitiannya
*Subjek
Penelitian
*Strategi
Pemasarannya
1. Segmentasi
pasar pada
pembiayaan
motor syariah
2. Menentukan
targeting pasar
pada
pembiayaan
motor syariah
3.Posisi
(positioning)
terhadap
konsumen pada
pembiayaan
motor syariah.
4. Membuat
prosedur
16 Liam fahey and M. Randall Rober (1995), The Portable MBA Strategy, diterjemahkan oleh Ir.
Agus Maulana, MSM (1996), Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Page 30
20
penyaluran
pembiayaan
motor dengan
menggunakan
skema syariah.
2 Analisis Strategi
Diferensiasi
Citra Dalam
Pemasaran
Travel Maktour
Shofa Sholihin
(2011)
*Periode
Penelitian
*Objek
Penelitian
*Metode
penelitiannya
*Subjek
penelitian
*Strategi
pemasarannya
Untuk
mengetahui
tahapan strategi
Travel Maktour
dalam
membangun
citra positif dan
mengetahui
faktor
pendukung dan
penghambat
Travel Maktour
dengan
menggunakan
analisa SWOT.
3 Pengaruh
Strategi
Diferensiasi
Terhadap
Keputusan
Maulana
Malik Ibrahim
(2009)
*Periode
penelitian
*Objek
penelitian
*Metode
Penelitiannya
*Subjek
penelitian
Merupakan
jenis penelitian
explanatory
research atau
penelitian
penjelasan
dengan
menggunakan
metode
penelitian
survei.
Page 31
21
Analisis Perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, dan
Diferensiasi dalam Pemasaran antara Asuransi
Takaful Umum dengan AJB Bumiputera 1912
*Metode Penelitiannya : Kualiatatif Deskriptif
*Objek penelitiannya : Asuransi Takaful Umum dan AJB Bumiputera 1912
Sumber : dari berbagai skripsi studi terdahulu
G. Sistematika Penulisan
Bab I PENDAHULUAN
Pembelian
(Survei pada
pengguna Kartu
Prabayar IM3 di
Galeri Indosat
Cabang Malang)
*Strategi
Pemsarannya
Pengambilan
sampel dalam
analisis ini
sebanyak 96
orang
responden,
dengan teknik
pengumpulan
data
menggunakan
kuesioner,
wawancara dan
dokumentasi.
Page 32
22
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, kerangka teori, review
studi terdahulu, sistematika penulisan.
Bab II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis memuat tentang pengertian strategi pemasaran, strategi,
segmentasi, targeting, diferensiasi, asuransi Takaful Umum, asuransi syariah, asuransi
Takaful Umum, strategi pemasaran asuransi syariah dan Takaful Umum,AJB
Bumiputera 1912, asuransi, AJB Bumiputera 1912, strategi pemasaran AJB
Bumiputera 1912.
Bab III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang pendekatan penelitian, subjek dan
objek penelitian, ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel,jenis dan sumber
data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data.
Bab IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
Pada bab ini penulis memuat tentang strategi segmentasi, targeting,
dandiferensiasi pada asuransi takaful umum, strategi segmentasi, targeting, dan
diferensiasi pada AJB bumiputera 1912, perbedaan strategi segmentasi, targeting, dan
diferensiasi pada asuransi takaful umum dengan AJB bumiputera 1912.
Bab V PENUTUP
Page 33
23
Pada bab ini penulis memuat kesimpulan dan saran.
Page 34
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran
1. Strategi
Seperti kata Benyamin Molan, strategi adalah program luas untuk menetukan
dan mencapai tujuan organisasi, tanggapan organisasi pada lingkungannya sepanjang
waktu.1
Menurut Philip Kotler strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya.Strategi pemasaran berisi
strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan
besarnya pengeluaran pemasaran.”2
Menurut Onong Uchayana Effendy mengatakan bahwa strategi pada
hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai tujuan
tersebut.Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya member arah saja,
melainkan harus mampu menunjukan bagimana taktik operasionalnya.3
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan
1 Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo,
2002), hlm. 146
2 Kotler Philip, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, implementasi dan
Pengendalian), terjemahan A.B Suasnto, Buku Satu (Jakarta : Salemba Empat, 2001)
3 Onong uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992),
cet Ke-4, hlm. 32
Page 35
24
tersebut.Suatu perusahaan harus memiliki strategi dalam membangun kelebihan
kompetitif dalam berkompetisi di lingkungan persaingan usahanya.Karena setiap
perusahaan memiliki pesaing-pesaing yang dapat mengungguli produknya.
Dalam strategi yang baik terdapat kordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan
gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk
mencapai tujuan secara efektif.
Menurut Tjiptono “Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang
direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program
pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.”4Inti dari
pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia
dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.5
Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai
dengan orang lain.6
4 Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, ANDI, Yogyakarta : 1997
5Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid I, hlm. 5.
6 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi 13, Jilid I, hlm. 5
Page 36
25
Kata kunci dalam definisi pemasaran syariah ini adalah bahwa dalam seluruh
proses, baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai
(value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip
muamalah dalam Islam. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan
prinsip-prinsip muamalah tidak akan terjadi, maka bentuk transaksi apapun dalam
bisnis dibolehkan dalam syariat Islam. Karena itu Allah mengingatkan agar
senantiasa menghindari perbuatan zalim dalam bisnis termasuk dalam proses
penciptaan, penawaran, dan proses perubahan nilai dalam pemasaran.7
Strategi pemasaran di dasarkan atas 5 konsep strategi sebagai berikut :
a. Segmentasi Pasar
Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai kebutuhan
dan kebiasaan yang berbeda.Perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan
semua pembeli.Karena itu, perusahaan harus mengelompokkan pasar yang bersifat
heterogen tersebut kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.
b. Market Positioning
Perusahaan tidak mungkin dapat menguasai pasar secara keseluruhan, maka
prinsip strategi pemasaran yang kedua adalah memilih pola spesifik pasar perusahaan
yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada perusahaan untuk
7 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional
(Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 425.
Page 37
26
mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus memilih
segmen pasar yang akan menghasilkan penjualan dan laba paling besar.
Segmen pasar semacam ini memiliki 4 karakteristik, yaitu :
1). Berukuran cukup besar
2). Mempunyai potensi untuk berkembang terus
3). Tidak memiliki atau dipenuhi oleh perusahaan saingan
4). Mempunyai kebutuhan yang belum terpenuhi, yang mana kebutuhan
tersebut dapat dipuaskan oleh perusahaan yang memilih segmen pasar tersebut.
c. Market Entry Strategy
Market Entry Strategy adalah strategi perusahaan untuk memasuki segmen
pasar yang dijadikan pasar sasaran penjualan.
Strategi memasuki suatu segmen pasar dapat dilakukan dengan cara :
1). Membeli perusahaan lain cara ini merupakan cara yang paling mudah
dan cepat, cara ini di tempuh apabila :
2). Perusahaan pembeli tidak mengetahui tentang seluk beluk industri dari
perusahaan yang dibeli
3). Sangat menguntungkan untuk secepat mungkin memasuki segmen pasar
yang dikuasai perusahaan yang dibeli.
4). Internal Development
Page 38
27
Ada perusahaan-perusahaan yang lebih suka berkembang melalui
usaha sendiri yaitu research and development karena berpendirian bahwa
hanya dengan cara inilah kepemimpinan dalam industri dapat dicapai.
5). Kerjasama dengan perusahaan lain keuntungan dengan cara ini ialah
bahwa resiko yang dipikul bersama, dan masing-masing perusahaan saling
melengkapi skill dan resource.
d. Marketing Mix Strategy
Marketing Mix Strategy adalah kumpulan variabel-variabel yang
dapat dipergunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen.Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah
yang disebut 7P (product, price, place, promotion, participant, prosess,
dan people physical evidence).
e. Timing Strategy
Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan barang merupakan
hal yang perlu diperhatikan.Meskipun perusahaan melihat adanya
kesempatan baik menetapkan objektif dan menyusun strategi pemasaran,
ini tidaklah berarti bahwa perusahaan dapat segera memulai kegiatan
pemasaran.Perusahaan harus lebih dahulu melakukan persiapan-
persiapan baik di bidang produksi maupun di bidang pemasaran,
Page 39
28
kemudian perusahaan juga harus menentukan saat yang tepat bagi
pelemparan barang dan jasa ke pasar.
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebgai dasar tindakan yang
mnegarah pada kegiatan atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam
kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. Jadi dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan
dijalankan perusahaan haruslah terlebih dahulu melihat situasi dan kondisi
pasar serta menilai posisinya di pasar. Dengan mengetahui keadaan dan situasi
serta posisinya di pasar dapat ditentukan kegiatan pemasaran yang harus
dilaksanakan.
f. Posisi bersaing dalam suatu industri pemasaran menurut
Tjiptonomeliputi :
1). Dominan (Dominant)
Perusahaan ini mampu mengendalikan pesaing-pesaing yang lain serta
memiliki banyak pilihan dalam menentukan strategi.
2). Kuat (Strong)
Perusahaan ini mampu bertindak bebas tanpa membahayakan posisi
jangka panjangnya walaupun pesaing-pesaing berbuat apa saja yang mereka
kehendaki.
3). Baik
Page 40
29
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dalam
strategi-strategi tertentu serta mempunyai peluang yang lebih diatas rata-rata
untuk meningkatkan posisinya.
4). Sedang (Tenable)
Prestasi perusahaan cukup memuaskan untuk menjamin kelangsungan
usahanya. Tetapi perusahaan ini sering kalah karena ulah perusahaan yang
dominan serta untuk meningktakan posisinya ia memiliki peluang yang
kurang rata-rata industri.
5). Lemah (Weak)
Perusahaan ini tampil dengan tidak memuaskan.Tetapi masih memiliki
peluang-peluang perbaikan. Perusahaan ini harus mengubah diri, kalau tidak
maka ia akan terpaksa keluar dari industri.
6). Tidak ada harapan (Non-Viable)
Perusahaan ini berprestasi dengan sangat tidak memuaskan serta
memiliki peluang-peluang untuk perbaikan.
Setiap perusahaan atau unit usaha yang dapat melihat dirinya
menempati salah satu dari posisi diatas.Posisi perusahaan dalam persaingan
menempati salah satu posisi di atas. Posisi perusahaan dalam persaingan
sepanjang tahap daur hidup produk, akan banyak membantu proses
Page 41
30
pengambilan keputusan untuk menanam modal, bertahan, menyusut atau
bahkan mundur dari kancah industri.
Strategi pemasaran yang berhasil sangat ditentukan oleh tingkat kepuasan
yang diperoleh konsumen dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk
produknya.Atas dasar ini maka dapatlah dikatakan bahwa tujuan dan sasaran
pemasaran suatu produk adalah untuk kepuasan kepada konsumen.
Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri mempunyai strategi
bersaing.Usaha mengenali dan mempelajari pesaing merupakan masalah utama yang
perlu diselesaikan untuk melakukan perencanaan yang efektif. Perusahaan seharusnya
membandingkan terus-menerus produk , harga, saluran distribusi, dan promosi
mereka dengan yang dilakukan oleh para pesaing dekatnya. Dengan cara ini,
perusahaan dapat secara jelas melihat bidang-bidang keunggulan dan kelemahan
pesaing potensial. Perusahaan dapat melancarkan serangan yang lebih mengena
terhadap pesaingnya selain itu juga menyiapkan langkah pertahanan yang lebih kuat
terhadap serangan lawan.8
2. Segmentasi
Konsep segmentasi pasar pertama kali diperkenalkan oleh Wendell R. Smith
pada tahun 1956, dalam artikel klasiknya yang berjudul “Product Differentation and
Market Segmentation as Alternatif Marketing Strategies” yang dipublikasikan di
8Artikel ini diakses pada tanggal 13 Oktober 2015 Pukul 20.30 WIB dari (http
://www.sarjanaku.com/2013/04)pengertian-strategi-pemasaran-definisi.html?m=1
Page 42
31
journal of Marketing.Prinsip dasar segmentasi pasar adalah bahwa pasar tidak
homogen dan konsekuensinya, penawaran pemasaran perlu dibedakan bagi kelompok
pelanggan yang berbeda.
Pada prinsipnya, segmentasi pasar bisa diartikan sebagai proses
mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok
atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan,
perilaku atau respon terhadap program pemasaran spesifik. Segmentasi pasar
merupakan konsep pokok yang mendasari strategi pemasaran perusahaan dan alokasi
sumber daya yang harus dilakukan dalam rangka mengimplementasikan program
pemasaran.9
Dalam rangka merealisasikan manfaat potensial segmnetasi pasar, perusahaan
membutuhkan studi empiris mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen, serta
sistem manajemen yang bisa menyesuaikan proses bisnis dengan kebutuhan dan
keinginan tersebut. Konsumen melakukan pembelian atas dasar manfaat yang
diberikan, atau kemampuan produk dan jasa dalam membantu mereka memecahkan
masalah spesifik yang dihadapi. Perusahaan bisa saja menawarkan beraneka macam
produk dan jasa, namun konsumen hanya membeli manfaat atau solusi atas masalah
yang ditawarkan oleh produk dan jasa bersangkutan. Sebagai contoh, manfaat yang
bisa didapatkan seseorang melalui studi lanjut program master bisa bersifat
fungsional (misalnya, meningkatkan rasa percaya diri dan gengsi dengan
9Fandy Ciptono “Pemasaran Jasa” (Malang : Bayu Media Publishing , 2005), hlm. 63-73
Page 43
32
mendapatkan gelar akademis tambahan), dan ekonomis (contohnya, menambah
peluang peningkatan pendapatan melalui promosi jabatan).
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang
berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda (heterogen) yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.10
Segementasi pasar perlu dilakukan oleh suatu perusahaan karena dalam suatu
pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda kebutuhan dan keinginannya.Jadi
segementasi pasar pada perusahaan dibuat bertujuan untuk dapat mengungkap
peluang segmen pasar sebuah perusahaan.Sehingga perusahaan dapat mengetahui
segmen pasar mana yang paling efektif.
a. Karakterisasi segmen terdiri dari :
1). Identifikasi
Artinya segmen yang diidentifikasi benar-bear berbeda dengan
segmen lain.
2). Measurebility
Artinya identifikasi segmen dalam hal perbedaan karakteristik
individual dan rumah tangga, atau karakteristik terukur lainnya harus
bisa dilakukan
b. Segmen pasar sebaiknya memenuhi kriteria berikut :
10Swasta Basu dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2002), cet
ke-20, hlm. 89
Page 44
33
1). Dapat diukur (measurable)
2). Dapat diakses oleh saluran distribusi
3). Bersifat stabil (tidak terlalu cepat berubah)
4). Memiliki respon yang berbeda terhadap marketing mix
c. Ada 3 dasar umum segmentasi pasar :
1). Segmentasi geografi
Pada segmentasi geografi, pengelompokan dilakukan berdasarkan
faktor geografinya untuk negara atau wilayah
2). Segmentasi demografi
Pada segmentasi demografi, pengelompokan dilakukan berdasarkan
faktor usia, jenis kelamin, status pekerjaan atau pendidikan.
3). Segmentasi psikologi
Pada segmentasi psikologi, pengelompokan dilakukan berdasarkan
karakteristik, perilaku atau gaya hidup konsumen.11
3. Targeting
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian
memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Taregeting adalah persoalan
bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar.Targeting atau menetapkan
11Artikel ini diakses pada tanggal 14 Oktober 2015 Pukul 23.00 WIB dari
(https://id.wikipedia.org/wiki/Segmentasi_pasar).
Page 45
34
target pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari
targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar
yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting
juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi.Proses targeting
mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang
dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.12
Setelah perusahaan selesai melakukan segmentasi pasar, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan sasaran pasar, artinya mengevaluasi keaktifan setiap
segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani.
Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya
tarik segmen kemudian memilih segmen sasaran yang diinginkan.
Evaluasi terhadap segmen pasar bisa dilakukan dengan menggunakan
Sembilan kriteria yang bisa dikelompokkan menjadi 2 faktor utama yaitu :
Pertama, ukuran dan potensi pertumbuhan segmen.Meskipun segmen yang
besar dan berkembang kelihatannya lebih menarik, ukuran dan segmen potensi
pertumbuhan yang cocok bagi setiap perusahaan dengan sumber dan kapabilitas
organisasinya.Tidak jarang sumber daya organisasi seperti ketersediaan tenaga ahli,
modal, jumlah gerai distribusi menjadi Kendala bagi upaya perusahaan untuk
bersaing dalam pasaran tingkat pertumbuhannya besar.
12Artikel ini diakses pada tanggal 29 Juni 2015 Pukul 14.52 WIB dari
(stpgroup.blogspot.com/p/targeting.html).
Page 46
35
Kedua, karakteristik struktural segmen yang terdiri atas kompetisi, kejenuhan
segmen protektabilitas, dan risiko lingkungan.Perusahaan wajib mencermati
intensitas dan dinamika persaingan yang berkaitan dengan hambatan masuk,
hambatan keluar, ancaman pendatang baru, tekanan dari produk atau jasa substitusi,
kekuatan tawar menawar pemasok, tawar menawar konsumen.Selain itu, identifikasi
sebagai aspek risiko, seperti risiko bahwa inovasi dan temuan perisa di perusahaan
tidak bisa proteksi dengan hak cipta dan paten, dan risiko perubahan lingkungan.
a. Beberapa cara untuk menentukan target pasar yaitu :
1). Spesialisasi selektif perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang
menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
2). Spesialisasi pasar perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani
berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
3). Spesialisasi produk perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk
tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.
4). Pelayanan penuh (full market coverage) perusahaan berusaha melayani
semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan.
Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena
dibutuhkan sumber daya yang sangat bedar.
b. Proses Targeting
Page 47
36
1). Makin besar segmen, kecenderungan konsumen untuk memilih
makin besar.
2). Jika akan merumuskan targeting, rumuskan atau definisikan pasar
potensial terlebih dahulu.
Selanjutnya dalam Market Plus on Strategy, Hermawan Kartajaya
menegaskan bahwadengan menggunakan targeting, perusahaan akan dapat
memilih satu atau lebih pasar yang akan dituju. Di samping untuk dapat
menempatkansumber daya yang dimilikinya secara efektif. Dengan
melakukan targeting sebuah perusahaan tidak akan membabi buta menyerang
pasar dengan segala kemampuan.13
4. Diferensiasi
a. Pengertian Diferensiasi
Menurut Kotler diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian
perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran
pesaing. Selanjutnya Kotler menyebutkan bahwa perusahaan dapat
mendiferensiasikan tawaran pasarnya menurut 5 dimensi yaitu : produk, pelayanan,
personalia, saluran pemasaran atau citra.
13Artikel ini diakses pada tanggal 15 Oktober 2015 Pukul 21.52 WIB dari
(http://bisnisukm.com/strategi-penetapan-target-pasar.html)
Page 48
37
Pengertian lain tentang diferensiasi produk adalah pembedaan suatu produk
dalam suatu perusahaan, agar pihak konsumen dapat memilih produk yang mana,
yang mereka inginkan. Yang menjadi alternatif konsumen untuk memilih suatu
produk didasari pada warna, kualitas dan harga.Diferensiasi produk atau pembedaan
produk merupakan suatu strategi perusahaan untuk mempromosikan produk yang
diproduksinya dengan produk perusahaan pesaingnya.Strategi ini digunakan sehingga
perusahaan dapat menghindari persaingan harga.Perusahaan meletakkan perbedaan
dalam desain produk, merek, kemasan, ukuran dan rasa.
1). Desain Produk
Desain produk adalah salah satu aspek pembentuk citra produk seperti
warna, kualitas jaminan dan pertanggung jawaban.
2). Merek
Merek merupakan nama istilah symbol atau desain khusus atau beberapa
kombinasi unsur-unsur yang direncanakan untuk mengidentifikasi barang dan
jasa.
3). Kemasan
Sebagai seluruh kegunaan merancang, memproduksi bungkus atas kemasan
suatu produk.
4). Ukuran dan rasa
Page 49
38
Menunjukan kualitas produk suatu barang jika perusahaan dapat melakukan
diferensiasi produknya secara efektif, maka perusahaan dapat menetapkan
harga, diatas harga sebenarnya.
Diferensiasi memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan berdasarkan
nilai tambah yang dirasakan dan diberikan kepada pelanggan.Kotler secara garis
besar menyatakan diferensiasi produk adalah penawaran produk perusahaan yang
memiliki sesuatu yang lebih baik, lebih cepat dan lebih murah yang akan
menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan dibandingkan produk pesaing.
Kotler menerangkan produk-produk fisik itu bervariasi dalam potensinya
untuk diferensiasi, di ujung yang satu kita menemukan produk yang memungkinkan
sedikit variasi.Kotler mengemukakan suatu perbedaan atau diferensiasi dapat
dikembangkan jika memenuhi syarat.
b. Syarat-syarat diferensiasi yang dapat dikembangkan :
1). Penting : perbedaan itu memberikan banyak manfaat bagi
cukup banyak pelanggan
2). Jelas : perbedaan itu tidak dimiliki orang lain atau
dapatdikemasdengan lebih jelas
3). Unggul :perbedaan itu lebih baik dari cara lain untuk
mendapatkan manfaat yang sama
Page 50
39
4). Dapat dikomunikasikan : perbedaan itu dapat dimengerti dan di lihat oleh
pembeli
5). Mendahului : perbedaan itu tidak mudah ditiru pesaing
6).Terjangkau : pembeli dapat menjangkau selisih harganya
7). Menguntungkan : perusahaan memperoleh laba dengan menonjolkan
perbedaan itu
Kesamaan produk biasanya ada di antara para pesaing dan diferensiasi
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan khusus yang dipandang unik oleh
seluruh industri dalam istilah pemasaran ini dikenal dengan pemasaran yang berbeda
(differentiated marketing). Selanjutnya dijelaskan oleh Kotler, bahwa banyak produk
dapat di diferensiasikan berdasarkan bentuk, ukuran, model atau struktur fisik sebuah
produk.Keistimewaan yakni karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.Mutu
kinerja mengacu pada level di mana karakteristik dasar produk itu beroperasi.Kualitas
kesesuaian adalah tingkat di mana semua unit yang di produksi adalah identik dan
memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Daya tahan adalah suatu ukuran usia
operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal atau berat. Keandalan adalah
ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode
waktu tertentu. Mudah diperbaiki adalah suatu ukuran kemudahan untuk
memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.Gaya menggambarkan penampilan
dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli.Rancangan adalah
Page 51
40
totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari
segi kebutuhan pelanggan.
c. Manfaat dari diferensiasi produk yaitu :
1). Untuk melakukan modifikasi yang substansi terhadap produk yang dihasilkan
selama ini
2). Menciptakan produk baru untuk memberikan manfaat tanpa mengubah s
aluran distribusi pemasaran
3). Memperpanjang daya guna produk yang dihasilkan sekarang
Menarik keuntungan dari reputasi perusahaan karena produk yang dihasilkan
diminati oleh para pelanggan.
Bedanya diferensiasi dengan positioningadalah :
Diferensiasi adalah suatu tindakan penciptaan suatu produk yang cukup
berbeda dengan produk-produk yang telah beredar agar dapat diketahui jika produk
yang baru tersebut memiliki nilai plus yang diharapkan oleh konsumen hal tersebut
bertujuan untuk menarik konsumen.
d. Kriteria Diferensiasi
Menurut Kartajaya ada tiga syarat sebagai acuan penentuan diferensiasi,
antara lain :
Page 52
41
1). Menciptakan excellent value
Mampu menimbulkan perbedaan yang memiliki makna dimata pelanggan.
2). Keunggulan bersaing
Sebuah diferensiasi akan kokoh jika mencerminkan perbedaan dengan
pesaing dan perbedaan tersebut mencerminkan keunggulan dari
penawaran perusahaan.
3). Memiliki keunikan
Maksudnya agar suatu produk memiliki cirri khas yang tidak dapat ditiru
oleh produk pesaing.
Positioning adalah suatu tindakan produsen untuk membuat bagaimana
identitas suatu perusahaan tertanam dibenak konsumen dan membuat konsumen
tersebut menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan dibandingkan dengan
pesaingnya.
e. Cara positioning produk menurut Kotller :
1). Penentuan posisi menurut atribut
Perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang
lebih unggul di banding dengan pesaingnya.
2). Penentuan posisi menurut manfaat
Page 53
42
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
3). Penentuan posisi menurut penerapan dan penggunaan
Seperangkat nilai penggunaan dan penerapan inilah yang digunakan
sebagai unsure yang ditonjolkan , di bandingkan pesaingnya.
4). Penentuan posisi menurut pemakai
Produk lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas.
5). Penentuan posisi menurut pesaing
Produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh
dan diposisikan lebih baik dari pada para pesaing.
6). Penentuan posisi menurut kategori produk
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam kategori produk.
7). Penentuan posisi harga
Produk diposisikan memberikan nilai terbaik.
f. Tujuan Positioning Produk
1). Memposisikan produk dipasar sehingga produk tersebut berbeda
dengan merek-merek yang beraing.
2). Menciptakan keyakinan terhadap mereka yang ditawarkan
Page 54
43
3). Membatasi kemungkinan terjadinya perubahan yang mendadak dalam
penjualan.14
B. Asuransi Takaful Umum
1. Asuransi Syariah
a. Pengertian Asuransi Syariah
Sedangkan sebagian ulama syariat dan ahli fikih memberikan definisi yang
beragam, diantaranya :
Pendapat pertama, asuransi adalah perjanjian jaminan dari pihak pemberi
jaminan (yaitu perusahaan asuransi) untuk memberi sejumlah harta atau ganti barang
yang lain, kepada pihak yang diberi jaminan (yaitu nasabah asuransi), hal itu sebagai
ganti angsuran atau pembayaran yang diberikan oleh nasabah kepada perusahaan.
Pendapat kedua, asuransi adalah perjanjian yang mengikat diri penanggung
sesuai tuntutan perjanjian untuk membayar kepada pihak tertanggung atau nasabah
yang memberikan syarat tanggungan untuk kemaslahatannya sejumlah uang pada
waktu terjadinya musibah.Hal tersebut diberikan sebagai ganti angsuran yang
diberikan tertanggung kepada penanggung.
Dari definisi yang beraneka ragam tersebut terdapat kata sepakat dalam
beberapa hal berikut ini :
14Artikel ini diakses pada tanggal 15 Oktober 2015 Pukul 22.00 WIB dari (http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html)
Page 55
44
Adanya ijab dan qabul dari pihak penanggung (al-Mu’ammin) dan
tertanggung (al-Mua’ammin Lahu).Adanya obyek yang menjadi arahan asuransi.
Tertanggung menyerahkan kepada penanggung (pengelola asuransi) sejumlah
uang baik dengan tunai atau angsuran sesuai kesepakatan kedua belah pihak, yang
dinamakan premi.
Asuransi syariah atau sering disebut dengan istilah takaful yang diambil dari
bahasa Arab dengan kata dasar takafala – yatakafalu – takafulan yang berarti saling
menanggung bersama. Secara operasional, penggunaan istilah takaful ini
dimaksudkan bahwa semua peserta asuransi menjadi penolong atau penjamin satu
sama lainnya.15
Asuransi syariah dalam bahasa Arab adalah at-ta’min (keamanan), definisi
asuransi syariah merupakan perumusan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam
syariah terutama hukum yang mengatur tentang etika pergaulan (muamalah)
kehidupan manusia yang heterogen yang banyak sekali resiko muamalah manusia
salah satunya karena jiwa, harta dan keselamatannya dijamin oleh asuransi
berdasarkan hukum-hukum yang berlaku di asuransi syariah yang disetujui oleh dua
belah pihak.
Menurut Fatwa Dewan Pengawas Syariah pengertian asuransi syariah (ta’min,
tadhamun atau takaful) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di
15 HA. Djazuli dan Yadi Anwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat Sebuah Pengenalan,
hlm. 122
Page 56
45
antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset atau tabarru’
yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad
(perikatan) yang sesuai dengan syariah.16
Pengertian asuransi syariah (takaful) seperti dikutip Juhaya S. Praja dalam
pengertian muamalah mempunyai pengertian sebagai berikut:
“Saling memikul resiko di antara sesama orang sehingga antara satu dengan yang
lainnya menjadi penanggung atas resiko yang lainnya. Saling pikul resiko itu
dilakukan atas dasar saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan cara masing-
masing mengeluarkan dana ibadah (tabarru’) yang ditujukan untuk menanggung
resiko tersebut”.17
Eksistensi asuransi syariah di Indonesia merupakan solusi terhadap praktek
asuransi konvensioanal yang diyakini tidak sejalan dengan ketentuan yang digariskan
oleh syariat Islam.Hal-hal yang dipraktekkan oleh asuransi konvensional yang
berlawanan dengan syariat Islam adalah adanya unsur riba, maisir, gharar.
Yang dimaksud riba itu adalah menetapkan bunga/melebihkan jumlah
pinjaman saat pengambilan berdasarkan presentase tertentu dari jumlah pinjaman
pokok, yang dibebankan kepada peminjam. Maisir dari sisi bahasa mencakup dua hal
yaitu usaha mendapatkan harta tanpa susah payah dan cara mendapatkan harta dan
sebab menjadi kaya (berkecukupan), sedangkan dalam terminologi ulama adalah
16 Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21/DSN-MUI/X/2001, Tentang Pedoman Umum Asuransi
Syariah, (Dewan Syariah Nasional MUI,2001)
17Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1997), hlm. 99
Page 57
46
semua muamalah yang dilakukan manusia dalam keadaan tidak jelas akan beruntung
atau merugi sekali (spekulatif).Jadi setiap muamalah yang berkisar pada
ketidakjelasan, apakah untung atau buntung (rugi) dinamakan al maisir
(perjudian).Apabila berbentuk harta, maka dinamakan al qimar.Gharar atau al-gharar
secara bahasa berarti al-mukhatharah (pertaruhan) dan al-jahalah (ketidak
jelasan).Secara istilah jual beli gharar adalah jual beli atau akad yang mengandung
unsur penipuan karena tidak adanya kejelasan suatu barang baik dari sisi harga,
kwalitas, kwantitas, maupun keberadaannya.
Takaful dalam pengertian muamalah ialah saling memikul resiko di antara
sesama orang sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas
resiko yang lainnya. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling menolong
dalam kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru’ dan ibadah,
sumbangan, yang ditujukkan untuk menanggung resiko. Takaful dalam pengertian ini
sesuai dengan Al-Qur’an.18
”Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan taqwa; dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran” (Q.S : Al-Ma’idah 2).
Perbedaan-perbedaan mendasar antara asuransi syariah dan asuransi
konvensional, dapat dilihat dalam tabel 1.1 dibawah ini :
18 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional
(Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 33.
Page 58
47
Tabel 1.3
Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Aspek Pembanding Asuransi Syariah Asuransi Konvensional
Prinsip Dasar Risk Sharing Transfer Sharing
Akad/Perikatan Tolong menolong
(ta’awun) dan tabarru
Jual-beli (tabadduli)
resiko
Kepemilikan dana/
Premi
Milik bersama nasabah
setelah diambil fee
perusahaan
Premi menjadi
Milik perusahaan
Investasi dana Harus dalam skim syariah Boleh diluar skim syariah
Produk Lebih luwes dan variatif Cenderung kaku dan
kurang variatif
Sumber Pembayaran
Klaim
Dari dana tabungan
bersama
Dari kas perusahaan
Pengawasan
Oleh Depkeu RI dan
Dewan Pengawas Syariah
Hanya Depkeu RI
Page 59
48
Dana Sosial
Perusahaan diwajibkan
zakat, infak, dan sedekah
Tidak ada kewajiban
zakat, infak, dan sedekah
Asas bagi hasil Ada bagi hasil Tidak ada bagi hasil
Transparasi aliran dana Sejak awal nasabah
mengetahui aliran dana
Nasabah tidak diberi tahu
aliran dana
Dana hangus Tidak mengenal/dikenal Mengenal dan hangus
Asas hubungan Individu dan kebersamaan Individualistik
Keuntungan Win-win solution Terbuka kemungkinan
diderita satu pihak
Asas kerohanian Religius Sekuler
Sumber: M. Amin Suma, Menggali akar dan Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan
Islam (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), hlm. 411.
Dalam pelaksanaan operasionalnya, asuransi syariah berbeda dengan
asuransi kovensional. Asuransi syariah harus memiliki sistem operasional yang sesuai
dengan syariat islam. Selain itu, prinsip operasional asuransi syariah harus
menghindari hal-hal yang diharamkam, yang terdapat dalam asuransi
konvensional.Hal tersebut seperti gharar, maisir, dan riba.Sesuai dengan prinsipnya,
asuransi syariah lebih menekankan pada prinsip kebersamaan, tolong-menolong, dan
keadilan.
Page 60
49
b. Prinsip operasional asuransi syariah mempunyai ciri-ciri, seperti:19
1). Niat, semangat, tata cara pengelolaan, jenis usaha, dan pengawas
syariah.
a). Dana asuransi diperoleh dari pemodal dan peserta asuransi
didasarkan atas niat dan semangat persaudaraan untuk saling
membantu pada waktu diperlukan
b). Tata cara pengelolaan tidak terlibat dengan unsur-unsur
yang bertentangan dengan syariat islam
c). Jenis asuransi Islam terdiri dari :
(1) Takaful Keluarga yang memberikan perlindungan kepada
peserta atau ahli warisnya sebagai akibat kematian, dan
sebagainya.
(2) Takaful Umum yang memberikan perlindungan atas
kerugian harta benda karena kebakaran, kecurian, dan
sebagainya.
d). Terdapat Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi
operasional perusahaan agar tidak menyimpang dari tuntutan
syariat. Pada asuransi islam yang perlu mendapatkan perhatian
19 Wirdyaningsih, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 208-
209.
Page 61
50
adalah agar format berbagai perjanjian yang mengikat para pihak
dan investasi yang dilakukan perusahaan tidak menyimpang dari
ketentuan-ketentuan syariah.
2). Modal Saham
Modal saham yang disetor para pemegang saham merupakan
modal awal usaha asuransi Islam untuk dibelanjakan bagi
kebutuhan awal operasi dan siswanya diinvestasikan sesuai sengan
prinsip syariat Islam atas dasar konsep mudharabah.
2. Asuransi Takaful Umum
Sebagai pelopor asuransi syariah di Nusantara, Takaful Indonesia telah
melayani masyarakat dengan jasa perlindungan asuransi yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah, selama lebih dari satu dasawarsa melalui dua perusahaan
operasionalnya : PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum.
Berdirinya PT Syarikat Takaful Indonesia sebagai perusahaan holding pada 24
Februari 1994 berawal dari prakarsa Tim pembentukan Asuransi Takaful Indonesia
(TEPATI) yang dimatangkan melalui seminar nasional dan studi banding dengan
Takaful Malaysia. Takaful Indonesia adalah lembaga keuangan yang menjalankan
transaksi asuransi secara islami.Operasional perusahaan dilaksanakan atas dasar
prinsip-prinsip syariah untuk memberikan layanan dan fasilitas bagi umat dan
masyarakat Indonesia dalam hal asuransi sesuai dengan standar layanan internasional.
Page 62
51
Sebagai pelopor dalam asuransi syariah, Takaful Indonesia akan berjuang dan
berkembang menjadi perusahaan yang terkemuka.20
Ruang lingkup penelitian ini dalam temuan di lapangan yaitu satu orang
karyawan Asuransi Takaful Umum yang menduduki jabatan sebagai Asisten manager
Underwriting-Property, HE & Engineering.
3. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah dan Takaful Umum
Menurut Asuransi Takaful Umum penciptaan lingkungan kerja yang kondusif
juga tak kalah penting dengan cara melakukan penguatan dan intetrnalisasi budaya
kerja dalam pencapaian target dan implementasi manajemen karir. Selanjutnya, untuk
memperpanjanjang nafas perusahaan, kebijakan efisiensi biaya juga dilakukan dengan
memonitor secara cermat efektifitas dan efisiensi dari proses bisnis, dan melakukan
implementasi budget system untuk mengontrol anggaran.
Target penjualan polis adalah Rp 200 miliar, dan tercapai Rp 131,6 miliar.
Pencapaian hanya 65,8% yang berarti dibawah target ini, dinilai sebagai konsekuensi
logis dari fokus perusahaan kepada pembenahan manajemen sepanjang tahun 2013.
Kendati demikian, kebijakan perubahan target pasar dari corporate besar
kepada nasabah-nasabah retail dan corporate kelas menengah bawah memberi
keuntungan pada peningkatan dana tabarru’. Dana tabarru’ tumbuh dari Rp. 16,5
miliar menjadi Rp. 27,7 miliar. Dengan peningkatan ini, PT Asuransi Takaful Umum
20Artikel ini diakses pada tanggal 17 Juli 2015 Pukul 16.27 WIB dari (http://asuransi-
takaful.indonetwork.co.id/).
Page 63
52
memperoleh surplus tabarru’ sebesar Rp 13 miliar dari Rp 5 miliar sebelumnya, dan
terjadi peningkatan hingga 15%.21
Strategi pemasaran pada asuransi syariah
merupakan suatu bentuk aktivitas penjualan yang saat ini masih banyak diminati
masyarakat.Arti sebenarnya dari asuransi adalah perlindungan nilai ekonomi
seseorang atau kumpulan (corporate). Arti lain dari asuransi juga bisa diartikan,
penggantian sebagian bahkan keseluruhan akibat adanya suatu kerugian baik itu jiwa
atau material yang dialami oleh individu atau kumpulan. Strategi pemasaran produk
asuransi adalah sama dengan anda menawarkan produk yang bersifat maya atau tidak
tampak, seperti : produk dana pasar uang, produk obligasi dan produk saham. Asset
yang tidak berwujud ini sama-sama memiliki kekurangan yakni besaran nilai uang
yang tidak bisa diprediksi secara konsisten dimasa yang akan datang.22
Strategi
pemasaran yang digunakan Takaful Umum adalah segmentasi. Segmentasi pasar
dibagi atas 3 yaitu : 1) Personal Lines, 2) SME (Small Medium Enterprise)
&Commercial, 3) Corporate. Alasan Asuransi Takaful Umum memilih strategi
segmentasi yaitu :
1) Dapat memberikan gambaran mengenai kelompok-kelompok
customer/peserta takaful.
2) Memudahkan dan menyeragamkan strategi pelayanan untuk kelompok
customer/peserta yang sama.
21Artikel ini diakses pada tanggal 2 September 2015 Pukul 08.00 WIB dari (http://www.takaful
umum.co.id/home#lainnya
22
Artikel ini diakses pada tanggal 3 Agustus 2015 Pukul 12.27 WIB dari
(http://solusicerdasinvestasi.blogspot.co.id/2011/11/strategi-pemasaran-produk-asuransi.html?m=1)
Page 64
53
3) Dengan keseragaman kepentingan dan behaviour customer/peserta akan
memudahkan perusahaan untuk menyusun strategi lanjutan baik berupa
proses, pemeliharaan dan peningkatan penjualan (Upselling dan Criss Selling)
Strategi Pemasaran dalam Asuransi Takaful Umum :
a. Segmentasi
Segmentasi adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang
berbeda kebutuhan, karakteristik diartikan juga sebagai proses pengelompokan pasar
keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok yang memiliki kesamaan kebutuhan
terhadap program pemasaran.
b. Targeting
Taregeting adalah proses evealuasi setiap daya tarik segmen kemudian
memilih satu/lebih karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan memilih,
menyeleksi, dan menjangkau pasar.
c. Diferensiasi
Diferensiasi adalah pembedaan suatu produk dalam suatu perusahaan, agar
pihak konsumen memilih produk mana yang akan mereka inginkan. Konsumen
memilih suatu produk didasari pada warna, kualitas, dan harga.
Page 65
54
C. AJB Bumiputera 1912
1. Asuransi
Asuransi adalah untuk memberikan perlindungan terhadap kemungkinan
terjadinya kerugian pada masa yang akan datang. Karena pada dasarnya asuransi
berusaha untuk mengurangi konsekuensi-konsekuensi yang tidak pasti dari suatu
keadaan yang merugikan, yang sudah diperkirakan sebelumnya, sehingga biaya atau
akibat finansial dari kerugian tersebut menjadi pasti dan relatif pasti.
Menurut bahasa asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua
pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain
berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran, apabila
terjadi sesuatu yang menimpa dirinya atau miliknya.23
Pengertian asuransi juga merupakan suatu kemauan untuk menetapkan
kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (substitusi)
kerugian-kerugian besar belum pasti.24
Asuransi atau pertanggungan menurut
Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian adalah perjanjian
antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yng mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk
23Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1998). Cet. Ke-I, hlm. 54
24
Simonangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank, (Bogor Selatan, Ghalia Indonesia, 2000), hlm. 175.
Page 66
55
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Sedangkan sebagian ulama syariat dan ahli fikih memberikan definisi yang
beragam, diantaranya :
Pendapat pertama, asuransi adalah perjanjian jaminan dari pihak pemberi
jaminan (yaitu perusahaan asuransi) untuk memberi sejumlah harta atau ganti barang
yang lain, kepada pihak yang diberi jaminan (yaitu nasabah asuransi), hal itu sebagai
ganti angsuran atau pembayaran yang diberikan oleh nasabah kepada perusahaan.
Pendapat kedua, asuransi adalah perjanjian yang mengikat diri penanggung
sesuai tuntutan perjanjian untuk membayar kepada pihak tertanggung atau nasabah
yang memberikan syarat tanggungan untuk kemaslahatannya sejumlah uang pada
waktu terjadinya musibah.Hal tersebut diberikan sebagai ganti angsuran yang
diberikan tertanggung kepada penanggung.
Dari definisi yang beraneka ragam tersebut terdapat kata sepakat dalam
beberapa hal berikut ini :
Adanya ijab dan qabul dari pihak penanggung (al-Mu’ammin) dan
tertanggung (al-Mua’ammin Lahu).Adanya obyek yang menjadi arahan asuransi.
Tertanggung menyerahkan kepada penanggung (pengelola asuransi) sejumlah
uang baik dengan tunai atau angsuran sesuai kesepakatan kedua belah pihak, yang
dinamakan premi.
2. AJB Bumiputera 1912
AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia.
Page 67
56
Didirikan 103 tahun yang lalu untuk memenuhi kebutuhan spesifik
masyarakat Indonesia, AJB Bumiputera 1912 telah berkembang untuk mengikuti
perubahan kebutuhan masyarakat. Pendekatan modern produk yang beragam serta
teknologi mutakhir yang ditawarkan didukung oleh nilai-nilai tradisional yang
melandasi pendirian AJB Bumiputera.AJB Bumiputera 1912 telah merintis industri
asuransi jiwa di Indonesia dan hingga saat ini tetap menjadi perusahaan asuransi jiwa
nasional terbesar di Indonesia. AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi
mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia, dioperasikan untuk kepentingan
pemegang polis Indonesia, dan dibangun berdasarkan tiga pilar mutualisme,
idealisme, dan profesionalisme.
AJB Bumiputera 1912 menyadari pentingnya hubungan personal antara
nasabah dan penasehat financial mereka serta menyediakan akses yang mudah untuk
mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua kebutuhan asuransi nasabah AJB
Bumiputera 1912 dimiliki oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dan
kelompok umur, serta menyedikan berbagai produk dan layanan yang setara dengan
produk asuransi terbaik dunia, namun tetap menjaga keuntungannya di Indonesia bagi
para pemegang polisnya. AJB Bumiputera 1912 adalah asset nasional pelopor
asuransi di Indonesia.25
Ruang lingkup penelitian ini dalam temuan di lapangan yaitu
satu orang karyawan AJB Bumiputera 1912 yang menduduki jabatan sebagai Divisi
Pemasaran Regional I AJB Bumiputera 1912.
25Artikel ini diakses pada tanggal 3 Agustus 2015 Pukul 12.27 WIB dari
(http://www.bumiputera.com/pages/default/our_company/company_profile/0).
Page 68
57
3. Strategi Pemasaran AJB Bumiputera 1912
AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa swasta nasional
pertama di Indonesia. Organisasi didirikan oleh tiga orang guru pada tahun 1912,
sampai dengan tahun 1998 masih dapat bertahan di tengah terjadinya krisis eknomi
yang berkepanjangan dan semakin meningkatnya intensitas persaingan dalam bisnis
asuransi jiwa di Indonesia.
Keberhasilan strategi pasar dan pengembangan produk tersebut juga harus
jalan dengan pilihan strategi perusahaan, dimana perusahaan harus berusaha menjadi
unik dalam industrinya pada berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh
pembeli, dan di dalam pengembangan strategi pemasarannya diperlukan adanya
dukungan strategi pemasaran melalui bauran pemasaran jasa dengan
melaksanakanstrategi dari ke tujuh P (Product, Promotion, Place, Price, People,
Physical Evidence, Process).26
Perusahaan AJB Bumiputera 1912 menggunakan tiga
strategi yaitu segmentasi, targeting, dan diferensiasi tetapi yang paling dominan
adalah segmentasi.Dengan dasar pemikiran bahwa setiap orang memiliki kebutuhan,
keinginan, dan kemampuan yang berbeda. Dari segi bisnis, AJB Bumiputera berusaha
menghimpun semua premi, baik kecil maupun besar, itu dapat dilihat dari produk
26Artikel ini diakses pada tanggal 9 september 2015 Pukul 20.00 WIB dari
(http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=92582&lokasi=lokal
Page 69
58
yang disediakan oleh AJB Bumiputera yaitu mitra asri yang dijual dengan premi Rp
50.000 dan produk mitra maxi yang dijual dengan premi minimal Rp 50.000.000.
a. Segmentasi
Perusahaan AJB Bumiputera 1912 menerapkan strategi segmentasi
dengan dasar pemikiran bahwa setiap orang memiliki kebutuhan, keinginan,
dan kemampuan yang berbeda.Dari segi bisnis, Bumiputera berusaha
menghimpun semua premi, baik kecil maupun besar itu dapat dilihat dari
produk yang disediakan oleh Bumiputera.
b. Targeting
Strategi targeting tetap digunakan di AJB Bumiputera 1912 hanya saja
kurang dominan.Setiap segmen selanjutnya menggunakan strategi targeting
bagaimana setiap segmen dapat memberikan kontribusi premi sesuai dengan
perhitungan Bumiputera.
c. Diferensiasi
Pada perusahaan AJB Bumiputera 1912 strategi diferensiasi paling
sedikit digunakan oleh Bumiputera, karena bumiputera memang berbeda
dengan perusahaan umumnya di industri. Kalau perusahaan lain pada
umumnya berbentuk PT, Bumiputera menganut sistem mutual.
Page 70
58
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Asuransi Takaful Umum
1. Latar Belakang dan Sejarah Singkat
Tanggal 24 Februari 1994 merupakan sejarah kepeloporan industri
asuransi berbasis syariah di Indonesia. Pada tanggal itulah didirikan PT.
Syarikat Takaful Indonesia (Takaful Indonesia) sebagai bukti perwujudan
nyata dari sebuah komitmen dan kepeduliaan yang tulus terhadap
perkembangan perekonomian berbasis syariah di Indonesia yang ditujukan
untuk kemakmuran yang adil bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.1
Kelahiran Takaful Indonesia sebagai holding company PT Asuransi
Takaful Keluaraga dan PT Asuransi Takaful Umum Asuransi Jiwa dan Umum
Syariah pertama di Indonesia merupakan hasil dari komitmen dan kepedulian
berbagai elemen bangsa yang tergabung dalam TIM Pembentukan Asuransi
Takaful Indonesia (TEPATI) untuk mewujudkan tercapainya kemajuan
pengembangunan ekonomi syariah di bumi Nusantara. Kelahiran Takaful
1 Artikel ini diakses pada tanggal 14 Januari 2016 Pukul 21.00 WIB dari
https://www.takafulumum.co.id/lebihlanjut.html
Page 71
59
Indonesia merupakan buah dari prakarsa berbagai elemen yaitu Ikatan
Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank
Muamalat Indonesia Tbk, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen
Keuangan Republik Indonesi, para pengusaha Muslim Indonesia, dengan
bantuan teknis dari Syarikat Takaful Malaysia Bhd. (STMB).
Eksistensi Takaful Indonesia dalam perekonomian bangsa melalui
asuransi berbasis syariah, telah menarik minat investor dalam dan luar negeri.
Pada tahun 1997, Syarikat Takaful Malaysia, Bhd. (STMB) menempatkan
modalnya di perusahaan untuk menjadi salah satu pemegang saham. Investor
dalam negeri juga menunjukan minat yang kuat untuk ikut menumbuh
kembangkan Takaful Indonesia. Pada tahun 2000 Permodalan Nasional
Madani Persero (PNM) turut memperkuat struktur modal perusahaan.
Dalam internal organisasi, PT. Asuransi Takaful Umum melakukan
standarisasi untuk meningkatkan dan menjaga konsistensi mutu layanan dan
kinerja perusahaan melalui penerapan ISO 9001 : 2008, yang merupakan
standar internasional terbaru untuk sistem manajemen mutu (Quality
Management System).
2. Landasan Hukum
Asuransi Syariah adalah Asuransi kumpulan perjanjian, yang terdiri
atas perjanjian antara perusahaan asuransi syariah dan pemegang polis dan
Page 72
60
perjanjian di antara para pemegang polis, dalam rangka pengelolaan
kontribusi berdasarkan prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi.
Dasar hukum asuransi syariah di Indonesia ada dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian pada pasal
1 ayat ketiga dijelaskan bahwa prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam
dalam kegiatan perasuransian berdasarakan fatwa yang dikeluarkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang
syariah. Peraturan Nomor 18 /Pmk.010/2010 Tentang Penerapan Prinsip
Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi Dengan Prinsip
Syariah juga mengatur dengan tegas bagaimana mengelola dan menjalankan
asuransi syariah atau takaful.
3. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi perusahaan Asuransi umum kepercayaan masyarakat
Misi
Bersama mewujudkan rasa aman dengan memberikan solusi pada
pengelolaan resiko dan pelayanan terbaik berdasarkan prinsip-prinsip tata
kelola bisnis syariah yang baik.
Page 73
61
B. AJB Bumiputera 1912
1. Latar Belakang dan Sejarah Singkat
AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia.
Didirikan 103 tahun yang lalu untuk memenuhi kebutuhan spesifik
masyarakat Indonesia, AJB Bumiputera 1912 telah berkembang untuk
mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat. Pendekatan modern produk yang
beragam serta teknologi mutakhir yang ditawarkan didukung oleh nilai-nilai
tradisional yang melandasi pendirian AJB Bumiputera.AJB Bumiputera 1912
telah merintis industri asuransi jiwa di Indonesia dan hingga saat ini tetap
menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Indonesia. AJB
Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang
polis Indonesia, dioperasikan untuk kepentingan pemegang polis Indonesia,
dan dibangun berdasarkan tiga pilar mutualisme, idealisme, dan
profesionalisme.
AJB Bumiputera 1912 menyadari pentingnya hubungan personal
antara nasabah dan penasehat financial mereka serta menyediakan akses yang
mudah untuk mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua kebutuhan
asuransi nasabah AJB Bumiputera 1912 dimiliki oleh masyarakat Indonesia
dari berbagai latar belakang dan kelompok umur, serta menyedikan berbagai
produk dan layanan yang setara dengan produk asuransi terbaik dunia, namun
Page 74
62
tetap menjaga keuntungannya di Indonesia bagi para pemegang polisnya. AJB
Bumiputera 1912 adalah asset nasional pelopor asuransi di Indonesia.2Ruang
lingkup penelitian ini dalam temuan di lapangan yaitu satu orang karyawan
AJB Bumiputera 1912 yang menduduki jabatan sebagai Divisi Pemasaran
Regional I AJB Bumiputera 1912.
2. Landasan Hukum
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai Rancangan Undang-Undang
(RUU) Perasuransian menguntungkan Asuransi Jiwa Bersama (AJB)
Bumiputera 1912 yang berbadan hukum mutual. Pasalnya, RUU
Perasuransian memberikan payung hukum bagi usaha bersama yang semula
tidak ada.
Sementara hal lain yang menyangkut permodalan, solvensi dan aturan
teknis lainnya menurut Dumoly tidak menjadi persoalan. Selama ini
Bumiputera juga bisa diatur dan diawasi OJK dengan baik. Sebagai gambaran,
bagi perusahaan asuransi, solvensi mengandung pengertian jumlah minimum
kapital dan surplus yang harus dipenuhi perusahaan asuransi.
2Artikel ini diakses pada tanggal 3 Agustus 2015 Pukul 12.27 WIB dari
(http://www.bumiputera.com/pages/default/our_company/company_profile/0).
Page 75
63
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) memberi tenggat selama dua tahun
enam bulan kepada DPR dan pemerintah untuk merumuskan serta mengesahkan
Undang-undang Asuransi Berbentuk Usaha Bersama (mutual).
Keputusan itu dibuat MK pada sidang uji materi UU No.2/1992 tentang Usaha
Perasuransian yang dimohonkan oleh empat orang pemegang polis Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912. Sedikit informasi, AJB Bumiputera merupakan satu-
satunya perusahaan asuransi di Indonesia yang berbadan hukum mutual. Perusahaan
asuransi lainnya berbadan hukum perseroan terbatas.
Berdasarkan keterangan yang dirilis di situs MK, para pemohon mengajukan
pengujian atas pasal 7 ayat (3) UU Usaha Perasuransian. Pasal itu menyatakan
ketentuan tentang usaha perasuransian yang berbentuk mutual diatur lebih lanjut
dengan undang-undang.
Namun setelah lebih dari 20 tahun, pembuatan UU mutual yang diamanatkan
oleh UU Usaha Perasuransian tersebut tidak kunjung rampung. Sampai saat ini belum
ada UU tentang Usaha Asuransi Berbentuk Usaha Bersama. MK sendiri berpendapat
waktu dua tahun enam bulan setelah putusan tersebut dibuat merupakan waktu yang
Page 76
64
cukup bagi pemerintah dan DPR untuk menyelesaikan UU tentang Usaha Asuransi
Berbentuk Usaha Bersama.3
3. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
AJB Bumiputera 1912 menjadi perusahan asuransi jiwa nasional yang
kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh Sumber Daya Manusia
(SDM) professional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta
mutualisme.
b. Misi
a).Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai
wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
b).Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin
pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas dan
peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitas pelayanan
perusahaan kepada pemegang polis.
3 Artikel ini diakses pada tanggal 25 Desember 2015 Pukul 10.33 WIB dari
http://www.beritasatu.com/asuransi/213051-ruu-perasuransian-untungkan-ajb-bumiputera-1912.html
Page 77
65
c).Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk
mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien.
Page 78
72
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. StrategiSegmentasi, Targeting,danDiferensiasipadaAsuransi Takaful
Umum
Strategi pemasaran adalah pola pikirpemasaran yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi
spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan
besarnya pengeluaran pemasaran.1Penelitian ini menganalisis strategi
segmentasi, targeting, dandiferensiasi di Asuransi Takaful Umumdengan AJB
Bumiputera 1912.Penelitian ini melibatkan 2 narasumberdari 2 perusahaan di
Asuransi Takaful Umumdengan AJB Bumiputera 1912.
1. Segmentasi
Analisis dilakukan setelah melakukan wawancara kepada narasumber
dari perusahan Asuransi Takaful Umum.Strategi pemasaran digunakan
Takaful adalah segmentasi pasar dibagi atas 3 yaitu :
a. Personal Lines
b. SME (Small Medium Enterprise) & Commercial
c. Corporate
1Kotler Philip, ManajemenPemasaran (Analisis, Perencanaan, implementasidanPengendalian),
terjemahan A.B Suasnto, BukuSatu (Jakarta : SalembaEmpat, 2001)
Page 79
73
Dan alasan untuk memilih strategi tersebut, yaitu :
1.) Dapat memberikan gambaran mengenai kelompok-kelompok
customer/peserta takaful
2.) Memudahkan dan menyeragamkan strategi pelayanan untuk
kelompok customer/peserta yang sama.
3.) Dengan keseragaman kepentingan dan behaviour
customer/peserta akan memudahkan perusahaan untuk
menyusun strategi lanjutan baik berupa proses, pemeliharaan
dan peningkatan penjualan (Upselling danCriss Selling)
2. Targeting
Dalam Asuransi Takaful Umum strategi targeting digunakan
setelah takaful mengetahui segmentasinya contohnya :
-Targeting :setelah Takaful mengetahuinya segmnetasi dan perolehan
premi (kontribusi) sebelumnya maka targeting takaful adalah untuk
segmen “Personal Lines” dan “SME & Commercial”.
3. Diferensiasi
PadaperusahaanAsuransi Takaful Umum strategi diferensiasi
setelah takaful menentukan targetnya adalah untuk segmen “Personal
Lines” dan “SME & Commercial” maka selanjutny takaful membuat
produk-produk asuransi untuk segmen tersebut antara lain :
a. ProdukAsuransiSiswa d. Takaful Baituna
Page 80
74
b. ProdukAsuransiKeluarga e. Takaful Baituna Usaha
c. ProdukAsuransi Haji danUmroh
Diferensiasi padaAsuransi Takaful Umum dengan perusahaan
lain adalah pada hal pengelolaan bisnis secara syariah.
Strategi Segmentasi, Targeting,dan Diferensiasi pada Asuransi
Takaful Umum yaitu tetap mengacu pada cita-cita pendirian Takaful
Indonesia pada tahun 1994, sebagai bukti perwujudan nyata dari
sebuah komitmen dan kepedulian yang tulus terhadap
perkembanganperekonomianberbasissyariah di Indonesia yang
ditujukanuntukkemakmuran yang adilbagimasyarakat Indonesia
secarakeseluruhan. Takaful memilikitujuanutamayaitumewujudkan
rasa amandenganmemberikansolusipadapengelolaanrisiko (risk
sharing) danpelayananterbaikberdasarkanprinsip-
prinsiptatakelolabisnissyariah yang baik.Untukitu, takafulmemiliki
target seluruhrakyat Indonesia baik segment personal,
komersildanjugakorporasi yang
inginmencarialternatifasuransiberbasissyariah yang
terhindardaripraktekghoror, maisir, danriba.
Page 81
75
B. StrategiSegmentasi, Targeting,danDiferensiasipada AJB Bumiputera
1912
1. Segmentasi
Analisis yang
dilakukansetelahwawancarakepadanarasumberdariperusahaan AJB
Bumiputera
1912.SegmentasipasarprodukBumiputeraadalahsemuakalangan yang
diakomodirmelalui 4 linibisnisyaituasuransiperorangan (asper),
asuransikumpualan (askum), asuransisyariah, danbumiputera link.
a. Target darikeempatlinibisnistersebutadalahsebagaiberikut :
Segiperolehanpemegang polis baru (new bussiness) :
1). Asper : 312.008
2). Askum : 9.339
3). Syariah : 25.841
4). Bumiputera link : 21.987
Total target perolehanpemegang polis baru 369.176
b. Segiperolehanpremi (new bussiness) dalamribuan :
1). Asper : 1.216.995.414
Page 82
76
2). Askum : 588.169.177
3). Syariah : 76.270.205
4). Bumiputera link : 271.739.341
Total target perolehanpremi 2.153.174.138
Dari data perolehanpemegang polis
barudanperolehanpremidiatasmenurut AJB Bumiputera
1912.Diperusahaan AJB Bumiputera 1912
menerapkanstrategisegmentasi.Dengandasarpemikiranbahwasetiap
orang memilikikebutuhan, keinginan, dankemampuan yang berbeda.
Dari segibisnis, Bumiputeraberusahamenghimpunsemuapremi,
baikkecilmaupunbesaritudapatdilihatdariproduk yang
disediakanolehBumiputerayaitumitraasri yang dijualdenganpremi
50.000 danprodukmitra maxi yang dijualdenganpremi minimal 50 juta.
KelemahanBumiputeradalammenggunakanstrategisegmentasiada
lahbanyaknya program yang
harusdibuatolehBumiputeradalamrangkapenyesuaiansegmentasipasarse
mentara proses pembuatansebuah program dapatmemakanwaktu yang
cukup lama karenasalahsatunya, proses
bisnissampaidenganmasaakhirkontrakharusdisiapkan di
awaluntukmendapatkanijindari OJK (OtoritasJasaKeuangan).
Page 83
77
Itukalaudarisegiperusahaan.Darisegipasarstrategisegmentasidapatmemb
atasipasar-pasardiluarsegmenuntukmengikuti program asuransi.Contoh
:Bumiputerapernahmeluncurkanproduk yang dikhususkanbagi guru-
guru, program inidapatdiikutidenganpremi yang
terjangkaudanmanfaatnyaluarbiasakarenadapatmemberikanperlindungan
yang meningkat 10% setiaptahunnya.
2. Targeting
Dalam AJB Buniputera 1912 strategi targeting
bukannyatidakdigunakan, strategiinitetapdigunakanhanyasaja yang
dominanadalahstrategisegmentasi.Strategibesar AJB Bumiputera 1912
sejakawaladalahsegmentasi, yaitubumiputeramembuatproduk-produk
yang
disesuaikandengankelaspasarpemegangpolisnya.Setiapsegmenselanjutny
amenggunakanstrategi targeting
bagaimanasetiapsegmendapatmemberikankontribusipremisesuaidenganp
erhitunganBumiputera.
3. Diferensiasi
Padaperusahaan AJB Bumiputera 1912 strategidiferensiasi
paling sedikitdigunakanolehBumiputera,
karenabumiputeramemangberbedadenganperusahaanumumnya di
Page 84
78
industri. Kalauperusahaanlainpadaumumnyaberbentuk PT,
Bumiputeramenganutsistem mutual.
StrategiSegmentasi, Targeting, Diferensiasipada AJB
Bumiputera 1912yaitutetapmengacupadacita-
citapendirianBumiputerapadatahun 1912,
Bumiputeramemilikitujuanutamayaitumensejahterakanrakyat Indonesia.
Untukitu, Bumiputeramemiliki target seluruhrakyat Indonesia
menjadipemegang polis
denganmenyesuaikansegmentasikemampuanmerekadalammenyisihkanp
remi.Bumiputeramengakomodirkebutuhansemuarakyat Indonesia
mulaidariprodukasuransi yang dijualRp. 50.000 s/d
premitakterhinggabesarnyadanBumiputerasangatmengakomodirseluruhk
alanganuntukdapatberasuransi.
C. Perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi pada
Asuransi Takaful Umum dengan AJB Bumiputera 1912 dan akibat
dari perbedaan tersebut
Asuransi Segmentasi Targeting Diferensiasi
Takaful Umum
- Kelompok
pembeli
yang
berbeda
- Memilih
satu/lebih
- segmentas
i pasar
- memilih
suatu
produk
didasari
Page 85
79
AJB Bumiputera
1912
kebutuhan
- Memiliki
kesamaan
kebutuhan
terhadap
program
pemasaran
- Menghimp
un semua
premi, baik
kecil
maupun
besar
- kontribusi
premi
sesuai
dengan
perhitunga
n
bumiputer
a
pada
warna,
kualitas,
dan harga
- Perusahaan
lain
berbentuk
PT, kalau
bumiputera
menganut
sistem
mutual
Pengertian dan uraian diatas perusahaanAsuransi Takaful
Umum dengan AJB Bumiputera 1912 sama-sama menerapkan strategi
Page 86
80
pemasaran yaitu segmentasi. Tetapi dari kedua perusahaan ini
memiliki alasan yang berbeda-beda.
MenurutAsuransi Takaful Umum menerapkan strategi
segmentasi diperusahaan itu karena strategi segmentasi dapat
memberikan gambaran kepada kelompok-kelompok customer,
memudahkan strategi pelayanan, dan dengan keseragaman
kepentingan memudahkan perusahaan untuk menyusun strategi
lanjutan baik berupa proses, pemeliharaan dan peningkatan penjualan.
Menurut AJB Bumiputera 1912 menerapkan strategi yang
sama yaitu segmentasi yaitu dengan alasan dasar pemikiran bahwa
setiap orang memiliki kebutuhan, keinginan, dan kemampuan yang
berbeda.
Dalam penerapan strateginya Asuransi Takaful Umum dengan
AJB Bumiputera 1912 mengalami permasalahan yaitu penerapan
strategi di Indonesia adalah pada kondisi dan budaya pasar yang
berbeda-beda di setiap wilayah di Indonesia. Sehingga strategi
pemasaran tidak dapat diterapkan secara utuh.Sebagai contoh, di kota-
kota besar yang sudah dilengkapi fasilitas perbankan, pemegang polis
dapat dengan mudah melakukan pembayaran premi secara non tunai,
tetapi hal tersebut masih sulit dilakukan di daerah-daerah kecil.Itulah
Page 87
81
cara yang dilakukan oleh Takaful Umum dengan Bumiputera dalam
upaya menyelesaikan permasalahan yang ada di lapangan yaitu
menyesuaikan situasi, kondisi, dan budayapasar.
1. Dampak positif strategi segmentasi diterapkan di Asuransi takaful
Umum dan AJB Bumiputera 1912.
a. Adanya kejelasan organisasi penjualan terhadap sasaran
penjualan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
b. Adanya kejelasan organisasi penjualan dan supporting
terhadap proses bisnis perusahaan.
c. Apabila strategi dijalankan secara benar dan
menyeluruh, target perusahaan akan tercapai.
2. Dampak negatif atau kelemahan strategi segmentasi diterapkan di
Asuransi Takaful Umum
a. Biaya penelitian dan riset pasar akan bertambah searah
dengan banyaknya segmen pasar yang ditetapkan.
b. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi
c. Akan menghadapi persaingan yang membidik segmen
serupa
3. Dampak negative atau kelemahan starategi segmentasi diterapkam
di AJB Bumiputera 1912
a. Dari segi perusahaan
Page 88
82
Banyaknya program yang harus dibuat dalam rangka
penyesuaian segmentasi pasar sementara proses pembuatan
sebuah program dapat memakan waktu yang cukup lama
karena proses bisnis sampai dengan masa akhir kontrak harus
disiapkan di awal untuk mendaptkan izindari OJK (Otoritas
Jasa Keuangan).
b. Dari segipasar
Strategi segmentasi, targeting, dan diferensiasi dapat
membatasi pasar-pasar di luar segmen untuk mengikuti
program asuransi.Program ini dapat diikuti dengan premi yang
terjangkau dan manfaatnya luar biasa karena dapat
memberikan perlindungan yang meningkat 10% setiap
tahunnya.Begitu ada orang lain yang berprofesi sebagai
pedagang misalnya (meskipun dia dapat
membayarpremisesuaiketentuan)
tapikarenaberprofesisebagaipedagang, diatidakdapatmengikuti
program tersebut.
Page 89
80
BAB V
PENUTUP
Sebagai penutup dalam penelitianini, penulis menyajikan kesimpulan berdasarkan
analisis hasil penelitian dan memberikan saran berdasarkan kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
A. Kesimpulan
1. pertumbuhan industri asuransi umum syariah akan tergantung pada apakah ada
konversi perusahaan asuransi menjadi asuransi syariah, kehadiran perusahaan
asuransi syariah baru, pertumbuhan industri perbankan, sektor riil dan properti.
Sementara, asuransi jiwa akan banyak bergantung pada situasi ekonomi masyarakat.
2. Kata kunci dalam definisi pemasaran syariah ini adalah bahwa dalam seluruh proses,
baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value),
tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
dalam Islam.
3. Penelitian yang digunakan adalah Kualitatif Deskriptif. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah Field Research (PenelitianLapangan )Penelitian ini dilakukan
secara langsung keobjek penelitian untuk mengadakan pengumpulan data yang
dianalisis.
4. Perbedaan menurut strategi segmentasi menururt Asuransi Takaful Umum
diperusahaan itu karena strategi segmentasi dapat memberikan gambaran kepada
kelompok-kelompok customer, memudahkan strategi pelayanan. Menurut AJB
Page 90
81
Bumiputera penerapan strategi segmentasi adalah pogram ini dapat diikuti dengan
premi yang terjangkau dan manfaatnya luar biasa karena dapat memberikan
perlindungan yang meningkat 10% setiap tahunnya.
B. Saran
1. Saran terhadap perusahaan Asuransi Takaful Umum apabila strategi dijalankan
secara benar dan menyeluruh maka target perusahaan akan tercapa iserta
membatasi biaya riset dan penelitian serta biaya promosi seiring dengan
banyaknya segmen pasar yang ditetapkan.
2. Saran terhadap perusahaan AJB Bumiputera 1912 dalam menerapkan strategi
segmentasi dari segi bisnis, Bumiputera harus berusaha menghimpun semua
premi, baik kecil maupun besar. Serta Bumiputera memiliki prinsip berbeda dari
perusahaan lain yaitu bahwa setiap orang memiliki kebutuhan, keinginan, dan
kemampuan yang berbeda. Dalam segi pembuatan sebuah program untuk
perusahaan Bumiputera harus mempersiapkan izin dari awal oleh OJK (Otoritas
Jasa Keuangan) sehingga tidak memakan waktu lama dalam proses bisnisnya.
3. Saran untuk penelitian selanjutnya :
Agar penelitian selanjutnya dalam meneliti perbedaan strategi segmentasi,
targeting, dan diferensiaisi, menjelaskan tentang masing-masing karakteristik
dengan strategi pemasaran secara mendalam lagi.
Page 91
89
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Basu, Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,
2002), cet ke-20, hlm.89
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif, Jakarta, Kencana. 2007, hlm. 68-69.
Ciptono, Fandy. “Pemasaran jasa” Bayu Media Publising, 2005 (Malang : 2005) hal
: 63-73
Darmawi, Herman. Manajemen Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001) hlm.1
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1998). Cet. Ke-
I, hlm. 54
Djazuli, HA. dan Yadi Anwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat Sebuah
Pengenalan, hlm. 122
Fahey, Liam and Randall Rober, M. (1995), The Portable MBA Strategy,
diterjemahkan oleh Ir. Agus Maulana, MSM (1996), Penerbit Bina Rupa
Aksara, Jakarta.
Fandy, Tjiptono. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, ANDI, Yogyakarta : 1997
Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21/DSN-MUI/X/2001, Tentang Pedoman Umum
Asuransi Syariah, (Dewan Syariah Nasional MUI,2001
Faulkner, David dan Johnson, Gerry. Strategi Manajemen, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo) 1995. hlm. 3
Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta,
Salemba Humanika, 2012, hlm. 13.
Herdiansyah, Haris Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu sosial, Jakarta,
Salemba Humanika, 2012, hlm. 103.
Page 92
90
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, implementasi dan
Pengendalian), terjemahan A.B Suasnto, Buku Satu (Jakarta : Salemba
Empat, 2001)
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid I, hlm.5.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran Edisi 13, Jilid I, hlm.5
Lupiyoadi, Rambat. “manajemen pemasaran jasa teori dan praktik” (Jakarta: 2001
PT Salemba Emban Patria) hlm. 48-49
Molan, Benyamin. Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta:
Prenhallindo, 2002), hlm. 146
Rahardjo, Irvan. Bisnis Asuransi Menyongsong Era Global, 2001, Yasdaya, Jakarta,
hlm. 3.
Rochaety, Ety Ratih Tresnati, Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis
Dengan Aplikasi SPSS, Edisi revisi. Jakarta, Mitra Wacana Media, 2009, h.
63.
Simonangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank, (Bogor Selatan,
Ghalia Indonesia, 2000), hlm. 175.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, Cetakan Ketiga
Puluh (Edisi Revisi). Jakarta. LP3S, 2012. hlm. 250
Sri Wahyudi, Agustinus Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik
(Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), cet ke-1 hlm. 16
Supratikno, Hendrawan. Advanced Strategic Manajemen ; Back To Basic Approach
(Jakarta: PT. Grafindo Persada) 2003. hlm. 19
Surachman, Winarno Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik.
Bandung. Tarsito, 1990, hlm. 139.
Syafri Harahap, Sofyan. Akuntansi Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1997), hlm. 9
Syakir Sula, Muhammad. Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem
Operasional (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 33.
Syakir Sula, Muhammad.. Asuransi Syariah (Life and General):Konsep dan Sistem
Operasional, cet. 1, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hlm. 418.
Page 93
91
Syakir Sula, Muhammad. Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem
Operasional (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 425.
Syakir Sula, Muhammad. Konsep dan Eksistensi Bisnis Asurasnsi Syariah di
Indonesia, Jurnal AAMAI, Tahun VII, no.12-2003, hlm. 8.
Uchyana, Onong. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992), cet Ke-4, hlm. 32
Wirdyaningsih, dkk. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana,
2005), hlm. 208-209.
Website:
http://www.takaful.com
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/07/16/
http://ananlisa.blogspot.com/2012/11/daftar-perusahaan-asuransi-yang.html?m=1.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/07/16/.
https://ziazone.wordpress.com/2011/02/19/pertumbuhan-bisnis-asuransi-
konvensional-menunjukan-nilai-negatif/
http://www.bumiputera.com/listsubsidiaries/subsidiaries/our_company/subsidiaries_a
nd_partners/0/5/9/1
http://ananlisa.blogspot.com/2012/11/daftar-perusahaan-asuransi-yang.html?m=1
https://Suhardiman711.blogspot.com/2013/01/segmentasi-target-dan-posisi-
industri.html?m=1
http://www.asuransisyariah.net/2008/08/sejarah-asuransi-syariahindonesia.html?m=1
http://asuransi-takaful.indonetwork.co.id/
http://www.bumiputera.com/pages/default/our_company/company_profile/0
http://asuransi-takaful.indonetwork.co.id/
http://www.idjoel.com/pengertian-ruang-lingkup/
Page 94
92
http://cahayalaili.blogspot,com/2011/05/teknik-pengolahan-data-deskriptif.html?m=1
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-populasi-dan-sampel-serta-teknik-
sampling.html
https://elqorni.wordpress.com/2009/03/07/segmentasi-targeting-dan-positioning/
http://www.takafulumum.co.id/home#lainnya
https://mysharing.co/pertumbuhan-asuransi-syariah-pada-2015-bergantung-pada-
faktor-faktor-ini/
http ://www.sarjanaku.com/2013/04)pengertian-strategi-pemasaran-
definisi.html?m=1
http://bisnisukm.com/strategi-penetapan-target-pasar.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html
http://www.beritasatu.com/asuransi/213051-ruu-perasuransian-untungkan-ajb-
bumiputera-1912.html
Page 95
HASIL WAWANCARA
Analisis Perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi Dalam Pemasaran
Antar Asuransi Takaful Umum Dengan AJB Bumiputera 1912
Narasumber : Bpk. Denny Iriansyah Fajri
Jabatan : Asisten Manager Underwriting-Property, HE & Engineering
Berikut ini saya lampirkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan judul proposalskripsi:
1. Bagaimana Strategi Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi pada Takaful Umum ?
2. Bagaimana perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, Diferensiasi pada Takaful Umum
?
3. Menurut anda apa saja peluang yang terjadi dalam meningkatkan strategi pemasaran di
Takaful Umum ?
4. Menurut anda apa saja tantangan yang dimiliki oleh Divisi Pemasaran dalam
meningkatkan strategi pemasaran di Takaful Umum ?
5. Jika strategi segmentasi, targeting, dan diferensiasi tercapai apa manfaat dari strategi
pemasaran tersebut pada Takaful Umum ?
6. Sarana dan prasarana seperti apa yang mendukung perkembangan asuransi di Indonesia ?
(khususnya Takaful Umum)
7. Jika mengalami permasalahan dalam penerapan strategi segmentasi, targeting, dan
diferensiasi di Takaful Umum, apa sajakah yg menjadi permasalahan tersebut ? dan
Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
8. Apa dampak positif dan negatif dari strategi pemasaran segemntasi, targeting, dan
diferensiasi pada Takaful Umum ?
# Setelah saya lampirkan pertanyaan diatas, saya juga ingin tahu tentang data di
perusahaan Takaful Umum yaitu tentang
Strategi Pemasaran yang terdiri dari :
1. Segementasi 3. Diferensiasi
2. Targeting
Jawaban :
1. Tetap mengacu pada cita-cita pendirian Takaful Indonesia pada tahun 1994,
sebagai bukti perwujudan nyata dari sebuah komitmen dan kepedulian yang tulus
terhadap perkembangan perekonomian berbasis syariah di lndonesia yang
ditujukan untuk kemakmuran yang adil bagi masyarakat lndonesia secara
keseluruhan . Takaful memiliki tujuan utama yaitu mewujudkan rasa aman dengan
memberikan solusi pada pengelolaan risiko (risk sharing) dan pelayanan terbaik
Page 96
berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola bisnis syariah yang baik. Untuk itu, Takaful
memiliki target seluruh rakyat Indonesia baik segment personal, komersil dan juga
korporasi yang ingin mencari alternatif Asuransi berbasis Syariah yang terhindar
dari praktek Ghoror, Maisir dan Riba.
Takaful mengakomodir kebutuhan semua rakyat indonesia yang ingin melakukan
risk sharing (ta'awun) mulai dari produk asuransi kendaraan bermotor, rumah
tinggal, tempat usaha sampai ke industri/pabrik.
Differensasi Takaful dengan perusahaan lain adalah pada hal pengelolaan bisnis
secara syariah.
2. Setelah mendapatkan data dari Takaful, Saudara dapat menyimpulkan dimana
letak perbedaannya.
3. Peluang yang terjadi dalam meningkatkan strategi pemasaran di Takaful Umum
adalah dengan meluncurkan produk-produk asuransi syariah yang mudah untuk
dipahami, dapat dirasakan manfaatnya dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
4. Tantangan yang dimiliki oleh Divisi Pemasaran dalam meningkatkan strategi
pemasaran di Takaful Umum adalah menyiapkan SDMPenjualan (agen ) yang
handal sehingga dapat memperkenalkan produk – produk Takaful dengan baik.
5. Jika strategi segmentasi, targeting, dan diferensiasi tercapai, Takaful akan
mendapatkan manfaat terutama dalam peningkatan jumlah dana Tabarru yang
akan digunakan sebagai Dana Kebajikan untuk menolong peserta yang mengalami
musibah.
6. Sarana dan prasaranayang mendukung perkembangan Takaful antara lain:
1. Regulasi pemerintah yang mendukung perkembangan ekonomi syariah
2. Pemahaman masyarakat mengenai Muamalat berdasarkan prinsip Syariah
3. Berkembangnya Bank-Bank Syariah
7. Permasalahan penerapan strategi pemasaran di Indonesia adalah pada kondisi dan
budaya pasar yang berbeda-beda di setiap wilayah di Indonesia. Sehingga strategi
pemasaran tidak dapat diterapkan secara utuh. Sebagai contoh, di kota-kota besar
yang sudah dilengkapi fasilitas perbankan, pemegang polis dapat dengan mudah
melakukan pembayaran premi secara non tunai, tetapi hal tersebut masih sulit
dilakukan di daerah-daerah kecil. Itulah cara-cara yang dilakukan oleh Takaful
Page 97
dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang ada di lapangan; yaitu
menyesuaikan situasi, kondisi dan budaya pasar.
8. Dampak positif :
8.1 adanya kejelasan organisasi penjualan terhadap sasaran penjualan yang ingin
dicapai oleh perusahaan.
8.2 Adanya kejelasan organisasi penjualan dan supporting terhadap proses bisnis
perusahaan.
8.3 Apabila strategi dijalankan secara benar dan menyeluruh, target perusahaan
akan tercapai.
Page 98
HASIL WAWANCARA
Analisis Perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi Dalam Pemasaran
Antar Asuransi Takaful Umum Dengan AJB Bumiputera 1912
Narasumber : Ibu Deni Winoto
Jabatan : Divisi Pemasaran Regional I AJB Bumiputera 1912
Berikut ini saya lampirkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan judul proposal
skripsi:
1. Bagaimana Strategi Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi pada Bumiputera 1912 ?
2. Bagaimana perbedaan Strategi Segmentasi, Targeting, Diferensiasi pada Bumiputera
1912 ?
3. Menurut anda apa saja peluang yang terjadi dalam meningkatkan strategi pemasaran di
Bumiputera 1912 ?
4. Menurut anda apa saja tantangan yang dimiliki oleh Divisi Pemasaran dalam
meningkatkan strategi pemasaran di Bumiputera 1912 ?
5. Jika strategi segmentasi, targeting, dan diferensiasi tercapai apa manfaat dari strategi
pemasaran tersebut pada Bumiputera 1912 ?
6. Sarana dan prasarana seperti apa yang mendukung perkembangan asuransi di Indonesia ?
(khususnya Bumiputera 1912)
7. Jika mengalami permasalahan dalam penerapan strategi segmentasi, targeting, dan
diferensiasi di Bumiputera 1912, apa sajakah yg menjadi permasalahan tersebut ? dan
Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
8. Apa dampak positif dan negatif dari strategi pemasaran segemntasi, targeting, dan
diferensiasi pada Bumiputera 1912 ?
Page 99
# Setelah saya lampirkan pertanyaan diatas, saya juga ingin tahu tentang data di
perusahaan Bumiputera 1912 yaitu tentang
Strategi Pemasaran yang terdiri dari :
1. Segementasi 3. Diferensiasi
2. Targeting
Jawaban :
1. Tetap mengacu pada cita-cita pendirian Bumiputera pada tahun 1912, Bumiputera
memiliki tujuan utama yaitu menyejahterakan rakyat Indonesia. Untuk itu,
Bumiputera memiliki target seluruh rakyat Indonesia menjadi pemegang polis
dengan menyesuaikan segmentasi kemampuan mereka dalam menyisihkan premi.
Bumiputera mengakomodir kebutuhan semua rakyat indonesia mulai dari produk
asuransi yang dijual Rp.50.000 s/d premi tak terhingga besarannya. Differensasi
Bumiputera dengan perusahaan lain adalah pada hal tersebut (Bumiputera sangat
mengakomodir seluruh kalangan untuk dapat berasuransi)
2. Setelah mendapatkan data dari Takaful, Saudara dapat menyimpulkan dimana
letak perbedaan Strategi Bumiputera dan Takaful.
3. Peluang yang terjadi dalam meningkatkan strategi pemasaran di Bumiputera 1912
adalah peluang perolehan new business dari segi surat permintaan asuransi jiwa
dan premi pertama.
Page 100
4. Tantangan yang dimiliki oleh Divisi Pemasaran dalam meningkatkan strategi
pemasaran di Bumiputera 1912 adalah menyiapkan sdm penjualan (agen ) yang
handal sehingga dapat melakukan eksekusi terhadap strategi pemasaran yang ada.
Menyiapkan sdm supporting penjualan agar layanan purna jual dapat berjalan
dengan baik.
5. Jika strategi segmentasi, targeting, dan diferensiasi tercapai, Bumiputera akan
mendapatkan manfaat terutama dalam peningkatan jumlah pemegang polis,
peningkatan jumlah premi pertama, dan keuntungan bisnis.
6. Sarana dan prasarana yang mendukung perkembangan Bumiputera antara lain: 1.
Regulasi pemerintah yang berpihak kepada perusahaan-perusahaan nasional
seperti dilakukannya seleksi ketat terhadap perusahaan-perusahaan asuransi asing
yang beroperasi di Indonesia. 2. Dukungan teknologi-informasi, fasilitas perbankan
yang luas sehingga dapat menjangkau seluruh pelosok negeri.
7. Permasalahan penerapan strategi pemasaran di Indonesia adalah pada kondisi dan
budaya pasar yang berbeda-beda di setiap wilayah di Indonesia. Sehingga strategi
pemasaran tidak dapat diterapkan secara utuh. Sebagai contoh, di kota-kota besar
yang sudah dilengkapi fasilitas perbankan, pemegang polis dapat dengan mudah
melakukan pembayaran premi secara non tunai, tetapi hal tersebut masih sulit
dilakukan di daerah-daerah kecil seperti daerah Takengon (Aceh) sehingga
Bumiputera tetap masih melakukan kegiatan pengutipan atau mengambil premi
secara cash ke rumah pemegang polis atau nasabah. Itulah cara-cara yang
dilakukan oleh Bumiputera dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang ada di
lapangan; yaitu menyesuaikan situasi, kondisi dan budaya pasar.
Page 101
8. Dampak positif :
8.1 adanya kejelasan organisasi penjualan terhadap sasaran penjualan yang ingin
dicapai oleh perusahaan.
8.2 Adanya kejelasan organisasi penjualan dan supporting terhadap proses bisnis
perusahaan.
8.3 Apabila strategi dijalankan secara benar dan menyeluruh, target perusahaan
akan tercapai.