Top Banner
Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599 ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI IMPEDANSI AKUSTIK MODEL BASED, BAND LIMITED, DAN SPARSE SPIKE UNTUK KARAKTERISASI RESERVOAR KARBONAT LAPANGAN “NBL” PADA CEKUNGAN NIAS Nabila Prastika 1,a) , Bagus Sapto 1) , Ordas Dewanto 1,b) , Egi Wijaksono 2) 1) Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Universitas Lampung 2) Lemigas Jakarta a) [email protected], b) [email protected] ABSTRAK Metode inversi seismik merupakan salah satu metode untuk menggambarkan dan mengestimasi parameter fisis bawah permukaan berupa nilai impedansi denganmenggunakan data sumur sebagai kontrol dan data seismik sebagai input datanya.Tujuan dilakukannya penelitian kali ini adalah menentukan karakter reservoir berdasarkan nilai impedansi akustik yang diperoleh dari proses inversi pada lapisan target berumur Early Pliocene sampai Middle Miocene . Pada data penelitian terdapat 1 data sumur yaitu sumur MD-1 dan data seismik 2D Post Stack Time Migration. Metode analisis yang digunakan adalah melakukan perbandingan hasil penampang seismic dari 3 metode inversi seismik, yaitu Model Based, Band Limited, dan Sparse Spike untuk mendapatkan lapisan prospek hidrokarbon. Target hidrokarbon pada penelitian kali ini gas yang terkandung dalam reservoar karbonat. Melalui analisis 3 metode inversi menunjukkan hasil korelasi yang baik antara sintetik inversi dengan trace seismic yang menghasilkan e < e0 . Setelah dilakukan perbandingan hasil penampang seismik dan pre-analisis inversi metode yang paling baik untuk digunakan interpretasi selanjutnya adalah metode Model Based, karena hasil penampang yang mendukung serta nilai error yang kecil dan korelasi yang cocok (Fitting). Hasil inversi dilakukan Fitting dengan data sumur dan dihasilkan lapisan prospek yang sesuai yaitu pada Late Miocene Middle Miocene yang memiliki litologi Karbonat Tight. ABSTRACT Seismic inversion method is one method to describe and physical parameters of mengestimasi beneath the surface in the form of impedance values by using data well as control and seismic data as input data. The purpose of doing research this time is determining the character of value-based acoustic impedance reservoar obtained from the process of inversion layer at the target age of Early Pliocene to Middle Miocene epochs. Research on the data there is 1 data i.e. Wells MD-1 and 2D seismic data Post Stack Time Migration. Methods of analysis used is doing a comparison of the results of seismic cross-section of 3 methods of seismic inversion, i.e. a Model Based, Band Limited, and Sparse Spike to get a layer of hydrocarbon prospects. Research on hydrocarbon targets this time reservoar gas contained in carbonate. Through the analysis of three methods of inversion results showed a good correlation between seismic trace inversion with synthetic that generates e < e0. After a comparison of the results of seismic cross-section and pre-analysis method of inversion is the best to use is a method of interpretation Model Based, due to the results of a cross section of support as well as the value of a small error and correlation fit (Fitting). The results of the inversion is done by data Fitting well and produced a layer of the appropriate prospects in Late Miocene epochs Middle Miocene epochs that have Carbonate litologi Tight. Keyword: Acoustic Impedance, Seismic Inversion, Model Based, Band Limited, Sparse Spike, Carbonate Tight. I. PENDAHULUAN Untuk dapat memenuhi permintaan akan kebutuhan minyak dan gas bumi perlu adanya peningkatan penemuan sumber daya (Resources) baru. Untuk itu diperlukan suatu metode yang dapat mendeteksi sifat fisik yang terdapat dibawah permukaan. Metode yang dapat digunakan adalah seismik refleksi. Salah satu teknik yang dapat
13

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Apr 03, 2019

Download

Documents

dophuc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSIIMPEDANSI AKUSTIK MODEL BASED, BAND LIMITED,

DAN SPARSE SPIKE UNTUK KARAKTERISASI RESERVOARKARBONAT LAPANGAN “NBL” PADA CEKUNGAN NIAS

Nabila Prastika1,a), Bagus Sapto1), Ordas Dewanto1,b), Egi Wijaksono2)

1)Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Universitas Lampung2)Lemigas Jakarta

a)[email protected], b)[email protected]

ABSTRAK

Metode inversi seismik merupakan salah satu metode untuk menggambarkan dan mengestimasi parameter fisisbawah permukaan berupa nilai impedansi denganmenggunakan data sumur sebagai kontrol dan data seismiksebagai input datanya.Tujuan dilakukannya penelitian kali ini adalah menentukan karakter reservoir berdasarkannilai impedansi akustik yang diperoleh dari proses inversi pada lapisan target berumur Early Pliocene sampaiMiddle Miocene . Pada data penelitian terdapat 1 data sumur yaitu sumur MD-1 dan data seismik 2D Post StackTime Migration. Metode analisis yang digunakan adalah melakukan perbandingan hasil penampang seismic dari 3metode inversi seismik, yaitu Model Based, Band Limited, dan Sparse Spike untuk mendapatkan lapisan prospekhidrokarbon. Target hidrokarbon pada penelitian kali ini gas yang terkandung dalam reservoar karbonat. Melaluianalisis 3 metode inversi menunjukkan hasil korelasi yang baik antara sintetik inversi dengan trace seismic yangmenghasilkan e < e0 . Setelah dilakukan perbandingan hasil penampang seismik dan pre-analisis inversi metodeyang paling baik untuk digunakan interpretasi selanjutnya adalah metode Model Based, karena hasil penampangyang mendukung serta nilai error yang kecil dan korelasi yang cocok (Fitting). Hasil inversi dilakukan Fittingdengan data sumur dan dihasilkan lapisan prospek yang sesuai yaitu pada Late Miocene – Middle Miocene yangmemiliki litologi Karbonat Tight.

ABSTRACT

Seismic inversion method is one method to describe and physical parameters of mengestimasi beneath the surfacein the form of impedance values by using data well as control and seismic data as input data. The purpose of doingresearch this time is determining the character of value-based acoustic impedance reservoar obtained from theprocess of inversion layer at the target age of Early Pliocene to Middle Miocene epochs. Research on the data thereis 1 data i.e. Wells MD-1 and 2D seismic data Post Stack Time Migration. Methods of analysis used is doing acomparison of the results of seismic cross-section of 3 methods of seismic inversion, i.e. a Model Based, BandLimited, and Sparse Spike to get a layer of hydrocarbon prospects. Research on hydrocarbon targets this timereservoar gas contained in carbonate. Through the analysis of three methods of inversion results showed a goodcorrelation between seismic trace inversion with synthetic that generates e < e0. After a comparison of the results ofseismic cross-section and pre-analysis method of inversion is the best to use is a method of interpretation ModelBased, due to the results of a cross section of support as well as the value of a small error and correlation fit(Fitting). The results of the inversion is done by data Fitting well and produced a layer of the appropriate prospectsin Late Miocene epochs – Middle Miocene epochs that have Carbonate litologi Tight.

Keyword: Acoustic Impedance, Seismic Inversion, Model Based, Band Limited, Sparse Spike, Carbonate Tight.

I. PENDAHULUAN

Untuk dapat memenuhi permintaan akankebutuhan minyak dan gas bumi perluadanya peningkatan penemuan sumber daya

(Resources) baru. Untuk itu diperlukan suatumetode yang dapat mendeteksi sifat fisikyang terdapat dibawah permukaan. Metodeyang dapat digunakan adalah seismikrefleksi. Salah satu teknik yang dapat

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

digunakan pada seismik refleksi adalahinversi data seismik. Beberapa metodedikembangkan untuk mendapatkangambaran keadaan bawah permukaan yanglebih akurat.

Metode inversi seismik merupakan salahsatu metode untuk menggambarkan danmengestimasi parameter fisis bawahpermukaan berupa nilai impedansi akustikdengan menggunakan data seismik sebagaiinput datanya dan data sumur sebaikontrolnya. Inversi impedansi akustikadalah salah satu metode inversi seismiksetelah Stack (post-stack Inversion). IAadalah parameter batuan yang besarnyadipengaruhi oleh jenis litologi, porositas,kandungan fluida, kedalaman, tekanan dantemperatur.

Oleh karena itu IA dapat digunakansebagai indikator litologi, porositas,hidrokarbon, pemetaan litologi, mappingdan kuantifikasi karakter reservoar. Secaranatural IA akan memberikanmenggambarkan geologi bawah permukaanyang lebih detail daripada seismikkonvensional, karena umumnya amplitudopada konvensional seismik akan menberikangambaran batas lapisan, sementara IA dapatmenggambarkan lapisan itu sendiri. Karenakeunggulan sifat impedansi akustik ini lebihbaik dalam menggambarkan sifat fisisbawah permukaan dibandingkan dataseismik konvensional, maka dilakukanusaha untuk mendapatkan nilai impedansiakustik dari data seismik, yang dikenalsebagai inversi post-stack data seismik.

Sehingga dengan melakukan inversidan analisis perbandingan pada pemodelanimpedansi akustik dengan beberapa metodeinversi yaitu Model Based, Band Limited,dan Sparse Spike pada Cekungan Nias inidapat memberikan informasi seputarreservoar pada formasi tersebut berupapenyebarannya baik secara vertikal maupunlateral. Melalui analisis perbandingan, makadidapatkan metode inversi yang terbaikuntuk menentukan karakter reservoar bawahpermukaan.

Tujuan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut:1. Menentukan karakter reservoir

berdasarkan nilai impedansi akustik.

2. Melakukan analisis perbandingan metodeinversi yaitu Model Based, Band Limited,dan Sparse Spike.

3. Menentukan lapisan prospek hidrokarbon.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini berada pada Lapangan NBLterletak di Cekungan Nias dengan letakkoordinat cekungan 97,5o – 98,5o BB dan 0o –2o LUmemanjang dengan arah barat laut -tenggara. Pada lapangan NBL merupakanCekungan Busur Belakang (Back Arc Basin)yang terbentuk akibat interaksi antaraLempeng Hindia-Australia dengan LempengMikro Sunda, sehingga mengakibat prosestektonik pada daerah penelitian.

Proses tektonik dipengaruhi oleh ketigafase tektonik cekungan, yaitu:a. Syn-Rift Megasequence

Pada fase ini terjadi gerakan ekstensionaldari masa Eosen sampai dengan OligosenAwal yang menyebabkan terbentuknyaRift Basin sepanjang batas selatan dariSunda Self.

b. Post-Rift MegasequencFase ini terjadi pada masa Oligosensampai dengan Miosen. Pada fase relatifestabil bahkan diam.

c. Inversi MegasequenceFase ini terjadi pada masa Pliosen sampaidengan Pleistosen, dimana pada fase inicekungan aktif kembali sehinggamenyebabkan terbentuknya antiklin-antiklin sebagai perangkap hidrokarbon.

III. TEORI DASAR

A. Impedansi AkustikImpedansi akustik didefinisikan sebagai

kemampuan batuan untuk melewatkangelombang seismik yang melaluinya. Secarafisis, Impedansi Akustik merupakan produkperkalian antara kecepatan gelombangkompresi dengan densitas batuan. Semakinkeras suatu batuan maka impedansiakustiknya semakin besar pula, sebagaicontoh: batu pasir yang sangat kompakmemiliki Impedansi Akustik yang lebihtinggi dibandingkan dengan batu lempung.Secara matematis impedansi akustik batuanadalah hasil perkalian antara kecepatan

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

dengan nilai densitas suatu batuan, sehinggadapat dituliskan : =dengan IA adalah harga impedansi akustik,ρdan vp adalah densitas (gr.cc) dan kecepatangelombang P (ft . s-1).

B. Metode Seismik Inversi

Seismik inversi adalah suatu metodeuntuk mendapatkan gambaran modelgeologi bawah permukaan denganmenggunakan data seismik sebagai datainput utama dan data sumur sebagai datakontrol (Sukmono, 2002). Hasil yangdidapat menggunakan metoda inversiadalah informasi yang terkandung didalam lapisan batuan berupa impedansi(akustik atau elastik). Dari informasiimpedansi ini dapat dikorelasikan secarakuantitatif dengan parameter fisis lain padareservoar yang terukur pada sumur sepertiporositas, saturasi air, dsb.

C. Macam Metode Inversi SeismikMenurut Sukmono (2000), ada tiga

macam metoda inversi yang umum dipakaidalam melakukan inversi data seismik saatini dan proses nya adalah sebagai berikut :

1. Inversi Rekursif / Band LimitedInversi rekursif merupakan bentuk

inversi paling sederhana. Metoda inimengabaikan efek dari wavelet seismik danmemperlakukan tras seismik sebagairefleksi set koefisien yang telah difilter olehzero phase wavelet. Metode ini merupakanmetode paling sederhana dari semuamavcam metode seismic inversi.

2. Inversi Sparse SpikeInversi sparse-spike mengasumsikan

bahwa reflektivitas sebenarnya merupakan

sebuah deretan reflektivitas kecil yangtersimpan di dalam deretan reflektivitas yanglebih besar. Secara geologi reflektivitas besarini berhubungan dengan ketidak selarasanatau batas litologi utama.

Dari sudut pandang inversi seismik,metoda sparse-spike mempunyai keunggulandibandingkan dengan metoda dekonvolusiklasik lainnya, karena metoda ini, denganmenggunakan kontrol ekstra, dapatdigunakan sebagai full bandwidth pada saatmengestimasi reflektivitas (Russell, 1998).

3. Inversi Berbasil Model / Model BasedDi antara ketiga jenis metode inversi

amplitudo, metode inversi model baseddengan menggunakan teknik inversiGeneralized Linear Inversion (GLI) memilikihasil dengan ralat yang terkecil. MenurutRussell (1991), proses inversi linear umum(GLI) merupakan proses untuk menghasilkanmodel impedansi akustik yang paling cocokdengan data hasil pengukuran berdasarkanharga rata-rata kesalahan terkecil (leastsquare).

Metode inversi model based mempunyaikeunggulan karena hasil yang didapatkanmemiliki kontrol yang baik karenamenghindari inversi langsung dari dataseismik. Hasil inversi digambarkan dalambentuk blocky yang memiliki nilai impedansiakustik yang kontras, sehinggamempermudah dalam penentuan batas suatulapisan reservoir. Kelemahan inversi modelbased terletak pada ketidakunikan inversi.Dengan kata lain, ada banyak kemungkinansolusi model untuk dapat menghasilkan suatukeluaran hasil yang sama.

IV. METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian dilaksanakan di Lemigas,

Eksplorasi 3 Jakarta Selatan dengan waktupelaksanaan periode Januari 2018 sampaidengan Febuari 2017. Lalu dilanjutkan diJurusan Teknik Geofisika UniversitasLampung s/d Ujian Komprehensif.

B. Alat dan Bahan PenelitianAlat dan bahan yang digunakan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

1. Laptop2. Software Hampson-Russel Suite

(HRS-8/R-1.2)3. Software Interactive Petrophysics

3.5v4. Software Petrel 20105. Data Sumur (Log). LAS6. Data 2D Seismik Post Stack

Migration7. Data Marker8. Data Checkshot

C. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan denganbeberapa tahapan diantaranya : TahapPersiapan,Tahap Pengolahan Data danTahap Intrepetasi Data.

Tahap Persiapan , pada tahap inidilakukan studi Literatur, denganmengumpulkan bahan-bahan referensimengenai Seismik Atribut, SeismikRefleksi, Inversi Seismik dan sebagainyayang mendukung penelitian ini, sertamengumpulkan data sekunder yang akandigunakan pada proses pengolahan data.

Tahap Pengolahan Data terbagimenjadi dua bagian yaitu Seismik Inversidan Perhitungan PHIE dan SW.

Seismik Inversi

Proses seismik inversi dilakukanpada software Hampson Russel C.E 8. Halyang pertama kali dilakukan ialahmenginput datasumur dan data seismik. Pada data sumurkemudian dilakukan koreksi chekcshotuntuk mengkonversi domain data sumur darikedalaman menjadi domain waktu.

Selanjutnya melakukan analisiscroosplot antara log Neutron-Porosity(NPHI) dan Log Impedansi Akustik (AI)untuk melihat hubungan antara nilai AI danporositas. Proses berikutnya melakukanekstraksi wavelet secara statistik dariseismik yang kemudian wavelet tersebutdigunakan dalam proses pembuatan sintetikseismogram yang selanjutnya digunakanpada proses WellSeismic Tie.

Data sumur dan data seismik yangtelah melalui proses well seismic tie dan telahterikat dengan baik dengan korelasi yangtinggi, selanjutnya membuat model awalimpeadnsi akustik dengan kontrol AI daridata sumur yang di ektrapolasi pada dataseismik dengan Kontrol horizon. Setelahmodel awal terbentuk, langkah selanjutnyaialah melakukan analisis pre-inversi padamodel awal menggunakan 3 metode untukselanjutnya di bandingkan yaitu model based,Band Limited, dan Sparse Spike denganmengatur beberapa parameter untukmenghasilkan korelasi yang baik antarasintetik seismogram dengan seismic asli dankorelasi antara log AI dari sumur dengan logAI hasil inversi. Setelah melakukan analisispre-inversi, selanjutnya melakukan inversidengan menggunakan 3 metode model based,Band Limited, dan Sparse Spike untukmenghasilkan penampang impedansi akustik.

Perhitungan PHIE dan SW

Melakukan penginputan data pada data logGamma Ray, log Resistivitas dan logPorositas yang terbagi atas neutron logporosity (NPHI) dan density porosity(RHOB). Kemudian dilakukan zonasi yangbertujuan untuk menentukan lapisan-lapisanyang terdapat pada bawah permukaan.Setelah dilakukan zonasi dilakukanperhitungan pada porositas (PHIE),kandungan lempung (Vclgr) dan saturasi air(Sw) dengan menggunakan persamaanIndonsian dan perhitungan porositas (PHIE).Setelah itu dilakukan Cut-off yang bertujuanuntuk mengetahui lapisan-lapisan prospek.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Crossplot

Analisis sensitivitas digunakan untukmemperoleh distribusi litologi dankarakteristik dari reservoar atau zona interest.Berdasarkan hasil crossplot yang telahdilakukan, pemisahan karbonat porous dankarbonat tight dianggap sensitif karenamampu memisahkan batas antara karbonatporous dan karbonat tight yang dilakukanpada zona target dalam domain time.

Dari hasil cross plot pada Gambar 1antara log impedansi akustik, porositasefektif, dan gamma ray, dapat dilihat bahwa

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

nilai impedansi akustik yang rendahberasosiasi dengan nilai porositas tinggi.Pada sumur MD_1, hasil analisis cross plotdibagi menjadi dua zona lapisan, yaituKarbonat Porous (biru muda) dan KarbonatTight (biru tua). Zona lapisan karbonatporous (biru muda) ditandai dengan nilaiimpedansi rendah, gamma ray tinggi, danporositas tinggi. Serta zona lapisan karbonattight (biru tua) memiliki nilai impedansitinggi, gamma ray rendah, dan porositasyang rendah. Hasil analisis ini dapatmempermudah dalam mengetahui karakterdan model reservoar daerah penelitian. Padahasil cross plot bahwa nilai pada litologiKarbonat Porous memiliki impedansiakustik rendah yang berkisar 12.500 –22.500 ft/s.g/cc dan memiliki porositasyang tinggi yaitu 43-60%. Pada litologiKarbonat Tight nilai impedansi akustikberkisar 27.500 – 37.500 ft/s.g/cc danmemiliki nilai porositas yang rendah padanilai 40 – 15 %.

B. Hasil Inversi

Inversi impedansi akustik dilakukandengan tiga metode setelah didapatkanmodel inisial. Hasil pada tahap ini adalahpenampang impedansi akustik. Inversidilakukan pada batas zona horizon EarlyPliocene sampai dengan Middle Miocene.Inversi seismik ini merupakan suatu prosespermodelan kebelakang atau backwardmodelling yakni dengan cara membuatseismogram sintetik dengan caramengekstrak wavelet dari sumur kemudiandikonvolusikan dengan koefisien refleksidari data seismik. Setelah didapatkanseismogram sintetik proses selanjutnyaadalah pembuatan earth model, yangmerupakan parameter fisisimpedansi akustik suatu batuan.

Dengan kata lain membuatpenyebaran nilai P-impedance pada seismik.Nilai P-impedance ini berasal dari kurva P-wave (kecepatan batuan) yang dikalikandengan nilai densitas yang berasal darisumur, kemudian diterapkan ke seluruhseismik. Dalam pembuatan model bumiparameter penting yang perlu diperhatikanadalah kontrol sumur yang digunakan, hasilkorelasi well seismic tie yang maksimal dankontrol horizon sebagai batas lapisan. Jikakomponen tersebut dilakukan dengan

optimal maka hasil akhir earth model akanbaik. Gambar 2 menunjukkan hasil inversidengan menggunakan metode Model Based,pada Gambar 3 menunjukkan hasil inversidengan menggunakan metode Band Limiteddan pada Gambar 4 menunjukan hasilinversi dengan menggunkan metode SparseSpike.

Berdasarkan Gambar 2, Gambar 3,dan Gambar 4 hasil inversi menghasilkanpenampang model impedansi akustik danmampu membedakan nilai impedansi akustiktiap lapisan target berdasarkan warna danskala nilai impedansi akustik. Zona denganimpedansi terendah ditunjukkkan oleh warnahijau dan zona dengan impedansi tertinggiditunjukan oleh warna ungu.

Secara umum, hasil inversi ImpedansiAkustik pada ketiga metode yakni ModelBased, Band Limited, dan Sparse Spikemenunjukkan nilai impedansi akustik lebihbesar dari medium pada lapisan target, yaknipada Early Pliocene sampai dengan MiddleMiocene. Dimana pada reservoar karbonatyang menjadi target, impedansi akustikberada pada Karbonat Porous memilikiImpedansi Akustik rendah yang berkisar12.500 – 22.500 ft/s.g/cc dan pada litologiKarbonat Tight nilai Impedansi Akustikberkisar 27.500 – 37.500 ft/s.g/cc .

C. Perbandingan Hasil InversiImpedansi akustik yang dihasilkan dari

metode inversi Model Based, Band Limiteddan Sparse Spike akan dijelaskan satu demisatu agar mendapatkan metode terbaik.Metode yang memiliki kecocokan palingtinggi dalam penelitian ini akan digunakaninterpretasi selanjutnya. Berikutperbandingan kualitatif antara metodeinversi Model Based, Band Limited danSparse Spike:

Gambar 5 menunjukkan perbandinganhasil dari ketiga metode inversi impedansiakustik. Gambar tersebut menampilkanimpedansi akustik sumur yang didapat dariperhitungan data log dan impedansi akustikdari penampang seismic yang didapat darihasil inversi. Warna ungu menunjukkannilai impedansi tinggi dan warna hijaumenunjukkan impedansi akustik yangrendah.

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

Pada reservoar karbonat yangmenjadi target lapisan, nilai impedansiyang berasal dari data log berdasarkananalisis sensitivitas berada pada rentangnilai yaitu Karbonat Porous memilikiImpedansi Akustik rendah yang berkisar12.500 – 22.500 ft/s.g/cc dan pada litogikedua yaitu Karbonat Tight nilaiImpedansi Akustik berkisar 27.500 –37.500 ft/s.g/cc .

Pada inversi Model Based, nilaiimpedansi yang dihasilkan padapenampang seismik hasil inversi berkisarantara 13.000 ft/s*g/cc (Hijau) – 22.000ft/s*g/cc (Kuning) pada lapisan pertamaEarly Pliocene-Late Miocene. Pada lapisankedua, yaitu Late Miocene – MiddleMiocene hasil inversi berkisar pada 23.000ft/s*g/cc (Orange) – 37.000 ft/s*g/cc(Ungu). Selain itu, hasil inversi juga bisamendeteksi lapisan tipis impedansi padadata sumur. Hasil inversi juga konsistenterhadap perubahan impedansi padalapisan di bawahnya. Analisis inidifokuskan pada kedua lapisan EarlyPliocene – Late Miocene dan lapisan LateMiocene – Middle Miocene, yangmerupakan lapisan target . Perbandingansecara kuantitatif terhadap seluruh hasilinversi dapat dilihat pada Gambar 5

Hasil dari inversi Model Based initidak jauh dari model bumi yang telahdibuat. Karena acuan dasar dari teknikinversi model based adalah berdasarkanmodel bumi. Pada penampang inversiimpedansi akustik model based kita dapatmelihat persebaran nilai impedansi akustiksecara jelas yang dapat diartikan nyaperbedaan litologi, sehingga dapatmempermudah dalam interpretasi litologilapisan reservoar. Pada inversi BandLimited, penampang seismik hasil inversimenunjukkan nilai impedansi yangmemiliki kecocokan dengan impedansisumur pada lapisan karbonat porousmaupun karbonat tight. Pada nilaiimpedansi yang dihasilkan padapenampang seismik hasil inversi berkisarantara 13.000 ft/s*g/cc (Hijau) – 20.000ft/s*g/cc (Kuning) pada lapisan pertamaEarly Pliocene-Late Miocene. Pada lapisankedua yaitu Late Miocene – MiddleMiocene hasil inversi berkisar pada 23.000ft/s*g/cc (Orange) – 35.000 ft/s*g/cc

(Ungu). Namun, hasil inversi kurang begitukonsisten pada pola lapisan kedua dibawahnya. Hal ini memperlihatkan denganjelas bahwa nilai impedansi hasil inversiband limited kurang begitu cocok denganimpedansi sumur. Jadi bisa disimpulkanbahwa secara kualitatif, inversi band limitedmemberikan hasil inversi yang kurangbegitu baik..

Pada inversi Sparse Spike,penampang seismik hasil inversimenunjukkan nilai impedansi yangmemiliki kecocokan dengan impedansisumur pada lapisan karbonat porousmaupun karbonat tight. Pada nilaiimpedansi yang dihasilkan padapenampang seismik hasil inversi tidak jauhberbeda dari kedua inversi yang dihasilkanyaitu berkisar antara 13.000 ft/s*g/cc(Hijau) – 20.000 ft/s*g/cc (Kuning) padalapisan pertama Early Pliocene-LateMiocene. Pada lapisan kedua tidakmengalami perubahan nilai yang begitubesar, yaitu Late Miocene – MiddleMiocene hasil inversi berkisar pada 23.000ft/s*g/cc (Orange) – 36.000 ft/s*g/cc(Ungu). Namun, hasil inversi kurang begitukonsisten pada pola lapisan kedua dan jugaterdapat sisipan nilai impedansi yang bisadikatakan anomali berbeda dengan modelinisial yang dihasilkan. Hal ini jugamemperlihatkan dengan bahwa nilaiimpedansi hasil inversi sparse spike kurangbegitu cocok dengan impedansi sumur. Jadibisa disimpulkan bahwa secara kualitatif,bahwa metode inversi ketiga yangdilakukan, yaitu metode inversi sparsespike menghasilkan inversi yang kurangbegitu baik.

Perbandingan secara kualitatif inidapat didukung dengan menggunakan Pre-Analisis Inversi pada Gambar 6 dimanamerupakan proses yang dilakukan untukmengehtahui nilai error yang dihasilkandari Sumur MD_1 yang telah terdapat logAI dengan hasil metode inversi Modelbased, Band Limited, dan Sparse Spike.

Gambar 6 menunjukkan hasilanalisis inversi dengan metode modelbased, band limited, dan sparse spike.Analisis ini dilakukan beberapa kali hinggadidapatkan parameter yang dirasa cukupbaik untuk diterapkan pada inversi.

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

Analisis dapat dikatakan baik jika nilaikorelasinya tinggi dan tingkat errornyarendah. Hal ini bisa dilihat dari kurva hasiltes yang hampir mirip dengan kurva initialmodel. Kurva yang ada pada gambarmenunjukkan nilai impedansi hasil inversi(merah), impedansi pada model inisial(hitam) dan impedansi pada data log(biru). Semakin berimpit kurva tersebut,maka nilai impedansi hasil inversimemiliki nilai yang sama denganimpedansi pada sumur maupun denganmodel inisial.

Berdasarkan hasil analisis inversidiatas, nilai error pada metode modelbased pada sumur MD_1 menunjukkannilai yang lebih kecil dibandingkan denganmetode Band Limited. Selain itu, nilaikorelasi antar sumur dan seismik padametode Model Based lebih besardibandingkan dengan metode BandLimited. Pada metode Model Based, untuksumur MD 1 nilai total error nya 1979.93pada metode Band Limited nilai error nya2690.75 sedangkan pada metode ketiga,yaitu sparse spike nilai error yangdidapatkan adalah 2491.91.Hasil perbandingan secara kuantitatifmenunjukkan bahwa seluruh hasil inversimemiliki korelasi total yang sangat baikGambar 6. Hasil inversi masing-masingmemiliki korelasi yang mendekati satu.Pada metode Model Based, nilaikorelasinya 0.991067, sedangkan hasilinversi band limited, korelasi total yangdidapat adalah 0.969198 dan pada hasilinversi Sparse Spike korelasi total sebesar0.992806. Maka berdasarkankanperbandingan kuantitatif, metode SparseSpike lebih baik dibandingkan denganmetode Model Based dan Band Limited.Tetapi hasil korelasi dari Sparse Spiketidak didukung dari hasil error yangmenyebabkan metode Model Based adalahmetode yang mendukung karena nilaierror dan korelasi mendukung untukmenghasilkan inversi yang baik.

Dari perbandingan ketiga hasilinversi baik secara kualitatif maupunkuatitatif, dapat disimpulkan bahwa inversiModel Based memberikan hasil yang lebihbaik dibandingkan metode Band Limiteddan Sparse Spike pada lapisan target, yaituEarly Pliocene – Middle Miocene pada

penelitian ini. Hasil inversi model basedakan digunakan untuk memprediksidistribusi porositas pada lapisan target.

D. Hasil Analisis Properti Petrofisika

Hasil perhitungan properti petrofisikayang kedua yaitu perthitungan saturasi airyaitu Saturasi atau kejenuhan air adalahrasio dari volume pori yang terisi oleh airdengan volume porositas total (Harsono,1997). Tujuan menentukan saturasi airadalah untuk meentukan zona yangmengandung hidrokarbon, jika airmerupakan satu-satunya fluida yangterkandung dalam pori-pori batuanmengandung fluida hidrokarbon maka nilaiSw < 1. Dan pada hasil analisis perhitunganproperty petrofisika untuk nilai saturasi airterdapat anomaly nilai yang berada padalapisan Late Miocene – Middle Miocenepada kedalaman lapisan pertama 4743 –5023 ft dan lapisan kedua 5448 – 5909masing=masing memiliki nilai SW= >65%dengan nilai tersebut dapat diasumsikanbahwa lapisan tersebut merupakan lapisanpotensi hidrokarbon.

Oleh karena itu dari hasil analisisperhitungan properti petrofisika padaGambar 7 yaitu perhitungan PorositasEfektif dan Saturasi Air nilai yangdihasilkan lapisan yang memiliki potensihidrokarbon yaitu pada Late Miocene –Middle Miocene dan selanjutnya dapatdigunakan untuk interpretasi lanjutan yangdi kombinasikan dengan hasil inversiseismik yang terbaik.

E. Interpretasi Hasil Inversi

Berdasarkan hasil perbandingankualitatif dan kuantitatif metode Modelbased , Band limited, dan Sparse Spikedapat disimpulkan metode Model basedadalah metode yang paling baik diantaraketiga metode yang digunakan dalammenentukan batas lithologi disepanjangzona target di bandingkan dengan metodeBand limited dan Sparse Spike . Olehkarena itu, untuk interpretasi selanjutnyadigunakan metode Model Based. Berikutperbandingan hasil inversi Model Basedpada zona target dengan log Gamma Raydan log IA, untuk melihat kecocokan antara

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

nilai Impedansi Akustik hasil inversi danlog sumur.

Zona target pada inversi ini adalahpada litologi umur Late Miocene sampaidengan Middle Miocene dimana patokanlapisannya adalah berdasarkan datageologi, data sumur, yaitu korelasi data logdimana pada sumur MD 1 terdapat gaspada lapisan Late Miocene sampai MiddleMiocene. Gambar 8 menunjukkan bahwahasil inversi zona target menggunkan logGamma Ray dan log IA pada sumur. Padahasil inversi memiliki kecocokan denganlog sumur dan analisis perhitunganpetrofisika.

Seperti yang telah dilakukan padaanalisis sensitivitas sebelumnya, karbonatditunjukkan dengan nilai impedansimedium hingga tinggi, dan gamma rayyang rendah. Pada hasil inversi sumur MD1 , pada lapisan pertama yaitu pada litologiumur Early Pliocene – Late Miocene tidakmemiliki kecocokan dengan log sumur,nilai log Gamma Ray pada lapisan tersebuttinggi yang tidak menunjukan bahwalapisan tersebut merupakan lapisan yangprospek hidrokarbon, walaupunmenghasilkan inversi yang rendah. Tetapikorelasi antara impedansi, log sumur , danhasil perhitungan PHIE dan Saturasi Airmenghasilkanlapisan tersebut bukanmerupakan lapisan prospek.` Berbeda dengan lapisan kedua yaituLate Miocene – Middle Miocene memilikikecocokan dengan log sumur, dimana padalapisan tersebut nilai Gamma Ray rendahyang menunjukkan lapisan reservoarkarbonat, begitu juga dengan nilaiImpedansi Akustik yang berada antaramedium sampai tinggi yang ditunjukkandengan warna kuning, ini dapatmembuktikan bahwa dilapisan inimerupakan lapisan gas yang memiliki nilaiImpedansi Akustik yang cocok denganreservoir karbonat yaitu memiliki nilaiImpedansi Akustik di antara mediumsampai tinggi dan memiliki nilai PHIE =8-12% dan Saturasi Air senilai >50% yangdapat diasumsikan bahwa dalam lapisantersebut terdapat potensi Hidrokarbon.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, makadapat disimpulkan bahwa:1. Inversi impedansi akustik sangat

berguna dalam mengamati sebaranreservoir karbonat, karena hasil yang ditampilkan berupa isi litologi bawahpermukaan.

2. Besar nilai impedansi akustik yangdihasilkan pada stratigrafi umur EarlyPliocene sampai dengan MiddleMiocene untuk litologi Karbonat Porousyaitu 12.500 – 22.500 ft/s.g/cc danuntuk litologi Karbonat Tight 27.500 –37.500 ft/s.g/cc

3. Berdasarkan ketiga metode inversi yangdilakukan yaitu Model Based, BandLimited, dan Sparse Spike proses inversiyang menghasilkan penampang terbaikuntuk melihat lapisan litologi reservoirkarbonat adalah inversi dengan metodeModel Based.

4. Lapisan prospek berada pada zonaStratigrafi umur Late Miocene sampaidengan Middle Miocene yang berisilitologi karbonat tight yang memilikipotensi hidrokarbon dengan nilaiimpedansi yang tinggi, Gamma Rayyang rendah., serta nilai PorositasEfektif dan Saturasi Air yangmendukung yaitu PHIE = 8% - 12% dansaturasi air >65%.

B. SARAN

Sebaiknya dilakukan studi lebih lanjutmengenai zona target dengan menganalisadata sumur. Penelitian multi atribut seismikdan pemilihan zona target baru sangatdianjurkan dalam penelitian selanjutnyauntuk sumber informasi sekaligus datapembandimg untuk penelitian-penelitianterdahulu.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasihkepada Bapak Egi Wijaksono sebagaipembimbing penelitian di perusahaan,serta Bapak Bagus Sapto Mulyatno

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

S.Si., M.Si. dan Bapak Dr. OrdasDewanto, S.Si., M.Si. yang telahmembimbing dan memberikan dukunganterhadap penyelesaian penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. Ensiklopedia Seismik Online.2007, Juli, 1. Availbale from:http://ensiklopediseismik.blogspot.com/2007/07/.html.

Bacon, M.,Simm, R., Redshaw,T. (2003).3D Seismic Interpretation. UnitedKingdom: Cambridge UniversityPress.

Brown, R.A, 2000, Interpretation of ThreeDimensional Seismic Data FifthEdition, AAPG Memoir 42

Faisal, 2009, Prediksi Sebaran PorositasPada Lapisan Karbonat DenganMenggunakan Metode Inversi BerbasisModel Pada Data Seismik 3D, Skripsi,Universitas Hasanuddin.

Hamilton, W., 1979, Tectonics of theIndonesian region_United StatesGeological Survey Professional PaperNo. 1078, United Stated GeologicalSurvey, Denver.

Hampson, D. dan Russell, B., 2001,STRATA: Seismic Inversion Workshop,

Hampson-Russel Software Services Ltd,Canada

Koesoemadinata, R.P., 1978, Geologi Minyakdan Gas Bumi Edisi kedua Jilid 1 dan 2.ITB : Bandung.

Satyana, A.H., 2003, Re-Evaluation of TheSedimentology and Evolution of TheKais Carbonate Platform, SalawatiBasin, Eastern Indonesia: ExplorationSignificance, Proceeding IPA 27thAnnual Convention (DVD Version).

Situmeang, M., 2012, KarakteristikReservoar Karbonat MenggunakanInversi Sparse Spike Di Lapangan“Panda” Formasi Kais CekunganSalawati, Papua, Skripsi, UniversitasPembangunan Nasional.

Sukmono, S., dan Abdullah, A., 2002,Karakterisasi Reservoar Seismik,Departemen Teknik Geofisika, InstitutTeknologi Bandung, Bandung.

Sukmono, S., 2007, Fundamentals of SeismicInterpretation, Geophysical Engineering,Bandung Institute of Technology,Bandung.

Sukmono, S., 2010, Advance seismic methodsfor field exploration & developments,Institute of technology bandung,Indonesia.

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

LAMPIRAN

Gambar 1. Cross Plot antara impedansi akustik, porositas, dan gamma ray pada sumur MD-1

Gambar 2. Hasil inversi dengan menggunakan metode Model Based pada Line Migrated B1

Gambar 3. Hasil inversi dengan menggunakan metode Band Limited pada Line Migrated B1

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

Gambar 4. Hasil inversi dengan menggunakan metode Sparse Spike pada Line Migrated B1

Gambar 5. Perbandingan kualitatif hasil inversi (a)Model Based (b)Band Limited, dan (c)Sparse Spike

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

Gambar 6. Perbandingan secara kuantitatif hasil inversi (a) Model based, (b) Band limited , dan (c) Sparse Spike

Gambar 7. Hasil Tampilan Log dalam perhitungan PHIE dan SW pada LapisanTarget

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN METODE SEISMIK INVERSI …repository.lppm.unila.ac.id/7865/1/JURNAL ORDAS DEWANTO _NABILA_.pdf · Mikro Sunda, sehingga mengakibat proses tektonik pada daerah

Jurnal Geofisika Eksplorasi, Juni 2018 ISSN: 2356-1599

Gambar 8. Hasil Inversi zona target dengan log Gamma Ray dan P-impedance pada Sumur MD 1