Page 1
i
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN
SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA
PERIODE 2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh:
GURUH IRIYANTO
B100120409
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
Page 3
1
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN
SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA
PERIODE 2014
GURUH IRIYANTO
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: [email protected]
ABSTRAKSI
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kinerja keuangan
perbankan syariah di Indonesia dan perbankan syariah di Malaysia. Jika ditinjau
secara mendalam Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim yang hampir 90%
dari total masyarakat, prospek ekonomi yang begitu cerah berkisar 6%-6,5% dan
sumber daya alam yang melimpah yang dapat dijadikan sebagai underlying
transaksi industri keuangan syariah. Namun rangking perbankan syariah Indonesia
hanya mampu menduduki peringkat ketujuh dunia yang jauh lebih rendah
daripada Malaysia yang mampu menduduki peringkat kedua dunia.
Untuk mengevaluasi kinerja bank, penelitian ini menggunakan
metode RGEC (Risk yang diwakili oleh rasio FDR (Financing to Deposit Ratio),
penilaian Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan sendiri,
Earnings yang diwakili oleh rasio ROA (Return On Assets), dan Capital yang
diwakili oleh rasio CAR (Capital Adequacy Ratio). Sistem penilaian ini
menggunakan rasio yang dilanjutkan dengan melakukan uji beda dengan
menggunakan Menn-Whitney test.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan dikedua rasio yaitu rasio FDR perbankan syariah Indonesia jauh lebih
baik dibandingkan perbankan syariah di Malaysia, ini menujukan bahwa
pemanfaatan dana yang masuk untuk pembiayaan perbankan Indonesia cukup
efisien tetapi rasio ROA menunjukan bahwa perolehan laba dari perbankan
Malaysia jauh lebih baik yang berarti efisiensi usaha dalam mengatasi profil risiko
sangat efektif. Sedangkan kedua penilaian yang lain yaitu GCG dan CAR, tidak
menunjukan perbedaan.
Kata kunci: Kinerja, Metode RGEC, dan Bank Syariah Indonesia dan Malaysia
ABSTRACT
This research was conducted to compare the financial performance
of Islamic banking in Indonesia and Islamic banking in Malaysia. If reviewed in
depth Indonesia has a Muslim population of nearly 90% of the total community,
the economic outlook is so bright range from 6% -6.5%, and abundant natural
resources that can be used as underlying Islamic finance industry. However, the
ranking of Indonesian Islamic banking only able to occupy the world's seventh
ranked much lower than Malaysia were able to occupy the second rank world.
Page 4
2
To evaluate the performance of the bank, this study using RGEC
(Risk represented by the ratio of FDR (Financing to Deposit Ratio), assessment of
Good Corporate Governance (GCG) or corporate governance, Earnings
represented by ROA (Return on Assets), and Capital represented by the CAR
(Capital Adequacy ratio). the scoring system uses a ratio that continued to test the
difference by using Menn-Whitney test.
The results showed that there were significant differences in both the
ratio is the ratio FDR Indonesian islamic banking is far better than the islamic
banking in Malaysia, will be directing that the utilization of funds for financing
the Indonesian banking system is quite efficient but ROA shows that the
profitability of the banking Malaysia much more well meaning business efficiency
in addressing the risk profile is very effective. While the two other judgments,
namely GCG and CAR, shows no difference.
Keywords: Performance, Methods RGEC, and Bank Syariah Indonesia and
Malaysia.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan merupakan badan
usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat dalam
rangka meningkatkan taraf hidup
orang banyak. Dalam konsep
islam, aktivitas komersil, jasa, dan
perdagangan harus disesuaikan
dengan prinsip islam diantaranya
“bebas bunga”. Hal inilah yang
menjelaskan tahap awal
pembentukan bank islam atau bank
syariah yang dikenal dengan bank
“bebas bunga” (Umam, 2013:16).
Mengingat dari filosofi
perbankan syariah yang berasaskan
alquran dan sunnah, perkembangan
perbankan syariah begitu mudah
diterima dimasyarakat dan
kemajuanya pun begitu pesat
hingga sekarang ini. Hal ini
merupakan hal yang positif bagi
perkembangan bank syariah.
Namun disisi lain, persaingan antar
perbankan syariah akan menjadi
semakin sulit. Hal inilah yang
harus segera diantisipasi. Salah
satu langkah antisipasinya adalah
dengan cara meningkatkan kinerja
keuangan. Dalam hal ini, maka
diperlukan suatu penilaian kinerja
keuangan guna mengetahui posisi
keuangan bank syariah saat ini.
Penilaian kinerja keuangan
dapat dilakukan dengan
menganalisis laporan keuangan
yang diterbitkan masing-masing
bank. Akan tetapi hal ini berarti
dibutuhkan suatu cara tertentu
untuk menganalisis laporan
keuangan. Rasio merupakan
teknik analisis laporan keuangan
yang paling banyak digunakan.
(Prastowo dan Julianty, 2008:80).
Page 5
3
Dalam persepektif bisnis ada
prinsip “belajarlah” dari
kompetitor tanpa harus kehilangan
jati diri (Alwi, 2013:202). Hal ini
bukan tanpa alasan karena. Dengan
jumlah penduduk hanya 25 juta
jiwa, itupun hanya 60% muslim,
aset perbankan syariah di Malaysia
mencapai 20% dari total aset
perbankan secara keseluruhan.
Sedangkan di Indonesia, dengan
250 juta jiwa penduduknya dan
lebih 80% muslim. Aset bank
syariah tidak sampai 3% dari
jumlah aset bank keseluruhan
Menurut Halim (2012:1),
sebagai negara dengan penduduk
muslim terbesar, sudah selayaknya
Indonesia menjadi pelopor dan
kiblat pengembangan keuangan
syariah di dunia mengingat potensi
Indonesia diantaranya:
1. Jumlah penduduk muslim
yang besar menjadi potensi di
industri keuangan syariah.
2. Prospek ekonomi yang cerah,
tercermin dari pertumbuhan
ekonomi yang relatif tinggi
(kisaran 6,0%-6,5%)
3. Peningkatan sovereign credit
rating Indonesia menjadi
investment grade
4. Memiliki sumber daya alam
yang melimpah yang dapat
dijadikan sebagai underlying
transaksi keuangan syariah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah diatas, dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja keuangan
dari bank syariah di
Indonesia?
2. Bagaimana kinerja keuangan
dari bank syariah di Malaysia?
3. Bagaimana perbandingan
tingkat kinerja keuangan bank
syariah di Indonesia dan di
Malaysia?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan
yang diajukan diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis kinerja
keuangan dari bank syariah di
Indonesia.
2. Untuk menganalisis kinerja
keuangan dari bank syariah di
Malaysia.
3. Untuk menganalisis perbedaan
tingkat kinerja keuangan bank
syariah di Indonesia dan di
Malaysia.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi :
1. Bagi akademisi, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap literatur
mengenai kinerja keuangan
perbankan syariah
2. Bagi praktisi, khususnya
manajemen bank syariah,
penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pertimbangan
dalam mengambil keputusan
3. Bagi pemerintah, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan
pertimbangan kebijakan
disektor perbankan syariah.
Page 6
4
KERANGKA PEMIKIRAN
TEORITIS DAN PERUMUSAN
HIPOTESIS
A. Kinerja Keuangan
Kinerja perusahaan adalah
hasil dari banyak keputusan
individual yang dibuat secara terus
menerus oleh manajemen. Oleh
karena itu, untuk menilai kinerja
ini perlu dilibatkan analisis
dampak keuangan kumulatif dan
ekonomi dari keputusan, dan
mempertimbangkannya dengan
menggunakan ukuran yang
komparatif (Helferd, 1996:67).
Begitu juga dengan kinerja
keuangan bank merupakan
gambaran kondisi keuangan bank
pada suatu periode tertentu baik
mencakup aspek penghimpunan
dana maupun penyaluran dananya.
B. Metode (Pendekatan) RGEC
Penilaian terhadap kinerja
keuangan bank dapat diukur
dengan beberapa indikator, yaitu
Risk Profile (profil resiko), GCG
(Good Corporate Governance),
Earnings (rentabilitas), dan
Capital (permodalan). Pedoman
dalam mengukur indikator Risk
Profile, GCG, Earnings, dan
Capital oleh Bank Indonesia diatur
selengkapnya dalam Peraturan
Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011,
tentang penilaian kesehatan Bank
Umum. (Permata dkk, 2015:2)
1. Risk Profile (Profil Risiko)
Peraturan Bank Indonesia
No.13/1/PBI/2011 Pasal 7 ayat
1 penilaian terhadap faktor
profil risiko sebagaimana
dimaksud dalam pasal 6 huruf a
merupakan penilaian terhadap
risiko inheren dan kualitas
penerapan manajemen risiko
dalam operasional bank.
2. Good Corporate Governance
(GCG)
Good Corporate governance
adalah konsep untuk
peningkatan kinerja perusahaan
melalui supervise atau
monitoring kinerja manajemen
dan menjamin akuntabilitas
manajemen terhadap
stakeholder dengan didasarkan
pada kerangka peraturan
(Mandasari,2015:367).
3. Earnings (Laba)
Salah satu tujuan utama suatu
bank pada umumnya adalah
untuk memperoleh keuntungan.
Dengan mengukur tingkat
kemampuan bank dalam
menghasilkan keuntungan
(profit) tersebut maka dapat
diketahui tingkat kinerja
keuangan suatu bank.
4. Capital (Permodalan)
Capital (permodalan), yaitu
metode penilaian kinerja bank
yang berdasarkan permodalan
yang dimiliki bank tersebut.
HIPOTESIS
Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap
pernyataan yang yang diuji
kebenaranya dan dipakai sebagai
pedoman dalam pengumpulan data
Page 7
5
Dalam penelitian ini, hipotesis
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ha1:Berdasarkan Financing to
Deposit Ratio(FDR), terdapat
perbedaan signifikan terhadap
kinerja keuangan bank syariah
di Indonesia dan di Malaysia.
Ha2:Berdasarkan Good Corporate
Governance (GCG), terdapat
perbedaan signifikan terhadap
kinerja keuangan bank syariah
di Indonesia dan di Malaysia.
Ha3:Berdasarkan Return On Asset
(ROA), terdapat perbedaan
signifikan terhadap kinerja
keuangan bank syariah di
Indonesia dan di Malaysia.
Ha4:Berdasarkan Capital Adequec
Ratio (CAR), terdapat
perbedaan signifikan terhadap
kinerja keuangan bank syariah
di Indonesia dan di Malaysia.
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah laporan keuangan masing-
masing bank syariah di Indonesia
dan Malaysia. Jumlah bank
syariah di Indonesia mencapai 11
bank sementara di Malaysia
terdapat 15 bank.
Sedangkan didalam
penelitian ini, sampel yang
digunakan peneliti adalah laporan
keuangan perbankan syariah di
Indonesia dan Malaysia selama
satu periode yaitu periode 2014.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
sekunder ( diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara,
diolah dan dicatat oleh pihak lain).
Data diperoleh dari situs
www.bi.go.id untuk bank syariah
diIndonesia dan www.bnm.gov.my
untuk bank syariah di Malaysia.
Data tersebut berupa laporan
keuangan tahunan yang diterbitkan
oleh masing-masing bank periode
2014.
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini
menggunakan variabel FDR
(Financing to Deposit) untuk
mewakili Risk, GCG (Good
Corporate Governance) untuk tata
kelola perusahaan, ROA (Return
On Assets) untuk mewakili
Earnings, dan CAR (Capital
Adequacy Ratio) untuk mewakili
Capital sebagai variabel dependen.
Sedangkan variabel dependennya
adalah kinerja keuangan bank
METODE ANALISIS
A. Analisis Deskriptif
Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan
analisis penelitian deskriptif,
bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang suatu gejala atau
suatu masyarakat tertentu. Dalam
penelitian deskriptif bias harus
diperkecil dan tingkat keyakinan
harus maksimal (Sukandarrumidi,
2006:104).
Page 8
6
Namun istilah analisis
deskriptif menurut Kuncoro
(2013:198), memiliki arti yang
sulit didefinisikan karena
menyangkut berbagai macam
aktivitas dan proses. Salah satu
bentuk analisis adalah kegiatan
menyimpulkan data mentah dalam
jumlah yang besar sehingga
hasilnya dapat ditafsirkan.
Analisis deskriptif ini
digunakan peneliti untuk
menjelaskan dan menghitung
angka rasio keuangan yang dipakai
yaitu FDR, GCG, ROA, dan CAR
pada bank syariah di Indonesia dan
bank syariah di Malaysia periode
2014.
B. Analisis Statistik
Analisis statistik dalam
penelitian ini termasuk analisis
statistik non parametrik karena
sampel yang digunakan dalam
penelitian ini tidak menerapkan
parameter, ukuran maupun syarat-
syarat tertentu mengenai sebaran
data harus normal, linear maupun
homogen.
Menurut Siregar (2015:272),
statistik nonparametrik merupakan
bagian statistik yang parameter
populasinya atau data tidak
mengikuti suatu distribusi tertentu
atau memiliki distribusi yang
bebas dari persyaratan dan
variansnya tidak perlu homogen.
Adapun pengolahan data
dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan teknik
statistik yaitu uji peringkat
bertanda Mann-Whithney (uji U).
Uji Mann-Whithney digunakan
untuk menguji perbedaan dua
sampel bebas (independent). Agar
kedua kelompok ekuivalen dalam
segala hal IQ, ekonomi, dan lain-
lain (Kadir, 2015:488).
Pengambilan keputusan:
1. Jika probabilitas < 0,05 maka
H0 ditolak, terdapat perbedaan
signifikan antara kinerja
keuangan perbankan syariah di
Indonesia dan perbankan
syariah di Malaysia.
2. Jika probabilitas > 0,05 maka
H0 diterima, tidak terdapat
perbedaan signifikan antara
kinerja keuangan perbankan
syariah di Indonesia dan
perbankan di Malaysia.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
1. Analisis deskriptif bank
syariah di Indonesia
Statistics
FDR GCG ROA CAR
N Valid 11 11 11 11
Missing 15 15 15 15
Mean .97909 1.72727 .00782 .20409
Std. Deviation .206215 .467099 .013891 .114284
Minimum .821 1.000 -.019 .129
Maximum 1.578 2.000 .036 .521
Sumber: Data diolah 2015
Berdasarkan tabel diatas
variabel FDR memiliki nilai
minimum 0,821 dan nilai
maksimum 1,578. Nilai rata-
Page 9
7
rata sebesar 0,9791 dengan
standar deviasi sebesar
0,2061, dapat diartikan adanya
variasi yang terdapat dalam
FDR karena nilai rata-rata
0,979>0,2061 dari simpangan
bakunya.
Pada variabel GCG
memiliki nilai minimum 1,000
dan nilai maksimum 2,000.
Nilai rata-rata sebesar 1,727
dengan standar deviasi sebesar
0,4671, dapat diartikan adanya
variasi yang terdapat dalam
GCG karena nilai rata-rata
1,727> 0,4671 dari simpangan
bakunya.
Pada variabel ROA
memiliki nilai minimum -
0,019 dan nilai maksimum
0,36. Nilai rata-rata sebesar
0,0078 dengan standar deviasi
sebesar 0,0139 dapat diartikan
tidak adanya variasi yang
terdapat dalam ROA karena
nilai rata-rata 0,007 < 0,013
dari simpangan bakunya.
Pada variabel CAR
memiliki nilai minimum 0,129
dan nilai maksimum 0,521.
Nilai rata-rata sebesar 0,204
dengan standar deviasi sebesar
0,114, dapat diartikan adanya
variasi yang terdapat dalam
CAR karena nilai rata-rata
0,204 > 0,114 dari simpangan
bakunya.
2. Analisis deskriptif bank
syariah di Malaysia
Statistics
FDR GCG ROA CAR
N Valid 15 15 15 15
Missing 11 11 11 11
Mean .89980 1.40000 .01793 .16713
Std. Deviation .286489 .507093 .007685 .032739
Minimum .626 1.000 .008 .133
Maximum 1.651 2.000 .034 .253
Sumber: Data diolah 2015
Berdasarkan tabel di atas,
variabel FDR memiliki nilai
minimum 0,626 dan nilai
maksimum 1,651. Nilai rata-
rata sebesar 0,899 dengan
standar deviasi sebesar 0,286,
dapat diartikan adanya variasi
yang terdapat dalam FDR
karena nilai rata-rata 0,89>
0,28 dari simpangan bakunya.
Pada variabel GCG
memiliki nilai minimum 1,000
dan nilai maksimum 2,000.
Nilai rata-rata sebesar 1,40
dengan standar deviasi sebesar
0,507, dapat diartikan adanya
variasi yang terdapat dalam
GCG karena nilai rata-rata
1,40 > 0,507 dari simpangan
bakunya.
Pada variabel ROA
memiliki nilai minimum 0,008
dan nilai maksimum 0,034.
Nilai rata-rata sebesar 0,017
dengan standar deviasi sebesar
0,007, dapat diartikan adanya
variasi yang terdapat dalam
ROA karena nilai rata-rata
0,017 > 0,007 dari simpangan
bakunya.
Page 10
8
Pada variabel CAR
memiliki nilai minimum 0,133
dan nilai maksimum 0,523.
Nilai rata-rata sebesar 0,167
dengan standar deviasi sebesar
0,032, dapat diartikan adanya
variasi yang terdapat dalam
CAR karena nilai rata-rata
0,167 > 0,032 dari simpangan
bakunya.
B. Analisis Statistik
1. Faktor Risk Profile
Diperoleh nilai 𝑍hitung
rasio FDR dilihat pada test
statistics sebesar -2,440 yang
berada diluar 𝑍tabel ± 1,96
dengan signifikansi = 0,015
atau 1,5% < 5% maka H0
ditolak yang berarti bahwa
terdapat perbedaan yang
signifikan.
2. Faktor Good Corporate
Governance
Diperoleh nilai nilai
𝑍hitung rata-rata GCG dilihat
pada test statistics sebesar -
1,622 yang berada diantara
𝑍tabel ± 1,96 dengan
signifikasi = 0,105 atau 10,5 >
5% maka H0 diterima yang
berarti bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan.
3. Faktor Earnings
Diperoleh nilai 𝑍hitung
rasio ROA dilihat pada test
statistics sebesar -2,235 yang
berada diluar 𝑍tabel ±1,96
dengan signifikansi = 0,025
atau 2,5% < 5% maka H0
ditolak yang berarti bahwa
terdapat perbedaan yang
signifikan.
4. Faktor Capital
Diperolah nilai 𝑍hitung
rasio CAR dilihat pada test
statistics sebesar -1,246 yang
berada diantara 𝑍tabel ±1,96
dengan signifikansi = 0,213
atau 21,3% > 5% maka H0
diterima yang berarti bahwa
tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.
PEMBAHASAN
Dari hasil analisis
menunjukan bahwa, tingkat
signifikansi FDR = 0,015 < 0,05,
Hal ini berarti kedua varian
populasi terdapat perbedaan yang
signifikan. Sedangkan dari nilai
Sum Of Rank di dapat nilai 195,50
>155,50. Hal ini berarti bahwa
kinerja keuangan perbankan
syariah di Indonesia lebih baik
daripada perbankan syariah di
Malaysia pada tahun 2014 disektor
pengedalian Risk.
Disisi GCG (Good
Corporate Governance, tingkat
signifikansi GCG = 0,105 > 0,05.
Hal ini berarti kedua varian
populasi tidak terdapat perbedaan
yang signifikan. Dari nilai Sum Of
Rank didapat nilai yang sama yaitu
sebesar 175,50. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kinerja
keuangan perbankan syariah di
Indonesia adalah sama dan tidak
mempunyai perbedaan yang
signifikan dengan perbankan
Page 11
9
syariah di Malaysia tahun 2014
disektor GCG (Good Corporate
Governance) atau tata kelola
peusahaan.
Disisi ROA, signifikansi
ROA = 0,025< 0,05. Hal ini berarti
kedua varian populasi terdapat
perbedaan yang signifikan.
Sedangkan nilai Sum Of Rank di
dapat nilai 105,50 < 245,5.
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kinerja keuangan perbankan
syariah di Indonesia lebih baik
daripada perbankan syariah di
Malaysia pada tahun 2014 disektor
perolehan laba (Earnings).
Sedangkan disisi CAR,
signifikansi CAR = 0,604 > 0,05.
Hal ini berarti kedua varian
populasi tidak terdapat perbedaan
yang signifikan. Sedangkan nilai
Sum Of Rank di dapat nilai 158,50
<192,50. Sehingga ini berarti
bahwa kinerja keuangan perbankan
syariah di Indonesia lebih baik
daripada perbankan syariah di
Malaysia pada tahun 2014 hanya
saja tidak terdapat perbedaan yang
signifikan disektor pemanfaatan
modal (Capital).
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Kinerja Keuangan Bank
Syariah Di Indonesia
Penilaian Risk Profile
(Profil Risiko) yang
diproksikan dengan rasio FDR.
Hasil uji statistik menunjukan
bahwa perbankan syariah di
Indonesia mempunyai rata-rata
nilai rasio FDR sebesar 0,9791.
Disisi penilaian Good
Corporate Governance (GCG).
Hasil uji statistik menunjukan
bahwa perbankan syariah di
Indonesia mempunyai rata-rata
penilaian GCG sebesar 1,727
yang mempunyai predikat baik.
Untuk penilaian Earnings
(Laba) yang diproksikan
dengan rasio ROA. Hasil uji
statistik menunjukan bahwa
perbankan syariah di Indonesia
mempunyai rata-rata nilai rasio
ROA sebesar 0,0078, dengan
nilai minimum -0,019 dan nilai
maksimum 0,36. Dengan nilai
minimum yang bernilai negatif,
hal ini mengindikasikan bahwa
terdapat kerugian pada bank
tertentu dalam perode tersebut.
Sedangkan penilaian Capital
(Permodalan) yang diproksikan
dengan rasio CAR. Hasil uji
statistik menunjukan bahwa
perbankan syariah di Indonesia
mempunyai rata-rata nilai rasio
CAR sebesar 0,204.
2. Kinerja Keuangan Bank
Syariah Di Malaysia
Penilaian Risk Profile
(Profil Risiko) yang
diproksikan dengan rasio FDR.
Hasil uji statistik menunjukan
bahwa perbankan syariah di
Malaysia mempunyai rata-rata
nilai rasio FDR sebesar 0,8998.
Disisi penilaian Good
Corporate Governance (GCG.
Page 12
10
Hasil uji statistik menunjukan
bahwa perbankan syariah di
Malaysia mempunyai rata-rata
penilaian GCG sebesar 1,40.
Untuk penilaian Earnings
(Laba) yang diproksikan
dengan rasio ROA. Hasil uji
statistik menunjukan bahwa
perbankan syariah di Malaysia
mempunyai rata-rata nilai rasio
ROA sebesar 0,017, dengan
nilai minimum 0,008 dan nilai
maksimum 0,34. Sedangkan
penilaian Capital (Permodalan)
yang diproksikan dengan rasio
CAR. Hasil uji statistik
menunjukan bahwa perbankan
syariah di Indonesia
mempunyai rata-rata nilai rasio
CAR sebesar 0,1671.
3. Perbandingan Kinerja
Keuangan Bank Syariah Di
Indonesia dan Malaysia
Berdasarkan hasil uji
statistik, terdapat perbedaan
yang signifikan dikedua rasio
yaitu rasio FDR dan ROA. Nilai
signifikasnsi FDR yang hanya
0,015 < 0,05. Hal ini berarti
bahwa terdapat perbedaan
kinerja keuangan yang
signifikan Jika dilihat dari nilai
Sum Of Runk, perbankan
syariah di Indonesia
mempunyai nilai yang jauh
lebih besar daripada perbankan
syariah di Malaysia yaitu
195,50 > 155,50 yang berarti
pemanfaatan dan pihak ketiga
untuk pembiayaan perbankan
syariah di Indonesia jauh lebih
baik daripada perbankan syariah
di Malaysia.
Disisi ROA nilai
signifikansinya sebesar 0,025 <
0,05, yang berarti bahwa
terdapat perbedaan kinerja
keuangan yang signifikan. Jika
dilihat dari nilai Sum Of Runk,
perbankan syariah di Indonesia
mempunyai nilai yang jauh
lebih rendah daripada
perbankan syariah di Malaysia
yaitu 105,50 > 245,50 yang
berarti efektivitas perusahaan
dalam memanfaatkan aset yang
dimiliki untuk menciptakan laba
perbankan syariah di Malaysia
jauh lebih baik daripada
perbankan syariah di Indonesia.
Sedangkan penilaian
GCG dan rasio CAR yang
mempunyai nilai signifikansi
0,105 dan 0,604 > 0,05, yang
berarti bahwa tidak ada
perbedaan kinerja keuangan
yang signifikan. Namun jika
dilihat dari nilai Sum Of Runk,
nilai Sum Of Runk GCG adalah
sama yaitu 175,50 dan nilai
Sum Of Runk CAR yaitu
perbankan syariah di Indonesia
lebih rendah daripada
perbankan syariah di Malaysia
sebesar 158,50 < 192,50.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Bank yang menjadi sampel
dalam penelitian ini hanya
terbatas pada bank syariah
Page 13
11
saja, sehingga hasil penelitian
tidak dapat digeneralisasikan.
2. Periode penelitian yang cukup
pendek hanya satu tahun saja
yaitu 2014.
3. Metode yang digunakan
adalah metode RGEC yang
hanya diwakili satu indikator
variabel rasio untuk peniliaian
setiap sektornya.
C. Saran
1. Bagi Peneliti Yang Lain
Karena penelitian ini
menggunakan metode RGEC
yang setiap sektornya
diprosikan dengan hanya
menggunakan satu rasio saja,
maka sebaiknya peneliti yang
akan datang menggunakan
lebih banyak rasio setiap
sektornya untuk mengukur
kinerja kedalam penelitian
agar hasil penelitian tentang
perbankan syariah bisa lebih
tergeneralisasi.
2. Bagi Perbankan Syariah di
Indonesia
Diharapkan perbankan syariah
di Indonesia untuk terus
melakukan evaluasi-evalusi
dan perencanaan-perencanaan
yang tepat dalam upaya
peningkatkan perolehan laba.
3. Bagi Perbankan Syariah di
Malaysia
Diharapkan perbankan syariah
di Malaysia untuk lebih
memperluas di dalam
pemberiaan kredit sehingga
dana-dana yang masuk bisa
terserap oleh masyarakat
secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafarudin. 2013. Memahami
Sistem Perbankan Syariah
Berkaca pada Pasar Umar Bin
Khattab. Jakarta: Buku
Republika.
Arrvida Lasta, Heidy, dkk. 2014.
“Analisis Tingkat Kesehatan
Bank dengan Menggunakan
Pendekatan RGEC (Risk Profile,
Good Corporate Governance,
Earnings, Capital) Studi Pada PT
Bank Rakyat Indonesia, Tbk,
Periode 2011-2013”. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) Vol.
13 No. 2.
Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank
Indonesia No.13/1/PBI/2011.
Jakarta..
Chapra, M. U. 1985. 7 Foundation.
Leicester. UK.
Dendawijaya, Lukman. 2003. Lima
Tahun Penyehatan Perbankan
Nasional. Jakarta: Ghelia
Indonesia.
Firdaus, M Auritsniyal. 2015.
Indonesia Harus Belajar Ekonomi
Syariah dengan Malaysia.
http://www.kompasiana.com/auri
ts/indonesia-harus-belajar-
ekonomi-syariah-dengan-
malaysia_55931fb02e7a615a053
5c67d. Diakses 2 Desember, jam
09.00.
Halim, Alamsyah. 2012.
“Perkembangan dan Prospek
Page 14
12
Perbankan Syariah Indonesia:
Tantangan Dalam Menyongsong
MEA 2015”. Milad ke-8 Ikatan
Ahli Ekonomi Islam (IAEI).
Helferd, Erich A. 1996. Teknik Analisis
Keuangan edisi kedelapan.
Jakarta: Erlangga.
Irmayanto, Juli, dkk. 2009. Bank dan
Lembaga Keuangan. Jakarta:
Universitas Trisakti.
Kadir. 2015. Statistika Terapan Konsep
Contoh dan Analisis Data
dengan Program SPSS/Lisrel
dalam Penelitian. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam
Analisis Fiqih dan Keuangan
Edisi Kedua. Jakarta: PT
Grafindo Persada.
Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan.
Jakarta: Rajawali Pers.
. 2008. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainya Edisi Revisi.
Jakarta: Rajawali Pers.
. 2012. Analisis Laporan
Keuangan Edisi ke-15. Jakarta:
Rajawali Pers.
Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode
Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi
Edisi Empat. Jakarta: Erlangga.
Kusumo, Yunanto Adi. 2008. “Analisis
Kinerja Keuangan Bank Syariah
Mandiri Periode 2002 – 2007
(dengan Pendekatan PBI No.
9/1/PBI/2007)”. Jurnal Ekonomi
Islam Vol. II No. 1 hal. 111.
Macmud, Amir dan Rukmana. 2010.
Bank Syariah Teori, Kebijakan,
dan Studi Empiris di Indonesia.
Bandung: Erlangga.
Mandasari, Jayanti. 2015. “Analisis
Kinerja Keuangan dengan
Pendekatan Metode RGEC Pada
Bank Bumn Periode 2012-2013”.
eJournal Administrasi Bisnis
Vol. 3 No. 2.
Muhammad. 2011. Audit dan
Pengawasan Syariah Pada Bank
Syariah. Yogyakarta: UII Press.
. 2014. Manajemen Dana
Bank Syariah. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Muhammad dan Suwiknyo, Dwi. 2009.
Akuntansi Perbankan Syariah.
Yogyakrta: Trustmedia.
Permata Yessi, Noviantini, dkk. 2015.
“Analisis Tingkat Kesehatan
Bank dengan Menggunakan
Pendekatan RGEC (Risk Profile,
Good Corporate Governance,
Earnings, Capital) Studi Pada PT
Bank Sinar Harapan Bali Periode
2010-2012”. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) Vol. 1 No. 1.
Prastowo, Dwi dan Julianty, Rifka.
2008. Analisis Laporan
Keuangan Konsep dan Aplikasi
Edisi Kedua.Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Rivai, Veithzal dan Arivin, Arviyan.
2010. Islamic Banking .Jakarta:
Bumi Aksara.
Rivai, Veithzal, dkk. 2012. Islamic
Banking and Finance Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Page 15
13
Rosly, Saiful Azhar dan Bakar, Affandi
Abu. 2003. “Performance of
Islamic and mainstream banks in
Malaysia”. International Journal
of Social Economics Vol. 30 No.
12.
Samad, Abdus dan Hassan, Kabir.
tanpa tahun. “The Performance
Of Malaysian Islamic Bank
During 1984-1997: An
Exploratory Study”. International
Journal of Islamic Financial
Services Vol. 1 No.3.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi
Penelitian Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat.
Sholahudin, Muhammad. 2014.
Lembaga Keuangan dan
Ekonomi Islam. Yogyakrta:
Ombak.
Siregar, Sofian.2015. Statistika
Terapan untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Subaweh, Imam. 2008. “Analisis
Perbandingan Kinerja Keuangan
Bank Syariah Dan Bank
Konvensional Periode 2003-
2007”. Jurnal Ekonomi Bisnis
No. 2 Vol. 13.
Sugiyono, 1990. Statistika untuk
Penelitian Edisi Revisi. Bandung:
Alfabeta.
Sukandarrumidi. 2006. Metodologi
Penelitian Petunjuk Praktis
Untuk Peneliti Pemula.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Sumarni, Murti dan Wahyuni,
Salamah. 2006. Metodologi
Penelitian Bisnis. Yogyakarta:
Andi.
Supardi. 2005. Metode Penelitian
Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta.
UII Press Yogyakarta.
Suwanto. 2011. ”Perbandingan Kinerja
Keuangan Bank Syariah Dengan
Pendekatan Income Statement
Approach Dan Value Added
Approach (Studi Pada Bank
Syariah Di Indonesia)”. Jurnal
Dinamika Ekonomi & Bisnis Vol.
8 No. 1.
Taswan. 2010. Manajemen Perbankan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Yogyakarta.
Trenggonowati. 2009. Metodologi
Penelitian Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta: BPFE UGM
Yogyakarta.
Triyanto, Agus. 2009. “Implementasi
Kepatuhan Syariah dalam
Perbankan Islam (Syariah) (Studi
Perbandingan antara Malaysia
dan Indonesia)”. Jurnal Hukum
No. Edisi Khusus Vol. 209 – 228.
Umam, Khaerul. 2013. Manajemen
Perbankan Syariah. Bandung:
Pustaka Setia.
Umam, Khotibul. 2011. Legislasi Fikih
Ekonomi dan Penerapannya
dalam Produk Perbankan
Syariah di Indonesia.
Yogyakarta: BPFE UGM
Yogyakarta.