i ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA PENGGANTIAN CACHE PADA SQUID BERDASARKAN PARAMETER REQUEST HIT RATIO ( MENGGUNAKAN APLIKASI CALAMARIS ) Naskah Publikasi diajukan oleh Ali Mardi 05.11.0879 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
19
Embed
ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA PENGGANTIAN CACHE PADA SQUID
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA PENGGANTIAN CACHE PADA SQUID BERDASARKAN PARAMETER REQUEST HIT RATIO
( MENGGUNAKAN APLIKASI CALAMARIS )
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Ali Mardi 05.11.0879
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2011
ii
iii
ANALYSIS COMPARATIVE PERFORMACE OF CACHE REPLACEMENT ALGORITHM ON SQUID BASED ON PARAMETER REQUEST HIT RATIO
( USING APPLICATION CALAMARIS )
ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA PENGGANTIAN CACHE PADA SQUID BERDASARKAN PARAMETER REQUEST HIT RATIO
( MENGGUNAKAN APLIKASI CALAMARIS )
Ali Mardi Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Optimization of squid are to be observed, especially setting a cache server object is one thing to note here, namely the capacity of disk cache. The larger cache capacity, meaning the longer the life of the object can be stored, if usage is approaching the upper limit of the hard drive (cache_swap_high) removal will be more frequent.
In this case squid cache object has a method of removal could be through some algorithms that are gathered within raplecement policy. Algorithms have their own ways of doing the removal or replacement of cache objects. This study will find out how the performance of each algorithm.
The results showed that the application of appropriate policy replacement algorithm can affect the performance of the squid. Here it was found that the performance of the algorithm is the most effective GDSF than LRU and LFUDA, this is evidenced by a mean value of the request hit ratio and byte hit high and has a low median time service as a whole.
Squid dikenal sebagai aplikasi proxy, Squid berfungsi sebagai proxy server,
sehingga halaman web atau file yang sudah diakses oleh pengguna yang menggunakan
proxy server yang sama akan disimpan di dalam harddisk. Sehingga ketika dilain waktu
pengguna lain ingin mengakses halaman website atau file yang sama, Proxy server
tinggal memberikan data yang ada di dalam cachenya, sehingga tidak menggunakan
koneksi internet lagi. bandwidth internet secara keseluruhan akan dihemat karena proxy
server tidak lagi mengunduh data yang diinginkan pengguna dari internet. Dalam hal ini
Cache server yang bertanggung jawab untuk mendownload content yang diminta dan
memberikannya pada pengguna.
Pengaturan object sebuah cache server merupakan salah satu hal yang perlu
diperhatikan disini, yaitu kapasitas hardisk cache. Semakin besar kapasitas cache,
berarti semakin lama umur object tersebut bisa disimpan, jika pemakaian hardisk sudah
mendekati batas atas (cache_swap_high) penghapusan akan semakin sering dilakukan.
Dalam hal ini squid memiliki metode penghapusan cache objek bisa melalui
beberapa algoritma yang terhimpun dalam raplesement policy. Algoritma-algoritma
tersebut memiliki cara-cara tersendiri dalam melakukan penghapusan atau penggantian
cache objek. Adanya beberapa model algoritma cache replacement pada SQUID dan
untuk mengetahui bagaimana kinerjanya masing-masing algoritma tersebut, karena
pemilihan algoritma replacement policy yang tepat dapat berpengaruh terhadap kinerja
dari squid itu sendiri.
2. Landasan Teori
2.1. Proxy Server
2.1.1. Definisi Proxy Server
Menurut asal katanya, proxy1 berarti wakil. Dalam konteks jaringan, proxy
berfungsi untuk membuat salinan data yang dibaca dari Internet ke jaringan lokal
sehingga jika di lain waktu mengakses data yang sama, maka data tersebut akan diambil
dari jaringan lokal sehingga akan sangat menghemat bandwith ke Internet. Hal ini
dilakukan dengan cara melayani permintaan dari pengguna dengan meneruskan
permintaan tersebut ke penyedia layanan yang sebenarnya, dan jika diinginkan dapat
melakukan penyimpanan resource sementara yang disebut cache.
1Hidayat, R., 2002, konsep Proxy, http://www.te.ugm.ac.id/~risanuri/jarkom/index.html, diakses pada tanggal 4 mei 2010.
2
2.1.2. Cara Kerja Proxy Server
Dari sisi pengguna, proxy sama seperti penyedia layanan asli. Pengguna hanya
perlu mengirimkan permintaan layanan, dan proxy akan melayani permintaan tersebut.
Namun dalam proses eksekusi layanan tersebut, alih-alih mengeksekusinya sendiri,
proxy melakukan permintaan layanan ke penyedia layanan asli. Setelah penyedia
layanan asli memberikan hasil, kemudian proxy baru akan mengembalikan hasil eksekusi
permintaan layanan ke pengguna. Sehinnga dari sisi penyedia layanan asli, proxy sama
seperti pengguna layanan.
Gambar 2.1 Cara kerja proxy secara umum
2.2. Aplikasi Squid 2.2.1. Tentang Aplikasi Squid
Menurut Rafiudin (2008)2, Squid merupakan mesin caching proxy untuk klient
web, seperti HTTP, HTTPS, FTP, gopher dan layanan sejenis lainnya. Squid mampu
menurunkan konsumsi bandwidth sekaligus mempercepat waktu respons. Ini terwujud
dengan melakukan caching halaman web dan menggunakan ulang halaman yang sering
dikunjungi, serta squid dapat menyaring situs-situs yang boleh diakses. Squid merupakan
software proxy yang banyak dipakai dan dapat diperoleh secara gratis, squid memiliki
segudang fitur yang ditawarkan, juga mendukung SSL. Extensive access control, dan
logging request yang lengkap.
2.2.2. Objec Cache
Pengaturan object sebuah cache server merupakan salah satu hal yang perlu
diperhatikan disini. Telah diketahui sebelumnya bahwa object disimpan pada dua level
cache_dir yang besar levelnya didefinisikan pada konfigurasi utama squid. Object itu
sendiri berisikan content URL yang diminta klien dan disimpan dalam bentuk file binary,
masing-masing object mempunyai metadata yang sebagian dari isinya disimpan didalam
memori untuk memudahkan melacak dimana letak object dan apa isi dari object tersebut. 2 Rafiudin R, 2008, C.widyo Hermawan, Squid Koneksi Anti Mogok, Andi Yogyakarta
3
Adapun hal yang harus diamati untuk optimasi squid ini, yaitu kapasitas hardisk
cache. Semakin besar kapasitas cache, berarti semakin lama umur object tersebut bisa
disimpan, jika pemakaian hardisk sudah mendekati batas atas (cache_swap_high)
penghapusan akan semakin sering dilakukan. Dalam hal ini squid memiliki metode
penghapusan cache objek bisa melalui beberapa algoritma penghapusan, yaitu antara
lain:
• LRU (Least Recently Used)
yaitu metode penghapusan object berdasarkan waktu kapan object
tersebut terakhir diakses. Semakin lama (besar) waktunya, kemungkin
dihapus juga akan semakin besar.
• LFUDA
yaitu metode penghapusan objek berdasarkan kepopuleran, Jadi object
yang tidak populer atau jarang diminta (request) maka akan mendapatkan
prioritas utk dihilangkan/dihapus.
• GDSF (Greedy-Dual Size Frequency)
yaitu metode penghapusan objek berdasarkan ukuran. Jadi objek yang
memiliki ukuran lebih besar maka akan mendapatkan prioritas untuk
dihapus.
2.2.3. Variabel Penelitian
Yang diimaksud dengan variabel adalah segala sesuatu yang menjadi obyek
pengamatan penelitian. Adapun obyek pengamatan yang akan dianalisis pada penelitian
ini yaitu kinerja masing-masing Algoritma Cache Replacement yang terdapat pada squid
proxy server. Penelitian ini akan menganalisis kinerja squid proxy server dengan
menggunakan tiga buah algoritma cache replacement. Yaitu GDSF (Greedy-Dual Size
Frequency), LRU (Last Recent Used) serta LFUDA (Least Frequently Used with
Dynamic Aging). dan untuk menyimpulkan algoritma mana yang mempunyai kinerja
maksimal, maka dibutuhkan variabel penelitian sebagai metode atau parameter
pembanding yang ditunjukan melalui program analisis cache squid yaitu cache manager
dan calamaris. Pada penelitian ini parameter pembanding yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja dari algoritma penggantian cache adalah sebagai berikut:
• Requiest Hit Ratio
Parameter keberhasilan squid dimana semua requiest dari client
dibandingkan dengan berapa banyak requiest yang dapat dan tidak dapat
dilayani oleh cache squid dengan baik.
4
Dirumuskan sebagai berikut:
Dimana:
Cache Hit : banyak request yang dapat dilayani oleh cache squid dan
tidak
Http Requiest : banyaknya requiest dari client
• Byet Hit Ratio
Byte hit membandingkan byte yang diterima dari server (asli) dari web,
dengan byte yang dikirim ke user. byte hit bisa bernilai negatif saat, client byte
(byte yang dikirim ke client) lebih kecil dari pada yang diterima server.
Maka dirumuskan :
Dimana :
Client_bytes : Jumlah byte yang dikirim ke client
Server_bytes : Jumlah byte dari server
Jika server_bytes lebih besar dari pada client_bytes, maka nilai byte hit
berakhir dengan negative. Itu dikarenakan :
• User membatalkan permintaan request
• Beberapa permintaan dapat mengkonsumsi lebih banyak
bandwidth pada sisi server dari pada sisi klien. Dalam berbagai
permintaan, klien meminta hanya mengambil beberapa bagian dari
objek. Squid dapat memutuskan untuk mengambil seluruh objek
sehingga dapat digunakan di kemudian hari. Ini berarti men-
download lebih dari server dari pada pengiriman ke klien. Anda
dapat mempengaruhi perilaku ini dengan opsi range_offset_limit
menjadi 0.
5
• Median Service Times
Merupakan waktu layanan squid, terhitung dari pertama client memberikan
request sampai squid membalas requiest dari client tersebut.
Maka Dirumuskan :
Dimana :
Service Time : Jumlah waktu request client
ICP : proses mencari atau pun melakukan cache
Resolve DNS : proses pencarian identitas request
Jumlah Request: jumlah request oleh klien dalam satu menit
Per Menit
2.3. Tinjauan Pustaka
Dalam hal ini penulis mengambil dari http://digilib.its.ac.id (2006), yang terdapat
penelitian yang berjudul Analisis Algoritma Pergantian Cache Pada Proxy Server
Dengan Simulasi. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen untuk menganalisis kinerja
Proxy Server pada Jaringan Internet terhadap penggunaan algoritma pergantian cache