ANALISIS PERAN WORKING CAPITAL DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM JASA (KOSPIN JASA) TUGAS AKHIR OLEH : NOVPRIYAN DINDA LARASATI NIM 17030034 PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA 2020
ANALISIS PERAN WORKING CAPITAL DALAM MENINGKATKAN
PROFITABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN
PINJAM JASA (KOSPIN JASA)
TUGAS AKHIR
OLEH :
NOVPRIYAN DINDA LARASATI
NIM 17030034
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
2020
vi
HALAMAN MOTTO
• Hidup ini bagai Tugas Akhir. Banyak bab dan revisi yang harus dilewati.
Tapi akan selalu indah, bagi yang sudah disetujui dosen pembimbing 1 dan
dosen pembimbing 2.
• Jangan pernah menyerah pada impian anda. Selalu percaya pada diri anda
sendiri. Anda bisa menjadi apapun yang anda inginkan di dunia ini.
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan nikmat yang luar biasa
kepada saya.
2. Kedua orangtua saya yang telah memberikan support dan doa untuk
kesuksesan saya.
3. Keluarga saya yang selalu memberikan semangat.
4. Almamater saya yang selalu menemani saya selama bimbingan.
5. Kucing saya yang selalu menemani saya selama mengerjakan Tugas Akhir.
6. Geng hemat (Hani, Meysin, Erni, dan Titin) yang selalu memberikan
semangat dan selalu support.
7. Dan semua orang yang telah membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan karunia-Nya, berkat bantuan dan dukungan dan dorongan
dari semua pihak yang membantu terselesaikannya tugas akhir ini. Adapun judul
tugas akhir ini adalah “ANALISIS PERAN WORKING CAPITAL DALAM
MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM
JASA (KOSPIN JASA)”.
Tugas Akhir ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
mencapai gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Akuntansi Politeknik
Harapan Bersama.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki,
dalam penyusunan Tugas Akhir ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan
dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin
menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Bapak Mc.Chambali, B.Eng, EE, M.Kom, selaku Direktur Politeknik
Harapan Bersama .
2. Ibu Yeni Priatna Sari, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ka.Prodi DIII Akuntansi
Politeknik Harapan Bersama.
3. Bapak Asrofi Langgeng N., S.Pd, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing I yang
telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk hingga
terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini.
ix
4. Ibu Elisa Purwitasari, SE, M.Acc, Akt, selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan hingga terselesaikannya
penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Ibu Atiek Puji Lestari, selaku Asisten Pimpinan Cabang Kospin Jasa
Cabang Tegal yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian pada
Kospin Jasa.
6. Seluruh karyawan dan karyawati Kospin Jasa Cabang Tegal yang telah
memberikan bantuan selama melaksanakan penelitian.
7. Teman-teman kelas A, yang telah memberikan dorongan dan semangat serta
semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, turut membantu
terselesaikannya Tugas Akhir ini.
8. Dan seluruh dosen Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal yang
sudah mendidik dan membimbing saya selama menempuh kuliah di
Politeknik Harapan Bersama Tegal.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas
segala kekurangan dan kelemahan yang ada. Akhirnya, penulis sangat berharap
tugas akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.
Tegal, 14 Juli 2020
Novpriyan Dinda Lararati
NIM :17030034
x
ABSTRAK
Novpriyan Dinda Larasati. 2020. Analisis Peran Working Capital Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa). Program Studi D-III Akuntansi. Politeknik Harapan Bersama. Pembimbing I : Asrofi Langgeng Noerman Syah. Pembimbing II : Elisa Purwitasari.
Modal kerja sangat penting untuk keberlangsungan hidup suatu perusahaan. Pengelolaan modal kerja yang efektif akan berpengaruh terhadap profitabilitas yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran working capital dalam meningkatkan profitabilitas pada Kospin Jasa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas dengan menggunakan perhitungan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Hasil penelitian ini adalah modal kerja tidak berperan dalam meningkatkan profitabilitas pada Kospin Jasa. Karena hasil perhitungan modal kerja yang cenderung mengalami kenaikan akan tetapi hasil persentase Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) yang cenderung mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan modal kerja pada Kospin Jasa masih kurang efektif dalam menghasilkan profitabilitas. Kata Kunci : Modal Kerja, Profitabilitas, ROA, ROE
xi
ABSTRACT
Larasati, Novpriyan Dinda. 2020. The Analysis of the Role of Working Capital in Increasing Profitability at Kospin Jasa. Diploma III Accounting Study Program. Politeknik Harapan Bersama. First Advisor : Asrofi Langgeng Noerman Syah. Secondary Advisor : Elisa Purwitasari.
Working capital was very important for the survival of a company. Effective working capital management will affect the profitability obtained. The purpose of this research was to determine the role of working capital in increasing profitability in the Kospin Jasa. This research was using a descriptive quantitative method. Methods of collection the data used in this research were observation, interview, library research and documentation. Data analysis methods used in this research was profitability ratio with using the calculation of Return On Asset (ROA) and Return On Equity (ROE). The result of this research is working capital doesn’t play a role in increasing profitability in the Kospin Jasa, because the result of the calculation working capital tends to increase but the result of the percentage Return On Asset (ROA) and Return On Equity (ROE) has decreased. This shows that the management of working capital in the Kospin Jasa is still less effective in generating profitability. Keywords : Working Capital, Profitability, ROA, ROE
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………... ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………iii
HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………….. iv
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMI………………………………….. v
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 4
xiii
1.3 Tujuan penelitian ...................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
1.5 Batasan Masalah ....................................................................................... 5
1.6 Kerangka Berpikir .................................................................................... 5
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 10
2.1 Tinjauan Atas Koperasi .......................................................................... 10
2.1.1 Pengertian Koperasi ........................................................................ 10
2.1.3 Tujuan Koperasi .............................................................................. 11
2.1.3 Fungsi Dan Peran Koperasi ............................................................. 11
2.1.4 Prinsip-Prinsip Koperasi ................................................................. 13
2.1.5 Modal koperasi ................................................................................ 16
2.2 Tinjauan Atas Modal Kerja .................................................................... 18
Pengertian Modal Kerja .................................................................. 18
2.2.2 Tujuan Modal Kerja ........................................................................ 19
2.2.3 Jenis-Jenis Modal Kerja .................................................................. 20
2.2.4 Peran Modal Kerja Dalam Meningkatkan Profitabilitas ................. 24
2.3 Tinjauan Atas Profitabilitas .................................................................... 25
2.3.1 Pengertian Profitabilitas .................................................................. 25
2.3.2 Rasio Profitabilitas .......................................................................... 26
xiv
2.3.3 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas ........................................................ 27
2.5 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 33
3.1 Lokasi Penelitian .................................................................................... 33
3.2 Waktu penelitian ..................................................................................... 33
3.3 Jenis Data ............................................................................................... 33
3.4 Sumber Data ........................................................................................... 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 34
3.6 Metode Analisis Data ............................................................................. 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 38
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 38
4.1.1 Perhitungan Modal Kerja Pada Kospin Jasa .................................. 38
4.1.2 Perhitungan Rasio Profitabilitas ...................................................... 39
4.1.2.1 Perhitungan Return On Asset (ROA) .......................................... 40
4.1.2.2 Perhitungan Return On Equity (ROE) ......................................... 41
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 43
4.2.1 Analisis Peran Modal Kerja Dalam Meningkatkan Return On Asset
(ROA) Pada Kospin Jasa ................................................................. 43
4.2.2 Analisis Peran Modal Kerja Dalam Meningkatkan Return On Equity
(ROE) Pada Kospin Jasa ................................................................. 45
xv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 48
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 48
5.2 Saran ....................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 53
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 7
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Modal Kerja Dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Kospin Jasa Periode
2016-2019……………………………………………………………. 3
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………………………………………………... 30
Tabel 4.1 Perhitungan Modal Kerja Pada Kospin Jasa Perode 2016-2019…….. 38
Tabel 4.2 Perhitungan Return On Asset (ROA) Pada Kospin Jasa Periode 2016-
2019………………………………………………………………… 40
Tabel 4.3 Perhitungan Return On Equity (ROE) Pada Kospin Jasa Periode 2016-
2019…………………………………………………………………. 41
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Modal Kerja dan Return On Asset (ROA) Pada
Kospin Jasa Periode 2016-2019…………………………………….. 43
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Modal Kerja dan Return On Equity (ROE) Pada
Kospin Jasa Periode 2016-2019…………………………………….. 46
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
1. Neraca Kospin Jasa Periode 2017
2. Neraca Kospin Jasa Periode 2019
3. Laporan Hasil Usaha Kospin Jasa Periode 2017
4. Laporan Hasil Usaha Kospin Jasa Periode 2019
5. Perhitungan Modal Kerja Pada Kospin Jasa Periode 2016-2019
6. Perhitungan Rasio Profitabilitas Return On Asset (ROA) Pada Kospin Jasa
Periode 2016-2019
7. Perhitungan Rasio Profitabilitas Return On Equity (ROE) Pada Kospin Jasa
Periode 2016-2019
8. Buku Bimbingan Tugas Akhir Pembimbing 1
9. Buku Bimbingan Tugas Akhir Pembimbing 2
10. Bimbingan Abstrak
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan salah satu lembaga perekonomian kerakyatan di
Indonesia yang memiliki peranan penting dalam membangun perekonomian
nasional. Koperasi dikelola dengan tujuan untuk mensejahterakan anggota dan
masyarakat pada umumnya. Namun untuk mempertahankan agar koperasi
terus menjalankan usahanya, koperasi harus tetap memperoleh laba. Laba
dalam istilah koperasi disebut sisa hasil usaha (SHU). Sisa hasil usaha (SHU)
merupakan laba bersih yang dihasilkan koperasi pada akhir periode yang
nantinya akan dibagikan kepada anggota. Dalam memperolah sisa hasil usaha
(SHU) yang tinggi, koperasi membutuhkan modal kerja untuk menunjang
kegiatan koperasi.
Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia
untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.
(Agnes, 2010: 203)[�]. Modal kerja pada koperasi terdiri dari modal sendiri,
modal simpanan, dan modal penyertaan. Modal sendiri dapat berasal dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dan dana cadangan. Modal pinjaman dapat
berasal dari anggota, bank, koperasi lain, atau juga bisa dari lembaga
keuangan lainnya. Sedangkan modal penyertaan dapat berasal dari pemerintah
dan badan usaha lainnya. Mengingat modal kerja merupakan salah satu faktor
pendukung keberhasilan koperasi dalam memperoleh laba maka dari itu
2
sebuah koperasi harus mempunyai manajemen modal kerja yang baik.
Manajemen modal kerja dikatakan baik apabila modal kerja yang
digunakan tersedia dalam jumlah yang optimal agar dapat memberikan
keuntungan yang maksimal, sehingga dapat menekan biaya perusahaan
menjadi rendah dan menunjang kegiatan operasi perusahaaan secara teratur.
Manajemen modal kerja pada koperasi digunakan untuk membeli persediaan
barang yang diperlukan anggota dan konsumen, membayar gaji pegawai,
membayar hutang dagang, membayar bunga pinjaman serta untuk mendanai
kegitan lain yang menjadi kegiatan rutin koperasi. (Susanto, dkk ∶ 2013)[�].
Modal kerja memiliki peranan penting dalam meningkatkan
profitabilitas. Besar kecilnya modal kerja yang dimiliki dapat mempengaruhi
besarnya laba yang diperoleh. Koperasi yang mempunyai modal lebih besar
lazimnya akan memperoleh laba yang besar pula daripada koperasi yang
mempunyai modal lebih sedikit. Namun pada faktanya, perusahaan yang
mempunyai modal kerja lebih akan menyebabkan banyak dana yang
menganggur, sehingga dapat memperkecil profitabilitas. Sedangkan apabila
kekurangan modal kerja, maka akan menghambat kegiatan operasional
perusahaan.
Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin JASA) merupakan salah satu
koperasi yang memiliki unit usaha dalam bidang pelayanan jasa. Dalam
menjalankan kegiatan operasional dan pelayanan sehari-hari secara efektif dan
efisien, koperasi tidak luput dari berbagai masalah yang dapat
3
mengganggu pelaksanaan dari berbagai usahanya untuk meningkatkan
profitabilitas. Berikut ini adalah data modal kerja dan laba yang diperoleh
Kospin JASA selama periode 2016-2019.
Tabel 1.1
Modal Kerja Dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Kospin Jasa
Periode 2016-2019
Tahun Beban Operasional Total Kewajiban Modal Kerja Sisa Hasil Usaha
2016 Rp. 176,285,860,804 Rp. 5,454,042,584,584 Rp. 1,729,794,427,990 Rp. 31,118,397,383
2017 Rp. 202,475,564,830 Rp. 5,839,764,228,972 Rp. 2,146,322,764,090 Rp. 32,935,323,739
2018 Rp. 192,754,235,190 Rp. 5,293,822,156,933 Rp. 1,451,639,251,314 Rp. 35,381,941,550
2019 Rp. 208,795,988,136 Rp. 6,318,272,281,324 Rp. 1,746,006,454,230 Rp. 45,724,447,585
Sumber : Kospin JASA Periode 2020
Berdasarkan tabel 1.1 diatas, dapat dilihat bahwa perkembangan modal
kerja Kospin JASA pada tahun 2016-2017 mengalami peningkatan yang
cukup tinggi. Pada tahun 2018, modal kerja mengalami penurunan. Kemudian
pada tahun 2019, modal kerja mengalami peningkatan yang cukup tinggi lagi.
Jika dilihat dari sisa hasil usaha (SHU) yang dihasilkan dari tahun 2016-2019
mengalami peningkatan. Namun ukuran baik untuk menilai keberhasilan
koperasi bukanlah terletak pada besarnya laba yang dihasilkan, tetapi terletak
pada efisiensi pengelolaan modal koperasi untuk memperoleh laba.
Terdapat ketidakstabilan modal kerja Kospin JASA dari tahun 2016-
2019. Ketidakstabilan tersebut dapat terjadi karena manajemen modal kerja
yang kurang efektif dalam mengelola modal kerja. Penyebab kurang
efektifnya pengelolaan modal kerja yaitu beban operasional yang cenderung
mengalami kenaikan dari tahun 2016-2019. Selain itu, total kewajiban dari
4
tahun 2016-2019 yang cederung mengalami kenaikan ini juga merupakan
faktor penyebab ketidakstabilan modal kerja. Jika koperasi memperoleh modal
dari pinjaman maka koperasi akan menanggung resiko yaitu berupa biaya
bunga yang harus dibayar atas pinjaman tersebut. Semakin besar modal yang
dipinjam akan semakin besar pula biaya bunga yang harus ditanggung oleh
koperasi. Kemudian pinjaman yang diberikan atau piutang juga mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan piutang ini bisa menyebabkan
resiko piutang tak tertagih juga meningkat. Hal tersebut akan berpengaruh
pada sisa hasil usaha yang dihasilkan.
Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “ANALISIS PERAN WORKING
CAPITAL DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA
KOPERASI SIMPAN PINJAM JASA (KOSPIN JASA)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah bagaimana Peran Working Capital dalam
meningkatkan Profitabilitas pada Kospin Jasa ?
1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui Peran Working Capital dalam meningkatkan
Profitabilitas pada Kospin Jasa.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu :
5
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan, pengetahuan dalam bidang akuntansi
khususnya mengenai peran modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas.
2. Bagi Kospin Jasa
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan
atau sebagai bahan perbandingan khususnya manajer keuangan di dalam
merencanakan dan mengendalikan modal kerja seefektif mungkin agar
perusahaan dapat berjalan lebih baik lagi.
3. Bagi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Untuk menambah pengetahuan dan sebagai referensi bagi pihak lain untuk
melakukan penelitian ataupun menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan penelitian ini.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu terkait analisis peran
working capital dalam meningkatkan profitabilitas pada Kospin Jasa
berdasarkan data Laporan Keuangan Kospin JASA periode 2016-2019.
1.6 Kerangka Berpikir
Perkembangan modal kerja Kospin JASA periode 2016-2019
mengalami fluktuasi. Fluktuasai ini menunjukkan bahwa terdapat
ketidakstabilan modal kerja yang dimiliki Kospin JASA. Ketidakstabilan
modal kerja terjadi karena pengelolaan modal kerja yang kurang efektif. Hal
tersebut disebabkan karena beban operasional yang cenderung mengalami
kenaikan setiap tahunnya. Total kewajiban yang cenderung mengalami
6
kenaikan dari tahun 2016-2019 juga merupakan faktor penyebab pengelolaan
modal kerja kurang efektif. Semakin besar modal yang dipinjam akan semakin
besar pula biaya bunga yang harus dibayar atas pinjaman tersebut. Selain itu,
faktor penyebab kurang efektifnya pengelolaan modal kerja adalah pinjaman
yang diberikan atau piutang yang juga mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Semakin besar pinjaman yang diberikan akan semakin besar pula
resiko piurng tak tertagih. Hal tersebut akan mempengaruhi tingkat
profitabilitas atau laba bersih yang dihasilkan oleh Kospin JASA. Maka dari
itu manajemen modal kerja harus dituntut lebih bijak lagi dalam pengelolaan
dan penggunaan modal kerja, agar tingkat profitabilitas atau laba bersih yang
dihasilkan lebih optimal lagi.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka dapat dilakukan
penyederhanaan menggunakan kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:
7
Umpan Balik
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini, dibuat sistematika penulisan agar
mudah untuk dipahami dan memberikan gambaran secara umum kepada
pembaca mengenai tugas akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
Analisis Data: Deskriptif Kuantitatif
Permasalahan: 1. Terdapat
ketidakstabilan modal kerja dari tahun 2016-2019.
2. Pengelolaan modal kerja yang kurang efektif.
Strategi Pemecahan Masalah: 1. Menganilisis perolehan
modal kerja untuk mengetahui profitabilitas pada Kospin Jasa menggunakan rasio profitabilitas.
2. Manajemen modal kerja harus lebih bijak lagi dalam hal pengelolaan dan penggunaan modal kerja dengan memperhatikan kestabilan modal kerjanya.
3. Menekan biaya operasional menjadi rendah dan menunjang kegiatan operasi koperasi secara teratur.
Rumusan Masalah: Bagaimana peran Working Capital dalam meningkatkan Profitabilitas pada Kospin JASA ?
Kesimpulan: Working capital berperan penting dalam meningkatkan profitabilitas pada Kospin JASA.
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir
8
1. Bagian awal
Bagian awal berisi halaman judul, halaman persetujuan, halaman
pengesahan, halaman pernyataan keaslian Tugas Akhir (TA), halaman
pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan
akademis, halaman persembahan, halaman motto, kata pengantar,
intisari/abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran.
Bagian awal ini berguna untuk memberikan kemudahan kepada pembaca
dalam mencari bagian-bagian penting secara cepat.
2. Bagian isi terdiri dari lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah,
kerangka berpikir dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini memuat teori-teori tentang pengertian Pengertian
Koperasi, Tujuan Koperasi, Fungsi Dan Peran Koperasi,
Prinsip-Prinsip Koperasi, Modal Koperasi, Pengertian Modal,
Sumber Modal Koperasi, Pengertian Modal Kerja, Tujuan
Modal Kerja, Jenis-Jenis Modal Kerja, Peran Modal Kerja
Dalam Meningkatkan Profitabilitas, Pengertian Profitabilitas,
Pengertian Rasio Profitabilitas, dan Jenis-Jenis Rasio
Profitabilitas.
9
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang lokasi penelitian (tempat dan alamat
penelitian), waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis
dan sumber data penelitian, dan metode analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan hasil penelitian seperti perhitungan modal
kerja, perhitungan rasio profitabilitas Return On Asset (ROA)
dan Return On Equity (ROE), serta pembahasan hasil
penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan berisi tentang garis besar dari inti hasil penelitian,
serta saran dari peneliti yang diharapkan dapat berguna bagi
instansi atau perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi tentang daftar buku, literature yang berkaitan dengan
penelitan. Lampiran berisi data yang mendukung penelitian tugas akhir
secara lengkap.
3. Bagian Akhir
LAMPIRAN
Lampiran berisi informasi tambahan yang mendukung kelengkapan
laporan, antara lain Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari
Tempat Penelitian, Kartu Konsultasi, Spesifikasi teknis serta data-data lain
yang diperlukan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Atas Koperasi
2.1.1 Pengertian Koperasi
Menurut PSAK No. 27 Tahun 2007 menyatakan bahwa
koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar
prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk
meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat
daerah kerja pada umumnya. Dengan demikian, koperasi merupakan
gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian.
(Dalam Rudianto, 2010: 3)[ ].
Menurut Munir dan Indarti (2012:4)[!] bahwa koperasi
merupakan salah satu badan usaha yang berbadan hukum dengan usaha
yang beranggotakan orang-seorang yang berorientasi menghasilkan
nilai tambah yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan
anggotanya.
Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
koperasi adalah salah satu badan usaha berbadan hukum yang
mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi
para anggotanya untuk peningkatan kesejahteraan anggota dan
masyarakat.
11
2.1.3 Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi menurut pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992
adalah untuk memajukan kesejahteraan anggotanya, memajukan
kesejahteraan masyarakat, serta turut dalam membangun tatanan
perekonomian nasional. (Dalam Rudianto, 2010: 3)[ ].
Berdasarkan pasal 4 UU No. 17 Tahun 2012 tentang
perkoperasian, Koperasi didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tatanan
perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. (Dalam
Budiarti, 2015)["].
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian yang
demokratis, adil dan makmur.
2.1.3 Fungsi Dan Peran Koperasi
Menurut UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran koperasi
adalah : (Dalam Putra, Yudiarto Perdana:2015)[#]
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.
12
3. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Fungsi dan Peran Koperasi hampir sama dengan koperasi pada
umumnya, antara lain sebagai berikut (Dalam Aulia, 2019: 15)[&]:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya guna
meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi.
2. Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota agar menjadi
amanah, professional, konsisten, dan konsekuen di dalam
menerapkan prinsip-prinsip ekonomi.
3. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
4. Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja.
Dari beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
fungsi dan peran koperasi adalah sebagai berikut :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota dan masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
13
2. Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota sebagai dasar
kekuatan dan ketahanan perekonomian yang amanah, professional,
konsisten, dan konsekuen.
3. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
5. Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja.
2.1.4 Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip yang dilaksanakan koperasi Indonesia menurut
UU No. 25/1992 pasal 5 adalah sebagai berikut : (Dalam Rudianto,
2010: 4-5)[ ].
1. Keanggotaan yang bersifat sukarela dan terbuka
Karena keanggotaan koperasi tidak seorang pun yang boleh
dipaksa oleh orang lain untuk menjadi anggota koperasi.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Penerapan prinsip ini di dalam koperasi dilakukan dengan
mengupayakan sebanyak mungkin anggota koperasi di dalam
pengambilan keputusan koperasi.
14
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding
dengan besarnya jasa masing-masing anggota
Koperasi tidak menggunakan istilah laba atau keuntungan untuk
menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama
periode tertentu dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk
memperoleh penghasilan itu. Selisih ini dalam koperasi disebut
Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU ini setelah dikurangi dengan biaya-
biaya tertentu akan dibagikan kepada para anggota sesuai dengan
perimbangan jasanya masing-masing. Jasa para anggota diukur
berdasarkan jumlah kontribusi masing-masing terhadap
pembentukan SHU ini. Ukuran kontribusi yang digunakan adalah
jumlah transaksi anggota dengan koperasi selama periode tertentu.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
Pemberian balas jasa yang terbatas atas modal merupakan
cerminan bahwa selain menaruh perhatian terhadap pemberian
imbalan yang wajar atas partisipasi para anggotanya, koperasi juga
mendorong dan menumbuhkan rasa kesetiakawanan antar sesama
anggota koperasi.
5. Kemandirian
Prinsip kemandirian menunjukkan bahwa pengelola usaha
dijalankan dan diawasi oleh anggota harus dapat memberikan
peningkatan kesejahteraan bagi anggotanya dan masyarakat.
15
Menurut UU No. 17 Tahun 2012 bahwa prinsip-prinsip
koperasi adalah sebagai berikut : (Dalam Budiarti, 2015)["].
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis.
3. Anggota berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ekonomi
koperasi.
4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan
independen.
5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi
anggota, pengawas pegurus, dan karayawannya, serta memberikan
informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan
kemanfaatan koperasi.
6. Koperasi melayani anggota secara prima dan memperkuat gerakan
koperasi dengan bekerjasama melalui jaringan kegiatan pada
tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional.
7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi
lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang telah
disepakati oleh anggota.
Dari beberapa prinsip koperasi menurut undang-undang diatas
maka dapat disimpulkan bahwa prinsip koperasi sebagai berikut :
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil.
16
4. Anggota berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ekonomi
koperasi.
5. Kemandirian.
6. Pendidikan dan pelatihan perkoperasian.
7. Kerjasama antar koperasi.
2.1.5 Modal koperasi
Menurut (Rudianto, 2010: 6)[ ] ekuitas koperasi terdiri dari :
1. Modal Anggota
Istilah modal dalam pengertian ini lebih memiliki arti sebagai
sumber pembelanjaan usaha yang berasal dari setoran para
anggota. Biasanya setoran anggota koperasi dapat dikelompokkan
dalam tiga jenis setoran, yaitu :
a. Simpanan pokok adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama
banyaknya yang harus disetorkan oleh setiap anggota pada
waktu masuk menjadi anggota. Jenis simpanan pokok ini
tidak dapat diambil kembali selama orang tersebut masih
menjadi anggota koperasi.
b. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus
dibayarkan oleh anggota dalam waktu dan kesempatan
tertentu, seperti sebulan sekali.
c. Simpanan sukarela adalah jumlah tertentu yang diserahkan
oleh anggota atau bukan anggota kepada koperasi atas
kehendak sendiri sebagai simpanan.
17
2. Modal Sumbangan
Modal sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yang
dapat dinilai dengan uang yag diterima dari pihak lain yang bersifat
hibah dan tidak mengikat.
3. Modal Penyertaan
Modal penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang
dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk
menambah dan memperkuat struktur permodalan dalam
meningkatkan usaha koperasi.
4. Cadangan
Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang
disishkan oleh koperasi untuk suatu tujuan tertentu, sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota.
5. Sisa Hasil Usaha
Sisa hasil usaha (SHU) adalah selisih antara penghasilan yang
diterima koperasi selama periode tertentu dengan beban yang
dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu.
Menurut Budiarti (2015:14)["] modal koperasi dapat dibentuk
melalui :
1. Simpanan-simpanan anggota seperti simpanan pokok, wajib dan
sukarela.
2. Cadangan-cadangan yaitu sisa hasil usaha yang tak dibagikan tetap
disimpan untuk cadangan.
18
3. Hasil-hasil penyusutan yaitu bagian sisa hasil usaha yang
digunakan untuk menutup penyusutan nilai dari harta milik
koperasi yang telah digunakan.
4. Pinjaman-pinjaman yaitu semua pinjaman yang diperoleh koperasi
dari pihak ke tiga untuk menutup kebutuhan modal usahanya.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
modal koperasi diperoleh dari :
1. Modal anggota berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan
simpanan sukarela.
2. Modal sumbangan.
3. Modal penyertaan.
4. Cadangan.
5. Hasil penyusutan.
6. Pinjaman dari pihak ketiga.
2.2 Tinjauan Atas Modal Kerja
Pengertian Modal Kerja
Menurut Kasmir (2013:250) menyatakan bahwa modal kerja
merupakan modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi
perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan
dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek seperti kas, surat-surat
berharga atau sekuritas, piutang, dan persediaan. (Dalam Ima dan
Muznah : 2016)[(].
19
Menurut Riyanto (2001), pengertian modal kerja adalah jumlah
dana yang digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan
untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek saja, yaitu berupa kas,
persediaan barang, piutang (setelah dikurangi profit margin), dan
penyusutan aktiva tetap. (Dalam Ginting, Mitha, 2018:189)[)].
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
modal kerja merupakan sejumlah dana yang digunakan untuk
melakukan kegiatan operasi perusahaan guna untuk menghasilkan
pendapatan jangka pendek yaitu berupa kas, persediaan, piutang, surat-
surat berharga, dan penyusutan aktiva tetap dalam suatu periode
akuntansi.
2.2.2 Tujuan Modal Kerja
Menurut Kasmir (2012 :253) bahwa tujuan modal kerja antara
lain : (Dalam Yulitiawati, 2019: 562)[�,]
a. Sebagai Pemenuhan kebutuhan profitabilitas perusahaan.
b. Dengan modal kerja yang mencukupi perusahaan mempunyai
kemampuan untuk memenuhi kewajiban terhadap waktunya.
c. Memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana
dari kreditor apabila rasio keuangan memenuhi syarat.
d. Untuk mengoptimalkan pemakaian aktiva lancar untuk
peningkatan penjualan dan laba.
e. Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya
nilai aktiva lancar.
20
Tujuan utama penggunaan modal kerja menurut Budiarti
(2015:14)["] sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui efisiensi perusahaan dalam penggunaan modal
kerja yang tersedia dan mengetahui dari mana sumber modal kerja
tersebut diperoleh.
2. Untuk memberikan pemahaman terhadap operasi keuangan
perusahaan terutama bagi manajer keuangan dalam menganalisa
rencana dimasa lalu dan masa yang akan datang.
3. Untuk memperkirakan apakah perusahaan telah berkembang
dengan cepat dan apakah perusahaan mulai kehabisan sumber-
sumber pembelanjaan.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari modal kerja adalah untuk memungkinkan perusahaan
dalam memenuhi pemabayaran kewajibannya serta untuk
memperkirakan apakah perusahaan sudah efisien dalam penggunaan
modal kerja yang tersedia.
2.2.3 Jenis-Jenis Modal Kerja
Menurut Riyanto (2011) modal kerja dalam suatu perusahaan
dapat digolongkan berdasarkan kebutuhan akan modal kerja itu sendiri.
(Dalam Ginting, Mita, 2018: 190 − 192)[)]. Berikut merupakan dua
penggolongannya:
21
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja yang harus selalu ada pada perusahaan agar dapat
berfungsi dengan baik dalam satu periode akuntansi. Modal kerja
permanen terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Modal kerja primer (primary working capital) adalah sejumlah
modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk
menjamin kelangsungan kegiatan usahanya.
b. Modal kerja normal (normal working capital) yaitu sejumlah
modal kerja yang dipergunakan untuk dapat menyelenggarakan
kegiatan produksi pada kapasitas normal. Kapasitas normal
mempunyai pengertian yang fleksibel menurut kondisi
perusahaannya.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Modal kerja yang dibutuhkan saat-saat tertentu dengan jumlah
yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan dalam satu
periode. Modal kerja variabel dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
a. Modal kerja musiman (seasonal working capital) yaitu
sejumlah modal kerja yang besarnya berubahubah disebabkan
oleh perubahan musim.
b. Modal kerja siklis (cyclis working capital) yaitu sejumlah
modal kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan oleh
perubahan permintaan produk.
22
c. Modal kerja darurat (emergency working capital) yaitu modal
kerja yang besarnya berubah-ubah yang penyebabnya tidak
diketahui sebelumnya. Misalnya kebakaran, banjir, gempa
bumi, buruh mogok dan sebagainya.
Jenis-jenis modal kerja yang dikutip oleh Bambang Riyanto
(1999:35) adalah sebagai berikut : (Dalam Budiarti, 2015:13)["]
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) yaitu modal
kerja yang harus selalu ada pada perusahaan agar dapat berfungsi
dengan baik dalam satu periode akuntansi. Modal kerja permanen
terbagi menjadi dua :
a. Modal kerja primer (primary working capital) adalah sejumlah
modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk
menjamin kelangsungan kegiatan usahanya.
b. Modal kerja normal (normal working capital) yaitu sejumlah
modal kerja yang dipergunakan untuk dapat menyelenggrakan
kegiatan produksi pada kapasitas normal. Kapasitas normal
mempunyai pengertian yang fleksibel menurut kondisi
perusahaannya.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) adalah modal
kerja yang dibutuhkan saat-saat tertentu dengan jumlah yang
berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan dalam satu
periode.modal kerja variabel dapat dibedakan :
23
a. Modal kerja musiman (seasonal working capital) yaitu
sejumlah modal kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan
oleh perubahan musim.
b. Modal kerja siklis (cyclical working capital) yaitu sejumlah
modal kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan oleh
perubahan permintaan produk.
c. Modal kerja darurat (emergency working capital) yaitu modal
kerja yang besarnya berubah-ubah yang penyebabnya tidak
diketahui sebelumnya. Misalnya kebakaran, banir, gempa
bumi, buruh mogok dan sebagainya.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
jenis-jenis modal kerja sebagai berikut :
1. Modal kerja permanen (Permanent Working Capital) merupakan
jumlah modal yang harus selalu ada dalam perusahaan. Modal
kerja permanen ada dua yaitu :
a. Modal kerja primer (primary working capital) adalah sejumlah
modal yang minimal harus ada dalam perusahaan.
b. Modal kerja normal (normal working capital) adalah sejumlah
modal yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan
produksi pada kapasitas normal.
2. Modal kerja variabel (Variable Working Capital) merupakan
jumlah modal yang berubah-ubah dan dibutuhkan pada kondisi
tertentu. Modal kerja variabel dibagi menjadi tiga yaitu :
24
a. Modal kerja musiman (seasonal working capital) adalah
jumlah modal kerja yang berubah-ubah yang disebabkan oleh
perubahan musim.
b. Modal kerja siklis (cyclical working capital) adalah jumlah
modal kerja yang berubah-ubah yang disebabkan oleh
perubahan permintaan produk.
c. Modal kerja darurat (emergency working capital) adalah
jumlah modal kerja yang berubah-ubah yang penyebabnya
diluar kemampuan perusahaan.
2.2.4 Peran Modal Kerja Dalam Meningkatkan Profitabilitas
Menurut Indriyo dan Basri (2002:38-39) ada dua pendapat
yang menyatakan pengaruh modal kerja terhadap laba dan
profitabilitas perusahaan : (Dalam Yulitiawati, 2019: 563 − 564)[�,]
1. Pendapat yang pertama
Mengatakan bahwa modal kerja yang berlebihan dapat mengurangi
risiko, tetapi juga mengurangi laba/hasil. Pendapat ini didasarkan
pada pengertian bahwa dengan kelebihan modal kerja akan
memerlukan biaya untuk menyimpan/perawatan. Dengan demikian
akan menurunkan laba/hasil.
2. Pendapat yang kedua
Mengatakan bahwa modal kerja yang berlebihan dari cukup akan
mengurangi risiko dan menaikkan laba/hasil. Pendapat ini
didasarkan atas pandangan bahwa dengan cukup tersedianya modal
25
kerja maka kegiatan dapat diarahkan pada pencarian hasil yang
lebih tinggi dengan ekspansi/perluasan usaha..
Menurut Fahmi (2015:102) menyatakan bahwa bagi
perusahaan yang menganut konsep turnover yang efektif artinya dana
yang dikeluarkan tersebut diharapkan mengalami perputaran secara
efektif dan kembali memberikan pemasukan dana yang bersumber dari
penjualan untuk menutupi setiap modal kerja yang telah dikeluarkan
tersebut, dari pernyataan diatas dapat disimpulkan jelas terlihat bahwa
terdapat pengaruh peran modal kerja itu terhadap profitabilitas suatu
perusahaan. (Dalam Ima dan Muznah ∶ 2016) [(].
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peran
modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas adalah jika modal kerja
yang dimiliki perusahaan kurang maka perusahaan akan mengalami
kesulitan membayar biaya operasional perusahaan dan juga akan
kesulitan membayar utang jangka pendek. Jika perusahaan memiliki
modal kerja yang lebih maka akan mengakibatkan dana tidak terpakai
sehingga dapat membuat perusahaan rugi.
2.3 Tinjauan Atas Profitabilitas
2.3.1 Pengertian Profitabilitas
Riyanto (2001:35) mengatakan bahwa “Profitabilitas adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama suatu
periode”. Profitabilitas perusahaan diukur dengan kesuksesan
perusahaan dan kemampuan menggunakan aktiva secara produktif,
26
sehingga profitabilitas dapat diketahui dengan membandingkan antara
laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau
jumlah modal perusahaan. (Dalam Wijaya, Yunita: 2013)[��].
Menurut Prayitno, Dwi Hari (2016:23)[��] perofitabilitas
merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam kegiatan
operasionalnya untuk memperoleh laba atas penjualan, total aktiva
maupun modal sendiri.
Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:118) profitabilitas
adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam
hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri.
(Dalam Yulitiawati, 2019:563)[�,].
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba atas penjualan, total aktiva maupun modal sendiri
yang digunakan untuk melakuka kegiatan operasi perusahaan.
2.3.2 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi
perusahaan. (Kasmir, 2016: 197)[� ].
27
Menurut Jumingan (2006) rasio profitabilitas bertujuan untuk
mengukur efisiensi aktivitas perusahaan dan kemampuan perusahaan
untuk memperoleh keuntungan. (Dalam Yunawati dan Ade: 2013)[�!].
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan perusahaan untuk
mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam menghasilkan laba.
2.3.3 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas
Jenis-jenis rasio profitabilitas menurut Kasmir (2016: 199 −
204)[� ] adalah sebagai berikut :
1. Profit Margin On Sales
Profit margin on sales merupakan salah satu rasio yang digunakan
untuk mengukur margin laba atas penjualan. Terdapat dua rumus
untuk mencari profit margin, yaitu sebagai berikut :
a. Untuk margin laba kotor dengan rumus :
Sumber : Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan (Jakarta :
Rajawali Pers, 2016), hlm. 199
b. Untuk margin laba bersih dengan rumus :
Sumber : Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan (Jakarta :
Rajawali Pers, 2016), hlm. 199-200.
89:;<= >?9@<A = CDEFGHIHE JDKLMNOPHKQH CRSRS CDEFGHIHE
THIDL X 100%
UV= W9:;<= >?9@<A = XHKEMEQ YZ[DK \E[DKDL[ YE] ^H_ (XY\^)
THIDLX 100%
28
2. Return On Investment (ROI)
Rumus untuk mencari Return On Investment (ROI) dapat
digunakan sebagai berikut :
Sumber : Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan (Jakarta :
Rajawali Pers, 2016), hlm. 203.
3. Return On Equity (ROE)
Rumus untuk mencari Return On Equity (ROE) dapat digunakan
sebagai berikut :
Sumber : Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan (Jakarta :
Rajawali Pers, 2016), hlm. 204.
Ada tiga jenis-jenis profitabilitas yang sering digunakan
menurut Hanafi (2013:42) adalah sebagai berikut :
(Dalam Ima dan Muznah ∶ 2016) [(]
1. Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Semakin
tinggi rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu.
2. Return On Asset (Rasio Laba Terhadap Total Asset)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Rasio yang tinggi
`ab = XHKEMEQ YZ[DK \E[DKDL[ YE] ^H_ (XY\^)
^R[HI YLLD[LX 100%
`ac = XHKEMEQ YZ[DK \E[DKDL[ YE] ^H_ (XY\^)
XdGM[eX100%
29
menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset yang berarti
semakin baik.
3. Return On Equity (Rasio Laba Terhadap Ekuitas)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
bersih berdasarkan modal tertentu. Angka yang tinggi
menunjukkan tingkat profitabilitas yang tinggi.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
jenis-jenis rasio profitabilitas ada tiga yaitu :
1. Profit Margin
Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
2. Return On Asset (ROA)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Rumus yang
digunkan untuk menghitung Return On Asset (ROA) adalah :
3. Return On Equity (ROE)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
bersih berdasarkan modal tertentu. Rumus yang digunkan untuk
menghitung Return On Equity (ROE) adalah :
ROA = Laba Bersih Setelah Pajak
Total Asset× 100%
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak
Modal Sendiri× 100%
30
2.5 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian terdahulu ini diharapkan peneliti dapat melihat
perbedaan antara penelitian yang telah di lakukan. Selain itu, juga diharapkan
penelitian ini dapat diperhatikan mengenai kekurangan dan kelebihan antara
penelitian terdahulu dengan penelitian yang di lakukan. Adapun hasil
penelitian terdahulu dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Metode Penelitian Hasil 1. Elis Wartika (2013)
“Analisis Peran Modal Kerja Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada Koperasi Simpan Pinjam Sumber Bahagia Bandung”
Deskriptif Kuantitatif
Secara keseluruhan tingkat modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas pada Koperasi Simpan Pinjam Sumber Bahagia Bandung tidak terlalu berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas, hal ini terbukti dari tingkat modal kerja yang setiap tahunnya mengalami peningkatan tetapi tingkat profitabilitas (ROA) yang didapat oleh Koperasi Simpan Pinjam Sumber Bahagia Bandung dari tahun 2007-2012 mengalami fluktuasi. Dari tahun 2007-2009 dikatakan cukup baik karena jumlah Profitabilitas (ROA) mengalami kenaikan, tetapi pada tahun 2010-2011 mengalami penurunan dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan tetapi hanya sedikit. Hal ini disebabkan karena pengelolaan modal kerja yang kurang efektif sehingga laba/profitabilitas yang didapat menjadi kurang maksimal.
2. Yulitiawati (2019) “ Analisis Peran Modal Kerja Dalam
Deskriptif Kuantitatif
Secara keseluruhan tingkat modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas pada Koperasi pedagang Pasar Gunung Putih
31
Meningkatkan Profitabilitas Pada Koperasi Pedagang Pasar”
Muaradua tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas, hal ini terbukti dari tingkat modal kerja yang meningkat setiap tahun tetapi tingkat profitabilitas (ROE dan ROI) yang diperoleh Koperasi pedagang Pasar Gunung Putih Muaradua dari tahun 2013 - 2017 mengalami peningkatan dan penurunan. Dari 2013 - 2015 dikatakan cukup baik karena profitabilitas telah meningkat, tetapi pada 2016-2017 telah menurun. Hal ini disebabkan manajemen modal kerja yang tidak efektif sehingga laba / profitabilitas yang diperoleh kurang optimal.
3. Ima Haryati dan Muznah (2016), “Analisis Peran Modal Kerja Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada Koperasi Pegawai Negeri Karya Sejahtera Baturaja Kabupaten Oku”
Deskriptif Kuantitatif
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diketahui bahwa modal kerja berperan dalam meningkatkan profitabilitas pada Koperasi Pegawai Negeri Karya Sejahtera Baturaja Kabupaten OKU terlihat modal kerja yang cenderung menurun dan tingkat profiabilitas juga mengalami fluktuatif yang cenderung menurun.
4. Susanto, dkk (2013), “Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja Koperasi Dalam Meningkatkan Profitabilitas Dan Menjaga Tingkat Likuiditas”
Deskriptif Kuantitatif
Hasil dari penelitian di KPRI Universitas Brawijaya Malang menunjukkan bahwa kondisi NWC (Net Working Capital) dari tahun ke tahun cenderung turun dari tahun 2012 dengan selisih Rp 14.716.065 menjadi Rp 20.606.879.352. Pada rasio Likuiditas juga cenderung menurun pada tahun 2013, hal tersebut mengindikasikan bahwa manajemen koperasi belum mampu dalam memenuhi dan menjaga tingkat perputaran Current Asset (aktiva lancar) dan Current Liabilities (hutang
32
lancar). Berdasarkan proyeksi perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa rasio keuangan koperasi secara keseluruhan yaitu rasio profitabilitas, rasio aktivitas masih cenderung naik akan tetapi pada rasio likuiditas cenderung turun. Hal tersebut dapat dilihat pada tingkat Current Ratio mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun meskipun jumlah tersebut sudah mencapai standar menurut teori perusahaan sebesar 200%.
5. Hariyanti Alimuddin (2016), “Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada PT. Semen Tonasa (Persero) di Kabupaten Pangkep”
Deskriptif Kuantitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas pada PT. Semen Tonasa (Persero) di Kabupaten Pangkep.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat pada Kospin JASA Cabang Tegal yang
beralamat di Jalan Gajah Mada No.63, Mintaragen, Tegal Barat, Kecamatan
Tegal Timur, Kota Tegal.
3.2 Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, terhitung dari 01 Februari
2020 sampai 30 Juni 2020.
3.3 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data Kualitatif
Data kualitatif menurut Suliyanto (2005:134)
yaitu data dalam bentuk kata-kata atau bukan bentuk angka. Data ini
biasanya menjelaskan karakteristik atau sifat. (Dalam Putri, 2018)[�"] .
Data kualitatif dalam penelitian ini berupa hasil wawancara terkait laporan
keuangan Kospin JASA periode 2016-2019.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif menurut Suliyanto (2005:135) yaitu data yang dinyatakan
daam bentuk angka dan merupakan hasil dari perhitungan dan pengukuran.
(Dalam Putri: 2018) [�"] . Data kuantitatif yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Laporan Keuangan Kospin JASA periode 2016-2019.
34
3.4 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Data Primer
Menurut Sangadji dan Sopiah (2010: 171)[�#] data Primer merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(tidak melalui perantara). Data primer dalam penelitian ini yaitu
melakukan observasi secara langsung pada Kospin JASA Cabang Tegal
dengan mengumpulkan data yang berkaitan dengan penyusunan tugas
akhir ini dan wawancara dengan bagian keuangan terkait laporan keuangan
Kospin JASA periode 2016-2019.
2. Data Sekunder
Data sekunder menurut Suliyanto (2005:132) adalah data yang diterbitkan
atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.
(Dalam Putri: 2018) [�"]. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Laporan Keuangan Kospin JASA periode 2016-2019.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data atau keterangan yang diperlukan dalam
penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan penulis ialah sebagai
berikut :
35
1. Observasi
Menurut Sangadji dan Sopiah (2010: 171)[�#] observasi adalah proses
pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda), atau kejadian
yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan
individu-individu yang diteliti. Observasi dalam penelitian ini dilakukan
secara langsung pada Kospin JASA Cabang Tegal dengan mengumpulkan
data yang berkaitan dengan penyusunan tugas akhir ini.
2. Wawancara
Menurut Sangadji dan Sopiah (2010: 171)[�#] wawancara merupakan
teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan
pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Dalam penelitian ini
peneliti melakukan tanya jawab secara langsung dengan bagian keuangan
terkait laporan keuangan Kospin JASA periode 2016-2019.
3. Studi Pustaka
Studi Pustaka menurut Sugiyono (2012:291) merupakan kajian teoritis dan
referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang
berkembang pada situasi sosial yang diteliti. (Dalam Nisa: 2017) [�&].
Studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini
yang dapat menunjang dalam penyusunan Tugas Akhir.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan proses pengumpulan informasi berupa Laporan
Keuangan Kospin JASA periode 2016-2019.
36
3.6 Metode Analisis Data
Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif-kuantitatif. Menurut Ermawati, Ita Dewi (2014)[�(]
deskriptif kuantitatif adalah metode yang menggunakan tulisan tulisan berisi
paparan uraian tentang suatu obyek sebagaimana adanya pada waktu tertentu
dimana data yang digunakan dapat diolah dan diukur dan hasil dari data yang
telah dianalisis.
Langkah-langkah analisis data deskriptif kuantitatif dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan
Kospin JASA periode 2016-2019.
2. Perhitungan modal kerja
Rumus untuk mencari modal kerja adalah :
Sumber : Ima Haryati Dan Muznah, 2016. Analisis Peran Modal Kerja
Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada Koperasi Pegawai Negeri Karya
Sejahtera Baturaja Kabupaten Oku. Universitas Baturaja.
3. Perhitungan Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk menilai kemampuan koperasi dalam
memperoleh laba yang maksimal. Rasio profitabilitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Modal Kerja = Aktiva Lancar − Kewajiban Lancar
37
a. Analisis Return On Asset (ROA)
Rumus untuk mencari Return On Asset (ROA) dapat digunakan
sebagai berikut :
Sumber : Ima Haryati Dan Muznah, 2016. 2016. Analisis Peran Modal
Kerja Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada Koperasi Pegawai
Negeri Karya Sejahtera Baturaja Kabupaten Oku. Universitas
Baturaja.
b. Analisis Return On Equity (ROE)
Rumus untuk mencari Return On Equity (ROE) dapat digunakan
sebagai berikut :
Sumber : Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan (Jakarta :
Rajawali Pers, 2016), hlm. 204.
4. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terkait peran working
capital dalam meningkatkan profitabilitas pada Kospin JASA.
ROA = tuvu wxyz{| }x~x�u| �u�u�
��~u� �zzx~z X 100%
ROE = �uy�{�� ��~xy ��~xyxz~ ��� �u� (����)
���{~� X100%
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Perhitungan Modal Kerja Pada Kospin Jasa
Berdasarkan data aktiva lancar dan kewajiban lancar Kospin
JASA periode 2016-2019 maka dapat dihitung modal kerja Kospin
JASA pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1
Perhitungan Modal Kerja Pada Kospin Jasa Perode 2016-2019
Tahun Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
Modal Kerja Perubahan
2016 5.542.640.082.478 3.812.845.654.488 1.729.794.427.990 - 2017 6.117.392.704.876 3.971.069.940.786 2.146.322.764.090 +416.528.336.100 2018 6.114.689.583.207 4.663.050.331.893 1.451.639.251.314 - 694.638.512.776 2019 7.062.889.266.534 5.316.882.812.304 1.746.006.454.230 + 294.367.202.916
Sumber : Data diolah tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa modal kerja yang dimilki
Kospin Jasa pada tahun 2016 sampai dengan 2019 mengalami
fluktuasi. Pada tahun 2016 modal kerja yang dimiliki Kospin Jasa
sebesar Rp. 1.729.794.427.990. Pada tahun 2017 modal kerja
mengalami peningkatan sebesar Rp. 416.528.336.100 sehingga modal
kerja yang dimiliki menjadi sebesar Rp. 2.146.322.764.090.
Sedangkan pada tahun 2018 modal kerja mengalami penurunan
sebesar Rp. 694.638.512.776 sehingga modal kerja yang dimiliki
menjadi sebesar Rp. 1.451.639.251.314. Pada tahun 2019 modal kerja
mengalami peningkatan kembali sebesar Rp. 294.367.202.916
39
sehingga modal kerja yang dimiliki sebesar Rp. 1.746.006.454.230.
Perkembangan modal kerja Kospin Jasa yang mengalami
fluktuasi disebabkan karena aktiva lancar yang cenderung mengalami
kenaikan. Kenaikan aktiva lancar ini apabila tidak dikelola dengan
baik akan menyebabkan banyak dana yang menganggur yang akan
memperkecil tingkat profitabilitas yang dicapai. Selain itu kewajiban
lancar yang mengalami kenaikan setiap tahunnya juga merupakan
faktor penyebab modal kerja Kospin Jasa mengalami fluktuasi karena
semakin besar kewajiban lancar maka semakin besar pula biaya bunga
yang harus ditanggung oleh Kospin Jasa. Hal tersebut akan
memperkecil tingkat profitabilitas yang dicapai.
Hasil perhitungan modal kerja Kospin Jasa selama empat tahun
mengalami fluktuasi. Modal kerja paling tinggi yang dimiliki Kospin
Jasa yaitu pada tahun 2017 sebesar Rp. 2.146.322.764.090. Modal
kerja paling rendah yang dimiliki Kospin Jasa yaitu pada tahun 2018
sebesar Rp. 1.451.639.251.314.
4.1.2 Perhitungan Rasio Profitabilitas
Untuk mengetahui besarnya tingkat profitabilitas pada
Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa) digunakan rasio
profitabilitas sebagai berikut :
40
4.1.2.1 Perhitungan Return On Asset (ROA)
Berdasarkan data total aktiva dan sisa hasil usaha
Kospin Jasa periode 2016-2019 maka dapat dihitung Return
On Asset (ROA) Kospin Jasa pada tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2
Perhitungan Return On Asset (ROA) Pada Kospin Jasa Periode 2016-2019
Tahun Total Aktiva Sisa Hasil Usaha (SHU)
ROA Perubahan
2016 Rp. 5.767.849.478.497 Rp. 31.118.397.383 0,54 % − 2017 Rp. 6.428.281.480.786 Rp. 32.935.323.739 0,51 % − 0,03% 2018 Rp. 6.692.996.142.400 Rp. 35.381.941.550 0,53 % + 0,02% 2019 Rp. 7.759.036.823.640 Rp. 45.724.447.585 0,58 % + 0,05%
Sumber : Data diolah tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.2 diatas maka dapat dijelaskan
bahwa hasil perhitungan Return On Asset (ROA) pada tahun
2016 sebesar 0,54%. Pada tahun 2017 perhitungan Return On
Asset (ROA) mengalami penurunan sebesar 0,03% sehingga
Return On Asset (ROA) yang dihasilkan sebesar 0,51%. Pada
tahun 2018 perhitungan Return On Asset (ROA) mengalami
peningkatan sebesar 0,02% sehingga Return On Asset (ROA)
yang dihasilkan sebesar 0,53%. Pada tahun 2019 perhitungan
Return On Asset (ROA) mengalami peningkatan kembali
sebesar 0,05% sehingga Return On Asset (ROA) yang
dihasilkan sebesar 0,58%.
Penurunan Return On Asset (ROA) yang dihasilkan
Kospin Jasa pada tahun 2017 disebabkan karena pendapatan
41
administrasi dan provisi menurun. Walaupun terjadi
penurunan Return On Asset (ROA) pada tahun 2017, namun
Kospin Jasa masih mampu mengelola total aktiva untuk
menghasilkan laba. Hal tersebut bisa di lihat dari hasil
perhitungan Return On Asset (ROA) pada tahun 2018-2019
yang terus mengalami peningkatan.
Hasil perhitungan Return On Asset (ROA) selama
empat tahun mengalami fluktuasi. Return On Asset (ROA)
paling tinggi yang dihasilkan Kospin Jasa yaitu pada tahun
2019 sebesar 0,58% . Return On Asset (ROA) paling rendah
yang dihasilkan Kospin Jasa yaitu pada tahun 2017 sebesar
0,53%.
4.1.2.2 Perhitungan Return On Equity (ROE)
Berdasarkan data modal sendiri dan sisa hasil usaha
Kospin Jasa periode 2016-2019 maka dapat dihitung Return
On Equity (ROE) Kospin Jasa pada tabel 4.3 sebagai berikut :
Tabel 4.3
Perhitungan Return On Equity (ROE) Pada Kospin Jasa Periode 2016-2019
Tahun Modal Sendiri Sisa Hasil Usaha (SHU)
ROE Perubahan
2016 Rp. 282.688.496.529 Rp. 31.118.397.383 11 % − 2017 Rp. 555.581.928.075 Rp. 32.935.323.739 6 % − 5 % 2018 Rp. 1.363.792.043.971 Rp. 35.381.941.550 2,6 % − 3,4 % 2019 Rp. 1.395.040.094.731 Rp. 45.724.447.585 3,3 % + 0,7 %
Sumber : Data diolah tahun 2020
42
Berdasarkan tabel 4.3 diatas maka dapat dijelaskan
bahwa hasil perhitungan Return On Equity (ROE) Pada tahun
2016 sebesar 11%. Pada tahun 2017 perhitungan Return On
Equity (ROE) mengalami penurunan sebesar 5% sehingga
Return On Equity (ROE) yang dihasilkan sebesar 6%. Pada
tahun 2018 perhitungan Return On Equity (ROE) mengalami
penurunan kembali sebesar 3,4% sehingga Return On Equity
(ROE) yang dihasilkan sebesar 2,6%. Pada tahun 2019
perhitungan Return On Equity (ROE) mengalami
peningkatan sebesar 0,7% sehingga Return On Equity (ROE)
yang dihasilkan sebesar 3,3%.
Penurunan Return On Equity (ROE) pada Kospin Jasa
terjadi karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dari
pendapatan. Hasil Return On Equity (ROE) Kospin Jasa yang
cenderung mengalami penurunan tersebut menunjukkan
bahwa pengelolaan modal sendiri belum efektif. Meskipun
Return On Equity (ROE) yang dihasilkan sudah menunjukkan
angka positif pada tahun 2019 namun peningkatan modal
sendiri tidak diiringi oleh peningkatan tingkat profitabilitas
Kospin Jasa. Melihat hasil perhitungan ini Kospin Jasa masih
kurang efektif dalam mengolah modal sendiri menjadi laba.
43
Hasil perhitungan Return On Equity (ROE) yang
dihasilkan Kospin Jasa selama empat tahun mengalami
fluktuasi. Return On Equity (ROE) paling tinggi yang
dihasilkan Kospin Jasa yaitu pada tahun 2016 sebesar 11%.
Return On Equity (ROE) paling rendah yang dihasilkan
Kospin Jasa yaitu pada tahun 2018 sebesar 2,6%.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Peran Modal Kerja Dalam Meningkatkan Return On
Asset (ROA) Pada Kospin Jasa
Untuk menganalisis peran modal kerja dalam meningkatkan
Return On Asset (ROA) pada Kospin Jasa maka dapat dilihat hasil
perhitungan modal kerja dan Return On Asset (ROA) Kospin Jasa dari
tahun 2016-2019 pada tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Modal Kerja Dan Return On Asset (ROA)
Pada Kospin Jasa Periode 2016-2019
Tahun Modal Kerja ROA 2016 Rp. 1.729.794.427.990 0,54 % 2017 Rp. 2.146.322.764.090 0,51 % 2018 Rp. 1.451.639.251.314 0,53 % 2019 Rp. 1.746.006.454.230 0,58 %
Sumber : Data diolah tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun
2016 modal kerja yang dimiliki Kospin Jasa sebesar Rp.
1.729.794.427.990 menghasilkan Return On Asset (ROA) sebesar
44
0,54%. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa modal kerja berperan
dalam meningkatkan Return On Asset (ROA) pada Kospin Jasa.
Pada tahun 2017 modal kerja mengalami peningkatan akan
tetapi Return On Asset (ROA) yang dihasilkan oleh Kospin Jasa
mengalami penurunan. Faktor penyebab terjadinya penurunan Return
On Asset (ROA) pada tahun 2017 adalah total asset yang mengalami
peningkatan, tetapi peningkatan asset tersebut tidak sepenuhnya
digunakan untuk meningkatkan laba sehingga menyebabkan dana
menganggur. Piutang yang mengalami peningkatan pada tahun 2017
juga merupakan faktor penyebab turunnya Return On Asset (ROA)
yang dihasilkan oleh Kospin Jasa karena peningkatan piutang pada
Kospin Jasa menandakan bahwa sebagian besar modal kerja yang
tertanam dalam piutang akan menyebabkan resiko piutang tak tertagih.
Hal tersebut akan memperkecil ROA yang dihasilkan. Penurunan
Return On Asset (ROA) yang dihasilkan Kospin Jasa pada tahun 2017
menunjukkan bahwa modal kerja tidak berperan dalam meningkatkan
Return On Asset (ROA).
Pada tahun 2018 modal kerja mengalami penurunan akan tetapi
Return On Asset (ROA) yang dihasilkan oleh Kospin Jasa mengalami
peningkatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa modal kerja tidak
berperan dalam meningkatkan Return On Asset (ROA), karena ada
faktor lain yang berperan dalam peningkatan Return On Asset (ROA)
yang dihasilkan oleh Kospin Jasa yaitu pendapatan dari bunga
45
pinjaman yang diberikan dan pendapatan dari provisi dan administrasi
yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Pada tahun 2019 modal kerja berperan dalam meningkatkan
Return On Asset (ROA) yang dihasilkan oleh Kospin Jasa, karena
modal kerja pada tahun 2019 mengalami peningkatan dan Return On
Asset (ROA) yang dihasilkan oleh Kospin Jasa juga mengalami
peningkatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan modal
kerja yang dimiliki Kospin Jasa pada tahun 2019 sudah efektif dalam
menghasilkan profitabilitas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa modal kerja yang
dimiliki Kospin Jasa untuk periode 2016-2019 kurang berperan dalam
meningkatkan Return On Asset (ROA) pada Kospin Jasa. Menurut
Martono dan Harjito (2003) mengatakan bahwa “modal kerja tinggi
maka profitabilitas juga tinggi”.(Dalam Alimuddin, 2016)[�)].
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa modal kerja akan berperan
dalam meningkatkan Return On Asset (ROA) apabila modal kerja naik
maka Return On Asset (ROA) juga mengalami peningkatan.
4.2.2 Analisis Peran Modal Kerja Dalam Meningkatkan Return On
Equity (ROE) Pada Kospin Jasa
Untuk menganalisis peran modal kerja dalam meningkatkan
Return On Equity (ROE) pada Kospin Jasa maka dapat dilihat hasil
perhitungan modal kerja dan Return On Equity (ROE) Kospin Jasa dari
tahun 2016-2019 pada tabel 4.5 sebagai berikut :
46
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Modal Kerja Dan Return On Equity (ROE)
Pada Kospin Jasa Periode 2016-2019
Tahun Modal Kerja ROE 2016 Rp. 1.729.794.427.990 11 % 2017 Rp. 2.146.322.764.090 6 % 2018 Rp. 1.451.639.251.314 2,6 % 2019 Rp. 1.746.006.454.230 3,3 %
Sumber : Data diolah tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun
2016 modal kerja yang dimiliki Kospin Jasa sebesar Rp.
1.729.794.427.990 menghasilkan Return On Equity (ROE) sebesar
11%. Hal tersebut menunjukkan bahwa modal kerja ikut berperan
dalam meningkatkan Return On Equity (ROE) yang hasilkan pada
tahun 2016.
Pada tahun 2017 modal kerja yang dimiliki Kospin Jasa
mengalami peningkatan akan tetapi Return On Equity (ROE) yang
dihasilkan mengalami penurunan. Penurunan Return On Equity (ROE)
pada tahun 2017 disebabkan karena beban operasional yang
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut akan
memperkecil Return On Equity (ROE) yang dihasilkan. Penurunan
Return On Equity (ROE) pada tahun 2017 ini menunjukkan bahwa
modal kerja tidak berperan dalam meningkatkan Return On Equity
(ROE).
47
Pada tahun 2018 modal kerja yang dimiliki Kospin Jasa tidak
berperan dalam meningkatkan Return On Equity (ROE), karena terjadi
penurunan modal kerja yang menyebabkan Return On Equity (ROE)
yang dihasilkan oleh Kospin Jasa mengalami penurunan. Salah satu
faktor penyebabnya adalah kewajiban lancar yang mengalami
peningkatan pada tahun 2018 yang menyebabkan semakin besar beban
bunga pinjaman yang harus ditanggung oleh Kospin Jasa.
Pada tahun 2019 modal kerja yang dimiliki Kospin Jasa
berperan dalam meningkatkan Return On Equity (ROE), karena terjadi
peningkatan modal kerja yang menyebabkan Return On Equity (ROE)
yang dihasilkan oleh Kospin Jasa mengalami peningkatan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pengelolaan modal kerja yang dimiliki Kospin
Jasa pada tahun 2019 sudah efektif dalam menghasilkan profitabilitas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa modal kerja yang
dimiliki Kospin Jasa untuk periode 2016-2019 tidak berperan dalam
meningkatkan Return On Equity (ROE) pada Kospin Jasa, karena hasil
presentase ROE yang dihasilkan oleh Kospin Jasa yang cenderung
mengalami penurunan setiap tahunnya. Penurunan Return On Equity
(ROE) disebabkan karena beban operasional pada tahun 2017
mengalami peningkatan dan kewajiban lancar pada tahun 2018
mengalami peningkatan. Hal tersebut akan memperkecil profitabilitas
yang akan dihasilkan.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis peran
modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas Kospin Jasa periode tahun
2016 sampai dengan tahun 2019 maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Peran Modal Kerja Dalam Meningkatkan Return On Asset (ROA)
Peran modal kerja selama tiga tahun kurang berperan dalam
meningkatkan Return On Asset (ROA) pada Kospin Jasa, karena ketika
modal kerja naik Return On Asset (ROA) yang dihasilkan oleh Kospin
Jasa mengalami penurunan dan ketika modal kerja turun Return On Asset
(ROA) yang dihasilkan oleh Kospin Jasa mengalami kenaikan. Hal
tersebut tidak sesuai dengan teori menurut Martono dan Harjito (2003)
yang mengatakan bahwa “modal kerja tinggi maka profitabilitas juga
tinggi”. (Dalam Alimuddin, 2016)[�)] .
2. Peran Modal Kerja Dalam Meningkatkan Return On Equity (ROE)
Peran modal kerja selama tiga tahun tidak berperan dalam meningkatkan
Return On Equity (ROE). Hal tersebut dikarenakan modal kerja yang
cenderung mengalami peningkatan akan tetapi hasil presentasi Return On
Equity (ROE) yang dihasilkan oleh Kospin Jasa yang cenderung
mengalami penurunan setiap tahun. Penurunan Return On Equity (ROE)
49
tersebut menunjukkan bahwa Kospin Jasa kurang efektif dalam
pengelolaan modal kerja menjadi profitabilitas.
5.2 Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, maka saran yang dapat
disampaikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manajemen harus menekan biaya operasional agar profitabilitas yang
dihasilkan dapat meningkat lagi pada tahun berikutnya.
2. Manajemen harus lebih bijak lagi dalam hal pengelolaan dan penggunaan
modal kerja agar dapat meningkatkan profitabilitas pada tahun berikutnya.
3. Kospin Jasa harus lebih bijak lagi dalam hal pengelolaan piutang agar
dapat mengurangi resiko piutang tak tertagih yang akan memperkecil
profitabilitas yang akan diperoleh.
4. Kospin Jasa harus mengurangi kewajiban lancar agar beban bunga yang
ditanggung oleh Kospin Jasa tidak semakin besar.
50
DAFTAR PUSTAKA
[1] Agnes, Sawir. 2010. Analisis Laporan Kinerja Keuangan Dan Perencanaan
Keuangan Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum. Hal : 203.
[2] Susanto, Dkk. 2013. Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja Koperasi Dalam
Meningkatkan Profitabilitas Dan Menjaga Tingkat Likuiditas.
Universitas Brawijaya Malang. Hal : 1.
[3] Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Edisi Kedua. Jakarta : PT. Gelora
Angkasa Pratama.
[4] Munir dan Indarti. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Pada
Koperasi Simpan Pinjam “Cendrawasih” Kecamatan Gubug Tahun
Buku 2011. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala.
[5] Budiarti, Dian. 2015. Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Koperasi
Serba Usaha Tugu Muda Semarang. Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Semarang.
[6] Putra, Yudiarto Perdana. 2015. Analisis Laporan Keuangan Berdasarkan
Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas Untuk Menilai Kinerja
Keuangan Pada Koperasi Manunggal Universitas Kadiri. Fakultas
Ekonomi, Universitas Kadir.
[7] Umara. Aulia Afifa. 2019. Peranan Kospin Jasa Syariah Terhadap
Peningkatan Usaha Nelayan Di Tegal Sari. Politeknik Harapan Bersama
Tegal.
51
[8] Ima Haryati Dan Muznah. 2016. Analisis Peran Modal Kerja Dalam
Meningkatkan Profitabilitas Pada Koperasi Pegawai Negeri Karya
Sejahtera Baturaja Kabupaten Oku. Universitas Baturaja.
[9] Ginting, Mifta Christina. 2018. Peranan Modal Kerja Dalam Meningkatkan
Profitabilitas. Jurnal Manajemen : Universitas Methodist Indonesia. Vol.
4. No. 2. Hal : 187-196.
[10] Yulitiawati. 2019. Analisis Peran Modal Kerja Dalam Meningkatkan
Profitabilitas Pada Koperasi Pedagang Pasar. Fakultas Ekonomi,
Universitas Baturaja.
[11] Wijaya, Yunita. 2013. Analisis Kebijakan Pendanaan Dan Rasio
Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Koperasi Usaha Di
Surabaya Tahun 2008-2012.
[12] Prayitno, Dwi Hari. 2016. Pengaruh Likuiditas, Efektivitas Modal Kerja,
Leverage Terhadap Roa Dan Roe Pada Kpri Di Kabupaten Lamongan.
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan.
[13] Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan
Kesembilan. Jakarta : Rajawali Pers.
[14] Yunawati Dan Ade. 2013. Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Pada
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (Kpri) Di Kecamatan Rambah
Kabupaten Rokan Hulu 2008-2012. Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir
Pengaraian.
52
[15] Amriani, Putri. 2018. Analisis Modal Koperasi Dalam Meningkatkan
Perolehan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Republik Indonesia
Kowandik Di Kecamatan Tarub. Politeknik Harapan Bersama Tegal.
[16] Sangadji, Etta Mamang., Dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian :
Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. Edisi Pertama. Yogyakarta :
Andi.
[17] Nisa, Haflah Fithrotin. 2017. Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai
Kinerja Pada KPRI “KOKEDA” Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Tegal. Politeknik Harapan Bersama Tegal.
[18] Ermawati, Ita Dewi. 2014. Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengevaluasi
Kinerja Keuangan Pada Koperasi Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan :
Universitas Muhammadiyah Surabaya.
[19] Alimuddin, Hariyanti. 2016. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Pada PT. Semen Tonasa (Persero) di Kabupaten Pangkep. Fakultas
Ekonomi : Universitas Negeri Makassar.
61
Lampiran 5 Perhitungan Modal Kerja Pada Kospin Jasa Periode 2016-2019
Rumus Modal Kerja = Aktiva Lancar − Kewajiban Lancar
a. Perhitungan Modal Kerja Kospin Jasa Tahun 2016
Modal kerja tahun 2016 = Rp. 5.542.640.082 – Rp. 3.812.845.654.487
= Rp. 1.729.794.427.990
b. Perhitungan Modal Kerja Kospin Jasa Tahun 2017
Modal kerja tahun 2017 = Rp. 6.117.392.704.876 – Rp. 3.971.069.940
= Rp. 2.146.322.764.090
c. Perhitungan Modal Kerja Kospin Jasa Tahun 2018
Modal Kerja tahun 2018
= Rp. 6.114.689.583.207 – Rp. 4.663.050.331.893
= Rp. 1.451.639.251.314
d. Perhitungan Modal Kerja Kospin Jasa Tahun 2019
Modal kerja tahun 2019
= Rp. 7.062.889.266.534– Rp. 5.316.882.812.304
= Rp. 1.746.006.454.230
62
Lampiran 6 Perhitungan Rasio Profitabilitas Return On Asset (ROA) Pada
Kospin Jasa Periode 2016-2019
Rumus ROA = tuvu }x~x�u| �u�u�
��~u� �zzx~× 100%
a. Perhitungan ROA Kospin Jasa Tahun 2016
ROA tahun 2016 = ��. �.��(. )&. (
��.".&#&.(!).!&(.!)&× 100%
= 0,0054 × 100%
= 0,54%
b. Perhitungan ROA Tahun 2017
ROA tahun 2017 = ��. �.) ". � .& )
��.#.!�(.�(�.!(,.&(#× 100%
= 0,0051 × 100%
= 0,51%
c. Perhitungan ROA Tahun 2018
ROA tahun 2018 = ��. ". (�.)!�."",
��. #.#)�.))#.�!�.!,,× 100%
= 0,0053 × 100%
= 0,53%
d. Perhitungan ROA Tahun 2019
ROA tahun 2019 = ��. !".&�!.!!&."("
��. &.&")., #.(� .#!,× 100%
= 0,0058 × 100%
= 0,58%
63
Lampiran 7 Perhitungan Rasio Profitabilitas Return On Equity (ROE) Pada
Kospin Jasa Periode 2016-2019
Rumus ROE = tuvu }x~x�u| �u�u�
���u� }x��{y{× 100%
e. Perhitungan ROE Kospin Jasa Tahun 2016
ROE tahun 2016 = ��. �.��(. )&. (
��. �(�.#((.!)#."�)× 100%
= 0,11 × 100%
= 11%
f. Perhitungan ROE Kospin Jasa Tahun 2017
ROE tahun 2017 = ��. �.) ". � .& )
��. """."(�.)�(.,&"× 100%
= 0,06 × 100%
= 6%
g. Perhitungan ROE Kospin Jasa Tahun 2018
ROE tahun 2018 = ��. ". (�.)!�."",
��. �. # .&)�.,! .)�&× 100%
= 0,026 × 100%
= 2,6%
h. Perhitungan ROE Kospin Jasa Tahun 2019
ROA tahun 2019 = ��. !".&�!.!!&."("
��. �. )".,!,.,)!.& �× 100%
= 0,033 × 100%
= 3,3%