Page 1
ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN BANK
MANDIRI SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE
FUZZY-CARTER
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh:
Muthiya Nurfaridah
(11140850000016)
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018 M/1439 H
Page 2
ii
ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN BANK
MANDIRI SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE
FUZZY-CARTER
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh:
Muthiya Nurfaridah
NIM. 11140850000016
Dibawah Bimbingan:
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018 M/1439 H
Page 3
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Rabu 7 Maret 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Muthiya Nurfaridah
2. NIM : 11140850000016
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi : Analisis Pengukuran Kualitas Pelayanan Bank Mandiri
Syariah Dengan Menggunakan Metode Fuzzy-CARTER
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 7 Maret 2018
1. Fitri Damayanti, SE., M.Si (________________)
NIP. 19810731 200604 2 003 Penguji I
2. Ade Ananto Terminanto, SE., MM (________________)
NIP. 19681125 201411 1 002
Page 4
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Kamis 26 Juli 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
1. Nama : Muthiya Nurfaridah
2. NIM : 11140850000016
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi : Analisis Pengukuran Kualitas Pelayanan Bank Mandiri
Syariah dengan Menggunakan Metode Fuzzy-CARTER
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Page 5
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Muthiya Nurfaridah
NIM : 11140850000016
Jurusan : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan
telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, saya siap dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Juli 2018
Muthiya Nurfaridah
11140850000016
Page 6
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Muthiya Nurfaridah
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 September 1996
3. Alamat : Jl. Damai Raya Gg. Pelangi RT. 001/002
No. 15A Petukangan Selatan, Jakarta
Selatan 12270
4. Telepon : 081382885115
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. Tahun 2002-2008 : MI Nurul Muta’allimin 1
2. Tahun 2008-2011 : MTs N 13 Jakarta
3. Tahun 2011-2014 : SMK N 15 Jakarta
4. Tahun 2014-2018 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Pramuka Sriwijaya (2011-2014)
2. Anggota Marching Band SMK N 15 (2011-2014)
3. Sekretaris Visit Company Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Perbankan Syariah (Juni 2015)
4. Kepanitian OPAK Perbankan Syariah (2015)
5. Koordinator lomba Cerdas Cermat pada kegiatan 2nd
IB Days
(September 2015)
6. Anggota Divisi Pemberdayaan Perempuan Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah (2015-2016)
7. Koordinator lomba Fashion Show pada kegiatan 3rd
IB Days
(September 2016)
Page 7
vii
IV. PENGALAMAN KERJA
1. Back Office PT Dimas Utama (2014) (PKL)
2. Bank Mandiri Divisi Consumer Credit Risk and Analytic Group
(2014) (PKL)
3. Bank Mandiri Divisi Consumer Credit Risk and Analytic Group
(2017) (PKL)
V. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Ali Achmad
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 01 Desember 1970
3. Pekerjaan : Karyawan
4. Ibu : Tuty Amaliah
5. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 16 April 1976
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Page 8
viii
ABSTRACT
This research is a quantitative study which analyze the quality of services in
Mandiri Syariah Banking area Mayestik using CARTER approach (Compliance,
Assurance, Reliability, Tangibles, Emphaty, and Responsiveness). This study uses
questionnaire as an instrument to take a sample of 100 respondents, using non
probability sampling methods. The analytical method used in this research is
fuzzy servqual method. The result of this research indicate that the highest value
gap between perception and expectation of service quality of a criteria is bank
provide fast service and timely with a value of the gap -0.187. The highest value
gap between perception and expectation of service quality dimentions is the
reliability of -0.141. Then the average value of service quality of all services
attributes of Mandiri Syariah Banking is -0.094.
Page 9
ix
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi kuantitatif yang menganalisis kualitas
pelayanan di Bank Mandiri Syariah area Mayestik dengan menggunakan
pendekatan CARTER (Compliance, Assurance, Reliability, Tangibles, Emphaty,
dan Responsiveness). Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen
untuk mengambil sampel sebanyak 100 responden, dengan menggunakan metode
non probability sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode fuzzy servqual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi
kesenjangan antara persepsi dan ekspektasi kualitas pelayanan perkriteria adalah
bank memberikan pelayanan yang cepat dan tepat waktu dengan nilai kesenjangan
-0.187. Nilai tertinggi kesenjangan antara persepsi dan ekspektasi kualitas
pelayanan perdimensi adalah kehandalan (reliability) sebesar -0.141. kemudian
rata-rata nilai kualitas pelayanan dari seluruh atribut kualitas pelayanan Bank
Mandiri Syariah adalah -0.094.
Page 10
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah dan nikmat-Nya kepada penulis serta menganugerahkan
kesehatan dan kemampuan berpikir sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengukuran Kualitas Pelayanan Bank
Mandiri Syariah dengan Menggunakan Fuzzy-CARTER”. Sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan program sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan
dengan baik tanpa bimbingan, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak mulai
dari awal perkuliahan sampai penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
berjasa dalam hidup penulis dan dalam penyusunan skripsi ini, khususnya :
1. Keluarga tercinta yakni Ayahanda tercinta Ali Achmad dan Ibunda tercinta
Tuty Amaliah, yang tidak pernah lelah mengasihi dan mencintai anaknya lebih
dari siapapun, yang telah memberikan segenap curahan kasih sayang dan
do’anya yang tidak pernah terputus kepada penulis, yang selalu memberikan
nasihat, motivasi, dan dukungan dalam menjalani kehidupan ini. Terima kasih
Mamah dan Papah yang tidak terhingga atas segala ridha, do’a, dan kerja
keras yang telah kalian berikan kepada kakak. Serta kepada kedua adik penulis
tercinta Muhammad Rizqy Ali dan Najwa Azzahra yang selalu menjadi
partner berbagi cerita serta kalianlah salah satu motivasi penulis untuk
menyelesaikan perkuliahan.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Page 11
xi
3. Bapak Dr. M.Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan, Bapak Dr. Amilin, SE,.
Ak., CA., QIA., BKP., selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr.
Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H., selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, M.A., selaku Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA., selaku Ketua Jurusan Perbankan
Syariah sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu,
membimbing, memberikan arahan, memberikan motivasi, serta memberikan
banyak pengetahuan dan wawasan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah
yang telah memberikan wawasan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat
kepada penulis.
6. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang senantiasa memberikan arahan serta motivasi kepada penulis.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat dan berharga serta motivasi dan dukungan bagi penulis
selama perkuliahan.
8. Seluruh Staff Tata Usaha dan Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam hal
segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu menemani penulis selama masa
perkuliahan yakni Madambills alias Salsabila Zanjabil, Nyaital alias Nurus
Sifa, Banay alias Nafia Hanifa, Sepsep alias Septian Aliannuary, Queen of
GGS alias Muthia Rahmah, Ntybay alias Rubiyatul Adawiyah yang telah
berbagi waktu dan kenangan selama ini. Semoga kita semua sukes dan tali
persaudaraan kita takkan pernah putus walaupun kita semua terpisah nanti.
10. Sahabat-sahabat dari MTs N 13 yakni Fiya, Wiwi, Annie, Anita, Suci serta
sahabat-sahabat dari SMK N 15 yakni Evi dan Fania. Atas segala warna-warni
kehidupan, motivasi, nasihat selama ini kepada penulis.
Page 12
xii
11. Kak Soni, Kak Thalaza, Kak Ghiyats, Kak Ipeng yang telah senantiasa
membantu penulis dalam memahami metode dalam menyelesaikan skripsi
serta bersedia meluangkan waktunya untuk penulis sehingga penulis dapat
memahami dan menyelesaikan tugas akhir ini.
12. Achmad Yazid atas bantuannya selama masa perkuliahan, senantiasa
menemani, menunggu berjam-jam, menghibur serta saran yang diberikan saat
penulis mulai lengah akan tugas akhir ini. Atas warna-warni kehidupan
pertemanan selama kurang lebih 9 tahun ini. Harapan ku cepet nyusul yaa kaa
eeh inget nyusul wisuda bukan nikah. Nikah nya aku duluan ajaa hehe
13. Himalaya Kingdom’s atas kehidupan selama 1 bulan seatap rumah di Desa
Tanah Merah, selalu memberikan motivasi serta keceriaan dalam kehidupan
penulis.
14. Teman-teman seperjuangan yakni Angkatan 2014 Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak saya
sebutkan namanya satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Adapun segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 09 Juli 2018
Muthiya Nurfaridah
1114085000016
Page 13
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Batasan Masalah.......................................................................................... 9
C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 10
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................................ 10
E. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Jasa ............................................................................................................ 19
1. Pengertian Jasa .................................................................................... 19
2. Karakteristik Jasa ................................................................................ 19
B. Perbankan Syariah ..................................................................................... 21
1. Pengertian Bank Syariah ..................................................................... 21
2. Fungsi Bank Syariah ........................................................................... 22
C. Kualitas Pelayanan Jasa ............................................................................ 23
1. Pengertian Kualitas Pelayanan Jasa .................................................... 23
2. Faktor yang mempengaruhi Kualitas Jasa .......................................... 24
3. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa ....................................................... 28
D. Persepsi dan Harapan Konsumen .............................................................. 30
1. Persepsi Konsumen ............................................................................. 30
Page 14
xiv
2. Harapan Konsumen............................................................................. 31
E. Kepuasan Pelanggan ................................................................................. 31
1. Pengertian Kepuasan Pelanggan ......................................................... 31
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan ................... 32
3. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan .......................................... 33
F. Model Carter ............................................................................................. 34
G. Teori Fuzzy ............................................................................................... 37
1. Logika Fuzzy ....................................................................................... 37
2. Himpunan Fuzzy ................................................................................. 40
H. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 42
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 43
B. Populasi dan Sempel ................................................................................. 44
1. Populasi ............................................................................................... 44
2. Sampel ................................................................................................ 44
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 46
D. Teknik Analisis Data ................................................................................. 47
1. Uji Kualitas Data ................................................................................ 48
2. Mengintegrasikan Fuzzy-Servqual Dimensi CARTER ...................... 49
3. Penentuan Skor Servqual .................................................................... 50
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 51
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 53
1. Sejarah Perusahaan ............................................................................. 53
2. Profil Perusahaan ................................................................................ 55
3. Visi Misi ............................................................................................. 56
4. Board Manajemen ............................................................................... 56
B. Deskripsi Responden ................................................................................. 57
C. Uji Kualitas Data ....................................................................................... 60
1. Uji Validitas ........................................................................................ 60
2. Uji Reliabilitas .................................................................................... 65
D. Uji Fuzzy-CARTER .................................................................................. 68
Page 15
xv
1. Penentuan Fuzzy Set ........................................................................... 68
2. Fuzzyfikasi .......................................................................................... 69
3. Defuzzyfikasi ...................................................................................... 73
E. Analisi Gap ............................................................................................... 76
1. Analisis gap per kriteria ...................................................................... 76
2. Analisis gap per dimensi..................................................................... 79
3. Analisis gap secara keseluruhan ......................................................... 82
F. Interpretasi................................................................................................. 83
1. Analisis Gap Per Kriteria Antara Persepsi Dan Ekspektasi ............... 83
2. Analisis Gap Per Dimensi Antara Persepsi Dan Ekspektasi .............. 85
3. Analisis Gap Keseluruhan Antara Persepsi Dan Ekspektasi .............. 86
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................................... 87
B. Saran .......................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91
LAMPIRAN ......................................................................................................... 95
Page 16
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Pertumbuhan Jaringan Kantor Perbankan Syariah............................ 2
Tabel 1.2: Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah (Triliun) ............................... 3
Tabel 1.3: WOW SEA Nasional Kategori Islamic Banking .............................. 8
Tabel 1.4: Jumlah Pengaduan Keluhan Nasabah Bank Mandiri Syariah ........... 9
Tabel 1.5: Penelitian Terdahulu ......................................................................... 15
Tabel 3.1: Definisi Operasional Variabel ........................................................... 52
Tabel 4.1: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 57
Tabel 4.2: Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................... 58
Tabel 4.3: Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................... 58
Tabel 4.4: Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................. 59
Tabel 4.5: Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah ....... 59
Tabel 4.6: Karakteristik Responden Berdasarkan Transaksi Terakhir ............... 59
Tabel 4.7: Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Perbulan .......... 60
Tabel 4.8: Hasil Uji Validitas Dimensi Compliance .......................................... 61
Tabel 4.9: Hasil Uji Validitas Dimensi Assurance ............................................ 62
Tabel 4.10: Hasil Uji Validitas Dimensi Reliability .......................................... 62
Tabel 4.11: Hasil Uji Validitas Dimensi Tangibles ........................................... 63
Tabel 4.12: Hasil Uji Validitas Dimensi Emphaty ............................................. 64
Tabel 4.13: Hasil Uji Validitas Dimensi Responsiveness .................................. 64
Tabel 4.14: Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Compliance .................................... 65
Tabel 4.15: Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Assurance ....................................... 66
Tabel 4.16: Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Reliability ....................................... 66
Tabel 4.17: Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Tangibles ....................................... 66
Tabel 4.18: Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Emphaty ......................................... 67
Tabel 4.19: Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Responsiveness .............................. 67
Tabel 4.19: Hasil Fuzzyfikasi Persepsi Nasabah ............................................... 71
Page 17
xvii
Tabel 4.19: Hasil Fuzzyfikasi Ekspektasi Nasabah ........................................... 72
Tabel 4.19: Hasil Defuzzyfikasi Persepsi Nasabah ............................................ 74
Tabel 4.19: Hasil Defuzzyfikasi Ekspektasi Nasabah ........................................ 75
Tabel 4.19: Hasil Gap per Kriteria Persepsi dan Ekspektasi Nasabah............... 77
Tabel 4.19: Hasil Gap per Kriteria Terbesar ...................................................... 79
Tabel 4.19: Hasil Gap per Dimensi Persepsi dan Ekspektasi Nasabah ............. 80
Tabel 4.19: Hasil Gap Secara Keseluruhan Persepsi dan Ekspektasi Nasabah . 82
Page 18
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Kesenjangan Pelayanan Jasa ........................................................ 25
Gambar 2.2: Proses Logika Fuzzy .................................................................... 38
Gambar 2.3: Kerangka Pemikiran ..................................................................... 42
Gambar 4.1: Logo Bank Mandiri Syariah ......................................................... 55
Gambar 4.2: Fungsi Keanggotaan Variabel Linguistik Ekspektasi ................. 68
Gambar 4.3: Fungsi Keanggotaan Variabel Linguistik Persepsi ...................... 68
Page 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan bisnis jasa semakin berkembang, ditunjukkan
dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan jasa yang bermunculan
dengan penawaran yang beragam. Mulai dari yang menawarkan berbagai jenis
pelayanan produk dengan kualitas tinggi hingga pelayanan jasa yang ekstra
cepat dan nyaman (Supriyadi, 2016). Dengan adanya perkembangan dalam
dunia bisnis ini menimbulkan adanya persaingan bisnis yang ketat. Dibuktikan
dengan berlomba-lombanya perusahaan-perusahaan jasa dalam menghadirkan
produk yang bermutu, memberikan pelayanan yang prima serta memanfaatkan
segala jenis sumber daya yang ada.
Perusahaan jasa merupakan suatu usaha yang kegiatannya memproduksi
produk yang tidak berwujud dimana dalam kegiatannya perusahaan
menyediakan dan memberikan layananan yang bermanfaat bagi konsumen,
misalnya pada bisnis keuangan, jasa transportasi, jasa restaurant maupun
produk jasa lainnya yang kini sudah berkembang di Indonesia.
Salah satu perusahaan jasa yang besar di Indonesia saat ini adalah
perusahaan jasa keuangan yakni jasa perbankan. Berdasarkan Pasal 1 UU No.
21 Tahun 2008 bank adalah suatu badan usaha yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak (Yaya, 2014:48).
Menurut Al-Arif (2011:294) kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan
dana merupakan kegiatan pokok atau fungsi utama bank sedangkan memberi
jasa bank lainnnya hanyalah kegiatan pendukung.
Di Indonesia terdapat dua jenis bank yang sering digunakan masyarakat
dalam bertransaksi, yaitu bank syariah dan bank konvensional (Yaya,
2014:48). Perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup pesat. Bahkan
Page 20
2
bank konvensional ikut bersaing dengan mendirikan institusi syariah atau unit
usaha syariahnya sendiri.
Peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari aturan perbankan
di Indonesia secara umum, yaitu diatur dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang
perbankan syariah serta dukungan oleh Pemerintah dengan diperkenankannya
“dual banking system” sejak tahun 1992 yang dinyatakan dengan tegas dalam
UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan (Al-Arif, 2011:304). Dimana
dukungan ini berdasarkan ketentuan UU No. 7 Tahun 1992 Pasal 6 tentang
perbankan yang menyebutkan bahwa bank bisa menyediakan pembiayaan bagi
nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil (Al-Arif, 2011:303).
Perbankan Syariah merupakan suatu sistem perbankan dimana dalam
melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi,
dan prinsip kehati-hatian (Yaya, 2014:48). Dimana terdapat larangan untuk
mengambil bunga (riba) dan larangan melakukan investasi pada usaha – usaha
yang haram. Dalam melaksanakan operasionalnya Bank Syariah harus
mematuhi prinsip-prinsip syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN),
yaitu dewan yang berwenang mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan,
produk dan jasa keuangan syariah, serta mengawasi penerapan fatwa tersebut
(Yaya, 2014:25).
Dalam beberapa tahun terakhir, perbankan syariah menunjukkan
peningkatan yang positif di Indonesia. Perkembangan perbankan syariah dapat
dilihat pada pertumbuhan jaringan kantor perbankan syariah.
Tabel 1.1
Pertumbuhan Jaringan Kantor Perbankan Syariah
Jenis Bank
2014 2015 2016 2017
Mei
2018
Bank Umum Syariah
- Jumlah Bank 12 12 13 13 13
- Jumlah Kantor 2.163 1.990 1.869 1.825 1.826
Unit Usaha Syariah
- Jumlah UUS 22 22 21 21 21
- Jumlah Kantor 320 311 332 344 349
Page 21
3
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
-
Ju Jumlah Bank 163 163 166 166 168
- Jumlah Kantor 439 446 453 451 462
(Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK, 2018)
Berdasarkan Tabel 1.1, pertumbuhan jaringan kantor perbankan syariah
mengalami perlambatan. Jumlah Bank Umum Syariah meningkat menjadi 13
bank pada tahun 2016 dan tetap ketika tahun 2017. Namun peningkatan
jumlah bank umum syariah tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah
kantornya dimana dari tahun 2014 sampai akhir 2017 mengalami penurunan.
Hal ini menurut Mulya Siregar, Deputi Komisioner OJK, mengatakan industri
perbankan syariah tengah melakukan konsolidasi internal, dimana bank
syariah menutup beberapa kantor cabang guna untuk meningkatkan efisiensi
biaya dan kinerja. Namun perkembangan jaringan kantor bank syariah
bertambah satu kantor pada tahun 2018 sehingga jumlah jaringan kantor bank
syariah sebanyak 1.826 kantor.
Selain dari pertumbuhan jaringan kantor, pertumbuhan perkembangan
perbankan syariah dapat dilihat dari total aset perbankan syariah di Indonesia.
Tabel 1.2
Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah (Triliun)
Tahun Bank Umum
Syariah
Unit Usaha
Syariah Total
2014 Rp 204.961 Rp 67.383 Rp 272.343
2015 Rp 213.423 Rp 82.839 Rp 296.262
2016 Rp 254.184 Rp 102.320 Rp 356.504
2017 Rp 288.027 Rp 136.154 Rp 424.181
Mei 2018 Rp 292.871 Rp 133.035 Rp 425.906 (Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK, 2018)
Berdasarkan Tabel 1.2, pertumbuhan aset perbankan syaiah mengalami
kenaikan setiap tahunnya. Berdasarkan data statistik perbankan syariah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) aset bank syariah pada Desember 2017 tumbuh
sekitar 20% menjadi Rp 424.181 triliun dari posisi akhir tahun 2016. Jumlah
tersebut terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) sebesar Rp 288.027 triliun
dan Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar 136.154 triliun. Serta hingga Mei
Page 22
4
2018 aset perbankan syariah naik sebesar 1.725 triliun dari akhir Desember
2017.
Pertumbuhan aset yang pesat pada perbankan syariah didukung dengan
seberapa besar nasabah mempercayakan kepercayaannya kepada bank
syariah. Kepercayaan nasabah dapat diukur dengan kepuasaan pelanggan
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan bank. Bagi bank yang merupakan
perusahaan jasa, pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan menjadi bagian
yang sangat penting agar jasa keuangan yang diberikan tetap memimpin
pasar.
Kualitas pelayanan merupakan tolak ukur bank syariah dalam memuaskan
nasabah. Pelayanan dan kepuasan terhadap pelanggan merupakan tujuan
utama dalam perusahaan karena tanpa pelanggan, perusahaan tidak akan ada
(Rahmayanty, 2010:5). Nasabah adalah prioritas utama, karena jika nasabah
diabaikan akan mengakibatkan ketidakpuasan nasabah terhadap layanan yang
diberikan perusahaan. Yang mana hal tersebut akan membuat nasabah lebih
memilih perusahaan lain untuk bertransaksi yang otomatis dengan
berkurangnya nasabah maka berkurang juga penjualan atas produk atau jasa
sehingga akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan.
Tujuan pelayanan adalah tetap menjaga agar nasabah merasa diperhatikan
dan dipentingkan segala kebutuhan atau keinginannya. Pelayanan dengan
standar kualitas yang tinggi dan mengikuti perkembangan kebutuhan sekarang
dapat memberikan rasa puas dan kepercayaan nasabah terhadap bank.
Kualitas layanan adalah perbandingan antara dirasakan layanan (persepsi)
konsumen dan kualitas layanan yang diharapkan oleh konsumen (Rinnasa
dkk, 2013:529). Harapan nasabah adalah suatu keinginan nasabah atas
layanan yang akan diberikan bank. Sementara persepsi nasabah adalah
bagaimana nasabah melihat layanan yang disediakan dapat diukur dari
kesesuaian atau tidak serta apa yang dirasakan oleh nasabah atas pelayanan
yang diberikan bank. Jika kualitas layanan yang dirasakan sama atau melebihi
kualitas layanan yang diharapkan, maka nasabah akan merasa puas dan
layanan dikatakan berkualitas (Supriyadi, 2016).
Page 23
5
Demikian hal nya dengan kualitas pelayanan pada bank syariah sangat
dipengaruhi oleh interaksi antara nasabah dengan karyawan bank syariah.
Perlu dilakukan pemahaman apa yang menjadi faktor utama pelanggan dalam
menilai kualitas pelayanan bank syariah, melalui pengukuran tingkat
kepuasan nasabah. Dengan demikian dapat dilakukan upaya untuk
meningkatkan kualitas layanan nasabah sesuai dengan harapan nasabah.
Terkait dengan kualitas pelayanan yang diberikan bank syariah tidak
sedikit masyarakat yang berargumen dan meragukan bahwa penerapan
sistem yang dijalankan oleh bank syariah yang ada di Indonesia masih tidak
sesuai dengan prinsip syariah. Muncul beberapa pernyataan yang meragukan
kesyariahan bank syariah. Lebih jauh lagi seakan bank syariah hampir
disamakan dengan bank konvensional yang tidak terlepas dari sistem riba.
Perbankan syariah yang masih mengandung sistem riba seperti yang
dituduhkan oleh beberapa kalangan memang bukan tanpa dasar. Abdullah
Saeed menyatakan, praktik bank-bank Islam menunjukkan bahwa mereka
tidak mampu menghapus bunga dari transaksi-transaksi mereka, yang
dipraktikkan dengan beragam samaran dan nama (Afriyandi: 2012). Hal ini
harus dapat diselesaikan untuk menjaga kepercayaan nasabah kepada bank
syariah bahwa bukan hanya perubahan nama namun bank syariah benar-benar
menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam setiap operasinya.
Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memperbaiki dan
meningkatkan pelayanan bank syariah agar dapat menumbuhkan rasa percaya
nasabah kepada bank sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah yang
loyal terhadap bank.
Ada beberapa metode dalam mengukur dan meningkatkan kualitas
layanan, salah satunya adalah dengan layanan kualitas (servqual) dimana
menurut Parasuraman (1988) ada lima dimensi kualitas yang diukur, yakni
tangibles (bukti fisik), reliability (kehandalan), responsiveness (tanggapan),
assurance (jaminan), dan emphaty (perhatian). Melalui servqual ini, gap
antara harapan dan persepsi konsumen yang menunjukkan kondisi kualitas
layanan yang disediakan oleh perusahaan akan dikenal. Metode kualitas
Page 24
6
pelayanan (servqual) kurang memadai untuk perusahaan yang bergerak
dengan prinsip syariah. Othman (2002) memodifikasi dimensi servqual
menjadi dimensi CARTER agar sesuai digunakan untuk mengukur kualitas
layanan bank syariah.
Dimensi CARTER terdiri dari compliance, assurance, reliability,
tangibility, emphaty, dan responsiveness. Pada dimensi ini Othman (2002)
menambahkan compliance yang berarti mengukur kemampuan perusahaan
agar sesuai dengan hukum Islam dan prinsip-prinsip perbankan dan ekonomi
Islam. Penambahan ini dilakukan karena bank syariah memiliki karakteristik
lain yang berbeda dari bank konvensional yaitu menerapkan prinsip syariah
dalam perbankan.
Penggunaan metode servqual dimensi CARTER masih memiliki
kekurangan, yaitu ketidakpastian jawaban kuisioner yang bersifat subjektif.
Hal ini dapat diakomodasi dengan menggabungkan servqual dimensi
CARTER bersama fuzzy. Teori fuzzy set memberikan sarana untuk
mempresentasikan ketidakpastian dan merupakan alat yang bagus untuk
permodelan ketidakpastian yang berhubungan dengan kesamaran dari masalah
yang dihadapi. Penggabungan ini digunakan dalam penyelesaian penelitian
supaya pengukuran persepsi dan harapan dari nasabah dapat diukur lebih tepat
karena sifatnya yang linguistik.
Pelayanan kualitas yang diberikan bank menyebabkan persepsi yang
berbeda-beda pada tiap nasabah. Hal ini menyebabkan timbulnya kelompok
nasabah berdasarkan kepuasan pada dimensi kualitas pelayanan tertentu.
Kualitas layanan bank berkaitan erat dengan kepuasan nasabah. Kualitas
memberikan dorongan khusus bagi nasabah untuk menjalin ikatan relasi
saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan bank yang
bersangkutan. Oleh karena itu, bank perlu memahami harapan dan kebutuhan
spesifik nasabah, sehingga pada akhirnya dapat mengetahui tingkat atau
indeks kepuasan nasabah.
Penelitian tentang pengukuran kualitas pelayanan dengan menggunakan
fuzzy-servqual dimensi CARTER telah dilakukan oleh Astuti (2009) dengan
Page 25
7
hasil penelitian bahwa sistem syariah yang diukur melalu dimensi compliance
yang diterapkan di BRIS menunjukkan bahwa kualitas yang lebih baik
dibandingkan dimensi assurance, tangibility, empathy, dan responsiveness.
Serta pada tahun 2015 di teliti kembali oleh Yudi Siyamto dengan hasil
penelitian Kualitas pelayanan CARTER terhadap kepuasan nasabah bank
syariah memiliki besaran pengaruh yang diberikan dari setiap dimensi yaitu
compliance 13,6%, assurance 13,9%, reliability 20%, empathy 20,7% dan
responsiveness 17,9%. Adanya pengaruh dari variabel compliance, assurance,
reliability, empathy dan responsiveness secara signifikan terhadap kepuasan
nasabah bank syariah menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan layanan
bank syariah di Surakarta telah dirasakan oleh nasabah dan sesuai dengan
harapan oleh nasabah.
Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk mengambil objek penelitian pada
Bank Mandiri Syariah. Hal ini dikarenakan Bank Mandiri Syariah merupakan
salah satu bank syariah terkemuka di Indonesia saat ini, dimana hampir tiap
tahunnya mengalami peningkatan laba. Sebagaimana pada kuartal tiga 2017,
peningkatan DPK mendorong kenaikan total aset Bank Mandiri Syariah
sebesar 13,26% secara tahunan menjadi Rp 84,09 triliun dari Rp 74,24 triliun
per September 2016. Per September 2017, dana pihak ke tiga (DPK) Mandiri
Syariah mencapai Rp 74,75 triliun atau tumbuh 13,30% dibandingkan kuartal
tiga 2016 sebesar Rp 65,98 triliun (Pratiwi, 2017). Saat ini Bank Mandiri
Syariah memilki lebih dari 131 kantor cabang serta 464 kantor cabang
pembantu di seluruh Indonesia (Mandiri, 2017). Bank Mandiri Syariah dapat
berkembang secara pesat akibat beberapa faktor, diantaranya adalah
memberikan pelayanan terbaik bagi nasabahnya dan diharapkan loyalitas
nasabah dapat tercapai.
Pelayanan yang diberikan oleh Bank Mandiri Syariah kepada nasabahnya
sangat totalitas. Hal ini terbukti dalam kurun waktu 2 tahun terakhir Bank
Mandiri Syariah mendapatkan peringkat ke 2 berturut turut pada penghargaan
Markplus WOW Service Excellence Award (SEA) se Nasional yang diadakan
olek Markplus Inc dengan mengukur kepuasan pelanggan perbankan di lima
Page 26
8
dimensi yang masing-masing berkorespondensi dengan tahap yang dilalui
pada customer path, yaitu Aware-Appeal-Ask-Act, dan Advocate.
Tabel 1.3
WOW SEA Nasional Kategori Islamic Banking
Kategori 2016 2017
Gold Bri Syariah BNI Syariah
Silver Mandiri Syariah Mandiri Syariah
Bronze Muamalat Muamalat
( Sumber: Data diolah, 2018)
Berdasarkan Tabel 1.3, Bank Mandiri Syariah mendapatkan dua kali
penghargaan silver dari Markplus Inc yang berarti Bank Mandiri Syariah
menempati posisi ke dua dari tiga besar. Bank Mandiri Syariah mampu
mempertahankan kualitas pelayanan terhadap nasabah selama 2 tahun
kebelakang. Namun hal yang disayangkan Bank Mandiri Syariah dengan aset
terbesar belum mampu menyaingi Bank BRI Syariah pada tahun 2016 dan
Bank BNI Syariah pada tahun 2017.
Hal demikian juga terjadi pada Indonesia Sharia Finance Award (ISFA)
2017 yang diadakan oleh Warta Ekonomi Intelligence Unit (WELU), Bank
Mandiri Syariah hanya mendapatkan penghargaan pada kategori Best
Consumer Choice yaitu penghargaan yang dinilai menurut responden
perusahaan keuangan syariah mana yang menjadi pilihan konsumen, kategori
Best Digital yaitu penghargaan yang dinilai menurut responden perusahaan
keuangan syariah mana yang memiliki teknologi digital yang baik, dan Best
Performance yaitu penghargaan yang dinilai berdasarkan kinerja perusahaan
keuangan syariah dalam setahun terakhir. Sedangkan kategori Best Service
yaitu penghargaan yang dinilai menurut responden seberapa baik pelayanan
yang diberikan oleh perusahaan keuangan syariah dinobatkan kepada PT
Bank BNI Syariah.
Kualitas pelayanan juga dapat dilihat dari seberapa besarnya pengaduan
atas keluhan nasabah terhadap bank. Berdasarkan sustainability report dan
laporan pelaksanaan GCG berikut rekapitulasi jumlah pengaduan keluhan di
Bank Mandiri Syariah se Indonesia:
Page 27
9
Tabel 1.4
Jumlah Pengaduan Keluhan Nasabah Bank Mandiri Syariah
Tahun Total Pengaduan Terselesaikan Proses
2017 44.003 43.934 69
2016 22.955 22.852 103
2015 23.233 22.783 450
2014 22.821 22.327 494
( Sumber: Data diolah, 2018)
Berdasarkan Tabel 1.4, jumlah pengaduan keluhan nasabah Bank Mandiri
Syariah pada tahun 2015 meningkat sebesar 412 pengaduan dari tahun 2014
yang berjumlah 22.821 pengaduan menjadi 23.233 pengaduan. Pada akhir
tahun 2016 pengaduan keluhan nasabah berkurang menjadi 22.955 dari
23.233. Namun pada Desember tahun 2017 jumlah pengaduan keluhan
nasabah meningkat hingga 90% yaitu 44.003. Hal ini menjadi point utama
untuk manajemen memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelayanan baik dari
segi operasional, produk ataupun fasilitas transaksi agar tidak semakin
meningkatnya keluhan nasabah. Karena semakin banyak nasabah yang
mengalami keluhan, akan semakin membuat kepercayaan nasabah terhadap bank
menjadi menurun yang mana akan menimbulkan persepsi kurang baik terhadap
bank.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dengan judul “Analisis Pengukuran Kualitas
Pelayanan Bank Mandiri Syariah Dengan Menggunakan Metode Fuzzy-
CARTER ”.
B. Batasan Masalah
Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi optimalnya pelayanan serta
luasnya permasalahan yang ada, maka agar dalam pembahasannya tidak
menyimpang dari tujuan semula, maka penelitian yang dilakukan akan
dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Penelitian dilaksanakan di Bank Mandiri Syariah area Mayestik.
2. Pelayanan jasa yang dinilai kualitasnya adalah pelayanan terhadap hal-hal
yang terdapat dalam variabel-variabel penelitian yang didapat penyebaran
Page 28
10
kuesioner mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian
konsumen terhadap kualitas pelayanan jasa Bank Syariah.
3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
Fuzzy-Servqual dimensi CARTER.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat kesenjangan (gap) antara harapan konsumen atas
pelayanan jasa yang diberikan oleh Bank Mandiri Syariah dengan persepsi
konsumen atas pelayanan jasa yang selama ini dirasakan per kriteria?
2. Apakah terdapat kesenjangan (gap) antara harapan konsumen atas
pelayanan jasa yang diberikan oleh Bank Mandiri Syariah dengan persepsi
konsumen atas pelayanan jasa yang selama ini dirasakan per dimensi?
3. Apakah terdapat kesenjangan (gap) antara harapan konsumen atas
pelayanan jasa yang diberikan oleh Bank Mandiri Syariah dengan persepsi
konsumen atas pelayanan jasa yang selama ini dirasakan secara
keseluruhan?
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penulis yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Menganalisis tingkat kesenjangan (gap) antara harapan konsumen atas
pelayanan jasa yang diberikan oleh Bank Mandiri Syariah dengan persepsi
konsumen atas pelayanan jasa yang selama ini dirasakan per kriteria.
2. Menganalisis tingkat kesenjangan (gap) antara harapan konsumen atas
pelayanan jasa yang diberikan oleh Bank Mandiri Syariah dengan persepsi
konsumen atas pelayanan jasa yang selama ini dirasakan per dimensi.
3. Menganalisis tingkat kesenjangan (gap) antara harapan konsumen atas
pelayanan jasa yang diberikan oleh Bank Mandiri Syariah dengan persepsi
Page 29
11
konsumen atas pelayanan jasa yang selama ini dirasakan secara
keseluruhan.
Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca maupun yang terlibat secara langsung dalam penelitian ini. Adapun
manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis
Penelitian yang dilakukan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan penulis mengenai analisis kualitas pelayanan dengan
menggunakan metode fuzzy-servqual dimensi CARTER serta dapat
menjadi tolak ukur kemampuan diri menerapkan berbagai teori lembaga
keuangan yang telah diperoleh dibangku kuliah.
2. Bagi Lembaga Keuangan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
analisis kualitas pelayanan dengan menggunakan metode fuzzy-servqual
dimensi CARTER agar dapat meningkatkan kualitas jasa pelayanan .
3. Bagi Pembaca Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi sebagai bahan
pertimbangan dan informasi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan penelitian ini yaitu analisis kualitas pelayanan menggunakan
metode fuzzy-servqual dimensi CARTER.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu didasarkan pada penelitian-penelitian yang telah ada
sebelumnya dengan perkembangan dari beberapa variabel dan metode yang
digunakan pada penelitian tersebut yang dapat dikaji dari skripsi, tesis maupun
jurnal. Penelitian ini mengacu dari beberapa penelitian terdahulu, diantaranya
sebagai berikut :
Pertama, Parasuraman, Valarie A. Zeithaml, dkk (1988) SERVQUAL: A
Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality
dalam Journal of Retailing, Vol. 64 No. 1 1988. Penelitian ini
Page 30
12
mengembangkan skala kualitas pelayanan dari sepuluh dimensi menjadi lima
dimensi.
Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan dari 10 dimensi SERVQUAL
menjadi 5 dimensi SERVQUAL dan menunjukkan validitas yang signifikan
untuk kelima dimensi SERVQUAL, serta setiap indikator dalam SERVQUAL
tepat untuk mengukur kualitas pelayanan di perusahaan jasa.
Kedua, Abdul Qawi Othman dan Lynn Owen (2002) Adopting and
Measuring Customer Service Quality (SQ) in Islamic Banks: A Case Study in
Kuwait Finance House dalam International Journal of Islamic Financial
Services, Vol. 3. No. 1 2002. Penelitian ini memodifikasi SERVQUAL
menjadi CARTER yang dapat digunanakan untuk mengukur kualitas
pelayanan di perusahaan yang berlandaskan syariah.
Hasil penelitian ini menunjukkan validitas yang signifikan untuk semua
item CARTER serta menunjukkan bahwa compliance penting dalam menilai
kualitas pelayanan lembaga yang berlandaskan prinsip syariah.
Ketiga, Septin Puji Astuti, Wiwik Wilasari, dan Datien Eriska Utami
(2009) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bank Syariah dengan Fuzzy-
Servqual Dimensi CARTER dalam Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 2 No. 1
2009. Penelitian ini mengukur tingkat kualitas pelayanan di Bank BRI
Syariah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan SERVQUAL dimensi CARTER yang
dikombinasikan dengan metode fuzzy dalam mengukur gap antara persepsi
nasabah dengan ekspektasi nasabah. Penelitian ini menggunakan Uji T dan
GLM Modelling untuk mengetahui tingkat signifikansi dari setiap gap.
Hasil penelitian ini menunjukkan sistem syariah yang diukur melalu
dimensi compliance yang diterapkan di BRIS menunjukkan bahwa kualitas
yang lebih baik dibandingkan dimensi assurance, tangibility, empathy, dan
responsiveness dan didapatkan hasil bahwa hanya dimensi reliability dan
tangibility yang signifikan.
Keempat, Hsiu-Yuan Hu, Yu-ChengLee, and Tieh-Min Yen (2010)
Service Quality Gaps Analysis Based on Fuzzy Linguistic SERVQUAL with
Page 31
13
Case Study in Hospital Out-Patient Services dalam The TQM Journal, Vol. 22
No. 5, 2010. Penelitian ini mengukur kualitas pelayanan rumah sakit dengan
menggunakan dua perhitungan yaitu menggunakan skala likert dan fuzzy logic
serta membandingkan kedua metode tersebut manakah metode yang lebih
unggul untuk digunakan dalam perhitungan yang bersifat subjektif dan
melihat kesenjangan kualitas pelayanan dengan menggunak analisis gap dan
Anova.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Fuzzy Linguistic melebihi skala
Likert dalam hal semua lima keandalan dimensi dan total nilai. Ini
menunjukkan bahwa Fuzzy Linguistic menciptakan konsistensi internal yang
lebih dan stabilitas dari skala Likert.
Kelima, Abdul Djalal (2013) Analisis Kepuasan Nasabah dengan
Pendekatan Fuzzy Service Quality dalam Upaya Peningkatan Kualitas
Layanan Perbankan dalam Jurnal Teknoin, Vol. 19 No. 1, Maret 2013.
Penelitian ini mengukur tingkat kualitas pelayanan dan melihat atribut dari
SERVQUAL manakah yang harus ditingkatkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan layanan yang diberikan oleh pihak Bank
Mandiri sudah memenuhi keinginn nasabah secara optimal hal ini dapat dilihat
dari nilai kualitas pelayanan rata-rata yang didapatkan adalah sebesar (1,045)
atau Q>1, dimana dalam metode SERVQUAL jika Q>1 maka menunjukkan
bahwa secara keseluruhan pelayanan adalah baik. Namun ada prioritas utama
yang harus ditingkatkan karena masih adanya gap pada dimensi
Responsiveness (-0,158), Emphaty (-0,05), Physical evidence (-0,176),
Reliability (-0,291), dan Assurance (-0,514).
Keenam, Putri Dwi Cahyani (2016) Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap
Kualitas Layanan Perbankan Syariah dalam Jurnal Bisnis dan Manajemen,
Vol. 6 (2), Oktober 2016. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor kualitas
layanan yang mempengaruhi kepuasan nasabah, kriteria terpenting yang dapat
mempengaruhi kepuasan nasabah dan menganalisis tingkat kepuasan nasabah.
Populasi pada penelitian ini adalah bank syariah di Yogyakarta dan sampel
penelitian ini adalah sejumlah nasabah dari empat bank yaitu bank Muamalat,
Page 32
14
bank BNI Syariah, bank BTN Syariah, dan bank BDP DIY Syariah. Teknik
analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis lajur atau
Structural Equation Model (SEM).
Hasil penelitian ini menunjukkan kepuasan nasabah terhadap kualitas
pelayanan bank syariah di Yogyakarta telah di atas moderat (cukup tinggi).
Faktor yang memberikan efek besar bagi kepuasan nasabah adalah faktor
responsiveness, compliance, dan emphaty. Hasil dari analisis varians dapat
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan setiap bank syariah tidak memiliki
perbedaan yang signifikan.
Ketujuh, Nugraheni Djamal dan Wahyu Oktri Widyarto (2017) Quality
Service Measurement using Fuzzy Service Quality (Fuzzy Servqual) Method
dalam International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT),
Vol. 6 Issue 06, June 2017. Penelitian ini mengukur tingkat kualitas
pelayanan, mengukur nilai gap serta tingkat signifikan antara persepsi dan
ekspektasi konsumen. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan SERVQUAL yang
dikombinasikan dengan metode fuzzy dalam mengukur gap antara persepsi
nasabah dengan ekspektasi nasabah. Penelitian ini menggunakan Uji T untuk
mengetahui tingkat signifikansi dari setiap gap.
Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kualitas pelayanan perusahaan
belum memenuhi harapan, dikarenakan hasil dari kualitas layanan senilai 0,84
atau kurang dari 1 dan terdapat perbedaan antara harapan dan persepsi
ditunjukan oleh nilai t-hitung > t-tabel (21.640 > 2,07961)
Kedelapan, Nanny Fajar Kartika dan Suprayogi (2017) Implementasi
Fuzzy – Service Quality Terhadap Tingkat Kepuasan Layanan Mahasiswa
dalam Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA, Vol. 7 No. 1 Januari 2017. Penelitian ini
mengukur seberapa besar tingkat kepuasaan mahasiswa terhadap kualitas
layanan yang diberikan oleh pihak Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Pengolahan data dilakukan dengan menghitung nilai fuzzifikasi, defuzzifikasi,
dan GAP antara persepsi dan ekspektasi mahasiswa. Populasi dalam penelitian
Page 33
15
ini adalah mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang dengan sampel
penyebaran kuesioner sebanyak 20 mahasiswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan atribut kualitas yang memiliki tiga nilai
GAP tertinggi adalah kebersihan dan ketersediaan lahan parker dengan nilai
gap sebesar -2.55, atribut ketersediaan bandwidth hotspot dengan nilai gap
sebesar -2.523, dan atribut ketersediaan green area dengan nilai gap sebesar -
2.521. Dari perhitungan gap secara keseluruhan menunjukkan kualitas
pelayanan di universitas masih mendapatkan nilai gap negative yang berarti
apa yang diterima oleh mahasiswa belum sesuai dengan apa yang diharapkan
mahasiswa.
Dari beberapa penjelasan dari peneliti terdahulu diatas dapat ditarik
beberapa kesimpulan pada Tabel 1.5 berikut:
Tabel 1.5
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. A.
Parasuraman,
Valarie A.
Zeithaml, dkk
Journal of
Retailing, Vol.
64 No. 1 1988
SERVQUAL: A
Multiple-Item
Scale for
Measuring
Consumer
Perceptions of
Service Quality
Pengukura
n kualitas
pelayanan
Penelitian
mengenai
pengemba
ngan
dimensi
servqual
- Menunjukan
perubahan dari
10 dimensi
servqual menjadi
5 dimensi
servqual.
- Menunjukkan
validitas yang
signifikan untuk
kelima dimensi
servqual, serta
tepat untuk
mengukur
kualitas
pelayanan di
perusahaan jasa.
Bersambung ke halaman berikutnya:
Page 34
16
Tabel 1.5 (Lanjutan)
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
2. Abdul Qawi
Othman dan
Lynn Owen
International
Journal of
Islamic
Financial
Services, Vol.
3. No. 1 2002
Adopting and
Measuring
Customer
Service Quality
(SQ) in Islamic
Banks: A Case
Study in Kuwait
Finance House
Dimensi
CARTER
Penelitian
tentang
pengadops
ian
SERVQU
AL
menjadi
CARTER
Uji T dan
GLM
Modelling
- Menunjukkan
validitas yang
signifikan untuk
semua item
CARTER
- Menunjukkan
bahwa
compliance
penting dalam
menilai kualitas
pelayanan
lembaga yang
berlandaskan
prinsip syariah
3. Septin Puji
Astuti, Wiwik
Wilasari, dan
Datien Eriska
Utami
Jurnal
Manajemen
Bisnis, Vol. 2
No. 1 2009
Meningkatkan
Kualitas
Pelayanan Bank
Syariah dengan
Fuzzy-Servqual
Dimensi
CARTER
Metode
Fuzzy
Dimensi
CARTER
Objek
Penelitian
- Sistem syariah
yang diukur
melalu dimensi
compliance yang
diterapkan di
BRIS
menunjukkan
bahwa kualitas
yang lebih baik
dibandingkan
dimensi
assurance,
tangibility,
empathy, dan
responsiveness
- Didalam model
ini diketahui
hanya dimensi
reliability dan
tangibility yang
signifikan.
Bersambung ke halaman berikutnya:
Page 35
17
Tabel 1.5 (Lanjutan)
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4. Hsiu-Yuan Hu,
Yu-ChengLee,
and Tieh-Min
Yen
The TQM
Journal, Vol.
22 No. 5, 2010
Service Quality
Gaps Analysis
Based on Fuzzy
Linguistic
SERVQUAL
with Case Study
in Hospital
Out-Patient
Services
Metode
Fuzzy
Penelitian
membandi
ngkan
antara
Fuzzy
Linguistic
dengan
skala likert
Annova
analysis
- Penelitian
membuktikan
bahwa Fuzzy
Linguistic
melebihi skala
Likert dalam hal
semua lima
keandalan
dimensi dan total
nilai. Ini
menunjukkan
bahwa Fuzzy
Linguistic
menciptakan
konsistensi
internal yang
lebih dan
stabilitas dari
skala Likert.
5. Abdul Djalal
Jurnal Teknoin,
Vol. 19 No. 1,
Maret 2013
Analisis
Kepuasan
Nasabah
dengan
Pendekatan
Fuzzy Service
Quality dalam
Upaya
Peningkatan
Kualitas
Layanan
Perbankan
Metode
Fuzzy
Dimensi
SERVQUA
L
- Nilai kualitas
pelayanan rata-
rata yang
didapatkan
adalah sebesar
(1,045) atau
Q>1, dimana
dalam metode
SERVQUAL jika
Q>1.
- Terdapat gap
pada dimensi
Responsiveness
(-0,158),
Emphaty (-0,05),
Physical
evidence (-0,176)
, Reliability
(-0,291), dan
Assurance
(-0,514)
Bersambung ke halaman berikutnya:
Page 36
18
Tabel 1.5 (Lanjutan)
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
6. Putri Dwi
Cahyani
Jurnal Bisnis
dan
Manajemen,
Vol. 6 (2),
Oktober 2016
Tingkat
Kepuasan
Nasabah
Terhadap
Kualitas
Layanan
Perbankan
Syariah
Dimensi
CARTER
Metode
Structural
Equation
Model
(SEM)
Kualitas CARTER
memberikan
kontribusi
signifikan
terhadap kualitas
layanan dan
kepuasan nasabah
terhadap Bank
Syariah
7. Nugraheni
Djamal dan
Wahyu Oktri
Widyarto
International
Journal of
Engineering
Research &
Technology
(IJERT), Vol. 6
Issue 06, June
2017
Quality Service
Measurement
using Fuzzy
Service Quality
(Fuzzy
Servqual)
Method
Metode
Fuzzy
Dimensi
SERVQUA
L
- Kualitas
pelayanan
perusahaan
belum
memenuhi
harapan,
dikarenakan
hasil dari
kualitas layanan
senilai 0,84 atau
kurang dari 1.
- Terdapat
perbedaan
antara harapan
dan persepsi
ditunjukan oleh
nilai t-hitung >
t-tabel (21.640
> 2,07961
8. Nanny Fajar
Kartika dan
Suprayogi
Jurnal Ilmiah
SISFOTENIK
A, Vol. 7 No. 1
Januari 2017
Implementasi
Fuzzy – Service
Quality
Terhadap
Tingkat
Kepuasan
Layanan
Mahasiswa
Metode
Fuzzy
Dimensi
SERVQU
AL
Tingkat kualitas
pelayanan di
Universitas Dian
Nuswantoro secara
keseluruhan
memiliki nilai
negatif
(mahasiswa belum
puas terhadap jasa
pelayanan yang
diberikan oleh
pihak Universitas)
Page 37
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jasa
1. Pengertian Jasa
Jasa merupakan produk yang tak berwujud. Hal ini disebabkan karena
jasa dihasilkan dari pemberian manfaat suatu atau beberapa sarana maupun
prasarana kepada pengguna jasa, dengan penyampaian keterampilan
tertentu dari pihak pemberi jasa.
Menurut Lovelock (2007:5) jasa adalah tindakan atau kinerja yang
ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya
mungkin terkait dengan produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tidak nyata
dan biasanya tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi.
Sedangkan Kotler dan Keller (2012:214) mengemukakan jasa sebagai
setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak
lain yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud (itangible) dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen
(pemberi jasa), meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari.
Jasa bukan suatu barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak
berwujud. Sehingga pihak yang menerima atau memanfaatkan jasa tidak
dapat menyimpan jasa tersebut karena unsur ketidakberwujudan jasa
tersebut.
2. Karakteristik Jasa
Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa
memiliki empat karakteristik yang membedakan barang dan jasa yang
dinamakan paradigma IHIP: intangibility, inseparability,
variability/heterogeneity, perishability (Tjiptono, 2014:28-34).
Karakteristik tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Page 38
20
a. Intangibility (Tidak Berwujud)
Jasa bersifat intangible, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Seorang
konsumen jasa tidak dapat menilai hasil dari sebuah jasa sebelum ia
mengalami atau mengkonsumsinya sendiri.
Sebagai contoh, konsumen jasa potong rambut tidak dapat menilai
seperti menilai sebuah barang, karena jasa tidak dapat dirasakan
sebelum konsumen melakukan potong rambut.
b. Inseparability (Tidak terpisahkan)
Jasa bersifat inseparability, artinya jasa dijual terlebih dahulu, baru
kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang
sama. Sedangkan barang biasanya diproduksi terlebih dahulu,
kemudian dijual, lalu dikonsumsi.
Sebagai contoh, dokter gigi tidak dapat memproduksi jasanya
tanpa kehadiran pasien. Selain hadir secara fisik dan mental, pasien
bersangkutan secara aktual juga berperan sebagai co-producer dalam
operasi jasa, dengan jalan menjawab pertanyaan-pertanyaan dokter dan
menjelaskan gejala sakit atau kebutuhan spesifiknya.
c. Variability/Heterogeneity (Beraneka ragam)
Jasa sangat bersifat variability/heterogeneity karena pada
umumnya jasa merupakan non-standarized output, artinya banyak
variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan
dimana jasa tersebut diproduksi.
Sebagai contoh, dua orang yang datang ke salon yang sama dan
meminta model rambut yang sama tidak akan mendapatkan hasil yang
seratus persen identik (kecuali kalau keduanya minta rambutnya dibuat
plontos).
d. Perishability (Tidak tahan lama)
Jasa bersifat perishability, artinya jasa tidak tahan lama dan tidak
dapat disimpan. Sebagai contoh, kursi pesawat yang kosong, kamar
hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak
Page 39
21
dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak dapat
disimpan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
utama dari jasa adalah tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau
dicium sebelum jasa itu dibeli, kemudian jasa juga tidak dapat disimpan,
dan jasa memiliki banyak variasi bentuk, kualitas serta jenis tergantung
pada siapa jasa tersebut dijual, hal ini disebabkan oleh kebutuhan
konsumen jasa yang berbeda-beda, sehingga jasa yang dijual disesuaikan
dengan permintaan konsumennya.
B. Perbankan Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Menurut UU No. 21 Tahun 2008 Pasal 1 bank merupakan badan usaha
yang mengimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
(Yaya, 2014:48). Bank terdiri atas dua jenis, yaitu bank konvensional dan
bank syariah. Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya secara konvensional yang terdiri atas Bank Umum Konvensional
dan Bank Perkreditan Rakyat. Sedangkan bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah
(UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) (Soemitra,
2014:61).
Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran seperti
transfer dan kliring. Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari
kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor
induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang
berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara
Page 40
22
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang
pembantu syariah dan/atau unit syariah. UUS berada satu tingkat di bawah
direksi bank umum konvensional bersangkutan. Sedangkan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
(Soemitra, 2014:62).
Berdasarkan uraian di atas bank syariah adalah badan usaha yang
kegiatannya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran sesuai dengan prinsip syariah yang mana bank syariah terdiri
dari tiga jenis yakni bank umum syariah, unit usaha syariah, dan bank
pembiayaan rakyat syariah.
2. Fungsi Bank Syariah
Fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau
sebagai financial intermediary (Al-Arif, 2011:294). Secara lebih spesifik
fungsi bank dapat sebagai (Susilo, 2000:6) :
a. Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan,
baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana.
Masyarakat akan menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh
unsur kepercayaan.
b. Agent of development
Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor
moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut
harus saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya agar mampu mewujudkan tujuan pembangunan bangsa.
c. Agent of services
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran
dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain
kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya
dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum, misalnya
Page 41
23
jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, dan jasa
penjaminan.
Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 Pasal 4 tentang Perbankan
Syariah, disebutkan bahwa bank syariah wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat (Yaya, 2014:48). Bank
syariah juga dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga
baitulmal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah,
hibah, atau dana sosial lainnya (antara lain denda terhadap nasabah atau
ta’zir) dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat. Selain itu,
bank syariah juga dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf
uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan
kehendak pemberi wakaf (wakif) (Yaya, 2014:49). Serta bank syariah juga
menjalankan fungsi jasa keuangan yang mana dalam menjalankan
kegiatannya tidaklah berbeda dengan bank konvensional, seperti
memberikan layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji, letter of
credit, letter of guarantee, dan lain sebagainya. Akan tetapi, dalam hal
mekanisme mendapatkan mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut,
bank syariah tetap harus menggunakan skema yang sesuai dengan prinsip
syariah (Yaya, 2014:50).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi bank
syariah adalah sebagai lembaga penghubung (intermediary) antara
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada
masyarakat. Selain itu, bank syariah juga berfungsi sebagai lembaga sosial
serta memberikan fungsi jasa keuangan.
C. Kualitas Pelayanan Jasa
1. Pengertian Kualitas Pelayanan Jasa
Kualitas adalah fitur dan karakteristik produk atau jasa yang
mempengaruhi kemampuannya untuk memenuhi keinginan yang
dinyatakan atau isyarat (Kotler, 2005:310). Pelayanan menurut bahasa
Page 42
24
adalah perbuatan, yaitu perbuatan untuk menyediakan segala yang
diperlukan orang lain.
Kualitas pelayanan adalah model yang menggambarkan kondisi
pelanggan dalam membentuk harapan akan layanan dari pengalaman masa
lalu, promosi dari mulut ke mulut, dan iklan dengan membandingkan
pelayanan yang mereka harapkan dengan apa yang mereka terima/rasakan.
(Kotler, 2005:153).
Kotler (2005:342) menyatakan bahwa pelayanan terhadap pelanggan
merupakan salah satu unsur terpenting untuk menarik minat pembeli.
Tjiptono (2014:268) menyebutkan bahwa kualitas layanan jasa merupakan
tingkat keunggulan (excellence) yang diharapkan dan pengendalian atas
keunggulan layanan jasa untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian
atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan atau harapan
pelanggan.
2. Faktor yang mempengaruhi Kualitas Jasa
Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu
expected service dan perceived service (Parasuraman, 1990). Apabila jasa
yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang
diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika
jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan (expected service), maka
kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika
jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas
jasa dipersepsikan buruk, hal ini pun akan memunculkan perbedaan atau
kesenjangan kualitas antara kinerja jasa dan harapan pelanggan.
Kesenjangan jasa adalah hal yang penting, karena hal itulah yang
merupakan penilaian pelanggan secara keseluruhan terhadap apa yang
diharapkan dibandingkan dengan apa yang diterima. Tujuan utama dalam
meningkatkan kualitas pelayanan jasa adalah memperkecil kesenjangan
sedapat mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, penyedia jasa harus
Page 43
25
mengurangi atau menghilangkan ketujuh kategori kesenjangan yang dapat
menyebabkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu sebagai berikut
(Lovelock, 2007:97):
Gambar 2.1
Kesenjangan Pelayanan Jasa
Sumber: Lovelock (2007:98)
a. Kesenjangan pengetahuan
Kesenjangan antara apa yang diyakini penyedia jasa akan
diharapkan pelanggan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan yang
sesungguhnya.
Page 44
26
b. Kesenjangan standar
Kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap harapan
pelanggan dengan standar kualitas jasa yaitu spesifikasi kualitas jasa
tidak konsisten dengan persepsi manajemen terhadap ekspektasi
kualitas.
c. Kesenjangan penyampaian jasa
Kesenjangan antara standar penyampaian jasa yang ditentukan
dengan kinerja penyedia jasa yang sesungguhnya.
d. Kesenjangan komunikasi
Kesenjangan antara penyampaian jasa dan yang benar-benar
ditemukan pelanggan. Kesenjangan ini memiliki dua sub kesenjangan,
yaitu:
1) Kesenjangan komunikasi internal antar manajemen pemasaran dan
personal pemasaran tentang jenis produk, penampilan, dan tingkat
kualitas produk.
2) Kesenjangan overpromise yang disebabkan oleh pemasaran dan
taksiran personal pemasaran yang menggeneralisasi sehingga tidak
sesuai yang dijanjikan.
e. Kesenjangan persepsi
Kesenjangan antara apa yang benar-benar diserahkan dengan apa
yang dianggap pelanggan telah mereka terima (karena mereka tidak
dapat menilai jasa secara akurat).
f. Kesenjangan interprestasi
Kesenjangan antara apa yang sesungguhnya dijanjikan penyedia
jasa dalam upaya-upaya komunikasinya dengan apa yang pelanggan
pikir telah dijanjikan dalam komunikasi tersebut.
g. Kesenjangan pelayanan
Kesenjangan antara apa yang diharapkan pelanggan akan mereka
terima dan persepsi mereka terhadap jasa yang benar-benar diserahkan.
Page 45
27
Menurut Kotler (2000:498-499) dalam mengidentifikasi kesenjangan
terdapat lima kategori yang dapat mengakibatkan kegagalan penyampaian
jasa, yaitu sebagai berikut:
a. Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen.
b. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa.
c. Kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan pemyampaian jasa.
d. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
e. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan.
Kategori-kategori kesenjangan kualitas diatas dapat menghambat
bahkan merusak hubungan penyedia jasa dengan pelanggan. Perusahaan
jasa perlu melakukan praktek secara umum seperti konsep strategis,
sejarah komitmen manajemen puncak terhadap mutu, standar yang tinggi,
sistem untuk memantau kinerja jasa, dan keluhan pelanggan, serta
penekanan pada kepuasan pegawai untuk menghindari ketujuh
kesenjangan tersebut (Kotler, 2000:500). Menghindari kesenjangan jasa
dalam setiap penyerahannya akan membantu suatu perusahaan
meningkatkan nama baiknya dalam hal jasa yang bermutu.
Kesenjangan pada kualitas pelayanan dapat diperoleh dengan memberi
skor pada setiap dimensi kualitas pelayanan (SERVQUAL). Dimana nilai
SERVQUAL diperoleh dengan memberi penilaian pada masing-masing
bagian, baik bagian harapan maupun bagian persepsi yang didapatkan
melalui pembagian kuisioner kepada responden dengan menggunakan
rumus berikut:
Skor Gap = Persepsi Konsumen – Harapan Konsumen
Hasil penilaian responden kemudian diolah sehingga dapat diketahui
nilai kualitas pelayanannya. Dan dari hasil perhitungan tersebut ada tiga
kemungkinan yang dapat terjadi yaitu:
a. Jika hasil perhitungan positif, berarti harapan pelanggan telah
terlampaui terpenuhi. Semakin positif angkanya, maka semakin baik
kualitas layanan tersebut berdasarkan penilaian pasien atau pelanggan.
b. Jika hasil perhitungan nol, berarti harapan pelanggan telah terpenuhi
Page 46
28
c. Jika hasil perhitungan negatif, berarti pemberi jasa masih belum
mampu memenuhi harapan pelanggan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan jasa adalah jasa yang diharapkan
dengan jasa yang dirasakan. Kedua hal ini menjadi point utama dalam
kualitas pelayanan jasa, karena semakin tinggi kesenjangan dengan nilai
negatif maka jasa yang diberikan belum sesuai dengan harapan pelanggan.
Sebaliknya jika kesenjangan bernilai positif maka jasa yang diberikan
sudah memenuhi harapan pelanggan.
3. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa
Menurut pemikiran yang dikembangkan oleh Parasuraman, et.al,
dalam Lupiyoadi (2001:148) kualitas pelayanan jasa memiliki 5 (lima)
dimensi pengukuran yang disebut SERVQUAL yaitu :
a. Bukti Fisik (Tangibles)
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan, kemampuan sarana
dan prasarana fisik perusahaan dan lingkungan sekitar adalah bukti
fasilitas fisik/gedung, gudang, penampilan karyawan, dan lain
sebagainya.
d. Keandalan (Reliability)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai
yang dijanjikan dengan cepat, tepat, akurat, dan terpercaya. Kinerja
harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,
pelayanan yang sama untuk semua pelanggan, sikap yang simpatik,
dan dengan akurasi yang tinggi.
e. Daya Tanggap (Responsiveness)
Yaitu kemauan pegawai untuk tanggap membantu para pelanggan
dan memberikan pelayanan yang cepat, tepat dengan disertai
penyampaian jasa yang jelas. Dalam hal ini perusahaan tidak hanya
selalu cepat tanggap pada keluhan konsumen yang timbul karena janji
Page 47
29
tidak terpenuhi, namun juga cepat tanggap menangkap perubahan yang
terjadi dalam pasar, teknologi, peralatan, dan perilaku konsumen.
f. Jaminan (Assurance)
Yaitu pengetahuan, kesopansatunan, dan kemampuan para pegawai
perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada
perusahaan. Variabel ini terdiri dari beberapa komponen antara lain
komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan,
kompetensi (competence), dan sopan santun (cortecy).
g. Empati (Emphaty)
Yaitu meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang
baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individu oleh
para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen.
Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan
pengetahuan tentang pelanggan, memenuhi kebutuhan pelanggan
secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi
pelanggan.
Sedangkan menurut Kotler (2005:123) dimensi kualitas pelayanan jasa
terdiri dari lima dimensi, yaitu:
a. Keandalan (Reliability)
Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan
tepat dan terpercaya.
b. Keresponsifan (Responsiveness)
Kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan
pelayanan dengan cepat atau ketanggapan.
c. Keyakinan (Confidence)
Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan
perusahaan untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau
assurance.
d. Empati (Emphaty)
Syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan
Page 48
30
e. Berwujud (Tangible)
Penampilan fasilitas fisik, peralatan personel, dan media
komunikasi.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
kualitas pelayanan terdapat beberapa yang harus diperhatikan dalam
memberikan pelayanan yaitu, memperhatikan fasilitas fisik serta
penampilan karyawan, memberikan pelayanan yang handal, tanggap
terhadap kebutuhan nasabah, menumbukan kepercayaan nasabah terhadap
perusahaan, dan berempati terhadap nasabah agar pelayanan menjadi
berkualitas dan nasabah pun merasakan kepuasaan dalam layanan yang
diberikan penyedia jasa.
D. Persepsi dan Harapan Konsumen
1. Persepsi Konsumen
Persepsi konsumen mencerminkan kinerja perusahaan jasa. Suatu
persepsi konsumen terbentuk setelah konsumen menerima dan merasakan
pelayanan yang diberikan suatu perusahaan. Menurut Parasuraman dan
Ziethaml (1985), persepsi konsumen adalah hasil dari bagaimana
konsumen mengenali kualitas pelayanan karena telah menggunakan
produk tersebut namun persepsi dapat juga dibentuk melalui pendapat
orang lain. Persepsi konsumen dapat dikatakan sebagai penilaian
menyeluruh atas tercapainya pelayanan jasa yang disediakan, artinya
konsumen tidak menilai hanya berdasarkan hasil akhir pelayanan tetapi
mereka juga menilai proses pelayanan tersebut.
Persepsi konsumen dapat mencerminkan kinerja perusahaan penyedia
jasa. Citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau
persepsi penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang konsumen,
karena konsumenlah yang mengkonsumsi dan menikmati jasa, sehingga
merekalah yang menentukan kualitas pelayanan jasa yang diterimanya.
Page 49
31
2. Harapan Konsumen
Harapan adalah suatu keinginan yang dirasakan konsumen pada suatu
produk tertentu. Harapan-harapan yang dibentuk oleh konsumen
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu pengalaman pembelian sebelumnya,
nasehat teman dan kolega.
Pada dasarnya dalam (Tjiptono, 2011:295) harapan konsumen terdiri
atas 3 tipe yaitu:
a) Will Expectation
Yaitu tingkat kinerja yang diprediksi atau diperkirakan konsumen
akan diterimanya berdasarkan atas informasi yang telah diketahuinya.
Tingkat harapan ini paling sering dimaksudkan oleh konsumen
sewaktu menilai kualitas jasa tertentu.
b) Should Expectation
Yaitu tingkat kinerja yang sudah sepantasnya diterima konsumen,
biasanya tuntutan dari apa yang seharusnya terjadi jauh lebih tinggi
dari yang diperkirakan akan terjadi.
c) Ideal Expectation
Yaitu tingkat kinerja yang optimum atau terbaik yang diharapkan
dapat diterima konsumen.
E. Kepuasan Pelanggan
1. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Bagi perusahaan yang bergerak dibidang jasa, memuaskan kebutuhan
pelanggan berarti perusahaan harus memberikan pelayanan berkualitas
(service quality) kepada pelanggannya (Wijaya, 2011:152). Kepuasan
adalah keadaan emosional, reaksi pasca-pembelian mereka dapat berupa
kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, netralitas, kegembiraan, atau
kesenangan (Lovelock, 2007:102).
Menurut Lovelock (2007:96) kepuasan pelanggan adalah reaksi
emosional jangka pendek pelanggan terhadap kinerja jasa tertentu.
Pelanggan menilai tingkat kepuasan atau ketidakpuasaan mereka setelah
Page 50
32
menggunakan jasa dan menggunakan informasi ini untuk memperbaharui
persepsi mereka tentang kualitas jasa.
Pendapat lain yaitu Robledo (2001) dalam Astuti (2009) menyatakan
bahwa kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai selisih (gap) antara
persepsi dan harapan konsumen, sedangkan kepuasan nasabah adalah
perasaan pelanggan saat menerima dan setelah merasakan pelayanan bank.
Dari beberapa definisi diatas terdapat kesamaan, yaitu menyangkut
komponen kepuasan konsumen (harapan atau kinerja hasil yang
dirasakan). Persepsi pelanggan terhadap kepuasan merupakan penilaian
subjektif atas hasil yang diperolehnya. Pada dasarnya pelanggan menilai
kepuasan atau ketidakpuasan terhadap suatu produk dan jasa yaitu dengan
membandingkan kinerja yang pelanggan rasakan dengan suatu tingkat
harapan pelanggan yang telah dipersepsikan terlebih dahulu.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Menurut Lupiyoadi (2013:215), ada lima faktor yang harus
diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan
konsumen diantaranya sebagai berikut:
a. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi (setelah membeli
dan menggunakan produk) mereka menunjukan bahwa produk yang
mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas Pelayanan
Konsumen akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang
baik atau sesuai dengan diharapkannya baik segi kualitas pelayanan
maupun kecepatan pelayanan.
c. Emosional
Perasaan konsumen merasa bangga dan mendapatkan keyakinan
bahwa orang lain kagum kepadanya bila dia memakai produk dengan
merek tertentu.
Page 51
33
d. Harga
Penetapan harga pada sebuah produk perusahaan sesuai dengan
kualitas dan kuantitas produk yang didapat dan diharapkan oleh
konsumen.
e. Biaya dan Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Jasa
Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk cenderung puas
terhadap produk dan kemudahan dalam mendapatan produk.
3. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Terdapat empat metode yang digunakan dalam mengukur kepuasan
pelanggan menurut Kotler yang dikutip Tjiptono (2011:315), yakni:
a. Sistem keluhan dan saran
Setiap organisasi jasa yang berorientasi pada pelanggan wajib
memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk
menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan pelanggan. Media
yang digunakan bisa berupa kotak saran yang diletakkan di tempat-
tempat strategis, kartu komentar yang bisa diisi langsung maupun yang
dikirim via pos kepada perusahaan, saluran telepon, website, dan sosial
media.
b. Ghost/mystery shopping
Metode ini mempekerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk
berperan sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan dan pesaing.
Mereka diminta melaporkan berbagai temuan penting berdasarkan
pengalamannya mengenai kekuatan dan kelemahan jasa perusahaan
dibandingkan dengan pesaing.
c. Lost customer analysis
Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok, agar dapat
memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil
kebijakan perbaikan /penyempurnaan selanjutnya.
Page 52
34
d. Survei kepuasan pelanggan
Umumnya sebagian besar penelitian mengenai kepuasan pelanggan
menggunakan metode survei, baik via pos, telepon, e-mail, maupun
wawancara langsung. Melalui survei, perusahaan akan memperoleh
tanggapan dan umpan balik langsung dari pelanggan dan juga
memberikan sinyal positif bahwa perusahaan menaruh perhatian
terhadap pelanggannya.
F. Model CARTER
CARTER merupakan alat untuk mengukur kualitas layanan dan dapat
digunakan untuk menganalisis penyebab dari permasalahan layanan tersebut.
CARTER merupakan perkembangan dari model Service Quality
(SERVQUAL).
Menurut Parasuraman (1988) Service Quality merupakan harapan sebagai
keingginan para pelanggan ketimbang layanan yang mungkin diberikan
perusahaan. Service quality dapat diketahui dengan cara membandingkan
persepsi para pelanggan atas layanan nyata yang mereka terima dengan
layanan yang sesungguhnya mereka harapkan. Jika kenyataan lebih dari yang
diharapkan, maka layanan dapat dikatakan bermutu. Sedangkan jika kenyataan
kurang dari yang diharapkan maka layanan dapat dikatakan kurang bermutu,
apabila kenyataan sama dengan yang diharapkan maka layanan dikatakan
memuaskan.
Service quality dapat diukur dengan menggunakan lima dimensi
pengukuran (Parasuraman, 1988) yaitu:
a. Bukti Fisik (Tangibles)
Yaitu memperhatikan fasilitas fisik/gedung, gudang, penampilan
karyawan, dan lain sebagainya yang dijabarkan sebagai berikut:
1) Bank-bank yang sangat baik akan memiliki peralatan yang modern.
2) Fasilitas fisik pada bank yang sangat baik akan terlihat menarik.
3) Karyawan bank yang sangat baik akan terlihat rapi.
Page 53
35
4) Bahan-bahan yang terkait dengan jasa (seperti brosur atau rekening)
akan terlihat menarik pada bank yang sangat baik.
b. Keandalan (Reliability)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai
yang dijanjikan dengan cepat, tepat, akurat, dan terpercaya, yang
dijabarkan sebagai berikut:
1) Apabila bank yang baik berjanji untuk menyelesaikan sesuatu dalam
waktu tertentu, mereka akan menepatinya.
2) Apabila pelanggan menghadapi masalah, bank yang sangat baik akan
menaruh perhatian yang tulus untuk memecahkannya.
3) Bank yang sangat baik akan memberikan pelayanan saat itu juga.
4) Bank yang sangat baik akan menyediakan jasanya tepat pada waktu
yang dijanjikan.
5) Bank yang baik akan menekankan kesalahan catatan.
c. Daya Tanggap (Responsiveness)
Yaitu kemauan pegawai untuk tanggap membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan yang cepat, tepat dengan disertai penyampaian jasa
yang jelas. Terdiri dari :
1) Karyawan bank yang sangat baik akan memberitahukan kepada
pelanggan dengan tepat kapan jasa akan dilakukan.
2) Karyawan bank yang sangat baik akan memberikan pelayanan segera
kepada pelanggan.
3) Karyawan bank yang sangat baik akan selalu bersedia membantu
pelanggan.
4) Karyawan bank yang sangat baik tidak akan pernah terlalu sibuk untuk
menanggapi permintaan pelanggan.
d. Jaminan (Assurance)
Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai
perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya konsumen. Terdiri dari:
1) Perilaku karyawan bank yang sangat baik akan menanamkan
kepercayaan dalam diri pelanggan.
Page 54
36
2) Pelanggan bank yang sangat baik akan merasa aman dengan
transaksinya.
3) Karyawan bank yang sangat baik akan bersikap sopan terus-menerus
kepada pelanggan.
4) Karyawan bank yang sangat baik akan tahu menjawab pertanyaan
pelanggan.
e. Empati (Emphaty)
Yaitu dimensi dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki
pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memenuhi kebutuhan
pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang
nyaman bagi pelanggan. Terdiri dari:
1) Bank yang sangat baik akan memberikan perhatian khusus kepada
pelanggan.
2) Bank yang sangat baik akan memiliki jam operasi yang sesuai untuk
semua pelanggan.
3) Bank yang sangat baik akan memiliki karyawan yang memberikan
perhatian pribadi kepada pelanggan.
4) Karyawan bank yang sangat baik akan memahami kebutuhan khusus
pelanggan.
Pada umumnya metode SERVQUAL digunakan untuk mengukur kualitas
pelayanan perusahaan penyedia jasa yang tidak menganut prinsip syariah.
Seiring perkembangan zaman membuat berdirinya perusahaan-perusahaan
penyedia jasa yang menganut prinsip syariah. Dalam perusahaan penyedia jasa
yang menganut prinsip syariah seperti perbankan syariah penerapan kelima
dimensi di atas masih terdapat kekurangan, hal tersebut dikarenakan dalam
penerapan yang dilakukan berbeda dengan perusahaan konvensional
khususnya perbankan konvensional. Kelima dimensi tersebut apabila
diterapkan di perusahaan penyedia jasa syariah cenderung akan menilai yang
bersifat normatif. Hal ini dikarenakan perusahaan penyedia jasa syariah
memiliki karakteristik lain dibandingkan perusahaan penyedia jasa
konvensional yaitu menerapkan prinsip syariah di dalam bisnisnya.
Page 55
37
Untuk menutupi kelemahan yang ada, Othman dan Owen (2002)
menambahkan unsur compliance pada dimensi mutu pelayanan yang diteliti
sebelumnya oleh Parasuraman, yang bisa dikenal dengan compliance with
Islamic law (kepatuhan terhadap hukum Islam). Lima dimensi mutu pelayanan
ditambah dengan dimensi compliance sebagai syarat produk atau jasa syariah,
yang lebih dikenal dengan CARTER, yakni: compliance, which means the
ability to fulfill with Islamic law and operate under the principles of Islamic
banking and economy, (Kepatuhan, yang berarti kemampuan untuk memenuhi
dengan hukum Islam dan beroperasi di bawah prinsip-prinsip perbankan Islam
dan ekonomi).
Othman and Owen (2002) menyatakan bahwa dimensi compliance
dijabarkan dalam lima unsur yaitu:
a. Institusi sesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip Islam.
b. Institusi tidak menarik atau memberikan bunga pada produk pembiayaan
atau tabungan.
c. Ketentuan produk dan layanan yang Islami.
d. Ketentuan bebas bunga pada produk pembiayaan.
e. Ketentuan bagi hasil produk-produk investasi.
Dimensi compliance yang diusulkan oleh Othman and Owen (2002)
kemudian diintegrasikan dengan dimensi-dimensi SERVQUAL yang diusulkan
oleh Parasuraman untuk mengukur kualitas pelayanan di perbankan syariah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Othman and Owen bahwa
CARTER untuk mengukur kualitas pelayanan di industru perbankan syariah
adalah sah dan terbukti bahwa compliance mempunyai pengaruh sangat
signifikan bagi kualitas pelayanan.
G. Teori Fuzzy
1. Logika Fuzzy
Pencetus gagasan logika fuzzy adalah Prof. Lotfi A. Zadeh pada tahun
1965 dari California University di Berkeley. Fuzzy secara bahasa berarti
kabur atau samar. Logika fuzzy adalah logika multivalued yang
Page 56
38
memungkinkan untuk mendefinisikan nilai menengah diantara dua logika
atau evaluasi konvensional yang berbeda, seperti benar atau salah, iya atau
tidak, tinggi atau rendah, panas atau dingin, dan sebagainya. Oleh karena
itulah logika ini disebut logika samar. Sehingga dalam teori fuzzy sesuatu
dapat bernilai salah atau benar secara bersamaan. Logika fuzzy merupakan
generalisasi dari logika klasik yang hanya memiliki dua nilai keanggotaan,
yaitu 0 dan 1. Dalam logika fuzzy, nilai kebenaran suatu pernyataan
mempunyai range dari sepenuhnya benar, hingga dengan sepenuhnya
salah. (Kusumadewi, 2010:1).
Dalam logika fuzzy terdapat fuzzy set yang merupakan pengelompokan
sesuatu berdasarkan variabel bahasa, yang dinyatakan dalam fungsi
keanggotaan. Di dalam semesta pembicaraan (universe of discourse) U,
fungsi keanggotaan dari suatu himpunan fuzzy tersebut bernilai antara 0,0
sampai dengan 1,0.
Sebuah sistem fuzzy akan memiliki bagian-bagian yakni fuzzifikasi,
mesin inferensi, basis aturan, dan defuzzifikasi seperti ditunjukkan oleh
gambar berikut: (Ratnawati, 2011).
Gambar 2.2
Proses Logika Fuzzy
(Sumber Ratnawati, 2011)
Bagian fuzzifikasi diperlukan untuk mengubah nilai input ke sistem
fuzzy yang umumnya berupa suatu angka/nilai tegas diubah ke besaran
fuzzy. Bagian basis-basis aturan berisi aturan-aturan logika fuzzy yang
digunakan oleh mesin inferensi sebagai acuan dalam mengambil
kesimpulan atau memutuskan suatu output terhadap input yang masuk ke
sistem fuzzy. Karena output dari mesin inferensi masih berupa nilai fuzzy,
Page 57
39
maka bagian defuzzifikasi diperlukan untuk mengubah nilai fuzzy tersebut
ke nilai tegas yang siap dikirim ke sistem/plant lain.
Penggunaan logika fuzzy dalam kuesioner CARTER adalah untuk
mengatasi keambiguan yang akan terjadi dari jawaban responden. Fuzzy
ini nantinya akan membantu responden memberi nilai yang lebih aktual,
yaitu saat responden memberi nilai baik, maka seberapa baik yang
dimaksud responden, apakah baik yang mendekati ke sangat baik atau baik
yang mendekati ke sedang.
Menurut Kusumadewi (2010:1) mengemukakan bahwa logika fuzzy
adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan permasalahan dari input
menuju output yang diharapkan. Sebagai contoh:
a. Manager pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa
banyak persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manager
produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok
hari.
b. Pelayan restoran memberikan pelayanan tamu, kemudian tamu akan
memberikan tip yang sesuai atas baik tidaknya pelayanan yang
diberikan.
Menurut Cox (1994) dalam Kusumadewi (2010:1) ada beberapa alasan
yang menyebabkan orang lebih memilih dalam mengukur tingkat
kepuasan dengan menggunakan logika fuzzy, antara lain:
a. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Karena logika fuzzy
menggunakan dasar teori himpunan maka konsep matematis yang
mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.
b. Logika fuzzy sangat fleksibel, artinya mampu beradaptasi dengan
perubahan-perubahan, dan ketidakpastian yang menyertai
permasalahan.
c. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.
d. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi non linier yang sangat
kompleks.
Page 58
40
e. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami. Logika fuzzy
menggunakan bahasa sehari-hari sehingga mudah dimengerti.
2. Himpunan Fuzzy
Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori himpunan
fuzzy, peranan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen
dalam suatu himpunan sangatlah penting. Dengan teori himpunan fuzzy,
suatu objek dapat menjadi anggota dari banyak himpunan dengan derajat
keanggotaan yang berbeda dalam masing-masing himpunan. Konsep ini
berbeda dengan himpunan klasik (crisp). Teori himpunan klasik
tergantung pada logika dua nilai (two valued logic) untuk menentukan
apakah sebuah objek merupakan suatu anggota himpunan atau bukan.
Pada himpunan crisp, nilai keanggotaan hanya ada 2 kemungkinan,
yaitu 0 atau 1, dimana satu (1) berarti bahwa semua item menjadi anggota
dalam suatu himpunan dan nol (0) berarti bahwa suatu item tidak menjadi
anggota dalam suatu himpunan. Pada himpunan fuzzy nilai keanggotaan
terletak pada rentang 0 sampai 1. Apabila x memiliki nilai keanggotaan
fuzzy µA[x] = 0 berarti x tidak menjadi anggota himpunan A, demikian
pula apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy µA[x] = 1 berarti x
menjadi anggota penuh pada himpunan A.
Terkadang kemiripan antara keanggotaan fuzzy dengan probabilitas
menimbulkan kerancuan. Keduanya memiliki nilai pada interval [0,1],
namun interpretasi nilainya sangat berbeda antara kedua kasus tersebut.
Keanggotaan fuzzy memberikan suatu ukuran terhadap pendapat atau
keputusan, sedangkan probabilitas mengindikasikan proporsi terhadap
keseringan suatu hasil bernilai benar dalam jangka panjang. Misalnya, jika
nilai keanggotaan suatu himpunan fuzzy MUDA adalah 0,9 maka tidak
perlu dipermasalahkan berapa seringnya nilai itu diulang secara individual
untuk mengharapkan suatu hasil yang hampir pasti muda. Di lain pihak,
nilai probabilitas 0,9 muda berarti 10% dari himpunan tersebut diharapkan
tidak muda.
Page 59
41
Himpunan fuzyy memiliki 2 atribut (Kusumadewi, 2010:6), yaitu:
a. Linguistik
Yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau
kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti: muda, tua,
parubaya.
b. Numeris
Yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu
variabel seperti: 40, 25, 50.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy
(Kusumadewi, 2010:7), yaitu:
a. Variabel fuzzy
Variabel fuzzy merupakan variabel yang akan dibahas dalam suatu
sistem fuzzy. Contoh : umur, temperatur, permintaan.
b. Himpunan fuzzy
Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu
kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.
Page 60
42
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.3:
Kerangka Pemikiran
Pelayanan Jasa yang diharapkan Pelayanan Jasa yang dirasakan
Uji Kualitas Data:
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas *Menggunakan SPSS 24.0
Pengolahan Data:
1. Perhitungan fuzzyfikasi Persepsi dan Harapan Nasabah:
a. Pembentukan Fuzzy Set
b. Proses Fuzzyfication
c. Proses Defuzzyfication
2. Perhitungan Nilai Gap CARTER Per Kriteria
3. Perhitungan Nilai Gap CARTER Per Dimensi
4. Perhitungan Nilai Gap CARTER Keseluruhan *Menggunakan Ms. Excel 2007
Kesimpulan
Compliance
Kualitas Pelayanan Bank Syariah
Assurance Reliability Tangibles Emphaty Responsiveness
Page 61
43
B AB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank Mandiri Syariah Area Mayestik yang
mencakup berbagai cabang. Lokasi penelitian ini bertempat di Kantor Cabang
Mayestik dan Kantor Cabang Bintaro. Dimana penelitian ini dilakukan dalam
jangka waktu 6 bulan terhitung mulai dari bulan Januari 2018 sampai dengan
Juni 2018.
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian metode
kuantitatif dengan pendekatan studi desktiptif-komparatif, yang bertujuan
untuk menjelaskan fenomena yang terjadi perihal data penelitian dengan
membandingkan masing-masing variabel.
Metode kuantitatif adalah analisis yang mempergunakan alat analisis yang
bersifat kuantitatif, artinya alat analisis yang menggunakan model-model,
kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk angka-angka model statistik dan
ekonometrik dan dijelaskan dan diintrepesentasikan dalam suatu uraian.
(Hasan, 2002:98).
Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain
(Sugiono, 2008:11). Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan
gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena (Prasetyo,
2011:42).
Penelitan komparatif adalah penelitian yang membandingkan antara satu
variabel dengan variabel lainnya, atau variabel yang sama tetapi pada dua
sampel atau lebih, atau dibandingkan dalam waktu yang berbeda (Anshori,
2009:13).
Page 62
44
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008:115), populasi adalah wilayah generalisasi
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Menurut Hasan (2002;58), populasi adalah totalitas
dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas
dan lengkap yang akan diteliti.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan
nasabah Bank Mandiri Syariah di Indonesia.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2008:116), sampel adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Hasan
(2002:58), sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-
cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap
yang dianggap bisa mewakili populasi.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik non-
probability sampling. Non-probability sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Di dalam teknik non-probability sampling terdapat empat teknik
sampel yakni convenience sampling, judgment/purposive sampling, quota
sampling, dan snowball sampling (Kuncoro, 2003:119).
Dari empat teknik sampel tersebut peneliti menggunakan teknik
purposive sampling dalam menentukan sampel, dimana purposive
sampling menurut Kuncoro (2003:119) merupakan teknik penentuan
sampel dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian beberapa
karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian.
Arikunto (2010:183) menjelaskan bahwa purposive sampling dilakukan
dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau
Page 63
45
daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu, dengan syarat yang
harus dipenuhi sebagai berikut:
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan.
Berdasarkan pendapat diatas, sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah nasabah Bank Mandiri Syariah area Mayestik yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Jenis kelamin laki-laki dan wanita
b. Nasabah aktif Bank Mandiri Syariah (non pelajar/mahasiswa)
c. Minimal satu tahun setelah pembuatan rekening.
Penentuan jumlah sampel menurut Wibisono dalam Riduwan
(2007:50) apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui,
maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
n {(1,9 ).( ,2 )
, }2
n = 96,04 dibulatkan menjadi 96
Dimana :
n = Besarnya sampel
= Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan
sampel 1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%
= Standar deviasi populasi
e = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat
ditoleransi
Page 64
46
Dari perhitungan di atas dapat diketahui sampel dalam penelitian ini
adalah minimal sebanyak 96 responden. Untuk memperoleh data yang
utuh dan tidak cacat dalam pengisian informasi, maka peneliti melakukan
penyebaran kuesioner sebanyak 100 eksamplar kepada nasabah Bank
Mandiri Syariah area Mayestik. Jumlah responden sebanyak 100 orang
tersebut dianggap sudah representatif karena sudah lebih besar dari batas
minimal sampel.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dengan survei
lapangan yang menggunakan metode pengumpulan data original. Sedangkan
data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh suatu lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data
(Kuncoro, 2003:127).
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
dari membaca literatur, buku, artikel, jurnal, dan sejenisnya yang
berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya memperoleh data
yang valid.
2. Internet Research
Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau pinjam di
perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa, karena
ilmu selalu berkembang seiring berjalannya waktu, Oleh karena itu, untuk
mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan penelitian dengan
menggunakan teknologi yang juga berkembang yaitu internet. Sehingga
data yang diperoleh merupakan data yang sesuai dengan perkembangan
zaman.
Page 65
47
3. Kuesioner
Adalah metode pengumpulan data dengan cara membuat daftar
pernyataan yang kemudian kita berikan kepada para nasabah pengguna jasa
perbankan syariah untuk diisi sesuai dengan penilaian mereka terhadap hal-
hal yang kita ungkapkan.
Instrumen yang digunakan dalam memperoleh data-data untuk Fuzzy-
CARTER adalah kuesioner. Kuesioner adalah sebuah set pernyataan yang
secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap-tiap pernyataan
mempunyai jawaban-jawaban yang mempunyai makna atau arti dalam
menguji hipotesis. Syarat yang harus diperhatikan dalam menyusun suatu
pernyataan antara lain pernyataan harus jelas dan tegas, disusun dengan urutan
yang logis serta harus dimengerti oleh orang lain. Kuesioner dalam penelitian
ini berisikan persepsi nasabah dan ekspektasi nasabah terhadap jasa yang telah
nasabah terima di Bank Mandiri Syariah.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan tahap awal mengintegrasikan SERVQUAL
dimensi CARTER dengan fuzzy, dimana penggunaan metode ini pada
kemampuannya untuk bisa menangkap subjektifitas yang terjadi pada
pengumpulan data melalui kuesioner, mengingat adanya perbedaan penilaian
seseorang terhadap suatu bahasa penelitian, selain itu juga kemampuannya
untuk dapat mengetahui variabel-variabel yang harus diperhatikan untuk
ditingkatkan berdasarkan nilai potensial kepuasaan nasabah dalam perbaikan
pelayanan kepada nasabah lebih terfokus sehingga kepuasan nasabah dapat
tercapai dengan baik.
Indikator diukur dengan menggunakan tingkat pengukuran skala likert
dengan skala 1 sampai dengan 5. Data yang diperoleh akan diolah dan
dianalisis sesuai dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product adn
Service Solution) 24.0 dan program Microsoft Excel 2007.
Page 66
48
Berikut ini beberapa pengujian yang akan dilakukan:
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016:52).
(∑
) (∑
∑
)
√[ ∑
(∑
) ] [ ∑
(∑
) ]
Dimana:
r : koefisien korelasi product momen
X : skor tiap pertanyaan/ item
Y : skor total
N : jumlah responden
Uji validitas digunakan untuk menghitung nilai korelasi (r) antara
data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total. Uji signifikasi
dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk
degree of freedom (df) = n – 2, dimana hasilnya sebagai berikut:
- Jika rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.
- Jika rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Jika pernyataan dalam kuesioner telah dinyatakan sah/valid,
selanjutnya dilakukan uji reliabilitas data. Reliabilitas digunakan untuk
mengukur variabel melalui suatu kuesioner yang dapat dipercaya.
Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu walaupun diuji
berkali-kali (Ghozali, 2016:47).
Untuk menghitung reliabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus Cronbach Alpha berikut ini:
(
)(
∑
)
Page 67
49
Dimana:
: reliabilitas kuesioner
: banyaknya butir pertanyaan
∑ : jumlah variansi butir
: variansi total.
Instrumen untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan
reliable jika memenuhi batasan reliabilitas yang sudah ditentukan,
yaitu: (Ghozali, 2016:48)
- Jika ralpha > 0,70, maka pernyataan reliable
- Jika ralpha < 0,70, maka pernyataan tidak reliable
2. Mengintegrasikan Fuzzy-SERVQUAL Dimensi CARTER
Setelah dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner serta data yang
dikumpulkan telah dikelola kualitas datanya, selanjutnya dilakukan proses
pengintegrasian fuzzy dengan tahapan proses penentuan fuzzy set,
fuzzyfikasi, dan defuzzyfikasi. Berikut langkah-langkah prosesnya:
a. Penentuan Fuzzy Set
Penentuan Fuzzy Set dilakukan untuk menentukan skor yang harus
diberikan oleh responden untuk setiap kriteria yang diajukan dalam
kuesioner.
b. Fuzzyfikasi
Fuzzifikasi merupakan proses mengubah nilai variabel numerik ke
nilai variabel linguistik. Dengan kata lain, fuzzifikasi merupakan
pemetaan dari ruang input ke himpunan fuzzy yang didefinisikan pada
semesta pembicaraan variabel input (Ratnawati, 2011).
Perhitungan Fuzzyfikasi data persepsi dan ekspektasi pelanggan
dilakukan dengan menggunakan rumus overall effectiveness measure
(OEM) yang menghasilkan nilai (ai, bi, ci) untuk tiap kriteria dengan
rumus sebagai berikut:
( ⁄ ) [( ) (
) ( )]
Page 68
50
Keterangan:
- = bobot nilai fuzzy indikator ke i variabel ke j
- = tingkat kepentingan relatif
- i = kriteria (1,2,3,.........m)
- j = linguistik variabel (1,2,3,.......k)
- N = banyaknya indikator
- M = banyaknya variabel
c. Defuzzikasi
Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang
diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang
dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy
tersebut sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range
tertentu, maka harus diambil suatu nilai crisp tertentu. (Kusumadewi,
2010).
Defuzzyfikasi dilakukan dengan menggunakan Arithmatic Mean
yang diformulasikan sebagai berikut :
(
)
Keterangan:
- = batas bawah
- = nilai tengah
- = batas atas
3. Penentuan Skor SERVQUAL
Adapun langkah-langkah dalam menentukan skor servqual adalah
sebagai berikut:
a. Penentuan nilai gap dengan pendekatan
Dimana gap = Persepsi – Ekspektasi, pada penelitian ini nilai gap
dihasilkan dari nilai defuzzifikasi persepsi - nilai defuzzifikasi
ekspektasi.
Page 69
51
b. Melakukan rekapitulasi nilai servqual dimensi CARTER untuk
mengetahui atribut kualitas layanan mana yang menjadi prioritas
perbaikan, mulai dari yang terkecil.
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan
mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Variabel
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat, yaitu :
1. Variabel Terikat (Dependen)
Adalah variabel yang akan berubah akibat perubahan pada variabel
independen. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah ekspektasi
nasabah Bank Mandiri Syariah Cabang Bintaro.
2. Variabel Bebas (Independen)
Adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel
dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif
bagi variabel dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependen
merupakan hasil dari variabel independen (Kuncoro, 2003:42).
Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah kualitas
pelayanan yang dirasakan atau persepi nasabah Bank Mandiri Syariah
Area Mayestik.
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel (Dimensi) Indikator
Compliance
(Kepatuhan)
(Abdulqawi Othman
& Lynn Owen) 2002
a. Sesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip Islam.
b. Tidak ada bunga yang dibayar atau diambil pada
tabungan dan pinjaman.
c. Penyediaan produk dan layanan yang syariah.
d. Pemberian pembiayaan bebas bunga.
e. Penyediaan produk investasi bagi hasil.
Assurance
(Jaminan)
a. Karyawan sopan dan ramah.
b. Menyediakan saran-saran/nasehat-nasehat
keuangan.
Page 70
52
(Abdulqawi Othman & Lynn Owen)
2002
c. Interior kantor dan ruang tunggu yang nyaman.
d. Bank Syariah menyediakan akses informasi
rekening.
e. Tim manajemen yang berpengalaman dan
memiliki pengetahuan luas.
Reability
(Kehandalan)
(Abdulqawi Othman
& Lynn Owen) 2002
(A. Parasuraman & A. Zeithaml) 1988
a. Memberikan pelayanan yang nyaman (cepat dan
tepat waktu).
b. Penyediaan produk dan layanan yang luas.
c. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah
nasabah.
d. Menepati janji sesuai dengan waktu yang
dijanjikan.
Tangibles
(Bukti Langsung)
(Abdulqawi Othman
& Lynn Owen) 2002
(A. Parasuraman & A. Zeithaml) 1988
a. Tampilan kantor dan fasilitas fisik yang menarik.
b. Peralatan dan perlengkapan yang modern.
c. Lokasi mudah di jangkau.
d. Area parkir yang memadai.
e. Menyediakan sekat-sekat atau pembatas loket
yang jelas.
f. Karyawan berpenampilan rapi dan bersih.
Emphaty
(Empati)
(A. Parasuraman & A. Zeithaml) 1988
a. Bank memberikan perhatian khusus kepada
nasabah.
b. Karyawan mengetahui kebutuhan nasabah.
c. Kepekaan karyawan untuk mengetahui minat
nasabah.
d. Perhatian peribadi kepada nasabah dalam hal
pelayanan.
Responsiveness
(Daya Tanggap)
(Abdulqawi Othman
& Lynn Owen) 2002
a. Karyawan bersedia membantu konsumen.
b. Menyediakan pinjaman dengan jangka waktu.
pelunasan yang menguntungkan.
c. Mempunyai cabang yang tersedia dengan cukup.
d. Layanan yang cepat dan efisien.
Page 71
53
B AB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
PT Bank Mandiri Syariah hadir dengan cita-cita membangun negeri
nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas
telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM)
sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah
sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang
disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik
nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat
terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia
usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang
didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang
Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB
berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya
penggabungan dengan beberapa bank lain serta mengundang investor
asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan
Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero)
pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga
menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai
pemilik mayoritas baru BSB.
Page 72
54
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan
syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank
umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi
bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah
segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan
usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi
berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri
sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal
8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum
syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur
BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat
Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/
1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah
Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420
H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan
nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk
bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
Page 73
55
2. Profil Perusahaan
Gambar 4.1 Logo Bank Mandiri Syariah
Nama : PT Bank Mandiri (Persero)
Tanggal Berdiri : Senin, 25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi : Senin, 1 November 1999
Alamat Kantor Pusat : Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5
Jakarta 10340 – Indonesia
Call Center : 14040
Situs Web : www.syariahmandiri.co.id
Kode Bank : 451
Kode Swift : BSMDIDJA
Jumlah Jaringan : KC 131 Kantor
KCP 407 Kantor
KK 57
ATM lebih dari 196.000 jaringan
Kepemilikan Saham :
- PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. : 497.804.387 lembar saham
(99,9999998%)
- PT Mandiri Sekuritas : 1 lembar saham
(0,0000002%)
Otoritas Pengawas Bank : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Page 74
56
3. Visi Misi
a. Visi
Bank Syariah Terdepan dan Modern
- Untuk Nasabah
BSM merupakan bank pilihan yang memberikan manfaat,
menenteramkan dan memakmurkan.
- Untuk Pegawai
BSM merupakan bank yang menyediakan kesempatan untuk
beramanah sekaligus berkarir profesional.
- Untuk Investor
Institusi keuangan syariah Indonesia yang terpercaya yang terus
memberikan value berkesinambungan.
b. Misi
- Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata
industri yang berkesinambungan.
- Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
- Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
- Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
- Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang
sehat.
- Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkung
4. Board Manajemen
a. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Mulya E Siregar
Komisaris Independen : Dimas Oky Nugroho
Komisaris : Dikdik Yustandi
Komisaris Independen : Bambang Widianto
Page 75
57
b. Direksi dan SEVP
Direktur Utama : Toni Eko Boy Subari
Direktur Risk
Management&Compliance: Putu Rahwidhiyasa
Direktur Wholesale
Banking : Kusman Yandi
Direktur Financing Risk
& Recovery : Choirul Anwar
Direktur Finance &
Strategy : Ade Cahyo Nugroho
Direktur Technology &
Operation : Achmad Syafii
SEVP Retail Banking : Niken Andonowarih
SEVP Human Capital : Rosma Handyani
B. Deskripsi Responden
Deskripsi responden berguna untuk memberikan gambaran singkat data
diri responden mengenai jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir atau sedang
ditempuh, pekerjaan, lama menjadi nasabah, terakhir bertransaksi, dan
pengeluaran perbulan responden.
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Mandiri Syariah
Area Mayestik dengan sampel yang diambil berjumlah 100 responden. Berikut
data yang telah diperoleh.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Responden Persentase (%)
Pria 48 48%
Wanita 52 52% (Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Page 76
58
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa jumlah responden berjenis
kelamin pria sebanyak 48 responden dari 100 responden dengan persentase
sebesar 48% dan untuk responden berjenis kelamin wanita sebanyak 52
responden atau sebanyak 52%. Dengan demikian karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh wanita dengan tingkat persentase
52%.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Keterangan Jumlah Responden Persentase (%)
<18 Tahun 0 0%
19 – 25 Tahun 32 32%
25 – 50 Tahun 60 60%
>50 Tahun 8 8% (Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, karakteristik responden berdasarkan usia
yang menjadi responden terbanyak adalah usia 25 – 50 tahun yaitu berjumlah
60 responden dari 100 responden atau setara dengan 60%, usia 19 – 25 tahun
berjumlah 32 responden atau 32%, dan usia lebih dari 50 tahun berjumlah 8
responden atau 8%.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Keterangan Jumlah Responden Persentase (%)
SMA 32 32%
Vokasi (D1/D2/D3) 20 20%
S1 45 45%
S2 3 3%
S3 0 0% (Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, hasil dari karakteristik responden
berdasarkan pendidikan didominasi oleh jenjang pendidikan S1 yaitu
berjumlah 45 responden dari 100 responden atau setara dengan 45%, SMA
berjumlah 32 responden atau 32%, Vokasi (D1/D2/D3) berjumlah 20
responden atau 20%, dan S2 berjumlah 3 responden atau 3%.
Page 77
59
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Keterangan Jumlah Responden Persentase (%)
Ibu Rumah Tangga 15 15%
Pegawai
Negeri/Swasta 56 56%
Wiraswasta 29 29% (Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, hasil dari karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan didominasi oleh pegawai negeri/swasta yaitu berjumlah
56 responden atau setara dengan 56% dari 100 responden, wiraswasta
berjumlah 29 responden atau 92%, dan ibu rumah tangga berjumlah 15
responden atau 15%.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah
Keterangan Jumlah Responden Persentase (%)
<1 Tahun 0 0%
1 – 2 Tahun 33 33%
2 – 3 Tahun 27 27%
>3 Tahun 40 40% (Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, terlihat responden yang telah menjadi
nasabah Bank Mandiri Syariah selama 1 – 2 tahun sebanyak 33 responden
atau 33% dari 100 responden, selama 2 – 3 tahun sebanyak 27 responden atau
27%, dan nasabah yang telah lebih dari 3 tahun sebanyak 40 responden atau
40%. Dengan demikian karakteristik responden berdasarkan lama menjadi
nasabah didominasi oleh responden yang telah menjadi nasabah lebih dari 3
tahun sebanyak 40 responden dengan tingkat persentase 40%.
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Terakhir Transaksi
Keterangan Jumlah Responden Persentase (%)
<1 Bulan 81 81%
1 – 3 Bulan 15 15%
>6 Bulan 4 4% (Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Page 78
60
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, terlihat responden yang terakhir
bertransaksi kurang dari 1 bulan sebanyak 81 responden atau 81% dari 100
responden, terakhir bertransaksi antara 1 sampai 3 bulan sebanyak 15
responden atau 15%, dan nasabah terakhir bertransaksi lebih dari 6 bulan
sebanyak 4 responden atau 4%. Dengan demikian karakteristik responden
berdasarkan terakhir bertransaksi didominasi oleh responden yang terakhir
bertransaksi kurang dari 1 bulan sebanyak 81 responden dengan tingkat
persentase 81%.
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Pengerluaran Perbulan
Keterangan Jumlah
Responden Persentase (%)
<Rp 3.000.000,- 30 30%
Rp 3.000.000,- s/d Rp
5.000.000,- 50 50%
> Rp 5.000.000,- 20 20% (Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, terlihat responden dengan pengeluaran
perbulan kurang dari Rp 3.000.000,- berjumlah 30 responden atau 30% dari
100 responden, pengeluaran perbulan antara Rp 3.000.000,- sampai dengan Rp
5.000.000,- berjumlah 50 responden atau 50%, dan responden dengan
pengeluaran perbulan kurang dari Rp 3.000.000 berjumlah 20 responden atau
20%. Dengan demikian karakteristik responden berdasarkan pengeluaran
perbulan didominasi oleh responden yang pengeluaran perbulannya antara Rp
3.000.000,- sampai dengan Rp 5.000.000,- yaitu dengan jumlah 50 responden
atau 50%.
C. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner tahap awal sebanyak 30
eksemplar, peneliti melakukan uji validitas data. Uji validitas dilakukan
untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner dari setiap
instrumen pernyataan dalam kuesioner yang disebarkan. Pengujian ini
Page 79
61
dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan
mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total (Priyatno,
2010:17) pada aplikasi SPSS 24.0, yang mana suatu kuesioner dikatakan
valid jika tingkat signifikasinya dibawah 0,05. Selain itu, kuesioner dapat
dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel. Dalam penelitian ini
nilai r tabel sebesar 0,361 yang di dapat dari degree of freedom (df) = n – 2
yakni 30 – 2 = 28 dengan alpha = 5%, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel pra uji yaitu 30 responden.
Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini akan menguji
instrumen persepsi dan ekspektasi dari masing-masing dimensi atas
variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji
validitas dari dimensi compliance, assurance, reliability, tangibles,
emphaty, dan responsiveness dengan 30 sampel responden.
a. Dimensi Compliance
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Dimensi Compliance
Pernyataan r Hitung r
Tabel Keterangan
Persepsi Ekspektasi
Bank beroperasi sesuai
dengan hukum dan
prinsip syariah
0,735 0,947 0,361 Valid
Tidak terdapat Maysir
Gharar Riba dalam
transaksi tabungan &
pinjaman
0,873 0,961 0,361 Valid
Tersedianya produk
dan layanan yang
syariah
0,749 0,793 0,361 Valid
Pemberian pembiayaan
bebas dari unsur bunga 0,837 0,916 0,361 Valid
Melakukan
penghimpunan dan
pengelolaan dana
investasi dengan bagi
hasil
0,735 0,948 0,361 Valid
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Page 80
62
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dimensi compliance memiliki
kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung
lebih besar dari rtabel. Dengan demikian seluruh pernyataan pada
dimensi compliance yang digunakan pada penelitian ini dapat
diandalkan dan layak sebagai penelitian.
b. Dimensi Assurance
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Dimensi Assurance
Pernyataan r Hitung r
Tabel Keterangan
Persepsi Ekspektasi
Karyawan bersikap
sopan dan ramah
terhadap nasabah
0,439 0,763 0,361 Valid
Tersedianya bagian
saran serta nasihat
mengenai keuangan
0,755 0,819 0,361 Valid
Bank memiliki interior
kantor dan ruang
tunggu yang nyaman
0,766 0,844 0,361 Valid
Bank menyediakan
akses informasi
rekening untuk nasabah
0,597 0,845 0,361 Valid
Karyawan memiliki
pengetahuan yang luas
serta berpengalaman
0,867 0,765 0,361 Valid
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dimensi assurance memiliki kriteria
valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung lebih
besar dari rtabel. Dengan demikian seluruh pernyataan pada dimensi
assurance yang digunakan pada penelitian ini dapat diandalkan dan
layak sebagai penelitian.
c. Dimensi Reliability
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Dimensi Reliability
Pernyataan r Hitung r
Tabel Keterangan
Persepsi Ekspektasi
Bank memberikan
pelayanan yang cepat
dan tepat waktu
0,865 0,741 0,361 Valid
Bank menyediakan 0,820 0,651 0,361 Valid
Page 81
63
produk serta layanan
yang luas
Bank mampu
menyelesaikan masalah
nasabah
0,941 0,802 0,361 Valid
Ketepatan bank dalam
menepati janji 0,902 0,831 0,361 Valid
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dimensi reliability memiliki
kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung
lebih besar dari rtabel. Dengan demikian seluruh pernyataan pada
dimensi reliability yang digunakan pada penelitian ini dapat
diandalkan dan layak sebagai penelitian.
d. Dimensi Tangibles
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Dimensi Tangibles
Pernyataan r Hitung r
Tabel Keterangan
Persepsi Ekspektasi
Desain interior ruangan
menarik 0,787 0,827 0,361 Valid
Bank memiliki
perlengkapan atau
peralatan yang modern
0,759 0,839 0,361 Valid
Lokasi bank yang
stategis dan mudah
dijangkau
0,769 0,844 0,361 Valid
Bank memiliki area
parkir yang memadai 0,840 0,842 0,361 Valid
Bank menyediakan
pembatas antar loket
dengan jelas
0,715 0,804 0,361 Valid
Karyawan
berpenampilan rapi dan
bersih
0,604 0,753 0,361 Valid
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa dimensi tangibles memiliki
kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung
lebih besar dari rtabel. Dengan demikian seluruh pernyataan pada
dimensi tangibles yang digunakan pada penelitian ini dapat diandalkan
dan layak sebagai penelitian.
Page 82
64
e. Dimensi Emphaty
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Dimensi Emphaty
Pernyataan r Hitung r
Tabel Keterangan
Persepsi Ekspektasi
Bank memberikan
perhatian khusus kepada
nasabah
0,870 0,940 0,361 Valid
Karyawan mengetahui
kebutuhan nasabah 0,911 0,957 0,361 Valid
Kepekaan karyawan
untuk mengetahui minat
nasabah
0,845 0,779 0,361 Valid
Karyawan memberikan
perhatian peribadi
kepada nasabah dalam
hal pelayanan
0,791 0,823 0,361 Valid
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa dimensi emphaty memiliki kriteria
valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung lebih
besar dari rtabel. Dengan demikian seluruh pernyataan pada dimensi
emphaty yang digunakan pada penelitian ini dapat diandalkan dan
layak sebagai penelitian.
f. Dimensi Responsiveness
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Dimensi Responsiveness
Pernyataan r Hitung r
Tabel Keterangan
Persepsi Ekspektasi
Ketika nasabah
mempunyai masalah,
pihak bank bersedia
membantu memecahkan
masalah
0,911 0,727 0,361 Valid
Bank menyediakan
pinjaman dengan jangka
waktu pelunasan yang
menguntungkan
0,837 0,770 0,361 Valid
Tersedianya kantor
cabang di berbagai
wilayah
0,770 0,816 0,361 Valid
Bank memberikan
pelayanan yang cepat
dan efisien.
0,746 0,756 0,361 Valid
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Page 83
65
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa dimensi responsiveness memiliki
kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung
lebih besar dari rtabel. Dengan demikian seluruh pernyataan pada
dimensi responsiveness yang digunakan pada penelitian ini dapat
diandalkan dan layak sebagai penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas data tahap selanjutnya adalah uji
reliabilitas data. Uji reliabilitas dilakukan guna untuk mengetahui
kehandalan dari setiap instrumen pernyataan dalam kuesioner yang
disebarkan. Suatu kuesioner dikatakan handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2016:47). Pengujian ini dilakukan terhadap jawaban dari
persepsi dan ekspektasi nasabah dengan menghitung nilai Cronbach Alpha
(α) melalui aplikasi SPSS 24.0, yang mana suatu item kuesioner dikatakan
reliabel ketika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,70.
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari dimensi compliance,
assurance, reability, tangibles, emphaty, dan responsiveness dengan 30
sampel responden.
a. Dimensi Compliance
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Compliance
Hasil Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Persepsi Ekspektasi
0,865 0,946 5 Reliabel (Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Tabel 4.14 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas dimensi
compliance sebesar 0,865 pada persepsi dan sebesar 0,946 pada
ekspektasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa item
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunya nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70 dan setiap item pertanyaan
yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang
berarti bila pernyataan ini diajukan kembali akan diperoleh jawaban
yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
Page 84
66
b. Dimensi Assurance
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Assurance
Hasil Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Persepsi Ekspektasi
0,732 0,862 5 Reliabel (Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Tabel 4.15 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas dimensi
assurance sebesar 0,732 pada persepsi dan sebesar 0,862 pada
ekspektasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa item
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunya nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70 dan setiap item pertanyaan
yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang
berarti bila pernyataan ini diajukan kembali akan diperoleh jawaban
yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
c. Dimensi Reliability
Tabel 4.16
Hasil Uji R Reliabilitas Dimensi Reliability
Hasil Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Persepsi Ekspektasi
0,902 0,748 4 Reliabel (Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Tabel 4.16 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas dimensi
reliability sebesar 0,902 pada persepsi dan sebesar 0,748 pada
ekspektasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa item
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunya nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70 dan setiap item pertanyaan
yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang
berarti bila pernyataan ini diajukan kembali akan diperoleh jawaban
yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
d. Dimensi Tangibles
Tabel 4.17
Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Tangibles
Hasil Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Persepsi Ekspektasi
0,841 0,901 6 Reliabel
Page 85
67
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Tabel 4.17 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas dimensi
tangibles sebesar 0,841 pada persepsi dan sebesar 0,901 pada
ekspektasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa item
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunya nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70 dan setiap item pertanyaan
yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang
berarti bila pernyataan ini diajukan kembali akan diperoleh jawaban
yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
e. Dimensi Emphaty
Tabel 4.18
Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Emphaty
Hasil Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Persepsi Ekspektasi
0,875 0,900 4 Reliabel (Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Tabel 4.18 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas dimensi
emphaty sebesar 0,875 pada persepsi dan sebesar 0,900 pada
ekspektasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa item
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunya nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70 dan setiap item pertanyaan
yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang
berarti bila pernyataan ini diajukan kembali akan diperoleh jawaban
yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
f. Dimensi Responsiveness
Tabel 4.19
Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Responsiveness
Hasil Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Persepsi Ekspektasi
0,824 0,759 4 Reliabel (Sumber: Data diolah dengan SPSS 24.0, 2018)
Tabel 4.19 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas dimensi
responsiveness sebesar 0,824 pada persepsi dan sebesar 0,759 pada
ekspektasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa item
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunya nilai
Page 86
68
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70 dan setiap item pertanyaan
yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang
berarti bila pernyataan ini diajukan kembali akan diperoleh jawaban
yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
D. Uji Fuzzy-CARTER
1. Penentuan Fuzzy Set
Penentuan Fuzzy Set dilakukan untuk menentukan skor yang harus
diberikan oleh responden untuk setiap kriteria yang diajukan dalam
kuesioner. Skor yang diberikan pada kuesioner berupa variabel linguistik.
Jumlah variabel linguistik yang ada pada kuesioner dapat dinotasikan
dengan notasi ni. Notasi ni adalah banyaknya skala penilaian pada
kuesioner. Dimana ni, i ∈ {1,2,3,4,5} sesuai dengan banyaknya skala yang
digunakan. Adapun penentuan fuzzy set terlihat seperti gambar berikut:
Gambar 4.2 Fungsi Keanggotaan Variabel Linguistik Ekspektasi
Ranking untuk evaluasi ekspektasi sebagai berikut (Djamal, 2017):
- STP= Sangat Tidak Penting (0; 0; 0,25)
- TP = Tidak Penting (0; 0,25; 0,5)
- N = Netral (0,25; 0,5; 0,75)
- P = Penting (0,5; 0,75; 1)
- SP = Sangat Penting (0,75; 1; 1)
STP TP N P SP
Page 87
69
Gambar 4.3 Fungsi Keanggotaan Variabel Linguistik Persepsi
Ranking untuk evaluasi persepsi sebagai berikut (Djamal, 2017):
- STS= Sangat Tidak Setuju (0; 0; 0,25)
- TS = Tidak Setuju (0; 0,25; 0,5)
- N = Netral (0,25; 0,5; 0,75)
- S = Setuju (0,5; 0,75; 1)
- SS = Sangat Setuju (0,75; 1; 1)
Setelah kita mengetahui fuzzy set, data yang telah dihimpun dengan
menggunakan skala likert akan dimasukkan ke dalam fuzzy set di atas,
dimana pemberian skala 1 sama dengan STP dan STS, skala 2 sama
dengan TP dan TS, skala 3 sama dengan N, skala 4 sama dengan P dan S,
dan skala 5 sama dengan SP dan SS.
2. Fuzzyfikasi
Setelah diketahui nilai fuzzy set, selanjutnya dilakukan fuzzyfikasi
yaitu mencari nilai rata-rata dari jumlah keseluruhan nilai ui yang
dikalikan dengan ni. Pada perhitungan fuzzyfikasi ini menggunakan rumus
OEM (Overall Effectiveness Measure) yang akan menghasilkan nilai rata-
rata pada nilai yang dibagi menjadi A (Low), B (Crisp), C (Upp) yang
nantinya nilai rata-rata tersebut akan digunakan untuk mencari nilai
defuzzyfikasi. Berikut rumus OEM (Overall Effectiveness Measure):
( ⁄ ) [( ) (
) ( )]
Keterangan:
- = bobot nilai fuzzy indikator ke i variabel ke j
- = tingkat kepentingan relatif
- i = kriteria (1,2,3,.........m)
- j = linguistik variabel (1,2,3,.......k)
- N = banyaknya indikator
- M = banyaknya variabel
Page 88
70
Sebagai contoh, perhitungan pada pernyataan 1 variabel persepsi
nasabah. Didapatkan bahwa pada tingkat kepuasan (persepsi) nasabah
diketahui jumlah n1 = 1, n2 = 1, n3 = 11, n4 = 57, dan n5 = 30. Kemudian
dari angka tersebut dilakukan perhitungan seperti di bawah ini:
( ⁄ ) [( ) (
) ( )]
( ⁄ ) ,*( ) + *( ) +
*( ) + *( ) +
*( ) +-
( ⁄ ) ,* + * + * +
* + * +-
( ⁄ ) ( )
Berikut hasil dari fuzzyfikasi persepsi nasabah:
Tabel 4.20
Hasil Fuzzyfikasi Persepsi Nasabah
No. Pernyataan OEM
A B C
1. Bank beroperasi sesuai dengan hukum
dan prinsip syariah 0,538 0,785 0,960
2. Tidak terdapat Maysir Gharar Riba
dalam transaksi tabungan & pinjaman 0,535 0,785 0,943
3. Tersedianya produk dan layanan yang
syariah 0,585 0,835 0,980
4. Pemberian pembiayaan bebas dari
unsur bunga 0,528 0,778 0,948
5.
Melakukan penghimpunan dan
pengelolaan dana investasi dengan
bagi hasil
0,553 0,803 0,968
6. Karyawan bersikap sopan dan ramah
terhadap nasabah 0,645 0,893 0,990
7. Tersedianya bagian saran serta nasihat
mengenai keuangan 0,538 0,785 0,958
8. Bank memiliki interior kantor dan
ruang tunggu yang nyaman 0,538 0,785 0,938
9. Bank menyediakan akses informasi
rekening untuk nasabah 0,563 0,810 0,955
10. Karyawan memiliki pengetahuan yang
luas serta berpengalaman 0,523 0,803 0,968
Page 89
71
11. Bank memberikan pelayanan yang
cepat dan tepat waktu 0,473 0,720 0,905
12. Bank menyediakan produk serta
layanan yang luas 0,490 0,738 0,923
13. Bank mampu menyelesaikan masalah
nasabah 0,508 0,755 0,928
14. Ketepatan bank dalam menepati janji 0,465 0,713 0,900
15. Desain interior ruangan menarik 0,468 0,715 0,900
16. Bank memiliki perlengkapan atau
peralatan yang modern 0,470 0,715 0,905
17. Lokasi bank yang stategis dan mudah
dijangkau 0,490 0,735 0,918
18. Bank memiliki area parkir yang
memadai 0,465 0,710 0,900
19. Bank menyediakan pembatas antar
loket dengan jelas 0,515 0,765 0,945
20. Karyawan berpenampilan rapi dan
bersih 0,615 0,863 0,983
21. Bank memberikan perhatian khusus
kepada nasabah 0,510 0,758 0,928
22. Karyawan mengetahui kebutuhan
nasabah 0,480 0,728 0,913
23. Kepekaan karyawan untuk
mengetahui minat nasabah 0,463 0,713 0,908
24.
Karyawan memberikan perhatian
peribadi kepada nasabah dalam hal
pelayanan
0,458 0,705 0,910
25.
Ketika nasabah mempunyai masalah,
pihak bank bersedia membantu
memecahkan masalah
0,535 0,783 0,950
26.
Bank menyediakan pinjaman dengan
jangka waktu pelunasan yang
menguntungkan
0,470 0,720 0,923
27. Tersedianya kantor cabang di berbagai
wilayah 0,490 0,748 0,915
28. Bank memberikan pelayanan yang
cepat dan efisien. 0,520 0,768 0,928
(Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Perhitungan diatas juga digunakan pada harapan (ekspektasi) nasabah.
Berikut hasil dari fuzzyfikasi ekspektasi nasabah:
Page 90
72
Tabel 4.21
Hasil Fuzzyfikasi Ekspektasi Nasabah
No. Pernyataan OEM
A B C
1. Bank beroperasi sesuai dengan hukum
dan prinsip syariah 0,650 0,898 0,978
2. Tidak terdapat Maysir Gharar Riba
dalam transaksi tabungan & pinjaman 0,640 0,888 0,968
3. Tersedianya produk dan layanan yang
syariah 0,633 0,883 0,980
4. Pemberian pembiayaan bebas dari
unsur bunga 0,640 0,890 0,975
5.
Melakukan penghimpunan dan
pengelolaan dana investasi dengan
bagi hasil
0,645 0,895 0,980
6. Karyawan bersikap sopan dan ramah
terhadap nasabah 0,668 0,918 0,990
7. Tersedianya bagian saran serta nasihat
mengenai keuangan 0,625 0,875 0,985
8. Bank memiliki interior kantor dan
ruang tunggu yang nyaman 0,613 0,863 0,975
9. Bank menyediakan akses informasi
rekening untuk nasabah 0,633 0,883 0,980
10. Karyawan memiliki pengetahuan yang
luas serta berpengalaman 0,648 0,898 0,985
11. Bank memberikan pelayanan yang
cepat dan tepat waktu 0,665 0,915 0,990
12. Bank menyediakan produk serta
layanan yang luas 0,643 0,893 0,993
13. Bank mampu menyelesaikan masalah
nasabah 0,640 0,890 0,973
14. Ketepatan bank dalam menepati janji 0,653 0,903 0,975
15. Desain interior ruangan menarik 0,588 0,838 0,978
16. Bank memiliki perlengkapan atau
peralatan yang modern 0,608 0,858 0,980
17. Lokasi bank yang stategis dan mudah
dijangkau 0,610 0,860 0,960
18. Bank memiliki area parkir yang
memadai 0,618 0,868 0,973
19. Bank menyediakan pembatas antar
loket dengan jelas 0,598 0,848 0,978
20. Karyawan berpenampilan rapi dan
bersih 0,653 0,903 0,990
21. Bank memberikan perhatian khusus
kepada nasabah 0,623 0,873 0,973
22. Karyawan mengetahui kebutuhan
nasabah 0,613 0,863 0,970
Page 91
73
23. Kepekaan karyawan untuk
mengetahui minat nasabah 0,605 0,855 0,978
24.
Karyawan memberikan perhatian
peribadi kepada nasabah dalam hal
pelayanan
0,608 0,858 0,973
25.
Ketika nasabah mempunyai masalah,
pihak bank bersedia membantu
memecahkan masalah
0,650 0,900 0,985
26.
Bank menyediakan pinjaman dengan
jangka waktu pelunasan yang
menguntungkan
0,608 0,858 0,983
27. Tersedianya kantor cabang di berbagai
wilayah 0,605 0,855 0,980
28. Bank memberikan pelayanan yang
cepat dan efisien. 0,665 0,915 0,988
(Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
3. Defuzzyfikasi
Nilai fuzzy set yang didapatkan pada perhitungan fuzzyfikasi belum
dapat dipergunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan pada Bank
Mandiri Syariah. Hasil dari fuzzyfikasi tersebut perlu dilakukan
defuzzifikasi terlebih dahulu.
Langkah proses defuzzifikasi adalah memasukan nilai fuzzyfikasi
kedalam rumus Arithmatic Mean, dimana:
(
)
Contoh pada perhitungan fuzzyfikasi pernyataan 1 persepsi
nasabah sebelumnya menghasilkan nilai A=0,538, B=0,785,
C=0,960, maka perhitungan defuzzifikasinya dapat dilihat di bawah
ini:
(
)
(
)
(
)
Page 92
74
Berikut hasil dari defuzzyfikasi persepsi nasabah:
Tabel 4.22
Hasil Defuzzyfikasi Persepsi Nasabah
No. Pernyataan Defuzzyfikasi
1. Bank beroperasi sesuai dengan hukum dan prinsip
syariah 0.760
2. Tidak terdapat Maysir Gharar Riba dalam transaksi
tabungan & pinjaman 0.754
3. Tersedianya produk dan layanan yang syariah 0.800
4. Pemberian pembiayaan bebas dari unsur bunga 0.751
5. Melakukan penghimpunan dan pengelolaan dana
investasi dengan bagi hasil 0.775
6. Karyawan bersikap sopan dan ramah terhadap nasabah 0.843
7. Tersedianya bagian saran serta nasihat mengenai
keuangan 0.760
8. Bank memiliki interior kantor dan ruang tunggu yang
nyaman 0.754
9. Bank menyediakan akses informasi rekening untuk
nasabah 0.776
10. Karyawan memiliki pengetahuan yang luas serta
berpengalaman 0.765
11. Bank memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
waktu 0.670
12. Bank menyediakan produk serta layanan yang luas 0.717
13. Bank mampu menyelesaikan masalah nasabah 0.730
14. Ketepatan bank dalam menepati janji 0.693
15. Desain interior ruangan menarik 0.694
16. Bank memiliki perlengkapan atau peralatan yang
modern 0.695
17. Lokasi bank yang stategis dan mudah dijangkau 0.714
18. Bank memiliki area parkir yang memadai 0.692
19. Bank menyediakan pembatas antar loket dengan jelas 0.742
20. Karyawan berpenampilan rapi dan bersih 0.820
21. Bank memberikan perhatian khusus kepada nasabah 0.732
22. Karyawan mengetahui kebutuhan nasabah 0.707
23. Kepekaan karyawan untuk mengetahui minat nasabah 0.695
Page 93
75
24. Karyawan memberikan perhatian peribadi kepada
nasabah dalam hal pelayanan 0.691
25. Ketika nasabah mempunyai masalah, pihak bank
bersedia membantu memecahkan masalah 0.756
26. Bank menyediakan pinjaman dengan jangka waktu
pelunasan yang menguntungkan 0.704
27. Tersedianya kantor cabang di berbagai wilayah 0.728
28. Bank memberikan pelayanan yang cepat dan efisien. 0.739
(Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Perhitungan diatas juga digunakan pada harapan (ekspektasi) nasabah.
Berikut hasil dari defuzzyfikasi ekspektasi nasabah:
Tabel 4.23
Hasil Defuzzyfikasi Ekspektasi Nasabah
No. Pernyataan Defuzzyfikasi
1. Bank beroperasi sesuai dengan hukum dan prinsip
syariah 0.842
2. Tidak terdapat Maysir Gharar Riba dalam transaksi
tabungan & pinjaman 0.832
3. Tersedianya produk dan layanan yang syariah 0.832
4. Pemberian pembiayaan bebas dari unsur bunga 0.835
5. Melakukan penghimpunan dan pengelolaan dana
investasi dengan bagi hasil 0.840
6. Karyawan bersikap sopan dan ramah terhadap nasabah 0.859
7. Tersedianya bagian saran serta nasihat mengenai
keuangan 0.828
8. Bank memiliki interior kantor dan ruang tunggu yang
nyaman 0.817
9. Bank menyediakan akses informasi rekening untuk
nasabah 0.832
10. Karyawan memiliki pengetahuan yang luas serta
berpengalaman 0.844
11. Bank memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
waktu 0.857
12. Bank menyediakan produk serta layanan yang luas 0.843
13. Bank mampu menyelesaikan masalah nasabah 0.834
14. Ketepatan bank dalam menepati janji 0.844
15. Desain interior ruangan menarik 0.801
Page 94
76
16. Bank memiliki perlengkapan atau peralatan yang
modern 0.815
17. Lokasi bank yang stategis dan mudah dijangkau 0.810
18. Bank memiliki area parkir yang memadai 0.820
19. Bank menyediakan pembatas antar loket dengan jelas 0.808
20. Karyawan berpenampilan rapi dan bersih 0.849
21. Bank memberikan perhatian khusus kepada nasabah 0.823
22. Karyawan mengetahui kebutuhan nasabah 0.815
23. Kepekaan karyawan untuk mengetahui minat nasabah 0.813
24. Karyawan memberikan perhatian peribadi kepada
nasabah dalam hal pelayanan 0.813
25. Ketika nasabah mempunyai masalah, pihak bank
bersedia membantu memecahkan masalah 0.845
26. Bank menyediakan pinjaman dengan jangka waktu
pelunasan yang menguntungkan 0.817
27. Tersedianya kantor cabang di berbagai wilayah 0.813
28. Bank memberikan pelayanan yang cepat dan efisien. 0.856
(Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
E. Analisi Gap
Tahap selanjutnya setelah dilakukan defuzzyfikasi adalah mencari nilai
gap (kesenjangan). Berdasarkan konsep kualitas, nilai gap adalah perbedaan
antara tingkat kepuasan (persepsi) dengan tingkat harapan (ekspektasi).
Perhitungan nilai gap dicari dengan cara:
Dalam penelitian ini nilai gap dapat dicari dari nilai defuzzyfikasi persepsi
– nilai defuzzyfikasi ekspektasi. Perhitungan nilai gap pada penelitian ini juga
akan dihitung berdasarkan nilai gap per kriteria, nilai gap per dimensi serta
nilai gap secara keseluruhan.
1. Analisis gap per kriteria
Hasil perhitungan nilai gap per kriteria dari selisih tingkat persepsi dan
harapan nasabah menunjukkan sejauh mana pihak manajemen Bank
Page 95
77
Mandiri Syariah telah memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan
nasabah serta sejauh mana pihak manajemen telah memberikan pelayanan
yang memuaskan terhadap nasabah. Peran gap per kriteria akan
memberikan tingkat kepentingan seberapa jauh peran kriteria tersebut
dalam memberikan informasi mengenai tingkat kualitas pelayanan.
Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.24
Hasil Gap Per Kriteria Persepsi dan Ekspektasi Nasabah
No Kriteria Persepsi Ekspektasi Gap Rank
1.
Bank beroperasi sesuai
dengan hukum dan prinsip
syariah
0.760 0.842 -0.082 18
2.
Tidak terdapat Maysir
Gharar Riba dalam transaksi
tabungan & pinjaman
0.754 0.832 -0.078 20
3. Tersedianya produk dan
layanan yang syariah 0.800 0.832 -0.032 26
4. Pemberian pembiayaan bebas
dari unsur bunga 0.751 0.835 -0.084 17
5.
Melakukan penghimpunan
dan pengelolaan dana
investasi dengan bagi hasil
0.775 0.840 -0.065 23
6. Karyawan bersikap sopan
dan ramah terhadap nasabah 0.843 0.859 -0.016 28
7.
Tersedianya bagian saran
serta nasihat mengenai
keuangan
0.760 0.828 -0.068 21
8.
Bank memiliki interior kantor
dan ruang tunggu yang
nyaman
0.754 0.817 -0.063 24
9.
Bank menyediakan akses
informasi rekening untuk
nasabah
0.776 0.832 -0.056 25
10.
Karyawan memiliki
pengetahuan yang luas serta
berpengalaman
0.765 0.844 -0.079 19
11. Bank memberikan pelayanan
yang cepat dan tepat waktu 0.670 0.857 -0.187 1
12. Bank menyediakan produk
serta layanan yang luas 0.717 0.843 -0.126 4
13. Bank mampu menyelesaikan
masalah nasabah 0.730 0.834 -0.104 12
Page 96
78
14. Ketepatan bank dalam
menepati janji 0.693 0.844 -0.151 2
15. Desain interior ruangan
menarik 0.694 0.801 -0.107 11
16. Bank memiliki perlengkapan
atau peralatan yang modern 0.695 0.815 -0.120 6
17. Lokasi bank yang stategis
dan mudah dijangkau 0.714 0.810 -0.096 13
18. Bank memiliki area parkir
yang memadai 0.692 0.820 -0.128 3
19. Bank menyediakan pembatas
antar loket dengan jelas 0.742 0.808 -0.066 22
20. Karyawan berpenampilan
rapi dan bersih 0.820 0.849 -0.029 27
21. Bank memberikan perhatian
khusus kepada nasabah 0.732 0.823 -0.091 14
22. Karyawan mengetahui
kebutuhan nasabah 0.707 0.815 -0.108 10
23. Kepekaan karyawan untuk
mengetahui minat nasabah 0.695 0.813 -0.118 7
24.
Karyawan memberikan
perhatian peribadi kepada
nasabah dalam hal pelayanan
0.691 0.813 -0.122 5
25.
Ketika nasabah mempunyai
masalah, pihak bank bersedia
membantu memecahkan
masalah
0.756 0.845 -0.089 15
26.
Bank menyediakan pinjaman
dengan jangka waktu
pelunasan yang
menguntungkan
0.704 0.817 -0.113 9
27. Tersedianya kantor cabang di
berbagai wilayah 0.728 0.813 -0.085 16
28. Bank memberikan pelayanan
yang cepat dan efisien. 0.739 0.856 -0.117 8
(Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Dari hasil perhitungan nilai kesenjangan (gap) antara persepsi dan
ekspektasi nasabah per kriteria dapat diambil lima kriteria yang perlu
menjadi prioritas untuk dilakukan perbaikan dan peningkatan kualitas
pelayanan. Berikut ini adalah lima kriteria tersebut:
Page 97
79
Tabel 4.25
Hasil Gap Per Kriteria Terbesar
No Kriteria Persepsi Ekspektasi Gap Rank
1. Bank memberikan pelayanan
yang cepat dan tepat waktu 0.670 0.857 -0.187 1
2. Ketepatan bank dalam
menepati janji 0.693 0.844 -0.151 2
3. Bank memiliki area parkir
yang memadai 0.692 0.820 -0.128 3
4. Bank menyediakan produk
serta layanan yang luas 0.717 0.843 -0.126 4
5.
Karyawan memberikan
perhatian peribadi kepada
nasabah dalam hal pelayanan
0.691 0.813 -0.122 5
(Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Dari tabel 4.25 diketahui bahwa kriteria yang mempunyai nilai
kesenjangan (gap) terbesar adalah bank memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat waktu dengan nilai gap sebesar -0.187, urutan kedua adalah
ketepatan bank dalam menepati janji dengan nilai gap sebesar -0.151,
urutan ketiga adalah bank memiliki area parkir yang memadai dengan nilai
gap sebesar -0.128, urutan keempat adalah bank menyediakan produk serta
layanan yang luas dengan nilai gap sebesar -0.126, dan urutan yang kelima
adalah karyawan memberikan perhatian peribadi kepada nasabah dalam
hal pelayanan dengan nilai gap sebesar -0.122. Kelima kriteria diatas
memiliki nilai kesenjangan (gap) terbesar, kelima kriteria inilah yang
harus menjadi perhatian manajemen Bank Mandiri Syariah dalam
meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Analisis gap per dimensi
Hasil perhitungan nilai gap per dimensi dari selisih tingkat persepsi
dan harapan nasabah menunjukkan sejauh mana pihak manajemen Bank
Mandiri Syariah telah memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan
nasabah serta sejauh mana pihak manajemen telah memberikan pelayanan
yang memuaskan terhadap nasabah. Peran gap per dimensi akan
memberikan tingkat kepentingan seberapa jauh peran kelima dimensi
Page 98
80
tersebut dalam memberikan informasi mengenai tingkat kualitas
pelayanan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.26
Hasil Gap Per Dimensi Persepsi dan Ekspektasi Nasabah
No Kriteria Persepsi Ekspektasi Gap Rank
COMPLIANCE (KEPATUHAN)
1. Bank beroperasi sesuai dengan
hukum dan prinsip syariah 0.760 0.842 -0.082
5
2.
Tidak terdapat Maysir Gharar
Riba dalam transaksi tabungan
& pinjaman
0.754 0.832 -0.078
3. Tersedianya produk dan
layanan yang syariah 0.800 0.832 -0.032
4. Pemberian pembiayaan bebas
dari unsur bunga 0.751 0.835 -0.084
5.
Melakukan penghimpunan
dan pengelolaan dana
investasi dengan bagi hasil
0.775 0.840 -0.065
Jumlah 0.768 0.836 -0.068
ASSURANCE (JAMINAN)
6. Karyawan bersikap sopan dan
ramah terhadap nasabah 0.843 0.859 -0.016
6
7. Tersedianya bagian saran serta
nasihat mengenai keuangan 0.760 0.828 -0.068
8.
Bank memiliki interior kantor
dan ruang tunggu yang
nyaman
0.754 0.817 -0.063
9.
Bank menyediakan akses
informasi rekening untuk
nasabah
0.776 0.832 -0.056
10.
Karyawan memiliki
pengetahuan yang luas serta
berpengalaman
0.765 0.844 -0.079
Jumlah 0.780 0.836 -0.056
RELIABILITY (KEHANDALAN)
11. Bank memberikan pelayanan
yang cepat dan tepat waktu 0.670 0.857 -0.187
1 12. Bank menyediakan produk
serta layanan yang luas 0.717 0.843 -0.126
13. Bank mampu menyelesaikan
masalah nasabah 0.730 0.834 -0.104
Page 99
81
14. Ketepatan bank dalam
menepati janji 0.693 0.844 -0.151
Jumlah 0.703 0.844 -0.141
TANGIBLES (BUKTI FISIK)
15. Desain interior ruangan
menarik 0.694 0.801 -0.107
4
16. Bank memiliki perlengkapan
atau peralatan yang modern 0.695 0.815 -0.120
17. Lokasi bank yang stategis dan
mudah dijangkau 0.714 0.810 -0.096
18. Bank memiliki area parkir
yang memadai 0.692 0.820 -0.128
19. Bank menyediakan pembatas
antar loket dengan jelas 0.742 0.808 -0.066
20. Karyawan berpenampilan rapi
dan bersih 0.820 0.849 -0.029
Jumlah 0.726 0.817 -0.091
EMPHATY (EMPATI)
21. Bank memberikan perhatian
khusus kepada nasabah 0.732 0.823 -0.091
2
22. Karyawan mengetahui
kebutuhan nasabah 0.707 0.815 -0.108
23. Kepekaan karyawan untuk
mengetahui minat nasabah 0.695 0.813 -0.118
24.
Karyawan memberikan
perhatian peribadi kepada
nasabah dalam hal pelayanan
0.691 0.813 -0.122
Jumlah 0.706 0.816 -0.110
RESPONSIVENESS (DAYA TANGGAP)
25.
Ketika nasabah mempunyai
masalah, pihak bank bersedia
membantu memecahkan
masalah
0.756 0.845 -0.089
3 26.
Bank menyediakan pinjaman
dengan jangka waktu
pelunasan yang
menguntungkan
0.704 0.817 -0.113
27. Tersedianya kantor cabang di
berbagai wilayah 0.728 0.813 -0.085
28. Bank memberikan pelayanan
yang cepat dan efisien. 0.739 0.856 -0.117
Jumlah 0.731 0.833 -0.102
(Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Page 100
82
Tabel 4.26 menunjukkan nilai gap perdimensi dimana semakin nilai
negatif gap maka dimensi itu yang harus diprioritaskan dalam perbaikan
atau peningkatan kualitas pelayanan pada Bank Mandiri Syariah.
Berdasarkan Tabel 4.26 diketahui peringkat 1 yang harus mendapatkan
prioritas pertama dalam perbaikan atau peningkatan dalam kualitas
pelayanan adalah reability (kehandalan) dengan nilai gap -0.141, peringkat
2 adalah emphaty (empati) dengan nilai gap -0.110, peringkat 3 adalah
responsiveness (daya tanggap) dengan nilai gap -0.102, peringkat 4 adalah
tangibles (bukti fisik) dengan nilai gap -0.091, peringkat 5 adalah
compliance (kepatuhan) dengan nilai gap -0.068, dan peringkat terakhir
adalah assurance (jaminan) dengan nilai gap -0.056. Hal ini menunjukkan
bahwa kriteria-kriteria dalam dimensi reliability harus lebih diprioritaskan
untuk dilakukannya perbaikan dalam peningkatan kualitas pelayanan Bank
Mandiri Syariah.
3. Analisis gap secara keseluruhan
Hasil perhitungan nilai gap secara keseluruhan dari selisih tingkat
persepsi dan harapan nasabah menunjukkan sejauh mana pihak
manajemen Bank Mandiri Syariah telah memberikan pelayanan sesuai
dengan keinginan nasabah serta sejauh mana pihak manajemen telah
memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap nasabah. Peran gap
secara keseluruhan akan memberikan informasi seberapa besar tingkat
kepentingan dan seberapa jauh peran keseluruhan tersebut dalam
memberikan informasi mengenai tingkat kualitas pelayanan. Hasilnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.27
Hasil Gap Secara Keseluruhan Persepsi dan Ekspektasi Nasabah
No Dimensi Persepsi Ekspektasi Gap Rank
1. Reability (kehandalan) 0.703 0.844 -0.141 1
2. Emphaty (empati) 0.706 0.816 -0.110 2
3. Responsiveness (daya
tanggap) 0.731 0.833 -0.102 3
Page 101
83
4. Tangibles (bukti fisik) 0.726 0.817 -0.091 4
5. Compliance (kepatuhan) 0.768 0.836 -0.068 5
6. Assurance (Jaminan) 0.780 0.836 -0.056 6
Jumlah 0.736 0.830 -0.094
(Sumber: Data diolah dengan Ms Excel 2007, 2018)
Pada Tabel 4.27 diketahui hasil perhitungan gap secara keseluruhan
menunjukkan bahwa nilai gap negatif yaitu sebesar -0.094 yang berarti
bahwa apa yang diharapkan nasabah bank belum sesuai dengan apa yang
dirasakan nasabah bank dalam hal kualitas pelayanan.
F. Interpretasi
Adapun interpretasi penulis terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Gap Per Kriteria Antara Persepsi Dan Ekspektasi
Dari hasil penghitungan nilai gap per kriteria dari selisih nilai
defuzzifikasi persepsi dan nilai defuzzifikasi ekspektasi menunjukkan
sampai sejauh mana pihak manajemen Bank Mandiri Syariah memberikan
pelayanan sesuai dengan keinginan nasabah. Nilai yang tertera pada hasil
gap akan memberikan tingkat kepentingan seberapa jauh peran kriteria
tersebut dalam memberikan informasi mengenai tingkat kualitas
pelayanan.
Dapat dilihat pada Tabel 4.25 diatas hasil dari perhitungan nilai gap
per kriteria didapatkan lima kriteria terbesar yang perlu menjadi prioritas
utama untuk dilakukan perbaikan dalam peningkatan kualitas pelayanan.
Dari tabel 4.25 diketahui bahwa kriteria yang mempunyai nilai
kesenjangan (gap) terbesar adalah bank memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat waktu dengan nilai gap sebesar -0.187, urutan kedua adalah
ketepatan bank dalam menepati janji dengan nilai gap sebesar -0.151,
urutan ketiga adalah bank memiliki area parkir yang memadai dengan nilai
gap sebesar -0.128, urutan keempat adalah bank menyediakan produk serta
layanan yang luas dengan nilai gap sebesar -0.126, dan urutan yang kelima
Page 102
84
adalah karyawan memberikan perhatian peribadi kepada nasabah dalam
hal pelayanan dengan nilai gap sebesar -0.122.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa
nasabah, diketahui bahwa untuk bank memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat waktu, masih banyak nasabah yang mengeluhkan hal tersebut.
Menurut mereka kemungkinan satu kali nasabah bertransaksi bisa
memakan waktu sekitar 45 menit per nasabah, hal ini pun terlihat ketika
peneliti sedang melakukan penyebaran kuesioner dan observasi. Untuk
ketepatan bank dalam menepati janji, menurut nasabah dalam penyelesaian
masalah dan ada beberapa tidak tepat dalam mengaktifkan kartu baru,
seperti ATM akan aktif dua kali dua puluh empat jam, namun ketika
digunakan belum aktif sehingga nasabah harus datang kembali ke kantor
cabang terdekat. Untuk area parkir yang memadai terlihat jelas kurangnya
luas area parkir di Kantor Cabang BSM sehingga saat nasabah ramai
berkunjung ada beberapa nasabah yang parkir diparkiran ruko lain. Untuk
bank menyediakan produk serta layanan yang luas, menurut nasabah fitur
layanan yang diberikan Bank Mandiri Syariah cukup memadai dan
dibuktikan dengan diupgradenya aplikasi e-banking di App Store namun
pembaruan e-banking ini belum dapat digunakan handphone berbasis
android. Untuk karyawan memberikan perhatian pribadi kepada nasabah,
menurut nasabah masih adanya karyawan kurang memberikan perhatian
dalam melayani nasabah, misalnya customer service hanya memberikan
satu kali arahan dalam memberikan info produk ataupun penulisan
pendaftaran, hal ini membuat nasabah yang sudah berumur sulit
memahami.
Namun dibalik pernyataan nasabah, pihak manajemen telah melakukan
upaya untuk mengatasi masalah. Pihak manajemen memberikan pelatihan
kepada karyawan guna meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan
kecekatan karyawan, berupaya selalu memperbaiki jaringan dalam sistem
internet ataupun aplikasi yang dimiliki bank agar tidak loading dalam
memproses aktivasi seluruh nasabah. Untuk penanganan terhadap keluhan
Page 103
85
dari nasabah yaitu dengan memberikan pengertian dan penjelasan kepada
nasabah mengenai hal yang dikomplainkan oleh nasabah dan dicari
penyebab masalahnya. Sedangkan upaya untuk penanganan terhadap
keluhan dari nasabah yaitu mengadakan evaluasi terhadap masalah yang
dikeluhkan nasabah. Evaluasi dilakukan setiap satu bulan sekali pada saat
rapat akhir bulan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Abdul
Jalal (2013) yang menunjukkan bahwa nasabah sangat mengharapkan
karyawan bank dapat menyelesaikan transaksi dengan cepat dan tepat.
2. Analisis Gap Per Dimensi Antara Persepsi Dan Ekspektasi
Dari hasil penghitungan nilai gap per kriteria dari selisih nilai
defuzzifikasi persepsi dan nilai defuzzifikasi ekspektasi menunjukkan
sampai sejauh mana pihak manajemen BSM memberikan pelayanan sesuai
dengan keinginan nasabah. Nilai yang tertera pada hasil gap akan
memberikan tingkat kepentingan seberapa jauh peran kelima dimensi
tersebut dalam memberikan informasi mengenai tingkat kualitas
pelayanan. Rank yang diberikan pada gap per dimensi ini bertujuan untuk
mengetahui dimensi mana yang masih banyak kekurangan dan
diprioritaskan untuk segera diperbaiki oleh manajemen.
Hasil perhitungan gap per dimensi menunjukkan bahwa dimensi
reability menjadi pemilik gap tertinggi dengan nilai gap -0.141 dan
bahkan tiga dari empat indikator didalamnya juga mendapatkan nilai gap
tertinggi per kriteria. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
kualitas BSM yang berkaitan dengan kehandalan seperti ketepatan waktu,
layanan dan produk yang luas serta dalam menepati janji kurang
memuaskan dibandingkan dimensi lainnya. Urutan kedua adalah emphaty
dengan nilai -0.110, urutan ketiga adalah responsiveness dengan nilai -
0.102, urutan keempat adalah tangibles dengan nilai -0.901, urutan kelima
adalah compliance dengan nilai -0.060, dan urutan terakhir adalah
assurance dengan nilai -0.056.
Page 104
86
Dari urutan dimensi diatas, terlihat bahwa nasabah sangat
mengharapkan indikator-indikator dalam dimensi reability (kehandalan)
lebih diprioritaskan oleh pihak manajemen bank. Hal ini dikarenakan
nasabah sangat mengharapkan karyawan bank dapat menyelesaikan
transaksi dengan cepat dan tepat, pihak bank menepati janji serta nasabah
ingin memiliki akses atau fitur layanan serta produk yang luas sehingga
dapat mempermudah nasabah saat dimanapun untuk bertransaksi.
3. Analisis Gap Keseluruhan Antara Persepsi Dan Ekspektasi
Peran gap keseluruhan akan memberikan informasi seberapa besar
tingkat kepentingan dan seberapa jauh peran CARTER dalam tingkat
kualitas pelayanan. Hasil perhitungan gap secara keseluruhan
menunjukkan bahwa nilai gap negatif sebesar -0.094, yang berarti apa
yang diterima nasabah belum semua sesuai dengan apa yang diharapkan
nasabah BSM.
Hal ini sesuai dengan dua faktor yang mempengaruhi kualitas
pelayanan menurut Parasuraman (1990) yaitu jasa yang diharapkan
(expected service) dan jasa yang dirasakan (perceived service). Apabila
jasa yang diteriman (perceived service) sesuai dengan apa yang diharapkan
(expected service), maka kualitas jasa akan bernilai positif atau
dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima (perceived
service) melebihi apa yang diharapkan (expected service), maka kualitas
jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya apabila jasa yang
diterima (perceived service) lebih rendah dibandingkan apa yang
diharapkan (expected service), maka kualitas jasa akan bernilai negatif
atau dipersepsikan buruk atau tidak memuaskan.
Page 105
87
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini dilakukan
dengan menguji 28 atribut yang terdapat dalam pendekatan CARTER
(Compliance, Assurance, Reliability, Tangibles, Emphaty, Responsiveness)
dengan melakukan penyebaran kuesioner ke 100 nasabah yaitu 40 nasabah
Bank Mandiri Syariah area Mayestik dan 60 nasabah Bank Mandiri Syariah
cabang Bintaro. Hasil analisis kesenjangan (gap) yang dikombinasikan dengan
metode fuzzy menunjukkan tingkat kualitas pelayanan Bank Mandiri Syariah
khususnya area Mayestik dan cabang Bintaro bernilai negatif (-). Dimana hasil
uji kesenjangan (gap) antara persepsi nasabah dan ekspektasi nasabah secara
keseluruhan memiliki nilai -0.094, hal tersebut menunjukkan bahwa pelayanan
yang diberikan Bank Mandiri Syariah area Mayestik dan cabang Bintaro saat
ini telah berjalan dengan baik dikarenakan nilai gap tidak melebihi -1, namun
pelayanan bank belum sepenuhnya memenuhi harapan pelanggan dikarenakan
masih terdapat kesejangan (gap) bernilai negatif.
Dari penelitian ini dapat diketahui prioritas utama yang diperlukan untuk
memperbaiki kualitas pelayanan Bank Mandiri Syariah khususnya area
Mayestik dan cabang Bintaro yakni pada tiga dimensi CARTER yang
memiliki nilai kesenjangan (gap) negatif terbesar yaitu terdapat pada dimensi
Reliability, Emphaty, dan Responsiveness. Ketiga dimensi ini harus
ditingkatkan terutama pada hal pelayanan yang cepat dan tepat waktu,
menepati janji, menyelesaikan masalah, peka terhadap kebutuhan nasabah
serta bersedia melayani nasabah. Jika tidak diperbaiki hal ini akan
mempengaruhi kepuasaan pelanggan terhadap pelayanan Bank Mandiri
Syariah area Mayestik dan cabang Bintaro
Page 106
88
B. Saran
Melalui hasil penelitian ini, peneliti memberikan masukan serta saran
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan Kantor Cabang Bank Mandiri
Syariah dapat memperbaiki indikator-indikator yang menjadi prioritas
utama, sebagai prioritas utama untuk dilakukan perbaikan sesuai dengan
urutan gap dengan nilai negatif tertinggi per dimensi yang disesuaikan
dengan nilai negatif per kriteria.
2. Peneliti mengharapkan langkah-langkah perbaikan setiap atribut yang
bernilai lebih dari -0.1 dari tiga dimensi dengan nilai gap tertinggi yang
dapat dilakukan oleh Bank Mandiri Syariah antara lain sebagai berikut:
a. Reability (kehandalan)
1) Bank memberikan pelayanan yang cepat dan tepat waktu dengan
nilai gap -0.187, langkah perbaikan yang dapat dilakukan yaitu:
- Setiap nasabah dibatasi satu kali antrian 1-2 transaksi, jika
nasabah lebih dari dua transaksi, setelah transaksi yang kedua,
nasabah harus mengantri kembali atau kembali esok hari. Hal
ini berguna agar nasabah yang lain tidak menunggu antrian
terlalu lama serta membuat nasabah merasa adil.
- Pihak manajemen harus memberikan pelatihan, training, dan
workshop kepada karyawan mini mal tiga bulan sekalitentang
bagaimana cara memberikan pelayanan yang cepat, cekat, dan
tepat terhadap nasabah serta bagaimana cara mengatasi
masalah.
2) Bank menyediakan produk serta layanan yang luas dengan nilai
gap -0.126, langkah perbaikan yang dapat dilakukan yaitu:
- Mengupgrade produk lama lebih menarik lagi agar nasabah
tertarik untuk menggunakan produk Bank Mandiri Syariah.
- Membuat inovasi produk baru yang belum dimiliki bank
syariah lain ataupun bank konvensional.
Page 107
89
3) Bank mampu menyelesaikan masalah nasabah dengan nilai gap -
0.104, langkah perbaikan yang dapat dilakukan yaitu:
- Bank harus meningkatkan kemampuan para karyawan untuk
cepat tanggap atas masalah nasabah.
- Bank memberikan insentif atau penghargaan kepada karyawan
yang mampu menyelesaikan masalah nasabah, sehingga
karyawan akan termotivasi dalam melayani nasabah dengan
tanggap.
4) Ketepatan bank dalam menepati janji dengan nilai gap -0.151,
langkah perbaikan yang dapat dilakukan yaitu:
- Pada indikator ini, menurut hasil wawancara beberapa nasabah
yang dimaksud dalam menepati janji adalah waktu
penyelesaian masalah yang terkadang kurang tepat waktu.
Pihak manajemen sebaiknya memberikan jarak 3-4 hari dari
waktu penyelesaian sebenarnya. Jika apabila proses
penyelesaian tidak selesai saat pada waktu sebenarnya, pihak
manajemen masih mempunyai beberapa waktu untuk
menyelesaikan masalah. Sehingga nasabah tidak menunggu
dan tidak beranggapan bank tidak menepati waktu.
- Ketika setelah jarak waktu yang diberikan, bank belum juga
bisa menyelesaikan masalah. Maka pihak bank harus berkata
jujur atas kendala yang terjadi dan menjelaskan kepada nasabah
dengan tenang dan ramah agar nasabah dapat mengerti.
b. Emphaty (empati)
Dalam dimensi emphaty indikator satu dengan indikator lain tidak
terlalu berbeda langkah perbaikannya, karena pada dimensi ini fokus
terhadap bagaimana karyawan dapat melakukan hubungan baik dengan
nasabah. Langkah perbaikan yang dapat dilakukan yaitu:
- Setiap karyawan sebaiknya mengetahui mana nasabah yang sudah
lama menjadi nasabah dan mana yang baru. Hal ini berguna agar
nasabah yang sudah lama merasa bahwa dirinya diperhatikan
Page 108
90
secara pribadi. Ini akan membuat feedback nasabah ke karyawan
menjadi baik.
- Hal lain yang bisa dilakukan memberikan cendera mata ketika
nasabah ulang tahun atau dihari-hari nasional tertentu. Nasabah
akan merasa bahagia atas perhatian yang diberikan bank.
- Karyawan harus tetap menjaga kesabaran dan mood nya ketika
berhadapan dengan nasabah yang terlalu banyak bicara, berikan
perhatian yang tulus dan berikan penjelasan dengan detail setiap
apa yang ingin diketahui nasabah.
c. Responsiveness (daya tanggap)
1) Bank menyediakan pinjaman dengan jangka waktu pelunasan yang
menguntungkan dengan nilai gap -0.113, langkah perbaikan yang
dapat dilakukan yaitu:
- Pihak bank harus memberikan detail produk pinjaman serta
jangka waktu pelunasan dengan jelas kepada nasabah hingga
nasabah memahami sebelum nasabah melakukan pembiayaan,
agar tidak terjadi kesalahpahaman. Berdasarkan wawancara
nasabah “mereka melakukan pembiayaan tapi belum mengerti
mengenai prosedur berapa lama pelunasannya”.
2) Bank memberikan pelayanan yang cepat dan efisien dengan nilai
gap -0.117, langkah perbaikan yang dapat dilakukan yaitu:
- Pihak bank menambahkan atau memberikan satu jalur teller
dan customer service khusus untuk melayani nasabah prioritas.
Sehingga saat nasabah non prioritas sedang atau akan
melakukan transaksi tidak dinomorduakan. Hal ini pun akan
membuat proses transaksi lebih efisien dan tidak saling
bertabrakan.
Page 109
91
DAFTAR PUSTAKA
Akdon, Riduwan. 2007. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Alfabeta.
Bandung.
Al-Arif, M. Nur Rianto. 2011. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. PT Era Adi Citra
Intermedia. Solo
Andri, Soemitra, M.A. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Kencana.
Jakarta.
Anshori, Muslich dan Sri Iswati. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Airlangga
University Press. Surabaya.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Bineka Cipta.
Jakarta
Astuti, Septian Puji, Dkk. 2009. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bank Syariah
dengan Fuzzy-Servqual Dimensi Carter. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 2
No. 1 2009.
Ghozali, H. Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program
SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Penerjemah A.B.
Susanto. Salemba Empat. Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Kotler. 2005. Manajemen Pemasaran. Penerjemah
Drs. Jaka Wasana. Erlangga. Jakarta.
Page 110
92
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga.
Jakarta.
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Erlangga.
Jakarta.
Kusumadewi, Sri dan Purnomo Hari. 2010. Aplikasi Logika Fuzzy. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat. Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi.
Salemba Empat. Jakarta.
Lovelock, Christoper H Lauren K Wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. PT
Indeks. Jakarta.
Othman, Abdulqawi & Lynn Owen. 2002. Adopting and Measuring Customer
Service Quality (SQ) in Islamic Banking: A Case Study in Kuwait Finance
House. International Journal of Islamic Finance Services.
Parasuraman, A. V. A. Zeithaml dan L.L. Berry. 1998. SERVQUAL: A Multiplane
Item Scale For Measuring Consumers Preceptions Of Service Quality.
Journal Of Retailing, Vol.64, No. 1.
Parasuraman, A. Zeithaml, dan Berry, L.L. 1990. Delivering Quality Service. The
Free Press. New York.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. PT Raja Grafindo Putra. Jakarta.
Rahmayanty, Nina. 2010. Manajemen Pelayanan Prima Mencegah Pembelotan
dan Membangun Customer Loyality. Graha Ilmu. Jakarta.
Page 111
93
Ratnawati, Dwi Ana. 2011. Sistem Kendali Cerdas. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Pusat Bahasa Depdiknas. Bandung.
Sugiyono. 2013. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Supriyadi, dan Dewa Ayu. 2016. Faktor-Faktor Jasa Pelayanan yang
Memengaruhi Kepuasan Konsumen di Bank Pembangunan daerah Bali.
Jurnal Psikologi Udayana 2016, Vol. 3, No. 3, 445-452.
Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Bayu Media Publishing. Malang.
Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa: Prinsip Penerapan dan Penelitian.
ANDI Yogyakarta. Yogyakarta.
Wijaya, Tony. 2011. Manajemen Kualitas Jasa. PT Indeks. Jakarta.
Yaya, Rizal dan Aji Erlangga Martawireja, Dkk. 2014. Akuntansi Perbankan
Syariah. Salemba Empat. Jakarta
Internet
www.mandirisyariah.co.id diakses pada 13 April 2018 dari
https://www.mandirisyariah.co.id/layanan-nasabah/jaringan.
www.mandirisyariah.co.id diakses pada 13 April 2018 dari
https://www.mandirisyariah.co.id/tentang-kami/company-
report/sustainability-report.
www.marketeers.com diakses pada 13 April 2018 dari http://marketeers.com/ini-
dia-jawara-nasional-markplus-wow-service-excellence-award-2016/.
Page 112
94
www.marketeers.com diakses pada 13 April 2018 dari
http://marketeers.com/sejumlah-brand-raih-penghargaan-wow-service-
excellence-award-2017/
www.ojk.go.id diakses pada 30 Juli 2018 dari
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-
perbankan-syariah---Mei-2018.aspx.
www.wartaekonomi.co.id diakses pada 13 April 2018 dari
https://www.wartaekonomi.co.id/read144487/ini-dia-peraih-indonesia-
sharia-finance-award-2017.html. 14 Juni 2017.
Page 113
95
LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Perizinan Penelitian
Page 114
96
Lampiran 2: Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera
Responden yang terhormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muthiya Nurfaridah
NIM : 11140850000016
Jurusan : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hendak melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengukuran Kualitas
Pelayanan Bank Mandiri Syariah dengan Menggunakan Metode Fuzzy
Carter” guna menyelesaikan tugas akhir S1. Untuk itu saya mohon bantuan
Bapak/Ibu/Saudara/i agar sudi kiranya mengisi angket ini. Tidak ada jawaban
benar dan salah dalam kuesioner ini, sehingga Saudara/i diminta untuk mengisi
dengan yang paling sesuai dengan diri Saudara/i alami. Data yang diambil akan
dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas
kesediaannya, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Muthiya Nurfaridah
(NIM. 11140850000016)
Page 115
97
Profil Responden
1. Nama Lengkap :
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Usia : <18 Tahun 19-25 Tahun
26-50 Tahun >50Tahum
4. Pendidikan Terakhir : SMA Vokasi (D1/D2/D3)
atau sedang ditempuh S1 S2 S3
5. Pekerjaan : Wiraswasta Ibu Rumah Tangga
Pegawai Swasta / Pegawai Negeri Sipil (PNS)
6. Lama Menjadi : <1 Tahun 1-2 Tahun
Nasabah 2-3 Tahun >3 Tahun
7. Terakhir : <1 bulan 1-3 bulan
Transaksi di BSM >6 bulan
8. Pengeluaran saudara : < Rp 3.000.000,-
perbulan Rp 3.000.000,- s/d Rp 5.000.000,-
>Rp 5.000.000,-
Page 116
98
Petunjuk Pengisian
Jawablah dengan memberi tanda (√) pada angka yang tersedia untuk tiap
pernyataan yang paling mendekati evaluasi anda pada P1 – P29 dengan kriteria
jawaban sebagai berikut:
a. (√) Bagaimana kepuasan anda terhadap pelayanan dan kinerja yang
diberikan Bank Mandiri Syariah. Kunci Persepsi:
Predikat Keterangan Bobot
SM Sangat Memuaskan 5
M Memuaskan 4
N Netral 3
TM Tidak Memuaskan 2
STM Sangat Tidak Memuaskan
1
b. (√) Menurut anda seberapa penting pelayanan yang diberikan Bank Mandiri
Syariah. Kunci Ekspektasi:
Predikat Keterangan Bobot
SP Sangat Penting 5
P Penting 4
N Netral 3
TP Tidak Penting 2
STP Sangat Tidak Penting
1
Page 117
99
Pernyataan-Pernyataan
No. Pernyataan Persepsi Nasabah Ekspektasi Nasabah
STM TM N M SM STP TP N P SP
Compliance (Kepatuhan)
P1.
Bank beroperasi sesuai
dengan hukum dan prinsip
syariah
P2.
Tidak terdapat Maysir Gharar
Riba dalam transaksi
tabungan & pinjaman
P3. Tersedianya produk dan
layanan yang syariah
P4. Pemberian pembiayaan bebas
dari unsur bunga
P5.
Melakukan penghimpunan
dan pengelolaan dana
investasi dengan bagi hasil
Assurance (Jaminan)
P6. Karyawan bersikap sopan dan
ramah terhadap nasabah
P7.
Tersedianya bagian saran
serta nasihat mengenai
keuangan
P8.
Bank memiliki interior kantor
dan ruang tunggu yang
nyaman
P9.
Bank menyediakan akses
informasi rekening untuk
nasabah
P10. Karyawan memiliki
Page 118
100
pengetahuan yang luas serta
berpengalaman
Reability (Kehandalan)
P11. Bank memberikan pelayanan
yang cepat dan tepat waktu
P12. Bank menyediakan produk
serta layanan yang luas
P13. Bank mampu menyelesaikan
masalah nasabah
P14. Ketepatan bank dalam
menepati janji
Tangibles (Bukti Fisik)
P15. Desain interior ruangan
menarik
P16. Bank memiliki perlengkapan
atau peralatan yang modern
P17. Lokasi bank yang stategis dan
mudah dijangkau
P18. Bank memiliki area parkir
yang memadai
P19. Bank menyediakan pembatas
antar loket dengan jelas
P20. Karyawan berpenampilan rapi
dan bersih
Emphaty (Empati)
P21. Bank memberikan perhatian
khusus kepada nasabah
P22. Karyawan mengetahui
kebutuhan nasabah
P23. Kepekaan karyawan untuk
Page 119
101
mengetahui minat nasabah
P24.
Karyawan memberikan
perhatian peribadi kepada
nasabah dalam hal pelayanan
Responsiveness (Daya Tanggap)
P25.
Ketika nasabah mempunyai
masalah, pihak bank bersedia
membantu memecahkan
masalah
P26.
Bank menyediakan pinjaman
dengan jangka waktu
pelunasan yang
menguntungkan
P27. Tersedianya kantor cabang di
berbagai wilayah
P28. Bank memberikan pelayanan
yang cepat dan efisien.
TERIMA KASIH
Page 120
102
Lampiran 3: Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas
Valid & Reliabilitas Compliance (Persepsi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 Score
P1 Pearson Correlation
1 .670** .422
* .483
** 0.318 .735
**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.020 0.007 0.087 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
.670** 1 .646
** .590
** .489
** .873
**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.000 0.001 0.006 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.422* .646
** 1 .511
** .422
* .749
**
Sig. (2-tailed)
0.020 0.000 0.004 0.020 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.483** .590
** .511
** 1 .677
** .837
**
Sig. (2-tailed)
0.007 0.001 0.004 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson Correlation
0.318 .489** .422
* .677
** 1 .735
**
Sig. (2-tailed)
0.087 0.006 0.020 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
SCORE Pearson Correlation
.735** .873
** .749
** .837
** .735
** 1
Sig. (2-tailed)
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's Alpha N of Items
Cases Valid 30 100.0
0.846 5
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 121
103
Valid & Reliabilitas Assurance (Persepsi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 SCORE
P1 Pearson Correlation
1 0.185 0.064 0.172 .371* .439
*
Sig. (2-tailed)
0.329 0.735 0.364 0.043 0.015
N 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
0.185 1 .494** 0.131 .754
** .755
**
Sig. (2-tailed)
0.329 0.006 0.491 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
0.064 .494** 1 .392
* .564
** .766
**
Sig. (2-tailed)
0.735 0.006 0.032 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
0.172 0.131 .392* 1 0.289 .597
**
Sig. (2-tailed)
0.364 0.491 0.032 0.122 0.001
N 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson Correlation
.371* .754
** .564
** 0.289 1 .867
**
Sig. (2-tailed)
0.043 0.000 0.001 0.122 0.000
N 30 30 30 30 30 30
SCORE Pearson Correlation
.439* .755
** .766
** .597
** .867
** 1
Sig. (2-tailed)
0.015 0.000 0.000 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's Alpha N of Items
Cases Valid 30 100.0
0.732 5
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 122
104
Valid & Reliabilitas Reliability (Persepsi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 SCORE
P1 Pearson Correlation
1 .579** .746
** .688
** .865
**
Sig. (2-tailed)
0.001 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
.579** 1 .717
** .665
** .820
**
Sig. (2-tailed)
0.001 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.746** .717
** 1 .839
** .941
**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.688** .665
** .839
** 1 .902
**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
SCORE Pearson Correlation
.865** .820
** .941
** .902
** 1
Sig. (2-tailed)
0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's Alpha N of Items
Cases Valid 30 100.0
0.902 4
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 123
105
Valid & Reliabilitas Tangibles (Persepsi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 Score
P1 Pearson Correlation
1 .487** .474
** .619
** .577
** 0.361 .787
**
Sig. (2-tailed) 0.006 0.008 0.000 0.001 0.050 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
.487** 1 .616
** .589
** .399
* 0.258 .759
**
Sig. (2-tailed) 0.006 0.000 0.001 0.029 0.169 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.474** .616
** 1 .548
** .383
* .411
* .769
**
Sig. (2-tailed) 0.008 0.000 0.002 0.037 0.024 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.619** .589
** .548
** 1 .471
** .411
* .840
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.001 0.002 0.009 0.024 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson Correlation
.577** .399
* .383
* .471
** 1 .450
* .715
**
Sig. (2-tailed) 0.001 0.029 0.037 0.009 0.013 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson Correlation
0.361 0.258 .411* .411
* .450
* 1 .604
**
Sig. (2-tailed) 0.050 0.169 0.024 0.024 0.013 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
Score Pearson Correlation
.787** .759
** .769
** .840
** .715
** .604
** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's Alpha N of Items
Case Valid 30 100.0
0.841 6
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 124
106
Valid & Reliabilitas Emphaty (Persepsi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 SCORE
P1 Pearson Correlation
1 .785** .678
** .510
** .870
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.004 0.000
N 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
.785** 1 .631
** .665
** .911
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.678** .631
** 1 .575
** .845
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.510** .665
** .575
** 1 .791
**
Sig. (2-tailed) 0.004 0.000 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30
SCORE Pearson Correlation
.870** .911
** .845
** .791
** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's Alpha N of Items
Cases Valid 30 100.0
0.875 4
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 125
107
Valid & Reliabilitas Responsiveness (Persepsi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 SCORE
P1 Pearson Correlation
1 .693** .638
** .645
** .911
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
.693** 1 .629
** .465
** .837
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.010 0.000
N 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.638** .629
** 1 0.265 .770
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.157 0.000
N 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.645** .465
** 0.265 1 .746
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.010 0.157 0.000
N 30 30 30 30 30
SCORE Pearson Correlation
.911** .837
** .770
** .746
** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's Alpha N of Items
Cases Valid 30 100.0
0.824 4
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 126
108
Valid & Reliabilitas Compliance (Ekspektasi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 SCORE
P1 Pearson Correlation
1 .944** .725
** .800
** .884
** .947
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
.944** 1 .684
** .831
** .941
** .961
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.725** .684
** 1 .634
** .618
** .793
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.800** .831
** .634
** 1 .871
** .916
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson Correlation
.884** .941
** .618
** .871
** 1 .948
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
SCORE Pearson Correlation
.947** .961
** .793
** .916
** .948
** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's Alpha N of Items
Cases Valid 30 100.0
0.946 5
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 127
109
Valid & Reliabilitas Assurance (Ekspektasi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 SCORE
P1 Pearson Correlation
1 .476** .476
** .499
** .794
** .763
**
Sig. (2-tailed) 0.008 0.008 0.005 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
.476** 1 .652
** .601
** .534
** .819
**
Sig. (2-tailed) 0.008 0.000 0.000 0.002 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.476** .652
** 1 .768
** .418
* .844
**
Sig. (2-tailed) 0.008 0.000 0.000 0.022 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.499** .601
** .768
** 1 .463
** .845
**
Sig. (2-tailed) 0.005 0.000 0.000 0.010 0.000
N 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson Correlation
.794** .534
** .418
* .463
** 1 .765
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.002 0.022 0.010 0.000
N 30 30 30 30 30 30
SCORE Pearson Correlation
.763** .819
** .844
** .845
** .765
** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's Alpha N of Items
Cases Valid 30 100.0
0.862 5
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 128
110
Valid & Reliabilitas Reliability (Ekspektasi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 SCORE
P1 Pearson Correlation
1 0.272 .507** .553
** .741
**
Sig. (2-tailed) 0.146 0.004 0.002 0.000
N 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
0.272 1 0.310 .372* .651
**
Sig. (2-tailed) 0.146 0.095 0.043 0.000
N 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.507** 0.310 1 .569
** .802
**
Sig. (2-tailed) 0.004 0.095 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.553** .372
* .569
** 1 .831
**
Sig. (2-tailed) 0.002 0.043 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30
SCORE Pearson Correlation
.741** .651
** .802
** .831
** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's Alpha N of Items
Cases Valid 30 100.0
0.748 4
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 129
111
Valid & Reliabilitas Tangibles (Ekspektasi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 Score
P1 Pearson Correlation
1 .780** .707
** .549
** .509
** .472
** .827
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.002 0.004 0.008 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
.780** 1 .671
** .607
** .571
** .447
* .839
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.001 0.013 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.707** .671
** 1 .741
** .526
** .449
* .844
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.003 0.013 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.549** .607
** .741
** 1 .611
** .618
** .842
**
Sig. (2-tailed) 0.002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson Correlation
.509** .571
** .526
** .611
** 1 .799
** .804
**
Sig. (2-tailed) 0.004 0.001 0.003 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson Correlation
.472** .447
* .449
* .618
** .799
** 1 .753
**
Sig. (2-tailed) 0.008 0.013 0.013 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
S Pearson Correlation
.827** .839
** .844
** .842
** .804
** .753
** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronb Alpha Items
Cases Valid 30 100.0
0.901 6
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 130
112
Valid & Reliabilitas Emphaty (Ekspektasi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 SCORE
P1 Pearson Correlation
1 .930** .618
** .730
** .940
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
.930** 1 .687
** .723
** .957
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.618** .687
** 1 .435
* .779
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.016 0.000
N 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.730** .723
** .435
* 1 .823
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.016 0.000
N 30 30 30 30 30
SCORE Pearson Correlation
.940** .957
** .779
** .823
** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's Alpha N of Items
Cases Valid 30 100.0
0.900 4
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 131
113
Valid & Reliabilitas Responsiveness (Ekspektasi)
Correlations
P1 P2 P3 P4 SCORE
P1 Pearson Correlation
1 0.262 .461* .582
** .727
**
Sig. (2-tailed) 0.161 0.010 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
0.262 1 .550** .535
** .770
**
Sig. (2-tailed) 0.161 0.002 0.002 0.000
N 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.461* .550
** 1 0.352 .816
**
Sig. (2-tailed) 0.010 0.002 0.056 0.000
N 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.582** .535
** 0.352 1 .756
**
Sig. (2-tailed) 0.001 0.002 0.056 0.000
N 30 30 30 30 30
SCORE Pearson Correlation
.727** .770
** .816
** .756
** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's Alpha N of Items
Cases Valid 30 100.0
0.759 4
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Page 132
114
Lampiran 4: Tabulasi Responden
PERSEPSI NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 Total
1 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 5 3 3 3 4 3 3 3 2 91
2 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 125
3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 93
4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 113
5 4 5 5 4 4 5 5 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 5 3 3 3 3 3 3 4 3 104
6 4 5 5 4 4 5 3 3 5 3 3 4 3 3 3 4 4 3 5 5 3 2 2 2 4 3 4 3 101
7 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 103
8 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 2 3 3 4 4 2 4 2 2 4 2 2 95
9 3 3 4 3 4 5 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 5 3 2 3 3 3 3 4 3 89
10 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 5 4 4 4 4 3 3 3 5 94
11 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 123
12 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 124
13 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 129
14 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 124
15 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 120
16 4 5 5 4 4 5 3 4 5 3 3 4 3 3 5 4 5 4 5 5 3 4 3 4 3 3 2 4 109
17 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 124
18 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 126
19 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 117
20 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3 5 4 4 4 119
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 112
22 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 105
23 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 108
24 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 3 3 5 4 4 4 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 121
Page 133
115
25 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 3 124
26 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 110
27 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 139
29 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 112
30 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 138
31 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3 3 119
32 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 3 2 4 3 2 2 2 2 4 5 3 3 3 3 4 3 4 3 100
33 4 4 5 5 4 4 3 3 5 4 3 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 2 3 113
34 4 5 5 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 3 3 3 4 2 3 3 112
35 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 119
36 4 4 5 5 5 5 3 4 3 5 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 106
37 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 91
38 3 3 3 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 89
39 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 123
40 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 5 2 95
41 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 128
42 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 3 5 120
43 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 117
44 4 3 4 5 5 5 3 3 4 3 4 3 5 5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 5 107
45 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4 3 5 105
46 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 116
47 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 110
48 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 110
49 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 101
50 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
Page 134
116
51 4 4 4 5 5 3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 1 1 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 1 84
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 133
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 136
54 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 2 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 109
55 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 2 2 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 105
56 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 114
57 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 98
58 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 118
59 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 125
60 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 109
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
62 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 133
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
64 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 5 5 3 5 98
65 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 106
66 4 3 3 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 3 5 4 5 5 123
67 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 109
68 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 3 5 4 3 5 120
69 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 83
70 4 3 4 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5 4 3 3 4 5 3 4 3 103
71 3 3 3 3 3 5 5 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 109
72 5 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 116
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
74 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 3 3 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 121
75 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 114
Page 135
117
76 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
77 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 113
78 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 115
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 108
80 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 133
81 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 135
82 1 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 103
83 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 98
84 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 94
85 2 3 3 3 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 3 44
86 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 116
87 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 120
88 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 132
89 4 3 5 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 119
90 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
91 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 3 4 120
92 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 121
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
94 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 100
95 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 119
96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 128
97 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 139
98 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 128
99 3 4 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 116
100 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 118
Page 136
118
EKSPEKTASI
NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 Total
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 118
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 131
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 117
5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 122
6 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 138
7 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 101
8 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 133
9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 114
10 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 4 5 5 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 122
11 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 131
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 135
13 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 127
14 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 135
15 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 133
16 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 138
17 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 126
18 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 128
19 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 5 4 4 4 130
20 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 135
21 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 125
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
23 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 100
24 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 136
Page 137
119
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
26 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 134
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 139
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 128
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 139
31 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 135
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
34 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 125
35 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 130
36 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 134
37 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 126
38 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 139
39 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 127
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
42 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 5 4 4 5 128
43 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 125
44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 135
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 136
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 134
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 133
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
49 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 106
50 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 135
Page 138
120
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 138
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 131
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 138
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 134
56 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 4 5 5 126
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
58 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 2 2 3 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 119
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
60 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 127
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
63 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 100
64 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 139
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
68 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 135
69 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 5 105
70 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 115
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
72 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 131
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
74 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
75 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 130
76 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
Page 139
121
77 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 115
78 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 115
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 108
80 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
81 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 130
82 1 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 109
83 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 102
84 4 4 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 126
85 2 2 2 2 2 2 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 72
86 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 111
87 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 119
88 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
89 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
90 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
91 4 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 107
92 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 119
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
94 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 97
95 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 124
96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 138
97 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
98 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 123
99 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84
100 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 109
Page 140
122
Lampiran 5: Hasil Perhitungan Fuzzifikasi
FUZZIFIKASI PERSEPSI
1. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 11} +
{(0.5;0.75;1) x 57} + {(0.75;1;1) x 30}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0.25;0.5) + (2.75;5.5;8.25) + (28.5;42.75;57) +
(22.5;30;30)] / 100
= (53.75;78.50;96) / 100
= (0.538;0.785;0.960)
2. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 20} +
{(0.5;0.75;1) x 43} + {(0.75;1;1) x 36}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (5;10;15) + (21.5;32.25;43) + (27;36;36)]
/ 100
= (53.50;78.50;94.30) / 100
= (0.535;0.785;0.943)
3. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 6} +
{(0.5;0.75;1) x 51} + {(0.75;1;1) x 42}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (1.5;3;4.5) + (25.5;38.25;51) +
(31.5;42;42)] / 100
= (58.5;83.5;99) / 100
= (0.585;0.835;0.980)
4. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 19} +
{(0.5;0.75;1) x 48} + {(0.75;1;1) x 32}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (4.75;9.5;14.25) + (24;36;48) +
(24;32;32)] / 100
= (52.75;77.75;94.75) / 100
= (0.528;0.788;0.948)
5. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 11} +
{(0.5;0.75;1) x 54} + {(0.75;1;1) x 34}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (2.75;5.5;8.25) + (27;40.5;54) +
(25.5;34;34)] / 100
= (52.25;80.25;96.75) / 100
= (0.523;0.803;0.968)
Page 141
123
6. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 1} +
{(0.5;0.75;1) x 37} + {(0.75;1;1) x 61}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0;0) + (0.25;0.5;0.75) + (18.5;27.75;37) +
(45.75;61;61)] / 100
= (64.5;89.25;99) / 100
= (0.645;0.893;0.990)
7. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 14} +
{(0.5;0.75;1) x 54} + {(0.75;1;1) x 31}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0;0) + (3.5;7;10.5) + (27;40.5;54) +
(23.25;31;31)] / 100
= (53.75;78.5;95.75) / 100
= (0.538;0.785;0.958)
8. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 20} +
{(0.5;0.75;1) x 39} + {(0.75;1;1) x 39}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0.25;0.5) + (5;10;15) + (19.5;29.25;39) +
(29.25;39;39)] / 100
= (53.75;78.5;93.75) / 100
= (0.538;0.785;0.938)
9. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 15} +
{(0.5;0.75;1) x 42} + {(0.75;1;1) x 42}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0;0) + (3.75;7.5;11.25) + (21;31.5;42) +
(31.5;42;42)] / 100
= (56.25;81;95.5) / 100
= (0.563;0.810;0.955)
10. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 13} +
{(0.5;0.75;1) x 53} + {(0.75;1;1) x 34}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (3.25;6.5;9.75) + (26.5;39.75;53) +
(22.5;34;34)] / 100
= (52.25;80.25;96.75) / 100
= (0.523;0.803;0.968)
Page 142
124
11. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 8} + {(0.25;0.5;0.75) x 19} +
{(0.5;0.75;1) x 46} + {(0.75;1;1) x 26}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;2;4) + (4.75;9.5;14.25) + (23;34.5;46) +
(19.5;26;26)] / 100
= (47.25;72;90.5) / 100
= (0.473;0.720;0.905)
12. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 4} + {(0.25;0.5;0.75) x 20} +
{(0.5;0.75;1) x 49} + {(0.75;1;1) x 26}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;1;2) + (5;10;15) + (24.5;36.75;49) + (19.5;26;26)]
/ 100
= (49;73.75;92.25) / 100
= (0.490;0.738;0.923)
13. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 5} + {(0.25;0.5;0.75) x 16} +
{(0.5;0.75;1) x 47} + {(0.75;1;1) x 31}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;1.25;2.5) + (4;8;12) + (23.5;35.25;47) +
(23.25;31;31)] / 100
= (50.75;75.5;92.75) / 100
= (0.508;0.755;0.928)
14. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 6} + {(0.25;0.5;0.75) x 25} +
{(0.5;0.75;1) x 43} + {(0.75;1;1) x 25}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;1.5;3) + (6.25;12.5;18.75) + (21.5;32.25;43) +
(18.75;25;25)] / 100
= (46.5;71.25;90) / 100
= (0.465;0.713;0.900)
15. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 4} + {(0.25;0.5;0.75) x 29} +
{(0.5;0.75;1) x 40} + {(0.75;1;1) x 26}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;1;2) + (7.25;14.5;21.75) + (20;30;40) +
(19.5;26;26)] / 100
= (46.75;71.5;90) / 100
= (0.468;0.715;0.900)
Page 143
125
16. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 2} + {(0;0.25;0.5) x 4} + {(0.25;0.5;0.75) x 24} +
{(0.5;0.75;1) x 26} + {(0.75;1;1) x 24}] / 100
= [(0;0;0.5) + (0;1;2) + (6;12;18) + (23;34.5;46) + (18;24;24)] / 100
= (47;71.5;90.5) / 100
= (0.470;0.715;0.905)
17. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 2} + {(0;0.25;0.5) x 5} + {(0.25;0.5;0.75) x 17} +
{(0.5;0.75;1) x 49} + {(0.75;1;1) x 27}] / 100
= [(0;0;0.5) + (0;1.25;2.5) + (4.25;8.5;12.75) + (24.5;36.75;49) +
(20.25;27;27)] / 100
= (49;73.5;91.75) / 100
= (0.490;0.735;0.918)
18. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 2} + {(0;0.25;0.5) x 9} + {(0.25;0.5;0.75) x 16} +
{(0.5;0.75;1) x 49} + {(0.75;1;1) x 24}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;2.25;4.5) + (4;8;12) + (24.5;36.75;49) +
(18;24;24)] / 100
= (46.5;71;90) / 100
= (0.465;0.710;0.900)
19. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 3} + {(0.25;0.5;0.75) x 16} +
{(0.5;0.75;1) x 53} + {(0.75;1;1) x 28}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0.75;1.5) + (4;8;12) + (26.5;39.75;53) +
(21;28;28)] / 100
= (51.5;76.5;94.5) / 100
= (0.515;0.765;0.945)
20. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 4} +
{(0.5;0.75;1) x 43} + {(0.75;1;1) x 52}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0;0) + (1;2;3) + (21.5;32.25;43) + (39;52;52)] /
100
= (61.5;86.25;98.25) / 100
= (0.615;0.863;0.983)
Page 144
126
21. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 2} + {(0.25;0.5;0.75) x 22} +
{(0.5;0.75;1) x 43} + {(0.75;1;1) x 32}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0.5;1) + (5.5;11;16.5) + (21.5;32.25;43) +
(24;32;32)] / 100
= (51;75.75;92.75) / 100
= (0.510;0.758;0.928)
22. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 4} + {(0.25;0.5;0.75) x 24} +
{(0.5;0.75;1) x 45} + {(0.75;1;1) x 26}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;1;2) + (6;12;18) + (22.5;33.75;45) + (19.5;26;26)]
/ 100
= (48;72.75;91.25) / 100
= (0.480;0.728;0.913)
23. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 3} + {(0.25;0.5;0.75) x 31} +
{(0.5;0.75;1) x 44} + {(0.75;1;1) x 22}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.75;1.5) + (7.75;15.5;23.25) + (22;33;44) +
(16.5;22;22)] / 100
= (46.25;71.25;90.75) / 100
= (0.463;0.713;0.908)
24. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 3} + {(0.25;0.5;0.75) x 27} +
{(0.5;0.75;1) x 51} + {(0.75;1;1) x 18}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0.75;1.5) + (6.75;13.5;20.25) + (25.5;38.25;51) +
(13.5;18;18)] / 100
= (45.75;70.5;91) / 100
= (0.458;0.705;0.910)
25. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 2} + {(0.25;0.5;0.75) x 13} +
{(0.5;0.75;1) x 51} + {(0.75;1;1) x 33}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0.5;1) + (3.25;6.5;9.75) + (25.5;38.25;51) +
(24.75;33;33)] / 100
= (53.5;78.25;95) / 100
= (0.535;0.783;0.950)
Page 145
127
26. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 4} + {(0.25;0.5;0.75) x 23} +
{(0.5;0.75;1) x 54} + {(0.75;1;1) x 19}] / 100
= [(0;0;0) + (0;1;2) + (5.75;11.5;17.25) + (27;40.5;54) +
(14.25;19;19)] / 100
= (47;72;92.25) / 100
= (0.470;0.720;0.923)
27. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 4} + {(0.25;0.5;0.75) x 26} +
{(0.5;0.75;1) x 46} + {(0.75;1;1) x 24}] / 100
= [(0;0;0) + (0;1;2) + (6.5;13;19.5) + (24.5;36.75;46) + (18;24;24)] /
100
= (49;74.75;91.5) / 100
= (0.490;0.748;0.915)
28. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 4} + {(0.25;0.5;0.75) x 18} +
{(0.5;0.75;1) x 41} + {(0.75;1;1) x 36}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;1;2) + (4.5;9;13.5) + (20.5;30.75;41) +
(27;36;36)] / 100
= (52;76.75;92.75) / 100
= (0.520;0.768;0.928)
Page 146
128
FUZZIFIKASI EKSPEKTASI
1. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 4} +
{(0.5;0.75;1) x 26} + {(0.75;1;1) x 68}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0.25;0.5) + (1;2;3) + (13;19.5;26) + (51;68;68)] /
100
= (65;89.75;97.75) / 100
= (0.650;0.898;0.978)
2. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 1} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 8} +
{(0.5;0.75;1) x 22} + {(0.75;1;1) x 68}] / 100
= [(0;0;0.25) + (0;0.25;0.5) + (2;4;6) + (11;16.5;22) + (51;68;68)] /
100
= (64;88.75;96.75) / 100
= (0.640;0.888;0.968)
3. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 2} + {(0.25;0.5;0.75) x 4} +
{(0.5;0.75;1) x 33} + {(0.75;1;1) x 61}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.5;1) + (1;2;3) + (16.5;24.75;33) + (45.75;61;61)] /
100
= (63.25;88.25;98) / 100
= (0.633;0.883;0.980)
4. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 8} +
{(0.5;0.75;1) x 25} + {(0.75;1;1) x 66}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (2;4;6) + (12.5;18.75;25) + (49.5;66;66)]
/ 100
= (64;89;97.5) / 100
= (0.640;0.890;0.975)
5. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 6} +
{(0.5;0.75;1) x 27} + {(0.75;1;1) x 66}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (1.5;3;4.5) + (13.5;20.25;27) +
(49.5;66;66)] / 100
= (64.5;89.5;98) / 100
= (0.645;0.895;0.980)
Page 147
129
6. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 2} +
{(0.5;0.75;1) x 26} + {(0.75;1;1) x 71}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (0.5;1;1.5) + (13;19.5;26) +
(53.25;71;71)] / 100
= (66.75;91.75;99) / 100
= (0.668;0.918;0.990)
7. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 6} +
{(0.5;0.75;1) x 38} + {(0.75;1;1) x 56}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (1.5;3;45) + (19;28.5;38) + (42;56;56)] / 100
= (62.5;87.5;98.5) / 100
= (0.625;0.875;0.985)
8. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 8} +
{(0.5;0.75;1) x 36} + {(0.75;1;1) x 55}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (2;4;6) + (18;27;36) + (41.25;55;55)] /
100
= (61.25;86.25;97.5) / 100
= (0.613;0.863;0.975)
9. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 8} +
{(0.5;0.75;1) x 31} + {(0.75;1;1) x 61}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (2;4;6) + (15.5;23.25;31) + (45.75;61;61)] /
100
= (63.25;88.25;98) / 100
= (0.633;0.883;0.980)
10. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 6} +
{(0.5;0.75;1) x 29} + {(0.75;1;1) x 65}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (1.5;3;4.5) + (14.5;21.75;29) + (48.75;65;65)]
/ 100
= (64.75;89.75;98.5) / 100
= (0.648;0.898;0.985)
11. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 4} +
{(0.5;0.75;1) x 26} + {(0.75;1;1) x 70}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (1;2;3) + (13;19.5;26) + (52.5;70;70)] / 100
= (66.5;91.5;99) / 100
= (0.665;0.915;0.990)
Page 148
130
12. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0}+ {(0.25;0.5;0.75) x 3} +
{(0.5;0.75;1) x 37} + {(0.75;1;1) x 60}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (0.75;1.5;2.25) + (18.5;27.75;37) +
(45;60;60)] / 100
= (64.25;89.25;99.25) / 100
= (0.643;0.893;0.993)
13. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 9} +
{(0.5;0.75;1) x 23} + {(0.75;1;1) x 67}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (2.25;4.5;6.75) + (11.5;17.25;23) +
(50.25;67;67)] / 100
= (64;89;97.25) / 100
= (0.640;0.890;0.973)
14. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 2} + {(0.25;0.5;0.75) x 6} +
{(0.5;0.75;1) x 21} + {(0.75;1;1) x 71}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.5;1) + (1,5;3;4.5) + (10.5;15.75;21) +
(53.25;71;71)] / 100
= (65.25;90.25;97.5) / 100
= (0.653;0.903;0.975)
15. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 9} +
{(0.5;0.75;1) x 47} + {(0.75;1;1) x 44}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (2.25;4.5;6.75) + (23.5;35.25;47) +
(33;44;44)] / 100
= (58.75;83.75;97.75) / 100
= (0.588;0.838;0.978)
16. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 6} +
{(0.5;0.75;1) x 42} + {(0.75;1;1) x 51}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (1.5;3;4.5) + (21;31.5;42) +
(38.25;51;51)] / 100
= (60.75;85.75;98) / 100
= (0.608;0.858;0.980)
Page 149
131
17. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 3} + {(0.25;0.5;0.75) x 6} +
{(0.5;0.75;1) x 35} + {(0.75;1;1) x 56}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.75;1.5) + (1.5;3;4.5) + (17.5;26.25;35) +
(42;56;56)] / 100
= (61;86;96) / 100
= (0.610;0.860;0.960)
18. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 9} +
{(0.5;0.75;1) x 32} + {(0.75;1;1) x 58}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (2.25;4.5;6.75) + (16;24;32) +
(43.5;58;58)] / 100
= (61.75;86.75;97.25) / 100
= (0.618;0.868;0.973)
19. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 7} +
{(0.5;0.75;1) x 44} + {(0.75;1;1) x 48}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (1.75;3.5;5.25) + (22;33;44) +
(36;48;48)] / 100
= (59.75;84.75;97.75) / 100
= (0.598;0.848;0.978)
20. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 2} +
{(0.5;0.75;1) x 32} + {(0.75;1;1) x 65}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (0.5;1;1.5) + (16;24;32) + (48.75;65;65)]
/ 100
= (65.25;90.25;99) / 100
= (0.653;0.903;0.990)
21. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 11} +
{(0.5;0.75;1) x 29} + {(0.75;1;1) x 60}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (2.75;5.5;8.25) + (14.5;21.75;29) +
(45;60;60)] / 100
= (62.25;87.25;97.25) / 100
= (0.623;0.873;0.973)
Page 150
132
22. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 12} +
{(0.5;0.75;1) x 31} + {(0.75;1;1) x 57}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (3;6;9) + (15.5;23.25;31) + (42.75;57;57)] /
100
= (61.25;86.25;97) / 100
= (0.613;0.863;0.970)
23. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 9} +
{(0.5;0.75;1) x 40} + {(0.75;1;1) x 51}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (2.25;4.5;6.75) + (20;30;40) + (38.25;51;51)] /
100
= (60.5;85.5;97.75) / 100
= (0.605;0.855;0.978)
24. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 11} +
{(0.5;0.75;1) x 35} + {(0.75;1;1) x 54}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (2.75;5.5;8.25) + (17.5;26.25;35) +
(40.5;54;54)] / 100
= (60.75;85.75;97.25) / 100
= (0.608;0.858;0.973)
25. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 4} +
{(0.5;0.75;1) x 29} + {(0.75;1;1) x 66}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (1;2;3) + (14.5;21.75;29) + (49.5;66;66)]
/ 100
= (65;90;98.5) / 100
= (0.650;0.900;0.985)
26. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 1} + {(0.25;0.5;0.75) x 5} +
{(0.5;0.75;1) x 44} + {(0.75;1;1) x 50}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0.25;0.5) + (1.25;2.5;3.75) + (22;33;44) +
(37.5;50;50)] / 100
= (60.75;85.75;98.25) / 100
= (0.608;0.858;0.983)
Page 151
133
27. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 8} +
{(0.5;0.75;1) x 42} + {(0.75;1;1) x 50}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (2;4;6) + (21;31.5;42) + (37.5;50;50)] / 100
= (60.5;85.5;98) / 100
= (0.605;0.855;0.980)
28. OEM = (1/N) x [(PMij x PI1) + (PMij x PI
2) +…+(PMij x PI
N)]
= [{(0;0;0.25) x 0} + {(0;0.25;0.5) x 0} + {(0.25;0.5;0.75) x 5} +
{(0.5;0.75;1) x 24} + {(0.75;1;1) x 71}] / 100
= [(0;0;0) + (0;0;0) + (1.25;2.5;3.75) + (12;18;24) + (53.25;71;71)] /
100
= (66.5;91.5;98.75) / 100
= (0.665;0.915;0.988)