Top Banner
66 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017 ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN BEBAN KERJA DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS PEDAN INTISARI Feri Catur Yuliani, S.Kep., Ns.M.Kep Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja di ruang rawat inap Puskesmas Pedan Kabupaten Klaten. Subyek penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap yang berjumlah enam (6) orang perawat. Beberapa langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1) mencari informasi waktu kerja tersedia, 2) menetapkan unit kerja dan kategori sumber daya manusia, 3) mengetahui standar beban kerja, 4) mengetahui faktor kelonggaran, dan 5) menganalisis kebutuhan tenaga kerja. Data waktu kerja tersedia dikumpulkan dengan dokumentasi, standar beban kerja dikumpulkan dengan cara dokumentasi, dan data faktor kelonggaran dikumpulkan dengan menggunakan observasi. Data yang telah terkumpul tersebut selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Metode WISN digunakan untuk memperkirakan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja dengan waktu kerja tersedia 128.640 menit/tahun. Hasil perhitungan menunjukkan kebutuhan tenaga perawat sebanyak 10 orang, dengan tenaga yang tersedia baru 6 orang sehingga dibutuhkan penambahan 4 orang. Untuk beban kerja hasilnya bervariasi, tergantung dari rata-rata waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok dan waktu kerja tersedia. Sementara standar kelonggaran dari enam faktor kelonggaran adalah 0,184. Kata Kunci : Tenaga perawat, beban kerja.
14

ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

Oct 22, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

66 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT

BERDASARKAN BEBAN KERJA DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS PEDAN

INTISARI

Feri Catur Yuliani, S.Kep., Ns.M.Kep

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja di

ruang rawat inap Puskesmas Pedan Kabupaten Klaten.

Subyek penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap yang berjumlah enam (6) orang perawat.

Beberapa langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1) mencari informasi waktu kerja tersedia, 2)

menetapkan unit kerja dan kategori sumber daya manusia, 3) mengetahui standar beban kerja, 4) mengetahui

faktor kelonggaran, dan 5) menganalisis kebutuhan tenaga kerja. Data waktu kerja tersedia dikumpulkan dengan

dokumentasi, standar beban kerja dikumpulkan dengan cara dokumentasi, dan data faktor kelonggaran

dikumpulkan dengan menggunakan observasi.

Data yang telah terkumpul tersebut selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Metode WISN

digunakan untuk memperkirakan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja dengan waktu kerja tersedia

128.640 menit/tahun. Hasil perhitungan menunjukkan kebutuhan tenaga perawat sebanyak 10 orang, dengan

tenaga yang tersedia baru 6 orang sehingga dibutuhkan penambahan 4 orang.

Untuk beban kerja hasilnya bervariasi, tergantung dari rata-rata waktu yang digunakan untuk menyelesaikan

tiap kegiatan pokok dan waktu kerja tersedia. Sementara standar kelonggaran dari enam faktor kelonggaran

adalah 0,184.

Kata Kunci : Tenaga perawat, beban kerja.

Page 2: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

67 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

ANALYSIS OF FORCE REQUIREMENT BASED ON WORK LOAD IN PATIENT WARDS

OF PEDAN COMMUNITY HEALTH CENTERS

ABSTRACT

Feri Catur Yuliani, S.Kep., Ns.M.Kep

This research aimed to identify work force requirement based on work load in Patient Wards of Pedan

Community Health Centers.

Subject of this research was all employees in patient wards (six people). Some states in this research were 1)

lookfor information on available working time, 2) determine working unit and human resource category, 3)

identify standart work load, 4) identify looseness factor, and 5) analyze work force need. Data on working time

was collected through documentation, standart work load was colected trough documentation, and looseness

factor was collected using observation.

The collected data was analyzed in descriptive quantitative manner. WISN method was used to predict

requirementof working load with available work time of 128.640 minutes/year. Result of calculation indicated

that work force requirement was 10 people., with already available 6 persons, so it is needed addition of 4

persons.

Work load analysis indicated various results, depending on average time used to complete each main activity

and available work time. More over, standart looseness from six looseness factors was 0,184.

Keywords : nurse force, work load

Page 3: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

68 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

PENDAHULUAN

Puskesmas dikenal masyarakat

sebagai tempat pelayanan kesehatan yang

menyediakan pelayanan kesehatan dasar.

Diera globalisasi puskesmas dituntut harus

mampu memberikan pelayanan dengan

konsep quality one step service artinya

seluruh kebutuhan pelayanan kesehatan

harus dapat dilayani oleh puskesmas

secara tepat, akurat, bermutu dan

terjangkau. Agar dapat menjalankan

fungsi tersebut, puskesmas perlu didukung

oleh berbagai aspek, diantaranya adalah

sumber daya manusia yang baik dan

memadai. Hal ini sesuai dengan ramalan

seorang ahli dalam bukunya Megatrend

2000 yaitu, “Terobosan yang paling

menggairahkan dari abad ke 21 akan

tejadi bukan karena teknologi, melainkan

karena konsep yang meluas dari apa

artinya menjadi Manusia” (Jhon Naisbitt)

yang dibidang kesehatan menjadi Sumber

Daya Kesehatan yang berkualitas (Depkes

RI, 2004).

Untuk mengukur kualitas pelayanan

keperawatan bisa dengan menggunakan

pendekatan sistem. Pendekatan sistem ini

meliputi masukan (input), proses dan hasil

akhir (outcome). Indikator atau kriteria

setiap komponen harus terukur.

Komponen input antara lain jumlah

perawat, jumlah klien, tingkat

ketergantungan klien, panjangnya shif dan

kesinambungan perawatan. Adapun

komponen proses antara lain interaksi

perawat dengan klien dalam pelayanan

yang meliputi interaksi saat pengkajian,

perencanaan, intervensi, evaluasi dan

dokumentasi. Sedangkan kriteria outcome

antara lain Bed Occupacy Rate (BOR),

Turne Over Interval (TOI), Length of Stay

(LOS), komplikasi dan keputusan klien,

ketiga komponen di atas saling

mempengaruhi dan saling menunjang.

Semakin tinggi input, akan semakin tinggi

kualitas proses dan pada akhirnya kualitas

outcome juga semakin tinggi (Nursalam,

2008).

Kegiatan pelayanan keperawatan

bergantung pada kualitas dan kuantitas

perawat yang bertugas selama 24 jam

terus menerus di bangsal. Dalam

komponen input, jumlah perawat, tingkat

ketergantungan klien dan panjang shift

sangat menentukan beban kerja di unit

pelayanan keperawatan. Beban kerja di

suatu unit pelayanan keperawatan adalah

seluruh tindakan yang dilakukan perawat

selama 24 jam. Agar dapat

melaksanakannya perlu adanya

perencanaan, baik jumlah maupun

klasifikasi tenaga kerja, serta

pendayagunaan tenaga kerja sesuai

dengan sistem pengelolaan yang ada

(Suarli & Bahtiar, 2013).

Pengelolaan SDM Kesehatan

khususnya perencanaan kebutuhan SDM

Kesehatan selama ini masih bersifat

administratif kepegawaian dan belum

dikelola secara profesional, masih bersifat

top down dari pusat, belum bottom up

(dari bawah), belum sesuai dengan

kebutuhan organisasi dan kebutuhan nyata

di lapangan, serta belum berorientasi

jangka panjang (Depkes RI, 2004).

Kualitas asuhan keperawatan dapat

mencapai hasil yang optimal apabila

beban kerja dan sumber daya perawat

yang ada memiliki proporsi yang

seimbang. Dampak dari overload beban

Page 4: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

69 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

kerja yang harus dikerjakan perawat

sangat mempengaruhi kualitas pelayanan

terhadap pasien. Oleh karena itu,

diperlukan adanya standar tenaga

keperawatan di rumah sakit yang dapat

digunakan sebagai acuan dalam

perencanaan serta pendayagunaan tenaga

keperawatan (Standar Tenaga

Keperawatan Di Rumah Sakit, Depkes RI,

2004).

Berdasarkan hasil dari studi

pendahuluan yang dilakukan penulis

diketahui bahwa Puskesmas Pedan

merupakan salah satu puskesmas di

wilayah Kabupaten Klaten yang melayani

UGD 24 jam dan rawat inap. Sampai saat

ini Puskesmas Pedan telah memiliki

perawat sebanyak 14 orang, dimana yang

6 orang ditempatkan di ruang rawat inap

dengan jumlah tempat tidur sebanyak 14

buah.

Selain melakukan kegiatan pelayanan

keperawatan berupa asuhan keperawatan

kepada pasien, perawat di ruang rawat

inap Puskesmas Pedan juga melakukan

kegiatan non keperawatan, seperti:

administrasi pasien, pencatatan dan

pelaporan, pengelolaan keuangan, klaim

asuransi, pengadaan obat dan barang,

maupun kegiatan-kegiatan lain yang

sebenarnya tidak sesuai dengan job

description perawat. Tentunya hal ini

berdampak pada kegiatan keperawatan

yang tidak semua bisa dikerjakan dan

menurunnya kualitas pelayanan

keperawatan, dibuktikan dengan adanya

kompalin dari pasien maupun keluarga

pasien tentang pelayanan yang kurang dan

juga keluhan tentang pelayanan yang

lama. Begitu juga tuntutan pasien tentang

pelayanan keperawatan yang safety. Hal

ini dimungkinkan karena ketidakpuasan

pasien maupun keluarga terhadap

pelayanan akibat dari kurangnya waktu

perawat dalam memberikan pelayanan

keperawatan kepada pasien.

Dari data diatas, dikuatkan dengan

adanya pernyataan dari beberapa perawat

yang mengatakan bahwa banyaknya

pekerjaan yang harus dilakukan perawat

yang diluar tupoksinya, maka penulis

tertarik untuk mengetahui kebutuhan

tenaga perawat berdasarkan beban kerja di

ruang rawat inap Puskesmas Pedan. Hal

tersebut perlu dilakukan untuk

perencanaan sumber daya manusia yang

tepat demi peningkatan kualitas pelayanan

yang bermutu dan safety, baik untuk

pasien, keluarga pasien, pengunjung

maupu petugas itu sendiri. Karena

beberapa alasan itulah penulis ingin

melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Penghitungan Kebutuhan

Tenaga Perawat Berdasarkan Beban Kerja

di Ruang Rawat Inap Puskesmas Pedan”.

Berdasarkan uraian di atas, maka

dapat dirumuskan permasalahan, yaitu:

Bagaimanakah kebutuhan tenaga perawat

berdasarkan beban kerja di ruang rawat

inap Puskesmas Pedan ?

Dengan memperhatikan latar

belakang dan rumusan masalah di atas

maka tujuan penelitian ini adalah Untuk

mengetahui kebutuhan tenaga perawat

berdasarkan beban kerja di ruang rawat

inap Puskesmas Pedan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini termasuk

penelitian observasional deskriptif

analitik. Penelitian ini menggambarkan

Page 5: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

70 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

masalah yang terjadi berdasarkan

karakteristik tempat, waktu, pekerjaan

yang dilakukan oleh perawat di

Puskesmas Pedan berdasarkan

pengamatan yang telah dilakukan peneliti.

Selanjutnya hasil pengamatan tersebut

akan digunakan sebagai bahan

penghitungan kebutuhan perawat

berdasarkan beban kerja di ruang rawat

inap Puskesmas Pedan.

Desain penelitian dalam penelitian ini

adalah pendekatan cross sectional dimana

data dikumpulkan dalam waktu yang

bersamaan, yaitu selama 6 minggu pada

tanggal 1 April – 15 mei 2015.

Variabel dalam penelitian adalah:

1. Variabel bebas adalah beban kerja.

2. Variabel terikat adalah kebutuhan

tenaga perawat.

3. Variabel pengganggu :

a. Struktur kepribadian (tidak bisa

dikendalikan)

b. Keadaan jasmani dan rohani (tidak

bisa dikendalikan)

c. Kemampuan kerja (bisa

dikendalikan dengan pendidikan

dan pelatihan)

d. Kondisi tempat kerja (tidak bisa

dikendalikan)

e. Kelengkapan fasilitas (tidak bisa

dikendalikan)

f. Hubungan kerja (bisa dikendalikan

dengan pelatihan dan seminar)

g. Pengaruh kebijakan (bisa

dikendalikan usulan kepada

pemberi kebijakan)

Penelitian ini dilaksanakan pada

tanggal 1 April – 15 Mei 2015 di ruang

rawat inap Puskesmas Pedan Kabupaten

Klaten.

Populasi penelitian ini adalah semua

perawat yang bertugas melakukan

kegiatan di ruang rawat inap Puskesmas

Pedan yang berjumlah 6 orang.

Sampel penelitian ini adalah semua

perawat pelaksana yang bertugas

melakukan kegiatan di ruang rawat inap

Puskesmas Pedan sebanyak 6 orang.

Penelitian ini menggunakan teknik

Total sampling, dimana semua anggota

populasi dijadikan sampel.

Definisi operasional

HASIL PENELITIAN

Puskesmas Pedan berdiri sekitar tahun

1973, yang berawal dari hanya sebuah

poliklinik/balai pengobatan. Puskesmas

Pedan terletak di wilayah Kecamatan

Pedan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa

Tengah. Dalam pertumbuhannya, klinik

ini mengalami perkembangan, baik dalam

peningkatan jumlah pasien maupun

dinamika pelayanannya, sehingga

kebutuhan akan sarana, prasarana dan

sumber daya perlu ditingkatkan.

Variabel Definisi

Operasional

Alat ukur Skala

pengukuran

Kategori

Beban

kerja

Banyaknya

volume

pekerjaan

yang

dilaksanakan

oleh tenaga

perawat di

ruang rawat

inap

Pukesmas

Pedan

Observasi Skala

nominal

Kebutuhan

tenaga

perawat

Banyaknya

perawat yang

dibutuhkan di

ruang rawat

inap

Pukesmas

Pedan yang

dihitung

menggunakan

metode

WISN

Observasi Skala

nominal

1. Kurang

2. Cukup

3. Lebih

Page 6: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

71 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

Wilayah kerja Puskesmas Pedan terdiri

dari 14 Desa yang meliputi: Tambakboyo,

Kedungan, Sobayan, Troketon, Lemah

Ireng, Kaligawe, Jetis Wetan, Beji,

Ngaren, Temuwangi, Jatimulyo, Bendo

dan Kalangan. Upaya pelayanan yang

dilakukan Puskesmas Pedan meliputi

tujuh pelayanan dasar, antara lain: KIA

(Klinik Ibu dan Anak), poliklinik gigi,

pengobatan umum, klinik gizi, promotif

pemberantasan penyakit menular, dan

kesehatan keliling. Selain tujuh pelayanan

dasar, saat ini Puskesmas Pedan juga

melakukan pelayanan tambahan, meliputi:

pemeriksaan laboratorium, pelayanan

fisiotherapi, klinik laktasi, rawat inap serta

UGD 24 jam. Pada awalnya jumlah

tempat tidur hanya 7 (tujuh) buah, namun

terus berkembang dan hingga kini telah

mencapai 14 (empat belas) tempat tidur,

demikian pula dengan fasilitas pelayanan

medik, penunjang medik, pelayanan

perawatan dan sumber daya manusia

(SDM) terus berkembang.

Kegiatan Puskesmas Pedan meliputi:

kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif. Untuk mendukung berbagai

kegiatan tersebut, Puskesmas Pedan

didukung oleh berbagai sumber daya

strategis. SDM yang ada di Puskesmas

Pedan saat ini terdiri dari :

No Jabatan Jumlah

1 Kepala Puskesmas 1

2 Kasubbag TU 1

3 Staf Administrasi 8

4 Dokter Umum 1

5 Dokter Gigi 1

6 Perawat 11

7 Bidan 16

8 Promkes 1

9 Nutrisionis 1

10 Fisioterapis 1

11 Analis 1

12 Sanitarian 1

13 Asisten Apoteker 1

14 Tenaga Kebersihan 1

15 Penjaga Malam 1

1. Karakteristik Responden Berdasarkan

Umur

Tabel : 4.2 Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Umur No Umur F %

1 <30 tahun 1 17

2 30-40 tahun 3 50

3 >40 tahun 2 33

Jumlah 6 100

Berdasarkan tabel 4.2 dapat

diketahui bahwa responden yang

jumlahnya paling banyak berumur

antara 30-40 tahun yaitu 3 orang atau.

Adapun responden yang paling sedikit

adalah berumur kurang dari 30 tahun,

yaitu sebanyak 1 orang atau sebesar.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin

Tabel : 4.3 Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis kelamin F %

1 Laki-laki 3 50

2 Perempuan 3 50

Jumlah 6 100

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui 3

orang atau adalah perempuan, dan 3

orang lainnya adalah laki-laki. Dari

hasil tersebut diketahui perbandingan

jumlah tenaga kerja perempuan dengan

laki-laki adalah sama (1:1).

3. Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir

Tabel : 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Pendidikan Terakhir No Pendidikan terakhir F %

1 D3 Keperawatan 5 83

2 Sekolah Perawat Kesehatan 1 17

Jumlah 6 100

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui

5 orang atau adalah responden dengan

latar belakang pendidikan D3

Page 7: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

72 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

Keperawatan, dan 1 orang lainnya

dengan latar belakang Sekolah Perawat

Kesehatan.

4. Karakteristik Responden berdasarkan

Masa Kerja

Tabel : 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Masa Kerja

No Masa Kerja F %

1 <10 tahun 3 50

2 11-20 tahun 1 17

3 >21 tahun 2 33

Jumlah 6 100

Berdasarkan tabel 4.5 diatas

dapat diketahui bahwa masa kerja

SDM perawat di ruang rawat inap

Puskesmas Pedan adalah 3 orang atau

telah bekerja selama kurang dari 10

tahun. Tenaga kerja yang telah bekerja

selama antara 11-20 tahun sebanyak 1

orang dan tenaga kerja yang telah

bekerja selama lebih dari 21 tahun

sebanyak 2 orang.

5. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis

Jabatan

Tabel : 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Jenis Jabatan

No Jabatan F %

1 Kepala Ruang 1 17

2 Perawat Pelaksana 5 83

Jumlah 6 100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat

diketahui bahwa 1 orang atau 17 %

sebagai Kepala Ruang, sedangkan yang

5 orang atau 83 % sebagai perawat

pelaksana.

Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk

menghitung jumlah kebutuhan tenaga

kerja. Dalam penelitian ini menggunakan

metode WISN (Work Load Indicator Staff

Need).

Menetapkan waktu kerja

Menetapkan waktu kerja tersedia

tujuannya adalah diperolehnya waktu

kerja tersedia masing-masing kategori

responden di puskesmas selama kurun

waktu 1 (satu) tahun. Data yang diperoleh

dan dibutuhkan untuk menetapkan waktu

kerja tersedia adalah sebagai berikut :

1. Hari Kerja

Sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di Puskesmas Pedan, bahwa

perawat diruang rawat inap bekerja

dengan sistem shift yang terbagi

menjadi shift pagi (jam 07.30-13.30

WIB), shift siang (13.30-19.30 WIB),

dan shift malam (19.30-07.30 WIB).

Dalam 1 bulan rata-rata ada 25 hari

kerja. Sehingga dalam 1 (satu) tahun

rata-rata hari kerja adalah 25 hari x 12

= 300 hari. (A)

2. Cuti Tahunan

Sesuai Surat Edaran Kepala BKN

Nomor. 01/SE/1977 tanggal 25

Februari 1977, halaman 4-7

menjelaskan bahwa setiap Pegawai

Negeri Sipil maupun Pegawai Swasta

yang telah bekerja sekurang-kurangnya

1 tahun secara terus menerus maka

berhak atas cuti tahunan yang lamanya

adalah 12 hari kerja. (B)

3. Pendidikan dan Pelatihan

Sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di Puskesmas Pedan untuk

Page 8: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

73 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

mempertahankan dan meningkatkan

kompetensi/ profesionalisme Sumber

Daya Manusia maka setiap pegawai

memiliki hak untuk mengikuti

pelatihan/kursus/seminar/lokakarya. Di

Puskesmas Pedan untuk pegawai yang

mengikuti pendidikan dan pelatihan

tidak diberi ketentuan yang pasti

mengenai lamanya. Dalam teknis

pelaksanaannya kepala masing-masing

unit kerja mengusulkan untuk ikut

kepada bagian kepegawaian apabila

ada program pendidikan dan pelatihan.

Tidak adanya ketentuan pasti mengenai

lamanya mengikuti pendidikan dan

pelatihan maka dalam perhitungannya

dianggap 0. (C)

4. Hari Libur Nasional

Sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di Puskesmas Pedan tentang

hari libur nasional dan cuti bersama,

terdapat penggantian jam kerja atau

panambahan jam pada hari lain untuk

mengganti jam yag hilang hilang akibat

libur cuti bersama, dikarenakan di unit

rawat inap menggunakan jam kerja

shift, maka tidak mengganti jam kerja

yang hilang. Hal ini berarti cuti

bersama tetap dihitung. Dari hasil

tersebut diketahui bahwa jumlah hari

libur nasional dan cuti bersama untuk

kurun waktu Januari - Desember 2014

adalah 12 hari. (D)

5. Ketidak hadiran kerja

Sesuai data rata-rata ketidak

hadiran kerja selama 1(satu) tahun,

dalam kurun waktu bulan Januari –

Desember 2014 karena alasan sakit,

cuti melahirkan, tidak masuk

dengan/tanpa pemberitahuan atau ijin

untuk perawat di ruang rawat inap

Puskesmas Pedan berdasarkan daftar

absensi bulan Januari – Desember

2014 adalah :

Ketidakhadiran kerja=

tahun1selamakerjaTenaga

tahun1selamairanKetidakhad

6. Waktu Kerja

Sesuai dengan ketentuan yang

ada di Puskesmas Pedan untuk ruang

rawat inap, dalam 1 (satu) hari dibagi

menjadi 3 (tiga) shift. Jadi, waktu kerja

untuk masing-masing shift rata-rata

adalah 8 (delapan) jam/hari. (F)

Berdasarkan data tersebut

selanjutnya dilakukan perhitungan

untuk menetapkan waktu kerja tersedia

dengan rumus sebagai berikut :

Waktu Kerja Tersedia =

{(A – (B+C+D+E)}x F…….. 4.1

Menetapkan unit kerja dan

kategori responden

Menetapkan unit kerja tersedia

dan kategori responden tujuannya

adalah diperolehnya unit kerja dan

kategori responden yang bertanggung

jawab dalam menyelenggarakan

kegiatan pelayanan kesehatan

Page 9: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

74 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

perorangan pada pasien, keluarga dan

masyarakat di dalam dan di luar

Puskesmas.

Penetapan unit kerja dan kategori

responden berdasarkan beberapa data

dan informasi sebagai berikut :

1. Bagan struktur organisasi dan uraian

tugas pokok dan fungsi di ruang rawat

inap Puskesmas Pedan Klaten.

2. Data pegawai berdasarkan pendidikan.

Dari data-data tersebut diketahui

unit kerja dan kategori responden di

ruang rawat inap Puskesmas Pedan

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel : 4.7 Unit Kerja Dan Kategori

Responden Unit kerja Kategori Responden

Ruang Rawat

Inap dan UGD

Kepala Ruang

Perawat Pelaksana

Sumber : Data Profil Puskesmas Pedan

2015

Dari tabel diatas dapat diketahui

bahwa kategori responden adalah

Kepala Ruang dan Perawat Pelaksana.

Menyusun standar beban kerja

Dalam buku Pedoman Penyusunan

Perencanaan Sumber Daya Manusia

(SDM) Kesehatan yang dikeluarkan

oleh Departemen Kesehatan Republik

Indonesia pada tahun 2004

menerangkan bahwa standar beban

kerja adalah volume/kuantitas beban

kerja selama 1 (satu) tahun per kategori

sumber daya manusia (SDM). Standar

beban kerja untuk suatu kegiatan pokok

disusun berdasarkan waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaikannya

(rata-rata waktu) dan waktu yang

tersedia per-tahun yang dimiliki oleh

masing-masing kategori tenaga kerja.

Langkah-langkah penyusunan standar

beban kerja adalah

1. Menetapkan kegiatan pokok yang

dilaksanakan oleh masing-masing

responden. Kegiatan pokok adalah

kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai

standar pelayanan dan standar

operasional prosedur untuk

menghasilkan pelayanan kesehatan. Di

ruang rawat inap Puskesmas Pedan

kegiatannya meliputi: menyusun

laporan-laporan, mengorganisasikan

pelayanan keperawatan, melaksanakan

kegiatan pelayanan keperawatan dan

non perawatan.

2. Menetapkan rata-rata waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap

kegiatan pokok. Rata-rata waktu adalah

suatu waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu kegiatan pokok

oleh masing-masing responden. Rata-

rata waktu ini diperoleh dengan

melakukan observasi langsung terhadap

tenaga kerja dalam melaksanakan tugas-

tugasnya.

3. Menetapkan standar beban kerja per 1

tahun untuk masing-masing kategori

responden. Standar beban kerja ini

disusun berdasarkan waktu rata-rata

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

suatu pekerjaan dan waktu kerja

tersedia yang dimiliki oleh masing-

masing kategori responden.

Page 10: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

75 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

Tabel 4.8 Standar Beban Kerja Responden di

Ruang Rawat Inap Puskesmas Pedan

Tabel 4.11 Kebutuhan SDM Perawat Di Ruang

Rawat Inap Puskesmas Pedan Kategori

SDM Kegiatan Pokok KG SBK KT

1 2 3 4 5

Kepala

Ruang dan Perawat

Pelaksana

MENYUSUN LAPORAN-LAPORAN

Membuat laporan klaim BPJS 864 1786,666 0,483

Membuat laporan penggunaan obat

552 2796,521 0,197

Membuat laporan penyakit

menular 264 5847,272 0,045

Membuat laporan kesakitan dan

kematian 228 6770,526 0,033

Membuat laporan keuangan dan

setoran 336 4594,285 0,073

Membuat laporan catering/

makan pasien 384 4020 0,095

MENGORGANISASIKAN PELAYANAN KEPERAWATAN Menyusun struktur organisasi

ruangan 65 1979,076 0,032

Menyusun jadwal dinas 360 4288 0,083 Mengikuti dan memimpin

pertemuan berkala 228 2256,842 0,101

MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN KEPERWATAN Serah terima tugas 11880 11694,545 0,461

Melakukan kolaborasi medis 3024 10720 0,282

Pengkajian pasien baru 11520 8040 1,432 Menjelaskan persyaratan BPJS 4620 18377,142 0,251

Menyiapkan tempat tidur 4968 21440 0,231 Memindah pasien ke bangsal 5760 16080 0,358

Mengajukan permintaan obat 1440 4288 0,335

Pemeliharaan alat-alat keperawatan

228 6770,526 0,033

Mengganti balutan luka 1344 9188,571 0,146

Menyiapkan administrasi pasien

pulang 3159 14293,333 0,221

Mengganti cairan infus 12960 21440 0,604

Memberikan obat injeksi 240 25728 0,009

Memberikan obat oral 6480 25728 0,251

Memasang infus 8280 12864 0,643

Memasang katheter urine 72 10720 0,006

Merujuk pasien ke Rumah Sakit 3060 1513,411 2,021 Memasang oksigen canule 396 11694,545 0,033

Melakukan EKG 384 8040 0,047

Evaluasi perkembangan pasien 7665 18377,142 0,417 Merawat jenazah 38 6770,526 0,005

Membimbing mahasiswa praktek 81 4764,444 0,017

JUMLAH 8,945

STANDAR KELONGGARAN 0,184

KEBUTUHAN SDM 9,129

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan diketahui karakteristik

SDM perawat di ruang rawat inap

Puskesmas Pedan menurut umur, yang

jumlahnya paling banyak berumur antara

30-40 tahun jumlahnya adalah 3 orang

atau 50%. Jumlah SDM yang paling

sedikit adalah berumur kurang dari 30

tahun sebanyak 1 orang atau sebesar 17

%. Sedangkan SDM yang mempunyai

umur lebih dari 40 tahun adalah 2 orang

atau 33%. Sedangkan untuk karakteristik

menurut jenis kelamin petugas instalasi

farmasi mempunyai perbandingan yang

sama yaitu 3 (tiga) orang atau 50% laki-

laki dan 3 orang lainnya (50%) adalah

perempuan. Pendidikan terakhir yang

dimiliki oleh SDM perawat di ruang rawat

inap Puskesmas Pedan sebesar 83% atau

sebanyak 5 orang adalah lulusan D3

Keperawatan. Lama kerja SDM perawat

di ruang rawat inap Puskesmas Pedan

paling banyak kurang dari 20 tahun yaitu

sebanyak 3 orang atau 50%. Jumlah SDM

perawat di ruang rawat inap Puskesmas

Pedan menurut jenis jabatan di ruang

rawat inap Puskesmas Pedan diketahui

bahwa, 1 orang atau 17 % sebagai Kepala

Ruang, sedangkan yang 5 orang atau 83 %

sebagai perawat pelaksana.

Page 11: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

76 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

Berdasarkan hasil analisis kuantitatif

yang telah dilakukan peneliti untuk

menghitung kebutuhan SDM perawat di

ruang rawat inap Puskesmas Pedan selama

6 minggu atau 42 hari dengan metode

WISN, didapatkan hasil jumlah kebutuhan

SDM perawat di ruang rawat inap

Puskesmas Pedan adalah 10 orang.

Perhitungan kebutuhan SDM yang

dilakukan adalah untuk semua kategori

SDM di ruang rawat inap tanpa melihat

kebutuhan masing-masing tiap kategori

SDM, karena pada teknis pelaksanaannya

masing-masing SDM melaksanakan

pekerjaan pelayanan keperawatan maupun

non keperawatan, termasuk kegiatan

administrasi dan pelaporan tanpa adanya

pemisahan atau perbedaan menurut

kategori SDM. Pengamatan dilakukan

terhadap semua kategori SDM yang

melaksanakan kegiatan pokok di ruang

rawat inap tanpa melihat jenis kategori

SDM. Akan tetapi hasil kekurangan

jumlah SDM tersebut dapat dihubungkan

dengan jumlah kebutuhan SDM menurut

jabatan yang telah disusun puskesmas

sehingga dapat diuraikan jenis

pekerjaannya.

Hasil perhitungan tersebut juga

memperlihatkan bahwa jumlah SDM

perawat yang ada di ruang rawat inap

Puskesmas Pedan Klaten saat ini masih

kurang dan membutuhkan tambahan

tenaga perawat sebanyak 4 orang (hasil

pengurangan jumlah kebutuhan tenaga

kerja dengan jumlah tenaga kerja yang ada

sekarang yaitu 10 - 6 = 4 orang).

Berdasarkan Permenkes no.

262/Menkes/Per/VII/79 tentang

standarisasi ketenagaan Rumah Sakit

menyebutkan rasio tempat tidur dan

personel perawat pada type rumah sakit

yang paling rendah atau type D, adalah

2:1. Padahal menurut hasil penelitian,

rata-rata pasien yang dirawat di ruang

rawat inap selama ini adalah 6 pasien.

Artinya, bahwa jumlah SDM perawat

tidak sesuai dengan jumlah pasien yang di

rawat. Belum lagi masih ditambah dengan

adanya kegiatan-kegiatan lain yang tidak

berhubungan dengan pelayanan

keperawatan yang harus dilakukan oleh

perawat, antara lain kegiatan administrasi

dan pelaporan. Hal ini tentunya

menyebabkan tingginya beban kerja yang

harus di kerjakan oleh perawat, yang

berdampak pada kurangnya kualitas dan

kuantitas pelayanan keperawatan yang

selama ini diberikan.

Dari hasil penelitian, berdasarkan

beban kerja yang ada, jumlah kekurangan

tenaga perawat adalah 4 orang. Hasil

perhitungan 4 orang tersebut dapat

ditentukan jenis pekerjaannya yaitu tenaga

administrasi 1 orang dan 3 orang sebagai

perawat pelaksana. Dasar penentuan ini

adalah dilihat dari beban pekerjaan dan

banyaknya jenis pekerjaan/beban kerja

yang harus diselesaikan oleh tenaga

perawat dan maupun administrasi.

Hasil penelitian tersebut juga

didukung oleh hasil observasi yang

dilakukan kepada 6 orang tenaga perawat

di ruang rawat inap Puskesmas Pedan.

Page 12: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

77 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

Hasil observasi pada saat studi

pendahuluan menunjukkan bahwa perawat

di ruang rawat inap masih kurang. Hal ini

terlihat pada sift siang dan malam yang

jaga hanya 1 orang perawat, dengan rata-

rata pasien yang dirawat berjumlah 6

pasien, dan menurut mereka

membutuhkan tambahan tenaga perawat

sesuai dengan beban kerja yang ada.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan maka penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut;

Waktu kerja tersedia bagi tenaga

perawat di ruang rawat inap Puskesmas

Pedan selama kurun waktu bulan Januari-

Desember 2014 adalah sebesar 128.640

menit/tahun atau 2.144 jam/tahun; Unit

kerja dan kategori SDM di ruang rawat

inap Puskesmas Pedan adalah Kepala

Ruang dan Perawat Pelaksana; Standar

beban kerja bagi tenaga perawat di ruang

rawat inap Puskesmas Pedan adalah

9656,373 menit/tahun (dari 30 kegiatan

pokok); Standar kelonggaran bagi tenaga

perawat di ruang rawat inap Puskesmas

Pedan adalah sebesar 0,184, terdiri dari

apel pagi, dinas luar, senam SKJ,

lokakarya mini dan kegiatan sosial; Dari

perhitungan tersebut didapatkan hasil

bahwa kebutuhan tenaga perawat di ruang

rawat inap Puskesmas Pedan adalah 9,129

atau 10 orang. Sedangkan perawat yang

ada saat ini adalah 6 orang. Sehingga hasil

tersebut memperlihatkan bahwa jumlah

tenaga perawat yang ada sekarang masih

kurang 4 orang.

Saran

Berdasarkan penelitian analisis

kebutuhan tenaga perawat berdasarkan

pada beban kerja dan permasalahan yang

ditemui dilapangan dapat diberikan

beberapa saran untuk

Puskesmas Pedan; Khususnya bidang

kepegawaian, penelitian ini diharapkan

dapat digunakan sebagai pertimbangan

untuk memperhitungkan kebutuhan;

perawat berdasarkan beban kerja yang

ada; Hendaknya puskesmas dapat

memenuhi jumlah tenaga perawat yang

masih kurang khususnya di unit rawat

inap , dengan perekrutan tenaga kerja baik

kontrak atau magang, dan juga

mengusulkan ke bagian kepegawaian pada

saat rekrutmen pegawai baru; Perlu

adanya tenaga administrasi untuk

mengerjakan tugas-tugas administrasi dan

pelaporan; Mohon untuk menyesuaikan

jumlah petugas jaga dengan beban kerja

pada setiap shift.

Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap

Puskesmas Pedan Klaten; Hendaknya

meningkatkan dan menjaga kualitas

pekerjaan dan pelayanan kepada pasien

meskipun dengan beban kerja yang berat;

Hendaknya benar-benar menggunakan

waktu kerja yang ada untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan pokok yang menjadi

tanggung jawab sesuai dengan tupoksinya

masing-masing.

Peneliti selanjutnya; Mohon untuk

menindaklanjuti penelitian ini dengan

melakukan penelitian terhadap faktor-

faktor lainnya yang berpengaruh terhadap

Page 13: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

78 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

kualitas pelayanan keperawatan di

Puskesmas Pedan; Untuk mendapatkan

data-data yang lebih lengkap, disarankan

juga menggunakan kuesioner sebagai

instrumen penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2012. Prosedur Penelitian :

Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rieneka Cipta.

Depkes RI. 2004. Standar Tenaga

Keperawatan di Rumah Sakit.

Depkes RI. Jakarta

_________. 2004. Pedoman Penyusuan

Perencanaan SDM Kesehatan Di

Tingkat Proponsi, Kabupaten/Kota

serta Rumah Sakit. Jakarta :

Keputusan Menteri Kesehatan RI

No:81/MENKES/SK/I/2004.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar

Konsep Dasar Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika

_________, 2011. Metode Penelitian

Keperawatan dan Teknik Analisis

Data. Jakarta: Salemba Medika.

Illyas, Yaslis. 2000. Perencanaan SDM

Rumah Sakit : Teori, Metoda dan

Formula. Pusat Kasjian Ekonomi.

Jakarta

Notoatmodjo, S. 2011. Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Rieneka Cipta.

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan : Pedoman Skripsi,

Tesis & Instrumen Penelitian.

Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, M. Nurs. 2008. Manajemen

Keperawatan : Aplikasi Dalam

Praktek Keperawatan Profesional.

Jakarta: Salemba Medika.

Prabowo. 2009. Analisis Kebutuhan

Tenaga Keperawatan Berdasarkan

Penggunaan Waktu Kerja dan

Tingkat Ketergantungan Pasien di

IRNA Penyakit Dalam RSUD Wates

Kulon Progo. Skripsi. Karya Tulis

Tidak Diterbitkan

Purwanti, D.A.P.H. 2009. Analisis

Kebutuhan Tenaga Kerja

Berdasarkan Beban Kerja Di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Cakra Husada Klaten. Skripsi.

Purwanto. 2008. Kebutuhan Tenaga

Perawat Berdasarkan Analisis

Pelasksanaan Kegiatan di IRNA

Penyakit Dalam RSUD Wates Kulon

Progo. Skripsi.

Restiyo, Sholeh. 2009. Hubungan Antara

Kebutuhan Perawat dengan Beban

Kerja di Ruang Dahlia Atas Rumah

sakit Paru dr Ario Wirawan

Salatiga. Skripsi.

Santosa, A. 2009. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Suarli, S. & Bahtiar, Yayan. 2013.

Manajemen Keperawatan dengan

Pendekatan Praktis. Jakarta:

Erlangga.

Sugiyono. 2007. Statistik Untuk

Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Yapari. 2009. Analisa Kebutuhan Tenaga

Keperawatan Berdasarkan Beban

Kerja dan Evaluasi Penerapan

Standar Asuhan Keperawatan di

Page 14: ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT …

79 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017

IRNA RS Dr. Kanujoso Djatiwibowo

Balikpapan. Tesis. Karya Tulis

Tidak Diterbitkan