Top Banner
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA TANAM PADA GUDANG PENYIMPANAN PT TRUBUS MITRA SWADAYA, DEPOK SKRIPSI MAYA NORAVIKA 11160920000154 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021 M / 1442 H
112

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

Oct 20, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN

MEDIA TANAM PADA GUDANG PENYIMPANAN

PT TRUBUS MITRA SWADAYA, DEPOK

SKRIPSI

MAYA NORAVIKA

11160920000154

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021 M / 1442 H

Page 2: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

ii

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA

TANAM PADA GUDANG PENYIMPANAN PT TRUBUS MITRA

SWADAYA, DEPOK

Maya Noravika

11160920000154

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021 M / 1442 H

Page 3: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

iii

Page 4: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Depok, Februari 2021

Maya Noravika

11160920000154

Page 5: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Maya Noravika, SP

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Sebatik, 15 November 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Tinggi, Berat Badan : 153 cm, 45 kg

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pramuka Raya Gang Mesjid No. 19 RT

04 RW 04 Mampang, Pancoran Mas, Kota

Depok, 16344

Nomor Kontak : HP. 081297261726

e-mail : [email protected]

IPK : 3,79

2016 – 2021 : S-1 Agribisnis, Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2012 – 2015 : SMA Negeri 1 Sebatik

2009 – 2012 : SMP Negeri 1 Sebatik

1. Mampu mengoperasikan Microsoft Office, Internet dan aplikasi e-mail

serta berbagai program piranti lunakk (software).

2. Kemampuan public speaking yang baik

2020 Anggota Inovator Nusantara Chamber Climate Action

2019 Founder Youth For Peatland

2018 Anggota Departemen Penelitian dan Pengembangan HMJ Agribisinis

UIN Jakarta

IDENTITAS DIRI

RIWAYAT PENDIDIKAN

KEMAMPUAN

PENGALAMAN ORGANISASI

Page 6: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

vi

2017 Sekretaris Umum Asosiasi Mahasiswa Sebatik Se Jabodetabek

2020 Koordinator Lapangan Bimbel Olimpiade Science Tingkat SMA SG

2019 Admin Keuangan dan Laporan Riset Peneitian PTUPT

2019 Magang di Unit Kerja Pengadaan PT Trubus Mitra Swadaya

2016 Magang Asisten Senat Akademik Fakultas FEB UI

2020 Penerima Beasiswa Mahasiswa Berprestasi UIN Pada Program

Student Achievement Award 2020

2019 Delegasi UIN Jakarta dalam KKN Bersama oleh BKS PTN Barat di

Simalungun, Medan

2019 Delegasi GILS (Great Indonesia Leader Summit) dalam chamber

Climate Action di Semarang

2018 Awarde training and live in Palangkaraya pada gerakan Ayo Jaga

Gambut oleh Badan Restorasi Gambut dan Australia Global Alumni

2018 Duta Musium Dunia Serangga Taman Mini Indonesia Indah

2018 Juara Harapan 2 National Essay Competition FRESH UIN Jakarta

2017 Awarde Beasiswa Kalimantan Utara Cerdas Jalur Prestasi

2016 Awarde Beasiswa ILUNI FEB UI

PENGALAMAN KERJA

RIWAYAT PRESTASI

Page 7: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

vii

RINGKASAN

Maya Noravika, Analisis Pengendalian Persediaan Pupuk dan Media Tanam Pada

Gudang Penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya, Depok (di bawah bimbingan

Rizki Adi Puspita Sari dan Dewi Rohma Wati)

Budaya hidup sehat di wilayah perkotaan mendorong masyarakat perkotaan

untuk beralih ke produk pertanian organik atau melakukan urban farming. Salah

satu sektor pendukung dalam kegiatan tersebut adalah penyedia input pertanian. PT

Trubus Mitra Swadaya bergerak dalam pemasaran dan distribusi input pertanian di

beberapa kota besar di Indonesia. Masalah utama PT Trubus Mitra Swadaya adalah

manajemen pengendalian persediaan yang masih rendah, hal ini dibuktikan dengan

frekuensi pemesanan yang terlalu banyak dengan kuantitas pemesanan yang

rendah. Salah satu penyebabnya dikarenakan PT Trubus Mitra Swadaya hanya

memiiki satu gudang untuk menopang permintaan dari 31 toko.

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1). Mengetahui manajemen pengendalian

persediaan pupuk dan media tanam di gudang penyimpanan PT Trubus Mitra

Swadaya. 2). Menganalisis pengendalian persediaan pupuk dan media tanam di

gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya bedasarkan metode Economic

Order Quantity (EOQ). 3). Mengetahui implikasi manajerial dari pengendalian

persediaan pupuk dan media tanam yang dapat diterapkan di gudang penyimpanan

PT Trubus Mitra Swadaya.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil

wawancara dengan para infoman sementara data sekunder merupakan hasil dari

telaah dokumen. Data sekunder yang diperoleh akan diolah dan dihitung dengan

menggunakan analisis ABC yang selanjutnya akan dihitung nilai EOQ.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan analisis

ABC terdapat empat produk yang termasuk dalam kelompok A. Implikasi

manajerial dari adanya penerapan metode EOQ pada pengendalian persediaan

pupuk dan media tanam kelompok A secara signifikan berpengaruh terhadap

keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan sebesar Rp672.907.005. Pengendalian

persediaan dengan metode EOQ dapat diterapkan dengan memperbaiki manajemen

persediaan yang selama ini diterapkan seperti mengatu pola di gudang

penyimpanan serta mengatur jadwal pemesanan sesuai dengan nilai ROP yang telah

didapatkan.

Kata kunci: persediaan, eoq, analisis abc, pupuk dan media tanam, gudang,

permintaan.

Page 8: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb. Puji dan syukur penulis ucapkan atas segala

karunia dan berkah yang diberikan Allah SWT, sehingga penulisan skripsi yang

berjudul “Analisis Pengendalian Persediaan Pupuk dan Media Tanam Pada

Gudang Penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya, Depok” dapat diselesaikan

dengan tepat waktu.Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW beserta keluraganya, para sahabat, dan kepada kita semua

yang mengharapkan syafa’at-nya di hari kiamat nanti.

Penulisan skrpsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pertanian pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, baik

dalam bentuk dukungan moril maupun materil. Terima kasih kepada :

1. Ibunda dan Ayahanda tercinta beserta keluarga, yang telah mendukung

penuh baik dari segi moral, pengetahuan, mupun materi sehingga penuis

selalu memiliki tekad untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta kepada

suamiku Bayu Soleman yang telah memberi semangat dan doa sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam waktu yang tepat.

2. Ibu Rizki Adi Puspita Sari, M.M., selaku dosen pembimbing I atas waktu,

tenaga,bimbingan, saran, dan motivasi yang konstruktif dalam penyusunan

skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan berkah untuk ibu. Aamiin.

3. Ibu Dewi Rohma Wati, SP, M.Si., selaku dosen pembimbing II atas

bimbingan, saran, motivasi, waktu, tenaga, dan pemikiran hingga selesainya

skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan untuk ibu. Aamiin.

4. Ibu Dr. Ir. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud., selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajaran serta

staf.

Page 9: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

ix

5. Bapak Akhmad Mahbubi, SP, M.M., selaku Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Para dosen Program Studi Agribisnis yang telah memberikan ilmu,

pengetahuam, wawasan, dan pengalamannya kepada penulis hingga

mendapat gelar Sarjana.

7. Para sahabat Muharviana, Nabila, Nhora, Ulfa, Ersa, Nanna, Nabilah

Nushalihah, Afdha,Anjani, Elin, Salsa, Nurul dan seluruh keluarga besar

Agribisnis 2016 UIN Jakarta yang telah membantu memberi saran,

masukan, semangat, dan dukungan yang sangat berharga sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan

saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan

datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun

semua pihak yang membutuhkan. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Depok, 21 April 2021

Maya Noravika

Page 10: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

x

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

1.5 Batasan Penelitian .......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6

2.1 Manajemen Persediaan Produk....................................................... 6

2.2 Persediaan Produk .......................................................................... 7

2.3 Pengelolaan Persediaan .................................................................. 11

2.4 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 20

2.5 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 24

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................... 24

3.2 Jenis dan Sumber Data.................................................................... 24

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................... 26

3.4 Penyajian Data ............................................................................... 34

Page 11: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

xi

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 35

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................ 35

4.2 Visi dan Misi Perusahaan ............................................................... 38

4.3 Lokasi dan Letak Perusahaan ......................................................... 39

4.4 Struktur Perusahaan ........................................................................ 40

4.5 Lingkup Kegiatan Perusahaan ........................................................ 42

4.6 Produk PT Trubus Mitra Swadaya ................................................. 43

4.7 Fasilitas Pengendalian Persediaan Pupuk dan Media Tanam ......... 44

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 49

5.1 Manajemen Pengendalian Persediaan Pupuk dan Media Tanam ... 49

5.2 Analisis Pengendalian Persediaan Pupuk Dan Media Tanam Di

Gudang Penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya ........................... 59

5.2.1 Pengklasifikasian Jenis Pupuk dan Media Tanam Di

Gudang Penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya ............... 59

5.2.2 Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) .................... 63

5.3 Implikasi Manajerial Penerapan Pengendalian Persediaan Pupuk

dan Media Tanam Di Gudang Penyimpanan PT Trubus Mitra

Swadaya ........................................................................................... 78

BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 85

6.1 Kesimupulan ................................................................................... 85

6.2 Saran ............................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 87

LAMPIRAN .................................................................................................. 90

Page 12: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

xii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Kebijaksanaan Manajemen Inventori Berdasarkan Klasifikasi ABC ... 13

2. Perbandingan Teori Asumsi Klasik Terhadap Fakta Data Penelitian .. 27

3. Data Distribusi Pupuk dan Media Tanam Periode Januari –

Desember 2019 ..................................................................................... 58

4. Analisis ABC Berdasarkan Nilai Investasi Pupuk dan Media Tanam

Periode Januari – Desember 2019 ........................................................ 60

5. Kelompok A dari Analisis ABC Distribusi Pupuk dan Media Tanam

Periode Januari – Desember 2019 ........................................................ 60

6. Pemesanan Pupuk dan Media Tanam Kelompok A PT Trubus Mitra

Swadaya Periode Januari – Desember 2019 ......................................... 62

7. Biaya ATK dalam Pemesanan Setiap Bulan Gudang Penyimpanan

PT Trubus Mitra Swadaya ................................................................... 66

8. Total Biaya Pemesanan Pupuk dan Media Tanam Perbulan

Berdasarkan Jenis Produk di Gudang Penyimpanan PT Trubus Mitra

Swadaya ................................................................................................ 67

9. Biaya Penyimpanan Pupuk dan Media Tanam Kelompok A di

Gudang Penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya ............................... 68

10. Perhitungan EOQ dan Frekuensi Pemesanan Pupuk dan Media

Tanam Kelompok A .............................................................................

11. Nilai Safety Stock Pupuk dan Media Tanam Kelompok A di Gudang

Penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya ............................................. 69

12. Nilai Persediaan Maksimum Pupuk dan Media Tanam Kelompok A

Di Gudang Penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya........................... 72

13. Perbandingan TIC Pupuk dan Media Tanam Kelompok A menurut

Kebijakan Perusahaan (Metode Konvensional) dengan TIC menurut

Metode EOQ pada Gudang Penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya

Tahun 2019 ........................................................................................... 76

Page 13: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

xiii

14. Perbandingan Hasil Metode Konvensional Perusahaan dan Hasil

Metode EOQ Pada Pengendalian Persediaan Pupuk dan Media

Tanam Kelompok A Gudang Penyimpanan ......................................... 79

Page 14: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

xiv

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 23

2. Gudang penyimpanan ........................................................................... 43

3. Denah Gudang Penyimpanan ............................................................... 44

4. Pick Up Box PT Mitra Swadaya ........................................................... 45

5. Alur Koordinasi Permintaan Pupuk dan Media Tanam ........................ 49

6. Alur Koordinasi Distribusi Pupuk dan Media Tanam .......................... 50

7. Alur Proses Persediaan Pupuk dan Media Tanam ................................ 51

8. Bukti Permintaan Produk Reguler ........................................................ 52

9. Daftar Permintaan Pupuk dan Media Tanam........................................ 53

10. Alur Proses Distribusi Produk .............................................................. 55

Page 15: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Perhitungan Nilai Analisis ABC Pupuk dan Media Tanam Gudang

Penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya ............................................. 88

2. Perhitungan Standar Deviasi Distribusi Media Tanam Trubus ............ 89

3. Perhitungan Standar Deviasi Distribusi Kompos Kambing Trubus ..... 90

4. Perhitungan Standar Deviasi Distribusi Kompos Best Compost .......... 91

5. Perhitungan Standar Deviasi Distribusi Kompos Sapi Trubus ............. 92

6. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 93

7. Struktur Organisasi PT Trubus Mitra Swadaya .................................... 94

Page 16: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian saat ini tidak hanya digeluti oleh masyarakat pedesaan tapi

juga telah merambah pada masyarakat perkotaan yang lebih dikenal dengan “urban

farming”. Pertanian perkotaan sangat erat hubungannya dengan pertanian organik,

hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat perkotaan tentang pola hidup sehat yang

sangat tinggi. Berdasarkan data perkembangan konsumsi produk organik pada

tahun 2019 menunjukkan bahwa konsumen produk organik di Indonesia masih

didominasi oleh konsumen yang berada di wilayah perkotaan seperti DKI Jakarta

dengan tingkat konsumsi produk organik sebesar 32%, Jawa Barat sebesar 21%, DI

Yogyakarta 11%, dan Jawa Tengah 7% (SPOI,2019). Hal tersebut juga ditunjang

dengan luas lahan organik Indonesia pada tahun 2018 meningkat cukup tinggi

dibandingkan pada tahun 2017 yaitu sebesar 208.042,06 hektar menjadi 251.630,98

hektar (SPOI, 2019).

Pertanian organik didasari pada pengurangan pemakaian pupuk kimia dan

pestisida sintetis. Pupuk kimia yang dikurangi biasanya diganti dengan penggunaan

pupuk organik. Salah satu perusahaan yang menjual produk pupuk organik di

daerah perkotaan adalah PT Trubus Mitra Swadaya. PT Trubus Mitra Swadaya

menyediakan berbagai jenis pupuk organik dan media tanam dari bahan organik.

Namun PT Trubus Mitra Swadaya yang saat ini yang telah memiliki 31 toko yang

tersebar dibeberapa kota di Indonesia masih ditopang oleh satu gudang utama yang

terletak di Mekarsari, Depok.

Page 17: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

2

Permintaan pupuk dan media tanam setiap tahun terus mengalami

peningkatan sebagai contoh permintaan pupuk kambing pada tahun 2018 sebesar

4.736 karung meningkat menjadi 5.316 karung pada tahun 2019. Sementara

kapasitas gudang penyimpanan sebagai gudang yang khusus menyimpan pupuk dan

media tanam organik yang memiliki luas 150 𝑚2 hanya mampu menampung

produk untuk satu bulan permintaan toko sehingga PT Trubus Mitra Swadaya selalu

melakukan pemesanan ulang yang menyebabkan biaya pemesanan dan biaya

distribusi yang dikeluarkan semakin besar.

Permintaan toko merupakan acuan untuk perusahaan dalam mengadakan

persediaan produk di gudang, agar tidak ada produk yang tertinggal lama atau tidak

terjual. Namun pada kenyataannya, masih terdapat produk-produk yang tidak

terjual di toko sehingga tersimpan di gudang dalam waktu yang lama. Selain itu,

dalam melakukan pemesanan produk kepada supplier PT Trubus Mitra Swadaya

selalu mengandalkan perkiraan secara random (acak) berdasarkan perkiraan dari

pegawai/penanggung jawab gudang. Hal ini tentu akan memberikan kerugian baik

secara financial ataupun secara fisik jika produk yang dipesan melebihi permintaan

konsumen, yang mana tempat yang terpakai bisa digunakan untuk produk-produk

lain yang perputaran penjualannya lebih cepat.

Manajemen Persediaan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasana penentuan kebutuhan produk

sedemikian rupa sehingga kebutuhan terhadap penjualan dan investasi persediaan

dapat dilakukan secara optimal (Purwoko dan Lusiana, 2018). Bagi perusahaan

yang bergerak dibidang pemasaran, persediaan dianggap menjadi faktor utama

Page 18: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

3

yang dapat menjamin keberlangsungan suatu usaha. Ketika perusahaan tidak

dapat menyediakan produk yang diinginkan oleh konsumen, hal ini akan

menyebabkan konsumen beralih ke perusahaan lain yang sejenis. Selain itu,

persediaan juga tergantung dari ketersediaan produk dari supplier, ketika suatu

perusahaan tidak dapat menjalin hubungan yang baik dengan supplier maka tidak

menutup kemungkinan supplier akan mengalihkan produknya ke perusahaan lain

sehingga hal ini menyebabkan perusahaan kesulitan untuk mendapatkan produk

yang diinginkan oleh konsumen.

Salah satu model persediaan yang paling banyak digunakan adalah model

kuantitas pesanan ekonomis (EOQ). Metode EOQ berusaha mencapai tingkat

persediaan seminimum mungkin, biaya rendah dan mutu yang lebih baik.

Perencanaan persediaan menggunakan metode EOQ dalam suatu perusahaan

mampu meminimalisasi terjadinya out of stock sehingga mampu menghemat

biaya persediaan dan penyimpanan (Andira, 2016).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

permasalahan yang menjadi bahan penelitian adalah:

1. Bagaimana manajemen pengendalian persediaan pupuk dan media tanam

yang telah diterapkan di gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya?

2. Bagaimana pengendalian persediaan pupuk dan media tanam di gudang

penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya berdasarkan metode Economic

Order Quantity (EOQ)?

Page 19: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

4

3. Bagaimana implikasi manajerial dari pengendalian persediaan pupuk dan

media tanam yang dapat diterapkan di gudang penyimpanan PT Trubus Mitra

Swadaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka dengan

demikian penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui manajemen pengendalian persediaan pupuk dan media tanam di

gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya.

2. Menganalisis pengendalian persediaan pupuk dan media tanam di gudang

penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya berdasarkan metode Economic

Order Quantity (EOQ).

3. Mengetahui implikasi manajerial dari pengendalian persediaan pupuk dan

media tanam yang dapat diterapkan di gudang penyimpanan PT Trubus Mitra

Swadaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:

1. Bagi penulis, dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama

perkuliahan untuk dapat menerapkannya di lapangan.

2. Bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan

pertimbangan dan masukan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan

optimalisasi persediaan.

Page 20: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

5

3. Bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai pengendalian persediaan.

1.5 Batasan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah yang dihadapi oleh PT

Trubus Mitra Swadaya dalam kaitannya dengan sistem persediaan produk, maka

penulis akan membatasi permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Persediaan yang dikaji adalah produk pada gudang penyimpanan di PT

Trubus Mitra Swadaya.

2. Data yang diperlukan berupa data sekunder selama tahun 2019 dan

seluruhnya bersumber pada data di PT Trubus Mitra Swadaya.

3. Perhitungan produk pada analisis ABC yang dianalisis adalah produk yang

tersedia di gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya.

4. Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) hanya pada produk yang

tergolong kedalam kelompok A pada analisis ABC.

Page 21: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Persediaan Produk

Manajemen Persediaan merupakan sistem-sistem untuk mengelola

persediaan. Tujuan manajemen persediaan adalah untuk menentukan keseimbangan

antara investasi persediaan dengan pelayanan (permintaan) konsumen (Heizer &

Render, 2010). Tujuan organisasi/perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan

fungsi-fungsi manajemen dengan tepat, adapun fungsi-fungsi manajemen (Kayo,

2007) adalah sebagai berikut:

1. Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah pengambilan keputusan yang merupakan proses awal

yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya

(Usman, 2013). Suatu perencanaan adalah aktivitas integrative yang berusaha

memaksimumkan efektivitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem,

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Siswanto, 2007).

2. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah suatu proses mendistribusikan pekerjaan dan tugas-

tugas serta mengkoordinasikannya untuk mencapai tujuan organisasi. Manullang

berperndapat bahwa pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas yang akan

dilakukan atau pendistribusian tugas dan fungsi kepada setiap individu yang ada

dalam organisasi (Torang, 2013).

Page 22: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

7

3. Actuating (Pergerakan)

Actuating adalah seluruh proses pemberian motivasi kerja kepada para

bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mampu bekerja dengan ikhlas demi

tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Actuating merupakan

fungsi manajemen secara langsung berusaha merealisasikan keinginan-keinginan

organisasi, sehingga dalam aktivitasnya senantiasa berhubungan dengan metode

dan kebijaksanaan dalam mengatur dan mendorong orang agar bersedia melakukan

tindakan yang diinginkan oleh organisasi tersebut (Munir, 2006).

4. Controlling (Pengendalian)

Controlling adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk

menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan

(Handoko, 2011). Menurut Manullang (Handoko, 2011) fungsi pengawasan

bertujuan untuk mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan

koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat di arahkan agar dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.2 Persediaan Produk

Persediaan produk tidak hanya melihat dari sisi ketersediaan produk di

gudang, tetapi juga memperhatikan aspek lainnya meliputi definisi persediaan,

tujuan dan fungsi dari persediaan, metode penilaian serta biaya yang dikeluarkan

untuk melakukan aktivitas persediaan produk. Berikut dijelaskan beberapa aspek

persediaan:

Page 23: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

8

2.2.1 Pengertian Persediaan

Persediaan (Inventory) merupakan sumber daya ekonomi fisik yang perlu

diadakan dan dilakukan pemeliharaan untuk menunjang kelancaran produksi baik

berupa bahan baku (raw material), produk jadi (finish product), komoponen rakitan

(component), bahan penolong (substance material), dan produk sedang dalam

proses pengerjaan (working in process inventory) (Haming dkk., 2017). Menurut

Herjanto (2008), persediaan adalah bahan atau produk yang disimpan yang akan

digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam

proses produksi atau perakitan. Persediaan bisa berupa bahan mentah, bahan

pembantu, bahan dalam proses, produk jadi, ataupun suku cadang. Sementara

persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi produk-produk milik perusahaan

dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode, atau persediaan produk dalam

suatu proses atau persediaan bahan baku yang akan diproses (Akhmad, 2018).

2.2.2 Tujuan Persediaan

Persediaan yang terlalu berlebihan akan merugikan perusahaan karena lebih

banyak modal tertanam, pemakaian ruang yang kurang efisien dan banyaknya biaya

yang timbul akibat persediaan yang berlebihan tersebut, sebaliknya persediaan yang

terlalu sedikit akan merugikan perusahaan karena dapat mengganggu kelancaran

kegiatan perusahaan terutama dalam memenuhi permintaan konsumen

(Yulihartika, 2015), oleh sebab itu menurut Akhmad (2018) tujuan dari persediaan

yaitu:

Page 24: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

9

a. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat

mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi

b. Menjaga agar pembentukan persediaan perusahaan tidak berlebih, sehingga

biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar.

c. Menjaga agar pembelian dalam jumlah kecil dapat dihindari karena akan

berakibat tingginya biaya pemesanan.

2.2.3 Biaya Persediaan

Menurut Assauri (2016) unsur-unsur biaya yang terdapat dalam persediaan

dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu:

a. Biaya Pemesanan (ordering cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan

berkenaan dengan pemesanan produk atau bahan dari penjual, sejak dari

pesanan dibuat dan dikirim ke penjual, sampai produk-produk tersebut dikirim

dan diserahkan serta diinspeksi di gudang atau daerah pengolahan.

b. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs) adalah

biaya-biaya yang diperlukan berkenaan dengan adanya persediaan yang

meliputi seluruh pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat

adanya jumlah persediaan.

c. Biaya kekurangan persediaan (out of stock costs) adalah biaya-biaya yang

timbul sebagai akibat terjadinya persediaan yang lebih kecil dari jumlah yang

diperlukan, seperti kerugian atau biaya-biaya tambahan yang diperlukan karena

pelanggan meminta atau memesan suatu produk sedangkan produk atau bahan

yang dibutuhkan tidak tersedia.

Page 25: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

10

d. Biaya-biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs)

adalah biaya-biaya yang terdiri atas biaya kerja lembur, biaya latihan, biaya

pemberhentian kerja, dan biaya-biaya pengangguran. Biaya ini terjadi karena

adanya penambahan atau pengurangan kapasitas, atau bila terlalu banyak atau

terlalu sedikitnya kapasitas yang digunakan pada suatu waktu tertentu.

2.2.4 Model Pengendalian Persediaan

Menurut Haming dan Nurjamuddin (2007), ada dua macam pendekatan utama

dalam pengendalian persediaan, yaitu pemesanan dengan jumlah yang tetap (Fixed

Order Quantity System) dan sistem pemesanan dengan periode waktu yang tetap

(Fixed-time Period Reordering System). Perbedaan dari kedua model tersebut

adalah acuan yang dipakai dalam menentukan pemesanan kembali. Model pertama,

FOQS (berbasis kuantitas) menetapkan jadwal pemesanan kembali setelah unit

sediaan yang tersisa dalam perusahaan sudah mencapai jumlah tertentu yang

ditetapkan, dan unit yang dipesan tetap jumlahnya. Pada model yang kedua, FTPRS

(berbasis periode waktu) pemesanan sediaan dilakukan pada titik waktu tertentu

yang sudah dispesifikasi dan unit yang dipesan disesuaikan dengan kebutuhan pada

titik waktu tersebut.

Assauri (2016) mengatakan bahwa tujuan dari pengendalian persediaan yaitu

sebagai usaha untuk :

1. Menjaga agar perusahaan tidak kehabisan persediaan sehingga produksi

terhenti.

2. Menjaga agar pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau

berlebihan, sehingga biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar.

Page 26: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

11

3. Menjaga agar pembelian secara kecil dapat dihindari karena akan berakibat

biaya pemesanan yang dikeluarkan menjadi besar.

2.3 Pengelolaan Persediaan

Pengelolaan persediaan dapat dilakukan dengan berbagai metode analisis

diantaranya dapat menggunakan metode analisis ABC, metode economic order

quantity (EOQ), metode reorder point (ROP), dan total inventory cost (TIC).

Berikut penjelasan alat analisis pengelolaan persediaan :

2.3.1 Analisis ABC

Menurut Heizer dan Render (2010), analisis ABC merupakan sebuah metode

untuk membagi persediaan yang ada menjadi tiga klasifikasi berdasarkan volume

dolar tahunan. Analisis ABC menggunakan menggunakan aplikasi persediaan dari

prinsip pareto. Prinsip pareto menyatakan terdapat sedikit hal yang kritis dan

banyak hal yang sepele. Maksudnya adalah dengan membuat kebijakan-kebijakan

yang memfokuskan persediaan pada bagian-bagian persediaan kritis yang sedikit

dan tidak pada yang sepele.

Menurut Schroeder (2010), klasifikasi analisis ABC adalah sebagai berikut:

1. Kelompok A merupakan produk-produk yang memberikan nilai yang tinggi.

Walaupun kelompok A hanya diwakili oleh 20% dari jumlah persediaan yang

ada tetapi nilai yang diberikan adalah sebesar 80%.

2. Kelompok B merupakan produk-produk yang memberikan nilai sedang.

Kelompok persediaan kelompok B diwakili oleh 30% dari jumlah persediaan

dan nilai yang dihasilkan adalah sebesar 15%.

Page 27: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

12

3. Kelompok C merupakan produk-produk yang memberikan nilai yang rendah.

Kelompok persediaan kelompok C diwakili oleh 50% dari total persediaan

yang ada dan nilai yang dihasilkan adalah sebesar 5%.

Metode analisis ABC berguna untuk memfokuskan perhatian manajemen

untuk penentuan jenis produk yang paling penting dan perlu diprioritaskan dalam

persediaan. Hasil analisis ABC yang harus diterapkan dalam menejemen

persediaan, antara lain (Heizer dan Render, 2010):

1. Perencanaan kelompok A harus mendapat perhatian lebih besar daripada item

yang lain.

2. Kelompok A harus dilakukan control fisik yang lebih ketat dibandingkan

dengan kelompok B dan C, pencatatan harus kebih akurat serta frekuensi

pemeriksaan lebih sering.

3. Pemasok juga harus lebih memperhatikan kelompok A agar jangan terjadi

keterlambatan pengiriman.

4. Cycle counting, merupakan verifikasi melalui internal audit terhadap record

yang ada, dilaksanakan lebih sering untuk kelompok A, yaitu 1 bulan 1 kali,

untuk kelompok B tiap 4 bulan, sedangkan kelompok C tiap 6 bulan.

Setelah item-item inventori dikelompokkan ke dalam kelompok A, B, dan C.

selanjutnya pihak manajemen perusahaan perlu memfokuskan perhatian pada item-

item kelompok A dengan merumuskan kebijaksanaan perencanaan dan

pengendalian produk kelompok A. Pihak manajemen perusahaan juga dapat

memanfaatkan klasifikasi ABC untuk merumuskan sistem manajemen inventori

produk, seperti ditunjukkan dalam tabel (Ganzpersz, 2006).

Page 28: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

13

Tabel 1.Kebijaksanaan Manajemen Inventori Berdasarkan Klasifikasi ABC

Deskripsi Item

Kelompok A

Item

Kelompok B

Item

Kelompok C

Fokus Perhatian Manajemen Utama Normal Cukup

Pengendalian (Kontrol) Ketat Normal Longgar

Stok Pengaman Sedikit Normal Cukup

Akurasi Peramalan Kebutuhan Tinggi Normal Cukup

Perhitungan Inventori 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan Sumber : Ganzpersz (2006)

2.3.2 Economic Order Quantity (EOQ)

Economic Order Quantity (EOQ) adalah sejumlah persediaan produk yang

dapat dipesan pada suatu periode untuk tujuan meminimalkan biaya dari persediaan

produk tersebut (Sabarguna, 2004). Menurut Heizer dan Render (2010), model

EOQ adalah suatu teknik control persediaan tertua dan paling dikenal/teknik ini

relative mudah digunakan. Model persediaan dengan metode EOQ menggunakan

beberapa asumsi-asumsi sebagai berikut (Nasution, 2006):

a. Hanya satu item (produk) yang diperhitungkan.

b. Kebutuhan (permintaan) setiap periode diketahui (tertentu).

c. Produk yang dipesan diasumsikan dapat segera tersedia (instaneously) atau

tingkat produksi (production rate) produk yang dipesan berlimpah (tak

terhingga).

d. Waktu ancang-ancang (lead time) bersifat konstan.

e. Setiap pesanan diterima dalam sekali pengiriman dan langsung dapat

digunakan.

f. Tidak ada pesanan ulang (back order) karena kehabisan persediaan

(shortage).

g. Tidak ada diskon untuk jumlah pembelian yang banyak.

Page 29: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

14

Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan jumlah ekonomis setiap kali

pemesanan (EOQ) sehingga meminimalisasi biaya total persediaan (Nasution,

2006), di mana biaya total persediaan sama dengan ordering cost ditambah holding

cost ditambah purchasing cost.

Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2007) persediaan optimum akan

dicapai pada titik keseimbangan antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan.

Secara matematis, keseimbangan tersebut dapat dirumuskan melalui persamaan

berikut.

𝐷

𝑄 (𝑆) =

𝑄

2(𝐻) 𝑆𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 2𝐷𝑆 = 𝑄2𝐻

𝑄2 = 2𝐷𝑆

𝐻 𝑑𝑎𝑛 𝑄𝑜𝑝𝑡 = √

2𝐷𝑆

𝐻

Dengan:

D = Jumlah kebutuhan produk selama satu periode (misalnya: 1 tahun)

S = Biaya pesanan per order

H = Biaya unit penyimpanan per periode

Q = Unit dipesan per order

Menurut Aminuddin (2005) terdapat beberapa jenis model Economic Order

Quantity (EOQ) yang dilihat dari ketersediaan atau keterpenuhan parameter-

parameter yang diasumsikan. Adapun jenis model EOQ yang parameternya

diasumsikan diketahui secara pasti (deterministik) yaitu:

1. Model EOQ Klasik (Sederhana)

Asumsi-asumsi dasar dari model ini adalah:

a) Produk yang dipesan dan disimpan hanya produk sejenis (homogen)

Page 30: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

15

b) Permintaan per periode diketahui dan konstan

c) Ordering cost konstan

d) Holding cost berdasarkan rata-rata persediaan

e) Harga per unit produk konstan

f) Produk yang dipesan segera tersedia (tidak diijinkan back order)

Sehingga untuk mengetahui total annual cost dari model ini dapat digunakan

rumus:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 = 𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑜𝑠𝑡 + 𝐻𝑜𝑙𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑜𝑠𝑡 + 𝑝𝑟𝑜𝑐𝑢𝑟𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑐𝑜𝑠𝑡

Dalam model persediaan ini akan dicari berapa jumlah pemesanan (Q)

sehingga total annual cost mencapai minimum. Pada dasarnya model EOQ Klasik

terdiri dari dua permasalahan utama yaitu seberapa besar jumlah pesanan produk

dan berapa jumlah pesanan yang tidak dapat dipenuhi. Variabel tersebut dapat pula

diganti dengan jumlah persediaan maksimum yang ada setelah pengiriman (Bjork,

2009).

2. Model EOQ Back Order

Pada pengendalian persediaan dengan model sederhana, diasumsikan tidak

ada back order, artinya pelanggan akan mencari tempat lain untuk mendapatkan

produknya jika produk yang dibeli tidak tersedia atau stok habis. Apabila pelanggan

bersedia untuk menunggu pesanan yang sudah habis, maka pesanan untuk diambil

kemudian oleh pelanggan disebut back order. Tujuan dari model persediaan ini

adalah menentukan besar Q dan S yang dapat meminimumkan total biaya yang

relevan. Setiap siklus ditunjukkan oleh dua segitiga yang menunjukkan ada dua

tahap.

Page 31: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

16

Tahap pertama adalah di mana permintaan pembeli dapat dipenuhi dengan on

hand inventory. Tahap ini diwakili oleh segitiga besar (tinggi S). Apabila

permintaan produk dalam setahun sebesar A, maka periode waktu setiap tahap

pertama pada setiap siklus adalah S/A tahun.

Tahap kedua adalah tahap dimana on hand inventory sudah nol dan pembeli

harus memesan untuk dapat diambil setelah tersedia kemudian. Tahap ini

digambarkan sebagai segitiga kecil dengan tinggi Q – S. Nilai ini menunjukkan

jumlah produk yang dipesan oleh pembeli tetapi tidak dapat segera dipenuhi. Waktu

yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan tersebut adalah (Q – S)/A tahun.

Sebagai beban (dalam hal ini kerugian) atas ketidakmampuan perusahaan

menyediakan produk yang diminta, maka ada biaya yang timbul yang dikenal

dengan istilah Shortage cost. Seperti halnya holding cost, shortage cost ini

tergantung pada banyaknya produk yang diminta (tetapi tidak tersedia) dan lamanya

permintaan tersebut baru dapat dipenuhi. Secara matematis Total annual relevant

cost dapat ditulis sebagai:

𝑇𝐶 = 𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑜𝑠𝑡 + ℎ𝑜𝑙𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑜𝑠𝑡 + 𝑠ℎ𝑜𝑟𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡

3. Model EOQ Fixed Production Rate

Pada model ini harus dikaitkan dengan tingkat produksi dari perusahaan

pemasok produk atau produsen. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi pada

penggunaan model ini adalah:

a) Tingkat permintaan konstan

b) Tingkat produksi dari pemasok konstan

c) Tingkat produksi lebih besar dari tingkat permintaan per tahun

Page 32: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

17

d) Lead time konstan

e) Tidak diijinkan adanya back order

4. Model EOQ Quantity Discount

Model ini didasari oleh adanya kemungkinan potongan kuantitas atau harga

per unit produk bila perusahaan membeli dalam kuantitas persediaan yang lebih

besar. Jika holding cost merupakan persentase dari harga yakni h = i.c, maka

prosedur penentuan EOQ adalah sebagai berikut:

a) Untuk setiap potongan harga hitung EOQ-nya

b) Jika EOQ diluar jangkauan pada tiap potongan harga maka sesuaikan nilai

EOQ (naikkan pada kuantitas terendah sehingga feasible).

c) Hitungan total cost tiap EOQ (setelah disesuaikan)

d) Pilih EOQ yang menghasilkan total cost terendah.

2.3.3 Safety Stock

Persediaan Pengaman (Safety Stock) menurut Ristono (2013) adalah

persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan

dan penyediaan, apabila persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi

ketidakpastian tersebut, akan terjadi kekurangan persediaan (stock out). Sedangkan

menurut Assauri (2016) yaitu persediaan tambahan yang diadakan untuk

melindungi atau menjaga kemungkinan terjadi kekurangan bahan. Akibat

pengadaan persediaan pengaman terhadap biaya perusahaan adalah mengurangi

kerugian yang timbul karena terjadinya “stock out”, akan tetapi sebaliknya akan

menambah besarnya “carrying cost”. Oleh karena itu pengadaan persediaan

pengaman oleh perusahaan dimaksudkan untuk mengurangi kerugian yang

Page 33: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

18

ditimbulkan karena terjadinya stock out, tetapi juga pada saat itu diusahakan agar

carrying cost serendah mungkin.

Faktor-faktor yang menentukan besarnya safety cost menurut Assauri (2016)

yaitu:

1. Penggunaan bahan baku rata-rata

Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama

periode tertentu, khususnya selama periode pemesanan adalah rata-rata penggunaan

bahan baku pada masa sebelumnya. Hal ini perlu diperhatikan karena setelah kita

mengadakan pesanan penggantian, maka pemenuhan kebutuhan atau permintaan

dari pelanggan biasanya turun naik dan tidak dapat diramalkan dengan penuh

keyakinan.

2. Faktor waktu atau Lead Time

Didalam pengisian kembali persediaan terdapat suatu perbedaan waktu yang

cukup lama antara saat mengadakan pesanan untuk menggantikan atau pengisian

kembali persediaan dengan saat penerimaan produk-produk yang dipesan tersebut

diterima dan dimasukkan ke dalam persediaan. Seperti yang telah dibahas

sebelumnya, lead time merupakan lamanya waktu antara mulai melakukannya

pemesanan bahan-bahan yang dipesang tersebut dan diterima digudang persediaan.

Jika perusahaan ingin menjaga agar kemungkinan terjadinya kekurangan

persediaan hanya 5%, maka service level (SL) = 95%. Dengan menggunakan tabel

distribusi normal Z pada daerah dibawah kurva normal 95% dapat diperoleh yaitu

sebesar 1,645. Dengan menggunakan formula safety stock besarnya persediaan

Page 34: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

19

pengaman dapat dihitung dengan rumus safety stock sama dengan standar deviasi

normal dikali dengan standar deviasi produk persediaan.

2.3.4 Maximum Inventory dan Reorder Point (ROP)

Perhitungan Maximum Inventory bertujuan untuk menghindari terjadinya

kekurangan atau kelebihan persediaan, karena kedua hal tersebut dapat

mengganggu proses produksi ataupun distribusi dan dapat berdampak pada

kerugian perusahaan (Wardhani, 2015).

Tingkat Pemesanan Ulang (ROP) adalah tingkat (titik) persediaan dimana

ketika persediaan mencapai titik tersebut, pemesanan harus dilakukan kembali

(Heizer dan Render, 2010). Dalam ROP terjawab pertanyaan kapan seharusnya

pemesanan dilakukan, ROP merupakan fungsi dari EOQ, waktu tunggu, dan tingkat

di mana persediaan sudah habis. Dapat dikatakan ROP adalah saat persediaan

mencapai titik di mana perlu dilakukan pemesanan kembali sehingga pesanan tiba

ketika unit terakhir dari persediaan terjual (Sakkung dan Sinuraya, 2011). Sehingga

persamaan tingkat pemesanan ulang (ROP) menurut Heizer dan Render (2010)

adalah permintaan rata-rata (d) dikalikan dengan waktu tunggu untuk pesanan baru

dalam hari (L).

Persamaan untuk ROP ini mengansumsikan bahwa permintaan selama waktu

tunggu dan waktu tunggu itu sendiri adalah konstan. Ketika kasusnya tidak seperti

ini, persediaan pengaman (persediaan tambahan) harus ditambahkan ke dalam

persamaan. Sehingga bentuk persamaannya menjadi (Heizer dan Render, 2010):

𝑅𝑂𝑃 = 𝑑 ∙ 𝐿 + 𝑠𝑠

Page 35: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

20

Reorder Point (ROP) digunakan untuk memonitor produk persediaan,

sehingga pada saat melakukan pemesanan produk kembali produk yang dipesan

akan datang tepat waktu (Wijaya et al., 2013).

2.4 Penelitian Terdahulu

Hanif (2017) melakukan penelitian mengenai perencanaan dan pengendalian

persediaan produk jadi menggunakan metode EOQ berdasarkan exponential

smoothing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan pengendalian

persediaan bahan baku import tahun 2016 dengan metode EOQ dan Exponential

Smoothing di PT. XYZ dapat menghasilkan penghematan biaya (Reduce Cost)

hingga mencapai 91% dibandingkan sistem persediaan yang diterapkan perusahaan

saat ini yaitu sebesar Rp18.114.839,-. Metode Exponential Smoothing dengan α =

0,5 digunakan untuk melakukan peramalan dengan tingkat demand yang fluktuatif

dan selanjutnya dilakukan pengendalian persediaan bahan baku dengan

menggunakan metode EOQ untuk mengetahui jumlah pemesanan optimal, safety

Stock, Reorder Point dan frekuensi pemesanan sehingga dapat meminimalkan total

inventory cost.

Maulana (2015) melakukan penelitian mengenai efisiensi persediaan bahan

baku susu sapi murni dengan menggunakan metode Economic Order Quantity pada

soto sedeep. Masalah dalam penelitian tersebut adalah kebijakan pengendalian

persediaan bahan baku menurut Soto Sedeep dinilai kurang efektif karena terdapat

kelebihan bahan baku yang tersedia dibandingkan dengan penggunaannya selama

1 periode tahun, sedangkan pengendalian bahan baku menggunakan analisis EOQ

lebih efisien. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan biaya persediaan sebesar

Page 36: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

21

Rp2.789.709. dengan frekuensi pembelian sebanyak 365 kali. Selisih bahan baku

yang digunakan selama tahun 2014 dengan nilai dari analisis EOQ yang diperoleh

adalah 4.074,7 liter. Sementara selisih biaya pembelian bahan baku yang diperoleh

setelah menggunakan analisis EOQ sebesar Rp10.712.100.

Ajeng (2011) melakukan penelitian mengenai peramalan penjualan untuk

perencanaan pengadaan persediaan buah durian di Rumah Durian Harum Bintaro,

Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan peramalan penjualan

buah durian Rumah Durian Harum satu tahun kedepan serta merekomendasikan

alternatif pengendalian persediaan buah durian yang optimal berdasarkan hasil

ramalan. Metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil peramalan penjualan

buah durian menggunakan metode time series sedangkan perencanaan pengadaan

persediaan buah durian menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)

dan Safety Stock (SS).

Penggunaan metode peramalan yang terdiri atas metode double moving

average, metode double eksponensial smoothing, metode dekomposisi, metode

indeks musiman dan metode winter’s. Metode peramalan time series yang dipilih

adalah metode peramalan yang memiliki MSE (mean standar error) terkecil.

Sementara perencanaan pengadaan persediaan buah durian menggunakan EOQ

menghasilkan untuk buah durian medan sebesar 203,79 kg dengan frekuensi

pemesanan 122 kali, buah durian monthong Thailand 158, 83 kg dengan frekuensi

pemesanan 95 kali dan durian frozen 227,71 kg dengan frekuensi pemesanan 137

kali.

Page 37: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

22

2.5 Kerangka Pemikiran

PT Trubus Mitra Swadaya merupakan perusahaan retail yang bergerak pada

bidang pemasaran produk pertanian, salah satu produk yang memiliki permintaan

tertinggi adalah pupuk dan media tanam. Pupuk dan media tanam adalah produk

pertanian yang disimpan di gudang penyimpanan yang memiliki luas 150 𝑚2 dan

digunakan untuk menampung persediaan pupuk dan media tanam untuk 31 Toko

Trubus yang tersebar di kota-kota besar Indonesia.

Pemesanan pupuk dan media tanam dilakukan dengan cara konvensional

perusahaan yaitu berdasarkan permintaan bulanan masing-masing toko dan

berdasarkan perkiraan dari penanggung jawab gudang penyimpanan. Hal tersebut

berakibat adanya produk yang tersimpan lama di gudang serta terjadi jumlah

frekuensi pemesanan yang tinggi yang menyebabkan besarnya biaya pemesanan

yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut

ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu menggunakan metode analisis ABC

digunakan untuk menentukan kelompok persediaan pupuk dan media tanam

berdasarkan kelompok A, B, dan C, sehingga akan diketahui jenis pupuk dan media

tanam yang menjadi prioritas untuk dikendalikan. Setelah pupuk dan media tanam

dibagi kedalam kelompok A, B, dan C selanjutnya akan dilakukan pengendalian

persediaan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder

Point (ROP). Kemudian selanjutnya dengan selisih total biaya persediaan (TIC)

yang dikeluarkan melalui metode konvensional dan metode EOQ dapat ditentukan

metode persediaan pupuk dan media tanam kelompok A yang paling efisien untuk

PT Trubus Mitra Swadaya.

Page 38: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

23

PT Trubus Mitra

Swadaya

- Biaya Pemesanan

- Biaya Penyimpanan

Penentuan

produk

kelompok A

dengan metode

analisis ABC

Permintaan Produk Biaya Persediaan

Analisis Pengendalian

Persediaan

Jenis Pupuk dan

Media Tanam

Kelompok A

- Perhitungan EOQ

- Perhitungan Safety

Stock

- Perhitungan

Maximum Inventory

- Perhitungan ROP

- Perhitungan Total

Inventory Cost Pengendalian Persediaan

yang Optimal

Manajemen Persediaan Gudang penyimpanan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Page 39: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di PT Trubus Mitra Swadaya mulai bulan Juni 2020.

Lokasi pelaksanaan bertempat di gudang penyimpanan produk PT Trubus Mitra

Swadaya yang beralamat di Jl. Kp. Tipar Tengah No. KM. 30, Mekarsari, Kec.

Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16452. Lokasi penelitian ini dipilih

berdasarkan pertimbangan bahwa perusahaan ini memiliki potensi yang besar

kedepannya dalam pemasaran produk input pertanian yang dibuktikan dengan

semakin banyaknya cabang toko yang dibuka hingga akhir 2019 lalu dengan total

toko sebanyak 31 cabang namun hanya ditopang oleh satu gudang pusat. Selain itu

adanya transparansi data-data yang dapat memudahkan peneliti dalam

mengumpulkan data informasi yang diperlukan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan mengolah

data kedalam sebuah rumus matematis. Data yang dikumpulkan berupa data primer

dan data sekunder. Data Primer merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil

wawancara dengan para informan sementara data sekunder merupakan hasil dari

telaah dokumen untuk mendapatkan data nama-nama produk, harga produk dan

jumlah pemesanan produk di gudang penyimpanan. Data sekunder yang diperoleh

akan diolah dan dihitung dengan menggunakan analisis ABC yang selanjutnya akan

dihitung nilai EOQ.

Page 40: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

25

3.2.1 Informan Penelitian

Informan adalah seseorang yang benar-benar mengetahui persoalan atau

permasalahan penelitian yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat,

dan terpercaya baik berupa pernyataan, keterangan, atau data-data yang dapat

membantu dalam memahami persoalan penelitian. Penentuan informan

menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu penentuan informan tidak

didasakan atas strata, kedudukan, pedoman, atau wilayah tetapi berdasarkan pada

adanya tujuan dan pertimbangan tertentu yang tetap berhubungan dengan

permasalahan penelitian (Sugiono, 2011).

Informan penelitian meliputi beberapa macam, yaitu (Bagong, 2005):

1. Informan kunci (key informan) merupakan mereka yang mengetahui dan

memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.

2. Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi

sosial yang diteliti.

3. Informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi

walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

Informan pada penelitian ini antara lain yaitu Kepala Gudang,

Penanggungjawab Gudang penyimpanan, Supervisor Keuangan, dan Staff

Adiministrasi Gudang selaku informan kunci. Informan pada penelitian ini

dibutuhkan untuk mendapatkan informasi lebih rinci dan untuk memvalidasi data-

data yang telah didapatkan oleh peneliti terkait pengendalian persediaan pupuk dan

Page 41: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

26

media tanam di PT Trubus Mitra Swadaya. Adapun rincian tugas dari masing-

masing informan yaitu:

1. Kepala Gudang yaitu Deni Irawan, S.I, bertanggungjawab untuk mengawasi

dan mengontrol operasional barang yang masuk dan keluar dari seluruh

gudang yaitu gudang penyimpanan, gudang barang jadi dan gudang tanaman.

2. Penanggungjawab Gudang penyimpanan yaitu Nur Slamet, bertangungjawab

untuk mengecek dan mengontrol ketersediaan barang digudang

penyimpanan. Mengecek semua barang yang masuk dan keluar dari gudang

penyimpanan.

3. Supervisor Keuangan bagian pembelian yaitu Puri Handayani, S.E,

bertanggungjawab untuk melakukan pembelian barang kepada supplier.

4. Staff Administrasi Gudang yaitu Muhammad Rafi, bertugas untuk mencatat

seluruh informasi dan data terkait barang yang ada di gudang seperti data

barang yang masuk dan keluar dari gudang serta harga data barang yang akan

didistribusikan ke toko trubus.

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Penulis melakukan analisis data menggunakan metode kuantitatif. Metode

kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data yang nantinya akan diolah

menggunakan beberapa metode perhitungan untuk mendapatkan biaya persediaan

minimum pupuk dan media tanam di gudang penyimpanan. Pengolahan data

kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan alat bantu software computer berupa

program Microsoft Excel.

Page 42: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

27

3.4.1 Metode Analisis ABC

Penelitian ini akan diawali dengan mengumpulkan dan menginput data

mengenai daftar nama produk yang ada di gudang penyimpanan, jumlah distribusi

masing-masing produk dan harga produk selama tahun 2019 dengan menggunakan

Microsoft Excel. Kemudian produk dikelompokkan berdasarkan nilai investasinya.

Nilai investasi produk dihitung dengan cara mengalikan jumlah distribusi dengan

harga masing-masing produk. Pengelompokkan produk dilakukan sebagai berikut

(Wahyuni, 2015):

4. Kelompok A dengan persentase kumulatif 0 – 80%

5. Kelompok B dengan persentase kumulatif 81 – 95%

6. Kelompok C dengan persentase kumulatif 96 – 100%

Langkah-langkah untuk mendapatkan kelompok dari pupuk dan media tanam di

gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya dapat dilihat sebagi berikut:

1. Membuat matriks jenis-jenis beserta harga dari pupuk dan media tanam yang

tersedia di gudang penyimpanan dari tahun 2019.

2. Membuat matriks data distribusi unit per bulannya jenis pupuk dan media

tanam dari tahun 2019.

3. Mengalikan harga dengan jumlah total distribusi tahunan.

4. Menyusun data nama jenis pupuk dan media tanam berdasarkan nilai

investasi tertinggi ke terendah dan menghitung nilai kumulatifnya.

5. Menghitung persentase nilai kumulatif dengan mengalikan nilai kumulatif

terhadap 100% dan membagi dengan total nilai).

Page 43: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

28

6. Mengelompokkan jenis pupuk dan media tanam sesuai dengan persyaratan

kelompok yaitu kelompok A, B atau C.

3.4.2 Asumsi-asumsi Model EOQ Klasik

Pada penelitian ini penulis menggunakan asumsi-asumsi dasar menurut

model EOQ Klasik (Sederhana). Model tersebut dipilih berdasarkan kondisi yang

terjadi di gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya, sehingga asumsi-asumsi

yang harus dipenuhi sebelum melakukan perhitungan EOQ dapat dilihat pada tabel

2.

Tabel 2. Perbandingan Teori Asumsi Klasik Terhadap Fakta Data Penelitian

No Asumsi EOQ Klasik Data Penelitian

1 Produk yang dipesan dan disimpan hanya produk

sejenis (homogen) Sesuai

2 Permintaan per periode diketahui dan konstan Sesuai

3 Ordering cost konstan Sesuai

4 Holding cost berdasarkan rata-rata persediaan Sesuai

5 Harga per unit produk konstan Sesuai

6 Produk yang dipesan segera tersedia (tidak diijinkan

back order) Sesuai

Sumber: Aminuddin. 2015

Berdasarkan kondisi data penelitian yang ada di gudang penyimpanan PT

Trubus Mitra Swadaya setelah dicocokkan dengan teori asumsi klasik pada tabel 2.

dapat disimpulkan bahwa seluruh data telah terpenuhi. Adapun penjabaran dari

pemenuhian asumsi-asumsi klasik adalah sebagai berikut:

1. Produk yang terdapat digudang penyimpanan yang diteliti tergolong

homogen atau sejenis yaitu hanya terdapat pupuk dan media tanam organik

dengan menggunakan packing karung ukuran 35 × 55𝑐𝑚 dengan

menggunakan logo PT Trubus Mitra Swadaya pada karung packing.

Page 44: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

29

2. Pupuk dan media tanam selalu didistribusikan ke toko - toko trubus minimal

satu kali dalam sebulan sesuai dengan permintaan toko sehingga frekuensi

permintaan pupuk dan media tanam konstan.

3. Biaya pemesanan setiap kali melakukan pemesanan pupuk dan media tanam

tergolong konstan dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan

pemesanan cenderung sama dan tugas untuk melakukan pemesanan kepada

supplier dilakukan oleh karyawan yang sama.

4. Biaya penyimpanan dan harga produk pada data penelitian tahun 2019 di

gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya tergolong konstan

dikarenakan biaya simpan diperoleh dari 20% harga produk. Sementara harga

produk di gudang penyimpanan tahun 2019 rata-rata stabil dan tetap.

5. Produk yang terdapat di gudang penyimpanan di PT Trubus Mitra Swadaya

memiliki supplier tetap sehingga permintaan ketersediaan produk bisa selalu

terpenuhi dengan tetap memiliki waktu tunggu (lead time) untuk masing-

masing produk.

Pemilihan produk untuk dilakukan perhitungan EOQ harus mengikuti

asumsi-asumsi tersebut, sehingga produk yang masuk dikelompok A akan diambil

sesuai dengan asumsi yang ada. Selain itu, perhitungan EOQ hanya dilakukan untuk

produk yang menggunakan sistem beli putus.

3.4.3. Perhitungan EOQ

Perhitungan metode EOQ dilakukan berdasarkan rumus sebagai berikut:

𝑄𝑜𝑝𝑡 = √2𝐷𝑆

𝐻 ................................................................................................. (1)

Page 45: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

30

Dimana :

𝑄𝑜𝑝𝑡 : Jumlah pesanan ekonomis

D : Jumlah kebutuhan produk (unit/tahun)

S : Biaya pemesanan (rupiah/pesanan)

H : Biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun) atau (% terhadap nilai produk)

Biaya pemesanan per tahun dapat dicari dengan rumus:

= frekuensi pesanan x biaya pesanan

= 𝐷

𝑄 𝑥 𝑠 ......................................................................................... (2)

Biaya penyimpanan per tahun dapat dicari dengan rumus:

= persediaan rata-rata x biaya penyimpanan

= 𝑄

2 𝑥 𝐻 ......................................................................................... (3)

Frekuensi pemesanan per tahun dapat dicari dengan rumus:

F = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

𝐸𝑂𝑄 ...................................................... (4)

EOQ yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah model EOQ klasik

(sederhana), sehingga asumsi-asumsi yang digunakan berdasarkan dengan asumsi

yang telah disebutkan. Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan nilai dari EOQ

adalah dengan membuat matriks yang berisi nama produk (jenis pupuk dan media

tanam kelompok A) serta jumlah kebutuhan produk tersebut (unit/tahun), biaya

pemesanan (rupiah/tahun), dan jumlah biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun) pada

tahun 2019. Kemudian seluruh nilai tersebut dimasukkan kedalam rumus EOQ

(𝑄𝑜𝑝𝑡).

Page 46: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

31

3.4.4. Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Besarnya persediaan pengaman atau persediaan minimum dihitung dengan

rumus (Assauri, 2016):

SS = Z.σ .................................................................................................... (5)

Dimana :

Z : Standar normal deviasi (95%)

σ : Standar deviasi distribusi pupuk dan media tanam (√∑(𝑋−𝑌)2

𝑁)

Pada umumnya batas toleransi yang digunakan adalah 5% di atas perkiraan

dan 5% di bawah perkiraan sehingga nilai standar normal deviasi yang digunakan

adalah 1,65. Sementara standar deviasi pupuk dan media tanam yang masuk

dikelompok A (lambang – σ) didapatkan dari rumus standar deviasi distribusi

pupuk dan media tanam yang mana X adalah distribusi produk (jenis pupuk dan

media tanam kelompok A) setiap bulan, Y adalah perkiraan permintaan produk

tersebut setiap bulan, dan N adalah jumlah bulan dalam 1 tahun.

3.4.5. Maximum Inventory

Perhitungan Maximum Inventory bertujuan untuk menghindari terjadinya

kekurangan atau kelebihan persediaan, karena kedua hal tersebut dapat

mengganggu proses produksi ataupun distribusi dan dapat berdampak pada

kerugian perusahaan (Wardhani, 2015). Sehingga besarnya persediaan maksimum

yang sebaiknya dimiliki perusahaan adalah:

MI = EOQ + SS ............................................................................................. (6)

Page 47: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

32

Dimana :

MI : Maximal Inventory

EOQ : Economic Order Quantity

SS : Safety Stock

3.4.6. Reorder Point (ROP)

Perhitungan ROP dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ROP = D x L + SS ......................................................................................... (7)

Dimana :

ROP : Tingkat pemesanan ulang

D : Rata-rata tingkat kebutuhan per unit waktu

L : Waktu tenggang

SS : Persediaan pengaman

3.4.7. Total Inventory Cost

Perhitungan jumlah biaya persediaan optimal menggunakan rumus:

𝑇𝐼𝐶𝑅𝑝 = √2. 𝐷. 𝑆. 𝐻 ..................................................................................... (8)

Dimana :

D : Jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)

S : Biaya pemesanan (rupiah/tahun)

H : Biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun)

Total biaya persediaan merupakan jumlah dari total biaya pemesanan dan

total biaya penyimpanan per tahunnya. Biaya pemesanan diperoleh dari banyaknya

Page 48: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

33

pesanan dikali biaya pesanan setiap kali pesan. Biaya penyimpanan diperoleh dari

20 % harga jual pupuk dan media tanam dan jumlah persediaan yang disimpan di

gudang penyimpanan adalah jumlah persediaan rata-rata yang diperoleh dari

penjumlahan persediaan awal dan persediaan akhir dibagi dua. Semakin besar

jumlah persediaan yang disimpan digudang penyimpanan, semakin besar pula biaya

penyimpanannya. Begitu pula dengan biaya pemesanan, semakin besar frekuensi

pesanan yang dilakukan semakin besar pula biaya pemesanannya (Mayasari dan

Supriyanto, 2016).

3.4.8. Pengujian Hipotesis

Menganalisis adanya signifikansi dapat dilakukan dengan menggunakan uji

t atau t-test. Apabila akan menganalisis hasil eksperimen yang menggunakan pre

test dan post test one group design, maka rumus yang digunakan adalah (Arikunto,

2002):

t = 𝑀𝑑

√∑𝑋2𝑑

𝑁(𝑁−1)

.................................................................................................. (9)

Dimana:

Md : ∑𝑑

𝑁

∑𝑋2𝑑 : ∑𝑑2 − (∑𝑑)2

𝑁 ................................................................................. (10)

Page 49: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

34

Keterangan:

Md : Rata – rata dari perbedaan total inventory cost menurut perusahaan dan

total inventory cost berdasarkan EOQ

Xd : deviasi masing-masing subjek (d-Md)

∑𝑋2𝑑 : jumlah kuadrat deviasi

N : Subjek pada sampel

∑d : Jumlah dari perbedaan inventory cost menurut perusahaan dan total

inventory cost menurut EOQ

Kriteria hipotesis yang digunakan adalah taraf signifikansi 5%. Ho diterima jika t

hit ≤ t tabel, dan Ho ditolak jika t hit ≥ t tabel.

3.5 Penyajian Data

Hasil penelitian disusun dan disajikan dalam bentuk matriks dan narasi

berdasarkan kutipan hasil wawancara yang dibandingkan dengan teori yang

berhubungan dengan topik penelitian yaitu optimalisasi persediaan produk di

gudang PT Trubus Mitra Swadaya dan hasil perhitungan metode analisis ABC,

EOQ, ROP dan TIC akan disajikan dalam bentuk tabel.

Page 50: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Trubus Mitra Swadaya merupakan anak perusahaan dari Yayasan Bina

Swadaya yang khusus bergerak pada bidang pemasaran produk pertanian. Adapun

sejarah dari kedua perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.

4.1.1 Sejarah Yayasan Bina Swadaya

Yayasan Bina Swadaya didirikan oleh Ikatan Petani Pancasila pada 24 Mei

1967 sebagai wahana pemberdayaan masyarakat yang mandiri dan konsisten.

Awalnya, yayasan ini bernama Yayasan Sosial Tani Membangun. Pendirian Bina

Swadaya ini terkait dengan keberadaan Gerakan Sosial Pancasila (buruh, petani,

nelayan, paramedis, dan usahawan) yang terbentuk sejak tahun 1954. Tujuan dari

Gerakan Sosial Pancasila adalah untuk memperjuangkan keberadaan masyarakat

sesuai dengan tujuan kemerdekaan Republik Indonesia. Bentuk organisasi serta

cara kerja Bina Swadaya disusun sesuai situasi dan perkembangan sosial-ekonomi

dan politik pada periode tertentu agar dapat berfungsi optimal.

Yayasan Bina Swadaya merupakan lembaga yang mengelola sejumlah

kegiatan pelayanan yang berorientasikan pada pemberdayaan masyarakat.

Ditingkat masyarakat, Bina Swadaya mengedepankan kelembagaan pendamping

yang berkemampuan sebagai penggerak tumbuh-kembangnya organisasi-

organisasi masyarakat yang disebut KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat).

Sebagai sebuah lembaga yang secara aktif, Bina Swadaya senantiasa mendorong

kemandirian dan keberlanjutan di tingkat institusi maupun masyarakat. Bina

Page 51: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

36

Swadaya juga melakukan upaya membangun keswadayaan dalam organisasi

dengan mengembangkan beberapa kegiatan yang kesemuanya terangkum dalam

tujuh bidang kegiatan, yaitu:

1. Pemberdayaan Masyarakat: berbentuk kegiatan pengembangan daerah,

kesehatan masyarakat, sanitasi, lingkungan, pertanian, dan ketenagakerjaan

melalui pengkajian, pelatihan, konsultasi, dan pendampingan yang bernama

Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Pusat Kajian, Bina Swadaya Konsultan dan

Koperasi Bina Swadaya.

2. Pengembangan Keuangan Mikro: pelayanan keuangan mikro dilakukan

melalui lembaga perbankan dan non bank, berusaha menyentuh masyarakat

miskin dan terpinggirkan yang bernama Bank Perkreditan Rakyat, Cabang

Pelayanan Keuangan Mikro.

3. Pengembangan Agribisnis: melalui kegiatan pemasaran produk dan sarana

produksi pertanian, mengembangkan sistem franchise “Toko Trubus” bagi

masyarakat Indonesia yang bernama Trubus Mitra Swadaya.

4. Komunikasi Pembangunan: memberikan informasi di berbagai bidang

pembangunan melalui penerbitan majalah, buku, program radio, VCD dan

TV yang bernama Trubus Swadaya, Penebar Swadaya, Puspa Swara, Trubus

Media Swadaya dan Niaga Swadaya.

5. Pengembangan Wisata Alternatif: menyelenggarakan program wisata yang

berorientasi pada pembangunan, antara lain pertanian, ekologi, budaya, dan

industri yang bernama Bina Swadaya Tours.

Page 52: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

37

6. Pengembangan Jasa Percetakan: mengelola industri percetakan untuk

menunjang kegiatan komunikasi pembangunan dan peningkatan pendapatan

lembaga yang bernama Percetakan Penebar Swadaya.

7. Pengembangan Sarana: penyediaan fasilitas untuk pertemuan, pelatihan,

workshop, dan seminar yang bernama Wisma Hijau – Kampus Diklat Bina

Swadaya, Bina Sarana Swadaya.

4.1.2 Sejarah PT Trubus Mitra Swadaya

Berawal dari tuntutan pembaca majalah pertanian yakni Majalah Trubus

yang diterbitkan tahun 1969 berkenaan dengan pengadaan bibit dan sarana

pertanian, maka pada tahun 1983 dibuka toko pertanian pertama yang terletak di

Jalan Gunung Sahari III/7, Jakarta Pusat yang lebih dikenal dengan nama Toko

Trubus Gunung Sahari dibawah manajemen PT Maha Tani Sentosa. Pada tahun

yang sama dibangun Toko Trubus kedua yaitu Toko Trubus Cimanggis yang

berlokasi di Desa Mekarsari, Cimanggis, Depok. Pada toko tersebut juga terdapat

kegiatan pengadaan dan perawatan tanaman yang membantu suplai tanaman buah

di Toko Trubus.

Mulanya Toko Trubus Cimanggis dijadikan sekaligus sebagai kebun

pembibitan. Namun seiring perkembangannya, awal tahun 1990-an kebun

pembibitan di Cimanggis tidak berproduksi lagi karena banyaknya permintaan

masyarakat sedangkan lahan untuk melakukan pembibitan terbatas. Oleh karena itu,

PT Maha Tani Sentosa bekerjasama dengan petani dan Supplier untuk memasok

kebutuhan bibit dan sarana pertanian. Keputusan untuk tidak lagi memproduksi

produk sendiri melainkan bekerjasama dengan petani dan Supplier sebagai pihak

Page 53: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

38

yang memasok produk Toko Trubus berdasarkan beberapa pertimbangan

diantaranya dari segi keuntungan serta risiko yang harus ditanggung. Sampai

dengan tahun 2000, Toko Trubus telah berkembang pesat di daerah Jabodetabek

dengan pertambahan jumlah toko sebanyak enam toko. Pada tahun 2001,

manajemen Toko Trubus mengganti manajemen perusahaan dari PT Maha Tani

Sentosa menjadi PT Niaga Swadaya akibat adanya permasalahan di bidang

keuangan sehingga mengharuskan dilakukannya pergantian manajemen.

Toko Trubus yang merupakan pusat belanja tanaman dan sarana pertanian ini

menyediakan produk-produk pertanian unggulan, diantaranya tanaman, media

informasi, sarana produksi pertanian, dan produk olahan herbal. Toko Trubus

menyediakan hampir semua keperluan masyarakat dalam bercocok tanam serta

produk kesehatan dengan menyediakan berbagai macam produk herbal. Toko

Trubus menghadirkan konsep terlengkap dan terpadu untuk melayani semua

kebutuhan masyarakat terhadap tanaman dan kesehatan dengan produk herbal.

Untuk dapat memberikan citra yang baik dibenak masyarakat, selain menyediakan

produk yang berkualitas Toko Trubus juga memberikan pelayanan yang diharapkan

dapat menimbulkan kepuasan pelanggan. Fasilitas yang disediakan sebagai bentuk

pelayanan untuk setiap pelanggan antara lain penjualan produk-produk unggulan

pertanian, konsultasi gratis seputar produk-produk Toko Trubus Mitra Swadaya,

dan pengiriman produk konsumen (untuk wilayah Jabodetabek).

4.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT Trubus Mitra Swadaya adalah “Menjadi perusahaan agribisnis yang

diakui unggul dalam pemasaran produk dan jasa berkualitas tinggi”.

Page 54: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

39

Misi PT Trubus Mitra Swadaya yaitu:

1. Memperluas akses bagi konsumen untuk mendapatkan produk dan jasa

yang dapat meninglatkan nilai tambah serta manfaat dari hobi dan

kegiatan bisnis bidang pertanian.

2. Memproduksi dan menjalankan fungsi retail, serta menjadi distributor

produk dan sarana pertanian.

3. Mempengaruhi kebijakan pembangunan agar lebih mendukung

perkembangan produk, pemasaran produk, dan sarana pertanian.

4. Memperluas jangkauan pelayanan secara berkelanjutan.

Sesuai dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan, maka PT Trubus Mitra

Swadaya mengembangkan sistem franchise Toko Trubus dalam lima tahun sebagai

sarana untuk mempermudah access to market kepada petani.

4.3 Lokasi Perusahaan

Kantor pusat PT Trubus Mitra Swadaya berlokasi di Griya Cimanggis Blok

F No. 8 Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Di lokasi yang

sama terdapat Toko Trubus cabang Cimanggis dan gudang utama yaitu gudang

produk jadi dan gudang penyimpanan. Alasan pemilihan lokasi tersebut

dikarenakan lokasi tersebut karena PT Trubus Mitra Swadaya membutuhkan lahan

yang cukup luas dan kondisi lingkungan yang memungkinkan untuk usaha

pembibitan yang mana hal tersebut tidak mungkin dilakukan di Jakarta. Alasan

kedua adalah karena banyak dari pendiri perusahaan yang berdomisili di sekitar

Cimanggis terasuk Bapak Bambang Ismawan pendiri PT Bina Swadaya.

Page 55: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

40

Dilihat dari lokasinya, kantor pusat yang terletak di Cimanggis bisa dikatakan

kurang strategis sebagai tempat usaha dikarenakan cukup jauh dari pusat perkantora

dan bisnis pada umumnya yang berada di Jakarta. Hal tersebut membuat mobilitas

dari karyawan agak terbatas dalam hal urusan bisnis. Lokasi gudang utama yang

berada di Cimanggis terbilang kurang strategis apalagi untuk menopang 31 cabang

toko trubus yang kini telah tersebar dibeberapa kota besar Indonesia. Dengan

fasilitas mobil pick up yang hanya 4 buah, akan menimbulkan banyak pengeluaran

biaya pengiriman ke toko-toko cabang terubus.

4.4 Struktur Perusahaan

Struktur PT Trubus Mitra Swadaya terdiri dari Direktur Utama, Manajer

Keuangan/Accounting, HRD (Human Resources Development), Manajer

Pemasaran, Manajer Pengadaan, EDP (Entry Data Process), dan Promosi. Secara

ringkas fungsi dan tugas pokok masing-masing jabatan penting yang ada pada

struktur organisasi di jelaskan dibawah ini.

1. Direktur Utama

Fungsi jabatan Direktur Utama adalah memimpin seluruh kegiatan

perusahaan untuk mencapai hasil investasi modal dan keuntungan yang tinggi.

Tugas pokoknya adalah menetapkan sasaran dan cara mencapai sasaran kinerja;

menjaga kestabilan perusahaan; memastikan pertumbuhan perusahaan.

2. Manajer Keuangan/Accounting dan HRD

Tugas pokok Manajer Keuangan adalah memberikan laporan R/L setiap

kegiatan kepada manajermen; memberikan laporan keuangan serealistis mungkin

kepada manajemen; memberikan analisa keuangan yang tepat; melakukan

Page 56: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

41

perencanaan, control, dan pengendalian aliran kas yang ketat untuk menjaga

kelancaram likuiditas perusahaan; menyelesaikan setiap permasalahan pajak. Tugas

pokok HRD adalah menjamin terselenggaranya kegiatan personalia sesuai dengan

kebijakan perusahaan; membantu Direktur Utama dalam hal tugas-tugas

kesekretariatan dan menyimpan catatan-catatan/informasi yang bersifat rahasia.

3. Manajer Pemasaran dan Manajer Pengadaan

Fungsi jabatan Manajer Pemasaran adalah memimpin seluruh kegiatan

pemasaram untuk mencapai target pemasaran. Tugas pokoknya adalah menyusun

target pemasaran; merecanakan, mengorganisir, mengontrol dan menggerakkan

seluruh kegiatan pemasaran.Tugas pokok Manajer Pengadaan adalah mengadakan

produk untuk seluruh toko tepat waktu; membina hubungan baik dengan relasi;

mengkoordinir tugas-tugas MD Pengadaan dan Staf Pengadaan.

4. EDP (Entry Data Process)

Tugas pokok EDP adalah melakukan perawatan software dan hardware

computer di bagian retail; menghadirkan laporan tepat waktu; melakukan tugas-

tugas adiministratif dan clerical yang berkaitan dengan bagian retail.

5. Promosi dan Koordinator Toko

Tugas pokok Promosi adalah memperkenalkan produk-produk perusahaan

kesasaran yang tepat. Koordinator Toko bertugas untuk bertanggung jawab

terhadap operasional dalam pencapaian target yang telah ditetapkan serta membuat

evaluasi setiap bulan atas kegiatan seluruh toko.

Page 57: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

42

6. Kepala Toko

Kepala Toko bertugas untuk bertanggung jawab atas operasional toko yang

dipegangnya khususnya dalam pencapaian target toko tersebut; menerima

konsumen; menentukan strategi promosi yang disesuaikan dengan kondisikonya;

membuat laporan persediaan produk ke bagian pengadaan; dan membuat laporan

penjualan harian.

Struktur organisasi PT Trubus Mitra Swadaya dihubungkan dengan garis

lurus yang menunjukkan bahwa pendelegasian tugas dan wewenang ada ditangan

direktur kemudian diteruskan melalui manajer divisi dan selanjutnta diteruskan lagi

pada bawahan sampai tingkat terendah. Pola pengambilan keputusan yang bersifat

penting dalam perusahaan dipegang oleh direktur dan manajer divisi, sedangkan

untuk kegiatan harian perusahaan dilakukan oleh bawahan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing.

4.5 Lingkup Kegiatan Perusahaan

PT Trubus Mitra Swadaya sebagai unit pengelola pemasaran produk

pertanian dan sarana produksi pertanian, berupaya untuk mengembangkan sistem

franchise toko pertanian bagi masyarakat. Beberapa unit kegiatan yang

berhubungan dengan pengadaan dan persediaan produk antara lain:

1. Retail

Unit kegiatan retail atau yang lebih dikenal dengan Toko Trubus merupakan

unit pemasaran yang berfungsi sebagai sarana penjualan langsung kepada

konsumen. Produk-produk yang ditawarkan meliputi tanaman, sarana produksi

pertanian, produk olahan, dan media informasi. Saat ini terdapat 31 Toko Trubus

Page 58: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

43

yang tersebar di Jabodetabek (Cimanggis, Gunung Sahari, Bintaro, Daan Mogot,

Cikarang, Cibubur, Lottemart Pasar Rebo, Lottemart Meruya, Lottemart BSD,

Pondok Bambu, Mitra 10 Gading Serpong, Lottemart Kelapa Gading, Pekayon),

Jawa Barat (Bandung Pasteur, Lottemart Soekarno-Hatta), Jawa Tengah

(Yogyakarta, Semarang, Lottemart Solo), Jawa Timur (Waru, Wiyung, Taman

Pinang, Merr, Jember), Sumatera (B. Lampung, Palembang dan Pekanbaru).

2. Distributor

Unit kegiatan distributor merupakan kegiatan pemasaran PT Trubus Mitra

Swadaya yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke retail

(outlet/agen/nursery). Berdasarkan tahun 2010, distributor memiliki relasi yang

terdiri dari 23 agen, 300 outlet, dan 12 bazaar.

3. Pameran

Unit kegiatan pameran merupakan salah satu kegiatan promosi yang

dilakukan PT Trubus Mitra Swadaya. Tujuan dilakukannya pameran adalah

memperkenalkan produk-produk yang ada atau yang akan dipasarkan ke calon

relasi atau pembeli, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

pencapaian target pada unit pemasaran.

4.6 Produk PT Trubus Mitra Swadaya

Produk PT Trubus Mitra Swadaya yang disediakan di Toko Trubus terdiri

dari empat kelompok produk. Berikut adalah berbagai jenis produk yang disediakan

oleh Toko Trubus menurut kelompoknya yakni:

1. Tanaman: tanaman yang ditawarkan meliputi tanaman buah, tanaman hias,

dan tanaman obat. Tanaman buah merupakan produk tanaman unggulan di

Page 59: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

44

Toko Trubus. Toko Trubus menyediakan 102 tanaman drum, 250 tanaman

polibag, 12 tanaman polizak, 51 tanaman pot, serta 146 tanaman HTI, obat,

dan hias.

2. Saprotan (Sarana Produksi Pertanian): merupakan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan dalam kegiatan budidaya tanaman. Saprotan yang disediakan

meliputi bibit tanaman, benih tanaman, pupuk, pestisida, media tanam, tempat

tanam (pot, polibag), dan berbagai peralatan pertanian. Toko Trubus

menyediakan 588 jenis saprotan dan 256 benih tanaman.

3. Produk Olahan: merupakan produk olahan yang terbuat dari berbagai jenis

produk pertanian herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Ada 85 produk

olahan yang tersedia di Toko Trubus.

4. Media Informasi: produk ini terdiri dari Majalah Trubus, bundel Trubus, dan

berbagai buku pertanian. Untuk media informasi, Toko Trubus menyediakan

495 produk.

4.7 Fasilitas Pengendalian Persediaan Pupuk dan Media Tanam

Fasilitas aktivitas manajemen pengendalian persediaan pupuk dan media

tanam di gudang PT Trubus Mitra Swadaya merupakan salah satu bagian penting

yang dapat menunjang kelancaran usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Fasilitas

yang tersedia dapat mempercepat dan menekan biaya persediaan pupuk dan media

tanam di PT Trubus Mitra Swadaya. Terdapat beberapa fasilitas yang tersedia pada

gudang persediaan pupuk dan media tanam PT Trubus Mitra Swadaya, antara lain:

Page 60: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

45

1. Gudang Penyimpanan

Gudang penyimpanan adalah gudang yang menyimpan persediaan produk-

produk produksi seperti pupuk dan media tanaman organik ukuran 10 kg. Lokasi

gudang penyimpanan terletak disamping gudang produk jadi dengan luas 150 𝑚2

dan terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 untuk pupuk dan media tanam sementara lantai 2

sebagian untuk menyimpan rak pot besi dan sebagian untuk menyimpan media

tanam.

Gambar 2. Gudang penyimpanan Sumber: Dokumentasi Penelitian

Pupuk dan media tanam yang terdapat di PT Trubus Mitra Swadaya berasal

dari Supplier binaan PT Trubus Mitra Swadaya yang pernah mengikuti pelatihan

yang diadakan oleh PT Trubus Mitra Swadaya yang mana supplier tersebut tetap

harus menggunakan merek PT Trubus Mitra Swadaya pada produk yang

Page 61: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

46

diproduksi. Kapasitas gudang penyimpanan dapat menampung maksimal 5.000

karung pupuk dan media tanam berukuran 35𝑐𝑚 × 55𝑐𝑚.

Gambar 3. Denah Gudang penyimpanan Sumber: Data Primer (diolah)

Penyusunan pupuk dan media tanam yang terdapat di gudang penyimpanan

sama seperti penyusunan produk di gudang produk jadi yaitu berdasarkan nama

Supplier produk tersebut. Pupuk dan media tanam yang terdapat di gudang

penyimpanan antara lain:

a. Kompos: Kompos Sapi, Kompos Kambing dan Kompos Organik.

b. Media Tanam: Media Tanam, Sekam Bakar, Media Adenium, Cocopeat, Pasir

Malang, dan Media Tanaman Hias.

c. Pupuk: Pupuk Kandang Kambing dan Pupuk Kandang Sapi.

Page 62: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

47

2. Sarana Transportasi

PT Trubus Mitra Swadaya memiliki empat pick up box dengan ukuran yang

bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah pesanan produk dari masing-

masing toko PT Trubus Mitra Swadaya yang berada di Jabodetabek dan pulau jawa

sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Setiap pick up box ditanggung jawabkan

kepada satu orang supir dengan diberikan uang transport (bensin) untuk keperluan

mengantar produk.

Gambar 4. Pick Up Box PT Trubus Mitra Swadaya Sumber: Dokumentasi Penelitian

Jadwal pengantaran produk ditetapkan setiap bulannya sesuai dengan

kebutuhan dan permintaan dari masing-masing toko. Namun dalam pelaksanaannya

setiap bulan toko selalu memiliki permintaan produk susulan sehingga jadwal dari

masing-masing pick up box akan disesuaikan dengan permintaan susulan toko.

Beberapa kasus khusus yang penulis amati selama penelitian, PT Trubus

Mitra Swadaya akan menyewa jasa ekspedisi untuk mengantarkan produk-produk

dalam jumlah yang besar atau pada kondisi ketika pick up box tidak memiliki jadwal

mengantar produk ke toko yang dituju. Seluruh biaya penyewaan ekspedisi tersebut

Page 63: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

48

akan dimasukkan kedalam komponen biaya pengeluaran toko sehingga laporan

penanggungjawaban akan diserahkan oleh toko yang bersangkutan. Sementara

pengeluaran biaya pengantaran yang dilakukan oleh pick up box milik PT Trubus

Mitra Swadaya dilakukan oleh divisi pengadaan dalam hal ini adalah bagian

warehouse.

Page 64: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

49

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Manajemen Pengendalian Persediaan Pupuk dan Media Tanam

Proses manajemen persediaan di PT Trubus Mitra Swadaya merupakan salah

satu aktivitas penting yang menjadi penunjang utama berjalannya kinerja

perusahaan. Adanya manajemen persediaan yang baik, maka ketersediaan pupuk

dan media tanam di toko dapat terus terpenuhi. Aktivitas manajemen persediaan

pupuk dan media tanam di gudang penyimpanan yang dilakukan oleh PT Trubus

Mitra Swadaya dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Planning (Perencanaan) Persediaan Pupuk dan Media Tanam

Tahap planning (perencanaan) merupakan salah satu tahapan manajemen

persediaan pupuk dan media tanam yang paling penting karena pada tahap

perencanaan ini perusahaan akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang perlu

dilakukan untuk mengendalikan persediaan pupuk dan media tanam PT Trubus

Mitra Swadaya. Adapun beberapa langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan

persediaan pupuk dan media tanam yaitu menentukan jumlah permintaan pupuk

dan media tanam masing-masing toko dengan menggunakan acuan permintaan

pupuk dan media tanam pada bulan sebelumnya. Tahap berikutnya adalah

pengecekan ketersediaan pupuk dan media tanam yang ada di gudang penyimpanan

dan mengurangkan dengan jumlah permintaan pupuk dan media tanam dari toko.

Setelah diketahui jumlah pupuk dan media tanam yang harus dipesan, selanjutnya

divisi pembelian akan melakukan pemesanan kepada supplier. Setelah pemesanan

Page 65: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

50

dilakukan, supplier akan mengirimkan pupuk dan media tanam ke gudang

penyimpanan.

2. Organizing (Pengorganisasian) Persediaan Pupuk dan Media Tanam

Pengorganisasian adalah tindakan menkoordinasikan antara satu orang

dengan orang yang lain ataupun antar orang dan aktivitasnya, sehingga pada proses

pengorganisasian dibutuhkan kemampuan khusus agar seluruh aktivitas yang ada

dibagian persediaan dapat berjalan dengan lancar (Torang, 2013). Berdasarkan

definisi tersebut, berikut digambarkan alur koordinasi dalam persediaan pupuk dan

media tanam dari gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya hingga ke

gudang toko.

a. Alur Koordinasi Permintaan Pupuk dan Media Tanam PT Trubus Mitra

Swadaya

Pada tahap pengorganisasian alur koordinasi persediaan pupuk dan media

tanam di PT Trubus Mitra Swadaya, komando utama berasal dari direktur

perusahaan, kemudian dilimpahkan ke manajer pemasaran dan berkoordinator

dengan supervisor pembelian dan keuangan, lalu akan dilaksanakan oleh staf

warehouse. Berikut gambar alurnya:

Page 66: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

51

Gambar 5. Alur Koordinasi Permintaan Pupuk dan Media Tanam

Sumber: Data Primer (diolah)

b. Alur Koordinasi Distribusi Pupuk dan Media Tanam PT Trubus Mitra

Swadaya

Pada alur koordinasi pengeluaran pupuk dan media tanam dari gudang,

komando utama juga berasal dari direktur perusahaan, kemudian dilimpahkan

kepada Supervisor Pembelian yang berkoordinasi dengan Supervisor Keuangan

kemudian diteruskan ke supervisor ritel lalu akan dilaksanakan oleh staf

warehouse. Berikut gambar alurnya:

Page 67: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

52

Gambar 6. Alur Koordinasi Distribusi Pupuk dan Media Tanam Sumber: Data Primer (diolah)

3. Actuating (Penggerakan) Persediaan Pupuk dan Media Tanam

Actuating merupakan fungsi manajemen secara langsung berusaha

merealisasikan keinginan-keinginan organisasi, sehingga dalam aktivitasnya

senantiasa berhubungan dengan metode dan kebijaksanaan dalam mengatur dan

mendorong orang agar bersedia melakukan tindakan yang diinginkan oleh

organisasi tersebut (Torang, 2013). Berdasarkan definisi tersebut, berikut dijelaskan

proses persediaan pupuk dan media tanam di gudang penyimpanan:

Page 68: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

53

a. Proses Persediaan Pupuk dan Media Tanam

Persediaan pupuk dan media tanam yang ada di gudang penyimpanan

tergantung dari jumlah permintaan yang diajukan oleh toko trubus setiap bulan.

Adapun teknis yang dilakukan PT Trubus Mitra Swadaya dalam melakukan

permintaan pupuk dan media tanam untuk persediaan gudang dan toko dimulai dari

data pembelian atau permintaan produk (pupuk dan media tanam) dari konsumen

hingga ke permintaan produk dari toko ke gudang. Berikut flowchart tentang proses

permintaan pupuk dan media tanam dari toko ke gudang penyimpanan.

Gambar 7. Alur Proses Persediaan Pupuk dan Media Tanam Sumber: Data Primer (diolah)

Page 69: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

54

Persediaan pupuk dan media tanam di gudang produk produksi tergantung

dari jumlah permintaan pupuk dan media tanam yang diminta oleh Toko Trubus.

Per tanggal 20 disetiap bulannya masing-masing toko akan membuat daftar

permintaan produk yang disebut dengan permintaan reguler dalam bentuk Bukti

Permintaan Produk yang berisi kode produk, nama produk, jumlah yang diminta,

dan harga produk yang diminta dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Bukti Permintaan Produk Reguler Sumber: Dokumentasi Penelitian

Pada proses permintaan produk reguler dari toko terdapat aktivitas

pencocokan permintaan produk reguler dari Toko Trubus dengan persediaan

produk yang ada di gudang. Pada aktivitas tersebut, penanggungjawab gudang

penyimpanan memilih produk yang akan didistribusikan ke toko dilihat dari

ketersediaan produk yang ada di gudang. Ketika produk yang diminta oleh toko

Page 70: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

55

jumlahnya melebihi ketersediaan produk di gudang, penangunggungjawab gudang

penyimpanan akan mengeluarkan produk dengan jumlah yang diperkirakan akan

tersisa untuk toko lain setelah itu penanggungjawab gudang akan menulis di kolom

kosong pada bukti permintaan produk dan memberi tanda lingkaran yang artinya

produk tersebut sudah disetujui untuk dikirim.

Setelah penanggungjawab gudang membuat daftar produk keluar di kolom

kosong seperti Gambar 8. selanjutnya staff administrasi gudang melakukan

penginputan data permintaan reguler toko yang merupakan salah satu tanggung

jawab dari admin gudang bagian permintaan produk. Penginputan data daftar

permintaan produk menggunakan aplikasi IPOS, daftar permintaan tersebut

selanjutnya akan dikirim kebagian pembelian untuk dilakukan pengecekan dan

persetujuan yang nantinya akan diproses oleh bagian pembelian untuk dilakukan

pemesanan ke Supplier.

Gambar 9. Daftar Permintaan Pupuk dan Media Tanam Sumber: Dokumentasi Penelitian

Page 71: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

56

Daftar Permintaan berisi tentang penerima produk yang terdiri dari nama dan

alamat, nomor permintaan produk yang terbagi menjadi 3 jenis permintaan yaitu

Reguler order/permintaan reguler toko (RO), Sales Order/permintaan pembeli

langsung (SO), Push order/permintaan susulan (PO) dan Quantity

Order/permintaan distributor (QO). Keterangan produk yang diminta berisikan

nomor, kode produk, nama produk, jumlah produk yang diminta, harga produk yang

diminta dan total harga produk yang diminta. Daftar produk yang diminta akan

diserahkan kepada spv. Pembelian untuk dicek kembali dan disesuaikan dengan

ketersediaan produk yang ada di gudang pusat sebelum dilakukan pemesanan

produk ke Supplier.

Produk dari Supplier akan masuk ke gudang produk jadi paling lama 1

minggu setelah pemesanan. Produk tersebut dikirim langsung oleh Supplier dengan

biaya pemesanan ditanggung oleh pihak Supplier. Produk yang masuk ke gudang

penyimpanan akan dicek oleh penanggungjawab gudang penyimpanan apakah data

pesanan sesuai dengan produk fisik yang ada. Selain itu, penanggungjawab gudang

juga akan memastikan produk yang diterima masih dalam kondisi baik sebelum

disimpan ke dalam gudang. Setelah data dan produk sesuai, penanggungjawab

gudang akan melaporkan ke bagian MD gudang dan akan diinput oleh admin

gudang bagian permintaan untuk menambah data persediaan produk di sistem.

Page 72: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

57

b. Proses Distribusi Pupuk dan Media Tanam

Produk akan dikeluarkan dari gudang pusat sesuai dengan jumlah permintaan

produk yang disetujui oleh MD masing-masing gudang, adapun alur prosesnya

adalah sebagai berikut:

Gambar 10. Alur Proses Distribusi Produk Sumber: Data Primer (diolah)

Produk yang terdapat di gudang penyimpanan akan dikeluarkan sesuai

dengan jumlah permintaan yang telah disetujui dan disesuaikan dengan

ketersediaan produk yang ada di gudang. Jika produk yang diminta jumlahnya lebih

banyak dari produk yang tersedia di gudang maka penanggungjawab gudang akan

mengeluarkan sesuai dengan ketersediaan produk dan sisanya akan dimasukkan

Page 73: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

58

kedalam permintaan susulan produk. Setelah produk disiapkan dan dicatat jumlah

produk yang keluar, PJ gudang penyimpanan akan melaporkan ke admin gudang

bagian pengeluaran produk untuk dibuatkan Delivery Order dengan kode

Warehouse Transfer (WT) yang berarti jumlah produk tersebut sudah dikurangi

dari data persediaan produk yang ada di gudang pusat. Selanjutnya produk akan

dikirimkan ke toko menggunakan pick up box gudang.

4. Controlling (Pengendalian) Persediaan Pupuk dan Media Tanam

Pengawasan dalam persediaan dilakukan secara langsung oleh direktur dan

lower manager lainnya. Namun sebelum pengecekan dilakukan oleh direktur,

terlebih dahulu persediaan akan dicek oleh penanggung jawab utama gudang

bersama dengan penanggung jawab dari masing-masing gudang dengan cara

mengambil sampel secara random produk yang akan dicek setiap dua minggu sekali

disesuaikan dengan data yang ada di sistem aplikasi IPOS. Jika produk yang dicek

jumlahnya sama maka kemungkinan besar data yang ada di sistem sama dengan

ketersediaan produk sebenarnya di gudang, namun jika jumlah ketersediaan produk

yang ada di gudang berbeda dengan yang tercatat disistem maka akan dilakukan

pengecekan ulang atau penyesuaian dengan data delivery order yang sudah

dikeluarkan.

Page 74: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

59

5.2 Analisis Pengendalian Persediaan Pupuk dan Media Tanam Di Gudang

Penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya

Pengendalian persediaan pupuk dan media tanam di gudang penyimpanan PT

Trubus Mitra dilakukan dengan menggunakan analisis ABC dan analisis biaya

persediaan yang terdiri dari metode economic order quantity (EOQ), safety stock

(SS), dan maximum inventory (MI). Adapun hasil dan penjelasannya adalah sebagai

berikut:

5.2.1 Pengklasifikasian Jenis Pupuk dan Media Tanam Di Gudang

Penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya

Jenis-jenis pupuk dan media tanam yang tedapat di PT Trubus Mitra Swadaya

memiliki tingkat penjualan yang berbeda-beda. Melalui analisis ABC, persediaan

pupuk dan media tanam dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepentingannya.

Gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya merupakan gudang yang

khusus menyimpan produk jenis pupuk dan media tanam yang diproduksi oleh

beberapa mitra supplier. Sehingga dalam penelitian ini, jenis persediaan yang

diteliti adalah pupuk dan media tanam dalam bentuk kemasan (karung).

Berdasarkan telaah dokumen terdapat 14 jenis pupuk dan media tanam, berikut data

jenis pupuk dan media tanam yang disimpan di gudang penyimpanan PT Trubus

Mitra Swadaya, data harga pupuk dan media tanam dan jumlah distribusi pupuk

dan media tanam ke Toko Trubus periode Januari – Desember 2019:

Page 75: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

60

Tabel 3.Data Distribusi Pupuk dan Media Tanam Periode Januari – Desember 2019

Kode

Produk Nama Produk

Total

Distribusi

(karung)

Harga

Produk (Rp)

20113000009 Media Aglonema Bag 2.546 30.000

20113000013 Media Anthurium 879 12.500

20113000017 Media Adenium & Euphorbia 990 12.500

20113000019 Media Pakis Plus- Pcs 2.225 12.500

20114000001 Kompos Kambing Trubus 5.316 30.000

20114000002 Kompos Best Compost 4.001 36.000

20114000003 Media Tanam Trubus 20.585 30.000

20114000004 Media Tanam Hias 834 26.500

20114000006 Kompos Sapi Trubus 3.567 27.000

20114000015 Kompos Premium 1.523 45.000

20114000008 Media Cocopeat 460 30.000

20114000020 Pasir Malang 720 15.000

20113000014 Sekam Bakar Trubus 959 25.000

20114000016 Media Tanam Trubus (Sumatera) 387 35.000

Sumber : Data Penelitian (diolah)

Pupuk dan media tanam pada Tabel 3. merupakan jenis pupuk yang dikemas

dalam ukuran 10 kg, sementara untuk jenis pupuk cair dan pupuk ukuran lain

termasuk dalam jenis produk yang terdapat di gudang produk jadi seperti NPK,

pupuk akar, pupuk daun dan pupuk batang. Pada tabel 3. jumlah distribusi pupuk

dan media tanam tersebut merupakan hasil akumulasi dari bulan Januari 2019

hingga Desember 2019, distribusi tertinggi adalah Media Tanam Trubus dengan

distribusi per tahun 2019 sebanyak 20.585 karung. Sementara distribusi terendah

Page 76: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

61

per tahun 2019 adalah Media Tanam Trubus (Sumatera) sebanyak 387 karung per

tahun 2019 untuk 31 toko trubus.

Supplier dari pupuk dan media tanam di Trubus terdiri dari berbagai macam

perusahaan, meskipun perusahaan tersebut harus menggunakan merk dagang PT

Trubus Mitra Swadaya. Adapun beberapa perusahaan yang menjadi supplier dari

PT Trubus Mitra Swadaya antara lain UD. Ondo, Berkah Alam, Kariyana dan CV.

Tunas Mekar. Pupuk dan media tanam yang dibeli oleh PT Trubus Mitra Swadaya

kepada supplier tersebut menggunakan sistem beli putus sehingga ketika pupuk dan

media tanam rusak saat pengiriman atau selama pupuk dan media tanam berada di

gudang penyimpanan akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT Trubus Mitra

Swadaya. Data jumlah distribusi dan harga pupuk dan media tanam pada tabel 2.

selanjutnya akan diolah menggunakan alat analisis ABC untuk mengetahui

kelompok-kelompok dari jenis pupuk dan media tanam di gudang penyimpanan PT

Trubus Mitra Swadaya sesuai dengan nilai investasi selama tahun 2019 (lampiran

1). Berikut hasil dari pehitungan dengan alat analisis ABC pada tabel 4.:

Tabel 4.Analisis ABC Berdasarkan Nilai Investasi Pupuk dan Media Tanam

Periode Januari – Desember 2019

Kelompok

Produk

Jumlah

Jenis

Produk

Persentase

Jumlah Jenis

Produk (%)

Nilai Investasi

(Rp)

Persentase

Nilai

Investasi (%)

Kelompok A 4 28,57 1.017.375.000 78,40

Kelompok B 4 28,57 196.702.500 15,69

Kelompok C 6 42,65 205.517.500 6,43

Total 14 100 1.297.686.000 100

Sumber : Data Penelitian (diolah)

Page 77: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

62

Pada Tabel 4. menunjukkan bahwa kelompok pupuk dan media tanam di

gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya terdiri dari kelompok A sebanyak

4 produk dengan nilai investasi produk sebesar Rp1.017.375.000 yang berarti

78,40% dari total investasi pupuk dan media tanam yang ada di gudang

penyimpanan, sementara kelompok B terdiri dari 4 produk dengan nilai investasi

Rp196.702.500 yang berarti 15,69% dari total investasi pupuk dan media tanam dan

kelompok C dengan 6 jenis produk dengan nilai investasi sebesar Rp205.517.500

yang berarti 6,43% dari jumlah total nilai investasi pada gudang penyimpanan PT

Trubus Mitra Swadaya. Jenis pupuk dan media tanam yang termasuk kedalam

kelompok A dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5.Kelompok A dari Analisis ABC Distribusi Pupuk dan Media Tanam

Periode Januari – Desember 2019

No Nama Produk Total Distribusi

(karung) Kelompok ABC

1 Media Tanam Trubus 20.585 A

2 Kompos Kambing Trubus 5.316 A

3 Kompos Best Compost 4.001 A

4 Kompos Sapi Trubus 3.567 A

Sumber : Data Penelitian (diolah)

Media Tanam Trubus merupakan salah satu produk yang permintaannya per

tahun 2019 cukup tinggi yaitu dengan total distribusi per tahun 2019 sebanyak

20.585 karung, produk lain dengan jumlah permintaan cukup tinggi juga antara lain

Kompos Kambing Trubus, Kompos Best Compost, dan Kompos Sapi Trubus

dengan jumlah distribusi masing-masing 5.316 karung, 4.001 karung, dan 3.567

karung sepanjang tahun 2019. Keempat produk tersebut termasuk kedalam

kelompok kelompok A pada perhitungan analisis ABC yang berarti keempat

Page 78: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

63

produk tersebut adalah produk dengan nilai investasi terbesar di gudang

penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya.

5.2.2 Pengendalian Persediaan Pupuk dan Media Tanam Kelompok A Di

Gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya

Pengendalian persediaan pupuk dan media tanam kelompok A di gudang

penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya menggunakan analisis EOQ didapatkan

dari data dan informasi, serta pengamatan mendalam menulis selama penelitian di

gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya. Adapun hasil yang diperoleh

adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan EOQ

Pemesanan pupuk dan media tanam di gudang penyimpanan PT Trubus Mitra

Swadaya tidak ada perhitungan khusus mengenai jumlah pemesanan kepada

supplier. Jumlah pemesanan tergantung pada jumlah permintaan toko trubus setiap

bulannya. Jenis pupuk dan media tanam yang sering diminta oleh toko akan

disediakan dan dipesan lebih banyak dari produk lainnya. Untuk mengetahui jumlah

pemesanan yang optimum dalam setiap kali melakukan pemesanan pupuk dan

media tanam kepada supplier, dapat diterapkan dengan menggunakan metode

Economic Order Quantity (EOQ).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT Trubus Mitra Swadaya

diketahui pemesanan pupuk dan media tanam kelompok A pada supplier belum

memperhatikan jumlah pemesanan yang optimal. Pemesanan pupuk dan media

tanam kelompok A setiap bulannya rata-rata lebih dari 50 kali per masing-masing

produk. Kebijakan tersebut dilakukan karena pemesanan dilakukan setiap kali ada

Page 79: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

64

permintaan dari Toko Trubus. Adapun pemesanan pupuk dan media tanam

kelompok A sepanjang tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Pemesanan Pupuk dan Media Tanam Kelompok A Dari Toko Trubus

Periode Janurari – Desember 2019 (Dalam Karung)

Bulan

Media

Tanam

Trubus

Kompos

Kambing

Trubus

Kompos Best

Compost

Pupuk Sapi

Trubus

Januari 4.355 715 654 533

Februari 739 330 312 173

Maret 825 286 189 200

April 2.190 634 216 367

Mei 1.575 279 412 179

Juni 890 525 203 237

Juli 1.820 253 420 221

Agustus 743 554 178 275

September 1.320 430 510 330

Oktober 980 320 196 472

November 4.214 425 382 180

Desember 934 565 329 300

Jumlah 20.585 5.316 4.001 3.567

Rata-rata 1.715 443 334 298 Sumber : Data Penelitian (diolah)

Berdasarkan Tabel 6. diketahui bahwa jumlah pemesanan pupuk dan media

tanam kelompok A pada tahun 2019 untuk Media Tanam Trubus sebesar 20.585

karung, Kompos Kambing Trubus sebesar 5.316 karung, Kompos Best Compost

sebesar 4.001 karung, dan Kompos Sapi Trubus sebesar 3.567 karung. Sementara

rata-rata pemesanan pupuk dan media tanam kelompok A pada tahun 2019 untuk

Media Tanam Trubus sebesar 1.715 karung, Kompos Kambing Trubus sebesar 443

karung, Kompos Best Compost sebesar 334 karung, dan Kompos Sapi Trubus

sebesar 298 karung.

Untuk menentukan nilai EOQ dari pupuk dan media tanam kelompok A

diperlukan perhitungan mengenai permintaan tahunan, biaya pemesanan, dan biaya

penyimpanan. Permintaan tahunan sebelumnya sudah dihitung pada analisis ABC.

Page 80: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

65

Berikut adalah perhitungan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan (Heizer dan

Render, 2010):

1. Biaya Pemesanan

Biaya pemesanan mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

melakukan pemesanan produk ke supplier. Adapun komponen biaya yang

dikeluarkan oleh PT Trubus Mitra Swadaya untuk pemesanan pupuk dan media

tanam kepada supplier antara lain:

a. Biaya Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran penting dalam pengadaan

pupuk dan media tanam di PT Trubus Mitra Swadaya. Dalam melakukan

pengadaan pupuk dan media tanam, yang berperan hanya terdapat satu orang yaitu

Spv. Pengadaan. Tetapi berdasarkan hasil wawancara mendalam, untuk proses

pengadaan pupuk dan media tanam dibantu oleh kepala gudang penyimpanan yang

bertugas mengetahui berapa jumlah pupuk dan media tanam yang akan dipesan.

Untuk upah Spv. Pengadaan yang bertugas dalam proses pemesanan pupuk

dan media tanam berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan yaitu

Rp3.000.000 dan kepala gudang sebesar Rp4.500.000. Selain itu diketahui juga

bahwa untuk melakukan pemesanan pupuk dan media tanam oleh Spv. Pengadaan

diestimasikan sebesar 75% dari seluruh beban pekerjaannya perbulan dan untuk

kepala gudang penyimpanan diestimasikan sebesar 50% dari seluruh beban

pekerjaannya perbulan.

Page 81: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

66

Perhitungan upah SDM untuk pemesanan pupuk dan media tanam, dimana

hari kerja dihitung sesuai dengan peraturan yang berlaku di PT Trubus Mitra

Swadaya selama 6 hari perminggu dan dalam satu hari melakukan pekerjaan selama

8 jam, berikut rinciannya:

Spv. Pengadaan

75% (beban kerja) x Rp3.000.000 (gaji) = Rp2.250.000

Kepala Gudang penyimpanan

50% (beban kerja) x Rp4.500.000 (gaji) = Rp2.250.000

Rp2.250.000 (Spv. Peng.) + Rp2.250.000 (Kp. Gudang)

= Rp4.500.000/bulan

Rp4.500.000 : 24 hari : 8 jam : 60 menit

= Rp391/menit

Selanjutnya dari hasil wawancara mendalam diketahui bahwa rata-rata

pemesanan ke satu supplier melalui telepon membutuhkan waktu sekitar 3 menit

sedangkan untuk membuat surat pemesanan membutuhkan waktu sekitar 4 menit.

Berdasarkan hal tersebut maka upah untuk pemesanan pupuk dan media tanam di

gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya:

3 menit x Rp391 = Rp1.173

Berikut upah untuk pembuatan surat pesanan:

4 menit x Rp391 = Rp1.564

Maka upah yang dikeluarkan untuk biaya pemesanan:

Rp1.174 + Rp1.564 = Rp2.738

Page 82: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

67

Jadi, upah yang dikeluarkan untuk melakukan pemesanan satu kali pesan

yaitu Rp2.960.

b. Biaya Telepon

Biaya telepon = lama pemesanan (menit) x biaya telepon/menit

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, rata-rata waktu yang

dibutuhkan dalam setiap kali melakukan pemesanan adalah 3 menit. Supplier pupuk

dan media tanam PT Trubus Mitra Swadaya berasal dari daerah JABODETABEK

sehingga biaya setiap kali melakukan pemesanan menurut tarif lokal dari Telkom

yaitu Rp193 per menit (www.telkomsel.com). Sehingga perhitungan biaya telpon

setiap kali pemesanan adalah:

Biaya telepon = biaya pemesanan (menit) x biaya telepon/menit

Biaya telepon = 3 menit x Rp193/menit

= Rp579

Jadi biaya telepon dalam setiap kali melakukan pemesanan adalah Rp579.

c. Biaya ATK/Administrasi

ATK yang digunakan oleh bagian gudang penyimpanan adalah Surat

Pemesanan (SP) produk dan buku tukar faktur. Berikut adalah perhitungan biaya

ATK dalam pemesanan setiap bulan pada tahun 2019.

Tabel 7. Biaya ATK dalam Pemesanan Setiap Bulan Gudang penyimpanan PT

Trubus Mitra Swadaya

No Produk Banyak Harga (Rp) Jumlah (Rp)

1 Surat Pemesanan (SP) 1 box 40.000 40.000

2 Buku Tukar Faktur 3 buku 13.000 39.000

3 Pita Printer 1 pita 30.000 30.000

Total Biaya 109.000

Sumber : Data Penelitian (diolah)

Page 83: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

68

Berdasarkan perhitungan tersebut, biaya ATK dalam melakukan pemesanan

di gudang penyimpanan pada supplier dalam satu bulan ditahun 2019 adalah

Rp109.000 sehingga biaya pemesanan dalam satu tahun (12 bulan) adalah

Rp1.308.000. Selanjutnya untuk menentukan biaya ATK per pemesanan

dibutuhkan jumlah transaksi pemesanan dalam setahun yaitu tahun 2019.

Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian administrasi gudang, dalam setahun

gudang penyimpanan melakukan pemesanan untuk Media Tanam Trubus sebanyak

360 kali per tahun 2019, Kompos Kambing Trubus sebanyak 180 kali per tahun

2019, Kompos Best Compost sebanyak 156 kali per tahun 2019 dan Kompos Sapi

Trubus sebanyak 156 kali sepanjang tahun 2019. Maka biaya ATK perpemesanan

adalah biaya pemesanan setahun dibagi dengan jumlah transaksi pemesanan

setahun, yaitu Media Tanam Trubus Rp3.633, Kompos Kambing Trubus Rp7.267,

Kompos Best Compost Rp8.384, dan Kompos Sapi Trubus Rp8.384.

Berdasarkan rincian biaya pemesanan tersebut, maka biaya pemesanan

adalah:

Tabel 8. Total Biaya Pemesanan Pupuk dan Media Tanam Perbulan berdasarkan

jenis produk di Gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya (dalam

Rupiah)

No Produk SDM Telepon ATK Jumlah

1 Media Tanam

Trubus 2.960 579 3.633 7.172

2 Kompos

Kambing

Trubus

2.960 579 7.267 10.806

3 Kompos Best

Compost 2.960 579 8.384 11.923

4 Kompos Sapi

Trubus 2.960 579 8.384 11.923

Sumber : Data Penelitian (diolah)

Page 84: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

69

Berdasarkan Tabel 8. diketahui bahwa untuk melakukan satu kali pemesanan

pupuk dan media tanam ke satu supplier dikenakan biaya pemesanan yang berbeda-

beda untuk masing-masing jenis produk, namun biaya pemesanan ini sifatnya tetap

dimana besarnya pemesanan tidak ditentukan dari jumlah pupuk dan media tanam

yang akan dipesan.

2 Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh PT

Trubus Mitra Swadaya yang terkait dengan penyimpanan pupuk dan media tanam

di gudang penyimpanan. Biaya penyimpanan menurut Heizer dan Render (2010)

adalah 26% dari unit cost produk. Namun berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan kepada informan kunci dan infoman tambahan, harga pupuk dan media

tanam dinaikkan sebesar 20% dari harga untuk digunakan sebagai pemeliharaan

gudang, penyusutan gudang, biaya listrik dan lain-lain. Sehingga perhitungan biaya

penyimpanan pupuk dan media tanam kelompok A adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Biaya Penyimpanan Pupuk dan Media Tanam Kelompok A di Gudang

penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya

No Produk Harga (Rp) Biaya

Penyimpanan (Rp)

1 Media Tanam Trubus 30.000 6.000

2 Kompos Kambing Trubus 30.000 6.000

3 Kompos Best Compost 36.000 7.200

4 Kompos Sapi Trubus 27.000 5.400

Sumber : Data Penelitian (diolah)

Berdasarkan Tabel 9. diketahui bahwa setiap jenis pupuk dan media tanam

memiliki biaya penyimpanan yang berbeda-beda, sesuai dengan besar biaya harga

produk itu sendiri. Harga pupuk dan media tanam kelompok A pada tahun 2019

Page 85: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

70

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada informan kunci tetap stabil dan

tidak ada yang dilakukan diskon untu produk tersebut pada tahun 2019. Setelah

diketahui jumlah distribusi pupuk dan media tanaman tahunan, biaya pemesanan

dan biaya penyimpanan, kemudian dilakukan perhitungan mengenai jumlah

pemesanan optimum dalam setiap kali pemesanan, nilai untuk masing-masing

pupuk dan media tanam pada kelompok A adapun perhitungan EOQ untuk Media

Tanam Trubus yaitu sebagai berikut:

Diketahui:

S (biaya pemesanan) = Rp7.172

H (biaya penyimpanan) = Rp6.000

D (jumlah distribusi per tahun) = 20.585 karung

Maka 𝐸𝑂𝑄𝑜𝑝𝑡 = √2 𝑥 7.172 𝑥 20.585

6.000= 222 𝑘𝑎𝑟𝑢𝑛𝑔

Dan untuk frekuensi pemesanannya adalah sebagai berikut:

F = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

𝐸𝑂𝑄 =

20.585

222 = 93 kali/tahun

Jumlah EOQ pada Media Tanam Trubus yaitu sebesar 222 karung dengan

frekuensi pemesanan sebanyak 93 kali. Metode EOQ dan frekuensi pemesanannya

sama untuk semua jenis pupuk dan media tanam kelompok A, sehingga hasil

metode EOQ untuk jumlah pemesanan dan frekuensi pemesanannya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 86: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

71

Tabel 10. Perhitungan EOQ dan Frekuensi Pemesanan Pupuk dan Media Tanam

Kelompok A

No Nama Produk Jumlah

Pemakaian

Tahunan

Biaya

Pemesanan

(Rp)

Biaya

Penyimpanan

(Rp)

EOQ

(karung)

Frekuensi

Pemesanan

1 Media Tanam

Trubus 20.585 7.172 6.000 222 93

2

Kompos

Kambing

Trubus 5.316 10.806 6.000 138 39

3 Kompos Best

Compost 4.001 11.923 7.200 115 35

4 Kompos Sapi

Trubus 3.567 11.923 5.400 126 28

Sumber : Data Penelitian (diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan dari metode EOQ diperoleh jumlah

pemesanan yang ekonomis yaitu sebesar 222 karung untuk Media Tanam Trubus

dengan frekuensi pemesanan 93 kali per tahun, 138 karung Kompos Kambing

Trubus dengan frekuens pemesanan sebanyak 39 kali per tahun, 115 karung

Kompos Best Compost dengan frekuensi pemesanan sebanyak 35 kali per tahun,

dan 126 karung Kompos Sapi Trubus dengan frekuensi pemesanan sebanyak 28

kali per tahun. Besarnya nilai pemesanan dalam setiap kali melakukan pemesanan

kepada supplier akan berpengaruh terhadap biaya pemesanan yang dikeluarkan

oleh perusahaan, begitu pula dengan frekuensi pemesanan yang berpengaruh

langsung terhadap total biaya pemesanan dan penyimpanan yang dikeluarkan oleh

PT Trubus Mitra Swadaya.

2. Perhitungan Safety Stock

Safety Stock atau persediaan pengaman dilakukan oleh perusahaan agar

perusahaan tidak mengalami stock out apabila ada permintaan yang melebihi

permintaan normal. Untuk mengantisipasi hal tersebut PT Trubus Mitra Swadaya

Page 87: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

72

melakukan persediaan pengaman yang dilakukan berdasarkan perkiraan

permintaan produk dan waktu tunggunya. Persediaan pengaman berfungsi untuk

mengantisipasi permintaan dan waktu tunggu yang fluktuatif. Pada kenyataannya

permintaan pupuk dan media tanam sifatnya fluktuatif, sehingga perlu diadakannya

persediaan pengaman jika terdapat permintaan yang jumlahnya melebihi persediaan

perusahaan.

Persediaan pengaman dapat dihitung dengan menggunakan rumus SS = Zσ,

yang mana Z merupakan standar normal deviasi 95% dan σ merupakan standar

deviasi distribusi pupuk dan media tanam yang dapat diketahui dengan rumus

(√∑(𝑋−𝑌)2

𝑁) yang mana X adalah distribusi produk (jenis pupuk dan media tanam

kelompok A) setiap bulan, Y adalah permintaan produk tersebut setiap bulan, dan

N adalah jumlah bulan dalam setahun dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah

hasil perhitungan nilai safety stock untuk jenis pupuk dan media tanam pada

kelompok A.

Tabel 11. Nilai Safety Stock Pupuk dan Media Tanam Kelompok A di Gudang

penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya

Produk Z Σ SS (Z x σ)

Media Tanam Trubus 1,65 124 205

Kompos Kambing

Trubus 1,65 30 50

Kompos Best Compost 1,65 20 33

Kompos Sapi Trubus 1,65 19 31

Sumber: Data Penelitian (diolah)

Berdasarkan Tabel 11. menunjukkan bahwa persediaan pengaman atau safety

stock Media Tanam Trubus yang harus dimiliki oleh PT Trubus Mitra Swadaya

pada tahun 2019 adalah 205 karung. Sementara Kompos Kambing Trubus sebesar

Page 88: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

73

50 karung pada tahun 2019, Kompos Best Compost sebesar 33 karung pada tahun

2019 dan Kompos Sapi Trubus sebesar 31 karung pada tahun 2019.

3. Persediaan Maksimum

Persediaan maksimum adalah jumlah persediaan produk paling maksimal

yang ada di gudang. Persediaan makasimum dapat diperoleh dengan

menjumlahkan nilai jumlah pemesanan ekonomis (EOQ) dengan jumlah persediaan

pengamannya. Pada PT Trubus Mitra Swadaya persediaan maksimum pupuk dan

media tanam di gudang penyimpanan sangat sedikit dikarenakan PT Trubus Mitra

Swadaya tidak melakukan penyimpanan produk dalam waktu yang lama. Pupuk

dan Media Tanam yang datang dari supplier akan langsung didistribusikan ke toko-

toko Trubus, sehingga gudang penyimpanan tidak dipergunakan semaksimal

mungkin untuk menghemat biaya pemsanan produk. Adapun perhitungan

persediaan maksimum produk kelompok A di gudang penyimpanan PT Trubus

Mitra Swadaya dapat dilihat pada Tabel 11. berikut.

Tabel 12. Nilai Persediaan Maksimum Pupuk dan Media Tanam Kelompok A Di

Gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya (dalam Karung)

Produk EOQ SS MI

Media Tanam Trubus 222 205 427

Kompos Kambing Trubus 138 50 188

Kompos Best Compost 115 33 148

Kompos Sapi Trubus 126 31 157

Sumber : Data Penelitian (diolah)

Pada Tabel 12. dapat diketahui bahwa persediaan maksimum pupuk dan

media tanam kelompok A berbeda-beda, persediaan maksimum tertinggi adalah

Media Tanam Trubus yaitu sebesar 427 karung, kemudian Kompos Kambing

Page 89: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

74

Trubus sebesar 188 karung, Kompos Best Compost sebesar 148 karung, dan

Kompos Sapi Trubus sebesar 157 karung berdasarkan data pada tahun 2019.

4. Perhitungan Total Inventory Cost

Perhitungan jumlah biaya persediaan optimal menggunakan rumus:

𝑇𝐼𝐶𝑅𝑝 = √2. 𝐷. 𝑆. 𝐻

Perhitungan TIC perusahaan menurut EOQ pada PT Trubus Mitra Swadaya

tahun 2019 adalah sebagai berikut:

a. TIC Media Tanam Trubus

TIC = √2. 𝐷. 𝑆. 𝐻

= √2𝑋20.585𝑋666.996𝑋558.000

= √1,5322816

= Rp123.785.321

b. TIC Kompos Kambing Trubus

TIC = √2. 𝐷. 𝑆. 𝐻

= √2𝑋5.316𝑋421.434𝑋234.000

= √1,0484815

= Rp32.380.250

Page 90: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

75

c. TIC Kompos Best Compost

TIC = √2. 𝐷. 𝑆. 𝐻

= √2𝑋4.001𝑋417.305𝑋252.000

= √8,4149714

= Rp29.008.571

d. TIC Kompos Sapi Trubus

TIC = √2. 𝐷. 𝑆. 𝐻

= √2𝑋3.567𝑋333.844𝑋201.600

= √4,8013914

= Rp21.912.080

Berdasarkan perhitungan tersebut diketahui bahwa total biaya persediaan

untuk pupuk dan media tanam kelompok A di gudang penyimpanan PT Trubus

Mitra Swadaya berdasarkan perhitungan metode EOQ sangat beragam tergantung

pada banyaknya frekuensi pemesanan dan biaya penyimpanan setiap produk per

tahun. Sepanjang tahun 2019 total biaya persediaan berdasarkan perhitungan EOQ

yang paling optimal untuk Media Tanam Trubus sebesar Rp123.785.321, Kompos

Kambing Trubus sebesar Rp32.380.250, Kompos Best Compost sebesar

Rp29.008.571, dan Kompos Sapi Trubus sebesar Rp21.912.080.

Page 91: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

76

5. Perhitungan Tingkat Pemesanan Ulang (ROP)

Tingkat Pemesanan Ulang (ROP) merupakan waktu dimana perusahaan harus

melakukan pemesanan kembali sebelum persediaan yang ada di gudang habis.

Perhitungan ROP yang perlu dipertimbangkan juga adalah tentang lead time atau

waktu tenggang (waktu tunggu). PT Trubus Mitra Swadaya waktu tunggu saat

melakukan pemesanan pupuk dan media tanam kelompok A yaitu Media Tanam

Trubus 5 hari, Kompos Kambing Trubus 4 hari, Kompos Best Compost 5 hari dan

Kompos Sapi Trubus 5 hari. Lamanya waktu tunggu tersebut terjadi disebabkan

oleh supplier melakukan produksi sesuai dengan pesanan yang diminta oleh

perusahaan. Berdasarkan perhitungan menurut EOQ reorder point pada PT Trubus

Mitra Swadaya pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:

a. ROP Media Tanam Trubus

Nilai dari rata-rata tingkat kebutuhan per unit waktu (D) diperoleh dari rata-

rata distribusi Media Tanam Trubus per frekuensi pemesanan. Sehingga diperoleh

nilai D sebesar 215 karung.

ROP = (𝐷 × 𝐿) + SS

= (215 × 5 hari) + 205

= 1.280 karung

Hal ini berarti ketika jumlah persediaan Media Tanam Trubus yang ada di

gudang penyimpanan mencapai jumlah 1.280 karung, maka PT Trubus Mitra

Swadaya harus melakukan pemesanan persediaan ke supplier.

Page 92: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

77

b. ROP Kompos Kambing Trubus

Nilai dari rata-rata tingkat kebutuhan per unit waktu (D) diperoleh dari rata-

rata distribusi Kompos Kambing Trubus per frekuensi pemesanan. Sehingga

diperoleh nilai D sebesar 56 karung.

ROP = (𝐷 × 𝐿) + SS

= (56 × 4 hari) + 50

= 274 karung

c. ROP Kompos Best Compost

Nilai dari rata-rata tingkat kebutuhan per unit waktu (D) diperoleh dari rata-

rata distribusi Kompos Best Compost per frekuensi pemesanan. Sehingga diperoleh

nilai D sebesar 42 karung.

ROP = (𝐷 × 𝐿) + SS

= (42 × 5 hari) + 33

= 243 karung

d. ROP Kompos Sapi Trubus

Nilai dari rata-rata tingkat kebutuhan per unit waktu (D) diperoleh dari rata-

rata distribusi Kompos Sapi Trubus per frekuensi pemesanan. Sehingga diperoleh

nilai D sebesar 38 karung.

ROP = (𝐷 × 𝐿) + SS

= (38 × 5 hari) + 31

= 221 karung

Page 93: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

78

5.3 Implikasi Manajerial Penerapan Pengendalian Persediaan Pupuk dan

Media Tanam Di Gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya

Penerapan manajemen pengendalian persediaan pupuk dan media tanam di

gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya berdasarkan hasil yang diperoleh

dari perhitungan menggunakan metode EOQ dapat memberikan keuntungan bagi

perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan biaya persediaan. Hal ini dapat

dilihat dari beberapa aspek diantaranya selisih biaya total persediaan (Total

Inventory Cost) yang dikeluarkan menurut perhitungan EOQ dan menurut

perhitungan konvensional perusahaan, serta dari aspek efisiensi manajemen

pengendalian persediaan pupuk dan media tanam jika diterapkan di gudang

penyimpanan perusahaan. Berikut penjelasan dari masing-masing aspek:

5.3.1 Selisih Biaya Total Persediaan Pupuk dan Media Tanam Menurut

Metode Perusahaan dan Metode EOQ

Perhitungan selisih biaya total persediaan dilakukan untuk mengetahui

apakah perhitungan biaya pengadaan persediaan menurut EOQ lebih baik

dibandingkan dengan metode konvensional perusahaan, dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai biaya total persediaan (Total Inventory Cost) menurut

perusahaan dengan Total Inventory Cost menurut perhitungan EOQ. Perbandingan

tersebut dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan yang

tepat dalam mengoptimalkan biaya persediaan dan pemesanan yang dikeluarkan

oleh PT Trubus Mitra Swadaya terkhusus pada kelompok produk yang memiliki

nilai penjualan tertinggi. Berikut adalah selisih Total Inventory Cost perusahaan

dengan Total Inventory Cost menurut EOQ:

Page 94: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

79

Tabel 13. Perbandingan TIC Pupuk dan Media Tanam Kelompok A menurut

Kebijakan Perusahaan (Metode Konvensional) dengan TIC menurut

Metode EOQ pada Gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya

Tahun 2019

Nama Produk TIC

Perusahaan

(Rp)

TIC EOQ

(Rp) Selisih (Rp)

Media Tanam Trubus 479.168.985 123.785.321 355.383.664

Kompos Kambing Trubus 149.447.308 32.380.250 117.067.058

Kompos Best Compost 129.295.346 29.008.571 100.286.775

Kompos Sapi Trubus 122.081.588 21.912.080 100.169.508

Jumlah 879.993.227 207.086.222 672.907.005

Sumber: Data Penelitian (diolah)

Berdasarkan Tabel 13. selisih Total Inventory Cost (TIC) menggunakan

metode konvensional perusahaan diketahui bahwa pada tahun 2019 PT Trubus

Mitra Swadaya mengeluarkan TIC sebesar Rp879.993.227 untuk pupuk dan media

tanam kelompok A sementara dengan menggunakan metode perhitungan EOQ

didapatkan TIC untuk pupuk dan media tanam kelompok A sebesar Rp207.086.222.

Selisih dari kedua metode tersebut sebesar Rp672.907.005 yang berarti pada tahun

2019 PT Trubus Mitra Swadaya dapat melakukan penghematan total biaya

persediaan pupuk dan media tanam kelompok A sebesar Rp672.907.005 jika

menggunakan metode EOQ.

Setelah diketahui selisih biaya total persediaan untuk pupuk dan media tanam

kelompok A di gudang penyimpanan, maka untuk menentukan apakah model

pemesanan pupuk dan media tanam menurut metode EOQ layak atau tidak terapkan

di gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya dapat diketahui dengan

melakukan uji t. Perhitungan uji t dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah

total biaya persediaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan menggunakan

Page 95: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

80

metode konvensional dengan total biaya persediaan jika menggunaka metode EOQ.

Untuk menganalisis adanya tingkat signifikansi, maka dugunakan uji t atau t-test.

Kriteria hipotesis yang digunakan adalah taraf signifikansi 5%. Ho diterima

jika t hit ≤ t tabel, dan Ho ditolak jika t hit ≥ t tabel. Dari perhitungan uji signifikansi

dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai dari t hitung sebesar 3,53425 , sedangkan

nilai t tabel untuk taraf signifikansi 5% dan n = 4 adalah sebesar 3,182 Hal ini

berarti nilai t hitung > t tabel, sehingga hipotesis yang berbunyi tidak ada perbedaan

antara Total Inventory Cost menurut metode konvensional dengan Total Invenstory

Cost menurut Economic Order Quantity ditolak. Dengan demikian ada perbedaan

antara Total Inventory Cost menurut metode konvensional perusahaan dengan Total

Invenstory Cost. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pemesanan pupuk dan

media tanam kelompok A dengan metode EOQ lebih efisien dan mampu

menghasilkan penghematan total biaya persediaan dibandingkan metode

konvensional perusahaan.

5.3.2 Manajemen Pengendalian Persediaan Pupuk dan Media Tanam Ketika

Menerapkan Metode EOQ Di Gudang penyimpanan PT Trubus Mitra

Swadaya

Penerapan metode EOQ pada pengendalian persediaan pupuk dan media

tanam di gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya akan mempengaruhi

manajemen pengendalian persediaan pupuk dan media tanam kelompok A yang

selama ini diterapkan perusahaan. Perubahan manajemen pengendalian persediaan

dipengaruhi oleh hasil perhitungan menggunakan metode EOQ yang menunjukkan

jumlah frekuensi dan kuantitas barang yang dipesan berbeda dari jumlah yang

Page 96: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

81

selama ini dipesan oleh perusahaan. Berikut perbandingan hasil metode

konvensiona perusahaan dan hasil perhitungan menggunakan metode EOQ.

Tabel 14. Perbandingan Hasil Metode Konvensional Perusahaan dan Hasil Metode

EOQ Pada Pengendalian Persediaan Pupuk dan Media Tanam Kelompok

A Gudang penyimpanan

Nama Produk Metode Konvensional Metode EOQ

Kuantitas Frekuensi Kuantitas Frekuensi

Media Tanam Trubus 57 360 222 93

Kompos Kambing Trubus 30 180 138 39

Kompos Best Compost 26 156 115 35

Kompos Sapi Trubus 23 156 126 28 Sumber: Data Penelitian (diolah)

Pada Tabel 14. untuk melakukan efisiensi biaya pengendalian persediaan

Media Tanam Trubus sebesar Rp355.383.664 perusahaan sebaiknya mengurangi

frekuensi pemesanan dari 360 kali dalam setahun menjadi 93 kali dalam setahun

dan menambah kuantitas pesanan produk dari 57 karung menjadi 222 karung.

Begitu pula pada produk lain, untuk mendapatkan penghematan biaya pemesanan

perusahaan harus mengurangi frekuensi pemesanan dengan menambah kuantitas

produk setiap pemesanan.

Pengurangan frekuensi pemesanan akan berpengaruh pada peningkatan

kuantitas pupuk dan media tanam yang dipesan, sehingga hal tersebut akan

berpengaruh pada ketersediaan kapasitas penyimpanan gudang penyimpanan PT

Trubus Mitra Swadaya. Kapasitas gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan adalah 5000 karung ukuran 35 ×

55𝑐𝑚. Sementara penggunaan luas gudang dari total seluruh luas gudang adalah

85% (113𝑚2). Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang penulis

lakukan, cara penyusunan pupuk dan media tanam di gudang penyimpanan adalah

Page 97: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

82

menggunakan dimensi penyimpanan 5 × 5 × 5 (5 karung ke atas, 5 karung ke

samping, dan 5 karung ke belakang) sehingga kapasitas gudang penyimpanan bisa

mencapai maksimal 5.000 karung.

Karung (35𝑐𝑚 × 55𝑐𝑚)

Luas area penyimpanan = 5(0,35𝑚) × 5(0,55𝑚) = 4,8𝑚2

Area penyimpanan = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑔𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛=

113𝑚2

4,8𝑚2 = 23 𝑎𝑟𝑒𝑎

Jumlah barang = 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 × 𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛

= 23 × (5 × 5 × 5) = 2.875 karung.

Pengendalian persediaan pupuk dan media tanam menggunakan metode EOQ

dapat diterapkan di gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya jika

perusahaan dapat menambah kapasitas gudang penyimpanan tanpa mengurangi

ruang penyimpanan untuk jenis pupuk dan media tanam selain kelompok A.

Adapun skema tata letak penyimpanan yang penulis sarankan dengan dimensi

penyimpanan 7 × 8 × 7 (7 karung ke belakang, 8 karung ke samping, dan 7 karung

ke atas) adalah sebagai berikut:

Karung (35𝑐𝑚 × 55𝑐𝑚)

Luas area penyimpanan = 7(0,35𝑚) × 8(0,55𝑚) = 6,1𝑚2

Area penyimpanan = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑔𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛=

113𝑚2

6,1𝑚2 = 14 𝑎𝑟𝑒𝑎

Jumlah barang = 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 × 𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛

Page 98: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

83

= 14 × (7 × 8 × 7) = 3.526 karung.

Sehingga jumlah pupuk dan media tanam yang dapat disimpan di gudang

penyimpanan yang memiliki 2 lantai dengan luas yang sama adalah 8.057 karung.

Artinya dengan menggunakan cara penyimpanan tersebut gudang penyimpanan PT

Trubus Mitra Swadaya dapat menambah kapasitas penyimpanan gudang sebanyak

3.057 karung. Penerapan metode EOQ dengan jumlah frekuensi lebih sedikit dan

dengan penambahan kuantitas produk yang dipesan dapat diterapkan, karena

dengan menggunakan cara menyusun 7 × 8 × 7 PT Trubus Mitra Swadaya dapat

menambah kapasitas penyimpanan sebanyak 3.057 yang mana untuk menerapkan

metode EOQ pada pupuk dan media tanam kelompok A PT Trubus Mitra Swadaya

membutuhkan tambahan kapasitas gudang penyimpanan paling sedikit sebanyak

1991 karung yang diperoleh dari perhitungan nilai ROP.

Perubahan frekuensi pemesanan dan kuantitas barang yang dipesan seperti

pada Tabel 14 selain mempengaruhi tata letak pupuk dan media tanam di gudang

penyimpanan terkait ketersediaan kapasitas gudang penyimpanan, perubahan

tersebut juga berpengaruh pada manajemen pengendalian persedian pupuk dan

media tanam kelompok A yang selama ini diterapkan oleh perusahaan. Berikut

perubahan skema manajemen pengendalian persediaan pupuk dan media tanam

kelompok A ketika menggunakan metode EOQ:

Page 99: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

84

(kiri) (kanan)

Gambar 11. Alur Proses Persediaan Pupuk dan Media Tanam Menurut PT Trubus

Mitra Swadaya (kiri) dan Menurut Metode EOQ (kanan) Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan Gambar 11 perubahan alur proses persediaan pupuk dan media

tanam di gudang penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya ketika menerapkan

metode EOQ adalah adanya titik Reorder Point (ROP) masing-masing barang yang

menjadi acuan perusahaan untuk melakukan pemesanan kembali tanpa harus

menunggu data permintaan dari toko terlebih dahulu.

Page 100: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

85

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan

bahwa metode EOQ lebih efisien dibandingkan dengan motode konvensional

perusahaan sesuai dengan hasil yang diperoleh sebagai berikut:

1. Manajemen pengendalian persediaan pupuk dan media tanam di gudang

penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya dilakukan mulai dari tahap

perencanaan hingga tahap evaluasi yang terkoordinasi dengan baik satu sama

lain. Terdiri dari tahap perencanaan, tahap pengorganisasian, tahap

penggerakan dan tahap pengendalian yang merupakan pengawasan

persediaan yang dilakukan secara langsung oleh direktur dan lower manager

untuk mengetahui jumlah real produk yang ada di gudang dan pada catatan

data yang ada.

2. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka jumlah pemesanan

pupuk dan media tanam kelompok A yang paling optimal menurut metode

EOQ adalah Media Tanam Trubus sebesar 222 karung per pemesanan dengan

frekuensi pemesanan 93 kali, Kompos Kambing Trubus sebesar 138 karung

per pemesanan dengan frekuensi pemesanan sebanyak 39 kali, Kompos Best

Compost sebesar 115 karung dengan frekuensi pemesanan sebanyak 35 kali

dan Kompos Sapi Trubus sebesar 126 karung dengan frekuensi pemesanan

sebanyak 28 kali pada tahun 2019.

Page 101: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

86

3. Implikasi manajerial dari adanya penerapan metode EOQ pada pengendalian

persediaan pupuk dan media tanam kelompok A di PT Trubus Mitra Swadaya

secara signifikan berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh oleh

perusahaan sebesar Rp672.907.005. Pengendalian persediaan dengan metode

EOQ dapat diterapkan dengan memperbaiki manajemen persediaan yang

selama ini diterapkan seperti mengatur pola penyusunan pupuk dan media

tanam di gudang penyimpanan serta mengatur jadwal pemesanan sesuai

dengan nilai ROP yang telah didapatkan.

6.2 Saran

1. PT Trubus Mitra Swadaya hendaknya mempertimbangkan untuk

mengklasifikasikan pupuk dan media tanam pada gudang penyimpanan

berdasarkan analisis ABC untuk mempermudah dalam pengawasan dan

dalam membuat kebijakan-kebijakan persediaan yang lebih memfokuskan

persediaan pada produk-produk yang memiliki nilai investasi yang besar

dengan permintaan yang tinggi.

2. PT Trubus Mitra Swadaya hendaknya mempertimbangkan untuk

menggunakan metode Economic Order Quantity dalam melakukan

pembeliaan persediaan pupuk dan media tanam kelompok A yang dapat

memberikan keuntungan bagi perusahaan baik financial maupun manajerial.

Page 102: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

87

DAFTAR PUSTAKA

Ajeng, Sri. 2011. Peramalan Penjualan Untuk Perencanaan Pengadaan

Persediaan Buah Durian Di Rumah Durian Harum Bintaro, Jakarta.

Skripsi UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Akhmad. 2018. Manajemen Operasi. Azkiya Publishing. Jakarta.

Aminuddin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Erlangga. Jakarta

Andira, Olivia Elsa. 2016. Analisis Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu

Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Pada Roti Puncak

Makassar. Jurnal Ekonomi Bisnis: Vol. 21, No. 3, hlm. 201 – 208.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka

Cipta. Jakarta.

Assauri, S. 2016. Manajemen Operasi Produksi. PT. Raja Grafido Persada: Jakarta.

Ato’illah, Mohammad. 2015. Analisis Pengembangan Produk untuk Meningkatkan

Volume Penjualan Pupuk. Jurnal WIGA: Vol. 5, No. 1, hlm 67-73.

Bagong, Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial. Kencana Prenanda Media

Group: Jakarta.

Bjork, Kaj-Mikael. 2009. An Analytical Solution to A Fuzzy Economic Order

Quantity. International Journal of Approximate Reasoning: Vol. 50, Issue 3,

pg. 485-493.

Gaspersz, Vincent, 2006. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced

Scorecard Dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis Dan Pemerintah.

Gramedia Pustaka. Jakarta.

Hanif, Muhammad. 2017. Analisis Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan

Produk Jadi Dengan Menggunakan Metode EOQ Berdasarkan Metode

Exponential Smoothing Pada PT XYZ. [Skripsi]: President University.

Haming, Murdifin dkk. 2017. Operation Research (Teknik Pengambilan Keputusan

Optimal). Bumi Aksara. Jakarta.

Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin, Mahfud. 2007. Manajemen Produksi

Modern (Operasi Manufaktur dan Jasa) Buku 2. Bumi Aksara. Jakarta.

Page 103: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

88

Handoko. T. Hani. 2011. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.

Penerbit BPFE: Yogyakarta.

Heizer, Jay dan Render, Barry. 2010. Operation Management Edisi 9. Salemba

Empat. Jakarta.

Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Grasindo. Jakarta.

Kayo, K. P. 2007. Manajemen Dakwah dari Dakwah KOnvensional Menuju

Dakwah Kontemporer. Sinar Grafika Offset: Jakarta.

Maulana, Ardy. 2015. Analisis Efisiensi Persediaan Bahan Baku Susu Sapi Murni

Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Soto

Sedeep. [Skripsi] Universitas Diponegoro. Semarang.

Mayasari, Desi dan Supriyanto. 2016. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan

Baku Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) pada PT.

Suryamas Lestari Prima. Jurnal Bisnis Administrasi: Vol. 05, No. 01, hlm.

26-32.

Munir dan Wahyu Ilaihi. 2006. Manajemen Dakwah. Kencana Prenada Media

Group: Jakarta

Nasution, Arman Hakim. 2006. Manajemen Industri. Andi Offset.Yogyakarta.

Nilwan, Afrizal, Sofyandi, Yunita dan Goenawan. 2011. Analisis Perhitungan

Economic Order Quantity (EOQ) dan Pengaruhnya Terhadap

Pengendalian Persediaan Produk Dagangan (Studi Kasus pada PT. Bumi

Jaya di Natar). Jurnal Akuntansi & Keuangan: Vol. 2, No. 2, halaman 303-

316.

Organic Insitute. 2019. Statistik Pertanian Organik Indonesia 2019. Aliansi

Organis Indonesia: Bogor.

Purwoko, Bambang Puji, dan Lusiana. 2018. Penggunaan Metode Economic Order

Quantity (EOQ) Untuk Mengoptimalkan Biaya Persediaan Pada PT.

Alphacon Valfindo Periode 2016. The Asia Pasific Journal Of Management

Studies: Vol. 5, No. 2, halaman 87-104.

Rahim, Abd., dkk. 2012. Model Analisis Ekonomi Pertanian. Badan Penerbit

Universitas Negeri Makassar: Makassar.

Page 104: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

89

Republik Indonesia. 2014. Peraturan Kepala BNPB Tentang Pedoman

Pergudangan No 6 Tahun 2009. BNPB. Jakarta.

Ristono, Agus. 2013. Manajemen Persediaan. Graha Mulya: Yogyakarta.

Sabarguna, B.S. 2004. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit Edisi Kedua.

Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY.

Sakkung, Carien Valerie dan Candra Sinuraya. 2011. Perbandingan Metode EOQ

(Economic Order Quantity) dan JIT (Just in Time) terhadap Efisiensi Biaya

Persediaan dan Kinerja Non-keuangan (Studi Kasus pada PT Indoto Tirta

Mulia). Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi: No. 05.

Schroeder, Goldstein and Rungtusanatham. 2010. Operations Management:

Contemporary Concepts and Cases. 5th ed.. McGraw-Hill.

Siswanto. 2007. Pengantar Manajemen. PT. Bumi Aksara: Jakarta.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta:

Bandung.

Torang, Syamsir. 2013. Organisasi Dan Manajemen (Perilaku, Strukture, Budaya,

& Perubahan Organisasi). Alfabeta: Bandung.

Usman, Husaini. 2013. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi

Keempat. Bumi Aksara: Jakarta Timur.

Wahyuni, Titis. 2015. Penggunaan Analisis ABC Untuk Pengendalian Persediaan

Produk Habis Pakai: Studi Kasus Di Program Vokasi UI. Jurnal Vokasi

Indonesia: Vol. 3, No. 2. Halaman 1-20.

Wardhani, P. S. 2015. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan dengan Metode

EOQ. Jurnal Media Mahardika: Vol. 13, No. 3. Halaman 310-328.

Wijaya, A., Muhammad A., dan Tony S. 2013. Sistem Informasi Perencanaan

Persediaan Produk. Jurnal Sistem Informasi: Vol. 2, No. 2, halaman 14-20.

Yulihartika, Rika Dwi. 2015. Pengaruh Biaya Distribusi Terhadap Jumlah

Penjualan Pupuk pada PT. Pertani Persero Cabang Bengkulu. Jurnal

AGRITEPA: Vol. II, No. 1, hlm 12-20.

Page 105: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

90

Lampiran

Page 106: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

91

Lampiran 1. Perhitungan Nilai Analisis ABC Pupuk dan Media Tanam Gudang

penyimpanan PT Trubus Mitra Swadaya

Kode

Produk Nama Produk

Harga

(Rp/krg)

Jumlah

Distrib

usi

Nilai

Investasi %

%

Kumulati

f

Kelo

mpo

k

2011400

0003

Media Tanam

Trubus 30.000 20.585 617.550.000 47,59% 47,59% A

2011400

0001

Kompos Kambing

Trubus 30.000 5.316 159.480.000 12,29% 59,88% A

2011400

0002

Kompos Best

Compost 36.000 4.001 144.036.000 11,10% 70,98% A

2011400

0006

Kompos Sapi

Trubus 27.000 3.567 96.309.000 7,42% 78,40% A

2011300

0009

Media Aglonema

Bag 30.000 2.546 76.380.000 5,89% 84,29% B

2011400

0015 Kompos Premium 45.000 1.523 68.535.000 5,82% 90,11% B

2011300

0019

Media Pakis Plus-

Pcs 12.500 2.225 27.812.500 2,14% 92,25% B

2011300

0014

Sekam Bakar

Trubus 25.000 959 23.975.000 1,85% 94,10% B

2011400

0004

Media Tanam

Hias 26.500 834 22.101.000 1,70% 95,80% C

2011400

0008 Media Cocopeat 30.000 460 13.800.000 1,06% 96,86% C

2011400

0016

Media Tanam

Trubus

(Sumatera)

35.000 387 13.545.000 1,04% 97,90% C

2011300

0017

Media Adenium &

Euphorbia 12.500 990 12.375.000 0,95% 98,85% C

2011300

0013 Media Anthurium 12.500 879 10.987.500 0,85% 99,70% C

2011400

0020 Pasir Malang 15.000 720 10.800.000 0,83% 100,43% C

Jumlah 1.297.686.000 Sumber : Data Penelitan (diolah)

Page 107: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

92

Lampiran 2. Perhitungan Standar Deviasi Distribusi Media Tanam Trubus

No Bulan X Y (X-Y) (X-Y)^2

1 Januari 4.355 4.540 (185) 34.225

2 Februari 739 700 39 1.521

3 Maret 825 800 25 625

4 April 2.190 2.200 (10) 100

5 Mei 1.575 1.650 (75) 5.625

6 Juni 890 850 40 1.600

7 Juli 1.820 1.870 (50) 2.500

8 Agustus 743 800 (57) 3.249

9 September 1.320 1.000 320 102.400

10 Oktober 980 1.000 (20) 400

11 November 4.214 4.100 114 12.996

12 Desember 934 800 134 17.956

Jumlah 5.031.124 124 Sumber : Data Penelitian (diolah)

Keterangan:

X : Distribusi Media Tanam Trubus dari gudang penyimpanan

Y : Permintaan Media Tanam Trubus dari Toko Trubus

N : 12 bulan

Page 108: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

93

Lampiran 3. Perhitungan Standar Deviasi Distribusi Kompos Kambing Trubus

No Bulan X Y (X-Y) (X-Y)^2

1 Januari 715 700 15 225

2 Februari 330 350 (20) 400

3 Maret 286 250 36 1.296

4 April 634 650 (16) 256

5 Mei 279 300 (21) 441

6 Juni 525 500 25 625

7 Juli 253 250 3 9

8 Agustus 554 600 (46) 2.116

9 September 430 450 (20) 400

10 Oktober 320 300 20 400

11 November 425 430 (5) 25

12 Desember 565 500 65 4.225

Jumlah 10.418 30 Sumber : Data Penelitian (diolah)

Keterangan:

X : Distribusi Kompos Kambing Trubus dari gudang penyimpanan

Y : Permintaan Kompos Kambing Trubus dari Toko Trubus

N : 12 bulan

Page 109: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

94

Lampiran 4. Perhitungan Standar Deviasi Distribusi Kompos Best Compost

No Bulan X Y (X-Y) (X-Y)^2

1 Januari 654 650 4 16

2 Februari 312 330 (18) 324

3 Maret 189 200 (11) 121

4 April 216 250 (34) 1.156

5 Mei 412 430 (18) 324

6 Juni 203 220 (17) 289

7 Juli 420 450 (30) 900

8 Agustus 178 200 (22) 484

9 September 510 520 (10) 100

10 Oktober 196 220 (24) 576

11 November 382 380 2 4

12 Desember 329 350 (21) 441

Jumlah 4.735 20 Sumber : Data Penelitian (diolah)

Keterangan:

X : Distribusi Kompos Best Compost dari gudang penyimpanan

Y : Permintaan Kompos Best Compost dari Toko Trubus

N : 12 bulan

Page 110: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

95

Lampiran 5. Perhitungan Standar Deviasi Distribusi Kompos Sapi Trubus

No Bulan X Y (X-Y) (X-Y)^2

1 Januari 533 550 (17) 289

2 Februari 173 170 3 9

3 Maret 200 190 10 100

4 April 367 370 (3) 9

5 Mei 179 180 (1) 1

6 Juni 237 230 7 49

7 Juli 221 220 1 1

8 Agustus 375 380 (5) 25

9 September 330 320 10 100

10 Oktober 472 500 (28) 784

11 November 180 200 (20) 400

12 Desember 300 250 50 2.500

Jumlah 4.267 19 Sumber : Data Penelitian (diolah)

Keterangan:

X : Distribusi Kompos Sapi Trubus dari gudang penyimpanan

Y : Permintaan Kompos Sapi Trubus dari Toko Trubus

N : 12 bulan

Page 111: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

96

Lampiran 6. Pengujian Hipotesis

Produk Deviasi (D) Kuadrat

Deviasi

Media Tanam Trubus 355.383.664 1,26317

Kompos Kambing Trubus 117.067.058 1,37016

Kompos Best Compost 100.286.775 1,00615

Kompos Sapi Trubus 100.169.508 1,00315

Jumlah 672.907.005 𝟏, 𝟔𝟎𝟏𝟏𝟕

Sumber : Data Penelitian (diolah)

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑀𝑑

√∑ 𝑋2𝑑

𝑁(𝑁−1)

= 168.226.751

√𝟏,𝟔𝟎𝟏𝟏𝟕−(𝟒𝟓𝟐.𝟖𝟎𝟑.𝟖𝟑𝟔.𝟗𝟕𝟎.𝟕𝟐𝟎.𝟎𝟎𝟎/𝟒)

4(4−1)

= 168.226.751

√1,4017

= 149.302.898

47.598.981,87

= 3,53425

Page 112: ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PUPUK DAN MEDIA …

97

Lampiran 7. Struktur Organisasi PT Trubus Mitra Swadaya 2019

STRU

KTUR

ORGA

NISA

SI

PT. T

RUBU

S MITR

A SW

ADAY

A

2019

DIREK

TUR

Mgr. P

emasa

ran

Spv.

Ritel

Sp

v. Rit

el

Jr

Spv.

Pasar

Khus

us

SPV

Pemb

elian

AR/A

P

ED

P/IT

Sub G

L

Kasir

Keua

ngan

Spv.

Keua

ngan

GL

Admi

n

Guda

ng

Kasir

Toko

Staf

Kebe

rsiha

n

Staf A

dmin

Umum

Satpa

m

Sales

Toko

Sta

f Adm

in

Pema

saran

Agen

Distri

butor

PJ HR

D &

Umum

PJ. Gu

dang

Staf

Pemb

ibitan

MD Sa

protan

Dis

ributo

rPro

mosi

Kreati

f

Disain

So

sial M

edia

Staf G

udan

g E

ksped

isi

Ka. T

oko

Pa

sar Pr

oyek

MD Ta

nama

n

MD

Groc

ery

MD

M. In

fo,

Herba

l