PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner” Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017 Nazila et al., Analisis Pengelolaan Sampah 317 available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/ ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS PADAT PUSKESMAS DI KOTA MALANG SEBAGAI SUMBER BALAJAR BIOLOGI The Analysis of Solid Waste Management of Public Health Center in Malang City as a Learning Resource of Biology Novalia Eka Nur Nazila 1 , Elly Purwanti 2 , Wahyu Prihanta 3 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhamadiyah Malang, 2,3 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhamadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas no. 246, Malang, 085334943903 [email protected]ABSTRAK Pesatnya pertumbuhan industri pelayanan kesehatan di Indonesia memberikan kontribusi signifikan dalam menghasilkan sampah/limbah. Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang berfungsi sebagai penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan, yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Sebagai sarana pelayanan umum, Puskesmas memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan. Penghasil sampah/limbah di Puskesmas terdiri atas pasien, pengunjung, dan petugas yang memberikan kontribusi kuat terhadap pengotoran di lingkungan Puskesmas. Dalam kegiatannya, Puskesmas menghasilkan sampah/limbah medis maupun sampah non medis baik dalam bentuk padat maupun cair. Sampah/limbah medis dianggap sebagai mata rantai penyebaran penyakit menular. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan sampah medis padat pada Puskesmas mulai dari pengumpulan hingga pemusnahan/pembuangan dengan Kepmenkes RI Nomor 1428/MENKES/SK/XII/2006, dan memberikan inovasi sumber belajar biologi. Metode pengambilan sample menggunakan purposive sampling di Puskesmas Kendalsari, Puskesmas Arjuno, Puskesmas Mojolangu, Puskesmas Kendalkerep, Puskesmas Dinoyo, Puskesmas Pandanwangi, Puskesmas Kedungkandang, dan Puskesmas Ciptomulyo. Sampel dianalisis menggunakan metode triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas yang diteliti telah menerapkan pengelolaan sampah medis padat sesuai dengan Kepmenkes RI yang berlaku. Hambatan dalam pengelolaan sampah medis padat di Puskesmas terjadi karena sering terlambatnya PT.PRIA dalam pengambilan sampah yang menyebabkan menumpuknya sampah medis padat di TPS (tempat penampungan sementara) hingga berbulan-bulan. Kata Kunci: Puskesmas, sampah, limbah medis, sampah medis padat ABSTRACT The rapid growth of the healthcare industry in Indonesia contributed significantly in generating waste. Public Health Care is a health facility that serves as a driver of health oriented development, which provides direct services to the public. As a public service facilities, health centers maintain and improve a healthy environment in accordance with the standards and requirements. Of the waste in the health center consists of patients, visitors and personnel contributed strongly to fouling in the health center. In its activities, health centers generate waste both medical and non medical garbage in the form of solid or liquid. Medical waste is considered as a chain of spread of infectious diseases. This study aims to analyze the management of solid medical waste in health centers from the collection to destruction / disposal Kepmenkes No. 1428 / Menkes / SK / XII / 2006, and provide a source of innovation study biology. Using purposive sampling method samling in Kendalsari PHC, Arjuno PHC, Mojolangu PHC, Kendalkerep PHC, Dinoyo PHC, Pandanwangi PHC, Kedungkandang PHC, and Ciptomulyo PHC. The samples were analyzed using the method of triangulation data. The results showed that PHC surveyed have implemented a solid medical waste in accordance with applicable Kepmenkes RI. Constraints in solid medical waste management in PHC happen because of frequent delays in decision PT.PRIA waste caused buildup of solid medical waste in TPS (temporary shelters) for months. Keywords: Public health care, waste, medical waste, medical waste solid Pesatnya pertumbuhan industri pelayanan kesehatan di Indonesia memberikan kontribusi signifikan dalam menghasilkan sampah/limbah. Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang berfungsi sebagai penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan, yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari dinas kesehatan kabupaten/kota yang berada di wilayah kecamatan untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan (Depkes RI, 2004). Penghasil sampah/limbah di Puskesmas terdiri atas pasien, pengunjung, dan petugas yang memberikan kontribusi kuat terhadap pengotoran di lingkungan Puskesmas. Dalam kegiatannya, Puskesmas menghasilkan sampah/limbah medis maupun sampah non medis baik dalam bentuk padat maupun cair. Sampah/limbah medis adalah sampah yang berasal dari kegiatan pelayanan medis. Sampah/limbah medis dianggap sebagai mata rantai penyebaran penyakit menular. Sampah/limbah bisa menjadi tempat tertimbunnya organisme penyakit dan menjadi sarang serangga juga tikus. Disamping itu, di dalam limbah juga mengandung berbagai bahan kimia beracun dan benda-benda tajam yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan cidera. Tahun 2011 Indonesia memiliki 9321 unit Puskesmas, 3025 unit puskesmas rawat inap, 6296 unit
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”
Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)
Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017
Nazila et al., Analisis Pengelolaan Sampah 317
available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/
ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS PADAT PUSKESMAS DI KOTA
MALANG SEBAGAI SUMBER BALAJAR BIOLOGI The Analysis of Solid Waste Management of Public Health Center in Malang City as a Learning Resource
of Biology
Novalia Eka Nur Nazila1, Elly Purwanti
2, Wahyu Prihanta
3
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhamadiyah Malang,
2,3Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhamadiyah Malang
ABSTRAK Pesatnya pertumbuhan industri pelayanan kesehatan di Indonesia memberikan kontribusi signifikan dalam menghasilkan
sampah/limbah. Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang berfungsi sebagai penggerak pembangunan yang berwawasan
kesehatan, yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Sebagai sarana pelayanan umum, Puskesmas
memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan. Penghasil sampah/limbah di Puskesmas terdiri atas pasien, pengunjung, dan petugas yang memberikan kontribusi kuat terhadap pengotoran di lingkungan
Puskesmas. Dalam kegiatannya, Puskesmas menghasilkan sampah/limbah medis maupun sampah non medis baik dalam
bentuk padat maupun cair. Sampah/limbah medis dianggap sebagai mata rantai penyebaran penyakit menular. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengelolaan sampah medis padat pada Puskesmas mulai dari pengumpulan hingga pemusnahan/pembuangan dengan Kepmenkes RI Nomor 1428/MENKES/SK/XII/2006, dan memberikan inovasi sumber
belajar biologi. Metode pengambilan sample menggunakan purposive sampling di Puskesmas Kendalsari, Puskesmas Arjuno,
dan Puskesmas Ciptomulyo. Sampel dianalisis menggunakan metode triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas yang diteliti telah menerapkan pengelolaan sampah medis padat sesuai dengan Kepmenkes RI yang berlaku.
Hambatan dalam pengelolaan sampah medis padat di Puskesmas terjadi karena sering terlambatnya PT.PRIA dalam
pengambilan sampah yang menyebabkan menumpuknya sampah medis padat di TPS (tempat penampungan sementara)
hingga berbulan-bulan.
Kata Kunci: Puskesmas, sampah, limbah medis, sampah medis padat
ABSTRACT The rapid growth of the healthcare industry in Indonesia contributed significantly in generating waste. Public Health Care is
a health facility that serves as a driver of health oriented development, which provides direct services to the public. As a public service facilities, health centers maintain and improve a healthy environment in accordance with the standards and
requirements. Of the waste in the health center consists of patients, visitors and personnel contributed strongly to fouling in
the health center. In its activities, health centers generate waste both medical and non medical garbage in the form of solid
or liquid. Medical waste is considered as a chain of spread of infectious diseases. This study aims to analyze the management of solid medical waste in health centers from the collection to destruction / disposal Kepmenkes No. 1428 / Menkes / SK / XII
/ 2006, and provide a source of innovation study biology. Using purposive sampling method samling in Kendalsari PHC,
PHC. The samples were analyzed using the method of triangulation data. The results showed that PHC surveyed have implemented a solid medical waste in accordance with applicable Kepmenkes RI. Constraints in solid medical waste
management in PHC happen because of frequent delays in decision PT.PRIA waste caused buildup of solid medical waste in
TPS (temporary shelters) for months.
Keywords: Public health care, waste, medical waste, medical waste solid
Pesatnya pertumbuhan industri pelayanan
kesehatan di Indonesia memberikan kontribusi signifikan
dalam menghasilkan sampah/limbah. Puskesmas
merupakan sarana kesehatan yang berfungsi sebagai
penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan,
yang memberikan pelayanan langsung kepada
masyarakat. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis
dari dinas kesehatan kabupaten/kota yang berada di
wilayah kecamatan untuk melaksanakan tugas-tugas
operasional pembangunan kesehatan (Depkes RI, 2004).
Penghasil sampah/limbah di Puskesmas terdiri atas
pasien, pengunjung, dan petugas yang memberikan
kontribusi kuat terhadap pengotoran di lingkungan
Puskesmas. Dalam kegiatannya, Puskesmas menghasilkan
sampah/limbah medis maupun sampah non medis baik
dalam bentuk padat maupun cair. Sampah/limbah medis
adalah sampah yang berasal dari kegiatan pelayanan
medis. Sampah/limbah medis dianggap sebagai mata
rantai penyebaran penyakit menular. Sampah/limbah bisa
menjadi tempat tertimbunnya organisme penyakit dan
menjadi sarang serangga juga tikus. Disamping itu, di
dalam limbah juga mengandung berbagai bahan kimia
beracun dan benda-benda tajam yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan dan cidera.
Tahun 2011 Indonesia memiliki 9321 unit
Puskesmas, 3025 unit puskesmas rawat inap, 6296 unit
PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”
Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)
Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017
Nazila et al., Analisis Pengelolaan Sampah 318
available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/
Puskesmas non rawat inap. Ada 64,6% Puskesmas telah
melakukan pemisahan limbah medis dan non medis.
Hanya 26,8% Puskesmas yang memiliki insinerator.
Sedangkan 73,2% sisanya tidak memiliki fasilitas tersebut
yang menunjukkan pengelolaan limbah medis padat yang