ANALISIS PENGARUH TABUNGAN TAMADES DAN SIMPANAN BERJANGKA TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PD. BPR BKK KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN RESUME SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam Menyelesaikan program Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Pekalongan DISUSUN OLEH : NAMA : DIAN KURNIASARI A. NPM : 03.2873.E 1
44
Embed
Analisis Pengaruh Tabungan Dan Simpanan Berjangka Terhadap Pemberian Kredit Pada PD. BPR BKK Kecamatan go Kabupaten Pekalongan
ANALISIS PENGARUH TABUNGAN TAMADES DAN SIMPANAN BERJANGKA TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PD. BPR BKK KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN RESUME SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam Menyelesaikan program Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Pekalongan
DISUSUN OLEH :
NAMA NPM
: DIAN KURNIASARI A. : 03.2873.E
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEKALONGAN 2007
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah Perbankan sebagai
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PENGARUH TABUNGAN TAMADES DAN
SIMPANAN BERJANGKA TERHADAP PEMBERIAN
KREDIT PADA PD. BPR BKK KECAMATAN
WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN
RESUME SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
Menyelesaikan program Sarjana Strata Satu (S1)
Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Pekalongan
DISUSUN OLEH :
NAMA : DIAN KURNIASARI A.
NPM : 03.2873.E
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2007
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perbankan sebagai lembaga keuangan yang melayani kebutuhan
pembiayaan serta melancarkan mekanisme pembayaran mempunyai andil yang
besar terhadap perkembangan pembangunan ekonomi Indonesia. Sejalan dengan
hal itu, perbankan dituntut untuk meningkatkan profesionalisme pelayanannya
kepada nasabah. Hal ini dilakukan karena perbankan yang mempunyai usaha
pokok menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit harus melayani nasabah dengan sebaik-baiknya.
Penghimpunan simpanan dari masyarakat merupakan tulang punggung
dari dana yang harus dikelola atau diolah oleh bank untuk mencari keuntungan.
Fungi untuk menghimpun dana dalam bentuk simpanan tersebut sangat
menentukan pula volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank dalam
bentuk penanaman dana yang menghasilkan, misalnya dalam bentuk pemberian
kredit, pembelian efek-efek atau surat berharga dalam pasar uang. Berdasarkan
pengalaman di lapangan atau bukti-bukti empiris, dana bank yang berasal dari
modal sendiri dan cadangan modal hanya sebesar 7% sampai dengan 8% dari
total aktiva bank. Dana–dana yang di himpun dari masyarakat merupakan
sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank yang bisa mencapai
80% sampai dengan 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank.
2
1
Bagi bank-bank umum sebagai sumber dana dalam penyaluran kredit itu
berasal dari simpanan masyarakat yang dipercayakan kepada bank dalam bentuk
giro, tabungan dan simpanan berjangka, sedangkan bagi BPR sumber dana
tersebut hanya dapat diperoleh dari tabungan dan simpanan berjangka saja
karena BPR dilarang menerima simpanan berupa giro.
Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat
dilakukan sewaktu-waktu seperti halnya deposito, tabungan juga merupakan
sumber dana bagi bank dalam melaksanakan kegiatan operasional nya dalam
memberikan kredit kepada masyarakat. Sumber dana yang berasal dari deposito
mempunyai sifat permanen artinya bank lebih leluasa dalam mengelola dana
tersebut sehingga modal bank akan bertambah, dengan demikian maka
penyaluran kredit kepada masyarakat juga akan semakin besar. Pendapatan bank
diperoleh dari selisih bunga kredit dikurangi bunga simpanan. Pendapatan bank
akan semakin besar jika penyaluran kredit semakin besar sehingga bank dapat
memperluas usahanya.
Bila kita perhatikan neraca bank, akan terlihat oleh kita bahwa sisi aktiva
bank akan didominasi oleh besarnya jumlah kredit yang diberikan, sedangkan
bila kita perhatikan pula laporan laba rugi bank, akan terlihat oleh kita bahwa
sisi pendapatan bank akan didominasi oleh pendapatan dari bunga kredit. Ini
dikarenakan aktivitas bank yang terbanyak akan berkaitan erat secara langsung
ataupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan. Karena hampir semua
kegiatan perekonomian masyarakat membutuhkan bank dengan fasilitas
3
kreditnya. Dimana dengan melalui pemberian pula akan banyak usaha
pembayaran nasabah melalui rekening nya sehingga tujuan dari pemberian
kredit selain untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemberian kredit
tersebut, juga untuk keamanan bank yaitu keamanan untuk nasabah dananya
dengan sendirinya. Karena dengan melalui kredit, bank akan menambah
dananya dengan sendirinya. Karena kredit yang aman maka akan memberikan
dampak yang positif bagi bank yaitu kepercayaan masyarakat pada bank
bertambah.
PD. BPR BKK Wonopringgo merupakan salah satu jenis BPR yang
beroperasi di wilayah pedesaan, juga berusaha menyediakan dana bagi
masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Kegiatan ini di tunjukkan
untuk membantu dana bagi peningkatan usaha maupun bagi kebutuhan
konsumsi yang dapat menyukseskan program pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan dan pemerataan pembangunan. Atas hal tersebut diatas maka
peranan PD BPR BKK Wonopringgo sebagai “Agen Pembangunan” khususnya
wilayah Wonopringgo benar-benar dirasakan.
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
penulis memilih judul “ANALISIS PENGARUH TABUNGAN DAN
SIMPANAN BERJANGKA TERHADAP PENINGKATAN KREDIT YANG
DIBERIKAN PADA PD. BPR BKK WONOPRINGGO KEPADA
NASABAH”.
4
1.2. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
Profesionalisme manajemen perbankan untuk mengukur dan
memutuskan dalam mendukung kegiatan perbankan harus dilakukan
dengan cermat dan tepat. Salah satu faktor dalam mengukur tingkat dan
posisi keuangan bank adalah dengan menggunakan perkiraan variabel
titik. Memilih variabel pokok merupakan pekerjaan yang cukup
kompleks. Variabel yang cukup penting diperhatikan antara lain
misalnya; memperkirakan jumlah dana pihak ketiga yang dapat
dihimpun dalam hal ini melalui tabungan dan deposito berjangka.
Dalam memperkirakan jumlah dana yang di himpun bank
biasanya harus dipertimbangkan faktor yang mempengaruhi kenaikan
jumlah dana yang dapat kita kontrol misalnya dengan melalui promosi
iklan, pelayanan, tingkat bunga dan faktor – faktor yang tidak dapat kita
kontrol misalnya pertumbuhan penduduk, kompetisi, kondisi
perekonomian dan sebagainya. Umumnya jenis dana yang di himpun bak
sering dilakukan pemisahan menurut bentuk dan ciri atau tipe deposan
misalnya berdasarkan sektor usahanya, deposan individu atau institusi
dan lembaga pemerintah, agar dapat dibuat perbedaan mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jenis sumber dana ini.
5
Variabel lain yang biasanya sering digunakan adalah sisi aktiva
bank yang meliputi perkiraan tingkat jumlah penyaluran kredit bank.
Variabel ini pada prinsipnya dapat dikontrol misalnya tingkat bunga
yang dikenakan pada jenis – jenis kredit yang ada. Sedangkan variabel
yang tidak dapat dikontrol adalah keadaan ekonomi dan siklus usaha
serta kebijakan-kebijakan moneter. Variabel ini akan mempengaruhi
langsung perencanaan kredit bank. Bank umumnya memperkirakan
jumlah kredit nya sama dengan target atau perkiraan jumlah dana yang
dapat di himpun. Namun perkiraan ini didasarkan pada asumsi bahwa
dapat langsung mengurangi kredit nya kepada nasabah bila ternyata
permintaan kredit melebihi perkiraan atau sebaliknya, bank mampu
mendapatkan debitur baru bila permohonan kredit menurut atau kurang
dari yang diperkirakan. Tindakan yang paling aman adalah
memperkirakan jumlah antara total kredit yang akan disalurkan dengan
dana yang dapat atau berhasil di himpun.
1.2.2. Pembatasan Masalah
Dalam pembahasan suatu masalah perlu adanya pembatasan
terhadap masalah yang akan diteliti. Hal ini untuk menjaga agar masalah
dibahas tidak terlepas dari permasalahan yang telah ditentukan.
Adapun pembatasan masalah dalam skripsi ini yaitu mengenai
penghimpunan dana yang berupa tabungan dan simpanan berjangka
berpengaruh terhadap peningkatan kredit yang diberikan oleh PD. BPR
BKK Wonopringgo kepada para nasabah.
Dalam hal ini penulis menggunakan data per tahun, yaitu di mulai
dari tahun 1996 sampai dengan 2005.
6
1.2.3. Perumusan Masalah
Untuk memudahkan penulis dalam membahas pokok-pokok
permasalahan dengan jelas dan sistematis serta untuk menganalisis data
yang penulis peroleh, maka penulis menentukan suatu rumusan yang
akan diteliti. Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini
adalah :
a. Apakah tabungan dan simpanan berjangka berpengaruh terhadap
pemberian kredit ?
b. Manakah antara tabungan dan simpanan berjangka yang paling
dominan ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tabungan dan simpanan
berjangka terhadap pemberian PD BPR BKK Wonopringgo.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel yang berpengaruh antara
tabungan dan simpanan berjangka terhadap pemberian kredit PD BPR BKK
Wonopringgo.
7
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Praktis
Sebagai bahan masukan atau input yang dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan dalam menentukan