Page 1
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA ATAU
MARGIN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
MINAT ANGGOTA DALAM MEMBELI PRODUK
PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KOPERASI JASA
KEUANGAN SYARIAH
(Studi Kasus BMT AMAL MULIA)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu (S1)
Oleh
EVA ROVIANA
21310004
S1 PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2015
Page 3
ii
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA ATAU
MARGIN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
MINAT ANGGOTA DALAM MEMBELI PRODUK
PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KOPERASI JASA
KEUANGAN SYARIAH
(Studi Kasus BMT AMAL MULIA)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu (S1)
Oleh
EVA ROVIANA
21310004
S1 PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2015
Page 4
iii
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga
http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari:
Nama : Eva Roviana
NIM : 21310004
Jurusan : Syariah
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Judul : ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA ATAU
MARGIN DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP MINAT ANGGOTA DALAM MEMBELI
PRODUK PEMBIAYAAAN MURABAHAH di
KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (Studi
Kasus BMT AMAL MULIA)
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 25 Januari 2015
Pembimbing
Wiwin Kurniasari, SE.,M.Si.,Akt
NIP. 19741221 200912 200 2
Page 5
iv
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA ATAU MARGIN DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT ANGGOTA DALAM
MEMBELI PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KOPERASI JASA
KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus BMT AMAL MULIA)
DISUSUN OLEH
EVA ROVIANA
NIM : 21310004
Telah dipertahankan didepan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Syariah Dan
Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada
tanggal 23 februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar sarjana S1 Ekonomi Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua penguji :
Penguji 1 :
Penguji 2 :
Pembimbing :
Salatiga, ..........
Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
NIP. .................................
Page 6
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Eva Roviana
Nim : 21310004
Jurusan : Syariah
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 25 Januari 2015
Yang menyatakan,
Eva Roviana
Page 7
vi
MOTTO
When in doubt, learn more. When confident, be more careful. (Mario Teguh)
Man Jadda Wa Jad
Hati itu ibarat tanah, ilmu ibarat tanamannya dan mengulang-ulang adalah airnya.
Bila tanah tidak mendapatkan air maka tanamannya pun akan kering. (Abi
Abdillah Ja’far Bin Muhammad)
Page 8
vii
PERSEMBAHAN
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan berbagai bentuk
motivasi dan doa dari berbagai pihak. Dan sebagai bentuk apresiasi, skripsi ini
penulis persembahkan untuk
1. Kedua orang tuaku , bapak Suroto dan Ibu Romanah serta adikku tercinta
dek Arda Nasyiroh untuk segenap doa dan kasih sayangnya.
2. Kepada sahabatku tercinta Mufidatul Khasanah, terima kasih atas
pengertian dan dukungannya.
3. Kepada seluruh teman-teman ku MKS A ; mbk Indra Siswanti sebagai
ketua geng “sunny”, Rahayu Istiqomah, Umi Mualimah, Sri Murdian
ningsih, Atik Masruroh, Nur Kholifah, Khanifah, Maftukatul Munawaroh,
dan arek-arek lainnya.
4. Kepada seluruh teman-teman ku di PON-PES Al-Azhar ; mbak Siti
Tafiroh, dek Miratul Azizah, mbak Umul Auliya, mbak Fatchul Hidayah,
mbak Sri Utami, mbak Maidatul Faizah, mbak Siti Badriyah, dll
Page 9
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala karunia-Nya
kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul: “Analisis Pengaruh Persepsi
Harga Atau Margin Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Anggota Dalam
Membeli Produk Pembiayaan Murabahah Di Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(Studi Kasus Bmt Amal Mulia) akhirnya dapat diselesaikan, alhamdulillah hi
robbil alamin. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rosulullah
Muhammad SAW yang senantiasa kita harapkan syafaatnya kelak di yaumul
qiyamah.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar sarjana strata satu (S1) dalam jurusan Syariah Program Studi Perbankan
Syariah. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan
dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (Stain Salatiga)
2. Bapak Beny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syariah dan
Ekonomi Islam.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1
Perbankan Syariah
Page 10
ix
4. Ibu Wiwin Kurniasari, SE, M.Si ,Akt selaku dosen pembimbing
yang telah membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam
menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala
kepada beliau.
5. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E, M.Si yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan analisa data penelitian. Jazakullah hu
khoirol jaza’.
6. Segenap Dosen STAIN Salatiga terutama segenap Dosen Jurusan
Syariah Dan Ekonomi Islam yang telah memberikan berbagai teori,
ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
7. Seluruh Staf dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga
8. Seluruh pimpinan dan karyawan BMT Amal Mulia Suruh atas
kerjasama dan bimbingannya dalam memperoleh data yang penulis
butuhkan
9. Kedua Orang tuaku tercinta, yang telah mencurahkan segenap do’a,
motivasi, dan kasih sayangnya di setiap langkah penulis.
10. Teman-teman seperjuangan PS S1 2010 yang senasip seperjuangan.
11. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis mengucapkan terimakasih dan semoga kebaikan semua pihak
yang telah memberikan bantuan mendapat balasan pahala dari Allah SWT.
Page 11
x
Jazakullah hu khoirol jaza’. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan
segenap kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang
sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Amin amin ya robbal alamin.
Salatiga, 21 januari 2015
Penulis
Eva Roviana
NIM: 21310004
Page 12
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN LOGO ................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ............................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ viii
HALAMAN DAFTAR ISI .......................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................. xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .............................................................. xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... xvi
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................... 9
1.5 Sistematika Penulisan..................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Telaah Pustaka ............................................................................. 11
2.2 Kerangka Teori ............................................................................. 12
Page 13
xii
2.2.1 Pembiayaan ..................................................................... 12
2.2.2 Pembiayaan Murabahah .................................................. 17
2.2.3 Minat Anggota ................................................................. 23
2.2.4 Persepsi Harga atau Margin ............................................. 32
2.2.5 Kualitas Pelayanan .......................................................... 40
2.3 Hipotesis ..................................................................... 44
2.4 Kerangka Penelitian ..................................................................... 46
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ..................................................................... 47
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 47
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................. 47
3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 48
3.5 Skala Pengukuran Data ............................................................. 50
3.6 Definisi Konsep dan Operasional .............................................. 51
3.7 Instrumen Penelitian .................................................................. 52
3.8 Uji Instrumen Penelitian ............................................................ 54
3.9 Alat Analisis ..................................................................... 59
BAB IV ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum BMT ............................................................. 61
4.1.1 Sejarah Pendirian Bmt Amal Mulia ............................... 61
4.1.2 Visi Dan Misi Bmt Amal Mulia ..................................... 62
4.1.3 Identitas Bmt Amal Mulia .............................................. 63
4.1.4 Struktur Organisasi ........................................................ 64
Page 14
xiii
4.1.5 Produk-Produk Koperasi Bmt Amal Mulia ................... 66
4.2 Analisa Data ..................................................................... 72
4.1.1 Identitas Responden ...................................................... 72
4.1.2 Uji Reliabilitas .............................................................. 74
4.1.3 Uji Validitas .................................................................. 75
4.1.4 Uji Statistik .................................................................... 79
4.1.5 Uji Asumsi Klasik ......................................................... 85
4.3 Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 90
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................... 93
5.2 Saran ..................................................................... 95
Daftar Pustaka
Lampiran
Page 15
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 : Research Gap Penelitian ........................................................... 6
Tabel 3.1 : Variabel Dan Indikator Penelitian ............................................. 53
Tabel 4.1 : Data Jenis Kelamin Responden ................................................ 72
Tabel 4.2 : Umur Responden ..................................................................... 72
Tabel 4.3 : Pendidikan Responden .............................................................. 73
Tabel 4.4 : Uji Reliabilitas X1 .................................................................... 74
Tabel 4.5 : Uji Reliabilitas X2 .................................................................... 74
Tabel 4.6 : Uji Reliabilitas Y .................................................................... 75
Tabel 4.7 : Uji Validitas Persepsi Harga .................................................... 76
Tabel 4.8 : Validitas Kualitas Pelayanan .................................................... 77
Tabel 4.9 : Uji Validitas Minat Anggota ...................................................... 78
Tabel 4.10 : Variables Entered/Removed .................................................... 79
Tabel 4.11 : Tabel Summary ..................................................................... 79
Tabel 4.12 : Tabel Anova ..................................................................... 80
Tabel 4.13 : Tabel Coefficients .................................................................... 82
Tabel 4.14 : Uji T ..................................................................... 83
Tabel 4.15 : Uji Multikolinearitas Y= X1 + X2 ............................................ 88
Tabel 4.16 : Uji Multikolinearitas X1 = X2 ................................................. 88
Tabel 4.17 : Tabel Uji Heteroscedasticity ..................................................... 89
Tabel 4.18 : Tabel Uji Linearitas ................................................................. 90
Tabel 4.19 : Tabel Uji Hipotesa ................................................................... 92
Page 16
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 : Jenis-jenis pembiayaan .......................................................... 13
Gambar 2.2 : Skema pembiayaan murabahah ............................................ 19
Gambar 2.3 : model perilaku pembelian .................................................... 24
Gambar 2.4 : Kerangka Penelitian ............................................................. 46
Gambar 4.1 : Susunan Organisasi Koperasi Bmt Amal Mulia ................... 64
Gambar 4.2 : Struktur organisasi pengelola KJKS Amal Mulia ................. 65
Gambar 4.3 : Skema Pembiayaan Mudharabah ......................................... 68
Gambar 4.4 : Skema Pembiayaan Murabahah ............................................ 69
Gambar 4.5 : Skema Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil (BBA) ..................... 69
Gambar 4.6 : Skema Pembiayaan Musyarakah ........................................... 70
Gambar 4.7 : Skema Pembiayaan Ijarah .................................................... 70
Gambar 4.8 : Histogram asumsi normalitas ................................................ 86
Gambar 4.9 : Normal plot ..................................................................... 87
Page 17
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Konsultasi Skripsi
Lampiran 2 : Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 4 : Surat Keterangan Kegiatan
Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 6 : Hasil Data Kuesioner
Lampiran 7 : Output Analisis
Lampiran 8 : Daftar Riwayat Hidup
Page 18
xvii
ABSTRAK
Roviana Eva. 2014. Analisis Pengaruh Persepsi Harga Atau Margin Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Anggota Dalam Membeli Produk
Pembiayaan Murabahah Di Koperasi Jasa Keuangan Syariah (Studi
Kasus Bmt Amal Mulia). Skripsi, Jurusan Syariah Dan Ekonomi Islam,
Program Studi S1 Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam
Negri (Stain) Salatiga. Pembimbing : Wiwin Kurniasari, S.E, M.Si ,Akt
Kata Kunci : Persepsi Harga atau Margin, Kualitas Pelayanan, Minat Anggota
Adanya fakta bahwa margin pembiayaan murabahah lebih mahal
daripada bunga kredit penyaluran dana menarik perhatian peneliti untuk
meneliti mengenai bagaimanakah persepsi anggota mengenai harga atau
margin yang ditetapkan BMT dan kualitas pelayanan sebagai perusahaan jasa
yang dirasakan oleh anggota BMT. Guna untuk mengetahui bagaimanakah dan
seberapa besar kedua variabel yang dipilih peneliti itu menarik minat anggota
untuk membeli produk murabahah
Penelitian ini bersifat Basic Research guna pengembangan dan evaluasi
konsep-konsep teoritis, memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk
mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada.
Objek penelitian yang digunakan adalah anggota BMT Amal Mulia dengan
jumlah sampel sebanyak 87 anggota. Tekhnik pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan metode kuesioner, studi pustaka, dan wawancara. Data
diolah menggunakan uji reliabilitas, validitas, uji statistik dan asumsi klasik.
Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi harga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat anggota sebesar 0,194 atau 19,4 % yang
berarti bahwa persepsi harga mampu mempengaruhi minat anggota sebesar
19,4 %, kualitas pelayanan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat anggota sebesar 0,525 atau 52,5 % yang berarti bahwa kualitas
pelayanan mampu mempengaruhi minat anggota sebesar 52,5 % sehingga
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai persepsi harga dan kualitas
pelayanan maka akan semakin tinggi pula minat anggota terhadap pembelian
produk murabahah.
Page 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan syariah mengalami perkembangan yang
semakin baik sejak dikeluarkannya undang-undang no 21 tahun 2008
mengenai perbankan syariah. Didalam undang-undang tersebut berisi
tentang undang-undang terkait Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan
undang-undang yang menjadi dasar hukum segala macam aktivitas di
dunia perbankan, di antaranya transfer dana, lalu lintas devisa, dan sistem
nilai tukar.Aktitifitas dunia perbankan dibahas secara lebih mendetail
mengenai azaz, badan hukum, perizinan, jenis usaha, tata kelola, dan lain
sebagainya. Dan hasilnya mampu memberikan pengaruh yang besar bagi
perkembangan dan pertumbuhan lembaga keuangan berbasis syariah baik
bank dan non bank. Terbukti dengan adanya suatu wacana yang
dipublikasikan www.humas.uii.ac.id (2008) yaitu sebagai berikut :
Di tahun 2008 memperlihatkan adanya kurang lebih 25
lembaga perbankan komersial syariah dan lebih dari 100 bank
perkreditan rakyat syariah (BPRS). Asuransi juga tumbuh begitu
cepat yaitu ada sekitar 20 perusahaan. Begitu juga perusahaan
penerbit saham dan obligasi syariah yang sering disebut sukuk pun
telah menarik banyak investor. Hal ini belum terhitung
perkembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah seperti Baitul
Maal wat Tamwil (BMT), Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS), dan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), yang jumlahnya
tidak kurang dari 4000 lembaga tersebar di indonesia.
Dari wacana yang dipaparkan humas UII pada tahun 2008, kita
dapat mengetahui bahwa perkembangan lembaga keuangan syariah bank
1
Page 20
2
maupun non bank tidak terlepas dari peran lembaga keuangan mikro
syariah. Adapun lembaga keuangan mikro syariah menurut Hamidi
(2003: 79) terdapat berbagai macam bentuk dan perijinannnya, misal
Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Kopotren, Koperasi Jasa Keuangan
Syariah dan lain-lain. Dan alasan mengapa lembaga keuangan mikro
syariah ini sangat penting bagi perkembangan lembaga keuangan syariah
adalah karena “lembaga keuangan mikro syariah inilah yang mampu
menjangkau transaksi keuangan syariah lingkup mikro didaerah yang
tidak bisa dilayani oleh bank umum maupun bank yang membuka unit
syariah”. Selain itu, mayoritas penduduk negara Indonesia merupakan
muslim dan golongan berpenghasilan menengah kebawah dan pengusaha
kecil menengah kebawah.
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan salah satu lembaga
keuangan mikro syariah yang mempunyai fungsi sama dengan bank
syariah yaitu sebagai lembaga intermediasi (intermediary institution),
dimana suatu lembaga itu berfungsi sebagai penghimpun dana dan juga
berfungsi sebagai penyalur dana. Hal ini menyatakan bahwa
perkembangan lembaga mikro syariah tidak hanya ditunjang oleh produk
penghimpunan dana namun juga oleh produk penyaluran dana. Didalam
fungsinya sebagai lembaga penyalur dana, BMT membagi produk
pembiayaan berdasarkan tujuan penggunaannya dalam tiga kategori yaitu
pembiayaan dengan prinsip jual beli, pembiayaan dengan prinsip sewa,
dan pembiayaan dengan prinsip usaha kerja sama.
Page 21
3
Produk pembiayaan murabahah merupakan salah satu produk
pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli yang ditawarkan BMT dalam
memenuhi kebutuhan anggota baik dalam pembiayaan investasi,
produktif maupun pembiayaan konsumtif. Pembiayaan murabahah
menjadi produk pembiayaan unggulan BMT karena merupakan produk
pembiayaan yang paling sering dipilih anggota BMT dan menjadi salah
satu penyumbang besar terhadap pendapatan BMT.
Dalam usahanya menjaring minat calon anggota pembiayaan, BMT
tidak hanya bersaing dengan sesama lembaga keuangan syariah namun
juga dengan lembaga keuangan konvensional. Dalam persaingan ini tidak
hanya fokus dalam inovasi produk tetapi juga dalam berbagai strategi
pelayanan dan taktik pemasaran. Persaingan pun menjadi semakin ketat
sehingga menuntut kejelian anggota dalam memilih produk-produk yang
ditawarkan yang sesuai dengan harapannya. Menurut Lembang (2010)
“konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan menjadi lebih
cermat dan pintar menghadapi setiap produk yang diciptakan” .
Salah satu bentuk dari persaingan antara lembaga keuangan syariah
dan lembaga keuangan konvensional adalah dalam pemberian margin
atau selisih dari harga pokok dengan harga jual suatu produk murobahah.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 14 ) Harga adalah sejumlah uang
yang dibayarkan untuk produk atau jasa atau jumlah dari seluruh nilai
yang di tukarkan konsumen untuk memiliki atau menggunakan manfaat
dari suatu barang dan jasa. Harga yang dimaksud disini adalah harga
Page 22
4
yang dihasilkan dari harga pokok dan margin yang disepakati kedua
belah pihak. Strategi penentuan harga merupakan aspek penting yang
perlu diperhatikan, menjadi penting karena harga sangat menentukan
pembentukan persepsi harga oleh anggota yang kemudian menjadi salah
satu hal yang mempengaruhi minat anggota dalam memilih produk
penyaluran dana.
Dari hasil wawancara terhadap bapak Hadziq Nastain selaku
manajer BMT Tumang cabang Salatiga, penulis memperoleh informasi
bahwa margin pembiayaan murabahah Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS) atau Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Bank Syariah masih
cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan bunga kredit
penyaluran dana Koperasi Jasa Keuangan Konvensional, atau BPR dan
Bank Konvensional. Dan alasan mengenai mengapa lebih mahal adalah
untuk berjaga-jaga apabila terjadi resiko-resiko yang mungkin
mempengaruhi oprasional kerja dan kelangsungan hidup BMT atau bank
syariah. Dan disebabkan pula karena BMT masih tergolong lembaga
keuangan syariah yang kecil sehingga membutuhkan jaminan yang kuat
dan biaya bagi hasil yang mahal. Mengetahui semua ini dikhawatirkan
lembaga keuangan mikro syariah kesulitan dalam mencari anggota
pembiayaan dikarenakan mahalnya margin dan jaminan yang disyaratkan
lebih sulit jika dibandingkan dengan kredit penyaluran dana lembaga
keuangan konvensional yang murah dan bahkan ada yang tanpa agunan.
Dengan margin yang lebih mahal maka harga yang ditawarkan atas
Page 23
5
produk juga lebih mahal. Jika calonanggota lebih jeli, maka mereka akan
membandingkan dan kemudian muncullah persepsi yang kemudian akan
sampai pada minat beli atau keputusan pembelian mereka atas produk.
Beberapa peneliti dalam studinya memandang persepsi harga,
mempunyai berbagai pandangan yang berbeda diantaranya penelitian
yang dilakukan Rizan dan Arrasyid (2008) harga yang dinilai lebih mahal
tidak mengurangi minat konsumen untuk membeli suatu produk yang
sudah dipercaya dan berkualitas. Penelitian ini didukung oleh
Suwarnidan Mayasari (2009) yang menyatakan tidak ada pengaruh dari
persepsi harga terhadap minat beli konsumen.
Namun penelitian lain menyatakan hasil yang berbeda yaitu
penelitian yang dilakukan oleh penelitian Kristianto dan Wicaksono
(2009), dan Natalia (2009) yang menyatakan bahwa variabel persepsi
harga mempengaruhi minat beli kembali konsumen dan didukung oleh
Kristiana dan Wahyudin (2012) yang menyatakan bahwa dimana harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli customer
PT.Karya Zirang Utama. Dan perbedaan dari para peneliti akan kami
paparkan pada tabel berikut :
Page 24
6
Tabel 1.1
Research Gap Penelitian
Isu Mempengaruhi Tidak mempengaruhi
Persepsi
Harga
terhadap
minat beli
anggota
Kristianto dan Wicaksono
(2009), dan Natalia (2009) yang
menyatakan bahwa variabel
persepsi harga mempengaruhi
minat beli kembali konsumen
Penelitian Suwarnidan Mayasari
(2011) yang menyatakan tidak ada
pengaruh dari persepsi harga
terhadap minat beli konsumen
Kristiana dan Wahyudin (2012)
yang menyatakan bahwa dimana
harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli
customer PT.Karya Zirang
Utama Isuzu.
Rizan dan Arrasyid (2008) harga
yang dinilai lebih mahal tidak
mengurangi minat konsumen
untuk membeli suatu produk yang
sudah dipercaya dan berkwalitas
Setiyarini (2012) Persepsi
Nasabah dan Margin secara
bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pengambilan
Pembiayaan Murabahah
Kusdyah (2012) menyatakan
bahwa variabel persepsi harga
memiliki pengaruh positif tidak
signifikan terhadap minat beli
ulang (intens to repurchase). Yang
artinya Persepsi harga tidak
berpengaruh signifikan terhadap
minat beli ulang.
Kualitas
layanan
Cahyani, Saryadi & Nurseto
(2013) menyatakan bahwa
Kualitas pelayanan secara
parsial memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat
nasabah pada bank BNI Syariah
di Kota Semarang
Purnomo (2011) dalam skripsi
Setiyarini (2012) kualitas
layanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan
pembiayaan murabahah
Sumber : Kristianto dan Wicaksono (2009), Natalia (2009), Kristiana dan
Wahyudin (2012), Suwarni dan Mayasari (2009), Rizan dan Arrasyid
(2008), Setiyarini (2012),Cahyani, Saryadi & Nurseto (2013)
Page 25
7
Berdasarkan researc gappenelitian yang dipaparkan penulis,
penulis semakin tertarik untuk meneliti apakah persepsi harga mampu
mempengaruhi minat anggota pembiayaan murabahah setelah
mengetahui adanya margin BMT lebih mahal dari pada bunga kredit
Bank Konvensional .Dan apakah kualitas pelayanan yang ditawarkan
BMT mampu mempengaruhi minat anggota BMT secara positif dan
signifikan, dan mampu menutupi mahalnya margin dalam menarik minat
anggota. Pelayanan merupakan aspek penting dalam perusahaan jasa.
Anggota akan memilih BMT yang memiliki pelayanan yang aman, tidak
terlalu rumit dan memuaskan. Seperti contoh keramahan pegawai dalam
melayani anggota, daya tanggap pegawai, mampu melayani anggota
dengan cepat dan perhatian pegawai terhadap anggota. Hal ini dapat
dikatakan bahwa kualitas pelayanan berperan besar dalam menentukan
minat anggota terhadap segala produk yang ditawarkan BMT terutama
produk pembiayaan murabahah. Dari penjelasan tersebut, penulis tertarik
untuk meneliti bagaimanakahpengaruh persepsi harga dan kualitas
pelayanan terhadap minat anggotamurabahah dengan mengambil
penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Persepsi Harga Atau Margin
Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Anggota Dalam Membeli
Produk Pembiayaan Murabahah Di Koperasi Jasa Keuangan Syariah.
(Studi Kasus Bmt Amal Mulia)
Page 26
8
1.2 Rumusan Masalah
Margin penyaluran dana lembaga keuangan mikro syariah dan bank
syariah dinilai lebih mahal daripada bunga kredit penyaluran dana
lembaga keuangan mikro konvensional dan bank konvensional. Dari
masalah yang dipaparkan diatas penulis ingin mengetahui apakah besar
kecilnya margin pembiayaan mampu mempengaruhi minat anggota
dalam mengambil pembiayaan. Dan apakah kualitas layanan yang
ditawarkan mampu mempengaruhi minat anggota untuk memilih dan
menggunakan produk murabahah di koperasi jasa keuangan.
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan, pertanyaan
penelitian peneliti adalah sebagai berikut :
a. Bagaimanakah pengaruh persepsi harga atau margin terhadap minat
anggota dalam memilih pembiayaan murabahah di koperasi jasa
keuangan syariah?
b. Bagaimanakah pengaruh kualitas layanan terhadap minat anggota
dalam memilih pembiayaan murabahah di koperasi jasa keuangan
syariah?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi harga atau
margin terhadap minat anggota dalam memilih pembiayaan
murabahah di koperasi jasa keuangan syariah
Page 27
9
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan
terhadap minat anggota dalam memilih pembiayaan murabahah di
koperasi jasa keuangan syariah
1.4 Kegunaan penelitian
Peneliti berharap penelitian ini berguna sebagai berikut :
a. Memberikan pemahaman, pengetahuan, dan wawasan yang
mendalam bagi peneliti maupun pembaca mengenai bagaimanakah
pengaruh persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap minat
anggota dalam memilih pembiayaan murabahah di koperasi jasa
keuangan syariah.
b. Diharapkan mampu memberikan tambahan informasi bagi
marketing-marketing lembaga keuangan mikro syariah mengenai
perilaku, minat dan persepsi anggota atau calon anggota dalam
upayanya menjaring anggota.
c. Diharapkan mampu dijadikan bahan informasi atau bahan masukan
bagi lembaga keuangan mikro syariah terutama dalam pengambilan
kebijakan yang dapat diambil mengenai pengaruh persepsi harga
atau margin dan kualitas layanan terhadap minat anggotapada
pembiayaan murabahah.
Page 28
10
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II TELAAH PUSTAKA
Berisi tentang telaah pustaka berisi ringkasan penelitian terdahulu,
karangka teori berisi bangunan teori dan konsep yang akan digunakan
untuk menganalisis, kerangka penelitian berisi telaah kritis untuk
menghasilkan hipotesis dan model penelitianhipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan
operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, alat analisis.
BAB IV ANALISA PENELITIAN
Berisi tentang deskripsi obyek penelitian dan analisa data dengan uji
validitas, reabilitas, uji statistik, dan uji asumsi klasik.
BAB V PENUTUP
Dan yang terakhir yaitu penutup yang berisi tentang kesimpulanpenelitian
dan saran untuk BMT dan penelitian selanjutnya.
Page 29
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah sekumpulan penelitian terdahulu yang
mempunyai kaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Penelitian yang berkaitan dengan persepsi harga, kualitas pelayanan, dan
minat anggota atau nasabah atau konsumen yang telah diteliti pada
berbagai penelitian terdahulu. Penelitian mengenai persepsi harga atau
margin pernah diteliti oleh beberapa peneliti diantaranya oleh Setiyarini
(2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Nasabah dan
Margin Terhadap Keputusan Pengambilan Pembiayaan Murabahah di
Bmt Bumi Sekar Madani” menyatakan bahwa persepsi nasabah dan
margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pengambilan Pembiayaan Murabahah di BMT Sekar Madani. Penelitian
yang sama juga dilakukan Cahyani, Saryadi & Nurseto (2013) dalam
jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Bunga Bank dan Kualitas
Pelayanan Terhadap minat menabung pada bank BNI Syariah di kota
Semarang” yang menyatakan bahwa menurut hasil dari analisis regresi
penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi bunga bank dan kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung pada Bank
BNI Syariah di Kota Semarang adalah 36,3% dan 47,2%.
Hal ini berbeda dengan hasil penelitian dari Kusdyah (2012) yang
berjudul “Persepsi Harga, Persepsi Merek, Persepsi Nilai, Dan Keinginan
11
Page 30
12
Pembelian Ulang Jasa Clinic Kesehatan (Studi Kasus Erha Clinic
Surabaya)” yang menyatakan bahwa (1)Persepsi harga berpengaruh
positif terhadap persepsi nilai; (2) Persepsi merek berpengaruh positif
terhadap persepsi nilai; (3) Persepsi harga tidak berpengaruh terhadap
keinginan pembelian ulang; (4) Persepsi merek tidak berpengaruh
terhadap keinginan pembelian ulang; (5) Persepsi nilai berpengaruh
positif terhadap keinginan pembelian ulang. Yang artinya Persepsi harga
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang. Penelitian
Septiana dan Mayasari (2011) yang berjudul “Pengaruh kualitas produk
dan harga terhadap loyalitas melalui kepuasan konsumen” juga
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh dari persepsi harga terhadap
minat beli konsumen.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain adalah peneliti
menggunakan persepsi harga dan kualitas pelayanan sebagai variabel
bebas dan minat anggota sebagai variabel terikat terhadap pembiayaan
murabahah di lembaga keuangan mikro syariah (studi kasus BMT Amal
Mulia Suruh).
2.2 Kerangka Teori
2.2.1 Pembiayaan
Menurut UU no 7 tahun 1992, pembiayaan adalah Penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
Page 31
13
waktu tertentu ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan, atau
pembagian hasil.Pembiayaan didalam aktivitas BMT sering disebut
sebagai lending – financing.Didalam lembaga keuangan mikro syariah
seperti BMT, pembiayaan merupakan salah satu aktivitas penting karena
berhubungan dengan perencanaan perolehan pendapatan.
Menurut Syafi’i Antonio (2001) secara umum jenis-jenis
pembiayaan adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Jenis-jenis pembiayaan
Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dibagi menjadi
dua yaitu sebagai berikut :
a. Pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu seperti
dalam peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan
maupun investasi
b. Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
kebutuhan konsumsi.
Pembiayaan
P .konsumtif
P. produktif P. investasi
P. modal kerja
Page 32
14
Menurut keperluannya pembiayaan produktif dibagi menjadi
dua yaitu sebagai berikut :
a. Pembiayaan modal kerja yaitu pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan untuk peningkatan produksi dan untuk keperluan
perdagangan.
b. Pembiayaan investasi yaitu pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan barang-barang modal (capital goods) serta fasilitas-
fasilitas yang erat dengan itu.
Dalam penyaluran pembiayaan modal kerja, BMT harus
memperhatikan jenis kebutuhan dan rencana pemanfaatannya. Dan
berdasarkan tujuan penggunaannya, produk pembiayaan syariah dapat
dibedakan menjadi tiga kategori yaitu :
a. Transaksi pembiayaan dengan prinsip jual beli yaitu seperi
produk Murabahah, Salam, dan Istisna. Untuk pendapatan atau
keuntungannya disebut margin
b. Transaksi pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yaitu produk
Mudharabah dan Musyarakah. Dan untuk pendapatan
keuntungannya disebut bagi hasil
c. Transaksi pembiayaan dengan prinsip sewa (ujrah) yaitu produk
Ijarah dan Ijarah muntahiyah bittamlik. Dan untuk pendapatan
keuntungannya dinamakan upah
Pembiayaan antara lembaga keuangan syariah sering kali
dianggap sama dengan pemberian kredit lembaga keuangan
Page 33
15
konvensional. Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara
pembiayaan bank syariah dan pemberian kredit bank konvensional yang
dipaparkan oleh Chikmah (2014). Persamaan antara pembiayaan lembaga
keuangan syariah dan pemberian kredit lembaga keuangan konvensional
adalah :
a. Prosedur pemberian kredit atau pembiayaan
b. Persyaratan pemberian kredit atau pembiayaan yang diajukan
debitur atau nasabah atau anggota kepada bank.
Dan untuk perbedaan antara pembiayaan lembaga keuangan
syariah dan pemberian kredit lembaga keuangan konvensional adalah
sebagai berikut :
a. Keuntungan yang diperoleh
Pada lembaga keuangan konvensional, keuntungan berdasarkan
basarnya tingkat suku bunga kredit yang ditetapkan kepada
debitur atau nasabah atau anggota yang mengajukan kredit.
Dengan adanya beban bunga tersebut maka jumlah pembiayaan
kredit yang diajukan nominalnya menjadi lebih besar dari
jumlah pinjaman. Sedangkan pada lembaga keuangan syariah,
keuntungan diperoleh dari margin yang disepakati oleh kedua
belah pihak, yakni pihak lembaga dengan debitur atau nasabah
atau anggota. Perjanjian yang dilakukan diawal transaksi adalah
kesepakatan untuk menentukan prosentase penetuan keuntungan
atau margin antara pihak lembaga dengan debitur atau nasabah
Page 34
16
atau anggota, baik keuntungan maupun kerugian akan
ditanggung bersama.
b. Prinsip yang diterapkan dalam pemberian kredit atau
pembiayaan.
Pada lembaga keuangan konvensional, prinsip yang diterapkan
adalah antara lain : melayani semua jenis kredit baik kredit
modal usaha, kredit konsumtif, maupun kredit investasi dan
tidak membedakan antara transaksi halal maupun haram.
Sedangkan pada lembaga keuangan syariah, prinsip yang
diterapkan adalah : prinsip jual beli seperti murabahah, istisna,
salam kemudian prinsip bagi hasil seperti mudharabah,
musyarakah, dan yang terakhir prisip sewa seperti produk
ijarah, dan ijarah mumtahiyah bit-tamlik.
c. Pengikutan kontrak dan perjanjian pihak lembaga dengan pihak
debitur atau nasabah atau anggota.
Pada lembaga keuangan konvensional, tidak ada pengikatan
kontrak atau perjanjian yang disepakati diawal terhadap debitur
atau nasabah atau anggota dan hanya menetapkan bunga atas
jumlah kredit yang dipinjam dengan presentase yang pasti dan
dalam jangka waktu yang ditentukan. Apabila debitur atau
nasabah atau anggota menunggak maka akan dikenakan denda
berupa jumlah bunga kredit yang lebih besar dari sebelumnya.
Page 35
17
Pada lembaga keuangan syariah, terjadi perjanjian dan
kesepakatan diawal transaksi antara pihak lembaga dengan
debitur atau nasabah atau anggota yang berisi tentang kontrak
dan perjanjian serta perhitungan jumlah bagi hasil bagi pihak
lembaga sesuai kesepakatan bersama. Kemudian untuk
keuntungan dan kerugian akan ditanggung bersama antara pihak
lembaga keungan dengan debitur atau nasabah atau anggota.
d. Jenis pemberian kredit atau pembiayaan yang diberikan pihak
lembaga keuangan
Pada lembaga keuangan konvensional tidak membatasi jenis
kredit yang diajukan, selama memenuhi syarat dan ketentuan
yang ditetapkan. Dan tidak memperdulikan hukum hukum jenis
kredit yang diajukan, selama dapat dilunasi tepat waktu beserta
bunganya. Pada lembaga keuangan syariah, hanya menyanggupi
pembiayaan bila telah jelas hukum dan penggunaannya. Dari
segi kriteria usaha yang dibiayai, bank syariah mengharuskan
usaha-usaha yang halal.
2.2.2 Pembiayaan Murabahah
a. Pengertian Pembiayaan Murabahah
Murabahah (Wiroso, 2005) didefinisikan oleh para fuqoha sebagai
penjualan seharga biaya atau harga pokok (cost) barang tersebut
ditambah mark up atau margin keuntungan yang disepakati. Karakteristik
Page 36
18
murabahah adalah penjual harus memberi tahu pembeli mengenai harga
pokok perolehan barang dan jumlah keuntungan yang ditambahkan serta
tersepakati oleh keduanya.
Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil
Dan Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk
Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, murabahah adalah :
Murabahah adalah tagihan atas transaksi penjualan barang
dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang
disepakati pihak penjual (koperasi) dan pembeli (anggota, calon anggota,
koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya) atas transaksi jual beli
tersebut, yang mewajibkan anggota untuk melunasi kewajibannya sesuai
jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran imbalan berupa
margin keuntungan yang disepakati dimuka sesuai akad.
Menurut PSAK No 102, “ Murabahah adalah akad jual beli barang
dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang
disepakati dan penjual harus menggungkapkan biaya perolehan harga
barang tersebut kepada pembeli”.
Jadi pembiayaan murabahah adalah pembiayaan modal kerja dan
investasi dengan prinsip jual beli dimana BMT berperan sebagai penjual
dan anggota BMT sebagai pembeli dan dengan adanya kesepakatan pada
harga asal dan tambahan keuntungan terhadap harga asal (margin).
Page 37
19
Untuk mempermudah pemahaman kita mengenai
pembiayaan murabahah menurut Antonio (2001)adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 Skema pembiayaan murabahah
Dari skema pembiayaan murabahahpada gambar 2.3 dapat kita
ketahui bahwa pembiayaan murabahah diawali dengan negoisasi dan
penjelasan persyaratan dan lain sebagainya mengenai pembiayaan
murabahah antara pihak BMT dan pihak anggota BMT. Selanjutnya
langkah kedua apabila kedua belah pihak sudah saling sepakat kemudian
dimulailah akad. Kemudian langkah ketiga pihak BMT membeli barang
sesuai dengan yang diinginkan anggota kepada suplier. Langkah keempat
suplier mengirimkan barang yang sudah dibeli kepada pihak anggota.
Langkah kelima barang dan dokumen-dokumen kepemilikan barang
diserahkan kepada pihak anggota. Dan yang terakhir pihak anggota
melakukan pembayaran secara tangguh atau cicilan kepada pihak BMT.
Negoisasi Dan Persyaratan
BANK ANGGOTA
Suplier Penjual
Akad Jual Beli
Bayar
Beli Brg Kirim Terima brg
&
1
2
6
3 4
5
Page 38
20
b. Dasar Hukum Pembiayaan Murabahah
Hukum Murabahah adalah jaiz atau boleh karena murabahah
merupakan akad jual beli yang didalam hukum islam dipersamakan
dengan jual beli yang hukumnya adalah jaiz atau boleh. Berikut
merupakan dasar hukum yang melandasi Murabahah yaitu
1) Al-quran surat al-baqoroh ayat 275 yang mempunyai arti :
“... dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba....”
2) Al-hadist dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rosulullah SAW
bersabda, “ Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual
beli secara tangguh(murabahah), muqaradhah (mudharabah),
dan mencampur gandum dengan tepung untuk kepentingan
rumah, bukan untuk dijual.” (HR.Ibnu Majah)
c. Syarat Dan Rukun Pembiayaan Murabahah
Adapun mengenai syarat pembiayaan murabahah (Antonio, 2001)
adalah sebagai berikut :
1) BMT memberi tahu biaya modal kepada anggota
2) Kontrak pertama harus sah sesuai rukun yang ditetapkan
3) Kontak harus bebas dari riba
Page 39
21
4) BMT harus menjelaskan kepada anggota bila terjadi cacat atas
barang sesudah pembelian
5) BMT harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian.
Secara prinsip bila poin (1), (4), (5) tidak terpenuhi, maka
pembeliatau dalam hal ini adalah anggota boleh memilih untuk
melanjutkan pembelian, barang dikembalikan ke BMT dan minta ganti,
atau membatalkan kontrak.
Adapun rukun murabahah adalah sama dengan rukun jual beli pada
umumnya yaitu BMT sebagai penjual, anggota sebagai pembeli, barang
yang dijual belikan, harga, dan ijab qobul.
d. Jenis – Jenis Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pembiayaanmurabahah tanpa pesanan yaitu ada yang beli atau
tidak, ada yang pesan atau tidak BMT menyediakan barang dagangannya.
Maksudnya penyediaan barang pada murabahah tidak terpengaruh atau
tidak ada kaitannya dengan ada tidaknya pesanan. Yang kedua adalah
Murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya adalah BMT baru akan
melakukan transaksi Murabahahapabila ada anggota BMT yang
memesan barang sehingga penyediaan barang baru dilakukan jika ada
yang memesan. Murabahah berdasarkan pesanan menurut sifatnya
dibedakan menjadi dua yaitu bersifat mengikat yang berarti bahwa
Page 40
22
apabila telah memesan harus dibeli dan bersifat tidak mengikat yang
berarti bahwa walaupun anggota BMT telah memesan, anggota dapat
menerima ataupun membatalkan pesanan.
Pada prinsipnya dalam transaksi Murabahah, pengadaan barang
menjadi tanggung jawab BMT sebagai penjual. Dalam Murabahah tanpa
pesanan, BMT menyediakan barang yang akan diperjual belikan tanpa
memperhatikan ada anggota BMT yang membeli atau tidak. Sehingga
proses pengadaan barang dilakukan sebelum transaksi jual beli
Murabahah dilakukan. Pengadaan barang dapat dilakukan dalam
beberapa cara yaitu sebagai berikut :
1) Membeli barang jadi kepada produsen (prinsip Murabahah)
2) Memesan kepada pembuat barang pembuat barang dengan
pembayaran dilakukan secara keseluruhan setelah akad (akad
salam)
3) Memesan kepada pembuat (produsen) dengan pembayaran yang
dilakukan didepan, selama dalam proses pembuatan, atau setelah
penyerahan barang (prinsip istishna)
4) Merupakan barang-barang dari persediaan mudharabah dan
musyarakah.
Page 41
23
e. Aplikasi Murabahah
Sebagaimana telah diuraikan bahwa Murabahah masih
mendominasi transaksi penyaluran dana BMT, berikut beberapa contoh
transaksi yang terjadi dalam praktik :
1) Pengadaan barang seperti kebutuhan kendaraan bermotor,
kebutuhan barang investasi, rumah, komputer, dll
2) Persediaan modal kerja (modal kerja barang) seperti penyediaan
barang persediaan dapat dilakukan dengan transaksi
Murabahah, namun transaksi ini hanya dapat dilakukan sekali
putus, bukan sekali akad untuk pembelian berulang-ulang.
Namun untuk modal kerja ini lebih tepatnya menggunakan akad
mudharabah atau akad musyarakah.
3) Untuk kebutuhan renovasi rumahsemisal pembelian bata merah,
genteng dapat menggunakan akad murabahah namun akad
inipun juga sekali putus. Namun lebih tepatnya untuk kebutuhan
renovasi rumah menggunakan akad istishna.
2.2.3 Minat Anggota
Minat (Poerwardarminta, 2006 : 76) dalam kamus umum bahasa
indonesia yaitu kesukaan (kecenderungan hati) terhadap sesuatu;
perhatian; keinginan. Minat anggota (Kotler, 2002) dalam mengambil
pembiayaan dapat diasumsikan sebagai minat beli, merupakan perilaku
Page 42
24
yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan
keinginan pelanggan untuk melakukan penelitian.
Minat beli digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum
melakukan tindakan, dalam hal ini adalah pembelian. Maksudnya adalah
situasi yang timbul sebelum keputusan dicetuskan, apakah anggota akan
membeli atau tidak jadi membeli. Keputusan pembelian atau minat
belinya muncul dengan diawali dari adanya rangsangan, dari rangsangan
ini kemudian melewati berbagai proses yang kemudian sampai pada
keputusan pembeli, apakah akan membeli atau tidak membeli. Berikut
model perilaku konsumenKotler (2002)oleh mengenai tahap-tahap
keputusan pembelian :
Rangsangan
pemasaran
Rangsangan
lain
Ciri-ciri
pembeli
Proses
keputusan
pembeli
Keputusan
pembeli
Produk Ekonomi Budaya Pemahaman
masalah
Pemilihan
produk
Harga Politik Sosial Pencarian
informasi
Pemilihan
merk
Saluran
Pemasaran
Teknologi Pribadi Pemilihan
alternatif
Pemilihan
saluran
pembelian
Budaya Psikologi Keputusan
pembelian
Penentuan
waktu
pembelian
Promosi Perilaku
pasca
pembelian
Jumlah
pembelian
Gambar 2.3 : model perilaku pembelian
Page 43
25
Dari gambar 2.4 sebelum sampai pada minat pembelian, terlebih
dahulu calon anggota akan menerima rangsangan atau stimuli yang
mereka terima dari para pemasar yang diberikan melalui iklan dan media
pemasar lainnya setelah anggota menyadari kebutuhan yang
dibutuhkannya. Dan setelah menerima rangsangan tersebut anggota akan
mulai mengevaluasi berdasarkan pengalaman dan persepsi mereka.
Namun dalam proses ini para anggota juga akan menerima faktor-faktor
yang akan mempengaruhi minatnya, apakah itu dari keluarga, budaya,
ataupun kelompok sosial yang kemudian membantu menyaring berbagai
pilihan yang ditawarkan. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku pembelian yaitu :
a. Faktor budaya
Budaya mampu mempengaruhi perilaku pembelian. Faktor
budaya ini meliputi budaya agama, ras, kebangsaan, daerah
geografis, strata sosial dan lain sebagainya.
b. Faktor sosial
Perilaku pembelian juga dipengaruhi oleh faktor sosial, dan
faktor sosial ini meliputi kelompok acuan, keluarga, serta peran
dan status sosial.
c. Faktor pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakterisik pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia, siklus hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian pembeli.
Page 44
26
d. Faktor psikologis
Faktor psikologi dipengaruhi oleh motivasi (kebutuhan
pendorong seseorang anggota untuk bertindak), persepsi (proses
seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasi
masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia
yang memiliki arti), pembelajaran (perubahan perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman), serta keyakinan
(gambaran yang dianut seseorang tentang suatu hal) dan sikap
(evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan
lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan).
Setelah menerima rangsangan dan kemudian melewati ciri-ciri
pembelian, anggotaakan masuk ke tahap proses pembelian. Anggota akan
melewati lima tahap pembelian sebelum sampai pada pembelian aktual
diantaranya pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian. Dilihat dari lima tahap
tersebut proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual
dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu.
Namun tahap proses pembelian tersebut tidak berlaku,
terutama atas pembelian dengan keterlibatan rendah, seperti contoh
pembelian yang biasa dilakukan seorang anggota akan melewatkan
beberapa tahap dimulai dari kebutuhan yang dibutuhkan langsung pada
pembelian semisal seorang anggota ketika membutuhkan sepeda motor
Page 45
27
biasanya langsung menggunakan produk murabahah di BMT X, maka
ketika suatu hari si-anggota membutuhkan mobil, dia akan langsung ke
BMT X lagi karena sudah sangat percaya dengan produk yang
ditawarkan. Si-anggota tidak akan melewati tahap pencarian informasi
mengenai lembaga keuangan lain dan memilih-milih lembaga-lembaga
keuangan lain yang ditawarkan. Tahap ini kita tampilkan karena
mencakup seluruh pertimbangan yang muncul saat anggota akan
menghadapi pembelian baru dengan keterlibatan yang tinggi.
Berikut tahap-tahap proses keputusan pembelian baru
dengan keterlibatan tinggi sebelum sampai pada perilaku pasca
pembeliandiantaranya adalah sebagai berikut :
a. Pengenalan masalah
Proses pengenalan masalah atau kebutuhan yang dicetuskan oleh
rangsangan internal maupun eksternal seperti lapar, haus, dll.
Pada tahap ini semisal anggota membutuhkan sepeda motor
namun dana yang dimiliki tidak mencukupi untuk membeli,
kemudian anggota akan mulai menyadari bahwa ia
membutuhkan jasa lembaga keuangan yang mampumembantu
memenuhi kebutuhannya.
b. Pencarian informasi
Kemudian akan terdorong bagi si-anggota untuk mencari
informasi yang lebih banyak dan menjadi lebih peka terhadap
informasi mengenai lembaga keuangan yang menawarkan jasa
Page 46
28
atau produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Anggota akan
mencari tahu dari teman, brosur, pamflet, dan iklan mengenai
produk lembaga keuangan yang diinginkannya. Melalui
pencarian informasi tersebut, anggotaakan menemui dan
mengetahui mengenai berbagai jenis lembaga keungan serta
produk-produknya.
c. Evaluasi alternatif
Setelah mendapat informasi mengenai berbagai lembaga
keuangan beserta produk-produk yang ditawarkan, anggota akan
memproses informasi tersebut dan mulai membuat penilaian
serta membandingkan berbagai produk secara sadar dan
rasional. Beberapa konsep dasar evaluasi anggota yaitu :
1) Pertama anggota berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.
2) Kedua anggota mencari manfaat tertentu dari solusi yang
ditawarkan produk.
3) Ketiga anggota memandang masing-masing produk sebagai
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda
dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan itu.
Dalam evaluasi alternatif , para anggota mempunyai sifat yang
berbeda-beda dalam memandang atribut yang dianggap relevan
dan penting serta memberikan perhatian yang besar pada atribut
yang memberikan manfaat yang dicarinya. Kemudian anggota
Page 47
29
mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang dimana
posisi setiap merek dalam masing-masing atribut.Kumpulan
keyakinan atas suatu merek membentuk citra merek. Citra
merek akan berbeda-beda karena perbedaan pengalaman mereka
yang disaring oleh persepsi selektif, distorsi selektif, dan ingatan
selektif.
Kemudian anggotaakan sampai pada sikap (preferensi,
keputusan) atas bermacam-macam merek melalui prosedur
evaluasi atribut. Kebanyakan anggota mempertimbangkan
beberapa atribut dalam aktifitas pembelian mereka seperti
contoh harga, manfaat, kualitas, kuantitas, ketahanan, dll.
Dalam tahap ini, anggota membentuk preferensi dan merek-
merek atas kumpulan pilihan.
d. Keputusan pembelian
Setelah terbentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan
pilihan, anggota juga mungkin membentuk niat untuk membeli
dan keputusan pembelian, terdapat dua faktor yang
mempengaruhi diantara niat membeli dan keputusan pembelian
yaitu :
1) Sikap orang lain
Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang
disukai orang akan tergantung pada dua hal, pertama
Page 48
30
intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang
disukai anggota, kedua motivasi anggota untuk menuruti
keinginan orang lain.
2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan
mengubah niat pembelian.
e. Perilaku pasca pembelian
Setelah melakukan perilaku pembelian, anggotaakan mengalami
level kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Kepuasan anggota
adalah hasil dari seberapa dekat harapan yang diinginkan
anggota dengan kinerja atau manfaat yang dirasakan anggota
setelah melakukan pembelian. Dan hasilnya disuatu saat,
anggotaakan menggunakan kembali produk yang ditawarkan,
dan bahkan menyarankan orang-orang disekitar untuk
menggunakan produk tersebut. Dan sebaliknya, ketidakpuasan
anggota adalah kesenjangan yang dirasakan anggota antara
harapan yang diinginkan dengan kinerja atau manfaat yang
dirasakan kemudian mempengaruhi perilaku pembelian
selanjutnya.
Selain itu perlu diperhatikan bahwa keputusan untuk
membeli suatu produk dipengaruhi oleh dua hal yaitu sikap dan pendirian
orang lain dan faktor situasi yang tidak diantisipasi. Sampai dimana
pengaruh orang lain tersebut terhadap minat membeli anggota ditentukan
oleh intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang
Page 49
31
disukaianggota dan motivasi anggota untuk menuruti orang lain.
Sedangkan pengaruh faktor situasi yang diantisipasi terhadap minat
membeli anggota didasarkan pada faktor-faktor seperti pendapatan
keluarga yang diharapkan, dan melihat produk yang diharapkan.
Minat beli ulang merupakan minat pembelian yang didasarkan atas
pengalaman pembelian yang telah dilakukan dimasa lalu. Minat beli
ulang yang tinggi mencerminkan tingkat kepuasan yang tinggi dari
anggota ketika memutuskan untuk mengadopsi suatu produk. Keputusan
untuk mengadopsi atau menolak suatu produk timbul setelah anggota
mencoba suatu produk tersebut dan kemudian timbul rasa suka atau tidak
suka terhadap produk tersebut. Rasa suka terhadap produk timbul bila
anggota mempunyai persepsi bahwa produk yang mereka gunakan
berkualitas baik dan dapat memenuhi atau bahkan melebihi keinginan
dan harapan anggota. Dengan kata lain produk tersebut mempunyai nilai
yang tinggi di mata anggota. Tingginya minat beli ulang ini akan
membawa dampak yang positif terhadap keberhasilan produk di pasar.
Menurut Ferdinand (2002) minat beli ulang dapat diidentifikasi
melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk selalu
membeli ulang produk yang telah dikonsumsinya.
b. Minat referensial yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk yang sudah dibelinya, agar juga dibeli
oleh orang lain, dengan referensi pengalaman konsumsinya.
Page 50
32
c. Minat preferensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk
yang telah dikonsumsi. Preferensi ini hanya dapat diganti bila
terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
d. Minat eksploratif yaitu minat ini menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang
diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat
positif dari produk yang dilanggananinya.
Tujuan melakukan pembelian ulang merupakan suatu tingkat
motivasional seorang anggota untuk mengalami perilaku pembelian suatu
produk pada saat anggota memiliki tujuan untuk melakukan pembelian
ulang suatu produk dengan merek tertentu, maka pada saat itu pula secara
tidak langsung anggotatersebut telah memiliki perilaku loyal serta puas
terhadap merek tersebut.
2.2.4 Persepsi Harga atau Margin
Persepsi (kotler, 2002) adalah proses yang digunakan seorang
anggota untuk memilih mengorganisasi, dan menginterpretasikan
masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang
memiliki arti. Persepsi menurut kamus besar bahasa indonesia artinya
adalah tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu; atau proses
seseorang mengetahuibeberapa hal melalui pancaindranya. Proses
tersebut dapat dijelaskan mengenai bagaimana seorang individu melihat
dunia disekelilingnya. Persepsi ini penting untuk diamati karena seorang
Page 51
33
individu bertindak dan bereaksi berdasarkan persepsi mereka dan tidak
berdasarkan realita objektif.Jadi bagi pemasar, persepsi mereka lebih
penting daripada pengetahuan mereka tentang realita yang
objektif.Seperti contoh lembaga keuangan memiliki fungsi yang sama
dalam hal-hal pokok pelayanan keuangan namun anggota memandang
lembaga keuangan bank dan non bank tersebut dengan penilaian yang
berbeda-beda yang kemudian terekam dan terpatri dalam ingatan mereka
untuk kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Berikut hal-
hal yang mempengaruhi persepsi (Suryani, 2008) diantaranya :
a. Pengalaman
b. Harapan
c. Apa yang dipaparkan
d. Suasana hati
Proses terbentuknya persepsi bukan hanya proses psikologi semata,
namun juga diawali dengan proses fisiologis yang dikenal dengan
sensasi. Proses terbentuknya persepsi diawali dengan adanya stimuli
yang dihasilkan oleh panca indra (sensory reseptor yaitu organ manusia
yang menerima input stimuli atau indra). Respon yang langsung dari
organ sensory reseptor tersebut dinamakan sensasi. Stimuli ini beragam
dan akan membombardir indra anggota. Kemudian berikut merupakan
tiga proses penerimaan persepsi yaitu :
Page 52
34
a. Perhatian selektif yaitu proses penyaringan informasi atau
rangsangan. Dan orang-orang dalam perhatian selektif ini :
1) Memperhatikan rangsangan yang berhubungan
dengan kebutuhannya saat ini.
2) Memperhatikan rangsangan yang mereka antipasi.
3) Memperhatikan rangsangan dengan defiasi yang lebih
besar daripada yang normal semisal semacam
potongan harga, diskonan, dll.
b. Distorsi selektif yaitu proses dimana seorang individu
menginterprestasikan informasi yang mereka terima menjadi
bermakna pribadi dan mendukung pra-konsepsi mereka.
c. Ingatan selektif yaitu dimana individu mengingat informasi-
informasi atau rangsangan yang cenderung menyokong
pandangan dan keyakinan mereka.
Sedangkan harga (Kotler, 2002) merupakan satu-satunya bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan, dan elemen lainnya hanya
menimbulkan biaya. Menurut Kotler Dan Gary Amstrong (2001) istilah
harga dapat diartikan sebagai jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah
produk atau jasa dalam pertukaran untuk mendapatkan manfaat dan
memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Menurut definisi ini, harga
yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk pelayanan yang diberikan
oleh penjual dan tidak dapat dipungkiri penjual juga menginginkan
sejumlah keuntungan dari harga tersebut. Jadi harga yang ditawarkan
Page 53
35
kepada anggota adalah terdiri dari harga pokok ditambah keuntungan
yang didalam pembiayaan murabahah dinamakan margin.
Margin menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha
Kecil Dan Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk
Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah sebagai berikut :
“ Margin adalah keuntungan yang diperoleh koperasi atas hasil transaksi
penjualan dengan pihak pembelinya”. Jadi margin pembiayaan
murabahah adalah selisih antara harga beli dengan harga jual bank atau
keuntungan atau laba BMT.
Marginpembiayaanmurabahah di lembaga keuangan syariah sering
dipersamakan dengan bunga kredit penyaluran dana lembaga keuangan
konvensional. Menurut Suryanto (2013) bila dilihat secara sepintas antara
margin dan bunga tidak jauh berbeda. Apalagi jika dilihat dari sudut
pandang harga (pricing) margin yang ditetapkan lembaga keuangan
syariah lebih mahal daripada bunga kredit lembaga keuangan
konvensional, sehingga lembaga keuangan syariah lebih mahal dari
lembaga keuangan konvensional. Hal ini dikarenakan belum ada
ketentuan baku mengenai cara menetapkan besarnya margin keuntungan.
Dan kemudian menjadikan besarnya suku bunga yang berlaku dipasar
sebagai bahan pertimbangan untuk menetukan besar-kecilnya margin
keuntungan dalam murabahah. Upaya ini adalah untuk mengimbangi
persaingan dari segi harga dengan lembaga keuangan konvensional.
Page 54
36
Meskipun demikian menurut Suryanto (2013) terdapat beberapa
perbedaan antara sistem bunga dengan sistem margin, diantaranya :
a. Transaksi atau akad lembaga keuangan yang menggunakan
sistem bunga adalah pinjam meminjam. Sedangkan transaksi
atau akad lembaga keuangan yang menggunakan sistem margin
adalah jual beli. Lembaga keuangan syariah tidak menggunakan
sistem bunga atau akad pinjam meminjam karena transaksi
pinjam meminjam dalam islam merupakan akad tolong-
menolong (tabarru’), dimana dalam meminjamkan uang tidak
boleh meminta kelebihan dari sejumlah uang yang dipinjamkan.
Kelebihan pinjam meminjam tersebut adalah riba, dan dalam
firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 275 menyatakan
bahwa Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
b. Bunga diambil dari jumlah pokok yang dipinjamkan dengan
besarnya presentase (%) bunga yang disesuaikan dengan
tingkat suku bunga. Sedangkan margin keuntungan dalam
murabahah adalah hasil dari kesepakatan bersama antara pihak
lembaga keuangan syariah dalam hal ini BMT dengan anggota.
c. Besarnya bunga dapat terus bertambah seiring dengan lamanya
waktu pengembalian pinjaman. Misalnya apabila kita
membutuhkan sepeda motor, maka lembaga keuangan
konvensional akan memberikan kita sejumlah uang yang kita
butuhkan untuk membeli sepeda motor, kemudian misal
Page 55
37
besarnya bunga 2% perbulan dan kesepakatan pengembalian
pinjaman adalah 3 tahun maka presentase bunga yang
dibayarkan adalah 12x3x2%=72%. Dan apabila kesepakatan
pengembaliannya 5 tahun maka presentasenya adalah
12x5x2%=120% dan begitu seterusnya. Sedangkan besarnya
margin keuntungan dalam murabahah bersifat tetap sesuai
dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli diawal akad,
sebagaimana kesepakatan dalam transaksi atau akad jual beli
tertangguh. Dengan pengambilan besarnya margin keuntungan
yang diambil penjual secara wajar.
d. Dalam sistem bunga penetapan pengembalian pokok dan
bunganyabisa menggunakan perhitungan anuitas sehingga
besarnya pembayaran pokok dan bunga dari tahun ke tahun
berubah dan bisa juga dengan perhitungan proporsional
sehingga pembayaran pokok dan bunganya bersifat tetap.
Sedangkan dalam sistem margin pembiayaan murabahah (jual
beli dengan waktu tangguh) penetapan besarnya cicilan
pembayaran yang meliputi pokok dan keuntungan harus
bersifat tetap.
e. Apabila anggota melunasi sisa hutang sebelum waktu jatuh
tempo yang disepakati diawal transaksi, maka sistem bunga
yang harus dibayar adalah sisa utang pokok untuk 1 atau 2
bulan yang akan datang. Sedangkan dalam sistem margin
Page 56
38
pembiayaan murabahah yang harus dibayar adalah sisa hutang
barang dan lembaga keuangan syariah berhak untuk
memberikan discount terhadap jumlah sisa hutang barang yang
akan dilunasi anggota.
f. Apabila dalam sistem bunga perhitungan bunganya
menggunakan floating rate (tingkat bunga mengambang) maka
besarnya bunga yang dibebankan pada peminjam bisa berubah
sesuai dengan perkembangan tingkat bunga dipasar. Sedangkan
dalam margin murabahah tidak akan terkena pengaruh
perkembangan tingkat bunga dipasar.
Dan persepsi harga (Shiffman dan Kanuk, 2008) adalah tentang
bagaimana anggota memandang suatu harga yang ditawarkan, apakah
harga tersebut tinggi, wajar, atau rendah yang kemudian berpengaruh
kuat terhadap maksud membeli dan kepuasan pembelian. Persepsi harga
juga dapat diartikan kecenderungan seorang individu untuk
menggunakan harga dalam memberi penilaian tentang kesesuaianantara
harapan dengan manfaat produk yang diterima. Penilaian terhadap harga
pada suatu manfaat produk dikatakan mahal, murah atau sedang dari
masing-masing individu tidaklah sama, karena tergantung dari persepsi
mana yang melatarbelakangi individu tersebut apakah itu lingkungan
atau dirinya sendiri. Pada dasarnya anggota dalam menilai harga suatu
produk dari nilai nominal harga produk yang ditawarkan namun juga dari
manfaatyang mereka terima dari nominal harga yang mereka berikan atas
Page 57
39
produk tersebut.Namun ada pula seorang anggota itu dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya :
a. Harga acuan
Harga acuan adalah setiap harga yang digunakan seorang
individu sebagai dasar perbandingan dalam menilai harga lain.
Dan penerapannya dalam dunia perbankan adalah dari
pengalaman atau pengetahuan anggota mengenai harga
pembiayaan ataupun produk sejenis di lembaga keuangan
lainnya. Yang kemudian menjadi dasar persepsi anggota
mengenai apakah harga produk murabahah yang ditawarkan itu
murah, mahal atau sedang.
b. Pernyataan harga longgar dan objektif
Merupakan berbagai tingkat keuntungan pembelian yang
ditawarkan untuk menarik anggota bahwa pembelian yang
ditawarkan sangat menguntungkan. Dalam penerapannya dalam
dunia perbankan adalah manfaat yang ditawarkan dalam produk
perbankan, tentang apakah harga yang ditawarkan memberikan
manfaat sebanding atau bahkan lebih.
Harga pembiayaan murabahahyang dipandang dari sudut pandang
anggota adalah kesesuaian manfaat dan pelayanan yang dirasakan dengan
pengorbanan anggota dalam bentuk harga yang dibayarkan. Kemudian
muncullah persepsi anggota mengenai apakah harga yang dibayarkan itu
tinggi, sedang atau biasa.
Page 58
40
Nilai produk yang dirasakan telah digambarkan sebagai trade off
antara manfaat (atau kualitas) produk yang dirasakan dan pengorbanan
yang dirasakan baik yang berkaitan dengan keuangan maupun bukan
yang diperlukan untuk memperolehnya. Sejumlah riset mendukung
pandangan bahwa para anggota mengandalkan harga sebagai indikator
kualitas produk. Bahkan terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa
anggota yang mengandalkan harga sebagai indikator kualitas suatu
produk sebenarnya mengandalkan merk yang terkenal tanpa benar-benar
mengandalkan harga itu sendiri secara langsung. Namun berbeda dengan
para anggota yang mempunyai sedikit informasi yang dapat dipegang,
mereka akan menggunakan harga sebagai indikator pengganti kualitas.
2.2.5 Kualitas Pelayanan
Kualitas menurut Poerwardarminta( 2006 : 621) adalah baik buruk
(suatu benda); keadaan suatu benda. Jadi kualitas pelayanan adalah
penilaian anggota mengenai tingkat baik buruknya atau kadar, atau mutu
suatu benda ataupun sikap atau pelayanan.
Kualitas jasa lebih sulit dinilai daripada kualitas produk. Hal ini
karena kualitas jasa memiliki beberapa karakteristik yang berbeda yaitu
jasa tidak dapat dirasakan, bervariasi, tidak tahan lama, dan dihasilkan
serta dipakai secara serentak. Oleh karena itu anggota biasanya
memandang isyarat pengganti untuk menilai kualitas jasa seperti
lingkungan sekitar yang mendukung pelayanan.
Page 59
41
Kualitas pelayanan sangat bervariasi dari hari ke hari, dari
kartawan satu ataupun karyawan lainnya, oleh karena itu pemasar
berusaha membakukan jasa mereka dengan standarisasi jasa. Kualitas
pelayanan akan mengalami penurunan saat mencapai puncak kesibukan
karena pembeli jasa berada dalam keadaan tergesa-gesa atau mengalami
ketegangan. Oleh karena itu beberapa pemasar berusaha mengubah pola
permintaan untuk membagi pelayanan relatif sama pada setiap waktu.
Beberapa peneliti (Zeithaml, Parasuraman, dan Berry : 1990)
percaya bahwa penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan
merupakan fungsi dari besar dan arah kesenjangan antara harapan
pelanggan mengenai jasa dan penilaian (persepsi) pelanggan mengenai
jasa yang diberikan. Beberapa penelitian lain (Richard A Spreng dkk :
1996) juga mengatakan bahwa persepsi kualitas jasa adalah fungsi dari
kesenjangan antara kinerja yang dirasakan dan keinginan.
Skala SERVQUAL (Zeithaml, Parasuraman, dan Berry : 1991)
merupakan skala yang digunakan untuk mengukur kesenjangan antara
harapan anggota mengenai pelayanan dan persepsi mereka mengenai
pelayanan yang diberikan, yang didasarkan pada lima dimensi berikut :
a. Nyata yang didiskripsikan sebagai penampilan fasilitas fisik,
peralatan, dan alat-alat komunikasi. Yakni kemampuan sebuah
lembaga keuangan dalam menunjukkan eksistensinya kepada
pihak eksternal. Seperti penampilan dan kemampuan karyawan,
sarana dan prasarana fisik meliputi fasilitas fisik, alat-alat
Page 60
42
komunikasi dan keadaan lingkungan sekitarnya. Hal ini adalah
bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.
Bahwasanya sebuah lembaga dalam menunjukkan bukti
fisiknya sesuai dengan kemampuannya. Variabel Tangibles
diukur dengan perlengkapan bank yang modern.
b. Reabilitas yang didiskripsikan sebagai kemampuan
menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan, yang bisa
diandalkan dan akurat.Yakni kemampuan sebuah lembaga
keuangan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan
secara akurat dan terpercaya. Kinerja manajemen harus sesuai
dengan harapan anggota yang berarti ketepatan waktu,
pelayanan yang sama semua anggota tanpa kesalahan dan
dengan akurasi yang tinggi. Variable Reliability diukur dengan
tepat waktunya BMT dalam memenuhi janjinya
c. Daya tanggap yang didiskripsikan sebagai kesediaan untuk
membantu anggota dan memberikan pelayanan yang cepat.
Yakni suatu kemauan membantu dan memberi pelayanan yang
cepat dan tepat kepada anggota dengan menyampaikan
informasi yang jelas. Cara terbaik yang ditempuh oleh umat
islam untuk memanfaatkan waktu adalah mendorong setiap
orang muslim supaya bekerja dengan tepat dan benar serta tidak
berlebihan. Variable Responsiveness diukur dengan pelayanan
yang baik dari karyawan BMT.
Page 61
43
d. Jaminan yang didiskripsikan sebagai pengetahuan, sopan
santun karyawan, dan kemampuan mereka untuk menimbulkan
kepercayaan dan keyakinan. Yakni Pengetahuan,
kesopansantunan dan kemampuan para karyawan untuk
menimbulkan rasa percaya dan rasa yakin para anggota. Yang
terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi,
kredibilitas, keamanan, kompentensi, dan sopan santun.
Variable Assurance diukur dengan karyawan BMT yang sopan,
pengetahuan mengenai dunia perbankan dan perkoperasian
yang baik.
e. Empati yang didiskrisikan sebagai kepedulian dan perhatian
yang diberikan perusahaan kepada para anggotanya secara per
orangan atau individu.Yakni kemampuan sebuah lembaga
dalam memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan kepada anggota dengan berupa
memahami keinginan anggota. Variable Empathy diukur
dengan perhatian secara personal kepada para anggotanya.
Hubungan antara kualitas jasa, kepuasan anggota, dan maksud
membeli menemukan bahwa persepsi mengenai kualitas jasa yang tinggi
dan kepuasan jasa yang tinggi meningkatkan maksud membeli.
Mengungkapkan teori konsumen percaya bahwa kualitas jasa dan
maksud perilaku konsumen mempunyai hubungan, dan bahwa kualitas
jasa merupakan penentu apakah konsumen akhirnya akan tetap setia ke
Page 62
44
perusahaan tertentu atau menyeberang ke pesaing. Teori ini berarti
bahwa jika penilaian terhadap kualitas pelayanan tinggi, maksud perilaku
anggota akan menguntungkan BMT dan mungkin mereka akan tetap setia
menjadi anggota begitu juga sebaliknya.
2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dan
hipotesis dalam penelitian ini adalah :
2.3.1 Pengaruh persepsi harga terhadap minat beli anggota
Harga menjadi elemen penting dipenjualan produk. Harga
merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan
pembelian kembali yang dilakukan oleh anggota. Harga yang dibebankan
atas produk yang ditawarkan kepada anggota adalah harga pokok produk
ditambah margin atau keuntungan. Apabila harga atas produk yang
ditawarkan terlalu mahal maka akan dikhawatirkan minat beli anggota
akan turun karena tidak sesuainya antara harapan dengan pengorbanan
yang dilakukan. Persepsi dari setiap anggota mempunyai implikasi yang
berbeda terhadap margin pembiayaan. Dan margin pembiayaan menjadi
fokus anggota dimana akan mempengaruhi minat ataukah tidak
mempengaruhi minat.
Terdapat beberapa penelitian mengenai persepsi harga diantaranya
penelitian yang dilakukan oleh Kristanto dan Wicaksono (2009), serta
Page 63
45
Natalia (2009) yang menyatakan bahwa variabel persepsi harga
mempengaruhi minat beli kembali anggota. Berbeda dengan penelitian
Suwarnidan Mayasari (2011) yang menyatakan tidak ada pengaruh dari
persepsi harga terhadap minat beli anggota. Berdasarkan hal tersebut,
peneliti mengajukan hipotesa sebagai berikut :
H1 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
Persepsi harga atau margin terhadap minat anggota dalam mengambil
Pembiayaan Murabahah di BMT Amal Mulia.
2.3.2 Pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli anggota
Pelayanan menjadi indikator yang juga menjadi perhatian penting
dalam penelitian ini. Dan karena kualitas pelayanan merupakan indikator
penting untuk diperhatikan karena terdapat sebagian peneliti yang
mengatakan bahwa kualitas pelayanan mampu mempengaruhi minat
anggota dalam mengambil pembiayaan murabahah yang ditawarkan oleh
BMT. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Cahyani, Saryadi &
Nurseto (2013) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan secara
parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung
pada bank BNI Syariah di kota Semarang yakni sebesar 0,472 dengan
koefisien determinasi 22,3%. Sehingga apabila BNI Syariah di kota
Semarang terus menerus meningkatkan kualitas pelayanannya kepada
nasabah, maka minat menabung pada BNI Syariah di kota Semarang
akan meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Fure (2013) juga
Page 64
46
menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan dan
positif terhadap minat beli. Kemudian peneliti mengajukan hipotesa
sebagai berikut :
H2 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas
pelayanan terhadap minat anggota dalam mengambil Pembiayaan
Murabahah di BMT Amal Mulia.
2.4 Kerangka Penelitian
Dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain
serta penjabaran teori mengenai masing-masing variabel dan
hubungannya, maka dapat dirumuskan suatu kerangka penelitian sebagai
berikut :
Gambar 2.4 :Kerangka Penelitian
Persepsi harga
(X1)
Kualitas
pelayanan (X2)
Minat
anggota (Y)
H1
H2
Page 65
47
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Basic Research Bertujuan memecahkan masalah yang bersifat
teoritis konseptual, cenderung tidak berpengaruh langsung dengan
penentuan kebijakan dan tindakan. Pengembangan dan evaluasi konsep-
konsep teoritis, memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori.
Jenis penelitian peneliti adalah kuantitatif, penelitian kuantitatif
adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannnya. Tujuan penelitian kuantitatif
adalah mengembangkan dan menggunakan model-model sistematis,
teori-teori dan atau hipotesis.
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Untuk lokasi penelitian yang akan menjadi tempat penelitian yaitu
KJKS Amal Mulia yang beralamatkan di Jln. Raya Suruh – Salatiga,
Karangasem, Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang
Propinsi Jawa Tengah, Telp/Fax. 0298-317 100 Kode Pos 50776.
Penelitian ini dilakukan dimulai dari tanggal 01 sampai tanggal 06
Desember 2014.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan wilayah obyek dan subyek penelitian
yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti
47
Page 66
48
(Bawono, 2006). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh anggota
KJKS Amal Mulia yang mengambil pembiayaan murobahah. Dan
populasi anggota pembiayaan murobahah KJKS Amal Mulia adalah
sebesar 678 anggota.
Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna
mewakili keseluruhan dari populasi (Bawono, 2006). Adapun sample
yang digunakan peneliti adalah
S = P / ( P.e² ) + 1
Dengan keterangan :
S = sampel
P = populasi
e = error atau tingkat kesalahan
yangdiyakini
Kemudian sampel untuk penelitian peneliti dengan e = 10 % adalah
S = P / ( P.e² ) + 1
S = 678 / (678. 0,1² ) + 1
S = 87 anggota
Dan jumlah sampel yang akan digunakan peneliti adalah 87 anggota.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah
untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006). Dan masih
menurut Bawono (2006 : 29-30) cara untuk mendapatkan data
berdasarkan jenis data dan sumber data adalah sebagai berikut :
Page 67
49
a. Sumber Primer
Sumber primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara
langsung oleh peneliti dari lapangan. Teknik pengumpulan data
yang dapat digunakan peneliti untuk mendapatkan data primer
adalah sebagai berikut :
1) Angket (questionere)
Angket adalah daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada
objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna.
2) Wawancara (interview)
Wawancara adalah metode atau cara mengumpulkan data
serta berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung
kepada seseorang yang dianggap ahli dan berwenang dalam
bidangnya atau bahkan orang yang berperan aktif maupun
pasif dalam bidang tersebut.
3) Pengamatan ( Observation )
Pengamatan adalah metode pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung diobjek penelitian.
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung atau penelitian arsip yang memuat penelitian masa lalu.
Data ini diperoleh oleh peneliti dari studi kepustakaan dari jurnal,
majalah, buku, data statistik, dan internet.
Page 68
50
3.5 Skala Pengukuran Data
Pengukuran data (Singarimbun dan effendi, 1995 : 96-97)
merupakan upaya untuk menghubungkan antara konsep dengan realitas
dan skala pengukuran data yang kembangkan oleh S.S Stevens terbagi
dalam empat kategori yaitu :
a. Skala nominal
b. Skala ordinal
c. Skala interval
d. Skala rasio
Skala interval (Singarimbun dan effendi, 1995) adalah
mengurutkan orang atau obyek berdasarkan suatu atribut. Skala
pengukuran data yang akan digunakan peneliti adalah skala interval. Dan
skala interval (Bawono, 2006) adalah skala yang memberikan ranking
kepada responden. Kategori skala (Bawono, 2006) terdiri dari 5 tingkatan
dan skornya dari 1 sampai 5 dengan kategori sebagai berikut :
5 : Sangat Setuju (SS) : Sangat Tinggi Skornya
4 : Setuju (S) : Tinggi Skornya
3 : Cukup Setuju (CS) : Cukup Tinggi Skornya
2 : Tidak Setuju (TS) : Rendah Skornya
1 : Sangat Tidak Setuju (STS) : Sangat Rendah Skornya
Page 69
51
3.6 Definisi konsep dan oprasional
Definisi konsep dan oprasional adalah definisi yang didasarkan atas
sifat-sifat hal yang diamati.
a. Persepsi Harga (X1)
Persepsi harga adalah tentang bagaimana anggota memandang
harga atau margin produk murabahah yang ditetapkan oleh
BMT apakah itu tinggi, rendah, atau wajar dan apakah
kemudian berpengaruh kuat terhadap maksud atau minat
membeli dan kepuasan membeli (Schiffman dan Kanuk :
2008).
b. Kualitas Pelayanan (X2)
Penilaian anggota BMT terhadap kualitas pelayanan
merupakan fungsi dari besar dan arah kesenjangan antara
harapan dan manfaat yang diterima anggota mengenai jasa
yang diberikan. Skala SERVQUAL dirancang untuk mengukur
kesenjangan antara harapan anggota dan persepsi mereka
mengenai pelayanan yang diberikan, didasarkan pada lima
dimensi berikut yaitu nyata, dapatnya diandalkan, daya
tanggap, kepastian, dan empati (Zeithaml,dkk : 1990) dalam
buku Schiffman dan Lazar Kanuk (2008).
Page 70
52
c. Minat anggota (Y)
Minat (Poerwardarminta, 2006 : 76) dalam kamus umum
bahasa indonesia yaitu kesukaan (kecenderungan hati) terhadap
sesuatu; perhatian; keinginan. Minat (interest) digambarkan
sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan, yang
dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau
tindakan tersebut. Menurut Kusdyah (2012), Minat anggota
adalah keinginan yang timbul dari proses pengaktifan ingatan
sebagai sebuah rencana yang tersimpan. Minat anggota dalam
mengambil pembiayaan dapat diasumsikan sebagai minat beli
(Kotler, 2002)., dimana minat beli merupakan perilaku yang
muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan
keinginan anggota untuk melakukan penelitian.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau
mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara
sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau
menguji suatu hipotesis. Adapun instrumen peneliti jika dilihat dari
definisi konsep dan oprasional yang dipaparkan adalah
Page 71
53
Tabel 3.1
Variabel dan indikator penelitian
No Variabel Indikator Skala
1. Persepsi harga atau
margin (X1)
- Keterjangkauan harga
- Kesesuaian harga dengan fasilitas
- Kesesuaian harga dengan layanan
- Lebih murah dari pesaing
interval
2. Kualitas pelayanan
(X2)
- Bukti fisik
- Keandalan
- Daya tangkap
- Jaminan
- Empati
interval
3. Minat Anggota (Y) - Ketertarikan
- Keyakinan
- Keinginan
- Pencarian informasi
- Terpenuhinya kebutuhan
- Mengabaikan pilihan lain
- Kemudahan dalam akad
interval
Sumber : data sekunder diolah (2014
Page 72
54
3.8 Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian adalah uji yang digunakan untuk menguji
instrumen penelitian dengan harapan akan mendapatkan data atau
informasi yang akurat. Dan uji yang biasa digunakan peneliti adalah
sebagai berikut :
a. Uji Reabilitas
Menurut Bawono (2006 : 63-65) Uji reabilitas adalah untuk
menguji data yang diperoleh dari instrumen penelitian seperti
contoh hasil dari kuesioner yang dibagikan. Dan bisa dikatakan
kuesioner itu reliable, jika jawaban dari responden itu konsisten
dari waktu ke waktu.
Menurut Sutrisno Hadi (1991) dalam Bawono (2006)
analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data
dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak berbeda jika
diukur ulang pada subyek yang sama, sehingga dapat diketahui
konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuesioner). Teknik yang
digunakan untuk pengukuran Reabilitas ini adalah teknik Alpha
dari Cronbach yaitu :
Γ = M / M – 1 { 1- Vx / Vt }
Page 73
55
Dengan keterangan sebagai berikut :
M = jumlah item
Vx = variasi item-item
Vt = variasi total (faktor)
Dengan taraf signikan (α) = 0,05, jika Γ hitung > Γ tabel,
maka alat mengukur yaitu kuesioner dikatakan realibel atau andal.
Dan didalam menguji instrumen ini, sering digunakan dengan dua
cara yaitu :
1) Test Retest atau pengukuran secara berulang
Pengukurannya dilakukan lebih dari satu kali yaitu dengan
cara memberikan pertanyaan sama melalui kuesioner pada
responden yang sama namun pada waktu yang berbeda. Hal
ini dengan tujuan untuk menguji kekonsistenan jawaban
responden. Namun terdapat kekurangan dalam cara ini yaitu
ketidak menentuan keberadaan responden.
2) One Shot atau pengukuran sekali
Pengukurannya hanya dilakukan sekali saja, tidak ada
pengulangan pertanyaan pada responden yang sama. Dan
hanya membandingkan pertanyaan satu dengan yang lain.
Perhitungan uji reabilitas ini akan menjadi sederhana jika dibantu
dengan alat bantu komputer dengan program SPSS.
Page 74
56
b. Uji Validitas
Uji Validitas (Bawono, 2006 : 68-70) adalah uji yang
digunakan untuk mengungkapkan apakah daftar pertanyaan dalam
kuesioner tersebut sahih atau tidak sehingga mampu secara efektif
dan efesien mampu mengacu pada data atau informasi yang
menjadi fokus penelitian peneliti.
Menurut Sutrisno Hadi (1991, dalam Bawono (2006) analisis
ini dilakukan untuk mengukur seberapa cermat suatu tes
melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat
mencerminkan variabel yang diukur. Teknik korelasi yang dipakai
adalah Product Moment, yaitu dengan menggunakan rumus
validitas instrumen sebagai berikut:
Γxy = n. Ʃxy – (Ʃx)(Ʃy) / {[n.Ʃx² – (Ʃx)²][n.Ʃy² – (Ʃy)²]}
Keterangan :
Γxy : koefisien korelasi setiap pertanyaan / item
n : jumlah sampel / responden
x : skor total dari semua item
y : skor total dari setiap item
Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 , jika Γ hitung > Γ tabel,
maka kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada
korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. Perhitungan uji
validitas ini akan menjadi sederhana jika menggunakan alat bantu
Page 75
57
komputer dengan program SPSS. Untuk menguji kevalidan data
dapat digunakan 3 cara yaitu :
1) Melihat nilai Corrected Item - Total Correlation
Untuk melihat nilai Corrected Item - Total Correlation dapat
dilihat pada analisis uji reliabilitas pada bagian Item – Total
Statistics. Dari nilai r hitung yang diperoleh dari kolom
Corrected Item - Total Correlation semuanya bertanda
positif dan lebih besar dari r tabel sehingga bisa disimpulkan
butir-butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
2) Analisis Faktor
Yaitu analisis untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan
untuk suatu variabel tertentu benar-benar indikator variabel
tersebut.
3) Korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya
Yaitu analisis untuk menguji ke-valid-an butir – butir
pertanyaan yang akan ditunjukkan dengan adanya 2 bintang
dalam tabel.
c. Uji Statistik
Uji statistik (Bawono, 2006 : 88-93) digunakan untuk melihat
tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan
untuk menaksir dari data yang kita analisa. Uji statistik ini dapat
kita lihat dari nilai t hitung, f hitung dan nilai koefisien
determinasinya. Untuk hasinya jika berada didaerah kritis atau
Page 76
58
yang menolak Ho maka dikatakan bahwa uji statistiknya lolos dan
layak untuk diuji selanjutnya. Dan ini berlaku sebaliknya jika
berada didaerah yang menerima Ho.
1) Uji t-tes (uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikasi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara
individu atau sendiri-sendiri, dengan menganggap variabel
independen lainnya konstan.
2) Uji F-tes ( uji secara serempak )
Uji F dilakukan untuk mngetahui seberapa jauh semua
variabel X 1,2,3,....(independen) secara bersama-sama
dapat mempengaruhi variabel Y (dependen).
3) Uji R² ( koefisien determinasi)
Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen, atau sejauh mana kontribusi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen.
d. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik (Bawono, 2006) merupakan tahapan penting
dalam proses analisis regresi. Pelanggaran terhadap asumsi klasik
berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak bermanfaat dan
kurang falid. Uji asumsi klasik berguna untuk melengkapi uji statistik.
Uji asumsi klasik terdiri dari :
Page 77
59
1) Pengujian MulticollinearityyaituPengujian ini digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel
independen (X).
2) Pengujian Heteroscedasticityyaitu Suatu nilai yang konstan
yang sama dengan σ² yang membatasi setiap varian
disturbance term.
3) Pengujian Normalitasyaitu Pengujian ini untuk menguji
apakah data variabel dependen dan variabel independen
berdistribusi normal atau tidak.
4) Pengujian Linieritasyaitu Pengujian ini untuk menguji
apakah spesifikasi model yang kita gunakan sudah tepat
atau lebih baikdalam spesifikasi model
3.9 Alat Analisis
Uji Regresi Linear Berganda (Bawono, 2006 : 84 - 86) digunakan
untuk menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisa ini digunakan
untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y) dengan variabel
independen (X) yang jumlahnya lebih dari satu (minimal dua).Analisa
regresi berganda sering disebut analisa multivariate, karena variabel yang
mempengaruhi naik turunnya variabel dependen (Y) lebih dari satu
variabel independen (X).Kondisi variabel independent (X) dalam
mempengaruhi variabel dependen (Y) bervariasi bisa positif bisa juga
negatif atau beraneka ragam kondisi yang mempengaruhi.Sedangkan
untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan
Page 78
60
kausal antara beberapa variabel independen (X) mempengaruhi variabel
dependen (Y) dapat dilakukan dengan diuji dengan uji statistik.
Persamaan regresi linear berganda dapat berupa sebagai berikut :
Y = β0 + β1X1 + Β2X2 + β3X3 + ɛ
Dengan keterangan :
Y = Estimasi Variabel Dependen
β0 = konstanta dari persamaan regresi
β1,2,3 = Koefisien dari variabel independen X1,2,3
X1,2,3 = Variabel independen X1,2,3
ɛ = Residual atau prediction error
Dan ini menjadi lebih mudah jika menggunakan program SPSS for
windows menjadi sangat mudah.
.
Page 79
61
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum BMT
4.1.1 Sejarah pendirian BMT Amal Mulia
Berdirinya BMT awalnya melalui program P3T (Penanggulangan
Pengangguran Pekerja Terampil) pada bidang LEP (Lembaga Ekonomi
Produktif) yang diselenggarakan kerjasama antara Depnaker Kebupaten
Semarang dengan fasilitor PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil)
Datii II Kabupeten Semarang.Proses pendirian di awali dengan sosialisasi
Koperasi Syariah oleh PINBUK Dati II Kabupaten Semarang pada acara
pengajian IPHI Kecamatan Suruh yang diselenggarakan di rumah Bapak
H. Syahri Dusun Morangan Desa Suruh, sosialisasi perdanan Kecamatan
Suruh ini baru bersifat informatif.Bersamaan dengan calon pengelola
yang sudah terseleksi melalui P3T, selanjutnya mengikuti pelatihan
tentang manajemen operasional Koperasi Syariah se-Jawa Tengah di
Asrama Haji Donohudan Solo yang diselenggarakan oleh PINBUK Dati I
Provinsi Jawa Tengah. Pelatihan tersebut diadakan selama dua minggu
dan dilanjutkan dengan job on Trainning di koperasi syariah Assa’adah
Gedangan Sraten Salatiga selama tiga hari.
Setelah pelatihan purna dan job on trainning selesai kemudian
diadakan pertemuan ulang pada pertengahan bulan Agustus tahun 1998
di kediaman Bapak H. Badarudin yang dihadiri oleh beberapa orang yang
61
Page 80
62
merupakan tim formatur yang mengagendakan segera dibentuk susunan
pengurus sementara kemudian ditindak lanjuti pertemuan di Gedung Ar-
Rohmah Suruh yang dihadiri oleh calon pendiri. Tepat pada acara itu
disahkan susunan pengurus BMT Amal Mulia Suruh serta disepakati
ketentuan simpanan pokok per anggota Rp 200.000 dan simpanan wajib
per anggota pendiri sebesar Rp 2000 setiap bulannya.Akhirnya pada hari
Selasa Pon tanggal 20 Oktober 1998 telah diresmikan BMT Amal Mulia
Suruh oleh Bapak Camat Suruh yang diwakili oleh MPP Kecamatan
Suruh Bapak Suparno Andes di Kantor BMT Amal Mulia Suruh yang
berlokasi di Jl. Sumberejo Suruh No. 57 yang dihadiri oleh sejumlah
tokoh masyarakat, pengurus, anggota pendiri, dan tamu undangan
lainnya.Kemudian membuka kantor Cabang Jln. Raya Wonosegoro–
Karanggede, Trayon, Kebonan, Kec. Karanggede, Kab. Boyolali Propinsi
Jawa Tengah telp/Fak.0298 610714 diresmikan pada tanggal 05 Mei
2011.
4.1.2 Visi dan Misi BMT Amal Mulia
Visi : Berperan aktif dalam memberdayakan dan mengembangkan
ekonomi umat
Misi :
a. Meningkatkan kualitas sosial ekonomi terutama pedagang dan
pengusaha kecil serta masyarakat umum kelas menengah kebawah.
Page 81
63
b. Menghimpun dan mendistribusikan dana umat berdasarkan syariat
islam.
c. Memberi semangat usaha masyarakat dalam rangka mencapai
kesejahteraan hidup.
4.1.3 Identitas BMT Amal Mulia
Nama Koperasi : Koperasi BMT Amal Mulia
No Badan Hukum : 069/BH/KDK.II.I/IV/1999 tanggal 24 Maret 1999
Perubahan : 01/PAD/I/2011 tanggal 12 Januari 2011
HO No. : 503/15/2010
NPWP No. : 02. 253. 369. 9. 505. 000
SIUP No. : 503/005/PB/II/2005
TDP No. : 111726500228
Ijin Simpan Pinjam
Kabupaten Semarang : 009/SISPK/KD.UKM/XII/2009
Jawa Tengah : 01/SISPK/XIV/I/2011
Kantor pusat
Alamat : Jl. Raya Suruh-Salatiga, Desa Suruh, Kecamatan
Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Telp. (0298) 317100 kode pos 50776
Kantor Cabang Karanggede
Alamat : Jl. Raya Wonosegoro-Karanggede, Trayon, Kebonan,
Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali,
Provinsi Jawa Tengah Telp. (0298) 610714 kode pos
57381
Kantor Cabang Salatiga
Alamat : Jl. Wahid Hasyim No.16 D Sidorejo Lor , Sidorejo
Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah Telp. (0298)
322969 Kode Pos 50714
Page 82
64
4.1.4 Struktur Organisasi
Suatu kegiatan usaha agar berjalan sesuai dengan tujuan suatu
lembaga atau perusahaan, maka diperlukan adanya struktur organisasi
yang baik. Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus
didukung moral karyawan untuk membentuk kerja yang royal dan
harmonis.
Dalam menentukan bentuk struktur organisasi, tentunya
disesuaikan dengan kebutuhan dan pertumbuhan lembaga atau
perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang ada dapat
terselesaikan secara efektif dan efisien.Adapun bagian-bagian dalam
struktur organisasi koperasi BMT Amal Mulia adalah :
Gambar 4.1Susunan Organisasi Koperasi Bmt Amal Mulia
Berikut Stuktur Organisasi ini terdiri dari pengurus,
pengawas dan pengelola serta wewenang dan tanggung jawabnya di
KJKS Amal Mulia.Untuk mengetahui struktur organisasi pengelola, mari
kita perhatikan gambar berikut :
RAT
PENGURUS BADAN PENGAWAS
MANAJER
STAFF/PENGELOLA
Page 83
65
Struktur organisasi pengelola KJKS Amal Mulia
Gambar 4.2 : Struktur organisasi pengelola KJKS Amal Mulia, 2012
Dan berikut pengurus dan pengawas di KJKS Amal Mulia :
a. Pengurus KJKS Amal Mulia diketuai oleh bapak Fathul Munib,
sekretaris oleh Sekretaris bapak H. Hartoyo, S.Pd dan bendahara
oleh bapak H. Budoyo Akbar
General Manager
Mustofa Al Amin, S.Ag Pengawas
Manager Cabang
Amir Mahmud
Manager Cabang
Iwan Susiyanto,SE Manager Cabang
Isti’anah, SE
Pembiayaan
Yogie Aryanto, SKM
Pembiayaan
Hamdan Majid, AMd
Pembiayaan
Siti Sa’idah, AMd
Marketing :
1. Edy Yulianto
2. Slamet Bagyo
3. Shihabudin, SE
4. Sri Susilowati, AMd
Marketing :
1. Wahyu Adi.P ,S.Kom
2. Puji Haryono, S.Pd
Marketing /CS:
Anny Puji R, AMd
Kasir/Teller :
Fatmawati, AMd
Kasir/Teller :
1. Nur Faizah, AMd
2. Kiptiyah, BA
Kasir/Teller :
Restina Hardanik, SE
Customer Service
Linta Aftukha Royana, SE
Page 84
66
b. Dewan Pengawas KJKS Amal Mulia diketuai oleh bapak Ahmad
Hazim, SE dengan Anggota 1 oleh ibu Hj. Robiyah dan Anggota 2
oleh ibu Dra. Hj Rachmawati
4.1.5 Produk-produk Koperasi BMT Amal Mulia
4.1.5.1 Produk-produk pendanaan
Produk-produk pendanaan yang ditawarkan BMT Amal Mulia adalah
sebagai berikut :
a. SI RELA (Simpanan Sukarela Lancar)
Merupakan bentuk simpanan Mudharabah biasa, yaitu
simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT atas dasar akad
wadi’ah (titipan) dan BMT berkewajiban memelihara dana tersebut
yang oleh para penyimpan sewaktu-waktu dapat ditarik.Syarat –
syaratnya adalah sebagai berikut :
1) Foto copy kartu identitas (KTP/SIM/PASPOR)
2) Setoran awal minimal Rp. 10.000,- selanjutnya minimal
Rp.5000,-Menandatangani kesepakatan nisbah bagi hasil.
3) Nisbah bagi hasil anggota adalah 35% , BMT: 65%
b. SI SUKA (Simpanan Sukarela Berjangka)
Merupakan bentuk simpanan berupa deposito yang penarikanya
hanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
nasabah dengan BMT. Jangka waktu jatuh temponya adalah
sebagai berikut :
Page 85
67
1) Tiga (3) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 40%
untuk penabung dan 60% untuk BMT.
2) Enam (6) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 45%
untuk penabung dan 55% untuk BMT.
3) Dua belas (12) bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil
50% untuk penabung dan 50% untuk BMT.
c. Si SuQur ( Simpanan Sukarela Qurban )
Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu simpanan
dari pihak ketiga dengan harapan BMT dapat memutarkan uang
tersebut kepada debitur. Anggota menyimpan uang untuk jangka
waktu tertentu dan penarikannya sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati. Simpanan ini di khususkan untuk mewujudkan
ibadah qurban. Penyetoran dapat dilakukan setiap hari tetapi
tabungan hanya dapat diambil pada saat akan melaksanakan ibadah
Qurban atau bulan Dzulhijjah setiap tahunnya.
4.1.5.2 Produk Layanan BMT
Selain produk yang tersebut di atas , Koperasi BMT Amal
Mulia juga mempunyai produk baru yaitu berupa produk layanan yang
bertujuan untuk lebih mempermudah anggota koperasi BMT Amal
Mulia Suruh yang meliputi:
a. Pembayaran listrik dengan biaya Rp. 1.600,-
b. Pembayaran rekening Telepon dengan biaya Rp. 2.000,-
Page 86
68
c. Talangan Haji dan Umroh
d. Arisan Sepeda Motor
e. Transfer Uang dalam dan Luar Negeri (online)
Untuk pelayanan arisan sepeda motor, acara arisannya di lakukan
di kantor pusat yaitu di kantor Suruh, dan dilaksanakan di hari sabtu, 2
kali setiap bulan.
4.1.5.3 Produk Pembiayaan
Adapun produk pembiayaan yang ditawarkan BMT Amal
Mulia adalah sebagai berikut :
a. Pembiayaan Mudharabah
Merupakan pembiayaan yang dilakukan untuk membiayai modal
yang diperlukan anggota dengan bagi hasil yang telah disepakati
bersama dan pengembalian sesuai jangka waktu yang telah disepakati.
Berikut skema pembiayaan mudharabah :
Gambar 4.3 Skema Pembiayaan Mudharabah, 2014
Perjanjian bagi hasil
anggota (keahlian) BMT (modal)
Nisbah X% Nisbah Y%
Modal
Pembagian
keuntungan
Pengambilan
modal
Usaha
Page 87
69
b. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan yang diberikan untuk pembelian barang yang diperlukan
anggota dan angota akan membayar secara tangguh pada waktu yang
telah ditentukan sebesar harga barang ditambah bagi hasil yang
diberikan kepada BMT. Berikut skema pembiayaan murabahah :
Gambar 4.4 Skema Pembiayaan Murabahah, 2014
c. Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil
Pembiayaan yang diberikan untuk pembelian yang diperlukan
anggota dan anggota akan membayar secara angsur sebesar harga
pokok ditambah kelebihan yang telah disepakati (mark up).Berikut
skema pembiayaan BBA :
Gambar 4.5Skema Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil (BBA), 2014
BMT ( penyedia barang ) anggota ( pembeli)
Pembayaran
Barang
Akad murobahah
Tunai & mark up
BMT ( penyedia barang ) Anggota ( pembeli)
Pembayaran
Barang
Akad murobahah
Angsuran & mark up
Page 88
70
d. Pembiayaan musyarakah
Pembiayaan yang dilakukan untuk investasi atau modal kerja dengan
kondisi berbagi modal dan pengelolaan antara BMT dengan anggota,
dengan pembagian keuntungan sesuai nisbah yang telah disepakati.
Berikut skema pembiayaaan musyarakah :
Gambar 4.6 Skema Pembiayaan Musyarakah, 2014
e. Pembiayaan Ijarah
Pembiayaan yang diberikan untuk pembiayaan sewa barang, rumah atau
bangunan dan jasa yang diperlukan anggota dan anggota membayar
harga pokok sewa barang tersebut dengan kelebihan yang disepakati
Gambar 4.7Skema Pembiayaan Ijarah, 2014
anggota BMT
Usaha
Keuntungan Bagi hasil sesuai porsi
kontribusi modal anggota
(nisbah)
Akad
Bagi hasil sesuai porsi
kontribusi modal BMT
(nisbah)
BMT (pemilik) anggota Akad ijaroh
Uang sewa
Objek sewa
Page 89
71
Dalam upaya pengajuan pembiayaan, syarat- syarat
pengajuan pembiayaan yang harus dipenuhi anggota adalah sebagai
berikut :
1) Copy KTP Suami/ Istri yang masih berlaku 2 lembar
2) Copy Kartu Keluarga 2 lembar
3) Copy SIUP (Surat Ijin Usaha dan Perdagangan), TDP, NPWP,
SKTU, Laporan keuangan 2 bulan terakhir, Copy akta badan
hukum, susunan kepengurusan untuk badan usaha .
4) Anggota harus menjadi calon anggota dengan membuka rekening
tabungan Sirela.
5) Copy jaminan yang dibiayai.
6) Bertempat di wilayah Suruh dan sekitarnya.
7) Bersedia di survey.
8) Surat permohonan (dari BMT).
9) Surat persetujuan dari Istri / Suami (dari BMT).
10) Surat pernyataan dari penjamin diatas materai sesuai dengan
ketentuan (untuk yang belum menikah).
11) Surat kesanggupan potong gaji dari atasan langsung disertai
dengan slip gaji terakhir.
Page 90
72
4.2 Analisa Data
4.2.1 Identitas responden
Data identitas responden didapat dari kuesioner yang telah diisi
oleh responden untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri
responden.
a. Jenis kelamin responden
Tabel 4.1
Data jenis kelamin responden
No Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase
1 Laki-laki 49 56,3 %
2 Perempuan 38 43,7 %
Jumlah 87 100,0 %
Data primer diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa data jenis kelamin
responden perempuan sebanyak 43,7 % atau sebanyak 38 responden dari
keseluruhan responden yang berjumlah 87. Sedangkan responden laki-
laki berjumlah 56,3 % atau berjumlah 49 responden dari keseluuhan
responden yang berjumlah 87.
b. Umur responden
Tabel 4.2
Umur responden
No Umur Jumlah responden presentase
1 ≤ 20 tahun 4 4,6 %
2 20 – 29 tahun 12 13,8 %
3 30 – 39 tahun 26 29,9 %
4 40 - 49 tahun 20 23,0 %
5 ≥ 50 tahun 25 28,7 %
Jumlah 87 100,0 %
Data primer diolah, 2015
Page 91
73
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa data umur responden yang
berumur kurang dari 20 tahun berjumlah 4 responden atau 4,6% ;
responden yang berumur 20 tahun sampai 29 tahun berjumlah 12
responden atau 13,8 % ; responden yang berumur 30 tahun sampai 39
tahun berjumlah 26 tahun atau 29,9 % ; responden yang berumur 40
tahun sampai 49 tahun berjumlah 20 responden atau 23,0 % ; dan yang
terakhir responden yang berumur lebih dari 50 tahun berjumlah 25
responden atau 28,7 %.
c. Pendidikan responden
Tabel 4.3
Pendidikan responden
No Pendidikan Jumlah responden Presentase
1 SD 19 21,8 %
2 SMP 23 26,4 %
3 SMA 32 36,8 %
4 Perguruan Tinggi 13 14,9 %
Jumlah 87 100,0 %
Data primer diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa data pendidikan responden
yang kami ambil paling banyak berpendidikan Sekolah Menengah ke-
Atas (SMA) yaitu sebanyak 32 responden atau sebanyak 36,8 %.
Responden berpendidikan Sekolah Dasar (SD) berjumlah 19 responden
atau 21,8 %. Responden berpendidikan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) berjumlah 23 responden atau 26,4 %.Dan yang berpendidikan
perguruan tinggi sebanyak 13 responden atau 14,9%.
Page 92
74
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas (Anton : 2006) adalah uji untuk mengetahui sejauh
mana suatu pengukuran relatif ini dapat dipercaya atau diandalkan.
Dikatakan kuesioner tersebut reliable jika jawaban responden tersebut
konsisten dari waktu ke waktu. Tehnik yang digunakan adalah tehnik
Alpha dari Cronbach dimana jikaCronbach's Alpha > 0,60 atau 6%
sehingga bisa diartikan reliable untuk pengukuran atau meneliti
selanjutnya. Adapun hasil uji reliabilitas dari penelitian ini adalah :
Tabel 4.4
Uji Reliabilitas X1
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.654 .702 3
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Berdasarkan tabel 4.4, diketahui nilaicronbach alpha untuk uji
reliabilitas persepsi harga (X1)adalah 0,654> 0,60 yang berarti Reliable
untuk pengukuran dan penelitian selanjutnya.
Tabel 4.5
Uji Reliabilitas X2
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.668 .761 4
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Page 93
75
Berdasarkan tabel 4.5,diketahui nilai Cronbach alpha untuk uji
reliabilitas kualitas pelayanan (X2) 0,668> 0,60 yang berarti Reliable
untuk pengukuran dan penelitian selanjutnya.
Tabel 4.6
Uji Reliabilitas Y
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.819 .843 6
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa nilai Cronbach alpha untuk
uji reliabilitas minat anggota (Y) 0,819> 0,60 yang berarti reliable untuk
pengukuran dan penelitian selanjutnya.
4.2.3 Uji Validitas
Uji validitas (Anton : 2006) adalah pengujian terhadap data dari
kuesioner untuk mengungkapkan apakah butir pertanyaan dari kuesioner
yang digunakan tersebut sahih atau tidak. Perhitungan uji validitas ini
menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS. Dan untuk
menguj kevalidan data, penelitian ini menggunakan korelasi antar score
butir pertanyaan dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya
korelasi ini dapat dilihat pada kolom atau baris total score. Jika terdapat
tanda bintang berarti itu signifikan yang kemudian dapat diartikan bahwa
butir pertanyaan yang digunakan valid untuk penelitian. Berikut hasil uji
validitas penelitian ini :
Page 94
76
a. Hasil uji validitas persepsi harga (X1) :
Tabel 4.7
Tabel Uji Validitas Persepsi Harga
x1_1 x1_2 x1_3 sum_x1
x1_1 Pearson Correlation 1 .302 .227 .728**
Sig. (2-tailed) .078 .190 .000
N 35 35 35 35
x1_2 Pearson Correlation .302 1 .790**
.835**
Sig. (2-tailed) .078 .000 .000
N 35 35 35 35
x1_3 Pearson Correlation .227 .790**
1 .796**
Sig. (2-tailed) .190 .000 .000
N 35 35 35 35
sum_x1 Pearson Correlation .728**
.835**
.796**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
Data primer diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.7, uji validitas untuk butir-butir pertanyaan
persepsi harga (X1) menunjukkan adanya dua bintang yang berarti bahwa
tiap butir pertanyaan tersebut valid untuk dijadikan pertanyaan.
Page 95
77
b. Hasil uji validitas kualitas pelayanan (X2)
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan
x2_1 x2_2 x2_3 x2_4 sum_x2
x2_1 Pearson
Correlation 1 .238 .404
* .278 .759
**
Sig. (2-tailed) .169 .016 .105 .000
N 35 35 35 35 35
x2_2 Pearson
Correlation .238 1 .697
** .486
** .742
**
Sig. (2-tailed) .169 .000 .003 .000
N 35 35 35 35 35
x2_3 Pearson
Correlation .404
* .697
** 1 .556
** .808
**
Sig. (2-tailed) .016 .000 .001 .000
N 35 35 35 35 35
x2_4 Pearson
Correlation .278 .486
** .556
** 1 .690
**
Sig. (2-tailed) .105 .003 .001 .000
N 35 35 35 35 35
sum_x2 Pearson
Correlation .759
** .742
** .808
** .690
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35
Data primer diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.8, uji validitas untuk butir-butir pertanyaan
kualitas pelayanan (X2) juga menunjukkan adanya dua bintang yang
berarti bahwa tiap butir pertanyaan tersebut valid untuk dijadikan
pertanyaan.
Page 96
78
c. Hasil uji validitas minat anggota (Y)
Tabel 4.2.9
Hasil Uji Validitas Minat Nasabah
y1 y2 y3 y4 y5 y6 sum_y
y1 Pearson Correlation 1 .826**
.148 .673**
.596**
.407* .801
**
Sig. (2-tailed) .000 .396 .000 .000 .015 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
y2 Pearson Correlation .826**
1 .179 .726**
.577**
.402* .811
**
Sig. (2-tailed) .000 .303 .000 .000 .017 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
y3 Pearson Correlation .148 .179 1 .235 .497**
.264 .543**
Sig. (2-tailed) .396 .303 .173 .002 .126 .001
N 35 35 35 35 35 35 35
y4 Pearson Correlation .673**
.726**
.235 1 .640**
.420* .821
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .173 .000 .012 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
y5 Pearson Correlation .596**
.577**
.497**
.640**
1 .494**
.829**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .003 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
y6 Pearson Correlation .407* .402
* .264 .420
* .494
** 1 .678
**
Sig. (2-tailed) .015 .017 .126 .012 .003 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
sum
_y
Pearson Correlation .801**
.811**
.543**
.821**
.829**
.678**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
Data primer diolah, 2014
Begitu juga dengan tabel 4.9, untuk uji validitas untuk butir-butir
pertanyaan minat anggota (Y) juga menunjukkan adanya dua bintang
yang berarti bahwa tiap butir pertanyaan tersebut valid untuk dijadikan
pertanyaan.
Page 97
79
4.2.4 Uji Statistik
Uji statistik (Anton :2006) di sini digunakan untuk melihat tingkat
ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk
menaksir dari data yang dianalisa. Nilai ketepatan atau keakuratan ini
dapat diukur dari goodness of fit nya. Uji statistik ini dapat dilihat dari
nilai t hitung, F hitung dan nilai koefisien determinasinya
a. Tabel variables entered/removed
Tabel variables entered/removed adalah variabel yang menunjukkan
variabel-variabel mana yang dimasukkan dan dikeluarkan. Berikut
Tabel variables entered/removed penelitian kami :
Tabel 4.10
Tabel variables entered/removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 x2_ln2, x1_ln2a . Enter
Data primer diolah, 2014
Berdasarkan tabel variables entered/removeddiketahui bahwa tidak
ada variabel yang dikeluarkan dari persamaan.
b. Tabel Model Summary (Uji R Square)
Tabel 4.2.11
Tabel Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .590a .348 .333 .04748
Data primer diolah, 2014
Page 98
80
Dari tabel summerydiketahui bahwa Koefisien korelasi (R) sebesar
0,590 ini berarti bahwa ada hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen adalah sebesar 59%. Koefisien
determinasi (R²) sebesar 0,348 yang berarti bahwa variabel
independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 34,8%
dan 65,2% dijelaskan oleh faktor selain harga dan kualitas
pelayanan.
c. Tabel Anova (Uji F)
Tabel 4.2.12
Tabel Anova
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression .101 2 .051 22.453 .000a
Residual .189 84 .002
Total .291 86
Data primer diolah, 2014
Uji f merupakan pengujian secara serempak untuk mengetahui
pengaruh faktor persepsi harga dan kualitas pelayanan secara
bersama-sama terhadap minat anggota. Adapun perhitungannya
adalah sebagai berikut :
1) Menyusun formulasi Ho dan Ha
Ho : b1, b2 = 0 (tidak ada pengaruh antara persepsi harga dan
kualitas pelayanan)
Page 99
81
Ha : b1, b2 ≠ 0 (ada pengaruh antara persepsi harga dan kualitas
pelayanan)
2) Menentukan tingkat signifikansi α = 0,1
F tabel = f α, k, n-k-1
n = 87
k = 2
diperoleh f tabel = 2,367
3) Kriteria pengujian
Ho diterima apabila : F hitung ≤ F tabel
Ho tidak diterima apabila : F hitung ≥ F tabel
4) Perhittungan nilai F
Diketahui hasil perhitungan F hitung adalah 22,453
5) Kesimpulan
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai F hitung
adalah sebesar 22,453 yang lebih besar dari 2,367. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-
sama antara variabel persepsi harga dan kualitas pelayanan
terhadap minat anggota. Dengan demikian hipotesis H1 dan H2
diterima yang artinya “ada pengaruh antara persepsi harga dan
kualitas pelayanan secara bersama-sama terhadap minat
anggota” .
Page 100
82
d. Tabel Coefficients
Tabel 4.2.13
Tabel Coefficients
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence
Interval for B
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) .110 .047 2.345 .021 .017 .203
x1_ln2 .194 .087 .211 2.236 .028 .021 .366
x2_ln2 .525 .103 .480 5.076 .000 .319 .731
Data primer diolah, 2014
Berdasarkan tabel coefficient, persamaan regresi berganda
penelitian peneliti adalah sebagai berikut :
Y = 0,110 + 0,194 X1 + 0,525 X2 + e
Dari persamaan regresi berganda yang dipaparkan dapat diuraikan
sebagai berikut :
1) Konstanta (a) bernilai positif sebesar 0,110 atau 11 %.
Konstanta bernilai positif menunjukkan bahwa dalam keadaan
tidak ada variabel persepsi harga (X1) dan kualitas pelayanan
(X2), maka minat anggota bernilai positif atau mengalami
peningkatan sebesar 0,110 atau 11 %.
2) Koefisien regresi variabel persepsi harga (b1) bernilai positif
0,194 atau 19,4% yang artinya apabila pengaruh persepsi harga
Page 101
83
(x1) naik sebesar 1% maka minat anggota akan naik sebesar
0,194 atau 19,4%.
3) Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan (b2) bernilai
positif 0,525 atau 52,5% yang artinya apabila terdapat pengaruh
kualitas pelayanan (X2) naik sebesar 1% maka minat anggota
(Y)dalam membeli produk pembiayaan murabahahakan naik
sebesar 0,525 atau 52,5%.
e. Uji T
Tabel 4.14
Uji T
Variabel t hitung t table Kesimpulan
X1 2.236 1,2916 Signifikan
X2 5.076 Signifikan
Data primer diolah, 2014
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen secara
individu.Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1) Menentukan formulasi Ho dan Ha
Ho : b1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan variabel
independen secara individu terhadap variabel dependen)
Ha : b1 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan variabel independen
secara individu terhadap variabel dependen)
Page 102
84
2) Menentukan tingkat signifikasi α = 0,1
T tabel = t α/2, n-k
n = 87
k = 2
diperoleh nilai t tabel = 1,2916
3) Kriteria pengujian
Ho diterima apabila = -1,2916 ≤ t hitung ≤ 1,2916
Ho diterima apabila = t hitung ≤ 1,2916 atau t hitung ≤ -1,2916
4) Perhitungan nilai t
Dari hasil perhitungan dengan bantuan program spss besarnya nilai
t hitung untuk masing-masing variabel independen adalah sebagai
berikut :
Untuk variabel persepsi harga besarnya t hitung adalah 2,236. Dan
untuk variabel kualitas pelayanan harga besarnya t hitung adalah
5,076
5) Kesimpulan
Untuk variabel persepsi harga didapat t hitung sebesar 2,236 yang
lebih besar dari t tabel 1,2916. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel persepsi harga
terhadap minat anggota. Dengan demikian dapat berarti bahwa
hipotesis H1 “ada pengaruh yang signifikan antara variabel
persepsi harga dengan minat anggota” diterima.
Page 103
85
Untuk variabel kualitas pelayanan didapat t hitung sebesar 5,076
yang lebih besar dari t tabel 1,2916. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel persepsi harga
terhadap minat anggota. Dengan demikian dapat berarti bahwa
hipotesis H2 “ada pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas
pelayanan dengan minat anggota” diterima.
4.2.5 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan
dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sebagai penaksir
pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh
tidak banyak bermanfaat dan kurang valid. Disamping itu uji asumsi
klasik berhuna untuk melengkapi uji statistik yang telah dilakukan.
Berikut uji uji asumsi klasik penelitian peneliti :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengujiapakah dalam model regresi
variabel bebas dan variabel terikat, keduanya terdistribusi normal
ataukah tidak.Normalitas data dalam penelitian dilihat dengan cara
memperhatikan titik-titik pada Normal P-Plot of regression
standardized residual dari variabel terikat. Persyaratan dari uji
normalitas adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
Page 104
86
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.Jika tersebar jauh dari garis diagonal dan atau
tidak mengikuti garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas. Adapun hasil uji normalitas penelitian ini
adalah
Gambar 4.8: Histogram asumsi normalitas (2014)
Dari gambar 4.8 menunjukkan histogram asumsi normalitas di atas
dapat kita ketahui bahwa perbandingan antara data observasi
dengan distibusi yang mendekati distribusi normal.Terlihat bahwa
histogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal,
sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
Page 105
87
Data primer diolah, 2014
Gambar 4.9 : Normal plot
Dari gambar 4.9, grafik normal plot di atas dapat kita ketahui
bahwa perbandingan antara distribusi kumulatif dari data
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi
normal.Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang
menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya
mengikuti arah garis diagonalnya.Sehingga bisa disimpulkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antar variabel independen. Ketika tingkat korelasi
ini terlalu tinggi maka akan dianggap bahwa model yang dipakai
tidak baik. Penelitian ini menggunakan metode LR Klien dengan
cara meregresikan setiap variabel independen dengan variabel
Page 106
88
independen lainnya (regresi antar variabel independen) dengan
tujuan untuk mengetahui nilai koefisien determinasi parsial (R
square) setiap variabel independen kemudian dibandingkan dengan
regresi persamaan utama (R square utama). Adapun hasil uji
multikolinearitas penelitian ini adalah :
Tabel 4.15
Uji Multikolinearitas Y= x1 + x2
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .589a .347 .332 .03733
Data primer diolah, 2014
Tabel 4.16
Uji Multikolinearitas x1 = x2
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .360a .129 .119 .04669
Data primer diolah, 2014
Dari tabel 4.16 diketahui bahwa uji multikolinearitas menunjukkan
nilai R Square dari persamaan utama yaitu 0,347 lebih besar 0,129
hasil dari persamaan x1=x2, ini berarti bahwa tidak terdapat gejala
multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
Page 107
89
c. Uji Heteroscedasticity
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dalam residual, dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Uji heteroscedasticity dalam penelitian ini
menggunakan model park. Adapun hasil uji heteroscedasticity
penelitian peneliti adalah sebagai berikut :
Tabel 4.17
Tabel Uji Heteroscedasticity
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
95% Confidence Interval
for B
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) -4.165 1.499 -2.779 .007 -7.146 -1.184
x1_ln -2.985 1.812 -.188 -1.647 .103 -6.588 .618
x2_ln 4.089 2.190 .213 1.867 .065 -.267 8.445
Data primer diolah,2014
Dengan melihat tabel 4.17, diketahui bahwa koefisien parameter
x1_ln dan x2_ln dari persamaan regresi tersebut tidak signifikan
atau lebih dari 0,05 sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi
yang kita gunakan tidak terdapat gejala heteroskendastisitas.
d. Uji linearitas
Uji linearitas adalah untuk menguji apakah spesifikasi model yang
kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model
Page 108
90
lain. Dan uji linearitas penelitian ini menggunakan model uji
lagrange multiplier. Berikut hasil uji linearitas :
Tabel 4.18
Tabel Uji Linearitas
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .000a .000 -.024 .04747849
Data primer diolah, 2014
Kemudian mengkalikan n * R² = 87 * 0,00 = 0. Kemudian mencari
x² tabel dengan signifikansi 10 % atau 0,1 dan df 85 yaitu 102,079.
Kriteria analisis :
1. Jika x² hitung > x² tabel maka spesifiksi model persamaan
regresi linier tidak benar
2. Jika x² hitung < x² tabel maka spesifiksi model persamaan
regresi linear adalah benar
Kesimpulan nya adalah karena nilai x² hitung < x² tabel maka
spesifikasi model persamaan regresi linear adalah benar
4.3 Hasil Uji Hipotesis
Dari hasil uji data statistik kita ketahui bahwa variabel-variabel
independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen. Identifikasi variabel yang siginifikan dapat dilihat dari nilai
signifikan variabel yang bersangkutan.Jika nilai signifikan suatu variabel
lebih kecil dari 5% maka variabel tersebut berpengaruh positif dan
Page 109
91
signifikan terhadap minat anggota. Untuk mengetahui signifikansi
pengaruh dari persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap minat
anggota dapat diuji sebagai berikut:
4.3.1 Pengujian Hipotesis Y = 0,110 + 0,194 X1 + 0,525 X2 + e
4.3.2 Pengujian Hipotesis Persepsi Harga (X1)
Dari hasil analisa data variabel persepsi harga mempunyai nilai
signifikan 0,028 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel persepsi harga memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat anggota. Jika dilihat dari koefisien regresi Beta persepsi
harga mempunyai nilai sebesar 0,194 atau 19,4 % yang berarti bahwa
persepsi harga mampu mempengaruhi minat anggota sebesar 19,4 %.
Arah koefisien regresi bertanda positif, hal ini berarti bahwa peningkatan
nilai persepsi harga secara positif mampu meningkatkan minat anggota.
Artinya semakin tinggi nilai persepsi harga yang dimiliki BMT maka
minat anggota terhadap pembiayaan juga akan semakin besar. Dengan
demikian hipotesis 1 yang menyatakan bahwa “persepsi harga mampu
mempengaruhi minat anggota secara positif dan signifikan” diterima.
4.3.3 Pengujian Hipotesis Kualitas Pelayanan (X2)
Dari hasil analisa data variabel kualitas pelayanan mempunyai nilai
signifikan 0,00 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat anggota. Jika dilihat dari koefisien regresi Beta kualitas
pelayanan mempunyai nilai sebesar 0,525 atau 52,5 % yang berarti
Page 110
92
bahwa kualitas pelayanan mampu mempengaruhi minat anggota sebesar
52,5 %. Arah koefisien regresi bertanda positif, hal ini berarti bahwa
peningkatan nilai kualitas pelayanan mampu meningkatkan minat
anggota secara positif. Jadi semakin tinggi nilai kualitas pelayanan yang
dimiliki BMT maka akan semakin tinggi pula minat anggota terhadap
pembiayaan murabahah. Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan
bahwa “kualitas pelayanan mampu mempengaruhi minat anggota secara
positif dan signifikan” diterima.
Table 4.19
Hasil Uji Hipotesa
Hipotesa Kesimpulan
H1 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
Persepsi harga terhadap minat anggota dalam
mengambil Pembiayaan Murabahah di BMT Amal
Mulia
Diterima
H2 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
kualitas pelayanan terhadap minat anggota dalam
megambil Pembiayaan Murabahah di BMT Amal
Mulia
Diterima
Sumber: data diolah, 2014
Page 111
93
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, mengenai pengaruh
pengaruh persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap minat anggota
dalam memilih pembiayaan murabahah di BMT Amal Mulia, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Pengaruh persepsi hargaterhadap minat anggota.
Persepsi harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
minat anggota. Ini menjawab pertanyaan bahwa harga produk
murabahah yang ditawarkan BMT Amal Mulia masih dapat
dijangkau masyarakat terutama anggota BMT walaupun dilihat dari
realitas yang terjadi, margin yang ditetapkan BMT lebih mahal jika
dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional. Pada saat
melakukan penelitian dengan mengajukan kuesioner kepada anggota
BMT, penulis juga sedikit berbincang-bincang dengan anggota atau
responden penelitian. Dari pernyataan anggota yang menjawab
kuesioner, sebagian kecil dari anggota tidak paham apakah harga atau
margin pembiayaan yang ditawarkan BMT itu lebih murah atau lebih
mahal dari yang lain, adapula yang tidak terlalu memperdulikan, dan
terdapat pula yang menyadari dan kritis mengenai besarnya margin.
Dari sebagian besar anggota yang paham dan menyadari mengenai
93
Page 112
94
margin pembiayaan tersebut, mereka berpendapat bahwa memang
benar margin yang ditetapkan sedikit lebih mahal namunmereka tetap
memilih di BMT karena keyakinan kehalalannya, kesesuaian
syariahnya, dan terhindar dari ketidak pastiannya karena margin
bersifat fixed (pembayaran cicilan sama besarnya sampai akhir) dan
karena merasa sudah sangat nyaman dan percaya di BMT Amal
Mulai. Mereka tetap loyal dan melakukan pembiayaan di BMT juga
dikarenakan kemudahan – kemudahan yang ditawarkan BMT seperti
pencairan yang tidak memerlukan waktu yang lama, pengajuan
pembiayaan yang tidak terlalu menyulitkan dan lain sebagainya. Ini
artinya persepsi hargaanggota menyatakan bahwa manfaat dan
harapan yang diterima oleh anggota sebanding dengan apa yang
anggotaharapkan.
b. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat anggota
Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap minat anggota.Kualitas pelayanan adalah elemen terpenting
dari setiap perusahaan jasa yang wajib ditingkatkan. Dari hasil
penelitian ini, peneliti menemukan bahwa sekitar 52,5% dari elemen
yang mempengaruhi minat nasabah dihasilkan oleh kualitas
pelayanan. Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada anggota,
peneliti menyimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan BMT telah
dirasakan anggota cukup mampu memberikan kenyamanan dan
Page 113
95
kepercayaanyang mendorong anggota untuk melakukan pembiayaan
murabahah di BMT Amal Mulia.
4.2 Saran
Adapun saran peneliti adalah sebagai berikut :
a. Bagi BMT Amal Mulia
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, komponen yang
paling berpengaruh terhadap minat anggota adalah kualitas
pelayanan.Suatu komponen yang tidak dapat dilihat namun dapat
dirasakan.Suatu komponen yang sangat fleksibel, berubah-ubah
dan tidak pasti. Sekalipun demikian diharapkan BMT Amal Mulia
mampu mempertahankan kualitas pelayanan yang telah
diterapkan sehingga mampu mempertahankan konsistensinya
sebagai lembaga keuangan mikro syariah terbaik dimata
masyarakat dan para anggotanya.
Dan mengenai persepsi harga, untuk nominal harga ataupun
margin yang tetapkan telah mampu diterima dan dijangkau
anggota. Diharapkanmengenai persepsi harga, BMT fokus pada
fasilitas dan manfaat yang menyertai nominal tersebut sehingga
semakin mampu memenuhi harapan para anggota dengan
demikian akan tercipta kepuasan dari para anggota yang
kemudian akan menciptakan loyalitas dari para anggota BMT
tersebut dan memunculkan minat bagi para masyarakat umum.
Page 114
96
b. Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk
penelitian selanjutnya. Penelitian ini mempunyai nilai kontribusi
(R²) untuk model persamaan pertama sebesar 34,8% dan
selebihnya 65,2% merupakan variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini. Oleh karena itu disarankan bagi
peneliti selanjutnya untuk menambah variabel-variabel lain yang
mempengaruhi minat anggota pada penelitian selanjutnya.
Page 115
97
DAFTAR PUSTAKA
Sumber referensi dari buku :
Antonio, Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori Kepraktik. Jakarta : Gema
Insani Press
Assael, Henry.1995. Costumer Behavior And Marketing Action. Boston : Keat
Publishing Company.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga : Stain
Salatiga press.
Hamidi, M Lutfi. 2003. Jejak Ekonomi Syariah Cetakan I halm 79. Jakarta :
Senayan Abadi Publishing.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
kedelapan jilid 2. Erlangga. Jakarta
Kotler,Philip. 2002. Manajemen Pemasaran edisi Milenium 1. Jakarta : PT
Prenhalindo
Poerwadarminta, Wjs. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ke 3.
Jakarta : Balai Pustaka
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen edisi
ketujuh. Jakarta : PT Indeks Puri Media Kembangan
Siddharta, Istini T., dkk. 2001. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Akuntansi Perbankan Syariah Cetakan pertama . Jakarta : Ikatan
Akuntansi Indonesia
Singarimbun dan Effendi. 1995. Metode venelitian survey. Jakarta : LP3ES
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumsi implikasi pada strategi pemasaran.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Wiroso, S.E, M.B.A. 2005. JUAL BELI MUROBAHAH. Yogyakarta : UII
Press Yogyakarta ( anggota IKAPI)
Zeithaml, Valeria A., A.Parasuraman, dan Leonard L Berry. 1990. Delivering
Quality Service; Balancing Customer Perseption And Expectations. New
Page 116
98
York : The Free Press dalam buku Schiffman, Leon G dan Leslie Lazar
Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen edisi ketujuh. Jakarta : PT Indeks Puri
Media Kembangan
Sumber referensi dari internet :
Cahyani, Asih Fitri, Saryadi & Sendhang Nurseto. 2013. Pengaruh Persepsi
Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap MInat Menabung Pada
Bank BNI Syariah di Kota Semarang. DIPONEGORO JOURNAL OF
SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013,Hal.1-8.
(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jiab/article/viewFile/3120/2979,
diakses 25 september 2014)
Chicmah, Ashasih Nur. 2014. Analisis Perbandingan Sistem Pemberian Kredit
Konvensional Dan Pembiayaan Bank Syariah Pada Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah. E-journal.unesa.ac.id vol 2 no 2 2014.
(http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/jurnal-akuntansi/6757/analisis-
perbandingan-sistem-pemberian-kredit-bank-konvensional-dengan-
pembiayaan-bank-syariah-pada-usaha-mikro-kecil-dan-menengah/ ,
diakses 01 januari 2015)
Ferdinan, Comaeni Enril. 2013. Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Persepsi
Kualitas Produk, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Suzuki (Studi Pada Pembeli – Pengguna Sepeda Motor Suzuki Di
Kota Solo) . skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang .
(http://eprints.undip.ac.id/38998/1/FERDINAN.pdf , diakses 25
september 2014)
Fure, Hendra. “Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan
Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati
Calaca” Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas
Sam Ratulangi Manado yang dipublikasikan di Jurnal EMBA Vol.1 No.3
September 2013, Hal. 273-283.
(http://www.e-jurnal.com/2013/12/lokasi-keberagaman-produk-harga-
dan.html, diakses 25 september 2014)
Page 117
99
Kristiana, Nela dan Nanang Wahyudin. 2012. Pengaruh atribut produk
terhadap minat beli mobil merek isuzu elf. Jurnal ilmu manajemen dan
akuntansi terapan vol 3 nomor 1, mei 2012
(http://jurnal.stietotalwin.ac.id/index.php/jurnalilmumanajemenddanakun
tan/article/view/66/63, diakses 25 september 2014)
Kristianto, Yuni dan Seto Dwi Wicaksono.2009. Pengaruh Harga dan Kualitas
Pelayanan terhadap Minat Beli Konsumen di Apotek Barito Farma
Sukoharjo. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, Vol.2, Np. 03 april 2009
ISSN 1979-0333 (http://www.jurnal.pdii.lipi.go.id, diakses 25 september
2014)
Kusdyah, Ike. 2012. Persepsi Harga, Persepsi Merek, Persepsi Nilai, Dan
Keinginan Pembelian Ulang Jasa Clinic Kesehatan(Studi Kasus Erha
Clinic Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 7, No. 1, April
2012. (http://www.jurnalpemasaran.petra.ac.id, diakses 25 september
2014)
Lembang, Rosvita. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi,
dan Cuaca Terhadap Keputusan Pembelian Teh Siap Minum Dalam
Kemasan Merek Teh Botol Sosro (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro). Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro, Semarang. (http://www.eprints.undip.ac.id ,
diakses 25 september 2014)
Natalia, Lia.2009. Analisis Faktor Persepsi yang Mempengaruhi Minat
Konsumen untuk Berbelanja pada Giant Hypermarket Bekasi. Jurnal
Skripsi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma 2009.
(http://www.gunadarma.ac.id, diakses 25 september 2014)
Richard A.Spreng dkk. 1996. “A Reexamination of the Determinants of
Costomer Satisfaction. Journal of Marketing 60 (juli 1996): 15-32
Rizan, Muhammad dan Harun Arrasyid. 2008. Analisis Asosiasi Merek, Nilai
Produk, Kualitas Pelayanan Dan Loyalitas Konsumen. Jurnal siasat
bisnis. Vol 12 no 2. p129-p147 (http://www.juornal.uii.ac.id, diakses 25
september 2014)
Page 118
100
Setiyarini, Alima. 2012. Pengaruh Persepsi Nasabah Dan Margin Terhadap
Keputusan Pengambilan Pembiayaan Murabahah Di Bmt Bumi Sekar
Madani. Skripsi Program Studi Akuntansi Jurusan Pendidikan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
(http://eprints.uny.ac.id/7663/1/1-08412141009.pdf , diakses 25
september 2014)
Suryanto, Asep. 2013. Margin seperti bunga (interest), yes or no ?.
(http://ekonomiislam9.wordpress.com/2013/12/27/perbankan_syariah/?_
e_pi_=7%2cpage_1010%2c3121263777, Diakses 01 januari 2015)
Suwarni dan Septiana Dwi Mayasari. 2011. Pengaruh kualitas produk dan
harga terhadap loyalitas melalui kepuasan konsumen. Jurnal Ekonomi
Bisnis,16, 76-84 top brand award (2012)
(http://www.topbrand-award.com/top-brand-
survey/survey-result/top, diakses 27 september 2014)
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia.
(2004). No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004. Petunjuk Kegiatan Usaha
Koperasi Jasa Keuangan Syariah
http://humas.uii.ac.id , Ekonomi Syariah Butuh Banyak SDM; diakses 01 mei
2014
Page 128
110
3. Kuisioner
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA ATAU MARGIN DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT ANGGOTA DALAM
MEMBELI PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KOPERASI JASA
KEUANGAN SYARIAH
(Studi Kasus BMT AMAL MULIA)
A. Identitas Responden
Nama : .....................................................................................
Alamat :......................................................................................
Jenis Kelamin : Laki – Laki Prempuan
Usia : < 20-tahun 40-49 tahun
20-29 tahun
30-39 ahun
>50 tahun
Pekerjaan : Pedagang Wiraswasta
PNS Lainnya
Pendidikan : SD SMA
SMP Perguruan Tinggi
Penghasilan
perbulan : Rp. 500.000,- Rp. 500.000 –
Rp.1.000.000
Rp. 1.000.000 –
Rp.1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
Pembiayaan
yang diterima : Rp. 500.000,- Rp. 500.000 –
Rp.1.000.000
Rp. 1.000.000 –
Rp.1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
B. Petunjuk Pengisian Kuisioner
Berikan tanda( √ ) pada identitas responden diatas dan kolom skala
pengukuran dari setiap pernyataan yang tersedia sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya , dengan keterangan :
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS :Sangat Tidak Setuju
E : Entahlah
Page 129
111
1. Persepsi Harga Atau Margin
No Keterangan SS S E TS STS
1. Margin pembiayaan murabahah
yang ditetapkan BMT tidak
memberatkan dan terjangkau
2. Besarnya angsuran yang
ditawarkan beragam dan lebih
murah daripada bank lainnya
3. Jaminan yang ditetapkan sesuai
dan tidak memberatkan
2. Kualitas Pelayanan
No Keterangan SS S E TS STS
1. karyawan BMT bersikap sopan,
sabar dan mampu menjawab
semua pertanyaan anggota dengan
jelas hingga anggota faham
2. Pihak BMT selalu memenuhi janji
dan berusaha tepat waktu dalam
melayani anggota
3. karyawan BMT mampu
memberikan respon dengan cepat
dan tepat dalam melayani
permintaan anggota
4. Saya merasa senang dan nyaman
karena karyawan BMT selalu
memperhatikan dan
mengutamakan kenyamanan dalam
melayani anggota
Page 130
112
3. Minat Anggota
No Keterangan SS S E TS STS
1. Saya tertarik pada pembiayaan
murabahah ini karena dinilai
sangat sesuai dengan kebutuhan
dan menguntungkan
2. Saya yakin pembiayaan
murabahah ini dapat membantu
meningkatkan usaha dan
kesejahteraan saya
3. Saya akan menggunakan kembali
pembiayaan murabahah jika saya
membutuhkannya
4. Saya menggunakan pembiayaan ini
karena pembiayaan ini mampu
membantu memenuhi kebutuhan
saya
5. Prosedur dan proses pembiayaan
murabahah sangat mudah dimulai
dari pengajuan pembiayaan, akad,
penetapan jaminan dan pencairan
dana
6. Saya sudah melakukan
perbandingan mengenai produk
pembiayaan sejenis namun saya
tetap memilih pembiayaan
murabahah BMT ini
---Atas kesediaan waktu dan jawabannya, kami haturkan terima kasih--
Page 131
113
4. Data hasil penelitian
NO X1_1 X1_2 X1_3 X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
1 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
2 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0
3 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
4 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
5 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0
6 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
7 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0
8 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
9 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
10 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
11 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0
12 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
13 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0
14 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 5.0
15 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
16 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
17 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
18 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0
19 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0
20 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
21 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0
22 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
23 3.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0
24 4.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0
25 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
26 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0
27 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0
28 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
29 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
30 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0
31 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
32 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
33 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 3.0
34 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
35 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0
36 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
37 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 2.0 4.0 5.0 5.0
38 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
Page 132
114
39 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0
40 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0
41 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0
42 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
43 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
44 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
45 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0
46 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0
47 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
48 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
49 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
50 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
51 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0
52 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
53 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0
54 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0
55 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
56 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
57 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
58 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
59 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
60 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
61 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 4.0
62 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0
63 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0
64 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0
65 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0
66 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0
67 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
68 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0
69 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
70 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0
71 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0
72 3.0 4.0 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0
73 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
74 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
75 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
76 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
77 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
78 3.0 4.0 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 3.0 3.0 5.0 4.0
79 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 3.0 5.0 5.0
Page 133
115
80 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
81 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
82 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
83 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0
84 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
85 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0
86 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0
87 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0
5. Analisis Data
1. Reabilitas
a. Persepsi harga
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.654 .702 3
Inter-Item Correlation Matrix
x1_1 x1_2 x1_3
x1_1 1.000 .302 .227
x1_2 .302 1.000 .790
x1_3 .227 .790 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
x1_1 9.37 1.005 .279 .091 .883
x1_2 9.14 1.008 .640 .641 .353
x1_3 9.14 1.067 .568 .625 .444
Page 134
116
b. Kualitas pelayanan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.668 .761 4
Inter-Item Correlation Matrix
x2_1 x2_2 x2_3 x2_4
x2_1 1.000 .238 .404 .278
x2_2 .238 1.000 .697 .486
x2_3 .404 .697 1.000 .556
x2_4 .278 .486 .556 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
x2_1 14.37 1.299 .347 .172 .782
x2_2 14.06 1.644 .512 .502 .560
x2_3 13.94 1.879 .708 .587 .527
x2_4 14.03 1.911 .511 .332 .587
Page 135
117
c. Minat anggota
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.819 .843 6
Inter-Item Correlation Matrix
y1 y2 y3 y4 y5 y6
y1 1.000 .826 .148 .673 .596 .407
y2 .826 1.000 .179 .726 .577 .402
y3 .148 .179 1.000 .235 .497 .264
y4 .673 .726 .235 1.000 .640 .420
y5 .596 .577 .497 .640 1.000 .494
y6 .407 .402 .264 .420 .494 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
y1 23.09 4.551 .687 .713 .768
y2 23.09 4.845 .726 .735 .767
y3 23.11 5.222 .309 .284 .859
y4 23.11 4.339 .705 .606 .762
y5 22.86 5.126 .768 .609 .772
y6 23.03 4.852 .504 .274 .810
Page 136
118
2. Uji Validitas
a. Persepsi Harga
Correlations
x1_1 x1_2 x1_3 sum_x1
x1_1 Pearson Correlation 1 .302 .227 .728**
Sig. (2-tailed) .078 .190 .000
N 35 35 35 35
x1_2 Pearson Correlation .302 1 .790** .835
**
Sig. (2-tailed) .078 .000 .000
N 35 35 35 35
x1_3 Pearson Correlation .227 .790** 1 .796
**
Sig. (2-tailed) .190 .000 .000
N 35 35 35 35
sum_x1 Pearson Correlation .728** .835
** .796
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
b. Kualitas Pelayanan
Correlations
x2_1 x2_2 x2_3 x2_4 sum_x2
x2_1 Pearson Correlation 1 .238 .404* .278 .759
**
Sig. (2-tailed) .169 .016 .105 .000
N 35 35 35 35 35
x2_2 Pearson Correlation .238 1 .697** .486
** .742
**
Sig. (2-tailed) .169 .000 .003 .000
N 35 35 35 35 35
x2_3 Pearson Correlation .404* .697
** 1 .556
** .808
**
Sig. (2-tailed) .016 .000 .001 .000
N 35 35 35 35 35
Page 137
119
x2_4 Pearson Correlation .278 .486** .556
** 1 .690
**
Sig. (2-tailed) .105 .003 .001 .000
N 35 35 35 35 35
sum_x2 Pearson Correlation .759** .742
** .808
** .690
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35
c. Minat Anggota
Correlations
y1 y2 y3 y4 y5 y6 sum_y
y1 Pearson Correlation 1 .826** .148 .673
** .596
** .407
* .801
**
Sig. (2-tailed)
.000 .396 .000 .000 .015 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
y2 Pearson Correlation .826** 1 .179 .726
** .577
** .402
* .811
**
Sig. (2-tailed) .000
.303 .000 .000 .017 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
y3 Pearson Correlation .148 .179 1 .235 .497** .264 .543
**
Sig. (2-tailed) .396 .303
.173 .002 .126 .001
N 35 35 35 35 35 35 35
y4 Pearson Correlation .673** .726
** .235 1 .640
** .420
* .821
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .173
.000 .012 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
y5 Pearson Correlation .596** .577
** .497
** .640
** 1 .494
** .829
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000
.003 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
y6 Pearson Correlation .407* .402
* .264 .420
* .494
** 1 .678
**
Sig. (2-tailed) .015 .017 .126 .012 .003
.000
N 35 35 35 35 35 35 35
sum_y Pearson Correlation .801** .811
** .543
** .821
** .829
** .678
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
Page 138
120
Uji Heteroscendasticitas 1
Sebelum memaparkan uji statistik penelitian ini, penulis akan
memaparkan yang penulis hadapi ketika mengolah data yaitu adanya
penyakit hetero pada data yang diolah peneliti, berikut
penyelesaiannya hingga sampai pada persamaan yang benar dan tidak
bias.
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
mean_y 4.4693 .45716 87
mean_x1 4.3295 .49934 87
mean_x2 4.6523 .41999 87
Correlations
mean_y mean_x1 mean_x2
Pearson Correlation mean_y 1.000 .384 .557
mean_x1 .384 1.000 .363
mean_x2 .557 .363 1.000
Sig. (1-tailed) mean_y . .000 .000
mean_x1 .000 . .000
mean_x2 .000 .000 .
N mean_y 87 87 87
mean_x1 87 87 87
mean_x2 87 87 87
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 mean_x2,
mean_x1a
. Enter
Page 139
121
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .590a .348 .333 .37338
a. Predictors: (Constant), mean_x2, mean_x1
b. Dependent Variable: mean_y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.263 2 3.131 22.461 .000a
Residual 11.711 84 .139
Total 17.974 86
a. Predictors: (Constant), mean_x2, mean_x1
b. Dependent Variable: mean_y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) 1.203 .491 2.451 .016 .227 2.179
mean_x1 .192 .087 .210 2.218 .029 .020 .364
mean_x2 .523 .103 .481 5.087 .000 .319 .728
a. Dependent Variable: mean_y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 3.8029 4.7801 4.4693 .26986 87
Residual -1.19077 .93534 .00000 .36902 87
Std. Predicted Value -2.469 1.151 .000 1.000 87
Std. Residual -3.189 2.505 .000 .988 87
a. Dependent Variable: mean_y
Page 140
122
Karena terdapat penyakit hetero maka penulis mencoba dengan me-log kan
persamaan underresidual atau u2i menjadi ln-u2i sebagai variabel dependen
penelitian. Dan hasilnya :
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ln_u2i -1.3603 .94534 87
mean_x1 4.3295 .49934 87
mean_x2 4.6523 .41999 87
Correlations
ln_u2i mean_x1 mean_x2
Pearson Correlation ln_u2i 1.000 -.012 .197
mean_x1 -.012 1.000 .363
mean_x2 .197 .363 1.000
Sig. (1-tailed) ln_u2i . .456 .034
mean_x1 .456 . .000
mean_x2 .034 .000 .
N ln_u2i 87 87 87
mean_x1 87 87 87
mean_x2 87 87 87
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 mean_x2,
mean_x1a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ln_u2i
Page 141
123
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .216a .047 .024 .93388
a. Predictors: (Constant), mean_x2, mean_x1
b. Dependent Variable: ln_u2i
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.597 2 1.798 2.062 .134a
Residual 73.260 84 .872
Total 76.856 86
a. Predictors: (Constant), mean_x2, mean_x1
b. Dependent Variable: ln_u2i
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval
for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) -2.999 1.227 -2.443 .017 -5.440 -.558
mean_x1 -.182 .216 -.096 -.842 .402 -.613 .248
mean_x2 .522 .257 .232 2.028 .046 .010 1.034
a. Dependent Variable:
ln_u2i
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -1.9015 -1.0581 -1.3603 .20450 87
Residual -4.76922 1.58257 .00000 .92296 87
Std. Predicted Value -2.647 1.478 .000 1.000 87
Std. Residual -5.107 1.695 .000 .988 87
a. Dependent Variable: ln_u2i
Page 142
124
Namun masih terdapat penyakit hetero, kemudian percobaan ke-2 peneliti yaitu
dengan meregresikan variabel penelitian yang telah dilog-kan. Dengan hasil
sebagai berikut :
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
y_ln .6479 .04567 87
x1_ln .6336 .04975 87
x2_ln .6658 .04115 87
Correlations
y_ln x1_ln x2_ln
Pearson Correlation y_ln 1.000 .387 .554
x1_ln .387 1.000 .360
x2_ln .554 .360 1.000
Sig. (1-tailed) y_ln . .000 .000
x1_ln .000 . .000
x2_ln .000 .000 .
N y_ln 87 87 87
x1_ln 87 87 87
x2_ln 87 87 87
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 x2_ln, x1_lna . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y_ln
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .589a .347 .332 .03733
Page 143
125
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .589a .347 .332 .03733
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln
b. Dependent Variable: y_ln
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .062 2 .031 22.336 .000a
Residual .117 84 .001
Total .179 86
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln
b. Dependent Variable: y_ln
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval
for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) .171 .072 2.378 .020 .028 .313
x1_ln .198 .087 .216 2.283 .025 .026 .370
x2_ln .528 .105 .476 5.039 .000 .320 .737
a. Dependent Variable: y_ln
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value .5773 .6784 .6479 .02691 87
Residual -.12883 .09098 .00000 .03690 87
Std. Predicted Value -2.623 1.132 .000 1.000 87
Std. Residual -3.451 2.437 .000 .988 87
a. Dependent Variable: y_ln
Page 144
126
Karena terdapat penyakit hetero maka penulis mencoba dengan me-log kan
persamaan underresidual atau u2i menjadi ln-u2i sebagai variabel dependen
penelitian. Dan hasilnya :
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ln_u2i_2 -3.3339 .79150 87
x1_ln .6336 .04975 87
x2_ln .6658 .04115 87
Correlations
ln_u2i_2 x1_ln x2_ln
Pearson Correlation ln_u2i_2 1.000 -.111 .145
x1_ln -.111 1.000 .360
x2_ln .145 .360 1.000
Sig. (1-tailed) ln_u2i_2 . .153 .090
x1_ln .153 . .000
x2_ln .090 .000 .
N ln_u2i_2 87 87 87
x1_ln 87 87 87
x2_ln 87 87 87
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 x2_ln, x1_lna . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ln_u2i_2
Page 145
127
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .227a .052 .029 .77990
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln
b. Dependent Variable: ln_u2i_2
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.784 2 1.392 2.289 .108a
Residual 51.092 84 .608
Total 53.877 86
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln
b. Dependent Variable: ln_u2i_2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval
for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) -4.165 1.499 -2.779 .007 -7.146 -1.184
x1_ln -2.985 1.812 -.188 -1.647 .103 -6.588 .618
x2_ln 4.089 2.190 .213 1.867 .065 -.267 8.445
a. Dependent Variable: ln_u2i_2
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -3.7375 -2.9913 -3.3339 .17994 87
Residual -2.62279 1.41825 .00000 .77078 87
Std. Predicted Value -2.243 1.904 .000 1.000 87
Std. Residual -3.363 1.819 .000 .988 87
a. Dependent Variable: ln_u2i_2
Dan alhamdulillah sudah tidak terdapat penyakit heteroscendastisitas dan ini dapat
dilihat dari nilai tidak signifikan dari kedua variabel diatas.
Page 146
128
3. Uji Statistik
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
y_ln2 .4219 .05813 87
x1_ln2 .4039 .06346 87
x2_ln2 .4450 .05310 87
Correlations
y_ln2 x1_ln2 x2_ln2
Pearson Correlation y_ln2 1.000 .385 .556
x1_ln2 .385 1.000 .363
x2_ln2 .556 .363 1.000
Sig. (1-tailed) y_ln2 . .000 .000
x1_ln2 .000 . .000
x2_ln2 .000 .000 .
N y_ln2 87 87 87
x1_ln2 87 87 87
x2_ln2 87 87 87
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 x2_ln2, x1_ln2a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y_ln2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .590a .348 .333 .04748
a. Predictors: (Constant), x2_ln2, x1_ln2
Page 147
129
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .101 2 .051 22.453 .000a
Residual .189 84 .002
Total .291 86
a. Predictors: (Constant), x2_ln2, x1_ln2
b. Dependent Variable: y_ln2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence
Interval for B
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) .110 .047 2.345 .021 .017 .203
x1_ln2 .194 .087 .211 2.236 .028 .021 .366
x2_ln2 .525 .103 .480 5.076 .000 .319 .731
a. Dependent Variable: y_ln2
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Y_ln = x1_ln + x2_ln
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
y_ln .6479 .04567 87
x1_ln .6336 .04975 87
x2_ln .6658 .04115 87
Page 148
130
Correlations
y_ln x1_ln x2_ln
Pearson Correlation y_ln 1.000 .387 .554
x1_ln .387 1.000 .360
x2_ln .554 .360 1.000
Sig. (1-tailed) y_ln . .000 .000
x1_ln .000 . .000
x2_ln .000 .000 .
N y_ln 87 87 87
x1_ln 87 87 87
x2_ln 87 87 87
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 x2_ln, x1_lna . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y_ln
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .589a .347 .332 .03733
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln
b. Dependent Variable: y_ln
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .062 2 .031 22.336 .000a
Residual .117 84 .001
Total .179 86
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln
b. Dependent Variable: y_ln
Page 149
131
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval
for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) .171 .072 2.378 .020 .028 .313
x1_ln .198 .087 .216 2.283 .025 .026 .370
x2_ln .528 .105 .476 5.039 .000 .320 .737
a. Dependent Variable: y_ln
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value .5773 .6784 .6479 .02691 87
Residual -.12883 .09098 .00000 .03690 87
Std. Predicted Value -2.623 1.132 .000 1.000 87
Std. Residual -3.451 2.437 .000 .988 87
a. Dependent Variable: y_ln
X1_ln = X2_ln
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
x1_ln .6336 .04975 87
x2_ln .6658 .04115 87
Correlations
x1_ln x2_ln
Pearson Correlation x1_ln 1.000 .360
x2_ln .360 1.000
Sig. (1-tailed) x1_ln . .000
x2_ln .000 .
N x1_ln 87 87
x2_ln 87 87
Page 150
132
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 x2_lna . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: x1_ln
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .360a .129 .119 .04669
a. Predictors: (Constant), x2_ln
b. Dependent Variable: x1_ln
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .028 1 .028 12.644 .001a
Residual .185 85 .002
Total .213 86
a. Predictors: (Constant), x2_ln
b. Dependent Variable: x1_ln
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval
for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) .344 .082 4.215 .000 .182 .506
x2_ln .435 .122 .360 3.556 .001 .192 .678
a. Dependent Variable: x1_ln
Page 151
133
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value .5806 .6480 .6336 .01790 87
Residual -.08377 .07084 .00000 .04642 87
Std. Predicted Value -2.958 .806 .000 1.000 87
Std. Residual -1.794 1.517 .000 .994 87
a. Dependent Variable: x1_ln
b. Uji Heteroscendasticitas
Dan hasil yang peneliti ambil adalah uji yang terakhir :
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ln_u2i_2 -3.3339 .79150 87
x1_ln .6336 .04975 87
x2_ln .6658 .04115 87
Correlations
ln_u2i_2 x1_ln x2_ln
Pearson Correlation ln_u2i_2 1.000 -.111 .145
x1_ln -.111 1.000 .360
x2_ln .145 .360 1.000
Sig. (1-tailed) ln_u2i_2 . .153 .090
x1_ln .153 . .000
x2_ln .090 .000 .
N ln_u2i_2 87 87 87
x1_ln 87 87 87
x2_ln 87 87 87
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 x2_ln, x1_lna . Enter
Page 152
134
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 x2_ln, x1_lna . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ln_u2i_2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .227a .052 .029 .77990
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln
b. Dependent Variable: ln_u2i_2
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.784 2 1.392 2.289 .108a
Residual 51.092 84 .608
Total 53.877 86
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln
b. Dependent Variable: ln_u2i_2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval
for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) -4.165 1.499 -2.779 .007 -7.146 -1.184
x1_ln -2.985 1.812 -.188 -1.647 .103 -6.588 .618
x2_ln 4.089 2.190 .213 1.867 .065 -.267 8.445
a. Dependent Variable: ln_u2i_2
Page 153
135
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -3.7375 -2.9913 -3.3339 .17994 87
Residual -2.62279 1.41825 .00000 .77078 87
Std. Predicted Value -2.243 1.904 .000 1.000 87
Std. Residual -3.363 1.819 .000 .988 87
a. Dependent Variable: ln_u2i_2
c. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
y_ln .6479 .04567 87
x1_ln .6336 .04975 87
x2_ln .6658 .04115 87
Correlations
y_ln x1_ln x2_ln
Pearson Correlation y_ln 1.000 .387 .554
x1_ln .387 1.000 .360
x2_ln .554 .360 1.000
Sig. (1-tailed) y_ln . .000 .000
x1_ln .000 . .000
x2_ln .000 .000 .
N y_ln 87 87 87
x1_ln 87 87 87
x2_ln 87 87 87
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 x2_ln, x1_lna . Enter
Page 154
136
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 x2_ln, x1_lna . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y_ln
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .589a .347 .332 .03733
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln
b. Dependent Variable: y_ln
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .062 2 .031 22.336 .000a
Residual .117 84 .001
Total .179 86
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln
b. Dependent Variable: y_ln
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval
for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) .171 .072 2.378 .020 .028 .313
x1_ln .198 .087 .216 2.283 .025 .026 .370
x2_ln .528 .105 .476 5.039 .000 .320 .737
a. Dependent Variable: y_ln
Page 155
137
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value .5773 .6784 .6479 .02691 87
Residual -.12883 .09098 .00000 .03690 87
Std. Predicted Value -2.623 1.132 .000 1.000 87
Std. Residual -3.451 2.437 .000 .988 87
a. Dependent Variable: y_ln
Page 156
138
d. Uji Linearitas
Y_ln2 = x1_ln2 + x2_ln2
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 x2_ln_2, x1_ln_2a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y_ln_2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .590a .348 .333 .04748
a. Predictors: (Constant), x2_ln_2, x1_ln_2
b. Dependent Variable: y_ln_2
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .101 2 .051 22.453 .000a
Residual .189 84 .002
Total .291 86
a. Predictors: (Constant), x2_ln_2, x1_ln_2
b. Dependent Variable: y_ln_2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .110 .047 2.345 .021
x1_ln_2 .194 .087 .211 2.236 .028
x2_ln_2 .525 .103 .480 5.076 .000
a. Dependent Variable: y_ln_2
Page 157
139
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value .3356 .4611 .4219 .03431 87
Residual -.15479 .11804 .00000 .04692 87
Std. Predicted Value -2.514 1.145 .000 1.000 87
Std. Residual -3.260 2.486 .000 .988 87
a. Dependent Variable: y_ln_2
Residual understandardized = x2_ln2 + x1_ln2
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 x2_ln_2, x1_ln_2a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .000a .000 -.024 .04747849
a. Predictors: (Constant), x2_ln_2, x1_ln_2
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .000 2 .000 .000 1.000a
Residual .189 84 .002
Total .189 86
a. Predictors: (Constant), x2_ln_2, x1_ln_2
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Page 158
140
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.667E-16 .047 .000 1.000
x1_ln_2 .000 .087 .000 .000 1.000
x2_ln_2 .000 .103 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation N
Predicted Value .0000000 .0000000 -1.6669297E-16 .00000000 87
Residual -
1.54794931
E-1
.11804357 -7.97574012E-19 .04692317 87
Std. Predicted Value .000 .000 .000 .000 87
Std. Residual -3.260 2.486 .000 .988 87
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Page 159
141
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Eva Roviana
Tempat/Tanggal lahir : Semarang, 19 Januari 1992
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
Alamat : Kawah Kidul 01/06 Wonoyoso Pringapus Semarang
Riwayat pendidikan :
1. MI Rohmatullah Magelang lulus tahun 2004
2. MTS Tajul Ulum Grobogan lulus tahun 2007
3. MA Tajul Ulum Grobogan lulus tahun 2010
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi yang
berkepentingan harap maklum adanya.
Salatiga, 09 Februari 2015
Penulis
Eva Roviana
NIM : 21310004