Top Banner
4 Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan dan Pertanian di Indonesia Putri Fitria dan Dwi Hartanti Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Skripsi ini berisi tentang penelitian terkait bagaimana pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan dan pertanian di Indonesia dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel 59 perusahaan pertambangan dan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Metode yang digunakan adalah content analysis untuk menghitung tingkat kedalaman pengungkapan CSR (depth), tingkat keluasan cakupan pengungkapan CSR (breadth), dan tingkat konsentrasi pengungkapan CSR terhadap stakeholders terkait (concentration). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ternyata volume pengungkapan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan, sedangkan luasnya cakupan, dan konsentrasi pengungkapan memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Namun, secara keseluruhan pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Analysis of Influence Corporate Social Responsibility Disclosure on Financial Performance of Mining and Agricultural Company in Indonesia Abstract This study describes how the disclosure of CSR related research carried out by the mining and agricultural companies in Indonesia could affect the company's financial performance. This study used 59 mining and agriculture listed companies in Indonesia Stock Exchange for 2011-2013 as the sample. The method used is content analysis to calculate the depth of CSR, the level of CSR disclosure breadth of coverage, and the concentration level of CSR disclosure to relevant stakeholders. The results obtained from this study is that it turns the volume of disclosure has a positive effect on financial performance, while the breadth of coverage, and the concentration of disclosure have a negative effect on financial performance. However, CSR Disclosure has a positive effect on financial performance. Key words: CSR Disclosure, Mining, Agricultural, Financial Performance 1. Pendahuluan Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hokum (Darwin, 2004). engungkapan CSR atau Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015
20

Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

Nov 03, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 4  

Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan dan Pertanian

di Indonesia

Putri Fitria dan Dwi Hartanti

Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Skripsi ini berisi tentang penelitian terkait bagaimana pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan dan pertanian di Indonesia dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel 59 perusahaan pertambangan dan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Metode yang digunakan adalah content analysis untuk menghitung tingkat kedalaman pengungkapan CSR (depth), tingkat keluasan cakupan pengungkapan CSR (breadth), dan tingkat konsentrasi pengungkapan CSR terhadap stakeholders terkait (concentration). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ternyata volume pengungkapan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan, sedangkan luasnya cakupan, dan konsentrasi pengungkapan memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Namun, secara keseluruhan pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Analysis of Influence Corporate Social Responsibility Disclosure on Financial Performance of Mining and Agricultural Company

in Indonesia

Abstract

This study describes how the disclosure of CSR related research carried out by the mining and agricultural companies in Indonesia could affect the company's financial performance. This study used 59 mining and agriculture listed companies in Indonesia Stock Exchange for 2011-2013 as the sample. The method used is content analysis to calculate the depth of CSR, the level of CSR disclosure breadth of coverage, and the concentration level of CSR disclosure to relevant stakeholders. The results obtained from this study is that it turns the volume of disclosure has a positive effect on financial performance, while the breadth of coverage, and the concentration of disclosure have a negative effect on financial performance. However, CSR Disclosure has a positive effect on financial performance.

Key words: CSR Disclosure, Mining, Agricultural, Financial Performance 1. Pendahuluan Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah

mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap

lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang

melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hokum (Darwin, 2004). engungkapan CSR atau

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 2: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 5  

CSR disclosure (CSRD) sebagai proses komunikasi dampak sosial dan lingkungan dari

tindakan ekonomi suatu organisasi untuk kepentingan kelompok tertentu dalam masyarakat

dan untuk masyarakat luas (Gray et al., 1996). Alasan manajemen melakukan pelaporan sosial

adalah untuk alasan strategis (Basamalah dan Jermias, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh

Aras et al. (2010), Janggu et al. (2007), Naser et al. (2002) menyatakan bahwa perusahaan

yang bertanggung jawab secara sosial jelas menunjukan kecenderungan untuk memberikan

kualitas tinggi pada CSR disclosure (CSRD).

Di Indonesia, pemerintah telah membuat peraturan Bapepam-LK (sekarang OJK) juga

meluncurkan regulasi X.K.6 pada bulan Agustus 2012 yang mengadopsi banyak indikator

GRI yang wajib dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan terbuka termasuk salah satunya

adalah laporan mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Pada umumnya, pengungkapan CSR diukur dengan menggunakan metode content analysis.

Kemudian, Yusoff et al. (2013), dalam hal ini, datang dengan menggunakan pendekatan baru

untuk mengukur kegiatan CSR pada 30 perusahaan publik yang terdaftar dalam Bursa

Malaysia. Yusoff et al. (2013) mengukur kegiatan CSR dengan melihat seberapa dalam dan

komprehensif pengungkapan CSR yang diberikan oleh perusahaan (depth) yang dapat dilihat

dari seberapa banyak kalimat yang digunakan dalam pengungkapan CSR untuk masing-

masing stakeholders. Selain itu, seberapa luas cakupan perusahaan dalam menjalankan CSR

dan tanggapan atas isu-isu yang terkait juga tidak luput dari penelitian (breadth) yang dapat

dilihat dengan menjumlahkan indikator kinerja yang diungkapkan oleh perusahaan dari setiap

isu. Aspek lain yang juga diperhitungkan dalam penelitian Yusoff et al. (2013) adalah

proporsi pengungkapan CSR perusahaan kepada para stakeholders yang berpengaruh

(concentration) yang dilihat dengan membagi jumlah kalimat yang sudah dihitung pada aspek

depth ke dalam setiap stakeholders dilihat dari keterkaitannya. Ketiga faktor inilah yang

menjadi dasar untuk mengukur bagaimana pengungkapan CSR dapat mempengaruhi kinerja

keuangan suatu perusahaan dalam beberapa periode.

Metode ini memiliki keunggulan tersendiri, yaitu dapat menunjukkan bagaimana perusahaan

dapat menyusun pengungkapan CSR yang tepat dilihat dari aspek seberapa banyak sebaiknya

kalimat yang sebaiknya digunakan dalam pengungkapan. Selain itu, metode ini juga dapat

memperlihatkan seberapa penting pengungkapan CSR yang diungkapkan sesuai indikator

kinerja dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan di masa depan, dan dapat melihat

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 3: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 6  

bagaimana peran stakeholders di masing-masing isu. Namun, metode ini akan memakan

waktu yang cukup banyak dalam proses pengumpulan data, karena peneliti harus menghitung

jumlah kalimat yang digunakan dari setiap perusahaan, dan membaginya untuk setiap

stakeholders.

Adapun posisi penelitian ini terhadap penelitian sebelumnya adalah kelanjutan atas penelitian

yang telah dilakukan oleh Yusoff et al. (2013). Penelitian ini fokus pada perusahaan yang

bergerak di industri pertambangan dan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dengan periode penelitian tahun 2011-2013. Lebih dari itu, penulis juga melakukan pengujian

tambahan untuk setiap variabel depth, breadth, dan concentration dalam pengungkapan CSR

yang dilakukan oleh perusahaan sampel mengenai isu lingkungan, isu tenaga kerja dan

pekerjaan layak, serta isu tanggung jawab produk terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kedalaman informasi dalam

pengungkapan CSR (depth) di Indonesia, bagaimana tingkat keluasan informasi dalam

pengungkapan CSR (breadth) di Indonesia, dan bagaimana tingkat konsentrasi informasi

yang ditujukan kepada para stakeholders dalam pengungkapan CSR (concentration) di

Indonesia. Di samping itu, Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah masing-

masing dari tingkat kedalaman (depth), tingkat keluasan (breadth) dan tingkat konsentrasi

(concentration) berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan di Indonesia.

2. Tinjauan Teoritis

a. Teori Stakeholders

Freeman (1983) mengungkapkan bahwa stakeholders atau pemangku kepentingan adalah

suatu kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian

tujuan perusahaan. Freeman (1984) juga menyebutkan dalam bukunya yang berjudul

Strategic Management: A Stakeholder Approach membagi stakeholders menjadi dua bagian

besar, yaitu internal stakeholders yang terdiri dari karyawan, manajemen, dan pemilik

perusahaan dan eksternal stakeholders yang terdiri dari shareholders, suppliers, masyarakat,

pemerintah, kreditor, dan konsumen.

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 4: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 7  

b. Teori Social Penetration

Menurut Altman dan Taylor (1973), proses yang berlangsung dalam teori social penetration

ini terjadi terutama melalui self-disclosure atau keterbukaan diri. Jika, topik yang

didiskusikan antara kedua individu atau lebih tersebut semakin banyak, dan tingkat

kedalaman informasi untuk setiap topik semakin dalam, maka hubungan antara kedua

individu atau lebih tersebut sangat dekat.

Dalam penelitian Yusoff et al. (2013), kedalaman informasi yang disediakan dalam Laporan

CSR (depth) diukur dengan menghitung jumlah kalimat yang digunakan dalam pengungkapan

CSR, sedangkan luas cakupan informasi yang disediakan dalam Laporan CSR (breadth)

diukur dengan menghitung berapa banyak tema yang di ungkapkan dalam laporan tersebut.

c. Hubungan Pengungkapan CSR dengan Kinerja Keuangan

Posnikoff (1997) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara CSR dengan

tingkat profitabilitas dan kinerja keuangan lainnya. Wright dan Ferris (1997) menyatakan hal

yang berbeda dimana dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa CSR dan profitabilitas

perusahaan mengandung hubungan yang negatif. Selain itu, McWilliams dan Siegel (2001)

mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang tidak konsisten antara CSR dan kinerja

keuangan jangka pendek. Penelitian yang dilakukan oleh Waddock and Graves (1997) yang

menemukan hubungan positif antara CSR dengan kinerja keuangan perusahaan. Siregar dan

Bachtiar (2010) juga menemukan hubungan positif antara struktur pengungkapan CSR

dengan kinerja keuangan perusahaan di masa depan.

d. Pengembangan Hipotesa

Di dalam pedoman laporan keberlanjutan yang dikeluarkan oleh GRI terdapat 3 kategori yang

menjadi standar pengungkapan, yaitu ekonomi (9 indikator), lingkungan (30 indikator), dan

sosial yang terbagi lagi dalam 4 kategori, yaitu praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak (14

indikator), hak asasi manusia (9 indikator), masyarakat (8 indikator), dan tanggung jawab

produk (9 indikator). Penulis memilih untuk fokus pada kategori lingkungan, praktek tenaga

kerja dan pekerjaan layak, dan tanggung jawab produk. Hal ini dikarenakan, ketiga kategori

tersebut erat kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan pertambangan dan pertanian.

Naser et al. (2002) menemukan hubungan positif antara kinerja keuangan perusahaan dengan

tingkat kedalaman pengungkapan CSR, oleh karena itu CSR Disclosure dianggap sebagai

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 5: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 8  

sebuah alat yang strategis untuk memastikan keberlangsungan perusahaan. Penelitian juga

menemukan bahwa meningkatkan informasi positif mengenai karyawan dapat menarik minat

calon karyawan. serta meningkatkan nilai dari karyawan yang ada. Yusoff et al. (2013) pun

berpendapat bahwa hal tersebut kemudian dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan

produktivitas yang lebih tinggi dan berakibat pada peningkatan profit. Teori Altman dan

Taylor (1973) menyatakan bahwa kedekatan antar individu ini akan berkembang jika

komunikasi dimulai dari tingkat informasi umum dan relatif dangkal, kemudian secara

bertahap dan teratur bergerak ke tingkat yang lebih pribadi dan dalam. Berdasarkan latar

belakang di atas, hipotesis yang akan dibuat, yaitu:

H1: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk kedalaman pengungkapan (depth)

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Dan terkait dengan hubungan antara depth pada masing-masing isu lingkungan, praktek

tenaga kerja dan pekerjaan layak, dan isu tanggung jawab produk terhadap kinerja keuangan,

penulis juga membangun tiga hipotesa tambahan, yaitu:

H1a: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk kedalaman pengungkapan (depth)

isu lingkungan hidup pada laporan tahunan berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan perusahaan.

H1b: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk kedalaman pengungkapan (depth)

isu praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak pada laporan tahunan

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.

H1c: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk kedalaman pengungkapan (depth)

isu tanggung jawab produk pada laporan tahunan berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan perusahaan.

Yusoff et al. (2013) mengedepankan gagasan bahwa jika CSR dipandang sebagai strategi

manajemen yang fokus pada peningkatan kinerja keuangan, maka akan banyak perusahaan

yang akan memperluas cakupan tanggung jawab sosial dan lingkungan mereka atas

serangkaian stakeholders dan isu-isu terkait (disclosure breadth), dan dengan demikian akan

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Altman dan Taylor (1973) dalam teorinya juga

menjelaskan bahwa keintiman antar individu akan tercapai apabila mereka dapat membahas

banyak topik dan secara bertahap berkembang dari informasi umum ke informasi yang lebih

pribadi. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, hipotesis yang akan dibuat:

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 6: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 9  

H2: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk keluasan pengungkapan (breadth)

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.

H2a: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk keluasan pengungkapan (breadth)

isu lingkungan hidup pada laporan tahunan berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan perusahaan.

H2b: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk keluasan pengungkapan (breadth)

isu praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak pada laporan tahunan

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.

H2c: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk keluasan pengungkapan (breadth)

isu tanggung jawab produk pada laporan tahunan berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan perusahaan.

Mitchell et al. (1997), menunjukkan bahwa manajemen harus memperhitungkan stakeholders

yang paling penting atau fokus pada stakeholders tertentu untuk kelangsungan hidup

perusahaan. Yusoff et al. (2013) menggunakan konsentrasi ini sebagai cermin untuk melihat

bobot yang tidak proporsional pada stakeholders. Pfarrer et al. (2008), menunjukkan bahwa

perhatian yang tidak proporsional kepada stakeholders utama dapat membantu perusahaan

untuk mendapatkan legitimasi sehingga mendapatkan kinerja keuangan yang lebih baik.

Mengacu pada pembagian stakeholders oleh Freeman (1984), penelitian ini memfokuskan

pengujian konsentrasi pengungkapan CSR kepada empat stakeholders yang memang terkait

langsung dengan isu lingkungan, isu praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak, serta isu

tanggung jawab produk. Keempat stakeholders yang dimaksud adalah karyawan,

shareholders, konsumen, dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, hipotesa yang dibangun

adalah:

H3: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk konsentrasi pengungkapan

terhadap stakeholders (concentration) berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan perusahaan.

H3a: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk konsentrasi pengungkapan

terhadap stakeholders (concentration) terkait isu lingkungan hidup pada

laporan keuangan tahunan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

H3b: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk konsentrasi pengungkapan

terhadap stakeholders (concentration) isu praktek tenaga kerja dan pekerjaan

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 7: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 10  

layak pada laporan keuangan tahunan berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan perusahaan.

H3c: Kualitas pengungkapan CSR dalam bentuk konsentrasi pengungkapan

terhadap stakeholders (concentration) isu tanggung jawab produk pada laporan

tahunan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.

3. Metode Penelitian Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di industri

pertambangan dan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian

tahun 2011-2013. Secara tahun perusahaan, jumlah sampel adalah 103 perusahaan. Data-data

yang digunakan dalam penelitian ini merupakan informasi yang terdapat dalam laporan

tahunan serta laporan keuangan perusahaan. Teknik pengumpulan data berupa penelitian

kepustakaan.

Kinerja keuangan digunakan sebagai variabel dependen yang mencerminkan manfaat

keuangan perusahaan yang memiliki potensi diperoleh perusahaan sebagai hasil dari

pengungkapan CSR perusahaan. Proxy yang digunakan adalah Return on Assets (ROA) guna

mengukur profitabilitas aktiva secara keseluruhan (Kieso et al., 2007).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan CSR (CSR Disclosure) yang

diukur berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu tingkat kedalaman (depth), tingkat keluasan

(breadth), dan tingkat konsentrasi informasi yang ditujukan kepada para stakeholder

(concentration). CSR Disclosure depth digunakan untuk mengukur volume pengungkapan

CSR disajikan untuk perusahaan i pada tahun t. CSR disclosure depth diukur dengan metode

content analysis, yaitu menghitung jumlah kalimat yang digunakan perusahaan sebagai unit

analisis. Acuan pengungkapan yang digunakan untuk menerapkan metode content analysis ini

adalah standar pengungkapan yang dikeluarkan oleh GRI. Sesuai dengan penjelasan pada bab

sebelumnya bahwa penulis fokus pada tiga dari enam isu yang ada dalam pedoman laporan

keberlanjutan yang dikeluarkan oleh GRI, yaitu isu lingkungan, isu praktek tenaga kerja dan

pekerjaan layak, dan isu tanggung jawab produk. Selain itu, berdasarkan pembagian

stakeholders oleh Freeman (1984), penulis memilih karyawan, shareholders, konsumen, dan

masyarakat sebagai stakeholder yang digunakan dalam penelitian untuk dikaitkan pada isu

lingkungan, isu tenaga kerja dan pekerjaan layak, dan isu tanggung jawab produk.

Maka rumusnya adalah:

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 8: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 11  

=  (!"#!"#$  ×!"#!"#)

!"#!"

Dimana:

stkjcit = jumlah kalimat yang diungkapkan oleh perusahaan i untuk stakeholder j

dalam isu c pada tahun t

stkjct = jumlah kalimat yang diungkapkan oleh perusahaan i untuk isu c

stkct = jumlah kalimat yang diungkapkan oleh seluruh perusahaan untuk isu c

Sebagai contoh, hasil dari perhitungan untuk stakeholder masyarakat dalam isu lingkungan

dijumlahkan dengan hasil perhitungan untuk tiga stakeholders lainnya, yaitu karyawan,

shareholders, dan konsumen. Hasil dari penjumlahan itu adalah nilai depth untuk isu

lingkungan. Cara ini juga berlaku untuk menghitung depth isu tenaga kerja dan pekerjaan

layak, serta isu tanggung jawab produk.

CSR Disclosure breadth digunakan untuk mengukur perbedaan stakeholder terkait cakupan

tema perusahaan pada tahun tertentu untuk menggambarkan kualitas CSR disclosure dari

perspektif stakeholder. Merujuk pada penelitian Yusoff et al. (2013), maka rumus untuk

menghitung breadth yaitu:

=  !"#$%&  !"#    +  

!"#$%&!!!"#$%&  +

!ℎ!"#ℎ!"#$%!"#$%&  +  

!"#$%&'(!"#$%&  +  

!"#$%&'!"#$%&

Dimana:

Actual = jumlah indikator yang diungkapkan oleh perusahaan i untuk isu c

GRI = jumlah indikator GRI untuk isu c

employee = jumlah indikator isu c yang terkait dengan karyawan

shareholder = jumlah indikator isu c yang terkait dengan shareholder

customer = jumlah indikator isu c yang terkait dengan konsumen

society = jumlah indikator isu c yang terkait dengan masyarakat

CSR Disclosure concentration digunakan untuk mengukur kecenderungan pengungkapan

kepada kelompok terpilih dari stakeholder yang memiliki pengaruh. Berdasarkan cara

penghitungan Yusoff et al. (2013), CSR disclosure concentration diukur menggunakan

koefisien gini dimana koefisien gini digunakan pada data yang berhubungan dengan

disclosure depth di seluruh tingkatan stakeholder yang digunakan.

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 9: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 12  

Koefisien gini:

Dimana:

y1…ym = urutan tingkat pengungkapan untuk stakeholder pada perusahaan i

dari yang terbesar hingga terkecil

ӯ = rata-rata tingkat pengungkapan untuk setiap stakeholder di

perusahaan i

m = jumlah stakeholder yang terdapat dalam analisa

Penulis menggunakan leverage (LEV) dan rasio return on assets tahun sebelumnya (ROAt-1)

sebagai variabel kontrol sesuai dengan penelitian Waddock dan Graves (1997).

4. Hasil Penelitian

Tabel 1. Statistik Deskriptif

Variable N Mean Median S.D Min Max ROA 103 0.0419 0.0324 0.1176 -0.46 0.59 Depth_Total 103 6.0125 3.9861 5.4637 0.00 22.83 Breadth_Total 103 2.0811 2.1762 1.1945 0.00 5.73 Con_Total 103 0.2899 0.3063 0.1865 0.00 0.74 LEV 103 0.4898 0.4891 0.2609 0.01 1.23 ROAt-1 103 0.0699 0.0534 0.1430 -0.29 0.59

ROA memiliki nilai rata-rata 0.0419 atau sekitar 4,19%. Variabel Depth_Total didapatkan

dengan cara menghitung jumlah kalimat yang digunakan oleh perusahaan dalam

mengungkapkan kegiatan CSR. Kalimat ini ditotal berdasarkan tiga isu utama dan dibagi lagi

ke dalam empat golongan stakeholders yang telah dipilih oleh penulis, yaitu karyawan,

shareholders, pelanggan, dan masyarakat. Dari proses penghitungan yang telah dilakukan

oleh penulis, diketahui bahwa nilai rata-rata dari Depth_Total adalah 6.0125. Variabel

Breadth_Total sendiri memiliki nilai mean sebesar 2.0811 Sedangkan, variabel Con_Total

memiliki nilai rata-rata sebesar 0.2899. Variabel leverage (LEV) menunjukkan perbandingan

antara total kewajiban dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Nilai rata-rata variable

LEV adalah sebesar 0.4898. Nilai rata-rata ROAt-1 pada penelitian ini adalah sebesar 0.0699

atau 6.99%.

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 10: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 13  

Terkait perbandingan jumlah depth tahun 2011 dan tahun 2012, terdapat perkembangan

penambahan jumlah kalimat yang digunakan sekitar 26% untuk isu lingkungan dan 29%

untuk isu praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak. Hal ini mengindikasikan bahwa

perusahaan semakin sadar untuk mengungkapkan kegiatan CSR yang dilakukannya lebih

dalam lagi dengan cara menggunakan lebih banyak kalimat dalam menjelaskan bagaimana

perusahaan melakukan kegiatan CSR perusahaan terkait isu lingkungan dan isu praktek

tenaga kerja dan pekerjaan layak. Namun, hal berbeda terjadi pada isu tanggung jawab

produk, terjadi penurunan penggunaan kalimat dalam mengungkapkan kegiatan CSR terkait

tanggung jawab produk. Kendati begitu, jumlah penurunan ini tidak terlalu besar hanya

sekitar 7% dari tahun sebelumnya. Hal ini mungkin disebabkan perusahaan lebih memilih

untuk mengungkapkan kegiatan CSR terkait tanggung jawab produk menggunakan kalimat

yang lebih efektif. Sehingga, pesan yang disampaikan oleh perusahaan tetap tersampaikan

tanpa harus menggunakan banyak kalimat.

Jika diperhatikan dari 30 indikator yang terdapat dalam isu lingkungan, nampak bahwa

indikator yang paling banyak diungkapkan oleh perusahaan adalah indikator kinerja EN14

yang merupakan indikator tambahan bagi kategori lingkungan yang berisikan himbauan untuk

para pelaku kegiatan CSR agar dapat mengungkapkan strategi, tindakan, dan rencana

mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati. Dari 14 indikator

kinerja isu praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak, LA1 merupakan grafik tertinggi dengan

48 perusahaan yang mengungkapkan indikator kinerja tersebut. LA1 merupakan indikator inti

dalam aspek pekerjaan yang menghimbau pelaku kegiatan CSR untuk mengungkapkan

jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah. Rata-rata

perusahaan selalu mengungkapkan hal ini setiap tahunnya agar para stakeholder mengetaui

berapa banyak karyawan dalam perusahaan tersebut. Sedangkan untuk isu tanggung jawab

produk, PR5 memiliki jumlah perusahaan tertinggi walaupun hanya 6 perusahaan. Jumlah ini

sama untuk tahun 2011 maupun 2012. PR5 merupakan indikator kinerja tambahan yang ada

dalam aspek pemasangan label bagi produk dan jasa, yang membahas terkait praktek yang

berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur kepuasan

pelanggan.

Berbicara mengenai tingkat konsentrasi pengungkapan CSR kepada stakehokder tertentu, di

tahun 2011 dan 2012, pengungkapan CSR perusahaan untuk isu lingkungan dikonsentrasikan

pada masyarakat. Hal tersebut searah dengan grafik breadth terkait stakeholder kategori

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 11: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 14  

lingkungan. Selanjutnya, terkait pengungkapan CSR kategori tenaga kerja dan pekerjaan

layak di tahun 2011 dan 2012, perusahaan mengkonsentrasikan pengungkapannya terkait

tenaga kerja dan pekerjaan layak pada karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan

memberikan perhatian lebih mengenai karyawan. Kemudian, membahas mengenai persebaran

porsi stakeholder untuk kategori produk di tahun 2011 bahwa porsi customer mendominasi

dengan 54% diikuti dengan shareholders sebesar 32%. Namun, pada tahun 2012 terjadi

persebaran yang lebih merata dengan porsi 47% untuk customer dan 45% untuk shareholders.

Hal ini mungkin terjadi karena dalam proses pemenuhan pengungkapan indikator kinerja

tanggung jawab produk, perusahaan juga banyak melibatkan karyawan. Sehingga, pada

diagram ini terlihat karyawan juga memiliki porsi yang cukup banyak.

Dan hasil pengujian menggunakan Uji Chow, Uji Breusch Pagan Lagrange Multiplier (LM),

dan Uji Hausman menunjukkan bahwa penelitian ini dapat menggunakan metode estimasi

fixed effect (FE).

Tabel 2. Analisa Variance Inflation Factors (VIF)

Variabel VIF 1/VIF

Con_Total 2.08 0.480759 Breadth_Total 2.04 0.490717 Depth_Total 1.90 0.525800

LEV 1.09 0.916318 ROAt-1 1.08 0.923126

Mean VIF 1.64

Dalam pengujian VIF, suatu variabel di dalam model dikatakan mengandung multikolinieritas

jika hasil dari VIF menunjukkan angka yang lebih besar sama dengan 10. Berdasarkan

penghitungan nilai VIF terlihat tidak ada yang memiliki nilai di atas 10 yang berarti tidak ada

hubungan yang kuat antar variabel independen, sehingga model ini dianggap tidak memiliki

masalah multikolinieritas.

Berdasarkan hasil uji Uji Breusch and Pagan / Cook and Weisberg’s, didapatkan hasil berupa

nilai probabilitas sebesar 0.0000, lebih kecil dari α (0.05). Hasil tersebut menyatakan bahwa

H0 ditolak atau dengan kata lain, dalam model ini terdapat masalah heteroskedastisitas.

Namun dengan memberikan treatment berupa GLS (Generelized Least Square) ketika

melakukan regresi, maka sudah tidak ada lagi masalah heteroskedastisitas.

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 12: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 15  

Tabel 3. Uji Pearson Correlation

Variabel 1 2 3 4 5 6 1 ROA 1.0000

2 Depth_Total 0.0527 1.0000

3 Breadth_Total 0.0459 0.6151 1.0000

4 Con_Total 0.0482 0.6267 0.6617 1.0000

5 LEV -0.3015 0.1172 0.0182 0.1101 1.0000

6 ROAt-1 0.5057 0.1294 0.1135 0.0876 -0.2268 1.0000

Uji Pearson Correlation digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel tanpa

dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Dari tabel di atas terlihat bahwa, variabel

Depth_Total memiliki koefisien korelasi sebesar 0.0527 dan berarah positif. Besaran

koefisien tersebut berarti bahwa setiap peningkatan 1 unit Depth_Total akan diikuti

peningkatan 0.0527 ROA. Hal senada ditunjukkan oleh variabel Breadth_Total dan

Con_Total yang juga memiliki korelasi positif. Variabel LEV memiliki hubungan negatif

terhadap variabel ROA sebesar -0.3015, karena dalam LEV terkandung besaran beban bunga

dimana besaran bunga ini akan mempengaruhi nilai net income, karena beban bunga

merupakan pengurang dari net income. Sedangkan, besaran koefisiensi ROAt-1 adalah

0.5057, kuatnya korelasi antara ROA dengan ROAt-1 dapat dipahami karena pada dasarnya

variabel ROAt-1 memiliki pola yang sama dengan ROA.

4.1 Pengujian Hipotesa

Multiple regression digunakan sebagai model utama dalam penelitian ini untuk melihat

hubungan antara pengungakapan CSR terhadap kinerja keuangan pada perusahaan di

Indonesia adalah:

ROAit = αit + β1Depth_Totalit + β2Breadth_Totalit + β3Con_Totalit +

β4LEV + β5ROAit-1 + εit

Dimana:

ROA = Rasio Return on Assets

Depth_Total = Total seluruh kalimat yang diungkapkan oleh seluruh

perusahaan

Breadth_Total = Total indikator yang diungkapkan oleh seluruh perusahaan

Con_Total = Total kalimat yang diungkapkan kepada stakeholders

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 13: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 16  

LEV = Perbandingan total kewajiban dan total aset yang dimiliki

perusahaan

ROAt-1 = Rasio ROA di tahun sebelumnya

ε = Error

Tabel 4. Hasil Regresi Model Utama

Model Hipotesis Utama ROAit = αit + β1Depth_Totalit + β2Breadth_Totalit + β3Con_Totalit + β4LEV + β5ROAit-1 + εit

Variabel Prediksi Tanda Coefficient Prob Sig. C 1.7010

Depth_Total (+) 0.0110 0.0125 ** Breadth_Total (+) -0.5128 0.0790 *

Con_Total (+) -0.5095 0.0385 **

LEV (-) 0.0708 0.1480 ROAt-1 (+) -0.2793 0.0000 ***

N 103

F Test Sign 0.0000

Adj R Square 0.2236 ***Signifikan pada level 1% (one-tailed)

**Signifikan pada level 5% (one-tailed)

*Signifikan pada level 10% (one-tailed)

Pada tabel di atas terlihat kenaikan depth pada pengungkapan CSR mengakibatkan kenaikan

pada ROA. Ini mengindikasikan bahwa semakin banyak kalimat yang digunakan untuk

mengungkapkan kegiatan CSR terkait isu lingkungan hidup, maka akan semakin berpengaruh

pada peningkatan ROA di tahun berikutnya. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Naser et al. (2002) yang juga menemukan hubungan positif antara kinerja keuangan

perusahaan dengan tingkat kedalaman pengungkapan CSR. Selain itu, hasil juga sesuai

dengan penelitian Hendriksen (2002) yang mengatakan bahwa pengungkapan informasi

terkait operasi perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan pada akhirnya dapat

meningkatkan kepercayaan dari masyarakat, sehingga perusahaan tidak hanya berfokus pada

keuntungan semata, namun juga peduli akan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan operasi

perusahaan terhadap lingkungan.

Selain itu, kenaikan breadth pada pengungkapan CSR mengakibatkan penurunan pada ROA

yang mengindikasikan inefisiensi operasi perusahaan. Fenomena ini disebabkan oleh 3

kemungkinan, yaitu:

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 14: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 17  

1. Penurunan pada net income, namun nilai total aset tetap.

2. Net income memiliki nilai yang tetap, namun peningkatan terjadi pada nilai total aset.

3. Penurunan terjadi pada net income dan kenaikan terjadi pada total aset.

Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian Yusoff et al. (2013) yang mengatakan bahwa

breadth memiliki pengaruh positif dengan kinerja keuangan pada perusahaan di Malaysia.

Jika diperhatikan dengan seksama, indikator GRI menghimbau perusahaan untuk

mengungkapkan secara detil bagaimana perusahaan melakukan CSR dan tidak dapat

dipungkiri hal tersebut akan membutuhkan banyak dana.

Kemudian, terlihat bahwa kenaikan konsentrasi pengungkapan CSR pada stakeholder tertentu

berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian

dari Yusoff et al. (2013) yang menyatakan bahwa peningkatan konsentrasi pengungkapan

CSR dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan

kemungkinan bahwa pemusatan pengungkapan CSR pada satu pihak akan menjadikan efisien

operasi perusahaan menurun.

Penulis juga melakukan pengujian tambahan untuk melihat bagaimana pengaruh yang terjadi

antara CSR Total yang didapatkan dari pembobotan jumlah depth, breadth, dan concentration

terhadap kinerja keuangan. Berikut merupakan model terkait hipotesis tambahan untuk CSR

Total: (1)

ROAit = αit + β1CSRTotalit + β2LEVit + β3ROAit-1 + εit

Dimana:

ROA = Rasio Return on Assets

CSRTotal = Nilai total yang didapatkan dari pembobotan nilai depth,

breadth, dan concentration

LEV = Perbandingan total kewajiban dan total aset yang dimiliki

perusahaan

ROAt-1 = Rasio ROA di tahun sebelumnya

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 15: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 18  

Tabel 5. Hasil Regresi CSR Total

Model CSR Total ROAit = αit + β1CSRTotalit + β2LEV + β3ROAit-1 + εit

Variabel Prediksi Tanda Coefficient Prob Sig. C -0.05314

CSRTotal (+) 0.02488 0.0440 ** LEV (-) 0.05741 0.2040

ROAt-1 (+) -0.27592 0.0000 ***

N

F Test Sign 0.0000 Adj R Square 0.1805

***Signifikan pada level 1% (one-tailed)

**Signifikan pada level 5% (one-tailed) *Signifikan pada level 10% (one-tailed)

Hasil pengujian pada tabel di atas terlihat bahwa ternyata pengungkapan CSR secara

keseluruhan berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja keuangan. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian Waddock dan Graves (1997), Siregar dan Bachtiar (2010) yang

menyatakan bahwa pengungkapan CSR memiliki pengaruh dalam peningkatan ROA di masa

depan.

Di samping itu, penulis pun melakukan pengujian tambahan untuk melihat pengaruh

pengungkapan CSR berdasarkan isu lingkungan, praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak,

serta isu tanggung jawab produk terhadap kinerja keuangan. Berikut adalah model yang

digunakan untuk menguji hubungan pengungkapan csr terkait isu lingkungan, isu praktek

tenaga kerja dan pekerjaan layak, dan isu tanggung jawab produk: (2)

ROAit = αit + β1CSRTotal_Eit + β2LEVit + β3ROAit-1 + εit (3)

ROAit = αit + β1CSRTotal_Lit + β2LEVit + β3ROAit-1 + εit (4)

ROAit = αit + β1CSRTotal_Pit + β2LEVit + β3ROAit-1 + εit

Dimana:

ROA = Rasio Return on Assets

CSRTotal_E = Nilai total pengungkapan untuk isu lingkungan

CSRTotal_L = Nilai total pengungkapan untuk isu praktek tenaga kerja

dan pekerjaan layak

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 16: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 19  

CSRTotal_P = Nilai total pengungkapan untuk isu tanggung jawab

produk

LEV = Perbandingan total kewajiban dan total aset yang dimiliki

perusahaan

ROAt-1 = Rasio ROA di tahun sebelumnya

ε = Error

Dari hasil pengujian bagaimana pengaruh pengungkapan CSR terkait isu lingkungan terhadap

kinerja keuangan yang terdapat pada tabel 4.9, ternyata didapatkan hasil bahwa pengungkapan

CSR mengenai isu lingkungan memiliki pengaruh yang sangat signifikan dengan peningkatan

ROA. Hal ini mungkin mengindikasikan bahwa stakeholder di Indonesia sangat menyukai

tindakan perusahaan untuk mengungkapkan bagaimana perusahaan melakukan kegiatan CSR

terkait isu lingkungan dalam Laporan CSR.

Tabel 6. Hasil Regresi CSR Total Environment

Model CSR Total Environment ROAit = αit + β1CSRTotal_Eit + β2LEV + β3ROAit-1 + εit

Variabel Prediksi Tanda Coefficient Prob Sig. C -0.1200

CSRTotal_E (+) 0.1064 0.0000 ***

LEV (-) -0.0056 0.4665 ROAt-1 (+) -0.2197 0.0005 ***

N 103

F Test Sign 0.0000 Adj R Square 0.2826

***Signifikan pada level 1% (one-tailed)

**Signifikan pada level 5% (one-tailed)

*Signifikan pada level 10% (one-tailed)

Terkait pengungkapan CSR yang dilihat dari isu praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak

menunjukkan hasil negatif yang signifikan. Hal ini membuktikan bahwa pengungkapan CSR

mengenai isu tersebut dapat membuat penurunan pada ROA. Hal ini bertentangan dengan

hasil penelitian Naser et al. (2002) yang mengatakan bahwa meningkatkan informasi positif

mengenai karyawan dapat menarik minat calon karyawan, serta meningkatkan nilai dari

karyawan perusahan, yang berpengaruh pada peningkatan produktivitas yang lebih tinggi dan

menyebabkan kenaikan profit. Hal ini mungkin disebabkan karena pengungkapan CSR terkait

tenaga kerja dan pekerjaan layak sangat erat kaitannya dengan jumlah angkatan kerja yang

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 17: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 20  

terdapat di perusahaan. Semakin banyak tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, maka

semakin banyak cost yang akan dikeluarkan terkait kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan

karyawan, dimana hal tersebut merupakan hal yang wajib diungkapkan dalam Laporan CSR

perusahaan terkait isu tenaga kerja dan pekerjaan layak.

Tabel 7. Hasil Regresi CSR Total Labor

Model CSR Total Labor ROAit = αit + β1CSRTotal_Lit + β2LEV + β3ROAit-1 + εit

Variabel Prediksi Tanda Coefficient Prob Sig. C 0.3716

CSRTotal_L (+) -0.0725 0.0120 ** LEV (-) 0.0587 0.1955

ROAt-1 (+) -0.3121 0.0000 ***

N 103

F Test Sign 0.0000 Adj R Square 0.1972

***Signifikan pada level 1% (one-tailed)

**Signifikan pada level 5% (one-tailed) *Signifikan pada level 10% (one-tailed)

Hasil regresi pengungkapan CSR secara keseluruhan terkait isu tanggung jawab

produk hanya menunjukkan hasil yang tidak signifikan namun memiliki pengatuh positif.

Dapat dikatakan bahwa pada dasarnya pengungkapan CSR terkait isu tanggung jawab produk

tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kenaikan atau penurunan ROA.

Tabel 8. Hasil Regresi CSR Total Product

Model CSR Total Product ROAit = αit + β1CSRTotal_Pit + β2LEV + β3ROAit-1 + εit

Variabel Prediksi Tanda Coefficient Prob Sig. C 0.1882 CSRTotal_P (+) 0.0214 0.1855

LEV (-) 0.0711 0.1545

ROAt-1 (+) -0.2988 0.0000 ***

N 103 F Test Sign 0.0000

Adj R Square 0.1638

***Signifikan pada level 1% (one-tailed) **Signifikan pada level 5% (one-tailed)

*Signifikan pada level 10% (one-tailed)

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 18: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 21  

5. Kesimpulan Peningkatan penggunaan jumlah kalimat pengungkapan CSR pada tahun 2012 terjadi pada isu

lingkungan dan isu praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak. Sedangkan, isu tanggung jawab

produk menunjukkan hasi sebaliknya, yaitu terjadi pengurangan penggunaan kalimat pada

tahun 2012 namun tidak terlalu besar pengurangannya. Tingkat keluasan informasi dalam

pengungkapan CSR (breadth) untuk masing-masing isu memiliki hasil yang berbeda-beda.

Sebanyak 48 perusahaan mengungkapkan LA1 sebagai indikator yang paling banyak

diungkapkan oleh perusahaan. Selain itu, isu lingkungan memiliki jumlah perusahaan yang

lebih sedikit dalam hal pengungkapan CSR terkait isu dengan EN14 sebagai indikator kinerja

yang paling banyak diungkapkan oleh perusahaan. Kendati begitu, isu tanggung jawab produk

adalah isu yang paling sedikit diungkapkan oleh perusahaan. Tingkat konsentrasi informasi

kepada stakeholder tertentu dalam pengungkapan CSR (concentration) terkait isu lingkungan

didominasi oleh masyarakat sebagai stakeholder yang memiliki porsi terbanyak dalam

pengungkapan CSR. Isu tenaga kerja dan pekerjaan layak didominasi oleh karyawan sebagai

stakeholder yang paling banyak diungkapkan. Kemudian, isu tanggung jawab produk

didominasi oleh konsumen.

Dan dari hasil pengujian yang didapat bahwa ternyata depth memiliki hubungan positif yang

signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sebaliknya, breadth dan concentration

memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa

depan. Namun, jika dilihat pengungkapan CSR diuji secara keseluruhan terhadap kinerja

keuangan, hasilnya menunjukkan hubungan positif yang signifikan terhadap kinerja

keuangan. Hal ini selaras dengan hasil pengujian pengungkapan CSR terkait isu lingkungan

terhadap kinerja keuangan yang menunjukkan hasil positif yang sginifikan. Sedangkan,

pengungkapan CSR terkait isu tenaga kerja dan karyawan memiliki pengaruh sebaliknya,

yaitu negatif dan signifikan. Dan untuk pengungkapan CSR terkait isu tanggung jawab

produk menunjukan pengaruh positif yang tidak signifikan.

6. Saran Menambah periode penelitian sehingga didapat jumlah sampel yang lebih banyak dan

menambah variabel dan penambahan isu lain yang terkait sehingga membuat hasil menjadi

lebih representatif.

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 19: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 22  

7. Daftar Referensi

Altman, I., & Taylor, D. 1973. Social penetration: The development of interpersonal

relationships. New York: Holt, Rinehart, and Winston. Amalia, Farida. 2008. Analisis pengaruh pengungkapan sosial pada laporan tahunan

perusahaan terhadap imbal hasil saham: (Studi kasus perusahaan publik di BEJ). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Antonius, Y. 2012. Analisis pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja

keuangan pada perusahaan pertambangan dan perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2006-2010. Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Aras, G., Aybars, A., Kutlu, O. 2010. Managing corporate performance: Investigating the

relationship between corporate social responsibility and financial performance in emerging markets. International Journal of Productivity and Performance Management, 59, 229-254.

Balabanis, G., Phillips, H. C., Lyall, J. 1998. Corporate social responsibility and economic

performance in the top British companies: Are they linked?. European Business Review, 98, 25-44.

Basamalah, Anies S., and Johnny Jermias. 2005. Social and environmental reporting and

auditing in Indonesia: Maintaining organizational legitimacy ?. Gadjah Mada International Journal of Business, 7, 109 – 127.

Bursa Efek Indonesia diakses pada bulan Oktober tahun 2014. www.idx.co.id Fitria, S., Hartanti, D. 2010. Islam dan tanggung jawab sosial: Studi perbandingan

pengungkapan berdasarkan Global Reporting Initiatives indeks dan Islamic Social Reporting indeks. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Freeman, R. E. 1984. Strategic management: A stakeholder approach. Marshfield,

MA: Pitman Publishing. Global reporting Initiatives diakses pada bulan Oktober tahun 2014. www.globalreporting.org Gray R. H., Owen, D. L. & Adams C. 1996. Accounting and accountability: Changes and

challenges in corporate social and environmental reporting. London: Prentice Hall. Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics (4th edition). McGraw-Hill: New York. Hendriksen, Eldon S. and Michael F. Van Breda. 2002 Teori Akuntansi, diterjemahkan oleh

Herman Wibowo, edisi 5. Jakarta: Interaksara. Janggu, T., Joseph, C., Madi, N. 2007. The current state of corporate social responsibility

among industrial companies in Malaysia. Social Responsibility Journal, 3, 9-18. Manurung, Dwi E., M. 2012. Analisis penerapan corporate social responsibilitypada PT

Perkebunan Nusantara IV-Medan. Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015

Page 20: Analisis Pengaruh Pengungkapan Kegiatan Corporate Social ...

 23  

McWilliams, Abagail and Donald Siegel. 2001. Corporate social responsibility: A theory of the firm perspective. Academy of Management Review, 26, 117-127.

Naser, K., Al-Khatib, K., Karbhari, Y. 2002. Empirical Evidence on the depth of corporate

information disclosure in developing countries: The case of Jordan. International Journal on Corporate Management, 12, 122-152.

Nurdianty, P. 2008. Analisa hubungan pengungkapan corporate governance dan

pengungkapan corporate social responsibility. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan diakses pada bulan Oktober tahun 2014. www.ojk.go.id Rahayu, H. 2010. Pengaruh kinerja sosial terhadap kinerja keuangan pada perusahaan-

perusahaan di sektor perbankan Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Risa, N., W. 2012. Analisis pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan melalui laporan

tahunan dan website di industri perbankan Indonesia tahun 2010. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Siregar, S. V., Bachtiar, Y., 2010. Corporate social reporting: Empirical evidence from

Indonesian Stock Exchange. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, 3, 241-252.

Timothy, Jazzy. 2012. Analisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap likuiditas saham.

Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Waddock, S. A., Graves, S. B. 1997. The corporate social performance – financial

performance link. Strategic Management Journal, 18, 303-319. Wardhani, Ambar Retno. 2007. Pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Wright, P., Ferris, S. P. 1997. Agency conflict and corporate strategy: Effect of divestment on

corporate value. Strategic Management Journal, 18, 77-83. Yusoff, H., & Mohamad, S.S. 2013. The influence of CSR disclosure structure on corporate

financial performance: Evidence from stakeholders’ perspectives. Procedia Economics and Finance, 7, 213-220.

Analisis Pengaruh..., Putri Fitria, FE UI, 2015