Top Banner
1 ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA KEUANGAN pada PERUSAHAAN yang MELAKUKAN SEO (Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEJ 2000-2006) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Oleh : DWI RATNA WULANDARI NIM : F0206007 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
96

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

Mar 30, 2019

Download

Documents

NguyenDat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

1

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA

KEUANGAN pada PERUSAHAAN yang MELAKUKAN SEO

(Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEJ 2000-2006)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Oleh :

DWI RATNA WULANDARI

NIM : F0206007

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

2

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul :

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA

KEUANGAN pada PERUSAHAAN yang MELAKUKAN SEO

(Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEJ 2000-2006)

Surakarta, 15 April 2010

Disetujui dan Diterima oleh

Pembimbing

Prof. Dr. Hartono, MS.

NIP. 19531221 198003 1 004

Page 3: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

3

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Manajemen.

Surakarta, 1 Mei 2010

Tim Penguji Skripsi

1. Drs. Soenarjanto, M.M. Sebagai Ketua (...........................)

NIP. 19560327 198503 1 004

2. Prof. Dr. Hartono, M.S. Sebagai Pembimbing (..........................)

NIP. 19531221 198003 1 004

3. Heru Agustanto, S.E., M.E. Sebagai Anggota (..........................)

NIP. 19580814 19801 1 001

Page 4: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

4

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak merubah sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.

QS. Al-Ra’d 13 :1 1.

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa yang

telah diusahakannya”

QS. Al-Najm 53:39

Mulai dengan bismillah dan akhiri dengan alhamdulillah

(Anonim)

Kesuksesan berawal dari keyakinan bahwa kita bisa

(Anonim)

Page 5: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

5

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk

Allah SWT...

Junjunganku Nabi Muhammad SAW

Ibu, Bapak dan kakakku tercinta

Keluarga Besarku

Seorang yang akan mengisi sela jariku…

Keluarga inori 3

Sahabat dan teman-teman…..

Almamater

Page 6: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Hirobbil’alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayah yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Manajemen Laba

Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan yang Melakukan SEO (Studi pada

Perusahaan Manufaktur di BEI 2000-2006)”, guna memenuhi tugas akhir dan

syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu , pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang mendukung hingga terselesaikannya skripsi ini, yaitu:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dra. Endang Suhari, Msi. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Reza Rahardian, SE, Msi. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. Hartono, MS selaku pembimbing skripsi.

5. Dra. Hj. Mahastuti Agung, MSi. selaku pembimbing akademik.

6. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta atas pelayanan yang telah diberikan.

7. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 7: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

7

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

khususnya pembaca yang membutuhkan informasi yang berkaitan dengan skripsi

ini.

Surakarta, April 2010

Penulis

Page 8: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

8

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ............................................................. iii

MOTTO ..................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ..................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

ABSTRAK …............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Batasan Masalah……………………………………………….. 6

C. Perumusan Masalah.................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian......................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian....................................................................... 8

BAB II TELAAH PUSTAKA ................................................................. 9

A. Landasan Teori ......................................................................... 9

1. Pengertian Pasar Modal......................................................... 9

2. Alasan Dibentuknya Pasar Modal........................................... 9

Page 9: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

9

3. Macam-Macam Pasar Modal................................................. 11

4. Bursa Efek………………………………………………… 12

5. Penawaran Perdana ke Publik…………………………….. 14

6. Seasoned Equity Offerings (SEO)…………………………. 15

a. Pengertian SEO.............................................................. 15

b. Tujuan SEO……………................................................ 15

c. Cara Melakukan SEO…. ................................................. 16

7. Teori Akuntansi Positif…………………………………….. 18

8. Manajemen Laba…………………………………………… 19

a. Pengertian Manajemen Laba…………………………… 19

b. Strategi Manajemen Laba………………………………. 20

c. Motivasi Manajemen Laba……………………………… 21

d. Mekanisme Manajemen Laba…………………………… 24

9. Kinerja Perusahaan………………………………………….. 27

10. Hubungan Antara Manajemen Laba dan SEO……………… 31

11. Hubungan Antara Manajemen Laba dan Kinerja…………… 32

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu....................................................... 32

C. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 34

D. Pengembangan Hipotesis .............................................................. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 35

A. Ruang Lingkup... ........................................................................... 35

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling .................................... 35

C. Sumber Data………………………………………………….... 37

Page 10: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

10

D. Definisi Operasional Variabel…………………………….......... 38

E. Metode Analisis Data.................................................................. 40

a. Uji Normalitas Data ............................................................... 40

b. Uji Statistik ........................................................................... 41

c. Analisis regresi……………………………………..……….. 42

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 45

A. Deskripsi Data .............................................................................. 45

B. Analisis Deskriptif……………………………………………… 45

C. Pengujian Normalitas……............................................................. 46

D. Pengujian Hipotesis ................................................................... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.………………………………….. 59

A. Kesimpulan .................................................................................. 59

B. Keterbatasan ................................................................................ 60

C. Saran ............................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 62

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

11

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Melakukan SEO

pada periode 2000-2006……………………………………... 65

Lampiran 2 Data-Data Variabel yang Digunakan dalam Penelitian……… 66

Lampiran 3 Hasil Uji Regresi Linear…………………………………….. 72

Lampiran 4 Hasil Uji Independent Sample T Test………………………. 81

Page 12: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

12

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III. 1 Sampel Penelitian Perusahaan yang Melakukan SEO............. 36

Tabel III. 2 Nama Sampel Perusahaan yang Melakukan SEO.................... 36

Tabel IV. 1 Statistik Deskriptif…………………….................................... 45

Tabel IV. 2 Hasil Uji Normalitas…………………..................................... 46

Tabel IV. 3 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi.............................. 47

Tabel IV. 4 Hasil Uji Model Jones……………….. .................................... 48

Tabel IV.5 Hasil Uji Regresi Linear 1……………………………..……… 50

Tabel IV.6 Hasil Uji Regresi Linear 2………………………………..…… 50

Tabel IV.7 Hasil Uji Regresi Linear 3…………………………………..… 51

Tabel IV.8 Hasil Uji Regresi Linear 4…………………………………… 51

Tabel IV.9 Hasil Uji Regresi Linear 5…………………………………… 52

Tabel IV.10 Hasil Uji Regresi Linear 6…………………………………… 53

Tabel IV.11 Hasil Uji Regresi Linear 7…………………………………… 53

Tabel IV.12 Hasil Uji Regresi Linear 8…………………………………… 54

Tabel IV.13 Hasil Uji Regresi Linear 9…………………………………… 54

Tabel IV.14 Hasil Uji Independent Sample T Test……………………….. 57

Page 13: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

13

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA

KEUANGAN pada PERUSAHAAN yang MELAKUKAN SEO

(Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEJ 2000-2006)

DWI RATNA WULANDARI

F0206007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya praktek manajemen laba

pada sebagian besar perusahaan yang melakukan SEO, adanya pengaruh

discretionary accruals terhadap kinerja keuangan perusahaan, serta adanya

perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan yang melakukan manajemen laba

dan yang tidak melakukan manajemen laba.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data

sekunder. Data yang digunakan adalah perusahaan yang melakukan SEO pada

periode 2000-2006 dan diambil dari Indonesian Capital Market Directory

(ICMD). Pengambilan sampel dilakukan dengan pupossive sampling method.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi dan uji Independent Sample T Test.

Dari penelitian ini diperoleh hasil : (1) terdapat praktek manajemen laba pada

sebagian besar perusahaan yang melakukan SEO, (2) tidak terdapat pengaruh

yang signifikan antara discretionary accruals terhadap kinerja keuangan, dan (3)

tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan yang

melakukan manajemen laba dan yang tidak melakukan manajemen laba.

Kata kunci : SEO, discretionary accruals, manajemen laba, kinerja keuangan

Page 14: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

14

ABSTRACT

ANALYSIS INFLUENCE OF EARNINGS MANAGEMENT TO THE SEO

COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE

(Case Study to Manufacturer Companies at BEJ 2000-2006)

DWI RATNA WULANDARI

NIM F0206007

The research aims to know the existence of earnings management practice

at most of SEO companies, the influence of discretionary accruals to the

company financial performance, and the differences of financial performance

between companies that use earnings management and those which do not use it.

This is a qualitative research using secondary data. Data being used is SEO

companies in the period of 2000-2006. Purposive sampling method is used as

colleting data tools. This uses Regression Analysis and Sample T Independent

Test.

From the research, there are resulted: (1) there are earnings management

practice done by most of SEO companies; (2) there is no significant influence

between discretionary accruals to the financial effort, and (3) there is no

significant difference between companies that uses earnings management and

those which do not use it.

Keywords: SEO, discretionary accruals, earnings management, financial

performance

Page 15: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan

dana, baik untuk keperluan modal usaha maupun untuk perluasan usahanya.

Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendapatkan

tambahan dana, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan

menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan

dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa utang maupun

pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity) melalui

mekanisme go public.

Penawaran surat berharga kepada publik (go public) dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu unseasoned securities dan seasoned securities

(Megginson, 1997 dalam Sulistyanto, 2008). Unseasoned securities adalah

penawaran surat berharga kepada publik melalui mekanisme Initial Public

Offering (IPO). Seasoned securities adalah surat berharga tambahan diluar

surat berharga yang telah beredar di masyarakat yang ditawarkan kepada

publik pada saat Seasoned Equity Offering (SEO). Penawaran surat berharga

tambahan ini dilakukan perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana yang

nantinya dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan ataupun membayar hutang

yang jatuh tempo.

Page 16: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

16

Penjualan seasoned securities dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Perusahaan dapat menjual hak (right) kepada pemegang saham lama untuk

membeli saham baru dengan harga tertentu disebut sebagai right issue. Cara

yang lain, surat berharga tersebut dijual kepada investor melalui mekanisme

second offering, third offering, dan seterusnya. Namun perusahaan dengan

kepemilikan yang terkonsentrasi akan cenderung menggunakan right issue

untuk menambah ekuitas barunya (Eckbo dan Masulis, 1992 dalam

Sulistyanto 2008).

Dalam proses SEO, perusahaan harus mempublikasikan prospektus

penawaran yang berisi informasi keuangan maupun informasi lainnya untuk

menilai prospek perusahaan di masa depan. Minimnya informasi yang

dikuasai oleh investor dibandingkan dengan informasi yang dikuasai oleh

manajemen perusahaan menyebabkan timbulnya asimetri informasi

(asymmetric information) dan ketidakpastian pada saat SEO. Keunggulan

manajemen dalam menguasai informasi tersebut memberi kesempatan dan

memotivasi manajemen untuk melakukan manajemen laba (earning

management) (Teoh et al, 1998). Usaha ini dilakukan untuk mendapatkan nilai

positif dari pasar yang selanjutnya menentukan jumlah dana yang diperoleh

dengan menyajikan kinerja yang optimal dengan cara meningkatkan kinerja

perusahaan melebihi kinerja yang sesungguhnya.

Agar kinerja perusahaan terlihat bagus, manajemen berusaha untuk

mengatur laba, yaitu dengan melakukan manajemen laba. Ada berbagai cara

dalam manajemen laba, di antaranya pemilihan metode akuntansi atau

Page 17: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

17

kebijakan akrual, tetapi cara yang paling sering dilakukan adalah dengan

kebijakan akrual atau discretionary accruals, yaitu dengan mengendalikan

transaksi akrual sehingga laba terlihat tinggi. Akan tetapi, transaksi tersebut

tidak mempengaruhi aliran kas, misalnya waktu dari pengakuan pendapatan

sehingga kebijakan akrual akan dapat mempengaruhi kualitas laba suatu

perusahaan. Diungkapkan oleh Roshan bahwa transaksi akrual terdiri atas

transaksi non-discretionary accruals dan discretionary accruals, transaksi

non-discretionary accruals misalnya biaya depresiasi, sedangkan transaksi

discretionary accruals misalnya waktu dari pengakuan pendapatan (Roshan,

1998). Teoh et al. (1998) juga melaporkan bahwa discreationary accruals

digunakan oleh perusahaan yang melakukan SEO pada periode sebelum issue,

mencapai puncaknya pada saat issue, dan menurun pada periode pasca issue.

Pendekatan lain untuk menjelaskan earnings management sebelum

SEO dilakukan oleh Rangan (1998) dan Erickson dan Wang (1999) dalam

Sulistyanto (2008). Penelitian-penelitian ini memberikan alternatif penjelasan

atas temuan earnings management seputar penawaran saham yang terjadi

karena meningkatnya transaksi discretionary accruals. Para peneliti ini

menyajikan hipotesis bahwa para investor tidak memahami earnings

management pada saat penawaran saham. Para manajer berusaha

menunjukkan kinerja yang baik untuk mengantisipasi negosiasi harga

pembelian saham oleh investor. Dengan demikian earnings management

merupakan bentuk ekspektasi rasional yang perlu dilakukan untuk menarik

minat investor. Pernyataan ini didukung oleh Shivakumar (2000) yang

Page 18: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

18

menyatakan bahwa earnings management dilakukan bukan didasari motivasi

pembiasan informasi tetapi merupakan reaksi rasional untuk mengantisipasi

perilaku pasar. Temuan berbagai penelitian seputar penawaran saham

tambahan, pada umumnya menunjukkan optimisme pasar terhadap prospek

perusahaan yang mengeluarkan saham (Loughran and Ritter, 1997).

Meskipun demikian Loughran and Ritter (1997) mengatakan bahwa

masih perlu diadakan pengujian lebih lanjut untuk mengidentifikasi

karakteristik yang dapat digunakan untuk memprediksi penurunan kinerja

sesudah SEO. Secara khusus, karakteristik yang diperoleh diharapkan akan

dapat digunakan untuk menjelaskan apakah penurunan kinerja perusahaan

merupakan manifestasi akibat dari kinerja sebelum SEO.

Adanya pengumuman penawaran saham biasanya akan dianggap

sebagai suatu sinyal bahwa prospek perusahaan seperti yang dilihat oleh

manajemen tiak terlalu cerah. Oleh karenanya, manajemen perusahaan

berusaha untuk memberikan sinyal positif kepada pasar tentang perusahaan

yang dikelolanya. Sinyal positif ini diwujudkan dalam kinerja yang

dilaporkannya. Namun sinyal positif ini dalam jangka panjang tidak bisa

dipertahankan oleh manajemen, yang tercermin dari penurunan kinerja yang

dilaporkan oleh perusahaan tersebut (Teoh et al., 1998).

Penelitian yang dilakukan oleh McLaughin et al. (1998) menganalisis

cash flow pada periode sebelum dan sesudah SEO. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa terjadi penurunan kinerja cash flow perusahaan sekitar

20% selama tiga tahun setelah penawaran. Temuan ini didukung penelitian

Page 19: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

19

Teoh et al. (1998) yang membuktikan adanya penurunan kinerja jangka

panjang (3 tahun) sesudah dilakukannya SEO. Penelitian tersebut

menggunakan rasio keuangan likuiditas, leverage, operating, dan

profitabilitas sebagai proksi kinerja perusahaan. Teoh et al. (1998) juga

menyatakan walaupun secara umum kondisi perekonomian memburuk, tapi

penurunan kinerja perusahaan yang melakukan SEO ternyata lebih besar

daripada yang tidak melakukan SEO. Hasil-hasil penelitian di atas

mengindikasikan adanya upaya manajemen memanipulasi laba sebelum proses

SEO, agar kinerja perusahaan pada saat penawaran tersebut kelihatan bagus.

Penelitian lain oleh Alderson dan Betker (1997) dan Trail dan Vos

(2001) dalam Sulistyanto (2008) menjelaskan penurunan kinerja perusahaan

yang melakukan SEO dengan menggunakan kerangka windows of opportunity

dan fenomena agency theory. Dalam windows of opportunity, penurunan

kinerja bisa terjadi karena adanya upaya perusahaan untuk mengambil

keuntungan jangka pendek pada saat pasar menilai perusahaan terlalu tinggi

(overvalue), yaitu dengan mengeluarkan saham tambahannya. Padahal dalam

jangka panjang penilaian yang terlalu tinggi tersebut tidak bisa dipertahankan

karena pasar melakukan koreksi terhadap "kesalahannya". Sementara dalam

agency theory yaitu teori yang berfokus pada masalah yang muncul antara

principal-agent dalam pemisahan kepemilikan dan kontrol terhadap

perusahaan (Morris, 1987 dalam Sulistyanto 2008), manajemen perusahaan

berusaha untuk memberikan sinyal positif kepada pasar tentang perusahaan

yang dikelolanya.

Page 20: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

20

Di Indonesia juga terdapat beberapa penelitian yang dilakukan oleh

Harto dan Candy dalam Sulistyanto (2008) yang memberikan gambaran

bahwa secara signifikan kinerja perusahaan yang melakukan SEO mengalami

penurunan pada periode 3 tahun sesudah SEO. Harto (2001) mengukur kinerja

yang meliputi likuiditas, leverage, operating, dan profitabilitas, sedangkan

Candy (2002) mengukur kinerja keuangan dan kinerja operasional perusahaan

yang melakukan SEO. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model yang

sama, yaitu dengan membandingkan kinerja sebelum dan sesudah SEO.

Walaupun ditemukan bukti adanya penurunan kinerja yang signifikan setelah

SEO, namun penelitian-penelitian tersebut belum memberikan penjelasan

tentang faktor-faktor penyebabnya. Penelitian-penelitian tersebut hanya

menduga adanya manipulasi pada periode sebelum SEO yang menyebabkan

penurunan kinerja sesudah SEO.

Terkait dengan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan mengambil judul “Analisis Pengaruh Manajemen Laba

Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan yang Melakukan SEO

(Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEJ 2000-2006)”.

B. Batasan Masalah

Agar masalah yang diselidiki tidak terlalu luas cakupannya dan agar

tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang akan dibahas, maka penulis

memberikan batasan masalah sebagai berikut : Analisis Pengaruh Manajemen

Laba Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan yang Melakukan SEO

Page 21: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

21

sedangkan area penelitian adalah perusahaan manufaktur yang list di BEI yang

dipilih melalui metode purposive sampling.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat praktek manajemen laba pada perusahaan yang

melakukan SEO?

2. Apakah terdapat pengaruh discretionary accruals terhadap kinerja

keuangan perusahaan?

3. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan yang

melakukan manajemen laba dan yang tidak melakukan manajemen laba?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui adanya praktek manajemen laba pada perusahaan yang

melakukan SEO.

2. Untuk mengetahui pengaruh discretionary accruals terhadap kinerja

keuangan perusahaan.

3. Untuk mengetahui terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan

yang melakukan manajemen laba dan yang tidak melakukan manajemen

laba.

Page 22: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

22

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini, sebagai

berikut:

a. Bagi perusahaan (emiten) untuk memberikan informasi yang transparan

kepada investor agar dapat mengurangi asimetri informasi antara

perusahaan dan investor sehingga dapat menimbulkan kepercayaan

investor kepada perusahaan.

b. Bagi Ikatan Akuntan Indonesia untuk menetapkan standar akuntansi

keuangan yang lebih ketat bagi perusahaan dalam hal pemilihan dan

perubahan metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan.

c. Bagi para akademisi yang tertarik untuk meneliti pasar modal di Indonesia,

terutama mengenai manajemen laba dan kinerja.

Page 23: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

23

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pasar Modal

Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No 1548/KMK/90

tentang Peraturan Pasar Modal, pasar modal secara umum adalah suatu

sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-

bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta

keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar

modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna

memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat

berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek.

2. Alasan Dibentuknya Pasar Modal

Pasar modal dalam perkembangannya menjalankan dua fungsi,

yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar

modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke

borrower. Sedangkan dalam fungsi keuangan, pasar modal menyediakan

dana yang diperlukan oleh para borrowers dan para lenders menyediakan

dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang

diperlukan untuk investasi tersebut.

Page 24: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

24

Mengingat pentingnya peranan pasar modal bagi lenders maupun

borrowers, Husnan (1996) mengemukakan bahwa terdapat beberapa

alasan atau daya tarik dibentuknya pasar modal, yaitu:

1. Dengan dibentuknya pasar modal diharapkan akan bisa menjadi

alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Sistem

perbankan menerapkan peraturan bahwa perusahaan-perusahaan yang

memerlukan dana untuk ekspansi usaha hanya bisa memperoleh dana

tersebut dalam bentuk kredit. Sementara dalam teori keuangan

dijelaskan bahwa bagaimanapun juga akan terdapat batasan dalam

penggunaan hutang. Keterbatasan tersebut diindikasikan dengan terlalu

tingginya debt to equity ratio (perbandingan antara hutang dengan

modal sendiri) yang dimiliki perusahaan. Sedangkan pasar modal

memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat

tanda hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham).

Dengan demikian, pasar modal menjadi alternatif jika perusahaan ingin

menghindari dari debt to equity yang terlalu tinggi.

2. Pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai

pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Dengan

adanya pasar modal, para pemodal memungkinkan untuk melakukan

diversifikasi investasi, membentuk portfolio sesuai dengan risiko yang

bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka

harapkan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

25

3. Investasi pada pasar modal lebih likuid dibandingkan pada aktiva

tetap.

4. Pasar modal merupakan alternatif pendanaan ekstern dengan biaya

yang lebih rendah daripada sistem perbankan.

3. Macam-Macam Pasar Modal

Penjualan saham (termasuk jenis sekuritas lain) kepada masyarakat

dapat dilakukan dengan beberapa cara. Umumnya penjualan dilakukan

sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut

diperjual-belikan. Menurut Sunariyah (2006) jenis-jenis pasar modal

tersebut ada beberapa macam, yaitu:

1. Pasar Perdana (Primary Market)

Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang

menerbitkan saham (emiten) kepada pemodal selama waktu yang

ditetapkan oleh pihak sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar

sekunder. Pengertian tersebut menunjukkan, bahwa pasar perdana

merupakan pasar modal yang memperdagangkan saham-saham atau

sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya (penawaran

umum) sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa. Harga saham di

pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang

akan go public (emiten), berdasarkan analisis fundamental perusahaan

yang bersangkutan.

Page 26: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

26

2. Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah

melewati masa penawaran pada pasar perdana. Jadi pasar sekunder

dimana saham dan sekuritas lain diperjual-belikan secara luas, setelah

melalui masa penjualan di pasar perdana. Harga saham di pasar

sekunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli

dan penjual.

3. Pasar Ketiga (Third Market)

Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain

diluar bursa (over the counter market). Dalam pasar ketiga ini tidak

memiliki pusat lokasi perdagangan yang dinamakan floor trading

(lantai bursa). Operasi yang ada pada pasar ketiga berupa pemusatan

informasi yang disebut trading information.

4. Pasar Keempat (Fourth Market)

Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal

atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke

pemegang saham lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek.

Bentuk transaksi dalam perdagangan semacam ini biasanya dilakukan

dalam jumlah besar (block sale).

4. Bursa Efek

Menurut Husnan (1996) bursa efek adalah merupakan perusahaan

yang jasa utamanya adalah menyelenggarakan kegiatan perdagangan

Page 27: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

27

sekuritas di pasar sekunder. Setelah sekuritas terjual di pasar perdana,

sekuritas tersebut kemudian didaftarkan di bursa efek, agar nantinya dapat

diperjual belikan di bursa. Saat pertama kali sekuritas diperdagangkan di

bursa biasanya memerlukan waktu sekitar 6-8 minggu dari saat IPO. Pada

waktu sekuritas tersebut mulai diperdagangkan di bursa, dikatakan

sekuritas tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Di Indonesia terdapat

dua bursa, yaitu PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT. Bursa Efek

Surabaya (BES).

Menurut Husnan (1996) perdagangan sekuritas di BEJ dilakukan

pada tiga segmen pasar yang utama, yaitu:

a. Pasar reguler

Perdagangan regular adalah tempat untuk para pemodal yang

ingin memperoleh harga terbaik bagi sekuritas mereka. Pada

perdagangan ini, harga terbentuk sesuai dengan harga lelang, dengan

proses tawar menawar didasarkan atas prioritas harga dan prioritas

waktu. Harga yang dicantumkan pada pasar regular adalah harga

terkhir saham tersebut diperdagangkan.

b. Pasar non-reguler

Perdagangan ini akan dipilih para pemodal yang ingin membeli

atau menjual sekuritas dalam jumlah dan harga yang sesuai dengan

kesepakatan mereka sendiri. Perdagangan non-reguler dilakukan pada

papan perdagangan yang berbeda, dan terdiri dari empat tipe, yaitu:

block trading, crossing, foreign board, dan odd lot. Block trading

Page 28: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

28

dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar, minimal 200.000

lembar saham. Crossing (transaksi tutup sendiri) dilakukan oleh

anggota bursa yang memperoleh order jual dan beli atas suatu saham

dalam jumlah dan harga yang sama. Perdagangan di foreign board

dilakukan oleh para pemodal asing untuk saham-saham yang jatah

pemodal asing telah habis. Odd lot adalah perdagangan yang dilakukan

untuk jumlah yang lebih kecil dari 500 lembar saham.

c. Pasar tunai

Perdagangan tunai ditunjukan pada para pialang yang tidak

mampu menyerahkan sekuritas yang diperdagangkan pada hari ke lima

setelah transaksi (t+4).

5. Penawaran perdana ke publik

Semakin berkembang suatu perusahaan maka kebutuhan modal

tambahan sangat dirasakan. Pada saat ini, perusahaan harus menentukan

untuk menambah modal dengan cara utang atau menambah jumlah dari

pemilikan dengan menerbitkan saham baru. Jika saham akan dijual untuk

menambah modal, saham baru dapat dijual dengan berbagai macam cara

sebagai berikut (Jogiyanto, 2008):

a. Dijual kepada pemegang saham yang sudah ada.

b. Dijual kepada karyawan lewat ESOP (employee stock ownership plan).

c. Menambah saham lewat dividen yang tidak dibagi (dividend

reinvestment plan).

Page 29: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

29

d. Dijual langsung kepada pembeli tunggal (biasanya investor institusi)

secara privat (privat placement).

e. Ditawarkan kepada publik.

6. Seasoned Equity Offering (SEO)

a. Pengertian SEO

Seasoned Equity Offering (SEO) adalah surat berharga

tambahan diluar surat berharga yang telah beredar di masyarakat yang

ditawarkan kepada publik pada saat Seasoned Equity Offering,

(Megginson, 1997 dalam Sulistyanto, 2008).

b. Tujuan SEO

Seperti halnya kebijakan kredit, penawaran saham kepada

publik juga bertujuan untuk memperoleh tambahan modal yang akan

digunakan untuk kepentingan operasional atau investasi. SEO adalah

salah satu cara yang dipilih perusahaan untuk memperoleh tambahan

modal tersebut dengan menghimpun dana dari masyarakat maupun

pemegang saham lama dengan tujuan, antara lain (Rejeki, 2006):

1. Membiayai kegiatan operasional perusahaan

2. Melakukan ekspansi atau perluasan usaha, baik dilakukan oleh

perusahaan sendiri maupun melalui penyertaan pada anak

perusahaan.

3. Membiayai proyek pengembangan usaha yang memerlukan dana

besar.

Page 30: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

30

4. Melakukan pendanaan ulang (refinancing), dimana dana yang

diperoleh dari penjualan saham akan digunakan untuk membayar

utang, sehingga berakibat menurunkan beban bunga dan pada

akhirnya diharapkan meningkatkan laba perusahaan.

5. Kombinasi dari refinancing dan investasi, dimana dana yang

diperoleh dari penjualan saham, sebagian untuk perluasan dan

sebagian lagi untuk membayar hutang.

6. Memberikan kesempatan untuk melakukan penawaran saham yang

dimiliki oleh pemegang saham pendiri.

c. Cara Melakukan SEO

Penjualan SEO dapat dilakukan dengan beberapa cara.

1. Perusahaan dapat menjual hak (right) kepada pemegang saham

lama untuk membeli saham baru dengan harga tertentu disebut

sebagai right issue. Perusahaan dengan kepemilikan yang

terkonsentrasi akan cenderung menggunakan right issue untuk

menambah ekuitas barunya

2. Surat berharga tersebut dijual kepada investor melalui mekanisme

second offering, third offering, dan seterusnya.

Right issue diartikan sebagai bukti right yang merupakan hak

bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang

dikeluarkan emiten, biasanya dengan harga dibawah harga pasar. Right

issue merupakan upaya emiten untuk menghemat biaya dan sekaligus

menambah jumlah saham yang beredar. Karena merupakan suatu right,

Page 31: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

31

maka tidak ada keharusan atau ikatan bagi investor untuk membeli

saham tersebut.

Right issue merupakan kebijakan yang sering diambil oleh

perusahaan-perusahaan yang ada di emerging market seperti Indonesia

meskipun dengan right issue modal yang diperoleh perusahaan

mungkin tidak sebesar jika menjual saham kepada publik. Alasan yang

menyebabkan beberapa perusahaan memilih untuk melakukan SEO

dengan right issue adalah (Rejeki, 2006):

1. Biaya lebih murah daripada penawaran umum. Dalam right issue,

perusahan tidak diharuskan untuk menggunakan penjamin

(underwriter) sehingga tidak memerlukan biaya tambahan untuk

komisi underwriter.

2. Pemegang saham lama dapat mempertahankan proporsi

kepemilikan sahamnya jika ia menginginkannya. Dengan adanya

prioritas pembelian sekuritas oleh pemegang saham lama, dalam

right issue, pemegang saham lama dapat tetap mempertahankan

proporsi kepemilikannya dengan cara menggunakan haknya untuk

membeli right tersebut.

3. Saham lebih likuid. Dalam right issue, setiap pemegang saham

yang memiliki hak preemptive (hak istimewa untuk membeli lebih

dahulu saham baru yang dikeluarkan perusahaan) dapat membeli

atau melepaskan saham yang dimilikinya setiap saat dan dengan

Page 32: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

32

harga tertentu tanpa harus meminta ijin kepada perusahaan atau

pemegang saham lainnya.

7. Teori Akuntansi Positif

Teori Akuntansi Positif bertujuan untuk menjelaskan dan

meramalkan praktik akuntansi. Teori Akuntansi Positif didasarkan pada

adanya persepsi bahwa manajer, pemegang saham, dan aparat

pengatur/politisi adalah rasional dan bahwa mereka berusaha untuk

memaksimalkan kepentingan mereka, yang secara langsung berhubungan

dengan kompensasi dan kesejahteraan mereka (Riahi, 2007). Teori

Akuntansi Positif berusaha mengungkapkan bahwa faktor-faktor ekonomi

tertentu atau ciri-ciri suatu unit usaha tertentu bisa dikaitkan dengan

perilaku manajer atau para pembuat laporan keuangan. Lebih khususnya,

teori ini mengungkapkan pengaruh dari variabel-variabel ekonomi

terhadap motivasi manajer untuk memilih suatu metode akuntansi.

Manajemen laba diduga muncul atau dilakukan oleh manajer atau

para pembuat laporan keuangan dalam proses pelaporan keuangan suatu

organisasi karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang

dilakukan. Manajemen laba memberikan gambaran akan perilaku manajer

dalam melaporkan kegiatan usahanya pada suatu periode tertentu, yaitu

adanya kemungkinan munculnya motivasi tertentu yang mendorong

mereka untuk memanaje atau mengatur data keuangan yang dilaporkan.

Perlu dicatat disini bahwa manajemen laba tidak harus dikaitkan dengan

Page 33: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

33

upaya untuk memanipulasi data atau informasi akuntansi, tetapi lebih

condong dikaitkan dengan pemilihan metode akuntansi (accounting

methods) untuk mengatur keuntungan yang bisa dilakukan karena memang

diperkenankan menurut accounting regulations (Gumanti, 2000).

8. Manajemen Laba

a. Pengertian Manajemen Laba

Manajemen laba merupakan suatu tindakan manajemen untuk

melaporkan jumlah laba yang akan memaksimalkan kepentingan

pribadi atau kepentingan perusahaan dengan memakai kebijakan

penggunaan metode akuntansi (Scott, 2003). Sedangkan menurut Riahi

(2007) definisi operasional dari manajemn laba adalah potensi

penggunaan manajemen akrual dengan tujuan memperoleh keuntungan

pribadi.

Manajemen laba dilakukan dengan menggunakan kebijakan

akrual. Akrual adalah asas dalam pengakuan pendapatan dan biaya

yang menyatakan bahwa pendapatan diakui pada saat hak kesatuan

usaha timbul lantaran penyerahan barang atau jasa ke pihak luar dan

biaya diakui pada saat kewajiban timbul lantaran penggunaan sumber

ekonomik yang melekat pada barang dan jasa yang diserahkan tersebut

(Suwardjono, 2008). Kebijakan akrual dipakai sebagai ukuran

manajemen laba selama periode investasi yang menggambarkan info

dalam studi yang dikembangkan oleh Jones. Penggunaan kebijakan

Page 34: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

34

akrual telah terbukti dilakukan oleh manajemen pada saat melakukan

IPO dengan cara menaikkan laba menjelang IPO ( Teoh et al, 1998).

b. Strategi Manajemen Laba

Menurut Wild (2005), terdapat tiga jenis strategi yang

diterapkan dalam manajemen laba, yaitu:

1. Manajer meningkatkan laba periode kini

Salah satu strategi manajemen laba adalah meningkatkan laba

yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan

dipandang lebih baik. Cara ini juga memungkinkan

peningkatan laba selama beberapa periode.

2. Mandi besar (big bath)

Strategi big bath dilakukan melalui penghapusan sebanyak

mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya

periode dengan kinerja yang buruk (sering kali pada masa

resesi dimana perusahaan lain juga melaporkan laba yang

buruk) atau peristiwa saat terjadi satu kejadian yang tidak biasa

seperti perubahan manajemen, merger, atau restrukturisasi.

Strategi big bath juga sering kali dilakukan setelah strategi

peningkatan laba pada periode sebelumnya. Karena sifat big

bath yang tidak biasa dan tidak berulang, pemakai cenderung

tidak memerhatikan dampak keuangannya. Hal ini memberikan

kesempatan untuk menghapus semua dosa masa lalu dan

Page 35: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

35

memberikan kesempatan untuk meningkatkan laba di masa

depan.

3. Perataan laba (income smoothing)

Pada strategi ini, manajer meningkatkan atau menurunkan laba

yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya. Perataan laba

juga mencakup tidak melaporkan bagian laba pada periode baik

dengan menciptakan cadangan atau “bank” laba dan kemudian

melaporkan laba ini pada saat periode buruk.

c. Motivasi Manajemen Laba

Tiga motivasi yang mendorong dilakukannya manajemen

laba dikemukakan oleh Healy dan Wahlen (1998) dalam

Setyaningrum (2008) yaitu:

1. Motivasi Penilaian dan Harapan Pasar Modal

Sebagian besar investor dan analisis keuangan

menggunakan informasi yang berbasis akuntansi (financial

information) untuk melakukan penilaian terhadap prospek

perusahaan. Sebagai konsekuensinya, dorongan perusahaan

untuk melakukan manipulasi terhadap laba semakin besar.

Minimnya informasi yang dikuasai oleh investor dibandingkan

dengan informasi yang dikuasai oleh manajemen perusahaan

menyebabkan timbulnya asimetri informasi (asymmetric

information) dan ketidakpastian di pasar modal. Keunggulan

manajemen dalam menguasai informasi tersebut memberi

Page 36: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

36

kesempatan dan motivasi manajemen untuk melakukan

manajemen laba (Teoh et al, 1998).

Bukti konsisten juga ditunjukkan oleh Alderson dan Betker

(1997) pada Sulistyanto (2008) menemukan bukti bahwa

perusahaan yang melakukan SEO melakukan manajemen laba

yang dibuktikan dengan adanya upaya perusahaan memperoleh

keuntungan jangka pendek dengan cara melakukan incoming

increasing.

2. Motivasi Kontraktual

Pada saat ini perusahaan menerapkan kontrak kompensasi

bagi manajemen. Pada awal 1970, Wan dan Zammerson

menegaskan bahwa kontrak kompensasi dapat menjadi pemicu

terjadinya manajemen laba. Motivasi merupakan dorongan bagi

manajer perusahaan dalam melaporkan laba yang diperolehnya

untuk memperoleh bonus yang dihitung atas dasar laba

tersebut. Apabila laba yang diperoleh rendah dari target yang

ditetapkan maka akan mendorong manajer untuk melakukan

manipulasi laba dengan mentransfer laba masa depan (future

earning) menjadi laba sekarang (current earning) dengan

harapan akan memperoleh bonus (Scott, 2003). Healy dan

Wahlen (1998) dalam Setyaningrum (2008) menemukan bukti

bahwa dewan eksekutif melakukan manipulasi terhadap

Page 37: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

37

penurunan laba ketika bonus yang mereka peroleh telah

mencapai level yang maksimal.

3. Motivasi Regulasi Pemerintah

Dikemukakan oleh Jones (1991) pada Setyaningrum (2008)

bahwa 23 perusahaan dari 5 industri yang sedang mengalami

investigasi impor oleh United State International Trade

Commission lebih memilih untuk melaporkan income yang

menurun dengan menggunakan discretionary accrual untuk

mempengaruhi keputusan karena adanya regulasi impor.

Sedangkan Wild (2005) mengemukakan motivasi

melakukan manajemen laba dalam tiga hal, yaitu:

1. Insentif Perjanjian

Perjanjian kompensasi manajer biasanya mencakup bonus

berdasarkan laba. Perjanjian bonus biasanya memiliki batas

atas dan bawah, artinya manajer tidak mendapat bonus jika laba

lebih rendah dari batas bawah dan tidak mendapatkan bonus

tambahan saat laba lebih tinggi dari batas atas. Hal ini berarti

manajer memiliki insentif untuk meningkatkan atau

mengurangi laba berdasarkan tingkat laba yang belum diubah

terkait dengan batas atas dan bawah ini.

2. Dampak Harga Saham

Manajer dapat meningkatkan laba untuk menaikkan harga

saham perusahaan sementara sepanjang satu kejadian tertentu,

Page 38: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

38

seperti merger yang akan dilakukan atau penawaran surat

berharga, atau rencana untuk menjual saham atau

melaksanakan opsi. Manajer juga melakukan perataan laba

untuk menurunkan persepsi pasar akan risiko dan menurunkan

biaya modal.

3. Insentif Lain

Alasan manajer melakukan manajemen laba antara lain

untuk menghindari biaya politik dan penelitian yang dilakukan

badan pemerintah, memperoleh keuntungan dari pemerintah

misalnya subsidi atau proteksi dari persaingan asing, dan untuk

mengelakkan permintaan buruh.

d. Mekanisme Manajemen Laba

Menurut Wild (2005) dua metode utama dalam manajemen

laba yaitu:

1. Pemindahan laba

Merupakan manajemen laba dengan memindahkan laba

dari satu periode ke periode lainnya. Pemindahan laba dapat

dilakukan dengan mempercepat atau menunda pengakuan

pendapatan atau beban. Bentuk manajemen laba ini biasanya

menyebabkan dampak pembalik pada satu atau beberapa

periode masa depan, sering kali satu periode berikutnya.

Contoh pemindahan laba adalah:

Page 39: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

39

a) Mempercepat pengakuan pendapatan dengan membujuk

distributor atau pedagang untuk membeli kelebihan

produksi pada akhir tahun fiskal. Praktik ini dinamakan

penimbunan saluran (channel loading), dan sering terjadi

pada industry manufaktur mobil dan rokok.

b) Menunda pengakuan beban dengan mengapitalisasi beban

dan mengamortisasi sepanjang periode masa depan.

c) Memindahkan beban pada periode berikut dengan

mengadopsi metode akuntansi tertentu. Misal memilih

metode FIFO untuk persediaan (bukan LIFO) dan memilih

metode penyusutan garis lurus (bukan metode percepatan)

dapat menunda pengakuan beban.

d) Membuat biaya yang terjadi hanya satu waktu tertentu

seperti penurunan nilai aktiva dan biaya restrukturisasi pada

periode antara. Hal ini memudahkan perusahaan untuk

mempercepat pengakuan beban, dan karenanya membeuat

laba periode depan terlihat lebih baik.

2. Manajemen laba melalui klasifikasi

Laba juga dapat ditentukan dengan cara khusus

mengklasifikasi beban (dan pendapatan) pada bagian tertentu

laporan laba rugi. Bentuk umum dari manajemen laba melalui

klasifikasi adalah memindahkan beban dibawah garis atau

melaporkan beban pada pos luar biasa dan tidak berulang

Page 40: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

40

sehingga tidak dianggap penting oleh analis. Contoh dari

manajemen laba melalui klasifikasi:

a) Saat perusahaan menghentikan suatu segmen usaha, laba

segmen tersebut harus dilaporkan terpisah sebagai laba

(rugi) operasi yang dihentikan. Pos ini biasanya diabaikan

oleh analis karena terkait dengan unit usaha yang tidak lagi

memengaruhi perusahaan. Tetapi beberapa perusahaan

mengalokasikan porsi biaya bersama yang cukup besar

(misal biaya overhead perusahaan) pada segmen yang

dihentikan, sehingga menghasilkan laba untuk bagian

perusahaan lainnya.

b) Penggunaan beban khusus seperti penurunan nilai aktiva

dan biaya restrukturisasi telah meningkat pesat (hampir

40% perusahaan melaporkan paling tidak satu jenis beban

ini). Motivasi melakukan hal ini disebabkan oleh kebiasaan

analis untuk mengabaikan biaya khusus karena sifatnya

tidak biasa dan tidak berulang. Dengan mencatat biaya

khusus ini secara berkala dan memasukkan beban operasi

pada biaya ini, perusahaan membuat para analis

mengabaikan sebagian beban operasi.

Page 41: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

41

9. Kinerja Perusahaan

Husnan (1996) menyatakan bahwa kinerja perusahaan dapat dilihat

dari kinerja keuangan dan kinerja saham. Kinerja keuangan dinilai dari

laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan. Dalam penelitian ini

akan dibahas mengenai rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan

profitabilitas.

Rasio merupakan gambaran hubungan atau perimbangan

(mathematical judgement) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah

yang lain (Munawir, 2002). Sedangkan Riyanto (1995) menyatakan bahwa

rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam „arithmethical term‟ yang

dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua data, dan jika

dihubungkan dengan masalah keuangan maka akan menjadi data

keuangan.

Analisis rasio sangat bermanfaat bagi manajemen untuk

perencanaan dan pengevaluasian prestasi atau kinerja (performance)

perusahaan bila dibandingkan dengan rata-rata industri, sedangkan bagi

para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang

akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan

pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman. Analisis rasio juga

bermanfaat bagi para investor dalam mengevaluasi nilai saham dan adanya

jaminan atas keamanan dana yang akan ditanamkan pada suatu perusahaan

(Munawir, 2002).

Page 42: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

42

Ada bermacam-macam penggolongan rasio keuangan, namun

demikian hanya beberapa golongan saja yang banyak digunakan.

Golongan rasio tersebut meliputi: rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan

profitabilitas. Dari tiap golongan tersebut dapat diperinci rasio-rasio yang

terkait di dalamnya.

1. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Rasio yang termasuk dalam golongan ini adalah current

ratio dan quick ratio.

a. Current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar

menggunakan aktiva lancar. Current ratio dihitung dengan aktiva

lancar dibagi kewajiban lancar.

b. Quick ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar

menggunakan aktiva yang paling likuid (quick asset) berwujud kas,

surat berharga, dan piutang.

Quick ratio =

2. Rasio Leverage merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur

seberapa besar harta perusahaan diperoleh atau didanai dengan hutang.

Rasio yang termasuk golongan ini antara lain adalah debt to equity

ratio dan liabilities to total asset.

Page 43: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

43

a. Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

proporsi hutang terhadap modal sendiri. Debt to equity ratio

dihitung dengan total kewajiban dibagi ekuitas pemegang saham.

b. Liabilities to total asset adalah rasio yang menjelaskan seberapa

besar harta yang dimiliki perusahaan didanai dengan hutang.

Liabilities to total asset dihitung dengan total kewajiban dibagi

dengan total asset.

3. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang terdapat

dalam perusahaan. Beberapa rasio yang masuk dalam golongan ini

adalah accounts receivable turnover dan inventory turnover.

a. Accounts receivable turnover adalah rasio yang dipergunakan

untuk mengukur perputaran dana yang tertanam pada piutang

periode tertentu. Account receivable turnover diperoleh dengan

cara penjualan dibagi dengan rata-rata piutang usaha. Rasio ini

b. Inventory turnover adalah rasio yang mengukur perputaran dana

yang tertanam pada inventory. Inventory turnover diperoleh dengan

cara penjualan dibagi dengan rata-rata persediaan.

4. Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang dipergunakan untuk

mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang

ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Rasio

yang masuk golongan ini di antaranya adalah net profit margin ratio,

return on equity, dan return on asset.

Page 44: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

44

a. Net profit margin ratio adalah rasio yang mengukur perbandingan

persentase laba bersih terhadap penjualan. Net Profit Margin

dihitung dengan laba bersih dibagi dengan penjualan. Ratio ini

member gambaran tentang laba untuk pemegang saham sebagai

presentase dari penjualan.

b. Return on equity adalah rasio untuk mengukur keuntungan bersih

yang diperoleh dari modal yang diinvestasikan oleh pemilik

perusahaan. ROE dihitung dengan cara laba bersih yang tersedia

bagi pemegang saham dibagi ekuitas saham biasa. Hubungan

antara ROE dan besarnya proporsi utang terhadap total aktiva yaitu

selama perusahaan masih mampu meningkatkan labanya, maka

setiap utang akan mengakibatkan naiknya angka ROE, yang tentu

saja menguntungkan para pemegang saham biasa. Semakin besar

jumlah utang, maka makin besar ratio antara aktiva dan modal,

sehingga semakin besar angka ROE.

c. Return on asset adalah rasio untuk mengukur keuntungan bersih

yang diperoleh dari harta perusahaan. Rasio ini mengukur tingkat

kembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan

menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya.

ROA =

Page 45: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

45

10. Hubungan antara manajemen laba dengan SEO

Penerbitan SEO akan memberikan pengaruh pada manajemen

untuk menyajikan kinerja yang optimal guna memperoleh sinyal positif

dari pasar karena akan menentukan jumlah tambahan dana yang akan

diperoleh perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rangan (1998) dan Erickson and

Wang (1999) dalam Sulistyanto (2008) memberikan alternatif penjelasan

atas temuan earnings management seputar penawaran saham yang terjadi

karena meningkatnya transaksi discretionary accruals. Para peneliti ini

menyajikan hipotesis bahwa para investor tidak memahami earnings

management pada saat penawaran saham. Para manajer berusaha

menunjukkan kinerja yang baik untuk mengantisipasi negosiasi harga

pembelian saham oleh investor. Dengan demikian earnings management

merupakan bentuk ekspektasi rasional yang perlu dilakukan untuk menarik

minat investor. Pernyataan ini didukung oleh Shivakumar (2000) yang

menyatakan bahwa earnings management dilakukan bukan didasari

motivasi pembiasan informasi tetapi merupakan reaksi rasional untuk

mengantisipasi perilaku pasar. Temuan berbagai penelitian seputar

penawaran saham tambahan, pada umumnya menunjukkan optimisme

pasar terhadap prospek perusahaan yang mengeluarkan saham (Loughran

and Ritter, 1997).

Page 46: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

46

11. Hubungan antara manajemen laba dengan kinerja perusahaan

Adanya pengumuman penawaran saham biasanya akan dianggap

sebagai suatu sinyal bahwa prospek perusahaan seperti yang dilihat oleh

manajemen tidak terlalu cerah. Oleh karenanya, manajemen perusahaan

berusaha untuk memberikan sinyal positif kepada pasar tentang

perusahaan yang dikelolanya. Sinyal positif ini diwujudkan dalam kinerja

yang dilaporkannya. Namun sinyal positif ini dalam jangka panjang tidak

bisa dipertahankan oleh manajemen, yang tercermin dari penurunan

kinerja yang dilaporkan oleh perusahaan tersebut (Teoh et al., 1998).

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Manipulasi yang dikenal dengan istilah earnings management ini akan

mengakibatkan penurunan kinerja (underperformance) setelah penawaran

(McLaughlin, 1996; Loughran dan Ritter, 1997; Teoh et al., 1998; Rangan,

1999). Alderson dan Betker (1997) dan Trail dan Vos (2001) dalam

Sulistyanto (2008) menjelaskan penurunan kinerja perusahaan yang

melakukan SEO dengan menggunakan kerangka windows of opportunity dan

fenomena agency theory. Dalam windows of opportunity, penurunan kinerja

bisa ini terjadi karena adanya upaya perusahaan untuk mengambil keuntungan

jangka pendek pada saat pasar menilai perusahaan terlalu tinggi (overvalue),

yaitu dengan mengeluarkan saham tambahannya. Padahal dalam jangka

panjang penilaian yang terlalu tinggi tersebut tidak bisa dipertahankan karena

pasar melakukan koreksi terhadap"kesalahannya". Sementara dalam agency

Page 47: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

47

theory yaitu teori yang berfokus pada masalah yang muncul antara principal-

agent dalam pemisahan kepemilikan dan kontrol terhadap perusahaan (Morris,

1987 dalam Sulistyanto 2008), manajemen perusahaan berusaha untuk

memberikan sinyal positif kepada pasar tentang perusahaan yang dikelolanya.

Sinyal positif ini diwujudkan dalam kinerja yang dilaporkannya. Namun

sinyal positif ini dalam jangka panjang tidak bisa dipertahankan oleh

manajemen, yang tercermin dari penurunan kinerja yang dilaporkan oleh

perusahaan tersebut (Teoh et al., 1998). McLaughin et al. (1997) yang

menggunakan berbagai ukuran rasio cash flow juga membuktikan bahwa

kinerja cash flow perusahaan akan mengalami penurunan kinerja sekitar 20%

selama tiga tahun setelah penawaran. Sementara Loughran dan Ritter (1997)

menemukan perbedaan antara kinerja operasi lima tahun sebelum dan sesudah

penawaran, yaitu adanya penurunan kinerja dalam jangka panjang. Anehnya,

walau average return perusahaan yang melakukan SEO hanya 7% per tahun

sedangkan perusahaan yang tidak melakukan penawaran rata-rata 15% per

tahun, SEO tetap mendapat respon positif dari investor. Apalagi jika investor

menangkap bahwa dana yang diperoleh dari hasil seasoned issue tersebut akan

diinvestasikan pada kesempatan investasi yang menguntungkan.

Page 48: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

48

C. Kerangka Pemikiran

D. Pengembangan Hipotesis

Ha1 : Terdapat praktek manajemen laba pada sebagian perusahaan yang

melakukan SEO.

Ha2: Terdapat pengaruh discretionary accruals terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

Ha3 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan yang

melakukan manajemen laba dan yang tidak melakukan manejemen

laba.

SEO

Discretionary

Accruals

Yang melakukan

manajemen laba

Yang tidak melakukan

manajemen laba

kinerja keuangan kinerja keuangan

Page 49: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup

Metode penelitian merupakan suatu cara kerja untuk dapat memahami

obyek yang menjadi sasaran atau tujuan dari penelitian. Metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang menggunakan

data sekunder.

Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research)

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah digunakan yaitu untuk

mengetahui akibat dari suatu peristiwa. Ruang lingkup ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2000-2006.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diteliti dan paling

sedikit punya sifat yang sama (Sekaran, 2006). Populasi disini adalah semua

perusahaan manufaktur yang list di BEJ tahun 2000-2006.

Sampel merupakan bagian atau anggota populasi yang karakteristiknya

hendak diteliti dan dianggap mewakili (Sekaran, 2006). Sampel yang

digunakan adalah perusahaan manufaktur yang melakukan SEO pada tahun

2000-2006.

Teknik pengambilan sampel berdasarkan pada sampel yang memenuhi

kriteria tertentu yang ditentukan berdasarkan purposive sampling method yaitu

Page 50: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

50

tipe pemilihan sampel secara acak dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangannya adalah :

i. Perusahaan manufaktur yang melakukan SEO tahun 2000-2006.

ii. Bukan perusahaan perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

iii. Menerbitkan laporan keuangan dua tahun sebelum SEO dan dua tahun

sesudah SEO.

Tabel III.1

Sampel Penelitian Perusahaan yang Melakukan SEO

No Keterangan Jumlah

1 Perusahaan go public yang melakukan SEO

pada tahun 2000-2006

26

2 Perusahaan yang tidak memiliki data yang

lengkap

(8)

Sampel perusahaan yang terpilih melakukan

SEO

18

Sumber: ICMD & IDX

Tabel III.2

Nama Sampel Perusahaan yang Melakukan SEO

No. Nama Perusahaan Tanggal SEO

1. PT BAT Indonesia Tbk 17 Mei 2000

Page 51: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

51

2. PT Pioneerindo Gourmet International Tbk 5 Februari 2001

3. PT Suba Indah Tbk 8 Januari 2000

4. PT Sarasa Nugraha Tbk 11 Oktober 2000

5. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 24 April 2001

6. PT Metrodata Electronics Tbk 15 Agustus 2000

7. PT Mandom Indonesia Tbk 4 Agustus 2000

8. PT Davomas Abadi Tbk 12 Desember 2001

9. PT Multi Agro Persada Tbk 4 Desember 2001

10. PT Tirta Mahakam Resources Tbk 14 Maret 2003

11. PT Arwana Citramulia Tbk 22 November 2002

12. PT Palm Asia Corpora Tbk 18 Juni 2004

13. PT Ades Waters Indonesia Tbk 11 Juni 2004

14. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 20 November 2003

15. PT Bentoel International Investama Tbk 14 Februari 2000

16. PT AKR Corporindo Tbk 20 Desember 2004

17. PT Pan Brothers Tex Tbk 16 Agustus 2005

18. PT Tunas Baru Lampung Tbk 26 Juli 2006

Sumber: ICMD

C. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip (data dokumenter) yang diperoleh dari Indonesian Capital Market

Page 52: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

52

Directory (ICMD) tahun 2000-2006 dan Indonesian Stock Exchange,

www.idx.co.id. Sumber data berupa laporan keuangan dua tahun sebelum

SEO dan setelah SEO. Adapun data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

Total aktiva (total asset)

Penjualan

Piutang dagang

Aktiva tetap

Laba bersih operasi (net operating income)

Arus kas operasi (cash flow from operating)

NPM (net profit margin)

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau membawa

variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau

orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang

berbeda (Sekaran, 2006).

Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah

earning management diproksikan dengan discretionary accrual menggunakan

model Modified Jones yaitu menggunakan total accrual (TAC) yang

diklasifikasikan menjadi komponen discretionary (DTAC) dan non-

discretionary (NDTAC), sedangkan variabel terikat (dependent variable)

dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan.

Page 53: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

53

TAC = laba bersih (net income) – arus kas operasi (cash flow from

operation)..(1)

Nilai total accrual yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS sebagai

berikut:

TACt/TAt-1 = a1[1/ TAt-1] + a2[∆SALt/ TAt-1] + a3[PPEt/ TAt-1] + φt….(2)

Dengan menggunakan koefisien regresi di atas (a1, a2, dan a3), nilai non-

discretionary accrual (NDTAC) dapat dihitung dengan rumus:

NDTACit = â1[1/ TAt-1] + â2[(∆SALt - ∆RECt)/ TAt-1] + â3[PPEt/ TAt-1]…..(3)

Selanjutnya discretionary accrual (DTAC) dapat dihitung sebagai berikut:

DTACt=TACt/TAt-1–NDTACit….(4)

Keterangan:

TAC = total accrual dalam periode t;

NDTAC = non-discretionaryaccrual;

DTAC = discretionary accrual;

TA = total aset periode t;

∆SALt = perubahan penjualan bersih dalam periode t;

∆RECt = perubahan piutang bersih dalam periode t;

PPEt = property, plan, dan equipment (aktiva tetap)

a1, a2, a3 = koefisien regresi persamaan (2);

â1, â2, â3 = fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi persamaan (2).

Indikasi bahwa telah terjadi earnings management ditunjukkan oleh

koefisien DTAC positif sedangkan koefisien DTAC negatif menunjukkan

Page 54: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

54

tidak ada indikasi bahwa manajemen telah melakukan upaya untuk menaikkan

keuntungan melalui income increasing.

Kinerja perusahaan sebagai variabel dependen diproksikan dengan:

a. Rasio likuiditas

Current ratio =

Quick ratio =

b. Rasio Leverage

Debt to equity ratio =

Liabilities to total asset =

c. Rasio Aktivitas

Account receivable turnover =

Inventory turnover =

d. Rasio Profitabilitas

ROA =

ROE =

Net Profit Margin =

E. Metode Analisis Data

a. Uji Normalitas Data

Page 55: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

55

Sebelum data dianalisis maka perlu diuji normalitasnya terlebih

dahulu. Salah satu alat uji yang digunakan yaitu uji Kolmogorov-Smirnov.

Dengan uji Kolmogorov-Smirnov, dapat dilakukan normalitas data,

apakah data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau

tidak (Santoso, 2004).

Kriteria yang dipakai adalah dengan membandingkan tingkat

signifikansi hasil pengujian dengan tingkat signifikansi yang telah

ditentukan (5%). Jika tingkat signifikansi hitung lebih besar dari tingkat

signifikansi yang telah ditentukan (signifikansi > 0,05) maka data

berdistribusi normal. Dan sebaliknya jika tingkat signifikansi hitung lebih

kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan (signifikansi < 0,05)

maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji statistik

Uji statistik biasanya digunakan untuk menentukan keputusan

menerima atau menolak hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

dengan mengambil sampel perusahaan yang melakukan SEO. Pengujian

statistik dilakukan dengan menggunakan uji Independent Sample T Test..

Uji Independent Sample T Test ini dilakukan terhadap kinerja

keuangan perusahaan yang melakukan manajemen laba dan yang tidak

melakukan manajemen laba untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

rata-rata yang signifikan dalam kinerja keuangannya.

Pengujian hipotesis dengan menggunakan independent sample t-test.

Page 56: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

56

1. Menyususn hipotesis

Ho: : terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja

keuangan perusahaan yang melakukan manajemen

laba dan tidak melakukan manajemen laba.

Ha: : tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja

keuangan perusahaan yang melakukan manajemen

laba dan tidak melakukan manajemen laba.

2. Menentukan level of significance ( = 5%).

3. Mencari t hitung (output dari SPSS).

4. Kriteria pengujian:

a. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

b. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.

5. Kesimpulan.

c. Analisis Regresi

Analisis regresi adalah koefisien untuk masing-masing variabel

independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai

variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dihitung

sekaligus: pertama, meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dan

nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada (Ghozali,

2006).

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 57: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

57

Kin = + DTACit + e

Keterangan:

Kin : kinerja perusahaan

DTACit : discretionary accruals perusahaan I pada periode t

b0 : konstanta

b1 : koefisien regresi variabel independen

e : variabel penggangu.

Page 58: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

58

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan kriteria yang

telah ditentukan sebelumnya, yaitu perusahaan manufaktur yang

melakukan SEO pada periode 2000-2006, bukan bank dan lembaga

keuangan lainnya, serta menerbitkan laporan keuangan dua tahun sebelum

dan sesudah SEO. Dari data yang diambil pada Indonesian Capital Market

Directory (ICMD) maupun laporan keuangan yang dipublikasikan oleh

perusahaan, jumlah perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini

sebanyak 18 perusahaan.

B. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan dasar dari analisis inferensial atau

analisis lanjut. Analisis deskriptif dilakukan guna mengetahui gambaran

data yang akan dianalisis yaitu mean, maximum, minimum, dan standar

deviasi. Hasil analisis deskriptif adalah sebagai berikut:

Page 59: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

59

Tabel VI.1

Statistik

Deskriptif

Descriptive Statistics

18 -5.02141 6.89818 .6595230 2.46801802

18 .33600 3.99000 1.6180128 .90141507

18 .23200 2.95800 1.0283749 .77899047

18 -6.87000 4.33800 .9999048 2.36966602

18 .19400 1.17400 .6411111 .25622162

18 .19400 29.83400 8.0105556 7.84999743

18 -46.55400 15.09600 .3331111 12.92268372

18 -49.40800 41.52000 1.4823333 26.66969126

18 -.58000 .81000 .0461111 .25182017

18 2.03 6.49 2.8331 1.07308

18

DTAC

CR

QR

DER

LOA

IT

ROA

ROE

NPM

LNART

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion

Su

mber: output SPSS

Dari tabel di atas dapat dilihat mean discretionary accruals sebesar

0.659 dengan nilai maximum 6.898 dan nilai minimum -5.021 dengan

standar deviasi 2.468. Mean current ratio sebesar 1.618 kali dengan nilai

maximum 3.990 kali dan minimum 0.336 kali serta standar deviasi 0.901.

Mean quick ratio sebesar 1.028 kali dengan nilai maximum 2.958 kali dan

minimum 0.232 kali serta standar deviasi 0.779. Mean debt to equity ratio

sebesar 0.999 dengan nilai maximum 4.338 dan minimum -6.87 serta

standar deviasi 2.369. Mean liabilities to total asset sebesar 0.641 dengan

nilai maximum 1.174 dan minimum 0.194 serta standar deviasi 0.256.

Inventory turnover memiliki mean lebih tinggi dibandingkan proksi

kinerja yang lain yaitu sebesar 8.01 dengan maximum 29.834 dan

Page 60: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

60

minimum 0.194 serta standar deviasi sebesar 7.849. Mean ROA sebesar

0.333% dengan nilai maximum 15.096% dan minimum -46.554% serta

standar deviasi 12.923%. Mean ROE sebesar 1.482% dengan nilai

maximum 41.52% dan minimum -49.408% serta standar deviasi 26.67%.

Mean NPM sebesar 0.461 dengan nilai maximum 0.81 dan minimum -0.58

serta standar deviasi 0.252. Mean account receivable sebesar 2.833 dengan

nilai maximum 6.49 dan minimum 2.03 serta standar deviasi 1.073.

C. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

penelitian terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov. Jika asymp-sig>0.05, maka data terdistribusi

normal dan jika asymp-sig<0.05, maka data tidak terdistribusi normal.

Dari pengujian diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel VI.2

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

.6595230 1.6180128 1.0283749 .9999048 .6411111 52.25444 8.0105556 .3331111 1.4823333 .0461111

2.468018 .90141507 .77899047 2.369666 .25622162 151.5879 7.849997 12.92268 26.66969 .25182017

.292 .153 .217 .212 .184 .447 .202 .226 .191 .304

.292 .153 .217 .132 .184 .447 .202 .204 .124 .304

-.249 -.088 -.153 -.212 -.103 -.384 -.160 -.226 -.191 -.253

1.241 .651 .920 .901 .780 1.897 .857 .957 .812 1.290

.092 .790 .366 .392 .576 .001 .455 .319 .525 .072

N

Mean

Std. Dev iat ion

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negativ e

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

DTAC CR QR DER LOA ART IT ROA ROE NPM

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

Sumber: output SPSS

Pada tabel diatas dari pengujian Kolmogorov-Smirnov didapatkan

hasil asymp-sig untuk account receivable turnover sebesar 0.01 yang

Page 61: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

61

berarti di bawah 0.05 yang mengindikasikan data tersebut terdistribusi

tidak normal.

Proses penormalan data dilakukan untuk mentransformasi data

sehingga data yang dihasilkan terdistribusi normal. Langkah transformasi

yang dilakukan adalah me ln kan data yang ada, dan dilakukan analisis

ulang.

Tabel VI.3

Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

.6595230 1.6180128 1.0283749 .9999048 .6411111 8.0105556 .3331111 1.4823333 .0461111 2.8331

2.468018 .90141507 .77899047 2.369666 .25622162 7.849997 12.92268 26.66969 .25182017 1.07308

.292 .153 .217 .212 .184 .202 .226 .191 .304 .245

.292 .153 .217 .132 .184 .202 .204 .124 .304 .245

-.249 -.088 -.153 -.212 -.103 -.160 -.226 -.191 -.253 -.226

1.241 .651 .920 .901 .780 .857 .957 .812 1.290 1.041

.092 .790 .366 .392 .576 .455 .319 .525 .072 .228

N

Mean

Std. Dev iat ion

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negativ e

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

DTAC CR QR DER LOA IT ROA ROE NPM LNART

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

Sumber: output SPSS

Setelah proses transformasi diperoleh asymp-sig account

receivable turnover sebesar 0.228, yang berarti lebih dari 0.05

mengindikasikan data trdistribusi normal dan dapat dilanjutkan analisis

selanjutnya.

D. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah adanya pendugaan

terdapat praktek manajemen laba pada sebagian besar perusahaan yang

melakukan SEO. Penggujian ini menggunakan model Jones dengan

Page 62: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

62

kriteria jika koefisien DTAC positif berarti terdapat praktek manajemen

laba dan sebaliknya jika koefisien DTAC negatif berarti tidak terdapat

praktek manajemen laba. Hasil uji menggunakan model Jones dapat dilihat

pada tabel VI.4:

Tabel VI.4

Hasil Uji Model Jones

Nama Perusahaan Koefisien DTAC

PT BAT Indonesia Tbk 4.07897475

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk -5.02141431

PT Suba Indah Tbk 0.09317464

PT Sarasa Nugraha Tbk 5.35195610

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 0.63627679

PT Metrodata Electronics Tbk -0.60306025

PT Mandom Indonesia Tbk 0.06008120

PT Davomas Abadi Tbk 0.45770228

PT Multi Agro Persada Tbk 0.11028262

PT Tirta Mahakam Resources Tbk 3.25290831

PT Arwana Citramulia Tbk -0.29173884

PT Palm Asia Corpora Tbk -0.07538199

PT Ades Waters Indonesia Tbk 0.74430629

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0.91287595

PT Bentoel International Investama Tbk -0.25362749

Page 63: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

63

PT AKR Corporindo Tbk -0.41468723

PT Pan Brothers Tex Tbk 0.71074684

PT Tunas Baru Lampung Tbk -0.31286262

Sumber: data diolah 2010

Dari tabel diatas dilihat bahwa hasil pengujian manajemen laba

menggunakan model Jones menunjukkan bahwa sebagian besar

perusahaan melakukan manajemen laba pada periode SEO. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Teoh et al. (1998) yang

melaporkan bahwa discreationary accruals digunakan oleh perusahaan

yang melakukan SEO pada periode sebelum issue, mencapai puncaknya

pada saat issue, dan menurun pada periode pasca issue.

Sejalan pula dengan pnelitian yang dilakukan oleh Rangan (1998)

dan Erickson dan Wang (1999) dalam Sulistyanto (2008). Penelitian-

penelitian ini memberikan alternatif penjelasan atas temuan earnings

management seputar penawaran saham yang terjadi karena meningkatnya

transaksi discretionary accruals. Usaha ini dilakukan untuk mendapatkan

nilai positif dari pasar yang selanjutnya menentukan jumlah dana yang

diperoleh dengan menyajikan kinerja yang optimal dengan cara

meningkatkan kinerja perusahaan melebihi kinerja yang sesungguhnya.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah adanya pendugaan

terdapat pengaruh yang signifikan DTAC terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan menggunakan proksi current

Page 64: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

64

ratio, quick ratio, debt to equity ratio, liabilities to total asset, account

receivable turnover, inventory turnover, ROA, ROE, dan NPM. Pengujian

ini menggunakan analisis regresi linear dengan tingkat signifikansi 0.05

atau 95%. Hasil yang didapat adalah:

Tabel VI.5

Hasil Pengujian Regresi

Linear

Coefficientsa

1.576 .224 7.047 .000

.064 .090 .175 .709 .488

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: CRa.

S

umber: output SPSS

Tabel VI.5 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap

current ratio. Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar 0.064 maka

berpengaruh positif terhadap current ratio sebesar 0.064. Sedangkan sig

sebesar 0.488 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh secara

signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak

memberikan pengaruh yang signifikan pada current ratio.

Tabel VI.6

Hasil Pengujian Regresi Linear

Coefficientsa

1.064 .193 5.503 .000

-.054 .078 -.172 -.697 .496

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: QRa.

Sumber: output SPSS

Page 65: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

65

Tabel VI.6 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap

quick ratio. Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar -0.054 maka

berpengaruh negatif terhadap quick ratio sebesar -0.054. Sedangkan sig

sebesar 0.496 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh secara

signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak

memberikan pengaruh yang signifikan pada quick ratio.

Tabel VI.7

Hasil Pengujian Regresi Linear

Coefficientsa

.731 .541 1.352 .195

.408 .217 .425 1.876 .079

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: DERa.

Sumber: output SPSS

Tabel VI.7 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap debt

to equity ratio. Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar 0.408 maka

berpengaruh positif terhadap debt to equity ratio sebesar 0.408. Sedangkan

sig sebesar 0.079 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh secara

signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak

memberikan pengaruh yang signifikan pada debt equity ratio. Akan tetapi

berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 0.1.

Tabel VI.8

Hasil Pengujian Regresi Linear

Page 66: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

66

Coefficientsa

.627 .063 9.926 .000

.021 .025 .207 .847 .410

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: LOAa.

Sumber: output SPSS

Tabel VI.8 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap

liabilities to total asset. Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar

0.021 maka berpengaruh positif terhadap liabilities to total asset sebesar

0.021. Sedangkan sig sebesar 0.410 lebih besar dari 0.05 maka tidak

berpengaruh secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary

accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada

liabilities to total asset.

Tabel VI.9

Hasil Pengujian Regresi Linear

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.855 .270 10.588 .000

dtac -.033 .108 -.076 -.303 .766

a. Dependent Variable: lnart

Sumber: output SPSS

Tabel VI.9 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap

account receivable turnover. Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar

-0.033 maka berpengaruh negatif terhadap account receivable turnover

sebesar -0.033. Sedangkan sig sebesar 0.766 lebih besar dari 0.05 maka

Page 67: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

67

tidak berpengaruh secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa

discretionary accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang

signifikan pada account receivable turnover.

Tabel VI.10

Hasil Pengujian Regresi Linear

Coefficientsa

8.573 1.906 4.499 .000

-.853 .766 -.268 -1.113 .282

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: ITa.

Sumber: output SPSS

Tabel VI.10 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap

inventory turnover. Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar -0.853

maka berpengaruh negatif terhadap inventory turnover sebesar -0.853.

Sedangkan sig sebesar 0.282 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh

secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual

(DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada inventory

turnover.

Tabel VI.11

Hasil Pengujian Regresi Linear

Coefficientsa

.882 3.215 .274 .787

-.833 1.292 -.159 -.644 .528

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: ROAa.

Sumber: output SPSS

Page 68: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

68

Tabel VI.11 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap

return on asset (ROA). Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar -

0.833 maka berpengaruh negatif terhadap return on asset sebesar -0.833.

Sedangkan sig sebesar 0.528 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh

secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual

(DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada ROA.

Tabel VI.12

Hasil Pengujian Regresi Linear

Coefficientsa

2.080 6.696 .311 .760

-.907 2.692 -.084 -.337 .741

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: ROEa.

Sumber: output SPSS

Tabel VI.12 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap

return on equity (ROE). Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar -

0.907 maka berpengaruh negatif terhadap return on equity sebesar -0.907.

Sedangkan sig sebesar 0.741 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh

secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual

(DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada ROE.

Tabel VI.13

Hasil Pengujian Regresi Linear

Page 69: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

69

Coefficientsa

.055 .063 .870 .397

-.013 .025 -.128 -.517 .613

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: NPMa.

Sumber: output SPSS

Tabel VI.13 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap net

profit margin (NPM). Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar -0.013

maka berpengaruh negatif terhadap net profit margin sebesar -0.013.

Sedangkan sig sebesar 0.613 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh

secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual

(DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada NPM.

Dari hasil regresi secara keseluruhan terlihat bahwa discretionary

accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan current ratio, quick

ratio, debt to equity ratio, liabilities to total asset, account receivable

turnover, inventory turnover, ROA, ROE, dan NPM. Akan tetapi pada

debt to equity ratio signifikan pada tingkat signifikansi 0.1. Hal tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Teoh et al. (1998) yang

membuktikan adanya penurunan kinerja jangka panjang (3 tahun) sesudah

dilakukannya SEO. Penelitian tersebut menggunakan rasio keuangan

likuiditas, leverage, operating, dan profitabilitas sebagai proksi kinerja

perusahaan. Juga tidak mendukung penlitian yang dilakukan oleh Harto

(2001) dan Candy (2002) dalam Sulistyanto (2003) yang memberikan

gambaran bahwa secara signifikan kinerja perusahaan yang melakukan

Page 70: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

70

SEO mengalami penurunan pada periode 3 tahun sesudah SEO. Harto

(2001) mengukur kinerja yang meliputi likuiditas, leverage, operating, dan

profitabilitas, sedangkan Candy (2002) mengukur kinerja keuangan dan

kinerja operasional perusahaan yang melakukan SEO.

Pebedaan hasil ini dimungkinkan karena jangka waktu penelitian

yang lebih singkat yaitu dua tahun sebelum dan sesudah SEO serta jumlah

sampel yang sedikit yaitu 18 perusahaan.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah adanya pendugaan

terdapat perbedaan kinerja antara perusahaan yang melakukan manajemen

laba dan yang tidak melakukan manajemen laba. Pengujian ini

menggunakan uji Independent Sample T Test dengan tingkat signifikansi

0.05. Hasil pengujiannya adalah:

Page 71: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

71

Tabel VI.14

Hasil Uji Independent Sample T Test

Page 72: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

72

Independent Samples Test

.004 .950 -.804 16 .433 -.3539012 .44044333 -1.28760 .57979699

-.751 10.215 .470 -.3539012 .47149460 -1.40147 .69366377

11.537 .004 -2.804 16 .013 -.8914385 .31789152 -1.56534 -.217539

-2.342 7.119 .051 -.8914385 .38066177 -1.78851 .00563038

.828 .376 .785 16 .444 .9096624 1.1588769 -1.54705 3.366372

.675 7.775 .519 .9096624 1.3472760 -2.21288 4.032200

.821 .378 1.422 16 .174 .1710649 .12031980 -.084002 .42613152

1.492 14.847 .157 .1710649 .11469226 -.073615 .41574534

3.992 .063 -.746 16 .467 -2.8683377 3.8459548 -11.0214 5.284722

-.654 8.251 .531 -2.8683377 4.3872476 -12.9320 7.195334

2.262 .152 -1.133 16 .274 -7.0179481 6.1967575 -20.1545 6.118591

-1.413 11.038 .185 -7.0179481 4.9660874 -17.9436 3.907693

3.387 .084 -1.153 16 .266 -14.72392 12.771602 -41.7985 12.35067

-1.313 15.737 .208 -14.72392 11.215239 -38.5315 9.083703

.508 .486 -1.507 16 .151 -.1770130 .11743958 -.425974 .07194781

-1.395 9.902 .193 -.1770130 .12684928 -.460029 .10600337

4.664 .046 -1.720 16 .105 -.8449 .49132 -1.88641 .19667

-1.425 6.971 .197 -.8449 .59269 -2.24755 .55781

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

CR

QR

DER

LOA

IT

ROA

ROE

NPM

LNART

F Sig.

Levene's Test f or

Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Dif f erence

Std. Error

Dif f erence Lower Upper

95% Conf idence

Interv al of the

Dif f erence

t-test for Equality of Means

Sumber: output SPSS

Dari hasil uji Independent Sample T Test diketahui bahwa sig

kinerja keuangan perusahaan yang melakukan manajemen laba dan yang

tidak melakukan manajemen laba lebih besar dari 0.05 yang berarti bahwa

tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan

perusahaan yang melakukan manajemen laba dan yang tidak melakukan

manajemen laba. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Teoh et al.

Page 73: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

73

(1998) yang menyatakan walaupun secara umum kondisi perekonomian

memburuk, tapi penurunan kinerja perusahaan yang melakukan SEO

ternyata lebih besar daripada yang tidak melakukan SEO. Hal ini sejalan

dengan penelitian Sulistyanto (2008) yang mengatakan bahwa kinerja

perusahaan yang tinggi menjelang dan pada saat SEO bukanlah

mencerminkan kondisi fundamental perusahaan, namun hasil manipulasi

yang dilakukan manajemen.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 74: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

74

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1. Terdapat praktek manajemen laba pada sebagian besar perusahaan

yang melakukan SEO. Hal ini dilihat dari koefisien DTAC yang

positif. Sejalan dengan penelitian Teoh et al. (1998) yang melaporkan

bahwa discreationary accruals digunakan oleh perusahaan yang

melakukan SEO pada periode sebelum issue, mencapai puncaknya

pada saat issue, dan menurun pada periode pasca issue. Sejalan pula

dengan penelitian yang dilakukan oleh Rangan (1998) dan Erickson

dan Wang (1999) dalam Sulistyanto (2008). Penelitian-penelitian ini

memberikan alternatif penjelasan atas temuan earnings management

seputar penawaran saham yang terjadi karena meningkatnya transaksi

discretionary accruals.

2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara DTAC dengan kinerja

keuangan perusahaan yang diproksikan dengan current ratio, quick

ratio, debt to equity ratio, liabilities to total asset, account receivable

turnover, inventory turnover, ROA, ROE, dan NPM. Hasil ini tidak

sejalan dengan penelitian Teoh et al. (1998) dan Harto (2001) dan

Candy (2002) dalam Sulistyanto (2008) yang membuktikan adanya

penurunan kinerja jangka panjang (3 tahun) sesudah dilakukannya

SEO. Penelitian tersebut menggunakan rasio keuangan likuiditas,

Page 75: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

75

leverage, operating, dan profitabilitas sebagai proksi kinerja

perusahaan.

3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan

perusahaan yang melakukan manajemen laba dan yang tidak

melakukan manajemen laba. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian

Teoh et al. (1998) yang menyatakan walaupun secara umum kondisi

perekonomian memburuk, tapi penurunan kinerja perusahaan yang

melakukan SEO ternyata lebih besar daripada yang tidak melakukan

SEO. Hal ini sejalan dengan penelitian Sulistyanto (2008) yang

mengatakan bahwa kinerja perusahaan yang tinggi menjelang dan pada

saat SEO bukanlah mencerminkan kondisi fundamental perusahaan,

namun hasil manipulasi yang dilakukan manajemen.

B. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang diharapkan

dapat disempurnakan pada penelitian selanjutnya. Adapun keterbatasan

tersebut adalah:

1. Jumlah tahun penelitian yang relatif singkat yaitu dua tahun

sebelum dan sesudah SEO sehingga kurang mencerminkan

keadaan yang sebenarnya.

2. Jumlah sampel yang kecil karena periode pengamatan hanya dari

tahun 2000-2006.

Page 76: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

76

3. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu jenis

perusahaan saja yaitu manufaktur. Sehingga hasilnya tidak bisa

digeneralisasikan untuk semua jenis perusahaan.

C. Saran

Berdasarkan uraian di atas, saran yang diajukan peneliti untuk

penelitian selanjutnya adalah:

1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya memperpanjang tahun

penelitian sehingga dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah periode pengamatan

sehingga hasil yang diperoleh dapat mncerminkan keadaan yang

sebenarnya.

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan populasi yang lebih

besar tidak hanya pada satu jenis industry saja sehingga hasilnya

dapat digeneralisasikan.

Page 77: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

77

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gumanti, Tatang Ary. 2000. “Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka”.

Jurnal Akuntansi&Keuangan Vol. 2. No. 2. 104-115.

Hartono. 2008. SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:

BPFE.

Husnan, Suad. 1996. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 2000-2006.

Loughran, Tim dan Jay R. Ritter. 1997."The Operating Performance of Firms

Conducting Seasoned Equity Offerings". The Journal of Finance. Vol.52.

1823-1850.

McLaughlin, Assem S. dan Gopala K.V. 1998. "The Information Content of Corporate

Offerings of Seasoned Securities: An Empirical Analysis". Financial

Management. Vol.27. 31-45.

Munawir, S. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Rejeki, Indah Sri. 2006. Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah SEO:

Benarkah Underperformance Pasca Penawaran?. Skripsi. Tidak

diterbitkan.

Riahi Belkaoui, Ahmed. 2007. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat

Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi

keempat). Yogyakarta: BPFE.

Santoso, Singgih. 2004. SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara

Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Scott, William R. 2003. Financial Accounting Theory. Prentice Hall: United

States of America.

Page 78: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

78

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business (Metodologi Penelitian

untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Setyaningrum, Ika Sari. 2008. “Analisis Pengaruh Manajemen Laba (Earning

Management) terhadap Kinerja Perusahaan yang Melakukan IPO (Studi

Pada Perusahaan yang Go Public di BEJ)”. Tesis. Tidak diterbitkan.

Shivakumar, Lakshmanan. 2000. "Do Firm Mislead Investors by Overstating

Earnings Before Seasoned Equity Offerings?". Journal of Accounting and

Economics.

Sulistyanto, 2008. “Seasoned Equity Offerings: Benarkah Underperformance

Setelah Penawaran?”. http://pendidikan.net/ diakses pada tanggal 20

Desember 2009.

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN.

Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Prekayasaan Pelaporan Keuangan.

Yogyakarta: BPFE

Teoh (a), Siew Hong., Ivo Welch, dan T.J. Wong. 1998. "Earnings Management

and the Underperformance of Seasoned Equity Offerings”. Journal of

Financial Economics. Vol 53. 1935-1974.

Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan Robert F. Hasley. 2005. Financial

Statement Analysis. Jakarta: Salemba Empat.

www.idx.co.id diakses pada tanggal 25 Maret 2010.

Page 79: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

79

Page 80: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

80

LAMPIRAN 1

Daftar Perusahaan yang Melakukan SEO pada Periode 2000-2006

No. Kode Nama Perusahaan Tanggal SEO

1. BATI PT BAT Indonesia Tbk 17 Mei 2000

2. PTSP PT Pioneerindo Gourmet International Tbk 5 Februari 2001

3. SUBA PT Suba Indah Tbk 8 Januari 2000

4. SRSN PT Sarasa Nugraha Tbk 11 Oktober 2000

5. INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 24 April 2001

6. MTDL PT Metrodata Electronics Tbk 15 Agustus 2000

7. TCID PT Mandom Indonesia Tbk 4 Agustus 2000

8. DAVO PT Davomas Abadi Tbk 12 Desember 2001

9. TRPK PT Multi Agro Persada Tbk 4 Desember 2001

10. TIRT PT Tirta Mahakam Resources Tbk 14 Maret 2003

11. ARNA PT Arwana Citramulia Tbk 22 November 2002

12. PLAS PT Palm Asia Corpora Tbk 18 Juni 2004

13. ADES PT Ades Waters Indonesia Tbk 11 Juni 2004

14. AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 20 November 2003

15. RMBA PT Bentoel International Investama Tbk 14 Februari 2000

16. AKRA PT AKR Corporindo Tbk 20 Desember 2004

17. PBRX PT Pan Brothers Tex Tbk 16 Agustus 2005

18. TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 26 Juli 2006

Page 81: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

81

LAMPIRAN 2

Data Variabel Yang Digunakan Dalam Penelitian

No. Kode Koefisien discretionary accruals

1 BATI 4.07897475

2 PTSP -5.02141431

3 SUBA 0.09317464

4 SRSN 5.35195610

5 INTP 0.63627679

6 MTDL -0.60306025

7 TCID 0.06008120

8 DAVO 0.45770228

9 TRPK 0.11028262

10 TIRT 3.25290831

11 ARNA -0.29173884

12 PLAS -0.07538199

13 ADES 0.74430629

14 AISA 0.91287595

15 RMBA -0.25362749

16 AKRA -0.41468723

17 PBRX 0.71074684

18 TBLA -0.31286262

Page 82: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

82

Data Kinerja Keuangan Perusahaan

No. Kode NPM Current ratio

t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t-2 t-1 t0 t+1 t+2

1 BATI 0.01 0.03 0.07 0.16 0.16 1.63 1.2 1.97 2.5 2.73

2 PTSP 0.38 -0.01 0.14 0.07 -0.05 0.21 0.3 0.98 1.38 1.41

3 SUBA -0.18 -0.03 -0.04 0.03 -0.20 0.77 0.79 1.01 1.3 0.56

4 SRSN -0.28 0.00 0.01 0.05 -0.06 0.37 0.34 3.74 4.56 2.77

5 INTP 0.30 -0.36 -0.02 0.26 0.16 0.23 3.43 2.1 2.9 1.87

6 MTDL -0.11 0.06 0.05 0.09 -0.04 1.58 2.36 2.79 1.95 2.48

7 TCID 0.09 0.12 0.11 0.09 0.10 2.35 1.75 2.06 2.05 3.95

8 DAVO 0.00 -0.32 0.01 0.04 0.11 0.66 0.47612 0.11292 0.33424 0.49787

9 TRPK -0.52 0.12 0.05 0.04 0.03 3.47 3.71 1.49 1.39 1.09

10 TIRT 0.03 0.03 0.02 0.01 0.00 0.96 1.05 0.92 0.93 0.98

11 ARNA 0.04 0.10 0.09 0.11 0.12 0.81 0.88 0.88 0.93 0.9

12 PLAS 0.02 -0.03 -0.10 0.07 0.05 2.38 1.91 4.05 6.34 5.27

13 ADES 0.05 0.02 -1.18 -0.83 -0.95 0.55 0.37 0.42 0.22 0.12

14 AISA -0.71 2.05 -0.06 0.00 0.00 0.05 1.46 1.22 0.79 0.82

15 RMBA 3.91 0.01 0.06 0.05 0.02 1.14 1.39 2.17 2.29 2

16 AKRA 0.04 0.04 0.04 0.04 0.03 2.76 2.12 1.26 1.29 1.13

17 PBRX 0.02 0.03 0.01 0.01 0.02 2.59 2.42 1.22 1.04 1.13

18 TBLA 0.01 0.01 0.04 0.05 0.02 1.42 1.05 1.48 1.81 1.1

Page 83: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

83

LANJUTAN

No. Kode Quick ratio Debt to equity ratio

t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t-2 t-1 t0 t+1 t+2

1 BATI 0.31 0.18 0.19 0.36 0.34 1.75 7.5 1.13 0.81 0.72

2 PTSP 0.21 0.21 0.48 1.04 1.11 -6.52 -43.34 7.29 3.69 4.53

3 SUBA 0.62 0.64 0.79 1.12 0.39 4.72 6.71 0.75 0.41 0.76

4 SRSN 0.23 0.16 2.04 2.21 1.1 -2.43 -2.14 1.2 0.91 1.12

5 INTP 0.18 1.94 0.97 1.47 0.97 5.72 9.41 3.32 2 1.24

6 MTDL 1.19 1.9 1.98 1.94 2.11 5.59 1.86 0.8 0.97 1.09

7 TCID 1.18 0.89 0.96 0.7 1.44 0.74 0.68 0.38 0.35 0.17

8 DAVO 0.41 0.29159 0.5915 0.19215 0.2985 5.97 -10.05 0.64 0.59 0.51

9 TRPK 0.32 0.96 0.93 0.95 0.58 1.36 0.26 0.48 0.58 1.31

10 TIRT 0.25 0.36 0.34 0.33 0.37 1.82 2.32 2.51 3.1 3.2

11 ARNA 0.63 0.65 0.64 0.7 0.7 3.06 2.33 1.2 0.94 1.01

12 PLAS 1.87 1.74 3.2 3.67 4.31 1.23 1.3 0.4 0.17 0.13

13 ADES 0.4 0.24 0.29 0.14 0.09 1.38 1.13 2.4 -3.39 -2.08

14 AISA 0.03 0.18 0.88 0.69 0.52 -1.77 -3.76 0.36143 2.6 2.76

15 RMBA 1.12 0.76 0.72 0.96 0.96 0.91 10.73 1.98 1.01 0.89

16 AKRA 2.41 1.82 0.87 0.82 0.71 0.45 0.47 0.8 0.86 1.09

17 PBRX 1.75 1.59 0.82 0.71 0.61 0.53 0.62 2.56 3.73 4.85

18 TBLA 0.96 0.62 1.19 10.01 0.85 1.65 1.83 1.37 1.62 2.15

Page 84: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

84

LANJUTAN

No. Kode Liabilities to total asset Account receivable turnover

t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t-2 t-1 t0 t+1 t+2

1 BATI 0.63 0.88 0.53 0.44 0.41 18.1 45.54 39.56 41.16 100.47

2 PTSP 1.11 1 0.85 0.75 0.77 30 12.11 16.5 17.5 18.31

3 SUBA 0.75 0.76 0.41 0.28 0.42 10.87 11.64 2.75 5.32 9.36

4 SRSN 1.7 1.88 0.54 0.48 0.53 10.26 7.98 6.76 9.2 8.42

5 INTP 0.85 0.9 0.77 0.67 0.55 14.16 11.8 15.57 15.85 14.11

6 MTDL 0.85 0.65 0.42 0.38 0.45 18.28 13 11.93 10.19 6.82

7 TCID 0.42 0.41 0.28 0.26 0.15 7.15 5.51 7.15 10.81 11.38

8 DAVO 0.86 1.11 0.39 0.37 0.34 6.85 6.47 8.32 17.2 19.8

9 TRPK 0.82 0.34 0.32 0.37 0.57 4.43 13.92 25.9 13.29 29.72

10 TIRT 0.65 0.67 0.68 0.72 0.72 17.98 20.79 11.02 10.75 9.34

11 ARNA 0.74 0.59 0.54 0.48 0.5 5.31 5.52 46.39 88.72 110.04

12 PLAS 0.26 0.27 0.22 0.11 0.11 10.53 20.49 8.82 14.83 6.15

13 ADES 0.58 0.53 0.71 1.42 1.93 9.23 11.55 10.92 6.43 6.43

14 AISA 2.32 1.36 0.72 0.74 0.73 20.3 18.22 8.04 7.31 4.57

15 RMBA 0.48 0.69 0.55 0.5 0.47 16.24 21.61 22.88 22.76 24.38

16 AKRA 0.29 0.3 0.4 0.42 0.48 7.73 6.7 7.63 7.01 8.82

17 PBRX 0.34 0.36 0.72 0.8 0.83 6.67 7.72 8.62 7.37 8.28

18 TBLA 0.62 0.65 0.58 0.62 0.68 27.47 2969.3 20.8 226.83 42.98

Page 85: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

85

LANJUTAN

No. Kode Inventory turnover

ROA

t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t-2 t-1 t0 t+1 t+2

1 BATI 1.28 1.23 1.02 0.85 0.86 0.68 3.16 7.07 15.52 16.97

2 PTSP 7.08 5.07 7.11 6.52 6.89 20.66 -0.73 15.51 8.33 -7.43

3 SUBA 7.39 6.29 6.71 12.13 4.06 -20.23 -2.72 -0.66 0.54 -2.51

4 SRSN 5.21 4.48 5.16 4.02 3.87 -46.56 0.35 9.75 8.12 -9.95

5 INTP 2.42 2.58 2.86 3.02 3.89 5.31 -7.54 -0.53 9.1 6.61

6 MTDL 13.44 22 8.72 13.08 17.29 -26.11 20.17 10.23 19.8 -8.38

7 TCID 3.11 3.16 94.82 3.07 3.22 11.85 18.32 15.9 13.09 16.32

8 DAVO 6.12 4.87 5.26 10.44 8.51 -0.27 -24.73 0.8 2.79 10.29

9 TRPK 0.83 2.15 19.54 12.18 8.96 -21.3 28.81 10.5 8.35 6.67

10 TIRT 0.13 0.16 0.19 0.15 0.34 3.12 2.54 1.19 1.24 1.18

11 ARNA 0.87 1.66 1.49 1.96 1.79 0.33 4.82 6.09 8.31 8.49

12 PLAS 0.31 0.81 1.44 0.88 0.45 1.84 -1.9 -0.02 0.02 0

13 ADES 10.46 10.71 13.71 5.49 10.92 3.57 1.83 -126.2 -56.77 -55.22

14 AISA 10.61 3.84 4.58 4.08 3.72 -36.06 21.7 -2.5 0.03 0.01

15 RMBA 135.59 2.3 2.23 3.77 5.28 4.47 10.81 7.89 11.82 4.86

16 AKRA 25.36 21.24 7.28 6.65 8.55 7.73 7.78 4.56 6.03 5.39

17 PBRX 7.59 7.38 9.2 9.92 0.48 5.18 6.07 2.64 1.76 2.96

18 TBLA 0.73 0.75 0.97 0.44 1.72 1.22 0.43 2.58 3.96 2.26

Page 86: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

86

LANJUTAN

No. Kode ROE

t-2 t-1 t0 t+1 t+2

1 BATI 1.88 26.87 15.06 28.13 29.21

2 PTSP -55.06 31.51 128.62 39.04 -41.11

3 SUBA -219.18 -20.98 -1.15 0.76 -4.43

4 SRSN -66.46 -0.4 21.38 15.55 -21.08

5 INTP 35.66 -78.43 -2.28 27.34 14.79

6 MTDL -172.15 57.64 18.41 39.08 -17.51

7 TCID 20.57 30.81 21.96 17.67 19.15

8 DAVO -1.87 -223.83 -1.32 -4.44 -15.58

9 TRPK -50.31 36.36 15.53 13.23 15.37

10 TIRT 8.81 8.46 4.18 5.36 5.24

11 ARNA -2.83 16.06 13.4 16.1 17.23

12 PLAS 4.09 -4.37 -0.04 0.02 2.63

13 ADES 8.51 3.9 -428.81 135.67 59.44

14 AISA -27.27 243.42 -8.68 0.09 0.04

15 RMBA 8.55 126.74 23.5 23.74 9.2

16 AKRA 11.19 11.43 9.05 12.24 12.33

17 PBRX 7.93 9.86 9.35 8.25 17.31

18 TBLA 3.22 1.21 6.12 10.4 7.13

Page 87: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

87

LAMPIRAN 3

Hasil Analisis Regresi Linear

Regression

Variables Entered/Removedb

DTACa . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: CRb.

Model Summary

.175a .030 -.030 .91488892

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Predictors: (Constant), DTACa.

ANOVAb

.421 1 .421 .503 .488a

13.392 16 .837

13.813 17

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DTACa.

Dependent Variable: CRb.

Coefficientsa

1.576 .224 7.047 .000

.064 .090 .175 .709 .488

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: CRa.

Page 88: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

88

LANJUTAN

Regression

Variables Entered/Removedb

DTACa . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: QRb.

Model Summary

.172a .029 -.031 .79106148

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Predictors: (Constant), DTACa.

ANOVAb

.304 1 .304 .485 .496a

10.012 16 .626

10.316 17

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DTACa.

Dependent Variable: QRb.

Coefficientsa

1.064 .193 5.503 .000

-.054 .078 -.172 -.697 .496

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: QRa.

Page 89: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

89

LANJUTAN

Regression

Variables Entered/Removedb

DTACa . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: DERb.

Model Summary

.425a .180 .129 2.21137554

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Predictors: (Constant), DTACa.

ANOVAb

17.217 1 17.217 3.521 .079a

78.243 16 4.890

95.460 17

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DTACa.

Dependent Variable: DERb.

Coefficientsa

.731 .541 1.352 .195

.408 .217 .425 1.876 .079

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: DERa.

Page 90: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

90

LANJUTAN

Regression

Variables Entered/Removedb

DTACa . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: LOAb.

Model Summary

.207a .043 -.017 .25838227

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Predictors: (Constant), DTACa.

ANOVAb

.048 1 .048 .717 .410a

1.068 16 .067

1.116 17

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DTACa.

Dependent Variable: LOAb.

Coefficientsa

.627 .063 9.926 .000

.021 .025 .207 .847 .410

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: LOAa.

Page 91: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

91

LANJUTAN

Regression

Variables Entered/Removedb

DTACa . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: ITb.

Model Summary

.268a .072 .014 7.79538701

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Predictors: (Constant), DTACa.

ANOVAb

75.293 1 75.293 1.239 .282a

972.289 16 60.768

1047.582 17

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DTACa.

Dependent Variable: ITb.

Coefficientsa

8.573 1.906 4.499 .000

-.853 .766 -.268 -1.113 .282

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: ITa.

Page 92: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

92

LANJUTAN

Regression

Variables Entered/Removedb

DTACa . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: ROAb.

Model Summary

.159a .025 -.036 13.15085460

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Predictors: (Constant), DTACa.

ANOVAb

71.808 1 71.808 .415 .528a

2767.120 16 172.945

2838.928 17

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DTACa.

Dependent Variable: ROAb.

Coefficientsa

.882 3.215 .274 .787

-.833 1.292 -.159 -.644 .528

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: ROAa.

Page 93: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

93

LANJUTAN

Regression

Variables Entered/Removedb

DTACa . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: ROEb.

Model Summary

.084a .007 -.055 27.39358961

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Predictors: (Constant), DTACa.

ANOVAb

85.091 1 85.091 .113 .741a

12006.540 16 750.409

12091.631 17

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DTACa.

Dependent Variable: ROEb.

Coefficientsa

2.080 6.696 .311 .760

-.907 2.692 -.084 -.337 .741

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: ROEa.

Page 94: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

94

LANJUTAN

Regression

Variables Entered/Removedb

DTACa . Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: NPMb.

Model Summary

.128a .016 -.045 .25743291

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Predictors: (Constant), DTACa.

ANOVAb

.018 1 .018 .267 .613a

1.060 16 .066

1.078 17

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DTACa.

Dependent Variable: NPMb.

Coefficientsa

.055 .063 .870 .397

-.013 .025 -.128 -.517 .613

(Constant)

DTAC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: NPMa.

Page 95: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

95

LANJUTAN

Regression

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 dtaca . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: lnart

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .076a .006 -.056 1.10294

a. Predictors: (Constant), dtac

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .112 1 .112 .092 .766a

Residual 19.464 16 1.216

Total 19.575 17

a. Predictors: (Constant), dtac

b. Dependent Variable: lnart

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.855 .270 10.588 .000

Dtac -.033 .108 -.076 -.303 .766

a. Dependent Variable: lnart

Page 96: ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA …/Analisis...ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA ... “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh, selain apa

96

LAMPIRAN 4

Hasil Uji Independent Sample T Test

Independent Samples Test

.004 .950 -.804 16 .433 -.3539012 .44044333 -1.28760 .57979699

-.751 10.215 .470 -.3539012 .47149460 -1.40147 .69366377

11.537 .004 -2.804 16 .013 -.8914385 .31789152 -1.56534 -.217539

-2.342 7.119 .051 -.8914385 .38066177 -1.78851 .00563038

.828 .376 .785 16 .444 .9096624 1.1588769 -1.54705 3.366372

.675 7.775 .519 .9096624 1.3472760 -2.21288 4.032200

.821 .378 1.422 16 .174 .1710649 .12031980 -.084002 .42613152

1.492 14.847 .157 .1710649 .11469226 -.073615 .41574534

3.992 .063 -.746 16 .467 -2.8683377 3.8459548 -11.0214 5.284722

-.654 8.251 .531 -2.8683377 4.3872476 -12.9320 7.195334

2.262 .152 -1.133 16 .274 -7.0179481 6.1967575 -20.1545 6.118591

-1.413 11.038 .185 -7.0179481 4.9660874 -17.9436 3.907693

3.387 .084 -1.153 16 .266 -14.72392 12.771602 -41.7985 12.35067

-1.313 15.737 .208 -14.72392 11.215239 -38.5315 9.083703

.508 .486 -1.507 16 .151 -.1770130 .11743958 -.425974 .07194781

-1.395 9.902 .193 -.1770130 .12684928 -.460029 .10600337

4.664 .046 -1.720 16 .105 -.8449 .49132 -1.88641 .19667

-1.425 6.971 .197 -.8449 .59269 -2.24755 .55781

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

CR

QR

DER

LOA

IT

ROA

ROE

NPM

LNART

F Sig.

Levene's Test f or

Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Dif f erence

Std. Error

Dif f erence Lower Upper

95% Conf idence

Interv al of the

Dif f erence

t-test for Equality of Means