ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK PERSEPSI HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BAKPIA WILLIS DI KOTA MAGELANG, SEMARANG DAN JOGJAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Disusun oleh : Cecep Prabudi NIM. 12010110151144 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
57
Embed
analisis pengaruh kualitas produk persepsi harga dan citra merek ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK PERSEPSI
HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK BAKPIA WILLIS DI KOTA
MAGELANG, SEMARANG DAN JOGJAKARTA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
Disusun oleh :
Cecep Prabudi
NIM. 12010110151144
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
ii
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama Penyusun : Cecep Prabudi
Nomor Induk Mahasiswa : 12010110151144
Fakultas/Jurusan : Ekonomika dan Bisnis/ Manajemen
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH KUALITAS
PRODUK, PERSEPSI HARGA DAN CITRA
MEREK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK BAKPIA WILLIS
DI KOTA MAGELANG, SEMARANG DAN
JOGJAKARTA
Dosen Pembimbing : Idris SE, M.Si
Semarang, 27 Agustus 2014
Dosen Pembimbing,
(Idris SE, M.Si)
NIP. 197103292000031001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
Nama Penyusun : Cecep Prabudi
Nomor Induk Mahasiswa : 12010110151144
Fakultas/Jurusan : Ekonomika dan Bisnis/ Manajemen
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH KUALITAS
PRODUK, PERSEPSI HARGA DAN CITRA
MEREK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK BAKPIA WILLIS
DI KOTA MAGELANG, SEMARANG DAN
JOGJAKARTA
Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal ………………………. 2014
Tim Penguji
1. Idris SE, M.Si (………………………………………)
2. Dr. Suharnomo, SE, Msi (………………………………………)
3. Rizal Hari Magnadi, SE, MM (............................................................)
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya Cecep Prabudi, menyatakan
bahwa skripsi dengan judul : Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi
Harga dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Bakpia
Willis Di Kota Magelang, Semarang dan Jogjakarta), adalah hasil tulisan saya
sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak dapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang
saya akui seolah – olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin itu, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi
yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti
bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-
olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan
oleh universitas batal saya terima.
Semarang, Agustus 2014
Yang membuat pernyataan,
(Cecep Prabudi)
NIM : 12010110151144
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk,
persepsi harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian pada produk Bakpia
Willis di area kota Magelang, Semarang dan Jogjakarta. Variabel independen
pada penilitan ini adalah kualitas produk (X₁), persepsi harga (X₂), dan citra merek
(X₃) sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah keputusan pembelian.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk bakpia Willis.
Sampel yang diambil sebanyak 100 orang responden dengan menggunakan teknik
Accidental Sampling. Data dikumpulkan dengan metode survey melalui kuesioner
yang diisi oleh pelanggan bakpia WIllis. Kemudian data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan analisis regresi. Analisis ini meliputi Uji Validitas, Uji
Realibilitas, Uji Asumsi Klasik, Analisis Linier Berganda, Uji HIpotesis melalui
Analisis Koefisien Determinasi, Uji F dan Uji T.
Berdasarkan hasil penelitian, persamaan regresi Y = 0,341X₁ + 0,023X₂ +
0,470X₃. Berdasarkan analisis data statistik, indikator-indikator penelitian ini
bersifat valid dan variabelnya bersifat reliable. Secara individual variabel yang
paling memilki pengaruh paling besar adalah variabel citra merek diikuti oleh
variabel kualitas produk , sedangkan variabel persepsi harga berpengaruh negatif.
Pengujian hipotesis menggunakan Uji T menunjukkan bahwa variabel kualitas
produk dan citra merek terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel
dependen keputusan pembelian, sedangkan variabel persepsi harga tidak.
Kata kunci : Kualitas Produk, Persepsi Harga, Citra Merek, Keputusan Pembelian
vi
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of product quality, price and
brand image on purchase decision of Bakpia Willis product in Magelang,
Semarang and Jogjakarta. The independent variable in this research is product
quality(X₁), price (X₂), and brand image (X₃) while the dependent variable is the
purchase decision.
The population of this research is consumers of Bakpia Willis. Samples
are taken of 100 respondents by using accidental sampling technique. The data
were collected by survey method through questionnaires filled by customers of
Bakpia Willis. Then the data were analyzed by using regression analysis. This
analysis includes the Validity Test, Reliability Test, Classic Assumption Test,
Linear Regression Analysis, Hypothesis Test through The Coefficient
Determination Analysis, Test F and Test T.
Based on the research results, the regression equation Y = 0,341X₁ +
0,023X₂ + 0,470X₃. Based on statistical data analysis, this research indicators
are valid and reliable. The variable which has the greatest influence is brand
image, followed by product quality variable while the price indicates negative
effect. Hypothesis testing using T test showed that the the product quality variable
and brand image variable shown to significantly affect the dependent variable
Ada pengaruh positifdan signifikan antaraproduk, harga danpromosi terhadapkeputusan pembelian
Penelitian ini sama-sama menggunakanvariabel kualitasproduk, dan persepsihargaterhadap keputusanpembelian.
29
2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini menggunakan beberapa variabel independen yang akan
dianalisis guna melihat besarnya pengaruh terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian. Variabel-variabel independen tersebut adalah kualitas produk,
persepsi harga, dan citra merek. Berikut adalah gambar dari kerangka pemikiran
variabel independen tersebut
Gambar 2.1Kerangka Pemikiran Teoritis
H₁( + )
H₂ ( - )
H₃(+)
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara atau dugaan yang paling
memungkinkan yang masih harus dicari kebenarannya. Berdasarkan perumusan
masalah, tinjauan pustaka dan tinjauan penelitian, dapat ditarik hipotesis atau
kesimpulan sementara pada penelitian ini, yaitu:
Kualitas Produk X₁
Keputusan
Pembelian YPersepsi Harga X₂
Citra Merek X₃
30
H₁: Kualitas produk (X₁) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y).
H₂: Persepsi harga (X₂) berpengaruh negatif terhadap Keputusan Pembelian (Y).
H₃: Citra merek (X₃) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y)
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat maupun nilai dari objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2001). Variabel dalam penelitian ini
terdiri dari dua macam variabel yaitu :
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan
atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y).
2. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah tipe variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam
peneleitian ini adalah:
a. Produk (X₁)
b. Persepsi Harga (X₂)
c. Citra Merek (X₃)
32
3.1.2 Definisi Operasional
Definisi operasional dijelaskan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1Defenisi Operasional
Variabel Defenisi operasional IndikatorKeputusanPembelian
Keputusan yang diambil sesorang denganmemilih salah satu produk dari beberapaalternative pilihan produk yang ada (Schiffmandan Kanuk 2000)
1. Keinginan terhadapproduk
2. Kemudahanmendapatkan produk
3. Keyakinan terhadappembelian
4. Pengetahuan tentangproduk
Kualitas Produk Keseluruhan cirri serta dari suatu produk ataupelayanan pada kemampuan untuk memuaskankebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler2005)
1. Performance / rasaproduk
2. Fitur / pilihan rasa3. Durability / daya
tahan produk4. Aesthetics / bentuk
produk
Persepsi Harga Sejumlah uang yang dibebankan atas suatuproduk dan jasa, atau jumlah dari nilai yangditukar konsumen atas manfaat – manfaatkarena memilik atau menggunakan produk danjasa tersebut (Kotler 2001)
1. Kesesuaian hargadengan kualitas
2. Perbandingan hargadengan produk sejenis
3. Keterjangkau harga4. Kesesuaian harga
dengan kuantitasproduk
Citra merek Citra merek adalah apa yang konsumen pikirkandan rasakan ketika mendengar atau melihatnama suatu merek. (Mowen, 1994)
1. Merek dikenal2. Merek yang mudah
diingat3. Merek pilihan4. Reputasi merek yang
baik
33
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti. Menurut (Sugiyono, 2001)
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
produk Bakpia Willis. Populasi dalam penelitian ini tersebar dan jumlahnya tidak
diketahui secara pasti, maka pengambilan sampel dilakukan untuk penelitian ini.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu,
jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Metode pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan melalui dengan cara accidental sampling yaitu
berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu
dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri - cirinya), maka orang tersebut
dapat digunakan sebagai sampel atau responden (Rina Kusniawati 2010). Calon
responden harus memiliki kriteria tertentu, yaitu responden yang dipilih merupakan
konsumen produk bakpia Willis yang berdomisili di kota Magelang, Semarang dan
Jogjakarta. Pada penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui dengan pasti. Maka
dari itu rumus yang digunakan untuk menghitung kuota sampel adalah sebagai
berikut;
34
=Zଶ
4( ܯ )ଶ
n = jumlah sampel
Z = tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96
Moe = Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel
yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan.
Dengan menggunakan margin of error sebesar 10%, maka jumlah sampel
minimal yang dapat diambil sebesar :
=1,96²
4(0,10)²
= 96,04
Dalam penelitian ini dari kuota 96 sampel responden yang terhitung
diputuskan untuk menggunakan 100 sampel responden.
3.3 Jenis dan Sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perseorangan atau suatu
oraganisasi secara langsung dari objek yang diteliti guna kepentingan studi yang
bersangkutan yang dapat berupa wawancara, kuesioner dan observasi. Data ini
diperlukan untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap pembelian bakpia Willis
yang dilihat dari variabel kualitas produk, persepsi harga dan citra merek. Untuk
mendapatkan data tersebut, akan dibagikan kuesioner kepada para responden.
35
3.4 Metode Pegumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui kuesioner. Defenisi kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya tertutup
dan harus diisi oleh responden dengan cara memilih salah satu alternatif jawaban
yang tersedia. Dalam penelitian ini pengukuran variabel di dalam kuesioner
menggunakan skala liktert dengan metode skoring sebagai berikut:
Sangat TidakSetuju
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5
Angka 1 menunjukkan bahwa responden sangat tidak mendukung atau sangat
tidak setuju terhadap pernyataan yang diberikan. Angka 2 menunjukkan bahwa
responden tidak mendukung atau tidak setuju dengan pernyataan, angka 3
menunjukkan responden bersikap netral atau ragu – ragu dengan pernyataan, angka 4
menyatakan responden mendukung atau setuju dengan pernyataan sedangkan angka 5
menunjukkan bahwa responden sangat mendukung atau sangat setuju terhadap
pertanyaan yang diberikan.
36
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif adalah analisis yang berdasarkan data yang dinyatakan
dalam bentuk urutan. Data kualitatif ini merupakan data yang hanya dapat diukur
secara tidak langsung (Sutrisno Hadi, 1996).
3.5.2 Analisis Data Kuantitatif
Analisis kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan alat analisis program
SPSS (Statistical Package for Social Science) for Windows, analisis yang digunakan
untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan. Pengolahan data dengan analisis
kuantitatif melalui beberapa tahap.
3.5.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji apakah kuesioner tersebut valid atau
tidak. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Apabila seluruh instrument yang diujikan
sesuai, maka instrument tersebut dikatakan valid (Ghozali,2006). Kriteria penilaian
uji validitas adalah :
Apabila r hitung > r tabel, maka kuesioner tersebut valid.
Apabila r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid.
Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing –
masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur yaitu menggunakan
Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Jika nilai signifikansi (P Value ) > 0,05
maka tidak terjadi hubungan yang signifikan.
37
3.5.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioner. Kuesioner yang reliable
adalah kuesioner yang apabila dicoba secara berulang – ulang kepada kelompok yang
sama akan menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak terdapat perubahan
psikologis pada responden. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan program
SPSS. Kuesioner dikatakan reliable apabila hasil uji statistic Alpha α > 0, 60 (
Ghozali,2006)
3.5.2.3 Uji Asusmsi klasik
Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah liner
dan dapat digunakan (valid) guna mencari peramalan, maka akan dilakukan beberapa
uji yaitu:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak,
karena model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau
mendekati normal. Pembuktian apakah data tersebut memiliki distribusi
normal atau tidak dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya, yaitu pada
histogram maupun normal probability plot. Pada histogram, data dikatakan
memiliki distribusi yang normal jika data tersebut berbentuk seperti
lonceng. Sedangkan pada normal probability plot, data dikatakan normal
jika ada penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan penyebarannya
mengikuti arah garis diagonal. Ghozali (2006) menyebutkan jika data
38
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan hubungan linier yang sempurna antara
beberapa atau semua variabel bebas. Pengujian multikolinearitas bertujuan
untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2006). Multikolinearitas
dapat dideteksi dengan menggunakan perhitungan nilai Tolerance dan VIF.
Apabila nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF < 10 kondisi tersebut
mengindikasikan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas,
sedangkan apabila nilai Tolerance lebih kecil dari 0,1 dan VIF > 10
kondisi tersebut mengindikasikan bahwa terdapat hubungan
multikolinieritas pada model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas, namun jika
berbeda disebut dengan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara
untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
39
melihat grafik plot antar prediksi variabel dependen (ZPRED) residualnya
(SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan dengan melihat ada tidaknya pola titik pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di-standarized
(Ghozali, 2006). Dasar analisisnya sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu
pola yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit) maka
terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini mengindikasikan tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3.5.2.4 Analisis Linear Berganda
Model regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari
berbagai variabel independen terhadap satu variabel dependen. Analisis regresi
berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas
(Independent) yaitu: kualitas produk (X1), persepsi harga (X2), dan citra merek (X3),
terhadap variabel terikat (Dependent) Keputusan Pembelian(Y) Bakpia Willis.
Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian
ini sebagai berikut :
40
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1,b2,b3, b4 = Koefisien regresi
X1 = Kualitas Produk
X2 = Persepsi Harg
3.5.2.5 Uji Goodness of Fit
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai
dengan Goodness of Fitnya. Secara staistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik T. Perhitungan statistik
disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
kritis (daerah di mana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah di mana H0 diterima (Ghozali, 2006).
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah 0 < R2 < 1. Koefisien determinasi yang mendekati satu
berarti variabel -variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Penggunaan R
Y = a + b₁X₁ +b₂X₂ + b₃X₃ + e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b₁,b₂,b₃ = koefisien Regresi
X₁ = Kualitas Produk
X₂ = Persepsi Harga
X₃ = Citra Merek
e = Kesalahan penggunaan
41
square adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan
ke dalam model. Setiap tambahan variabel independen kedalam model, maka
R square pasti meningkat tidak peduli apakah variabel independen tersebut
berpengaruh secara signifikan atau tidak. Tidak seperti R square, nilai
adjusted R square dapat naik atau turun apabila terdapat tambahan variabel
independen kedalam model. Oleh karena itu sebaiknya digunakan nilai
adjusted R square untuk mengevaluasi model regresi terbaik (Ghozali,
2006).
2. Uji F
Uji signifikasi meliputi pengujian signifikasi persamaan regresi secara
keseluruhan serta koefisien regresi parsial spesifik. Hipotesis nol (Ho) yang
hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol,
atau :
Ho : b1 = b2 = ..........= bk = 0
Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak
semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau
Ha : b1 ≠ b2 ≠ ..........≠ bk ≠ 0
Artinya semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen.
Cara melakukan uji F adalah sebagai berikut :
42
1. Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 5% artinya semua variabel independen
secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2. Membandingkan nilai statistik F dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik F hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan
nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha (Ghozali, 2006).
3. Uji T
Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2006).
Hipotesis yang dipakai adalah :
Ho : bi = 0 , artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Ha : bi> 0 , artinya suatu variabel independen berpengaruh positif
terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05 ditentukan
sebagai berikut :
Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Apabila t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak