Top Banner
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : ALFADITA DEA GAMATIKA F0308101 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user
74

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

Feb 22, 2018

Download

Documents

lynhi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN

TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

ALFADITA DEA GAMATIKA F0308101

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

iv

MOTTO

I can do all things through Christ who give me strength.

(Phil 4: 13)

All things are possible with Me.

(Matthew 19:26)

My salvation and my honor depend on God, he is my mighy rock, my refuge.

(Psalm 62: 7)

With all my heart i praise the Lord, i will never forget how kind He has been.

(Psalm 103: 2)

But the fruit of the spirit is love, joy, peace, patience, kindness, goodness, faithfulness.

(Galatians 5: 22)

Surely God is my salvation, i will trust and not be afraid.

(Isaiah 12: 2)

God has not given us the spirit of fear, but of power, and love, and of sound mind.

(2 Tim 1: 7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

v

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus

Papa dan Mama

Adikku, Betantio ‘ndud’ Putra Pradana

Nonongers (Cyren, Raras, Sinta, Isnaeni, Novia, Indah)

Zeepy Berry

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

vi

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua.

Penulis mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas kasih

karunianya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dalam rangka

memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi

Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul : “Analisis

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Kebijakan

Dividen terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia”

Penulis menerima banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak

selama proses penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih dan rasa hormat sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M. Si., Ak. selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Anis Widjajanto, M. Si., Ak selaku pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan dan dukungan mulai dari awal semester

sampai saat ini.

4. Bapak Nurmadi Harsa Sumarta, M. Si., Ak. selaku dosen pembimbing

skripsi yang dengan kesabarannya telah memberikan bimbingan mulai

dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

vii

5. Bapak dan ibu dosen, serta karyawan FE UNS, yang telah memberikan

bekal ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti kuliah.

6. Papa dan mama yang selalu memberikan doa, cinta, dan semangatnya

sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman Akuntansi angkatan 2008 FE UNS, khususnya kelas B

yang telah memberikan dukungan selama kuliah.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga

kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang memerlukan. Tuhan memberkati

Surakarta, Oktober 2012

Penulis

(Alfadita Dea Gamatika)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

ABSTRAK .......................................................................................... ii

ABSTRACT........................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... v

HALAMAN MOTTO ........................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ vii

KATA PENGANTAR........................................................................ viii

DAFTAR ISI....................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................... 11

A. Teori Agensi ......................................................................... 11

B. Kepemilikan Manajerial ...................................................... 16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

ix

C. Kepemilikan Institusional ................................................... 17

D. Kebijakan Dividen ............................................................... 18

E. Kebijakan Hutang ................................................................ 21

F. Penelitian Terdahulu.......................................................... 23

G. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran .......... 28

BAB III METODE PENELITIAN ................................................... 33

A. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel........ 33

B. Data dan Metode Pengumpulan Data ................................ 34

C. Defin isi Operasional dan Pengukuran Variabel ................ 35

D. Metode Analisis Data ......................................................... 37

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................... 45

A. Hasil Pengumpulan Data .................................................... 45

B. Statistik Deskriptif .............................................................. 47

C. Pengujian Asumsi Klasik ................................................... 49

D. Pengujian Hipotesis ............................................................ 52

E. Pembahasan ......................................................................... 54

BAB V PENUTUP .......................................................................... 59

A. Kesimpulan.......................................................................... 59

B. Keterbatasan ........................................................................ 60

C. Saran .................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 61

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV.1 Hasil Pengambilan Sampel………………………... 46

Tabel IV.2 Hasil Statistik Deskriptif Perusahaan ...................... 47

Tabel IV.3 Hasil Uji Normalitas Data........................................ 49

Tabel IV.4 Hasil Uji Multikolinieritas Data.............................. 50

Tabel IV.5 Hasil Uji Autokorelasi (Runs Test).......................... 51

Tabel IV.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas……………………... 52

Tabel IV.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi………………...... 53

Tabel IV.8 Hasil Uji Signifikansi F…....................................... 53

Tabel IV.9 Hasil Uji Signifikansi t............................................ 54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Penelitian............................. 32

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar Nama Perusahaan Sampel

Lampiran II Data Penelitian

Lampiran III Hasil Pengolahan Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

ii

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN

TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK

ALFADITA DEA GAMATIKA F0308101

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional dan kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan sampel penulisan. Terdapat 57 perusahaan yang dipilih sebagai sampel. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. Akan tetapi, kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. Kata kunci : kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen,

kebijakan hutang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

iii

ANALYSIS OF THE IMPACT OF MANAGERIAL OWNERSHIP, INSTITUSIONAL OWNERSHIP AND DIVIDEN POLICY ON DEBT POLICY

OF THE MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

ABSTRACT

ALFADITA DEA GAMATIKA F0308101

This study aims to examine the impact of managerial ownership, institusional

ownership and dividen policy on debt policy. The population is manufacturing public companies listed in Indonesia Stock Exchange. Purposive sampling method is used to collect the data. There are 57 companies chosen as samples in this study. The hypothesis is tested by using multiple regression analysis.

The result of this study shows that managerial ownership and institusional ownership have influence to debt policy. In contrast, dividen policy has no influence to debt policy. Keywords: managerial ownership, institusional ownership, dividen policy, debt

policy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ketersediaan dana dan akses perusahaan untuk mendapatkan sumber

dana yang tersedia menjadi salah satu pengaruh dalam kelangsungan suatu

perusahaan. Sumber dana perusahaan dapat diperoleh dari dalam dan dari luar

perusahaan. Sumber dana dari dalam dapat diperoleh perusahaan dalam

bentuk laba ditahan, sedangkan sumber dana dari luar dapat diperoleh

perusahaan dalam bentuk hutang (Arimoerti, 2003).

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan yang go public dikelola

dengan memisahkan antara fungsi kepemilikan dengan fungsi pengelolaan

atau manajerial (Djabid, 2009). Djabid (2009) menyatakan pemisahan fungsi

tersebut membentuk suatu hubungan keagenan yaitu suatu hubungan di mana

pemilik perusahaan (prinsipal) mempercayakan pengelolaan perusahaan

dilakukan oleh orang lain atau manajer (agen) sesuai dengan kepentingan

pemilik, dengan mendelegasikan beberapa wewenang pengambilan keputusan

kepada agen.

Menurut Jensen dan Meckling (1976), pemberian kepercayaan oleh

pemilik perusahaan kepada manajer dianggap sebagai bentuk pemisahan

fungsi decision making. Bentuk pemisahan fungsi ini akan menimbulkan

adanya konflik-konflik antara pemilik perusahaan sebagai prinsipal dan

manajer selaku agent. Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

2

merupakan pihak yang menyediakan dana dan fasilitas operasional

perusahaan. Sedangkan manajer merupakan pihak yang mengelola dana dan

fasilitas yang disediakan oleh prinsipal dengan kemampuan profesionalnya.

Dengan adanya perbedaan tersebut akan menghadirkan bentuk kepentingan-

kepentingan yang bertolak belakang di antara kedua belah pihak. Jensen dan

Meckling (1976) menyatakan bahwa pemegang saham mempunyai

kepentingan untuk mengamankan dana yang diinvestasikan serta

mendapatkan keuntungan dari dana yang diinvestasikan tersebut, sedangkan

manajer sebagai pihak agent berkepentingan terhadap gaji dan bentuk-bentuk

kompensasi yang lain sebagai imbalan terhadap pengelolaan perusahaan yang

telah dilakukannya. Menurut Adam Smith dalam Jensen dan Meckling

(1976), pada kenyataannya manajer akan lebih mengutamakan kepentingan

untuk mencapai tingkatan gaji dan kompensasi yang tinggi dibanding

berusaha untuk memaksimalkan kemakmuran pemilik perusahaan. Salah satu

tindakan manajer adalah dengan membebankan biaya-biaya untuk

kepentingan manajer di luar usaha untuk memaksimalkan kemakmuran

pemilik terhadap perusahaan sehingga akan membawa dampak penurunan

dividen yang akan diperoleh perusahaan. Kondisi ini merupakan bentuk

adanya agency conflict.

Irawan (2009) menyatakan bahwa penyebab agency conflict di

antaranya adalah pembuatan keputusan yang berkaitan dengan aktifitas

pencarian dana (financing decision) dan pembuatan keputusan mengenai

bagaimana dana tersebut diinvestasikan (investing decision). Suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

3

perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung

membutuhkan dana yang besar dan melakukan pembuatan keputusan yang

berkaitan dengan bagaimana dana yang diperoleh tersebut diinvestasikan

(Indahningrum dan Ratih, 2009).

Menurut Bringham et al. (1990) dalam Indahningrum dan Ratih

(2009), agency cost adalah biaya yang meliputi semua biaya untuk

monitoring tindakan manajer, mencegah tingkah laku manajer yang tidak

dikehendaki, dan opportunity cost akibat pembatasan yang dilakukan

pemegang saham terhadap tindakan manajer. Menurut Jensen dan Meckling

(1976), Crutchley dan Hansen (1989), Jensen et al. (1992) dalam Djabid

(2009) ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost yaitu:

1. Meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen.

Manajer akan merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil

dan juga apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari

pengambilan keputusan yang salah. Kepemilikan ini akan mensejajarkan

kepentingan manajemen dengan pemegang saham.

2. Meningkatkan divident payout ratio (penyebaran dividen).

Meningkatkan divident payout ratio akan menimbulkan tidak tersedianya

banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari pendanaan dari

luar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

4

3. Meningkatkan pendanaan dengan hutang.

Pendanaan dengan hutang yang meningkat akan menurunkan excess of

free cash flow yang ada dalam perusahaan sehingga menurunkan

kemungkinan pemborosan dilakukan oleh manajemen.

4. Meningkatkan kepemilikan saham oleh pihak institusional

Adanya kepemilikan institusional seperti bank, perusahaan investasi,

perusahaan dana pensiun dan institusi lainnya akan mendorong

peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja

manajemen.

Agrawal dan Mendelker (1987) dalam Kurniati (2007) menyatakan

bahwa investor institusional mempunyai peranan yang penting untuk

melakukan pengawasan terhadap perusahaan. Kebutuhan akan hutang, dan

kepemilikan saham oleh manajemen untuk mengurangi masalah keagenan

dapat digantikan oleh kepemilikan saham oleh institusi (Bathala et al., 1994

dalam Kurniati, 2007).

Schooley dan Barney (1994) dalam Soesetio (2008) meneliti tentang

kegunaan kebijakan dividen dan kepemilikan saham oleh Chief Executive

Officer (CEO) untuk mengurangi agency cost. Berdasarkan hasil pengujian

ditemukan bahwa terdapat hubungan yang nonmonotonic significant antara

dividen dan kepemilikan saham oleh CEO. Pembayaran dividen dan

kepemilikan saham oleh CEO merupakan mekanisme yang saling

menggantikan di dalam mengurangi agency cost. Perusahaan dengan jumlah

kepemilikan saham oleh CEO yang tinggi cenderung membayar dividen yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

5

rendah, sebaliknya perusahaan-perusahaan dengan jumlah kepemilikan saham

oleh CEO yang rendah melakukan pembayaran dividen yang tinggi.

Penetapan dividen rendah disebabkan karena manajer memiliki harapan

investasi di masa mendatang yang dibiayai dari sumber internal (Larasati,

2011).

Mester (1989) dalam Arimoerti (2003) menyatakan pendekatan lain

untuk mengatasi agency conflict dan mengurangi agency cost yaitu labor

market control, capital market control dan ancaman take over. Labor market

control diterapkan dengan memberikan kompensasi kepada insider yang

berkaitan dengan kinerja dan nilai saham perusahaan. Kompensasi yang baik

akan didapatkan oleh manajer jika mempunyai kinerja yang baik pula.

Capital labor market dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS). Diasumsikan market for corporate control mengancam dengan

frekuensi tinggi tanpa hambatan sehingga pengelola menjadi takut

berperilaku menyimpang dari keinginan pemegang saham. Ancaman take

over akan membuat manajer memiliki sikap disiplin dan bertindak sesuai

dengan keinginan pemegang saham karena apabila take over terjadi manajer

yang memiliki kinerja buruk akan tersingkir.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan

hutang telah banyak dilakukan. Beberapa peneliti diantaranya yaitu Arimoerti

(2003) meneliti pengaruh struktur kepemilikan terhadap kebijakan hutang

pada industri manufaktur yang go public di Indonesia. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa insider ownership, institutional investor dan ukuran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

6

perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap rasio hutang. Variabel

shareholder dispersion tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio

hutang sehingga variabel insider ownership, institutional investor dan ukuran

perusahaan dapat digunakan sebagai variabel strategik yang memungkinkan

untuk dikendalikan dan dipertimbangkan dalam kebijakan hutang perusahaan.

Penelitian Kurniati (2007) bertujuan untuk mengetahui pengaruh

kepemilikan saham oleh manajemen dan kepemilikan saham oleh institusi

terhadap kebijakan hutang perusahaan untuk menurunkan agency conflict.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh manajemen

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Kepemilikan

saham oleh institusi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan

hutang. Struktur asset berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan

hutang, dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang

dan profitabilitas berpengaruh negatif tetapi tidak signikan terhadap kebijakan

hutang perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh

manajemen dan oleh institusi dapat untuk menurunkan konflik keagenan yang

terjadi.

Penelitian Diana dan Gugus (2008) menunjukkan bahwa semua

variabel sebagai proksi dari struktur kepemilikan yang terdiri atas

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan penyebaran

kepemilikan mempunyai pengaruh negatif (berbanding terbalik) terhadap

kebijakan hutang perusahaan. Artinya seiring dengan bertambahnya

kepemilikan ekuitas oleh pihak manajemen, pihak institusi dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

7

penyebarannya akan meminimalisir penggunaan hutang sebagai suatu

mekanisme untuk mengurangi agency conflict serta membuat perilaku

manajer menjadi lebih terkontrol sehingga manajer akan menggunakan

hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan secara optimal.

Penelitian Djabid (2009) menunjukkan bahwa kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan kebijakan dividen tidak

berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Penelitian ini tidak berhasil

mendukung pernyataan bahwa alternatif yang dapat dipilih untuk mengurangi

agency conflict yaitu dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh

manajemen, meningkatkan kepemilikan saham oleh pihak institusional atau

meningkatkan dividen payout ratio. Dividen yang besar menyebabkan rasio

laba ditahan kecil sehingga perusahaan membutuhkan tambahan dana dari

sumber eksternal.

Yeniatie dan Nicken (2010) menguji pengaruh kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, struktur aset,

profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan risiko bisnis pada perusahaan

nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan

terhadap 45 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

selama tahun 2005 sampai dengan 2007. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kepemilikan institusional, struktur aset, profitabilitas dan pertumbuhan

perusahaan mempengaruhi kebijakan hutang. Sedangkan kepemilikan

manajerial, kebijakan dividen dan risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap

kebijakan hutang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

8

Penelitian Larasati (2011) menunjukkan bahwa kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan kebijakan dividen berpengaruh

secara simultan terhadap kebijakan hutang perusahaan. Meskipun begitu,

kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang

perusahaan. Sedangkan kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan. Kebijakan dividen

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Hal in i

menunjukkan pembayaran dividen muncul sebagai pengganti hutang di dalam

struktur modal pada perusahaan manufaktur yang go public di Indonesia.

Banyak penelitian yang menitikberatkan pada variabel-variabel yang

berkaitan dengan kebijakan hutang, khususnya faktor-faktor yang

mempengaruhi kebijakan hutang. Dari beberapa penelitian yang telah

dijelaskan sebelumnya terdapat beberapa hasil penelitian yang tidak

konsisten, beberapa diantaranya yaitu variabel kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional dan kebijakan dividen. Hal inilah yang mendorong

penulis untuk meneliti kembali pengaruh kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional dan kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang.

Penelitian ini dilakukan untuk menambah referensi yang telah ada atau

menambah valid itas penelitian dan bukan untuk memberikan solusi untuk

perbedaan hasil penelitian.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Larasati (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu

perbedaan tahun pengamatan. Dalam penelitian Larasati (2011), tahun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

9

pengamatan yang digunakan yaitu tahun 2005 sampai dengan 2007,

sedangkan pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu tahun 2008

sampai dengan 2010. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan gambaran

yang lebih relevan mengenai situasi saat ini. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut, maka judul penelitian ini adalah

“Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional

dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan hutang

perusahaan?

2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan hutang

perusahaan?

3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap kebijakan hutang

perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian in i

yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

10

1. Menemukan bukti empiris pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

kebijakan hutang pada perusahaan yang terdaftar di BEI.

2. Menemukan bukti empiris pengaruh kepemilikan institusional terhadap

kebijakan hutang pada perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di

BEI.

3. Menemukan bukti empiris pengaruh kebijakan dividen terhadap

kebijakan hutang pada perusahaan yang terdaftar di BEI.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak, di antaranya sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan

masukan bagi manajer dalam membuat kebijakan sehingga diharapkan

dapat mengurangi agency cost yang terjadi di perusahaan.

2. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan manfaat bagi investor agar dapat mempertimbangkan

keputusan investasi.

3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi

dan bahan referensi bagi pihak yang berkepentingan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Agensi

Pada dasarnya teori keagenan mengatur hubungan antara dua pihak

yaitu pihak pemberi kerja (prinsipal) dan pihak penerima tugas (agen) yang

bertugas untuk melaksanakan pekerjaan (Jensen dan Meckling, 1976).

Pemegang saham berperan sebagai prinsipal sedangkan agen adalah

manajemen yang mengelola perusahaan. Antara prinsipal dan agen memiliki

hak dan kewajiban masing-masing sesuai dengan kontrak. Prinsipal

mempunyai tugas untuk meyediakan fasilitas dan juga dana yang dibutuhkan

untuk menjalankan perusahaan, sedangkan agen mempunyai tugas untuk

mengelola dan menjalankan perusahaan sesuai dengan apa yang diinginkan

pemegang saham.

Seringkali agen bekerja hanya untuk memenuhi kepentingannya

sendiri sehingga menumbulkan konflik antara prinsipal dan agen. Agen

cenderung ingin memperoleh laba yang besar dengan biaya yang kecil.

Menurut Fama (1980) dalam Kurniati (2007), agency conflict terjadi kerena

bagian substantif dari kekayaan manajemen di dalam specific human capital

perusahaan yang membuat manajemen non diversifiable dan manajer akan

terancam reputasinya apabila kemampuan menghasilkan earning yang negatif

dan atau bahkan menuju arah kebangkrutan perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

12

Agency conflict terjadi ketika keinginan atau tujuan antara prinsipal

dengan agen berbeda dan sulit bagi prinsipal untuk memeriksa apa yang

sebenarnya dilakukan oleh agen. Agency conflict juga bisa terjadi ketika

prinsipal dan agen memiliki perbedaan sikap mengenai risiko, prinsipal lebih

menyukai investasi yang berisiko tinggi dengan harapan memperoleh

kembalian atau return yang tinggi sedangkan agen lebih memilih investasi

dengan risiko lebih rendah untuk melindungi posisinya (Arimoerti, 2003).

Untuk mengurangi adanya agency conflict yang mendorong timbulnya

agency cost maka salah satu alternatif yang dapat diambil oleh perusahaan

adalah dengan meningkatkan pendanaan perusahaan dengan hutang.

Peningkatan hutang ini akan menurunkan penggunaan free cash flow yang

ada di perusahaan (Kurniati, 2007).

Menurut Jensen dan Meckling (1976), Crutchley dan Hansen (1989),

Jensen et al. (1992) dalam Djabid (2009) ada beberapa alternatif untuk

mengurangi ageny cost yaitu:

1. Meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen.

Manajer akan merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil

dan juga apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari

pengambilan keputusan yang salah. Kepemilikan ini akan mensejajarkan

kepentingan manajemen dengan pemegang saham.

2. Meningkatkan divident payout ratio (penyebaran dividen).

Meningkatkan divident payout ratio akan menimbulkan tidak tersedianya

banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari pendanaan dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

13

luar. Penambahan modal dari luar melalui penawaran saham akan

meningkatkan monitoring atau pengawasan dari pihak yang terkait

dengan pasar modal.

3. Meningkatkan pendanaan dengan hutang.

Peningkatan hutang akan menurunkan skala konflik antara pemegang

saham dan manajemen karena apabila perusahaan memerlukan kredit

maka harus siap untuk dievaluasi dan dimonitor oleh pihak eksternal dan

berarti akan mengurangi konflik antara pemegang saham dengan

manajemen. Selain itu pendanaan dengan hutang yang meningkat akan

menurunkan excess of free cash flow yang ada dalam perusahaan

sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh

manajemen.

4. Meningkatkan kepemilikan saham oleh pihak institusional.

Kepemilikan mewakili suatu sumber kekuasaan (source of power) yang

dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan

manajemen, maka konsentrasi atau penyebaran kepemilikan menjadi

suatu hal yang relevan. Adanya kepemilikan institusional seperti bank,

perusahaan investasi, perusahaan dana pensiun dan institusi lainnya akan

mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja

manajemen.

Mester (1989) dalam Arimoerti (2003) menyatakan pendekatan lain

untuk mengatasi agency problem dan mengurangi biaya keagenan (agency

cost) yaitu labor market control, capital market control dan ancaman take

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

14

over. Labor market control diterapkan dengan memberikan kompensasi

kepada insider yang berkaitan dengan kinerja dan nilai saham perusahaan.

Kompensasi yang baik akan didapatkan oleh manajer jika mempunyai kinerja

yang baik pula. Capital labor market dilakukan melalui Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS). Diasumsikan market for corporate control

mengancam dengan frekuensi tinggi tanpa hambatan sehingga pengelola

menjadi takut berperilaku menyimpang dari keinginan pemegang saham.

Ancaman take over akan membuat manajer memiliki sikap disiplin dan

bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham karena apabila take over

terjadi manajer yang memiliki kinerja buruk akan tersingkir. Beberapa

alternatif yang ditawarkan di atas tidak serta merta akan menjamin bahwa

dengan melakukan hal tersebut maka agency cost pasti akan menurun. Pada

praktiknya mungkin juga yang terjadi adalah kepemilikan manajerial yang

tinggi menurunkan penggunaan hutang karena penggunaan hutang tinggi

justru akan menyebabkan biaya kebangkrutan dan financial distress

(Haryono, 2005).

Berdasarkan teori positif, manajemen, investor, kreditur dan individu

lain bersikap rasional dan berusaha untuk memaksimalkan kepuasan.

Manajemen memiliki kebebasan untuk memilih metode akuntansi yang

memaksimumkan kepuasan mereka atau mengubah kebijakan produksi,

investasi dan pendanaan perusahaan untuk memaksimumkan kepuasan

mereka. Menurut Anis Chariri dan Imam Ghozali (2003) dalam Kurniati

(2007) berdasarkan asumsi tersebut di atas, maka teori positif menguji tiga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

15

hipotesis yang menunjukkan adanya tiga hubungan keagenan antara

manajemen dan pemilik, antara manajemen dan kreditor, dan antara

manajemen dan pemerintah.

1. Bonus plan hypothesis

Manajemen perusahaan dengan rencana bonus tertentu cenderung lebih

menyukai metode yang meningkatkan laba periode berjalan. Pilihan

tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai sekarang dari bonus yang

akan diterima jika dewan direksi tidak menyesuaikan dengan metode

yang dipilih.

2. Debt/Equity hypothesis

Semakin tinggi risiko hutang atau ekuitas perusahaan, maka makin besar

pula kemungkinan bagi manajemen untuk memilih metode akuntansi

yang dapat menaikkan laba. Makin tinggi risiko hutang dan ekuitas,

maka perusahaan semakin didekatkan pada batas-batas peraturan

perkreditan. Semakin tinggi batas kredit, makin besar kemungkinan

penyimpangan perjanjian kredit dan pengeluaran biaya. Manajemen akan

memilih metode akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga dapat

menurunkan batasan kredit dan mengurangi biaya kesalahan teknis.

3. Political cost hypothesis

Perusahaan yang lebih besar cenderung untuk menggunakan metode

akuntansi yang dapat mengurangi laba periodik dibandingkan dengan

perusahaan skala kecil. Ukuran perusahaan merupakan proksi dari aspek

politik. Hal yang mendasari asumsi ini adalah bahwa nilai informasi itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

16

dinilai sangat mahal bagi individu untuk melaksanakan kontrak dengan

pihak lain dalam proses politik untuk menegakkan aturan hukum dan

regulasi dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Individu yang

bersifat rasional cenderung untuk memilih tidak mengetahui informasi

yang lengkap. Proses politik tidak jauh berbeda dengan proses pasar.

Berdasarkan biaya informasi dan biaya monitoring, manajemen memiliki

insentif untuk memilih laba akuntansi tertentu dalam proses politik

tersebut.

B. Kepemilikan Manajerial

Menurut Jensen dan Meckling (1976) istilah struktur kepemilikan

digunakan untuk menunjukan bahwa variabel-variabel yang penting dalam

struktur modal tidak hanya ditentukan oleh hutang dan ekuitas saja tetapi juga

ditentukan oleh presentase kepemilikan saham oleh manajemen dan institusi.

Salah satu bentuk mekanisme corporate governance yang dapat digunakan

untuk menyamakan kepentingan prinsipal dan agen adalah konsentrasi

kepemilikan. Terkonsentrasinya kepemilikan, maka prinsipal mempunyai

cara untuk memonitor agen, agar agen bertindak sesuai dengan kepentingan

principal (Demsets dan Lehn, 1985 dalam Kurniati, 2007).

Menurut Shleifer dan Vishny (1997) dalam Kurniati (2007), pemilik

perusahaan yang persentase kepemilikannya besar dapat melakukan

pengawasan karena bisa memperoleh informasi dan mempunyai hak suara

yang dapat mengendalikan manajemen. Bagi pemegang saham dengan tingkat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

17

kepemilikan lebih dari 50% maka secara langsung akan mempunyai hak

pengendalian langsung atas perusahaan dan manajemen, termasuk dalam

menentukan kebijakan hutang perusahaan.

Manajer mempunyai kecenderungan untuk menggunakan hutang yang

tinggi bukan atas dasar maksimalisasi nilai perusahaan melainkan untuk

kepentingan oportunistik mereka. Hal in i dapat dilihat melalu i pemilihan

proyek-proyek berisiko tinggi yang akan menyebabkan meningkatnya beban

bunga perusahaan karena risiko kebangkrutan semakin tinggi, sehingga biaya

agensi hutang semakin tinggi. Peningkatan biaya keagenan tersebut akan

berpengaruh pada penurunan nilai perusahaan.

Kehadiran kepemilikan saham oleh manajerial dapat digunakan untuk

mengurangi agency cost karena dengan memiliki saham perusahaan,

diharapkan manajer merasakan langsung manfaat dari setiap keputusan yang

diambilnya. Begitu pula bila terjadi kesalahan maka manajer juga akan

menanggung kerugian sebagai salah satu dari konsekuensi kepemilikan

saham. Dengan demikian manajer ikut memiliki perusahaan sehingga manajer

tidak mungkin bertindak opportunistik lagi dan akan semakin hati-hati dalam

menggunakan hutang dan berusaha meminimumkan agency cost sehingga

akan meningkatkan nilai perusahaan.

C. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan saham oleh pihak institusional berfungsi sebagai

monitoring agents. Moh’d et al. (1998) dalam Putera (2006) menyatakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

18

bahwa bentuk distribusi saham (shareholder dispersion) antara pemegang

saham dari luar (outside shareholder) yaitu institutional investor dapat

mengurangi agency cost karena kepemilikan mewakili suatu sumber

kekuasaan (source of power) yang dapat digunakan untuk mendukung atau

sebaliknya terhadap keberadaan manajemen, maka konsentrasi atau

penyebaran kekuasaan menjadi suatu hal yang relevan. Adanya kepemilikan

oleh investor-investor institutional seperti perusahaan asuransi, bank,

perusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi dan kepemilikan oleh

institusi lain dalam bentuk perusahaan akan mendorong peningkatan

pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja insider.

Pihak institusional diharapkan mampu melakukan pengawasan yang

lebih baik terhadap kebijakan manajer. Hal ini dikarenakan dari segi skala

ekonomi, pihak institusional memiliki keuntungan lebih untuk memperoleh

informasi dan menganalisis segala hal yang berkaitan dengan kebijakan

manajer.

D. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba

atau menahannya guna diinvestasikan kembali dalam perusahaan (Weston

dan Bringham, 1994 dalam Soesetio, 2008). Kebijakan dividen yang stabil

menyebabkan adanya keharusan bagi perusahaan untuk menyediakan

sejumlah dana untuk membayar sejumlah dividen tersebut. Kebijakan dividen

ini akan memiliki pengaruh terhadap tingkat penggunaan hutang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

19

Moh’d et al. (1998), Jensen et al. (1992) dalam Kurniati (2007) yang

menyatakan bahwa pembayaran dividen muncul sebagai pengganti hutang

didalam struktur modal. Sedangkan Rozeff (1982) dalam Kurniati (2007)

menyatakan bahwa pembayaran dividen adalah bagian dari monitoring

aktivitas perusahaan oleh principal terhadap pihak manajemen sebagai agent.

Perusahaan akan cenderung untuk membayar dividen yang lebih besar jika

manajemen memiliki proporsi saham yang lebih rendah.

Rozeff (1982) dan Estrenbook (1984) dalam Kurniati (2007) juga

menyatakan bahwa pembayaran dividen kepada pemegang saham akan

mengurangi sumber-sumber dana yang dikendalikan oleh manajemen.

Semakin tinggi dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham maka free

cash flow dalam perusahaan semakin kecil. Hal ini mengakibatkan

manajemen harus memikirkan cara untuk memperoleh sumber dana dari luar

yang bisa saja berupa hutang. Dengan demikian akan mengurangi kekuasaan

manajemen terhadap pengendalian terhadap perusahaan, karena dengan

adanya entitas lain yang memberikan hutang kepada pihak perusahaan maka

entitas tersebut juga berkepentingan untuk melakukan pengawasan terhadap

jalannya perusahaan.

Easterbrook (1984) dalam Purba (2011) menyatakan bahwa untuk

mengurangi agency cost diperlukan pembayaran dividen. Dalam konteks in i

perusahaan yang memiliki dividen payout ratio yang tinggi menyukai

pendanaan dengan modal sendiri sehingga mengurangi agency cost.

Disamping itu pembayaran dividen dapat dilakukan setelah kewajiban

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

20

terhadap pembayaran bunga dan cicilan hutang dipenuhi. Adanya kewajiban

tersebut akan membuat manajer semakin berhati-hati dan efisien

menggunakan hutang.

Agus Sartono (2001) dalam Purba (2011) menyatakan bahwa ada

beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam kebijakan dividen, yaitu :

1. Likuiditas

Merupakan pertimbangan utama dalam kebijakan dividen. Oleh karena

dividen merupakan aliran kas keluar maka semakin besar posisi kas dan

likuiditas perusahaan secara keseluruhan, semakin besar kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen.

2. Kebutuhan dana perusahaan

Pendapatan perusahaan yang tidak d ibagikan sebagai dividen merupakan

sumber dana perusahaan untuk membelanjai operasi perusahaan,

sehingga kebutuhan dana untuk membelanjai operasi perusahaan perlu

dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan hutang.

3. Kemampuan meminjam

Perusahaan yang semakin besar akan memiliki akses yang lebih baik di

pasar modal. Kemampuan meminjam yang lebih besar akan

memperbesar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.

4. Keadaan pemegang saham

Jika pemegang saham dalam kelompok yang terkena pajak yang tinggi,

maka pemegang saham akan menyukai capital gain. Dan sebaliknya jika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

21

pemegang saham dalam kelompok yang terkena pajak yang rendah, maka

pemegang saham akan menyukai pendapatan dividen yang tinggi.

5. Stabilitas dividen

Bagi para investor stabilitas dividen lebih menarik daripada dividen

payout ratio. Stabil di sini tetap memperhatikan tingkat pertumbuhan

yang ditunjukkan oleh koefisien yang positif. Apabila faktor yang lain

sama, saham yang memberikan dividen yang stabil merupakan indikator

prospek perusahaan yang stabil.

E. Kebijakan Hutang

Hutang merupakan instrumen yang sangat sensitif terhadap perubahan

nilai perusahaan. Semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi harga

saham, namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai

perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih

kecil daripada biaya yang ditimbulkan (Diana dan Gugus, 2008).

Menurut Kurniati (2007) kebijakan hutang perusahaan merupakan

tindakan manajemen perusahaan yang akan mendanai operasional perusahaan

dengan menggunakan modal yang berasal dari hutang. Hal ini berkaitan erat

dengan struktur modal yang dipilih perusahaan. Struktur modal adalah

perimbangan antara hutang dengan modal sendiri. Pemilik perusahaan lebih

menyukai perusahaan menggunakan hutang pada tingkat tertentu agar

harapan pemilik perusahaan dapat tercapai. Di samping itu perilaku manajer

dan komisaris perusahaan juga dapat dikendalikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

22

Kebijakan hutang juga terkait dengan pecking order theory yang

menyatakan bahwa bila perusahaan membutuhkan dana maka prioritas utama

adalah menggunakan dana internal yaitu laba ditahan, karena adanya asimetri

informasi, maka pendanaan dari luar kurang diminati (Soesetio, 2008).

Berdasarkan teori pecking order, manajer keuangan tidak memperhitungkan

tingkat hutang secara optimal. Kebijakan pendanaan ditentukan oleh tingkat

kebutuhan investasi. Jika perusahaan memperoleh kesempatan untuk investasi

maka perusahaan akan mencari dana untuk mendanai inevestasi tersebut.

Manajemen perusahaan akan menentukan kebijakan pendanaan itu dengan

dana internal, baru kemudian dengan dana eksternal termasuk hutang. Jika

dana internal sudah mencukupi maka manajemen tidak perlu menggunakan

kebijakan hutang untuk memperoleh dana dari luar. Namun sebaliknya jika

investasi yang dilakukan tidak cukup jika hanya menggunakan sumber dana

dari internal, maka manajemen perusahaan harus menggunakan kebijakan

hutang sebagai salah satu alternatif untuk memperoleh dana dari luar di

samping dengan menerbitkan saham.

Berdasarkan pendekatan agency theory, struktur modal perusahaan

harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi konflik antara

berbagai kelompok yang memiliki kepentingan dalam perusahaan. Pemegang

saham lebih menyukai tindakan perusahaan yang akan menghasilkan

keuntungan yang lebih besar, sehingga mereka akan memperoleh dividen atas

saham yang mereka miliki juga akan meningkat. Namun pemegang hutang

perusahaan tidak mempedulikan berapa besar tingkat keuntungan perusahaan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

23

karena pay-off pemegang hutang perusahaan akan tetap sebesar bunga yang

telah ditentukan.

Kebijakan hutang sering diukur dengan debt to equity ratio (DER)

yaitu perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

Semakin rendah DER berarti semakin kecil tingkat hutang yang dimiliki dan

kemampuan untuk membayar hutang akan semakin tinggi pula. Ketika

perusahaan menggunakan hutang yang terus meningkat maka akan semakin

besar kewajibannya. Hal ini akan berpengaruh pada terhadap pendapatan

bersih bagi pemegang saham termasuk juga d ividen yang dibagikan. Karena

kewajiban membayar hutang akan lebih diutamakan daripada kewajiban

membagikan dividen (Purba, 2011).

F. Penelitian Terdahulu

Bathala et al. (1994) dalam Kurniati (2007), melakukan penelitian

dengan tujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan saham oleh institusi

terhadap rasio hutang dan kepemilikan saham oleh manajemen dengan

menggunakan beberapa variabel kontrol. Sampel yang digunakan adalah

perusahaan-perusahaan yang listing di New York Stock Exchange. Metode

analisis yang digunakan adalah dengan Two-stage least square (2SLS). Pada

penelitian Bathala ini, penelitian dilakukan dalam 2 tahap. Pada tahap

pertama model yang digunakan adalah rasio hutang sebagai variabel

dependen dan pada tahap kedua yang digunakan sebagai variabel

dependennya adalah kepemilikan saham oleh manajemen. Hasil dari tahap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

24

pertama penelitian ini adalah menunjukkan bahwa semua variabel independen

yang digunakan berpengaruh negatif pada hutang, dan hasil pada tahap kedua

semua variabel independen juga berpengaruh negatif pada kepemilikan saham

oleh manajemen kecuali variabel independen growth yang berpengaruh

positif terhadap kepemilikan saham oleh manajemen.

Penelitian Moh’d et al. (1998) dalam Kurniati (2007), menguji

pengaruh struktur kepemilikan modal terhadap kebijakan hutang perusahaan.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah hutang sebagai variabel

dependen, insider ownership dan managerial ownership sebagai variabel

independen, dan dividend payments, growth opportunities, firm size, asset

structure, asset risk, profitability, tax rate, non-dept tax shield dan uniqueness

sebagai variabel kontrol. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan manufaktur. Hasil dari penelitian menunjukkan

bahwa struktur kepemilikan dan variabel-variabel independent lainnya yang

digunakan memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan secara

bersama-sama.

Arimoerti (2003) meneliti pengaruh struktur kepemilikan terhadap

kebijakan hutang pada industri manufaktur yang go public di Indonesia. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa insider ownership, institutional investor dan

ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap rasio hutang.

Variabel shareholder dispersion tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

rasio hutang sehingga variabel insider ownership, institutional investor dan

ukuran perusahaan dapat digunakan sebagai variabel strategik yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

25

memungkinkan untuk dikendalikan dan dipertimbangkan dalam kebijkan

hutang perusahaan.

Hasil penelitian Putri dan Mohammad (2006) menunjukkan bahwa

kepemilikan manajerial secara statistik berpengaruh negatif signifikan

terhadap kebijakan hutang. Penggunaan hutang akan meningkatkan

monitoring dari bondholders dan membuat shareholders lebih tenang karena

pembiayaan investasi tidak menggunakan dananya sehingga mengurangi

risiko dari shareholders. Kepemilikan institusional dan kebijakan dividen

secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Hal

ini mengindikasikan bahwa banyak perusahaan di Indonesia yang

menggunakan dananya untuk melakukan pembayaran dividen demi menarik

investor daripada untuk membayar hutang yang sebenarnya masih harus

dilunasi.

Penelitian Kurniati (2007) adalah untuk mengetahui pengaruh

kepemilikan saham oleh manajemen dan kepemilikan saham oleh institusi

terhadap kebijakan hutang perusahaan untuk menurunkan agency conflict.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh manajemen

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Kepemilikan

saham oleh institusi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan

hutang. Struktur asset dan dividen berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kebijakan hutang, sedangkan profitabilitas berpengaruh negatif

tetapi tidak signikan terhadap kebijakan hutang perusahaan. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

26

menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh manajemen dan oleh institusi

dapat untuk menurunkan konflik keagenan yang terjadi.

Penelitian Diana dan Gugus (2008) menunjukkan bahwa semua

variabel sebagai proksi dari struktur kepemilikan yang terdiri atas

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan penyebaran

kepemilikan mempunyai pengaruh negatif (berbanding terbalik) terhadap

kebijakan hutang perusahaan. Seiring dengan bertambahnya kepemilikan

ekuitas oleh pihak manajemen, pihak institusi dan penyebarannya akan

meminimalisir penggunaan hutang sebagai suatu mekanisme untuk

mengurangi agency conflict serta membuat perilaku manajer menjadi lebih

terkontrol sehingga manajer akan menggunakan hutang sebagai sumber

pendanaan perusahaan secara optimal.

Penelitian Djabid (2009) menunjukkan bahwa kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan kebijakan dividen tidak

berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Penelitian ini tidak berhasil

mendukung pernyataan bahwa alternatif yang dapat dipilih untuk mengurangi

agency conflict yaitu dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh

manajemen, meningkatkan kepemilikan saham oleh pihak institusional atau

meningkatkan dividen payout ratio. Dividen yang besar menyebabkan rasio

laba ditahan kecil sehingga perusahaan membutuhkan tambahan dana dari

sumber eksternal.

Yeniatie dan Nicken (2010) menguji pengaruh kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, struktur aset,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

27

profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan risiko bisnis pada perusahaan

nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan

terhadap 45 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

selama tahun 2005 sampai dengan 2007. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kepemilikan institusional, struktur aset, profitabilitas dan pertumbuhan

perusahaan mempengaruhi kebijakan hutang. Sedangkan kepemilikan

manajerial, kebijakan dividen dan risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap

kebijakan hutang.

Penelitian Larasati (2011) menunjukkan bahwa kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan kebijakan dividen berpengaruh

secara simultan terhadap kebijakan hutang perusahaan. Meskipun begitu,

kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang

perusahaan. Sedangkan kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan. Kebijakan dividen

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Hal ini

menunjukkan pembayaran dividen muncul sebagai pengganti hutang di dalam

struktur modal pada perusahaan manufaktur yang go public di Indonesia.

Purba (2011) menguji pengaruh kepemilikan saham, kebijakan

dividen, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap kebijakan hutang

perusahaan terhadap kebijakan hutang di dalam perusahaan yang listing di

Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-

sama variabel independen kepemilikan saham, kebijakan dividen, ukuran

perusahaan, dan profitabilitas mempengaruhi variabel dependen kebijakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

28

hutang. Sedangkan secara individu, hanya dua variabel saja yaitu kepemilikan

manajerial dan profitabilitas yang berpengaruh secara signifikan terhadap

kebijakan hutang. Dua variabel lain yaitu kebijakan dividen dan ukuran

perusahaan menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan mempengaruhi

kebijakan hutang.

G. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran

Pengembangan hipotesis dilakukan untuk menguji kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan kebijakan dividen terhadap

kebijakan hutang. Berikut ini pengembangan hipotesis yang dilakukan:

1. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan hutang

perusahaan

Pemegang saham dan manajer masing-masing memiliki kepentingan

untuk dapat memaksimalkan tujuannya. Pihak prinsipal fokus terhadap

kesejahteraan pribadinya melalui pembagian dividen yang diperoleh.

Sedangkan pihak agen akan memperoleh komisi atas kerja kerasnya

dalam menjalankan operasional perusahaan. Konflik kepentingan dapat

terjadi jika keputusan manajer hanya akan memaksimalkan

kepentingannya dan tidak sejalan dengan kepentingan pemegang saham.

Pihak pemilik sering kali tidak dapat merealisasikan dividen atas modal

ketika perusahaan dibawah kontrol manajemen telah menggunakan

hutang yang relatif tinggi. Kas seharusnya dibagikan menjadi dividen

justru digunakan membayar hutang beserta bunganya. Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

29

manajerial atas sekuritas perusahaan dapat menyamakan kepentingan

manajerial dengan pihak ekstern dan akan mengurangi peranan hutang

sebagai suatu mekanisme untuk meminimumkan agency cost.

Wahidahwati (2001) dalam Djabid (2009) menyatakan pihak manajerial

dalam suatu perusahaan adalah pihak yang secara aktif berperan dalam

mengambil keputusan untuk menjalankan perusahaan. Pihak-pihak

tersebut adalah mereka yang duduk di dewan direksi perusahaan.

Kepemilikan manajerial yang meningkat akan membuat kekayaan pribadi

manajemen terikat dengan kekayaan perusahaan sehingga manajemen

akan berusaha mengurangi risiko kehilangan kekayaannya dengan cara

mengurangi risiko keuangan perusahaan melalui penurunan tingkat

hutang. Dengan demikian salah satu alat untuk mengurangi agency

conflict adalah kepemilikan manajerial.

Berdasarkan penelitian Kurniati (2007) kepemilikan saham oleh

manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan

hutang. Berdasarkan hasil uji hipotesis juga diketahui bahwa arah

hubungan yang terjadi antara kepemilikan saham oleh manajemen dan

kebijakan hutang adalah negatif. Arah hubungan yang negatif

menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh

manajemen akan mengakibatkan semakin menurun tingkat hutang

perusahaan.

Penelitian Arimoerti (2003) menunjukkan kepemilikan manajemen

berpengaruh positif terhadap rasio hutang. Hal ini menunjukkan bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

30

meningkatnya kepemilikan manajer di dalam perusahaan akan

menjadikan hutang menjadi semakin menarik karena hutang akan

meningkatkan harga saham, dengan demikian akan meningkatkan nilai

pemegang saham.

H1: kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan hutang

perusahaan

2. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang

perusahaan

Wahidahwati (2001) dalam Djabid (2009) menyatakan kepemilikan

institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang berbentuk

institusi seperti bank, perusahaan investasi, perusahaan dana pensiun dan

institusi lainnya. Institusi dapat menguasai mayoritas saham karena

memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan pemegang

saham lainnya. Variabel kepemilikan institusional menunjukkan

konsentrasi pemegang saham diluar perusahaan yang dimiliki oleh suatu

institusi atau lembaga pemerintah maupun swasta.

Berdasarkan penelitian Kurniati (2007) kepemilikan saham oleh institusi

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang. Arah

hubungan yang terjadi antara kepemilikan saham oleh institusi dan

kebijakan hutang adalah negatif.

Penelitian Arimoerti (2003) menunjukkan kepemilikan institusional

berpengaruh negatif terhadap rasio hutang. Hal ini menunjukkan bahwa

para investor eksternal pada industri manufaktur sadar bahwa kehadiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

31

mereka dapat memonitor perilaku para manajer perusahaan secara efektif

sehingga pihak manajemen akan bekerja untuk kepentingan para

pemegang saham. Adanya monitoring yang efektif oleh institusional

investor menyebabkan penggunaan hutang menurun, karena peranan

hutang sebagai salah satu alat monitoring sudah diambil alih oleh

institusional investor, dengan demikian dapat mengurangi agency cost of

debt.

H2: kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan hutang

perusahaan

3. Pengaruh kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang perusahaan

Dividen pada dasarnya merupakan bagian dari keuntungan perusahaan

yang akan dibagikan kepada pemilik perusahaan atau investor. Kebijakan

dividen ini diambil terkait dengan jumlah arus kas di dalam perusahaan.

Ketika perusahaan menggunakan dana yang ada untuk membiayai

operasional dan tidak membagikan kepada pemilik saham, maka

perusahaan kemungkinan tidak akan menggunakan pendanaan melalui

hutang. Demikian juga sebaliknya ketika dana yang ada justru dibagikan

sebagai dividen, maka perusahaan akan cenderung melakukan pendanaan

melalui hutang (Purba, 2011).

Pembayaran dividen merupakan bagian dari monitoring perusahaan.

Pembayaran dividen pada pemegang saham akan mengurangi sumber-

sumber dana yang dikendalikan oleh manajer, sehingga mengurangi

kekuasaan manajer dan membuat pembayaran dividen mirip dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

32

monitoring capital market yang terjadi jika perusahaan memperoleh

modal yang baru. Diperlukan pembayaran dividen untuk mengurangi

agency cost.

Berdasarkan penelitian Kurniati (2007) dividen berpengaruh terhadap

kebijakan hutang perusahaan. Arah hubungan yang terjadi antara dividen

dan kebijakan hutang perusahaan adalah positif. Hal in i menunjukkan

bahwa setiap kenaikan dividen akan meningkatkan hutang perusahaan.

H3: kebijakan dividen berpengaruh terhadap kebijakan hutang

perusahaan

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Variabel Independen:

· Kepemilikan Manajerial (X1)

· Kepemilikan Institusional (X2)

· Kebijakan Dividen (X3)

Variabel Dependen :

Kebijakan Dividen (Y)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dapat dijelaskan sebagai kumpulan atau kelompok orang,

peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan

penelitian (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

tahun 2008, 2009, dan 2010. Dasar pertimbangan pemilihan perusahaan

manufaktur adalah untuk menghindari perbedaan karakteristik antara

perusahaan manufaktur dengan jenis perusahaan lain. Selain itu, jumlah

populasi perusahaan manufaktur relatif besar, sehingga diharapkan dengan

menggunakan perusahaan manufaktur dapat diperoleh jumlah sampel yang

mencukupi. Perusahaan manufaktur dipilih dengan asumsi perusahaan

tersebut memiliki pengungkapan yang memadai mengenai informasi

keuangannya, khususnya yang terkait dengan kebijakan hutang yang

diterapkan oleh perusahaan. Perusahaan manufaktur lebih bersifat komplek

karena keputusan pendanaannya dapat dipengaruhi oleh komposisi modal

yang akan berpengaruh dalam pengambilan kebijakan dan memerlukan

analisa dari manajer keuangan perusahaan yang akan sangat menentukan

kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan

berpengaruh terhadap risiko perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

34

Menurut Sekaran (2006), sampel adalah sebagian dari populasi yang

terdiri dari elemen-elemen yang diharapkan masih memiliki ciri dan

karakteristik yang sama dengan populasi dan mampu mewakili keseluruhan

populasi penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu

purpose sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang menggunakan pertimbangan dan batasan tertentu dengan tujuan

untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang

ditentukan. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel yaitu

sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2008, 2009

dan 2010.

2. Perusahaan yang memiliki informasi kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional pada periode 2008, 2009 dan 2010.

3. Perusahaan yang membagikan dividen pada periode tahun 2008, 2009

dan 2010.

4. Perusahaan manufaktur yang memiliki informasi keuangan (total aset dan

total hutang) pada periode tahun 2008, 2009 dan 2010.

B. Data dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data

yang dikumpulkan dari informasi yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan

lainnya, serta informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau non

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

35

publikasi baik di dalam atau luar organisasi (Sekaran, 2006). Adapun sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan (financial report).

Data in i diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

2. Data publikasi laporan keuangan perusahan sampel. Data ini diperoleh

dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

3. Data publikasi annual report perusahaan sampel. Data ini diperoleh dari

website masing-masing perusahaan sampel.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Sekaran (2006) menyatakan bahwa variabel merupakan sesuatu yang

mempunyai nilai yang dapat berbeda atau berubah. Nilai ini dapat berbeda

dalam waktu yang lain untuk objek atau orang yang sama atau dapat juga

berbeda pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan

independen. Adapun definisi dan pengukuran masing-masing variabel akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Independen

a. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan saham oleh manajerial dapat digunakan untuk

mengurangi agency cost karena dengan memiliki saham perusahaan

diharapkan manajer merasakan langsung manfaat dari setiap

keputusan yang diambilnya, begitu pula bila terjad i kesalahan maka

manajer juga akan menanggung kerugian sebagai salah satu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

36

konsekuensi dari kepemilikan saham. Kepemilikan manajerial dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kepemilikan Manajerial = Jumlah Saham Manajer x 100% Total Saham Beredar

b. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan saham oleh institusi berarti kepemilikan saham

perusahaan dimiliki o leh institusi lain. Institusi biasanya dapat

memiliki mayoritas saham karena mereka memiliki sumber dana

yang besar. Kepemilikan manajerial dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Kepemilikan Institusional = Jumlah Saham Institusional x 100% Total Saham Beredar

c. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba

atau menahannya guna diinvestasikan kembali dalam perusahaan

(Weston dan Bringham, 1994 dalam Yuli Soesetio, 2008). Kebijakan

dividen dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kebijakan dividen = Dividen per saham x 100% Laba bersih per saham

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan hutang.

Kebijakan hutang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Kebijakan Hutang = Jumlah Hutang x 100% Jumlah Aktiva

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

37

Semakin tinggi debt ratio semakin besar jumlah modal pinjaman yang

digunakan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

D. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini meliputi: statistik deskriptif dan uji

asumsi klasik yang dilakukan sebagai prasyarat untuk melakukan pengujian

hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan analisis multiple regression

(regresi berganda). Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan

software SPSS 17. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan

pengujian dalam penelitian ini.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan

minimum. Statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran

atau deskripsi mengenai distribusi dan perilaku data sampel tersebut

(Ghozali, 2006).

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis, maka data yang

diperiksa dalam penelitian ini akan diuji terlebih dahulu untuk memenuhi

asumsi dasar. Pengujian yang dilakukan yaitu:

a. Uji Normalitas Data

Asumsi normalitas digunakan untuk menguji apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

38

berdistribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen

atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali,

2006). Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Level of Significant

yang digunakan adalah 0,05. Data berdistribusi normal jika nilai

value hasil perhitungan dalam komputer lebih dari 0,05.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik

adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas di mana variance

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Ada beberapa

cara untuk menguji heteroskedastisitas dalam variance error terms

untuk model regresi. Dalam penelitian ini akan digunakan Uji

Glejser untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dalam model. Penulis akan menggunakan uji Glesjer dengan

mentransform nilai residual ke dalam nilai absolute, dan kemudian

meregresikannya dengan variabel independen (Gujarati, 2003).

Jika nilai p value > 0,05 maka model regresi tidak mengandung

heteroskedastisitas. Apabila uji tersebut telah dilakukan dan ternyata

dalam model terdapat heteroskedastisitas, maka cara memperbaiki

dapat dilakukan dengan melakukan transformasi logaritma.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

39

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen

(Ghozali, 2006). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling korelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel

orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar

sesama variabel sama dengan nol.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolin ieritas di dalam model

regresi dapat ditentukan dengan tiga cara, yaitu dengan melihat nilai

R2 yang dihasilkan, menganalisis matrik korelasi variabel-variabel

independen, dan melihat dari nilai tolerance dan variance inflation

factor (VIF) (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini, model yang

digunakan penulis untuk melihat ada tidaknya multikolinieritas yaitu

dengan menggunakan analisis perhitungan nilai Tolerance dan VIF.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih

yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Jadi, nilai

Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena

VIF = 1/Tolerance). Kriteria yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0.10

atau nilai VIF

multikolinieritas, maka penulis akan mengatasi hal tersebut dengan

cara transformasi variabel. Transformasi variabel merupakan salah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

40

satu dari beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi

hubungan linier di antara variabel independen. Transformasi dapat

dilakukan dalam bentuk logaritma natural dan bentuk first difference

atau delta.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

tertentu dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu dengan yang lainnya. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006). Untuk

menguji ada tidaknya autokorelasi, terdapat berbagai macam

pengujian yang dapat dilakukan, antara lain uji Durbin-Watson, uji

Lagrange Multiplier, uji Statistic Q: Box-Pierce dan Ljung Box, dan

Run-Test.

Dalam penelitian ini, untuk menguji ada tidaknya autokorelasi,

penulis menggunakan uji Run-test pada alat bantu SPSS release

17.00. Ketentuan yang digunakan pada uji ini adalah asymp sig.

Apabila nilai asymp sig > 5%, maka dapat dinyatakan tidak terdapat

autokorelasi dan jika lebih kecil dari 5%, maka terdapat autokorelasi

dalam model regresi yang digunakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

41

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda. Persamaan regresi untuk pengujian hipotesis dalam penelitian

ini adalah:

Y = a + bX1 + cX2 + dX3

Keterangan:

Y = rasio hutang (debt ratio)

X1 = kepemilikan manajerial

X2 = kepemiikan institusional

X3 = kebijakan dividen

a= konstanta

b, c, d, e, f = koefisien regresi

Setelah persamaan regresi terbebas dari asumsi dasar maka langkah

selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini meliputi:

a. Uji Signifikansi-F

Uji signifikansi F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat (Ghozali, 2006). Langkah-langkah untuk

pengujian tersebut yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

42

1) Menentukan Hipotesis

Ho : MOWN = INST = DPR tidak berpengaruh terhadap DEBT,

atau

Ho : b1, b2, b3, b4 = 0

Ha : MOWN = INST = DPR berpengaruh terhadap DEBT, atau

Ha : b1, b2, b3, b4

2) Menetapkan tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0,05.

3) Menghitung nilai sig-F dengan menggunakan software SPSS 17.

4) Menganalisis data penelitian yang telah diolah dengan kriteria

pengujian yaitu:

a) Ho ditolak, Ha diterima yaitu bila nilai sig-F kurang dari

tingkat signifikan 0,05 berarti variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau

dapat dikatakan bahwa model regresi signifikan.

b) Ho tidak ditolak, Ha tidak diterima yaitu bila nilai sig-F lebih

dari tingkat signifikan 0,05 berarti variabel independen secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

atau dapat dikatakan bahwa model regresi tidak signifikan..

b. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model untuk menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2006). Nilai koefisien yang diperoleh akan berkisar 0 < R2

di mana jika nilai R2 semakin mendekati 1, maka semakin kuat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

43

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen. Akan tetapi, dalam Ghozali (2006) juga dijelaskan

mengenai kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi

yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke

dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2

pasti meningkat tanpa mempedulikan apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Apabila

dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel independen,

maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R2. Oleh karena itu,

penulis menggunakan nilai adjusted R2 untuk mengevaluasi model

regresi yang terbaik karena dalam model regresi yang digunakan

terdapat lebih dari dua variabel independen.

c. Pengujian Parameter Individual (Uji Signifikansi-t)

Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi

variabel dependen. Langkah-langkah untuk pengujian tersebut yaitu:

1) Menentukan Hipotesis

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0

Ha : b1 2 3 4 5

2) Menetapkan tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0,05.

3) Menghitung nilai signifikan dengan menggunakan software SPSS

17.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

44

4) Menganalisis data penelitian yang telah diolah dengan kriteria

pengujian yaitu:

a) Ho ditolak, Ha diterima yaitu bila nilai signifikan kurang dari

tingkat signifikan 0,05 berarti variabel independen secara

individual berpengaruh terhadap variabel dependen atau,

b) Ho diterima, Ha d itolak yaitu bila nilai signifikan lebih dari

tingkat signifikan 0,05 berarti variabel independen secara

individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

45

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian in i bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai

pengaruh struktur kepemilikan yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial

dan kepemilikan institusional serta kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

tahun 2008, 2009 dan 2010. Teknik sampling menggunakan metode purposive

sampling, artinya sampel harus sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Bab ini akan menguraikan deskripsi data, pengujian hipotesis dan

pembahasannya. Pengujian data dengan model analisis regresi menggunakan

software SPSS release 17.0.

A. Hasil Pengumpulan Data

Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008, 2009 dan 2010.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan

tahunan dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, diperoleh sampel penelitian

dengan rincian sebagai berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

46

Tabel IV.1

Hasil Pengambilan Sampel

Kriteria Sampel Jumlah

1. Perusahaan yang terdaftar di BEI per 1 Januari 2008

sampai dengan 31 Desember 2010.

2. Perusahaan yang terdaftar di BEI selain perusahaan

manufaktur.

3. Perusahaan yang tidak mengungkapkan dividen.

4. Perusahaan yang tidak mengungkapkan kepemilikan

manajerial dan kepemilikan institusional serta perusahaan

yang tidak memenihi kriteria penelitian lainnya.

1.214

(621)

(327)

(209)

Jumlah sampel penelitian 57

Sumber: ICMD dan Annual Report 2008, 2009 dan 2010

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 57 perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI periode tahun 2008, 2009 dan 2010, menerbitkan

annual report dan ICMD, serta mencantumkan data dan informasi yang

diperlukan dalam penelitian. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini sebanyak 57 buah perusahaan.

Adapun daftar perusahaan yang dijadikan sampel dapat dilihat pada

halaman lampiran. Langkah selanjutnya adalah tahap pengolahan data dari

perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Pengolahan data dilakukan

untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan yang d iproksikan melalui

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional serta kebijakan dividen

terhadap kebijakan hutang perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

47

B. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran

atau deskripsi suatu data yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2006).

Statistik deskriptif digunakan untuk melihat distribusi data yang digunakan

sebagai sampel dalam penelitian. Minimum adalah nilai terkecil dari suatu

rangkaian pengamatan. Maksimum adalah nilai terbesar dari suatu rangkaian

pengamatan. Mean adalah hasil penjumlahan nilai seluruh data kemudian

dibagi dengan banyaknya data, sedangkan standar deviasi adalah akar kuadrat

dari selisih nilai data dengan rata-rata dibagi dengan banyaknya data.

Berikut merupakan statistik deskriptif untuk masing-masing variabel

periode tahun 2008, 2009 dan 2010 dalam penelitian ini.

Tabel IV. 2

Hasil Statistik Deskriptif Perusahaan

N Minimum Maximum Mean

Standard

Deviation

DEBT

MOWN

INST

DPR

57

57

57

57

0,12

0,01

5,61

0,01

0,76

31,01

95,65

235,00

0,4526

4,2157

64,6128

32,7859

0,18391

7,72661

19,87801

37,32754

Sumber: hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel d i atas, nilai minimum untuk variabel independen

pertama, kepemilikan manajerial (MOWN) adalah 0,01, sedangkan nilai

maksimumnya sebesar 31,01. Nilai rata-rata (mean) dari MOWN adalah

sebesar 4,2157. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kepemilikan saham oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

48

manajemen untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia masih kecil proporsinya. Dengan proporsi yang kecil, maka dapat

diartikan bahwa tingkat kekuatan untuk mengendalikan perusahaan juga

masih kecil.

Nilai minimum untuk variabel kepemilikan institusional (INST)

adalah sebesar 5,61 sedangkan nilai maksimumnya sebesar 95,65. Nilai rata-

rata (mean) dari variabel INST adalah sebesar 64,61281. Hal ini menunjukan

bahwa tingkat kepemilikan saham oleh institusi untuk perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah cukup tinggi proporsinya.

Dengan proporsi yang tinggi, maka dapat diharapkan bahwa tingkat kekuatan

untuk mengendalikan perusahaan juga cukup tinggi.

Dividen merupakan bagian dari laba yang diberikan kepada para

pemegang saham biasa, baik dalam bentuk tunai atau dalam bentuk kas. Nilai

minimum untuk variabel kebijakan dividen (DPR) adalah sebesar 0,01. Nilai

maksimum DPR sebesar 235,00. Nilai rata-rata (mean) dari variabel DPR

adalah sebesar 32,7859. Nilai standar deviasi variabel DPR adalah 37,32754.

Dalam tabel diatas, menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan

pembayaran dividen selama periode pengamatan adalah sedikit. Hal ini

dikarenakan, perusahaan-perusahaan pada periode pengamatan banyak

menderita kerugian, yang ditunjukkan dalam laporan keuangannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

49

C. Pengujian Asumsi Klasik

Model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi

dengan hasil yang signifikan dan representatif apabila model regresi tersebut

tidak menyimpang dari asumsi dasar klasik regresi yang terdiri dari

normalitas, multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov terhadap residual regresi yang dilakukan dengan program SPSS

17.0. Hasil pengujian dapat dilihat pada halaman lampiran. Hasil

pengujian secara ringkas disajikan pada tabel berikut.

Tabel IV. 3

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kriteria Simpulan

Unstandardized

residual

0,709 Sig > 0,05 Data terdistribusi secara

normal

Sumber: hasil pengolahan data

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data memiliki distribusi yang

normal karena memiliki 5% yaitu sebesar 70,9%.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas d ilakukan untuk menguji korelasi antar variabel

independen yang terdapat dalam model regresi penelitian. Deteksi

multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai dari tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance di atas 0,10 dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

50

nilai VIF di bawah nilai 10 maka dapat dinyatakan bahwa variabel

independen bebas multikolonieritas. Berikut ini merupakan hasil

pengujian multikolinieritas.

Tabel IV. 4

Hasil Uji Multikolinieritas Data

Variabel Tolerance VIF Keterangan

MOWN

INST

DPR

.755

.701

.891

1.325

1.427

1.122

Tidak ada multikolinearitas

Tidak ada multikolinearitas

Tidak ada multikolinearitas

Sumber: hasil pengolahan data

Hasil pengujian multikoliniearitas menunjukkan bahwa semua variabel

independen memiliki n ilai tolerance lebih dari 0,1 (10%) dan semua

variabel independen memiliki nilai VIF di bawah 10 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolin ieritas dalam model regresi

penelitian ini.

3. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan runs test. Dasar

yang digunakan untuk melihat terjadi atau tidaknya autokorelasi adalah

asymp. sig dalam runs test. Berikut ini disajikan hasil runs test untuk

mengindikasikan asumsi autokorelasi dalam model regresi yang

digunakan dalam penelitian ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

51

Tabel IV. 5

Hasil Uji Autokorelasi dengan Runs Test

Asymp Sig. Kriteria Simpulan

Unstandardized

residual

0,141 Sig > 0,05 Tidak ada autokorelasi

Sumber: hasil pengolahan data

Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah apabila asymp. sig

lebih besar dari 5%, maka tidak terjadi gejala autokorelasi dalam model

regresi dan sebaliknya apabila nilai asymp. sig lebih kecil dari 5%, maka

terjadi gejala autokorelasi dalam model regresi yang digunakan.

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang

digunakan dalam penelitian ini bebas dari gejala autokorelasi karena nilai

asymp. sig lebih besar dari 5%, yaitu 14,1%.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap terjadi homoskedastisitas dan jika berbeda

terjadi heteroskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dalam penelitian

ini dilakukan melalui uji Glejser dengan kriteria, apabila nilai

probabilitas lebih besar dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya jika nilai probabilitas lebih

kecil dari 5%, maka dapat dinyatakan terdapat gejala heteroskedastisitas

dalam model penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

52

Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa nilai sig untuk seluruh variabel

independen dalam penelitian adalah di atas 0,05. Hasil uji Glejser

mengindikasikan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada model

regresi yang digunakan dalam penelitian.

Tabel IV. 6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Kriteria Simpulan

MOWN

INST

DPR

0.146

0.302

0.654

Sig > 0,05

Sig > 0,05

Sig > 0,05

Tidak ada heteroskedastisitas

Tidak ada heteroskedastisitas

Tidak ada heteroskedastisitas

Sumber: hasil pengolahan data

D. Pengujian Hipotesis

1. Uji Koefisien Determinasi

Besarnya persentase kemampuan variabel struktur kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan kebijakan dividen dalam

menjelaskan variable kebijakan hutang perusahaan dapat diukur dengan

menggunakan adjusted R2. Hasil uji yang menggunakan SPSS 17.0 di

bawah ini menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,099. Hal ini berarti

variabel independen struktur kepemilikan manajerial, struktur

kepemilikan institusional dan kebijakan dividen dapat menjelaskan

variabel dependen kebijakan hutang sebesar 9,9%. Sisanya sebesar

90,1% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain di luar model regresi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

53

Tabel IV. 7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R2 Adjusted R2

1 .384a .148 .099

Sumber: hasil pengolahan data

2. Uji Signifikansi F

Hasil dari pengujian signifikansi F akan diperlihatkan pada tabel di

bawah ini. Tabel menunjukkan nilai F sebesar 3,061 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,036. Nilai F yang lebih besar dari 3 dan memiliki

independen yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama

dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Tabel IV. 8

Hasil Uji Signifikansi F

ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression

Residual

Total

.280

1.614

1.894

3

53

56

.093

.030

3.061 .036*

Keterangan: )* signifikan pada tingkat Sumber: hasil pengolahan data

3. Uji Signifikansi t

Hasil dari pengujian signifikansi t ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.

Berdasarkan tabel di bawah, dapat dilihat bahwa variabel MOWN

memiliki -value sebesar 0,014. Nilai ( -value) tersebut lebih kecil dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

54

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1 dalam penelitian ini

diterima. Hal ini berarti struktur kepemilikan manajerial berpengaruh

terhadap kebijakan hutang perusahaan.

Variabel INST memiliki -value sebesar 0,010 yang berarti bahwa H2

dalam penelitian ini diterima dan bahwa struktur kepemilikan

institusional berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan.

Variabel terakhir, DPR, memiliki -value sebesar 0,493 dan nilai tersebut

jauh lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Hal itu berarti H3 dalam

penelitian ini ditolak atau dengan kata lain bahwa kebijakan dividen

perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan.

Tabel IV. 9

Hasil Uji Signifikansi t

Variabel Coefficient t value Sig.

(Constant)

MOWN

INST

DPR

.717

-.009

-.004

.000

7.418

-2.554

-2.663

.690

.000

.014*

.010*

.493

Keterangan: )* signifikan pada tingkat Sumber: hasil pengolahan data

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa,

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan hutang perusahaan. Namun variabel kebijakan dividen

tidak terbukti menpunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

55

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen yang

digunakan dalam persamaan ini dapat digunakan sebagai instrument penentu

kebijakan hutang.

Koefisien multiple korelasi antara variabel independen dengan

variabel dependen dari persamaan regresi berganda adalah 0.384, ini berarti

tingkat keeratan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen

adalah sebesar 38,40%. Nilai R square sebesar 0,148, menunjukkan bahwa

perubahan kebijakan hutang perusahaan dapat dijelaskan oleh kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan kebijakan dividen sebagai variabel

independen sebesar 14,80%, sedangkan sisanya sebesar 85,20% dijelaskan

oleh faktor lain yang tidak dijelaskan didalam model yang digunakan.

Analisis data yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini seperti, kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan kebijakan dividen berpengaruh

terhadap kebijakan hutang perusahaan.

Pengujian pertama dilakukan terhadap kepemilikan manajerial

(MOWN) diperoleh t-hitung -2,554 dengan nilai signifikansi 0,014 yang lebih

kecil dari tingkat signifikan yang ditetapkan sebelumnya yaitu 0,05. Hasil

tersebut menunjukkan variabel kepemilikan manajerial berpengaruh

signifikan terhadap kebijakan hutang. Dengan demikian, hipotesis alternatif

pertama yang menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap

kebijakan hutang, diterima (H0 ditolak). Tanda koefisien negatif dan

signifikan menunjukkan bahwa semakin tinggi kepemilikan manajerial suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

56

perusahaan, semakin menurun tingkat hutang perusahaan. Kepemilikan

manajerial yang semakin meningkat akan membuat kekayaan pribadi

manajemen semakin terikat dengan kekayaan perusahaan, sehingga

manajemen akan berusaha untuk mengurangi risiko kehilangan kekayaannya.

Kepemilikan manajerial mampu digunakan untuk mengendalikan biaya

keagenan dalam penggunaan hutang serta mampu mewarnai dalam

pengambilan keputusan manajemen mengenai kebijakan hutang. Hal ini

sesuai dengan hasil penelitian Jensen dan Meckling (1976) yang menyatakan

jika kepemilikan saham oleh manajemen semakin tinggi di perusahaan, maka

manajer akan mengurangi tingkat hutang secara optimal, sehingga akan

mengurangi biaya keagenan. Hasil analisis penelitian ini konsisten dengan

penelitian Kurniati (2007), Putri dan Mohammad (2006), Soesetio (2008) dan

Putera (2006) dengan nilai koefisien negatif dan signifikan.

Pengujian kedua dilakukan terhadap variabel kepemilikan

institusional. Dari hasil perh itungan diperoleh t-hitung sebesar -2,663 dengan

nilai signifikansi 0,010. Nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 ini

menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional berpengaruh

signifikan terhadap kebijakan hutang secara negatif. Dengan demikian,

hipotesis alternatif kedua yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh terhadap kebijakan hutang, diterima (H0 dito lak). Tanda

koefisien negatif menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh institusional

dapat digunakan sebagai alat untuk memonitor perilaku manajer perusahaan

secara efektif, sehingga manajemen akan bekerja sesuai dengan kepentingan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

57

para pemegang saham. Kehadiran kepemilikan institusional pada industri

manufaktur di BEI dapat memonitor perilaku manajemen perusahaan secara

efektif, sehinga pihak manajemen akan bekerja untuk kepentingan pemegang

saham. Adanya monitoring yang efektif oleh institusional ownership

menyebabkan penggunaan hutang menurun, karena peranan hutang sebagai

salah satu alat monitoring sudah diambil alih oleh institusional ownership

dengan demikian mengurangi ageny cost of debt. Hasil penelitian in i

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Diana dan Gugus (2008),

Moh’d et al. (1998) dalam Kurniati (2007), Putera (2006) dan Soesetio

(2008).

Pengujian ketiga dilakukan terhadap variabel kebijakan dividen. Dari

hasil perhitungan diperoleh t-hitung sebesar 0,690 dengan nilai signifikansi

0,493 yang lebih besar dari tingkat signifikan yang ditetapkan sebelumnya

yaitu 0,05. Hasil tersebut menunjukkan variabel kebijakan dividen tidak

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Dengan demikian,

hipotesis alternatif ketiga yang menyatakan bahwa kebijakan dividen

berpengaruh terhadap kebijakan hutang, ditolak (H0 diterima). Tanda

koefisien positif menunjukkan bahwa apabila perusahaan membayar dividen

maka free cash flow akan berkurang. Dalam kondisi seperti ini apabila

kebutuhan dana perusahaan tetap besar maka perusahaan harus melakukan

pendanaan dari luar perusahaan, yaitu dengan hutang. Hubungan ini tidak

berhasil mendukung bahwa salah satu alternatif yang dapat dipilih untuk

mengurangi konfik agensi dengan meningkatkan dividen payout ratio.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

58

Dividen yang besar menyebabkan rasio laba ditahan kecil sehingga

perusahaan membutuhkan tambahan dana dari sumber eksternal. Hasil ini

sesuai dengan penelitian Putri dan Mohammad (2006), Indahningrum dan

Ratih (2009) dan Djabid (2009) dengan nilai koefisien positif tetapi tidak

signifikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini, dapat diambil

beberapa kesimpulan di antaranya:

1. Variabel independen dalam penelitian in i yang terdiri dari kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan kebijakan dividen secara

bersama-sama mempengaruhi kebijakan hutang.

2. Variabel kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan hutang

perusahaan. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis pertama yang

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap

kebijaan hutang dalam penelitian ini diterima.

3. Variabel kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan

hutang perusahaan. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis kedua yang

menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap

kebijaan hutang dalam penelitian ini diterima.

4. Variabel kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang

perusahaan. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis ketiga yang

menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap kebijakan

hutang dalam penelitian ini ditolak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, …/Analisis... · kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. ... berkaitan dengan kinerja dan nilai

60

B. Keterbatasan

Penelitian dilakukan dengan beberapa keterbatasan yang dapat

dinyatakan sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen seperti

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan kebijakan d ividen.

2. Jumlah sampel sedikit karena terbatasnya jumlah perusahaan yang

memiliki variabel kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional.

C. Saran

Atas dasar keterbatasan dalam penelitian ini, penulis mengajukan

rekomendasi yang dinyatakan sebagai berikut:

1. Penelitian berikutnya disarankan untuk menambah jumlah variabel

independen lain, seperti profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur

aktiva (Soesetio, 2008) sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih

rinci.

2. Penelitian berikutnya disarankan untuk membandingkan periode

penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user