ANALISIS PENGARUH EQUALIZATION GRANT DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL DAERAH Kelompok VII IX C Akuntansi Reguler Benny, Monica, Pendik, Triyono
Nov 29, 2014
ANALISIS PENGARUH EQUALIZATION GRANT DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL DAERAH
Kelompok VIIIX C Akuntansi Reguler
Benny, Monica, Pendik, Triyono
Abstrak• The purposes
• obtain an empirical formulation on the influence of independent variables to dependent variable
• obtain empirical evidence on influence of above variables based on previous research
• The technique of data collection
• Purposive sampling
• Method of analyzing
• Multivariate regression with data panel
• Object
• 542 Provincial and Regency Government for 2008 until 2013
• The significant level = 5%
• Result: there is a positive correlation between equalization grant and capital expenditure and positive correlation between PAD and capital expenditure
Latar Belakang
• Pemerintah DaerahUU No. 32 tahun 2004
• Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
UU No. 33 tahun 2005
Otonomi Daerah
Desentralisasi Fiskal
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Equalization Grant dan PAD Belanja Modal
Data
Time-
serie
s
Independent Variables Dependent
Variable
2008-2013
Equalization Grant and
PADCapital
Expenditure
Penelitian terdahuluJudul
Penelitian Penulis Sample
Penelitian Simpulan
Pengaruh PAD Pada Belanja Modal Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Pemoderasi
I Putu Ngurah Panji Kartika Jaya dan A.A.N.B. Dwirandra (Univ. Udayana 2014)
Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tahun 2006-2011
PAD berpengaruh positif dan signifikan pada belanja modal, pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan pada belanja modal, serta pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan dan mampu memoderasi pengaruh PAD pada belanja modal tetapi dengan intensitas dan arah yang berlawanan
Jurnal: Analisis Pengaruh Equalization Grant, Sumber Kemandirian Fiskal, Sumber Pembiayaan Defisit, dan Faktor Penyerap Fasilitas Publik terhadap Belanja Modal Daerah
Abdul Aziz dan Dr. Ririn Wulandari (Perbanas 2013)
33 Pemerintah Daerah Provinsi tahun 2008-2012
Belanja Modal dipengaruhi oleh DAU, PAD, SiLPA dan Kepadatan Penduduk secara simultan. Secara parsial hanya SiLPA yang berpengaruh signifikan positif terhadap Belanja Modal, sedangkan DAU, PAD dan Kepadatan Penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal.
Skripsi: Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, PAD, dan DAU terhadap Pengalokasian anggaran Belanja modal
Farah Marta Yovita (Undip 2011)
33 Pemerintah Daerah Provinsi tahun 2008-2010
DBH Pajak, DBH Bukan Pajak, dan DAU berasosiasi positif terhadap belanja modal, sementara DAK dan PAD tidak berasosiasi positif.
Thesis: Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, DAU, dan DAK Terhadap Alokasi Belanja Modal
Diah Sulistyowati dan Dul Muid (Undip 2011)
168 Pemerintah Kabupaten/Kota tahun 2007-2010
DBH Pajak, DBH Bukan Pajak, dan DAU berasosiasi positif terhadap belanja modal, sementara DAK dan PAD tidak berasosiasi positif.
Jurnal: Pengaruh DAU, PAD, SiLPA Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal
Kusnandar dan Dodik Siswantoro (UI 2012)
292 Pemerintah Kabupaten/Kota tahun 2010
Secara parsial DAU tidak berpengaruh terhadap alokasi belanja modal sedangkan PAD, SiLPA dan Luas Wilayah berpengaruh.
Skripsi: Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, PAD dan DAU Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal.
Nugroho Suratmo Putro dan Sugeng Pamudji (Undip 2010)
35 Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
DBH Pajak, DBH Bukan Pajak, dan DAU berasosiasi positif terhadap belanja modal, sementara DAK dan PAD tidak berasosiasi positif.
Hipotesis
Pengaruh equalization grant terhadap belanja modal
• H10: equalization grant berpengaruh tidak signifikan terhadap belanja modal.
• H1a: equalization grant berpengaruh signifikan terhadap belanja modal.
Pengaruh PAD terhadap belanja modal
• H20: PAD berpengaruh secara tidak signifikan terhadap Belanja Modal
• H2a: PAD berpengaruh secara signifikan terhadap Belanja Modal.
Metode Penelitian
• Data Panel (cross-section dan time-series : data dari 542 Pemda provinsi serta kabupaten/kota dalam periode 2008 sampai dengan 2013
• Analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan data panel.
persamaan regresi linier berganda
Yct = α + β1.X1ct + β2.X2ct + e• α = konstanta;
• βi = intersep/slope/koefisiean regresi
• Yct = Belanja Modal;
• X1ct = Equalization grant
• X2ct = Pendapatan Asli Daerah;
• t = periode
• c = cross-section Provinsi
• e = error
Normalisasi
• Uji autokorelasi menghitung nilai Durbin watson (Dw) dengan membandingkan nilai Dw terhadap dU dan dL. Setelah menghitung nilai d statistik selanjutnya dibandingkan dengan nilai d dari tabel dengan tingkat signifikan 5%. (Hasil: H0 ditolak)
• Penyisiran (trimming) terhadap data yang memiliki nilai terlalu ekstrem (outliers), yakni data panel untuk Provinsi DKI Jakarta tahun 2008 dan beberapa Kabupaten/Kota yang masing-masing memiliki nilai nol dan sebaran jangkauan yang besar.
• jumlah data observasi menjadi 2.577 buah data panel dari sebelumnya 2.891 buah
Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Dengan Metode Lest Squares
Dependent Variable: YMethod: Least SquaresDate: 07/10/14 Time: 02:36Sample (adjusted): 1 2577Included observations: 2577 after adjustments
Variable Coeffi cient Std. Error t-Statistic Prob.
X1 0.41 0.01 52.60 0X2 0.07 0.01 13.48 0C -6.27E+10 5.66E+09 -11.08054 0
R-squared 0.743782 Mean dependent var 2.26E+11Adjusted R-squared 0.743583 S.D. dependent var 3.24E+11S.E. of regression 1.64E+11 Akaike info criterion 54.48444Sum squared resid 6.92E+25 Schwarz criterion 54.49126Log likelihood -70200.21 Hannan-Quinn criter. 54.48691F-statistic 3736.069 Durbin-Watson stat 1.442546Prob(F-statistic) 0
Yct = -62.700.000.000 + 0,41.X1ct + 0,07.X2ct + e
Pengujian Hipotesis
• Uji F (Uji Simultan): equalization grant dan PAD berpengaruh secara signifikan
• nilai probabilitasnya 0,00<alpha sebesar 5% yang berarti sangat signifikan dengan
• Parsial: prob X1=0,00, koefisien = 0,41
• Parsial: Prob X2=0,00, koefisien =0,07
• Koefisien determinasi (R squares) =74,38%
Uji T X1
• Tabel T: α =5%, tabel T 2 arah, n (observations)=2.577
• T hitung= X1=52.60Berpengaruh signifikan jika : lT hitungl>T tabel
• Hasil tidak sejalan dengan Kusnandar dan Siswantoro (2012) dan Yovita (2011)
• sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Putro (2010) dan Sulistyowati (2011)
Uji T X2
• Tabel T: α =5%, tabel T 2 arah, n (observations)=2.577
• T hitung: X2=13,48
• Berpengaruh signifikan jika : lT hitungl>T tabel
• Hasil tidak sejalan dengan hasil penelitian dari Putro (2010), Yovita (2011)
• Tidak sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Putro (2010) dan Sulistyowati (2011)
• Sejalan dengan Sulistyowati (2011) serta Kusnandar dan Siswantoro (2012).
Simpulan
• Secara empiris statistik penelitian ini membuktikan bahwa besarnya Belanja Modal dipengaruhi oleh equalization grant dan PAD secara simultan. Secara parsial yang secara statistik equalization grant dan PAD berpengaruh signifikan positif terhadap Belanja Modal.