Page 1
1
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK),
PEMBIAYAAN ISTISHNA’, MUDHARABAH, MUSYARAKAH
DAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS ROE
(RETURN ON EQUITY) PT. BANK MUAMALAT INDONESIA,
TBK. PERIODE 2011-2018
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dan Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam
Disusun Oleh :
RISTA NISA’UL HANIFA
B300152058 / I000152058
TWINNING PROGRAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
Page 5
1
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), PEMBIAYAAN
ISTISHNA’, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN MURABAHAH
TERHADAP PROFITABILITAS ROE (RETURN ON EQUITY) PT. BANK
MUAMALAT INDONESIA, TBK. PERIODE 2011-2018
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK),
Pembiayaan Istishna’, Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap
Profitabilitas ROE (Return On Equity) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Periode 2011-2018. Data yang digunakan adalah data time series yang
dipublikasikan oleh Bank Muamalat Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi
Berganda dengan pendekatan Model Penyesuaian Parsial (PAM). Berdasarkan
hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Musyarakah
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas ROE sedangkan Dana Pihak Ketiga,
Pembiayaan Istishna’, Mudharabah dan Murabahah tidak berpengaruh terhadap
Profitabilitas ROE Bank Muamalat Indonesia.
Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga, Istishna’, Mudharabah, Musyarakah,
Murabahah, Profitabilitas ROE, Model Penyesuaian Parsial
(PAM).
Abstract
The aims of the research to know the effect of Third Party Fund (Dpk), Istishna’
Financing, Mudharabah Financing, Musyarakah Financing and Murabahah
Financing toward on the ROE Profitability (Return On Equity) PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk. Period 2011-2018. The data used are time series data
published by Bank Muamalat Indonesia and the Financial Services Authority
(OJK). The analytical method used in this study is Multiple Regression analysis
with the Partial Adjustment Model (PAM) approach. Based on the results of this
study, it can be concluded that Musyarakah Financing has a negative effect on
ROE profitability while Third Party Funds, Istishna', Mudharabah and Murabahah
Financing have no effect on Bank Muamalat Indonesia's ROE Profitability.
Keywords: Third Party Funds, Istishna ', Mudharabah, Musyarakah, Murabahah,
ROE Profitability, Partial Adjustment Model (PAM).
1. PENDAHULUAN
PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank
Syariah pertama di Indonesia pada tanggal 1 November 1991 atau 24 Rabi’us
Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha
muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia.
Page 6
2
Pada tanggal 1 Mei 1992 Bank Muamalat resmi beroperasi, dan mulai berinovasi
dengan mengeluarkan produk-produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah
(Asuransi Takaful), Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF) yang memberikan
layanan pembiayaan syariah, (DPLK Muamalat) yang memberikan layanan dana
pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dan Baitulmaal Muamalat
yang memberikan layanan untuk menyalurkan dana Zakat, Infak dan Sedekah
(ZIS) yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Di tahun 1993 Bank
Muamalat memperoleh izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan
publik yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank Muamalat menjadi
lembaga perbankan pertama di Indonesia yang menerbitkan Sukuk Subordinasi
Mudharabah I sebesar Rp. 200 miliar yang kemudian dilanjutkan secara bertahap
pada tahun 2008 sebesar 314 miliar, tahun 2012 sebesar 800 miliar dan tahun
2013 sebesar 700 miliar. Melakukan peluncuran produk Bank yaitu Shar-e yang
merupakan tabungan instan pertama di Indonesia melalui ribuan jaringan online
Kantor Pos di seluruh Indonesia , yakni System Online Payment Point (SOPP).
Yang disempurnakan dengan melakukan peluncuran produk Shar-e Gold Debit
Visa yang mendapat peghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai
Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di Indonesia serta layanan e-
channel seperti internet banking, mobile banking, ATM, dan cash management .
(Bank Muamalat Indonesia, 2018)
Bank Muamalat Indonesia terus meluncurkan terobosan-terobosan baru
dalam dua tahun terakhir yakni dengan meluncurkan Muamalat Mobile Banking,
meresmikan Lounge Umroh di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta
dan menerbitkan Medium Term Notes Syariah (MTNS) dengan total nilai Rp. 200
miliar. Menginjak usia yang ke 20 tahun Bank Muamalat melakukan rebranding
pada logo bank untuk meningkatkan performa perusahaan dan juga meresmikan
Muamalat Tower sebagai kantor pusat Bank Muamalat di Indonesia. Hingga saat
ini, Bank Muamalat telah memiliki 278 dari total kantor layanan termasuk 1
kantor cabang di Malaysia. Operasional bank juga didukung oleh jaringan layanan
yang luas berupa 710 unit ATM Muamalat, 103 mobile branch Muamalat,
120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta lebih dari 11.000 jaringan
Page 7
3
ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS). (Bank
Muamalat Indonesia, 2017)
Tujuan Bank Muamalat melakukan berbagai terobosan produk dan juga
meningkatkan performa kinerja keuangannya adalah untuk memaksimalkan nilai
bagi seluruh pemangku kepentingan seperti yang tertuang pada misi Bank
Muamalat. salah satu nilai yang terpenting adalah nilai profitabilitas. Tinggi dan
rendahnya tingkat profitabilitas dipengaruhi oleh performa dari kinerja
keuangannya yang akan menunjukkan bagaimana suatu perusahaan dapat
mengelola modal yang ada secara maksimal untuk menghasilkan laba yang
maksimal. Rasio Profitabilitas merupakan kemampuan suatu bank dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu. (Ikatan Bankir Indonesia, 2018)
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat profitabilitas yang diperoleh
Bank Muamalat dapat dilihat melalui rasio-rasio kinerja keuangan salah satunya
seperti ROE (Return On Equity). ROE biasa digunakan untuk mengukur kinerja
profitabilitas atau rentabilitas suatu perusahaan. Dalam hal ini Bank Muamalat
juga menggunakan ROE sebagai rasio untuk mengukur kinerja profitabilitasnya.
Data perkembangan kinerja keuangan ROE dalam 8 tahun terakhir dapat dilihat
pada Grafik 1.
Grafik 1
Perkembangan Kinerja ROE (Return On Equity) PT Bank Muamalat
Indonesia, Tbk. Tahun 2010-2017. (dalam %)
2.
3.
Sumber : www.bankmuamalat.co.id
0
5
10
15
20
25
30
35
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
ROE (Return On Equity)
ROE (Return On Equity)
Page 8
4
Dari Grafik 1 dapat diketahui bahwa kinerja ROE Bank Muamalat
mengalami penurunan yang sangat signifikan. Meskipun dari tahun 2010 hingga
2012 terus mengalami peningkatan yang cukup baik dari 17.78% terus meningkat
menjadi 29.16% pada tahun 2012, namun setelah itu ROE mengalami penurunan
menjadi sebesar sebesar 11.41% pada tahun 2013 dan terus mengalami penurunan
hingga 2017 dimana angka ROE berada dibawah 4% yaitu pada 2014 sebesar
2.20%, tahun 2015 dan 2016 mengalami sedikit kenaikan menjadi sebesar 2.78%
pada tahun 2015 dan sebesar 3.00% pada tahun 2016. Sedangkan pada tahun 2017
ROE hanya sebesar 0.87%. hal ini sangat mengkhawatirkan karena ROE semakin
memburuk karena rasio pengembalian modal hanya sebesar 0.87% jauh sekali
dari kriteria penilaian kesehatan ROE yaitu dinilai baik apabila berada pada
kisaran angka 12%, sedangkan apabila ROE dibawah 12% maka dinilai buruk,
artinya kinerja keuangan atau manajemen Bank Muamalat untuk mengelola modal
yang ada hingga menghasilkan Net Income semakin memburuk, maka profit atau
keuntungan yang diperoleh Bank Muamalat pun semakin menurun.
Penurunan ROE (Return On Equity) yang terjadi secara signifikan sejak
tahun 2013-2017 dapat terjadi akibat penurunan return (laba) itu sendiri. Data
perkembangan jumlah return dalam 8 tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik 2
Grafik 2
Data Perkembangan Jumlah Return PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Tahun
2010-2017 (dalam miliar)
4.
5.
Sumber: www.bankmuamalat.co.id
0
100
200
300
400
500
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Return
Return
Page 9
5
Dari Grafik 2 dapat diketahui bahwa perkembangan return dari tahun
2010-2012 mengalami kenaikan yaitu sebesar 170.94 miliar pada 2010 menjadi
sebesar 273.62 miliar pada tahun 2011 dan mengalami puncak kenaikan sebesar
389.41 miliar pada tahun 2012. Namun setelah itu return mengalami penurunan
menjadi sebesar 165 miliar, sedangkan ditahun 2014 sampai tahun 2017 angka
return berada di bawah 100 miliar dengan angka terendah pada tahun 2017 yaitu
hanya sebesar 26 miliar jauh dari tahun-tahun sebelumya.
Dengan melihat dinamika pertumbuhan ROE dari Bank Muamalat
menarik sekali untuk diteliti mengenai apa yang sebenarnya mempengaruhi ROE
Bank Muamalat. Untuk itu peneliti ingin memusatkan perhatian pada pengaruh
Dana Pihak Ketiga, Pembiayaan Istishna’, Mudharabah, Musyarakah dan
Murabahah terhadap Profitabilitas ROE (Return On Equity).
2.METODE
Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data
sekunder time series yang diperoleh dari website resmi Bank Muamalat Indonesia
yaitu data dari laporan keuangan publikasi triwulan periode 2013 – 2018. Dan
juga diperoleh dari website resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu data dari
laporan keuangan perbankan publikasi triwulan periode 2011 – 2012. Alat analisis
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan
pendekatan Model Penyesuaian Parsial (PAM), yang formulasi model estimatornya
adalah :
ROEt = α0 + α1LogDPKt + α2LogISTt + α3LogMDBt + α4LogMSYt +
α5LogMRBt + λROEt-1+ vt
Di mana :
ROE = Return on Equity
DPK = Dana Pihak Ketiga
IST = Pembiayaan Istishna’
MDB = Pembiayaan Mudharabah
MSY = Pembiayaan Musyarakah
MRB = Pembiayaan Murabahah
log = operator logaritma berbasis e
λ = (1 – δ); 0 < λ < 1; δ = koefisien penyesuaian (adjustment)
α0 = δβ0 ; konstanta jangka pendek
Page 10
6
α1 = δβ1 ; koefisien regresi jangka pendek DPK
α2 = δβ2 ; koefisien regresi jangka pendek IST
α3 = δβ3 ; koefisien regresi jangka pendek MDB
α4 = δβ4 ; koefisien regresi jangka pendek MSY
α5 = δβ5 ; koefisien regresi jangka pendek MRB
β0 = konstanta jangka panjang
β1 = koefisien regresi jangka panjang DPK
β2 = koefisien regresi jangka panjang IST
β3 = koefisien regresi jangka panjang MDB
β4 = koefisien regresi jangka panjang MSY
β5 = koefisien regresi jangka panjang MRB
v = unsur kesalahan (error term)
t = triwulan ke t
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Estimasi
Hasil estimasi model ekonometrika di atas bersama dengan berbagai uji
pelengkapnya terangkum dalam Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Estimasi Model Ekonometri
= -184.0267+ 13.6759logDPKt + 3.3549logISTt + -5.5265logMDBt +
(0.2347) (0.2149) (0.2123)
-7.2106 logMSYt + 7.4264 logMRBt + 0.7986 ROEt-1
(0,0538)*** (0.1098) (0.0553)***
R2 = 0.5378; DW-Stat. = 1.9199; F-Stat = 1.7455; Prob. F-Stat. = 0.2171
Uji Diagnosis
(1) Multikolinieritas (uji VIF)
logDPK = 115.2918; logIST = 6.3232; logMDB = 16.9450;
logMSY = 10.5718; logMRB =17.5221
(2) Normalitas (Uji Jarque Bera)
JB = 3.5858; Prob. (JB) = 0.1664
(3) Otokorelasi (Uji Breusch Godfrey)
2(3) = 2.3214; Prob. (
2) = 0.5084
(4) Heteroskedastisitas (Uji White)
2(11) = 13.3377; Prob. (
2) = 0.2718
(5) Linieritas (Uji Ramsey Reset)
F(2.7) = 1.6042; Prob. (F) = 0.2670
Sumber: BMI dan OJK, diolah. Keterangan: *Signifikan pada = 0,01;
**Signifikan pada = 0,05;
***Signifikan pada = 0,10. Angka dalam kurung
adalah probabilitas empirik (p value) t-statistik.
Page 11
7
Dari Tabel 1 terlihat nilai koefisien regresi lambda (λ) sebesar 0.7986
yang berarti koefisien adjustment (δ) –nya akan memenuhi syarat terletak di
antara 0 < λ < 1, yaitu sebesar 0 < 0.7986 < 1. Nilai p atau probabilitas
(signifikansi) empirik statistik t koefisien lambda terlihat sebesar 0.0553 yang
berarti koefisien lambda signifikan pada 0.10 (0.0553 < 0.10). Kedua kondisi ini
menunjukkan bahwa model terestimasi adalah benar merupakan model PAM,
yang dapat mempresentasikan keberadaan hubungan teoritik jangka panjang
antara variabel dependen dengan variabel independen.
Untuk mengetahui model jangka panjang PAM, maka perlu dilakukan
penghitungan koefisien regresi. Perhitungan koefisien regresi jangka panjang
PAM dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 2.Perhitungan Koefisien Regresi Jangka Panjang
Variabel Perhitungan Hasil
δ = 1-λ 1-0.7988 0.2014
βo =
-184.0267 / 0.2014 -913.7373
β1 =
13.6759 / 0.2014 67.9041
β2 =
3.3549 / 0.2014 16.6578
Β3 =
-5.5265 / 0.2014 -27.4404
β4 =
-7.2106 / 0.2014 -35.8023
β5 =
7.4264 / 0.2014 36.8734
Dari Tabel 2 diperoleh estimasi model ekonometrik jangka panjang PAM
sebagai berikut = -913.7373+ 67.9041logDPKt + 16.6578logISTt +
-27.4404logMDBt + -35.8023logMSYt + 36.8734logMRBt + vt.
3.2 Uji Asumsi Klasik
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series,
sehingga seperti yang disajikan dalam tabel 1, uji asumsi klasiknya akan meliputi
uji multikolinearitas, uji normalitas residual, uji otokorelasi, uji
heteroskedastisitas dan uji spesifikasi atau linieritas model.
Page 12
8
3.2.1 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas yang dipakai adalah uji VIF. Uji VIF
multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF untuk variabel independen ada yang
bernilai > 10.
Tabel 3. Hasil Uji VIF
Variabel VIF Kriteria Kesimpulan
LogDPK 2.1927 < 10 Tidak menyebabkan multikolinearitas
Log IST 13.6482 > 10 Menyebabkan multikolinearitas
Log MDB 23.0464 > 10 Menyebabkan multikolinearitas
Log MSY 12.1630 >10 Menyebabkan multikolinearitas
Log MRB 17.6364 >10 Menyebabkan multikolinearitas
3.2.2 Uji Normalitas Residual
Uji Normalitas residual dalam penelitian ini diuji memakai Jarque Bera
(JB). Ho uji JB adalah distribusi residual normal; dan HA-nya distribusi residual
tidak normal. Ho diterima jika nilai p (p value), probabilitas, atau signifikansi
empirik statistik JB > α; Ho ditolak jika nilai p (p value), probabilitas, atau
signifikansi empirik statistik JB ≤ α.
Dari Tabel 1, terlihat nilai p, probabilitas, atau signifikansi empirik
statistik Jarque Bera sebesar 0.1664 ( > 0,10); jadi Ho diterima, yang berarti
distribusi residual normal.
3.2.3 Uji Otokorelasi
Otokorelasi akan diuji dengan Breusch Godfrey (BG). Ho dari uji BG
adalah tidak terdapat otokorelasi dalam model HA-nya terdapat otokorelasi dalam
model. Ho diterima jika signifikansi statistik 2 > α dan Ho ditolak jika
signifikansi statistik 2
≤ α.
Dari Tabel 1, terlihat nilai p, probabilitas, atau signifikansi empirik
statistik 2
Uji BG sebesar 0.5084 > 0.10; Jadi Ho diterima. Kesimpulan tidak
terdapat masalah otokorelasi dalam model.
Page 13
9
3.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji White,
dimana Ho; tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model dan HA;
terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model. Ho diterima jika signifikansi
statistik 2 > α, dan Ho ditolak, jika statistik
2 ≤ α.
Dapat dilihat dari Tabel 1 probabilitas Chi-square atau signifikansi 2 Uji
White sebesar 0.2718 (> 0.10); jadi Ho diterima, kesimpulan tidak terdapat
masalah heterokedastisitas dalam model.
3.2.5 Uji Spesifikasi Model
Uji Spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji
Ramsey Reset. Uji Ramsey Reset memiliki Ho spesifikasi modelnya tepat atau
linear. Sementara HA-nya spesifikasi modelnya tidak tepat atau tidak linear. Ho
diterima apabila probabilitas atau signifikansi empirik statistik F ≥ α dan Ho
ditolak apabila probabilitas atau signifikansi empirik statistik F ≤ α.
Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas atau signifikansi empirik
statistik F uji Ramsey Reset sebesar 0.2670 (> 0.10), maka Ho diterima yang
berarti model yang dipakai linier (spesifikasi model benar).
3.3 Uji Kebaikan Model
3.3.1 Eksistensi Model (Uji F)
Uji Eksistensi model menggunakan Uji F, dimana H0 : β1 = β2 ... = βn = 0,
model yang dipakai tidak eksis dan HA : β1 ≠ 0 | β2 ≠ 0 | ... | βn ≠ 0, model yang
dipakai eksis. H0 diterima bila signifikansi statistik F > α dan H0 ditolak bila
signifikansi statistik F ≤ α. Pengujian F ini menggunakan probabilitas (F Statistik)
dibandingkan dengan α. Apabila α > prob (F Statistik) maka keseluruhan variabel
independen mempengaruhi variabel dependen.
Dari Tabel 1, terlihat nilai p, probabilitas, atau signifikansi empirik
statistik F sebesar 0.2171 (> 0.10); jadi Ho diterima, kesimpulan model yang
dipakai tidak eksis dan secara keseluruhan/simultan variabel independen tidak
mempengaruhi variabel dependen.
Page 14
10
3.3.2 Uji Interpretasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan daya ramal dari model
terestimasi. Dari tabel 1 terlihat nilai (R2) sebesar 0.5378, artinya 53.78% variasi
variabel Return On Equity (ROE) dapat dijelaskan oleh variasi variabel Dana
Pihak Ketiga (DPK), istishna’ (IST), mudharabah (MDB), musyarakah (MSY) dan
murabahah (MRB). Sedangkan sisanya 46.22% dipengaruhi oleh variabel-variabel
atau faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.
3.4 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Uji Validitas Pengaruh yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t.
Dimana H0 : βi = 0, variabel independen ke i tidak memiliki pengaruh signifikan
dan HA : βi ≠ 0, variabel independen ke i memiliki pengaruh signifikan.H0
diterima bila signifikansi statistik t > α dan H0 ditolak bila signifikansi statistik t
≤ α. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Pengaruh
Variabel Prob-t Kriteria Keterangan
LogDPK 0.2347 >0.10 DPK tidak berpengaruh signifikan
LogIST 0.2149 >0.10 IST tidak berpengaruh signifikan
LogMDB 0.2123 >0.10 MDB tidak berpengaruh signifikan
LogMSY 0.0538 <0.10 MSY berpengaruh signifikan
LogMDB 0.1098 >0.10 MDB tidak berpengaruh signifikan
3.5 Interpretasi Pengaruh Variabel Independen
Berdasarkan hasil uji validitas pengaruh (Uji t) variabel yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE) adalah musyarakah
(MSY), sedangkan variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), istishna’ (IST),
mudharabah (MDB), murabahah (MRB) tidak memiliki pengaruh signifikan.
Variabel musyarakah memiliki koefisien regresi sebesar -7.2106. Pola
hubungan variabel profitabilitas ROE dengan variabel pembiayaan musyarakah
adalah linier-logaritma, artinya jika pembiayaan musyarakah naik satu persen,
maka profitabilitas ROE akan turun sebesar 7.2106 / 100 = 0.0721%. Sebaliknya
Page 15
11
apabila pembiayaan musyarakah turun satu persen, maka profitabilitas ROE akan
naik sebesar 0.0721%.
Dari tabel 4 terlihat koefisien regresi jangka panjang variabel
musyarakah adalah -35.8023. Pola hubungan antara musyarakah dan profitabilitas
ROE adalah linier-logaritma, artinya apabila pembiayaan musyarakah naik satu
persen maka profitabilitas ROE akan turun sebesar 35.8023 / 100 = 0.358%.
Sebaliknya apabila pembiayaan musyarakah turun satu persen, maka profitabilitas
ROE akan naik sebesar 0.358%.
Perhitungan koefisien adjustment atau δ = 0.2014, artinya keseimbangan
jangka panjang akan tercapai dalam waktu 1 / 0.2014 = triwulan.
3.6 Interpretasi Ekonomi
berdasarkan hasil penelitian pada Bank Muamalat Indonesia periode
2014 – 2018 ternyata pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan negatif
terhadap profitabilitas ROE, artinya penyaluran dana di Bank Muamalat Indonesia
mengalami masalah. Pembiayaan musyarakah adalah akad kerja sama dengan
prinsip bagi hasil dimana pihak bank dan pihak nasabah sama sama memberikan
kontribusi dana untuk suatu usaha. Pembiayaan ini sangat cocok bagi nasabah
yang melakukan suatu usaha namun kekurangan dalam modal, sehingga banyak
diminati oleh nasabah yang ingin memulai suatu usaha.
Namun, meski pembiayaan musyarakah di Bank Muamalat ini banyak
diminati oleh nasabah kenyataannya masih memiliki pengaruh negatif terhadap
profitabilitas Bank Muamalat sendiri, sehingga bertambahnya penyaluran dana
musyarakah hanya akan memperkecil profitabilias Bank Muamalat. Hal tersebut
dikarenakan banyak nasabah yang melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap
perjanjian yang sudah disepakati sehingga membuat pihak bank mengalami
kerugian financial.
Resiko dalam pembiayan musyarakah pasti ada, diantaranya yaitu
terkadang nasabah menyembuyikan keuntungan, nasabah menggunakan dana
bukan seperti usaha yang disebut dalam kontrak, lalai yang dibuat secara sengaja,
dan juga karena terjadi kerugian pada usaha yang dijalankan nasabah sehingga
bank juga mandapatkan dampak kerugian.
Page 16
12
Terjadinya pembiayaan bermasalah ini akan berdampak kepada
permodalan Bank Muamalat. karena margin keuntungan dari penyaluran
pembiayaan tidak kunjung kembali karena macet, maka modal Bank Muamalat
juga semakin berkurang sehingga keuangan Bank Muamalat juga semakin
memburuk. Oleh karena itu, diharapkan Bank Muamalat Indonesia selalu berhati
hati dalam menyalurkan dana kepada nasabah sehingga dapat mengantisipasi
resiko tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan istishna’ ,
mudharabah dan murabahah yang tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas ROE juga dapat disebabkan oleh tingginya pembiayaan bermasalah
pada Bank Muamalat Indonesia dan juga manajemen pengelolaan dana yang
buruk sehingga Bank Muamalat tidak dapat memperoleh profitabilitas yang
tinggi.
3.7 Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa penelitian mengalami
masalah pada uji eksisteni model. uji eksistensi model menunjukkan bahwa model
yang dipakai tidak eksis. Hal ini kemungkinan terjadi dikarenakan data yang
terlalu sedikit akibat dari profitabilitas ROE (Return On Equity) pada Bank
Muamalat Indonesia yang mengalami penurunan secara drastis tiap tahunnya.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan model PAM
(Partial Adjustment Model) yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
a. Berdasarkan hasil estimasi regresi PAM (Partial Adjustment Model), terlihat
bahwa nilai koefisien adjustment model PAM terletak di antara 0 < δ < 1 dan
signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa model terestimasi adalah benar
merupakan model penyesuaian partial atau PAM (Partial Adjustment Model).
b. Uji asumsi klasik dari model PAM menunjukkan bahwa distribusi residual
normal, tidak tedapat masalah otokorelasi dalam model, tidak terdapat
Page 17
13
masalah heteroskedastisitas pada model dan model yang dipakai linier
(spesifikasi model benar), tetapi di dalam model terdapat kasus
multikolinearitas pada variabel istishna’ (IST), mudharabah (MDB),
musyarakah (MSY) dan murabahah (MRB).
c. Uji kebaikan model menunjukkan bahwa model yang dipakai dalam
penelitian ini tidak eksis. Namun demikian, daya ramal atau R2 memiliki nilai
sebesar 0.5378, artinya 53.78% variasi variabel Return On Equity (ROE)
dapat dijelaskan oleh variasi variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), istishna’
(IST), mudharabah (MDB), musyarakah (MSY) dan murabahah (MRB).
Sedangkan sisanya 46.22% dipengaruhi oleh variabel-variabel atau faktor-
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.
d. Berdasarkan hasil uji validitas pengaruh (Uji t) variabel yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE) adalah musyarakah
(MSY), sedangkan variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), istishna’ (IST),
mudharabah (MDB), murabahah (MRB) tidak memiliki pengaruh signifikan.
e. Variabel musyarakah (MSY) memiliki pengaruh negatif terhadap
profitabilitas Return On Equity (ROE), artinya jika pembiayaan musyarakah
mengalami kenaikan maka akan menurunkan profitabilitas ROE. Sebaliknya
apabila pembiayaan musyarakah mengalami penurunan maka akan
menaikkan profitabilitas ROE pada Bank Muamalat Indonesia.
f. Pengaruh negatif pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas ROE
menunjukkan bahwa penyaluran dana di Bank Muamalat Indonesia
mengalami masalah. Hal ini bisa terjadi dikarenakan banyak nasabah yang
melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap perjanjian yang sudah
disepakati sehingga membuat pihak bank mengalami kerugian financial.
Terkadang nasabah menyembuyikan keuntungan, nasabah menggunakan dana
bukan seperti usaha yang disebut dalam kontrak, lalai yang dibuat secara
sengaja, dan juga karena terjadi kerugian pada usaha yang dijalankan
nasabah sehingga bank juga mandapatkan dampak kerugian. Besarnya
pembiayaan bermasalah yang terjadi tentunya akan berdampak pada
permodalan Bank Muamalat Indonesia yang semakin kurang, dan juga
Page 18
14
mengurangi minat nasabah untuk melakukan pembiayaan di Bank Muamalat
Indonesia.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang telah dirumuskan di
atas maka diberikan beberapa saran sebagai berikut :
a. Bagi pemerintah hendaknya mendukung penuh terhadap proses
pengembangan Bank Syariah yang berada di Indonesia.
b. Bagi Bank Muamalat Indonesia hendaknya pihak acessor khususnya dan
pihak manajemen lainnya berhati-hati dalam memberikan pembiayaan kepada
para nasabah untuk mengurangi resiko pembiayaan macet. Memberikan
sosialisasi tentang perbankan syariah agar masyarakat lebih mengenal produk
perbankan syariah.
c. Bagi penelitian berikutnya, karena penelitian mengalami keterbatasan pada
model yang tidak eksis, maka diharapakan penelitian selanjutnya bisa
mengatasi persoalan mengenai sedikitnya data atau bisa dengan mencari
variabel-variabel yang lain sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Yazid. 2009. Fiqh muamalah dan implementasinya dalam lembaga
keuangan syariah. Yogyakarta: Logung Pustaka.
Algifari, 2003. Ekonomi Mikro Teori dan Kasus. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN.
Antonio, Muhammad Syafii. 2016. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani Press.
Ariefianto, Doddy. 2012. Ekonometrika: Esensi dan Aplikasi dengan
menggunakan Eviews. Jakarta: Erlangga.
Bank Muamalat Indonesia. 2018. Laporan Triwulan Bank Muamalat Indonesia.
Diakses Oktober 10, 2018, dari http://www.bankmuamalat.co.id
Bank Muamalat Indonesia. 2018. Profil Bank Muamalat Indonesia. Diakses
November 14, 2018, dari http://www.bankmuamalat.co.id
Page 19
15
Bank Muamalat Indonesia. 2018. Laporan Tahunan Bank Muamalat Indonesia.
Diakses November 14, 2018, dari http://www.bankmuamalat.co.id
Buchori, Imam, Aji Prasetyo. 2014. “Pengaruh Tingkat Pembiayaan Mudharabah
Terhadap Tingkat Rasio Profitabilitas Pada Koperasi Jasa Keuangan
Syariah (KJKS) Manfaat Surabaya”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4
No. 1 ISSN : 2252-7907 , hlm. 706-734.
Edo, Delsy Setiawati Ratu, Ni Luh Putu Wiagustini. 2014. “Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Non Performing Loan, Dan Capital Adequacy Ratio Terhadap
Loan To Deposit Ratio Dan Return On Assets Pada Sektor Perbankan Di
Bursa Efek Indonesia”. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Udayana, Vol. 3 No. 11 ISSN : 2337-3067 , hlm. 650-673.
Effendi, Nury, Maman Setiawan. 2014. Ekonometrika: Pendekatan Teori dan
Terapan. Jakarta: Salemba Empat.
Ekananda, Mahyus. 2015. Ekonometrika Dasar Untuk Penelitian dibidang
Ekonomi, Sosial dan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Ghozali, Imam. 2011. Ekonometrika: Teori Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar N., Dawn C. Porter. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika Buku 1
Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Hariyani, Diyah Santi. 2016. “Analisa Konribusi Pembiayaan Musyarakah,
Murabahah Dan Ijarah Terhadap Profitabilitas (ROE) Pada Bank BNI
Syariah”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3 No. 1 , hlm. 12-29.
Herispon, 2010. Buku Ajar Ekonomi Mikro. Riau: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Riau.
Ikatan Bankir Indonesia (IBI). 2018. Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta:
Gramedia.
Muslim, et al. 2014. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Musyarakah terhadap
Profitabilitas (Studi pada PR Syariah di Indonesia)”. Jurnal Magister
Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol. 3 No. 4 ISSN :
2302-0164 , hlm. 85-93.
OJK. 2018. Laporan Keuangan Perbankan. Diakses Oktober 10, 2018, dari
http://www.ojk.go.id
Permata, Russely Inti Dwi, et al. 2014. “Analisis Pengaruh Pembiayaan
Mudharaah dan Musyarakah terhadapa Tingkat Profitabilitas (Return On
Equity) (Studi pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Bank
Indonesia Periode 2009-2012)”. Jurnal Administrasi, Vol. 12 No. 1 ,
hlm. 1-9.
Page 20
16
Prianto, Agus. 2016. Pengantar Ekonomi Mikro. Yogyakarta. Pustaka Ilmu
Group.
Putra, Purnama. 2018. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah,
Murabahah, dan Ijarah Terhadap Profitabilitas 4 Bank Umum Syariah
Periode 2013-2016”. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Vol. 14 No. 02
, Hal. 139.
Rahardja, Prathama, Mandala Manurung. 2010. Teori Ekonomi Mikro; Suatu
Pengantar, edisi keempat. Jakarta: Universitas Indonesia.
Rahayu, Yeni Susi, et al. 2016. “Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Mudharabah
dan Musyarakah terhadap Profitabilitas (Studi pada Bank Umum Syariah
yang tertera pada Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014)”. Jurnal
Administrasi Bisnis ,Vol. 33 No. 1 , hlm. 61-68.
Rozalinda, 2016. Fikih Ekonomi Syariah Prinsip Dan Implementasinya Pada
Sektor Keuangan Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Sari, Dewi Wulan, Mohamad Yusak Anshori. 2017. “Pengaruuh Pembiayaan
Murabahah, Istishna, Mudharabah, Dan Musyarakah Terhadap
Profitabilitas (Studi Pada Bank Syariah Di Indnesia Periode Maret 2015
– Agustus 2016)”. Accounting and Management Journal, Vol. 1 No. 1 ,
hlm. 1-8.
Satria, Dy Ilham, Haryati Saputri.. 2016. “Pengaruh Pendapatan Murabahah,
Mudharabah dan Musyarakah terhadapa Return On Equity PT Bank
Syariah Mandiri”. Jurnal Visioner dan Strategis, Vol. 5 No. 2 ISSN :
2338-2864 , hlm. 55-67.
Satriawan, Aditya, Zainul Arifin. 2012. “Analisis Profitabilitas Dari Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Di
Indonesia Periode 2005-2010”. Media Riset Akuntansi, Auditing Dan
Informasi, Vol. 12 No. 1 , hlm. 1-22.
Suhardi, 2016. Pengantar Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Gava Media.
Suwiknyo, Dwi. 2010. Jasa-Jasa Perbankan Syariah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Utomo, Yuni Prihadi. 2017. Buku Praktik Komputer Statistik II Eviews. Surakarta:
MuhammadiyahUniversity Press.
Utomo, Yuni Prihadi. 2016. Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS.
Surakarta: Muahammadiyah University Press.
Widarjono, Agus. 2016. Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya disertai
Panduan Eviews Edisi keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.