ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, QUICK RATIO, DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET RATIO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Roby Rahim Habibi NIM : 104081002518 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2010 M
94
Embed
ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, QUICK RATIO, DAN …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PENGARUH
CURRENT RATIO, QUICK RATIO,
DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET RATIO
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
SEKTOR PROPERTI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Roby Rahim Habibi
NIM : 104081002518
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2010 M
ANALISIS PENGARUH
CURRENT RATIO, QUICK RATIO,
DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET RATIO
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
SEKTOR PROPERTI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Roby Rahim Habibi
NIM : 104081002518
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni Indoyama Nasarudin, SE., MAB
4. 2004-2009: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jurusan Manajemen.
Pendidikan Non Formal
1. 1997 : Pertukaran Pelajar Internasional DEPDIKNAS di Fukuoka Jepang.
2. 2007 : Seminar Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
3. 2007 : Seminar Ekonomi “Introduction to Capital Market”, Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah , Jakarta.
4. 2009 : Lulus kursus Bahasa Inggris LBA LIA tingkat Advance, Jakarta.
5. 2009 : Lulus kursus Electric Guitar Yamaha Music tingkat Advance, Jakarta.
Pengalaman Organisasi
• Pengurus Kepanitiaan Event Organizer Musik Indie Alternatif Jakarta 2007 –
Sekarang.
Pengalaman Kerja
• Bagian Keuangan Asuransi Syariah AJB Bumiputera 1912 Tahun 2008.
ABSTRACT
This research is analyze the relation of liquidity ratio (current ratio, quick
ratio, and working capital to total asset ratio) against the company performance
(earning after tax) in simultaneous and partial, also to analyze independent variable
which its have a dominant effect on property sector in Indonesian stock exchange.
Financial report data is obtained from the publication of financial statements during
four years, from the period December 2005 to December 2008. Research sample
consist of 25 property companies.
The result of research is using multiple regression analyzing, which show that
current ratio, quick ratio, and working capital to total asset ratio has a significant
effect in simultaneous on company performance, and partially all of independent
variable (current ratio, quick ratio, and working capital to total asset ratio) has a
significant effect on company performance. The most dominant variable in this
research which have an effect on financial performance is working capital to total
asset ratio.
Keywords: liquidity ratio, the company performance, and earning after tax.
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh rasio likuiditas (current ratio, quick
ratio, dan working capital to total asset ratio) terhadap kinerja perusahaan (earning
after tax) baik secara simultan maupun parsial, serta menganalisis variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan pada sektor properti di Bursa Efek Indonesia. Data laporan keuangan didapat dari publikasi laporan keuangan selama empat tahun, dari periode desember 2005 sampai desember 2008. sampel penelitian terdiri dari 25 perusahaan properti.
Hasil dari penelitian menggunakan analisis regresi berganda, yang menunjukkan bahwa current ratio, quick ratio, dan working capital to total asset ratio mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja perusahaan, dan secara parsial seluruh variabel independen (current ratio, quick ratio, dan working
capital to total asset ratio) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Variabel paling dominan dalam penelitian ini yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan adalah variabel working capital to total asset ratio.
Kata kunci: rasio likuiditas, kinerja perusahaan, dan earning after tax.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat,
nikmat sehat maupun iman kepada kita semua. Sholawat serta salam tercurahkan
kepada suri tauladan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya dan para
sahabatnya.
Alhamdulillahi Robbil’alamin atas ijin Allah SWT akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Current Ratio, Quick
Ratio, dan Working Capital To Total Asset Ratio Terhadap Kinerja Perusahaan
Sektor Properti”. Penulis menyadari hasil skripsi ini masih jauh dari sempurna,
mengingat terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang penulis
miliki, maka inilah hasil kerja yang dapat penulis berikan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, juga pada pihak-pihak yang
telah membantu Penulis selama menjalankan kuliah hingga selesai. Ucapan terima
kasih yang tak terhingga Penulis persembahkan kepada:
1. Ibu dan Bapak tercinta, yang selalu memberikan limpahan kasih sayang,
perhatian, kesabaran, dan dukungan baik moral, spiritual, maupun material
pada penulis. Kasih sayang mereka yang teruntai begitu indah dan tulus
menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis. Kedua kakakku yang telah
memberikan motivasi, dukungan, dan doa hingga terselesaikannya skripsi ini,
juga Keponakan-keponakanku yang telah banyak menghibur penulis.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial, yang telah banyak membantu penulis ketika pertama kali memasuki
kampus UIN.
3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Pudek I Bidang Akademik Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial dan juga dosen Pembimbing I yang telah
memberikan ilmu dan pembelajaran bagi Penulis, serta selalu memotivasi
penulis untuk selalu berjuang dan bersemangat.
4. Bapak Indoyama Nasarudin SE. MAB., selaku Kepala Jurusan Manajemen
dan juga dosen Pembimbing II terima kasih atas kesabaran dan ketulusannya
memberikan bimbingan, pengarahan, semangat, doa, serta dorongan agar
Penulis bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen yang telah mendidik dan mengajarkan Penulis serta
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama kuliah di FEIS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh Karyawan Akademika FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah banyak membantu selama pengerjaan skripsi.
7. Malaikat-malaikat kecil yang pernah mengisi kehidupan penulis yang selalu
memberikan semangat, motivasi, dan doa.
8. Keluarga besar kelas Manajemen C angkatan 2004 atas doa, dukungan,
bantuan, pembelajaran, kebersamaan dan semangatnya, semoga kita tetap bisa
menjaga dan menjalin Tali sillaturrahim persahabatan kita.
9. Kluarga besar Nikotin: Ahmad beserta keluarga dan Dennis beserta keluarga
yang telah memberikan doa, semangat, bantuan, berbagi ilmu, dan dukungan
serta mengisi hari-hari penulis dengan penuh warna, tawa, dan keceriaan.
10. Kluarga besar The Northside: Yayan, Fery, Aktor, dan Adhi, yang telah
memberikan doa, hiburan, pengalaman, dan semangt..
11. Kluarga besar U-Mind: Aksan, Alam, Idho, dan Raray, yang telah
memberikan semangat, menghibur, memotivasi, dan doa.
12. Keluarga besar The Right: Helmi, Aktor, dan Mothy yang telah memberikan
keceriaan, motivasi, dukungan, dan doa.
13. Keluarga besar Komunitas Musik Alternatif Blok-M yang telah memberikan
inspirasi kepada penulis untuk selalu menjadi lebih baik, semangat, dukungan,
dan doa.
14. Keluarga besar Yamaha Sincere Music: Amel, Mas Irawan, Mba Risma, Mas
Ipan, Bapak Sarmuji, dan terutama Guru saya Ka Ito yang telah memberikan
banyak inspirasi, memberikan masukan, motivasi, semangat, dan doa.
15. Teman-teman komplek Safari: Phinda, Ririe, Lissa, dkk. Yang telah
memberikan semangat, motivasi, hiburan, keceriaan, dan doa.
16. Teman-teman facebook yang telah memberikan semangat, dukungan, doa, dan
hiburan di waktu-waktu senggang selama pengerjaan skripsi.
Dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada pada diri ini, Penulis telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya. Dengan segala kerendahan hati Penulis menerima saran maupun kritik yang
dapat menjadikan skripsi ini lebih baik.
Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak. Dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya kepada kita semua. Amin…
Jakarta, 16 Februari 2010
Roby Rahim Habibi
(Penulis)
DAFTAR ISI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iv
ABSTRACT...................................................................................................... vi
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata working capital to
total asset ratio dari industri ini pada tahun 2007 lebih tinggi dibandingkan
tahun 2005, 2006 dan 2008. Tahun 2005 rata-rata working capital to total
asset ratio dari industri ini sebesar 0.10 di mana nilai tertinggi dimiliki oleh
perusahaan Suryamas Dutamakmur Tbk. yaitu sebesar 0.81 sedangkan
terendah dimiliki oleh perusahaan Panca Wiratama Tbk. yaitu sebesar -0.72.
Kemudian pada tahun 2006, rata-rata working capital to total asset ratio
sebesar 0.15, di mana nilai tertinggi dimiliki oleh perusahaan Suryamas
Dutamakmur Tbk. yaitu sebesar 0.84 sedangkan terendah dimiliki oleh
perusahaan Indonesia Panca Wiratama Tbk. yaitu sebesar -0.82. Kemudian
untuk tahun 2007 rata-rata working capital to total asset ratio sebesar 0.17 di
mana nilai tertinggi dimiliki oleh perusahaan Suryamas Dutamakmur Tbk.
yaitu sebesar 0.87 sedangkan terendah dimiliki oleh perusahaan Panca
Wiratama Tbk. yaitu sebesar -0.96. Kemudian pada tahun 2008 rata-rata
working capital to total asset ratio sebesar 0.11 di mana nilai tertinggi
dimiliki oleh perusahaan Suryamas Dutamakmur Tbk. yaitu sebesar 0.88
sedangkan terendah dimiliki oleh perusahaan Panca Wiratama Tbk. yaitu
sebesar -1.04.
B. Hasil dan Pembahasan
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable
dependen, variabel independen atau keduanya memiliki distribusi normal
atau tidak. Model regresi yan baik adalah memiliki distribusi normal atau
mendekati normal, Ghozali (2005:112). Salah satu cara untuk menguji
normalitas adalah dengan melihat grafik normal probability plot. Untuk
mengetahui distribusi data antara variabel independen dengan variable
dependen terdistribusi dengan normal atau mendekati normal dapat dilihat
pada gambar berikut ini :
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Sebelum Outlier
Dari Gambar tersebut terlihat titik-titik observasi telah memiliki
distribusi mendekati normal, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka
dilakukan pembuangan atas observasi yang outlier dalam model yang akan
dibentuk. Menurut Aritonang et. al. (2006) data outlier adalah data yang
secara nyata berbeda atau menyimpang dari data-data yang lainya. Tujuannya
adalah untuk menentukan atau mengevaluasi kesahihan suatu model, baik
untuk melihat pelanggaran terhadap asumsi maupun untuk melihat
penyimpangan nilai prediksi terhadap nilai sesungguhnya. Agar memenuhi
asumsi normalitas, maka digunakan data yang outliernya telah dibuang,
sehingga jumlah observasi menjadi 70. Dengan demikian, hasil uji normalitas
terlihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Setelah Outlier
Dari gambar grafik Normal P-P Plot tersebut pada gambar 4.1, dapat
diketahui bahwa data ditunjukan berupa titik-titik yang menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian
berdasarkan grafik normal P-P Plot tersebut dapat disimpulkan bahwa
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi
normalitas.
b. Uji Asumsi Multikolinieritas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya.
Pengolahan data di lakukan dengan menggunakan SPSS. Adapun hasil
pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinieritas Sebelum Outlier
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
(Constant)
CR .116 8.591
QR .130 7.705
1
WCTTAR .669 1.494
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa masing-masing variabel
independen memiliki angka tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah
10,0. Dengan demikian dapat diindikasikan bahwa pada model ini tidak
terjadi masalah multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi
ini.
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa antara variabel
bebas current ratio, quick ratio, dan working capital to total asset ratio
mempunyai tolerance 0,116, 0,130 dan 0,669 > 0,10 dan VIF 8,591,
7,705, dan 1,494 < 10 maka tidak terdapat persoalan multikolinier dengan
variabel bebas lainnya.
Adapun hasil dari Uji multikolinieritas setelah dilakukan outlier
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Outlier
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
CR .116 8.618
QR .130 7.720
1
WCTTAR .667 1.499
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa masing-masing variabel
independen memiliki angka tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah
10,0. Dengan demikian dapat diindikasikan bahwa pada model ini tidak
terjadi masalah multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi
ini.
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa antara variabel
bebas current ratio, quick ratio, dan working capital to total asset ratio
mempunyai tolerance 0,116, 0,130 dan 0,667 > 0,10 dan VIF 8,618,
7,720, dan 1,499 < 10 maka tidak terdapat persoalan multikolinier dengan
variabel bebas lainnya.
c. Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi
heterokedastisitas. Untuk mengetahui apakah dalam pengujian ini ada atau
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik
scatterplot pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Sebelum Outlier
Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa pada model ini mendekati gejala
heteroskedastisitas karena masih ada titik-titik yang berdekatan, dalam artian
bahwa masih terjadi kesamaan varian dari residual satu pengamatan
kepengamatan yang lain. Oleh karena itu, maka dilakukan outlier. Adapun
hasil dari uji heteroskedastisitas setelah outlier adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Outlier
Berdasarkan gambar grafik scatterplot tersebut terlihat bahwa
penyebaran data berada disekitar titik nol serta menyebar secara acak. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada
model regresi berganda ini, sehingga model tersebut layak digunakan
dalam penelitian.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi merupakan pengujian asumsi dalam model regresi di
mana variabel independen tidak berkolerasi dengan dirinya sendiri.
Maksud berkolerasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari
variabel independen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri.
Dalam penelitian ini pengujian autokolerasi dilakukan dengan Durbin
Watson (DW). Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi atau tidak dapat
dilihat melalui nilai Durbin Watson (DW) menurut Singgih Santoso
(2000:218) secara umum angka D-W yang dapat dijadikan dalam
pengambilan keputusan adalah:
1) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
2) Angka D-W di antara -2 sampai dengan 2 berarti tidak ada
autokorelasi.
3) Angka D-W diatas 2 berarti terdapat autokorelasi negatif.
Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang seharusnya
signifikan (dilihat angka F dan signifikannya), menjadi tidak layak
untuk dipakai Uji F (uji secara simultan).
Adapun hasil dari uji autokorelasi setelah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokolerasi Sebelum Outlier
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .311a .097 .069 112.98645 1.071
a. Predictors: (Constant), cr, qr, wcttar b. Dependent Variable: eat
Sumber: Data diolah
Berdasarkan Tabel di atas, terlihat bahwa angka DW = 1.071, hal ini
mengindifikasikan angka DW di antara -2 sampai dengan 2 berarti model
ini tidak memiliki gejala autokorelasi.
Semakin sedikit penyimpangan dalam suatu model, maka hasil regresi
yang dihasilkan semakin baik. Dengan demikian maka dilakukan outlier.
Adapun hasil dari uji autokorelasi setelah dilakukan outlier adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Autokolerasi Setelah Outlier
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .383a .147 .120 99.51968 .969
a. Predictors: (Constant), cr, qr, wcttar b. Dependent Variable: eat
Sumber: Data diolah
2. Pengujian Hipotesis
Untuk membuktikan apakah masing-masing variabel independen (current
ratio, quick ratio, dan working capital to total asset ratio) terhadap variabel
dependen (earning after tax) mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak,
maka dilakukan pengujian Uji-T masing-masing variabel independen dan Uji-
F untuk pengujian independent variabel secara simultan.
a. Uji – F
Pada bagian ini akan diuji pengaruh varibel independen (current
ratio, quick ratio, dan working capital to total asset ratio) terhadap varibel
dependen (earning after tax) secara keseluruhan (simultan) yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean
Square F Sig.
Regression 162198.280 3 54066.093 5.459 .002a
Residual 940895.818 95 9904.167
1
Total 1103094.098 98 a. Predictors: (Constant), WCTTAR, QR, CR b. Dependent Variable: EAT
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa secara simultan atau
bersama-sama variabel independen memiliki tingkat signifikansi sebesar
0,002, angka signifikan ini lebih kecil dari alpha 5%, atau Fhitung sebesar
5.459 di mana diperoleh Ftabel dengan alpha 5% dan df1 = 3, df2 = 95
sebesar ± 2.76, maka dapat disimpulkan H0 ditolak, dengan demikian
hipotesis alternatif diterima yang artinya secara signifikan semua variabel
indepeden (current ratio, quick ratio, dan working capital to total asset
ratio) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (earning
after tax).
b. Uji - T
Pada bagian ini, dilakukan uji statistik t untuk menguji signifikan
variabel bebas, apakah variabel-variabel bebas tersebut secara parsial
memiliki pengaruh terhadap earning after tax dengan menggunakan model
regresi. Berikut adalah tabel hasil regresi berganda dari masing-masing
variabel independen:
Tabel 4.10
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients Model
B Std. Error Beta
t Sig
Hasil Regresi
Sumber: Data diolah
1) Current Ratio (cr)
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa secara parsial current
ratio memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai
alpha 0,05 dan Thitung Sebesar -3.739 lebih besar dari Ttabel sebesar 1,67,
maka dengan demikian H0 ditolak, karena angka signifikansi berada di
bawah alpha 5%, yang artinya bahwa current ratio berpengaruh secara
signifikan terhadap earning after tax.
2) Quick Ratio (qr)
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa secara parsial quick
ratio memiliki tingkat signifikasi sebesar 0,002 lebih kecil dari nilai
alpha 0,05 dan Thitung sebesar 3.206 lebih besar dari Ttabel sebesar 1.67,
maka H0 ditolak, karena angka signifikansi berada di bawah alpha 5%,
yang artinya bahwa quick ratio berpengaruh secara signifikan terhadap
earning after tax.
3) Working capital to total asset ratio (wcttar)
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa secara parsial,
working capital to total asset ratio memiliki tingkat signifikan sebesar
0,001 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 dan Thitung sebesar 3.229 lebih
besar dari Ttabel sebesar 1.67, maka H0 ditolak, artinya bahwa working
capital to total asset ratio berpengaruh secara signifikan terhadap
earning after tax.
(Constant) 71.707 11.372 6.305 .000
cr -8.889 2.377 -1.040 -3.739 .000
qr 7.927 2.472 .844 3.206 .002 1
wcttar 108.846 32.993 .383 3.229 .001
3. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Pada bagian ini, dilakukan uji koefisien determinasi untuk
menggambarkan seberapa besar perubahan atau variasi dari variabel dependen
yang dapat dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen.
Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi, maka akan dapat menjelaskan
kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel independen.
Koefisien determinasi atau adjusted R2 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.11
Koefisien Determinasi (Adjusted R2 )
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
1 .383a .147 .120
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1 b. Dependent Variable: y
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat angka koefisien determinasi
(Adjusted R Square) sebesar 0,120 atau 12%. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen berupa current ratio, quick ratio, dan working capital to
total asset ratio dapat menjelaskan variabel dependen (earning after tax)
sebesar 12% dan sisanya sebesar 88% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di
luar penelitian ini.
4. Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan analisis hasil penelitian didapatkan semua variabel
independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap earning after tax yaitu
current ratio, quick ratio, dan working capital to total asset ratio. Hasil
persamaan regresi sebagai berikut:
Ri = 71.707 - 8.889 Current Ratio + 7.927 Quick Ratio + 108.846 WCTTAR
Berdasarkan persamaan regresi di atas, nilai konstanta menyatakan
bahwa jika variabel independen bernilai nol maka nilai Ri (earning after tax)
adalah sebesar 71.707 atau apabila tidak ada pengaruh atau perubahan variabel
yang terdiri dari current ratio, quick ratio dan working capital to total asset
ratio, atau jika X1, X2 , X3 = 0, maka nilai variabel dependen yaitu earning after
tax (Y) adalah sebesar 71,707.
Berdasarkan persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa koefisien
current ratio bertanda negatif sebesar -8.889. Hal ini menunjukkan jika terjadi
peningkatan current ratio sebesar 1 maka akan menimbulkan penurunan
earning after tax sebesar -8.889, dengan asumsi variabel lain bernilai nol dan
konstan. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa current ratio
berpengaruh negatif terhadap earning after tax, artinya semakin besar current
ratio maka akan semakin rendah earning after tax yang diperoleh.
Berdasarkan persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa koefisien
quick ratio bertanda positif sebesar 7.927. Hal ini menunjukkan jika quick
ratio mengalami kenaikan sebesar 1 maka akan menimbulkan kenaikan
earning after tax sebesar 7.927, dengan asumsi variabel lain diabaikan dan
konstan. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa quick ratio
berpengaruh positif terhadap earning after tax, artinya semakin tinggi
kenaikan quick ratio maka akan semakin besar earnng after tax yang
diperoleh.
Berdasarkan persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa koefisien
working capital to total asset ratio bertanda positif sebesar 108.846. Hal ini
menunjukkan jika working capital to total asset ratio mengalami kenaikan
sebesar 1 maka akan menimbulkan kenaikan earning after tax sebesar
108.846, dengan asumsi variabel lain diabaikan dan konstan. Dengan
demikian dapat diinterpretasikan bahwa working capital to total asset ratio
berpengaruh positif terhadap Earning After Tax, artinya semakin tinggi
kenaikan working capital to total asset ratio maka akan semakin besar earnng
after tax yang diperoleh.
C. Interpretasi
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, penelitian ini menemukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Variabel current ratio menunjukkan hasil yang negatif dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini hampir sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Dian Meriewaty (2004) pada perusahaan
otomotif, dia menemukan bahwa current ratio berpengaruh terhadap
perubahan kinerja perusahaan (earning after tax). Berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Yuni Nurmala Sari (2007), bahwa current
ratio secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Jakarta dengan nilai signifikasi sebesar 5%.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Harmono
(2004) meneliti tentang “ Analisis pengaruh kinerja keuangan perusahaan
dengan menggunakan variabel bebas current ratio, total asset turnover dan
leverage. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa , current ratio
memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja perusahaan, hal
tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan menurut I g.k.a. Ulpui
(2005), bahwa variabel current ratio memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja perusahaan.
2. Variabel quick ratio menunjukkan hasil yang positif dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Trie Mulyati (2005), dimana variabel quick ratio
berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Namun tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marlina (2004), yaitu
variabel independen quick ratio berpengaruh negatif terhadap kinerja
perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasanah
(2006) yang menunjukkan bahwa variabel quick ratio tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham, hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Astuti (2004), dimana variabel quick ratio tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
3. Variabel working capital to total asset ratio menunjukan pangaruh yang
signifian dan positif terhadap kinerja perusahaan. Hal ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2009), dimana variabel
working capital tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Menurut White, Sondhi, & Fried (2002) rasio antar perusahaan bisa
berbeda karena perbedaan waktu perolehan aset. Misalnya aset yang baru
lebih efisien karena pengaruh teknologi dan inflasi aset bisa menjadi lebih
mahal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan, menghasilkan bahwa model
yang digunakan dalam persamaan regresi tersebut secara simultan dapat
digunakan untuk melakukan peralmalan terhadap nilai earning after tax dan
seluruh varibel independen berpengaruh secara parsial yaitu: current ratio, quick
ratio, dan working capital to total asset ratio. Adapun kejelasan dari kesimpulan
yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain:
1. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa secara simultan
atau bersama-sama variabel independen memiliki tingkat signifikansi
sebesar 0.002, angka signifikan ini lebih kecil dari alpha 5%, atau Fhitung
sebesar 5.459 lebih besar dari Ftabel sebesar ± 2.76, maka dapat
disimpulkan H0 ditolak, dengan demikian hipotesis alternatif ditolak yang
artinya secara simultan semua variabel indepeden (current ratio, quick
ratio, dan working capital to total asset ratio) berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (earning after tax).
2. Varibel independen yang berpengaruh secara parsial yaitu:
a. Variabel current ratio, menunjukkan hasil yang negatif dan signifikan.
Hal ini mengindikasikan bahwa current ratio menyebabkan perubahan
earning after tax, artinya semakin besar current ratio maka akan
semakin rendah earning after tax yang diperoleh.
b. Varibel quick ratio, berpengaruh positif dan signifikan terhadap
earning after tax, artinya semakin tinggi kenaikan quick ratio maka
akan semakin besar earning after tax yang diperoleh.
c. Varibel working capital to total asset ratio, berpengaruh positif dan
signifikan terhadap earning after tax, artinya semakin tinggi kenaikan
working capital to total asset ratio maka akan semakin besar earning
after tax yang diperoleh.
3. Angka koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,120
atau 12%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berupa
current ratio, quick ratio, dan working capital to total asset ratio dapat
menjelaskan variabel dependen (earning after tax) sebesar 12% dan
sisanya sebesar 88% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar
penelitian ini.
4. Dalam penelitian ini variabel working capital to total asset ratio
merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap earning
after tax.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Pertama perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini tidak random dan
jumlahnya sangat sedikit.
2. Penelitian ini tidak mempertimbangkan adanya size effect. Ukuran perusahaan
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi tingkat earning after tax yang diperoleh.
3. Jumlah rasio keuangan yang dimasukkan dalam model masih sangat sedikit
sehingga hal ini mungkin akan mempengaruhi hasil analisis penelitian ini.
C. Implikasi Bagi Penelitian Berikutnya
Penelitian berikutnya hendaknya dapat memperluas penelitian mengenai hal
yang sama dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, seperti tingkat inflasi,
tingkat bunga, atau perubahan kurs sebagai variabel pemoderasi hubungan antara
rasio likuiditas dan earning after tax.
Daftar Pustaka
Algifari, “Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi”, BPFE, Yogyakarta, 2003.
Arifin, Johar, ”Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan Berbasis Komputer”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007.
Astuti, Dewi, ”Manajemen Keuangan Perusahaan”, Gahlia Indonesia, Jakarta, 2004.
Astuti, Puji, “Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan
Properti yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2004.
Brigham E. F. and Daves P.R. “Intermediate Fiancial Management. 8th Edition”,
International Student Edision, Thomson South-Western, United States, 2004.
Aritonang, Irianton, Subaris Heru, et. al., “Aplikasi Statistika Dalam Pengolahan
dan Analisis Data Kesehatan”, Media Pressindo, Yogyakarta, 2005.
Darmawan, Dadan, “Kaya dari Bisnis Properti”, Visimedia, Jakarta, 2009.
Ditmarr A., Jan M.S., and Henri S. Corporate Liquidity. Working Paper, 2002.
Gade, Muhammad, “Teori Akuntansi” Almahira, Jakarta, 2005.
Ghazali, Imam, ”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.Hartono, “SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian”, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008.
Halim, Abdul, “Manajemen Keuangan Bisnis”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2007. Hamid, Abdul. ”Buku Panduan Penulisan Skripsi “, Diterbitkan oleh FEIS UIN
Press, cetakan I, Grafika Karya Utama, Jakarta, 2005.
dan Investment Opportunity Set dalam Tahapan Siklus Kehidupan
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ”, Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo, Madura, 2006.
Harmono, “Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard, Pendekatan
Teori, Kasus, dan Riset Bisnis”, Bumi Aksara, Jakarta, 2009.
Harnanto, ”Analisa Laporan Keuangan”, BPFE, Yogyakarta, 1994
Hasanah, Ulfah, “Analisis Pengaruh Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, dan
Effesiensi Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Perdagangan, Jasa,
dan Investasi”, Skripsi, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2006.
Helfert E. A. ”Teknik Analisis Keungan: Petunjuk Praktis untuk Mengelola dan
Mengukur Kinerja Perusahaan”, Edisi Kedelapan (Terjemahan), Erlangga, Jakarta, 1996.
Horgen T. Charles, Gary L. Sundem, John Elliott, ”Pengantan Akuntansi Keuangan”, Erlangga, Jakarta, 2000.
John, T.A. "Accounting Measures of Corporate Liquidity, Leverage, and Costs of
Financial Distress", Financial Management, Autum, 32, 3, pp. 91-110, 1993.
Keown, J. Arthur, John D. Martin, J. William Petty, and David F. Scott, “Financial Management: Principles and Applications Edisi Bahasa
Indonesia”, Indeks, Jakarta, 2008.
Kim C.S., David C. Mauer, and Ann E. Sherman. "The Determinants of Corporate
Liquidity: Theory and Evidence". Journal of Financial and Quantitative
Analyisis. Volume 33, Number 3, September, pp. 335-359. 1998.
Kustiadi, Listi Aldiyanti, “Fator-faktor Penentu Likuiditas Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi, Program S1, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogjakarta, 2006.
Lancaster C., Jerry L.S., and Joseph, J.A.. "Corporate Liquidity and The
Significance of Earnings versus Cash Flows", The Journal of Applied
Business Research, Volume 14, Number 4. pp. 27-38, 1998.
Marlina, “Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Tingkat Penjualan Pada Sektor
Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEJ”, Skripsi, Program S1, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2004.
Meriewaty, Dian dan Astuty Yuli Setyani (2005) “Analisis Rasio Keuangan
Terhadap Perubahan Kinerja pada Perusahaan di Industri Food and
Beverages yang terdaftar di BEJ” SNA VIII, Universitas Kristen Duta Wacana, Solo, 2005.
Moeljadi, “Manajemen Keuangan, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif”, Bayumedia, Malang, 2006.
Mulyati, Trie, “Analisis Pengaruh Rasio-rasio Operasi dan Finansial Perusahaan
serta Rasio Persaingan Industri Terhadap Kinerja Perusahaan Dilihat Dari
Perspektif Internal dan Eksternal Pada Sektor Industri Tekstil dan Pakaian
Jadi”, Skripsi, Program S1, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2005.
Munawir, S., “Analisis Informasi Keuangan”, Liberty, Yogyakarta, 2002.
Muslich, Mohamad, “Manajemen Keuangan Modern”, Bumi Aksara, Jakarta, 2007.
Nelson, Stephen L. “QuickBooks 2008 All-in-One Desk Reference For Dummies”, Wilwy Publishing, Inc., Indianapolis, 2008.
Newton, Grant W. “Bankruptcy and Insolvency Accounting: Practice and
Procedure”, John Wiley & Sons, Inc., Newjersey, 2009.
Nurlaila, Anda, “Prospek Properti di Indonesia”, VIVAnews, Jakarta, 2009. Purwoto, Agus, “Panduan Laboratorium Statistik Inferensial”, Grasindo, Jakarta,
2007.
Riyanto, Bambang, “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi Keempat, Yogyakarta, BPFE, 2001.
Santoso, Budi, “Berinvestasi pada Properti”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008.
Santoso, Singgih, “Statistik and Product Service Solution / SPSS”, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000.
Sari, Yuni Nurmala, ”Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total
Asset Turn Over Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi, Program S1 Universitas Negeri Semarang, Semarang. 2007.
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, Alfabeta, Bandung, 2008.
Sukirno S. ”Makroekonomi: Teori Pengantar Edisi Ketiga”, Rajawali Press, Jakarta, 2004.
Susanto, “Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On
Investment, Working Capital, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio
Terhadap Harga Saham”, Skripsi, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2009.
Sutrisno, ”Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi”, Ekonisia, Yogyakarta, 2009.
Syahyunan, ”Analisis Modal Kerja”, Universitas Sumatera Utara, Sumatera, 2003.
Ulupui, I G. K. A. “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan
Profitabilitas tingkat return saham pada perusahaan makanan dan
minuman dengan kategori industri barang konsumsi di BEJ”, Bali, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, 2005.
Weston, J. Fred, “Manajemen Keuangan”, Erlangga, Jakarta, 1993.