Top Banner
ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh Ira Rahmawati 1 , Andrianna S. Rakhmat 2 Program Studi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa Email : [email protected] , [email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah nilai probabilitas current ratio (X1) sebesar 0,6780 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa current ratio berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap harga saham. Kemudian nilai probabilitas debt to equity ratio (X2) sebesar 0,4227 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap harga saham. Kemudian nilai probabilitas net profit margin (X3) adalah sebesar 0,0158 dan lebih kecil dari 0,05 sehingga disimpulkan bahwa net profit margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Dan nilai probab Adjust R-square sebesar 14,5%. Kata Kunci : Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Harga Saham.
11

analisis pengaruh current ratio, debt to equity

Jan 30, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: analisis pengaruh current ratio, debt to equity

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY

RATIO DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh

Ira Rahmawati1, Andrianna S. Rakhmat2

Program Studi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

Email : [email protected] , [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Debt

to Equity Ratio dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham pada Perusahaan

Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan metode yang digunakan

pada penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini

adalah nilai probabilitas current ratio (X1) sebesar 0,6780 lebih besar dari 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa current ratio berpengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap harga saham. Kemudian nilai probabilitas debt to equity ratio

(X2) sebesar 0,4227 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa debt

to equity ratio berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap harga saham.

Kemudian nilai probabilitas net profit margin (X3) adalah sebesar 0,0158 dan

lebih kecil dari 0,05 sehingga disimpulkan bahwa net profit margin berpengaruh

positif dan signifikan terhadap harga saham. Dan nilai probab Adjust R-square

sebesar 14,5%.

Kata Kunci : Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Harga

Saham.

Page 2: analisis pengaruh current ratio, debt to equity

I. PENDAHULUAN

Pertumbuhan perekonomian merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu

negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu

(Wikipedia). Pertumbuhan perekonomian Indonesia cukup stabil dikisaran angka 5% dalam 3 tahun

terakhir, dan dapat dikatakan meningkat walaupun hanya tipis. Dalam pertumbuhan perekonomian

indonesia, industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting

terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sektor manufaktur berada di urutan

pertama pada 3 tahun terakhir, yaitu 20,51% pada tahun 2016, 20,16% pada tahun 2017, 19,86%

pada tahun 2018. Walaupun sektor manufaktur mengalami penurunan dari tahun ke tahun, namun

sektor manufaktur masih mampu memberikan kontribusi yang sangat baik terhadap perekonomian

di indonesia.

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri manufaktur unggulan yang

mampu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Namun dalam 3 tahun

terakhir pertumbuhan industri sektor makanan dan minuman sedang mengalami penurunan.

Penurunan tersebut disebabkan karena adanya penurunan kinerjha di industry kelapa sawit. Kinerja

industry kelapa sawit ini sangat tergantung dari harga kelapa sawit yang ada dipasaran. Bila

harganya naik maka harga di pasaran pun naik. Begitupun sebaliknya.

Penurunan atau perlambatan pertumbuhan industri makanan dan minuman tersebut sangat

berpengaruh terhadap harga saham. Karena apabila kinerja perusahaan meningkat, maka nilai

perusahaan akan meningkat pula. Di bursa efek, hal tersebut akan diapresiasi oleh pasar dalam

bentuk kenaikan harga sahamnya.

Current Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menentukan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek)

dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan. Kasmir (2010, dalam Sondakh, et. al

2015). Penelitian Sondakh, Tommy, dan Mangantar dalam artikel yang berjudul Current Ratio, Debt

To Equity Ratio, Return On Asset, Return On Equity Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada

Indeks Lq 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 terbit di Jurnal EMBA Vol.3 No.2 Juni

2015, Hal. 749-756 ISSN 2303-1174. Hasil dalam penelitian ini bahwa Current Ratio dan Debt

Equity Ratio berpengaruh positif terhadap harga saham.

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan

ekuitas. DER yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan sangat bergantung pada pihak luar dalam

mendanai kegiatan sehingga beban perusahaan juga akan meningkat. Hasil penelitian terdahulu

menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh negatif secara signifikan terhadap harga saham (Suroto,

2012). Penelitian Amanda, Darminto, dan Husaini dalam artikel yang berjudul Pengaruh Debt To

Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham

(Studi Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2011) terbit di

Jurnal Administrasi Bisnis, 4(2) tahun 2013.Hasil dari penelitiannya menjelaskan bahwa Debt To

Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.

Net Profit Margin adalah rasio yang menunjukkan apakah suatu perusahaan mampu

mengumpulkan laba/keuntungan bersih dalam setiap penjualan. Menurut Tandelilin (2010 dalam

Watung dan Ilat 2016) semakin besar rasio NPM, maka semakin bagus perusahaan menghasilkan

laba. Muhammad (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Net

Profit Margin (Npm), Dan Return On Equity (Roe) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor

Pertanian di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 Jurnal Profita Edisi 6 Tahun 2017. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa Net Profit Margin berpengaruh positif terhadap harga saham.

II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Current Ratio (CR) Menurut Putri (dalam Pratama dan Erawati 2014) Current Ratio adalah rasio yang

mengukur kinerja keuangan pada neraca likuiditas perusahaan. Current Ratio adalah perbandingan

antara aktiva lancar/current assets dengan hutang lancar/current lialibities. Current Ratio

Page 3: analisis pengaruh current ratio, debt to equity

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu

hal yang akan dilakukan seorang pemberi pinjam (kreditur) sebelum membuat keputusan untuk

memberikan pinjaman terhadap suatu perusahaan adalah dengan melihat rasio lancar tersebut.

Apakah perusahaan mampu membayar hutang hutang nya saat jatuh tempo atau tidak.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam Current ratio :

a. Distribusi atau proporsi dari aktiva lancar suatu perusahaan.

b. Syarat dari kreditor kepada perusahaan.

c. Present value (nilai sesungguhnya) dari aktiva lancar. Ada kemungkinan perusahaan

mempunyai piutang yang sudah lama yang nilai nya cukup besar tapi susah ditagih sehingga

nilai realisasinya kecil daripada nilai yang dilaporkan.

d. Kemungkinan perubahan nilai aktiva lancar. Jika nilai persediaan turun (deflasi) maka aktiva

lancar yang besar tidak menjamin likuid perusahaan.

e. Adanya over investment dalam persediaan

f. Kebutuhan jumlah modal kerja mendatang. Semakin besar modal kerja yang dibutuhkan di

masa mendatang maka besar pula rasio yang dibutuhkan.

Debt To Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio (DER) adalah perbandingan antara hutang terhadap ekuitas. Semakin

tinggi DER maka semakin rendah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutangnya

dengan ekuitas yang dimiliki. Begitupun sebaliknya, semakin rendah DER maka semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutangnya dengan ekuitas yang dimiliki.

(Nurfadillah, 2011). Secara umum, rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi menunjukkan bahwa

perusahaan tidak mampu menghasilkan banyak uang untuk membayar hutang-hutangnya. Walaupun

begitu, jika rasio hutang terhadap ekuitas yang rendah juga menunjukkan bahwa perusahaan tidak

mampu memanfaatkan profit/laba yang dihasilkan secara maksimal. Sehingga seharusnya jumlah

rasio hutang dan ekuitas itu sama atau seimbang.

Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin (NPM) adalah rasio perbandingan antara laba bersih dan penjualan.

Semakin tinggi nilai NPM, maka semakin bagus dan semakin produktif kinerja perusahaan tersebut.

Semakin bagus kinerja perusahaan, maka semakin bertambah kepercayaan para investor dalam

menanamkan dananya atau berinvestasi dalam perusahaan tersebut. (Muhammad, 2017). Ketika laba

bersih meningkat, maka akan diikuti dengan kenaikan harga sahamnya, sehingga itu sangat menarik

minat para investor pula untuk terus berinvetasi. (Dermawan dan Rahmatullah, 2017).

Harga Saham Harga saham adalah harga yang muncul sebagai hasil dari pergerakan penawaran dan

permintaan yang muncul di bursa efek terhadap saham. Jika harga saham suatu perusahaan selalu

mengalami kenaikan, maka investor dapat menilai bahwa perusahaan tersebut berhasil mengelola

usahanya. Penentuan harga pasar saham dapat dilihat pada harga penutupan (closing price) nya.

HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis 1 : Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Hipotesis 2 : Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Hipotesis 3 : Net Profit Margin (NPM) Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Harga Saham.

Page 4: analisis pengaruh current ratio, debt to equity

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio dan

net profit margin terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di

bursa efek Indonesia.

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, metode yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi data panel, maka beberapa meode analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran umum sampel data. Hasil

statistic deskriptif dapat memperlihatkan jumlah data, rata-rata dan standar deviasi.

b. Analisis regresi data panel

Analisis regresi data panel, yaitu penggabungan cross section dan time series. Data cross

section adalah data observasi pada beberapa subjek penelitian dalam satu waktu, misalnya dalam

satu tahun. Sedangkan data time series adalah data observasi pada satu subjek penelitian diamati

dalam satu periode waktu, misalnya selama sembilan tahun. Dalam data panel, observasi dilakukan

pada beberapa subjek dianalisis dari waktu ke waktu.

Dalam analisis regresi data panel terdapat tiga pendekatan estimasi yaitu model common effect,

fixed effect dan random effect.

1. Model Common effect

Model common effect yang mengkombinasikan data cross section dan time series tanpa melihat

adanya perbedaan waktu dan entitas (individu). Pendekatan yang sering dipakai dalam model ini

adalah dengan menggunakan pendekatan metode Ordinary Least Square (OLS). Model common

effect ini mengabaikan perbedaan dimensi individu maupun waktu dengan kata lain perilaku data

antar individu sama dalam berbagai kurun waktu.

2. Model Fixed Effect.

Pendekatan dengan model ini adalah dengan memasukan variabel dummy untuk mengijinkan

terjadinya perbedaan nilai parameter yang berbeda – beda baik cross section maupun time series.

Penambahan variabel dummy ini juga dikenal dengan sebutan least square dummy variable (LSDV).

3. Random Effect Model

REM menggunakan residual yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar individu.

Sehingga REM mengasumsikan bahwa setiap individu memiliki perbedaan intersep yang

merupakan variabel random.

Page 5: analisis pengaruh current ratio, debt to equity

a. Uji Asumsi klasik

1. Uji normalitas.

Uji nomalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah nilai residual yang dihasilkan dari model

regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas ini bukan masing-masing variabel baik

independen maupun dependen tetapi nilai residula yang dihasilkan dari model regresi itu sendiri.

Jika asumsi ini tidak dilakukan maka pengujian statistik ini menjadi tidak valid untuk jumlah sampel

kecil. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara

normal. Uji normlitas data dapat dilakukan dengan uji kolmogorov.

2. Uji multikolinearitas

Uji multikolineritas digunakan untuk mengetahui ditemukan adanya hubungan atau

korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik yaitu model yang tidak memiliki

korelasi antar variabel bebas (independen).

Metode pengujian yang dapat digunakan yaitu dengan melihat nilai infltion factor (VIF)

dan tolerance pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka

model regresi bebas dari multikolinearitas.

3. Uji autokorelasi

Menurut priyatno, D (2014:133) Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah model

regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada peridode sebelumnya. Model

regresi yang baik adalah model yang tidak adanya masalah autokorelasi. Metode pengujian yang

serimg digunakan adalah dengan uji durbin-watson.

4. Uji heteroskedastisitas

Menurut Priyatno, D (2014:117) Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik yaitu tidak terdapat heteroskedastisitas.

Jika signifikan korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi ini terjadi masalah

heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah

dengan menggunakan grafik atau chart scatterplot.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yakni sebanyak 9 perusahaan periode 2013-2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan tujuan tertentu sehingga

tujuan tersebut bisa terpenuhi. Setelah dilakukan proses seleksi, terdapat 5 sample yang diperoleh

berdasarkan kriteria.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Statistik Deskriptif

Tabel 1. Statistik Deskriptif

Sumber : hasil uji chow Eviews 9

Variabel Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi

CR 1.019896 6.134663 2.361799 1.403197

DER 0.161744 1.719018 0.715533 0.359538

NPM -0.009005 0.203988 0.066295 0.053704

Page 6: analisis pengaruh current ratio, debt to equity

a. Current Ratio

Berdasarkan tabel 5.1 hasil uji statistic deskriptif, besarnya Current Ratio dari 5 sampel

perusahaan makanan dan minuman memiliki data nilai minimum sebesar 1,019896. Nilai

maksimum dari variabel CR sebesar 6,134663. Nilai rata-rata (Mean) sebesar 2,361799. Dan nilai

standar deviasi sebesar 1,403197.

b. Debt To Equity Ratio

Berdasarkan tabel 5.1 hasil uji statistic deskriptif, besarnya DER dari sampel 5 perusahaan

makanan dan minuman memiliki data nilai minimum sebesar 0,161744. Nilai maksimum sebesar

1,719018. Nilai rata-rata (Mean) sebesar 0,715533. Dan nilai deviasi standar sebesar 0,359538.

c. Net Profit Margin

Berdasarkan tabel 5.1 hasil uji statistic deskriptif, besarnya NPM dari sampel 5 perusahaan

makanan dan minuman memiliki data minimum sebesar -0,009005. Nilai maksimum sebesar

0,203988. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0,066295. Dan nilai deviasi standar sebesar 0,053704.

2. Uji Common Effect-Model

Tabel 2. Hasil Estimasi Common Effect

Sumber : hasil uji chow Eviews 9

3. Uji Fixed Effect-Model

Tabel 3. Hasil Estimasi Fixed Effect

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.609397 0.348590 18.96038 0.0000

X1 0.052468 0.119844 0.437805 0.6633

X2 0.227278 0.237433 0.957229 0.3429

X3 4.901838 2.174237 2.254509 0.0284

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.785740 Mean dependent var 7.220908

Adjusted R-squared 0.756897 S.D. dependent var 0.681676

S.E. of regression 0.336104 Akaike info criterion 0.780771

Sum squared resid 5.874211 Schwarz criterion 1.060017

Log likelihood -15.42313 Hannan-Quinn criter. 0.889999

F-statistic 27.24220 Durbin-Watson stat 0.863170

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : hasil uji chow Eviews 9

Page 7: analisis pengaruh current ratio, debt to equity

4. Uji Chow

Tabel 4. Hasil test redundant fixed effects – Likelihood Ratio

Sumber : hasil uji chow Eviews 9

Berdasarkan hasil di atas, diketahui probabilitas chi square yang didapat adalah sebesar

0,0000 dan kurang dari 0,05. Sehingga menyebabkan H1 ditolak. Maka model fixed lah yang

sebaiknya digunakan.

5. Uji Random Effect-Model

Tabel 5. Hasil Estimasi Random Effect

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.621680 0.437169 15.14671 0.0000

X1 0.048028 0.115056 0.417436 0.6780

X2 0.189975 0.235206 0.807697 0.4227

X3 5.277349 2.120091 2.489209 0.0158

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.625166 0.7758

Idiosyncratic random 0.336104 0.2242

Weighted Statistics

R-squared 0.188028 Mean dependent var 1.107416

Adjusted R-squared 0.144529 S.D. dependent var 0.359418

S.E. of regression 0.332432 Sum squared resid 6.188607

F-statistic 4.322630 Durbin-Watson stat 0.835715

Prob(F-statistic) 0.008230

Unweighted Statistics

R-squared 0.305489 Mean dependent var 7.220908

Sum squared resid 19.04087 Durbin-Watson stat 0.271621

Sumber : hasil uji chow Eviews 9

Effect Test Probabilitas

Cross-section F 0,0000

Cross-section Chi-square 0,0000

Page 8: analisis pengaruh current ratio, debt to equity

6. Uji Hausmann

Tabel 6. Hasil Uji Hausmann

Test Summary Chi-Sq. Statistic Probabilitas

Cross-section random 1,783119 0.6186

Sumber : Hasil uji hausman Eviews 9

Berdasarkan hasil diatas, diketahui hasil probabilitas chi square nya adalah sebesar 0,6186

dan lebih besar dari 0,05. Sehingga menyebabkan H0 diterima. Maka random effect model yang

sebaiknya digunakan.

Karena hasil dari analisis pemilihan model pada penelitian ini menggunakan Random effect

model, maka dari itu peneliti memutuskan untuk tidak melakukan dan melampirkan uji asumsi

klasik. Karena teknik yang digunakan dalam Metode Random Effect lebih tepat untuk menggunakan

metode generalized least square (GLS). Metode GLS tidak relevan dengan konsep pengujian asumsi

klasik karena GLS adalah persamaan yang tidak bias dan konsisten (tetap tidak BLUE sebagaimana

untuk memenuhi estimator OLS). GLS mengasumsikan adanya kondisi heterogenitas antar

persamaan dan memperhatikan adanya struktur residu yang berbeda antar persamaan, dimana setiap

persamaan diasumsikan homoskedastik. (Ekananda, 2016).

7. UJI HIPOTESIS

a. Uji signifikan Parameter Individual (Uji statistik-t)

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji-t

Variabel Koefisien t-statistik Probabilitas

C 6.621680 15.14671 0.0000

CR 0.048028 0.417436 0.6780

DER 0.189975 0.807697 0.4227

NPM 5.277349 2.489209 0.0158

Sumber : Hasil olah data Eviews 9

Dari hasil diatas, dapat diketahui probabilitas variabel X1 (CR) berpengaruh positif namun

tidak signifikan dikarenakan memiliki nilai probabilitas diatas taraf 0,05. variabel X2 (DER)

berpengaruh positif namun tidak signifikan dikarenakan memiliki nilai probabilitas diatas taraf 0,05.

Sedangkan variabel X3 (NPM) berpengaruh positif dan signifikan karena memiliki nilai probabilitas

dibawah nilai taraf 0,05.

Page 9: analisis pengaruh current ratio, debt to equity

b. Uji Koefisien Determinasi Square (R2)

Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinansi Square (R2)

Sumber : Hasil olah data eviews 9

Berdasarkan tabel 5.8, besarnya koefisien determinasi (adjusted R Square) adalah 0.144529

atau 14,5% yang berarti bahwa kemampuan variabel dependen yaitu Harga Saham dapat dijelaskan

oleh 3 variabel independen yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net profit

Margin (NPM). Sedangkan sisanya (100% - 14,5%) 85,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar

model penelitian.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap beberapa hipotesis dalam

penelitian dapat diketahui bahwa secara parsial (analisis uji t) dapat disimpulkan bahwa variabel X1

(CR) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Harga Saham, variabel X2 (DER)

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Harga Saham. Dan variabel X3 (NPM)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham. Berikut adalah penjelasannya :

1. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham

Dari hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif namun

tidak signifikan antara Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di BEI. Karena pengaruhnya tidak signifikan maka tidak perlu dibahas lebih

lanjut.

2. Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham

Hipotesis kedua menguji pengaruh antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga

Saham. Hasil dari Uji t menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif namun tidak signifikan antara

Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman yang

terdaftar di BEI. Karena pengaruhnya tidak signifikan maka tidak perlu dibahas lebih lanjut.

3. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham

Hipotesis ketiga menguji pengaruh antara Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham.

Hasil dari Uji t menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara Debt To Equity

Ratio (DER) terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

Net Profit Margin (NPM) sangat penting Karena mencerminkan strategi penetapan harga

penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha

sehingga menunjukkan seberapa besar laba bersih yang didapat dari setiap penjuaan tersebut.

Semakin besar nilai NPM, maka kinerja perusahaan semakin bagus dan produktif, sehingga akan

terus menarik minat para investor untuk terus menanamkan modalnya pada perusahaan. Begitupun

sebaliknya. Semakin rendah atau menurun nilai NPM, maka kinerja perusahaan juga menurun

sehingga itu sangat berpengaruh terhadap harga saham perusahaan tersebut.

Pengaruh positif ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Muhammad dan Isroah

(2017) yang menjelaskan bahwa Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap

harga saham. Dewi dan Hidayat (2014) pun mengemukakan dalam penelitiannya bahwa Net Profit

Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Adjusted R2 0.144529

R-squared 0.188028

Page 10: analisis pengaruh current ratio, debt to equity

Tetapi penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dikemukakan oleh Egam,

Ilat, dan Pangerapan (2017) bahwa Net Profit Margin Berpengaruh negative dan signifikan terhadap

harga saham.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisi data, pengujian hipotesis, dan pembahasan yang telah dijelaskan

mengenai analisis pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin

(NPM) terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek

Indonesia tahun 2016-2018. Maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Variabel Current Ratio (X1) memiliki nilai probabilitas diatas taraf 5%. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel Current Ratio (CR) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Harga

Saham (Y).

b. Variabel Debt to Equity Ratio (X2) memiliki nilai probabilitas dibawah taraf 5%. Hal ini

menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap Harga Saham(Y).

c. Variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki nilai probabilitas dibawah taraf 5%. Hal ini

menunjukkan bahwa Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Harga Saham(Y).

DAFTAR PUSTAKA

Aisjah, S. (2015). Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Return Saham (Studi pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Aplikasi

Manajemen, 13(2), 282-298.

Amalya, N. T. (2018). Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin Dan Debt

To Equity Ratio Terhadap Harga Saham. Jurnal SEKURITAS (Saham, Ekonomi, Keuangan

dan Investasi), 1(3).

Amanda, A. (2013). Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share, Dan

Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Food And Beverages

Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2011). Jurnal Administrasi Bisnis, 4(2).

Darmawan, A., & Rahmatullah, A. S. (2017). Pengaruh Net Profit Margin (Npm) Dan Capital

Adequancy Ratio (Car)) Terhadap Harga Saham. The Asia Pacific Journal Of Management

Studies, 4(1).

Deitiana, T. (2013). Pengaruh Current Ratio, Return on Equity dan Total Asset Turn Over Terhadap

Devidend Payout Ratio dan Implikasi pada Harga Saham Perusahaan LQ 45. Jurnal Bisnis

dan Akuntansi, 15(1), 82-88.

Dewi, S. P., & Hidayat, R. (2014). Pengaruh Net Profit Margin dan Return on Assets terhadap Harga

Saham pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilman:

Jurnal Ilmu Manajemen, 1(1).

Egam, G. E., Ilat, V., & Pangerapan, S. (2017). Pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity

(ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham

Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

2013-2015. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(1).

Ekananda, Mahyus (2016) Analisis Ekonometrika Data Panel Edisi 2. Dikutip 22 September 2019

dari buku yang berjudul Analisis Ekonometrika Data Panel Edisi 2.

Erari, A. (2014). Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Asset

Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Manajemen Bisnis, 5(2), 174-191.

Kho, Budi (2018). Pengertian Rasio Lancar (Current Ratio) dan Rumus rasio Lancar. Dikutip pada

Page 11: analisis pengaruh current ratio, debt to equity

22 September 2019 dari Pengertian Rasio Lancar (Current Ratio) dan Rumus rasio Lancar.

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-rasio-lancar-current-ratio-rumus-rasio-

lancar/.

Muhammad, A. S., & Isroah, I. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Net Profit Margin (NPM),

dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham. Jurnal Profita: Kajian Ilmu

Akuntansi, 5(6).

Nurfadillah, M. (2016). Analisis Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio Dan Return On

Equity Terhadap Harga Saham Pt Unilever Indonesia Tbk. Jurnal Manajemen dan

Akuntansi, 12(1).

Pratama, A., & Erawati, T. (2014). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On

Equity, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham (Study Kasus Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011). Jurnal

Akuntansi, 2(1), 1-10.

Pratama, Aditya, and Teguh Erawati. "Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On

Equity, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham (Study Kasus Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011)."

Jurnal akuntansi 2, no. 1 (2014): 1-10.

Raharjo, D., & Muid, D. (2013). Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Rasio Keuangan

Terhadap Perubahan Harga Saham. Diponegoro Journal of Accounting, 444-454.

Rahayu, N. M. P. S., & Dana, I. M. (2016). Pengaruh Eva, Mva Dan Likuiditas Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Food And Beverages. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,

5(1).

Sakti, Indra (2018). Analisis Regresi Data Panel Menggunakan Eviews09. Dikutip pada 27 Agustus

2019 dari Analisis Regresi Data Panel Menggunakan

Eviews09.https://www.academia.edu/37059747/ANALISIS_REGRESI_DATA_PANEL_

MENGGUNAKAN_EVIEWS.

Subiyantoro, E., & Andreani, F. (2003). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

(Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan Yang Terdaftar Di Pasar Modal Indonesia). Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan, 5(2), 171-180.

Trisnandari, Ariska (2015). Mengenal (Current Rasio). Dikutip pada 22 September 2019 dari

Mengenal (Current Rasio).

https://www.kompasiana.com/disariska/563ee0bb579773ca04666bf1/mengenal-current-

rasio?page=all

Watung, R. W., & Ilat, V. (2016). Pengaruh Return On Asset (Roa), Net Profit Margin (Npm), Dan

Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan

Akuntansi, 4(2).

Widati, L. W. (2015). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity, Untuk

Memprediksi Kondisi Financial Distress. Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin

Ilmu&Call For Papers Unisbank (Sendi_U).

www.bps.go.id diakses 2019

www.idx.co.id diakses 2019

www.wikipedia.com diakses 2019