ANALISIS PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Studi Kasus pada Karyawan PT Adi Satria Abadi (ASA) di Kalasan, Sleman, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Nuning Handarti NIM : 052214174 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009
124
Embed
ANALISIS PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN … · Kata manajemen berasal dari bahasa inggris ... Menurut beberapa ahli, manajemen berarti: Manajemen adalah proses perencanaan, pengarahan,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Karyawan PT Adi Satria Abadi (ASA) di Kalasan, Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh : Nuning Handarti NIM : 052214174
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
i
ANALISIS PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Karyawan PT Adi Satria Abadi (ASA) di Kalasan, Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh : Nuning Handarti NIM : 052214174
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
ii
iii
iv
Motto
Siapa yang meringankan beban penderitan seorang mukmin di dunia, pasti Allah akan meringankan beban penderitaan di akhirat kelak. Siapa yang memudahkan orang yang dalam keadaan susah, pasti Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan
menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.
(H.R. Muslim)
Ilmu itu lebih baik dari pada harta. Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta sebaliknya, kamu yang harus menjaganya. Jika ilmu itu disebarkan kepada orang
lain maka ilmu itu akan bertambah, sedangkan harta, jika disebarkan maka ia akan berkurang.
(Ali bin Abi Thalib r.a.)
Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang yang makan sesuatu, selain makan dari usahanya. Sebaik-baik usaha seseorang adalah usaha dengan tenaganya sendiri.
(H.R.Bukhari, Ahmad, Tabrani, dan Hakim)
Skripsi ini dipersembahkan kepada
Ayah dan ibuku tercinta
Yang telah memberikan dukungan baik secara moral dan sepiritual
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah atas berkat dan rahmatNya, yang telah
melimpahkan hidayahNya serta memberikan bimbingan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi denganjudul “Analisis Pengaruh Antara
Budaya Perusahaan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan” Studi
kasus pada karyawan PT Adi Satria Abadi (ASA) khususnya pada bagian
produksi. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak yang bersangkutan. Oleh karena itu penulis
tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si.,Akt.,QIA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum,M.S. selaku dosen pembimbing I, yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Bapak Drs. Th. Sutadi, M.B.A., selaku dosen pembimbing II, yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih
baik.
5. Bapak dan ibu karyawan PT Adi Satria Abadi (ASA) yang telah meluangkan
waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan sekripsi ini.
6. Bapak dan ibuku tercinta yang selalu mendukung, memberi nasehat dan doa,
serta memberikan kasih sayang dan penghidupan nyang layak bagiku.
7. Semua teman-temanku yang slalu mendukung dan mendoakan dalam
terselesaikannya skripsi ini.
8. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu.
viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Yogyakarta, 09 Agustus 2009
Penulis/ Nuning Handarti NIM 052214174
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................ vii HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................... ix HALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................... xi HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................. xii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................. xiii HALAMAN ABSTRAK .................................................................. xiv HALAMAN ABSTRACT ................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 2
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 2
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 3
E. Manfat penelitian ................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................... 5
A. Landasan Teori ...................................................................... 5
B. Kerangka Konseptual Penelitian ............................................. 23
C. Hipotesis ................................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN ................................................... 25
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 25
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................. 25
C. Waktu dan Lokasi ................................................................ 25
D. Variabel Penelitian ............................................................... 26
E. Populsi dan Sampel ............................................................... 27
F. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 28
G. Sumber Data ......................................................................... 29
H. Definisi Operasional .............. .............................................. 29
I. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 31
x
J. Teknik Pengujian Instrumen ................................................. 32
K. Teknik Analisis Data ............................................................ 33
BAB IV GAMBARAN UMUM PT ADI SATRIA ABADI ............ 39
A. Sejarah Pendirian ................................................................ 39
B. Sejarah Kegiatan ................................................................. 41
C. Produk Sarung Tanggan Golf ............................................... 43
D. Bahan Baku .......................................................................... 46
E. Bahan Pembantu .................................................................. 46
F. Potong Pres .......................................................................... 47
G. Persiapan Produksi (P.S.P) .................................................... 47
H. Jahit ........................................................................................ 48
I. Finising ................................................................................... 48
J. Produktifitas .......................................................................... 50
K. Penjualan ............................................................................... 51
L. Sumber Daya Manusia (SDM) .............................................. 52
M. Pembiayaan ........................................................................... 55
N. Jam Kerja .............................................................................. 56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................... 65
A. Deskripasi Responden .......................................................... 66
B. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner ........................ 68
C. Analisis Data ......................................................................... 71
D. Pembahasan ........................................................................... 75
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN......... 77
A. Kesimpulan .......................................................................... 77
B. Saran ..................................................................................... 78
C. Keterbatasan ......................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
V.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 66
V.2 Identitas Responden Berdasarkan Umur ............................. 66
V.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ..................... 67
V.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................ 67
V.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian .............................. 69
V.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ........................... 71
V.7 Hasil Pengujian Hipotesis pertama ....................................... 72
V.8 Hasil Pengujian Hepotesis Kedua .......................................... 73
V.9 Hasil Pengujian Hepotesis Ketiga ......................................... 74
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB II Kerangka Konseptual ................................................ 23
BAB IV Skema pembuatan sarung tangan .............................. 45
BAB IV Struktur Organisasi PT Adi Satria Abadi (ASA) ...... 61
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner
2. Data Budaya Perusahaan
3. Data Lingkungan Kerja
4. Data Kinerja Karyawan
5. Output Uji Validitas
6. Output Uji Reliabilitas
7. Analisis Regresi (Uji hipotesis)
8. Surat Permohonan Dosen Pembimbing II
9. Surat Pemberian Dosen Pembimbing II
10. Surat Penelitian
11. Surat Selesai Penelitian
12. Tabel r satu sisi
13. Tabel uji t
xiv
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Karyawan PT ADI SATRIA ABADI (ASA)
di Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Nuning Handarti
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan, antara linkungan keja terhadap kinerja karyawan, serta budaya perusahaan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada karyawan bagian produksi PT Adi Satria Abadi (ASA) di Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2009 di PT Adi Satria Abadi (ASA) Kalasan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan PT Adi Satria Abadi (ASA) khususnya pada bagian produksi. Sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 128 responden, dan pengambilannya dengan teknik probabiliti sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini adalah budaya perusahaan dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan; semakin baik budaya perusahaan dan lingkungan kerja maka kinerja karyawan semakin tinggi.
xv
ABSTRACT
ANALYSIS ON THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL CULTURE AND WORKING ENVIRONMENT TOWARDS THE EMPLOYEE’S
PERFORMANCE Case Study: the Employees of PT Adi Satria Abadi (ASA),
Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Nuning Handarti Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
The research was intended to identity the influence of, organizational culture and working environment towards employee’s performance at production department of PT Adi Satria Abadi (ASA) in Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
The research was conducted on May up to June 2009 at PT Adi Satria Abadi (ASA) Kalasan. The data collection was conducted by interview technique, questionnaire and documentation. The population in the research was employees of PT Adi Satria Abadi (ASA) particularly at production department. The sample of the research was 128, and the sampling technique was conducted by probability sampling technique. Technique of data analysis used was analysis of simple and multiple linier regression.
The result of the research were organizational culture positively influence the employee’s performance, working environment positively influences employee’s performance, organizational culture and working environment positively influence employee’s performance.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi dewasa ini yang semakin didukung oleh adanya
kemajuan teknologi, informasi, komunikasi dan transportasi yang semakin
berkembang saat ini mengakibatkan banyak bermunculan perusahaan bisnis.
Sehingga persaingan bisnis semakin tajam, baik di pasar domestik maupun di
pasar global.
Mengingat bahwa saat ini semakin banyak perusahaan yang sudah go
public yang tidak terlepas dari arus persaingan yang semakin ketat maka
keadaan tersebut mendorong setiap perusahaan untuk bekerja lebih profesional
agar tetap dapat bersaing dan bertahan. Maka dengan keadaan tersebut
manajemen perusahaan harus mampu menilai bahwa pengembangan sumber
daya manusia merupakan hal yang sangat vital bagi tercapainya tujuan
perusahaan, karena dengan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas
mampu meningkatkan mutu/kualitas produk yang baik, sehingga produk yang
dihasilkan tersebut mampu menghadapi persaingan di pasar internasional
dengan baik dan kelangsungan hidup perusahaan akan baik pula.
Agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai dengan baik maka
pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan budaya perusahaan dan
lingkungan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan guna tercapainya
2
tujuan perusahaan yang telah direncanakan.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul "Analisis Pengaruh Budaya
Perusahaan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,
penulis membuat tiga rumusan masalah dalam penelitian ini:
1. Apakah budaya perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
3. Apakah budaya perusahaan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan?
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya terbatas pada ada tidaknya pengaruh antara
budaya perusahaan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Adapun
batasan-batasan masalah yang digunakan meliputi:
1. Responden yang diteliti adalah karyawan bagian produksi PT Adi Satria
Abadi (ASA) di Kalasan Sleman Yogyakarta.
2. Karakteristik responden yang diteliti meliputi jenis kelamin, umur, lama
bekerja dan tingkat pendidikan.
3
3. Budaya perusahaan yang meliputi Artifact, Espoused values, Basic
Underlying Assumtion.
4. Lingkungan kerja fisik yang meliputi kebersihan, penerangan, ketenangan,
ventilasi, sarana dan prasarana serta tata ruang atau penataan tempat di
dalam perusahaan. Dan Lingkungan kerja psikis yang meliputi hubungan
pekerja dengan pimpinan, hubungan kerjasama dengan rekan kerja,
keamanan kerja, kecocokan seorang pekerja dengan pekerjaannya,
kerjasama dengan rekan kerja serta otonomi dalam melaksanakan
pekerjaan.
5. Kinerja karyawannya dalam memenuhi standard, target/sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara budaya perusahaan
terhadap kinerja karyawan.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh budaya perusahaan dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
4
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi PT Adi Satria Abadi (ASA)
Dapat menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan berhubungan
dengan budaya perusahaan dan lingkungan kerja perusahaan.
2. Bagi universitas
Penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat menambah referensi
yang berkaitan dengan masalah budaya perusahaan dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan.
3. Bagi penulis
Untuk memperluas wawasan sekaligus menerapkan teori yang sudah
penulis dapatkan selama kuliah kedalam praktek yang sesungguhnya.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa inggris ”management” dengan
kata kerja to manage yang berarti proses penggunaan sumber daya secara
efisien untuk mencapai tujuan yang sudah diterapkan oleh suatu lembaga.
Menurut beberapa ahli, manajemen berarti:
Manajemen adalah proses perencanaan, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
yang ditetapkan (Handoko,1998:8).
Sedangkan menurut Hasibun manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu
(2000:199).
Dari beberapa definisi para ahli seperti yang disebutkan di atas,
dapat diambil kesimpulan bahwa Manajemen adalah ilmu, seni, dan proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya
organisasi, yang dilaksanakan dengan orang-orang untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan.
6
Manajemen mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan
pemilihan/penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi,
kebijaksanaan, program prosedur, metode sistem, anggaran dan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
b. Pengorganisasian (organizing)
Yaitu suatu kegiatan yang meliputi:
1) Penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan organisasi.
2) Perancangan dan pengembangan suatu organisasi/kelompok kerja
yang akan dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan.
3) Penugasan tanggungjawab tertentu, serta
4) Pendelegasian wewenag yang diperlukan kepada individu-individu
untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan
struktur formal dalam pekerjaan ditetapkan, dibagi dan
dikoordinasikan.
c. Penyusunan personalia (staffing)
Penyusunan dapat diartikan penarikan (recruitment) latihan dan
pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para
7
karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
d. Pengarahan (leading)
Fungsi pengarahan (leading) adalah untuk membuat atau mendapatkan
para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka
lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin
serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti kominikasi, motivasi
dan disiplin.
e. Pengawasan (controling)
Pengawasan adalah penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah diterapkan.
2. Sumber Daya Manusia
Aspek manusia mempunyai peranan penting dalam mencapai
tujuan organisasi, walau perkembangan teknologi semakin maju. Adalah
tugas manajemen sumber daya manusia untuk dapat mengelola dan
mengembangkan aspek manusia secara efektif dan seefisien mungkin agar
dapat menjadi suatu tenaga kerja yang mau dan mampu bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.
Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu
8
anggota organisasi atau kelompok kerja (Henry,1997:3).
Manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh,
melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan,
memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan, serta
masalah keadilan (Anwar, 2004:2).
Sedangkan menurut Robert (2002:10) manajemen sumber daya
manusia adalah ilmu seni dan proses memperoleh, manajemen atau
mengembangkan dan memelihara tenaga kerja yang kompeten sedemikian
rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien dan ada
kepuasan pada diri pribadi.
Dari definisi-definisi yang telah disebutkan para ahli di atas, dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa sumber daya manusia merupakan ilmu,
seni dan proses dalam aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemisahan tenaga kerja sehingga tercapai tujuan organisasi individu, dan
tercapai kepuasan pada diri individu”.
Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia:
a. Fungsi perencanaan
Yaitu melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan, pengadaan,
pengembangan, dan pemeliharaan sumber daya manusia.
9
b. Fungsi pengorganisasian
Yaitu suatu penyusunan suatu organisasi dengan mendesain struktur
dan hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga
kerja yang dipersiapkan.
c. Fungsi pelaksanaan
Yaitu memberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
d. Fungsi pengendalian
Yaitu melakukan pengukuran-pengukuran antara kegiatan yang
dilakukan dengan standar-standar yang telah ditetapkan, khususnya
dibidang tenaga kerja.
Menyadari akan pentingnya sumber daya manusia maka tugas
seorang manajer haruslah memperhatikan hal sekecil apapun yang
berhubungan dengan karyawan. Mengingat tidak seluruh karyawan
mempunyai kemampuan yang sesuai dengan harapan perusahaan. Hal ini
dikarenakan antara individu dalam perusahaan mempunyai latar belakang
yang berbeda secara biologis maupun psikologis.
Menurut Bertens (1999:169) Didalam bekerja karyawan mempunyai
beberapa kewajiban, antara lain:
1) Karyawan harus mentaati semua perintah yang diberikan oleh atasan.
2) Karyawan tidak perlu dan malah tidak boleh mematuhi perintah yang
menyuruh dia melakukan sesuatu yang tidak bermoral.
3) Karyawan tidak wajib juga mematuhi perintah atasan yang tidak
10
wajar, walaupun dari segi etika tidak ada keberatan.
4) Karyawan juga tidak perlu mematuhi perintah yang memang demi
kepentingan perusahaan, tetapi tidak sesuai dengan penugasan yang
disepakati, ketika ia menjadi karyawan di perusahan itu.
5) Kewajiban konfidensialitas adalah kewajiban untuk menyimpan
informasi yang bersifat konfidensial dan karena itu rahasia yang telah
diperoleh dengan menjalankan suatu profesi.
6) Kawajiban loyalitas yaitu mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Begitu sebaliknya perusahaan juga mempunyai kewajiban terhadap
karyawan, antara lain:
a) Perusahaan tidak boleh mempraktekkan diskriminasi.
b) Perusahaan harus mejamin kesehatan dan keselamatan kerja.
c) Kewajiban memberi gaji yang adil.
d) Perusahaan tidak boleh memberhentikan karyawan dengan semena-
mena.
Dengan keadaan tersebut maka tugas dari seorang manajer adalah
menciptakan kenyamanan dalam bekerja, maka seorang manajer harus
menetapkan budaya perusahaan yang baik dan membuat lingkungan kerja
sedemikian rupa agar karyawan merasa nyaman akan pekerjaannya.
3. Budaya Perusahaan
Menurut Robbins (2001) Budaya perusahaan adalah suatu sistem
nilai-nilai yang dirasakan maknanya oleh seluruh orang dalam organisasi.
11
Selain dipahami, seluruh jajaran meyakini sistem-sistem nilai tersebut
sebagai landasan gerak organisasi.
Menurut Atmosoeprapto budaya perusahaan adalah sebagai suatu
asumsi dasar dan kepercayaan yang dirasakan oleh semua angota
organisasi, yakni: (2001,70).
a. Peraturan/perilaku: seperti bahasa, istilah yang digunakan, upacara
yang berkaitan dengan sikap sehari-hari.
b. Norma adalah perilaku standar sebagai pedoman pelaksanaan
tindakan, misanya sopan santun, ramah tamah dan lain sebagainya.
c. Nilai dominan, nilai-nilai utama yang diyakini oleh para anggota
organisasi/perusahaan.
d. Filosofi, kebijakan yang berfungsi sebagai kepercayaan organisasi
berkenaan dengan cara para anggota organisasi/perusahaan.
e. Aturan, petunjuk dan hukum yang berlaku dalam
organisasi/perusahaan.
f. Iklim organisasi/perusahaan berkenaan dengan tata letak kantor, cara
anggota organisasi/perusahaan berinteraksi dan berperilaku
Pada dasarnya budaya perusahaan mempunyai pengertian sebagai
aturan main yang ada dalam perusahaan yang akan menjadi pegangan dan
sumber daya manusia dalam menjalankan kewajiban dan nilai-nilai untuk
berperilaku dalam organisasi/perusahaan (Atmosoeprapto,2001,71).
Terdapat beberapa elemen dasar budaya perusahaan, Eugene
McKenna dan Nic Beech (2000:15) mengelompokan elemen-elmen
12
budaya perusahaan sebagai berikut :
1) Artifact
Merupakan hal-hal yang dapat dilihat, didengar, dirasakan jika
seseorang berhubungan dengan sebuah kelompok baru dengan budaya
yang tidak dikenalnya. Artifacts merupakan struktur organisasi dan
proses yang tampak seperti produk, jasa dan tingkah laku anggota
kelompok.
2) Espoused Values
Yaitu alasan-alasan tentang mengapa orang berkorban demi apa yang
dikerjakan. Budaya sebagian besar organisasi dapat melacak nilai-nilai
yang didukung kembali ke penemu budaya, meliputi strategi, sasaran
dan filosofi.
3) Basic Underlying Assumption
Yaitu keyakinan yang dianggap sudah ada oleh anggota suatu
organisasi. Budaya menetapkan cara yang tepat untuk melakukan
sesuatu di organisasi, seringkali melalui asumsi yang tidak diucapkan
namun anggota organisasi meyakini ketepatan tindakan tersebut.
Menurut Robbins (2001:16) menyatakan ada tujuh karakteristik
budaya organisasi atau budaya perusahaan sebagai berikut:
a) Inovasi dan keberanian mengambil risiko (inovation and risk taking)
b) Perhatian terhadap detail (atention to detail)
c) Berorientasi Kepada hasil (Outcome orientation)
13
d) Berorientasi kepada manusia (people orientation)
e) Berorientasi tim (Team orientation)
f) Agresif (aggressiveness)
g) Stabil (Stability)
Beberapa unsur pembentukan budaya perusahaan menurut
Atmosoeprapto (2001:71), yaitu :
(1) Nilai-nilai (values); merupakan konsep dasar dan keyakinan dari suatu
organisasi.
(2) Panutan/keteladanan; orang-orang yang menjadi penuntun atau
teladan karyawan lainnya karena keberhasilannya.
(3) Upacara-upacara (ritual); acara-acara ritual yang diselenggarakan oleh
perusahaan dalam rangka memberikan penghargaan pada karyawan.
(4) Network, jaringan komunikasi informal di dalam perusahaan yang
dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai dari budaya perusahaan.
Budaya perusahaan merupakan sesuatu hal yang sangat kompleks.
Untuk itu budaya perusahaan harus memiliki beberapa karakteristik sebagai
wujud nyata keberadaannya. Masing-masing karakteristik tersebut pada
penerapannya akan mendukung pencapaian sasaran perusahaan. Menurut
Dharma dan Akib (2004:25) mengemukakan sepuluh karakteristik budaya
perusahaan sebagai berikut :
(a) Identitas Anggota; derajat dimana pekerjaan lebih mengindentifikasi
organisasi secara menyeluruh daripada dengan tipe pekerjaan atau
bidang keahlian profesionalnya.
14
(b) Penekanan kelompok; derajat dimana aktivitas tugas lebih diorganisir
untuk seluruh kelompok dari pada individu.
(c) Fokus orang; derajat dimana keputusan manajemen memperhatikan
dampak luaran yang dihasilkan terhadap pekerjaan dalam organisasi.
(d) Penyatuan unit; derajat di mana unit-unit dalam organisasi didorong
agar berfungsi dengan cara yang terorganisasi atau bebas.
(e) Pengendalian; derajat di mana peraturan, regulasi dan pengendalian
langsung digunakan untuk mengawasi dan pengendalian perilaku
pekerja.
(f) Toleransi resiko; derajat di mana pekerja didorong untuk agresif,
kreatif, inovatif dan mau mengambil risiko.
(g) Kriteria ganjaran; derajat di mana ganjaran seperti peningkatan
pembayaran dan promosi lebih dialokasikan menurut kinerja pekerja
daripada senioritas, favoritisme atau faktor non pekerja lainnya.
(h) Toleransi konflik; Derajat di mana pekerja didorong dan diarahkan
untuk menunjukkan konflik dan kritik secara terbuka.
(i) Orientasi sarana-tujuan; derajat di mana manajemen lebih terfokus pada
hasil atau luaran dari teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai
luaran tersebut.
(j) Fokus pada sistem terbuka; derajat di mana organisasi memonitor dan
merespon perubahan dalam lingkungan eksternal.
Menurut Rivai (2005:430), fungsi budaya perusahaan adalah :
• Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, artinya
15
budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara suatu organisasi
dengan organisasi yang lain.
• Budaya memberikan identitas bagi anggota organisasi.
• Budaya mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas dari
pada kepentingan individu.
• Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial.
• Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memandu serta membentuk sikap dan perilaku karyawan.
4. Lingkungan Kerja
Kondisi lingkungan kerja sangat berpengaruh dengan hasil kerja
karyawan, oleh sebab itu haruslah diperhatikan guna mengantisipasi
terjadinya kebosanan karyawan dalam bekerja, yang akan dapat
mempengaruhi motivasi, produktivitas kerja, kepuasan kerja karyawan dan
kinerja karyawan. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau
sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat,
aman dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya
dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi lingkungan kerja yang
kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan
tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien.
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para
pekerja, mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
16
dibebankan (Nitisemito,1982:183). Lingkungan kerja mencakup dua unsur
yang utama, yaitu unsur lingkungan kerja fisik dan unsur lingkungan kerja
psikis (Nitisemito,1996:112)
a. Lingkungan Fisik
Adalah lingkungan yang berupa kebendaan, sehingga bisa
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung bagi pekerja
pada saat bekerja. Lingkungan fisik dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1) Kebersihan
Dengan keadaan lingkungan yang bersih akan dapat menimbulkan
rasa senang sehingga dapat mempengaruhi semangat kerja.
2) Penerangan
Dengan penerangan yang cukup dan tidak silau akan membuat
pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik, teliti dan
kelelahan dapat dikurangi.
3) Ketenangan
Perusahaan harus menciptakan ketenangan agar dapat menambah
konsentrasi/keseriusan pekerja pada saat bekerja.
4) Ventilasi
Dengan ventilasi yang cukup pekerja dapat merasakan nyaman dan
udara disekitar terasa segar sebab ada penggantian udara sehingga
17
dapat membuat pekerja kerasan dan betah saat melakukan
pekerjaannya.
5) Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana ini untuk mendukung peningkatan
produktivitas, serta dapat memberi nilai tambah pemanfaatan
produk khususnya dalam hal pelaksanaan proses produksi bagi
perusahaan.
6) Tata ruang atau penataan tempat di dalam perusahaan
Hal tersebut sangat mendukung aktivitas pekerja. Oleh sebab itu
penataan ruang yang banyak didukung dengan desain yang
bervariasi, sehingga dapat menambah kerasan pekerja berada di
ruang kerja.
b. Lingkungan psikis
Lingkungan psikis adalah lingkungan yang berada disekitar
lingkungan kerja, yang lebih bersifat kejiwaan dan batin sehingga
mempengaruhi seseorang, dalam hal ini para pekerja di perusahaan saat
melakukan pekerjaan terutama yang berhubungan dengan pimpinan
perusahaan/sesama rekan kerja.
Lingkungan psikis di dalam perusahaan meliputi:
1) Hubungan pekerja dengan pimpinan (supervisi)
Pembinaan hubungan yang baik dengan pimpinan bisa membantu
18
meningkatkan potensi kerja secara lebih baik dan mempermudah
jalinan komunikasi yang selaras di dalam ruang lingkup
perusahaan (Robbins:2001)
2) Hubungan kerjasama dengan rekan kerja (sosialisasi)
Kerjasama dengan sesama rekan kerja dapat juga membantu
kelancaran berkomunikasi saat akan maupun sesudah melakukan
pekerjaan menjadi baik bahkan lebih baik. Pada dasarnya apabila
hubungan dengan rekan kerja dapat terbina dengan baik akan
memunculkan ide-ide atau gagasan yang lebih baik. Oleh sebab itu
diharapkan hasil kerja pada pekerja dapat dijadikan peluang yang
utama bagi perkembangan perusahaan di masa depan
(Robbins:2001)
3) Keamanan kerja
Dengan perusahaan memberikan jaminan keamanan kerja sehingga
karyawan saat melaksanakan pekerjaan dapat dengan serius dan
tenang.
4) Kecocokan seorang pekerja dengan pekerjaannya
Dengan menempatkan seseorang pada keahlian yang tepat di dalam
tempat kerja yang tepat, sehingga mampu menghasilkan produk
pada waktu yang tepat juga (the right person in the right time).
Oleh sebab itu dapat diartikan dengan menempatkan pekerja sesuai
dengan kemampuan dan keahliannya, maka kecocokan seoarang
19
pekerja dengan pekerjaan yang dilakukan dapat terwujud.
5) Kerjasama dengan rekan kerja
Sikap saling menghargai guna mewujudkan keakrapan antara
sesama pekerja sangat diutamakan untuk mendukung kinerja yang
baik bagi pekerja.
6) Otonomi dalam melaksanakan pekerjaan
Otonomi dapat berarti seberapa besar tugas itu memberikan
kebebasan, bersifat tidak tergantung dan diskresi pada seseorang
untuk menjadwalkannya (Robbins:2001).
5. Kinerja Karyawan
Prestasi kerja karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang
karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, misalnya standard, target/sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Menurut Mangkunegara (2000:67) dalam bukunya Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikannya.
Karyawan bisa belajar seberapa besar kinerja mereka melalui
20
sarana informal, seperti komentar yang baik dari mitra kerja, tetapi
penilaian pelaksanaan pekerjaan atau penilaian prestasi kerja (appraisal of
performance) adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan
mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya
masing-masing secara keseluruhan. Pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan bukan berarti hanya dilihat/dinilai hasil fisiknya tetapi
meliputi berbagai hal, seperti kemampuan kerja, disiplin, hubungan kerja,
prakarsa, kepemimpinan dan hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan
level pekerjaan yang dijabatinya.
Penilaian kerja karyawan mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
a. Menambahkan deskripsi tindakan yang harus diperlihatkan karyawan
dan hasil-hasil yang harus mereka capai agar suatu strategi bisa hidup.
b. Proses semacam ini menjadi sarana untuk mengukur kontribusi
masing-masing unit kerja dan masing-masing karyawan.
c. Evaluasi kinerja memberi kontribusi kepada tindakan dan keputusan-
keputusan administratif yang mempertinggi dan mempermudah
strategi, seperti menilai tingkat ketrampilan karyawan saat ini dan
merencanakan bagaimana menyiapkan tenaga kerja untuk waktu yang
akan datang.
d. Mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan
dengan bawahan.
e. Secara pribadi, bagi karyawan dapat mengetahui kekuatan dan
kelemahan masing-masing sehingga dapat memacu
21
perkembangannya. Sebaliknya bagi atasan yang menilai akan lebih
memperhatikan dan mengenal bawahan/karyawan dalam bekerja.
Selanjutnya peneliti akan mengemukakan ukuran-ukuran dari
kinerja karyawan yang dikemukakan oleh Bernandin & Russell (1993:135)
yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes dalam bukunya Human
Resource Managemen yaitu sebagai berikut:
1) Quantity of work : jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode
yang ditentukan.
2) Quality of work: kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat
kesesuaian dan kesiapanya.
3) Job Knowledge: luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
keterampilanya.
4) Creativeness: keaslian gagasan –gagasan yang dimunculkan dan
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
timbul.
5) Cooperation: kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau
sesama anggota organisasi
6) Dependability: kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran
dan penyelesaian kerja.
7) Initiative: semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam
memperbesar tanggungjawabnya.
8) Personal Qualities: menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramahtamahan dan integritas pribadi.
22
Menurut Nawawi (2000: 255) Persyaratan sistem penilaian yang efektif
adalah Relevansi, sensitivitas, reliabilitas, akseptabel, praktis.
a) Relevansi berarti bahwa tugas-tugas atau pelaksanaan pekerjaan yang
dinilai harus jelas dan pasti hubungannya dengan standar pekerjaan,
yakni yang berpengaruh dan menentukan keberhasilan dalam
mencapai tujuan organisasi/perusahaan.
b) Sensitivitas, pada dasarnya berarti penilaian karya harus memiliki
kepekaan dalam membedakan pekerjaan yang efektif dengan yang
tidak efektif, dalam melaksanakan tugas-tugasnya, baik secara
individual maupun secara kelompok.
c) Reliabilitas adalah penilaian karya yang baik harus konsisten hasilnya
jika dilakukan berulang-ulang dalam menilai seorang pekerja.
d) Akseptabel berarti penilaian karya harus mampu mendefinisikan
secara jelas dan tepat mengenai bentuk dan tingkatan perilaku/kegiatan
dalam pelaksanaan pekerjaan di bidangnya masing-masing, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif.
e) Praktis, penilaian karya harus didesain dalam bentuk yang mudah
melaksanakannya, baik dari sudut penilaian maupun pekerja yang
dinilai . dari sudut penilai berarti mudah melaksanakan dan
menafsirkan hasilnya. Sedang dari sudut pekerja yang dinilai, penilaian
karya harus mudah dalam mengerjakannya.
23
B. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual penelitian adalah kerangka berfikir yang
dibuat penulis untuk menggambarkan hubungan variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian, di jelaskan pada gambar berikut:
Gambar II.1. Kerangka Konseptual
Dari gambar di atas dapat djelaskan bahwa Kinerja karyawan
dipengaruhi oleh Budaya Perusahaan dan Lingkungan Kerja. Budaya
Perusahaan meliputi Artifact, Espoused Values dan Basic Underlying
Assumtion. Artifact merupakan struktur organisasi dan proses yang tampak
seperti produk, jasa dan tingkah laku para anggota kelompok. Espoused
Values yaitu alasan tentang mengapa orang berkorban demi apa yang
dikerjakan, meliputi strategi, sasaran dan filosofi yang dianut. Sedangkan
Basic Underlying Assumtion yaitu keyakinan yang dianggap sudah ada
oleh anggota suatu oeranisasi.
Basic underlying assumption
Espoused values
Artifact
Budaya
Perusahaan
Lingkungan
kerja
Lingkungan fisik
Lingkungan psikis
Kinerja
Karyawan
24
Lingkungan kerja dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan kerja
fisik dan lingkungan kerja psikis. Lingkungan kerja fisik meliputi
kebersihan, penerangan, ketenangan, ventilasi, sarana dan prasarana serta
tata ruang atau penataan tempat didalam perusahaan. Sedangkan
lingkungan psikis meliputi hubugan pekerja dengan pimpinan (supervisi),
hubungan kerjasama dengan rekan kerja (sosialisasi), keamanan kerja,
kecocokan seorang pekerja dengan pekerjaannya, kerjasama dengan rekan
kerja serta otonomi dalam melaksanakan pekerjaan.
C. Hipotesis
Sumarni dan Wahyuni (2005:32) menyebutkan bahwa hipotesis
merupakan pernyataan atau dugaan sementara yang diungkapkan secara
deklaratif. Pernyataan atau dugaan diformulasikan dalam bentuk variabel
agar bisa diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan di atas, maka
penulis mengajukan hipotesis yaitu:
1. Ada pengaruh antara budaya perusahaan dengan kinerja karyawan.
2. Ada pengaruh antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan.
3. Ada pengaruh antara budaya perusahaan dan lingkungan kerja dengan
kinerja karyawan.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada karyawan
PT Adi Satria Abadi (ASA) pada bagian produksi. Oleh karena itu
pengambilan kesimpulan yang diperoleh terhadap obyek yang diteliti
hanya terbatas pada data obyek tersebut.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah karyawan bagian produksi PT Adi Satria
Abadi (ASA) Kalasan, sedangkan untuk objek penelitian adalah budaya
perusahaan yang diterapkan dan lingkungan kerja serta kinerja karyawan.
C. Waktu dan Lokasi
Tempat penelitian : PT Adi Satria Abadi (ASA) di Kalasan
Waktu penelitian : Bulan Mei sampai bulan Juni 2009
26
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek
pengamatan/faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti
a. Variabel bebas
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah budaya perusahaan
yang meliputi artifact, espoused values, dan basic underlying
assumption.
Lingkungan kerja fisik yang meliputi kebersihan, penerangan,
ketenangan, ventilasi, sarana dan prasarana serta tata ruang atau
penataan tempat di dalam perusahaan. Lingkungan kerja psikis
yang meliputi hubungan pekerja dengan pimpinan, hubungan
kerjasama dengan rekan kerja, keamanan kerja, kecocokan seorang
pekerja dengan pekerjaannya, kerjasama dengan rekan kerja serta
otonomi dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Variabel terikat
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kinerja karyawan
untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengukuran variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
27
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang kejadian atau gejala
sosial. Skala Likert digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada
dalam kuesioner yang mempunyai tingkatan dari yang sangat positif
sampai dengan yang sangat negatif. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
diberi alternatif jawaban 5 kategori dengan skor jawaban 1 sampai 5
dengan Skala Likert.
Penyekoran dalam Skala Likert ini adalah sebagai berikut:
E. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Adi Satria
Abadi (ASA) di Kalasan khususnya pada bagian produksi. Sedangkan
sampelnya adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan metode
tertentu untuk mewakili karyawan keseluruhan. Sampel yang diambil
dalam penelitian ini merupakan karyawan yang bekerja di PT Adi Satria
Abadi (ASA) di Kalasan khususnya pada bagian produksi. Ukuran sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Pernyataan Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
28
(Sugiono,2004:98).
( ) Q.P.1NdQ.P.N.s 22
2
χ+−χ
=
Keterangan:
s : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi sebanyak 191 orang
P : Probabilitas terjadinya kesalahan sampling
Q : 1-P
d : Kesalahan sampling, dalam penelitian ini digunakan 5%
2χ : Nilai 2χ pada derajat bebas 1 dan tingkat signifikansi 5%, dari
tabel diperoleh 2χ = 3,841.
Berdasarkan rumus jumlah sampel di atas maka ukuran sampel penelitian
ini dapat dihitung sebagai berikut:
S= ( )( ) ( ){ }5,015,0x841,319005,0
5,015,0x191x841,32 −+
− = 127,78 dibulatkan 128 orang
F. Teknik Pengambilan Sampel
Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak
menyeluruh, artinya tidak mencakup subjek penelitian secara keseluruhan.
Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling, yaitu teknik
sampling yang memberikan peluang sama kepada anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2004: 103). Cara pengambilan sampel
29
ini sering disebut dengan teknik random sampling. Penentuan 128 orang
sampel dilakukan dengan cara undian.
G. Sumber Data
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang menghasilkan data secara
langsung dari subjek yang diteliti, meliputi:
a. Karakteristik responden: nama, jenis kelamin, usia, lama bekerja,
tingkat pendidikan.
b. Data mengenai pendapat responden akan budaya perusahaan yang
diterapkan dan keadaan kondisi lingkungan kerja.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang menghasilkan data dari pihak
lain baik berupa dokumentasi, data yang telah diolah, maupun
informasi mengenai sesuatu hal.
H. Definisi Operasional Variabel
1. Budaya perusahaan adalah sebagai asumsi dasar dan kepercayaan yang
dirasakan oleh semua anggota organisasi. Misalnya peraturan/perilaku,
norma, nilai dominan, filosofi, aturan, iklim organisasi/perusahaan.
Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel budaya
30
perusahaan adalah:
a. Seberapa jauh filosofi perusahaan mempengaruhi karyawan
b. Ketaatan karyawan terhadap peraturan/norma.
2. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja,
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan .
Yang meliputi lingkungan kerja fisik dan psikis.Indikator-indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel Lingkungan Kerja adalah:
a. Kenyamanan dalam bekerja
b. Kelancaran dalam bekerja
c. Ketenangan dalam bekerja
d. Semangat dalam bekerja
3. Kinerja karyawan adalah sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan
kerja, disiplin, hubungan kerja, prakarsa, kepemimpinan dan hal-hal
khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatinya.
Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan
adalah:
a. Pencapaian target yang ditetapkan perusahaan
b. Ketepatan waktu dalam bekerja
c. Ketekunan dalam bekerja
d. Maksimalisasi pemakaian waktu kerja
e. Tanggung jawab atas pekerjaan sendiri
31
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertatap muka dengan
responden tentang budaya perusahaan dan lingkungan kerja.
2. Kuesioner
Adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
secara tertulis pada responden untuk mengetahui seberapa besar budaya
perusahaan dan lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan.
3. Dokumentasi
Adalah teknik pengumpulan data yang meminta data dari perusahaan atau
yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang
menjadi dokumentasi adalah sejarah perusahaan, letak geografis
perusahaan, struktur organisasi, tujuan berdirinya perusahaan, motto
perusahaan, manfaat berdirinya perusahaan, produk jasa dan fasilitas
perusahaan, strategi harga, pemasaran, promosi dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan perusahaan.
32
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner, mampu mengukur data
yang ingin diukur. Untuk mengukur validitas kuesioner yang diberikan
kepada responden digunakan korelasi product moment
(Sugiyono,1999:182). Rumus yang dapat digunakan adalah:
rxy = ( )( )
( ){ } ( ) }{ ∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑−
222 YYNXXN
YXXYN
di mana:
rx = koefisien korelasi
X = nilai dari tiap butir
Y = nilai total butir
N = jumlah sampel
Pada tingkat signifikan (α ) = 5%, bila rhitung lebih besar dari rtabel maka
kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini digunakan untuk menunjukkan adanya
kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan jenis alat (instrumen) yang
33
digunakan untuk mengujinya. Dalam penelitian ini alat yang digunakan
adalah kuesioner. Untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
teknik pengujian Koefisien Alpha Cronbach. Untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya bukan 0 – 1, tetapi merupakan rentangan antara
beberapa nilai, misalnya 0 -10 atau 0 – 100 atau bentuk skala 1 – 3, 1 – 5,
atau 1 – 7 dan seterusnya dapat menggunakan koefisien alpha (α ) dari
Cronbach. Rumus yang dapat digunakan adalah:
r = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
σ
σ−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−∑
2
2
tb
11k
k
di mana:
r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
2tσ = Varian total
∑ 2bσ = Jumlah varian butir
Menurut Sekaran (Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas kurang dari 0,6
adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah
baik.
K. Teknik Analisis Data
1. Berdasarkan rumusan masalah yang pertama yaitu: apakah budaya
perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan? Ada satu variabel
34
dependent yaitu kinerja karyawan dan satu variabel independen yaitu
budaya perusahaan, maka digunakan analisis regresi sederhana dengan
persamaan sebagai berikut;
Y = a + bX
di mana:
Y = Kinerja karyawan
X = Budaya perusahaan
a = Konstanta
b = koefisien regresi dari variabel Budaya perusahaan
Koefisien-koefisien regresi a dan b dapat dihitung dengan rumus:
a = ( )( ) ( )( )
( )∑ ∑∑∑∑∑
−
−2
12
1
211
211
XXn
YXXY
b = ( )( )
( )∑ ∑∑∑∑
−
−2
12
1
11111
XXn
YXXYXn
Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Budaya
perusahaan (X) terhadap Kinerja karyawan (Y). Bila thitung>ttabel maka ada
pengaruh signifikan Budaya perusahaan (X) terhadap Kinerja karyawan
(Y), sebaliknya apabila thitung≤ttabel maka tidak ada pengaruh signifikan
35
Budaya perusahaan (X) terhadap Kinerja karyawan (Y). Nilai thitung
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2003: 31);
bsbt =
di mana:
b = nilai koefisien regresi Budaya perusahaan
sb = kesalahan baku koefisien regresi
Kriteria yang digunakan dalam uji t tersebut adalah sebagai berikut:
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima
2. Berdasarkan rumusan masalah yang pertama yaitu: apakah budaya
perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan? Ada satu variabel
dependent yaitu kinerja karyawan dan satu variabel independen yaitu
budaya perusahaan, maka digunakan analisis regresi sederhana dengan
persamaan sebagai berikut;
Y = a + bX
di mana:
Y = Kinerja karyawan
36
X = Lingkungan kerja
a = Konstanta
b = koefisien regresi dari variabel Lingkungan kerja
Koefisien-koefisien regresi a dan b dapat dihitung dengan rumus:
a = ( )( ) ( )( )
( )∑ ∑∑∑∑∑
−
−2
12
1
211
211
XXn
YXXY
b = ( )( )
( )∑ ∑∑∑∑
−
−2
12
1
11111
XXn
YXXYXn
Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Lingkungan
kerja (X) terhadap Kinerja karyawan (Y). Bila thitung>ttabel maka ada
pengaruh signifikan Lingkungan kerja (X) terhadap Kinerja karyawan (Y),
sebaliknya apabila thitung≤ttabel maka tidak ada pengaruh signifikan
Lingkungan kerja (X) terhadap Kinerja karyawan (Y). Nilai thitung dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2003: 31);
bsbt =
di mana:
b = nilai koefisien regresi Lingkungan kerja
37
sb = kesalahan baku koefisien regresi
Kriteria yang digunakan dalam uji t tersebut adalah sebagai berikut:
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima
3. Berdasarkan rumusan masalah yang ke tiga yaitu Apakah budaya
perusahaan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
Ada satu variabel dependent yaitu kinerja karyawan dan dua variabel
independent yaitu budaya perusahaan dan lingkungan kerja, maka
digunakan analisis regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut;
Y = a + b1X1+b2X2
di mana:
Y = Kinerja karyawan
X1 = Budaya perusahaan
X2 = Lingkungan kerja
a = Konstanta regresi
b1 = Koefisien regresi Budaya perusahaan
b2 = Koefisien regresi Lingkungan kerja
38
Uji F
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan variabel
bebas secara simultan terhadap variabel tergantung. Bila Fhitung>Ftabel,
maka secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel
tergantung, sebaliknya bila Fhitung≤Ftabel maka secara simultan variabel
bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel tergantung. Nilai
Fhitung dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana,
2003: 108)
F = )1kn/()R1(
k/R2
2
−−−
di mana:
n = Ukuran sampel
R = Koefisien regresi ganda
k = Banyaknya variabel bebas
Kriteria yang digunakan dalam uji t tersebut adalah sebagai berikut:
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PT ADI SATRIA ABADI
A. Sejarah Pendirian
PT Adi Satria Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang
pengolahan kulit. Sasarannya kulit khusus untuk bahan pembuatan sarung tangan
golf. Maksudnya mengolah kulit mentah sampai menjadi kulit yang siap untuk
dibuat sarung tangan. Bahan bakunya dari kulit domba dan kambing yang sudah
dihilangkan bulunya, sudah dalam keadaan diasamkan atau di pickle.
Perusahaan ini pada awal didirikan dengan nama PT Adi Surya Abadi,
tetapi pada waktu diajukan untuk pengesahan ke Departemen Kehakiman, nama
tersebut sudah ada yang memakai, sedang menurut aturan tidak boleh ada nama
yang sama, maka disarankan untuk menggunakan nama yang lain. Kemudian
namanya PT Adi Surya Abadi berubah menjadi PT Adi Satria Abadi. Dengan
nama ini bisa disyaratkan oleh Departemen Kehakiman. Sehingga nama yang
resmi adalah PT Adi Satria Abadi.
Surat pengesahan ini setelah PT Adi Satria Abadi (ASA) terima
kemudian di simpan, sampai PT Adi Satria Abadi (ASA) lupa masih selalu
menggunakan nama Adi Surya Abadi. Pada waktu PT Adi Satria Abadi (ASA)
akan memperpanjang perijinan (ijin HO, SIUP, dan lain-lain), PT Adi Satria
Abadi (ASA) melihat akte pendirian baru ingat bahwa selama 5 tahun PT Adi
Satria Abadi (ASA) menggunakan nama yang salah, maka mulai April tahun
2000, PT Adi Satria Abadi (ASA) baru mulai menggunakan nama yang benar,
yaitu PT Adi Satria Abadi (ASA). PT Adi Satria Abadi (ASA) ini didirikan oleh:
40
1. Bp. Subiyono, Bsc
2. Bp. Diyono HS, Bsc
3. Ibu M. Difalik Tontowiyah
Dengan modal awal Rp 100.000.000,-, dan ijin
Akte pendirian nomor : ASA 77. 26 July 1994
Izin HO nomor : 503 / 4739 / 1994
Izin SIUP nomor : 1. 77 – 94 / 1202 / PB / II / 1995
PT Adi Satria Abadi (ASA) mempunyai
VISI: mendirikan perusahaan kecil tapi sehat
MISI:
1. Mengembangkan teknologi perkulitan
2. Menjaga kualitas dengan menggunakan motto:
”KEPUASAN PELANGGAN ADALAH BUDAYA KAMI”
3. Menerapkan prinsip karyawan adalah partner kerja bukan asset perusahaan.
Dalam hal hubungan dengan perusahaan lain yang sejenis, PT Adi Satria
Abadi (ASA) punya prinsip mereka adalah teman kerja dan bukan merupakan
pesaing atau musuh perusahaan. Sehingga PT Adi Satria Abadi (ASA) berusaha
mencari teman sebanyak-banyaknya dan menghindari musuh sejauh-jauhnya,
dengan kata lain teman seribu masih kurang, musuh satu sudah terlalu banyak.
Pertama kali perusahaan berdiri belum mempunyai lokasi sendiri, dan
untuk sementara menyewa gedung milik Departemen Perindustrian yang
berlokasi di kompleks L.I.K Maguwoharjo.
41
B. Sejarah Kegiatan
Dari mulai didirikan sampai dengan bulan Desember 1994 merupakan
masa-masa persiapan untuk:
1. Menghubungi suplier-suplier kulit mentah untuk mendapatkan bahan baku.
2. Menghubungi suplier-suplier obat untuk mencari obat-obatan, bahan
pembantu.
3. Mencari pabrik-pabrik yang kurang aktif untuk diajak kerja sama di bidang
proses.
Dalam hubungan PT Adi Satria Abadi (ASA) dengan suplier, pemilik
pabrik, dan lain-lain PT Adi Satria Abadi (ASA) menghendaki untuk selamanya,
maka hubungan itu pada prinsipnya harus saling menguntungkan antara kedua
belah pihak supaya hubungan menjadi kekal, menjadi pelanggan yang baik.
Untuk tempat proses pada awalnya kerja sama dengan CV Bengawan
Solo yang beralamat di Pucang Sawit, Jebres, Solo, yang kebetulan pabrik ini
masih punya sisa kapasitas. Kemudian tahun 1996 mulai menjalin kerja sama
dengan PT Bromosakti yang beralamatkan Jl. Lowanu no. 62 Yogyakarta. Mulai
pertengahan tahun 1996 juga menumpang proses produkksi di CV Sinar Obor, Jl
Numpak Anyar Yogyakarta.
Mulai akhir tahun 1997 mulai menjalin kerja sama dengan CV Sinar
Surya di Tempuran Magelang. Sedang kerja sama dengan CV Bengawa Solo
sudah diputus, begitu juga dengan CV Sinar Obor, kerja sama tidak continue,
atau hanya bersifat isidental.
42
Dalam tahun 1997 PT Adi Satria Abadi (ASA) mulai merasakan adanya
kulit-kulit yang sobek karena proses maupun yang terlalu banyak kutu hingga
menjadi afkir jumlahnya cukup banyak, dan sulit untuk dijual. Maka kemudian
muncul ide untuk mendirikan pabrik sarung tangan yang sasarannya untuk
memanfaatkan kulit-kulit seperti tersebut di atas supaya bisa terjual. Sehingga
pabrik sarung tangan ini sifatnya sebagai pelengkap pabrik kulit yang
memproduksi kulit bahan sarung tangan.
Kemudian mulailah PT Adi Satri Abadi (ASA) merekrut karyawan untuk
diajari/dilatih menjahit. Pada awalnya PT Adi Satria Abadi (ASA) mengambil
untuk kira-kira 1 (satu) team ± 30 orang, PT Adi Satria Abadi (ASA) melatih
sampai bisa jalan ± 3 bulan, kemudian PT Adi Satria Abadi (ASA) merekrut lagi
± sama dengan yang dulu, dilatih ± 3 bulan, merekrut lagi sehingga PT Adi
Satria abadi (ASA) punya 3 team penjahit sarung tanggan. Sampai 3 bulan
karyawan baru bisa menjahit, tetapi ketrampilan belum bisa memenuhi target,
untuk bisa memenuhi target memerlukan waktu 6 bulan sampai 1 tahun. Target
umumnya satu team sehari memproduksi 600 – 700 pasang sarung tangan. Di sini
mungkin baru mencapai BEP.
Untuk melatih potong lebih mudah, tetapi personil potong yang
menghasilkan rendement yang baik, perlu pengamatan yang jeli dan cukup lama,
karena rendement sangat tinggi artinya. Untuk tipe sarung tangan normal (semua
dari kulit) rendement antara 1,05 – 1,1 (artinya 1 pieces sarung tangan
menggunakan 1,05 – 1,1 SF kulit).
Kegiatan pabrik sarung tangan tetap berada di kompleks L.I.K sampai
dengan tahun 2005 baru membeli tanah di daerah Kalasan. Kemudian di bangun
43
pabrik sarung tangan pada akhir tahun 2006. Mulai awal Mei 2007 pabrik sarung
tangan pindah di daerah Kalasan, tepatnya desa Sidokerto, Purwomartani,
Kalasan.
C. Produk Sarung Tangan Golf (Golf Glove)
Fungsi sarung tangan untuk melindungi tangan supaya tidak langsung
kontak dengan stik yang kasar, karena pegangan harus keras supaya stik tidak
muntir (geser ke kiri – kanan ataupun lepas). Jadi antara tangan dan stik harus
seret (tidak licin). Supaya enak dipakai sarung tangan harus pas (tepat) dengan
besarnya tangan. Supaya tidak menggangu feeling, maka ketebalan mengarah
ketipis tapi kekuatan harus terjaga, maka sifatnya harus kuat dan tipis. Kulit-kulit
yang bisa memenuhi syarat kuat dan tipis adalah kulit yang size kecil (antara 3-
5,5 SF). Biasanya kulit dengan size seperti itu dibuat tipis, masih kuat. Makin
besar biasanya kulit makin tebal, dibuat tipis akan tidak kuat. Ketebalan kulit
untuk bahan sarung tangan golf palig cocok antara 0,45-0,55 mm.
Size sarung tangan ada dua sistem:
1. Sistem panjang, yaitu diukur dari ujung jari tengah sampai pangkal
sarung tangan sehingga muncul size 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 (cm).
Size ini dipakai untuk orang-orang Asia, yang bentuk tangannya pendek,
gemuk. Size 19-21/22 biasanya untuk wanita, 22-26 untuk pria.
2. Sistem lebar yaitu diukur besarnya telapak tangan. Sistem ini dipakai
Dari tabel V.5 di atas dapat disimpulkan bahwa semua item-item
instrumen penelitian dinyatakan valid karena semua item memiliki nilai
ritem-total yang lebih besar dari rtabel. Dengan demikian kuesioner
dinyatakan valid dan data yang diperoleh dapat dianalisis lebih lanjut
untuk pengujian hipotesis.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf
signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai
Alpha lebih besar dari r kritis product moment. Atau bisa menggunakan
batasan tertentu. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas
kurang dari 0,60 adalah kurang baik, sedangkan 0,70 dapat diterima dan di
atas 0,80 adalah baik. Setelah diuji validitasnya maka item-item yang tidak
valid dihilangkan dan item yang valid dimasukkan ke dalam uji
Reliabilitas.
Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria
Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel V.6 berikut ini.
71
Tabel V.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai
Cronbach’s Alpha
Kesimpulan
Budaya Perusahaan 0.935 Reliabel Lingkungan Kerja 0,972 Reliabel Kinerja Karyawan 0,908 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah, 2009.
Dari hasil analisis pada tabel 5.7 di atas dapat dilihat bahwa setiap
instrumen variabel memiliki nilai realibilitas yang memenuhi syarat dan
dinyatakan reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha berada di atas 0,60.
C. Analisis Data
Setelah malakukan uji validitas dan uji reliabilitas selanjutnya penulis
melakukan pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah yang telah
ditentukan sebelumnya. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan
kedua menggunakan analisis regresi sederhana, sedangkan untuk menjawab
rumusan masalah yang ketiga menggunakan analisis regresi berganda.
Untuk lebih jelasnya penulis menjawab ketiga rumusan masalah secara
satu per satu, yaitu sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama digunakan untuk menjawab rumusan
masalah yang pertama, yaitu apakah budaya perusahaan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan analisis regresi sederhana.
72
Hasil dari analisis regresi sederhana yang telah dilakukan dapat disajikan
dalam tabel V.7.
Tabel V.7 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Variabel Bebas Koefisien Regresi (b)
thitung
Konstanta 28.680 8.659 Budaya Perusahaan (X1) 0.159 1.934
Sumber: Data primer diolah.
Hasil analisis regresi tersebut dapat dituliskan dalam bentuk model
matematis sebagai berikut;
1159,0680,28 XY +=
Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh
antara budaya perusahaan dengan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil
analisis regresi diperoleh t=1,934. Pada tingkat signifikansi 0,05, ternyata
nilai , thitung >ttabel, yaitu 1,934 > 1,288 sehingga hipotesis pertama diterima.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama
penelitian ini dapat diterima kebenarannya di mana, budaya perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan; semakin baik
budaya perusahaan maka kinerja karyawan semakin tinggi.
73
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian hipotesis kedua digunakan untuk menjawab rumusan
masalah yang kedua, yaitu apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil
dari analisis regresi sederhana yang telah dilakukan dapat disajikan dalam
tabel V.8
Tabel V.8 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Variabel Bebas Koefisien Regresi (b)
thitung
Konstanta 24,378 10,958 Lingkungan Kerja (X2) 0,316 4,959
Sumber: Data primer diolah.
Hasil analisis regresi tersebut dapat dituliskan dalam bentuk model
matematis sebagai berikut;
2316,0378,24 XY +=
Hipotesis kedua penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh
antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil analisis
regresi diperoleh t=4,959. Pada tingkat signifikansi 0,05, ternyata nilai thitung
>ttabel , yaitu 4,959 > 1,288 sehingga hipotesis kedua diterima.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua penelitian
ini dapat diterima kebenarannya di mana, lingkungan kerja berpengaruh
74
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan; semakin baik lingkungan
kerja perusahaan maka kinerja karyawan semakin tinggi.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Pengujian hipotesis ketiga digunakan untuk menjawab rumusan
masalah yang ketiga, yaitu apakah budaya perusahaan dan lingkungan
kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan
analisis regresi berganda. Hasil dari analisis regresi berganda yang telah
dilakukan dapat disajikan dalam tabel V.9.
Tabel V.9 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Pengaruh Budaya Perusahaan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Variabel Bebas Koefisien Regresi (b)
thitung
Konstanta 22,038 6,482 Budaya Perusahaan (X1) 0,072 0,911 Lingkungan Kerja (X2) 0,301 4,589 F: 12,696
Sumber: Data primer diolah.
Hasil analisis regresi tersebut dapat dituliskan dalam bentuk model
matematis sebagai berikut;
Hipotesis
ketiga penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh antara budaya
perusahaan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan
hasil analisis regresi diperoleh F=12,696. Pada tingkat signifikansi 0,05,
21 301,0072,0038,22 XXY ++=
75
ternyata nilai Fhitung>Ftabel , yaitu 12,696 > 3,07 sehingga hipotesis ketiga
diterima.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga
penelitian ini dapat diterima kebenarannya dimana, budaya perusahaan dan
lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan; semakin baik budaya perusahaan dan lingkungan kerja maka
kinerja karyawan semakin tinggi.
D. Pembahasan
Setelah penulis melakukan perhitungan dengan metode statistik,
untuk mencari pengaruh budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan,
pengaruh lingkungadan kerja terhadap kinerja karyawan, pengaruh budaya
perusahaan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di PT Adi Satria
Abadi (ASA) khususnya karyawan bagian produksi, maka berikut ini penulis
mencoba menyimpulkan hasil dari analisis diatas sebagai berikut.
1. Hipotesis pertama
Dari perhitungan yang telah dilakukan dengan SPSS diperoleh R
Square sebesar 0,029 atau 2,9% artinya besar pengaruh budaya perusahaan
terhadap kinerja karyawan adalah 2,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh variabel yang lain. t sebesar 1,934 (dengan taraf signifikansi 5% dan
derjat kebebasan n-2) thitung >ttabel yaitu 1,934 > 1,288 yang menunjukkan
bahwa hepotesis pertama dapat diterima, ada pengaruh positif dan
76
signifikan antara budaya perusahan terhadap kinerja karyawan. Semakin
baik budaya perusahaan maka kinerja karyawan semakin tinggi.
2. Hipotesis kedua
Dari perhitungan yang telah dilakukan dengan SPSS diperoleh R
Square sebesar 0,163 atau 16,3% artinya besar pengaruh lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan adalah 16,3%, sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh variabel yang lain. t sebesar 4,959 (dengan taraf signifikansi 5% dan
derjat kebebasan n-2) thitung >ttabel yaitu 4,959 > 1,288 yang menunjukkan
bahwa hepotesis kedua dapat diterima, ada pengaruh positif dan signifikan
antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Semakin baik
lingkungan kerja maka kinerja karyawan semakin tinggi.
3. Hipotesis ketiga
Dari perhitungan yang telah dilakukan dengan SPSS diperoleh R
Square sebesar 0,169 atau 16,9% artinya besar pengaruh budaya
perusahaan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan adalah 16,9%,
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain. F sebesar 12,696
(dengan taraf signifikansi 5% dan derjat kebebasan n-2) Fhitung>Ftabel yaitu
12,696 > 3,07 yang menunjukkan bahwa hipotesis ketiga dapat diterima,
ada pengaruh positif dan signifikan antara budaya perusahaan dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Semakin baik budaya
perusahaan dan lingkungan kerja maka kinerja karyawan semakin tinggi.
77
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis rumusan masalah yang pertama maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis pertama penelitian ini dapat diterima
kebenarannya di mana, budaya perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan; semakin baik budaya perusahaan
maka kinerja karyawan semakin tinggi.
2. Berdasarkan hasil analisis rumusan masalah yang kedua maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis kedua penelitian ini dapat diterima
kebenarannya di mana, lingkungan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan; semakin baik lingkungan kerja
maka kinerja karyawan semakin tinggi.
3. Berdasarkan hasilanalisis rumusan masalah yang ketiga maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga penelitian ini dapat diterima
kebenarannya di mana, budaya perusahaan dan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan; semakin
baik budaya perusahaan dan lingkungan kerja maka kinerja karyawan
semakin tinggi.
78
B. Saran
1. Untuk meningkatkan kinerja karyawan PT Adi Satria Abadi (ASA)
maka pihak perusahaan melakukan peningkatan kualitas budaya
perusahaan dan peningkatan kualitas lingkungan kerja.
2. Manajer harus menciptakan atau membangun suasana yang lebih
kekeluargaan dengan cara mengadakan persekutuan doa bersama di
setiap mau mulai dan selesai bekerja.
3. Perusahaan sebaiknya mengadakan rekreasi bersama yang bertujuan
untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar
karyawan.
4. PT Adi Satria Abadi (ASA) sudah menggunakan peralatan mesin,
sehingga resiko kecelakaan kerja lebih tinggi. Oleh sebab itu perusahaan
harus lebih menjamin keselamatan kerja dengan cara mengasuransikan
seluruh karyawan.
5. Bagi peneliti lain yang berminat mengembankan penelitian ini,
diharapkan hasil penelitian ini dapat disempurnakan melalui
penambahan variabel-variabel yang secara teoritis dapat mempengaruhi
kinerja karyawan.
79
B. Keterbatasan
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi dalam penulisan skripsi ini,
diantaranya adalah:
1. Faktor yang diteliti penulis
Faktor yang diteliti penulis hanya yang berkaitan dengan SDM,
terutama budaya perusahaan, lingkungan kerja dan kinerja karyawan.
Dan hanya terbatas pada karyawan bagian produksi saja.
2. Kekurangan ilmu dan ketrampilan
Penulis merasa bahwa penelitian yang sudah dilakukan masih banyak
kekurangan yang disebabkan oleh kurangnya ilmu dan ketrampilan
penulis.
3. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner yang disebarkan
kepada karyawan sebagai alat pengumpulan data, dalam menjawab
kuesioner tersebut tingkat kejujuran dari tiap individu tersebut masih
diragukan. Maka hasil penelitian ini tidak berlaku secara mutlak.
DAFTAR PUSTAKA
A.Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya
Atmosoeprapto, Kisdarto. 2001. Produktivitas Akualisasi Budaya Perusahaan.
Jakarta: Elex media computindo Bertens. 1999. Pengantar Etika Bisnis. Seri Filsafat Atmajaya 21. Jakarta:
Kanesius Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo. 1990. Statistik Induktif. Edisi III.
Yogyakarta: BPFE
F.Cascio/Elias, Wayne. 1981. Human Resources Management Handoko, Hani. 1998. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: BPFE UGM Nasibun, Malayu. 2000. Manajemen Sumber daya Manusia. Bumi Aksara Nitisemito. 2001. Manajemen Personalia. MSDM. Jakarta: Ghalia Indonesia Nitisemito. 1982. Manajemen Personalia. Kudus: Ghalia Indonesia Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS (statistical Product and Service
Solution) untuk Analisis Data Ujian Statistik. Yogyakarta: Mediakam Yogyakarta
Robbins. 2001. Perilaku Organisasi. Edisi kedelapan. Jakarta: Prehallindo Robbins. 1994. Teori Organisasi. Jakarta: Arcan Robert L. Mathis. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
empat Schuler dan jacson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi keenam. New York
University: Erlangga Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusis Edisi III. Jakarta:
STIE YKPN Sugiono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Sugiono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sumarni dan Wahyuni. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Andi Surya Dharma. 2005. Manajemen Kinerja. Jakarta: Pustaka pelajar Soeprihanto, John. 1998. Penilain Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Edisi
Gramedia Umar, Husein. 1998. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada Veithzal Rivai. 2005. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUESIONER
A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita 2. Umur : a. 20 - 25 tahun b. 26 - 30 tahun c. 31 - 35 tahun d. 36 - 40 tahun e. 41 - 45 tahun f. > 45 tahun 3. Pendidikan terakhir : a. SMP b. SMA/SMK c. D3 d. S1 4. Lama Bekerja di PT ASA : a. < 5 tahun b. 5 - 10 tahun c. > 10 tahun 5. Bagian : ____________________________
B. Variabel Penelitian Petunjuk Pengisian:
Berikan tanda silang pada kolom jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan apa yang Anda ketahui, alami dan rasakan.
1. Budaya Perusahaan
Jawaban Anda:
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS)
Kurang Setuju (KS)
Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
1. Dalam bekerja, saya senantiasa berpedoman pada nilai-nilai filosofi perusahaan.
2. Dalam bekerja, saya senantiasa mentaati peraturan-peraturan atau norma-norma yang ditetapkan perusahaan.
Jawaban Anda:
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS)
Kurang Setuju (KS)
Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
3. Filosofi perusahaan tempat Anda bekerja bisa dihayati dan dijiwai.
4. Misi perusahaan tempat Anda bekerja bisa dimengerti dan dihayati.
5. Perusahaan memberikan penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi.
6. Ada acara rutin yang diselenggarakan perusahaan dalam memberikan penghargaan kepada karyawan.
7.
Perusahaan tempat Anda bekerja memperrhatikan dan mendengarkan masukan dari karyawan baik mengenai pekerjaan maupun fasilitas yang disediakan.
.8. Perusahaan tempat Anda bekerja memperrhatikan promosi jabatan karyawan.
9. Perusahaan tempat Anda bekerja memperrhatikan kesejahteraan karyawan.
10. Perusahaan tempat Anda bekerja secara rutin mengadakan pertemuan seluruh karyawan, untuk saling bersilaturahmi.
2. Lingkungan kerja
Jawaban Anda:
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS)
Kurang Setuju (KS)
Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
1. Lingkungan kerja saya sangat nyaman.
2. Lingkungan kerja saya sangat mendukung kelancaran kerja.
3. Lingkungan kerja saya sangat tenang.
4. Lingkungan kerja saya sangat mendukung semangat kerja karyawan.
5. Atasan Anda memberikan dukungan dan pengarahan kepada Anda atas pekerjaan yang diberikan.
6. Anda menganggap rekan kerja Anda adalah motivator bukan pesaing.
Jawaban Anda: No. Pertanyaan Sangat Tidak Kurang Setuju Sangat
Tidak Setuju (STS)
Setuju (TS)
Setuju (KS)
(S) Setuju (SS)
7. Anda merasa terjamin dengan asuransi keselamatan kerja yang diberikan perusahaan.
.8. Selama ini Anda bekerja sesuai dengan bakat dan minat Anda.
9. Anda merasa berkembang dan mendapatkan pengalaman baru dari pekerjaan Anda.
10. Atasan Anda memberikan pengarahan dengan jelas untuk melaksanakan tugas-tugas yang baru.
3. Kinerja karyawan
Jawaban Anda:
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS)
Kurang Setuju (KS)
Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
1. Saya selalu dapat mencapai target pekerjaan yang ditetapkan perusahaan.
2. Saya selalu dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
3. Saya selalu bekerja dengan tekun.
4. Saya selalu memaksimalkan waktu kerja, sehingga tidak membuang-buang waktu.
5. Saya selalu bertanggung jawab terhadap hasil kerja saya.
6. Saya selalau mengutamakan pencapain target yang ditetapkan perusahaan.
7. Saya selalau mengutamakan ketepatan waktu dalam bekerja.
.8. Saya selalau tekun dalam bekerja
9. Saya selalu berusaha memaksimalisasi pemakaian waktu kerja.
10. Saya selalu bertanggung jawab atas pekerjaan saya.