i ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA SERTA SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen Bagian Subag Umum, Subag Keuangan, Subag PEP, Dikmen dan PNF Orseni) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Disusun oleh : MUCHTAR ADAMA NIM. 12010110141053 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
88
Embed
ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN …dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA SERTA SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI,DISIPLIN KERJA SERTA SEMANGAT KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI
(Studi Pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen Bagian Subag Umum,Subag Keuangan, Subag PEP, Dikmen dan PNF Orseni)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syaratuntuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Diponegoro
Disusun oleh :MUCHTAR ADAMANIM. 12010110141053
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNISUNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG2014
ii
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama Penyusun : Muchtar Adama
Nomor Induk Mahasiswa : 12010110141053
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH BUDAYAORGANISASI, DISIPLIN KERJA SERTASEMANGAT KERJA TERHADAPKINERJA PEGAWAI
(Studi Pada Kantor Dinas Pendidikan KabupatenSragen Bagian Subag Umum, Subag Keuangan,Subag PEP, Dikmen, dan PNF Orseni)
Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Indi Djastuti, M.S.
Semarang, September 2014
Dosen Pembimbing
( …………………….)
Dr. Hj. Indi Djastuti, M.S.
NIP : 195702181984032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
Nama Penyusun : Muchtar Adama
Nomor Induk Mahasiswa : 12010110141053
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH BUDAYAORGANISASI, DISIPLIN KERJA SERTASEMANGAT KERJA TERHADAPKINERJA PEGAWAI
(Studi Pada Kantor Dinas Pendidikan KabupatenSragen Bagian Subag Umum, Subag Keuangan,Subag PEP, Dikmen, dan PNF Orseni)
Telah dinyatakan lulus pada tanggal 22 September 2014
Tim penguji :
1. Dr. Hj. Indi Djastuti., MS ( …………………………)
2. Dra. Rini Nugraheni., MM ( …………………………)
3. Ismi Darmastuti.,SE.Msi ( …………………………)
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda dibawah ini saya, Muchtar Adama, menyatakan bahwa skripsidengan judul: ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLINKERJA SERTA SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI(studi pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen bagian Subag umum, Subagkeuangan, Subag PEP, dikmen, dan PNF Orseni) adalah hasil tulisan saya sendiri.Dengan ini sayamenyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidakterdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan caramenyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yangmenunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran penulis lain, yang saya akuiseolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian ataukeseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang laintanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebutdiatas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsiyang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwasaya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasilpemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitasbatal saya terima.
“…Sesungguhnya Allah menghendaki kemudahan bagimu,
dan Allah tidak menghendaki kesukaran bagimu…”
(QS. Al-Baqarah: 185)
Skripsi ini saya persembahkan kepada . . .
Ayah, Ibu, Adik dan seluruh keluaraga besar saya.
Terimakasih atas segala doa, nasehat, bimbingan,
dukungan dan semangatnya kepadaku.
vi
ABSTRAK
Rise and fall of an employee's performance is due to the unfavorableorganizational culture, employees who lack discipline in carrying out the work, theabsentee rate is always rising and declining morale. These conditions resulted in theeducation department is difficult to develop. The purpose of this study is to prove andanalyze the influence of organizational culture, work discipline, morale andperformance of staff education department Sragen.
This study uses independent variables are organizational culture, workdiscipline and morale, as well as the dependent variable is the performance ofemployees. Poulasi used are employees of the education department Subag Sragengeneral, financial Subag, Subag PEP, Dikmen, and PNF Orseni. The samplingtechnique was conducted using convenience sampling, the sampling is done bymembers of the population, namely the ease of just 52 employees. Data analysismethods used are quantitative analyzes include test validity, reliability, classicassumption test, multiple linear regression analysis, hipotesiz test, t test, F test andcoefficient of determination (R2). The data analysis technique used is multiple linearregersi analysis which serves to prove the research hypothesis. The data that havemet the test of validity, reliability testing, and the classical assumption processed toproduce a regression equation as follows:
Y = 0.423 X1 + 0.322 X2 + 0.267 X3
Based upon a multiple linear regression analysis, the results showed that theculture of the organization, work discipline, and morale positive and significantimpact on employee performance.
Keywords: organizational culture, work Discipline, morale, and employeeperformance
vii
ABSTRAK
Naik turunya kinerja pegawai disebabkan adanya budaya organisasi yangkurang baik, pegawai yang kurang disiplin dalam melaksanakan pekerjaan, tingkatketidakhadiran selalu naik dan semangat kerja yang menurun. Kondisi inimengakibatkan dinas pendidikan sulit untuk berkembang. Tujuan penelitian iniadalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh budaya organisasi, disiplinkerja, dan semangat kerja terhadap kinerja pegawai dinas pendidikan KabupatenSragen.
Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu budaya organisasi,disiplin kerja dan semangat kerja, serta variabel dependen yaitu kinerja pegawai.Poulasi yang digunakan adalah pegawai dinas pendidikan Kabupaten Sragen bagianSubag umum, Subag keuangan, Subag PEP, Dikmen, dan PNF Orseni. Teknikpengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling, yaitupengambilan sampel anggota populasi dilakukan berdasarkan kemudahan saja yaitu52 pegawai. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatifdiantaranya adalah uji validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linierberganda,uji hipotesiz, uji t, uji F dan analisis koefisien determinasi (R2). Teknikanalisis data yang digunakan adalah analisis regersi linear berganda yang berfungsiuntuk membuktikan hipotesis penelitian. Data-data yang telah memenuhi ujivaliditas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkanpersamaan regresi sebagai berikut :
Y = 0,423 X1 + 0,322 X2 + 0,267 X3
Berdasarka analisis regresi linier berganda, hasil penelitian menunjukkanbahwa budaya organisasi, disiplin kerja, dan semangat kerja berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pegawai.
Kata kunci: Budaya organisasi, Disiplin kerja, Semangat kerja, dan Kinerja pegawai
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat dan bimbingan-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH
BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA SERTA SEMANGAT
KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI” (Studi pada kantor Dinas
Pendidikan Kabupaten Sragen bagian Subag umum, Subag keuangan, Subag PEP,
Dikmen dan PNF Orseni) dengan baik. Banyak pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual maka dalam kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Hj. Indi Djastuti M.S. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dan perhatiannya untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan selama proses penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Prasetio, M.Si selaku Dosen Wali yang telah memberikan
pengarahan dan nasehat selama masa perkuliahan di Jurusan Manajemen
Program Studi S1 Reguler II Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang.
3. Bapak dan Ibu Dosen program S1 Reguler II Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro yang telah mendidik dan membekali ilmu
pengetahuan.
4. Ayah dan Ibu terimakasih atas kasih sayang sangat besar, nasehatnya,
bimbingannya, semangatnya dan doa-doa setiap hari setiap waktu.
5. Adik - adik tercinta yang memberi dukungan dan bantuan setiap
membutuhkan sesuatu atau menemui kesulitan.
6. Keluarga besar saya atas motivasi dan nasihat-nasihat berharga.
ix
7. Para sahabatku Sigit, Elyardi, Budiawan, Simbolon, Yassir, Sany, Ihsan,
Penelitian ini menunjukkan bahwadisiplin dan motivasi berpengaruhpositif terhadap kinerja pegawaipada PT PLN (Persero) WilayahKalimantan Timur AreaSamarinda.
Hasil penelitian ini adalah terdapatkontribusi yang signifikan motivasiberprestasi, disiplin kerja danketahanmalangan terhadap kinerjaprofesional guru SMA Negeri diKecamatan Karangasem kabupatenKarangasem
3 Pengaruh motivasidan disiplin kerjatehadap kinerjapegawai ( studi kasuskantor pelayananpajak badan usahamilik negara )
MuhamadHolil,SE,MMdan AgusSriyanto,SE,MM
Disiplin Kerja tidak mempunyaipengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja karyawan
46
No Judul Jurnal Peneliti Hasil4 Pengaruh stres kerja
dan semangat kerjaterhadap kinerjakaryawan bagianproduksi (studikasus pada CV.Aneka IlmuSemarang)
Siti Nurhendar(2007)
Variabel stres kerja dan semangatkerja mempunyai pengaruh secarasignifikan bersama-sama terhadapkinerja karyawan.
5 Pengaruh budayaorganisasi terhadapkinerja organisasidan kepuasan kerjakaryawan padaterminal penumpangumum di Surabaya.
Soedjono (2005) Budaya organisasi berpengaruhsignifikan dan positif terhadapkinerja organisasi. Hasil outputAMOS 4.01 diperoleh nilaiprobabilitas eror 3,5291 10-14lebih kecil dari taraf signifikan0,05 dan nilai loading 0,756artinya hipotesis yang menyatakanbudaya organisasi berpengaruhsignifikan dan positif terhadapkinerja organisasi dapatditerima.
Terbuktinya budaya organisasiberpengaruh secara positif dansignifkanterhadap kinerja akanmembuktikan bahwa semakin baikbudaya yangdikembangkan pada organisasimaka akan meningkatkan kinerjapegawaidalam pencapaian tujuanorganisasi. Kekompokan dalambekerja sama,keamanan dan kenyamanan dalambekerja, disiplin dan bersama-samamenjaganama baik organisasi akan mampumeningkatkan kinerja pegawaiyangprofesional dan handal.
47
No Judul Jurnal Peneliti Hasil7 Pengaruh pelatihan
dan disiplin kerjaterhadap kinerjakaryawan.
Erma Safitri(2013)
Pelatihan dan disiplin kerja secarasimultan berpengaruh positifterhadap kinerja karyawan.Pelatihan tidak berpengaruhsignifikan terhadap kinerjakaryawan. Disiplin kerjaberpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan.
Semangat berpengaruh positifterhadap kepuasan kerja karyawan,hal ini berarti bahwa apabilasemangat kerja karyawanmeningkat maka kepuasan kerjakaryawan akan mengalamipeningkatan demikian pulasebaliknya jika karyawan tidakmemiliki semangat dalam bekerjamaka kepuasan kerja karyawanpegawai akan mengalamipenurunan. Jika kepuasan kerjameningkat berarti kinerja karyawantersebut juga meningkat.
2.2 Pengaruh Antar Variabel
2.2.1 Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja pegawai
Budaya organisasi menjadi konsep penting di dalam suatu organisasi, semua
organisasi pasti mempunyai budaya yang menjadi identitas atau menjadi tanda
bagaimana karakteristik organisasi tersebut. Budaya organisasi sebagai sebuah
perspektif dari yang untuk memahami perilaku individu dan kelompok didalam
organisasi Veithzal (2012). Budaya organisasi mempunyai dampak yang berarti
48
terhadap kinerja karyawan atau pegawai dalam jangka panjang. Budaya organisasi
mungkin akan menjadi suatu faktor yang bahkan lebih penting lagi dalam
menentukan keberhasilan atau kegagalan pada waktu yang akan datang. Walaupun
sulit untuk diubah, budaya organisasi dapat dibuat adar bersifat lebih meningkatkan
kinerja pegawai (Djokosantoso, 2012). Dalam penelitian yang dilakukan oleh R Dwi
Hartanto (2012) mengemukakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai atau karyawan.
Dari uraian diatas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H1: Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
2.2.2 Hubungan Disiplin Kerja dengan Kinerja Pegawai
Disiplin kerja menjadi suatu hal yang diutamakan di dalam sebuah organisasi,
karena dengan adanya disiplin semua akan berjalan sesuai dengan apa yang
direncanakkan oleh perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuanya, atau misi
dan visinya. Jika semua pegawai disiplin, maka pegawai tidak akan terlambat masuk
kerja, tugas-tugas akan selesai tepat waktu, dan pastinya kinerja pegawai bisa
maksimal. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Maslan Banni, Dra. Hj. Nilam
Korompot, M.Si dan Robiansyah,SE,M.Sc, disiplin kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai. Dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja sangat pernting
49
bagi masa depan sebuat organisasi. Semakin tinggi kedisiplinan pegawai di dalam
organisasi maka semakin tinggi pula kinerja pegawainya.
Dari uraian diatas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H2: Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
2.2.3 Hubungan Semangat Kerja dengan Kinerja pegawai
Melakukan pekerjaan secara lebih giat adalah salah satu indikasi bahwa
pegawai tersebut mempunyai semangat kerja yang tinggi. Dengan giat bekerja maka
pekerjaanpun akan lebih cepat selesai dan lebih baik. Suatu organisasi akan selalu
berusaha untuk meningkatkan semangat kerja pegawainya, salah satunya dengan
kompensasi yang tinggi karena semangat kerja sangat mempengaruhi kinerja
pegawai. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurhendar pada tahun (2007)
bahwa semangat kerja berpengaruh positif terhadap kenerja karyawan atau pegawai.
Dari uraian diatas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H3: Semangat kerja pegawai burpengaruh positif terhadap kinerja
pegawai.
2.3 kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan landasan teori tersebut diatas, maka dapat diajukan model
kerangka pemikiran seperti pada Gambar 2.1 dibawah ini:
50
Gambar 2.1Kerangka Pemikiran Teoritis
H1
H2
H3
Sumber: Dikembangkan untuk penelitian ini, 2014.
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenaranya masih harus diuji, atau
rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Hipotesis juga
merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuanya atau merupakan suatu jawaban
sementara atas pertanyaan penelitian (Nanang Martono,2011). Disini kesimpulan
sementaranya adalah:
H1: Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
H2: Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
H3: Semangat kerja pegawai burpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
BudayaOrganisasi (X1)
Semangat Kerja(X3)
Disiplin Kerja(X2)
Kinerja Pegawai(Y)
51
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1 Variabel Penelitian
Variabel penelian ini terdiri atas 4 macam, yaitu 1 variabel dependen dan 3
variabel independen. Keempat variabel penelitian sebagai berikut:
1. Variabel Dependen, yaitu kinerja pegawai (Y).
2. Variabel Independen, yaitu Budaya Organisasi (X1), Disiplin
Kerja (X2), Semangat Kerja (X3).
3.1.1.1 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang diakibatkan atau
dipengaruhi oleh variabel bebas atau independen. Keberadaan variabel ini
dala penelitian kuantitatif merupakan variabel yang dijelaskan dalam
fokus atau topik penelitian. Variabel ini biasanya disimbolkan dengan
variabel “Y”, yaitu kinerja pegawai.
3.1.1.2 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel
lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang lain. Keberadaan
variabel ini dalam penelitian kuantitatif biasanya disimbolkan dengan
variabel “X”, yaitu:
1. Budaya organisasi (X1)
2. Disiplin kerja (X2)
3. Semangat kerja (X3)
52
3.1.2 Definisi Operasional
a. Budaya Organisasi (X1)
Menurut Pareek, Udai (1998), Handbook of HRD Instruments, New
Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing ( dalam Fuad Mas’ud. 2005). Indikator
budaya organisasi yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
X1.1 : Kebebasan menyatakan pendapat.
X1.2 : Peraturan dilaksanakan secara seragam.
X1.3 : Setiap departemen atau kelompok hanya mementingkan dirinya
sendiri.
X1.4 : Tanggung jawab pekerjaan lebih utama daripada urusan keluarga.
Gambar 3.1Indikator Budaya Organisasi
Sumber : Pareek, Udai (1998), Dalam Mas’ud ( 2005)
BudayaOrganisasi
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
53
Variabel budaya organisasi diukur menggunakan skala rikert antara 1
sampai dengan 5, dengan keterangan sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju, 2
= Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju. Skor terendah (1) dari
jawaban responden menunjukkan rendahnya budaya organisasi yang ada,
sebaliknya skor tinggi (5) menunjukkan tingginya budaya organisasi.
b. Disiplin Kerja (X2)
Abdurrahmat, (2007) mengemukakan kedisiplinan adalah kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-
norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara
sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung
jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan
seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik tertulis maupun
tidak tertulis. Indikator disiplin kerjanya adalah :
X2.1 : Pegawai mampu dan sanggup melaksanakan pekerjaan sesuai
prosedur.
X2.2 : Pegawai menyelesaikan tugas tepat waktu.
X2.3 : Pegawai taat pada peraturan dan tata tertip yang berlaku
X2.4 : Pegawai melaksanakan tugas atau perintah dari atasan (sesuai
dengan kepentingan pekerjaan.
54
Gambar 3.2Indikator Disiplin Kerja
Sumber : Abdurrahmat, 2007
Variabel Disiplin kerja diukur menggunakan skala rikert antara 1 sampai
dengan 5, dengan keterangan sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak
Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju. Skor terendah (1) dari jawaban
responden menunjukkan rendahnya disiplin kerja yang ada, sebaliknya skor tinggi (5)
menunjukkan tingginya disiplin kerja.
c. Semangat Kerja (X3)
Semangat kerja adalah kondisi kegairahan kerja yang dikembangkan oleh
Lateiner (1985) dalam Irianto dan Dwiastuti (2005), dikutip dari Agrista P.S (2014)
terdapat 3 dimensi yaitu :
X3.1: Disiplin pegawai dalam pekerjaan
X3.2: Kerja sama antar pegawai
DisiplinKerja
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
55
X3.3: Perasaan puas hati terhadap apa yang diharapkan dengan kenyataan
yang diterimanya.
X3.4: Pegawai merasa aman saat melaksanakan tugas
Gambar 3.3Indikator Semangat Kerja
, Dikmen dan PNF Orseni
Sumber: Lateiner (1985) dalam Irianto dan Dwiastuti (2005)
Variabel semangat kerja diukur menggunakan skala rikert antara 1 sampai
dengan 5, dengan keterangan sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak
Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju. Skor terendah (1) dari jawaban
responden menunjukkan rendahnya semangat kerja pegawai yang ada, sebaliknya
skor tinggi (5) menunjukkan tingginya semangat kerja para pegawai di dalam
organisasi.
SemangatKerja
X3.1
X3.2
3.2X3.3
X3.4
56
d. Kinerja Pegawai (Y)
Mas’ud ( 2005) Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pegawai
adalah :
(Y).1 = Kuantitas kerja pegawai
(Y).2 = Kualitas kerja pegawai
(Y).3 = Efisiensi Pegawai
(Y).4 = Kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan utama
adalah baik.
Gambar 3.4Indikator Kinerja
Sumber: Dalam Mas’ud ( 2005)
Variabel kinerja pegawai diukur menggunakan skala rikert antara 1 sampai
dengan 5, dengan keterangan sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak
Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju. Skor terendah (1) dari jawaban
responden menunjukkan rendahnya kinerja pegawai, sebaliknya skor tinggi (5)
menunjukkan tingginya kinerja pegawai .
(Y).3
(Y).2
(Y).1
(Y).4
KinerjaPegawai
57
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek yang berada dalam suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau
keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. (Nanang
Martono). Populasi penelitian ini adalah pegawai Dinas Pendidikan Sragen Bagian:
Subag Umum, Subag Keuangan, Subag PEP, Dikmen dan PNF Orseni yang
berjumlah 60 besarnya sampel yang diambil untuk analisis, berdasarkan pada rumus
formula statistik tertentu. Pendekatan Yamene, 1973 (dikutip dari Ferdinand (2006)
adalah sebagai berikut:
n = ( )²keterangan:
N = Ukuran populasi.
n = Ukuran sampel/ jumlah sampel.
D = Presisi yang ditetapkan atau prosentasi kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditoleril atau diinginkan misalnya
5%.
D = margin of error, yaitu persen kelonggaran ketidak
telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih
dapat ditolerir sebesar 5%.
58
Dengan menggunakan rumus diatas maka akan diperoleh jumlah sampel
minimal sebanyak:
n = ( , )²n = 52,17 (hasil dibulatkan kebawah menjadi 52 responden)
Berdasarkan perhitungan sampel diatas, maka sampel yang diambil sebanyak
52 orang responden sebagai berikut:
Tabel 3.1Data Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen
(Subag Umum, Subag Keuangan, Subag PEP, Dikmen, dan PNF Orseni)
No Bagian Jumlah PegawaiJumlahsampel
1 Subag Keuangan 9 82 Subag PEP 7 6
3 Subag Umum 17 15
4 Dikmen 14 125 PNF Orseni 13 11
Jumlah 60 52
Data primer yang diolah (2014)
Keterangan:
Jumlah sampel = x n
59
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
1. Data kuantitatif
Serangkaian observasi atau pengukuran dapat dinyatakan dalam angka-
angka, maka kumpulan angka-angka observasi tersebut dinamakan data
kuantitatif. (Sueratno dan Lincolin,2009)
3.3.2 Sumber Data
1. Data primer
Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden. Data
responden sangat diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai
kinerja pegawai yang dilihat dari budaya organisasi, disiplin kerja dan semangat
kerja. Data primer yang digunakan alam penelitian ini diperoleh dari hasil
menyebarkan daftar pertanyaan (kuesioner) sampel yang telah ditentukan (pegawai
bagian Subag Umum, Subag Keuangan, Subag PEP, Dikmen, dan PNF Orseni kantor
Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, baik berupa
keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dalam penelitian yang sifatnya
melengkapi dan mendukung data primer. Data sekunder berupa sumber pustaka yang
dapat mendukung penulisan penelitian serta diperoleh dari literatur yang relevan dari
permasalahan, sebagai dasar pemahaman terhadap obyek penelitian dan untuk
menganalisisnya secara tepat. Data sekunder dalam penelitian ini adalah profil
60
Kantor Dinas Pendidikan Sragen, data tentang absensi dan jumlah pegawai pegawai
bagian Subag Umum, Subag keuangan, Subag PEP, Dikmen, PNF Orseni Dinas
Pendidikan yang diambil dari website :
http://www.presensi.sragenkab.go.id.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Kuesioner
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling
(penentuan sampel secara sembarangan), yaitu pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena
kebetulan orang tersebut berada di tempat penelitian. Jenis sampel ini sangat baik jika
dimanfaatkan untuk penelitian penjajakan, yang kemudian diikuti oleh penelitian
lanjutan yang sampelnya diambil secara random. (Sugiono,2002).
3.4.2 Studi Kepustakaan
Kegiatan pengumpulan data atau bahan-bahan yang berkaitan dengan
penelitian yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur serta publikasi-
publikasi lain yang dapat dijadikan sumber.
3.4.3 Pengukuran Skala Likert
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data berfungsi untuk memperoleh skor yang berfungsi sebagai arah
hubungan budaya organisasi, disiplin kerja, semangat kerja dan kinerja pegawai
61
Subag Umum, Subag Keuangan, Subag PEP, Dikmen, dan PNF Orseni Dinas
Pendidikan Sragen.
Data primer diperoleh melalui kuesioner. Kuesioner disiapkan dalam bentuk
pilihan jawaban yang sesuai dengan persepsi responden, yaitu berupa pertanyaan
tertutup. Pengukuran data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan skala
likert. Fuad Mas’ud (2005) Skala likert adalah bentuk yang paling terkenal. Dalam
skala likert, para responden diminta menunjukkan sejauh mana mereka merasa positif
atau negatif terhadap suatu topik. Skala ini menggunakan interval 1-5, dengan kriteria
sebagai berikut:
1. 1 = Sangat tidak setuju
2. 2 = Tidak setuju
3. 3 = Netral
4. 4 = Setuju
5. 5 = Sangat setuju
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Analisis Data Diskriptif
Pada bagian ini akan dibahas mengenai bentuk sebaran jawaban responden
terhadap keseluruhan konsep yang diukur. Dari sebaran jawaban responden tersebut,
selanjutnya akan diperoleh sebuah kecenderungan dari seluruh jawaban yang ada.
Untuk mendapat kecenderungan jawaban responden terhadap masing-masing
variabel, akan didasarkan pada nilai skor rata-rata (indeks) yang dikategorikan ke
62
dalam rentang skor berdasarkan perhitungan three box method berikut ini (Ferdinand,
2006)
Proses ini melalui beberapa tahapan, yaitu:
1. Scoring
Dalam penelitian ini urutan pemberian skor menggunakan skala likert
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Sangat tidak setuju = Skor 1
Tidak setuju = Skor 2
Netral = Skor 3
Setuju = Skor 4
Sangat setuju = Skor 5
2. Tabulating
Pengelompokan atas data jawaban dengan benar dan teliti, kemudian
dihitung dan dijumlahkan sampai berwujud dalam bentuk yang berguna.
Berdasarkan hasil tabel hasil disepakati untuk membuat data tabel agar
mendapatkan hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel yang
ada.
3.5.2 Statistik Deskriptif
Merupakan analisis terhadap variabel budaya organisasi, disiplin kerja,
semangat kerja, dan kinerja pegawai. Untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi
empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian. Augusty Ferdinand, (2007).
63
Jenis–jenis statistik deskriptif yang dapat disajikan dalam penelitian adalah antara
lain:
3.5.2.1 Distribusi Frekuensi
Statistik ini digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi dari
jawaban responden atas berbagai item variabel yang diteliti. Salah satu satu contoh
statistik ini adalah distribusi frekuensi tentang usia, jenis kelamin, pendidikan
terakhir dan masa kerja.
3.5.2.2 Analisis Indeks Jawaban Responden
Analisis indeks jawaban dari masing-masing variabel untuk mendapatkan
gambaran mengenai derajad persepsi responden atas variabel yang diteliti. Augusty
Ferdinand, (2007). Dalam penelitiian ini menggunakan teknik scoring yaitu, skor
maksimal = 5, dan skor minimal adalah = 1, maka rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut: maka didasarkan pada nilai skor rata-rata dari hasil perhitungan
(Three-box Method). Augusty Ferdinand, (2007) sebagai berikut:
Batas atas rentang skor : (%F x 5)/5 = (52 x 5)/5 = 52
Batas bawah rentang skor : (%F x 1)/5 = (52 x 1)/5 = 10.4
Angka indeks yang dihasilkan menunjukkan skor 10.4 – 52, dengan rentang
sebesar 41.6. Dengan menggunakan (Three-box Method), maka rentang 41.6 dibagi 3
64
akan menghasilkan rentang sebesar 13.8 yang akan digunakan sebagai dasar
interpretasi indeks, yaitu sebagai berikut:
10.4 – 24.2 : Rendah
24.2 – 38 : Sedang
38 – 51.8 : Tinggi
Nilai Indeks = ((%F1 x 1)+(%F2 x 2)+(%F3 x 3)+(%F4 x 4)+(%F5 x 5)) /5
Dimana:
F1 adalah Frekuensi responden yang menjawab 1
F2 adalah Frekuensi responden yang menjawab 2
Dan seterusnya F5 untuk menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam
daftar pertanyaan
3.5.3 Analisis Data Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan
keputusan manajerial dan ekonomi. Pendekatan ini berangkat dari data. Ibarat bahan
baku dalam suatu pabrik, data ini diproses dan dimanipulasi menjadi informasi yang
berharga bagi pengambilan keputusan. Pemprosesan dan manipulasi data mentah
menjadi informasi yang bermanfaat inilah yang merupakan jantung dari anilisis
kuantitatif. Komputer telah menjadi alat bantu utama dalam penggunaan analisis
kuantitatif.
65
3.6 Uji Reliabilitas dan Validitas
3.6.1. Uji Reliabilitas
Digunakan untuk mengukur kehandalan indikator. Jika angka reliabilitas
Alpha Cronbach > 0,60 maka item variabel tersebut dinyatakan reliable, dan jika
angka reliabilitas Alpha < 0.60 maka item variabel tersebut dinyatakan tidak reliable
(Nunnally)
3.6.2. Uji Validitas
Digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu indikator. Suatu
koesioner dikatakan valid jika pertanyaan koesionernya mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh koesioner tersebut. Dalam penelitian
ini, pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan melihat angka
signifikansi, yaitu membandingkan nilai r hitung (Corrected Item-Total Correlation)
dengan r tabel untuk degree of freedom (Df) = n-2.
3.7 Uji Asumsi Klasik
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji tingkat kenormalan distribusi variabel
pengganggu atau residual dalam model regresi. Adapun analisis yang digunakan
untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan metode grafik normal
probability plot. Grafik normal probability plot berfungsi membandingkan distribusi
kumulatif dari data sesungguhnya dengandistribusi kumulatif dari distribusi normal
66
(ghozali, 2007). Deteksi normalitas dilihat melalui penyebaran data (plot) pada
sumbu diagonal, dengan kriteria :
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
3.7.1.1 Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati – hati secara
visual kelihatan normal, padahal secara statististik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu
dianjurkan selain uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. ghozali, (2007). Uji
statistik sederhana dapat dilakukan dengan uji normalitas residual yaitu uji statistik
non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K–S). Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis:
H0: Data residual berdistribusi normal
HA: Data residual tidak berdistribusi normal.
3.7.1.2 Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan nilai VIF. Suatu
variabel menunjukkan gejala multikolinieritas bisa dilihat dari nilai VIF (Variance
Inflation Factor) yang tinggi dari variabel-variabel bebas suatu model regresi.
67
3.7.1.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali,2001). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah
Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)
yang telah di-standardized (Ghozali,2007). Sedangkan dasar pengambilan keputusan
untuk uji heteroskedastisitas adalah (Ghozali,2007):
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.7.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Studi mengenai ketergantungan satu variabel dependen (terikat) dengan satu
atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk
mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 1995).
Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih,
regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh karena variabel independen diatas
68
mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini disebut
regresi berganda.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas yaitu: budaya organisasi (X1), disiplin kerja (X2), dan semangat kerja (X3)
terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja pegawai (Y). Ghozali (2005)
mengungkapkan persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Di mana:
Y = Variabel dependen (kinerja pegawai)
A = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien garis regresi
X1 = Variabel independen (budaya organisasi)
X2 = Variabel independen (disiplin kerja)
X3 = Variabel independen (semangat kerja)
e = error / variabel pengganggu
3.8 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya variabel bebas terhadap variabel terikat maka
dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Metode
pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, dilakukan pengujian secara parsial/uji t
dan pengujian secara simultan/uji f.
69
3.8.1 Uji t (Pengujian Signifikansi Secara Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara X dengan
variabel Y, apakah variabel X1, X2, X3 benar-benar berpengaruh terhadap
variabel Y.
Hipotesa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
H0 : bi = 0 variabel-variabel bebas (budaya organisasi, disiplin
kerja, dan semangat kerja) tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel terikat (kinerja pegawai).
H1, H2, H3 : bi > 0 variabel –variabel bebas (budaya organisasi, disiplin
kerja, dan semangat kerja) mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel terikat (kinerja pegawai).
Dasar pengambilan keputusan (ghozali, 2006):
1. Dengan menbandingkan nilai t hitungnya dengan t tabel.
Apabila t tabel > t hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Apabila t tabel < t hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Dengan tingkat signifikansi 95% ( = 5%)
2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.
Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak.
Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima.
70
3.8.2 Uji F (pengujian signifikansi secara simultan)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terkait (Ghozali,2006). Dalm penelitian ini pengujian
hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruk
budaya organisasi, disiplin kerja, dan semangat kerja secara bersama-sama
terhadap variabel terikatnya, yaitu kinerja pegawai.
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: