Top Banner
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING- CONCERN SKRIPSI BOY ARDIAN PRADHANA PUTRA 1006811116 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JULI 2012 Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012
90

ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

Mar 12, 2019

Download

Documents

hoangkhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL

DISTRESS TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING-

CONCERN

SKRIPSI

BOY ARDIAN PRADHANA PUTRA

1006811116

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK

JULI 2012

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 2: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL

DISTRESS TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING-

CONCERN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

BOY ARDIAN PRADHANA PUTRA

1006811116

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK

JULI 2012

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 3: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 4: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 5: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat

dan anugrah yang telah diberikan oleh-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Penulisan skripsi ini

dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penulis

menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat terlaksana berkat bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak sejak masa perkuliahan sampai masa penulisan skripsi

selesai. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk menyampaikan rasa terima kasih

yang tulus kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bunari Dwi Priyono dan Yudhie Astuti, adik saya

Metha Vania, serta segenap keluarga besar yang selalu memberikan kasih

sayang, perhatian, dukungan dan doa yang tiada henti.

2. Ibu Fitriany Amarullah selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu dan perhatian yang bermanfaat bagi skripsi ini, tanpa

bantuan Beliau belum tentu skripsi ini dapat selesai dengan baik dan tepat

waktu. Penulis sungguh sangat berterimakasih atas kebaikan Ibu.

3. Ibu Sonya Oktaviana dan Eliza Fatima selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan kritik yang sangat berguna dalam usaha

penyempurnaan skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan asdos FEUI yang telah memberikan ilmu pengetahuan

yang berharga bagi penulis.

5. Sandra Widyasari, orang yang selalu menemani penulis baik dalam susah

maupun senang dan selalu memberi semangat dalam penulisan skripsi ini,

thanks for your support ☺.

6. My scriptmate Bowo dan Bram sebagai rekan seperjuangan selama masa-

masa nulis skripsi bareng, sukses selalu bro untuk kedepannya!.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 6: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

v

7. Untuk “The Meditz” (Didit, Wildan, Bram dan Fadly plus Fenty) yang selalu

bisa bikin ketawa lepas kalo udah ngumpul dan reunian, semoga bisa sering-

sering ngumpul ya bro!.

8. Anak-anak “The Doggies” (Panjul, Dega, Mario, Danang, Bayu, Diaz, Kamal,

Agung, Valdi, Merdi, Jamhur, Firsa, Rindho, Jockey, Toni, Wowox, Botak,

Rezky) yang telah memberikan pengalaman berharga serta arti dari

persahabatan.

9. Teman-teman penulis semasa D3 dan ekstensi yang tidak dapat disebutkan

satu per satu, thank you guys for all the joy and the good time!.

10. Teman-teman penulis semasa bekerja, Gustami, Mba Diah, Shinta, Gifar,

Aam, Riva, Bromus, Dyta, Vidia, Nazir, Tya, Mutia, Putri, Tigor, Ikky, Hadi,

Iqbal, Pak Heri, Pak Dodik, Dedwi, Teh Kiki, Mas Manto serta rekan-rekan

kantor lainnya, terima kasih telah memberikan pengalaman yang berharga.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan dari semua pihak yang

telah menemani penulis hingga saat ini dan selalu melimpahkan berkat kepada kita

semua. Akhir kata, besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan.

Depok, Juli 2012

Penulis

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 7: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 8: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

vii Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Boy Ardian Pradhana Putra.

Program Studi : Akuntansi

Judul : Analisis Pengaruh Audit Tenure dan Financial Distress

terhadap Pemberian Opini Audit Going-Concern

Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh audit tenure dan financial distress

terhadap pemberian opini audit going-concern. Penelitian ini menggunakan sebanyak

201 observasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

rentang tahun 2008 – 2010. Opini going-concern merupakan opini audit yang

dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Audit tenure terbukti berpengaruh positif

terhadap opini going-concern karena bertambahnya pemahaman auditor yang lebih

baik atas kliennya. Sedangkan financial distress juga berpengaruh positif terhadap

opini going-concern yang berarti auditor akan mengeluarkan opini going-concern

pada perusahaan yang mengalami masalah pada kelangsungan hidupnya.

Kata kunci: Opini going-concern, Audit Tenure, Financial Distress.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 9: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

viii Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Boy Ardian Pradhana Putra

Study Program : Accounting

Title : The Analysis of Influence of Audit Tenure and Financial

Distress to the Issuance of Going-Concern Opinion

The purpose of this research is to examine the influence of audit tenure and financial

distress to the issuance of going-concern opinion. The research is conducted by using

samples of 201 manufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) at

year 2008 – 2010. Going-concern opinion is an audit opinion which is issued by

auditor to ensure that the companies would meet its going-concern assumption. Audit

tenure affects going-concern opinion positively to it because of his increased

understanding about the clients. Whereas financial distress also affects positively to

going-concern opinion. It means auditors will issue going concern opinion to the

companies that have doubt in its going-concern.

Key words: Going-Concern Opinion, Audit Tenure, Financial Distress.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 10: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

ix Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ...................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xiv

1. PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 7

2. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ................................ 8

2.1 Rotasi Audit .............................................................................................................. 8

2.1.1 Sejarah Rotasi Auditor ................................................................................... 8

2.1.2 Argumen Pendukung Ketentuan Rotasi Audit ............................................... 9

2.1.3 Argumen Penolak Ketentuan Rotasi Audit .................................................... 10

2.2 Audit ......................................................................................................................... 10

2.2.1 Definisi Audit ................................................................................................. 10

2.2.2 Jenis-jenis Audit ............................................................................................. 12

2.2.3 Opini Audit .................................................................................................... 13

2.2.3 Opini Audit Going-Concern .......................................................................... 15

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pmeberian Opini Going-Concern .................... 18

2.3.1 Audit Tenure ................................................................................................... 18

2.3.2 Financial Distress .......................................................................................... 19

2.3.3 Ukuran Perusahaan ........................................................................................ 21

2.3.4 Leverage Ratio ............................................................................................... 22

2.3.5 Reputasi KAP ................................................................................................. 23

2.3.6 Jumlah Tahun Terdaftar di BEI ..................................................................... 24

2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................................................. 24

2.5 Pengembangan Hipotesis ......................................................................................... 30

2.5.1 Hubungan antara Audit Tenure dengan Opini Going-Concern ..................... 30

2.5.2 Hubungan antara Financial Distress dengan Opini Going-Concern ............. 31

3. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................. 33

3.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................................. 34

3.2 Model Penelitian ....................................................................................................... 34

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 11: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

x Universitas Indonesia

3.3 Definisi Operasional Variabel .................................................................................. 34

3.3.1 Variabel Dependen ......................................................................................... 34

3.3.2 Variabel Independen ...................................................................................... 35

3.3.2.1 Audit Tenure .................................................................................... 35

3.3.2.2 Financial Distress ........................................................................... 36

3.3.3 Variabel Kontrol ............................................................................................ 37

3.3.3.1 Ukuran Perusahaan ........................................................................ 37

3.3.3.2 Leverage Ratio ................................................................................ 38

3.3.3.3 Reputasi KAP .................................................................................. 38

3.3.3.4 Jumlah Tahun Terdaftar di BEI ...................................................... 39

3.4 Populasi dan Penentuan Sampel ............................................................................... 39

3.4.1 Populasi .......................................................................................................... 39

3.4.2 Penentuan Sampel .......................................................................................... 39

3.5 Jenis dan Sumber Data ............................................................................................. 41

3.6 Metode Pengolahan Data .......................................................................................... 42

3.7 Metode Analisis ........................................................................................................ 42

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif ........................................................................... 42

3.7.2 Analisis Statistik Inferensial .......................................................................... 42

3.7.2.1 Menilai Kelayakan Model Regresi ................................................. 43

3.7.2.2 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ........................... 43

3.7.2.3 Estimasi Parameter dan Interpretasinya .......................................... 43

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................................................. 45

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ......................................................................... 45

4.2 Statistik Deskriptif .................................................................................................... 45

4.3 Analisa Distribusi Frekuensi Varabel Dependen ..................................................... 47

4.4 Analisa Distribusi Frekuensi Varabel Independen ................................................... 48

4.5 Uji Multikolinearitas ................................................................................................ 50

4.6 Pengujian Hipotesis .................................................................................................. 51

4.6.1 Menilai Kelayakan Model Regresi ................................................................ 51

4.6.2 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) .......................................... 52

4.6.3 Estimasi Parameter dan Interpretasinya ......................................................... 53

4.6.4 Analisa Pengaruh Audit Tenure terhadap Opini Going-Concern .................. 54

4.6.4.1 Tenure AP ....................................................................................... 54

4.6.4.2 Tenure KAP .................................................................................... 55

4.6.5 Analisa Pengaruh Financial Distress terhadap Opini Going-Concern .......... 56

4.6.6 Analisa Pengaruh Variabel Kontrol terhadap Opini Going-Concern ............ 57

4.7 Pengujian Tambahan ................................................................................................ 57

5. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 60

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 60

5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran ........................................................................... 61

5.2.1 Keterbatasan Penelitian dan Saran untuk Penelitian Selanjutnya .................. 61

5.2.2 Saran bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) ..................................................... 62

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 12: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

xi Universitas Indonesia

5.2.3 Saran bagi Regulator ...................................................................................... 62

5.2.4 Saran bagi Investor......................................................................................... 62

DAFTAR REFERENSI .................................................................................................... 63

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 66

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 13: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

xii Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan Peneliian Terdahulu ..................................................... 26

Tabel 3.1 Pemilihan Sampel .......................................................................... 41

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ......................................................................... 46

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Dependen ....................................... 48

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tenure AP ..................................................... 48

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tenure KAP .................................................. 49

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kondisi Keuangan ........................................ 50

Tabel 4.6 Matriks Korelasi ............................................................................. 50

Tabel 4.7 Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit........................................ 51

Tabel 4.8 Nilai Statistik Likelihood ............................................................... 52

Tabel 4.9 Omnibus Test of Model Coefficients .............................................. 52

Tabel 4.10 Negelkerke R Square ..................................................................... 53

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ............................................. 54

Tabel 4.12 Negelkerke R Square Hasil Pengujian Tambahan ......................... 58

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Tambahan Koefisien Regresi Logistik ................ 58

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 14: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

xiii Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pedoman Pernyataan Opini Going-Concern .................................. 17

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 33

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 15: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

xiv Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel ............................................................. 66

Lampiran 2 Logistic Regression Pengujian Utama ........................................... 68

Lampiran 3 Logistic Regression Pengujian Tambahan ..................................... 72

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 16: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Peran akuntan publik dalam melindungi publik dari kemungkinan adanya

kecurangan dalam pelaporan keuangan sangat krusial. Opini yang dikeluarkan

auditor atas laporan keuangan suatu perusahaan adalah salah satu komponen

penting yang harus dipertimbangkan oleh investor. Auditor harus memberikan

keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan tidak mengandung salah saji

yang material. Selain itu, didalam melakukan proses auditnya, auditor harus

mempertimbangkan kondisi going-concern dari kliennya. Going-concern adalah

asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan dimana suatu perusahaan

diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi

secara material skala usahanya (Standar Akuntansi Keuangan, 2007). Pemberian

opini going-concern merupakan suatu dilema bagi auditor dan merupakan

keputusan yang sulit. Sehingga auditor diharapkan sangat berhati-hati dalam

memberikan opini pada laporan audit nya. Jika auditor mempunyai keraguan

mengenai kelangsungan hidup kliennya, maka keraguan tersebut harus

diungkapkan pada laporan auditnya.

Geiger dan Rama (2006) mengungkapkan bahwa didalam memberikan

opini audit yang mengungkapkan mengenai keraguan atas going-concern suatu

perusahaan, auditor dihadapkan oleh dua tipe kesalahan, yaitu 1) laporan audit

yang tidak memberikan opini going-concern pada perusahaan yang kemudian

bangkrut, 2) laporan audit yang memberikan opini going-concern pada

perusahaan yang tidak mengalami kebangkrutan pada tahun berikutnya. Kedua

tipe kesalahan tersebut dapat memberikan konsekuensi tertentu bagi auditor.

Apabila kesalahan tipe pertama yang terjadi, maka klien akan tidak dapat

menerima sehingga akan terjadi pergantian auditor. Tentunya kehilangan klien

merupakan suatu kerugian bagi auditor. Sedangkan jika kesalahan tipe kedua yang

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 17: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

2

Universitas Indonesia

terjadi, maka auditor akan dihadapkan pada tuntutan hukum yang akan

menimbulkan biaya dan mengakibatkan menurunnya reputasi auditor tersebut.

Namun sayangnya kepercayaan publik terhadap profesi akuntan publik

perlahan mulai menurun seiring dengan merebaknya kasus-kasus akuntansi yang

melibatkan akuntan publik, salah satunya adalah kasus Enron yang terjadi di

Amerika Serikat. Hal ini terjadi karena adanya skandal akuntansi yang melibatkan

pihak manajemen dan auditor eksternal. Arthur Andersen dipersalahkan sebagai

penyebab terjadinya kebangkrutan di Enron dan divonis pihak pengadilan karena

melakukan mark up pendapatan dan menyembunyikan hutang lewat business

partnership (Kompas, 16 Juni 2002). Independensi Arthur Andersen sebagai

auditor dianggap telah menurun karena telah mengaudit Enron selama hampir 20

tahun.

Kasus Enron sangat memukul profesi akuntan terutama akuntan publik.

Hal ini dapat dipahami karena auditor merupakan pihak yang paling rentan

tanggung jawabnya dalam menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan.

Selain itu auditor juga bertanggung jawab untuk menilai apakah terdapat

kesangsian besar terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya (going-concern) dalam periode waktu yang pantas, tidak

lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit (SPAP Seksi 341, 2001).

Laporan audit merupakan produk akhir auditor dalam melakukan penilaian

kewajaran laporan keuangan satuan usaha. Apabila auditor menetapkan bahwa

ada keraguan yang signifikan terhadap kemampuan perusahaan untuk melanjutkan

usahanya sebagai going-concern, auditor dihadapkan pada pilihan untuk memilih

apakah akan mengeluarkan opini modifikasi unqualified atau disclaimer opinion

(Ramadhany, 2004).

Opini audit dengan modifikasi mengenai going-concern mengindikasikan

bahwa dalam penilaian auditor terdapat resiko perusahaan tidak dapat bertahan

dalam bisnis yang normal. Di lain pihak, perusahaan yang mempunyai kondisi

keuangan yang baik atau sehat memperoleh opini “standard” atau “unqualified”.

Dari sudut pandang auditor, keputusan tersebut melibatkan beberapa tahap

analisis. Auditor harus mempertimbangkan hasil dari operasi, kondisi ekonomi

yang mempengaruhi perusahaan, kemampuan membayar hutang, dan kebutuhan

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 18: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

3

Universitas Indonesia

likuiditas di masa yang akan datang (Lenard et.al., 1998) dalam (Ramadhany,

2004).

Independensi merupakan salah satu etika yang wajib dijunjung tinggi oleh

auditor dalam melaksanakan pekerjaannya. Apabila auditor mengabaikan

independensi nya, maka auditor tersebut akan cenderung menjadi tidak objektif

dan akan memihak kepada klien nya.

Salah satu hal yang menyebabkan auditor menjadi tidak independen adalah

hubungan perikatan yang sudah terlalu lama terjalin dengan klien. Karena

hubungan perikatan yang sudah terlalu lama itu maka akan terjadi hubungan yang

sangat dekat dengan klien nya sehingga dapat memicu turun nya independensi

auditor. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Carey dan

Simnett (2006). Dalam penelitiannya terhadap perusahaan publik yang terdaftar di

Australia Stock Exchange (ASX) pada tahun 1995, peneliti menggunakan audit-

client tenure yang sudah lebih dari tujuh tahun (TENURE>7) sebagai variabel

independen, dimana hasilnya menunjukkan bahwa (TENURE>7) berpengaruh

negatif terhadap pemberian opini going-concern oleh auditor.

Sedangkan Jackson et al. (2008) dalam penelitiannya terhadap perusahaan

publik yang terdaftar di Australia Stock Exchange (ASX) antara tahun 1995-2003

menemukan bahwa audit-client tenure (TENURE) berhubungan positif dengan

kemungkinan pemberian opini going-concern. Itu berarti semakin lama audit

tenure maka kemungkinan untuk meberikan opini going-concern akan semakin

besar. Hal ini bertolak belakang dengan hasil dari penelitian Carey dan Simnett

(2006) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa audit tenure berhubungan

negatif dengan pemberian opini going-concern.

Setyarno (2006) dalam penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa

variabel kondisi keuangan perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap

pemberian opini audit going-concern. Sedangkan opini audit tahun sebelumnya

berpengaruh signifikan positif terhadap kemungkinan penerimaan opini audit

going-concern. Fanny dan Saputra (2005) dalam penelitiannya menunjukkan

bahwa penggunaan model Altman Z Score dalam mengukur prediksi kebangkrutan

berhubungan positif dengan kemungkinan penerimaan opini audit going-concern.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 19: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

4

Universitas Indonesia

Santosa dan Wedari (2007) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

kondisi keuangan perusahaan berpengaruh negatif terhadap pemberian opini

going-concern ketika proksi model kebangkrutan yang digunakan adalah The

Altman Model dan The Springate Model. Selain itu ukuran perusahaan juga

berpengaruh negatif terhadap pemberian opini going-concern. Faktor lain yang

juga diukur yaitu opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap

pemberian opini going-concern.

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, Geiger dan Rama (2006)

juga meneliti faktor lain yang mempengaruhi kecendrungan pemberian opini

going-concern yaitu audit firm size. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa type

I error (laporan audit yang tidak memberikan opini going-concern pada

perusahaan yang kemudian bangkrut) dan type II error (laporan audit yang

memberikan opini going-concern pada perusahaan yang tidak mengalami

kebangkrutan pada tahun berikutnya) memiliki kemungkinan yang lebih kecil

untuk terjadi pada KAP yang termasuk kategori Big 4 jika dibandingkan dengan

KAP non Big 4.

Upaya untuk menjaga kualitas audit telah dilakukan di berbagai negara, di

Amerika Serikat misalnya, untuk mencegah terjadinya kasus yang serupa dengan

yang meilbatkan Enron, pemerintah mengeluarkan peraturan yang membatasi

masa pemberian jasa audit oleh akuntan publik terhadap klien nya yang dimuat

dalam Sarbanes Oxley-Act. Sedangkan di Indonesia juga telah dilakukan tindakan

yang serupa melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 423/KMK.06/2002

tentang Jasa Akuntan Publik yang kemudian disempurnakan melalui Keputusan

Menteri Keuangan Nomor: 359/KMK.06/2003. Pada tahun 2008, dilakukan revisi

terkait dengan peraturan ini dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan

Nomor: 17/PMK.01/2008. Maksud dari dikeluarkannya peraturan tersebut adalah

untuk membatasi masa pemberian jasa audit oleh sebuah akuntan publik terhadap

klien nya, sebagai upaya agar tetap terjaganya independensi auditor sehingga

dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas.

Terdapat pro dan kontra terkait dengan rotasi audit yang harus dilakukan

oleh auditor dengan kliennya. Untuk pihak yang pro, Hoyle (1978) dalam Jackson

et al. (2008) menyatakan bahwa rotasi audit dapat mencegah auditor menjadi

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 20: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

5

Universitas Indonesia

tidak independen karena hubungan dekat yang telah terjalin dengan kliennya.

Klien tersebut bisa jadi merupakan salah satu sumber pendapatan terbesarnya, dan

auditor akan enggan apabila harus kehilangan klien tersebut. Sedangkan pihak

yang kontra berpendapat bahwa pada periode awal audit akan terjadi biaya yang

lebih tinggi, selain itu dengan dilakukannya audit secara berulang kepada klien

yang sama akan meningkatkan pengetahuan auditor mengenai klien dan industri

klien itu sendiri, sehingga akan lebih mudah dalam mendeteksi adanya

kemungkinan terjadinya masalah going-concern pada klien (Myers et al., 2003).

Berdasarkan latar belakang dan penelitian terdahulu yang telah dilakukan,

penulis tertarik untuk membuat tugas karya akhir dengan judul “PENGARUH

AUDIT TENURE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PEMBERIAN

OPINI AUDIT GOING-CONCERN”.

Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Carey dan

Simnett (2006). Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian

ini peneliti tidak hanya tidak hanya mengukur audit tenure dari Akuntan Publik

(AP) yang berperan sebagai Partner in Charge dalam penugasan audit, tapi juga

mengukur audit tenure dari Kantor Akuntan Publik (KAP), sehingga penelitian ini

selain melihat pengaruh audit tenure KAP juga akan melihat apakah audit tenure

dari AP juga berpengaruh terhadap pemberian opini going-concern di Indonesia.

Selain itu pada penelitian ini audit tenure diukur berdasarkan audit tenure

kontinu, namun pengujian tambahan juga dilakukan dengan menggunakan audit

tenure dummy. Hal ini berbeda dengan penelitan Carey dan Simnett (2006) yang

hanya menggunakan tenure dummy. Alasan digunakan nya audit tenure kontinu

adalah karena pada penelitian ini tidak terdapat tenure AP yang lebih dari 3 tahun

sehingga peneliti tidak dapat membagi kriteria tenure menjadi panjang atau

pendek. Untuk tenure dummy, Kantor Akuntan Publik (KAP) diukur berdasarkan

pembatasan jangka waktu penugasan yang diatur oleh Peraturan Menteri

Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 yaitu 6 tahun. Sedangkan untuk audit tenure

seorang Akuntan Publik (AP) juga diukur berdasarkan pembatasan jangka waktu

penugasan yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

17/PMK.01/2008 yaitu 3 tahun. Hal ini berbeda dengan penelitian Carey dan

Simnett (2006) yang membagi audit tenure menjadi dua klasifikasi yaitu yang

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 21: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

6

Universitas Indonesia

lebih dari 7 tahun dan kurang dari 2 tahun (TENURE>7 atau TENURE≤2).

Namun untuk tenure AP peneliti tetap menggunakan 2 tahun sebagai klasifikasi

tenure karena tidak adanya tenure AP yang lebih dari 3 tahun dalam penelitian ini.

Perbedaan juga terdapat pada model prediksi kondisi keuangan yang digunakan,

jika pada penelitian Carey dan Simnett (2006) model yang digunakan adalah

Zmijewski maka pada penelitian ini yang digunakan adalah model Altman Z

Score. Penelitian ini juga tidak memasukkan variabel CLEV, RETURN,

INVESTMENTS dan FEERATIO yang digunakan dalam penelitian Carey dan

Simnett (2006) karena keterbatasan data untuk variabel tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar beakang penelitian yang telah dijelaskan di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana pengaruh audit tenure terhadap pemberian opini audit going-

concern?

2) Bagaimana pengaruh financial distress terhadap pemberian opini audit going-

concern?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk menguji pengaruh dari audit

tenure dan financial distress terhadap pemberian opini audit going-concern.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut:

1. Memberikan kontribusi secara ilmiah tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi pemberian opini going-concern oleh auditor.

2. Bagi investor dapat menjadi sebuah informasi dalam pengambilan keputusan

investasi.

3. Bagi regulator dapat menjadi alat evaluasi atas peraturan yang telah

dikeluarkan.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 22: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

7

Universitas Indonesia

4. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian-penelitian serupa di

masa yang akan datang.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini secara garis besar adalah:

• BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian dan sistematika penulisan dari penelitian ini.

• BAB 2 TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bab ini membahas mengenai teori yang berkaitan dengan kualitas dan opini

audit, hasil penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis.

• BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas jenis dan sumber data, penentuan populasi dan sampel,

kerangka pemikiran, model penelitian dan definisi operasional variabel.

• BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil pengolahan data dan pembahasan hasil

penelitian.

• BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan

saran bagi pihak-pihak terkait.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 23: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

8 Universitas Indonesia

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Rotasi Audit

2.1.1 Sejarah Rotasi Auditor

Hoyle (1978) dalam Giri (2010) menyatakan bahwa serangan terhadap

profesi akuntansi telah mencapai level epidemik pada beberapa tahun belakangan

ini. Banyak usulan yang telah muncul dengan maksud memperbaiki profesi ini.

Salah satu proposal yang dikeluarkan oleh masyarakat adalah meminta

perusahaan-perusahaan publik untuk melakukan rotasi auditor independen secara

periodik. Rotasi mandatori telah banyak diterima dan mendapat rekomendasi dari

banyak pihak sebab diharapkan akan berpengaruh signifikan pada praktik

pengauditan.

Meskipun rotasi mandatori telah banyak didiskusikan selama kurang lebih

70 puluh tahun dan saat ini sudah menjadi ketentuan wajib, namun profesi

akuntansi belum sepakat mengenai hal ini. Profesi akuntansi berargumen bahwa

proposal ini akan meningkatkan biaya audit bagi klien, menurunkan kualitas audit

dan hanya memberikan sedikit manfaat (Giri, 2010).

Seidman adalah salah seorang mantan presiden American Institute of CPA

(AICPA) berpendapat bahwa terlalu sering audit diarahkan untuk kepentingan

manajemen daripada kepentingan publik. Seidman berpendapat bahwa melindungi

publik merupakan alasan yang tepat bagi keberadaan auditor (Hoyle, 1978).

Profesi akuntansi seharusnya bertanggung jawab terhadap publik. Kepuasan

perusahaan atau manajemen merupakan ketidakpuasan bagi publik terhadap

auditor. Profesi akuntan publik seharusnya bekerja memberikan kepuasan kepada

publik (Hoyle, 1978).

Sejak tahun 2003, Menteri Keuangan RI telah berusaha memunculkan

Racangan Undang-Undang Akuntan Publik (RUUAP) yang didalamnya mengatur

tentang rotasi wajib bagi auditor dan KAP. Namun RUUAP tersebut masih terus

direvisi dan belum disahkan. Untuk mengisi kekosongan regulasi terhadap

akuntan publik itu, Menteri Keuangan RI mengeluarkan beberapa peraturan, salah

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 24: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

9

Universitas Indonesia

satunya adalah Peraturan Menteri Keuangan No. 17 tahun 2008. Dalam bab 2,

pasal 3, ayat 1, peraturan tersebut disebutkan batasan masa pemberian jasa audit

selama tiga tahun untuk auditor dan enam tahun untuk KAP (Kementerian

Keuangan RI, 2008). Peraturan ini memperkuat keputusan Menteri Keuangan RI

No. 359 tahun 2003 (Kementerian Keuangan RI, 2003). Peraturan-peraturan ini

menimbulkan polemik panjang di kalangan akuntan publik sampai saat ini.

2.1.2 Argumen Pendukung Ketentuan Rotasi Audit

Ada dua argumen mendasar yang mendukung rotasi mandatori, yaitu: (1)

independensi auditor dapat dirusak oleh perhubungan jangka panjang dengan

manager perusahaan; dan (2) kualitas dan kompetensi kerja auditor cenderung

menurun secara signifikan dari waktu ke waktu. Menurut pendapat pendukung

rotasi madatori auditor, hubungan dalam waktu yang lama dengan manager

perusahaan merupakan alasan utama yang mengancam dan merusak independensi

auditor. Ada dua masalah praktis yang dapat mengancam kemampuan aktual

auditor untuk mempertahankan sikap independensi selama melaksanakan tugas

audit, yaitu: 1) auditor harus memperhatikan rekomendasi manajemen untuk

melanjutkan tugas audit dari tahun ke tahun, dan 2) keberlanjutan tugas audit

menyebabkan anggota KAP menjadi semakin dekat dengan manajemen secara

personal. Hubungan yang semakin dekat dengan manajemen menyebabkan

auditor lebih mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan manajemen

daripada dengan kepentingan publik (Giri, 2010)

Argumentasi kedua yang mendukung rotasi wajib setiap lima tahun adalah

ketentuan ini akan mendorong peningkatan kualitas audit (AICPA 1978; SEC

1994). Alasan mereka, sebagai berikut: 1) Pendekatan baru akan dibawa masuk

oleh KAP baru setiap lima tahun sekali. Auditor yang mengaudit perusahaan yang

sama dari tahun ke tahun akan kurang kreatif merancang prosedur audit; 2)

Peningkatan kompetisi antara KAP akan didasarkan pada kualitas jasa audit; 3)

Auditor tidak akan tergantung secara ekonomi (economic independence) kepada

klien, dan 4) Rotasi auditor akan memampukan KAP untuk saling mengawasi satu

dengan yang lain (Hoyle, 1978).

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 25: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

10

Universitas Indonesia

2.1.3 Argumen Penolak Ketentuan Rotasi Audit

Meskipun begitu banyak usulan perbaikan, kritik dan cemoohan yang

disampaikan kepada profesi akuntan, perubahan seperti rotasi mandatori masih

harus dievaluasi secara hati-hati sebelum diimplementasikan. Profesi harus

menentukan kebutuhan mendasar bagi publik yang merupakan pedoman

perbaikan pada masa mendatang. Proposal ini seharusnya mempertimbangkan

keseluruhan kebutuhan pemakai laporan keuangan sebagai basis untuk keputusan

final. Manfaat dari setiap usulan perbaikan seharusnya juga dipertemukan dengan

risiko yang mungkin ditimbulkan oleh proposal tersebut (Giri,2010)

Pernyataan bahwa rotasi periodik akan memperbaiki kualitas audit perlu

mempertimbangkan beberapa hal berikut ini: 1) Kompleksitas dan ukuran

perusahaan modern tidak mendukung pelaksanaan audit jangka pendek; 2)

Dengan meminta rotasi auditor, kongres akan membuka pintu kemungkinan bagi

perusahaan melakukan "shop around for opinions." Dengan pembatasan rotasi

audit, KAP atau akuntan diragukan memiliki pengetahuan yang cukup mendalam

mengenai bisnis perusahaan; dan 3) Timbulnya tambahan biaya audit bagi klien

(Myers et al. 2003), dan juga bagi publik. Rotasi wajib cenderung memunculkan

masalah penyimpangan audit dan risiko litigasi (Palmrose, 1986) dalam (Giri,

2010).

Rotasi mandatori atau tidak bukanlah cara terbaik untuk menjamin

pencapaian tujuan audit (Hoyle, 1978). Penekanan bahwa rotasi wajib auditor

akan memberikan manfaat untuk meningkatkan kualitas audit telah mengabaikan

masalah penerimaan penugasan awal dan kompleksitas organisasi bisnis moderen.

Bagi Hoyle (1978) rotasi auditor merupakan langkah drastis yang sederhana,

namun belum teruji manfaatnya dan justru akan menambah biaya audit.

2.2 Audit

2.2.1 Definisi Audit

Menurut Elder, Beasley,Arens (2009) pengertian audit adalah

pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menetapkan dan

melaporkan pada tingkatan mana mengenai kesesuaian antara informasi dan

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 26: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

11

Universitas Indonesia

karakteristik yang ditetapkan. Audit juga harus dilakukan oleh seseorang yang

kompeten, orang yang independen.

Sedangkan menurut Soekrisno Agoes (2004) pengertian audit adalah suatu

pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang

independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,

beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan

untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

tersebut.

Menurut Soekrisno Agoes (2004) suatu laporan keuangan penting untuk

diaudit karena:

a. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut

mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya

kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan tersebut.

b. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini unqualified

(wajar tanpa pengecualian) dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan

bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang

material dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

di Indonesia.

c. Mulai tahun 2001 perusahaan yang total assetnya Rp 25 milyar keatas

harus memasukkan audited financial statements-nya ke departemen

perdagangan dan perindustrian.

d. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial

statements-nya ke Bapepam paling lambat 90 hari setelah tahun buku.

e. SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya oleh

pihak pajak dibandingkan dengan yang didukung oleh laporan keuangan

yang belum diaudit.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 27: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

12

Universitas Indonesia

2.2.2 Jenis-jenis Audit

Jenis – jenis audit menurut Sukrisno Agoes (2004) ditinjau dari luas dan

jenis pemeriksaanya dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit dapat dibedakan atas :

a. General Audit (Pemeriksaan Umum)

Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP

yang independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai

kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

b. Special Audit (Pemeriksaan Khusus)

Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang

dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir peeriksaannya auditor

tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan

secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah

tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas.

2. Ditinjau dari Jenis pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas :

a. Management Audit (Audit Operasional)

Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk

kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh

manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut dilakukan

secara efektif, efisien dan ekonomis.

b Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan)

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah

mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik

yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan (manajemen, dewan

komisaris) maupun pihak extern (pemerintah, Bapepam, Bank Indonesia,

dan lain-lain). Pemeriksaan dapat dilakukan oleh KAP maupun Bagian

Internal Audit.

c. Internal Audit (Pemeriksaan Intern)

Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan baik

terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun

ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 28: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

13

Universitas Indonesia

d. Computer Audit

Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data

akuntansinya dengan menggunakan Electronic Data Processing.

2.2.3 Opini Audit

Auditor sebagai pihak yang independen dalam penilaian laporan keuangan

ditugasi untuk memberikan opini atas laporan keuangan itu sendiri. Opini yang

diberikan merupakan pernyataan kewajaran, dalam semua hal yang material,

posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai prinsip akuntansi yang berlaku

umum (SPAP, 2001).

Terdapat lima jenis pendapat yang dapat diberikan auditor menurut Arens,

Elder dan Beasley (2009), yaitu:.

1. Pendapat Wajar tanpa Pengecualian (Unqualified opinion).

Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa

laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material

sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Pendapat

wajar tanpa pengecualian dapat diberikan auditor apabila audit telah

dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar auditing, penyajian

laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum dan

tidak terdapat kondisi atau keadaan tertentu yang memerlukan bahasa

penjelasan.

2. Pendapat Wajar tanpa Pengecualian dengan Paragraf atau Bahasa Penjelas

(Unqualified opinion with explanatory paragraph or modified wording).

Dalam keadaan tertentu, auditor menambahkan suatu paragraf penjelas

atau bahasa penjelas yang lain dalam laporan audit, meskipun tidak

mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan

auditan. Paragaraf penjelas dicantumkan setelah paragraf pendapat.

Keadaan yang menjadi penyebab utama ditambahkannya suatu paragraph

penjelas atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit baku adalah:

a. Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

b. Keraguan besar tentang kelangsungan hidup.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 29: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

14

Universitas Indonesia

c. Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang

dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

d. Penekanan atas suatu hal.

e. Laporan audit yang melibatkan auditor lain.

3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified opinion).

Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila auditee menyajikan

secara wajar laporan keuangan, dalam semua hal yang material sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk

dampak hal-hal yang dikecualikan. Pendapat wajar dengan pengecualian

diberikan kepada perusahaan yang berada dalam kondisi sebagai berikut:

a. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan

terhadap lingkup audit.

b. Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari

prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, yang berdampak

material, dan dia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat

tidak wajar.

4. Pendapat tidak Wajar (Adverse opinion).

Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan

auditee tidak menyajikan secara wajar laporan keuangan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum.

5. Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of opinion).

Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika dia tidak

melaksanakan audit yang berlingkup memadai untuk memungkinkan

auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pendapat ini juga

diberikan apabila dia dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya

dengan klien. Pernyataan diberikan apabila:

a. Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik oleh klien

maupun karena kondisi tertentu.

b. Auditor tidak independen terhadap klien.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 30: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

15

Universitas Indonesia

Laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit. Opini

audit yang diberikan oleh auditor harus melalui beberapa tahap audit yang

dilakukan sehingga auditor dapat memberi kesimpulan atas opini yang harus

diberikan atas laporan keuangan yang diberikan atas laporan keuangan yang

diauditnya. Dengan demikian, auditor dalam memberikan opini sudah didasarkan

pada keyakinan profesionalnya.

2.2.4 Opini Audit Going-concern

Opini audit going-concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh

auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya (SPAP, 2004). Walaupun tujuan dari audit adalah tidak

untuk mengevaluasi kondisi keuangan auditee, namun auditor memiliki tanggung

jawab untuk mengevaluasi apakah auditee dapat melangsungkan hidupnya (Arens,

Elder dan Beasley, 2009). Arens (2009) menyatakan bahwa terdapat beberapa

faktor yang menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup

perusahaan, yaitu:

1. Kerugian usaha yang besar secara berulang atau kekurangan modal

kerja.

2. Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya pada

saat jatuh tempo dalam jangka pendek.

3. Kehilangan pelanggan utama, terjadinya bencana yang tidak

diasuransikan, seperti gempa bumi atau banjir atau masalah

perburuhan yang tidak biasa.

4. Perkara pengadilan, gugatan hukum atau masalah serupa yang sudah

terjadi dan dapat membahayakan kemampuan perusahaan untuk

beroperasi.

SPAP (PSA No. 30) memberikan pedoman kepada auditor tentang dampak

kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

terhadap opini auditor sebagai berikut:

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 31: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

16

Universitas Indonesia

1. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian mengenai kemampuan

satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam

jangka waktu yang pantas, auditor harus:

a. Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang

ditujukan untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa

tersebut.

b. Menentukan apakah rencana tersebut dapat secara efektif

dilaksanakan.

2. Jika manajemen tidak memiliki rencana yang mengurangi dampak

kondisi dan peristiwa terhadap kemampuan satuan usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya, auditor mempertimbangkan

untuk memberikan pernyataan tidak memberikan pendapat

(disclaimer).

3. Jika manajemen memiliki rencana tersebut, langkah selanjutnya yang

harus dilakukan oleh auditor adalah menyimpulkan bahwa efektifitas

rencana tersebut, diantaranya:

a. Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut tidak efektif, auditor

menyatakan tidak memberikan pendapat (disclaimer).

b. Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif dan klien

mengungkapkan dalam catatan laporan keuangan, auditor

menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified

opinion with emphasis of matter paragraph).

c. Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif akan tetapi

klien tidak mengungkapkan dalam catatan laporan keuangan,

auditor memberikan pendapat tidak wajar (adverse).

Untuk mempermudah gambaran mengenai pertimbangan pernyataan opini

tentang memberi pendapat dan tidak memberi pendapat dalam hal auditor

menghadapi kesangsian atas kemampuan entitas dalam mempertahankan

hidupnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 32: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

17

Universitas Indonesia

Gambar 2.1 Pedoman Pernyataan Opini Going-concern

Sumber: SPAP SA Seksi 341

Jika auditor menyimpulkan keragu-raguan atas kemampuan perusahaan

untuk melanjutkan usahanya, pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelas perlu dibuat, terlepas dari pengungkapan dalam laporan keuangan. PSA

30 memperbolehkan tetapi tidak menganjurkan pernyataan tidak memberikan

pendapat karena adanya kesangsian atas kelangsungan hidup.

Auditor sangsi atas

kelangsungan hidup

suatu usaha?

Apakah ada

rencana

manajemen?

Apakah cukup

pengungkapan?

Apakah rencana

manajemen

dapat efektif

dilaksanakan?

Pendapat wajar tanpa

pengecualian

Pendapat wajar

dengan

pengecualian atau

pendapat tidak

wajar

Tidak memberikan

pendapat

Tidak memberikan

pendapat

Tidak

Ya

Ya

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 33: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

18

Universitas Indonesia

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Opini Going-Concern

2.3.1 Audit Tenure

Audit tenure merupakan jumlah tahun dimana KAP melakukan perikatan

audit dengan auditee yang sama. Perikatan audit yang lama akan menjadikan

auditor kehilangan independensinya, sehingga kemungkinan untuk memberikan

opini going-concern akan sulit, atau justru akan membuat KAP lebih memahami

kondisi keuangan dan akan lebih mudah mendeteksi masalah going-concern

(Carey dan Simnett, 2006). Untuk menjaga independensinya, beberapa negara

menetapkan peraturan mengenai rotasi KAP. Di Indonesia peraturan mengenai

rotasi KAP diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 423/KMK.06/2002

tentang Jasa Akuntan Publik yang mewajibkan pemberian jasa audit atas laporan

keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun

buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama 3 (tiga) tahun

buku berturut-turut. Setahun kemudian, dikeluarkan Keputusan Menteri Keuangan

Nomor: 359/KMK.06/2003 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan

Nomor: 423/KMK.06/2002. Dalam keputusan ini, diterapkan beberapa

penyesuaian pada peraturan sebelumnya. Salah satu penyesuaiannya yang

ditetapkan adalah penambahan penjelasan atas situasi-situasi yang terkait dengan

aturan rotasi auditor tersebut. Pada tahun 2008, dilakukan revisi terkait dengan

peraturan ini dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

17/PMK.01/2008 dimana lama maksimal untuk jasa yang diberikan oleh Akuntan

Publik tetap 3 tahun sedangkan untuk KAP menjadi maksimal 6 tahun.

Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan

Nomor: 17/PMK.01/2008, Akuntan Publik dapat menerima kembali penugasan

audit umum untuk klien yang dimaksud setelah 1 (satu) tahun buku tidak

memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien tersebut. Jasa audit

umum atas laporan keuangan dapat diberikan kembali kepada klien yang sama

melalui KAP setelah 1 (satu) tahun buku tidak diberikan melalui KAP tersebut.

Dalam hal KAP yang telah menyelenggarakan audit umum atas laporan

keuangan dari suatu entitas melakukan perubahan komposisi Akuntan Publiknya,

maka terhadap KAP tersebut tetap diberlakukan ketentuan pembatasan masa

pemberian jasa. KAP yang melakukan perubahan komposisi Akuntan Publik yang

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 34: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

19

Universitas Indonesia

mengakibatkan jumlah Akuntan Publiknya 50% atau lebih berasal dari KAP yang

telah menyelenggarakan audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas,

diberlakukan sebagai kelanjutan KAP asal Akuntan Publik yang bersangkutan dan

tetap diberlakukan pembatasan penyelenggaraan audit umum atas laporan

keuangan. Begitu pula dengan Pendirian atau perubahan nama KAP yang

komposisi Akuntan Publiknya 50% atau lebih berasal dari KAP yang telah

menyelenggarakan audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas,

diberlakukan sebagai kelanjutan KAP asal Akuntan Publik yang bersangkutan dan

tetap diberlakukan pembatasan penyelenggaraan audit umum atas laporan

keuangan.

2.3.2 Financial Distress

Supardi dan Mastuti (2003) dalam Ramadhany (2004) menyatakan bahwa

manajemen sering dihadapkan pada kegagalan dalam membesarkan perusahaan.

Akibatnya kelangsungan hidup (going-concern) perusahaan ke depan tidak jelas.

Perusahaan menjadi tidak sehat atau sakit, bahkan berkelanjutan mengalami krisis

yang berkepanjangan. Kondisi ini dapat mengakibatkan ke arah kebangkrutan atau

likuidasi ataupun insolvabilitas. Kebangkrutan diartikan sebagai kegagalan

perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba.

Kondisi keuangan perusahaan adalah suatu tampilan atau keadaan secara

utuh atas keuangan perusahaan selama periode atau kurun waktu tertentu. Kondisi

keuangan merupakan gambaran atas kinerja sebuah perusahaan dalam suatu

periode kerja (Teguh, 2011). Ramadhany (2004) menyatakan bahwa kondisi

keuangan perusahaan menggambarkan tingkat kesehatan perusahaan

sesungguhnya. Mc Keown et. al (1991) dalam Setyarno (2006) menemukan

bahwa auditor hampir tidak pernah memberikan opini audit going concern pada

perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Krishnan dan Krishnan

(1996) dalam Setyarno (2006) menyatakan bahwa auditor lebih cenderung untuk

mengeluarkan opini audit going-concern ketika kemungkinan kebangkrutan

berada diatas 28 persen dengan menggunakan model prediksi Zmijeski. Carcello

dan Neal (2000) dalam Setyarno (2006) menyatakan bahwa semakin buruk

kondisi keuangan perusahaan maka semakin besar probabilitas perusahaan

menerima opini going concern.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 35: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

20

Universitas Indonesia

Menurut Supardi dan Mastuti (2003) dalam Ramadhany (2004), sebuah

perusahaan yang mengalami kebangkrutan didefinisikan ke dalam beberapa

pengertian, yaitu:

1. Kegagalan ekonomi (Economic distress)

Kegagalan dalam arti ekonomi biasanya berarti perusahaan kehilangan

uang atau pendapatan sehingga tidak mampu menutupi biayanya sendiri,

ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang

dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban. Kegagalan terjadi bila

arus kas sebenarnya dari perusahaan tersebut jauh di bawah arus kas yang

diharapkan. Bahkan kegagalan dapat juga berarti bahwa tingkat

pendapatan atas biaya historis dari investasinya lebih kecil daripada biaya

modal perusahaan yang dikeluarkan untuk sebuah investasi tersebut.

2. Kegagalan keuangan (Financial distress)

Pengertian financial distress mempunyai makna kesulitan dana baik dalam

arti dana dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja.

Sebagian asset libility management sangat berperan dalam pengaturan

untuk menjaga agar perusahaan tidak terkena financial distress.

Altman dan McGough (1974) dalam Fanny dan Saputra (2005)

menyarankan penggunaan model prediksi kebangkrutan sebagai alat bantu auditor

untuk memutuskan kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan

hidupnya, karena penelitiannya menemukan bahwa tingkat prediksi kebangkrutan

dengan menggunakan suatu model prediksi mencapai tingkat keakuratan 82%.

Fanny dan Saputra (2005) menemukan bahwa penggunaan model prediksi

kebangkrutan yang dikembangkan oleh Altman mempengaruhi ketepatan

pemberian opini audit. Penelitian yang dilakukan oleh Setyarno, et al., (2006) juga

berhasil membuktikan bahwa model prediksi kebangkrutan Altman berpengaruh

terhadap penerimaan opini audit going-concern.

Santosa dan Wedari (2007) melakukan penelitian yang menggunakan

beberapa model prediksi kebangkrutan seperti The Zmijeski model, The Springate

model dan Altman model menunjukan hasil bahwa penggunaan altman

berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Semakin baik kondisi

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 36: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

21

Universitas Indonesia

perusahaan maka semakin kecil kemungkinan menerima opini audit going

concern karena auditor hanya memberikan opini going concern perusahaan yang

dikatakan bangkrut atau sulit mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan yang terancam bangkrut berpeluang

mendapatkan opini audit going-concern dari auditor.

Sampai dengan saat ini, Z Score model ini masih lebih banyak digunakan

oleh para peneliti, praktisi, serta para akademis di bidang akuntansi dibandingkan

model prediksi kebangkrutan lainnya (Altman, 1993 dalam Fanny dan Saputra

2005). Dari penelitiannya terhadap 33 perusahaan yang dinyatakan bangkrut dan

33 perusahaan yang tidak bangkrut, dengan menggunakan 22 variabel (rasio)

ditemukan lima rasio yang paling berkontribusi terhadap model prediksi.

Selanjutnya dilakukan teknik diskriminasi melalui program komputer untuk

menghasilkan fungsi diskriminan (Ramadhany, 2004).

Fungsi diskriminan model Altman dirumuskan:

Z = 1,2 (X1) + 1,4 (X2) + 3,3 (X3) + 0,6 (X4) + 0,999 (X5)

Dimana

Z = Altman Z Score

X1 = Current Assets – Current Liabilities / Total assets

X2 = Retained Earnings / Total assets

X3 = Earnings before Interest and Taxes / Total Assets

X4 = Market Value of Equity / Book Value of Total Debt

X5 = Sales/ Total Sales

Apabila nilai Z < 1,81 maka perusahaan diprediksi akan bangkrut. Nilai Z

> 2,99 maka perushaan diprediksi tidak akan bangkrut. Sedangkan nilai antara

1,81 < Z < 2,99 masuk dalam grey area.

2.3.3 Ukuran Perusahaan

Mutchler (1985) dalam Santosa dan Wedari (2007), menyatakan bahwa

auditor lebih sering mengeluarkan modifikasi opini audit going-concern pada

perusahaan yang lebih kecil. Hal ini dimungkinkan karena auditor mempercayai

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 37: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

22

Universitas Indonesia

bahwa perusahaan yang lebih besar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan

keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan yang lebih kecil. Namun, tidak

semua auditor bertindak demikian.

Barnes dan Huan (1993) dalam Fanny dan Saputra (2005), menyatakan

ketika sebuah Kantor Akuntan Publik sudah memiliki reputasi yang baik, maka ia

akan berusaha mempertahankan reputasinya itu dan menghindarkan diri dari hal-

hal yang bisa merusak reputasinya tersebut, sehingga mereka akan selalu bersikap

objektif terhadap pekerjaannya, apabila memang perusahaan tersebut mengalami

kerugian akan kelangsungan hidupnya maka opini yang akan diterimanya adalah

opini audit going concern, tanpa memandang apakah ukuran perusahaan tersebut

besar atau tidak. Carcello dan Neal (2000) dalam Setyarno (2006), menemukan

bahwa ada hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan penerimaan opini

audit going concern. Semakin besar ukuran perusahaan akan semakin kecil

kemungkinan menerima opini audit going concern.

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan total aktiva

yang dimiliki perusahaan. Variabel ukuran perusahaan diukur melalui logaritma

dari total aktiva perusahaan (Carey dan Simnett, 2010).

2.3.4 Leverage Ratio

Rudyawan dan Badera (2009) menjelaskan bahwa rasio leverage

merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban keuangannya. Leverage mengacu pada jumlah pendanaan

yang berasal dari utang perusahaan kepada kreditor. Rasio leverage diukur dengan

menggunakan rasio debt to total assets. Rasio leverage yang tinggi dapat

berdampak buruk bagi kondisi keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio

leverage, semakin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan

dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Hal

ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini audit going

concern.

Basri (1998) dalam Fanny dan Saputra (2005) mengatakan bahwa secara

de facto sebetulnya sekitar 80% dari lebih 280 perusahaan go public praktis bisa

dikategorikan bangkrut. Hal ini disebabkan oleh utang perusahaan yang sudah

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 38: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

23

Universitas Indonesia

jauh melebihi asetnya. Semakin tinggi rasio leverage yang ditandai dengan

meningkatnya total utang terhadap total aset (debt to total assets), semakin

menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan dapat menimbulkan

ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan.

2.3.5 Reputasi KAP

Craswell, et al. dalam Fanny dan Saputra (2005) menyatakan bahwa klien

biasanya mempersepsikan bahwa auditor yang berasal dari Kantor Akuntan Publik

besar dan yang memiliki afiliasi dengan Kantor Akuntan Publik internasional

yang memiliki kualitas yang lebih tinggi karena auditor tersebut memiliki

karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas, seperti pelatihan, pengakuan

internasional, serta adanya peer review.

De Angelo (1981) dalam Setyrano (2006) menyatakan bahwa auditor skala

besar memiliki insentif yang lebih untuk menghindari kerusakan reputasi

dibandingkan pada auditor skala kecil. Auditor skala besar juga lebih cenderung

untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada karena mereka lebih kuat

menghadapi resiko pengadilan. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu,

proksi yang sering digunakan untuk menilai reputasi Kantor Akuntan Publik

adalah dengan menggunakan skala Kantor Akuntan Publik. McKinley et al.

(1985) dalam Fanny dan Saputra (2005), menyatakan bahwa ketika sebuah Kantor

Akuntan Publik mengklaim dirinya sebagai KAP besar seperti yang dilakukan

oleh big four firms, maka mereka akan berusaha keras untuk menjaga nama besar

tersebut, mereka menghindari tindakan-tindakan yang dapat mengganggu nama

besar mereka.

Adapun KAP yang tergolong Big Four di Indonesia adalah:

1. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (berafiliasi dengan

PricewaterhouseCoopers).

2. KAP Purwantono, Suherman & Surja (berafiliasi dengan Ernst & Young).

3. KAP Siddharta dan Widjaja (berafiliasi dengan KPMG).

4. KAP Osman Bing Satrio (berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu).

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 39: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

24

Universitas Indonesia

2.3.6 Jumlah Tahun Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

DeFond et al. (2002) berpendapat bahwa perusahaan yang relatif masih

baru akan memiliki kemungkinan yang lebih besar dalam mengalami masalah

keuangan dibandingkan dengan perusahaan yang sudah lebih lama berdiri.

Perusahaan yang relatif sudah lama berdiri dianggap sudah cukup konsisten

sehingga akan mampu mengatasi masalah keuangan dan lebih tahan dalam

menghadapi masalah keuangan tersebut, sehingga kemungkinan untuk menerima

opini audit going-concern lebih kecil jika dibandingkan dengan perusahaan yang

relatif masih baru.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu tentang opini audit going-concern baik

yang dilakukan di Indonesia maupun di luar negeri antara lain dilakukan oleh:

1) Carey dan Simnett (2006), meneliti pengaruh variabel auditor client tenure

terhadap pemberian opini audit going-concern pada perusahaan publik

yang terdaftar di Australia Stock Exchange (ASX) pada tahun 1995. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan variabel lain sebagai variabel kontrol

yang mungkin merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan

pemberian opini audit going-concern oleh auditor. Untuk auditor client

tenure peneliti menetukan bahwa long audit tenure adalah apabila seorang

auditor telah menjadi partner in charge lebih dari tujuh tahun

(TENURE>7), dengan alasan bahwa setelah periode tersebut kualitas audit

cenderung sudah berada pada titik yang maksimum. Dan hasilnya adalah

variabel (TENURE>7) berpengaruh signifikan negatif terhadap

kemungkinan penerimaan opini audit going-concern. Ini menunjukkan

bahwa semakin lama masa pemberian jasa audit oleh auditor maka akan

memiliki kecendrungan yang lebih rendah dalam memberikan opini audit

going-concern.

2) Jackson et al. (2008), meneliti pengaruh variabel auditor client tenure

terhadap pemberian opini audit going-concern pada perusahaan publik

yang terdaftar di Australia Stock Exchange (ASX) antara tahun 1995-2003.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 40: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

25

Universitas Indonesia

Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel lain sebagai variabel

kontrol yang mungkin merupakan faktor yang dapat mempengaruhi

keputusan pemberian opini audit going-concern. Hasil penelitiannya

menemukan bahwa audit client tenure berhubungan positif dengan

kemungkinan pemberian opini audit going-concern. Hasil ini bertolak

belakang dengan hasil penelitian Carey dan Simnett (2006).

3) Geiger dan Rama (2006), meneliti pengaruh variabel audit firm size

terhadap pemberian opini audit going-concern pada perusahaan di

Amerika Serikat antara tahun 1990-2000. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa type I error (laporan audit yang tidak memberikan

opini going-concern pada perusahaan yang kemudian bangkrut) dan type II

error (laporan audit yang memberikan opini going-concern pada

perusahaan yang tidak mengalami kebangkrutan pada tahun berikutnya)

memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terjadi pada KAP yang

termasuk kategori Big 4 jika dibandingkan dengan KAP non Big 4.

4) Ramadhany (2004), meneliti pengaruh variabel keberadaan komite audit,

default hutang, kondisi keuangan, opini audit tahun sebelumnya, ukuran

perusahaan dan skala auditor terhadap kemungkinan penerimaan opini

audit going-concern pada perusahaan manufaktur yang mengalami

kesulitan keuangan (financial distress). Penelitian tersebut memberikan

bukti empiris bahwa variabel default hutang, kondisi keuangan (financial

distress), dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh secara signifikan

terhadap penerimaan opini audit going concern.

5) Fanny dan Saputra (2005) melakukan penelitian dengan menggunakan

variabel model prediksi kebangkrutan yaitu Altman dan revised altman

model, model Springate dan model Zmijewski, selain itu juga

menggunakan variabel pertumbuhan perusahaan serta reputasi Kantor

Akuntan Publik. Penelitiannya menemukan bukti bahwa model prediksi

oleh Altman merupakan model prediksi terbaik di antara kedua model

prediksi lainnya, selanjutnya diikuti oleh model Springate. Sedangkan

penggunaan model Zmijewski memberikan performance terburuk dalam

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 41: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

26

Universitas Indonesia

prediksi kebangkrutan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemberian

opini audit going-concern tidak dipengaruhi oleh pertumbuhan perusahaan

dan reputasi Kantor Akuntan Publik.

6) Penelitian Setyarno et al., (2006) menggunakan 4 variabel, yaitu 2 variabel

keuangan (kondisi keuangan perusahaan dan pertumbuhan perusahaan)

serta non keuangan (kualitas audit dan opini audit tahun sebelumnya).

Dengan menggunakan alat analisis Regresi Logistik, penelitian ini

memberikan bukti empiris bahwa variabel kondisi keuangan perusahaan

dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan opini audit going-concern, sedangkan variabel kualitas audit

dan pertumbuhan perusahaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan

terhadap penerimaan opini audit going-concern.

7) Santosa dan Wedari (2007) menyimpulkan bahwa pada penerimaan opini

audit dapat ditunjukkan melalui observasi kondisi internal perusahaan,

opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran

perusahaan. Hasilnya, kualitas audit dan pertumbuhan perusahaan tidak

mempengaruhi opini going-concern, sedangkan ukuran perusahaan dan

kondisi keuangan perusahaan berpengaruh negatif terhadap opini going-

concern. Namun, opini going concern pada tahun sebelumnya memiliki

pengaruh yang positif terhadap opini going-concern.

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Variabel Hasil Penelitian

1 Carey dan

Simnett

(2006)

- Dependen: Opini going-concern

- Independen: TENURE>7

- Kontrol: PBANK, SIZE, AGE,

LEV, CLEV, RETURN, LLOSS,

INVESTMENTS, AUDFIRM,

FEERATIO, CFFO, TENURE≤2

LLOSS, LEV dan

TENURE≤2 berpengaruh

signifikan positif terhadap

penerimaan opini going-

concern.

Sementara itu

TENURE>7, AGE dan

INVESTMENTS

berpengaruh signifikan

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 42: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

27

Universitas Indonesia

negatif terhadap

penerimaan opini going-

concern.

SIZE, CLEV, RETURN,

CFFO, FEERATIO,

AUDFIRM dan PBANK

tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap

penerimaan opini going-

concern.

2 Jackson et.

al (2008).

- Dependen: Opini going-concern

- Independen: TENURE

- Kontrol: FRISK, SIZE, LEV,

CLEV, RETURN, LDISTRESS,

INVEST, FEERATIO, SCFO,

PRIOR, BIG_N, LEADER

TENURE, FEERATIOO,

FRISK, LDISTRESS, dan

PRIOR berpengaruh

signifikan positif terhadap

penerimaan opini going-

concern.

Sementara itu SIZE,

INVEST, BIG_N dan

SCFO berpengaruh

signifikan negatif terhadap

penerimaan opini going-

concern.

LEADER, LEV, CLEV,

RETURN, tidak memiliki

pengaruh yang signifikan

terhadap penerimaan opini

going-concern.

3 Geiger dan

Rama

(2006)

- Dependen: Opini going-concern

- Independen: Auditor reputation

- Kontrol: Financial distress, Sales,

Default, Listed in NYSE

type I error (laporan audit

yang tidak memberikan

opini going-concern pada

perusahaan yang

kemudian bangkrut) dan

type II error (laporan

audit yang memberikan

opini going-concern pada

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 43: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

28

Universitas Indonesia

perusahaan yang tidak

mengalami kebangkrutan

pada tahun berikutnya)

memiliki kemungkinan

yang lebih kecil untuk

terjadi pada KAP yang

termasuk kategori Big 4

jika dibandingkan dengan

KAP non Big 4

4 Alexander

Ramadhany

(2004)

- Dependen: Opini going-concern

-Independen: Komisaris

independen, default hutang,

kondisi keuangan, opini audit

sebelumnya, ukuran perusahaan,

skala auditor

Default hutang, kondisi

keuangan (financial

distress), dan opini audit

tahun sebelumnya

berpengaruh secara

signifikan terhadap

penerimaan opini audit

going concern.

5 Fanny dan

Saputra

(2005)

- Dependen: Opini going-concern

-Independen: model prediksi

kebangkrutan Altman, revised

Altman model, model Springate

dan model Zmijewski,

pertumbuhan perusahaan, reputasi

Kantor Akuntan Publik.

Model prediksi oleh

Altman merupakan model

prediksi terbaik di antara

kedua model prediksi

lainnya, selanjutnya

diikuti oleh model

Springate. Sedangkan

penggunaan model

Zmijewski memberikan

performance terburuk

dalam prediksi

kebangkrutan.

Hasil penelitian

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 44: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

29

Universitas Indonesia

mengungkapkan bahwa

pemberian opini audit

going-concern tidak

dipengaruhi oleh

pertumbuhan perusahaan

dan reputasi Kantor

Akuntan Publik.

6 Setyarno et

al., (2006)

- Dependen: Opini going-concern

-Independen: kondisi keuangan

perusahaan, pertumbuhan

perusahaan, kualitas audit dan

opini audit tahun sebelumnya.

Kondisi keuangan

perusahaan dan opini

audit tahun sebelumnya

berpengaruh signifikan

terhadap penerimaan opini

audit going-concern,

sedangkan variabel

kualitas audit dan

pertumbuhan perusahaan

tidak menunjukkan

pengaruh yang signifikan

terhadap penerimaan opini

audit going-concern.

7 Santosa dan

Wedari

(2007)

- Dependen: Opini going-concern

-Independen: Kualitas audit,

kondisi keuangan perusahaan,

opini audit tahun sebelumnya,

pertumbuhan perusahaan, ukuran

perusahaan.

Kualitas audit dan

pertumbuhan perusahaan

tidak mempengaruhi opini

going-concern. Ukuran

perusahaan dan kondisi

keuangan perusahaan

berpengaruh negatif

terhadap opini going-

concern. Namun, opini

going concern pada tahun

sebelumnya memiliki

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 45: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

30

Universitas Indonesia

pengaruh yang positif

terhadap opini going-

concern.

2.5 Pengembangan Hipotesis

2.5.1 Hubungan Audit Tenure dengan Pemberian Opini Going-Concern

Opini audit going-concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor

untuk memastikan apakah perusahaan dapat merpertahankan kelangsungan

hidupnya (SPAP, 2001). Menurut McKeown et al. (1991) dalam Ramadhany

(2004) menyatakan bahwa semakin kondisi perusahaan terganggu atau memburuk

maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini audit going-

concern.

De Fond et al. (2002) berpendapat bahwa dalam mengeluarkan opini

going-concern, auditor harus mengevaluasi performa dan tekanan yang sedang

dihadapi oleh klien nya secara objektif. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan

antara pemberian opini going-concern dengan independensi auditor. Untuk itu

auditor harus objektif dalam memberikan opini going-concern terhadap klien nya

agar tidak merugikan pihak-pihak pengguna laporan keuangan.

Mautz dan Sharaf (1961) dalam Giri (2010) menyatakan bahwa debat

mengenai audit tenure selalu dikaitkan dengan independensi. Independensi

merupakan dasar bagi profesi akuntansi dan merupakan aset penting bagi

akuntansi. Independensi auditor merupakan pondasi bagi laporan auditor yang

reliable. Ancaman terbesar bagi independensi auditor adalah terjadi erosi pada

kejujuran yang seharusnya netral dan objektif.

Hasil penelitian tentang audit tenure dan rotasi wajib menunjukkan

temuan yang berbeda-beda. Rotasi mandatori cenderung akan menurunkan

kualitas audit (Jackson et al. 2008; Myers et al. 2003; Ghosh and Moon 2003;

Geiger and Raghunandan 2002). Akan tetapi ada juga peneliti yang menemukan

bahwa rotasi wajib auditor memang diperlukan untuk menaikkan kualitas audit

(Vanstraelen 2000; Carey and Simnett 2006; Johnson et al. 2002).

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 46: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

31

Universitas Indonesia

Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang jasa

akuntan publik disebutkan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan

keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama enam tahun buku

berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama tiga tahun buku

berturut-turut. KAP dan akuntan publik tersebut dapat menerima kembali jasa

audit umum setelah satu tahun tidak mengaudit klien tersebut. Semakin lama

hubungan penugasan KAP oleh perusahaan, dikhawatirkan dapat berpengaruh

terhadap tingkat independensi dari KAP tersebut, sehingga kemungkinan untuk

memberikan opini going-concern juga akan semakin kecil. Audit tenure diprediksi

akan berpengaruh negatif terhadap pemberian opini going-concern. Berdasarkan

latar belakang tersebut maka hipotesis pertama dari penelitian ini adalah:

H1 = Semakin lama audit tenure maka akan semakin kecil kemungkinan untuk

mendapatkan opini audit going-concern.

2.5.2 Hubungan Financial Distress dengan Pemberian Opini Going-Concern

Perusahaan yang mengalami financial distress adalah perusahaan yang

sedang mengalami kondisi keuangan yang memburuk. Keadaan ini dapat

tercermin dari rasio keuangan perusahaan yang terus memburuk dan menurun.

Rasio-rasio ini yang dijadikan oleh beberapa peneliti untuk memprediksi

kegagalan perusahaan yang akan bangkrut beberapa tahun kedepan, diantaranya

adalah Altman (1984) dan Zmijewski (1984). Altman (1968) telah melakukan

studi untuk menemukan suatu model prediksi kebangkrutan dalam beberapa

periode sebelum kebangkrutan benar-benar terjadi. Model prediksi yang

digunakan didasarkan pada kondisi keuangan (financial distress) perusahaan.

Kondisi keuangan menggambarkan tingkat kesehatan perusahaan

sesungguhnya. MeKeown et al. (1991) dalam Ramadhany (2004) menemukan

bukti bahwa auditor hampir tidak pernah mengeluarkan opini going-concern pada

perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Carcello dan Neal (2000)

dalam Setyarno et al. (2006) menyatakan bahwa semakin buruk kondisi keuangan

perusahaan maka semakin besar probabilitas perusahaan menerima opini going-

concern.

Santosa dan Wedari (2007) yang menggunakan beberapa model prediksi

kebangkrutan seperti The Zmijewski model, The Springate model dan Altman

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 47: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

32

Universitas Indonesia

model menemukan hasil yang sama dengan penelitian Setyarno et al., (2006)

bahwa model prediksi kebangkrutan Altman berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going-concern. Penelitian serupa juga dilakukan Fanny dan Saputra

(2005) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa model prediksi

kebangkrutan Altman adalah yang terbaik dalam memprediksi kondisi keuangan

perusahaan dibandingkan model lain seperti The Zmijewski model dan The

Springate model.

Ross et al., (2002) dalam Fitrianasari dan Januarti, (2008) menyatakan

bahwa kesulitan keuangan (financial distress) akan menyebabkan perusahaan

mengalami gangguan dalam keuangan seperti arus kas negatif, rasio keuangan

yang buruk, dan gagal bayar pada perjanjian utang. Pada akhirnya, kesulitan

keuangan ini akan mengarah pada going-concern diragukan. Financial distress

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going-concern, dimana perusahaan

yang mengalami financial distress kemungkinan besar akan mendapat opini audit

going-concern karena perusahaan tersebut mengindikasikan kelangsungan hidup

yang diragukan.

Bedasarkan penjelasan dan latar belakang tersebut maka hipotesis kedua

dalam penelitian ini adalah:

H2 = Semakin buruk kondisi keuangan perusahaan maka akan semakin besar

kemungkinan untuk mendapatkan opini audit going-concern.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 48: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

33 Universitas Indonesia

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Pada penelitian ini selain variabel independen (audit client tenure dan

kondisi keuangan perusahaan) dan variabel dependen (opini going-concern),

peneliti juga menggunakan variabel kontrol (ukuran perusahaan, leverage,

operating cash flow, kerugian tahun sebelumnya, reputasi KAP dan jumlah tahun

terdaftar di BEI). Adapun digunakannya variabel kontrol adalah untuk mengontrol

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Hubungan antara

ketiga variabel tersebut dapat ditunjukkan dengan kerangka pemikiran teoritis

berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

Audit Tenure

Financial Distress

Ukuran perusahaan

Leverage

Reputasi KAP

Jumlah tahun terdaftar

di BEI

Pemberian Opini

going-concern

(+)

(+)

(+)

(-)

(-)

(-)

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 49: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

34

Universitas Indonesia

3.2 Model Penelitian

Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

ini adalah sebagai berikut:

GCOit = α + β1(PTENUREit) + β2(FTENUREit) + β3(FDISTRESSit) +

β4(LEVit) + β5(BIG4it) + β6(SIZEit) + β7(AGEit) + ℰit

Dimana:

GCOit = Opini going-concern yang diberikan oleh auditor. Nilai 1

jika opini going-concern, dan nilai 0 jika opini non going-

concern.

PTENUREit = Lama masa pemberian jasa audit oleh seorang akuntan

publik pada perusahaan i pada tahun t.

FTENUREit = Lama masa pemberian jasa audit oleh suatu KAP pada

perusahaan i pada tahun t.

FDISTRESSit = Kondisi keuangan perusahaan yang diukur dengan Altman

Z score. Nilai 1 jika berada pada kondisi keuangan yang

tidak sehat, dan nilai 0 jika berada pada kondisi keuangan

yang sehat.

SIZEit = Logaritma natural dari total aset perusahaan i pada tahun t.

LEVi = Rasio total hutang terhadap total aset perusahaan i pada

tahun t.

BIG4it = Dummy variable, 1 jika KAP termasuk Big 4, 0 jika non

Big 4.

AGEit = Logaritma natural dari jumlah tahun perusahaan terdaftar di

BEI.

3.3 Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemberian opini audit

going-concern. Opini audit going-concern adalah opini audit yang dikeluarkan

oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Opini going-concern akan diberi nilai 1, sedangkan opini

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 50: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

35

Universitas Indonesia

non going-concern diberi 0. Klasifikasi ini sesuai dengan penelitian Carey dan

Simnett (2006), Jackson et al. (2008), Fanny dan Saputra (2005) dan Setyarno

(2006).

3.3.2 Variabel Independen

Variabel independen dari penelitian ini adalah audit tenure dan financial

distress. Definisi operasional mengenai variabel independen adalah sebagai

berikut:

3.3.2.1 Audit Tenure

Audit tenure dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu tenure AP dan

KAP, dan dihitung berdasarkan tenure riil. Audit tenure yang merujuk pada tenure

KAP, yaitu jumlah tahun suatu perusahaan yang diaudit oleh KAP yang sama.

Dalam menentukan tenure KAP diperlukan kehati-hatian karena tidak jarang KAP

melakukan perubahan nama—sehingga seakan-akan KAP berganti—akan tetapi

secara substansial KAP tersebut tetap KAP yang sama (Abraham, 2012). Terdapat

dua dasar untuk menetukan tenure KAP. Pertama, berdasarkan kriteria KMK

Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 6 ayat 6 yang menyatakan bahwa apabila KAP

melakukan perubahan komposisi Akuntan Publik dan mengubah nama namun 50

persen atau lebih jumlah Akuntan Publik berasal dari KAP sebelumnya, maka

KAP tersebut dianggap merupakan KAP yang sama. Dasar kedua yang dapat

digunakan adalah dengan melihat afiliasi internasionalnya. Karena berdasarkan

KMK Nomor 423/KMK.06/2002 dan Nomor 359/KMK.06/2003, KAP

internasional hanya diperbolehkan berafiliasi dengan satu KAP di Indonesia.

Karena keterbatasan informasi mengenai komposisi akuntan publik di

setiap KAP, peneliti hanya melihat ke nama afiliasi internasional sebagai dasar

untuk menentukan tenure KAP.

Tenure AP merupakan jumlah waktu dimana akuntan publik yang

berperan sebagai partner in charge dalam melakukan audit kepada perusahaan

yang sama. Untuk menentukan tenure AP relatif lebih mudah karena nama AP

secara jelas dicantumkan dalam laporan auditor.

Tenure AP (PTENURE) diukur berdasarkan lama masa pemberian jasa

audit oleh Akuntan Publik yang bertindak sebagai Partner in Charge dalam

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 51: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

36

Universitas Indonesia

penugasan audit. Sedangkan tenure KAP (FTENURE) diukur berdasarkan lama

masa pemberian jasa audit oleh KAP. Selama perusahaan tidak melakukan rotasi

Akuntan Publik (KAP), maka PTENURE (FTENURE) akan terus bertambah

setiap tahunnya. Jika rotasi Akuntan Publik (KAP) terjadi di tahun t, maka

PTENURE (FTENURE) kembali ke angka 1.

Selain menggunakan tenure kontinu, juga akan dilakukan pengujian

tambahan menggunakan tenure dummy. Dalam penelitian ini untuk menentukan

tenure dummy KAP digunakan batas tenur 6 tahun. Hal ini untuk melihat apakah

terdapat pengaruh audit tenure sebelum dan sesudah melewati batas waktu yang

telah ditentukan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008.

Untuk tenure AP, karena dari seluruh sampel perusahaan dalam penelitian ini

tidak ada tenure AP yang lebih dari 3 tahun, maka batas tenure untuk AP dalam

penelitian ini adalah 2 tahun. Hal ini sesuai dengan pengukuran tenure AP pada

penelitian Carey Simnett (2006) yang menggunakan tenure 2 tahun untuk melihat

adanya penurunan kualitas audit pada tahun-tahun awal karena adanya

kemungkinan kedekatan dengan klien pada 2 tahun pertama penugasan. Untuk

tenure AP yang lebih kecil dari 2 tahun diberi nilai 0, sedangkan untuk yang lebih

dari 2 tahun diberi nilai 1. Sedangkan untuk tenure KAP yang lebih kecil dari 6

tahun diberi nilai 0, dan nilai 1 untuk tenure yang lebih dari 6 tahun.

3.3.2.2 Financial Distress

Pada penelitian ini digunakan model prediksi kebangkrutan Altman dalam

pengukur kondisi keuangan perusahaan. Alasan digunakannya model ini adalah

karena berdasarkan hasil peneitian-penelitian sebelumnya (Fanny dan Saputra,

2005; Santosa dan Wedari 2007; dan Setyarno et al., 2006), model Altman

merupakan yang terbaik dalam memprediksi kondisi keuangan perusahaan jika

dibandingkan dengan model lainnya seperti Zmijewski dan Springate. Fungsi

diskriminan model Altman dirumuskan:

Z = 1,2 (X1) + 1,4 (X2) + 3,3 (X3) + 0,6 (X4) + 0,999 (X5)

Dimana

Z = Altman Z Score

X1 = Current Assets – Current Liabilities / Total assets

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 52: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

37

Universitas Indonesia

X2 = Retained Earnings / Total assets

X3 = Earnings before Interest and Taxes / Total Assets

X4 = Market Value of Equity / Book Value of Total Debt

X5 = Sales/ Total Sales

Apabila nilai Z < 1,81 maka perusahaan diklasifikasikan sebagai bankrupt

atau diprediksi akan bangkrut. Nilai Z > 2,99 maka perusahaan diklasifikasikan

sebagai non-bankrupt atau diprediksi tidak akan bangkrut. Sedangkan nilai antara

1,81 < Z < 2,99 masuk dalam grey area. Namun pada penelitian ini nilai dari

Zscore Altman bukan untuk memprediksikan suatu perusahaan dalam kondisi

bangkrut atau tidak bangkrut, melainkan hanya untuk mengukur kondisi keuangan

perusahaan saja. Jadi, berapapun nilai perhitungan dari Zscore, tidak

mengindikasikan perusahaan dalam keadaan bangkrut atau tidak bangkrut.

Dalam penelitian ini, peneliti mengklasifikasikan perusahaan yang

termasuk dalam grey area dan non-bankrupt kedalam kondisi good. Berarti

perusahaan yang mempunyai nilai Zscore sama dengan atau lebih besar dari 1,81

maka perusahaan tersebut sedang tidak dalam kondisi kesulitan keuangan atau

financial distress. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Z Score lebih kecil

dari 1,81 maka perusahaan tersebut sedang mengalami kondisi kesulitan keuangan

atau financial distress. Setelah diklasifikasikan variabel ini kemudian diukur

dengan variabel dummy, 1 untuk perusahaan yang mengalami financial distress,

dan 0 untuk perusahaan sedang dalam kondisi keungan yang baik. Hal ini sesuai

dengan yang dilakukan dalam penelitian Aziz (2008).

3.3.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, rasio

leverage, arus kas aktivitas operasional perusahaan, reputasi KAP, jumlah tahun

tedaftar di BEI, dan kerugian yang dialami tahun sebelumnya. Definisi

operasional mengenai variabel kontrol adalah sebagai berikut:

3.3.3.1 Ukuran Perusahaan

Perusahaan besar memiliki negotiating power yang lebih besar dan

memiliki kemungkinan yang kecil dalam mengalami kebangkrutan (Carey dan

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 53: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

38

Universitas Indonesia

Simnett, 2006). Salah satu tolak ukur yang menjadi indikator besar atau tidak nya

perusahaan adalah ukuran aset. Dengan lebih kecilnya kemungkinan kebangkrutan

yang dialami perusahaan berukuran besar jika dibandingkan dengan perusahaan

yang lebih kecil, maka kemungkinan untuk menerima opini going-concern juga

lebih kecil jika dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Variabel ini

akan diukur dengan logaritma natural dari total aset perusahaan, pengukuran ini

juga dilakukan dalam penelitian Carey dan Simnett (2006).

3.3.3.2 Leverage Ratio

Menurut Jackson et al. (2008), tingginya tingkat hutang perusahaan

dibandingkan total aset nya mengindikasikan resiko yang lebih besar. Semakin

tinggi tingkat hutang perusahaan maka akan semakin tinggi pula resiko yang

berhubungan dengan hutang tersebut, Sehingga kemungkinan untuk mengalami

masalah keuangan terutama yang berhubungan dengan hutang juga akan lebih

besar, dan kecenderungan untuk menerima opini going-concern juga lebih besar.

Variabel ini akan diukur dengan total hutang dibagi dengan total aset.

3.3.3.3 Reputasi KAP

De Angelo (1981) dalam Setyarno et al. (2006) menyatakan bahwa auditor

skala besar memiliki insentif yang lebih untuk menghindari kerusakan reputasi

dibandingkan pada auditor skala kecil. Auditor skala besar juga lebih cenderung

untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada karena mereka lebih kuat

menghadapi resiko pengadilan. Termasuk dalam mengungkapkan masalah yang

dianggap auditor dapat menggangu kelangsungan hidup klien, sehingga

kemungkinan auditor untuk memberikan opini going-concern juga lebih besar.

Variabel ini diukur dengan variabel dummy dengan memberi angka 1 untuk

perusahaan yang menggunakan KAP Big 4, dan angka 0 untuk KAP selain Big 4.

KAP yang termsuk dalam kategori Big 4 di Indonesia adalah:

1. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (berafiliasi dengan

PricewaterhouseCoopers).

2. KAP Purwantono, Suherman & Surja (berafiliasi dengan Ernst &

Young).

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 54: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

39

Universitas Indonesia

3. KAP Siddharta dan Widjaja (berafiliasi dengan KPMG).

4. KAP Osman Bing Satrio (berafiliasi dengan Deloitte Touche

Tohmatsu).

3.3.3.4 Jumlah Tahun Terdaftar di BEI

Carey dan Simnett (2006) berpendapat bahwa perusahaan yang relatif

masih baru akan memiliki kemungkinan yang lebih besar dalam mengalami

masalah keuangan dibandingkan dengan perusahaan yang sudah lebih lama

berdiri, sehingga kemungkinan untuk menghadapi masalah going-concern akan

lebih besar. Variabel ini akan diukur dengan logaritma natural dari jumlah tahun

perusahaan sejak awal terdaftar di BEI.

3.4 Populasi dan Penentuan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008-2010. Alasan

dipilihnya tahun 2008 - 2010 sebagai periode pengamatan adalah karena lebih

merepresentasikan kondisi terkini serta pada periode tersebut banyak perusahaan

masih dalam masa pemulihan akibat krisis ekonomi global pada tahun 2008.

3.4.2 Penentuan Sampel

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 – 2010.

Perusahaan yang menjadi sampel adalah yang memenuhi kriteria tertentu yang

telah ditetapkan (purposive sampling). Kriteria tersebut adalah:

1. Saham perusahaan sudah terdaftar di BEI pada tahun 2008.

2. Perusahaan tidak mengalami delisting selama periode pengamatan yaitu antara

tahun 2008 - 2010.

3. Perusahaan tergolong dalam industri manufaktur.

4. Perusahaan menyertakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor

independen di dalam laporan tahunan nya.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 55: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

40

Universitas Indonesia

5. Perusahaan mengalami laba bersih setelah pajak yang negatif dan atau arus

kas kegiatan operasi yang negatif sekurangnya satu periode laporan keuangan

selama periode pengamatan (2008-2010). Hal ini digunakan untuk

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah dan memiliki

kecenderungan pengungkapan opini audit going-concern.

6. Menerbitkan laporan keuangan yang berdenominasi Rupiah.

Pemilihan sampel yang tergolong dalam industri manufaktur ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Fanny (2005) dan Setyarno et al. (2006).

Adapun alasan hanya digunakan industri manufaktur adalah karena sebagian besar

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan manufaktur,

serta untuk menghindari adanya industrial effect yaitu risiko industri yang berbeda

antara suatu sektor industri yang satu dengan yang lain (Setyarno et al., 2006).

Alasan dipilihnya sampel yang mengalami laba bersih setelah pajak yang negatif

dan atau arus kas kegiatan operasi yang negatif sekurangnya satu periode laporan

keuangan selama periode pengamatan (2008-2010) adalah untuk menunjukkan

kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah, dan memiliki kecenderungan

pengungkapan opini audit going-concern. Kriteria ini sesuai dengan yang

dilakukan pada penelitian Carey dan Simnett (2006).

Untuk lebih jelasnya mengenai pemilihan sampel dapat dilihat pada tabel

3.1. Setelah dilakukan pemilihan sampel berdasarkan kriteria penentuan sampel di

atas, didapatkan jumlah populasi awal perusahaan manufaktur yang terdatar

terdaftar secara berturut-turut di BEI pada tahun 2008-2010 sebanyak 127

perusahaan. Dari populasi tersebut tidak ada perusahaan yang mengalami delisting

selama periode pengamatan. Kemudian dpopulasi tersebut dikurangi dengan 8

perusahaan yang tidak tersedia datanya dengan lengkap, 49 perusahaan yang tidak

mengalami laba setelah pajak negatif dan atau arus kas operasi negatif minimal

satu periode dari tiga tahun pengamatan, dan 3 perusahaan yang laporan keuangan

nya tidak berdenominasi Rupiah sehingga didapatkan 67 perusahaan sebagai

sampel penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam rentang 3 tahun

penelitian adalah 201 unit observasi.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 56: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

41

Universitas Indonesia

Tabel 3.1 Pemilihan Sampel

Deskripsi Jumlah

Perusahaan manufaktur yang selalu terdaftar di BEI selama

tahun 2008-2010

127

Perusahaan yang delisting dalam rentang waktu 3 tahun

penelitian

(0)

Perusahaan dengan data tidak lengkap (tidak tersedia laporan

keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen)

Perusahaan yang tidak mengalami laba setelah pajak negatif

dan atau arus kas operasi negatif minimal satu periode dari tiga

tahun pengamatan

Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dengan

denominasi selain Rupiah

(8)

(49)

(3)

Perusahaan sampel 67

Jumlah observasi selama rentang waktu 3 tahun penelitian 201

3.5 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menguji secara empiris variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi kemungkinan penerimaan opini going-concern. Digunakan jenis

data sekunder untuk mendapatkan informasi mengenai semua variabel dalam

penelitian ini.

Data-data sekunder yang digunakan berupa laporan auditor independen

dan laporan tahunan (annual report) dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 – 2010. Data diperoleh dari Pusat Data

Ekonomi dan Bisnis (PDEB) dan website BEI pada http://www.idx.co.id.

Sumber data untuk variabel dependen opini going-concern berasal dari

laporan audit publikasi yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik. Begitu pula

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 57: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

42

Universitas Indonesia

data untuk variabel independen (kondisi keuangan perusahaan) dan variabel

kontrol (leverage, kerugian tahun sebelumnya, ukuran perusahaan dan operating

cash flow) juga diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor

independen. Untuk data mengenai jumlah tahun perusahaan terkait terdaftar di

BEI diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan laporan

tahunan perusahaan. Sedangkan untuk data rotasi audit dan audit tenur diperoleh

dari laporan tahunan perusahaan.

3.6 Metode Pengolahan Data

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah tenur audit dan

kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap keputusan auditor untuk

memberikan opini audit going-concern, dengan menggunakan model regresi

logistik. Dalam melakukan penelitian ini, alat analisis yang digunakan adalah

SPSS 17, Eviews 4.1, dan Microsoft Excel.

3.7 Metode Analisis

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakam untuk mengetahui karakteristik

sampel yang digunakan dan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian.

Analisis statistik deskriptif meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai

maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.

3.7.2 Analisis Statistik Inferensial

Penelitian ini menggunakan analisis statistik inferensial untuk pengujian

hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

multivariate dengan menggunakan regresi logistik, karena variabel independennya

merupakan variabel dummy. Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk

menguji sejauh mana probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi

dengan variabel independen. Pada teknik analisis regresi logistic tidak

memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya

(Ghozali, 2006). Regresi logistik juga mengabaikan heteroscedacity, artinya

variabel dependen tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-masing

variabel independennya.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 58: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

43

Universitas Indonesia

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut:

3.7.2.1 Menilai Kelayakan Model Regresi

Regresi logistik adalah model regresi yang sudah mengalami modifikasi,

sehingga karakteristiknya sudah tidak sama lagi dengan model regresi sederhana

atau berganda. Oleh karena itu penentuan signifikansinya secara statistik berbeda.

Dalam model regresi berganda, goodness of fit dapat dilihat dari R2 ataupun F-

test. Kelayakan model regresi logistik dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Model ini untuk menguji hipotesis nol bahwa

data empiris sesuai dengan model. Jika nilai ststistik Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol

ditolak. Sedangkan jika nilainya lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak

dapat ditolak, artinya model mampu memprediksi nilai observasinya atau cocok

dengan data.

3.7.2.2 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Untuk menilai overall model fit ditunjukkan dengan Log Likelihood value

(nilai -2 LL), yaitu dengan cara membandingkan antara nilai -2LL pada awal

(Block Number = 0), dimana model hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2

LL pada saat Block Number = 1, dimana model memasukkan konstanta dan

variabel independen. Apabila nilai -2 LL Block Number = 0 lebih besar dari nilai -

2 LL Block Number = 1, maka menunjukkan model regresi yang baik. Log

Likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “sum of square error”

pada model regresi, sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model

regresi semakin baik (Ramadhany, 2004).

3.7.2.3 Estimasi Parameter dan Interpretasinya

Estimasi parameter dapat dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien

regresi dari tiap variabel-variabel yang diuji menunjukkan bentuk hubungan

antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas (sig). Apabila terlihat angka

signifikan lebih kecil dari 0,05 maka koefisien regresi adalah signifikan pada

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 59: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

44

Universitas Indonesia

tingkat 5% maka berarti H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa variabel

bebas berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Begitu

pula sebaliknya, jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05 maka berarti H0

diterima dan H1 ditolak, yang berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 60: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

45 Universitas Indonesia

BAB 4

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Pada penelitian ini digunakan sampel penelitian sebanyak 201 unit

observasi dari 3 tahun periode penelitian. Data-data yang telah diperoleh tersebut

dianalisis berdasarkan model dan metode yang telah dibahas pada bab

sebelumnya. Pada bab ini juga akan dilakukan interpretasi atas hasil pengolahan

data, yang akan membuktikan atau menolak hipotesis mengenai pengaruh tenur

KAP (AP) dan kondisi keuangan perusahaan terhadap pemberian opini audit

going-concern.

4.2 Statistik Deskriptif

Dengan menggunakan software SPSS dapat diketahui rata-rata, standar

deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum dari masing-masing variabel dari

201 unit observasi pada penelitian ini. Tabel 4.1 menjelaskan mengenai hasil

statistik deskriptif dari variabel independen.

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa terdapat 201 observasi yang

dilakukan. Variabel PTENURE memiliki rata-rata sebesar 1,6219 yang berarti

bahwa rata-rata tenure AP adalah 1,6 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh

perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini telah mematuhi Peraturan

Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 dimana jangka waktu penugasan

audit untuk seorang akuntan publik dibatasi maksimal 3 tahun. Tenure AP

tercepat adalah 1 tahun sedangkan terlama adalah 3 tahun.

Variabel FTENURE memiliki rata-rata sebesar 4,5473 yang berarti bahwa

rata-rata tenure KAP di Indonesia adalah 4,5 tahun. Tenure KAP tercepat adalah 1

tahun, sedangkan terlama adalah 14 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada

cukup banyak perusahaan yang belum mematuhi secara konsisten Peraturan

Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 dimana jangka waktu penugasan

audit untuk kantor akuntan publik dibatasi maksimal 6 tahun. Hal ini dikarenakan

adanya rotasi semu, yaitu dimana nama dan komposisi akuntan publik KAP

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 61: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

46

Universitas Indonesia

tersebut telah berganti seolah-olah merupakan KAP yang berbeda, namun pada

dasarnya KAP tersebut masih merupakan KAP yang sama.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PTENURE 201 1.00 3.00 1.6219 .76571

FTENURE 201 1.00 14.00 4.5473 3.39544

FDISTRESS 201 .00 1.00 .6070 .48964

SIZE (dalam jutaan

rupiah)

201 901.04 17,243,721 1,423,886.63 2,445,426.90

LEV 201 .04 3.21 .8332 .64354

BIG4 201 .00 1.00 .2985 .45875

AGE 201 1.00 28.00 14.00 5.00000

Valid N (listwise) 201

Sementara itu, variabel FDISTRESS yang merupakan variabel dummy

memiliki rata-rata sebesar 0,6070 yang berarti bahwa terdapat 60,7 % atau

sebanyak 122 perusahaan sampel yang memiliki kondisi keuangan tidak sehat.

Sisanya sebesar 39,3 % atau sebanyak 79 perusahaan memiliki kondisi keuangan

yang sehat. Kondisi keuangan perusahaan akan mempengaruhi keputusan auditor

untuk memberikan opini going-concern. Nilai tertinggi ukuran perusahaan

berdasarkan dari total aset (SIZE) adalah PT Barito Pacific Tbk yaitu sebesar

Rp17.243.721.000.000, sedangkan untuk nilai terendah perusahaan dimiliki oleh

PT Hanson International Tbk sebesar Rp 901.048.232. Rata-rata dari total aset

perusahaan sampel adalah Rp 1.423.886.636.930 dengan standar deviasi sebesar

Rp 2.445.426.908.619. Ukuran perusahaan akan mempengaruhi kemampuan

perusahaan tersebut dalam mengatasi masalah keuangan yang dihadapinya. Untuk

tingkat hutang perusahaan (LEV) berdasarkan rasio leverage, nilai tertinggi

dimiliki oleh PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dengan rasio sebesar 3,21.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 62: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

47

Universitas Indonesia

Sedangkan untuk nilai terendah dimiliki oleh PT Intanwijaya Internasional Tbk

dengan rasio sebesar 0,04. Rata-rata rasio leverage perusahaan sampel adalah

0,8332 dengan standar deviasi sebesar 0,64354. Tingkat rasio hutang perusahaan

akan mempengaruhi resiko perusahaan mendapatkan masalah keuangan. Semakin

tinggi tingkat hutang perusahaan maka semakin tinggi pula resiko yang dihadapi

oleh perusahaan tersebut, sehingga akan mempengaruhi keputusan auditor dalam

memberikan opini going-concern.

Variabel BIG4 merupakan klasifikasi apakah auditor eksternal perusahaan

termasuk kedalam klasifikasi Big 4. Variabel ini merupakan variabel dummy

memiliki rata-rata sebesar 0,2985 atau yang berarti terdapat 29,85 % atau

sebanyak 60 perusahaan yang diaudit oleh KAP yang termasuk ke dalam

klasifikasi Big 4. Sedangkan sisanya 70,5 % atau sebanyak 141 perusahaan diaudit

oleh KAP non Big 4. De Angelo (1981) dalam Setyarno et al. (2006) menyatakan

bahwa auditor skala besar memiliki insentif yang lebih untuk menghindari

kerusakan reputasi dibandingkan pada auditor skala kecil, sehingga akan

mempengaruhi keputusan dalam memberikan opini going-concern.

Variabel AGE diukur berdasarkan logaritma natural jumlah tahun

perusahaan terdaftar di BEI. Jumlah tahun terbanyak yaitu PT Sepatu Bata Tbk

selama 28 tahun. Sedangkan jumlah tahun terminim dimiliki oleh PT Keramika

Indonesia Asosiasi Tbk., PT Myoh Technology Tbk., PT Sat Nusapersada Tbk.,

PT Tri Polyta Indonesia Tbk dan PT Unitex Tbk masing-masing 1 tahun. Rata-

rata jumlah tahun terdaftar di BEI perusahaan sampel adalah 14 tahun dengan

standar deviasi 5 tahun. DeFond et al. (2002) berpendapat bahwa perusahaan yang

relatif masih baru akan memiliki kemungkinan yang lebih besar dalam mengalami

masalah keuangan dibandingkan dengan perusahaan yang sudah lebih lama

berdiri, sehingga akan mempengaruhi pemberian opini audit going-concern.

4.3 Analisa Distribusi Frekuensi Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel dummy, dimana

angka 1 akan diberikan kepada perusahaan yang meneriman opini audit going-

concern dan angka 0 akan diberikan kepada perusahaan yang menerima opini

audit selain going-concern. Dari tabel 4.2 dapat dilihat distribusi frekuensi

perusahaan yang menerima opini going-concern dari keseluruhan sampel.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 63: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

48

Universitas Indonesia

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Dependen

Dependent Variable: GCO

Method: ML - Binary Logit (Quadratic hill climbing)

Date: 06/12/12 Time: 08:18

Sample: 1 201

Included observations: 201

Frequencies for dependent variable

Cumulative

Value Count Percent Count Percent

0 128 63.68 128 63.68

1 73 36.32 201 100.00

Keterangan tabel: GCO = Bernilai 1 jika mendapat Going-concern opinion, 0 jika tidak.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bagaimana distribusi frekuensi variabel

dependen GCO dari sebanyak 201 sampel perusahaan. Sebanyak 73 perusahaan

atau sebesar 36,32 % menerima opini audit going-concern. Sedangkan sebanyak

128 perusahaan atau sebesar 63,68 % menerima opini selain going-concern.

4.4 Analisa Distribusi Frekuensi Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah tenure AP (PTENURE),

tenure KAP (FTENURE) dan financial distress (FDISTRESS). Untuk lebih rinci

mengenai distribusi frekuensi tenure AP dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tenure AP

Tenure AP

≤ 2 tahun > 2 tahun Total

Non GCO 112 16 128

GCO 54 19 73

Total 166 35 201

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebanyak 112 dari 166

perusahaan yang memiliki tenure AP audit lebih kecil atau sama dengan 2 tahun

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 64: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

49

Universitas Indonesia

menerima opini audit selain going-concern, sedangkan sebanyak 54 perusahaan

lainnya mendapatkan opini going-concern. Sedangkan untuk perusahaan yang

memiliki tenure AP lebih dari 2 tahun atau dalam penelitian ini berarti 3 tahun,

sebanyak 16 dari 35 perusahaan menerima opini selain going-concern dan

sebanyak 19 perusahaan lainnya menerima opini going-concern.

Untuk tenure KAP dapat dilihat pada tabel 4.4. Berdasarkan tabel 4.4

dapat dilihat bahwa sebanyak 91 dari 139 perusahaan yang memiliki audit tenure

lebih kecil atau sama dengan 6 tahun menerima opini selain going-concern,

sedangkan sebanyak 48 perusahaan lainnya mendapatkan opini going-concern.

Sedangkan untuk perusahaan yang memiliki audit tenure lebih dari 6 tahun,

sebanyak 37 dari 62 perusahaan menerima opini audit selain going-concern dan

sebanyak 25 perusahaan lainnya menrima opini audit going-concern.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tenure KAP

Tenure KAP

≤ 6 tahun > 6 tahun Total

Non GCO 91 37 128

GCO 48 25 73

Total 139 62 201

Variabel FDISTRESS mengukur kondisi keuangan perusahaan apakah

dalam keadaan sehat atau tidak. Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa untuk

perusahaan yang sedang dalam kondisi keuangan yang sehat (not distressed),

sebanyak 71 dari 79 perusahaan mendapatkan opini audit selain going-concern

dan sebanyak 8 perusahaan lainnya menerima opini going-concern. Sedangkan

untuk perusahaan yang sedang berada dalam kondisi keuangan tidak sehat

(distressed), sebanyak 57 dari 122 perusahaan menerima opini audit selain going-

concern dan sebanyak 65 perusahaan lainnya mendapatkan opini going-concern.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 65: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

50

Universitas Indonesia

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kondisi Keuangan

Kondisi Keuangan

Distressed

Not

Distressed Total

Non GCO 57 71 128

GCO 65 8 73

Total 122 79 201

4.5 Uji Multikolinearitas

Dalam model Ordinary Least Square ada tiga asumsi ekonometrika yang

harus dipenuhi, yaitu asumsi heterokedastis, multikolinearitas dan autokorelasi.

Namun menurut Husnayain (2007) dalam Galuh (2009), terdapat pengecualian

dalam regresi logistik, satu-satu nya asumsi yang harus terpenuhi adalah error

harus terdistribusi normal. Syarat tersebut tidak memerlukan pengujian khusus

dan hampir selalu terpenuhi dalam segala jenis data. Pada penelitian ini tetap akan

dilakukan uji multikolinearitas untuk meyakinkan bahwa tidak terdapat hubungan

yang kuat antara variabel independen.

Untuk mengetahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel

independen dapat dilakukan uji multikolinearitas, pengujian ini dapat terlihat dari

matriks korelasi. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Matriks Korelasi

GCO PTENURE FTENURE FDISTRESS SIZE LEV BIG4 AGE

GCO 1.00

PTENURE 0.16 1.00

FTENURE 0.06 0.16 1.00

FDISTRESS 0.44 -0.02 -0.14 1.00

SIZE -0.17 0.08 0.36 -0.14 1.00

LEV 0.61 0.08 0.02 0.44 -0.18 1.00

BIG4 -0.09 0.08 0.56 -0.19 0.39 -0.11 1.00

AGE -0.06 -0.01 0.16 -0.03 0.10 0.02 0.04 1.00

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 66: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

51

Universitas Indonesia

Variabel independen dikatakan memiliki hubungan yang serius apabila

nilai korelasi antar variabel mencapai 0,8 (80%) atau lebih. Nilai korelasi 1

menunjukkan hubungan yang sempurna antar variabel independen. Dari tabel 4.6

dapat dilihat bahwa tidak terdapat nilai korelasi yang mencapai 0,8 atau lebih,

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel independen dalam penelitian ini bebas

dari masalah multikolinearitas.

4.6 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan model regresi

logistik. Regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh variabel indpenden

yaitu tenure AP (PTENURE), tenure KAP (FTENURE) dan financial distress

(FDISTRESS). Selain variabel independen, penelitian ini juga akan menguji

pengaruh variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan (SIZE), tingkat hutang

perusahaan (LEV), reputasi auditor (BIG4), dan jumlah tahun perusahaan terdaftar

di BEI (AGE). Variabel independen dan kontrol tersebut akan diuji pengaruhnya

terhadap variabel dependen yaitu kemungkinan perusahaan menerima opini

going-concern (GCO). Tingkat signifikansi (α) dalam regresi logistik ini adalah

5%.

4.6.1 Menilai Kelayakan Model Regresi

Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi.

Pengujian ini dapat diukur dengan tingkat signifikansi pada uji Hosmer and

Lemeshow yang diolah dengan software SPSS 17 pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit

Step Chi-square df Sig.

1 11.780 8 .161

Dari hasil uji Hosmer and Lemeshow tersebut diperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,161 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari 0,05, maka H0 tidak dapat

ditolak (diterima) yang berati model yang dihipotesakan fit atau dengan kata lain

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 67: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

52

Universitas Indonesia

model mampu memprediksikan nilai observasinya. Hal ini berarti model regresi

layak dipakai untuk analisis selanjutnya.

4.6.2 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah selanjutnya adalah menilai keseluruhan model (overall model fit).

Untuk menilai keseluruhan model, maka dapat dilihat dari nilai – Log Likelihood

(-2 LL) yang disajikan pada tabel 4.8. Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa pada

Block Number = 0 dimana model hanya memasukkan konstanta, nilai statistik -2

Log Likelihood nya adalah 263,402. Sedangkan nilai -2 Log Likelihood pada saat

Block Number = 1, dimana model memasukkan konstanta dan variabel bebas

turun menjadi 142,952. Penurunan sebesar 120,449 ini lebih besar dari Chi-

Square (7;0.05) tabel yaitu 14,07. Hal ini berarti nilai -2 Log Likelihood pada saat

Block Number = 0 lebih besar dari nilai -2 Log Likelihood pada saat Block

Number = 1. Dengan kata lain model regresi dikatakan layak atau lebih baik

karena adanya penurunan Likelihood dan nilai penurunan tersebut lebih besar dari

nilai Chi-Square tabel.

Tabel 4.8 Nilai Statistik Likelihood

Model Nilai Statistik -2LogL

Block Number = 0 263,402

Block Number = 1 142,952

Penurunan Likelihood sebesar 120,449 juga dapat dilihat pada Omnibus

Test of Model Coefficients pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Omnibus Test of Model Coefficients

Chi-

square

df Sig.

Step 1 Step 120.449 7 .000

Block 120.449 7 .000

Model 120.449 7 .000

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 68: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

53

Universitas Indonesia

Pada tabel di atas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari

0,05. Hal ini berarti variabel independen (FTENURE, PTENURE dan

FDISTRESS) dan variabel kontrol (AGE, SIZE, LEV dan BIG4) secara bersama-

sama dapat memprediksi variabel dependen (GCO). Selain itu kemampuan

variabel independen utama dan kontrol dalam menjelaskan variabel dependen

dapat dilihat dari nilai Negelkerke R Square pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10 Negelkerke R Square

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 142.952a

.451 .617

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Negelkerke R Square adalah

sebesar 0,617, yang berarti bahwa variabel independen dalam penelitian ini

mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 61,7 %, sedangkan sisanya yaitu

sebesar 38,3 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian

ini.

4.6.3 Estimasi Parameter Model dan Interpretasinya

Analisis terakhir yaitu pengujian koefisien regresi untuk menguji seberapa

jauh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan software SPSS 17

koefisien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan nilai probabilitas (Sig.)

pada tabel 4.11.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 69: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

54

Universitas Indonesia

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

Expected Sign B Sig.

PTENURE (-) .555 .042 **

FTENURE (-) .209 .015 **

FDISTRESS (+) 1.463 .004 ***

SIZE (-) -.177 .335

LEV (+) 4.942 .000 ***

BIG4 (+) -.623 .308

AGE (-) -.587 .128

Constant -.741 .880

Variabel Dependen: Opini Going-Concern; Keterangan Tabel: PTENURE = Lama masa

pemberian jasa audit oleh seorang akuntan publik pada perusahaan i pada tahun t.; FTENURE =

Lama masa pemberian jasa audit oleh kantor akuntan publik pada perusahaan i pada tahun t;

FDISTRESS = Dummy kondisi keuangan perusahaan, bernilai 1 jika distressed, 0 jika not

distressed; SIZE = Ukuran perusahaan, logaritma natural dari total aset; LEV = Leverage, rasio

total hutang terhadap total aset; BIG4 = Dummy reputasi auditor, bernilai 1 jika termasuk Big 4, 0

jika selain Big 4; AGE = Logaritma natural dari jumlah tahun perusahaan terdaftar di BEI.

***,** signifikan pada alpha 1 dan 5%

4.6.4 Analisa Pengaruh Audit Tenure terhadap Pemberian Opini Going-

Concern

Audit tenure dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu tenure untuk

Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP).

4.6.4.1 Tenure AP

Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa pengaruh tenure AP signifikan, ini

terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,042 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (5%).

Sementara itu koefisien yang dihasilkan adalah positif yaitu sebesar 0,555. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel tenure AP dapat menjelaskan variabel dependen

secara signifikan positif. Berarti semakin lama tenure AP maka kemungkinan

diberikannya opini going-concern akan semakin besar.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 70: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

55

Universitas Indonesia

4.6.4.2 Tenure KAP

Sedangkan untuk tenure KAP memiliki pengaruh yang signifikan karena

memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (5%) yaitu sebesar 0,015.

Sementara itu, koefisien yang dihasilkan adalah positif yaitu sebesar 0,209 yang

berarti tenure KAP memiliki hubungan yang signifikan positif dengan

dikeluarkannya opini going-concern. Berarti semakin lama tenure KAP maka

kemungkinan diberikannya opini going-concern semakin besar.

Hasil penelitian ini, baik tenure AP maupun KAP berbeda dengan

predicted sign yang dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu semakin lama jangka

waktu perikatan auditor dengan kliennya maka akan menurunkan independensi

auditor, sehingga kemungkinan untuk mengeluarkan opini going-concern semakin

kecil. Namun hasilnya justru semakin lama jangka waktu perikatan auditor dengan

kliennya justru akan meningkatkan kemungkinan dikeluarkannya opini going-

concern. Argumen penolak rotasi audit menyatakan bahwa dengan adanya

kompleksitas dan ukuran perusahaan modern yang ada saat ini tidak

memungkinkan dilakukannya pelaksanaan audit jangka pendek, sehingga

dibutuhkan pelaksanaan audit jangka panjang pada klien yang sama untuk

meningkatkan pemahaman mengenai kompleksitas perusahaan (Palmrose, 1986)

dalam (Giri, 2010).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Jackson et al. (2008), yang menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh

signifikan positif dengan keputusan dikeluarkannya opini going-concern. Artinya

bahwa audit tenure yang lama dan dengan dilakukannya audit secara berulang

kepada klien yang sama justru akan menigkatkan pemahaman auditor mengenai

klien dan industri klien itu sendiri, sehingga dapat mendeteksi adanya keraguan

atas kelangsungan hidup kliennya dengan lebih baik (Myers et al., 2003). Namun

penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Carey dan Simnett

(2006), yang menyatakan bahwa audit tenure memiliki hubungan yang signifikan

negatif dengan dikeluarkannya opini going-concern, yang artinya audit tenure

yang terlalu lama akan menurunkan independensi auditor, sehingga kemungkinan

auditor dalam memberikan opini going-concern akan lebih kecil.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 71: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

56

Universitas Indonesia

4.6.5 Analisa Pengaruh Financial Distress terhadap Pemberian Opini

Going-Concern

Financial distress merupakan indikasi kebangkrutan suatu perusahaan.

Untuk mengetahui tingkat distress, pada penelitian ini digunakan model Altman Z

Score. Pada model Altman, apabila nilai Z < 1,81 maka perusahaan

diklasifikasikan sebagai bankrupt atau diprediksi akan bangkrut. Nilai Z > 2,99

maka perusahaan diklasifikasikan sebagai non-bankrupt atau diprediksi tidak akan

bangkrut. Sedangkan nilai antara 1,81 < Z < 2,99 masuk dalam grey area. Namun

pada penelitian ini nilai dari Zscore Altman bukan untuk memprediksikan suatu

perusahaan dalam kondisi bangkrut atau tidak bangkrut, melainkan hanya untuk

mengukur kondisi keuangan perusahaan saja. Jadi, berapapun nilai perhitungan

dari Zscore, tidak mengindikasikan perusahaan dalam keadaan bangkrut atau tidak

bangkrut. Dengan demikian, diharapkan financial distress memiliki hubungan

positif dengan dikeluarkannya opini going-concern, dimana jika kondisi keuangan

perusahaan berada pada kondisi distress, maka kemungkinan dikeluarkannya opni

going-concern juga semakin besar.

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa financial distress memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen, ini terlihat dari nilai signifikansi nya yang

lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,004. Sementara itu, koefisien yang dihasilkan

adalah sebesar 1,463 yang berarti financial distress memiliki pengaruh yang

positif terhadap opini going-concern. Berarti semakin buruk kondisi keuangan

perusahaan maka kemungkinan mendapatkan opini going-concern akan semakin

besar.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Carey dan

Simnett (2006), Jackson et al. (2008) dan Ramadhany (2004) yang menyatakan

bahwa kondisi keuangan perusahaan memiliki hubungan yang positif dengan

dikeluarkannya opini going-concern. Hal ini juga mendukung pendapat yang

menyatakan bahwa auditor pada umumnya akan mengeluarkan opini going-

concern kepada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial

distress).

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 72: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

57

Universitas Indonesia

4.6.6 Analisa Pengaruh Variabel Kontrol terhadap Pemberian Opini

Going-Concern

Selain variabel independen utama, pada penelitian ini juga digunakan

variabel kontrol. Dari hasil olah data pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa tingkat

hutang berpengaruh secara signifikan positif terhadap opini going-concern. Hasil

ini mendukung penelitian yang dilakukan Carey dan Simnett (2006) yang

menyatakan bahwa besar nya hutang yang dimiliki oleh perusahaan akan

meningkatkan resiko bagi perusahaan tersebut, dalam situasi dimana perusahaan

gagal melunasi hutangnya yang telah jatuh tempo maka hal itu akan menimbulkan

kesangsian auditor atas kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Sementara itu variabel kontrol lainnya yaitu ukuran perusahaan, jumlah

tahun terdaftar di BEI dan reputasi KAP tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap opini going-concern. Reputasi KAP tidak memiliki pengaruh yang

siginifikan karena ternyata tidak terdapat perbedaan pada KAP Big 4 dan selain

Big 4. Hasil ini menolak pendapat DeFond et al. (2002) yang menyatakan bahwa

auditor yang termasuk Big 4 lebih cenderung mengeluarkan opini going-concern

dibandingkan auditor selain Big 4. Hal ini dikarenakan ketika sebuah KAP sudah

memiliki reputasi yang baik maka KAP ini akan berusaha untuk mempertahankan

reputasi yang dimilikinya dan menghindarkan diri dari dari hal-hal yang dapat

merusak reputasinya. Sedangkan untuk ukuran perusahaan dan jumlah tahun

terdaftar di BEI tidak memiliki pengaruh yang signifikan karena bukan

merupakan pertimbangan utama auditor dalam memberikan opini going-concern.

4.7 Pengujian Tambahan

Pada pengujian tambahan, peneliti mencoba melakukan perubahan pada

definisi variabel independen yaitu tenure AP dan KAP. Jika sebelumnya

menggunakan tenure kontinu, maka pada pengujian tambahan ini peneliti

mencoba menggantinya menggunakan tenure dummy. Hal ini untuk memastikan

apakah terdapat perbedaan pada nilai koefisien hasil regresi logistik ketika

variabel tenure AP dan KAP menggunakan tenure dummy. Pengujian tenure AP

adalah untuk melihat apakah terdapat penurunan independensi auditor setelah

melewati tahun ke 2, sedangkan untuk tenure KAP adalah untuk melihat apakah

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 73: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

58

Universitas Indonesia

terdapat penurunan independensi auditor setelah melewati tahun ke 6. Hasil

pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.12 Negelkerke R Square Hasil Pengujian Tambahan

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 142.722a

.451 .618

Sementara itu tabel 4.12 menunjukkan nilai Negelkerke R Square sebesar

0,618 yang berarti variabel independen pada pengujian tambahan dapat

menjelaskan variabel dependen sebesar 61,8 % sedangkan sisanya yaitu sebesar

38,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteiti pada penelitian ini.

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Tambahan Regresi Logistik

Expected Sign B Sig.

PTENURE (-) 1.284 .015 **

FTENURE (-) 1.395 .017 **

FDISTRESS (+) 1.311 .009 ***

SIZE (-) -.159 .374

LEV (+) 4.909 .000 ***

BIG4 (+) -.561 .348

AGE (-) -.556 .156

Constant -.017 .997

Variabel Dependen: Opini Going-Concern; Keterangan Tabel: PTENURE = Dummy tenur AP,

bernilai 1 apabila lebih dari 2 tahun, 0 jika kurang dari atau sama dengan 2 tahun; FTENURE =

Dummy tenur KAP, bernilai 1 jika lebih dari 6 tahun, 0 jika kurang dari atau sama dengan 6 tahun;

FDISTRESS = Dummy kondisi keuangan perusahaan, bernilai 1 jika distressed, 0 jika not

distressed; SIZE = Ukuran perusahaan, logaritma natural dari total aset; LEV = Leverage, rasio

total hutang terhadap total aset; BIG4 = Dummy reputasi auditor, bernilai 1 jika termasuk Big 4, 0

jika selain Big 4; AGE = Logaritma natural dari jumlah tahun perusahaan terdaftar di BEI.

***,** signifikan pada alpha 1 dan 5%

Pada tabel 4.13 terlihat bahwa ketika pengukuran variabel tenure AP dan

KAP menggunakan tenure dummy tidak merubah arah koefisien kedua variabel

tersebut, dimana hasilnya tetap positif. Ini berarti pengaruh variabel tenure AP

dan KAP memang memiliki hubungan yang positif dengan opini going-concern

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 74: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

59

Universitas Indonesia

baik ketika diukur menggunakan tenure dummy atau kontinu. Sementara itu

variabel kondisi keuangan perusahaan tetap memiliki arah koefisien yang sesuai

dengan hipotesa, yaitu memiliki hubungan yang positif dengan opini going-

concern.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 75: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

60 Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini diajukan terutama untuk memberikan bukti secara empiris

mengenai pengaruh tenure Akuntan Publik (AP), Kantor Akuntan Publik (KAP)

dan financial distress terhadap dikeluarkannya opini audit going-concern (GCO).

GCO diukur dari dikeluarkannya opini going-concern oleh auditor terhadap

kliennya pada tahun tertentu. Opini audit dengan modifikasi mengenai going-

concern mengindikasikan bahwa dalam penilaian auditor terdapat resiko

perusahaan tidak dapat bertahan dalam bisnis yang normal. Dalam kondisi seperti

inilah independensi dari auditor akan berperan sangat penting. Jika auditor

bersikap independen maka dia seharusnya mengeluarkan opini going-concern

ketika terdapat kesangsian atas kelangsungan hidup kliennya. Namun jika auditor

tidak independen maka bisa saja opini going-concern tidak diberikan meskipun

terdapat kesangsian atas kelangsungan hidup kliennya.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa tenure AP

dan KAP berpengaruh positif terhadap dikeluarkannya opini going-concern, yang

artinya semakin lama audit tenure maka kemungkinan untuk dikeluarkannya opini

going-concern akan lebih besar. Audit yang berulang dan berkelanjutan diyakini

akan mengurangi resiko audit yang terjadi karena adanya pemahaman yang

kurang mengenai client’s system dan resiko yang terkait dengan bisnis atau

industri dari klien tersebut (De Angelo, 1981). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa audit tenure yang panjang justru akan meningkatkan

pemahaman auditor mengenai klien dan industrinya sehingga dapat mendeteksi

dengan baik ketika terdapat keraguan mengenai kelangsungan hidup kliennya.

Sementara itu, financial distress juga berpengaruh positif dengan

diberikannya opini going-concern, yang artinya semakin buruk kondisi keuangan

perusahaan maka kemungkinan untuk menerima opini going-concern akan

semakin besar. Hal ini juga mendukung pendapat Mc Keown et. al (1991) dalam

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 76: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

61

Universitas Indonesia

Setyarno (2006) yang menemukan bahwa auditor umumnya akan memberikan

opini audit going-concern pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan.

Tingkat hutang berpengaruh positif terhadap opini going-concern. Hal ini

dikarenakan adanya resiko gagal bayar bagi perusahaan yang memiliki tingkat

hutang yang tinggi.

Sementara itu reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap opini going-

concern, karena ketika sebuah KAP telah memiliki reputasi yang baik maka KAP

tersebut akan berusaha menjaga reputasi yang dimilikinya. Ukuran perusahaan

dan jumlah tahun terdaftar di BEI tidak berpengaruh terhadap opini going-concern

karena bukan merupakan faktor utama yang dipertimbangkan oleh auditor dalam

memberikan opini going-concern.

5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran

5.2.1 Keterbatasan Penelitian dan Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini dilakukan dengan tidak terlepas dari adanya beberapa

keterbatasan. Oleh karena itu, diharapkan penelitian-penelitian sejenis yang

berikutnya diharapkan mampu meminimalisir keterbatasan-keterbatasan yang ada.

Berikut ini merupakan keterbatan yang dihadapi pada penelitian ini:

1) Sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini hanya berasal dari

satu jenis industri saja yaitu industri manufaktur, sehingga tidak dapat

menggeneralisir hasil temuan untuk seluruh perusahaan go public di BEI.

2) Tahun pengamatan pada penelitian ini hanya periode 2008 – 2010, untuk

penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan jangka waktu yang lebih

panjang sehingga dapat dilihat tren pengungkapan opini audit going-

concern dalam jangka panjang.

3) Adanya keterbatasan dalam pengidentifikasi perubahan komposisi akuntan

publik dalam sebuah KAP, sehingga peneliti hanya menggunakan afiliasi

internasional bagi KAP yang memiliki afiliasi internasional dan nama

persekutuan (KAP lokal) bagi KAP yang tidak memiliki afiliasi

internasional.

4) Periode pengamatan pada penelitian ini dilakukan pada saat kondisi

ekonomi sedang terganggu dan dalam proses pemulihan akibat krisis

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 77: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

62

Universitas Indonesia

ekonomi global pada tahun 2008. Penelitan selanjutnya dapat mencoba nya

pada periode dimana kondisi ekonomi sedang berada dalam kondisi normal

untuk melihat konsistensi hasil penelitian.

5.2.2 Saran bagi Kantor Akuntan Publik (KAP)

Meskipun peraturan mengenai rotasi auditor masih diperdebatkan, namun

bagi KAP agar mematuhi kriteria rotasi dan perubahan komposisi akuntan publik

nya yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008

secara konsisten untuk menjaga indepensi auditor.

5.2.3 Saran bagi Regulator

Bagi pemerintah disarankan untuk memberikan sanksi yang tegas kepada

KAP yang tidak mematuhi ketentuan rotasi audit yang diatur dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008. Hal ini dilakukan untuk mengurangi

adanya kemungkinan penurunan independensi auditor jika tidak melakukan rotasi

audit serta untuk menjaga kepercayaan publik tehadap independensi profesi

akuntan publik.

5.2.4 Saran bagi Investor

Bagi investor disarankan untuk mempertimbangkan juga jangka waktu

perikatan auditor dengan perusahaan yang akan dipilihnya untuk berinvestasi,

karena selama ini investor kurang mempertimbangkan jangka waktu perikatan

audit dan lebih fokus ke informasi keuangan yang tedapat di laporan keuangan.

Cara ini bisa meyakinkan investor bahwa auditor dari perusahaan terkait benar-

benar independen. Investor dapat belajar dari kasus Enron, untuk lebih selektif

dalam berinvestasi pada perusahaan yang memiliki hubungan sangat lama dengan

auditornya.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 78: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

63

Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Agoes, Soekrisno. 2004. “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan

Publik. Edisi Ketiga”. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.

Azis, Very Abdul (2008). “Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Opini Audit Tahun

Sebelumnya, Skala Auditor dan Auditor Switching terhadap Keputusan

Pemberian Opini Audit”. Skripsi. Departemen Akuntansi. FEUI.

Arens, Alvin A., Randy J. Elder, Mark S. Beasley, Amir A. Yusuf. 2008.

“Auditing and Assurance Services An Integrated Approach: An Indonesian

Adaptation ”. Twelfth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Carey, Peter and Roger Simnett (2006). “Audit Partner Tenure and Audit

Quality”. The Accounting Review, Vol. 81 No. 3, pp 653-676.

Christo, Abraham L. B (2012). “Pengaruh Spesialisasi Auidtor, Tenure Audit, dan

Implementasi IFRS terhadap Audit Report Lag”. Skripsi. Departemen

Akuntansi. FEUI.

De Fond, Mark L., K. Raghunandan, K. R. Subramanyam (2002). “Do Non Audit

Service Fees Impair Auditor Independence? Evidence from Going Concern

Audit Opinions”. Journal of Accounting Research, Vol. 40 No. 4, pp 1247-

1274.

Evan, Ferdinand Emmanuel (2010). “Analisis Pengaruh Rotasi Audit terhadap

Kualitas Audit dengan Proksi Ketepatan Waktu dan Konservatisme”.

Skripsi. Departemen Akuntansi. FEUI.

Fanny, Margaretta dan Sylvia Saputra (2005). “Opini Audit Going Concern:

Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan

Perusahaan dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emiten Bursa

Efek Jakarta)”. Simposium Nasional Akuntansi VII, pp 966-978.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 79: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

64

Universitas Indonesia

Geiger, Marshall A. and K. Raghunandan (2002). “Auditor Tenure and Audit

Reporting Failures”. Auditing: A Journal of Practice & Theory, Vol. 21,

No. 1.

Geiger, Marshall A., and Dasaratha V. Rama (2006). “Audit Firm Size and Going-

Concern Reporting Accuracy”. Accounting Horizons , Vol. 2 No.1, pp 1-17.

Ghosh, Aloke and Doocheol Moon (2005). “Auditor Tenure and Perceptions of

Audit Quality”. The Accounting Review, Vol. 80, No. 2, pp 585 – 612.

Giri, Efraim Ferdinan (2010). “Pengaruh Tenur Akuntan Publik (KAP) dan

Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di

Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.

Inastren, Galuh Dhanistha (2009). “Opini Audit Going-Concern dan Faktor-faktor

yang Mempengaruhinya”. Skripsi. Departemen Akuntansi. FEUI.

Jackson, A. B., M. Moldrich., and P. Roebuck (2008). “Mandatory Audit Firm

Rotation and Audit Quality”. Managerial Auditing Journal, Vol. 23 No. 25 ,

420-437.

Johnson, Van E., Inder K. Khurana and J. Kenneth Reynolds (2002). “Audit-Firm

Tenure and The Quality of Financial Reports”. Contemporary Accounting

Research, Winter 2002, Vol. 19 No. 4, pg 637.

Knechel, W, Robert and Ann Venstraelen (2007). “The Relationship between

Auditor Tenure and Audit Quality Implied by Going Concern Opinions”.

Auditing: A Journal of Practice & Theory, Vol. 26 No.1, pp 113 – 131.

Myers, James N., Linda A. Myers., and Thomas C. Omer (2003). ”Exploring The

Term of Auditor-Client Relationship and The Quality of Earnings: A Case

for Mandatory Auditor Rotation?”. The Accounting Review, Vol. 78 No. 3,

pp 779-799.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 80: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

65

Universitas Indonesia

Rudyawan, Arry Pratama dan I Dewa Nyoman Badera (2009). “Opini Audit

Going Concern: Kajian Beradasarkan Model Prediksi Kebangkrutan,

Pertumbuhan Perusahaan, Leverage dan Reputasi Auditor”. Jurnal

Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4 No. 2.

Santosa, Arga Fajar dan Linda Kusumaning Wedari (2007). “Analisis Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Kecendrungan Penerimaan Opini Audit Going

Concern”. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. 11 No. 2, pp 141-

168.

Setiawan, Liswan dan Fitriany (2011). “Pengaruh Workload dan Spesialisasi

Auditor terhadap Kualitas Audit dengan Komite Audit Sebagai Variabel

Pemoderasi”. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.

Setyarno, Eko Budi., Indira Januarti, dan Faisal (2006). “Pengaruh Kualitas Audit,

Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,

Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going-Concern”. Simposium

Nasional Akuntansi 9 Padang.

Nachrowi, Nachrowi Djalal, M. Phil, dan Hardius Usman. 2008. “Penggunaan

Teknik Ekonometri Pendekatan Populer dan Prektis Dilengkapi Teknik

Analisis dan Pengolahan Data dengan Menggunakan Paket Program SPSS

Edisi Revisi”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 81: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

66

Universitas Indonesia

LAMPIRAN 1

DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES PT Akasha Wira International Tbk

2 ADMG PT Polychem Indonesia Tbk

3 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

4 AKKU PT Aneka Kemasindo Utama Tbk

5 AKPI PT Argha Karya Prima Industry Tbk

6 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk

7 APLI PT Asiaplast Industries Tbk

8 ARGO PT Argo Pantes Tbk

9 BATA PT Sepatu Bata Tbk

10 BIMA PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk

11 BRPT PT Barito Pacific Tbk

12 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk

13 DAVO PT Davomas Abadi Tbk

14 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

15 EKAD PT Ekadharma International Tbk

16 ERTX PT Eratex Djaja Tbk

17 ESTI PT Ever Shine Textile Industry Tbk

18 ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk

19 HDTX PT Panasia Indosyntec Tbk

20 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk

21 IKAI PT Intikeramik Alamasri Industry Tbk

22 IKBI PT Sumi Indo Kabel Tbk

23 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk

24 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk

25 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk

26 INCI PT Intanwijaya Internasional Tbk

27 INTD PT Inter Delta Tbk

28 JECC PT Jembo Cable Company Tbk

29 JKSW PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk

30 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk

31 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk

32 KARW PT Karwell Indonesia Tbk

33 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk

34 KIAS PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk

35 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk

36 LMPI PT Langgeng Makmur Industry Tbk

37 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tbk

38 LTLS PT Lautan Luas Tbk

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 82: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

67

Universitas Indonesia

No Kode Nama Perusahaan

39 MASA PT Multistrada Arah Sarana Tbk

40 MLIA PT Mulia Industrindo Tbk

41 MTDL PT Metrodata Electronics Tbk

42 MYOH PT Myoh Technology Tbk

43 MYRX PT Hanson International Tbk

44 MYTX PT Apac Citra Centertex Tbk

45 PAFI PT Panasia Filament Inti Tbk

46 PBRX PT Pan Brothers Tex Tbk

47 PICO PT Pelangi Indah Canindo Tbk

48 POLY PT Asia Pacific Fibers Tbk

49 PRAS PT Prima Alloy Steel Tbk

50 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk

51 PTSN PT Sat Nusapersada Tbk

52 VOKS PT Voksel Electric Tbk

53 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk

54 SAIP PT Surabaya Agung Industry Pulp & Kertas Tbk

55 SCPI PT Schering‐Plough Indonesia Tbk

56 SIMA PT Siwani Makmur Tbk

57 SIMM PT Surya Intrindo Makmur Tbk

58 SIPD PT Sierad Produce Tbk

59 SOBI PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

60 SPMA PT Suparma Tbk

61 SRSN PT Indo Acidatama Tbk

62 STTP PT Siantar Top Tbk

63 SULI PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk

64 TBMS PT Tembaga Mulia Semanan Tbk

65 TIRT PT Tirta Mahakam Resources Tbk

66 TPIA PT Tri Polyta Indonesia Tbk

67 UNTX PT Unitex Tbk

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 83: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

68

Universitas Indonesia

LAMPIRAN 2

LOGISTIC REGRESSION PENGUJIAN UTAMA (Output SPSS Versi 17)

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa

N Percent

Selected Cases Included in Analysis 201 100

Missing Cases 0 0

Total 201 100

Unselected Cases 0 0

Total 201 100

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

0 0

1 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration Coefficients

-2 Log

likelihood

Constant

Step 0 1 263.411 -0.547

2 263.402 -0.562

3 263.402 -0.562

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 263.402

c. Estimation terminated at iteration number 3

because parameter estimates changed by less than

.001.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 84: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

69

Universitas Indonesia

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constan

t

-0.562 0.147 14.66 1 0 0.57

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variable PTENURE 4.963 1 0.026

FTENURE 0.611 1 0.434

FDISTRESS 38.606 1 0

SIZE 5.924 1 0.015

LEV 74.326 1 0

BIG4 1.476 1 0.224

AGE 0.785 1 0.376

Overall Statistics 87.950 7 0

0 1 Percentage Correct

0 128 0 100

1 73 0 0

Overall

Percentage

63.7

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

GCO

Step 0 GCO

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 85: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

70

Universitas Indonesia

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-

square

df Sig.

Step 1 Step 120.449 7 0

Block 120.449 7 0

Model 120.449 7 0

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R Square

1 142.952a

0.451 0.617

a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates

changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-

square

df Sig.

1 11.780 8 0.161

Constant PTENURE FTENURE FDISTRESS SIZE LEV BIG4 AGE

1 169.409 .549 .289 .067 .903 -.111 1.434 -.126 -.225

2 150.887 -.872 .426 .126 1.271 -.105 2.577 -.353 -.376

3 144.245 -1.637 .501 .177 1.398 -.115 3.871 -.535 -.505

4 143.007 -1.085 .544 .202 1.448 -.159 4.714 -.605 -.567

5 142.953 -.763 .554 .208 1.462 -.176 4.931 -.622 -.586

6 142.952 -.741 .555 .209 1.463 -.177 4.941 -.623 -.587

7 142.952 -.741 .555 .209 1.463 -.177 4.942 -.623 -.587

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model

c. Initial -2 Log Likelihood: 263.402

d. Estimation terminated at literation number 7 because parameter estimates changed by less than .001

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Step 1

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 86: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

71

Universitas Indonesia

Observed Expected Observed Expected

1 19 19.793 1 .207 20

2 20 19.534 0 .466 20

3 19 18.779 1 1.221 20

4 17 17.529 3 2.471 20

5 16 15.774 4 4.226 20

6 11 13.813 9 6.187 20

7 14 11.471 6 8.529 20

8 12 8.818 8 11.182 20

9 0 2.469 20 17.531 20

10 0 .020 21 20.980 21

GCO = .00 GCO = 1.00

Total

Step 1

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

0 1

0 116 12 90.6

1 25 48 65.8

81.6

Step 1 GCO

Overall Percentage

Classification Tablea

Observed

Predicted

GCO Percentag

e Correct

Lower Upper

PTENURE .555 .273 4.139 1 .042 1.742 1.021 2.972

FTENURE .209 .086 5.929 1 .015 1.232 1.042 1.457

FDISTRESS 1.463 .513 8.145 1 .004 4.319 1.581 11.797

SIZE -.177 .184 .930 1 .335 .837 .584 1.201

LEV 4.942 1.047 22.283 1 .000 139.981 17.989 1089.257

BIG4 -.623 .611 1.040 1 .308 .537 .162 1.775

AGE -.587 .386 2.311 1 .128 .556 .261 1.185

Constant -.741 4.917 .023 1 .880 .476

a. Variable(s) entered on step 1: PTENURE, FTENURE, FDISTRESS, SIZE, LEV,BIG4, AGE.

95% C.I.for EXP(B)

Step 1a

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 87: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

72

Universitas Indonesia

LAMPIRAN 3

LOGISTIC REGRESSION UJI TAMBAHAN (Output SPSS Versi 17)

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa

N Percent

Selected Cases Included in Analysis 201 100

Missing Cases 0 0

Total 201 100

Unselected Cases 0 0

Total 201 100

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

0 0

1 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration Coefficients

-2 Log

likelihood

Constant

Step 0 1 263.411 -0.547

2 263.402 -0.562

3 263.402 -0.562

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 263.402

c. Estimation terminated at iteration number 3

because parameter estimates changed by less than

.001.

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 88: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

73

Universitas Indonesia

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constan

t

-0.562 0.147 14.66 1 0 0.57

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variable PTENURE 5.915 1 0.015

FTENURE 0.622 1 0.43

FDISTRESS 38.606 1 0

SIZE 5.924 1 0.015

LEV 74.326 1 0

BIG4 1.476 1 0.224

AGE 0.785 1 0.376

Overall Statistics 88.972 7 0

0 1 Percentage Correct

0 128 0 100

1 73 0 0

Overall

Percentage

63.7

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

GCO

Step 0 GCO

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 89: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

74

Universitas Indonesia

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-

square

df Sig.

Step 1 Step 120.680 7 0

Block 120.680 7 0

Model 120.680 7 0

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R Square

1 142.722a

0.451 0.618

a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates

changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-

square

df Sig.

1 7.795 8 0.454

Constant PTENURE FTENURE FDISTRESS SIZE LEV BIG4 AGE

1 168.364 .888 .702 .504 .829 -.105 1.472 -.150 -.219

2 150.162 -.288 1.013 .921 1.171 -.097 2.616 -.365 -.370

3 143.923 -.885 1.168 1.229 1.273 -.104 3.878 -.504 -.491

4 142.769 -.311 1.258 1.361 1.301 -.144 4.697 -.549 -.541

5 142.722 -.032 1.283 1.394 1.311 -.159 4.899 -.560 -.555

6 142.722 -.017 1.284 1.395 1.311 -.159 4.909 -.561 -.556

7 142.722 -.017 1.284 1.395 1.311 -.159 4.909 -.561 -.556

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model

c. Initial -2 Log Likelihood: 263.402

d. Estimation terminated at literation number 7 because parameter estimates changed by less than .001

Step 1

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012

Page 90: ANALISIS PENGARUH AUDIT TENURE DAN FINANCIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355417-S-Boy Ardian Pradhana Putra... · Analisis pengaruh ..., Boy Ardian ... auditor atas laporan

75

Universitas Indonesia

Observed Expected Observed Expected

1 19 19.774 1 .226 20

2 20 19.504 0 .496 20

3 19 18.797 1 1.203 20

4 18 17.466 2 2.534 20

5 13 15.748 7 4.252 20

6 16 13.838 4 6.162 20

7 12 11.794 8 8.206 20

8 10 8.812 10 11.188 20

9 1 2.245 19 17.755 20

10 0 .022 21 20.978 21

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

GCO = .00 GCO = 1.00

Total

Step 1

0 1

0 120 8 93.8

1 25 48 65.8

83.6

Classification Tablea

Observed

Predicted

GCO Percentag

e Correct

Step 1 GCO

Overall Percentage

Lower Upper

PTENURE 1.284 .528 5.909 1 .015 3.613 1.282 10.178

FTENURE 1.395 .584 5.709 1 .017 4.037 1.285 12.679

FDISTRESS 1.311 .505 6.730 1 .009 3.711 1.378 9.992

SIZE -.159 .179 .790 1 .374 .853 .600 1.212

LEV 4.909 1.039 22.299 1 .000 135.439 17.658 1038.827

BIG4 -.561 .598 .880 1 .348 .571 .177 1.843

AGE -.556 .392 2.014 1 .156 .574 .266 1.236

Constant -.017 4.824 .000 1 .997 .983

a. Variable(s) entered on step 1: PTENURE, FTENURE, FDISTRESS, SIZE, LEV,BIG4, AGE.

Step 1a

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95% C.I.for EXP(B)

Analisis pengaruh..., Boy Ardian Pradhana Putra, FE UI, 2012