ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KUALITAS AUDIT TERHADAP KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: ASTRED AYUTHYAS WIDYAMI 106082002576 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
122
Embed
ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KUALITAS AUDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4013/1/ASTRED... · ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KUALITAS AUDIT TERHADAP KEPUASAN KLIEN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KUALITAS AUDIT TERHADAP
KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
ASTRED AYUTHYAS WIDYAMI 106082002576
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................... i
Lembar Pengesahan Skripsi Ujian Komprehensif .......................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ..................................................................... iii
Lembar Pernyataan ............................................................................................. iv
Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................ v
Abstract ................................................................................................................ vii
Abstrak .................................................................................................................. viii
Kata Pengantar .................................................................................................... ix
Daftar Isi .............................................................................................................. xi
Daftar Tabel ......................................................................................................... xvi
Daftar Gambar .................................................................................................... xvii
Daftar Lampiran .................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian .......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 5
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. Konsep Auditing ........................................................................................ 7
Lamp.5 Hasil Uji Kualitas Data ....................................................................... 92
Lamp.6 Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 99
Lamp.7 Hasil Uji Regresi Sederhana ............................................................... 102
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kebutuhan terhadap jasa akuntan publik dari waktu ke waktu semakin
meningkat. Peningkatan kebutuhan terhadap jasa akuntan publik tidak berarti
melegalkan audit itu sendiri, tetapi justru meningkatkan tingkat pengharapan
klien terhadap kualitas audit bahkan auditor itu sendiri, karena penting sekali
mengetahui harapan mereka atas kualitas jasa yang diberikan dan hal-hal
yang membuat mereka puas atau tidak puas. Perkembangan dibidang jasa
audit telah membawa perubahan paradigma klien Kantor Akuntan Publik
(KAP) untuk lebih selektif dalam mengunakan jasa audit.
Perusahaan Publik tentunya sangat selektif dalam memilih jasa
auditor mana yang akan dipiilih. Semakin selektifnya klien tentunya semakin
menuntut kualitas dari jasa audit yang dipilih oleh Perusahaan Publik.
Perusahaan sebagai klien pengguna jasa auditor tentunya mempunyai tingkat
pengharapan yang sesuai dengan keinginan klien. Oleh karena itu, sebagai
seorang auditor yang ahli harus bisa bertindak secara profesional dalam
memberikan jasa audit yang terbaik kepada klien dengan tetap patuh kepada
kode etik Auditor.
1
Profesi auditor diakui sebagai suatu keahlian bagi perusahaan dan
ikatan profesinya. Seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya, bukan
semata hanya untuk kepentingan klien, melainkan juga untuk kepentingan
pihak yang lainnya (yang berkepentingan) terhadap laporan keuangan auditan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi yang berkaitan dengan
perusahaan tersebut. Peranan KAP atau auditor independen itu sendiri adalah
untuk mensertifikasikan bahwa laporan keuangan perusahaan akurat dan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Audit independen telah menjadi sangat diperlukan oleh berbagai
pihak yang berkepentingan terhadap informasi yang terdapat dalam laporan
keuangan. Auditor diharapkan menjadi pihak yang dapat bersikap independen
dan profesional untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan dan
memberikan jaminan yang memadai (reasonable assurance) bahwa laporan
keuangan telah mampu memberikan informasi keuangan yang relevan dan
valid serta tidak bias terhadap kepentingan semua pihak yang memakainya.
Sehubungan dengan posisi tersebut, maka auditor dituntut untuk dapat
mempertahankan kepercayaan yang telah mereka dapatkan dari klien dan
pihak ketiga, kepercayaan ini harus ditingkatkan dan didukung dengan
profesionalisme. Sebagai seorang profesional akuntan publik mengakui
tanggung jawab terhadap masyarakat, klien, terhadap rekan seprofesi,
termasuk berperilaku yang terhormat, sekalipun ini berarti pengorbanan
dalam keahliannya sebagai seorang Auditor.
2
Pengaruh globalisasi membawa dampak yang besar terhadap
perkembangan perusahaan publik sekaligus perkembangan profesi akuntan
publik di Indonesia. Semakin bertambahnya jumlah Kantor Akuntan yang
beroperasi merupakan suatu dampak dari globalisasi yang dirasakan oleh
dunia profesi akuntan publik, membuat persaingan diantara Kantor Akuntan
Publik (KAP) semakin tajam. Oleh karena itu, untuk dapat berkompetisi
dengan sukses, KAP-KAP tersebut harus secara kontiyu memberikan
layanan yang optimal kepada klien untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya. Hal ini tentu dapat ditempuh dengan cara memahami atribut-
atribut penentu kepuasan klien, tetapi tetap berpegang pada kode etik dan
standar audit yang berlaku di Indonesia. Selain itu, Persaingan diantara KAP
memberikan suatu keunggulan kompetitif yang dapat dihasilkan sehingga
akan meningkatkan sumber daya manusia di dalam KAP itu sendiri yang
menjadikan KAP yang profesional.
Setiap KAP memiliki tingkat kualitas yang berbeda-beda, maka
penilaian klien atau perusahaan terhadap KAP akan berbeda pula. Tergantung
dari wujud jasa seperti apa yang mereka berikan kepada klien atau
perusahaan yang di auditnya. Penilaian kesuksesan sebuah KAP tergantung
dari meningkatnya kepuasan klien. Peningkatan kepuasan klien tersebut
mengakibatkan meningkat pula kepercayaan klien terhadap akuntan publik
dalam pemenuhan jasa yang diberikan.
Riset tentang kepuasan pelanggan sangatlah penting, karena dari
riset ini dapat bermanfaat bagi perusahaan (KAP) dalam rangka
3
mengevaluasi posisi perusahaan (KAP) saat ini dibandingkan dengan
pesaing, serta menemukan bagian yang membutuhkan peningkatan bagi
kelangsungan hidup perusahaan (KAP) di masa yang akan datang.
Pengenalan atribut-atribut kualitas audit kepada klien ini
memberikan potensi KAP untuk dijadikan sebagai sebuah pilihan oleh
Perusahaan publik. Dengan melakukan penelitian pelanggan atau klien yang
merupakan pengguna jasa audit sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP)
sehingga KAP dapat memahami atribut apa saja yang dapat memaksimalkan
kepuasan atau ketidakpuasan klien atas jasa audit tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, Penulis termotivasi untuk meneliti
mengenai atribut kualitas audit yang dapat mempengaruhi kepuasan klien
KAP. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
dilakukan pada tahun 2010 dan perbedaan pada responden yang di teliti,
perusahaan tempat responden di teliti, dan penggunaan rumus hipotesis yang
di uji oleh peneliti. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti skripsi yang
berjudul “ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KUALITAS AUDIT
TERHADAP KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK“.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah atribut kualitas
audit berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien yang telah
menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) ?
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah :
Berdasarkan rumusan masalah penelitian tersebut, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai adanya
hubungan antara atribut kualitas audit terhadap kepuasan klien KAP.
2. Manfaat penelitian ini adalah :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak. Pihak-pihak tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bagi pihak penulis
Penelitan ini bermanfaat untuk mengetahui dan memahami
apakah atribut kualitas audit sangat berpengaruh terhadap kepuasan
klien dan penambahan dalam ilmu pengetahuan serta untuk
mengetahui sejauh mana kepuasan klien terhadap kinerja auditor
dalam melakukan audit terhadap klien.
b. Bagi Kantor akuntan publik ( KAP )
Penelitian ini bermanfaat untuk memahami lebih jauh
mengenai pelayanan audit yang dibutuhkan oleh klien, tetapi tetap
berpegang pada kode etik dan standar audit yang berlaku di
Indonesia serta untuk mengetahui alat atau elemen pelayanan audit
apa yang dibutuhkan oleh klien agar klien merasa puas serta untuk
memberikan jasa audit yang lebih baik dengan tetap independen
dan kompeten dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat
menciptakan hubungan yang baik antara KAP dengan klien KAP,
5
6
dan KAP dapat memperoleh keunggulan bersaing dengan KAP
lainnya
c. Bagi perusahaan ( klien )
Penelitian ini bermanfaat untuk memahami kinerja auditor
dalam pelaksanaan proses audit yang tetap berpegang pada kode
etik dan standar audit yang berlaku di Indonesia, serta menjadikan
dasar pertimbangan bagi perusahaan dalam memilih KAP yang
berkualitas baik.
d. Bagi pengembangan ilmu
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan
memberikan pengetahuan yang lebih dalam yang berkaitan dengan
atribut kualitas audit terhadap kepuasan klien, sehingga dapat
menjadi salah satu sarana bahan bacaan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, dan dapat digunakan oleh para peneliti-peneliti
berikutnya sebagai salah satu referensi dalam penelitiannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Auditing
1. Definisi Audit
Definisi audit menurut Mulyadi (2002:9) menyatakan bahwa :
“Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat penyesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hal-hal kepada pemakai yang berkepentingan”.
Menurut Amin Widjaja Tunggal (2010:3) menyatakan bahwa :
“Auditing adalah suatu proses yang ditempuh oleh seseorang yang kompeten dan independen agar dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti mengenai informasi yang terukur dari suatu entitas (satuan) usaha untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari informasi yang terukur tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan”.
“Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the
American Accounting Association” (Accounting Review, vol. 47) dalam
Boynton (2005:5), memberikan definisi auditing sebagai berikut :
“Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.
Dari berbagai macam definisi auditing yang telah dikemukakan
oleh para ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa auditing adalah
7
“suatu kegiatan untuk meyakini kewajaran laporan keuangan suatu
perusahaan oleh pihak yang berkompeten dan independen, sehingga dapat
disajikan sumber informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan
keuangan itu sendiri”.
2. Jenis-jenis Audit
Menurut Boynton and Johnson (2005:6) ada tiga jenis audit,
sebagai berikut :
a. Audit Laporan keuangan (Financial Statement General Audit)
Audit laporan keuangan berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan
entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah
laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP). Umumnya kriteria yang digunakan adalah
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia dimuat dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dibuat oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI).
b. Audit Operasional (Operational Audit )
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi
bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas
dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.
c. Audit Ketaatan (Compliance Audit)
8
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa
bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau
operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan,
atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis
ini dapat berasal dari berbagai sumber.
Bila ditinjau dari pemeriksaan dalam Arens, Elder dan Beasley
(2003:18) terdapat 4 jenis audit, yaitu sebagai berikut :
a. Manajemen Audit (Management Audit)
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi operasional yang telah
ditentukan manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi
tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
b. Pemeriksaan Ketaatan (Compliance audit)
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah
suatu perusahaan mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-
kebijakan yang berlaku, baik yang telah ditetapkan oleh pihak
intern perusahaan (manajemen, dewan komisaris) maupun pihak
ekstern (Pemerintah, Bappepam, Bank Indonesia, Direktorat
Jendral Pajak). Pemeriksaan biasa dilakukan baik oleh KAP
maupun Bagian Internal Audit.
c. Pemeriksaan Intern (Internal Audit)
Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh bagian internal
audit perusahaan, baik terhadap keuangan dan catatan akuntansi
9
perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang
telah ditentukan.
d. Komputer Audit (Computer Audit)
Pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik kepada
perusahaan yang memproses data akuntansinya dengan
menggunakan EDP (Electric Data Processing System).
3. Tujuan Audit
Dalam SAS 1 (AU 110) menyatakan bahwa tujuan pemeriksaan
umum terhadap laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk
menyatakan pendapat/opini mengenai kewajaran dalam penyajian posisi
keuangan, hasil operasi, arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum (Amin Widjaja Tunggal, 2010:50). Seksi dari SAS
itu secara tepat menekankan opini yang menyangkut laporan keuangan.
Alasan satu-satunya dari auditor atas pengumpulan bukti pendukung
adalah agar dia dapat mengambil simpulan mengenai apakah laporan
keuangan telah dibuat sewajarnya dan agar dia dapat mengeluarkan
laporan audit yang memenuhi syarat
Sedangkan tujuan audit spesifik ditentukan berdasarkan asersi-
asersi yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam laporan
keuangan. Asersi manajemen (Management Assertion) adalah pernyataan
yang tersirat atau yang dinyatakan dengan jelas oleh manajemen
berhubungan langsung dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,
sehingga auditor harus memahami asersi-asersi manajemen agar audit
10
dapat dilaksanakan dengan memadai. Alvin A.Arens (2003:147) atau
SPAP seksi 326 menggolongkan asersi manajemen ke dalam lima kategori
pernyataan yang luas, yaitu :
a. Keberadaan (Existence) atas Keterjadian (Occurance)
b. Kelengkapan (Completence )
c. Penilaian dan Alokasi (Evaluation and Allocation)
d. Hak dan Kewajiban (Right and Obligation)
e. Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure)
4. Tahapan-tahapan Audit
Tahapan-tahapan audit (pemeriksaan umum oleh akuntan publik
atas laporan keuangan perusahaan) menurut Sukrisno Agoes (2004:8),
sebagai berikut :
a. Kantor Akuntan Publik (KAP) dihubungi oleh calon pelanggan
(klien) yang membutuhkan jasa audit.
b. Kantor Akuntan Publik (KAP) membuat janji untuk bertemu
dengan calon klien untuk membicarakan :
1) Alasan perusahaan untuk mengaudit laporan keuangannya
(apakah untuk pemegang saham dan direksi, pihak
bank/kreditor, Bappepam, Kantor Pelayanan Pajak, dan lain-
lain).
2) Apakah sebelumnya perusahaan pernah diaudit KAP lain ?
3) Apa jenis usaha perusahaan dan gambaran umum mengenai
perusahaan tersebut?
11
4) Apakah data akuntansi perusahaan diproses secara manual atau
dengan bantuan komputer ?
5) Apakah sistem penyimpanan bukti-bukti pembukuan cukup
rapih ?
c. KAP mengajukan surat penawaran (audit proposal) yang antara
lain berisi jenis jasa yang diberikan, besarnya biaya audit (audit
fee), kapan audit dimulai, kapan laporan harus diserahkan, dan
lain-lain. Jika perusahaan menyetujui, audit proposal tersebut akan
menjadi Management Letter (Surat Penugasan/perjanjian Kerja).
d. KAP melakukan audit field work (pemeriksaan lapangan) di kantor
klien. Setelah audit field work selesai, KAP memberikan draft
audit report kepada klien, sebagai bahan diskusi. Setelah draft
report disetujui klien, KAP akan menyerahkan final audit report,
namun sebelumnya KAP harus meminta Surat Pernyataan
Lapangan (Client Representation Letter) dari klien yang
tanggalnya sama dengan tanggal audit report dan tanggal
selesainya audit field work.
e. Selain audit report, KAP juga diharapkan memberikan
Management Letter yang isinya memberitahukan kepada
manajemen mengenai kelemahan pengendalian intern perusahaan
dan saran-saran perbaikannya.
12
5. Standar Auditing
Prosedur auditing berbeda dengan standar auditing yang dapat
diterapkan pada setiap audit laporan keuangan. Prosedur auditing
(auditing Procedurs) adalah metode-metode yang digunakan serta
tindakan yang dilakukan oleh auditor selama audit berlangsung.
Sedangkan Standar auditing berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu
kinerja tindakan tersebut dan berkaitan dengan tujuan yang hendak
dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut yang harus diterapkan
oleh setiap auditor dalam melakukan audit. Jadi, berlainan dengan
prosedur auditing, standar auditing mencakup mutu profesional
(professional qualities) auditor independen dan pertimbangan
(judgement) yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan
laporan audit (Boynton and Johson, 2005:64).
Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan
Akuntan Publik Indonesia, seperti yang terdapat dalam SPAP terdiri dari
sepuluh standar yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaiu :
a. Standar umum
Standar umum berkaitan dengan kualifikasi auditor dan mutu
pekerjaan auditor, terdapat tiga standar umum, yaitu :
1) Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai
2) Independensi dalam sikap mental
3) Penggunaan kemahiran professional
13
b. Standar Pekerjaan Lapangan
Standar pekerjaan lapangan berkaitan dengan pelaksanaan audit di
tempat atau pada bisnis klien serta kriteria dan ukuran mutu kinerja
akuntan publik dalam melakukan pekerjaan lapangan, yaitu :
1) Perencanaan dan supervisi yang memadai
2) Pemahaman atas struktur pengendalian intern
3) Mendapatkan bukti audit kompeten yang cukup
c. Standar Pelaporan
Standar pelaporan berkaitan dengan kriteria dan ukuran mutu
kinerja akuntan publik dalam melakukan pelaporan. Dalam
melaporkan hasil audit, auditor harus memenuhi empat standar
pelaporan, yaitu :
1) Laporan keuangan disajikan sesuai GAAP
2) Konsistensi dalam penerapan GAAP
3) Pengungkapan informatif yang memadai
4) Pernyataan pendapat
B. Akuntan Publik
1. Definisi Akuntan Publik
Amin Widjaja Tunggal (2010:212) mendefinisikan Akuntan adalah
seseorang yang berhak menyandang gelar atau sebutan akuntan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan definisi
dari Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari
14
Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Keputusan
Menteri Keuangan ini.
Mulyadi (2002:19) mendefinisikan Akuntan publik adalah profesi
yang menjual jasanya kepada masyarakat terutama dalam bidang
pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya dan
juga menjual jasanya sebagai konsultan pajak, konsultan dibidang
manajemen, penyusunan akuntansi serta penyusunan laporan keuangan.
Terdapat Sembilan atribut yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan klien yaitu pengalaman auditor dalam melakukan audit, pemahaman tentang industri klien, responsif kebutuhan klien, kompetensi dalam
Responden yang diteliti yaitu internal auditor
Tahun penelitian, perumusan hipotesis, dimana dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana
34
melakukan audit, sikap hati-hati, komitmen yang kuat, melakukan pekerjaan lapangan yang tepat, komitmen komite audit, dan standar etika
Kualitas audit, laporan keuangan, auditor. Metode:Skor rata-rata (mean), Analisis factor dengan reduksi data (data reduction)
bahwa dari sepuluh atribut yang memiliki skor rata-rata tertinggi ternyata ditemukan enam dari kesepuluh atribut tertinggi yaitu : (1) Auditor harus memahami standar akuntansi dan standar auditing, (2) Pelaksanaan audit memiliki standar etik yang tinggi, (3) Staf auditor dalam KAP secara aktif di dorong untuk mengambil pendidikan atau kursus (misalnya melalui Pendidikan Profesi Berkelanjutan) (PPL), (4) Senior manager dan manager harus memahami industri yang ditekuni oleh perusahaan klien yang diaudit, (5) Partner audit harus memahami industri yang ditekuni oleh
Pada variabel atribut kualitas audit yang di uji
Lokasi penelitian, responden penelitian, Tahun penelitian, persamaan rumus hipotesisnya dimana dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana
35
perusahaan klien yang diaudit, (6) Senior yang ditugaskan dalam pelaksanaan audit sangat memahami industri yang ditekuni oleh perusahaan klien yang diaudit
3 Zakiyah (2009)
Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Klien Kantor Akuntan Publik.
Atribut kualitas audit, portofolio jasa audit, reputasi KAP, pergantian auditor, Audit fee, dan kepuasan klien KAP yang merupakan factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan klien KAP. Metode: Analsis regeresi berganda
Dari dua belas atribut kualitas audit yang diuji, hanya ada satu atribut kualitas audit yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien, yaitu responsiveness. Sedangkan sebelas atribut kualitas audit lainnya tidak berpengaruh secara signifikan. Pergantian auditor juga berpengaruh secara signifikan. Sedangkan portofolio jasa audit, reputasi KAP, dan audit fee tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien KAP.
Responden yang di teliti yaitu internal auditor, manajer keuangan, dan staf keuangan
Lokasi penelitian, Tahun penelitian, persamaan rumus hipotesisnya dimana dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana
4
Marini Purwanto dan Simon Haryanto (2004)
Pengaruh Kualitas Audit, Pergantian Auditor Terhadap
Hasil analisis regresi menunjukkan kuat hubungan antara variabel kepuasan klien KAP dengan
Responden yang diteliti yaitu manajer keuangan dan staf keuangan
Lokasi penelitian, Tahun penelitian, persamaan rumus
36
Kepuasan Klien Kantor Akuntan Publik Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Tbk di Indonesia)
Metode: regresi berganda (multiple regression).
variabel pergantian auditor dan variabel kualitas audit. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kualitas audit, pergantian auditor mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan klien.
hipotesisnya dimana dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana
5 Behn et.al (1997)
“The Determinants of Audit Client of Big 6 Firms”
Menguji audit quality, new auditor, controller work experience terhadap kepuasan klien sebagai variable dependen. Metode:analysis regresi berganda
Bahwa dari dua belas atribut kualitas audit yang di uji terdapat enam atribut yang berpengaruh positif terhadap kepuasan klien, yaitu client experience, industry expertise, responsiveness, field work conduct, executive involvement, dan audit committee. New auditor dan Controller work experience mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan klien KAP.
Responden yang diteliti yaitu internal auditor
Lokasi penelitian, Tahun penelitian, persamaan rumus hipotesisnya dimana dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana
Sumber:diperoleh dari berbagai sumber
Dari penelitian-penelitian terdahulu ini peneliti menggunakan
variabel atribut kualitas audit yang menjadi variabel independen dan yang
dijadikan variabel dependen adalah kepuasan klien KAP
37
F. Keterkaitan Antarvariabel
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Karena jawaban yang diberikan masih didasarkan pada
teori yang relevan, tidak berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2006:84). Dengan kata lain rumusan
hipotesis merupakan jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
karena masih perlu dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
1. Atribut kualitas audit terhadap kepuasan klien
Dalam penelitian Mukhlasin (2004) Atribut kualitas audit terdiri
dari Client experience, industry expertise, responsiveness, technical
competence, independence,due care, quality commitment, executive
involvement, field work conduct, audite committee,ethical standard, and
skepticism. Ini merupakan atribut kualitas audit yang dapat memberikan
kepuasan kepada klien yang menggunakan jasa KAP. Karena dengan
memahami atribut kualitas audit tersebut seorang auditor maupun KAP
dapat meningkatkan kualitas jasa audit yang diberikan kepada klien
sehingga klien akan merasa puas. Dalam hal ini kepuasan klien
tergantung dari kualitas audit yang diberikan dalam pelaksanaan audit.
Ha : Atribut kualitas audit berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan klien KAP.
G. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 menunjukkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini
yaitu menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
38
Gambar 2.1
Model Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel
Dependen
Variabel Independen Variabel Dependen
Kepuasan Klien
KAP
(Y)
Atribut Kualitas Audit
(X)
H. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat dirumuskan hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ha : Atribut kualitas audit berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan klien KAP
Ho : Atribut kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan klien KAP.
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi
mengenai hubungan sebab akibat antara kualitas audit terhadap kepuasan
klien Kantor Akuntan Publik. Oleh karena itu penelitian ini akan mengukur
seberapa tingkat signifikansi mengenai kualitas audit terhadap kepuasan klien
KAP. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara menyebarkan kuesioner pada
perusahaan-perusahaan yang berada di DKI Jakarta, yang juga menggunakan
jasa KAP.
B. Metode Penentuan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan convenience sampling yaitu tipe pemilihan sampel dari
elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen yang dipilih
sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki
kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat, mudah, dan murah (Nur
Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:130).
Berdasarkan masalah dalam penelitian ini, maka yang menjadi
responden utama dalam penelitian ini adalah internal auditor, manajer
keuangan, atau pihak-pihak yang terkait (seperti, staf bagian keuangan) yang
bekerja di perusahaan-perusahaan manufaktur atau jasa yang tersebar di DKI
40
Jakarta yang memakai jasa audit KAP. Alasan untuk menggunakan sampel
responden ini adalah dikarenakan pihak-pihak tersebut adalah pihak yang
berinteraksi dengan auditor KAP dibandingkan dengan pegawai perusahaan
lainnya dan juga mereka merupakan pihak yang berkepentingan dengan
laporan keuangan yang telah diaudit oleh jasa KAP.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer
yang berdasarkan atas jawaban kuesioner yang dikembalikan oleh responden
yakni internal auditor, manajer keuangan, atau pihak-pihak yang terkait (staf
bagian keuangan) dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung
kepada responden yang dituju dengan kunjungan langsung ke perusahaan
yang berada di DKI Jakarta maupun melalui perantara (contact persons) yang
didistribusikan kepada perusahaan-perusahaan tersebut untuk memperoleh
data sebenarnya. Perusahaan dipilih secara acak oleh peneliti.
Teknik pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi
yang dibutuhkan guna mendukung penelitian ini adalah dengan
menggunakan Riset Lapangan yang merupakan metode pengumpulan data
dengan mendatangi langsung pada objek penelitian dengan menggunakan
metode kuesioner.
41
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan di penelitian ini adalah
metode analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan
menggunakan SPSS versi 15.
1. Uji Kualitas Data
Pengujian data kualitatif yang didapat dengan menyebarkan
kuesioner kepada responden, maka kesediaan dan ketelitian dari para
responden untuk menjawab setiap pertanyaan merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam penelitian ini. Keabsahan suatu jawaban sangat
ditentukan oleh alat ukur yang telah ditentukan. Untuk itu, dalam
melakukan uji kualitas data atas data primer ini peneliti melakukan uji
validitas dan uji reabilitas, yaitu sebagai berikut :
a. Uji Validitas
Uji validitas menurut Imam Ghozali (2006:49) digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Valid menunjukkan derajat ketepatan, yaitu ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan
oleh peneliti (Sugiyono, 2006:1). Pengujian validitas dalam penelitian
ini menggunakan Pearson Correlation, dimana suatu pernyataan dapat
dikatakan valid jika tingkat signifikansinya di bawah 0.05. Dalam
mengukur validitas ini, peneliti akan menggunakan SPSS versi 15.0.
42
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Imam Ghozali (2006:45) adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
atau konstruk. Reliabel menunjukkan derajat konsitensi, yaitu
konsistensi data dalam interval waktu tertentu (Sugiyono, 2006:1).
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Menurut Nunnally (1960) dalam Imam Ghozali (2006:46) suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai
cronbach’s alpha > 0.60. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
1) Jika nilai cronbach’s alpha >0.60 maka butir atau variabel
tersebut reliable.
2) Jika nilai cronbach’s alpha <0.60 maka butir atau variabel
tersebut tidak reliabel.
Dalam mengukur reliabilitas ini, peneliti akan menggunakan SPSS
versi 15.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik atas data primer yang diperoleh dalam penelitian
ini dilakukan dengan melakukan uji normalitas, yaitu sebagai berikut :
a. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
43
variabel independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya dan nilai variance inflation factor (VIF).
Nialai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance kurang dari 0.10 atau sama
dengan nilai variance inflation factor (VIF) lebih dari 10 (Imam
Ghozali, 2006:95).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedasitas menurut Imam Ghozali (2006:125-126)
bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut
heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah homokedasitas atau
tidak terjadi heterokedasitas. Untuk mendeteksi adanya
heterokedastisitas adalah menggunakan scatterplot, dengan dasar
analisis adalah sebagai berikut:
1) Jika ada pola tetentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
44
c. Uji Normalitas
Uji normalitas menurut Imam Ghozali (2006:147-149) bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas data
dilakukan untuk menentukan apakah data terdistribusi secara normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal. Dalam penelitian ini, peneiliti menggunakan
metode statistik uji normal probability plot, dengan dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
analisis regresi sederhana (Simple regretion) adalah metode statistik
untuk menguji hubungan antara satu variabel terikat atau variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan klien KAP dengan satu
variabel bebas atau variabel independen dalam penelitian ini adalah
45
atribut kualitas audit. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala
ordinal atau skala likert dan rumus regresi sederhana yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Y = a + bX1 + e
Y = Kepuasan klien terhadap Kantor Akuntan Publik dan anggota
tim audit (Total Client Satisfaction on with Both the Audit Firm
and Audit Team)
a = Konstanta
b = Koefisien regresi atau nilai sensitivitas variabel terikat (Y)
terhadap besar perubahan variabel bebas (X) dimana jika nilai b
positif maka akan terjadi kenaikan, sedangkan jika nilai b
negative maka terjadi penurunan.
X1 = Variabel atribut kualitas audit
e = Error term
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui :
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisiensi determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.
Nilai koefisiensi determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
46
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Imam Ghozali, 2006:87).
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen yang di uji pada
tingkat signifikansi 0.05 (Imam Ghozali, 2006:88). Menurut Singgih
Santoso (2000:168) dalam Ranggi (2010:51), dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut :
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau
Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen
atau terikat.
c. Uji F
Uji F menurut Imam Ghozali (2005:84) uji statistik F menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat. Dasar pengambilan kesimpulannya menurut
Singgih Santoso (2000:168) dalam Zakiyah (2009:65) adalah sebagai
berikut :
47
1) Jika nilai probabilitas >0.05, maka Ho diterima/ Ha ditolak,
berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas <0.05, maka Ho ditolak/ Ha diterima,
berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau
bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan didefinisikan masing-masing variabel yang
digunakan dalam penelitian ini beserta cara pengukurannya. Adapun variabel
yang terdapat dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (Variabel Independen)
Variabel ini disebut sebagai Variabel bebas. Variabel bebas adalah
variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel
dependen (variabel terikat). Jadi variabel independen adalah variabel
yang mempengaruhi. (Prof. DR. Sugiyono, 2006:3)
Di dalam penelitian ini yang termasuk variabel independen adalah
atribut kualitas audit yaitu suatu cara yang dilakukan auditor dalam
memberikan jasa kepada klien, ditujukan agar klien mendapatkan
kepuasan dan tercapainya tujuan yang telah diharapkan klien.
48
Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan hasil dari
jawaban responden yang tercantum dalam kuesioner berupa pilihan
jawaban dengan menggunakan skala likert, didasarkan pada penelitian :
(1) sangat tidak setuju, (2 ) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat
setuju.
2. Variabel terikat (Variabel Dependen)
Variabel ini disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Prof. DR. Sugiyono, 2006:3). Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel dependen adalah kepuasan klien. Definisi dari
kepuasan klien adalah tingkat kepuasan yang ditentukan oleh klien atau
pelanggan atas tingkat kepuasan yang diterima setelah membandingkan
kinerja audit dengan hasil yang diharapkan oleh si klien. Kepuasan klien
tercermin dari hasil kerja auditor eksternal yang dapat dilihat dengan
adanya pengaruh yang signifikan terhadap atribut-atribut kualitas audit.
Item-item pertanyaan mengenai kepuasan klien KAP menggunakan skala
likert yaitu (1) sangat tidak memuaskan, (2) tidak memuaskan, (3) netral,
(4) memuaskan, (5) sangat memuaskan.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel Dimensi Indikator Pengukuran
1
Atribut-atribut kualitas audit Sumber: Memakai item pertanyaan dari
a. Client experience
a. KAP dan tim audit berpengalaman dalam melakukan audit
Pengukuran construct menggunakan skala ordinal (skala likert)
b. Industry expertise
b. KAP memahami industri klien dengan baik
49
50
penelitian Behn et.al (1997)
c. Responsiveness c. KAP responsif terhadap kebutuhan klien
d. Technical competence
d. KAP menaati standar umum
e. Independence e. KAP memiliki sikap independen
f. Due care f. KAP bersikap hati-hati di setiap penugasan
g. Quality commitment
g. KAP memiliki komitmen yang kuat terhadap kualitas audit
h. Executive involvement
h. Keterlibatan pimpinan KAP dalam pelaksanaan audit klien
i. Field Work Conduct
i. Melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat
j. Audit committee
j. Keterlibatan komite audit dalam melakukan audit
k. Ethical standard
k. Standar etika yang tinggi
l. Skepticism l. Tim audit KAP memiliki skeptical attitude
2 Kepuasan klien Sumber: Memakai item pertanyaan dari penelitian Behn et.al (1997)
a. Kepuasan klien terhadap keseluruhan kinerja KAP
b. Kepuasan klien terhadap kinerja dari anggota-anggota tim audit
Pengukuran construct menggunakan skala ordinal (skala likert)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan pada bab IV ini adalah hasil dari studi lapangan untuk
memperoleh data dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur dua variabel
pokok dalam penelitian ini, yaitu atribut kualitas audit dan kepuasan klien. Setelah
mendapatkan gambaran umum responden dan dilanjutkan dengan analisis data
dengan menggunakan program software SPSS versi 15.
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Objek dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada
perusahaan manukfatur ataupun jasa di DKI Jakarta yang memakai jasa
audit KAP. Dalam pelaksanaan pengumpulan data dilaksanakan melalui
penyebaran kuesioner penelitian yaitu dengan mendatangkan perusahaan
secara langsung maupun dengan melalui perantara (contact persons) yang
ditujukan kepada internal auditor, manajer keuangan, atau pihak-pihak
yang terkait (seperti, staf-staf bagian keuangan). Penyebaran kuesioner
dimulai pada tahap pertama dilakukan pada tanggal 3 Mei 2010 sampai 19
Juni 2010 dan dilakukan ke 40 Perusahaan yang berada di DKI Jakarta
sedangkan tahap kedua dilakukan pada tanggal 21 Juni sampai 30 Juli
2010 dan dilakukan ke 24 Perusahaan yang berada di DKI Jakarta.
51
52
Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian
I. Pada tahap pertama
No Nama/Inisial Perusahaan Jumlah Kuesioner Dikirim
Jumlah Kuesioner Kembali
1 PT.TELEKOMUNIKASIINDONESIA (TELKOM), Tbk
5 0
2 PT.INDOSAT, Tbk 5 0 3 PT.TANAMAS INDUSTRY 2 1 4 PT.MOBILE 8 TELECOM, Tbk 5 1 5 PT.INDORACK MULTIKREASI 1 1 6 PT.LG ELECTRONICS INDONESIA 2 2 7 PT.KUMALA KENCANA CIPTA 5 4 8 PT.PERFETTI VAN MELLA INDONESIA 3 1 9 PT.RANIA JAYA 2 1 10 PT.ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY 1 1 11 PT.JUMBO TROPICAL FISH 1 1 12 PT.DINAR DARUM LESTARI 2 1 13 PT.BLUE STAR AQUATIC 3 1 14 PT.BU KYUNG INDONESIA 1 1 15 PT.UNIVERSAL FOOTWEAR UTAMA
INDONESIA 3 2
16 PT.ARISTOCRATAMA BINA USAHA 1 1 17 PT.PANAH PERDANA LOGISINDO 2 1 18 PT.SURYA TOTO INDONESIA 1 1 19 PT.AMANAH TULUS MANDIRI 5 2 20 PT.DANORA AGRO PRIMA 2 1 21 PT.CAA EXPRESS (CIPTA ANUGERAH
a Dependent Variable: Kepuasan Klien Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Hipotesis : Pengaruh atribut kualitas audit terhadap
kepuasan klien KAP
Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.9, variabel kualitas
audit mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti Ha
diterima sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas audit berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan klien karena tingkat signifikansi
yang dimiliki variabel kualitas audit lebih kecil dari 0.05.
66
c. Hasil Uji F
Uji F menunjukkan apakah variabel independen yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen.
Tabel 4.9 Hasil Uji F
ANOVA
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 10.402 1 10.402 312.045 .000(a) Residual 2.700 81 .033 Total 13.102 82 a Predictors: (Constant), Kualitas Audit b Dependent Variable: Kepuasan Klien Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Hipotesis : Pengaruh atribut kualitas audit terhadap
kepuasan klien KAP.
Dari hasil uji Anova dan F test, didapat F hitung sebesar 312.045
dan nilai probabilitas 0.000a, karena nilai probabilitas lebih kecil dari
0.05 maka dapat dikatakan bahwa atribut kualitas audit secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan klien.
C. Pembahasan
Pengaruh atribut kualitas audit terhadap kepuasan klien dari hasil
uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa atribut kualitas audit
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien KAP. Dengan
demikian, semakin tinggi kualitas audit maka akan semakin tinggi pula
67
kepuasan klien KAP. Hal ini disebabkan karena atribut kualitas audit
merupakan bagian penting dalam memberikan kepuasan kepada klien,
dengan kata lain apabila atribut kualitas audit diterapkan dalam pelaksanaan
audit maka akan dapat memberikan kepuasan kepada klien. Pernyataan ini
sejalan dengan penelitian sebelumnya namun dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan regresi sederhana sedangkan beberapa peneliti sebelumnya
menggunakan regresi berganda.
Dalam penelitian sebelumnya Atribut kualitas audit dibagi menjadi
dua belas atribut yang merupakan sub variabel. Pada penelitian Behn et.al
(1997:16) dari dua belas atribut kualitas audit yang diuji, dihasilkan enam
atribut kualitas audit yang berpengaruh pada kepuasan klien KAP yaitu client
experience, industry expertise, responsiveness, field work conduct, executive
involvement, dan audit committee. Begitupula dengan hasil penelitian
Mukhlasin (2004:42) bahwa terdapat Sembilan atribut kualitas audit yang
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien KAP yaitu
client experience, industry expertise, responsiveness, technical competence,
audit committee, due care, quality commitement, field work conduct, dan
ethical standard, sedangkan independence, executive involvement, dan
skepticism tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan klien.
Selain itu adanya perbedaan perbedaan responden, objek penelitian
yang digunakan, dan tahun penelitian. Pada penelitian ini respondennya
adalah internal auditor, manajer keuangan, dan staf-staf bagian keuangan
pada perusahaan di DKI Jakarta yang memakai jasa audit KAP, sedangkan
68
penelitian Mukhlasin (2004:42) dilakukan terhadap kontoler dan internal
auditor pada perusahaan disepanjang Jendral Sudirman dan Kuningan
Jakarta, dan penelitian Behn et.al (1997:16) dilakukan pada kontroler
perusahaan di Amerika.
Atribut kualitas audit merupakan suatu cara yang dilakukan
seorang auditor atau KAP dalam memberikan jasa kepada klien sehingga jasa
yang diberikan sesuai dengan keinginan klien dan klienpun akan merasa
puas. Diterimanya atribut KAP mempunyai komitmen yang kuat terhadap
kualitas audit karena hal ini tidak lepas dari adanya usaha-usaha yang
dilakukan oleh IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) selama ini membuat klien
Kantor Akuntan Publik merasa puas adapun usaha yang dilakukan oleh IAI
antara lain membuat program bagi para anggotanya yang bekerja di Kantor
Akuntan publik untuk meningkatkan kualitas auditnya dengan cara mengikuti
program profesi berkelanjutan dan hal ini sifatnya wajib, sedang program
yang lainnya yaitu PPA (Pendidikan Profesi Akuntan) yaitu suatu program
yang diperuntukkan bagi calon anggota baru untuk wajib mengikuti program
tersebut dan hal ini merupakan suatu komitmen yang kuat bagi IAI untuk
meningkatkan kualitas anggotanya agar auditnya berkualitas hal ini seperti
yang dikemukakan oleh Harry Suharto (2000) dalam Mukhlasin (2004)
dengan quality control PPA, IAI mampu menjamin kualitas audit
anggotanya.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh antara atribut
kualitas audit terhadap kepuasan klien KAP. Berdasarkan hasil pengujian
data yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana,
dapat disusun suatu kesimpulan mengenai hasil uji hipotesis sebagai berikut:
1. Atribut kualitas audit berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
klien dengan tingkat signifikansi 0.000. Hal ini konsisten dengan
penelitian Mukhlasin (2004) dan Behn et.al (1997)
2. Atribut kualitas audit yang dipahami oleh KAP dan auditor dalam
pelaksanaan audit akan memberikan kepuasan kepada klien. Selain itu,
KAP juga harus memberilan layanan yang optimal kepada klien dan
berusaha memberikan kinerja yang terbaik.
3. Atribut kualitas audit yang berpengaruh terhadap kepuasan klien meliputi
Client experience, industry expertise, responsiveness, technical
competence, independence, due care, quality commitment, executive
involvement, field work conduct, audite committee, ethical standard, and
skepticism.
70
B. Implikasi
Implikasi hasil penelitian ini bagi Kantor Akuntan Publik adalah
berupa informasi tambahan mengenai atribut kualitas audit yang bisa
mempengaruhi kepuasan kepada klien KAP. Implikasi dari penelitian ini
adalah klien KAP merasa puas terhadap jasa pelayanan KAP apabila KAP
dan tim audit memahami dan menerapkan atribut kualitas audit selama
pelaksanaan audit berlangsung serta tetap berpegang pada kode etik dan
standar audit yang berlaku di Indonesia. Apabila atribut kualitas audit ini
dimiliki oleh KAP dan tim audit maka klien KAP akan merasa puas dengan
hasil dan kinerja mereka.
Agar bisa memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan KAP lain,
maka menjadi suatu tantangan bagi KAP untuk memberikan jasa professional
terbaiknya dengan tetap menjaga sikapnya sesuai dengan standar yang ada
dan memberikan hasil serta kinerja audit yang berkualitas, berusaha untuk
memenuhi kebutuhan klien dengan semaksimal mungkin.
Untuk meningkatkan kualitas audit diperlukan adanya peningkatan
kompetensi para auditor yakni dengan pemberian pelatihan-pelatihan serta
diberikan kesempatan kepada para auditor untuk mengikuti kursus-kursus
atau peningkatan pendidikan profesi. Untuk para auditor diharapkan
meningkatkan independensinya, karena faktor independensi dapat
mempengaruhi kualitas audit. Auditor yang mendapat tugas dari kliennya
diusahakan benar-benar independen, tidak mendapat tekanan dari klien, tidak
71
memiliki perasaan sungkan sehingga dalam melaksanakan tugas auditnya
benar-benar objektif dan dapat menghasilkan audit yang berkualitas.
C. Keterbatasan
1. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2010 dengan
keterbatasan waktu dan ada beberapa dari responden yang tidak bersedia
untuk meluangkan waktu dalam pengisian kuesioner.
2. Jumlah responden dalam penelitian hanya mencakup perusahaan di DKI
Jakarta yang datanya mudah diperoleh peneliti, sehingga sesuai dengan
kemampuan peneliti.
3. Responden penelitian ini kebanyakan berasal dari pembuat laporan
keuangan seperti internal auditor, manajer keuangan dan staf bagian
keuangan pada perusahaan di DKI Jakarta yang memakai jasa audit KAP,
dan belum mencakup para asisten manajer, supervisor, para pemegang
saham, dan dewan direksi, serta komite audit, dimana mereka juga
sebagai klien yang memiliki wewenang yang tinggi dalam memutuskan
atau memilih KAP.
4. Kepuasan klien secara keseluruhan tidak hanya dipengaruhi oleh variabel
yang digunakan dalam penelitian ini, namun masih terdapat beberapa
atribut kualitas audit lainnya. Selain itu, indikator untuk mengukur
variabel kepuasan klien tidak hanya diukur dari kepuasan klien terhadap
keseluruhan hasil audit dari KAP dan kepuasan klien terhadap hasil kerja
serta kinerja dari tim audit.
72
5. Peneliti masih kurang maksimal dalam memperoleh kuesioner yang
kembali dari responden terutama dari Perusahaan Tbk di DKI Jakarta,
sehingga responden yang menjawab pun kurang maksimal.
6. Penyebaran kuesioner hanya dilakukan langsung kepada perusahaan
tersebut. Dan peneliti juga tidak melakukan wawancara dengan
responden.
D. Saran
1. Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya penelitian dilakukan pada waktu yang
diperkirakan para responden penelitian akan memiliki banyak waktu luang
untuk mengisi kuesioner, agar jumlah responden yang dipakai dalam
penelitian bisa lebih besar.
2. Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya ruang lingkup penelitian lebih
diperluas ke kota lain selain Jakarta, atau keseluruh kota lainnya, dan bisa
juga dilakukan pada Koperasi, atau bentuk usaha lain yang memakai jasa
audit.
3. Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya respondennya juga mencakup
supervisor, asisten manajer, pemegang saham, dewan direksi, dan komite
audit, karena mereka juga biasanya berkepentingan dengan laporan yang
diaudit, serta komite audit biasanya orang yang mengusulkan atau memilih
akan KAP yang akan dipakai.
4. Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya menambahkan variabel lain yang
kemungkinan bisa mempengaruhi kepuasan klien, seperti portofolio jasa
audit, reputasi KAP, pergantian auditor, Audit Fee, audit risk, type of audit
opinion,dan lain sebagainya. Selain itu, indikator untuk mengukur variabel
73
kepuasan klien sebaiknya ditambahkan dan tidak hanya diukur dengan
kepuasan klien terhadap keseluruhan hasil audit dari KAP dan kepuasan
terhadap hasil kerja dari tim audit.
5. Diharapkan bagi peneliti berikutnya, untuk lebih maksimal dalam
memperoleh jawaban kuesioner dari responden yang terdapat di
Perusahaan Tbk yang berada di DKI Jakarta, sehingga responden yang
menjawab pun akan lebih kompeten karena berasal dari Perusahaan Tbk.
6. Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya dalam menyebarkan kuesioner juga
melakukan wawancara dengan respondennya sehingga responden yang
menjawab akan lebih baik serta penyebaran kuesioner juga bisa dilakukan
melalui pengiriman pos, pengiriman via email atau via telepon.
74
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik”,
Edisi Kedua, Jilid 1, Cetakan pertama, Penerbitan Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.
Arens, Alvin A, dkk. "Auditing dan Pelayanan Verifikasi : Pendekatan Terpadu”
Edisi Ke Sembilan, Jilid 1. Gramedia, Jakarta, 2003.
Arens, Alvin A dan James K.Lobbecke. ” Auditing : Pendekatan Terpadu ( judul asli
: Auditing An Integrated Approach )”, Edisi Revisi. Jilid 1. Penerjemah Amir
Abadi Jusuf. Salemba Empat, Jakarta, 2001.
Arens, Alvin A dan James K.Loebbecke. “Auditing: Suatu Pendekatan Terpadu”,
Edisi Ketiga, Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta, 1990.
Behn, Bruce K, Joseph V.Carcello, Dana R. Hermanson, dan Roger H.Hermanson.
“The Determinants of Audit Client Satisfaction Among Clients of Big 6
Firms”, Accounting Horizons. Vol.11 No.1 ( March ):7-24, 1997.
Belkaoui, Ahmed Riahi. “Accounting Theory (Teori Akuntansi)”, Buku 1, Edisi 5,
Saya adalah Mahasiswi Program Strata Satu (S1), Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Islam
(UIN) Negri SyarifHidayahtullah Jakarta dengan nama Astred
Ayuthyas Widyami (106082002576), sedang menyusun skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi, dengan
judul skripsi yaitu :
ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KUALITAS
AUDIT TERHADAP KEPUASAN KLIEN KANTOR
AKUNTAN PUBLIK
Untuk penyusunan skripsi ini, besar harapan saya Bapak/
Ibu bersedia mengisi kuesioner penelitian yang dilampirkan
bersama surat ini. Bantuan Bapak/Ibu/Sdr/I sangat berarti demi
terselesaikannya penelitianini. Sebelumnya saya juga mohon maaf
telah mengganggu waktu bekerja Bapak/Ibu. Pertanyaan dalam
kuesioner ini dan data yang diperoleh hanya akan digunakan
untuk kepentingan penelitian, sehingga akan terjaga
kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian.
82
Saya sampaikan rasa terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu
yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi dan menjawab
semua pertanyaan dalam kuesioner ini.
Hormatsaya, Peneliti,
(Astred Ayuthyas Widyami)
83
Cara Pengisian dan Pengembalian Kuesioner
1. Isilah masing-masing pernyataan sesuai dengan petunjuk pada masing-masing instrumen
2. Setiap pernyataan hanya dibutuhkan satu jawaban saja
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :………………………….
o NamaResponden :
o Nama Perusahaan :
o Umur : …………Tahun
o JenisKelamin : ∆ Pria
∆ Wanita
o Pendidikan terakhir : ∆ D3
∆ S1
∆ S2
∆ S3
o Jabatan : ∆ Internal Auditor
∆ Manajer Keuangan
∆ Staf bagian keuangan
o Bekerja di Perusahaan ini sejak tahun ……………
o Menduduki jabatan sekarang ini sejak tahun ………… bulan
……………
84
Jawaban atas pertanyaan berikut ini (soal 1 sampai dengan 14)
dapat digunakan untuk mengetahui persepsi klien tentang atribut
kualitas audit yang berhubungan dengan kepuasan klien. Mohon
Bapak/Ibu dapat menyatakan pendapat dengan memberi tanda
silang (X) pada salah satu angka, dari 1 hingga angka 5.
Keterangan :
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Netral
4. Setuju
5. Sangat setuju
Sangat tidak setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5
INSTRUMEN KUALITAS AUDIT 1 KAP dan tim audit (level manajer dan diatasnya)
mempunyai pengalaman yang cukup dalam mengaudit perusahaan.
1
2
3
4
5
2 KAP dan tim audit (level senior dan diatasnya) mempunyai pemahaman lingkungan bisnis yang cukup dalam memeriksa perusahaan.
1
2
3
4
5
3 KAP sangat responsive terhadap kebutuhan perusahaan.
1
2 3 4 5
4 Anggota tim audit melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar umum audit.
1 2 3 4 5
5 Dalam semua hal yang berhubungan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP), dan dengan anggota-anggota tim audit secara individu, tidak pernah terlibat dalam tindakan-tindakan apapun yang akan mengganggu independensi mereka, baik secara fakta atau pun kelihatannya.
1
2
3
4
5
85
6 Anggota-anggota tim audit sebagai sebuah grup selalu bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan selama melakukan audit.
1
2
3
4
5
7 Kantor Akuntan Publik (KAP) mempunyai komitmen yang kuat terhadap kualitas audit.
1
2 3 4 5
8 Eksekutif (partner/manajer) dari KAP terlibat secara aktif dalam pemeriksaan.
1
2 3 4 5
9 Anggota-anggota tim audit melaksanakan pekerjaan lapangan audit dengan cara yang tepat.
1
2
3
4
5
10 Anggota tim audit berhubungan dengan Komite Audit/Direksi perusahaan secara efektif sebelum, selama dan sesudah pemeriksaan.
1
2
3
4
5
11 Anggota-anggota tim audit mempunyai standar etika yang tinggi dan sangat mengetahui akuntansi dan auditing.
1
2
3
4
5
12 Anggota-anggota tim audit tidak mudah percaya terhadap pernyataan perusahaanan dan selama melakukan audit
1
2
3
4
5
Jawaban atas pertanyaan berikut ini (soal 1 sampai dengan 2) dapat
digunakan untuk mengetahui persepsi Klien tentang seberapa puas
klien terhadap semua kinerja kantor akuntan public dan kinerja
dari anggota-anggota tim audit. Mohon Bapak/Ibu dapat
menyatakan pendapat dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu angka, dari 1 hingga angka 5.
Keterangan :
1. Sangat tidak memuaskan
2. Tidak memuaskan
3. Netral
4. Memuaskan
5. Sangat Memuaskan
86
Sangat tidak memuaskan Sangat memuaskan
1 2 3 4 5
B. INSTRUMEN KEPUASAN KLIEN
13 Seberapa puaskah anda dengan semua kinerja dari Kantor Akuntan Publik (KAP)
1 2 3 4 5
14 Seberapa puaskah anda dengan semua kinerja dari anggota-anggota tim audit sebagai grup yang mengaudit perusahaan anda
1 2 3 4 5
Jakarta,……………
TandaTanganResponden/ Stempel Perusahaan
87
LAMPIRAN 3: DAFTAR NAMA/INISIAL PERUSAHAAN
88
Daftar Nama/Inisial Perusahaan yang Digunakan sebagai Sampel dalam Penelitian ini pada Pengiriman Kuesioner Tahap Pertama
No Nama/Inisial Perusahaan Jumlah Kuesioner Dikirim
Jumlah Kuesioner Kembali
1 PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (TELKOM), Tbk 5 0 2 PT. INDOSAT, Tbk 5 0 3 PT. TANAMAS INDUSTRY 2 1 4 PT. MOBILE 8 TELECOM, Tbk 5 1 5 PT. INDORACK MULTIKREASI 1 1 6 PT. LG ELECTRONICS INDONESIA 2 2 7 PT. KUMALA KENCANA CIPTA 5 4 8 PT. PERFETTI VAN MELLA INDONESIA 3 1 9 PT. RANIA JAYA 2 1
10 PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY 1 1 11 PT. JUMBO TROPICAL FISH 1 1 12 PT. DINAR DARUM LESTARI 2 1 13 PT. BLUE STAR AQUATIC 3 1 14 PT. BU KYUNG INDONESIA 1 1 15 PT. UNIVERSAL FOOTWEAR UTAMA INDONESIA 3 2 16 PT. ARISTOCRATAMA BINA USAHA 1 1 17 PT. PANAH PERDANA LOGISINDO 2 1 18 PT. SURYA TOTO INDONESIA 1 1 19 PT. AMANAH TULUS MANDIRI 5 2 20 PT. DANORA AGRO PRIMA 2 1 21 PT. CAA EXPRESS (CIPTA ANUGERAH ABADI) 1 1 22 PT. RADJAWALI SAKTI 1 1 23 PT. AKIMA LOGISTIC 2 1 24 PT. HAENG NAM SEJAHTERA INDONESIA 1 1 25 PT. JT INTERNASIONAL 1 1 26 PT. BHAKTI PERSADA 1 1 27 PT. KOPEGTEL RAJAWALI 10 6 28 PT. BPR DANA NIAGA 10 4 29 PT. ARYAN INDONESIA 1 1 30 PT. ATRI LOGISTIC 1 1 31 PT. UNILEVER INDONESIA 2 1 32 PT. BANK CIMB NIAGA, Tbk 6 4 33 PT. ATRI EXPRESS 2 1 34 PT. SECURINDO PAKATAMA INDONESIA 1 1 35 PT. GALLERIA PRIMAASRI 4 2 36 PT. SENTISAGA FISHERINDO 1 1 37 PT. SCHENKER PETROLOG UTAMA 1 1 38 PT. CITATAH 1 1
89
39 PT. KAMBONA JAYA 1 1 40 PT. BUANA BANTEN RAYA 1 1 Jumlah 100 55
Daftar Nama/Inisial Perusahaan yang Digunakan sebagai Sampel dalam Penelitian ini pada Pengiriman Kuesioner Tahap Kedua
No Nama/Inisial Perusahaan Jumlah Kuesioner Di kirim
Junlah Kuesioner Di terima
1 PT. ULTRA PRIMA ABADI 5 1 2 PT. ARISTOCRATAMA INVESTEBRATES 5 1 3 PT. ANEKA RIMBA USAHA 5 1 4 PT. BASF INDONESIA 2 2 5 PT. PANEL INDONESIA 2 1 6 PT. SINAR DARUM LESTARI 2 1 7 PT. PANELINDO FURNITECH MULTI
GUNA 1 1
8 PT. CIPTA PANEL BUANA 2 2 9 PT. RIMBA WOOD ARSILESTARI 2 2 10 PT. SAMOIN MOTOR INDONESIA 2 2 11 PT. AXA SETARA APPAREL 1 1 12 PT. K’LINE AIR SERVICE 5 4 13 PT. ANEKA TAMBANG (ANTAM), Tbk 1 0 14 BAKRIE TELECOM, Tbk 1 0 15 PT. KAWAN LAMA SEJAHTERA 1 0 16 PT. JAYA REAL PROPERTY 1 0 17 PT. SURYA SEMESTA INTERNUSA, Tbk 2 2 18 PT. TRIAS SENTOSA, Tbk 1 1 19 PT. TRITUNGGAL NUANSA PRIMATAMA 1 1 20 PT. MULTI PRIMA SEJAHTERA 4 1 21 PT. ALCADERO 1 1 22 PT. ADL ENERGY 1 1 23 PT. KN’ CKERS INDONESIA 1 1 24 PT. KUNIMOTOR FOODS 1 1 Jumlah 50 28
Sig. (2-tailed) .316 .189 .259 .004 .012 .004 .010 N 83 83 83 83 83 83 83Kualitas Audit
Pearson Correlation .403(**) .524(**
).389(*
*) .536(**) .479(**) .389(**) .496(**
) .468
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 83 83 83 83 83 83 83
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
94
95
Correlations Correlations
Kinerja
KAP Kinerja
tim auditKepuasan
Klien Kinerja KAP Pearson
Correlation 1 .243(*) .593(**)
Sig. (2-tailed) .027 .000 N 83 83 83
Kinerja tim audit
Pearson Correlation .243(*) 1 .768(**)
Sig. (2-tailed) .027 .000 N 83 83 83
Kepuasan Klien
Pearson Correlation .593(**) .768(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 N 83 83 83
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). II. Uji Reliabilitas Reliability
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N % Cases Valid 83 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 83 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
a Dependent Variable: Kepuasan Klien Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 2.75 4.61 3.96 .356 83Std. Predicted Value -3.388 1.829 .000 1.000 83Standard Error of Predicted Value .020 .071 .027 .008 83